Upload
dian-utama
View
654
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
KOORDINASI, SINKRONISASI DAN EVALUASI
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DI
DAERAH TERTINGGAL
Biro Perencanaan Kementerian Perhubungan
Jakarta, 4 April 2012
SASARAN TRANSPORTASI KETERHUBUNGAN
INDONESIA NEGARA KEPULAUAN
TERBESAR DI DUNIA
• Jumlah Pulau
• Garis Pantai
• Luas wilayah daratan
• Luas wilayah Lautan
- Laut Teritorial
- Laut Nusantara
- ZEE
:
:
:
:
:
:
:
17.504
81.000 km
1,9 KM2
5,8 juta km2
0,8 juta km2
2,3 juta km2
2,7 juta km22
Perbatasan maritim dengan 10 negara : Australia, Thailand, Papua
Nugini, India, Vietnam, Timor Leste, Malaysia, Filipina, Singapura dan Palau.
Perbatasan Darat dengan 3 Negara : Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste
KETERHUBUNGAN
Memerlukan Transportasi Lautdan Penyeberangan untukmenyatukan pulau-pulau
Memerlukan Transportasi Udarauntuk menyatukan seluruhwilayah nusantara
3
PERMASALAHAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI
• Terbatasnya jumlah dan belum memadainya kondisi
sarana dan prasarana transportasi Bottleneck
• Kebijakan dan perencanaan transportasi masih
bersifat parsial baik sektoral maupun kedaerahan;
• Pendanaan yang masih terbatas;
• Kondisi geografis dan wilayah;
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
TRANSPORTASI DALAM MELAYANI DAERAH-DAERAH TERPENCIL
• 1. Menyediakan jaringan prasarana dan pelayanan dalam mendukung distribusi barang dan jasa.
• 2. Menyediakan jaringan prasarana dan pelayanan untuk meningkatkan konektivitas di berbagai wilayah.
• 3. Meningkatkan keterpaduan pelayanan angkutan antarmoda/multimoda
• 4. Mengatur tarif angkutan terutama pada angkutan perintis dan penumpang ekonomi.
• 5. Memberikan subsidi operasi kepada angkutan daerah terpencil, terbelakang dan perbatasan.
• 6. Meningkatkan konektivitas pelayanan perintis dengan angkutan komersial.
25
PRINSIP PELAYANAN TRANSPORTASI
Promoting dimaksudkan untukmelayani daerah yang masih
tertinggal yang diwujudkan dalambentuk pelayanan transportasi
bersubsidi atau pelayanantransportasi perintis.
Servicing dimaksudkan untukmelayani permintaan yang sudah
komersial.
• SISTRANAS merupakan suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang saling berinteraksi secara efektif dan efisien yang terdiri dari transportasi jalan, kereta api, sungai dan danau, penyeberangan, laut, udara, serta transportasi pipa.
• SISTRANAS berfungsi sebagai unsur penunjang yang menyediakan jasa transportasi untuk memenuhi kebutuhan sektor lain, mengerakan pembangunan, serta sebagai industri jasa. Selain itu, SISTRANAS juga berfungsi sebagai unsur pendorong untuk menghubungkan daerah terisolasi maupun berkembang guna menumbuhkan perekonomian.
• SISTRANAS merupakan acuan dari dokumen-dokumen perencanaan transportasi yang ada di masing-masing sub sektor. Rencana-rencana transportasi tersebut juga mengakomodasi kebutuhan dari Sistem Logistik Nasional (Sislognas) dan disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN).
SISTRANAS SISLOGNAS
Cetak Biru Logistik Nasional
Rencana Induk LLAJ
Rencana Induk KA
TatananKA
Nasional
Rencana Induk Pelabuhan
TatananKepelabuhanan
Nasional
Rencana Induk Bandar Udara
TatananKebandarudaraan
Nasional
UU 22/2009 ttg LLAJ
UU 23/2007 ttg KA
UU 17/2008 ttg Pelayaran
UU 1/2009 ttg Penerbangan
Cetak Biru Sistem Multimoda
UU Tata Ruang
RencanaTata
RuangWilayahNasional
Rencana Jaringan
JalanNasional
SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL
(SISTRANAS)
UU 26/2007 ttg
Tata Ruang
7
2010
EKONOMI (5,5%)TRANSPORTASI (8,25%)PEMBIAYAAN 272,04 T
2011
EKONOMI (6,0%)TRANSPORTASI (9,0%)PEMBIAYAAN 294,46 T
2012
EKONOMI (6,4%)TRANSPORTASI (9,6%)PEMBIAYAAN 320,96 T
2013
EKONOMI (6,7%)TRANSPORTASI (10,05%) PEMBIAYAAN 351,77 T
2014
EKONOMI (7,0%)TRANSPORTASI (10,5%)PEMBIAYAAN 387,12 T
Mendorong pembangunan transporasi berkelanjutan melalui pengembangan teknologi transportasi yang ramah
lingkungan
Meningkatkan kualitas SDM transportasi guna mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang
handal, efisien dan efektif
Meningkatkan peran masyarakat, BUMN, dan swasta dalam penyediaan infrastruktur sektor transportasi
Membuka ruang seluas-luasnya kepada Pemda sesuai kewenangannya untuk menyelenggarakan sarana dan
prasarana transportasi
Meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat sebagai
pengguna jasa transportasi
Mempercepat pelaksanaan penyelenggaraan konektivitas wilayah melalui penyediaan sarana/prasarana transportasi
yang handal
VISI TRANSPORTASI
“Terwujudnya Pelayanan Transportasi Yang Handal,
Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah”
TARGET PERTUMBUHAN
DAN PEMBIAYAAN
TRANSPORTASI SESUAI
RENSTRA 2010-2014
KEBIJAKAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
TAHUN 2010-2014
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TRANSPORTASI DALAM MELAYANI DAERAH-DAERAH TERPENCIL
1. Menyediakan jaringan prasarana dan
pelayanan dalam mendukung distribusi
barang dan jasa.
2. Menyediakan jaringan prasarana dan
pelayanan untuk meningkatkan konektivitas di
berbagai wilayah.
3. Meningkatkan keterpaduan pelayanan
angkutan antarmoda/multimoda
4. Mengatur tarif angkutan terutama
pada angkutan perintis dan penumpang
ekonomi.
5. Memberikan subsidi operasi kepada
angkutan daerah terpencil, terbelakang
dan perbatasan.
6. Meningkatkan konektivitas pelayanan
perintis dengan angkutan komersial.
PROGRAM KEMENHUB DALAM
MENDUKUNG PROGRAM BEDAH DESA
LOKASI BEDAH DESA 2012
No. Provins
i
Kabupaten No
.
Provinsi Kabupaten No. Provins
i
Kabupaten
1 Aceh Aceh Selatan 7 Jawa Barat Sukabumi 12 Sulteng Tojo Una Una
Bener Meriah Garut Morowali
2 Sumsel Empat
Lawang
8 Jawa Timur Situbondo Sigi, Banggai
Lahat Pamekasan 13 Kaltim Kutai Barat
3 Bengku
lu
Kaur 9 Kalbar Sambas Malinau
Kepahiang Sanggau 14 Maluku Buru
4 Lampu
ng
Lampung
Barat
Bengkayang Malteng
Lampung
Utara
10 NTB Bima 15 Malut Halm.Tgh
5 Babel Bangka
Selatan
Lombok Tengah Halm. Utara
6 Banten Lebak Lombok Timur 16 Papua Biak Numfor
Pandeglang 11 NTT TTU, TTS Sarmi
PROGRAM KEMENHUB DALAM MENDUKUNG
DAERAH TERTINGGAL
Subsidi operasi angkutan bus perintis
Subsidi angkutan penyeberangan perintis berupa pembukaan trayek / ruas, pengadaan dan rekondisi kapal penyeberangan perintis serta pembangunan dermaga penyeberangan perintis
Subsidi operasi angkutan laut perintis berupa pembukaan trayek / ruas, pengadaan kapal perintis serta pembangunan dermaga yang akan disinggahi kapal laut perintis
Pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan sarana bantu navigasi pelayaran antara lain rambu suar dan menara suar dengan prioritas di wilayah perbatasan negara / pulau-pulau terluar
Subsidi dalam bentuk Public Service Obligation (PSO) kepada kapal-kapal PT. PELNI yang menjalankan tugas dari Pemerintah untuk menjamin aksesibilitas dari / ke wilayah tertinggal dan kawasan perbatasan negara
Subsidi operasi angkutan udara perintis berupa pembukaan trayek / ruas dan pembangunan / rehabilitasi Bandara yang disinggahi penerbangan perintis serta subsidi angkutan BBM untuk perintis udara
PELAYANAN KEPERINTISAN ANGKUTAN JALAN
2012
KETERANGANKETERANGAN :
LOKASI
BUS
PERINTIS
NAD : 8 lintasan
Jambi : 8 lintasan
Babel : 7 lintasan
Banten : 3 lintasan
NTB : 8 lintasan
NTT : 4 stasiun, 31 trayek
Kalbar : 1 lintasan
Kalsel : 3 lintasan
Kalteng : 3 lintasan
Sulut : 8 lintasan
Sulteng : 8 lintasan
Sultra : 7 lintasan
Maluku : 5 lintasan
Malut : 5 lintasanGorontalo : 9 lintasan
Papua : 6 lintasan
Papua Barat : 9 lintasan
Bengkulu : 5 lintasan
Lampung : 3 lintasan
Kepri : 4 lintasan
Kaltim : 3 lintasan
Sulbar : 4 lintasan
Sumut : 8 lintasan
Sumbar : 4 lintasan
Sumsel : 8 lintasan
PERKEMBANGAN PENGADAAN BUS
PERINTIS
NO TAHUN JUMLAH
1 2004 5
2 2005 10
3 2006 19
4 2007 30
5 2008 31
6 2009 78
7 2010 37
8 2011 48
9 2012 60*
* : Berdasarkan Pagu Definitif 2012
Keterangan :
Daerah Tertinggal
Daerah Maju
BIMA
KUPANG
KENDARI
TUALMAKASSAR
PONTIANAK
PANJANG
BATAM
BANYUWANGI
BIRINGKASI
PARE PARE
SORONG
JAYAPURA
TARAKAN
BONTANGSAMARINDA
BATU LICIN
GORONTALO
PALU
SIAU
TAHUNA
RAHA
PANTOLOAN
TOLI TOLISANGKULIRANG
BERAU
SENGATA
BENGALON
BALIKPAPAN
BELAWAN
KUALA TANJUNG
LHOKSEUMAWE
DUMAI
MALAHAYATI
SINGAPORE
BENGKULU
PALEMBANG
KETAPANG
GALELA
PADANG
BITUNG
KUALA ENOK
BELANG BELANG
BLINYU
TERNATE
BAU BAU
MERAUKE
NABIRE
SERUI
BIAK
AMAHAI
LAMPUNG
Tg. PANDAN/BELITUNG
FAK FAK
BANJARMASIN
TOBELO
TIMIKA
SIBOLGA
KIJANG
NUNUKAN
KWANDANG
LABUHAN BAJO
LARANTUKA
DOBO
SAUMLAKI
KAIMANA
AGATS
GEBE
SABUROTE
ENDE
WAINGAPU
MAUMERE KALABAHI
KISAR
KANGEAN
BAWEAN
SAMPIT
KARIMUN
LETUNG
TAREMPA MIDAI
SERASAN
TAMBELAN
KOLONEDALE
GN. SITOLI/NIAS
KUMAII
WANCI
LIRUNG
ENGGANO
NATUNA
MUNTOK
TJ.BALAI
CIGADINGTG.PRIOK
CILACAP
CIREBON SEMARANGSURABAYA
DENPASAR
LEMBAR BADAS
DILI
PALOPO
LUWUKBANGGAI
NAMLEAAMBON
MANOKWARI
BANDA
WAREN SARMI
WASIOR
TEMINABUAN
SARIBU/NUMFOR
POSO
TOGIAN
GESER
JARINGAN TRAYEK
PELAYARAN PERINTIS TAHUN ANGGARAN 2012
NTB
KENDARI
PONTIANAK
BITUNG
TEMBILAHAN
SORONG
JAYAPURA
TARAKAN
BONTANG
SAMARINDA
GORONTALO
TAYIN
TOLI TOLI
SANGKULIRANG
TANJUNG SELOR
SENGATA
BENGALON
BALIKPAPAN
DUMAI
MALAHAYATI
PALEMBANG
BIMA
BITUNG
TEMBILAHAN
TG. WANGI
Biringkasi
JAYAPURA
TARAKAN
BONTANG
SAMARINDA
KOTA BARU
GORONTALO
TAYIN
TOLI TOLI
SANGKULIRANG
TANJUNG SELOR
SENGATA
BENGALON
BALIKPAPAN
DUMAI
MALAHAYATI
PALEMBANG
BAGANSIAPIAPI
PEKANBARU
LEMBAR
BITUNG
TEMBILAHAN
Parepare
JAYAPURA
TARAKAN
BONTANG
SAMARINDA
GORONTALO
MUNTOK
PALU
TOLI TOLI
SANGKULIRANG
TANJUNG SELOR
SENGATA
BENGALON
BALIKPAPAN
DUMAI
MALAHAYATI
PALEMBANG
BAGANSIAPIAPI
PEKANBARU
KUPANG
TUAL
MAKASSAR
BITUNG
LAMPUNG
Tg. Pandan/Belitung
BATAM
TEMBILAHAN
JAYAPURA
Fakfa
k
TARAKAN
BONTANG
GORONTALO
Poso
TOLI TOLI
SANGKULIRANG
TANJUNG SELOR
SENGATA
BENGALON
BALIKPAPAN
BELAWAN
LHOKSEUMAWE
DUMAI
MALAHAYATI
PALEMBANG
BAGANSIAPIAPI
SIAK
MERAUKE
PANJANG
MALAYSIA
SIBOLGA
NUNUKAN
TG. PINANG
KUMAII
KETAPANG
Ende
BAWEAN
P. Simeulue
P. Banyak
LahewaAfulu
Solanakak Sirombu
Sehe Tl.Dalam
Tapak Tuan
P. TelloBoluta
SaeruSigologolo
Singapokna SinakiSikabaluan Srilagui
M.Saibi SiberutSaumanuk
Sioban
Berilau
BENGKULU
Letung
Tarempa
Midai
SINTETE
Serasan
SedanauRanai
Tambelan
P. Kerayan
MarabatuanMaradapan
Masalembo
PULANG PISAUPegatan
Bahaur Maliku
Makalehi
LipangKawalusoMatutuang
Kawio
Marore
MiangasKaratung
KakorotanGemeEssang
RainisBeo Melonguane
LirungMangarang
Pehe
Biaro
Kolonedale
Ampana
Popolii
PAGIMANA
Bonerate
Jampea
Kayuadi
Selayar
Batu atas
Papalia
(P.Binongko)
Usuku(P.Tomia)Burunga (P.Kaledupa)
BanabungiRaha
Maligan
Sikeli
Boepinang
KolakaLarearea/
Sinjai
Watunoho
NaikliuWini
Attapupu
Maritaim
Wo
nre
li/
Kis
ar
Ndao
Sabu
Raijua
Mpokot
AMBONLeksula
Namrole Ulim
a/
P.A
mb
ala
u
Am
ah
ai
To
heru
Kobisonta/
Kobisadar
Bula
Werin
am
a
Ban
da
Fafanlap
Waigama/
Misol
Geser
Go
rom
/
On
do
r
P.KesuiP. TiorKaimer
P.KurP. Toyando
Ela
t
SAUMLAKI
Tutu Kembong
Larat
P. Molu
Seira
Batu Goyang
Kalar kalar
Benjina
Dobo
Upisera
Ilwaki Leti
Mo
a
Lakor
Lela
ng
/
Mah
ale
at
Tep
aM
asela
Kro
ing
Ad
au
t
Am
ah
ai
Seru
a
Nila
Teo
n
Beb
ar/
Wu
lur
Gela
Sanana
Indari BesuiMafaWedaKayoa
Gita
MotiTifure
Mayau
Dama TobeloDaruba
Berebere
LolasitaWayamliBuli
PenitiBicoli
Wasilei
Gemia
Pomako
Wanam
Kimaam
Nabire
WarenBabo
Bintuni
MANOKWARI
SausaporBIAK
SeruiTeba
Sarmi
D. Rombebai
Trimuris
Kasonaweja
Koweda
Kaipuri
Poom
Sari
bi
Weru
r
Are
fi
Meosmengkara
Teminabuan
KoridoJenggerbun
Miosbipondi
P. Mafia
Wapoga
Asiki
Gententiri
Ampera
Tanah merah
Bu
la
R-1 Meulaboh R-7 Sintete R-14 Bima R-21Tahuna R-28 Tilamuta R-35 Ambon R-41 Ternate R-47 Jayapura R-54 Merauke R-61 Manokwari
R-2 Tlk. Bayur R-8 Sintete R-15 Kupang R-22 Tahuna R-29 Makassar R-326Tual R-42 Ternate R-48 Jayapura R-55 Merauke R-62 Manokwari
R-3 Tlk. Bayur R-9 Kotabaru R-16 Kupang R-23 Pagimana R-30 Mamuju R-37Tual R-43 Babang R-49 Jayapura R-56 Merauke R-63 Manokwari
R-4 Bengkulu R-10 Sukamara R-17 Kupang R-24 Kolonedale R-31 Ambon R-38 Saumlaki R-44 Sanana R-50 Biak R-57 Merauke R-64Sorong
R-5 Tg. Pinang R-11 Surabaya R-18 Kupang R-25 Kendari R-32 Ambon R-39 Saumlaki R-45 Jayapura R-51 Biak R-58 Merauke R-65 Sorong
R-6 Tg. Pinang R-12 Tg. Wangi R-19 Bitung R-26 Kendari R-33 Ambon R-40Ternate R-46 Jayapura R-52 Biak R-59 Merauke R-66 Sorong
R-13 Bima R-20 Bitung R-27 Tilamuta R-34 AmbonR-53 Biak
R-60 Manokwari R-67 Sorong
Kupang
KM. Nangala (350DWT)
KM. Nemberala (350 DWT)
Maluku
KM. Wetar (750 DWT)
KM. Manusela (500 DWT)
KM. Maloli (500 DWT)
KM. Bandanaira (500 DWT)
Sulut
KM. Darakinusa (750 DWT)
KM. Berkat Taloda (750 DWT
KM. Maliku Nusa (500 DWT)
LOKASI PENEMPATAN KAPAL PERINTIS
YANG DIBANGUN OLEH DITJEN HUBLA 2011
Maluku Utara
KM. Kie Raha I (500DWT)
KM. Kie Raha II (500 DWT)
KM. Kie Raha III (500 DWT)
Papua
KM. Papua Satu (350DWT)
KM. Papua Dua (350 DWT)
KM. Papua Tiga (750 DWT)
KM. Papua Lima (500 DWT)
Irian Jaya Barat
KM. Kasuari Pasifik I (500DWT)
KM. Kasuari Pasifik II (500 DWT)
19
Maluku -12 rute
Jaringan pelayanan - 139 Rute di 13 Provinsi - Alokasi Anggaran Rp. 303,75 Milyar
PELAYANAN ANGKUTAN UDARA PERINTIS 2012
Papua Barat - 9 rute
NTT - 4 rute
Sulteng - 5 rute
Sulsel - 16 rute
Sulbar - 3 rute
Malut - 6 rute
NAD -11 rute
Sumut - 9 rute
Kaltim - 10 rute
Papua - 43 rute
Subsidi BBM :Rp. 19,71 Milyar11 Lokasi
Kalbar - 6 rute
Kalteng - 5 rute
KEGIATAN-KEGIATAN STRATEGIS
DALAM MENDUKUNG
PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL (BEDAH DESA)
TAHUN 2011 - 2012
KEGIATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
TRANSPORTASI DARAT (LLAJ & ASDP) 2012
Rehabilitasi Terminal Tipe A
Kadubanen Kab Pandeglang
Pemb. Der. Sungai
Meliau Thp. I Kab.
Sambas
Pemb. Dermaga II Sape
(Termasuk supervisi) Kab.
Bima
Pembangunan Terminal
ALBN Kefa Thp II Kab.
TTU
Propinsi Sulteng
• Peningk. Derm. Penyeb.
Kolonedale,
• Pemb. Derm. Penyeb. Baturube
• Pemb. Kapal Penyeb.Perintis Lintas
Kolonedale - Baturube 300 GT THP
II
• Pemb. Derm Penyeb Salakan
Pemb. Derm. Sungai Tering
Tahap II kab. Kutai Barat
Propinsi Maluku
• Pemb. Derm. Penyeb Nusalaut
Thp. IV
• Pemb. Derm. Penyeb Amahai
Thp. I
• Pemb. Derm. Penyeb Daru Kao
Thp II
• Pengadaan/Pembangunan Kapal
Penyeb. Perintis 75 GT Lts.
Tobelo-Daruba di Propinsi Malut
Thp II
Kegiatan di Luar Subsidi Operasional Bus
Perintis
KEGIATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PERKERETAAPIAN 2012
Kab. Bener Meriah
Lanjutan Pengadaan Tanah Lintas Lhokseumawe
– Bireun, DED Pembangunan
Underpass/Overpass Seksi Matang Glp Dua -
Bireun dan Review Amdal Jalan KA Lintas Cunda
- Bireun (54 Km)
Kab. Lampung Utara
Pembangunan Jalan KA Partial Doubel Track antara
Tulungbuyut - Blambangan Umpu (sirtu dan ballast) di
Km.149+450 - Km.152+450 - Km 155+450 –Km 164+900
dan DED Persinyalan antara Negeri Agung - Blambangan
Umpu
KEGIATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
TRANSPORTASI LAUT 2012
Unit Penyelenggara Pelabuhan
Linau / Bintuhan Kab. Kaur
Keg. Pemb. Kapal patroli
tipe V UPP Pelabuhan
Ratu Kab. Sukabumi
• pengerukan alur / kolam pelabuhan UPP
Kalbut Kab. Situbondo
• Pembangunan Faspel
Taddan/Camplong, Faspel laut Pasean,
Faspel Branta, pemba breakwater
Pasean Kab. Pamekasan
Pengerukan alur/kolam pelabuhan
Sakura/Paloh Kab. Sambas
Kab. Bima
Lanjutan pembangunan Faspel Laut
Bima, Lanjutan pembangunan faspel
laut Sape Pembangunan faspel laut
Waworada
Kab. Lombok Timur
Pembangunan Faspel Pelabuhan
Lombok Pengerukan alur
pelayaran/kolam pel.Labuhan Lombok
Kab. Tojo Una Una
Lanjutan pembangunan Faspel
Laut Dolong/Popoli, Faspel
Laut Mantangisi, Faspel P.
Malange, Faspel P Pasokan
Rehabilitasi Faspel Laut bungku,
Pemb. Faspel Laut Manui Kab.
MorowaliPemb. Faspel Laut
Banggai, Faspel
Pagimana
Kab Buru : Pemb. Faspel
Namlea, Pengerukan Alur
Pelayaran/Kolam
Pelb.Namlea
Kab.Malteng : Pemb. Faspel
Banda Besar, Faspel
Saparua, Wahai, Amahai, Tu
lehu
Kab.Halteng : Pemb. Faspel
Weda, Faspel
Sepo, Paniti, Pengemb Faspel
Gita dan Goto Thp IIKab.Halut: Pemb. Faspel Daruba
Thp III, Tobelo, Galela, Dama dan
Faspel Rakyat Halmahera
Kab Biak : lanjt. Pemb.
Dermaga P. Owi
KEGIATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
TRANSPORTASI UDARA 2012
Bandar Udara Teuku Cut Ali-
Tapaktuan Kab. Aceh Selatan
(Pengemb. Bandara
Kutacane, Pengadaan Meteo
System)
Bandar Udara M.
Salahuddin-Bima
(Lanjutan Pembuatan
Talud Sisi Udara)
Bandar Udara Rembele Takengon
Kab. Bener Meriah
(Fasilitas Bandara)
Bandar Udara Pekonserai-Kab.
Lampung Barat (Pelapisan landas
Pacu (1014 x 23), Perpanjangan
Runway (86 x23))
Bandara Syukuran Aminuddin Amir-
Luwuk – Kab. Banggai
Lanjutan pelapisan landas pacu dengan
hotmix
Lanjutan pembangunan Bandara Tojo-Una
Una (Cut and Fill untuk persiapan lahan
konstruksi landas pacu tahap I)
Bandara Melak Kab. Kutai Barat
(Perpanjangan landas pacu dengan hotmix
tebal rata-rata 5 cm)
Bandara Data Dawai Kab. Kutai Barat
Pembangunan Saluran Terbuka Batu Kali
Tipe II
Bandara Malinau Kab Malinau
(Pematangan lahan halaman PKP-
PK, Apron, Runway dan Taxiway)
Bandara Long Ampung
(Pembangunan drainase Terbuka
type 1)
Bandara Gamarmalamo- Galela
Kab. Halmahera Utara
(Pemagaran areal bandara dengan
BRC tinggi 2.2 m)
Bandara Kuabang - Kao
Bandara Numfor Kab Biak
Numfor
Bandara Mararena Kab Sarmi
PENUTUP
1. Mengingat penting dan strategisnya peran dan fungsi
transportasi dalam mobilisasi dan pemerataan pembangunan,
maka diperlukan kesepahaman serta kesamaan visi dalam
merencanakan, melaksanakan pembangunan dan
pengelolaan transportasi oleh Pemerintah (Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten / Kota) dan
pihak swasta.
2. Diperlukan peran sektor lain mengingat transportasi
berfungsi sebagai pendorong dan perangsang pembangunan.
3. Sektor transportasi merupakan sektor pendukung terhadap
kebijakan di kawasan perbatasan dan daerah tertinggal
terutama berkaitan dengan kedaulatan Wilayah NKRI.
4. Diperlukan dukungan dan komitmen dari semua pihak untuk
terlaksananya kebijakan dan program pengembangan sektor
transportasi di kawasan daerah tertinggal.
KEMENTERIAN PERHUBUNGANSekretariat JenderalBiro Perencanaan
Jl. Merdeka Barat No.8, Jakarta PusatTelp. 021.3811308 ext.1130, 3812483.
www.dephub.go.id
TERIMA KASIH