64
Tugas Manajemen Proses Bisnis “Analisis Penyebab Kebangkrutan pada Produk Handphone NOKIA dan SONY ERICSSON” DI SUSUN OLEH : RIMA MELATI ANGGRAENI 041311233218 EMMALIA DYAH AUGUSTA 041311233263 HERLINA NIKEN AMALIA 041311233267 INDRI AGESTYA CANIA 041311233336

Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Tugas Manajemen Proses Bisnis“Analisis Penyebab Kebangkrutan pada Produk Handphone NOKIA dan SONY

ERICSSON”

DI SUSUN OLEH :

RIMA MELATI ANGGRAENI 041311233218

EMMALIA DYAH AUGUSTA 041311233263

HERLINA NIKEN AMALIA 041311233267

INDRI AGESTYA CANIA 041311233336

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Page 2: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sekilas NOKIA

Nokia adalah perusahaan asal Finlandia yang sempat menjadi perusahaan

telekomunikasi terbesar di Finlandia dan dunia. Pada tahun 1865, Fredrik Idestam

mendirikan perusahaan penggilingan kayu yang bernama Nokia, kata Nokia sendiri diambil

dari nama sebuah komunitas yang tinggal di Finlandia Selatan. Kemudian pada sekitar tahun

1950, Nokia mulai membangun divisi elektronik karena Nokia memandang bahwa industri

elektronik menjanjikan masa depan yang cerah, pendirian divisi ini adalah awal mula

terjunnya Nokia ke dalam industri telekomunikasi. Walaupun pada awalnya Nokia bukanlah

perusahaan telekomunikasi, Nokia berhasil menghasilkan produk-produk telekomunikasi

yang dapat diterima oleh pasar, mulai dari produk telefon genggam sampai perangkat

telekomunikasi lainnya seperti HLR, MSC, BSC, RNC dan lain-lain. Kesuksesan Nokia tidak

diperoleh dengan instan, melainkan melalui proses trial & error yang panjang, Nokia

melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan-kesalahan mereka sehingga Nokia mampu

menghasilkan inovasi-inovasi yang berhasil membuat mereka merajai pasar telefon

genggam selama 14 tahun sebelum tahtanya direbut oleh Samsung. Dalam Pada era

kejayaannya, Nokia banyak mengeluarkan produk telefon genggam dengan model-model

yang baru dalam waktu yang tidak terlalu jauh & langsung diserap dengan baik oleh pasar.

Page 3: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Nokia Corporation adalah perusahaan terbatas terbuka yang tercatat di bursa saham

Helsinki, Frankfurt, dan New York, memainkan peran yang sangat besar dalam

perekonomian Finlandia dan sejauh ini merupakan perusahaan terbesar Finlandia, terhitung

sekitar sepertiga dari kapitalisasi pasar dari Bursa Efek Helsinki (OMX Helsinki) pada 2007.

Bergerak dalam bidang perangkat mobile, konvergen internet dan industri komunikasi.

Memiliki lebih dari 132.000 karyawan di 120 negara, penjualan di lebih dari 150 negara dan

pendapatan tahunan global lebih dari € 42 milyar dan laba usaha sebesar € 2.000.000.000 di

tahun 2010, menawarkan layanan internet seperti aplikasi, games, musik, peta, media dan

pesan melalui platform OVI nya, jaringan telekomunikasi peralatan melalui Nokia Siemens

Networks, dan informasi peta gratis melalui Navteq, anak perusahaannya.

Gambar 1.1 Pergerakan Saham Nokia.

Sayangnya era kejayaan Nokia saat ini sudah mulai memudar, sebagaimana

ditunjukkan oleh gambar 1.1 saham Nokia semakin turun, berbeda dengan S&P500, Nasdaq

dan Dow Jones. Bila dibandingkan dengan Q2 2011 lalu, market share Nokia pada Q2 2012

ini mengalami penurunan di semua negara. Nokia juga melakukan pengurangan pegawai

dan penutupan kantor dan pabriknya termasuk pabrik Nokia yang terletak di Finlandia, jadi

saat ini tidak ada lagi produk Nokia yang dibuat di Finland, negara asal Nokia.

Page 4: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

1.2 ISSUE/PERMASALAHAN YANG INGIN DIJAWAB

1. Apakah penyebab perusahaan besar seperti NOKIA dapat mengalami kesulitan besar

seperti ini ?

2. Apakah strategi yang dijalankan dan temukan penyebab yang paling dominan, yang

menjadi penyebab utama kesulitan ini ?

Page 5: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kebangkrutan Nokia

Perjalanan Nokia sebagai sebuah

bisnis tergolong amat dramatis. Dari vendor

ponsel yang merajai dunia dekade 1990-an,

siapa sangka kini Nokia sedang memasuki

masa genting. Perusahaan produsen ponsel

asal Finlandia ini terus kehabisan uang kas,

waktu dan pilihan demi bertahan dalam

ganasnya persaingan dunia bisnis.

Dua tahun yang lalu, CEO baru Stephen Elop memutuskan dengan berani demi

menaklukkan rintangan di masa lalu. Elop menyingkirkan sistem operasi Symbian yang

sudah begitu lama dibenamkan dalam ponsel-ponsel canggihnya dan beralih fokus pada

pengembangan sistem operasi Windows Phone dari Microsoft. Saat itu, apa yang ditempuh

Elop terkesan sangat berisiko tetapi berpotensi menghasilkan laba tinggi dan membantu

Nokia menadapatkan kembali masa jayanya.

Bila Nokia sudah memilih mengadopsi Android, hal yang terbaik yang bisa ia capai

ialah menjadi pabrikan rata-rata yang mengekor kesuksesan yang lain karena komoditasnya

yang juga hampir serupa. Di sisi lain, Windows Phone memberikan peluang bagi Nokia untuk

mencetak kesuksesan yang sudah dicapainya di masa lalu. Sudah ada sistem operasi yang

berkualitas dan menanti perangkat keras yang cantik. Jika Nokia dapat menghasilkan

perangkat yang mengagumkan untuk platform Windows Phone, mungkin ia dapat

merengkuh ceruknya sendiri di pasar sebagai produsen yang mampu menawarkan sesuatu

yang unik: sebuah rangkaian produk ponsel yang ramah pengguna dan berdaya tarik tinggi

pada semua tingkatan harga.

Elop yang berasal dari Microsoft pastinya mengetahui bahwa memilih Windows

berarti akan ada pertaruhan, bahkan sebuah pertaruhan yang hampir mustahil

Page 6: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

dimenangkan. Namun dalam bisnis teknologi, jika Anda tidak mau membidik tujuan yang

paling tinggi, apa artinya?. Namun, sayangnya pertaruhan itu meleset. Kini Nokia

terpelanting dan mulai tenggelam dalam lautan pertaruhannya sendiri. Jajaran produk

ponsel Lumia perusahaan tersebut tak begitu laris manis di pasar. Meski memiliki desain

yang menawan, Lumia hanya mencetak angka penjualan 2 juta unit. Tampaknya rekor ini

cukup baik bagi Nokia yang sedang berjuang untuk bertahan. Nokia juga menikmati sukses

dengan Lumia di pasar AS yang terkenal sukar ditembus. Namun, semua prestasi itu tidak

cukup kuat mendorong Nokia lebih dekat dengan posisi saat masa keemasannya.

Sekarang, untuk kedua kalinya di tahun ini, Nokia mengurangi patokan

pendapatannya menjadi sekadar "kekuatan dinamis industri yang kompetitif". Ini sama saja

mengatakan, "Kami sudah babak belur". Seperti diberitakan Nokia telah sampai pada

keputusan final untuk mengakhiri pabrik di Salo, Finlandia. Nokia mengumumkan

pemecatan 10 ribu orang pekerjanya di seluruh dunia, menutup pabriknya dan melakukan

divestasi dengan menggarap Vertu, bisnis ponsel dengan segmen eksklusif dan mewah.

Persaingan dengan pemain seperti Apple, Samsung dan Google tak pelak menjadi

alasan lesunya bisnis yang dijalankan Nokia. Nokia juga menutup dua kantor di China dan

merumahkan karyawannya. Aksi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk

menata ulang operasionalnya di pasar smartphone terbesar dunia tersebut. Langkah

tersebut dilakukan terkait market sharenya yang terus turun di sana, begitupun di negara-

negara lain.

Mungkin ini juga akibat menurunnya jumlah produksi akibat persaingan permintaan

pasar dari produsen lain. Di bulan Mei pengapalan handset Nokia turun sebesar 24% di

kuartal pertama, sehingga hal ini membuat Samsung mengambil alih predikat sebagai

produsen mobile-phone terbesar di dunia.

Isu utama yang sedang dihadapi Nokia kini ialah kas. Meskipun sudah secara ekstrim

mengurangi pengeluaran di berbagai pos, Nokia masih harus membutuhkan banyak dana

untuk melakukannya. Dengan mempertimbangkan semua ini, Nokia diperkirakan akan

mengantongi kas bersih senilai 2,7 miliar euro di akhir 2012, menurut analis Morgan

Stanley. Semua peringkat utang Nokia sudah dicap sampah. Jika keadaan Nokia terus

Page 7: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

memburuk, tak mustahil posisi perusahaan ini akan menjadi lebih rawan dan rapuh. Nokia

yang berdiri tahun 1865 bisa jadi gulung tikar.

Pelajaran yang bisa kita petik dari gagalnya Nokia untuk bertahan dalam industri

ponsel dunia ialah bahwa saat Anda terlambat masuk dalam sebuah ekosistem, selanjutnya

akan lebih sukar untuk memulihkan diri. Terdapat begitu banyak aspek yang harus

digabungkan dan dikoordinasikan dalam Nokia. Ini juga membuat banyak pihak menjadi

kurang puas dengan Nokia. Ini juga terjadi pada Apple di dekade 1990-an dengan produk

Mac-nya saat itu, Apple menghadapi kemerosotan dalam bisnis PC. Hanya dengan

merombak aturan main (dengan sama sekali keluar dari bisnis PC), ia kemudian berhasil

melakukan loncatan ke posisi puncak.

Namun bisnis ponsel cerdas bahkan lebih dinamis dan ganas. Untuk menang dalam

industri ini, diperlukan lebih dari sekadar perangkat keras dan lunak yang mencengangkan

pembeli. Tetapi dibutuhkan juga upaya untuk menarik pengembang, yang juga

membutuhkan konsumen dan untuk itu juga diperlukan posisi ritel yang kokoh. Ini juga

memerlukan keahlian pemasaran yang prima. Singkatnya, persyaratan yang diperlukan

untuk menggapai sukses sangatlah banyak terutama jika Anda berada dalam iklim

persaingan yang keras dan dinamis yang di dalamnya dipenuhi pesaing yang tak berhenti

berinovasi.

Ramalan tenggelamnya Nokia yang dituturkan oleh analis teknologi Farhad Manjoo

terbukti benar. Tahun ini, brand Nokia diketahui mulai hilang dari pasar. Nama besar Nokia

yang dulunya begitu terkenal dan menduduki peringkat pertama dalam sektor ponsel kini

memudar. Seiring dengan makin hilangnya reputasi Nokia, yang makin dikenal ialah

smartphone dengan sistem operasi Microsoft yang disebut smartphone Windows. Microsoft

akhir-akhir ini mengambil alih bisnis smartphone Nokia dan memutuskan mematikan brand

tersebut. Menurut sebuah memo, ponsel Lumia 730 dan 830 ini akan menjadi ponsel

terakhir yang dijual dengan menggunakan brand Nokia.

Page 8: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

2.2 Rangkuman Masalah yang dialami Nokia

Berikut masalah-masalah yang dialami perusahaan Nokia akhir-akhir ini yang berkaitan

dengan strategi dan perilaku dalam organisasi :

1. Memasuki tahun 2011 Nokia mengalami penurunan penjualan, yang semula Nokia

mampu menjual 108 juta unit telepon genggam kini hanya 71 juta unit. Pada kuartal

pertama tahun 2012, Nokia mengalami kerugian bersih US$1,2 milyar atau sekitar Rp

11 triliun. Ini berawal sejak munculnya produk-produk baru dari kompetitor utama

seperti Apple, Blackberry, dan Samsung yang lebih mampu memenuhi keinginan

konsumen, dengan servis dan fasilitas jauh lebih memuaskan seperti dengan OS

Android, Windows, atau iOS, dibandingkan Nokia yang tetap fokus dan yakin pada

Symbian sebagai Operating System di handset Nokia, sehingga pamor Nokia sebagai

perusahaan telepon genggam paling mendominasi mulai terkalahkan.

(http://katakabar.com/kabar-ekonomi/99-kabar-ekonomi-/3192-nokia-akui-

persaingan-kian-berat-)

2. Selama lima tahun terakhir harga saham Nokia dinyatakan jatuh hampir 90%, para

investor juga memotong $17 milyar dari nilai pasarnya, serta menghapus prestasi

Nokia yang kompetitif di masa lalu dengan memberi nilai nol. Hal ini semakin

menambah kesulitan finansial dan mengurangi kepercayaan perusahaan Nokia.

(http:// tabloidpulsa.co.id/.../3793-dirundung-masalah-keuangan-nokia-bakal-

dibantu-microsoft)

3. Nokia Corp gagal mengeluarkan produk baru bernama Lumia 900 dengan fasilitas

windows 8, karena banyak keluhan dari konsumen mengenai masalah pada koneksi

data. Produk Lumia 900 juga terlambat diluncurkan (Februari 2012) dibandingkan

Iphone 4S (Oktober 2011), karena CEO lamban dalam mengambil keputusan akibat

terlalu banyak analisa dan persamaan persepsi dari berbagai pihak. Nokia kembali

mengulangi kesalahan ini pada Nokia Lumia 920 (September 2012), sementara

pesaing lain sudah memasuki teknologi Quad Core lebih awal.

(http://katakabar.com/kabar-ekonomi/99-kabar-ekonomi-/3192-nokia-akui-

persaingan-kian-berat-)

4. Sebagian besar perusahaan Nokia di seluruh dunia ditutup termasuk perusahaan

utamanya di Finlandia, serta penutupan riset dan pusat pengembangannya,

Page 9: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

sekalipun ada yang masih bertahan, perusahaan itu sudah berhenti beroperasi dalam

memproduksi ponsel.

(http://tekno.liputan6.com/read/425356/nokia-tutup-pabrik-terakhir-di-finlandia)

5. Nokia memangkas 3.700 karyawan dan menghentikan 10.000 karyawan secara

global hingga akhir tahun 2013.

(http://www.portalberitanews.blogspot.com/2012/08/pabrik-nokia-bangkrut-akan-

di-tutup.html)

6. Teknologi Nokia dijiplak oleh HTC, RIM, dan Viewsonic yang dinyatakan terkait

pelanggaran 45 paten di Amerika Serikat dan Jerman.

(http://www.manajementelekomunikasi.org/2012/10/studi-kasus-2-nokia-

kelompok-3.html)

7. Di tengah-tengah terjadinya krisis, beberapa pimpinan penting Nokia Corp seperti

Olli Pekka Kallasvuo (CEO Nokia), Anssi Vanjoki (Manajer Smartphone Nokia), dan

Ilari Nurmi (Wakil Presiden pemasaran produk Nokia) tiba-tiba mengundurkan diri

dari perusahaan.

(http://www.inilah.com/read/detail/819731/nokia-alami-masalah-serius/)

Nokia pernah merajai market mobile phone pada era GSM dan CDMA beberapa

tahun lalu, namun beberapa tahun terakhir saham Nokia terus jatuh seiring gagalnya

beberapa produk Nokia terbaru melawan competitornya Apple, RIM, dan Samsung. Dilansir

dari Reuters, Nokia telah sampai pada keputusan final untuk mengakhiri pabrik di sana.

Lebih lanjut diwartakan bahwa produksi di Salo telah berhenti dan selama sisa tahun ini, 780

orang akan dirumahkan. Nokia sudah berhenti berproduksi, secara resmi penutupan pabrik

di Salo dilakukan pada September tahun lalu. Sangat miris apabila melihat Nokia yang

dahulu memimpin hampir di semua segmen pasar mobile phone harus digeser oleh

gempuran competitor, dimana letak kesalahan strategi Nokia?

2.3 VARIABLE PENGUKURAN UNTUK ANALISIS

1. Margin Laba

2. Pangsa Pasar

3. Pertumbuhan Aset

4. Pertumbuhan Penjualan

Page 10: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

5. Laba per saham

6. Delphi survey

2.4 Penyebab Kegagalan Nokia

2.4.1 Identifikasi Faktor Internal sebagai penyebab

1. Kurangnya penguasaan dua bidang sekaligus yaitu hardware design dan software.

2. Terlena dengan keberhasilan sebagai pemimpin perusahaan ponsel

3. Nokia sangat lamban merespon pergerakan para kompetitornya.

Page 11: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Nokia beserta kompetitor beratnya,yaitu Samsung dan Apple

4. Nokia tidak melakukan kolaborasi dengan perusahaan lain yang memiliki

kepentingan yang sama untuk saling melengkapi, baik untuk menciptakan produk

maupun membentuk standar baru dalam pasar.

5. Absennya produk yang popular terlalu lama, sehingga menurunkan pamor Nokia dan

tergantikan oleh pesaingnya.

6. Nokia terlalu fokus mengembangkan symbian tanpa memberikan inovasi yang

berarti. Ketika makin banyak pengguna ponsel menyukai sistem operasi iOS dan

Android, Nokia tetap ngotot mempertahankan sistem operasi Symbian. Para petinggi

Nokia menganggap penurunan penjualan produk Nokia hanya sementara dan akan

naik kembali dalam waktu dekat. Masih banyak yang percaya, pasar Nokia yang

sempat goyah akan kembali kokoh. Tahun 2002, Nokia merilis seri 60 dengan sistem

operasi Symbian dan respons pasar cukup baik. Namun, pada 2007, setelah Apple

memperkenalkan sistem operasi iOS yang lebih dinamis dan pada 2008 Google

merilis sistem operasi Android, Nokia mulai ditinggalkan pengguna ponsel pintar.

Sistem operasi Symbian dianggap tidak responsif dan tidak dinamis. Ini salah satu

penyebab jatuhnya Nokia.

Page 12: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

7. Nokia tidak fokus pada pengembangan hardware (phone) saja, usaha Nokia untuk

mengambangkan software (Symbian, Megoo) malah membuat Nokia tidak fokus.

8. Strategi mengganti symbian dengan Windows 8 (Microsoft) tidak berhasil, dan

membuang hasil R&D symbian yang telah memakan banyak biaya.

9. Keputusan Board CEO lamban dalam menyikapi tren terbaru. Birokrasi yang

kompleks dan divisi yang gemuk menyebabkan pengambilan keputusan yang relative

lama.

10. Selain vendor ponsel, Nokia juga merupakan vendor penyedia jaringan infrastruktur

(lewat NSN-Nokia Siemens network), kadangkala ponsel yang dihasilkan mengikuti

produk teknologi yang diciptakannya, namun kurang mengakomodasi dari produk

teknologi vendor jaringan infrastruktur yang berbeda.

11. Nokia seringkali menjadi pelopor dalam meluncurkan produk terbaru namun tanpa

prospek masa depan yang lebih baik. Nokia gagal mengantisipasi, memahami atau

Page 13: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

mengatur diri untuk menghadapi perubahan zaman. Bahkan bisa dibilang ponsel

Nokia terbaru adalah fitur yang siap, namun tidak siap di masa depan.

12. Salah satu produknya yakni Lumia 900 yang merupakan smartphone berbasis

Windows Phone 7 tidak diberi opsi upgrade ke Windows Phone 8, dimana ada

perbedaan arsitektur yang sangat mendasar antara Windows Phone 7 dan Windows

Phone 8.

13. Nokia terlalu memaksakan bertahan dalam OS Windows nya sementara user lebih

senang menggunakan Android dengan berbagai aplikasinya yang free. Dari segi

handset, handset keluaran Nokia relatif sama yang berbasis Android.

Sejak dipimpin oleh CEO Stephen Elop, Nokia menghadapi tantangan besar,

dengan mengabaikan platform Android, mencampakkan Symbian, dan mengadopsi

Windows Phone milik Microsoft. Sampai sekarang, mantan raja ponsel dunia ini

sedang berjuang mengatasi penjualan yang menurun, hingga akhirnya mereka dibeli

oleh Microsoft dalam transaksi yang menggegerkan senilai 7,2 miliar dolar AS. Anssi

Vanjoki, mantan eksekutif top yang selama 19 tahun karirnya ada di Nokia,

menyebutkan bahwa perpindahan Nokia ke Windows Phone dan strateginya selama

beberapa tahun ini merupakan sebuah kegagalan total. ''Baik dari sisi strategi yang

digunakan dan implementasinya ini merupakan sebuah kegagalan total. Nokia tidak

berhasil membuat strategi tersebut berjalan. Demi negara Finlandia, saya harap

Microsoft mampu menyelamatkan Nokia,'' ujar Vanjoki dalam suratnya ke website

The Verge. Mantan bos Nokia ini menyatakan bahwa penjualan Nokia ke Microsoft

adalah hal yang memalukan, namun tidak bisa dihindari. Ia tidak terlalu optimis

tentang masa depan bisnis smartphone yang sedang berubah arah. Vanjoki

dipercaya merupakan orang yang akan menjadi CEO Nokia setelah CEO sebelumnya

Olli-Pekka Kallasvuo mundur, namun setelah Elop datang menjadi CEO Nokia,

Vanjoki mundur mengikuti rekannya.

14. Dalam menjalankan strategi bertahannya Nokia kurang dan lamban berinovasi dan

tidak belajar dari kegagalan brand sebelumnya seperti Siemens dan Sony Ericsson.

15. Tidak memahami keinginan pasar yang menginginkan ponsel murah dengan fitur

canggih bukan ponsel yang tergabung dengan kemewahan maupun kamera.

Page 14: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

16. Melakukan benchmarking ke dalam, Windows Phone versi terbaru dengan Windows

Phone versi sebelumnya. Seharusnya benchmarking juga dilakukan ke luar yaitu

dengan OS Android.

2.4.2 Identifikasi Faktor Eksternal sebagai penyebab

1. Perkembangan OS Android yang pesat didukung oleh berbagai developer content

dari berbagai negara dan menjadi daya tarik utama handphone versi Android.

2. Harga jual handset ber OS Android cenderung lebih murah dengan spesifikasi yang

sama dibandingkan handset Nokia.

3. Kegagalan Lumia 900 di Amerika menjadi dasar gugatan atas Nokia. Lumia 900 LTE

tidak menarik minat masyarakat Amerika, yang lebih tertarik pada Android dan

iPhone tentunya.

4. Robbins Geller Rudman & Dowd, sebuah lembaga bantuan hukum, secara resmi

melayangkan gugatan class action pada Nokia karena Nokia telah melakukan

pernyataan menyesatkan pada para investor dengan janjinya bahwa Windows Phone

OS akan mampu mengembalikan kejayaan Nokia dan menguasai pasar smartphone

di Amerika, tapi tidak terbukti, dianggap sebagai pernyataan menipu.

5. Dikutip detikINET dari ZDNetAsia, Gary menilai kegagalan WebOS adalah karena

platform tersebut tidak terlalu mendukung para developer dalam menghasilkan uang

6. iPhone & Android smart phone (Samsung, HTC, LG, dll) dan RIM berhasil mengambil

market - Nokia gagal mengambil momentum Smart Phone Booming.

Page 15: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

7. Ketidakunikan Nokia dibanding mobile phone competitor. Smartphone yang berbasis

Apple punya keunikan (user experience, high lifestyle), atau smartphone berbasis

Android (kaya akan applikasi dan game gratis), demikian pula Smartphone Blackberry

(push email, messaging, BBM dan social media). Dan keunikan itu merupakan

kekuatan yang menyebabkan mereka dilirik oleh pasar dan akhirnya mampu

menggeser Nokia sebagai raja. Nokia yang menyediakan produk-produk untuk

melayani semua segmen pasar menjadi tidak unik dan ditinggalkan

customer/pembeli. Nokia tak mampu mengatasi ketertinggalan dalam kompetisi di

industri ponsel pintar. Jika pada kuartal IV-2010 pasar Nokia masih 30 persen, pada

kuartal IV-2012, penjualan Nokia tersisa kurang dari 0,5 persen.

Nokia gagal mengimplementasikan strategi branding yang tepat. Apple

adalah perusahaan ponsel pertama yang menggunakan strategi ini, menonjolkan

iPhone sebagai umbrella brand dan kemudian merilis model-model itu setiap tahun.

Samsung juga dengan cepat mengidentifikasi konsep ini dan mulai membangun

ponsel high-end mereka dengan seri Galaxy S.

Sebetulnya Nokia memiliki seri N dan belakangan seri Lumia, tetapi yang

menjadi persoalan adalah Nokia gagal menciptakan sesuatu yang gereget, seperti

yang dilakukan Apple yang merilis model baru setiap September. Bagi pencinta

iPhone dan iPad, mereka selalu ingat bahwa mereka bisa mencari model terbaru

setiap September.

Page 16: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Selama beberapa tahun lamanya, Nokia tidak mengantisipasi keinginan pasar,

bahkan mengabaikannya. Dalam era teknologi seperti sekarang, Nokia tidak

melakukan inovasi secara konstan, karena itu sangat wajar jika akhirnya konsumen

”menghukum” Nokia. Setelah Microsoft mengakusisi Nokia tahun 2013, sebenarnya

Microsoft berharap penjualan akan bangkit kembali. Namun, momentum emas

sudah hilang. Nokia yang berganti sistem operasi menjadi Windows Phone tak

mampu mengejar pesaingnya.

8. Smartphone Ecosystem, Banyaknya Application developer di iPhone dan Android,

sehingga user dapat meng-customize aplikasi sesuai kebutuhan. Hal ini tidak ada di

Nokia symbian / windows 8. OVistore (kini Nokia Store) tidak mampu menarik para

developer untuk menciptakan aplikasi dan game terbaiknya disana.

9. Transisi customer dari mobile phone ke smart phone sangat cepat.

10. Persaingan bebas, membuat semua perusahaan termasuk Nokia harus bersaing ketat

dengan perusahaan lain. Yang tercepat, termurah dan terbaiklah yang akan menang.

11. Nokia tak hanya kalah bersaing dari Apple, Samsung, Sony, dan Blackberry dalam

ponsel pintar high-end, tetapi juga dalam segmen ponsel-ponsel low-end. Nokia juga

Page 17: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

kalah dari HTC, Huawei, ZTE, dan Micromax yang memproduksi ponsel-ponsel low-

end.

Nokia telat melakukan antisipasi menghadapi gempuran vendor ponsel China

dalam penyediaan low cost dual sim card phone. Vendor ponsel China (Huawei, ZTE)

dan Korea (Samsung, LG) mengeluarkan smart phone low cost untuk menyaingi

kerajaan Nokia di negara berkembang. Nokia merilis sejumlah ponsel dual sim card

murah seperti Nokia 1100, X1-01, C2-01 atau Asha 200 dengan harga terjangkau

namun hal tsb dilakukan ketika penetrasi market dual sim card sudah saturasi, dan

image ponsel China dengan dual sim card (bahkan dengan fitur lain, misalnya tivi)

sudah mengakar kuat di benak konsumen.

12. Tidak adanya Collaborative Innovation yang kuat di Nokia (meskipun akhirnya

menggandeng Microsoft), tidak seperti Samsung yang sedari awal sadar ia tak akan

mampu melawan kompetensi software Apple. Karena itu ia segera melakukan

kolaborasi dengan software Android milik Google.

2.5 Strategi Nokia

2.5.1 Di masanya

Page 18: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

1. Mendesain beragam jenis ponsel untuk semua jenis segmen pasar. Dengan

menjalankan strategi multi product for multi market segment maka Nokia bisa

melakukan penetrasi ke semua lapiran pasar ponsel.

2. Desain produk yang memang menarik dan elegan.

3. Produk Nokia juga relatif memiliki tingkat keawetan yang bagus sehingga bisa

digunakan dalam waktu relatif lama.

4. Nokia juga memperkenalkan ragam produk yang menyasar pada kebutuhan gaya

hidup, misal ponsel music, ponsel khusus untuk chating, ataupun ponsel yang

memiliki mutu kamera yang bagus.

5. Fokus pada pengembangan symbian

6. Berkolaborasi dengan Microsoft (namun telat, karena iPone dan Android telah

menguasai pasar)

7. Inovasi di smartphone gadget vendor lain sangat tinggi, sedangkan Nokia tidak

banyak perubahan. Di Q1/2012 menjadi kuartal pertama Samsung mengalahkan

Nokia dalam total jumlah pengiriman ponsel, namun Samsung sudah menyalip Nokia

dalam volume penjualan dan profitabilitas sejak tahun 2010

2.5.2 Ke depan

Page 19: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

1. Melakukan Perombakan manajemen dilakukan untuk meningkatkan model operasi

serta mendukung pertumbuhan penjualan ponsel.

2. Melakukan peningkatan pada layanan berbasis lokasi, investasi pada layanan

berbasis lokasi pada area kompetitif untuk produk Nokia dan memperluas platform

berbasis lokasi untuk industri yang baru

3. Menginvestasikan secara kuat dalam produk dan pengalaman yang menjadikan

smartphone Lumia berjaya serta tersedia untuk konsumen yang luas

4. Meningkatkan daya saing dan profitabilitas pada bisnis fitur ponsel.

5. Perampingan Divisi, Nokia menghapus divisi penjualan.

6. Memutuskan untuk fokus pada customer.

7. Meningkatkan transparansi dan memotong cost.

8. Connecting another billion, merambah market baru (Nokia.com).

9. Melayangkan gugatan penyalahgunaan hak paten atas produk pesaing.

KESALAHAN NOKIA DALAM MEMILIH STRATEGI DENGAN MENGADOPSI SISTEM OPERASI

WINDOWS PHONE

Prediksi penjualan Nokia di kuartal kedua 2011 cukup mengecewakan. Para analis

pun menyayangkan keputusan Nokia mengadopsi sistem operasi Windows Phone alih-alih

menggandeng Android yang tengah menjadi idola. Harus bersaing ketat dengan ponsel

Android serta tren ponsel low-end di China, Nokia mengklaim hasil pendapatan mereka di

kuartal dua 2011 tidak akan memenuhi prediksi semula yang mencapai 6,1 miliar euro

hingga 6,6 miliar euro.

Perusahaan asal Finlandia itu menyebut harga handset yang jatuh serta

berkurangnya jumlah unit yang dikapalkan sebagai penyebab utama. "Karena adanya

perubahan situasi finansial di kuartal kedua, Nokia tidak lagi merasa perlu memberikan

informasi target tahunannya di tahun 2011," demikian pernyataan Nokia.

Menanggapi laporan ini, beberapa pengamat teknologi tampaknya tidak terlalu

terkejut. Mereka kemudian menyarankan agar Nokia melupakan kerjasamanya dengan

Microsoft untuk mengembangkan perangkat Windows Phone, dan mengadopsi sistem

operasi Android sebagai gantinya.

Page 20: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

"Prediksi Nokia yang mengecewakan di kuartal kedua bukanlah kejutan. Ini adalah

penegasan betapa mereka telah kalah langkah di pasar handset high end," ujar co-founder

situs komparasi ponsel Top10.com, Jonathan Leggett. "Jika saja Nokia lebih memilih Android

ketimbang Windows Phone 7, mungkin saja mereka bisa lebih cepat menghadirkan

smartphone yang diminati pasar,” tambah Leggett.

“Windows Phone 7 adalah produk yang masih dalam pengembangan. Di saat

Microsoft berusaha mengejar Apple dan Android (Google), Nokia tidak memiliki banyak

pilihan kecuali melakukan upaya maksimal dengan pilihan yang ada," tuntasnya. Meski

demikian, Nokia bersikeras strateginya mengembangkan perangkat Windows Phone

bersama Microsoft tetap yang terbaik untuk mereka.

Menurut asymco.com, CEO Stephen Elop sepertinya memiliki beberapa penyesalan

terkait beberapa keputusan terakhir perusahaan. Dia mengatakan, akan mengubah

beberapa keputusan yang telah ia buat jika ada kesempatan. “Setengah tahun terakhir ini

kami mungkin akan melakukan beberapa hal yang berbeda jika kita tahu hal ini akan

berubah dengan cepat, bahkan lebih cepat dari apa yang diprediksi orang,” katanya.

Salah satu contoh dari hal ini adalah harga ponsel Android yang mengalami

penurunan cepat di pasar seperti China. Hal ini terjadi sangat cepat sehingga situasi Nokia

telah menjadi lebih sulit dalam jangka pendek, tapi kami akan terus menyempurnakan

strategi kami. "Transisi strategi memang sulit. Kami menyadari perlunya menghadirkan

perangkat mobile yang hebat, karena itu kami harus mempercepat masa transisi ini," cetus

President dan CEO Nokia Stephen Elop.

Akan tetapi, walaupun divisi handphone Nokia telah bangkrut dan diakuisisi oleh

Microsoft, diam-diam Nokia menyiapkan strategi untuk kembali ke industri ponsel. Niatan

Nokia untuk kembali terjun ke industri ponsel dan mengulang kejayaan masa lalu ternyata

bukan isapan jempol semata. Mendekati masa berakhirnya kerja sama dengan Microsoft,

mereka terendus sedang mempersiapkan sejumlah strategi. Salah satunya memasang

lowongan pekerjaan di LinkedIn. Seperti dilansir oleh AndroidAuthority.com (11/08/15),

beberapa pos yang ada di perusahaan asal Finlandia itu memang tak terlalu krusial. Akan

tetapi, ada kursi kosong yang ditawarkan untuk para expert di bidang Android. Kemungkinan

besar, mereka yang terpilih nantinya akan terlibat dalam proyek pembuatan OS Nokia.

Page 21: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Di satu sisi, Nokia nampaknya tak akan benar-benar memproduksi ponsel karena

mobile division mereka telah diakuisisi oleh Microsoft. Namun Nokia diprediksi akan

melakukan lisensi produk. Nama Foxconn belakangan muncul sebagai kandidat utama mitra

produsen smartphone berlabel Nokia. Juni lalu, Nokia sempat dirumorkan bakal merilis

smartphone terbarunya tahun 2016 mendatang. Kabarnya, Nokia akan memproduksi ponsel

bersistem operasi Android.

2.6 DATA PENDUKUNG ANALISIS DAN SUMBER DATA

a. Data penjualan Nokia quarter pertama tahun 2012 menurun 26 %

Data Penjualan Nokia

Financial Position

Total Q1 cash burn lebih dari €700 million dan penjualan smartphones & mobile phone

secara keseluruhan anjlok

Page 22: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

b. Mapping penjulan Nokia mengikuti/hampir sama dengan vendor serupa yang gagal

beberapa tahun lalu.

Selected player performance

c. Nokia marketshare going down

Nokia market share menurun disemua negara.

Page 23: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

d. Delphi Survey

Delphi survey merupakan interactive forecasting method (peramalan metode interaktif)

yang bergantung pada sebuah panel tenaga ahli di bidangnya. Reuters meminta pendapat

dari 30 ahli analisa keuangan. Lumia 900 mendapat pasar yang baik, tetapi belum tentu

menyelamatkan Nokia dari krisis keuangan.

Page 24: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

e. Litigasi Paten

Nokia melayangkan gugatan penyalahgunaan hak paten atas produk pesaing yang dirasa

menjiplak teknologi Nokia, berupa desain panel, dual function antenna, power management

dan radio multimode radio. Nokia menggugat HTC, RIM dan Viewsonic (vendor Android)

untuk pelanggaran 45 paten di AS dan Jerman.

2.7 ANALISA POSISI NOKIA DALAM VENDOR PONSEL DUNIA

Matrix IFE

IFE matrix

Skor bobot untuk matriks IFE bernilai 1,6 ini mengindikasikan posisi internal perusahaan

Nokia sangat lemah.

Matrik EFE

EFE matrix

Skor bobot untuk matriks EFE bernilai 2.0 mengindikasikan organisasi belum berhasil

memanfaatkan peluang eksternal yang ada dan belum berhasil menghadapi ancaman

eksernal. Kedua bobot skor Matrik IFE dan EFE yang diperoleh kemudian di petakan ke

matriks IE

Page 25: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

IFE vs. EFE map

Jenis strategi yang sesuai sesuai kuadran IX untuk NOKIA adalah Harvest atau Divest

Nokia dan Kompetitornya

Gambar 3.1 Turunnya Harga Saham Nokia.

Page 26: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Gambar 3.2 iPhone dan Android.

Gambar 3.3 Nokia Profit Margin dan Apple Profit Margin.

Page 27: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Gambar 3.4 Penjualan Nokia, Samsung dan Apple.

Berdasarkan gambar-gambar di atas, dapat diketahui bahwa keuntungan dan pasar Nokia

terus menurun sementara keuntungan dari Apple & Samsung, kompetitor utamanya di

dunia telefon genggam, terus mendapatkan keuntungan.

Samsung Apple Nokia

Critical Success factors Weight Rating Score Rating Score Rating Score

Store Locations 0.10 4 0.40 4 0.4 3 0.30

Market Share 0.12 4 0.48 2 0.24 2 0.24

Consumer loyalty 0.10 4 0.40 3 0.30 3 0.30

Market penetration 0.11 3 0.33 4 0.44 3 0.33

Page 28: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Advertising 0.07 3 0.21 3 0.21 3 0.21

Product variety 0.09 4 0.36 2 0.18 4 0.36

Brand reputation 0.11 4 0.44 4 0.44 3 0.33

Product quality 0.08 4 0.32 3 0.24 2 0.16

Price competitiveness 0.10 1 0.10 3 0.30 4 0.40

Successful product promotions 0.06 4 0.24 3 0.18 1 0.06

Employee dedication 0.06 4 0.24 4 0.24 3 0.18

Totals 1.00 3.52 3.17 2.87

Competitive Profile Matrix ( Nokia, Samsung dan Apple)

Page 29: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Ranking Brand Awareness ( Nokia, Samsung dan Apple)

Arsitektur Sistem Operasi

Secara umum arsitektur Symbian OS sendiri dapat gambarkan menjadi empat lapisan

berdasarkan penggunaan API yang tersedia, yaitu :

Lapisan pendukung aplikasi (Application Utility Layer)

Lapisan ini terdiri dari berbagai pendukung yang berorientasi pada aplikasi. Hal ini

memungkinkan aplikasi lain (diluar sistem operasi) untuk berintegrasi dengan aplikasi dasar

yang tersedia pada sistem operasi. Bentuk layanan lain termasuk proses pertukaran data

dan manajemen data.

Lapisan layanan dan framework antarmuka grafis (GUI Framework)

Lapisan ini merupakan framework API yang tersedia untuk memberi dukungan terhadap

penanganan input user secara grafis maupun suara yang dapat digunakan oleh aplikasi lain.

Page 30: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Lapisan komunikasi

Lapisan ini berfungsi sebagai sistem operasi yang fokus diimplementasi pada peralatan

komunikasi mobile, Symbian OS memiliki kumpulan API yang fokus pada lapisan komunikasi.

Bagian teratas pada lapisan ini terdapat dukungan pencarian dan pengiriman pesan teks.

Berikutnya adalah antarmuka yang memberi dukungan komunikasi seperti Bluetooth

daninfrared (IrDA) serta USB. Yang terakhir pada lapisan ini adalah protokol komunikasi

berupa TCP/IP, HTTP, WAP dan layanan telepon.

Lapisan sistem API dasar

Lapisan ini merupakan kumpulan API yang mendukung pengasksesan data memori, tanggal

dan waktu, serta sistem dasar lainnya.

Page 31: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Nokia management dalam masalah, penjualan terus menurun dan kerugian

perusahaan bertambah besar.

2. Dari hasil analisa kompetitif yang meliputi Inovasi, Aplikasi, Efektivitas dan

Efisiensi, Interest Nokia terhadap dua pesaingnya yaitu Apple dan Samsung maka

Nokia berada di posisi terbawah.

3. Dengan Menggunakan Matrix IFE-EFE, Kondisi Internal Nokia lemah, belum berhasil

memanfaatkan peluang eksternal dan gagal menghadapi ancaman eksternal.

4. Strategi lain yang dapat dilakukan oleh Nokia adalah memberikan edukasi dan

pemahaman kepada pasar terhadap pemakaian produk yang kualitas tinggi agar

meminimalkan penguasaan pasar oleh produk dari Cina yang murah.

5. Kompetisi dengan China dapat dimenangkan salah satunya dengan cara

meminimalkan harga agar produk-produk murah dari Cina tidak sepenuhnya

menguasai pasar.

6. Usaha yang lain adalah Litigasi Paten, dimana Nokia melayangkan gugatan

penyalahgunaan hak paten atas produk pesaing yang dirasa menjiplak teknologi

Nokia, seperti HTC, RIM dan Viewsonic untuk pelanggaran 45 paten di AS dan

Jerman.

7. Apabila ingin berhasil harus selalu berinovasi, bergerak cepat dan berkolaborasi

dengan perusahaan lain

8. Innovation Lesson # 1 : Core Competencies will Win. Inovasi akan selalu

dimenangkan oleh mereka yang menguasai core competency dalam industrinya.

Dalam kasus industri gadget, core competencies itu adalah pada penguasaan dua

bidang sekaligus : hardware design dan software. Hanya mereka yang menguasai

aspek software dan hardware sekaligus yang akan menguasai dunia digital masa

depan.

Page 32: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

9. Innovation Lesson # 2 : Collaborative Innovation. Untuk menyempurnakan strategi

harus berkolaborasi dengan perusahaan lain. Kalau kita tidak menguasai core

competencies yang dibutuhkan dalam sebuah bisnis, tak ada salahnya kita

melakukan kolaborasi dengan mereka yang memilikinya.

10. Innovation Lesson # 3 : Speed. Speed. Speed. Dalam derap perubahan yang melaju

dengan kencang, respon yang lamban (atau apalagi penuh birokrasi) akan membuat

perusahaan tewas dilibas pesaing.

11. Pelajaran yang bisa dipetik dari lenyapnya brand Nokia adalah setiap perusahaan

tetap harus dinamis dan mengantisipasi setiap perkembangan pasar.

Page 33: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

BAB I

PENDAHULUAN

Sejarah

Sony didirikan pada 7 Mei 1946 dengan nama Perusahaan Telekomunikasi Tokyo

dengan sekitar 20 karyawan. Produk konsumen mereka yang pertama adalah sebuah

penanak nasi pada akhir 1940-an. Seiring dengan berkembangnya Sony sebagai perusahaan

internasional yang besar, ia membeli perusahaan lain yang mempunyai sejarah yang lebih

lama termasuk Columbia Records (perusahaan rekaman tertua yang masih ada, didirikan

pada tahun 1888). Nama “Sony” dipilih sebagai gabungan kata Latin sonus, yang merupakan

akar dari sonik dan bunyi, dan kata Inggris sonny (“anak kecil”) yang setelah dikombinasikan

berarti sekelompok kecil anak muda yang memiliki energi dan kemauan keras terhadap

kreasi dan inovasi ide yang tak terbataskan. Pada saat itu, sangatlah aneh bagi sebuah

perusahaan Jepang untuk menggunakan huruf Roman untuk mengeja namanya, apalagi

penggunaan aksara fonetis yang digunakan dalam penulisan bahasa Jepang (daripada

menggunakan aksara Tionghoa). Dan pada 1958, perusahaan mulai secara formal

mengadopsi nama “Sony Corporation” sebagai nama perusahaan. Mudah digunakan dan

mudah dieja dalam segala bahasa dunia. Nama Sony menggaungkan semangat kebebasan

dan keterbukaan dalam inovasi.

Ericson didirikan pada 1876 sebagai toko peralatan perbaikan telegram oleh Lars

Magnus Ericsson, ia dimasukkan pada Agustus 18, 1918. Berkantor pusat di Kista, Kota

Stockholm , sejak tahun 2003, AY Ericsson dianggap bagian dari apa yang disebut “Wireless

Valley”. Sejak pertengahan 1990-an, Ericsson yang sangat luas di Stockholm membantu

mentransformasi modal menjadi salah satu sentra-sentra penelitian teknologi informasi (TI)

Eropa. Ericsson memiliki kantor dan beroperasi di lebih dari 150 negara, dengan lebih dari

20.000 staf di Swedia, dan juga di presences signifikan, misalnya, Cina, Inggris, Amerika

Serikat, Finlandia, Irlandia, dan Brasil.

Pada awal abad 20, Ericsson mendominasi pasar dunia untuk pertukaran telepon

manual (manual telephone exchanges) tetapi terlambat untuk memperkenalkan peralatan

telepon otomatis. Terbesar di dunia sepanjang sejarah sebagai pertukaran telepon manual,

melayani 60.000 baris, dipasang oleh Ericsson di Moskow pada 1916. Sepanjang tahun 1990-

Page 34: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

an, Ericsson yang diadakan 35-40% pangsa pasar telepon selular terpasang sistem. Seperti

kebanyakan dari industri telekomunikasi,

Sony Ericsson merupakan perusahaan patungan yang didirikan pada tanggal 1

Oktober 2001 oleh perusahaan elektronik Jepang Sony Corporation dan perusahaan

telekomunikasi Swedia Ericsson untuk memproduksi ponsel. Alasan lain untuk usaha ini

adalah untuk menggabungkan keahlian elektronik konsumen Sony Ericsson dengan

pengetahuan teknologi di sektor komunikasi.

Strategi Sony Ericsson adalah merilis model baru berkemampuan fotografi digital

serta kemampuan multimedia lainnya seperti mendownload dan melihat klip video dan

kemampuan manajemen informasi pribadi. Untuk itu, Sony Ericsson meliris beberapa model

baru yang telah memiliki kamera digital terintegrasi dan layar berwarna yang pada saat itu

merupakan sesuatu yang baru.P800 yang memilki kamera digital terintegrasi dan

berkarakter PDA berhasil dan sukses di pasaran. Dengan demikian, target peraihan

keuntungan pertama untuk tahun 2002 hingga 2003 untuk paruh kedua 2003 telah tercapai.

Sony memutuskan untuk berpisah dengan Ericsson di bisnis ponsel sejak tahun lalu.

Namun setelah terpisah, Sony mengaku bisnisnya di ranah perangkat mobile mengalami

peningkatan. Pada bulan Februari tahun 2012, Sony-Ericsson secara resmi mengumumkan

bahwa brand-nya akan berganti menjadi Sony. Perusahaan itu secara sah bercerai dari

perusahaan rekanannya, Ericsson, pada bulan April 2012.

Sony membeli saham perusahaan asal Swedia itu dengan harga yang cukup fantastis,

US$ 1,03 milyar. Keputusan Sony mengambil alih bisnis patungannya itu ternyata tak

mengecewakan.Setelah dikuasai sepenuhnya oleh Sony, perusahaan yang berganti nama

menjadi Sony Mobile Communication (SMC).

Page 35: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

BAB II

PEMBAHASAN

Profil

Tanggal Berdiri : 1 oktober 2001

Pendiri : perusahaan patungan dua perusahaan besar SONY dan Ericson

Berpisah : sejak april 2012 sony dan ericson memutuskan hubungan bisnis.

Sony membeli saham ericson dan berganti nama menjadi Sony Mobile Communication

(SMC).

Visi & Misi Sony Ericson

Misi

Menjadi merek paling menarik dan inovatif dalam industri perangkat bergerak.

Visi perusahaan

a. Perlakuan adil terhadap tenaga kerja, pelestarian lingkungan yang proaktif

danketerlibatan langsung dalam komunitas perusahaan

Page 36: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

b. Memadukan etika yang baik ke dalam semua aspek perusahaan, termasuk

manajemen SDM, desain produk, persyaratan pemasok dan program penjangkauan

komunitas konsumen

c. Membantu membangun dunia yang lebih bersih, aman dan mencerdaskan

seluruhaspek social dalam komuniti yang lebih luas dan mendunia

Sony Ericsson merupakan perusahaan gabungan seperti yang telah di paparkan dia

atas yang bergerak dalam industri telekomunikasi, berpusat di London, Britania Raya dan

Swedia. Hideki Komiyama sebagai presiden perusahaan dan Anders Runevad wakil

perusahan. Sony Ericsson memproduksi tekhnologi seperti telepon selular, walkman, sistem

wireless, voice and data device, dan Hi-Tech Accessories. Sony Ericsson memberikan

kebebasan dalam untuk menentukan identitas lokal yang sesuai dengan negara atau pasar.

Sony Ericsson juga membuka lowongan bagi siapa saja yang dapat memberikan ide

atau inovasi terhadap perusahaan dengan cara mengisi kuisioner dan dapat

mempresentasikan inovasinya ke perusahaan sehingga orang tersebut dapat masuk sebagai

pengevaluasi produk atau jasa dalam perusahaan Sony Ericsson. Namun, tidak semua

inovasi dapat diterima oleh perusahaan. Sebab, perusahaan akan mencari inovasi yang

terbaik. Logo yang digunakan sekarang seperti yang kita ketahui awalnya merupakan desain

dari Takuya Kawagoi yang menggabungkan huruf “S” untuk Sony dan “E” untuk Ericsson.

Seri-seri Sony Ericsson yang telah sukses di pasar dunia:

Xperia (X) seri smartphone,

CyberShot (C) dengan fitur kamera digital dan lampu kilat Xenon dan LED,

Walkman (W) dengan audio mega bass, clear stereo dan juga pemutar musik,

Entertainment Unlimited (U) dengan fitur multimedia dan hiburan,

GreenHeart merupakan ponsel ramah lingkungan (ekologis),

Generation Web (G) fitur konektivitas yang memudahkan user,

Messaging (M) fitur message baik chat dan sebagainya dengan QWERTY keypad,

Kamera (K) juga mengadopsi dari CyberShot,

Tala (T) sebagai pemuas kebutuhan komunikasi para user. (Tala artinya Talk atau

berbicara),Swivel/Slider (S) dengan desain Slider dan merupakan seri Snapshot,

Page 37: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Snapshot (S) dengan fitur kamera yang berkualitas,

Fun (F) dengan fitur permainan dan hiburan dan termasuk seri Fashion,

Fashion (F) dengan fitur desain dan fashion,

Personal Digital Assistant (P) merupakan sebuah PDA dengan sistem OS,

Ze Bobber (Z) berdesain flip,

Radio (R) dengan fitur Radio,

Junior (J) dengan fitur fungsi dasar yang memudahkan para user,

T-Mobile (TM) dirilis untuk operator seluler USA,

Vodafone (V atau F) untuk operator seluler Vodafone,

Deutsche Telekom (D) untuk operator selular T-Mobile dan telekomunikasi seluler

dari Deutsche Telekom.

Sony Ericsson merupakan perusahaan patungan yang didirikan pada tanggal 1

Oktober 2001 oleh perusahaan elektronik Jepang Sony Corporation dan perusahaan

telekomunikasi Swedia Ericsson untuk memproduksi ponsel. Alasan lain untuk usaha ini

adalah untuk menggabungkan keahlian elektronik konsumen Sony Ericsson dengan

pengetahuan teknologi di sektor komunikasi.

Ericsson:

Di Amerika Serikat, Ericsson bermitra dengan General Electric di awal tahun sembilan

puluhan, terutama untuk membangun kehadirannya di AS dan pengenalan merek. Ericsson,

yang telah di pasar telepon seluler selama beberapa dekade telah berjuang maksimal

namun tetap memperoleh kerugian besar. Hal ini terutama disebabkan kebakaran pabrik

Philips di New Mexico yang memproduksi chip untuk ponsel mereka yang menyebabkan

tertundanya produksi dan juga karena ketidakmampuan untuk memproduksi ponsel murah

seperti Nokia.

Pada bulan Agustus 2001, kedua perusahaan (Sony dan Ericsson) telah

merampungkan persyaratan merger mengumumkan pada bulan April. Perusahaan ini

memiliki tenaga kerja awal 3.500 karyawan.

Penggabungan kedua perusahaan tersebut tidak berjalan mulus, pangsa pasar

Ericsson benar-benar jatuh dan pada bulan Agustus 2002, Ericsson mengatakan akan

Page 38: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

berhenti membuat ponsel dan mengakhiri kemitraan dengan Sony jika bisnis terus

mengecewakan Namun, pada Januari 2003, kedua perusahaan mengatakan mereka akan

menyuntikkan lebih banyak uang ke joint venture dalam tawaran untuk membendung

kerugian.

Strategi Sony Ericsson adalah merilis ponsel model baru yang memiliki kemampuan

seperti foto digital serta kemampuan multimedia lainnya seperti mendownload dan melihat

klip video dan kemampuan manajemen informasi pribadi. Untuk tujuan ini, merilis beberapa

model baru yang sudah built-in kamera digital dan layar warna adalah hal yang baru pada

saat itu. Bagaimanapun, usaha patungan ini terus membuat kerugian lebih besar meskipun

penjualan booming. Target untuk membuat keuntungan dari tahun pertama sampai tahun

2002 ditunda hingga 2003 untuk paruh kedua tahun 2003. Perusaah ini mengalami

kegagalan dalam misinya untuk menjadi top seller handset multimedia dan berada di

tempat kelima dan berjuang pada tahun 2005.

Konsentrasi Sony Ericsson saat ini dalam memproduksi ponsel meliputi: musik,

kamera, bisnis (web dan email), desain, eco-friendly, dan anggaran telepon terfokus. Enam

kategori terbesar adalah:

Seri W Walkman adalah merek ponsel musik Sony Ericsson, diluncurkan pada tahun

2005. Ponsel Sony Ericsson W-seri adalah ponsel musik yang terkenal karena menjadi ponsel

seri pertama musik mobile, membuat pasar baru bagi musik portabel yang berkembang

pada saat itu. Fitur utama yang dapat dilihat dalam semua ponsel Walkman adalah memiliki

tombol ‘W’ yang ditekan untuk membuka media center. Model terbaru, Yendo, merupakan

ponsel Walkman pertama dengan layar sentuh penuh. Walkman merek ponsel juga

diproduksi untuk pasar Jepang, di mana satu ponsel Walkman diluncurkan pada tahun 2009,

Premier (Premier Cube), mampu memutar musik dari CD player langsung ke telepon melalui

konektor.

Sony Ericsson Cyber-shot, diluncurkan pada tahun 2006 dalam model-model terbaru

dari ponsel seri K. Rentang ponsel ini difokuskan pada kualitas kamera yang disertakan

dengan telepon. Cyber-shot telepon selalu menyertakan flash, beberapa dengan xenon

flash, dan juga termasuk kamera auto-focus. Sony Ericsson menggebrak kampanye

pemasaran global untuk ponsel Cyber-shot dengan peluncuran ‘Don’t Miss a Shot’.

Page 39: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Kampanye ini menampilkan pemain tenis wanita atas Ivanovi Ana dan Daniela Hantuchova.

Pada tanggal 10 Februari 2008, seri telah diperluas dengan pengumuman C702, C902 dan

telepon C905. Model terbaru, S003, yang diluncurkan pada 2010 untuk pasar Jepang saja,

adalah yang kedua dari Cyber-shot seri ponsel bermerek yang dilengkapi dengan kamera 12

Megapixel setelah Satio. Ini menggunakan CMOS ‘Exmor’ sensor, ‘PLASMA’ Dual-LED Flash,

ISO 3200, dan tahan air.

Sony Ericsson BRAVIA , diluncurkan 2007 di pasar Jepang saja. Sampai saat ini, empat

BRAVIA ponsel bermerek telah dihasilkan. Sony Ericsson (FOMA SO903iTV, FOMA SO906i,

U1, dan S004) menggunakan merek BRAVIA. Merek ponsel BRAVIA dapat menunjukkan

televisi terestrial 1seg.

Berbagai ponsel dengan UIQ smartphone, diperkenalkan dengan seri P pada tahun

2003 dengan pengenalan P800. Mereka terkenal karena touchscreens mereka, QWERTY

keypad (pada kebanyakan model), dan penggunaan platform antarmuka UIQ untuk Symbian

OS. Rentang ini sejak diperluas ke seri M dan ponsel seri G.

Sony Ericsson XPERIA , digembar-gemborkan oleh Sony Ericsson XPERIA X1 pada

bulan Februari 2008 di Mobile World Congress (sebelumnya 3GSM) yang diselenggarakan di

Barcelona Spanyol, merupakan merek dagang pertama yang dipromosikan oleh Sony

Ericsson sebagai miliknya dan yang ditunjuk untuk menyediakan teknologi konvergensi

antara basis target pengguna. Model pertama, X1, membawa sistem operasi Windows

Mobile dengan interface panel Sony Ericsson. Model X10 Xperia memiliki fitur Sistem

Operasi Android. Selain itu, Yahoo News melaporkan bahwa Sony akan sejajar dengan

Google untuk menjalankan Android pada smartphone game yang akan datang.

Sony Ericsson GreenHeart, pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009, digembar-

gemborkan oleh Sony Ericsson J105i Naite dan C901 GreenHeart. Hal ini difokuskan pada

tema ramah lingkungan, tapi masih fitur dengan teknologi mobile terbaru dan kemampuan

multimedia. Hal ini terutama menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan fitur-apps.

Rencana kedepan Sony Ericsson tidak lagi menggunakan sistem operasi mobile

Symbian. Kini, vendor ponsel yang sempat redup itu coba kembali bersinar dengan fokus

menggarap ponsel berbasis Google Android. Demkian pernyataan yang dikemukakan salah

Page 40: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

satu eksekutif Sony Ericsson, Aldo Liguori. “Ke depan, kami tidak ada rencana

mengembangkan perangkat berbasis Symbian lagi (dikutip dari Venturebeat). Sampai pada

tahun 2010, Sony Ericsson masih menggunakan OS Symbian untuk jajaran seri Vivaz

besutannya. Namun vendor ini bisa saja mengalihkannya ke Android sewaktu-waktu–sama

halnya seperti Xperia X10.

Kendati demikian, Sony Ericsson akan tetap menjadi anggota Symbian Foundation–

organisasi nirlaba yang membahas kompatibilitas antarmanufaktur untuk para pengadopsi

OS Symbian.

Milestone

Maret 2000

Terjadi kebakaran pada pabrik Philips Facility di New Mexico yang memproduksi

chips untuk ponsel Ericson yang mengakibatkan ponsel Ericson tertunda produksi.

Ericson hanya memiliki satu supplier chips saja yaitu pabrik Philips Facility itu.

Tengah tahun 2000an

Karena kejadian kebakaran pabrik phillips Ericson menderita kerugian dan

memikirkan untuk merger dengan perusahaan lain. Sony adalah pemain yang

marginal di pasar ponsel di seluruh dunia dengan persentase penjualan kurang dari 1

persen pada tahun 2000,

Agustus 2001

Dua perusahaan telah menyelesaikan syarat-syarat penggabungan yang diumumkan

pada bulan April. Sony Ericsson memiliki tenaga kerja awal 3.500 karyawan.

Agustus 2002

Pasar saham Ericsson yang jatuh bulan membuat Ericsson berpikir ulang hubungan

kemitraan mereka dengan Sony. Ericsson mengatakan bahwa jika keadaan terus

begini, pihaknya akan mengakhiri hubungan kemitraan memproduksi ponsel dengan

Sony.

Januari 2003

Kedua perusahaan ini mengemukakan bahwa mereka akan lebih berkonsentrasi

memajukan Sony Ericsson.

bulan Juni 2003

Page 41: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Sony Ericsson menyatakan bahwa akan menghentikan pembuatan cellphones CDMA

untuk pasar Amerika Serikat dan akan fokus pada GSM dan yang tetap teknologi

yang dominan. Ia juga slashed pekerjaan dalam penelitian dan pengembangan di

Amerika Serikat dan Jerman.

Pada 1 Mei 2005

Sony Ericsson setuju untuk menjadi sponsor global WTA Tour dengan kontrak senilai

88 juta dolar AS lebih dari 6 tahun. The women’s pro tennis diubah namanya

menjadi Sony Ericsson WTA Tour. Sekitar satu bulan pada 7 Juni, Sony Ericsson

mengumumkan sponsor di India Barat, Chris Gayle dan Ramnaresh Sarwan.

Oktober 2005

Sony Ericsson merilis ponsel pertama bersistem operasi Symbian UIQ 3, P990.

2 Januari 2007

Sony Ericsson mengumumkan di Stockholm yang akan memiliki beberapa ponsel

yang diproduksi di India. Ia mengumumkan bahwa dua mitra outsourcing, Lextronic

dan Foxconn akan menghasilkan 10 juta per tahun cellphones sampai tahun 2009.

CEO Miles Flint mengumumkan di konferensi pers yang diadakan dengan India

menteri komunikasi Dayanidhi Maran di Chennai India yang merupakan salah satu

pasar dengan pertumbuhan paling cepat di dunia dan prioritas untuk pasar Sony

Ericsson dengan 105 juta pengguna telepon selular GSM.

15 Oktober 2007

Sony Ericsson mengumumkan pada Symbian Smartphone Show bahwa mereka akan

menjual setengah dari UIQ berbagi untuk Motorola sehingga UIQ teknologi yang

dimiliki oleh dua perusahaan besar ponsel.

Awal tahun 2007

diumukan CyberShot pertama kamera 5 megapixel Sony Ericsson, K850, yang juga

sangat sukses di pasaran.

Pertengahan 2008

Sony ericson mengalami kemunduran karena banyak pesaing baru seperti htc dan

ponsel-ponsel cina lainnya.

Tahun 2009

Page 42: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Sony ericson memecat ribuan karyawannya dan memindahkan markasnya ke

Atlanta. Atlanta dipilih karena lokasinya dekat AT&T Inc yang merupakan pelanggan

terbesar sony ericson.

Tahun 2009-2010

Sony Ericson mengkonsolidasi pengembangan produk dan menutup site research di

berbagai negara seperti Swedia, Chennal, India, Miami, San Diego, Seattle, Kista dan

Traingle Park.

April 2012

Sony dan ericson memutuskan untuk tidak lagi bekerja sama. Sony membeli saham

ericson. Sony membeli saham perusahaan asal Swedia itu dengan harga yang cukup

fantastis, US$ 1,03 milyar. Keputusan Sony mengambil alih bisnis patungannya itu

ternyata tak mengecewakan. Setelah dikuasai sepenuhnya oleh Sony, perusahaan

yang berganti nama menjadi Sony Mobile Communication (SMC) mengaku

mengalami peningkatan secara drastis, terutama di penjualan produk.

Analisis proses bisnis Sony Ericson

Terdapat 2 aturan yang dipakai dalam menjalankan perusahaan baik kepada

bagianinternal maupun eksternal, yaitu:

1 Aturan Korporat adalah aturan yang membantu para karyawan

membuatkeputusan etis yang diperlukan untuk melakukan tugas pekerjaan mereka sehari-

hari.

2 Aturan tanggung jawab sosial pemasok diterapkan agar para

pemasokmenyediakan tempat kerja yang aman bagi karyawan, menghormati hak asasi

manusia dan menerapkan standar etika yang sesuai dalam semua urusan bisnis

A process model is just a snapshot of the current thinking, and does not provide

sufficient guidance for reviewing existing or creating new process. Pengertian ini dapat

diartikan sebagai gambaran seketika disaat itu yang terbaik di zamannya tetapi tidak

menyediakan pengarahan yang cukup untuk mereview proses yang ada maupun

menciptakan proses yang baru.

Page 43: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Sony Ericsson dikenal sebagai perusahaan penghasil telepon genggam. Produk

telepon genggam ini sangat populer di tahun 2000-an. Di masa itu, Sony Ericsson selalu

dikaitkan dengan Nokia, yang menjadi pesaing utamanya. Sony Ericsson adalah sebuah

produk yang dihasilkan berkat joint venture antara perusahaan Jepang Sony Corporation

dengan perusahaan provider teknologi dan jasa komunikasi asal Swedia, yaitu Ericsson.

Di tahun 2001, dua perusahaan bergabung mencoba untuk membangun joint

venture yang dapat memberikan keunggulan masing-masing perusahaan. Sony yang

memiliki reputasi baik dalam bidang perlatan elektronik dan Ericssons dengan bisnis

jaringan. Lahirlah sebuah inovasi telepon genggam dengan fitur kamera dan walkman yang

unik.

Namun sepuluh tahun kemudian, dua perusahaan memutuskan untuk berpisah dan

fokus dibidang inti masing-masing perusahaan. Baru-baru ini, penyebab perpisahan

perusahaan mulai terbuka. Hasil dari sebuah penelitian menunjukkan, Ericsson mengancam

untuk menarik diri dari kerja sama dua perusahaan karena tidak banyak uang yang

dihasilkan di pasaran. Di masa itu Apple dan Samsung mulai bermunculan, dan

mempengaruhi penjualan Sony Ericsson. Di tahun 2009, penjualan Sony Ericsson turun

sebanyak 75% . Berikut lima Alasan Perpisahan Sony Corporation dengan Ericsson :

1. Pertaruhan dalam Kontrol

Kesuksesan Apple beberapa tahun terakhir, membuat Sony ingin menguasai penuh kontrol

dalam perusahaan. Membuat alat komunikasi dengan fitur canggih, desain ecosystem. Sony

Ericsson mungkin saja dibantu oleh dua perusahaan dalam memasarkan produk mereka.

Namun telah terlihat jelas bahwa joint venture tidak terlalu baik dalam memberikan apa

yang diinginkan pelanggan. Membeli Sony Ericsson mungkin membuat Sony dapat

menciptakan produk yang baik di masa depan.

2. Pertaruhan dalam Brand Awareness

Pada kenyataannya, kesuksesan terbesar Sony Ericsson dikarenakan penggunaan merek

Sony dengan memasukkan teknologi Walkman music player dan cybershot camera dalam

satu genggaman. Seiring berjalannya waktu Ericsson justru kurang berkontribusi dalam

perusahaan. Beberapa analisis mengatakan pembelian oleh Sony adalah cara yang terbaik.

Page 44: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

3. Kemenangan Android

Sony Ericsson adalah adaptasi dari sistem operasi Symbian dari Nokia. Namun pelanggan

semaikin meninggalkan sistem operasi ini dan memilih Android. Software Android lebih

condong pada perusahaan Sony.

4. Europre Slipping

Dua tahun yang lalu, empat besar perusahaan alat komunikasi elektronikterpisah secara

adil, yaitu : (1) Nokia, (2) Samsung, (3) LG dan (4) Sony Erissson. Namun Nokia mangalami

kejatuhan dan terpaksa beraliansi dengan Microsoft, sementara Apple, ZTE milik Cina, HTC

dan Research Motion telah mengambil semuanya. Eropa mungkin merupakan konsumen

terbesar alaat komunikasi. Namun, lambat dalam persaingan teknologi.

5. Kegagalan merger

Sony-Ericsson, bergabung untuk menyatukan keahlian Sony dalam consumer electronics

dan pengetahuan teknologi Ericsson di sektor komunikasi. Daimler dan Chrysler berusaha

menyatukan kekuatan otomotif mereka guna memperluas pasar di Eropa dan Amerika

Utara, khususnya.

Saat hendak mengumumkan merger, para ahli menyarankan agar manajer

menghindari alasan yang terdengar klise, seperti akan membuat kita “lebih kompetitif

secara global” atau “menjadi pemimpin teknologi dalam industri kita”. Harus ada kejelasan

mengenai manfaat spesifik dari merger dan bagaimana cara mewujudkan manfaat itu.

Manajer harus mengevaluasi asumsi-asumsi berkenaan dengan biaya, risiko, dan manfaat

sejak proses merger berlangsung.

Sony ericson gagal bertahan karena mereka gagal dalam mengembangkan

smartphone. Mereka kalah bersaing dengan iphone dan blackberry saat itu. Pada tahun

2009an kedua brand itu merupakan penguasa pasar smartphone. Saat Blackberry muncul

dan smartphone memiliki pasar yang besar Sony Ericson tidak mampu mengembangkan

teknologi.

Meskipun Sony Ericsson pernah berhasil membuat pda yang merupakan cikal bakal

smartphone. Namun pada saat Blackberry dan iphone booming dan pangsa pasar Blackberry

Page 45: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

meningkat Sony Ericsson tidak dapat bersaing dengan smartphone keluaran dua brand

tersebut.

Sejak tahun 2008 sony ericsson sudah mengalami kerugian. Namun mereka masih

bertahan dan masih terus meningkatkan inovasinya. Hal tersebut bertambah parah pada

tahun 2009. Kerugian sony ericsson merupakan kerugian terparah sejak perusahaan ini

berdiri. Sony Erricson sampai harus merumahkan banyak karyawannya pada tahun 2009.

Sony ericsson sempat menjadi pemimpin pasar pada tahun 2007 dengan seri

walkman dan cybershotnya. Perusahaan tidak dapat mempertahankan pasarnya sehingga

turun pada tahun 2008 dan turun drastis pada tahun 2009.

Segala upaya telah dilakukan Sony ericsson untuk menyelamatkan perusahaannya.

Sudah banyak analis dan konsultan yang mereka rekrut untuk menyelesaikan masalah

kerugian ini. Mereka juga terus berinovasi hingga munculnya sony ericsson Xperia dengan

berbasis google android. Namun hal itu tetap saja tidak berhasil. Pasar masih dikuasai oleh

blackberry dimana saat itu menjadi penguasa pasar smartphone.

Grafik kerugian Sony Ericsson

Page 46: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Grafik Pangsa Pasar Ericsson

Saat hendak mengumumkan merger, para ahli menyarankan agar manajer

menghindari alasan yang terdengar klise, seperti akan membuat kita “lebih kompetitif

secara global” atau “menjadi pemimpin teknologi dalam industri kita”. Harus ada kejelasan

mengenai manfaat spesifik dari merger dan bagaimana cara mewujudkan manfaat itu.

Manajer harus mengevaluasi asumsi-asumsi berkenaan dengan biaya, risiko, dan manfaat

sejak proses merger berlangsung.

Analisis :

Saat ini Sony telah memiliki unit bisnis baru dalam pembuatan telepon genggam dan

menamai ulang bisnisnya dengan Sony Mobile Communications. Lebih jauh Sony, akan

mengintegrasi bisnis telepon genggam mereka sebagai elemen utama dalam bisnis

elektronik dengan tujuan percepatan konvergensi antara jaringan Sony dengan konsumen

produk elektronik, termasuk smart phones, tablet, TV, dan PC.

Dengan membeli Sony Ericsson, Sony lebih diuntungkan karena perusahaan dapat

mengembangkan produk telepon genggam sejalan dengan produk elektronik mereka yang

lain, seperti game, kamera, TV, laptop dll. Saat ini hand phone Sony dikenal sebagai

“Rajanya Kamera Smart”. Kualitas kamera Sony tidak kalah dengan kamera digital pada

umumnya. Bahkan produsen kamera digital diresahkan dengan keamajuan kamera hand

phone yang begitu pesat. Sony berhasil mewujudkan keinginan pelanggan dalam satu

genggaman, seperti keinginan mereka dahulu.

Page 47: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Kejatuhan Sony Ericsson didominasi oleh tujuan dua perusahaan yang berbeda. Hal

ini sangat mempengaruhi tujuan strategis dari Sony Ericsson, dua perusahaan memiliki

banyak harapan pada produk telepon genggam Sony Ericsson yang mengunggulkan masing-

masing produk inti dari perusahaan. Sony sebagai produsen alat elektronik dan Erisson

sebagai provider teknologi dan jasa komunikasi. Namun dua perusahaan ini gagal untuk

melibatkan strategi mereka dalam membangun Sony Ericssons.

Sony Ericsson Sony

Dalam sebuah pernyataan, Ericsson menunjukkan bahwa pasar ponsel telah berubah

secara dramatis selama satu dekade terakhir, dengan fokus pergeseran besar-besaran ke

smartphone.

"Sepuluh tahun yang lalu kami sepakat membentuk perusahaan patungan.

Penggabungan pengetahuan produk konsumen yang dimiliki Sony dan Ericsson yang

memiliki spesialisasi di teknologi komunikasi merupakan perpaduan yang sempurna untuk

mengendalikan industri feature phone," kata Chief Executive Ericsson Hans Vestberg dalam

pernyataan itu.

"Hari ini kami mempunyai pemikiran logis yang sama, Sony akan mengakuisisi saham

kami di Sony Ericsson dan membuatnya menjadi bagian dari seluruh jajaran produk

konsumen yang ada," kata Hans Vestberg.

Page 48: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Selanjutnya, Ericcson akan berkonsentrasi pada pasar nirkabel secara penuh, dengan

memaksimalkan riset dan pengembangan dan portofolio paten industri untuk mewujudkan

dunia yang benar-benar terhubung. Sementara itu, Sony akan memegang seluruh

intellectual property bersama milik keduanya, mencakup semua produk dan layanan dari

Sony, termasuk kepemilikan lima paten penting yang berhubungan dengan teknologi

handset nirkabel.

Kedua perusahaan akan terus bekerja bersama, dengan membuat suatu inisiatif

nirkabel yang diharapkan dapat mendorong dan mengembangkan adopsi pasar konektivitas

di beberapa platform.

Transaksi sebesar 1,47 miliar dollar AS dalam bentuk tunai ini telah disetujui oleh

kedua perusahaan, tetapi masih menunggu persetujuan dari regulator. Pengalihan saham ini

selesai pada Januari 2012.

Page 49: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Di tahun 2001, Perusahaan Sony dan Ericsson bergabung mencoba untuk

membangun joint venture yang dapat memberikan keunggulan masing-masing

perusahaan. Sony yang memiliki reputasi baik dalam bidang perlatan elektronik dan

Ericssons dengan bisnis jaringan. Lahirlah sebuah inovasi telepon genggam dengan

fitur kamera dan walkman yang unik.

Namun sepuluh tahun kemudian, dua perusahaan memutuskan untuk berpisah dan

fokus dibidang inti masing-masing perusahaan.

Lima Alasan Perpisahan Sony Corporation dengan Ericsson adalah Pertaruhan dalam

Kontrol, Pertaruhan dalam Brand Awareness, Kemenangan Android, Europre

Slipping, serta Kegagalan merger antara kedua perusahaan tersebut.

Kejatuhan Sony Ericsson didominasi oleh tujuan dua perusahaan yang berbeda. Hal

ini sangat mempengaruhi tujuan strategis dari Sony Ericsson, dua perusahaan

memiliki banyak harapan pada produk telepon genggam Sony Ericsson yang

mengunggulkan masing-masing produk inti dari perusahaan. Sony sebagai produsen

alat elektronik dan Erisson sebagai provider teknologi dan jasa komunikasi. Namun

dua perusahaan ini gagal untuk melibatkan strategi mereka dalam membangun Sony

Ericssons.

Saat ini Sony telah memiliki unit bisnis baru dalam pembuatan telepon genggam dan

menamai ulang bisnisnya dengan Sony Mobile Communications.

Saran

Menurut kami, keputusan yang Sony ambil telah tepat karena dengan kondisi persaingan

bisnis mobile phone yang ketat ini, joint venture tidak terlalu baik dalam memberikan apa

yang diinginkan pelanggan. Membeli Sony Ericsson mungkin membuat Sony dapat

menciptakan produk yang baik di masa depan. Dengan membeli Sony Ericsson, Sony lebih

diuntungkan karena perusahaan dapat mengembangkan produk telepon genggam sejalan

dengan produk elektronik mereka yang lain, seperti game, kamera, TV, laptop dll.

Page 50: Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson

Daftar Pustaka

http://www.ciputraentrepreneurship.com/amankan-bisnis/bagaimana-nokia-bertahan-/1

http://www.kompasiana.com/seand_munir/wah-nokia-pelan-pelan-

bangkrut_551281bc8133110e57bc6076

http://www.techno.id/tech-news/diam-diam-nokia-siapkan-strategi-untuk-kembali-ke-

industri-ponsel-150811w.html

http://robertadhiksp.net/2014/10/27/lenyapnya-merek-nokia/

http://techno.okezone.com/read/2015/02/19/207/1107930/bangkrut-sony-lepas-bisnis-

smartphone

http://telecoms.com/35666/sony-ericsson-split-good-news-for-both-parties/

http://www.konfrontasi.com/content/teknologi/merek-dagang-tiga-produsen-ponsel-

dunia-hilang