37
TEORI PERILAKU KONSUMEN Syafril Djaelani

Teori perilaku konsumen2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teori perilaku konsumen2

TEORI PERILAKU KONSUMEN

Syafril Djaelani

Page 2: Teori perilaku konsumen2

PERILAKU KONSUMEN• TEORI PERILAKU KONSUMEN :

Teori yang mempelajari perilaku konsumen dalam menentukan alokasi sumber daya ekonominya.

• TUJUAN KONSUMEN KEPUASAN

• Beberapa pengertian sebagian asumsi dasar:a) Barang (Commodities): makin banyak barang yang dikonsumsi

makin besar manfaatnya.b) Utilitas (utility) (manfaat) digunakan sebagai dasar pengambil

keputusan konsumen (Total utility dan marginal utility)c) Asas Transitivity (konsistensi preferensi): bila brg X lebih disukai

dari Y dan Y lebih disukai dari Z maka X lebih disukai dari Z d) Pengetahuan sempurna (Perfect Knowledge): konsumen memiliki

pengetahuan sempurna terhadap keputusan konsumsinya.e) Hukum pertambahan manfaat yang makin menurun (The Law of

Diminishing Return)

Page 3: Teori perilaku konsumen2

TEORI PERILAKU KONSUMEN• Ada 2 (dua) pendekatan untuk mengukur kepuasan1. Pendekatan Kardinal kepuasan bisa diukur2. Pendekatan Ordinal kepuasan tidak bisa diukur

PENDEKATAN KARDINALUkuran dari kepuasan dapat berupa satuan utility ataupun secara nominal. Keputusan untuk mengkonsumsi barang berdasarkan perbandingan antara manfaat dengan biaya penggunaannya.

HUKUM GOSSEN: Apabila seseorang mengkonsumsi suatu barang secara terus-menerus maka tambahan kepuasan yang akan diperoleh semakin lama semakin menurun (the law of diminishing marginal utility)

Page 4: Teori perilaku konsumen2

• The law of diminishing marginal utility:The more of one good consumed in a given period, the less satisfaction (utility) generated by consuming each additional (marginal) unit of the same good.---Semakin banyak barang/jasa dikonsumsi pada suatu periode tertentu, semakin menurun tambahan kepuasan (MU)

Diminishing Marginal Utility/ MU yang menurun

Page 5: Teori perilaku konsumen2

Pendekatan Kardinal• Kepuasan total yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi

sejumlah barang ditunjukkan oleh Total UtilityTU = f(Q)

• Tambahan kepuasan dari menambah konsumsi sejumlah barang ditunjukkan oleh Marginal Utility (MU)

∆TUMU =

∆QDimana:Q = Jumlah barang yang dikonsumsi (X,Y)∆TU = Perubahan total utilitas

∆Q = Perubahan jumlah barang yang dikonsumsi

• Kepuasan konsumen dibatasi oleh Anggaran (Pendapatan konsumen = I)

I = Px.X+Py.Y

Page 6: Teori perilaku konsumen2

• Jika satu jenis barang, maka kepuasan yang paling maksimum diperoleh saat: Mux = Px

• Jika 2 jenis barang atau lebih maka TU Tux = Tuy = Tuz…..Tun

• Maka kepuasan maksimum diperoleh saatMux = Muy = Muz =……Mun Px Py Pz Pn

Page 7: Teori perilaku konsumen2

Q

TU, MU

Page 8: Teori perilaku konsumen2

www.themegallery.com Company Logo

-150

-100

-50

0

50

100

150

200

250

300

1 3 5 7

TUMU

Baju

Teori Perilaku Konsumen Teori Perilaku Konsumen Teori Perilaku Konsumen

Page 9: Teori perilaku konsumen2

ContohIbu Pretty suka mengkonsumsi dua jenis barang X dan Y yang memiliki data utilitas sebagai berikut:

Jika harga per unit kedua jenis barang tersebut rata-rata adalah $ 1 untuk barang X dan $ 2 untuk barang Y, sedangkan pendapatan konsumen sebesar $ 10. Pertanyaanya :

a. Berapakah jumlah barang X dan Y yang harus dikonsumsi agar konsumen tersebut memperoleh kepuasan maksimum?

b. Gambarkan kurva Total utility dan Marginal Utility untuk barang X dan Y

Unit 0 1 2 3 4 5 6 7X 0 20 28 35 41 46 50 53Y 0 34 54 72 88 100 106 110

Page 10: Teori perilaku konsumen2

Konsumen akan mencapai kepuasan konsumen saat mengkonsumsi barang X sebesar 2 unit dan barang Y sebesar 4 unit karena sesuai dengan anggaran yang tersedia

$ 14

Page 11: Teori perilaku konsumen2
Page 12: Teori perilaku konsumen2

Kurva Guna Batas (Marginal)

• Guna batas/Marjinal, makin lama makin kecil.

• Pada saat jumlah yang dikonsumsi mencapai X3, maka guna marginal adalah 0 (Nol)

• Apabila terus ditambah, guna marginal menjadi negatif (Ekstrim)

Guna Batas

0X3 X

• * Dapat digunakan dalam analisis terhadap perilaku konsumen di pasar.

Page 13: Teori perilaku konsumen2

GUNA BATAS X DAN Y PADA BERBAGAI TINGKAT KUANTITAS

Barang X

Barang YJML(Rp)

Guna Batas

JML(Rp

)

Guna Batas

1 50 1 (40)2 45 2 363 (40) 3 324 35 4 285 30 5 246 25 6 207 20 7 168 15 8 12

• Konsumen ingin membelanjakan penghasilan sebesar Rp.13.000,-• Harga barang X dan barang Y masing-masing Rp.1.000,-• Konsumen berusaha memaksimumkan guna (kepuasan)• Selera dan preferensi (pilihan) konsumen terhadap barang X dan barang Y, sesuai tabel.

• Berapa barang X dan barang Y yang dibeli ?1. Rp.1.000 pertama : barang X ( 50 )2. Rp.1.000 kedua : barang X ( 45 )3. Rp.1.000 ketiga : barang X ( 40 ).7. Rp.1000 ketujuh : barang X ( 20 ) + Rp.1.000, keenam barang Y ( 20 )_________________________________________________________________________ Rp.7.000, barang X : 50 + 45 + 40 + 35 + 30 + 25 + 20 = 245 unit guna Rp.6.000, barang Y : 40 + 36 + 32 + 28 + 24 + 20 = 180 unit guna Rp.13.000, ( 7 barang X + 6 barang Y ) ------------------------------------------- = 425 unit guna ( Maksimum )

Y pertama= 40 keadaan indiferen

Page 14: Teori perilaku konsumen2

CONTOH

JUMLAH(Kg)

GUNA BATAS(UNIT GUNA)

JUMLAH(LT)

GUNA BATAS(UNIT GUNA)

1 40 1 302 35 2 263 30 3 224 25 4 185 (20) 5 146 15 6 (10)7 10 7 68 5 8 2

BARANG - X BARANG - Y

Seorang konsumen berpenghasilan Rp.16.000,- akan membelanjakan penghasilan tersebut untuk barang X dan Y dengan harga masing-masing Rp.2.000,- dan Rp.1.000,- selera dan preferensi konsumen tersebut terhadap barang X dan barang Y sesuai tabel sebagai berikut :

• Konsumen dalam keadaan titik keseimbangan bila membeli : 5 Unit X dan 6 Unit Y. 5 x Rp.2.000,- + 6 x Rp.1.000 = Rp.16.000

MUx = MUy 20 = 10 Px Py 2 1

Page 15: Teori perilaku konsumen2

PENENTUAN KURVA PERMINTAAN KONSUMEN INDIVIDUAL

(PENDEKATAN KARDINAL)ANGGAPAN DASAR :• Perilaku konsumen di pasar “rasional”, dalam arti bahwa pada tingkat penghasilan,

harga barang dan kondisi selera yang tertentu, konsumen selalu berusaha untuk memaksimumkan kepuasannya.

• Konsumen dapat mengukur kepuasannya secara kardinal. Besarnya kepuasan marginal dari suatu barang semakin lama semakin kecil.

• Fungsi kepuasan total konsumen adalah penjumlahan (addition) dari fungsi-fungsi kepuasan atas barang-barang yang dikonsumsinya :

Simbol Matematika :

TU = f ( X1, X2, X3 ………..Xm ) atau

TU = f1 (X1) + f2 ( X2) + f3 (X3 ) + ………….fn ( Xn )

Page 16: Teori perilaku konsumen2

KURVA PERMINTAAN KONSUMEN INDIVIDUAL

• Diturunkan dari berbagai titik keseimbangan yang terjadi pada berbagai tingkat harga.• Tingkat keseimbangan terjadi pada saat memperoleh kepuasan maksimum pada tingkat

penghasilan, harga barang, dan selera tertentu.• Jumlah X dan Y yang memenuhi syarat keseimbangan konsumen mempunyai

perbandingan yang proposional dengan tingkat harga X dan harga Y

Misal : Harga X = 2 x harga Y MUX1 = 2 MUY1

PX1 PX2 = MUX1 < MUY1

naik PX2 Py1

MUX2

MUX1

MUY

MUY1

MUY2

0 Y Y1

YX0 X1

X2 Y2

Guna Batas X Guna Batas Y

Page 17: Teori perilaku konsumen2

Contoh :Contoh :

Jumlah Barang X Jumlah Barang X dan Y yang dan Y yang dikonsumsidikonsumsi

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111 1212

MUMUXX 1616 1414 1111 1010 99 (8)(8) 77 66 55 (3)(3) 11 00MUMUYY 1515 1313 1212 (8)(8) (6)(6) 55 44 33 22 00 00 00

Seorang konsumen berpenghasilan Rp.20.000,-/minggu. Dalam pola Seorang konsumen berpenghasilan Rp.20.000,-/minggu. Dalam pola konsumsinya dia hanya membutuhkan 2 (dua) macam barang yaitu X konsumsinya dia hanya membutuhkan 2 (dua) macam barang yaitu X dan Y yang harganya masing-masing Rp.2.000/unit. Tingkat kepuasan dan Y yang harganya masing-masing Rp.2.000/unit. Tingkat kepuasan konsumen yang diperoleh pada berbagai tingkat konsumsi X dan Y, konsumen yang diperoleh pada berbagai tingkat konsumsi X dan Y, sebagai berikut :sebagai berikut :

Konsumen pada titik keseimbangan akan memperoleh kepuasan Konsumen pada titik keseimbangan akan memperoleh kepuasan maksimum apabila ia membeli :maksimum apabila ia membeli :

- 6 barang X - 6 barang X = 16 + 14 + 11 + 10 + 9 + 8 = 68= 16 + 14 + 11 + 10 + 9 + 8 = 68- - 4 barang Y4 barang Y = 15 + 13 + 12 + 8= 15 + 13 + 12 + 8 = 48= 48 10 x Rp.2.000,-10 x Rp.2.000,- = Rp. 20.000,- ---------= Rp. 20.000,- --------- = 116 satuan = 116 satuan

kepuasankepuasanSOAL LATIHANSOAL LATIHAN : :- Bagaimana kalau harga barang X harganya turun menjadi - Bagaimana kalau harga barang X harganya turun menjadi Rp.1.000,-/unit ?Rp.1.000,-/unit ?

Page 18: Teori perilaku konsumen2

JAWABAN :JAWABAN :10 Barang X10 Barang X = 16 + 14 + 11 + 10 + 9 + 8 + 7 + 6 + 5 + 3 = 102= 16 + 14 + 11 + 10 + 9 + 8 + 7 + 6 + 5 + 3 = 102 5 Barang Y5 Barang Y = 15 + 13 + 12 + 8 + 6 = 15 + 13 + 12 + 8 + 6 = 54= 5410 x Rp.1.000,- + 5 x Rp.2.000,- = Rp.20.000,- ----------10 x Rp.1.000,- + 5 x Rp.2.000,- = Rp.20.000,- ---------- = 156 = 156

Unit kepuasanUnit kepuasan

Tingkat Tingkat Harga Harga

Barang X Barang X (PX / U )(PX / U )

Jumlah Jumlah Barang X Barang X

yang yang dimintadiminta

( Qd / U )( Qd / U )

Rp.2.000Rp.2.000

Rp.1.000Rp.1.000

55

1010

Kurva Permintaan Konsumen untuk Barang X

PX

2000

1000

0 2 4 6 8 10 12Qdx

(5)

Page 19: Teori perilaku konsumen2

TEORI PERILAKU KONSUMENPENDEKATAN ORDINAL

Page 20: Teori perilaku konsumen2

Pendekatan ini menyebutkan bahwa tingkat kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang tidak dapat diukur dengan satu satuan tetapi hanya bisa dibandingkan ( tidak dapat dikuantitatifkan )

Dalam pendekatan ordinal, cara membandingkan kepuasan konsumen dengan menggunakan konsep Pendekatan Kurva Indeferen / IC ( Vilfredo Pareto : 1848 -1923 )

Page 21: Teori perilaku konsumen2

Asumsi-asumsi model kurva indiferens

• Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen tidak dapat diukur dalam satuan apapun)

• Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, …)• Keseimbangan kepuasan konsumen

• Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran (budget line)

y

xxy

MUMU

XYMRS

Page 22: Teori perilaku konsumen2

Bentuk Kurva IndiferensQy

Qx0

IC

A

B

Y1

Y2

X1 X2

Kurva Indiferens biasa juga disebut Kurva kepuasan sama

Page 23: Teori perilaku konsumen2

Karakteristik Kurva Indiferens

1. Menunjukkan kepuasan sama diantara semua produk yang dikonsumsi.

2. Preferensi kepuasan konsumen bertingkat secara konsisten.

3. Kepuasan konsumen ditandai dengan semakin banyaknya barang yang dikonsumsi.

4. Kepuasan konsumen dicapai dari setiap kombinasi barang yang menghasilkan kepuasan total.

Page 24: Teori perilaku konsumen2

Karakteristik dan ciri-ciri Kurva Indiferens

Y

X X

Y

0 0

A

B

C

D

IC2

IC1

Y1

Y2

Y3

X1 X2 X3 X4

IC2

IC1

K L

M

N

Page 25: Teori perilaku konsumen2

Marginal Rate of Substitution (MRS)

• Menunjukkan jumlah barang Y yang rela dikurangi disebabkan konsumen menambah jumlah barang X.

Titik X Y

A 1 9

B 2 6

C 3 4

D 4 3

E 5 2

Y

X0 1 2 3 4 5

9

6

432

A

B

CD

E

XYMRSxy

-3

-2

-1

-1

Page 26: Teori perilaku konsumen2

Garis Anggaran (Budget Line)• Merupakan batasan (constrain)

kemampuan konsumen, secara umum satuan uang (M)Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M

• jika konsumen ingin menggunakan semua anggaran yang tersediaPx(Qx) + Py(Qy) = M

Y

X

M/Px

M/Py0

Garis Anggaran

Page 27: Teori perilaku konsumen2

Kurva Anggaran dan Perubahan AnggaranY

X

Y

X0 0A1 A2 A1 A2

Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah Y dan Jumlah X, disebabkan oleh Naiknya Anggaran Konsumen

Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah X, Y tetap, disebabkan oleh Turunnya harga barang X

BL1BL2

BL1BL2

Page 28: Teori perilaku konsumen2

Keseimbangan konsumen• Pada titik singgung antara kurva indiferens konsumen

dengan garis anggaran.• Secara matematis; slope kurva kurva indiferens sama

dengan slope kurva garis anggaran, (-Px/Py)

y

xxy

PPMRS

y

x

y

x

PP

MUMU

XY

MUyMUx

PPMRSy

xxy

Page 29: Teori perilaku konsumen2

Kurva Keseimbangan KonsumenY

X0

ICY*

X*

C

BL1

Page 30: Teori perilaku konsumen2

Menentukan Jumlah Kepuasan KonsumenY

X0

IC3

IC2

IC1

Y*

X*

C

BD

A

• IC1 dengan titik A dan B menunjukkan kepuasan Konsumen belum optimal,• IC2 dengan titik C konsumen mencapai titik optimum• IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk memenuhi

kebutuhan barang X dan Y.

BL1

Page 31: Teori perilaku konsumen2

Pengaruh Perubahan Pendapatan Konsumen terhadap Keseimbangan Konsumen

• Income Consumption Curve (ICC), kombinasi produk yang dikonsumsi untuk memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat pendapatan.

• Kurva Engel, menunjukkan hubungan antara pendapatan konsumen dengan jumlah barang yang dikonsumsi

Y

XY

X

0

0

ICC

IC3IC2IC1

A1 A2 A3

X1 X2 X3

I3

I2

I1

Kurva Engel

Page 32: Teori perilaku konsumen2

Pengaruh Perubahan Harga terhadap Keseimbangan Konsumen

• Price Consumption Curve (PCC), kombinasi barang atau jasa yang dikonsumsi oleh konsumen yang memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat harga.

• Kurva permintaan konsumen individual diturunkan dari titik-titik pada kurva PPC, menggambarkan jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga.

Y

XPx

Qx0

0

PCC

IC3IC2IC1

A1 A2 A3

Qx1Qx2 Qx3

D

Px1

Px2

Px3

Page 33: Teori perilaku konsumen2

Efek Pendapatan dan Efek Substitusi

• Efek Substitusi, bilamana terjadi kenaikan harga barang X akan menyebabkan naiknya permintaan barang Y.

• Efek Pendapatan, Naiknya harga barang X berakibat penurunan relatif pendapatan konsumen.

Y

X0 X1 X3 X2 A1 A2 A2

A BC

IC2

IC1

Keterangan:

X1X2 total efekX1X3 efek substitusiX3X2 efek pendapatan

Page 34: Teori perilaku konsumen2

Efek Pendapatan dan Efek Substitusi

• Barang Inferior, Kenaikan pendapatan konsumen akan menurunkan jumlah barang X yang diminta.

Y

X0 X1 X2 X3 A1 A2 A3

A B

CIC2

IC1

Keterangan:

X1X2 total efekX1X3 efek substitusiX3X2 efek pendapatan

Page 35: Teori perilaku konsumen2

Efek Pendapatan dan Efek Substitusi

• Barang Giffen, sifatnya menyerupai barang inferior, sifat khususnya adalah jika harga barang inferior turun jumlah permintaan juga akan turun.

Y

X0

B

A

C

IC2

IC1

X2 X1 X3 A1 A2 A3

Keterangan:

X1X2 total efekX1X3 total substitusi (perubahan harga dr titik A ke C) X2X3 efek pendapatan (titik B ke titik C)

Page 36: Teori perilaku konsumen2

Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva Indiferens

• Barang Normal dan Superior, berlakunya hukum permintaan (hubungan negatif) dan efek pendapatan berhubungan positif.

• Barang inferior, berlaku hukum permintaan tetapi efek pendapatan negatif.

Y

X

Qx

Px0

0

X1 X2 A1 A2

X1 X2

AB

Dx

A

BPx1

Px2

IC2

IC1

Page 37: Teori perilaku konsumen2

Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva Indiferens

• Barang Giffen, sifat sama dengan barang inferior, tetapi bertentangan terhadap hukum permintaan.

Y

XPx

0

0

X1 X2 A1 A2

X1 X2

A

B

Dx

A

B

Px1

Px2

IC2

IC1

Qx