Upload
guestf50aef
View
22.956
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
Mengukur Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
OLEH :
HAMID ARIF SHODIQI LULA MONTESSITI JUMLIAH WIWIN KUSUMAWATI
Validitas dan reliabilitas merupakan dua sifat yang harus dimiliki oleh sebuah alat ukur
(dalam hal ini kami membatasi hanya pada alat ukur berupa kuesioner)
Validitas
Sifat valid memberikan pengertian bahwa alat ukur yang digunakan mampu memberikan nilai yang sesungguhnya dari apa yang kita inginkan. Jika pada suatu kesempatan kita ingin memperoleh tinggi suatu meja, penggaris merupakan alat ukur yang valid, karena dengan alat ini kita akan dapatkan berapa centi meter tinggi meja tersebut. Meteran gulung juga alat yang valid.
Salah satu ukuran validitas untuk sebuah kuesioner adalah apa yang disebut sebagai
validitas konstruk (construct validity). Dalam pemahaman ini, sebuah kuesioner yang berisi
beberapa pertanyaan untuk mengukur suatu hal, dikatakan valid jika setiap butir pertanyaan yang menyusun kuesioner tersebut memiliki keterkaitan yang tinggi. Misalkan saja untuk kuesioner yang digunakan mengukur kesejahteraan keluarga, maka butir-butir penyusunnya semuanya menuju ke satu titik, yaitu pengukuran kesejahteraan.
Ukuran keterkaitan antar butir pertanyaan ini umumnya dicerminkan oleh korelasi jawaban antar pertanyaan. Pertanyaan yang memiliki korelasi rendah dengan butir pertanyaan yang lain, dinyatakan sebagai pertanyaan yang tidak valid.
Metode Penilaian Validitas Kuisioner
Metode yang sering digunakan untuk memberikan penilaian terhadap validitas kuesioner adalah korelasi produk momen (Product moment correlation, Pearson correlation) antara skor setiap butir pertanyaan dengan skor total, sehingga sering disebut sebagai inter item-total correlation. Formula yang digunakan untuk itu adalah:
Mengukur Reliabilitas
Sifat reliable (terandal) dari sebuah alat ukur berkenaan dengan kemampuan alat ukur tersebut memberikan hasil yang konsisten
Sekarang kita akan coba definisikan reliabilitas (keterandalan) dengan lebih jelas. Keterandalan merupakan rasio dari dua hal, atau dituliskan sebagai berikut:
Nilai sebenarnya
Reliabilitas = ----------------------------------------------Nilai yang diperoleh
Dengan kata lain, reliabilitas bisa kita anggap sebagai proporsi “kebenaran” dari hasil pengukuran.
Sekarang kita akan coba menguraikan berbagai cara/jenis menghitung dugaan nilai keterandalan (reliabilitas). Freeman Jr., D. H. (1987) mengatakan bahwa ada empat kelompok besar macam reliabilitas yang kita kenal, yaitu:
Inter-Rater or Inter-Observer ReliabilityDigunakan untuk menilai seberapa besar para pengukur/penilai/pengamat memberikan hasil yang konsisten pada pengukuran objek yang diukur
Test-Retest ReliabilityDigunakan untuk menilai kekonsistenan pengukuran antar waktu yang berbeda
Parallel-Forms ReliabilityDigunakan untuk menilai kekonsistenan hasil dari dua jenis alat ukur yang berisi materi yang sama dan mengukur hal yang sama pula.
Internal Consistency ReliabilityDigunakan untuk menilai kekonsistenan internal antar butir pertanyaan yang ada dalam sebuah alat ukur (kuesioner).
Penutup
Demikian presentasi singkat dari kelompok kami. Apabila ada kesalahan & kekurangannya baik itu disengaja ataupun tidak, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya!!!!