Click here to load reader
Upload
moryku
View
2.438
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
MATERI KULIAH IIMetode Estimasi Biaya
“Mengenal Metode Estimasi Biaya Proyek Berdasarkan Tahapan yang Sesuai dengan Konsep Manajemen Konstruksi “
Oleh: Dewi Sulistyaningsih, ST., MT.
1 Perkiraan Biaya Proyek
Perkiraan biaya adalah seni memperkirakan (the art of approximating)
kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang
didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu. Estimasi Biaya
memiliki sifat yang sangat luas tergantung sudut pandang yang digunakan.
Secara harafiah estimasi biaya terdiri dari kata:
- Estimasi: Perkiraan
- Biaya: Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang,
yang terjadi atau kemungkinan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam industri kostruksi esbi adalah istilah yang sering digunakan untuk
menggambarkan perkiraan biaya yang akan digunakan untuk merealisasikan
suatu proyek konstruksi.
Menurut Perifoy, Estimasi biaya sangat penting mengingat:
- Estimasi Biaya sangat fundamental dalam industri konstruksi
- Estimasi adalah pendekatan atau perkiraan biaya yang diharapkan terjadi
dari suatu pelaksanaan proyek konstruksi
- Estimasi menjadi alat untuk membantu pengambilan keputusan
Banyak ragam estimasi biaya. Semua dibuat tergantung dengan apa
kebutuhan kita dalam melakukan estimasi. Setiap tahap konstruksi memiliki
kebutuhan yang berbeda. Akurasi biaya konstruksi sangat tergantung pada
waktu yang tersedia, data serta informasi yang ada saat itu. Sehingga dalam
melakukan estimasi, sangat penting memikirkan tujuan kita dan kondisi
ketiga aspek tersebut.
Estimasi Biaya ProyekDewi Sulistyaningsih, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 1
2 Kategori Estimasi Biaya
Terdapat bebrapa kategori estimasi Biaya, antara lain:
- Estimasi Order of magnitude. Digunakan untuk studi kelayakan,
memilih antar alternatif dan menentukan ekonomi dari suatu proyek pada
tahap awal (Konseptual)
- Estimasi Anggaran. Digunakan untuk penganggaran dan persetujuan
pendanaan, serta sebagai dasar pengendalian biaya dasar
- Estimasi Definitif. Estimasi detail di mana informasi yang digunakan
melingkupi gambar, spesifikasi, dan harga usulan dari sub-kontraktor
dan supplier
Tingkat akurasi biaya dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Grafik Tingkat akurasi Biaya
Dapat dilihat dalam grafik tersebut bahwa ada beberapa tingkat yang bisa
dibedakan yaitu pada masa order magnitude, saat perkiraan budget dan
perkiraan definitive. Tingkat akurasi bisa kurang atau lebih dari apa yang
tertera dalam bagan tersebut. Tergantung informasi yang didapatkan.
Informasi yang diperlukan dalam estimasi biaya antara lain:
- Gambar
Estimasi Biaya ProyekDewi Sulistyaningsih, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 2
- Spesifikasi
- Basis data produktivitas
- Basis data harga
- Basis data proyek yang telah dilaksanakan
- Harga dari suppliers dan subkontraktor
- Kebijakan dan strategi perusahaan
- Kondisi pasar dan pesaing
3. Keperluan Total Biaya Proyek
Perkiraan biaya mengandung peranan penting dalam penyelenggraraan proyek. Keperluan biaya total dikelompokkan menjadi modal tetap dan modal kerja. Pengertian modal tetap adalah bagian dari biaya proyek yang dipakai untuk membangun instalasi atau menghasilkan produk proyek yang diinginkan. Sementara modal kerja adalah biaya yang digunakan untuk menutupi kebutuhan pada tahap awal operasi proyek. Adapun pembagian dari total biaya tersebut dapat dengan mudah dilihat pada gambar 2 berikut ini.
Gambar 2. Pembagian Modal
Dari pembagian modal tersebut, dapat kita telaah lebih lanjut masing-
masingnya yaitu:
a. Fixed Capital
Modal Tetap adalah bagian dari biaya proyek yang dipakai untuk
membangun instalasi atau menghasilkan produk proyek yang diinginkan.
Mulai dari pengeluaran studi kelayakan, desain engineering, pengadaan,
Estimasi Biaya ProyekDewi Sulistyaningsih, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 3
pabrikasi, konstruksi sampai dengan instalasi atau produk tersebut
berfungsi penuh. Modal tetap terdiri atas biaya langsung dan biaya tidak
langsung. Sementara Komponen antara masing-masing biaya tersebut
dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Komponen Biaya Langsung dan Tidak Langsung
Biaya langsung adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi
komponen permanen hasil akhir proyek. Biaya tidak langsung / Indirect
Cost adalah pengeluaran untuk manajemen, supervise, pembayaran
material serta jasa pengadaan bagian proyek yang bukan produk
permanen.
b. Working Capital
Modal kerja biasanya digunakan saat tahap awal operasi yang salah
satunya adalah biaya inventory, upah tenaga kerja, pembelian suku
cadang dan lain-lain.
Perbandingan antara jumlah modal kerja terhadap total investasi
biasanya antara 5-10 %.
4. Unsur-Unsur Biaya & Kualitas Perkiraan Biaya Dalam Proyek
Unsur-Unsur Perkiraan Biaya:
- Biaya Pembelian Material dan Peralatan
- Biaya Penyewaan dan Pembelian Peralatan konstruksi
- Upah tenaga kerja
Estimasi Biaya ProyekDewi Sulistyaningsih, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 4
- Biaya subkontrak
- Biaya transportasi
- Overhead dan administrasi
- Fee/laba/kontigensi
Kualitas Perkiraan Biaya:
- Tersedia data & informasi
- Teknik atau metode yang dilakukan
- Kecakapan dan pengalaman estimator
- Tujuan pemakaian perkiraan biaya
-
5. Metode Perkiraan Biaya
Ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai cara melakukan
perhitungan perkiraan biaya. Antara lain:
a. Metode Parametrik
Pendekatan yang dilakukan dalam metode ini adalah dengan mencoba
mengkaitkan biaya atau jam orang dengan karakteristik fisik tertentu
dari objek (volume, luas, berat, tenaga/watt, panjang dan lain-lain).
Contoh rumus matematik yang bisa digunakan antara lain:
Y= biaya
X=variable
A= parameter yang menerangkan hubungan x dan y
Y= biaya
q= komponen tetap
Estimasi Biaya ProyekDewi Sulistyaningsih, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 5
p= komponen variabel tetap/ parameter
x= variabel
Y1 = biaya pembangunan instansi A
Y2 = biaya pembangunan instansi B
X1= kapasitas instansi A
X2= kapasitas instansi B
n = indeks harga yang lazimnya=0.6
b. Memakai Indeks Harga, catalog dan Informasi Proyek Terdahulu
Indeks harga adalah angka perbandingan antara harga pada suatu
waktu (tahun tertentu) terhadap harga pada waktu (tahun) yang
digunakan sebagai dasar. Katalog dan informasi proyek dapat didapat
dari hand book, catalog dan penerbitan berkala. Dalam menggunakan
indeks harga perlu memperhatikan:
- Perhitungan kenaikan harga
- Kecenderungan pasar lokal dan internasional
- Perbedaan teknis
c. Menganalisa Unsur-Unsur
Lingkup proyek diuraikan menjadi unsure-unsur menurut fungsinya.
Agarperkiraan biaya efektif, maka pemilihan fungsi hendaknya
didasarkan atas:
- Jelasnya hubungan relasi
- Komponen biaya sejenis
- Perbandingan rasio terhadap standar
d. Metode Faktor
Estimasi Biaya ProyekDewi Sulistyaningsih, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 6
Metode ini menggunakan perkiraan biaya proyek dengan cara
memakai asumsi bahwa terdapat angka kolerasi diantara harga
peralatan utama dengan komponen-komponen yang terkait. Salah satu
yang dapat digunakan dalam metode ini adalah dengan menggunakan
Rumus Lang, Faktor tenaga kerja dan Rumus Hirrch dan Glazier.
e. Quantity Take off dan harga Satuan
Biasa digunakan untuk menghitung pekerjaan civil dan volume
pekerjaan belum pasti biaya per unit sudah ada dan dapat diperkirakan.
Prosedur yang ditempuh antara lain:
- Klasifikasi komponen pekerjaan
- Butir-butir pekerjaan
- Memberi beban jam-orang
- Memberi beban biaya
Sementara perkiraan harga satuan dilakukan bilamana angka yang
menunjukan volume total pekerjaan belum dapat ditentukan dengan
pasti per unitnya.
f. Memakai Data dan Informasi Proyek Yang Bersangkutan
Dalam menggunakan metode ini, informasi yang dibutuhkan adalah
data dan informasi yang benar-benar dimiliki oleh proyek itu sendiri.
Makin banyak data dan informasi yang ada, akan semakin akurat
estimasi yang bisa dilakukan.
Seluruh metode ini dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
yang ada yang paling sesuai dengan dengan apa yang ada saat itu dan
kemampuan dalam melakukan estimasi. Selain dari jenis estimasi yang ada
dan diterangkan diatas, ada beberapa metode konseptual yang dapat
dipelajari pada modul berikutnya. Metode konseptual tersebut antara lain:
- Cost Indices
- Cost Capacity Factor
- Location Factor
Estimasi Biaya ProyekDewi Sulistyaningsih, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 7
- Equipment Factored
- Parameter (Elemental)
Seluruh metode dapat digunakan sesuai dengan fase daur hidup konstruksi yang
berbeda-beda. Dengan bervariasinya metode-metode tersebut, maka banyak pilihan.
Masing-masing kontraktor atau pihak yang melakukan estimasi. Masing-masing
metode memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipelajari sehingga dapat
menggunakan dengan tepat.
6. Literatur
Pustaka Utama:
Robert L. Peurifoy, Garold D. Oberlender, “Estimating Construction Cost”, Mc Graw Hill, 2002.
Hira A Huja, S.P. Dozzi, S.M. Abourizk, Project Management, Techniques in Planning & Controlling Construction Project, John Wiley&Sons Inc, 1994.
Imam Soeharto, “Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operational”, Erlanga, 1997.
Pustaka Pendukung (Harus Dipelajai oleh Mahasiswa sebagai bahan
Bacaan):
Muhamad Abduh, Budi Kurniawan, "Pengembangan Indeks Lokasi untuk Estimasi Biaya Konseptual Konstruksi Bangunan Gedun," Seminar Nasional Peran Teknologi Teknik Sipil dalam Pembangunan Nasional 9 Desember 2006, Universitas Muhammadiyah Malang.
Ima Fatima, Muhamad Abduh, Rochhardjanto, “Sistem Estimasi Biaya Konseptual on-line untuk Konstruksi Bangunan Gedung, “Prosiding ICIC 1st, 1st Indonesian Construction Industry Conference, Hotel Sultan, Jakarta, 8 – 9 November 2006.
Ayar Fa’ati Amelia, Muhamad Abduh, "Model Faktor Kapasitas Biaya untuk Estimasi Biaya Konseptual Konstruksi Bangunan Gedung," International Civil Engineering Conference "Towards Sustainable Civil Engineering Practice" Universitas Kristen Petra, Surabaya, August 25-26, 2006.
Donny Riswan, Muhamad Abduh, "Pengembangan Model Estimasi Biaya Parameter Pada Proyek Pembangunan Gedung Negara," International Civil Engineering Conference "Towards Sustainable Civil Engineering Practice" Universitas Kristen Petra, Surabaya, August 25-26, 2006.
Estimasi Biaya ProyekDewi Sulistyaningsih, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 8
Dwiretno Wijiastuti, Muhamad Abduh, “Development of Indonesian Building Cost Index,” Prosiding the 10th East-Asia Pacific Conference on Structural Engineering and Construction, Bangkok, Thailand, Agustus 2006.
Ima Fatima, Muhamad Abduh, Rochhardjanto, Budi Primantoro, Donny Riswan, Ayar Fa’ati Amelia, Dwiretno Wijiastuti, “ Pengembangan Model Estimasi Biaya Konseptual (EBK) Konstruksi Bangunan Gedung”, Prosiding seminar Peringatan 25 Tahun Pendidikan MRK di Indonesia, 18-19 Agustus 2005, Aula Barat ITB
Estimasi Biaya ProyekDewi Sulistyaningsih, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 9