3
IPADI (Ikatan Peminat Ahli Demografi Indonesia ) Provinsi Kalimantan Selatan POLICY BRIEF nformasi mengenai pemakaian kontrasepsi (prevalensi kontrasepsi) dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Reproduksi Indonesia (SDKI) adalah penting untuk mengukur sejauh mana keberhasilan Program Keluarga Berencana yang telah dilaksanakan. Informasi ini diperoleh dengan cara menanyakan apakah pada saat wawancara dilakukan responden atau pasangannya sedang menggunakan suatu jenis alat atau cara kontrasepsi. I Metode atau cara kontrasepsi dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu metode kontrasepsi modern dan cara tradisional. Metode kontrasepsi modern meliputi sterilisasi wanita (MOW), sterilisai pria (MOP), pil, IUD, suntik, susuk, kondom pria, diapragma, kontrasepsi darurat, dan laktasi amenorhae (LAM). Metode/cara tradisional meliputi pantang berkala (kalender), senggama terputus, dan jamu/ herbal. Terlihat pada gambar 1 sekitar 10 wanita Indonesia berstatus kawin (62 persen) saat ini menggunakan suatu cara atau alat kontrasepsi. Jumlah wanita berstatus kawin yang menggunakan alat kontrasepsi bervariasi antar provinsi dari yang tertinggi di Provinsi Bengkulu (70 persen) ke terendah di Provinsi Papua (22 persen). Di Kalimantan Selatan rata-rata sebanyak 68 persen wanita berstatus kawin menggunakan alat kontrasepsi pada saat survey. Angka tersebut lebih tinggi daripada rata- rata nasional sebesar 62 persen. Gambar 1. Rata-Rata Cakupan Pemakaian Alat Kontrasepsi Provinsi, 2012 Perwakilan Badan Kependudukan dan KB Nasional Provinsi Kalimantan Selatan 1 Keluarga Berencana Di Provinsi Kalimantan Selatan Oleh :

Draft policy brief sopyan 2014

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KB di Kalimantan Selatan

Citation preview

Page 1: Draft  policy brief sopyan 2014

IPADI (Ikatan Peminat Ahli Demografi Indonesia ) Provinsi Kalimantan Selatan POLICY BRIEF

nformasi mengenai pemakaian

kontrasepsi (prevalensi kontrasepsi)

dari hasil Survei Demografi dan

Kesehatan Reproduksi Indonesia (SDKI)

adalah penting untuk mengukur sejauh

mana keberhasilan Program Keluarga

Berencana yang telah dilaksanakan.

Informasi ini diperoleh dengan cara

menanyakan apakah pada saat

wawancara dilakukan responden atau

pasangannya sedang menggunakan

suatu jenis alat atau cara kontrasepsi.

I

Metode atau cara kontrasepsi dikelompokkan

menjadi dua kategori yaitu metode kontrasepsi

modern dan cara tradisional. Metode kontrasepsi

modern meliputi sterilisasi wanita (MOW), sterilisai

pria (MOP), pil, IUD, suntik, susuk, kondom pria,

diapragma, kontrasepsi darurat, dan laktasi

amenorhae (LAM). Metode/cara tradisional meliputi

pantang berkala (kalender), senggama terputus, dan

jamu/ herbal.

Terlihat pada gambar 1 sekitar 10 wanita

Indonesia berstatus kawin (62 persen) saat ini

menggunakan suatu cara atau alat kontrasepsi.

Jumlah wanita berstatus kawin yang menggunakan

alat kontrasepsi bervariasi antar provinsi dari yang

tertinggi di Provinsi Bengkulu (70 persen) ke terendah

di Provinsi Papua (22 persen). Di Kalimantan Selatan

rata-rata sebanyak 68 persen wanita berstatus kawin

menggunakan alat kontrasepsi pada saat survey.

Angka tersebut lebih tinggi daripada rata-rata

nasional sebesar 62 persen.

Gambar 1. Rata-Rata Cakupan Pemakaian Alat Kontrasepsi Provinsi, 2012

Sumber: SDKI 2012

Tingkat Pemakaian alat/cara kontrasepsi di Kalimantan Selatan Tertinggi di Pulau KalimantanPenurunan fertilitas merupakan indikator

keberhasilan Program Kependudukan dan KB. Dilihat

dari gambar 2 trend penggunaan kontrasepsi untuk

wanita kawin di Kalimantan Selatan dari periode 2002-

03 sampai dengan 2012, menunjukkan penggunaan

alat kontrasepsi di Kalimantan Selatan mengalami

Perwakilan Badan Kependudukan dan KB Nasional Provinsi Kalimantan Selatan 1

Keluarga BerencanaDi Provinsi Kalimantan Selatan

Oleh :

Sopyan,S.Sos, MA

Page 2: Draft  policy brief sopyan 2014

IPADI (Ikatan Peminat Ahli Demografi Indonesia ) Provinsi Kalimantan Selatan POLICY BRIEF

trend peningkatan dari 58 persen (SDKI 2002-03)

menjadi 68 persen (SDKI 2012).

Gambar 2. Tren Penggunaan Kontrasepsi untuk Wanita Kawin di Kalimantan Selatan,

1991-2012

Sumber : SDKI 1991, 1994, 1997, 2002-03 2007 dan 2012

Dilihat dari hasil pemakaian kontrasepsi di

pulau Kalimantan Selatan hasil survei menunjukkan

bahwa sebesar 68 persen wanita kawin usia 15-49

tahun menggunakan alat cara KB yang sebagian besar

diantaranya menggunakan metode kontrasepsi

modern (66 persen) dan sebesar 2 persen wanita

berstatus kawin yang saat ini sedang menggunakan

suatu alat/cara tradisional (lihat Gambar 3)

Gambar 3. Persentase Wanita Usia Kawin 15-49 th menggunakan metode kontrasepsi, 2012

Sumber: SDKI 2012

Di antara cara KB modern yang dipakai,

suntikan KB merupakan alat kontrasepsi terbanyak

digunakan oleh wanita berstatus kawin (33 persen),

diikuti oleh IUD sebesar hampir 27 persen, Implant

dan Kondom masing-masing sebesar 2 persen dan Pil

sebesar 1 persen serta sterilisasi wanita sebesar 1

persen. Untuk metode kontrasepsi jangka panjang

seperti IUD, Implant dan Sterilisasi di Kalimantan

Selatan sebesar 30 persen sangat tinggi dibandingkan

dengan dengan provinsi lain di pulau Kalimantan,

yakni Kalimantan Barat (19 persen), Kalimantan

Tengah (28 persen) dan Kalimantan Timur (24 persen).

Kesimpulan

Data SDKI 2012 mendeskripsikan bahwa

wanita kawin usia 15-49 tahun di Kalimantan Selatan

memiliki kecenderungan untuk memakai alat

kontrasepsi modern jangka pendek seperti suntikan

lebih besar, meskipun pemakaian kontrasepsi jangka

panjang seperti IUD, Implant dan Sterilisasi sudah

sangat baik (30 persen). Terlihat bahwa pemakaian

metode kontrasepsi jangka panjang (Sterilisasi Wanita,

IUD, Implant) di Kalimantan Selatan sebesar 30 persen

oleh wanita usia 15-49 tahun sangat tinggi jika

dibandingkan dengan provinsi lain di pulau

Kalimantan, yakni Kalimantan Barat (19 persen),

Kalimantan Tengah (28 persen) dan Kalimantan Timur

(24 persen)

Daftar Pustaka1.BKKBN; BPS; Kemenkes 2013, Msurvei Demografi

dan kesehatan Reproduksi Indonesia 2012, Macro International, Maryland.

2. Sunarto & Sopyan, 2013. Analisis Hasil SDKI 2012 Provinsi Kalimantan Selatan, Pustaka Banua, Cetakan pertama November 2013, Banjarmasin.

Bidang Pengendalian Kependudukan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi

Kalimantan Selatan Jl. Gatot Subroto No.9 Banjarmasin, Fax: (0511)3253279, email:[email protected]

Perwakilan Badan Kependudukan dan KB Nasional Provinsi Kalimantan Selatan 2

Page 3: Draft  policy brief sopyan 2014

IPADI (Ikatan Peminat Ahli Demografi Indonesia ) Provinsi Kalimantan Selatan POLICY BRIEF

Perwakilan Badan Kependudukan dan KB Nasional Provinsi Kalimantan Selatan 3