Upload
rohmad-juari
View
17.806
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
“Mengubah Budaya Feodal
Menjadi Profesional”
PARADIGMA PERUBAHAN BUDAYA PERUM PARADIGMA PERUBAHAN BUDAYA PERUM PEGADAIANPEGADAIAN
Disusun Oleh:
ROHMAD JUARIMUSTADI
PENDAHULUANSejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel).
Namun metode (liecentie stelsel) tersebut berdampak buruk pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali pola atau metode pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan ‘cultuur stelsel’ dimana dalam kajian tentang pegadaian saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut pemerintah Hindia Belanda mengekeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan ditempatkan dibawah Departement Keuangan dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.
Pada saat Belanda berkuasa kembali pola atau metode pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan ‘cultuur stelsel’ dimana dalam kajian tentang pegadaian saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Perubahan Status
• Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali
berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN)
sejak 1 Januari 1961 kemudian berdasarkan
PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN)
selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang
diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi
menjadi Perusahaan Umum (PERUM) hingga
sekarang.
.
Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun,
manfaat semakin dirasakan oleh masyarakat,
meskipun perusahaan membawa misi publik service
obligation, ternyata perusahaan masih mampu
memberikan kontribusi yang signifikan dalam
bentuk pajak dan bagi keuntungan kepada
Pemerintah, disaat mayoritas lembaga keuangan
lainnya berada dalam situasi yang tidak
menguntungkan.
Latar Belakang MasalahLatar Belakang Masalah
Sebagai sebuah perusahaan jawatan, Pegadaian dipimpin
oleh seorang Kepala Jawatan, dengan pegawai yang
berstatus murni Pegawai Negeri Sipil (PNS). Misi Utamanya
hanya satu, yakni misi sosial untuk pelayanan umum (public
service obligation). Terutama melayani masyarakat papan
bawah terhadap kebutuhan dananya atas dasar hukum
gadai. Pemerintah mengharapkan perusahaan ini mandiri,
namun apabila merugi akan ditalangi pemerintah.
Sistem renumerasi dan Sistem renumerasi dan kepegawaian yang berlaku di kepegawaian yang berlaku di Perjan Pegadaian juga tidak Perjan Pegadaian juga tidak
menantang. menantang. Persis seperti halnya Persis seperti halnya pegawai negeri sipil pada pegawai negeri sipil pada
umumnya, yang rajin dan yang umumnya, yang rajin dan yang malas akan menerima gaji yang malas akan menerima gaji yang
sama sesuai golongannyasama sesuai golongannya. .
Setiap dua tahun gaji pasti naik secara Setiap dua tahun gaji pasti naik secara berkala. Setiap empat tahun, mereka akan berkala. Setiap empat tahun, mereka akan mendapat kenaikan pangkat. mendapat kenaikan pangkat. Untuk Untuk mendapat jabatan yang lebih tinggi, mendapat jabatan yang lebih tinggi, kopetensi dan kapabilitas bukan prioritas,kopetensi dan kapabilitas bukan prioritas, asal bisa sedikit berpolitik kantor.asal bisa sedikit berpolitik kantor.
Karena melayani masyarakat kecil, citra Perjan Karena melayani masyarakat kecil, citra Perjan sangat sangat
lekat dengan kemiskinan.lekat dengan kemiskinan. Bahkan ada pejabat Bahkan ada pejabat
pemerintah yang mengatakan bahwa pegadaian itu pemerintah yang mengatakan bahwa pegadaian itu
barometer kemiskinanbarometer kemiskinan. Citra inilah yang membuat . Citra inilah yang membuat
pegawai Pegadaian merasa tidak bangga dan malu pegawai Pegadaian merasa tidak bangga dan malu
terhadap korpsnya.terhadap korpsnya. Tidak mengherankan apabila ada Tidak mengherankan apabila ada
yang bertanya bekerja dimana, mereka tidak akan yang bertanya bekerja dimana, mereka tidak akan
berterus terang kalau bekerja di Pegadaian. Mereka berterus terang kalau bekerja di Pegadaian. Mereka
pasti akan menjawab bekerja di Department Keuangan pasti akan menjawab bekerja di Department Keuangan
yang bergengsi itu.yang bergengsi itu.
Karena merupakan warisan pemerintah Belanda, Perjan Karena merupakan warisan pemerintah Belanda, Perjan
Pegadaian memiliki budaya feodal yang kental. Pegawai Pegadaian memiliki budaya feodal yang kental. Pegawai
adalah kaum priyayi yang terhormat, dan memandang adalah kaum priyayi yang terhormat, dan memandang
sebagai orang yang membutuhkan mereka. Maka tidak sebagai orang yang membutuhkan mereka. Maka tidak
mengherankan saat itu jarang terdengar sapaan ramah mengherankan saat itu jarang terdengar sapaan ramah
dari petugas loket. Sebaliknya, kita sering dari petugas loket. Sebaliknya, kita sering
mendengarkan teriakan dari dalam loket memanggil mendengarkan teriakan dari dalam loket memanggil
nasabah yang akan menggadaikan barang. nasabah yang akan menggadaikan barang.
Sebagaimana kaum priyayi, mereka sangat hormat Sebagaimana kaum priyayi, mereka sangat hormat
pada atasan. Mereka melayani atasannya dengan pada atasan. Mereka melayani atasannya dengan
sangat baik. Para atasan juga merasa bahwa bawahan sangat baik. Para atasan juga merasa bahwa bawahan
harus melayani mereka.harus melayani mereka.
Sistem di Perjan sangat Birokratis dan kaku
sehingga mematikan bibit-bibit kreatifitas. Sistem
yang terbelenggu dan budaya priyayi di Perjan
Pegadaian diperberat dengan kondisi sumber daya
manusianya.
Pada tahun 1980-an, 60% pegawai Pegadaian
berpendidikan SD dan SMP. Bahkan, ada yang
hanya bisa baca-tulis saja. Mereka yang
berpendidikan SLTA jumlahnya sekitar 35% dan
selebihnya yang berpendidikan sarjana muda dan
sarjana sekitar 5%. Itupun rata-rata sudah berusia
tua.
BAHAN BAHAN DISKUSIDISKUSI
Perubahan Perubahan Budaya Feodal Budaya Feodal
Menjadi Menjadi ProfesionalProfesional
LANDASAN LANDASAN TEORITEORI
Budaya KorporatBudaya Korporat
“Budaya Korporat adalah perilaku budaya kerja dan terjadi karena
internalisasi (budidaya) keyakinan nilai kerja yang berasal dari
bahan kebudayaan, baik nilai keagamaan IMTAQ, IPTEK, adat
istiadat, hukum, etika, dsb serta ditumbuh-kembangkan sebagai
etos kerja. Hal ini dapat diambil dari nara sumber : founder, staff,
maupun karyawan, (Hadipranata:2008)
Budaya organisasi merupakan berbagai interaksi dari ciri-ciri kebiasaan
yang mempengaruhi kelompok-kelompok orang dalam lingkungannya,
(Hoftsede: 1986); dan Kebudayaan merupakan inti dari apa yang penting
dalam organisasi. Seperti aktivitas memberi perintah dan larangan serta
menggambarkan sesuatu yang dilakukan dan tidak dilakukan yang
mengatur perilaku anggota, (Beach:1993)
Strategi dan Teknologi
BUDAYA KORPORATStrategi dan Teknologi
BUDAYA KORPORAT
STRATEGI
iasati
antangan dan
intangan secara
kurat
epat
fisien-efektif
estalt
ntuitif
TEKNOLOGI
untunan
fektif
ontekstual
uansa
perasional
ogis
bjektif
ampang dan
lmiah
Strategi dan Teknologi
BUDAYA KORPORATStrategi dan Teknologi
BUDAYA KORPORAT
BUDAYA
ahan
tama
asar
cuan dan ke
akinan yang
ndal
KORPORAT
arya
rganis
agam
erspektif
portunity
aih
ktualisasi
arget
INDIKATOR4. DINIATI3. DIYAKINI2. DIPERCAYA1. DIRASAKAN
MISIMISI
VISIVISIPEMBUDIDAYAAN BUDAYA KERJA
TAMPUNG
NILAI KEBUDAYAAN “TRADISI KERJA- SAMA”
INTERNALISASIDIBUDIDAYAKAN
NILAI2 KERJASAMA
KRISTAL NILAIBUDAYA KERJA NILAI KERJASAMA
DISARING PERILAKU BUDAYA
KOMPAK
JOB Design
S iangilah STRESS (-) = Sedih – Resah – Takut – Emosional –
Sebal – Susah STRESS (+) = Standing by Trouble & risk on Economic & Social Status
R evialisasi potensi (+/-) dan jati diri (seimbang – serasi – selaras
– matang – mantap) PROAKTIF
I nternalisasi nilai – nilai : Budi Pekerti, Etika Agama, Adat
Istiadat, Hukum, dan Pranata Kehidupan.
M andirikan Watak Kepribadian Bangsa Indonesia : Ilmu –
amaliah + Amal – Ilmiah + Taqwa – Istiqomah (IPTEK & IMTAQ)
E tos tertata prima, suka bermitra tanding agar “positioning leading” tiada banding
P antau umpan balik kemajuan diri dan berani melakukan self
assesment SWOT Analysis (Organizational SWOT Analysis).
Plus SRIMEP :Plus SRIMEP :
PEMBAHASANPEMBAHASAN
Periode 1945-1949
• Diwarnai ketidak stabilan negara karena Republik Indonesia yang
masih bayi masih harus mempertahankan kemerdekaan, maka
Pegadaian terpaksa harus mengungsi dan meninggalkan
kantornya yang tinggal puing-puing. Kepala jawatan Pegadaian
saat itu adalah R. Hendrasin Tjokro Soedirjo. Pengungsian
dilakukan dengan memindahkan kantornya di Kebumen,
Magelang dan Yogyakarta. Akibatnya, pengaruh budaya Jawa
sangat kental sekali, pakaian kerja pegawai saat itu berupa kain
jarik, beskap dan blangkon. Struktur organisasi pasca perang
tidak ada perubahan.
Periode 1960-an
• Periode 1960an, Jawatan Pegadaian berubah statusnya menjadi
Perusahaan Negara (PN) Pegadaian, tepatnya pada tahun 1961.
BUMN pada waktu itu tidak ada yang berrjalan baik, termasuk
Pegadaian.
• Manajemen sangat Birokratis, berbau Feodal dan kurang Modal
kerja. Pemasukan minimum, modal menipis, Gaji diangsur,
budaya Jawa kuat terpelihara dan hubungan atasan dengan
bawahan sengaja dibatasi karena atasan hendak menanamkam
wibawa dengan menjaga jarak, kalau ada kesalahan bisa-bisa
dimutasi ke cabang pembuangan, dan terjadi penekanan untuk
patuh pada atasan, karena itu mereka tidak perlu pintar, kalau
pintar nanti bisa menentang.
Masa Orde BaruMasa Orde Baru
1.1. Pada awal pembangunan orde baru, Pegadaian berubah menjadi Pada awal pembangunan orde baru, Pegadaian berubah menjadi
Perusahaan Jawatan (Perjan) pada tahun 1969 yang ditandai dengan Perusahaan Jawatan (Perjan) pada tahun 1969 yang ditandai dengan
suntikan modal baru oleh pemerintah dan pergantian beberapa pejabat. suntikan modal baru oleh pemerintah dan pergantian beberapa pejabat.
Data nasabah masih sulit teridentifikasi, maka pada kepemimpinan Sidi Data nasabah masih sulit teridentifikasi, maka pada kepemimpinan Sidi
Pramono (1968-1974) sebagai kepala Perjan menerbitkan buku nasabah Pramono (1968-1974) sebagai kepala Perjan menerbitkan buku nasabah
agar memudahkan administrasi data nasabah.agar memudahkan administrasi data nasabah.
2.2. Pada masa Drs. Hardjojo (1974-1980), Jawatan mulai merekrut 13 Pada masa Drs. Hardjojo (1974-1980), Jawatan mulai merekrut 13
Sarjana Ekonomi dan Hukum atau setingkat sarjana muda, yang selama Sarjana Ekonomi dan Hukum atau setingkat sarjana muda, yang selama
ini belum pernah dimiliki Pegadaian, untuk dididik menjadi Kepala ini belum pernah dimiliki Pegadaian, untuk dididik menjadi Kepala
Kantor Daerah Pemeriksaan (KDP). Mulai terjadi kemajuan, seperti Kantor Daerah Pemeriksaan (KDP). Mulai terjadi kemajuan, seperti
mendapat gaji yang semestinyamendapat gaji yang semestinya
3.3. Pada masa Soejono Wirdjosoedirdjo, SH (1980-1982) banyak Pada masa Soejono Wirdjosoedirdjo, SH (1980-1982) banyak
mencurahkan aspek infrastruktur, perbaikan gedung, serta manual mencurahkan aspek infrastruktur, perbaikan gedung, serta manual
kerja untuk cabang, waktu itu buku manual peninggalan Belanda belum kerja untuk cabang, waktu itu buku manual peninggalan Belanda belum
sempat direvisi.sempat direvisi.
Pada masa J. Muljosedono (1982-1989) sempat memodernisasi
gedung dan terjadi pemekaran KDP, KDP merupakan kelanjutan
dari jabatan Kontrolir pada jaman Belanda yang sangat ditakuti dan
disegani. Jabatan ini sangat didambakan karena sebagai Penilik
atau Pemeriksa, mereka yang bukan KDP jangan harap dapat
jabatan yang lebih tinggi dari Kepala Seksi, betapapun
cemerlangnya otak dan prestasi. Inisiatif dan Inovasi masih rendah
karyawan masih malu kalau ditanya bekerja dimana, mereka akan
jawab sebagai pegawai Derektorat Keuangan.
Mengusulkan Perubahan status
Perjan menjadi Perum, karena
dengan status lama tidak leluasa
mengambil kebijakan kredit,
kepegawaian, gaji, investasi, dan
lain-lain. Sebagai Perjan status
karyawan adalah PNS, meskipun
gaji dan kesejahteraan tidak
dibayar dari APBN. Rekruitmen,
jabatan, karir dan pensiun masih
sangat kaku di undang-undang
Kepegawaian.
Pada Masa Sjamsir Kadir (1989-2001)Pada Masa Sjamsir Kadir (1989-2001)
Rendahnya tingkat pendidikan, status perusahaan Rendahnya tingkat pendidikan, status perusahaan
yang tidak jelas, kualifikasi dan etos kerja menyulitkan yang tidak jelas, kualifikasi dan etos kerja menyulitkan
manajemen memberi motivasi para pegawai agar manajemen memberi motivasi para pegawai agar
bersikap profesional. Budaya Kerja masih saja bersikap profesional. Budaya Kerja masih saja
diwarnai gaya Feodal yang tertanam kuat pada diwarnai gaya Feodal yang tertanam kuat pada
Pejabatnya. Berdasarkan hal tersebut maka Sjamsir Pejabatnya. Berdasarkan hal tersebut maka Sjamsir
Kadir dan Deddy Kusdedi yang semula menjabat Kadir dan Deddy Kusdedi yang semula menjabat
Kepala Daerah Inspeksi mulai melakukan langkah- Kepala Daerah Inspeksi mulai melakukan langkah-
langkah sebagai berikut:langkah sebagai berikut:
Visi: Pegadaian pada tahun 2010 menjadi
perusahaan yang modern, Dinamis dan Inovatif
dengan usaha utama Gadai
Misi: Ikut Membantu Program pemerintah dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
golongan menengah kebawah melalui kegiatan
utama berupa penyaluran kredit gadai dan melakukan
usaha lain yang mengntungkan.
VISI DAN MISIVISI DAN MISI
Pada tahun 1991 Pada tahun 1991
Direksi Direksi
meluncurkanmeluncurkan
Poster Maskot Poster Maskot
SI INTANSI INTAN
Beginner’s Mind
TRAMPIL
ADI LAYANAN
NUANSA CITRA
Taqwa, Jujur, Berbudi Luhur, Loyal
Mengusasi Pekerjaan, Tanggap, Cepat dan Akurat
Sopan, Ramah, Berkepribadian, Simpatik
Berorientasi Bisnis, Mengutamakan Pelanggan, untuk selalu
mengembangkan diri.
Penuh Gagasan (Kreatif), Aktif, Menyukai Tantangan
NILAI MORAL TINGGI
INOVATIF
Kepala berbentuk berlian memberi makna bahwa
Pegadaian mengenal batu intan sudah puluhan tahun,
Intan tidak lebih dari sebuah bongkahan batu yang
diciptakan alam dalam suatu proses beratus tahun
lamanya. Kekerasannya menjadikan dia tidak dapat
tergores dari benda lain. Tetapi dia juga dapat dibentuk
menjadi batu yang sangat cemerlang (brilliant).
Dengan kecemerlangan itulah kemudian dia disebut berlian. Dengan kecemerlangan itulah kemudian dia disebut berlian. Karakteristik batu intan itu diharapkan terdapat juga pada setiap insan Karakteristik batu intan itu diharapkan terdapat juga pada setiap insan Pegadaian. Sikap tubuh dengan tangan terbuka dan tersenyum memberi Pegadaian. Sikap tubuh dengan tangan terbuka dan tersenyum memberi makna sikap seorang pelayan yang selalu siap memberikan pelayanan prima makna sikap seorang pelayan yang selalu siap memberikan pelayanan prima kepada siapa saja. Rompi warna hijau bermakna memberi keteduhan sebagai kepada siapa saja. Rompi warna hijau bermakna memberi keteduhan sebagai insan Pegadaian.insan Pegadaian.
Enam Elemen Kunci (SRIMEP) Enam Elemen Kunci (SRIMEP) untuk Membangununtuk Membangun
““BUDAYA PROFESIONAL”BUDAYA PROFESIONAL”
Element 1:Element 1:
SIANGI LAHAN SIANGI LAHAN
SUMBER DAYA INSANISUMBER DAYA INSANI
Salah satunya yaitu
mengubah Image mulai
sikap dan budaya kerja dari
mental birokrat menjadi
”Business Oriented” dan
”Profit Oriented”.
Aset Pegadaian yang begitu besar,
daerah operasinya luas, cabangnya
banyak, akan tetapi budaya masih
belum profesional. Beban batin yang
dirasakan adalah Pegadaian sangat
besar akan tetapi mengapa selalu
ketinggalan melulu
maka dibentuk Misi Pegadaian yaitu
memupuk keuntungan juga membantu
pemerintah dalam pembangunan dan
ekonomi, dalam pemberian kredit skala
kecil atas dasar hukum gadai bagi
masyarakat menengah ke bawah dan
tugasnya adalah mencegagh praktek
Riba, rentenir, dan gadai gelap di
masyarakat.
Element 2:Element 2:
Revitalisasi Potensi Revitalisasi Potensi
Sumber Daya Insani (+) dan (-) nyaSumber Daya Insani (+) dan (-) nya
Manajemen mulai menjalankan Program Restrukturisasi di seluruh aspek, termasuk aspek kepegawaian. Status karyawan dialihkan dari PNS menjadi Pegawai perusahaan. Pengembangan Karir mulai dilakukan atas dasar sistem Merit.
Maka sejak tahun 19992 dilakukan penerimaan
pegawai dengan kemampuan (DIII, S1), psikotes dan
mengutamakan putra daerah untuk menggantikan
pegawai yang pensiun. Seleksi dan rekruitmen tidak
lagi desentralisasi, namun dilaksanakan secara
terbuka dengan kerja sama universitas setempat
sebagai konsultan. Bagi karyawan setingkat kepala
seksi yang memiliki ijazah S1 dan berpotensi dikirim ke
Luar negeri atau lembaga pendidikan terkenal lainnya,
Bagi yang ijazah masih SD, SMP, dan SMA dianjurkan
untuk melanjutkan pendidikannya.
Element 3:Element 3:
Intervensi Pengubahan Sikap Intervensi Pengubahan Sikap
Via Sensitivity TrainingVia Sensitivity Training
Kampanye Kampanye perubahan budaya kerjaperubahan budaya kerja mulai dilakukan di mulai dilakukan di
hotel-hotel berbintang, dan presentasi Citra Baru hotel-hotel berbintang, dan presentasi Citra Baru
Pegadaian, dengan mengajak setiap Insan Pegadaian Pegadaian, dengan mengajak setiap Insan Pegadaian
untuk mulai untuk mulai BERUBAH, BERUBAH DAN BERUBAH.BERUBAH, BERUBAH DAN BERUBAH. Hal Hal
tersebut disambut sangat baik oleh setiap karyawan, tersebut disambut sangat baik oleh setiap karyawan,
mengingat baru pertama kali dilakukan acara yang mengingat baru pertama kali dilakukan acara yang
sebegitu bagus. Diadakan juga seminar-seminar, sebegitu bagus. Diadakan juga seminar-seminar,
ceramah bulanan, studi banding, coffee morning, ceramah bulanan, studi banding, coffee morning,
Pelatihan komputer, akuntansi, kursus menaksir, Pelatihan komputer, akuntansi, kursus menaksir,
kepemimmpinan, outbond, workshop, baik di dalam kepemimmpinan, outbond, workshop, baik di dalam
maupun di luar negeri.maupun di luar negeri.
Element 4:Element 4:
Mandirikan Jati Diri Setiap AnggotaMandirikan Jati Diri Setiap Anggota
Dengan mengadakan program pelatihan,
khususnya bagi karyawan yang berhubungan
langsung dengan nasabah.
Dengan seragam baru diperkenalkan yaitu Dengan seragam baru diperkenalkan yaitu
karyawan memakai pakaian lengan karyawan memakai pakaian lengan
panjang putih dan celana warna gelap, panjang putih dan celana warna gelap,
pejabat memakai dasi, karyawati memakai pejabat memakai dasi, karyawati memakai
rompi atau blazer warna hijau.rompi atau blazer warna hijau.
Element 5:Element 5:
Etos Kerja di Tata PrimaEtos Kerja di Tata Prima
Dengan menumbuhkan kebanggaan Dengan menumbuhkan kebanggaan
kepada perusahaan agar mampu bergaul, kepada perusahaan agar mampu bergaul,
yaitu dengan berbicara atas nama yaitu dengan berbicara atas nama
Pegadaian, baik pada waktu seminar, di Pegadaian, baik pada waktu seminar, di
lingkungan Pemda. Benar atau salah yang lingkungan Pemda. Benar atau salah yang
dibicarakan tidak jadi persoalan yaitu dibicarakan tidak jadi persoalan yaitu
dengan prinsip dengan prinsip ”Bad News is still Good ”Bad News is still Good
News”.News”. Ini mengacu pada Positioning Ini mengacu pada Positioning
Leading bahwa Merek Pegadaian harus Leading bahwa Merek Pegadaian harus
terdengar, tampil dan terbaca. Diadakan terdengar, tampil dan terbaca. Diadakan
juga lomba penulisan pegadaian agar juga lomba penulisan pegadaian agar
setiap dua hari sekali muncul berita di setiap dua hari sekali muncul berita di
koran tentang Pegadaian. Promosi koran tentang Pegadaian. Promosi
dilakukan besar-besaran dengan Jargon dilakukan besar-besaran dengan Jargon
”Mengatasi Masalah Tanpa Masalah””Mengatasi Masalah Tanpa Masalah” dan dan
Budaya Intan diharapkan muncul di setiap Budaya Intan diharapkan muncul di setiap
pegawai sejalan dengan citra baru di pegawai sejalan dengan citra baru di
masyarakat.masyarakat.
Element 6:Element 6:
Pantau kemajuan Diri Sendiri Pantau kemajuan Diri Sendiri
(Self Assesment Analysis)(Self Assesment Analysis)
Dalam menangani pelayanan nasabah, semua cabang di renovasi dan
diperlengkapi kipas angin dan AC, ruang tunggu di sediakan televisi,
manajemen mulai mengenalkan sistem administrasi jaringan komputer,
yang sebelumnya belum ada, dan juga mengenalkan produk-produk
terbaru sehingga citra pegadaian lebih baik dimata masyarakat, tidak
hanya masyarakat lapisan bawah saja yang menjadi pelanggannya, tapi
juga golongan menengah sebagai alternatif pembiayaannya.
PERTAMA KALI
MEMPERKENALKAN SISTEM KOMPUTER
Prestasi The Funding Father PegadaianPrestasi The Funding Father Pegadaian( Sjamsir Kadir)( Sjamsir Kadir)
1.1. Pejabat pertama yang memperkenalkan Pejabat pertama yang memperkenalkan KomputerKomputer
2. Menetapkan Logo “ Mengatasi Masalah tanpa Masalah”2. Menetapkan Logo “ Mengatasi Masalah tanpa Masalah”
3. Merubah Penampilan Cabang dengan Standar 3. Merubah Penampilan Cabang dengan Standar BaruBaru
4. Memberi Kendaraan Dinas bagi Kepala Cabang4. Memberi Kendaraan Dinas bagi Kepala Cabang
5. Cetak tenaga S2 dan kirim ke luar Negeri 5. Cetak tenaga S2 dan kirim ke luar Negeri
6. Komunikasi dan Informasi ke Luar Negeri6. Komunikasi dan Informasi ke Luar Negeri
7. Menerbitkan Obligasi sebagai Suntikan Model baru7. Menerbitkan Obligasi sebagai Suntikan Model baru
Prestasi Deddy Kusdedi (2001 - Sekarang)Prestasi Deddy Kusdedi (2001 - Sekarang)
BUMN Terbaik 2005
Jasa Keuangan terbaik 2005 (AA)
CEO BUMN Terbaik 2005
KESIMPULAN DARI POTRET PERUBAHAN KESIMPULAN DARI POTRET PERUBAHAN
• Fokus Sosial dan
Lapisan Bawah
• PNS dengan Reward
yang sama
• Kental dengan Priyayi
• Fokus Sosial dan
Lapisan Bawah
• PNS dengan Reward
yang sama
• Kental dengan Priyayi
• Fokus pada Orientasi
Bisnis
• Berbasis
Kompetensi/Kapabilita
s
• Profesional (Kepuasan
pelanggan/Profit)
• Fokus pada Orientasi
Bisnis
• Berbasis
Kompetensi/Kapabilita
s
• Profesional (Kepuasan
pelanggan/Profit)
Perusahaan Jawatan Perusahaan Jawatan (<1989)(<1989)
Perusahaan Umum (1989-Perusahaan Umum (1989-Sekarang)Sekarang)
• Birokrasi dan Kaku
• Tidak ada Kreatifitas
• Tidak ada Kebebasan
Wawancara dengan
Pers
• Birokrasi dan Kaku
• Tidak ada Kreatifitas
• Tidak ada Kebebasan
Wawancara dengan
Pers
• Perubahan Struktur
Organisasi
• Bebas menyampaikan
ide kreatif dan aspirasi
• Perubahan Struktur
Organisasi
• Bebas menyampaikan
ide kreatif dan aspirasi
Perusahaan JawatanPerusahaan Jawatan Perusahaan UmumPerusahaan Umum
Deddy Kusdedi (2001- SekarangDeddy Kusdedi (2001- Sekarang
Tipe Perubahan- Pemicu- KepemimpinanTipe Perubahan- Pemicu- Kepemimpinan
Budaya Feodal Warisan Budaya Feodal Warisan
KolonialKolonial
Pemicu PerubahanPemicu Perubahan
Perubahan Status dari
Perjan Ke Perum (Misi dan
Strategi)
Perubahan Bersifat Perubahan Bersifat
Transisional, ditanggapi Transisional, ditanggapi
dengan Rederecting dengan Rederecting
(Radikal-Discontinue) awal (Radikal-Discontinue) awal
perubahan status perubahan status
mungkin Revolusioner mungkin Revolusioner
dan Transformasionaldan Transformasional
Memimpin dengan Memimpin dengan
Memberi Contoh (sbg Memberi Contoh (sbg
Panutan) & Menjaga Panutan) & Menjaga
Pemimpin sebelumnyaPemimpin sebelumnya
Tata Nilai Budaya IntanTata Nilai Budaya Intan
Era Deddy Kusdedy (2001-Sekarang)Era Deddy Kusdedy (2001-Sekarang)
Logistik Ke
Dalam
(Budaya INTAN)
Training and
Development
berkelanjutan dengan
“Ing Ngarsa Sung
Tuladha), Terbuka
Logistik Ke Luar
(Emban Visi dan Misi
dengan Logo
Mengatasi Masalah
Tanpa Masalah)
Peran Kemitraan,
aliansi Strartegis,
Good Corporate
Governuece
Galery 24
Visi dan Misi
Agar tercapai
Margin Laba
Mengelola Human Resouch ManagementMengelola Human Resouch Management
Kelompok ReformisJob Analisys, CM, Seleksi
Kel. PenontonMendorong Mereka agar Berubah
Kel. Penentang
Dengan Rotasi dan
Training Suistanable
Ing Ngarso Ing Ngarso Sung TuladhaSung Tuladha
Tantangan Ke DepanTantangan Ke Depan
Mengemban Visi dan Mengemban Visi dan
Misi yaitu Tahun 2010 Misi yaitu Tahun 2010
menjadi Perusahaan menjadi Perusahaan
Modern dan Dinamis, Modern dan Dinamis,
Inovatif dengan Usaha Inovatif dengan Usaha
Utama GadaiUtama Gadai
Teknologi Teknologi
yang yang
lebih lebih
ModernModern
Peran Peran
KemitraanKemitraan
SDM ke SDM ke
Luar Luar
NegeriNegeri
Fokus Fokus
Pelanggan dan Pelanggan dan
SpesialisasiSpesialisasi