40
ASUHAN KEPEREAWATAN KOMUNITAS Pelaksanaan perawatan kesehatan dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang tercakup dalam proses keperawatan dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dinamis dalam memperbaiki dan memelihara kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sampai ketahap optimum melalui suatu pendekatan yang sistematis untuk mengenal masalah kesehatan dan keperawatan serta membantu memenuhi kebutuhan -kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat dengan langkah- langkah sebagai berikut: a. Pengkajian. Dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan individu,keluarga dan masyarakat melalui pendekatan sosial dengan langkah- langkah sebagai berikut: 1) Pengenalan masyarakat. a) Pendekatan terhadap tokoh-tokoh masyarakat baik formal kader maupun informal kader. b) Mengenal struktur Pemerintahan Desa. c) Mengenal organisasi sosial yang ada di masyarakat. d) Pemetaan wilayah binaan. 2) Dilakukan melalui pengumpulan data atau yang lebih di kenal dengan survey mawas diri dengan menggunakan instrumen pengumpulan data. Data tesebut dapat diproleh melalui wawancara, observasi serta dokumentasi dan pemerikksaan fisik terhadap keluarga dan masyarakat serta pihak-pihak yang terkait,meliputi: a) Keadaan geografis . b) Demografi yang berkaitan dengan struktur penduduk,umur jenis kelamin dan status. c) Data cultural yang menyangkut tingkat pendidikan, pekerjaan, agama kebiasaan adat istiadat penghasilan dan sebagainya. d) Data kesehatan yang menyangkut penyakit yang pernah diderita. e) Data kesehatan lingkungan yang menyangkut pembuangan sampah, pembuangan air limbah, sumber air minum, tempat pembuangn tinja,ventilasi, penerangan dan kebersihan rumah.

Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

ASUHAN KEPEREAWATAN KOMUNITAS

Pelaksanaan perawatan kesehatan dilaksanakan melalui beberapa tahapan

yang tercakup dalam proses keperawatan dengan menggunakan pendekatan

pemecahan masalah yang dinamis dalam memperbaiki dan memelihara kesehatan

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sampai ketahap optimum melalui suatu

pendekatan yang sistematis untuk mengenal masalah kesehatan dan keperawatan serta

membantu memenuhi kebutuhan -kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat

dengan langkah- langkah sebagai berikut:

a. Pengkajian.

Dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan

individu,keluarga dan masyarakat melalui pendekatan sosial dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Pengenalan masyarakat.

a) Pendekatan terhadap tokoh-tokoh masyarakat baik formal kader maupun

informal kader.

b) Mengenal struktur Pemerintahan Desa.

c) Mengenal organisasi sosial yang ada di masyarakat.

d) Pemetaan wilayah binaan.

2) Dilakukan melalui pengumpulan data atau yang lebih di kenal dengan survey

mawas diri dengan menggunakan instrumen pengumpulan data. Data tesebut

dapat diproleh melalui wawancara, observasi serta dokumentasi dan

pemerikksaan fisik terhadap keluarga dan masyarakat serta pihak-pihak yang

terkait,meliputi:

a) Keadaan geografis .

b) Demografi yang berkaitan dengan struktur penduduk,umur jenis kelamin

dan status.

c) Data cultural yang menyangkut tingkat pendidikan, pekerjaan, agama

kebiasaan adat istiadat penghasilan dan sebagainya.

d) Data kesehatan yang menyangkut penyakit yang pernah diderita.

e) Data kesehatan lingkungan yang menyangkut pembuangan sampah,

pembuangan air limbah, sumber air minum, tempat pembuangn

tinja,ventilasi, penerangan dan kebersihan rumah.

Page 2: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

f) Sarana dan prasarana kesehatan yang ada.

b. Pengolahan data.

Data yang telah terkumpul kemudian diteliti kembali, divaliditas dan

rehabilitas, bila ada yang tidak atau kurang lengkap di lengkapi kembali, kemudian

baru diolah dengan langkah sebagai berikut:

1) Editing

2) Coding

3) Klasifikai

4) Tabulasi

5) Analisa

6) Perumusan masalah

7) Prioritas masalah

c. Perencanaan

Setelah data di olah dan di ketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang di

hadapi oleh individu, keluarga masyarakat dan kelompok secara keseluruhan dan

pertimbangkan faktor sebagai berikut:

1) Tujuan yang ingin dicapai.

2) Kelompok sasaran.

3) Jangka waktu.

4) Target yang ingin dicapai.

5) Biaya.

6) Sumber-sumber yang tarsedia di masyarakat ,tenaga pelaksana dari masyarakat

(kader kesehatan dasawisma dan sebagainya) dari puskesmas sebagai indikator

CHN dan tenaga kesehatan lainya serta unsur-unsur yang terkait seperti PKK,

pengurus PKMD, PLKB, pemuda dan sebagainya.

d. Pelaksanaan.

Setelah perencanaan di susun, maka selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan untuk

menanggulangi masalah kesehatan dan keperawatan yang ditemukan pada tingkat

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:

1) Kunjungan rumah (Home Visit) dan pelayanan asuhan keperawatan dirumah

(Home Care)

2) Bimbingan dan penyuluhan kesehatan dan keperawatan kepada individu,

keluarga dan masyarakat.

Page 3: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

3) Mendidik individu, keluarga kelompok dan masyarakat dalam pelaksanaan

perawatan dasar.

4) Menemukan kasus secara dini dan melaksanakan rujukan serta tindak lanjut

kasus yang dibina.

5) Mengadakan pendidikan dan pelatihan kader kesehatan, Dasa wisma dan

KPKIA.

6) Mengorganisir keluarga, kelompok dan masyarakat dalam menanggulangi

masalah kehatan dan keperawatan yang mereka hadapi.

7) Mengembangkan kerja sama lintas sektor terhadap instansi dalam

penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan.

8) Mendorong partisipasi aktif individu, keluarga,kelompok dan masyarakat untuk

ikut serta dalam setiap upaya penanggulangan masalah kesehatan dan

masyarakat.

9) Memanfaatkan posyandu, polindes, pos obat desa sebagai rujukan terdepan

dalam mengatasi masalah kesehatan keperawatan yang dihadapi sebelum

dirujuk ke puskesmas.

e. Penilaian dan pemantauan.

Penilaian dan pemantauan merupakan kegiatan untuk memilih sejauh mana

keberhasilan pencapaian tujuan dari rencana yang telah dibuat apakah telah

mencapai hasil yang maksimal atau belum sesuai dengan kriteria dan standar yang

telah di tetapkan. Penilaian dan pemantauan dapat dilaksanakan:

1) Selama pelaksanaan kegiatan.

2) Setelah pelaksanan kegiatan.

Penilaian dan pemantauan penting artinya untuk mengkaji ulang perencanaan

pembinaan dalam pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat, yang telah

disusun mencapai sasaran atau tidak dan penting juga untuk mengembangkan

perencanaan selanjutnya termaksud perluasan kegiatan dari segi kualitaf

(kualitas kegiatan ) apabila kegiatan tersebut mendatangkan manfaat yang besar

bagi masyarakat dan perluasan kegiatan bila dilihat dari segi kuntitas

(penambahan jumlah kegiatan ) bila kegiatan tersebut dipandang, perlu untuk

ditambah setelah meihat hasil-hasil yang dicapai.

Page 4: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

MASYARAKAT DUSUN III (LOHODU) DESA SIDAMANGURA

KECAMATAN KUSAMBI KABUPATEN MUNA

A. PENGKAJIAN

Pengkajian dalam Asuhan Keperawatan Komunitas dilakukan dengan cara observasi

langsung, wawancara, pendataan door to door, dan studi dari rekapitulasi data di Dusun III

(Lohodu) Desa Sidamangura Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna

1. Dimensi Lokasi

a. Batasan komunitas.

1. Batas Wilayah.

Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah salah satu lingkungan yang ada

di Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna. Dusun tersebut merupakan kawasan

dataran rendah.

Batas wilayah Dusun Lohodu adalah sebagai berikut :

a) Sebelah utara berbatasan dengan Dusun Kabelatu

b) Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Guali

c) Sebelah barat berbatasan dengan Dusun Kansopa

d) Sebelah timur berbatasan dengan Dusun Pambabu

2. Karakteristik Batasan wilayah

Karakteristik Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura terdiri dari :

a) Perumahan

b) Perkebunan rakyat

c) Sungai

d) Hutan

3. Pembagian Wilayah.

Desa Sidamangura Terdiri atas 4 Dusun, yaitu Dusun I (Kansopa), Dusun II

(Kabelatu), Dusun III (Lohodu) dan Dusun IV (Pambabu).

b. Lokasi pelayanan kesehatan.

Tempat dan jarak pelayanan kesehatan:

Page 5: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

Tempat berdirinya Puskesmas Sidamangura yaitu berada di tengah – tengah Desa

Sidamangura sehingga mudah dijangkau baik itu dengan kendaraan ataupun

dengan berjalan kaki. Sedangkan sarana RSUD Raha dapat dijangkau dengan

menggunakan transportasi darat.

Distribusi Tempat dan Jarak Sarana Pelayanan Kesehatan Di Dusun (Lohodu) Desa

Sidamangura

No Sarana Yankes Jarak Keterangan

1.

2.

Puskesmas Sidamngura

RSUD Raha

-

± 30 km

Sarana pelayan kesehatan

terjangkau.

Interpretasi data :

Berdasarkan data diatas fasilitas pelayanan kesehatan, Puskesmas dapat dijangkau dengan

jalan kaki karena berada dalam wilayah Dusun III (Lohodu), sedangkan RSUD Raha dapat di

jangkau dengan transportasi darat.

c. Gambaran geografis

1) Kesuburan tanah

Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura termasuk wilayah dataran rendah yang

terdiri dari perumahan penduduk, perkebunan, dan pekarangan milik penduduk

yang cukup subur dan ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman.

2) Ketinggian tanah

Dusun III (Lohodu) berada pada ketinggian diatas permukaan air rata - rata 4

meter.

d. Iklim

Terdapat dua jenis iklim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Kelembaban udara

cukup dingin pada malam hari sedangkan siang hari cukup panas.

e. Flora dan fauna

1. Tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di Lingkungan III (Lohohdu) Desa

Sidamangura yaitu tanaman seperti kelapa dan berbagai jenis tanaman lainnya.

2. Hewan ternak yang banyak dipelihara oleh penduduk di Dusun III (Lohodu)

yaitu ayam.

2. Dimensi populasi

Page 6: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

a. Ukuran

1. Penduduk Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah 316 jiwa dengan

komposisi terdiri dari 156 orang laki-laki dan 160 orang perempuan.

2. Jumlah kepala keluarga Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah 88 KK

dengan jumlah rumah sebanyak 85 rumah.

b. Kepadatan

Kepadatan penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura sangat jarang jika

dibandingkan dengan dusun kansopa, pambabu dan kabelatu.

c. Komposisi

Komposisi penduduk dapat dilihat dari berbagai indikator antara lain berdasarkan

kelompok umur dan jenis kelamin.

Distribusi Penduduk berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Dusun

III (Lohodu) Desa Sidamangura Kec. Kusambi

No Umur ( Tahun ) Jenis Kelamin Persentase (%)

L P Frekuensi

1. 0 - 5 tahun 16 17 33 10,4

2. 6 – 11 tahun 24 22 46 14,6

3. 12 – 25 tahun 45 46 91 28,8

4. 26- 45 tahun 43 47 90 28,5

5. 46 - 65 tahun 23 24 47 14,9

7. 65 tahun ke atas 5 4 9 2,8

Jumlah 156 160 316 100%

Interpretasi data:

Dari data diatas terlihat bahwa sebagian besar penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa

Sidamangura adalah berada pada usia produktif 228 (72,2%) dimana usia tersebut merupakan

salah satu sumber daya manusia yang potensial yang sedang berkembang sehingga mereka

nantinya dapat memecahkan masalah yang ada. Jumlah laki – laki yaitu sebanyak 156 orang

sedangkan perempuan berjumlah 160 orang.

4. Budaya Penduduk

Page 7: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

Jenis etnis masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah suku Muna.

Pendidikan Penduduk

Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa

Sidamangura didapat data mengenai distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

sebagai berikut:

Distribusi Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Dusun III (Lohodu)

Desa Sidamangura Tahun 2014

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1. SD 60 18,9

2. SMP 31 9,8

3. SMA 48 15,2

4. D1 0 0

5. D2 1 0,3

6. D3 3 1

7. S1 9 2,9

8. BLM/SMNTR/TDK SKLH 164 51,9

Jumlah 316 100%

Interpretasi data :

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa

Sidamangura, berpendidikan SD 60 (18,9%), SMP 31 (9,8%), SMA 48 (15,2%), D2 1

(0,3%), D3 3 (1%), S1 9 (2,9%), dan belum / sementara / tidak sekolah 164 (51,9%). Hal ini

dapat mempengaruhi dua hal yang saling terkait yaitu adanya pengetahuan yang kurang

terhadap masalah kesehatan, pengambilan keputusan, dan keputusan keluarga terhadap

masalah tersebut.

5. Pekerjaan Penduduk

Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa

Sidamangura didapat data mengenai distribusi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan

sebagai berikut.

Page 8: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

Distribusi Penduduk berdasarkan Pekerjaan Kepala Keluarga Di Dusun III

(Lohodu) Desa Sidamangura

No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

1. Pegawai negri 8 2,5

2. Petani 73 23,1

3. Nelayan 1 0,3

4. Honorer 2 0,6

5. Wiraswata 40 12,7

6. Polri 1 0,3

7. Ibu Rumah Tangga 47 14,9

8. Pelajar 100 31,7

9. Pensiunan 2 0,6

10. Tidak/belum bekerja 42 13,3

Jumlah 316 100%

Interpretasi data:

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada umumnya masyarakat di Dusun III (Lohodu)

Desa Sidamangura adalah bekerja sebagai petani 73 (23,1%). Jenis pekerjaan masyarakat

menentukan tingkat penghasilan sehingga hal ini dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan

dasar keluarga yang nantinya dapat mempengaruhi pemeliharaan kesehatan ( Lukman.M,

2003 ).

6. Mobilitas Penduduk

Penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah sebagian besar

berpenghasilan cukup.`

7. Pemanfaatan Waktu Luang oleh Penduduk

Waktu luang yang dimanfaatkan oleh penduduk adalah nonton TV dan kumpul bersama

keluarga di lingkungan mereka masing-masing.

3. Dimensi Sistem Sosial

Data Lingkungan Fisik

1. Perumahan

a. Distribusi Tipe Perumahan Penduduk berdasarkan Jumlah Rumah

No Tipe Rumah Frekuensi Persentase (%)

Page 9: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

1. Permanen 9 10,6

2. Semipermanen 4 4,7

3. Tidak permanen 72 84,7

Jumlah 85 100 %

Interpretasi Data :

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura

dengan tipe perumahan permanen yaitu 9 (10,6%). Menurut Etjang, (1993) keadaan

perumahan adalah suatu faktor yang menentukan keadaan hygiene dan sanitasi lingkungan

dan perumahan yang tidak cukup dan sempit akan mengakibatkan tingginya angka kejadian

penyakit dalam masyarakat.

b. Distribusi Status Kepemilikan Rumah Penduduk berdasarkan Jumlah KK

No Kepemilikan Frekuensi Persentase (%)

1. Milik sendiri 85 96,6

2. Numpang 3 3,4

3. Sewa 0 0

4. Dinas 0 0

Jumlah 88 100 %

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 88 KK, 85 KK (96,6%) adalah mayoritas berstatus

kepemilikan rumah milik sendiri.

c. Distribusi Jenis Lantai Rumah Penduduk berdasarkan Jumlah Rumah

No Jenis lantai Frekuensi Persentase (%)

1. Tanah 0 0

2. Papan 70 82,3

3. Tegel 9 10,6

4. Semen 6 7,1

Jumlah 85 100 %

Page 10: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura

mayoritas lantai rumahnya terbuat dari papan dengan 70 (82,3%).

d. Distribusi Sistem Ventilasi Rumah Penduduk berdasarkan Jumlah Rumah

No Jendela/ventilasi Frekuensi Persentase (%)

1. Ada 80 94,1

2. Tidak ada 5 5,9

Jumlah 85 100 %

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 85 rumah penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa

Sidamangura yang rumahnya mempunyai jendela/ventilasi adalah 80 rumah 94,1% dan 5

rumah 5,9% tidak memiliki jendela/ventilasi.

e. Distribusi Sistem Pencahayaan Rumah Penduduk berdasarkan Jumlah

Rumah

No Pencahayaan Frekuensi Persentase (%)

1. Terang 80 94,1

2. Remang-remang 3 3,5

3. Gelap 2 2,4

Jumlah 85 100 %

Interpretasi data :

Dari tabel di atas sistem pencahayaan rumah penduduk di dari 85 rumah adalah mayoritas

terang 80 rumah (94,1%)

f. Distribusi Jarak Rumah Penduduk dengan Tetangga berdasarkan Jumlah

Rumah

No Jarak rumah Frekuensi Persentase (%)

1. Bersatu 0 0

2. Dekat 85 100

3. Terpisah (lebih dari 1km) 0 0

Jumlah 85 100 %

Page 11: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

Interpretasi data:

Dari tabel diatas terlihat bahwa mayoritas penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa

Sidamangura jarak rumahnya dengan tetangga adalah dekat 85 rumah (100%).

g. Distribusi Halaman Disekitar Rumah Penduduk berdasarkan Jumlah

Rumah

No Halaman rumah Frekuensi Persentase (%)

1. Ada 85 100

2. Tidak ada 0 0

Jumlah 85 100 %

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa 85 rumah (100%) penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa

Sidamangura mempunyai halaman disekitar rumah.

h. Distribusi Pemanfaatan Pekarangan Rumah Penduduk berdasarkan

Halaman Disekitar Rumah Penduduk

No Pemanfaatan pekarangan Frekuensi Persentase (%)

1. Kebun 4 4,7

2. Kolam 0 0

3. Kandang 8 9,4

4. Tidak dimanfaatkan 73 85,9

Jumlah 85 100 %

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa pemanfaatan pekarangan rumah penduduk di Dusun III

(Lohodu) Desa Sidamangura tidak dimanfaatkan 73 (85,9%).

2. Sumber air Bersih

a. Distribusi Sumber Air Penduduk Untuk Memasak dan Minum

berdasarkan Jumlah Rumah

No Sumber Air Frekuensi Persentase (%)

1. PAM 0 0

Page 12: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

2. Sumur 82 96,5

3. Air sungai 3 3,5

4. Air mineral 0 0

Jumlah 85 100 %

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 85 rumah penduduk, sumber air untuk memasak dan

minum adalah mayoritas bersumber dari air sumur 82 (96,5%).

b. Distribusi Sistem Pengolaan Air Minum Penduduk berdasarkan Jumlah

Rumah

No Pengolahan Frekuensi Persentase (%)

1. Dimasak 82 96,5

2. Tidak dimasak 3 3,5

3. Ultraviltrasi 0 0

Jumlah 85 100 %

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 85 rumah penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa

Sidamangura mayoritas pengolahan air minumnya dengan cara di masak 82 (96,5%). Hal ini

menunjukkan kesadaran yang tinggi dari warga tentang pengolahan air minum.

c. Distribusi Sumber Air untuk Mandi dan Mencuci Penduduk

berdasarkan Jumlah Rumah

No Sumber Air Frekuensi Persentase (%)

1. PAM 0 0

2. Sumur 82 96,47

3. Air sungai 3 3,53

Jumlah 85 100 %

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura

mayoritas menggunakan air sumur sebagai sumber air untuk mandi dan mencuci 82

(96,47%).

Page 13: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

d. Distribusi Jarak Sumber Air Penduduk dengan Septik Tank

berdasarkan Jumlah Rumah

No Jarak Frekuensi Persentase (%)

1. Kurang dari 10 meter 35 41,2

2. Lebih dari 10 meter 50 58,8

Jumlah 85 100 %

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa 35 rumah (41,2%) sumber air minumnya kurang dari 10

meter dengan septik tank, sumber air minumnya berjarak lebih dari 10 meter dengan septik

tank yaitu 50 rumah (58,8%). Hal ini berhubungan dengan sehat tidaknya sumber air minum

di lihat dari jarak antara sumber air minum dengan septik tank.

e. Distribusi Tempat Penampungan Air Sementara Penduduk berdasarkan

Jumlah rumah

No Tempat Penampungan Frekuensi Persentase (%)

1. Bak 9 10,6

2. Ember 60 70,6

3. Gentong 0 0

4. Lain-lain 16 18,8

Jumlah 85 100 %

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa mayoritas terdapat 60 (70,6 %) buah rumah yang

menggunakan ember. Hal ini berkaitan dengan kualitas tempat penampungan air sementara

yang berpengaruh pada kesehatan penggunanya.

f. Distribusi Kondisi Tempat Penampungan Air Penduduk berdasarkan

Jumlah Rumah

No Kondisi Tempat

Penampungan

Frekuensi Persentase (% )

1. Tertutup 59 69,41

Page 14: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

2. Terbuka 26 10,59

Jumlah 85 100%

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 85 rumah, 59 (69,41%) rumah dengan kondisi tempat

penampungan air tertutup dan masih 26 (10,59%) rumah dengan kondisi penampungan airnya

terbuka. Hal ini berkaitan dengan tempat penampungan air yang dapt berpotensi sebagai

tempat berkembangnya jentik nyamuk sebagai penyebab dari penyakit malaria dan DBD.

g. Distribusi Pemeliharaan Tempat Penampungan Air Penduduk

berdasarkan Jumlah Rumah

No Pemeliharaan Frekuensi Persentase (% )

1. 2 x seminggu 37 43,53

2. 1 x seminggu 48 56,47

Jumlah 85 100%

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 37 (43,53%) rumah yang membersihkan tempat

penampungan airnya 2 x seminggu dan 48 (56,47%) rumah yang membersihkan tempat

penampungan airnya sekali dalam seminggu. Hal ini berkaitan dengan kebersihan tempat

penampungan air yang dapat berpotensi sebagai tempat berkembangnya jentik nyamuk.

h. Distribusi Kondisi Air Penduduk berdasarkan Sumber Air

No Kondisi Air Frekuensi Persentase (%)

1. Berwarna 0 0

2. Berbau 0 0

3. Berasa 0 0

4. Tidak berasa/berwarna 85 85

Jumlah 85 100 %

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa 100% rumah kondisi airnya sudah memenuhi syarat

kesehatan

Page 15: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

3. Sistem Pembuangan Sampah

a. Distribusi Tempat Pembuangan Sampah berdasarkan Jumlah Rumah

No Sistem Pembuangan Frekuensi Persentase (%)

1. Tempat pembuangan umum 0 0

2. Di sungai 0 0

3. Di timbun 1 1,18

4. Dibakar 60 70,58

5. Di sembarang tempat 24 28,23

Jumlah 85 100 %

Interpretasi data :

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa

Sidamangura membuang sampah dengan dikumpulkan lalu dibakar yaitu 60 (70,58%),

ditimbun 1(1,18%), dan sebagian besar membuang sampah disembarang tempat sebesar 24

(28,23%). Menurut Slamet Soemirat (1991) sampah dapat menyebabkan pengaruh langsung

dan tidak langsung pada kesehatan. Pengaruh langsung adalah menyebabkan pembusukan

dan mengandung racun pathogen sedangkan pengaruh tidak langsung adalah sampah menjadi

bersarangnya vektor penyebab penyakit dan dapat menyumbat saluran air dimusim hujan.

Dengan tidak adanya pembuangan akhir sampah di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura

merupakan salah satu masalah tersendiri bagi penduduk setempat.

b. Distribusi Tempat Penampungan Sampah Sementara Penduduk

berdasarkan Jumlah Rumah

No Penampungan Frekuensi Persentase (% )

1. Ada 42 49,4

2. Tidak ada/sembarangan 43 50,6

Jumlah 85 100%

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa mayoritas 43 (50,6%) rumah tidak mempunyai / sembarangan

tempat untuk menampung sampah sementara. Sedangkan yang memiliki tempat

penampungan sementara 42 (49,4%)

Page 16: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

c. Distribusi Kondisi Tempat Penampungan Sampah Sementara

berdasarkan Jumlah Tempat Penampungan Sampah Sementara

No Kondisi penampungan Frekuensi Persentase (% )

1. Tertutup 18 42,9

2. Terbuka 24 57,1

Jumlah 42 100%

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 24 (57,1%) yang mempunyai tempat penampungan

sampah sementara dalam keadaan terbuka dan 18 (42,9%) rumah mempunyai tempat

penampungan sampah dalam keadaan tertutup. Untuk tempat penampungan sampah terbuka

kurang baik bagi kesehatan karena dapat menimbulkan bau tidak sedap dan dapat menjadi

tempat berkembang biaknya vektor penyakit sedangkan untuk tempat penampungan sampah

tertutup dapat mencegah berkembang biaknya bibit penyakit.

d. Distribusi Jarak Tempat Penampungan Sampah berdasarkan Jumlah

Rumah

No Jarak denagn Rumah Frekuensi Persentase (%)

1. Kurang dari 5 meter 36 85,7

2. Lebih dari 5 meter 6 14,3

Jumlah 42 100 %

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa 6 rumah (14,3%) jarak penampungan sampah dengan rumah

lebih dari 5 meter dan 36 rumah (85,7%) jarak penampungan sampah dengan rumah kurang

dari 5 meter.

4. Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga

a. Distribusi Kebiasaan Buang Air Besar berdasarkan Jumlah Rumah

No Sistem Pembuangan Frekuensi Persentase (%)

1. WC 64 75,3

2. Sungai 1 1,2

3. Sembarang tempat 20 23,5

Jumlah 85 100 %

Page 17: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 85 jumlah rumah 64 (75,3%) rumah sudah mempunyai

WC, dan 20 rumah (23,5%) kebiasaan BAB disembarang tempat. Hal ini sangat tidak baik

bagi kesehatan karena dapat menjadi sumber penularan penyakit dan menimbulkan bau yang

tidak sedap.

b. Distribusi Kepemilikan Jamban Keluarga berdasarkan Kebiasaan Buang

Air Besar (WC)

No Jenis Jamban Frekuensi Persentase (%)

1. Cemplung 37 57,8

2. Leher Angsa 27 42,2

Jumlah 64 100%

Interpretasi data :

Berdasarkan hasil pendataan melalui observasi dan wawancara terhadap kepemilikan jamban

keluarga di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura diperoleh gambaran bahwa dari 64 rumah

yang ada, mayoritas mempunyai cemplung 37 (57,8%).

c. Distribusi Kepemilikan SPAL berdasarkan Jumlah Rumah

No Sistem Pembuangan Frekuensi Persentase (%)

1. Resapan 63 74,2

2. Selokan 7 8,2

3. Sembarang tempat 15 17,6

Jumlah 85 100%

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terdapat 63 (74,2%) rumah membuang air limbahnya resapan, selokan 7

(8,2%), membuang air limbahnya di sembarang tempat 15 (17,6%). Dapat disimpulkan

bahwa kesadaran masyarakat akan akibat dari sanitasi dari lingkungan yang buruk masih

kurang, dimana masih banyaknya penduduk yang tidak memiliki SPAL hal tersebut jika tidak

ditanggulangi akan memudahkan timbulnya berbagai macam penyakit.

5. Hewan Peliharaan

a. Distribusi Kepemilikan Hewan Ternak Di Rumah berdasarkan Jumlah

Rumah

Page 18: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

No Hewan Peliharaan Frekuensi Persentase (%)

1. Ada 53 62,4

2. Tidak ada 32 37,6

Jumlah 85 100%

Interpretasi :

Dari tabel diatas terlihat bahwa 53 rumah (62,4%) mempunyai hewan ternak. Hal ini

berkaitan dengan pemenuhan ekonomi dan gizi keluarga serta keadaan kandang ternak yang

dapat berpengaruh pada kesehatan si pemilik hewan ternak tersebut.

b. Distribusi Kepemilikan Kandang berdasarkan Kepemilikan Hewan Ternak

Di Rumah

No Kepemilikan Kandang Frekuensi Persentase (%)

1. Ada 8 15,1

2. Tidak ada 45 84,9

Jumlah 53 100%

Interprestasi :

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 53 yang mempunyai hewan ternak, hanya terdapat 8

(15,1%), yang mempunyai kandang, sedang sisanya 45 (84,9%) dengan ternak yang tidak

mempunyai kandang.

c. Distribusi Letak Kandang berdasarkan Kepemilikan Kandang

No Letak Kandang Frekuensi Persentase (%)

1. Dalam rumah 0 0

2. Luar rumah 8 100

Jumlah 8 100%

Interpretasi data :

Page 19: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

Dari tabel diatas terlihat bahwa (100%) kandang terletak diluar rumah , hal ini cukup karena

bila terletak di dalam rumah akan sangat pempengaruhi kesehatan anggota keluarga dalam

rumah tersebut.

d. Distribusi Kondisi Kandang berdasarkan Kepemilikan Kandang

No Kondisi Kandang Frekuensi Persentase (%)

1. Terawat 2 25

2. Tidak terawat 6 75

Jumlah 8 100%

Interprestasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 8 kandang yang ada , terdapat 2 (25%) kandang yang

dalam kondisi tarawat dan 8 (75%) kandang lainnya dengan kondisi kandang yang tidak

tarawat. Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya penyakit.

KONDISI KESEHATAN UMUM

1. Pelayanan Kesehatan

a. Distribusi sarana kesehatan yang paling dekat berdasarkan jumlah rumah

No Sarana Kesehatan Terdekat Frekuensi Persentase (%)

1. Rumah sakit 0 0

2. Puskesmas 72 84,7

3. Praktek swasta 13 15,3

4. Pustu/balai pengobatan 0 0

Jumlah 85 100 %

Interpretasi data :

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura

lebih banyak menggunakan puskesmas 72 (84,7%) sebagai sarana kesehatan.

b. Distribusi Tempat Berobat Kelurga berdasarkan Jumlah KK

No Tempat Berobat Frekuensi Persentase (%)

1. Rumah sakit 0 0

Page 20: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

2. Puskesmas 60 68,2

3. Dokter praktek swasta 13 14,8

4. Pustu/balai pengobatan 0 0

5. Perawat/bidan 15 17

Jumlah 88 100 %

Interpretasi data :

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura

lebih banyak datang berobat kepuskesmas 60 (68,2%).

c. Distribusi Kebisaan Kelurga Kebiasaan Sebelum Berobat berdasarkan

Jumlah KK

No Kebiasaan Frekuensi Persentase (%)

1. Beli obat bebas 44 50

2. Dukun 10 11,4

3. Tidak ada 34 38,6

Jumlah 88 100%

Interpretasi data :

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura

lebih besar memilih kebiasaan beli obat bebas dan tidak ada sebelum datang berobat

kepelayanan kesehatan masyarakat.

d. Distribusi Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga berdasarkan Jumlah KK

No Pendanaan kesehatan Frekuensi Persentase (%)

1. ASKES 5 5,7

2. Dana sehat 0 0

3. JPS/Askin/Jamkesmas 3 3,4

4. Umum 77 87,5

Jumlah 88 100%

Interpretasi data :

Page 21: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

Dari tabel diatas terlihat bahwa 5 KK (5,7% ) mempunyai dan menggunakan kartu ASKES

untuk pembiayaan pengobatan dan 3 KK (3,4%) menggunakan JPS/Askin/Jamkesmas serta

77 KK (87,5%) umum.

e. Distribusi Penyakit yang Sering Diderita Keluarga 6 Bulan Terakhir

berdasarkan Jumlah Penduduk

No Jenis Penyakit Frekuensi Persentase (%)

1. Ispa 19 6,01

2. Asma 3 0,95

3. TBC 0 0

4. Typoid 3 0,95

5. Asam urat 8 2,53

6. Hipertensi 7 2,22

7. Lain-lain 30 9,49

8. Tidak ada 246 77,85

Jumlah 316 100%

Interpretasi data:

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di

Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah batuk pilek/pilek 19 (16,1%). Hal ini dapat

terjadi karena factor cuaca, sedangkan penyakit yang lain seperti asma, hipertensi, asam urat,

dll disebabkan oleh factor lain.

f. Distribusi Anggota Keluarga yang Meninggal 6 Bulan Terakhir berdasarkan

Jumlah Penduduk

No Anggota Keluarga yang

Meninggal

Frekuensi Persentase (%)

1. Ada 4 1,3

2. Tidak ada 312 98,7

Jumlah 316 100%

Interpretasi data:

Page 22: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa anggota keluarga yang meninggal 6 bulan terakhir oleh

masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah sebanyak 4 (1,3%)

g. Distribusi Penyebab Kematian berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga yang

Meninggal 6 Bulan Terakhir

No Penyebab Kematian Frekuensi Persentase (%)

1. Penyakit 4 100

2. Kecelakaan 0 -

Jumlah 4 100%

Interpretasi data: Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penyebab kematian anggota keluarga yang meninggal 6 bulan terakhir oleh masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah karena penyakit 4 (100%).

2. Ibu Hamil dan Menyusui

a. Distribusi Jumlah Pasangan Usia Subur berdasarkan Jumlah KK

No PUS Frekuensi Persentase (%)

1. Ya 48 54,5

2. Tidak 40 45,5

Jumlah 88 100%

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa 48 pasang (54,5%) adalah termasuk dalam Pasangan Usia

Subur ( PUS ) dan 40 (45,5%) bukan termasuk PUS. Hal ini sangat berpengaruh terhadap

tingkat pertumbuhan penduduk.

b. Distribusi Keikutsertaan KB berdasarkan Jumlah PUS

No Akseptor KB Frekuensi Persentase (%)

1. Ya, menggunakan KB 39 81,3

2. Tidak menggunakan KB 9 18,7

Jumlah 48 100%

Interpretasi data :

Page 23: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 48 dari pasangan usia subur di Dusun III (Lohodu) Desa

Sidamangura yang menggunakan KB 39 (81,3%), dan tidak menggunakan KB adalah 9

(18,7%) dengan alasan baru menikah, sementara hamil, dan ada yang belum mempunyai

anak.

c. Distribusi Jenis Kontrasepsi berdasarkan Jumlah Akseptor KB

No Jenis Kontrasepsi Frekuensi Persentase (%)

1. IUD 0 0

2. Suntik 34 87,2

3. PIL 5 12,8

4. Susuk 0 0

5. Tubektomi 0 0

6. Kalender 0 0

7. Kondom 0 0

Jumlah 39 100%

Interpretasi data:

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jenis alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh PUS

di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah jenis kontrasepsi suntik 34 (87,2% ). Hal ini

dapat memungkinkan menunda terjadinya kehamilan pada wanita. Alasan mereka

menggunakan KB suntik adalah nyaman dan tidak mengalami efek samping .

d. Distribusi Ibu Hamil berdasarkan Jumlah PUS

No Ibu Hamil Frekuensi Persentase (%)

1. Ya hamil 2 5,1

2. Tidak hamil 37 94,9

Jumlah 39 100%

Interpertasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 39 jumlah PUS yang ada ,terdapat 2 ibu (5,1%) yang

sedang hamil dan merupakan salah satu sasaran dalam pelayanan kesehatan.

e. Distribusi Ibu Hamil berdasarkan Usia Kehamilan

No Usia Kehamilan Frekuensi Persentase (%)

Page 24: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

1. Trimester I 1 50

2. Trimester II 1 50

3. Trimester III 0 0

Jumlah 2 100%

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat 1 (50%) ibu hamil pada trimester I, 1 (50%) ibu

hamil pada trimester II, merupakan sasaran program pelayanan KIA.

f. Distribusi Ibu Hamil berdasarkan Frekuensi Kehamilan

No Kehamilan Keberapa Frekuensi Persentase (%)

1. I 0 0

2. II 0 0

3. III 2 100

4. Lebih dari III

Jumlah 2 100%

Interpertasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa 2 (100%) ibu hamil dengan frekuensi kehamilam ke III.

g. Distribusi Usia berdasarkan Usia Ibu Hamil

No Usia Ibu Hamil Frekuensi Persentase (%)

1. 25 – 35 tahun 2 100

2. Lebih dari 35 tahun 0 0

Jumlah 2 100%

Interpretasi data:

Dari tabel diatas terlihat bahwa 2 (100%) ibu hamil saat ini berada pada usia antara 25 - 35

tahun dan tidak termaksud kategori resiko tinggi bila dilihat dari segi usia.

h. Distribusi Tempat Periksa Kehamilan berdasarkan Jumlah Ibu Hamil

No Tempat Periksa Frekuensi Persentase (%)

1. Rumah sakit 0 0

2. Puskesmas 2 100

Page 25: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

3. Dokter praktek 0 0

4. Bidan 0 0

5. Lainnya 0 0

Jumlah 2 100 %

Interpertasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa para ibu hamil telah sadar akan pentingnya pemeriksaan

kehamilan dengan memeriksakan kehamilannya pada puskesmas setempat.

i. Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan berdasarkan Jumlah Ibu

Hamil

No Pemeriksaan Kehamilan Frekuensi Persentase (%)

1. 1 – 2 kali 0 0

2. Lebih dari 2 kali 2 100

3. Belum pernah 0 0

Jumlah 2 100%

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa semua ibu hamil memeriksakan kehamilannya di puskesmas.

j. Distribusi pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) berdasarkan Jumlah

Ibu Hamil

No Imunisasi (TT) Frekuensi Persentase (%)

1. Lengkap 2 100

2. Belum lengkap 0 0

3. Tidak pernah 0 0

Jumlah 2 100%

Interpretasi data:

Dari tabel diatas terlihat bahwa semua ibu hamil telah melakukan imunisasi TT

k. Distribusi Penyakit yang Diderita Ibu Hamil berdasarkan Jumlah Ibu Hamil

No Penyakit Frekuensi Persentase (%)

1. Hipertensi 1 50

2. Anemia 0 0

3. Bengkak 0 0

Page 26: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

4. Mual/muntah 1 50

5. Varises 0 0

6. Lain-lain 0 0

7. Tidak ada keluhan 0 0

Jumlah 2 100%

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa 1 (50%) ibu hamil dalam kondisi tidak ada keluhan dan 1

(50%) ibu hamil mual/muntah.

l. Distribusi Ibu Menyusui berdasarkan Jumlah PUS

No Ibu Menyusui Frekuensi Persentase (%)

1. Ya menyusui 5 12,8

2. Tidak menyusui 34 87,2

Jumlah 39 100%

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat 5 (12,8%) ibu yang sedang menyusui bayi /anaknya

dan 34 (87,2%) ibu tidak sedang menyusui bayi/ anaknya.

m. Distribusi Lamanya Menyusui berdasarkan Jumlah Ibu Menyusui

No Lama Menyusui Frekuensi Persentase (%)

1. Kurang dari 1 bulan 0 0

2. 1 – 4 bulan 1 20

3. 5 - 12 bulan 1 20

4. Lebih dari 12 bulan 3 60

Jumlah 5 100%

Sumber data : Hasil pendataan tanggal 15 s/d 16 April 2014

Interpretasi data:

Dari tabel diatas terlihat bahwa para ibu menyusui sudah sadar akan pentingnya pemberian

ASI pada bayinya

3. Balita

a. Distribusi jumlah balita berdasarkan jumlah penduduk

Page 27: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

No Jumlah Balita Frekuensi Persentase (%)

1. Ya, tergolong balita 33 10,4

2. Tidak tergolong balita 283 89,6

Jumlah 316 100%

Interpretasi data:

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 316 jiwa penduduk, yang tergolong balita adalah

sebanyak 33 jiwa (10,4%) dan 283 jiwa (89,6%) jiwa yang tidak tergolong balita. Balita

merupakan salah satu sasaran utama dalam program pelayanan kesehatan untuk menunjang

tahap tumbuh kembangnya yang baik.

b. Distribusi Kebiasaan Balita Keposyandu berdasarkan Jumlah Balita

No Kebiasaan Keposyandu Frekuensi Persentase (%)

1. Ya, keposyandu 20 60,6

2. Tidak keposyandu 13 39,4

Jumlah 33 100%

Interpretasi data:

Dari tabel diatas 20 (60,6%) terlihat bahwa balita sudah di bawa keposyandu dan 1 bayi

(13%) balita tidak dibawa ke posyandu. Hal ini menunjukan bahwa masih ada sebagian

masyarakat yang belum paham pentingya balita untuk di bawa keposyandu.

c. Distribusi Lengkapnya Pemberian Imunisasi berdasarkan Kebiasaan Balita

Keposyandu

No Imunisasi Frekuensi Persentase (%)

1. Lengkap 13 65

2. Belum lengkap 5 25

3. Tidak lengkap 2 10

Jumlah 20 100%

Interpretasi data:

Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat 13 (65%) balita yang lengkap imunisasinya dan 5

(25%) yang belum lengkap imunisasinya, serta 2 (10%) tidak lengkap.

d. Distribusi Kepemilikan KMS berdasarkan Jumlah Balita

Page 28: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

No Memiliki KMS Frekuensi Persentase (%)

1. Ya, memiliki 20 100

2. Tidak memiliki 0 0

Jumlah 20 100%

Interpretasi data:

Dari tabel diatas (100%) balita memiliki KM.

4. Remaja

a. Distribusi Kegiatan Remaja Diluar Sekolah berdasarkan Jumlah Remaja

No Kegiatan Frekuensi Persentase (%)

1. Keagamaan 10 11

2. Karang taruna 0 0

3. Olahraga 19 20,9

4. Lain-lain 62 68,1

Jumlah 91 100%

Interpresatasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa mayoritas masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa

Sidamangura, 19 (20,9%) remaja dengan kegiatan olahraga

b. Distribusi Penggunaan Waktu Luang Remaja berdasarkan Jumlah Remaja

No Penggunaan Waktu

Luang

Frekuensi Persentase (%)

1. Musik/TV 50 54,9

2. Olahraga 19 20,9

3. Rekreasi 8 8,8

4. Keagamaan 14 15,4

Jumlah 91 100%

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa para remaja mengisi waktu luangnya dengan kegiatanya

masing-masing seperti olahraga 19 (20,%), mendengarkan musik atau nonton TV 50 (54,9%),

melakukan kegiatan keagamaan 14 (15,4%), dan rekreasi 8 (8,8%). Hal ini dapat menjauhkan

dari kebiasaan buruk yang tidak sehat.

Page 29: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

c. Distribusi Kebiasaan Remaja berdasarkan Jumlah Remaja

No Kebiasaan Frekuensi Persentase (%)

1. Merokok 4 4,4

2 Alkohol 0 0

3. Tidak ada atau lainnya 87 95,6

Jumlah 91 100%

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa 4 (4,4%) remaja dengan kebiasaan merokok, yang tidak ada

atau lainya 87 (50%)

5. Lansia

a. Distribusi Keluhan Kesehatan Lansia berdasarkan Jumlah Lansia

Keluhan Kesehatan

Lansia

Frekuensi Persentase (%)

Ya, mengeluh 23 41,1

Tidak mengeluh 33 58,9

Jumlah 56 100%

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 57 lansia, terdapat 23 (41,1%) orang lansia yang

mengeluh akan gangguan kesehatan dan 33 (58,9%) lansia yang tidak mengeluh. Perlunya

perhatian dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang

sudah usia lanjut.

b. Distribusi Jenis Penyakit Lansia berdasarkan Keluhan Kesehatan Lansia

No Jenis penyakit Frekuensi Persentase (%)

1. Asma 1 4,3

2. TBC 0 0

3. Hipertensi 4 17,4

4. DM 0 0

5. Rematik 4 17,4

6. Katarak 4 17,4

7. Lain-lain 10 43,5

Page 30: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

Jumlah 23 100%

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 23 orang lansia dengan keluhan kesehatan, mayoritas

lansia menderita penyakit lain-lain seperti pegal pegal 11 (47,8%) orang lansia.

c. Distribusi Tempat Penanganan Penyakit Lansia berdasarkan Keluhan

Kesehatan Lansia

No Penanganan Penyakit Frekuensi Persentase (%)

1. Sarana kesehatan 16 69,6

2. Non medis 5 21,7

3. Tidak ada atau lainnya 2 8,7

Jumlah 23 100%

Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 23 orang lansia yang mengeluh, 16 (68,6%) lansia sudah menggunakan sarana pelayanan kesehatan untuk mengatasi keluhannya

dan 5 (21,7%) lansia masih mengharapkan jasa non medis untuk mengatasi keluhannya sedangkan 2 (8,7%) lansia tidak mendapat penangan secara medis dan non medis. Perlunya ditingkatkan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya sarana pelayanan kesehatan.

d. Distribusi Lansia dalam Penggunaan Waktu Senggang berdasarkan Jumlah

Lansia

No Waktu Senggang Frekuensi Persentase (%)

1. Berkebun 11 19,6

2. Rekreasi 0 0

3. Senam/ Olahraga 0 0

4. Lain-lain 45 80,4

Jumlah 56 100%

Interpretasi data :

Dari tabel diatas terlihat bahwa 11 (19,6%) orang lansia masih mampu mengisi waktu

luangnya dengan berkebun.

Analisa Data

No

Data Subyektif Data Obyektif

Diagnosa

Keperawatan

Komunitas

Page 31: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

1. a. Warga

mengatakan

beberapa rumah

pekarangan

rumahnya tidak

dimanfaatkan.

b. Menurut warga,

ada beberapa

kepala keluarga

yang tidak

memiliki SPAL.

c. Warga

mengatakan

kerja bakti tidak

pernah

dilakukan lagi.

d. Warga

mengatakan

kebanyakan

kondisi tempat

penampungan

airnya terbuka.

e. Menurut warga,

tidak ada tempat

pembuangan

sampah umum

sehingga

sampah di

buang pada

sembarang

tempat.

f. Warga

mengatakan

a. Dari tabel system ventilasi, terdapat

5 (5,9%) tidak memiliki ventilasi

b. Dari tabel pemanfaatan pekarangan

rumah terdapat 73 (85,9%) yang

tidak memanfaatkan pekarangan

halaman rumahnya.

c. Dari tabel jarak sumber air penduduk

dengan septic tank, terdapat dari 85

rumah, 35 (41,2%) jarak sumber air

penduduk dengan septic tank kurang

dari 10 meter.

d. Dari tabel sistem pengolahan air

minum terdapat 3 (3,5%) tidak

dimasak.

e. Dari tabel kondisi tempat

penampungan air terdapat 26

(10,59%) kondisi tempat

penampungan airnya terbuka.

f. Dari tabel tempat pembuangan

sampah, terlihat dari 85 rumah

terdapat 24 (28,23%) rumah

membuang sampah disembarang

tempat, 60 (70,58%) rumah dengan

dibakar,.

g. Dari tabel penampungan sampah

sementara, tampak 43 rumah (50,6%)

tidak ada tempat penampungan

sampah sementara atau sembarangan.

h. Dari tabel kondisi penampumgan

sampah, terdapat 24 (57,1%) kondisi

tempat penempungan sampahnya

terbuka.

i. Dari tabel jarak tempat penampungan

Resiko terjadinya

penyakit diare dan

penyakit menular

lainnya pada

masyarakat di

Dusun III (Lohodu)

Desa Sidamangura

berhubungan

dengan kurangnya

pengetahuan

masyarakat

mengenai dampak

yang ditimbulkan

dari sanitasi

lingkungan yang

kurang baik.

Page 32: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

biasa BAB

disembarang

tempat karena

tidak memiliki

WC.

g. Menurut warga,

ada beberapa

rumah yang

tidak memiliki

kandang ayam

dan tidak

terawat.

sampah dengan rumah terdapat 36

(85,7%) jarak kurang dari 5 m.

j. Dari tabel kebiasaan BAB, terdapat

20 (23,5%) dari 85 rumah yang BAB

disembarang tempat.

k. Dari tabel kepemilikan SPAL,

terdapat sebanyak 15 rumah (17,6%)

yang tidak memiliki SPAL.

l. Dari tabel kepemilikan kandang dari

53, terdapat 45 (84,9%) yang tidak

memiliki kandang.

m. Dari tabel kondisi kandang dari 8

kepemilikan kandang, terdapat 6

(75%) kondisi kandangnya tidak

terawat.

n. Dari tabel penyakit yang paling

sering diderita keluarga, penyakit

yang paling sering adalah batuk pilek

sebanyak 19 (6,01%), lain-lain 30

(9,49%)

2. a. Warga (lansia)

mengatakan

memeriksakan

kesehatannya di

sarana

kesehatan dikala

penyakitnya

parah

a. Jumlah lansia di dusun III (Lohodu)

Desa Sidamangura senyak 56 orang

lansia.

b. Dari tabel keluhan kesehatan lansia,

terdapat 23 (41,1%) dari 56 orang

lansia mengeluh sakit.

c. Dari tabel jenis penyakit lansia,

terdapat 4 (17,4%) lansia menderita

penyakit hipertensi dan sebanyak 4

(17,4%) lansia menderita penyakit

rematik, 1 (4,3) yamga mengalami

asma, 3 (13,1%)yang mengalami

katarak dan 11 (47,8%) mengalami

Tingginya angka

keluhan penyakit

pada lansia

diakibatkan oleh

penurunan fungsi

fisiologi tubuh

berhubungan

dengan kurangnya

pengetahuan

masyarakat tentang

kesehatan lansia.

Page 33: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

penyakit lain.

d. Dari tabel penanganan penyakit

lansia dari 23 orang lansia yang

mengeluh, terdapat 16 (68,6%)

lansia sudah menggunakan sarana

pelayanan kesehatan untuk

mengatasi keluhannya dan 5

(21,7%) lansia masih mengharapkan

jasa non medis untuk mengatasi

keluhannya sedangkan 2 (8,7%)

lansia tidak mendapat penangan

secara medis dan non medis.

Penapisan Masalah

No Diagnosa

Keperawatan

Jum Keterangan

A B C D E F G H I J K L

1. Resiko terjadinya

penyakit diare dan

penyakit menular

lainnya pada

masyarakat di dusun III

(Lohodu) Desa

Sidamangura

berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan

masyarakat mengenai

dampak yang

ditimbulkan dari

sanitasi lingkungan

yang kurang baik.

4 4 3 4 4 3 5 4 3 3 3 3 43 Keterangan Kriteria :

A. Sesuai dengan peran

perawat komunitas

B. Resiko terjadi

C. Resiko parah

D. Potensi untuk

pendidikan kesehatan

E. Interest untuk

komunitas

F. Kemungkinan diatasi

G. Relevan dengan

program

H. Tersedianya tempat

I. Tersedianya waktu

J. Tersedianya dana

K. Tersedianya fasilitas

Page 34: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

L. Tersedianya sumber

daya

Keterangan Pembobotan

:

1. Sangat rendah

2. Rendah

3. Cukup

4. Tinggi

5. Sangat tinggi

2. Tingginya angka

keluhan penyakit pada

lansia diakibatkan oleh

penurunan fungsi

fisiologi tubuh

berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang

kesehatan lansia

4 5 4 3 4 3 4 4 2 3 2 4 42

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

No. Prioritas Diagnosa Keperawatan Jumlah

1. Resiko terjadinya penyakit diare dan penyakit menular lainnya pada masyarakat di dusun III

(Lohodu) Desa Sidamangura berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat

mengenai dampak yang ditimbulkan dari sanitasi lingkungan yang kurang baik.

43

2. Tingginya angka keluhan penyakit pada lansia diakibatkan oleh penurunan fungsi fisiologi

tubuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lansia

42

C.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Page 35: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

No Diagnosa

Keperawat

an

Tujuan Sasaran

Rencana

Tindakan

Hari/T

gl Tempat

Evaluasi

STANDAR

Kriteri

a

Standar

1. Resiko

terjadinya

penyakit

diare dan

penyakit

menular

lainnya pada

masyarakat

di dusun III

(Lohodu)

Desa

Sidamangur

a

berhubunga

n dengan

kurangnya

pengetahuan

masyarakat

mengenai

dampak

yang

ditimbulkan

dari sanitasi

lingkungan

yang kurang

baik.

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1 x

pertemuan

diharapkan

masyarakat

mampu :

1. Memaha

mi

tentang

kesehatan

lingkunga

n

2. Mengetah

ui syarat -

syarat

rumah

sehat

3. Memodifi

kasi

lingkunga

n dan

rumah

yang

sehat

4. Memaha

Semua

warga di

dusun III

(Lohodu)

desa

Sidamangau

ra

Diskusikan

dengan

warga

tentang

pengertian

dan syarat-

syarat

rumah

sehat.

Lakukan

kerja bakti

untuk

pembuatan

toga

dijadikan

percontohan

.

Lakukan

kerja bakti

untuk

pembuatan

sarana

pembuanga

n air limbah

Beri

motivasi

warga untuk

memanfaatk

an

Selasa,

21

April

2014

.

Rabu,

22 april

2014

Kamis,

24 april

2014

Jum’at

25

April

2014

Jum’at

25

Rumah

warga

dusun III

(Lohodu)

Salah satu

rumah

warga di

dusun III

(Lohodu)

Salah satu

rumah

warga di

dusun III

(Lohodu)

Rumah

warga Di

dususn III

(Lohodu)

Balai Desa

Sidamangur

a dan

Mesjid di

Kognitif

Afektif

a. Rumah sehat

adalah rumah

yang dapat

mencegah

terjadinya

penularan

penyakit dan

kecelakaan

b. Syarat-syarat

rumah sehat

yaitu

tersedianya air

bersih,

tersedianya

wc, terdapat

ventilasi,

dinding dan

lantai kering,

pekarangan

rumah

ditumbuhi

tanaman yang

bermanfaat.

a. Masyarakat

mampu

memodifikasi

lingkungan

dan rumah

Page 36: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

mi

tentang

pentingny

a

kebersiha

n

lingkunga

n.

pekarangan

rumah..

Lakukan

kerja bakti

pada setiap

hari Jum’at

di tempat -

tempa

umum di

dusun II

(Lohodu)

Desa

Sidamangur

a

Membina

keluarga

masing-

masing

mahasiswa.

April

2014

Sabtu,

25 april

2014

desa

Sidamangur

a

Rumah

salah satu

warga di

Lingkungan

III (Dahlia)

Kelurahan

Tiworo.

Psikomotor

agar tetap

sehat

a. Melakukan

kerja bakti

pembuatan

toga

b. Melakukan

kerja bakti

pembuatan

SPAL

c. Memanfaatkan

pekarangan

rumah

d. Melakukan

kerja bakti di

tempat umum

Di desa

Sidamangura

2. Tingginya

angka

keluhan

penyakit

pada lansia

diakibatkan

oleh

penurunan

fungsi

fisiologi

tubuh

berhubunga

n dengan

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1 x

pertemuan

diharapkan

lansia

mampu

1. Mengerti

tentang

masalah /

Lansia yang

mengalami

masalah

kesehatan

disusun III

(Lohodu)

desa

sidamangur

a

Beri

penyuluhan

pada lansia

yang

mengalami

masalah

kesehatan

Selasa

29

April

2014

Rumah

lansia di

dusun III

(Lohodu)

Desa

Sidamangur

a

Kognitif

Afektif

a. Pengertian

setiap penyakit

yang dialami

lansia

a. Masyarakat

khususnya

lansia mampu

memanfaatkan

fasilitas

kesehatan

yang tersedia

b. Masyarakat

Page 37: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

kurangnya

pengetahuan

masyarakat

tentang

kesehatan

lansia

penyakit

yang

dialami

oleh

lansia.

2. Dapat

mengamb

il

keputusan

tentang

masalah /

penyakit

yang

diderita

lansia.

3. Dapat

menggun

akan

fasilitas

kesehatan

dalam

melakuka

n

pengobata

n

terhadap

Psikom

otor

khususnya

lansia mampu

mengambil

keputusan

dalam

menangani

masalah

kesehatan

a. Melakukan

pemeriksaan

kesehatan

lansia di

puskesmas

Page 38: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Diagnosa

Keperawatan

Hari/Tgl Implementasi Evaluasi

1. Resiko terjadinya

penyakit diare dan

penyakit menular

lainnya pada

masyarakat di dusun

III (Lohodu) Desa

Sidamangura

berhubungan dengan

kurangnya

pengetahuan

masyarakat mengenai

dampak yang

ditimbulkan dari

sanitasi lingkungan

yang kurang baik.

Selasa,

21 April

2014

Rabu, 22

April

2014

Kamis,

24 april

2014

Jumat,

25 April

2014

Jumat,

25 april

2014

Sabtu, 26

april

2014

1. Mendiskusikan dengan warga tentang

pengertian dan syarat - syarat rumah

sehat.

2. Melakukan kerja bakti untuk pembuatan

toga percontohan pada pekarangan rumah

dirumah warga

3. Lakukan kerja bakti untuk pembuatan

sarana pembuangan air limbah

4. Memberikan motivasi pada warga untuk

memanfaatkan pekarangan rumah.

5. Melakukan kerja bakti pada setiap hari

Jum’at di tempat - tempat umum di Desa

Sidamangura.

6. Melakukan pembinaan pada keluarga

binaan masing-masing mahasiswa

Evaluasi struktur :

a. Kegiatan telah

direncanakan 3 hari

sebelum kegiatan

dilaksanakan

b. Kegiatan kerja bakti

dikordinatori oleh Bapak

kepala RK Dusun Lohodu

Evaluasi proses :

a. Kegiatan berlangsung

dengan lancar

b. Kegiatan dihdiri oleh 5

orang warga

c. Kegiatan kerja bakti

difokuskan pada

kebersihan lingkungan.

d. Masyarakat berpartisipasi

dalam kegiatan

membersihkan lingkungan

e. Masyarakat dan

mahasiswa terlibat

kerjasama yang baik.

penyakit

yang

diderita

lansia.

Page 39: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

Evaluasi hasil :

Lingkungan warga menjadi

bersih.

2. Tingginya angka

keluhan penyakit

pada lansia

diakibatkan oleh

penurunan fungsi

fisiologi tubuh

berhubungan dengan

kurangnya

pengetahuan

masyarakat tentang

kesehatan lansia

Selasa,

29 April

2014

1. Memberikan penyuluhan kesehatan pada

lansia yang mengalami masalah

kesehatan

Evaluasi struktur:

a. Dari hasil pendataan

didapatkan jumlah lansia

di Dusun III (Lohodu)

Desa Sidamangura 56

orang lansia.

b. Rencana penyuluh akan

dilakukan dirumah lansia

yang mengalami masalah

kesehatan.

c. Kegiatan penyuluhan

dilakukan bersama kepala

puskesmas setempat.

Evaluasi proses

a. Tanggal 29 April 2014

melaksanakan penyuluhan

b. Penyuluhan dilaksanakan

di Rumah warga (Lansia).

c. Evaluasi Hasil:

Sejumlah lansia dari segi

kognitif telah memahami

penyakit dan bagaimana

perawatan pada lansia.

Page 40: Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun Oleh :

Kelompok 4

RANI WARDANI

RANDI FRANSISKUS

RAHMAN

ROSMIATI MAJID

RADEN AYU SUNDARI

SARMAN

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA

AKADEMI KEPERAWATAN

RAHA

2015