Upload
neiriza-ajah
View
2.416
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
Kontribusi Sikap Siswa Tentang Keselamatan Kerja Terhadap Hasil Belajar Praktek
[ Suatu Studi di SMK Negeri Pembangunan (SMKN 26) Jakarta ]
Carolina,Deborah (5215921886)
Alumni Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektronika, pendidikan teknologi dan kejuruan, IKIP
Jakarta
Fazri Nudiansyah (5115 070 232 )
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif antara sikap
siswa terhadap keselamatan kerja dengan hasil belajar praktik teknik pengendalian dan untuk
mengetahui apakah terdapat kontribusi sikap keseelamatan kerja terhadap hasil belajar praktik
teknik pengendali Penelitian ini dilaksanakan di SMKN Pembangunan Jakarta. Waktu penelitian
dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik 1997/1998, dengan populasi penelitian yaitu
siswa kelas tiga elektronika industry. Metode yang digunakan adalah metode deskripsi .
Kata Kunci : sikap, Keselamatan, Hasil Belajar, Teknik Pengendali
Abstract
This research intent to know what available relationship which positive among student attitude
to working safety with yielding learned praktik operation tech and to know what available
keseelamatan's attitude contribution job to usufruct praktik's studying Observational controller
tech this executed at SMKN Jakarta Development. Executed observational time on thes academic
year peculiar semester 1997 / 1998, with observational population which is electronics third
class student industry. Method that is utilized is description method
Key word : attitude, Safety, Learned result, Controller tech
( masukan dan saran : populasi yang yang diambil ternyata terlalu sedikit dan tidak sesuai
dengan populasi target, katakanya terlalu rumit sehingga pembaca terpaksa disuruh
menahan nafas karena kata-katanya terlalu berbelit-belit jadi panjang kata-
katanya,penggunaan kata tidak efisien)
PENDAHULUAN
Belajar merupakan bagian yang terpenting dari sekian macam kebutuhan hidup
seseorang, Karena tanpa belajar seseorang akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan tuntutan hidup yang senantiasa mengalami perubahan. Belajar juga
menolong seseorang untuk mengembangkan kemampuan diridan mencapai kebudayaan yang
lebih tinggi dalam hidup bermasyarakat. Untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup dimasyarakat
seseorang harus mendapatkan pendidikan. Pendidikan yang dimaksud merupakan pendidikan
formal , yaitu pendidikan yang dilaksanakan dengan serangkaian kegiatan terencana dan
terorganisir, termasuk kegiatan dalam rangkaian proses belajar mengajar didalam kelas.1
Pelaksanaan pendidikan ini disertai dengan segala sesuatu yang membahas proses pendidikan
tersebut, antara lain adanya tenaga pengajar, kurikulum, metode pengajaran, serta sarana dan
prasarana lainnya.2 Hal ini perlu untuk dapat memberikan pengetahuan atas keterampilan
sehingga siswa mampu mengembangkan dirinya sendiri.
Dalam proses belajar mengajar di SMK, praktik merupakan suatu cara yang praktis, yang
diperlukan agar tujuan pemberian suatu materi pelajaran dapat tercapai. Sehingga praktik juga
mendukung menyampaikan suatu materi pelajaran agar dapat dimengerti atau diterima oleh
siswa. Sebagai contoh SMK Negeri Pembangunan Jakarta, sekolah ini memiliki banyak memiliki
pelajaran praktik, antara lain praktik Teknik Pengendali, praktik Komputer, Praktik mesin listrik,
dan lain sebagainya. Berdasarkan pengamatan penulis selama menjalankan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) di SMK Negeri Pembangunan Jakarta,ruang kelas untuk melaksanakan
praktikum berbeda dengan dengan ruang ruang kelas pemberian materi atau ruang teori. Ruang
kelas praktikum digunakan ketika mata pelajaran kejuruan berlangsung, seperti mata pelajaran
teknik pengendali , Teknik Komputer, dan lain sebagainya. Ruang kelas teori digunakan ketika
mata pelajaran umum berlangsung, seperti mata plajaran Bahasa Inggris, Matematika, dan lain
sebagainya.1 Penulis mengamati bahwa, siswa-siswa yang sedang melakukan praktikum lebih
memperhatikan kecepatan pengejaan tugas yang diberikan oleh guru dibandingkan
memperhatikan adanya bahaya kecelakaan yang mungkin terjadi dalam melakukan pengerjaan
tersebu. Oleh karena itu sebaiknya sebelum siswa melakukan suatu pekerjaan pada suatu ruang
praktik / bengkel, harus memperhatikan prosedur kerja yang berlaku ditempat kerja seperti cara
penggunaan peralatan, kesehatandan kebersihan tempat kerja atau lingkungan serta keselamatan
kerja, namun dibalik itu ditekankan dalam kehidupan dan lingkungan sekitarnya seperti
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan ber masyarakat, terutama lingkungan
termpat berkerja yang dilakukan secara berkesinambungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
merupakan salah satu pendidikan formal. Sesuai dengan undang-undang No. 2 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia, Istilah pendidikan formal diganti dengan istilah
pendidikan dasar (untuk tinggkat TK dan SD), pendidikan menengah (untuk tinggkat SMU dan
SMK), dan pendidikan tinggi (untuk tinggkat perguruan tinggi). Tujuan dari pendidikan SMK
seperti yang tertera pada kurikulum 1994, yang memberikanbekal kemampuan yang berguna
bagi siswa untuk menjadi tenaga kerja yang produktif, adaptip, dan kreatif serta mampu
mengembangkan sikap profesianal. Melihat tujuan terebut diatas, tersirat makna pendidikan
yangdiberikan pada SMK memiliki kekhususan dibandingkan dengan pendidikan menengah
lainnya. Kekhususan tersebut antara lain bahwa pendidikan yang diberikan pada siswa
mengutamakan keterampilan dalam upaya menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang lebih
sesuai tuntutan perubahan pembangunan nasional
METODA
Hasil Belajar
Setiap orang mempunyai semacam teori tentang belajar. Belajar merupakan sesuatu yang
telah menjadi objek penelitian bagi banyak ahli ilmu psikologi dan telah melahirkan aneka
pandangan mengenai belajar, yang kemudian dikembangkan menjadi teori-teori belajar.1 Sebagai
1 .S.Wingkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta :Gramedia, 1985 ), h.20
2 W.Ekosusilo dan R.B.Kasihadi, Dasar-dasar prikologi pendidikan (Jakarta Effhar Publishing, 1987), h.
70.
landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud denagn belajar, dibawah ini merupakan
beberapa beberapa definisi belajar menurut beberapa psikologi pendidikan
Belajar adalah suatu proses yang erat hubungannya dengan perubahan seseorang. Karena
hal belajar merupakan seutu yang bersifat pribadi. Menurut Witherington yang dikutip Usman
Effendi dan Juhaya S Praja merumuskan bahwa :Belajar adalah suatu perubahan didalam
kepribadian, sebagai mana yang dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan pola-pola
respons atau tingkah laku yang bar, yang ternyata dalam perubahan keterampilan, sikap,
kebiasaan, kesanggupan atau pemahaman.
Pengertian Teknik Pengendali
Dalam teknik pengendali dikenal suatu istilah yang dinamakan sistem pengendalian.Dibawah ini
akan dikekukakan definisi dari sistem pengendalian secara abstrak kemudian dihubungkan ecara
khusus dengan pustakaan ilmiah. Sistem adalah seperangkat unsure yang secara teratur saling
berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Dan menurut dafinisi lainnya, susunan komponen-
komponen fisik yang dihubungkan atau berhubungan sedemikian rupa sehingga membentuk,
mengarahkan atau mengatur diri sendiri atau sistem lain. dan/atau bertindak sebagai satu
kesatuan yang disebut sistem.
Pengertian Sikap
Banyak pengertian dan rumusan yang diungkapkan oleh beberapa ahli psikologi untuk
menjelaskan tentang sikap sesuai dengan sudut pandang ahli yang merumuskannya.Dalam studi
perpustakaan mengenal sikap diuraikan bahwa sikap merupakan produk dari proses sosialisasi
dimana seseorang bereaksi dengan ranagsangan yang diterimanya. Jika sikap mengarah pada
objek tertentu, berarti bahwa penyesuaian diri terhadap objek tersebut dipengaruhi oleh
lingkungan sosial dan kesediaan untuk bereaksi dari orang tersebut terhadap objek. Seperti yang
dikemikakan oleh M. Ngalim Purwanto, bahwa :Sikap adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu
perangsang. Suatu kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsang
atau situasi yang dihadapi.
Keselamatan Kerja
Istilah keselamatan kerja dapat didefinisikan dalam dua sudut pandang, yaitu sudut
pandangsecara sempit dan sudut pandang secara luas. Jika dipandang dari sudut yang sempit,
definisi keselamatan kerja mencangkup keselamatan kerja yang berada dilingkungan kerja,
sedangkan jika dipandang dari sudut yang luas, definisi keselamatan kerja mencangkup semua
kegiatan manusia baik dirumah, disekolah, dijalan, ditempat rekan maupun ditempat kerja
(pabrik).
Keselamatan kerja merupakan suatu usaha dalam melaksanakan pekerjaan agar dapat
terhindar dari bahaya-bahaya kecelakaan atau kerugian lain baik bagi si pekerja sendiri, orang
lain maupun lungkungan, yang mungkin juga dapat mengakibatkan datangnya maut atu
kematian.
Keselamatan kerja menurut Suma’mur P.K, dapat dijalankan dengan pembatasan dan
tujuannya.
Pada pembatasan, keselamatan kerja adalah keselamatan yang telian dengan mesin,
pesawat, alat kerja, hahaya proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan serta
cara-cara pengerjaan.53
Tujuan Oprasional Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk :
Mengetahui ada atau tidak adanya hubungan yang pisitif antara sikap siswa-siswa SMK
terhadap hasil belajar praktik Teknik Pengendali.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Pembangunan
(SMK N 26) Jakarta. Waktu penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun akademik
1997/1998.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif, yaitu suatu metode
penelitian yang bertujuan untuk : (1) menggambarkan/mendeskripsikan kondisi atau variasi
situasi secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada seobjektif mungkin,
dan (2) mengetahui sikap, pendapat, keadaan, serta prosedur.
Jenis penelitian dari metode deskriptif yang digunakan merupakan studi korelasi, yaitu
suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk menetapkan besarnya hubungan antara variable-
variabel dan untuk menguji hipotesisnya.2
Variabel Penelitian
Dari berbagai macam factor yang dapat mempengaruhi hasil belajar yang telah
disebutkan dalam bahasan sebelumnya, maka factor yang akan diteliti adalah sikap.
Dalam penelitian ini akan diukur 2 variabel. Sikap keselamatan kerja siswa adalah factor
yang dapat dipengaruhi, dan dapat disebut variable bebas. Hasil belajar praktik Teknik
Pengendali adalah factor yang dapat dipengaruhi, dan terikat maka disebut variable terikat.
Dafinisi Operasional
Untuk mempermudah pemahaman terhadap variable penelitian yang ad, maka diuraikan
definisi operasinal dari variable penelitian ini.
Sikap keselamatan kerja siswa, dalah tanggapan atau respon yang diberikan oleh siswa
terhadap pernyataan-pernyataan dari instrument sikap, dimana siswa dituntut untuk
mengembangkan konsep-konsep dan ide-ide (kognitif), menguasai perasaan atau emosi (afektif).
Dan kecenderungan untuk bertindak dalam melaksanakan keselamatan kerja pada praktik Teknik
pengendali (konasi). Instrument ini melipuri 3 dimensi, yaitu pengetahuan, perasaan dan
kecenderungan bertindak, dan meliputi 5 aspek yang diukur dalam sikap siswa terhadap
keselamatan kerja, antara lain lingkungan kerja/praktik, perlengkapan diri sendiri (pakaian
praktik), peralatan an komponen yang digunakan dalam melaksanakan praktik, kebersihan dan
aspek ketepatan waktu pengerjaan tugas.
Teknik Pengambilan Sampel
Populasi target (populasi penelitian yang ingin dicapai) adalah seluruh siswa SMK
Negeri pembangunan Jakarta, Program Studi Teknik Elektronika Industri, yang pada tahun
1997/1998 terdaftar sebagai siswa.
Sedangkan populasi terjangkau (yang tercapai) adalah seluruh siswa kelas 3 (tiga)
Program Studi Elektronika Industri SMK Negeri Pembangunan Jakarta.
Sampel penelitian diambil dari populasi yang ada, yaitu seluruh siswa kelas 3 (tiga)
Program Studi Teknik Elektronika Industri yang mendapatkan mata pelajaran Teknik Pengendali
catur wulan pertama tahun pelajaran 1997/1998. Dengan demikian sampel penelitian yang
digunakan disebut sensus, yaitu pengambilan sampel dari seluruh populasi yang ada3.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah skor dari hasil kuesioner sikap terhadap keselamatan kerja
siswa.
Data hasil belajar praktik Teknik Pengendali siswa diambil dari nilai tes akhir praktik
Teknik Pengendali.
Intrumen Penelitian
Sikap siswa terhadap keselamatan kerja merupakan suatu kecenderungan untuk
bertingkah laku, baik yang dapat dilihat secara langsung maupun dalam dalam bentuk pernyataan
atau perkataan , dan untuk mengukurnya dapat digunakan alat yaitu kuesioner sikap sebagai
instrument penelitian. Langkah pertama menyusun Skala Likert ini dengan mengumpulkan
sejumlah pernyatan positif dan negative sesuai dengan sikap yang hendak diteliti. Respon
jawaban untuk pernyataan tersebut dibagi kedalam lima katagori dengan skor masing-masing
yaitu : Sangat setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu =3, Tidak setuju = 2, dan Sangat tidak setuju =
1.. Skor ini untuk menyatakan positif, sedangkan untukppernyataan negative adalah kebalikan
dari pernyataan positif, yaitu : Sangat setuju = 1, Setuju = 2, Rgu-ragu = 3, Tidak setuju = 4,
sangat tidak setuju = 5. Jadilah pernyataan instrumen sikap sebanyak 46 butir.
Sebelum kuisioner tersebut digunakan untuk mengambil data penelitian, terlebih dahulu
dilakukan pemeriksaan dan validitas instrument yang digunakan.
HASIL
A. Deskripsi data
A.1 Data Sikap Siswa Tentang Keselamatan Kerja
Berdasarkan pengumpulan data tentang sikap siswa terhadap keselamatan kerja diperoleh
data berupa skor mentah yang diambil sebanyak 36 orang siswa dengan skor terendah = 173,
skor tertinggi = 204. Kemudian dari skore mentah tersebut dijadikan nilai bersekala 1 – 10,
dengan menggunakan rumus penjabaran nilai, dari penjabaran nilai diperoleh nilai terendah = 3,
nilai tertinggi = 9, nilai rata-rata = 5.42, modus =3, median =5 dan simpangan baku 2.03.
Distribusi frekuensi untuk sikap siswa tentangkeselamatan kerja adalahsebagai berikut:
Tabel 1. Distribusi Nilai Sikap Siswa Tentang Keselamatan Kerja.
No Nilai X Frek. Absolut Frek. Ralatif (%)
1 3 8 22.22
2 4 6 16.67
3 5 6 16.67
4 6 5 13.89
5 7 4 11.11
6 8 4 11.11
7 9 3 8.33
Jumlah 30 100.00
Pada tabel 1.diperlihatkan bahwa siswa yang memiliki nilai terendah sebesar 22.22 %,
siswa yang memiliki nilai tertinggi sebesar 8.33 %.
A.2. Data Hasil Belajar Praktik Teknik Pengendali
Dari data hasil belajar praktik Teknik Pengendali diperoleh nilai terendah = 5, nilai
tertinggi = 9, nilai rata-rata = 7.06, modus+ 7 dan 8, mediam = 7, dan simpangan baku = 1.37
Tabel 2. Distribusi frekuensi untuk nilai hasil belajar praktik Teknik Pengendali adalah sebagai
berikut::
No Nilai X Frek. Absolut Frek. Relatif (%)
1 5 7 19.44
2 6 5 13.89
3 7 9 25.00
4 8 9 25.00
5 9 6 16.67
Jumlah 36 100
. pada tabel 2. Diperlihatkan bahwa siswa yang memiliki nilai terendah sebesar 19.44 %,
siswa yang memiliki nilai tertinggi sebesar 16.67 % dan siswa yang paling banyak memiliki nilai
7 dan 8 sebesar 25 %.
Untuk melihat perbandingan antara nilai sikap siswa terhadap keselamatan kerja dengan
hasil belajar praktik Teknik Pengendali dapat dilihat pada tabel. , dibawah ini.
Tabel 3. Data Sikap dan Hasil Belajar Praktik Teknik Pengendalian
Sikap siswa Hasil belajar
Jumlah Responden 36 36
Nilai tertinggi 9 9
Nilai terendah 3 5
Nilai rata-rata 5.42 7.06
Simpangan baku 2.03 1.37
B. Pengaujian Persyaratan Analasis
Untuk memenuhi persyaratan pengujian analisis, maka sebelum dilakukan pengajuan hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengajuan analisis pengujian persyaratan analisis ini meliputi ujian normalitas, uji homogenitas dan uji linieritas
b.1. uji Normalitas
analisis statistic yang digunakanuntuk menguji normalitas data adalah uji Likkiefors.1
B.1. a. Uji Normalitas Data Sikap Siswa Tentang Keselamatan Kerja
Hasil analisa data yang diperoleh dengan uji Lillifors adalah nilai Lo = 0.1388, berdasarkan tabel nilai kritis uji untuk n =36 dan α =0.05 diperoleh dari data nilai L tab = 0.1447, dengan criteria pengujian apabila Lo < Ltab maka data berdistribusi normal.2
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisa adalah bahwa sikap siswa tentang keselamatan kerja yang diperoleh berdistribusi normal
B.1.b Uji Normalitas Data Hasil Belajar Praktik Teknik Pengendalian
Hasil analisa data yang diperoleh dengan uji Lilliefors adalah nilai Lo = 0.1438, berdasarkan tabel nilai kritis untuk n =36 dan α = 0.05 diperoleh data nilai L tab = 0.1447 dengan kritis pengujian apabila Lo , L tab maka data berdistribusi normal.
1
Sudjana, Metode Satistik (Nandung : tarsito , 1975 ), h. 466.
Kesimpulan yang diambil dari hasil analisa adalah bahw data hasil belajar praktik dari hasil belajar praktik Teknik Pengendali
PEMBAHASAN
Dari hasil berbagai perhitungan diperoleh harga koefisien korelasi antara sikap siswa terhadap keselamatan kerja dengan hasil belajar praktik Teknik Pengendali sebesar 0.58. Hal ini berarti bahwa sikap siswa dalam menerapkan keselamatan kerja pada saat praktik Teknik Pengendalian memberikan pengaruh terhadap besarnya hasil belajar praktik Teknik Pengendali.
Dari harga koefisien korelasi ini, besarnya kontribusi terhadap hasil belajar praktik Teknik Pengendalian sebesar 33.64 %.Selebihnya sebesar 66.36 % merupakan kontribusi factor lain,meliputi : media mengajar yang digunakan oleh guru untuk menerangkan siswa pada saat praktik Teknik Pengendalian berlangsung, minat siswa dalam melaksanakan keselamatan kerja pada saat praktik Teknik Pengendalian , motofasi, sarana praktik dan kompetensi guru dan metode praktik, lingkungan praktik dan kompetensi guru yang dalam pelaksanaan praktikdibantu oleh pengawas praktik (laboran)
KESIMPULAN
Setelah dilakukan penelitian kontribusi sikap siswa tantang keselamatan kerja terhadap hasil
belajar praktik teknik pengendali, maka dapat diambil kesimpulan
Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang positif antara sikap siswa terhadap
keselamatan kerja dengan hasil belajar praktik teknik pengendali, serta terdapat kontribusi sikap siswa
tentang keselamatan kerja terhadap hasil belajar praktik teknik pengendali sebesar 33.64 %
DAFTAR PUSTAKA
Winkel W.S. psikologi pengajaran. Jakarta : Gramedia, 1987 .
Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan . Surabaya : Rineke Cipta, 1992 .
Suryosubroto B. Psikologi Untuk Pendidikan Disekolah. Jakarta : Bina Askara , 1984 .
P.K. Suma’mur. Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja. Jakarta : CV Haji Masagung, 1981.
Sudjana. Metode Statistik. Bandung :Tarsito, 1989.