90
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti ini, hampir semua orang berasumsi bahwa pendidikan merupakan bidang yang sangat penting bagi kemajuan dan pembangunan suatu bangsa. Pendidikan matematika merupakan dasar untuk membangun suatu bangsa dan memegang peranan penting serta upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar dapat menciptakan manusia yang berkualitas tinggi, maka pengajaran matematika di berbagai jenjang pendidikan formal perlu mendapat perhatian yang sungguh- sungguh. Para siswa Sekolah Dasar dan Menengah termasuk SLTP dituntut menguasai pelajaran matematika yang hasilnya dapat dilihat dalam bentul hasil belajar matematika yang tinggi, karena sebagai mata pelajaran dasar dan sekaligus sebagai cara berpikir ilmiah yang sangat diperlukan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir nasional, matematika juga diperlukan untuk 1

Skripsi New

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skripsi New

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi seperti ini, hampir semua orang berasumsi bahwa

pendidikan merupakan bidang yang sangat penting bagi kemajuan dan pembangunan

suatu bangsa. Pendidikan matematika merupakan dasar untuk membangun suatu

bangsa dan memegang peranan penting serta upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Agar dapat menciptakan manusia yang berkualitas tinggi, maka pengajaran

matematika di berbagai jenjang pendidikan formal perlu mendapat perhatian yang

sungguh-sungguh. Para siswa Sekolah Dasar dan Menengah termasuk SLTP dituntut

menguasai pelajaran matematika yang hasilnya dapat dilihat dalam bentul hasil

belajar matematika yang tinggi, karena sebagai mata pelajaran dasar dan sekaligus

sebagai cara berpikir ilmiah yang sangat diperlukan siswa untuk mengembangkan

kemampuan berpikir nasional, matematika juga diperlukan untuk menunjang

keberhasilan belajar siswa dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

Mengingat pentingnya penguasaan matematika bagi peserta didik yang

merupakan tunas dan harapan masa depan bangsa, semestinya sejak dini sudah dilatih

untuk merasa akrab dan mencintai matematika sampai saat ini. Nilai matematika

siswa sangat rendah bila dibandingkan dengan nilai mata pelajaran lain, karena

disebabkan oleh faktor minat belajar siswa.

1

Page 2: Skripsi New

Siswa sekarang tidak cenderung mandiri dalam belajar matematika, misalnya

jika diberikan soal atau tugas maka tugas tersebut dikerjakan atau dijawab apabila ada

bantuan dari teman atau perintah dari guru. Tugas itu dipacu untuk dikerjakan apabila

akan diperiksa atau diambil nilainya. Siswa tidak berusaha menyelesaikan sendiri,

yang penting tugas tersebut selesai dan dikerjakan tanpa melihat kebenarannya.

Bila kita menginginkan kemajuan di dunia pendidikan banyak cara yang harus

kita benahi, kita meninggalkan pola atau sistem yang sudah tidak cocok lagi dengan

peerkembangan ilmu dan teknolgi, kita coba cara yang menitikberatkan siswa untuk

aktif dan kreatif.

Menurut Sugijono ( 2005 ), bahwa prinsip belajar bermakna yang

mengutamakan pengertian dan pemahaman dan penguasaan konsep yang di tekankan

pada tiga hal penting dalam pembelajaran matematika :

1. Pengenalan fakta, penanaman konsep, dan pembuktian teorema atau rumus.

2. Contoh soal dan penyelesaian yang di sajikan secara bervariasi, sebagai contoh

dalam penerapan konsep dan penggunaan teorema atau rumus.

3. Soal – soal latihan yang di sajikan secara terstruktur, di mulai dari yang mudah

sampai dengan soal yang sulitdan di sertakan dengan soal pemecahan masalah.

Dalam proses belajar mengajar kita perlu memahami kemungkinan pemikiran

siswa menyesuaikan pengetahuan dengan apa yang di ajarkan nanti. Ini tidak terlepas

dari intelegensinya atau kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru,

dengan menggunakan alat – alatberfikir yang sesuai dengan tujuan. Stren ( Purwanto,

1990: 52 )

2

Page 3: Skripsi New

Menurut Hudoyo, (1979:108) bahwa, bahan pelajaran yang di pelajari haruslah

bermakna, artinya bahan pelajaran itu cocok dengan kkemampuan siswa dan harus

relevan dengan struktur kognetif yang di miliki siswa. Dimana untuk meningkatkan

pemahaman dan penguasaan yang mendasar maka, dalam pembelajaran matematika

perlu di temmpatkan langkah – langkah penanaman konsep sampai pada peneraannya,

langkah – langkah penanaman konsep tersebut terdiri atas tiga langkah : langkah

pemahaman, langkah penguatan dan langkah penggunaan.

Menurut Russefendi dalam ( simanjuntak, 1993:72 ) agar anak didik memahami

dan mengerti akan konsep ( struktur ) matematika seyogyanya di ajarkan dengan konsep

murni, di lanjutkan dengan konsep notasi dan di akhiri dengan konsep terapan, di

samping itu untuk dapat mempelajari dengan baik struktur matematika maka

representasinya ( model ) di mulai dengan bendda – benda kongkrit yang beraneka

ragam yang sesuai dengan materi yang di ajarkan.

Menurut pengamatan dan pengallaman Dieness dalam ( Simanjuntak, 1993:72)

bahwa terdapat anak – anak yang menyenangi matematika hanya pada permulaan,

mereka berkenalan dengan matematika yang sederhana,semakin tinggi sekolahnya

semakin sukar matematika yang di pelajari, dan semakin kurang minat belajar

matematika sehingga di anggap matematika itu sebagian anak beranggapan bahwa

matematika adalah ilmu yang sukar dan rumit.

Kurangnya minat belajar anak terhadap matematika karena kurangnya pengertian

hakikat dan fungsi matematika itu sendiri, padahal matematika itu menurut Santso

merupakan salah satu jalan untuk menuju pemikiran yang jelas, bahkan jatuh bangun

satu negara tergantung dari kemajuan matematikanya.

3

Page 4: Skripsi New

Kemampuan berhitung merupakan kemampuan dasar yang sangat erat kaitannya

dengan operasi matriks yang di ajarkan di sekolah Madrasah Aliyah ( MA ). Berhitung

merupakan salah satu teknik dalam menentukan operasi matriks pada siswa kelas XII

IPS-2 MAN 1 Ambon. Kesalahan yang di lakukan siswa dalam menyelesaikan soal

operasi matriks karena siswa belum memahami dan mengerti bagaimana menyelesaikan

soal yang di berikan secara baik dan benar. Dan sesuai dengan penulis alami di sekolah

MAN 1 Ambon, siswa sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal operasi

matriks. Semua itu karena kurangnya minat belajar siswa.

MAN 1 Ambon merupakan salah satu lembaga pendidikan formal dan banyak di

minaati oleh masyarakat kota Ambon dan sekitarnya. Karena selain memiliki fasilitas

pembelajaran yang memadai juga memiliki lingkungan belajar yang aman dan baik.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka salah satu usaha

yang dapat dilakukan untuk mendapatkan prestasi belajar matematika adalah dengan

jalan memperbaiki faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar itu sendiri.

Oleh karena itu, sebagai pengajar matematika maka penulis merasa terdorong untuk

mencapai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar matematika.

Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar

Matematika Pada Materi Operasi matriks ordo 2 x 2 Kelas XII MAN 1 Ambon” .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut :

4

Page 5: Skripsi New

1. Apakah ada pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada

materi operasi matriks ?

2. Berapa besar minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada materi operasi

matriks ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahuai :

1. Bagaimana pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada materi

operasi matriks.

2. Besar minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada materi operasi

matriks.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi guru bidang studi matematika yaitu sebagai bahan masukan agar

dalam pembelajaran matematika bukan saja memperhatikan hasil belajar siswa

tetapi proses berpikir siswa juga diperhatikan dalam mengatasi kesulitan yang

dialami siswa dan melaksanakan perbaikan pengajaran.

2. Bagi penulis sendiri sebagai pengalaman agar manjadi seorang pendidik

yang dapat memperhatikan proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah.

E. Hipotesis Penelitian

5

Page 6: Skripsi New

Diduga bahwa ada pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar

matematika pada materi operasi matriks pada kelas XII IPS-2 MAN 1 Ambon.

BAB II

KAJIAN TEORI

A. pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri

seseorang.perubahan sebagai proses belajar dapat ditujukan dalam berbagai bentuk

seperti pengatahuan pemahaman dan tingkahlaku ,keterampilan, kecakapan kebiasaan

serta perubahan aspek-aspek yang lain ada pada indifidu dikemukakan oleh mouly

(nana sudjana,1985:5) belajar dapat di definisikan sebagai perubahan tinggkahlaku

yang relative dan terjadi sebagai hasil penelitian atau pengalaman .Hal yang sama

dikatakan oleh bagle (dalam ratumanan,2002:60).

Lingkungan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar,

karena setiap orang melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan

selanjutnya Diniati (1994:4) mengatakan belajar merupakan tindakan dan prilaku

siswa yang kompleks , sehingga belajar hanya dialami oleh siswa sendiri .siswa adalah

penentu terjadinya atau tidak proses belajar.belajar terjadi berkat siswa mempelajari

suatu yang ada di lingkungan sekitar.Menurut Dewy (dalam setijai,1991;31) belajar

adalah menyangkut apa yang harus di kerjakan murid- murid untuk dirinya sendiri

6

Page 7: Skripsi New

Dari pendapat para ahli di simpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan

tingkah laku indufidu yang terjadi secara terus –menurus akibat interaksi dengan

lingkungan sehingga perkembangan intelektual semakin baik.Dengan belajar setiap

induvidu dapat membangun pengetahuanya sendiri sebagai hasil dari latihan dan

pengalaman.

B. Belajar Matematika

Matematika berasal dari bahasa inggris yakni matematics yang berarti ilmu pasti.

Matematika adalah salah satu cabang ilmu yang sangat besar peranannya dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan secara umum maupun dalam kegiatan keilmuan

yang bersifat eksak. Matematika dilukiskan sebagai satu struktur yang terdiri dari

suatu sistem dimana setiap sistem mempunyai struktur tersendiri yang sifatnya

deduktif, yaitu sistem yang dimulai dengan beberapa unsur yang tidak didefenisikan.

Unsur tersebut kemudian diperlukan sebagai komunikasi. Hal ini sejalan dengan

pendapat Russefendi (1988 ; 151), bahwa belajar matematika melibatkan struktur

hirarki dari matematika.

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang di ajarkan dari tingkat SD

hingga SMA, bahkan perguruan tinggi. Rof ( dalam Mulyono, 1999:253 )

mengemukakan bahwa matematika perlu di ajarkan karena :

1. Selalu di gunakan dalam kehidupan sehari – hari,

2. Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai,

3. Merupakan sarana komnikasi yang kuat, singgkat, sesuai dan jelas,

4. Dapat di gunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara ,

5. Meningkatkan kemampuan berfikir logis,

7

Page 8: Skripsi New

6. Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang mendatang

Sejalan dengan pendapat di ataas, Cornelius ( dalam Mulyono, 1999: 23 )

menyatakan bahwa ada lima alasan dalam mempelajari metematika, yaitu :

1. Sebagai sarana barfikir yang logis dan jelas,

2. Sebagai sarana untuk memecahkan masalah sehari – hari,,

3. Sebagai sarana pengembangan kreatifitas,

4. Sebagai sarana mengenalkkan pola – pola hubungan generalisasi pengalaman,

dan

5. Sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap kebudayaan.

Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa dalam mempelajari matematika

setiap pokok bahasan mempunyai kaitan erat antar satu dengan yang lainnya. Hal ini

menurut adanya suatu pengetahuan dasar tertentu untuk mempelajari pokok bahasan

selanjutnya.

Matematika pada hakekatnya merupakan metode berpikir logis yang pada

mulanya mengendalikan pada penggunaan bahasa verbal, secara lambat laun dalam

rangka meningkatkan kecermatan dan ketetapan penalarannya beralih pada logika

simbol. Karena matematika merupakan ide abstrak yang diberi simbol-simbol, siswa

akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari pada apa yang telah

diketahuinya. Karena itu untuk mempelajari suatu materi baru pengalaman belajar

yang lalu dari siswa itu akan mempengaruhi terjadinya proses belajar matematika

selanjutnya.

Penyajian materi matematika harus diajari secar berkesinambungan dalam arti

penyajian dimulai dengan pemahaman. Ide dan konsep yang sederhana sampai pada

8

Page 9: Skripsi New

jenjang yang lebih tinggi jika siswa tersebut belum menguasai atau memahami konsep

yang lebih mudah. Demikian halnya dengan mempelajari bentuk akar, perlu adanya

pengetahuan dasar tentang materi-materi sebelumnya.

C. Hasil Belajar Matematika

Belajar matematika adalah bentuk belajar yang dilakukan dengan penuh

kesadaran dan terencana, yang dalam prosesnya dibutuhkan suatu proses aktif

individu. Untuk memperoleh pengetahuan yang baru yang dapat menyebabkan

perubahan tingkah laku. Menurut Russefendi (1988 ; 25), pola tingkah laku itu

disusun sebagi prinsip-prinsip belajar yang diaplikasikan dalam pelajaran matematika.

Pada hakekatnya matematika merupakan disiplin ilmu lainnya. Dikatakan

demikian karena belajar matematika berarti kita belajar ide atau konsep-konsep yang

tersusun secara hirarki dan penalaran yang bersifat deduktif (Hudoyo, 1998 : 3).

Dari beberapa uraian di atas, maka penulis simpulkan bahwa hasil belajar

matematika adalah pola tingkah laku yang disusun menjadi satu model sebagai

kumpulan sistem matematika yang mempunyai struktur serta ide atau konsep yang

teratur menurut urutan yang logis dengan menggunakan pembuktian logis.

Ada beberapa faktor tertentu yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini

sesuai dengan pendapat sujana ( 1995 : 39 ) bahwa hasil belajar siswa di pengaruhi

oleh dua faktor utama yaitu : faktor yang datang dari dalam diri siswa berupa

kemampuan dan faktor yang datang dari luar diri sisa ( lingkungan)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

9

Page 10: Skripsi New

Proses pembelajaran matematika akan mencapai hasil yang optimal apabila

faktor – faktor pendukung berikut ini dapat di kelola dengan sebaik – baiknya.

Seperti:

a. Siswa, berhasil tidaknya proses pembelajaran matematika sangat tergantung pada

peserta didik. Dalam hal ini siswa baik faktor internal maupun eksternal.

1. Faktor internal.

Faktor internal adalah faktor yang terdapat pada diri siswa. Hal ini mencakup

faktor – faktor psikis intelegensi, motivasi, konsentrasi dan faktor keadaan

fisik. Intelegensi merupakan bawaan sejak lahir, dalam kaitannya dengan

kegiatan pengajaran di sekolah. Intelegensi berarti kemampuan untuk

mencapai prestasi di sekolah yang di dalamnya mengandung makna berfikir.

Berfikir ini mengandung peranan yang paling penting di dalam proses belajar.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar individu atau lebih di kenal

dengan sebutan faktor lingkungan. Faktor lingkungan dalam pembelajaran

yaitu lingkungan dalam sekolah seperti kurikulum, guru, sarana belajar dan

lain – lain.Unsur tersebut pada hakikatnya berfungsi sebagai lingkungan belar

yakni lingkungan tempat siswa berinteraksi sehingga menimbulkan kegiatan

belejar pada diri siswa tersebut.

b. Guru, guru atau pengajar mempunyai tanggung jawab yang sangat penting dalam

proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar akan lebih baik apabila guru sebagai

tenaga pengajar mempunyai keahlian atau profesional yang tinggi, artinya

seorang guru harus mempunyai kemampuan yang baik dalam penyajian materi

10

Page 11: Skripsi New

pelajaran. Seorang guru matematika yang tidak menguasai materi dan metode

pengajaran tiak dapat mengajar dengan baik yang pada akhirnya hasil belajar

akan kurang memuaskan atau tidak memuaskan sehingga siswa tidak dapat

mencapai hasil yang optomal sebagaimana mestinya.

c. Sarana dan prasarana, Faktor pendukung juga turut menentukan hasil belajar

matematika adalah tersedianya sarana yang lengkap seperti buku paket dan alat –

alat peraga yang ada hubunganya dengan materi pelajaran yang di sajikan pada

siswa. Demikian pula prasarana yang lain seperti ruangan yang bersih, tempat

duduk yang baik, serta kondisi sekolah yang aman akan menimbulkan minat dan

gairah siswa yang lebih tenang untuk meneria mata pelajaran matematika.

d. Penilaian, Penilaian di pergunakan untuk mengetahui bagaimana prestasi siswa

juga untuk mengetahui bagaimana berlangsungnya interaksi antara guru dengan siswa

itu, penilaian mengacu ke proses belajar yang lebih bergairah dengan hasil yang di

dapatkan. Penilaian hasil belajar atau proses belajar merupakan penilaian terhadap

kegiata dan kemajuan siswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas

yang di lakukan sepanjang pelaksanaa pembelajaran.

D. Minat Belajar Matematika

Bagi sebagian masyarakat, pelajaran matematika di anggap pelajaran yang sulit,

sukar di pahami, dan pelajaran yang hanya di kuasai oleh anak yang pandai.

Menguasai pelajaran ini tidak semudah membalik telapak tangan. Di butuhkan

ingatan yang cukup kuat, ketelitian, ketelatenan dan kesabaran. Bagi guru atau orang

tua siswa yang mendampingi belajar matematika tentu juga mengalami banyak

hambatan dalam menjelaskan materi pelajaran tersebut.

11

Page 12: Skripsi New

Penyelesaian soal yang sebenarnya bisa di lakukan dalam beberapa sudut

pandang, kadang terpatahkan oleh anggapan anak bahwa penyelesaian itu harus sesuai

dengan apa yang di ajarkan oleh gurunya. Ada beberapa kiat untuk mengurangi

keengganan anak belajar matematika.

a. Kiat pertama adalah : Berfikir positif, dalam kehidupan kita sering

menjumpai matematika di setiap jenjang pendidikan juga akan bertemu

pelajaran ini. Bagaimana mungkin kita akan menghindarinya sehingga kita

yang harus mendekatinya menurut kemampuan.

b. Kiat ke dua adalah : Kontekstualitas, mengajari anak secara abstrak akan

membuat anak lebih sukar dalam memahami apa yang di ajarkan. Misalkan

mengajari penjumlahan dan pengurangan dengan angka – angka yang tertulis

dalam buku tulis akan lebih sukar di bandingkan dengan mengajari dengan

benda nyata seperti kelereng, tusuk sate, dan lain – lain.

c. Kiat ke tiga adalah : Melihat potensi anak, dalam mempelajri sesuatu, setiap

anak mempunyai tingkat pemahaman dan penguasaan konsep dasar yang

berbeda – beda. Begitu juga dalam belajar matematika. Ada anak yang cukup di

jelaskan sekali suda paham, ada anak yang harus di jelaskan berkali – kali baru

memahami apa yang di ajarkan.

d. Kiat ke empat adalah : “ Banyak jalan menuju roma “, pendapat anak bahwa

caara menyelesaikan suatu soal harus di kerjakan sama caranya yang di ajarkan

guru harus di ubah, baik oleh anak maupun gurunya. Suatu soal mungkin dapat

di selesaikan dari berbagai macam cara selama cara yang di pakai adalah logis.

Hal ini justru akan menambah wawasan bagi si anak maupun guru itu sendiri.

12

Page 13: Skripsi New

e. Kiat ke lima aadalah : Konsentrasi, belajar matematika membutuhkan

konsentrasi yang cukup. Ajari anak untuk belajar tanpa terganggu oleh

lingkungan separti acara televisi di rumah, keramaian di kelas, dan lain – lain.

Ini juga tidak berarti selama belajar harus serius sekali, tegang tanpa selingan.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa

a. Faktor Interen, Faktor ini meliputi :

1. Kondisi fisik / jasmani siswa saat mengikuti pelajaran

Kondisi fisik atau jasmani siswa saat mengikuti pelajaran matematika sangat

berpengaruh terhadap minat dan aktifitas belajarnya. Faktor kesehatan badan, seperti

kesehatan yang prima dan tidak daalam keadaan sakit atau lemah, akan sangaat

membantu dalam memusatkan perhatian terhadap pelajaraan. Sebab pelajaran

matematika meemerlukan kegiataan mental yang tinggi, menuntut banyak perhatian

dan pikiran jernih. Oleh karena itu apabila siswa mengalami kelelahan atau terganggu

kesehatannya, akaan sulit memusatkaan perhatiannya dan berfikir jernih.

2. Pengalaman belajar matematika di jenjang pendidikan sebelumnya.

Pengalaman belajar sangat berkaitan dengan kemampuan awal ( entry behavior ).

Sebagaimana yang di kemukakan oleh Bloom, (2004:64) “ Kemampuan awal adalah

pengetahuan, keterampilan dan kompetensi, yang merupakan persyaratan yang di

miliki untuk dapat mempelajari suatu pelajaran baru atau lebih lanjut.”

Setiap siswa masing – masing telah memiliki berbagai pengalaman belajar yang

berbeda – beda yang di perolehnya di jenjang pendidikan sebelumnya. Hal tersebut

merupakan modal awaal bagi siswa dalam melakukan kegiatan belajar selanjutnya.

13

Page 14: Skripsi New

Pengalaman belajar yang telah di miliki oleh siswa besar pengaruhya teerhadap

minat belajar. Pengalaman tersebut menjadi dasar unuk menerima pengalaman –

pengalaman baru yang akan sangat membantu dalam minat belajar siswa.

Sebagai contoh, seseorang siswa akan sangat mudah dalam menguasai dan

memahami materi pelajaran matematika, kaarena ia telah memahami dan menguasai

dengan baik materi pelajran matemaatika sewaktu di SD / MI. Jadi, dapat di pahami

bahwa pengalaman belajar matematika di jenjang matematika sebelumnya turut

berpengaruh terhadap belajar siswa, terutama dalam mata pelajaran matematika.

b. Faktor Eksteren

1. Metode dan gaya mengajar guru Matematika

Metode dan gaya mengajar guru juga memberi pengaruh terhadap minat siswa

dalam belajar matematika. Oleh karena itu hendaknya guru dapat menggunakan

metode dan gaaya mengajar yang dapat menumbuhkan minat dan prhatian siswa.

Dominikus catur raharja (2001:7) menyatakan :

Guru adalah kreator proses belajr mengajar. Guru adalah oraang yang akan

mengembangkan suasana bebas bagi siswa untuk mngkaji apa yang menarik

minatna, mngekspresikan ide – ide dan kreativitasnya dalam batas – batas dan

norma – norma yang di tegakkan secara konsisten.

Cara penyampaian pelajaran yang kurang menarik menjadikan siswa kurang

berminat dan kurang bersemangat untuk mengikutinya dan kemudian mendorongnya

untuk terus mempelajarinya. Cara seorang guru untuk menyampaikan pelajaran

sangat terkait dengan tipe atau karakter kepribadianya, seperti yang di kemukakan

Muhibin Syah sebagai berikut :

14

Page 15: Skripsi New

2. Guru yang otoriter ( Autoriterian )

Secara harfiah, otoritervbararti berkuasa sendiri atau sewenang – wenang.

Dalam PBM, guru yang otoriter mengarahkan dengan keras segala aktivitas para

siswa tanpa di tawar – tawar. Hanya sedikit sekali kesempatan yang di berikan

kepada siswa untuk berperan serta memutuskan cara terbaik untuk kepentingan

belajar mereka, sehingga antara guru dan murid tidak terdapaat hubunan yang akrab.

3. Guru yang Demokratis ( Demokratie )

Arti demokratis adalah bersifat demokratis yang pada intinya mengandung

makna memperhatikan persamaan hak daan kewajiban semua orang. Guru yang

memiliki sifat ini pada umummnya di pandang sebagai guru yang paling baik dan

ideal.. Alasannya, dibanding dengan guru yang lainnya guru tipe demokratis lebih

suka bekerja sama dengan rekan – rekan seprofesinya. Namun tetap menyelesaikan

tuggasnya secara mandiri. Di tinjau dari sudut hasil pengajaran, guru yang demokratis

dan yang ptoroter tidak jauh berbeda. Akan tetapi dari sudut moral, guru yang

demokratis dan karenanya ia lebih di senangi oleh rekan – rekan sejawatnya maupun

para siswanya sendiri.

Di samping itu, metode yang di gunakan dalam menyampaikan pelajaran besar

pula pengaruhnya terhadap minat belajar siswa. Apabila guru hanya menggunakan

satu metode saja dalam mengajar maka akan membosankan, yang akhirnya siswa

tidak tertarik memperhatikan pelajaran. Jadi hendaknya guru dapat menggunakan

berbagai metode mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan pembelajaran.

15

Page 16: Skripsi New

4. Tersedianya fasilitas dan alat penunjang pelajaran matematika.

Fasilitas dan alat dalam belajar memiliki peranan penting dalaam memotovasi

minat siswa pada suatu pelajaaran. Tersedianya fasilitas dan alat yang memadai dapat

memancing minat siswa pda mata pelajaran matemaatika.

Fasilitas dan alat penunjang pelajaaran matematika yang di maksud di sini

berupa :

a) Alat fasilitas yang di gunakan bersama – sama dengan murid. Sebagai contoh :

papan tulis, kapur tulis / spidol, ruangan kelas dan sebagainya.

b) Alat yang di miliki olehh masing – masing murid dan guru. Sebgai contoh :

Alat tulis, buku pelajaran matematika, buku pegangan guru dan lain

sebagainya.

c) Alat peraga yang berfungsi untuk memperjelas atau memberi gambaran yang

lebih jelas tentang hal – hal yang di ajarkan

E. Ruang Lingkup Matriks

Sebagian besar manusia, baik anak – anak maupun orang dewasamenyukai

permainan. Salah satu permainan yang menarik adalah permainan catur. Dalam

perainan catur, terdapat aturan – aturan lengkap dari setiap bidak catur.Misalnya

langkah kuda yaitu seperti huruf L.

Seorang pemain catur profesional mempunyai strategi dalam permainannya.

Langkah – langkah setiap bidak catur teleh di perhitungkan dengan cermat, sehingga

menjelang akhir permainan dia dapat memprediksi berapa langkah lagi dia akan

memenangkan pertandingan.

16

Page 17: Skripsi New

Kitapun dapat mempelajarinya dengan menggunakan matriks. Setiap langkah

anak catur dapat di buat grap terarah dan dapat diinterpretasikan dalam bentuk

matriks.

MATRIKS

a. Operasi perkalian, penjumlahan dan pengurangan matriks ordo 2

x 2

1) Pengertian Matriks.

Matriks adalah susunan bilangan yang di atur berdasarkan baris dan kolom

sehingga mebentuk persegi panjang. Ukuran panjang dan lebar matriks di

tentukan oleh banyaknya baris dan kolom pada matriks. Bilangan – bilangan yang

menyusun baris dan kolom matriks di sebut unsur – unsur atau elemen – elemen

dari matriks itu.

Syarat – syarat sutu matriks adalah :

b. Bentuk persegi panjang dan di tmpatkan dalam kurung biasa atau kurung

siku.

c. Elemen – elemennya teriri dari bilangan – bilangan

d. Mempunyai baris dan kolom.

2) Bentuk umum matriks

Nama sebuh matriks di lambangkan dengan huruf besar ( huruf kapital )

A, B, C, D… dan seterusnya. Secara lengkap di tulis matriks A = ( aij) artinya

suatu matriks A yang elemen – elemennya aij dengan indeks i menyatakan baris

ke –i dan indeks j menyatakan kolom ke – j dari elemen – elemen tersebut.

17

Page 18: Skripsi New

Secara umum sebuah matriks A = ( aij), i = 1, 2,….,m dan j = 1, 2,….n.

Yang bereti matriks A mengandung m baris dan n kolom dapat di lambangkan

oleh notasi berikut :

Johanes dkk ( 2004 : 122 )

3) Istilah dalam matriks

Sebelum mempelajari masalah operasi perkalian, penjumlahan dan

pengurangan matriks, perlu dipahami terlebih dahulu beberapa pengertian dan

istilah yang berkaitan dengan matriks.

A = elemen-elemen yang terletak pada baris pertama

elemen-elemen yang terletak pada baris

kedua

Elemen yang terletak pada kolom pertama

Elemen yang terletak pada kolom kedua

Elemen yang terletak pada kolom ketiga

A m x n = A ( m x n ) = A m x n =

18

Page 19: Skripsi New

A =

Berdasarkan pengamatan dalam paparan sebelumnya, pngertian, baris kolom

dan elemen suatu matriks dapat dilengkapi sebagai berikut:

a. Baris dari suatu matriks adalah: Bagian susunan bilangan yang dituliskan

mendatar dan horisontal dalam matriks.

b. Kolom dari suatu matriks adalah: Bagian susunan bilangan yang dituliskan tegak

atau vertikal dalam matriks.

c. Elemen atau unsur suatu matriks adalah: Bilangan-bilangan (real atau kompleks)

yang menyusun itu.

(Wirodikromo Sartono, 2006:92)

4) Operasi pada matriks ordo 2 x 2

Dua buah matriks dapat dijumlahkan jika memiliki ordo yang sama.

Penjumlahan dilakukan dengan menjumlahkan elemen-elemen yang seletak

yaitu jika A = (aij) dan B = (bij), maka A + B = (aij + bij).

Contoh Penjumlahan

1. Jika A = dan B = maka tentukanlah A + B

Jawab: A + B = +

=

=

2. Jika A = dan B = maka tentukanlah A + B

Jawab: A + B = +

19

Page 20: Skripsi New

=

=

Contoh Pengurangan

1. Jika A = dan B = maka tentukanlah A – B

Jawab: A – B =

=

=

2. Jika A = dan B = maka tentukanlah A + B

Jawab: A + B =

=

=

Contoh Perkalian

1. Jika A = dan B =

Jawab: A x B =

=

=

2. Jika A = dan B =

20

Page 21: Skripsi New

Jawab: A x B =

=

F. Kerangka Pikir

Pengaruh penguasaan materi operasi matriks ordo 2 x 2 terhadap hasil belajar

siswa kelas XII IPS – 2 MAN 1 Ambon merupakan sebuah hipotesis. Pencarian

terhadap kebenarannya melalui kuisioner dan tes untuk mengetahui hasil belajar

siswa. Hasil yang di peroleh di analisis dengan menggunakan analisis statistik

persamaan regresi.

Analisis ini nantinya akan memberikan pembuktian terhadap hipotesis tersebut,

apakah benar atau tidak. Jika benar maka hal ini dapat di gunakan untuk menambah

minat belajar siswa, sehingga kedepan tercpainya tujuan minat belajar siswa trhadap

mata pelajran matemtika.

21

Page 22: Skripsi New

Bagan Kerangka Pikir

Pengaruh Minat Belajar Siswa

Minat BelajarHasil Belajar

Instrumen Tes Dan Kusioner

Hipotesis

22

Proses Pembelajaran diMAN 1 Ambon

Analisis

StatistikDeskriftif

Regresi Sederhana

Page 23: Skripsi New

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Ex post facto yaitu penelitian yang

bertujuan untuk melihat dan mengkaji dua variebel atau lebih. Dimana variabel yang

di kaji telah terjdi sebelumnya melalui perlakun orang lain.

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan IPA dan IPS MAN

1 Ambon semester ganjil tahun ajaran 2009 / 2010 yang berjumlah 145 siswa yang

terdiri dari lima kelas.

2. Sampel

Sampel dalam enilitian ini di ambil satu kelas yaitu kelas XII IPS – 2 MAN 1

Ambon dengan jumlah 40 siswa.

C. Instrumen Penelitian

23

Kesimpulan

Page 24: Skripsi New

Untuk memperoleh data yang akurat yang digunakan dalam instrumen penelitian

adalah :

a. Kuisioner

Dilakukan untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap hasil belajar

matematika. Sebagaimana yang terlampir.

b. Test

Untuk mengetahui hasil belajar siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan 2

metode yaitu :

1. Observasi, yaitu dimaksud agar peneliti dapat melihat langsung proses

belajar siswa.

2. Test, untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap hasil belajar operasi

perkalian matriks.

E. Analisis Data

Data yang dikumpulkan dari penelitian selanjutnya dianalisis dengan

menggunakan :

1. Teknik analisis Statistik Diskriptif

Dengan menggunakan teknik analisis Statistik Diskriptif

untuk menghitung presentase dari skor yang diperoleh siswa, maka rumusan yang

digunakan adalah :

24

Page 25: Skripsi New

Nilai =

Selanjutnya dari hasil presentase, kemudian diklasifikasikan dengan presentase

yang dinyatakan sebagai berikut :

Tabel 1: Kualifikasi Pencapaian Penilaian Acuan Patokan

Interval Kualifikasi

80 – 100 Baik Sekali66 – 79 Baik56 – 65 Cukup40 – 55 Kurang0 – 39 Gagal

Arikunto ( 2001 : )

2. Mencari Persamaan Regresi

Untuk mencari perhitungan persamaan regresi, penulis menggunakan rumus

sebagai berikut :

Ý = a + bx

(Sudjana, 1996 : 312)

Untuk mendapatkan harga-harga a dan b menggunakan rumus :

1.

2.

(Sudjana, 1996 : 315)

25

Page 26: Skripsi New

Dengan :

a : Konstanta

b : Koefisien Regresi

: Jumlah nilai x

: Jumlah nilai y

: Jumlah kuadrat dari nilai x

: Jumlah kuadrat dari nilai y

: Jumlah produk antara nilai x dan y

a. Menguji kelinieran regresi

Setelah memperoleh a dan b akan di tentukan persamaangaris regresinya. Analisis

yang di gunakanselanjutnya yaitu melakukan uji kelinieran dan keberartian regresi yang

di sajikan pada tabel ANAVA sebagai berikut :

Tabel. 2. Daftar analisis varians ( ANAVA ) regresi linear sederhana.

Sumber Variasi

dk JK KT F

Total n

26

Page 27: Skripsi New

Koefisien

Regresi

Sisa

1

1

n - 2

JK

JK

JK (S)

Jk

= JK

=

Tuna cocok

Galat

k - 2

n - 2

JK (TC)

JK (G)

Keterangan :

dk : dengan kebebasan

JK : jumlah kuadrat

KT : kuadrat tengah

F : statistik F

Jumlah kuadrat (JK) dari berbagai sumber varians dihitung dengan menggunakan rumus:

(Sudjana, 2003: 17)

JK (T) =

JK =

JK =

=

JK (S) = JK(T) – JK - JK

JK (G) = JK (G) dihitung setelah melakukan

penjumlahan untuk semua harga X dalam tiap kelompok.

JK (TC) = JK (S) – JK(G)

27

Page 28: Skripsi New

Untuk menguji kebenaran kelieaniran regresi digunakan statistik F = kemudian

hasilnya dibandingkan dengan nilai F yang telah dikonsultasikan dengan tabel pada taraf

nyata 5% dengan derajat kebebasan (dk) pembilang (k – 2) dan penyebut (n – k) dengan

kriteria:Jika Fhit ≥ Ftab maka regresi linear ditolak

Jika Fhit < Ftab maka regresi linear diterima

(Sudjana, 2003: 18).

b. Menguji keberartian regresi

untuk uji keberartian regresi digunakan statistik F = kemudian hasilnya

dibandingkan dengan nilai F tabel pada taraf nyata 5% dengan dk pembilang adalah satu

dan dk penyebut (n – 2) dengan kriteria:

Jika Fhit >Ftab maka regresi berarti

Jika Fhit < Ftab maka regresi ditolak

(Sudjana, 2003: 19 )

Setelah diperoleh persamaan regresi dalam bentuk linier, maka selanjutnya

digunakan uji ketergantungan antara variabel, uji yang digunakan adalah uji t, (Sudjana,

2003: 17).

dimana :

Dengan rumus

Keterangan:

S2b = varians koefisien arah regresi

28

Page 29: Skripsi New

b = koefisien arah regresi

Sb = defiasi standar b

S2yx = varians galat taksiran y dan x

Hasil perhitungan t hitung yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan nilai

t tabel pada taraf nyata 5% dan dk = n -2 dengan kriteria:

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dalam arti Ha diterima, sebaliknya

Jika t hitung < t tabel maka Ha ditolak dalam arti Ho diterima

c. Berapa besar pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar operasi matriks

Sesuai dengan pokok permasalahan yang di kemukakan maka, untuk menentukan

berapa besar pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar materi operasi matriks di

gunakan koefisien determinasi ( r ) dengan rumus :

Dengan JK(TD) = JK(T) – JK dimana:

JK(TD) = jumlah kuadrat total dikoreksi. (Sudjana, 2003: 47)

29

Page 30: Skripsi New

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MAN I Ambon

Tahun 1975, PGA Negeri Ambon yang ada pada waktu itu berlokasi di

Desa Batu Merah, Kota Madya Ambon, dipindahkan ke lokasi baru di Tulehu

Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah sehingga Kota Ambon praktis

tidak lagi memiliki lembaga pendidikan tingkat menengah yang berciri-khas

Islam. Pada saat itu, PGA Negeri Ambon dipimpin oleh Drs. Abdurrahman

Umarella.

Pada tahun yang sama, sebuah PGA Swasta di dirikan di Desa Batu Merah

Kota Madya Ambon, yang dipimpin oleh Drs.Usman Rumbia. Setelah beroperasi

kurang lebih 5 tahun, tepatnya pada tahun 1985, lembaga ini beralih status

menjadi Madrasah Aliyah Swasta, dan lembaga inilah yang kelak dikemudian hari

menjadi embrio MA Negeri 1 Ambon.

Berdasarkan Surat Keputusan Mentri Agama RI, H. Munawir Sadzali Nomor

30

Page 31: Skripsi New

137 Tanggal 11 juli 1991, MA Swasta tersebut berubah status menjadi MA

Negeri 1 Ambon dan diresmikan pada tanggal 17 Pebruari 1992 berlokasi di Jl.

Kesatrian no. l Batu Merah, Kota Madya Ambon yang pada saat sekarang menjadi

lokasi MI Negeri Ambon.

Tahun 1998, MA Negeri 1 Ambon yang semula berada di Jl. Kesatrian

dipindahkan ke lokasi baru di Jl. Kembang Buton Nomor 1, Kampung Wara, Air

Kuning, Ambon. Awal 1995, setelah Drs. Usman Rumbia wafat, Madrasah

dipimpin oleh Pjs. Bahtiar Udjir, kemudian pada tahun 1995 secara definitif

pucuk pimpinan diserahkan kepada Drs.Umar Masuku. Tahun 2002, pimpinan

MA Negeri 1 Ambon diserah-terimakan kepada pejabat baru, Drs. Muhammad

Shodik, Mantan Kepala MA Negeri 2 Ambon di Tulehu.

MA Negeri 1 Ambon atau MAN I Ambon adalah satu-satunya sekolah berciri

Islami di Kota Ambon yang berstatus negeri. Semula Madrasah ini disiapkan

menjadi MA keterampilan dengan konsentrasi di Bidang Teknologi Pengolahan

Hasil Pertanian, Reparasi Computer, dan Menjahit. Pilot Project MA keterampilan

ini berlangsung selama hampir 5 tahun dengan dukungan dana operasional dari

Islamic Development Bank. Program ini gagal karena tidak didukung dengan

keberadaan Tenaga Instruktur Bidang Teknis Vokasional yang dibutuhkan,

disamping pilihan program yang tidak didasarkan atas kajian yang cermat dan

disesuaikan dengan kebutuhan dan kesiapan daerah, kemudian diperparah lagi

dengan eskalasi konflik yang pecah berlarut-larut terutama di Kota Ambon dan

hampir sebagian besar Wilayah Maluku.

Mulai 2003, manajemen MA Negeri 1 Ambon melakukan reorintasi

31

Page 32: Skripsi New

seluruh program keterampilan setelah tidak ada lagi bantuan dana operasional

Keterampilan Pernerintah Pusat. melalui visi unggul dalam prestasi, terpuji dalam

prilaku, siap berkarya di masyarakat, program vokasional yang selama ini

dilaksanakan mengalami penyesuaian-penyesuaian seperlunya.

Meskipun MA Negeri 1 Ambon bukan lagi MA Keterampilan, namun

ciri kegiatan vokasional tetap dijadikan basis pengelolaan sekolah melalui program

pendidikan kecakapan hidup (Life Skill Education). Dengan bekal pengetahuan

umum, ilmu agama serta bekal keterampilan khusus yang memadai diharapkan

setiap lulusan MA Negeri 1 Ambon dapat menjadi Warga Negara yang cerdas,

agamis, dan produktif.

B. Deskripsi Data

1. Untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal – soal

Operasi matriks di kelas XII IPS-2. Peniliti menggunakan tes yang berbentuk

essay sebanyak 6 butir saoal kepada siswa yang berjumlah 40 orang. Dari hasil

tersebut akan di hitung persentase untuk mengetahui hasil belejar siswa. Adapun

hasil tes dapat di lihat pada table berikut.

Tabel.2. Kualifikasi Hasil Belajar Siswa ( Y )

Kualifikasi Frekuensi Persentase Huruf Keterangan

80 -100 66 – 79 56 – 65 40 – 55 0 - 39

19 8 5 6 2

47,5 20 12,5 15 5

A B C D E

Baik sekali Baik Cukup Kurang Gagal

Jumlah 40 100 %

Sumber, hasil Olahan November 2009

32

Page 33: Skripsi New

Berdasarkan Tabel 1. di atas di ketahui bahwa dari 40 siswa yang menjadi sample

penilitian terdapat 19 siswa atau 47,5 % mampu menyelesaikan soal – soal operasi

matriks ordo 2 x 2 dengan kategori sangat baik, 8 siswa atau 20 % mampu menyelesaikan

soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori baik, 5 siswa atau 12,5 % mampu

menyelesaika soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori cukup,6 siswa atau

15 % mampu menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori

kurang, 2 siswa atau 5 % menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan

kategori tidak mampu atau gagal.

2. Untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa terhadap operasi matriks ordo 2 x 2

maka peneliti mengadakan Kuisioner atau angket sebanyak 20 pertanyaan dan

memberikan tanda cheking (√ ) pada salah satu jawaban kepada siswa yang

berjumlah 40 orang. Dari hasil Kuisioner atau angket tersebut akan di hitung

persentase untuk mengetahui minat belajar siswa. Adapun hasil minat belajar

siswa dapat di lihat pada tabel berikut

Tabel.3. Kualifikasi Hasil Minat Belajar Siswa ( X)

Kualifikasi Frekuensi Persentase Huruf Keterangan

80 – 100 66 – 79 56 – 65 40 – 55 0 - 39

1187122

27,520

17,5305

ABCDE

Baik sekali Baik Cukup Kurang Gagal

Jumlah 40 100 % Sumber, hasil Olahan November 2009

Berdasarkan tabel.3. di atas di ketahui bahwa, dari 40 siswa yang menjadi sample

panilitian terdapat 11 siswa atau 27,5 % mereka menyukai pelajaran matematika dan

selalu mendapat nilai matematika yang bagus kemudian selalu aktif dalam mengikuti

33

Page 34: Skripsi New

pelajaran matematika meskipun pelajaran matematika sering membuat mereka setres

akan tetapi tidak mengurangi semangat mereka untuk mengetahui pelajaran matematika

secara mendalam dengan kategori baik sekali, 8 siswa atau 20 % mereka menyukai

pelajaran matematika dan sering mendapat nilai yang bagus kemudian sering aktif dalam

mengikuti pelajaran matematika meskipun pelajaran matematika sering membuat mreka

setres akan tetapi tidak mengurangi semangat mereka untuk mengetahui pelajaran

matematika secara mendalam dengan kategori baik, 7 siswa atau 17,5 % mereka

menyukai pelajaran matematika akan tetapi mareka tidak terlalu serius dalam mengikuti

dan belajar matematika karena pelajaran matematika suka membuat mereka setres jadi

mereka jarang mengulangi pelajaran matematika ketika sudah kembali ke rumah dengan

kategori cukup, 12 siswa atau 30 % mereka kurang terlalu suka dengan pelajaran

matematika karena mereka sering setres ketika guru memberikan contoh soal kepada

siswa dan mereka sering bolos dalam mengikuti pelajaran matematika dengan kategori

kurang, 2 siswa atau 5 % mereka sama sekali tidak suka dengan pelajaran matematika

karena matematika banyak dengan rumus – rumus dan suka membuat mereka setres

olehnya itu mereka sering bolos, tidak pernah mendapat nilai matematika yang bagus dan

sama sekali tidak pernah mengulang pelajaran matematika di rumah.

3. Analisis Statistik Regresi linier Sederhana

Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui tes maka akan dicari persamaan regresi

linier sederhana dengan terlebih dahulu ditentukan harga a dan harga b. diperoleh

harga a = 28,2 dan harga b = 0,58X adapun grafiknya sebagai berikut:

34

Page 35: Skripsi New

30 -

Y = 28,2 + 0,85X 20 -

10 -

50 40 10

Gambar1: Grafik hasil Regresi

Grafik diatas menunjukan garis regresi bahwa hasil belajar siswa (Y) lebih besar

dari pada minat belajar siswa (X).

4. Uji kelinieran dan keberartian regresi

35

Page 36: Skripsi New

Menguji kelinieran dan keberartian regresi digunakan analisis varians (ANAVA).

(lihat lampiran delapan) yang disajikan sebagai berikut:

Tabel 5: Harga analisis varians untuk uji kelinieran dan keberartian regeresi linier

Y = 28,2 + 0,58 X

Sumber Variasi

dk JK KTF

Hitung Tabel

Total 40 217575 217575 0,05

Koefisien

Regresi

Sisa

1

1

38

202350,63

3934,06

11290,31

202350,63

3934,06

297,1113,2 4,10

Tuna cocok

Galat

20

18

4154,81

7135,5

207,7

891,8396,4

0,52 2,19

Dari hasil yang di peroleh pada tabel harga ANAVA di atas, maka uji

kelinieran regresi (Fhit). Diperoleh Fhit = 0,52 dibandingkan dengan Ftab untuk taraf

0,05 dengan dk pembilang 20 dan dk penyebut 18. Ftab (0,05) = 2,19 adalah Fhit < Ftab

maka pernyataan yang menyatakan bahwa regresi linier diterima.

Dan uji keberartian regeresi Fhit diperoleh Fhit = 13,2 di bandingkan dengan Ftab

untuk taraf 0,05 dengan pembilang 1 dan dk penyebut 38 diperoleh Ftab (0,05) = 4,10

36

Page 37: Skripsi New

adalah Fhit > Ftabel maka koefisien arah regresi nyata sifatnya sehingga pernyataan yang

menyatakan bahwa regresi bearti diterima.

5. Pengujian Hipotesis

Dengan demikian karena uji kelinieran dan uji keberartian telah ditentukan

maka selanjutnya uji independent antara variabel (uji t) yaitu minat belajar siswa (X)

dan hasil hasil belajar siswa (Y), berdasarkan hasil perhitungan diperoleh: thitung = 1,93

kemudian nilai thitumg dibandingkan dengan nilai ttabel dari distribusi pada taraf nyata

0,05 untuk derajat kebebasan (dk) diperoleh tetap = 1,68 dengan demikian thitung > ttabel

( 1,93 > 1,68 ). Pada taraf nyata 0,05 sehingga hipotesis Ha yang berbunyi “ada

pengaruh yang signifikan antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa”

diterima. Dan sebaliknya hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi “tidak ada pengaruh

antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa” ditolak.

6. Berapa besar pengaruh penguasaan operasi matriks terhadap hasil belajar

Untuk mengetahui besarnya pengaruh materi operasi matriks terhadap hasil

belajar. Maka mencari menggunakan koefisien determinasi ( r ). Berdasarkan hasil

perhitungan diperoleh harga r = 0,25 dan r = 0,5 atau 50%

37

Page 38: Skripsi New

BAB V

PEMBAHASAN

A. Hasil belajar siswa

Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XII IPS – 2 dalam menyelesaikan soal

– soal perasi matriks ordo 2 x 2. Peneliti memberikan soal tes kepada siswa sebanyak 6

butir soal yang berjumlah 40 siswa. Dari hasil tes tersebut kemudian di hitung persentase

yang kemudian di masukan ke table Kualifikasi taraf hasil belajar siswa. Di mana 19

siswa atau 47,5 % mampu menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan

kategori sangat baik, 8 siswa atau 20 % mampu menyelesaikan soal – soal operasi

matriks ordo 2 x 2 dengan kategori baik, 5 siswa atau 12,5 % mampu menyelesaikan soal

– soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori cukup, 6 siswa atau 15 % mampu

menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori kurang, 2 siswa

atau 5 % menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori tidak

mampu atau gagal.

38

Page 39: Skripsi New

Dari hasil tes tabel.2. kita konsultasikan dengan nilai criteria ketuntasan minimal (

KKM ) untuk MA.Negeri 1 Ambon adalah 65 %. Maka yang memperoleh nilai yang di

bawah 65 % di nyatakan gagal, sedangkan yang memperleh nilai di atas 65 % di

nyatakan berhasil. Sehingga dari 40 siswa sebagai sample yang memiliki nilai yang di

bawah 65 % sebanyak 11 siswa ( 27,5 % ) sedangkan yang memilki nilai di atas 65 %

sebanyak 29 siswa (72,5 % ) ini berarti tingkat hasil belajar siswa baik.

B. Minat belajar siswa

Untuk mengetahui minat belajar siswa kelas XII IPS-2 , peneliti memberikan

kuisioner atau angket minat belajar siswa sebanyak 20 pertanyaan dan memberikan tanda

cheking (√ ) pada salah satu jawaban kepada siswa yang berjumlah 40 orang. Dari hasil

Kuisioner atau angket tersebut kemudian di hitung persentase untuk mengetahui minat

belajar siswa. Di mana dari 40 siswa yang menjadi sampel panilitian terdapat 11 siswa

atau 27,5 % mereka menyukai pelajaran matematika dan selalu mendapat nilai

matematika yang bagus kemudian selalu aktif dalam mengikuti pelajaran matematika

meskipun pelajaran matematika sering membuat mereka setres akan tetapi tidak

mengurangi semangat mereka untuk mengetahui pelajaran matematika secara mendalam

dengan kategori baik sekali, 8 siswa atau 20 % mereka menyukai pelajaran matematika

dan sering mendapat nilai yang bagus kemudian sering aktif dalam mengikuti pelajaran

matematika meskipun pelajaran matematika sering membuat mreka setres akan tetapi

tidak mengurangi semangat mereka untuk mengetahui pelajaran matematika secara

mendalam dengan kategori baik, 7 siswa atau 17,5 % mereka menyukai pelajaran

39

Page 40: Skripsi New

matematika akan tetapi mareka tidak terlalu serius dalam mengikuti dan belajar

matematika karena pelajaran matematika suka membuat mereka setres jadi mereka jarang

mengulangi pelajaran matematika ketika suda kembali ke rumah dengan kategori cukup,

12 siswa atau 30 % mereka kurang terlalu suka dengan pelajaran matematika karena

mereka sering setres ketika guru memberikan contoh soal kepada siswa dan mereka

sering bolos dalam mengikuti pelajaran matematika dengan kategori kurang, 2 siswa atau

5 % mereka sama sekali tidak suka dengan pelajaran matematika karena matematika

banyak dengan rumus – rumus dan suka membuat mereka setres olehnya itu mereka

sering bolos, tidak pernah mendapat nilai matematika yang bagus dan sama sekali tidak

pernah mengulang pelajaran matematika di rumah.

Dari hasil kuisioner atau angket pada siswa, maka penulis menarik suatu kesimpulan

bahwa faktor – faktor yang menyebabkan kurangnya minat belajar siswa :

1. Faktor internal siswa, yaitu di karenakan adanya inspirasi atau pemikiran bahwa

matematika merupakan pelajaran yang sulit dan sangat menyeramkan

2. Faktor Eksternal siswa, yaitu di mana berkenaan dengan faktr lingkungan. Baik

lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Jika ke dua lingkungan

tersebut menunjang maka dengan sendirinya siswa akan termotivasi untuk belajar.

C. Pengaruh minat belajar siswa kelas XII IPS 2 MAN 1 Ambon pada materi

operasi matriks

Sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh pada siswa kelas XII IPS 2 MAN 1

Ambon ternyata thit > ttab taraf nyata 0,05 = 1,93 >1,68 . dengan demikin, hipotesis nol

40

Page 41: Skripsi New

(Ho) ditolak dan sebaliknya hipotesis alternatif. “minat belajar siswa memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dapat diterima”

D. Besarnya pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar

untuk mengetahui besarnya pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar dapat

di gunakan harga koefisien determinan . Dari hasil perhitungan maka diperoleh nilai

= 0,25 dan nilai = 0,5

Dengan demikian maka minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada materi operasi

matriks adalah sebesar 0,5 atau 50%. Hal ini berarti bahwa minat belajar siswa terhadap

hasil belajar siswa 0,5 ditentukan oleh taraf minat belajar siswa pada materi operasi

matriks, dan sisanya 50% ditentukan oleh kemampuan lain seperti:

1. Faktor Interen, Faktor ini meliputi:

a. Kondisi fisik / jasmani siswa saat

mengikuti pelajaran

b. Pengalaman belajar matematika di

jenjang pendidikan sebelumnya.

2. Faktor Eksteren, faktor ini meliputi:

a. Metode dan gaya mengajar guru Matematika

b. Guru yang otoriter ( Autoriterian )

c. Guru yang Demokratis ( Demokratie )

d. Tersedianya fasilitas dan alat penunjang pelajaran matematika.

41

Page 42: Skripsi New

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka penulis dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Ada pengaruh yang signifikan pada minat belajar siswa terhadap hasil belaja

siswa pada materi operasi matriks kelas XII IPS 2 MAN 1 Ambon digambarkan

dalam bentuk persamaan regresi linier sederhana Y = 28,2 + 0,58X yang ditandai

dengan hasil uji t yaitu thitung > ttabel baik pada taraf nyata 0,05.

2. Besarnya pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar pada materi operasi

matriks dapat di lihat dari nilai r = 0,5 atau 50% Dan sisanya 50% di pengaruhi

oleh faktor lain yaitu :Faktor interen yang meliputi Kondisi fisik, Pengalaman

42

Page 43: Skripsi New

belajar matematika di jenjang pendidikan sebelunya. Dan Faktor eksteen, yang

meliputi :Metode dan gaya mengajar guru matematika, Guru yang otoriter, Guru

yang demokratis

B. Saran

Dengan memperhatikan hal – hal yang telah di kemukakan di atas, maka dalam

rangka upaya meningkatkan pembelajaran matematika pada khususnya. Penulis perlu

menyarankan beberapa hal antara lain :

1. Kepada pihak sekolah pada umumnya dan kepada guru bidang study matematika

agar lebih meningkatkan perhatian khusus bagi siswa – siswi sekaligus mencari

solusi yang terbaik demi meningkatkan mutu belajar siswa

2. Meningkatkan mutu diri, baik sebagai guru maupun siswa. Karena tanpa usaha

dari masing – masing pihak maka keberhasilan pembelajaran tidak akan terujud

secara maksimal.

3. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis sarankan kepada umumnya pihak

seklah dan kepada guru bidang studi matematika agar lebih memperhatikan minat

belajar siswa dan bisa menggunakan metode – metode pembelajaran yang lain.

43

Page 44: Skripsi New

Lampiran 1. Disrtibusi Hasil Minat Belajar Siswa

No Inisial

Skala JumlahSkorSS S KS TS TSM

5 4 3 2 11 AYS 50 8 9 6 2 752 AL 80 0 0 0 0 803 AM 75 0 0 0 5 804 AR 50 20 0 0 0 705 BP 45 20 0 8 2 756 EMAK 50 4 0 2 0 567 EE 40 20 9 0 1 708 E 70 0 3 4 3 809 FRS 70 8 0 2 0 8010 FM 80 0 0 0 0 8011 HH 50 20 0 0 5 7512 IKA 90 0 3 2 0 9513 IDA 25 0 12 3 5 4514 LK 50 8 9 6 2 7415 LI 30 16 3 4 7 6016 MU 10 4 9 0 2 2517 M 50 8 0 0 0 5818 MJ 75 4 3 0 3 8519 NR 15 16 21 0 3 5520 NWL 15 16 21 0 3 5521 NFL 75 12 0 2 1 9022 N 25 16 6 2 0 4923 RL 50 8 9 6 2 75

44

Page 45: Skripsi New

24 RHT 40 4 9 10 3 6625 RA 35 16 6 2 6 6526 RM 70 8 0 2 0 8027 RLH 60 4 3 0 0 6728 SHW 75 4 3 0 3 8529 SS 45 20 0 8 2 7530 SLU 70 8 3 0 0 8131 SH 50 8 9 6 2 7532 SA 60 4 9 0 1 7433 SWA 80 4 0 6 0 9034 SRP 50 4 9 2 0 6535 TN 40 20 9 0 1 7036 WS 60 8 0 0 2 7037 WSR 50 0 0 0 0 5038 WWS 0 20 9 0 1 3039 WWN 80 8 0 0 2 9040 WWNNS 55 12 15 0 0 82

Lampiran 2. Distribusi Hasil Tes Evaluasi Operasi Matriks Ordo 2 X 2

 No 

Inisial 

No Soal / Skor Tiap Soal Jumlah

Skor 100

 Skor

yang di capai

1 2 3 4 515 15 15 15 20

1 AYS 15 15 10 15 15 80 802 AL 15 15 15 15 10 75 753 AM 15 15 15 15 20 95 954 AR 10 10 10 15 15 75 755 BP 15 15 10 10 10 70 706 EMAK 10 10 5 5 5 40 407 EE 15 15 15 10 10 75 758 E 15 15 15 15 15 90 909 FRS 15 15 15 15 10 70 7010 FM 15 10 15 10 20 90 9011 HH 15 15 15 15 10 80 8012 IKA 15 15 15 15 15 80 8013 IDA 10 10 10 10 10 55 5514 LK 15 15 15 15 10 80 8015 LI 15 15 10 10 5 75 7516 MU 5 5 5 5 5 30 3017 M 10 5 5 5 5 40 4018 MJ 15 15 15 10 10 75 7519 NR 15 10 5 5 5 45 4520 NWL 15 15 5 5 0 40 4021 NFL 15 15 15 15 20 100 10022 N 10 10 10 10 5 55 5523 RL 15 15 15 5 5 60 6024 RHT 10 10 10 10 10 60 6025 RA 15 15 15 15 15 95 95

45

Page 46: Skripsi New

26 RM 15 15 15 15 10 80 8027 RLH 15 15 10 10 5 65 6528 SHW 15 15 15 15 10 80 8029 SS 15 15 15 15 10 85 8530 SLU 15 15 15 15 15 90 9031 SH 15 15 15 15 5 70 7032 SA 15 15 15 15 10 85 8533 SWA 15 15 15 15 20 100 10034 SRP 15 15 15 15 0 60 6035 TN 115 15 15 10 10 80 8036 WS 15 15 15 15 10 80 8037 WSR 15 15 15 15 0 65 6538 WWS 5 5 5 0 0 10 1039 WWN 15 15 15 15 10 80 8040 WWNNS 15 15 15 15 10 85 85

Lampiran 3. Daftar Nilai – Nilai Minat Belajar Siswa dan Hasil Belajar Siswa Pada

Materi Operasi Matriks Ord 2 X 2

X Y XY X Y

80 80 6400 6400 640075 75 5625 5625 562595 95 9025 9025 902570 75 5250 4900 562570 70 4900 4900 490056 40 2240 3136 160075 75 5625 5625 562580 90 7200 6400 810075 75 5625 5625 562580 100 8000 6400 1000075 90 6750 5625 810080 80 6400 6400 640045 55 2475 2025 302580 80 6400 6400 640075 75 5625 5625 562525 30 750 625 90058 40 2320 3364 160075 75 5625 5625 562555 45 2475 3025 202555 40 2200 3025 160090 100 9000 8100 1000049 55 2695 2401 302560 60 3600 3600 360066 60 3960 4356 360050 95 4750 2500 902580 100 8000 6400 1000067 65 4355 4489 4225

46

Page 47: Skripsi New

85 80 6800 7225 640075 85 6375 5625 722581 90 7290 6561 810070 70 4900 4900 490074 85 6290 5476 722590 100 9000 8100 1000065 60 3900 4225 360085 85 7225 7225 722570 80 5600 4900 640065 65 4225 4225 422530 10 300 900 10090 95 8550 8100 902582 85 6970 6724 7225

         Sehingga diperoleh:

a.

b.

maka persamaan regeresinya adalah Y = 28,2 + 0,58X

47

Page 48: Skripsi New

Lampiran 4. Proses pencarian daftar ANAVA untuk kelinieran dan keberartian

regresi

JK ( T ) = = 217575

JK ( a ) = 202350,63

JK ( b│a ) = b

= 0,58 {213970 - }

= 0,58

=0,58 x 6782,87 = 3934,06

JK ( S ) = JK ( T ) – JK ( a ) – JK ( b| a )

= 217575 – 202350,63 – 3934,06

= 11290,31

JK ( G ) = Di hitung berdasarkan harga X setelah di kelompokkan

48

Page 49: Skripsi New

Harga X dan Y setelah dikelompokan

No X Kelompok n1 Y Jumlah Y Y2 Jumlah Y2

1 25 1 1 30 30 900 9002 30 2 1 10 10 100 1003 45 3 1 55 55 3025 30254 49 4 1 55 55 3025 3025

5 50 5 1 95 95 9025 9025

6 56 6 1 40 40 1600 16007 55 7 1 40 40 1600 16008 58 8 1 40 40 1600 16009 60 9 1 60 60 3600 360010 65 10 1 65 65 4225 422511 66 11 1 60 60 3600 360012 67 12 1 65 65 4225 4225

131415

707070

13 3

757070

215562549004900

15425

16 74 14 1 85 85 7225 722517181920212223

75757575757575

15 7

75757080757585

535

5625562549006400562556257225

41025

2425262728

8080808080

16 6 8090908080

500 64008100810064006400

41800

49

Page 50: Skripsi New

29 80 80 640030 81 17 1 90 90 8100 810031 82 18 1 85 85 7225 72253233

8585

19 28080

1406400

640012800

343536

909090

20 310010080

28010000100006400

26400

37 95 21 1 95 95 9025 9025

383940

100100100

22 3456080

185202556006400

12025

=

=

Koefisien =1

50

Page 51: Skripsi New

Regresi =1

Sisa =

Tuna Cocok (TC) = k – 2 = 22 – 2 = 20

Galat (G) = n – k = 40 – 22 = 18

Menentukan uji kelinieran dan uji keberartian persamaan regresi

a. Uji kelinieran pers regresi

Dik :

Maka

Maka F dan F

b. Uji keberartian persamaan regresi

Maka

Maka F dan F

51

Page 52: Skripsi New

Lampiran 5. Perhitungan berdasarkan regresi linierY = 28,2 + 0,58X

Y Y ( Y – Y ) ( Y - Y )

80 74,6 5,4 29,1675 34,2 40,8 1664,6495 83,3 11,7 136,8975 68,8 6,2 38,4470 68,8 1,2 1,4440 60,68 -20,68  427,6675 71,7 3,3 10,8990 74,6 15,4 237,1675 71,7 -1,7  2,89

100 74,6 15,4 137,1690 71,7 8,3 68,8980 74,6 5,4 29,1655 54,3 0,7 0,4980 74,6 5,4 29,1675 71,7 3,3 10,8930 42,7  -12,7 161,2940 58,84  -18,84 354,9475 71,7 3,3 10,8945 86,2  -41,2 1697,4440 60,1  -20,1 404,01

100 80,4 19,6 384,1655 56,62 -1,62  2,6260 63  -3 960 66,48  -6,48 41,99995 57,2 37,8 1428,8

100 74,6 5,4 29,1665 67,06  -2,06 4,2480 77,5 2,5 6,2585 71,7 13,3 176,8990 75,18 14,82 219,6370 68,8 1,2 1,4485 71,12 13,88 192,65

100 80,4 19,6 384,1660 86,2  -26,2 686,4485 77,5 2,5 6,25

52

Page 53: Skripsi New

80 86,2  -6,2 38,4465 65,9  -0,9 0,8110 45,6  -35,6 1267,3695 80,4 -0,4  0,1685 75,76 9,24 58,37

       

       

Perhitungan untuk mencari varians koefisien arah regresi varians taksiran Y untuk X, uji t

dan koefisien determinasi ( r ).

Y= 28,2 + 0,58X.

Dik : n = 40, =2913 = 223657

2848 = 217575

= 213970 = 42008

b = 0,58

S = = = 1105,47

= = = 0,09

S = = 0,3.

Dengan demikian dapat di cari harga t sebagai berikut :

t = =

t t

53

Page 54: Skripsi New

Pencarian terhadap harga :

JK (TD) = JK(T) – JK

= 217575 – 202350,63

= 15224,37

=

=

=

=

Maka besar pengaruh minat belajar siswa dengan menggunakan determinasi

(r2) = 0,5 atau 50%.

54

Page 55: Skripsi New

Lampiran 6. Kisi – kisi soal materi Operasi Matriks Ordo 2 X 2

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : XII IPS / 1 ( Satu )

NoStandar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Aspek

KognitifNo. Soal Indikator

1 Menggunakan

meatriks dalam

pemecahan

masalah

Menggunakan

sifat-sifat

operasi

matriks dalam

penyelesaian

matriks ordo

2 x 2

C2 1 – 6

Melakukan

operasi

aljabar

matriks

ordo 2 x 2

55

Page 56: Skripsi New

Lampiran 7. Soal Tes Untuk Mengetahui Hasil Belajar Siswa

Selesaikan Operasi Matriks di bawah ini:

1. Jika A = dan B = maka tentukanlah A + B

2. Jika A = dan B = maka tentukanlah A + B

3. Jika A = dan B = maka tentukanlah A – B

4. Jika A = dan B = maka tentukanlah A – B

5. Jika A = dan B = maka tentukanlah A x B

6. Jika A = dan B = maka tentukanlah A x B

56

Page 57: Skripsi New

Penyelesaian Soal Tes dan Pemerkahan

No Penyelesaian Markah Bobot

1

2

3

Jika A = dan B =

maka tentukanlah A + B

A + B = +

=

=

Jika A = dan B =

maka tentukanlah A + B

A + B = +

5

5

5

5

5

5

15

15

57

Page 58: Skripsi New

4

5

6

=

=

Jika A = dan B =

maka tentukanlah A – B

A – B =

=

=

Jika A = dan B =

maka tentukanlah A – B

A – B =

=

=

Jika A = dan B =

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

15

15

20

20

58

Page 59: Skripsi New

maka tentukanlah A x B

A x B =

=

=

=

Jika A = dan B =

maka tentukanlah A x B

A x B =

=

=

=

5

5

59

Page 60: Skripsi New

Lampiran 8. Validasi Soal – Soal Tes Operasi Matriks

Nama Sekolah : MA. Negeri 1 Ambn

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : XII / I

Waktu : 2 X 45 Menit

NoSoal

Soal Jawaban Bobt Pemerkahan

KeteranganYa Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1

2

3

4

5

6

Validator

NIP.

60

Page 61: Skripsi New

Lampiran 9. Angket minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa pada materi

operasi matriks

Isilah jawaban dengan memberikan tanda ceking ( √ )

1. Di bawah ini terdapat beberapa pertannyaan yang memerlukan jawban

anda, pertanyaan – pertanyaan tersebut di maksudkan untuk memperoleh

informasi sebagai data penelitian dalam penilaian proses pembelajaran yang

ada di sekolah

2. Dalam pengisian angket ini penulis sangat mengharapkan keterbukaan dan

kejujuran anda untuk menjawab setiap pertanyaan

3. Setiap pertanyaan yang ada jawab secara jujur tidak dapat mempengaruhi

nilai anda dalam kegiatan belajar mengajar

4. Atas partisipasi dan kerja sama yang baik dari anda di sampaikan terima

kasih.

Dengan Keterangan Skala :

Sangat setuju : 5

Setuju : 4

Kurang setuju : 3

Tidak setuju : 2

Tidak sama sekali : 1

61

Page 62: Skripsi New

No PertanyaanJawaban

SS S KS TS TSS

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Apakah anda menyukai pelajaran matematika ?

Apakah anda senang ketika mengikuti pelajaran matematika ?

Pernakah anda mampu menyelesaikan soal matematika yang di berikan oleh guru mata pelajaran matematika ?

Pernakah anda menggunakan matematika dalam kehidupan sehari - hari ?

Apakah anda suka dengan model pembelajaran matematika yang di berikan oleh guru anda ?

Apakah anda selalu rutin dalam mengikuti mata pelajaran matematika sesuai dengan jadwal pelajaran ?

Apakah ada minat anda untuk mengetahui pelajaran matematika secara mendalam ?

Apakah anda selalu aktif dalam mengikuti pelajaran matematika ?

Apakah anda pernah mengulaangi pelajaran matematika di rumah anda ?

Apakah anda pernah mendapat

62

Page 63: Skripsi New

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

nilai matematika yang bagus ?

Pernakah anda bertanya ketika anda tidak mengerti soal matematika ?

Pernakah anda mengerjakan tugas rumah yang di berikan oleh guru matematika ?

Pernakah anda mengerjakan tugas matematika yang di berikan oleh guru tanpa melihat dari teman ?

Pernakah anda mengerjakan sal matematika di depan kelas ?

Apakah anda setuju dengan tugas rumah yang di berikan oleh gurumu ?

Apakah anda selalu mencatat pelajaran matematika pada saat guru memberikan pelajaran ?

Pernakah anda di suruh belajar di rumah leh orang tuamu ?

Apakah anda sering mengerjakan tugas matematika bersama teman – temanmu ?

Apakah anda pernah belajar matematika di perpustakaan ?

Apakah anda pernah menerangkan matematika kepada adikmu di rumah ?

63

Page 64: Skripsi New

Lampiran 10. Daftar Riwayat Hidup

Nama Lengkap : Fatma Indra Dewi Toisuta

Tempat dan Tanggal Lahir : Siri – sori Islam, 3 Oktober 1987

Alamat : Komp. IAIN Ambon

Telp / HP : 0852 430 69130

E- Mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan : SD Inpres Negeri Siri – sori Tahun 1999

MTs Alhilal Siri – sori Tahun 2002

MA. Negeri Alhilal Siri – sori Tahun 2005

Riwayat Organisasi :

1. Bendahara – 2 Ahlussunnah waljama’ah Tahun 2000

2. Anggota kerohanian Osis Alhilal Tahun 2004

3. Anggota Keputrian BEM IAIN Tahun 2008

4. Ketua Pembinaan Perempuan BEM-F Tahun 2008 IAIN Ambon

5. Sekretaris Keputrian BEM-J IAIN Ambon Tahun 2008

6. Ketua Keputrian LDK Al- Izzah IAIN Ambon Tahun 2008

7. Bendahara Umum KOSIKA IAIN Ambon Tahun 2008

8. Anggota Bidang Pendidikan dan Pembinaan Tahun 2009

Nama Ayah : Moh. Rahayu Toisuta, S.Pdi

Nama Ibu : Aisyah Riupassa / Toisuta

64

Page 65: Skripsi New

Alamat : Siri – sori Islam

Hobi : Melukis

65