28
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN MAKALAH Untuk memenuni salah satu tugas di mata kuliah Pendidikan Agama. Dan untuk memperluas wawasan pembaca tentang Islam dan Ilmu pengetahuan. Disusun oleh: 1. Asri Laila Yunita (142170124) 2. Umi Utami (142170136) 3. Ela Nurawaliah (142170138) 4. Ikeu Nurjanah (142170140)

Islam dan Ilmu Pengetahuan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

if you need, you can download it :D maybe what I'm upload can help you

Citation preview

Page 1: Islam dan Ilmu Pengetahuan

ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

MAKALAH

Untuk memenuni salah satu tugas di mata kuliah Pendidikan Agama. Dan untuk memperluas wawasan pembaca tentang Islam dan Ilmu pengetahuan.

Disusun oleh:

1. Asri Laila Yunita (142170124)2. Umi Utami (142170136)3. Ela Nurawaliah (142170138)4. Ikeu Nurjanah (142170140)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPROGRAM STUDI GEOGRAFI

UNIVERSITAS SILIWANGI2014

Page 2: Islam dan Ilmu Pengetahuan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

selesainya makalah yang berjudul “Islam dan Ilmu pengetahuan” dalam bentuk

maupun isi yang sederhana.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang

Islam dalam Ilmu pengetahuan. Makalah ini juga disusun untuk memenuhi salah

satu tugas di mata kuliah Pendidikan Agama.

Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu

yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan

penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini

dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan

menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Saya sadar bahwa makalah ini

masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,  kepada  dosen 

pembimbing  saya  meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan  makalah 

saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para

pembaca.

Tasikmalaya, 27 September 2014

Penyusun

i

Page 3: Islam dan Ilmu Pengetahuan

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................................................................i

Daftar Isi .........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1

A. Latar Belakang .....................................................................................1

B. Rumusan Masalah ................................................................................2

C. Tujuan ..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................3

A. Pengertian IPTEK ................................................................................3

B. IPTEK dalam Islam .............................................................................3

C. Integrasi Iman, Ilmu dan Agama .........................................................5

D. Keutamaan Orang Berilmu ..................................................................7

E. Karakteristik dan Klasifikasi Ilmu dalam Islam ..................................10

BAB III PENUTUP ........................................................................................13

A. Kesimpulan ..........................................................................................13

B. Saran ....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: Islam dan Ilmu Pengetahuan

‘BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran islam.

Islam bukan hanya mengajarkan untuk terus beribadah kepada Allah SWT. Tetapi

Allah juga memerintahkan kepada muslimin dan muslimat untuk mencari ilmu

sampai ke liang lahat. Dan manusia tidak akan mampu untuk menunaikan ibadah

tanpa Ilmu pengetahuan.

Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum

sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara

sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu

tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha

berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan

adalah produk dari epistemologi.

Kita sebagai manusia, tak lepas dari tanggung jawab kita sebagai khalifah

dimuka bumi. Ada alasan mengapa Allah menciptakan kita sebagai khalifah

dibumi ini, yaitu karena manusia memiliki akal untuk berfikir dan mengenali

lingkungannya. Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.

Maka dari itu kita sebagai makhluk yang bisa berfikir kita harus mencari ilmu

sebanyak banyaknya. Karena orang yang berilmu lebih mulia daripada orang yang

tidak berilmu.

Bisa disimpulkan bahwa untuk menjadi khalifah tidak hanya bertasbih

menyebut asma-Nya tapi juga kemampuannya dalam mengenali lingkungannya

dan berfikir. Ini adalah karunia yang besar bagi kita. Seharusnya kita bersyukur

dan mampu memanfaatkannya dengan baik.

1

Page 5: Islam dan Ilmu Pengetahuan

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana IPTEK dalam Islam ?

2. Bagaimana Integrasi Iman, Ilmu dan Amal dalam Islam ?

3. Apa keutamaa orang yang berilmu ?

4. Apa saja karakteristik dan klasifikasi ilmu dalam islam ?

C. Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujugan untuk :

1. Memperluas wawasan pembaca tentang Islam dan Ilmu Pengetahuan

2. Memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Pendidikan Agama.

2

Page 6: Islam dan Ilmu Pengetahuan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)

IPTEK adalah akronim dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dimana dari

akronim tersebut mempunyai artinya sendiri, baik Ilmu, Pengetahuan, maupun

Teknologi.

Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasikan, disistemasi dan

diinterpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran obyektif serta sudah diuji

kebenarannya secara ilmiah, sedangkan Pengetahuan  adalah apa saja yang

diketahui oleh manusia baik melalui panca indra, instuisi, pengalaman maupun

firasat. Jadi Ilmu pengetahuan  adalah himpunan pengetahuan manusia yang

dikumpulkan melalui proses pengkajian dan dapat dinalar serta diterima oleh akal.

(Saifulloh,2009).

Teknologi adalah pembuatan, modifikasi, penggunaan, dan pengetahuan

tentang alat-alat, mesin, teknik, kerajinan, sistem, metode organisasi, dalam

rangka memecahkan masalah, meningkatkan solusi yang sudah ada sebelumnya

untuk masalah, mencapai tujuan, menangani masukan diterapkan / Output

hubungan atau melakukan fungsi tertentu. Hal ini juga dapat merujuk pada koleksi

alat-alat seperti, mesin, modifikasi, pengaturan dan prosedur. Teknologi secara

signifikan mempengaruhi manusia serta kemampuan spesies hewan lain untuk

mengendalikan dan beradaptasi dengan lingkungan alami mereka. Dari segi

bahasa teknologi berasal dari kata Yunani (technología), Dari (techne), yang

berarti "seni, keterampilan, kerajinan", dan (logia), yang berarti "studi"  Istilah ini

dapat diterapkan umum atau untuk daerah tertentu: contoh termasuk teknologi

konstruksi, teknologi medis, dan teknologi informasi.

B. IPTEK dalam Islam

Dalam pemikiran Islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal dan wahyu.

Keduanya tidak boleh dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan dalam

mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah rasul.

Atas dasar itu, ilmu dalam pemikiran Islam ada yang bersifat abadi (perennial

3

Page 7: Islam dan Ilmu Pengetahuan

knowledge) tingkat kebenarannya bersifat mutlak, karena bersumber dari Allah.

Ada pula ilmu yang bersifat perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya

bersifat nisbi, karena bersumber dari akal pikiran manusia.

Islam, agama yang sesuai dengan fitrah semula jadi manusia, maka syariatnya

bukan saja mendorong manusia untuk mempelajari sains dan teknologi, kemudian

membangun dan membina peradaban, bahkan mengatur umatnya ke arah itu agar

selamat dan menyelamatkan baik di dunia terlebih lagi di akhirat kelak.

Ilmu sangat penting dalam kehidupan. Rasulullah pernah bersabda bahwa

untuk hidup bahagia di dunia ini manusia memerlukan ilmu dan untuk hidup

bahagia di akhirat pun manusia memerlukan ilmu. Untuk bahagia di dunia dan di

akhirat, manusia juga memerlukan ilmu. Jadi kita harus menuntut ilmu, baik ilmu

untuk keselamatan dunia, terlebih lagi ilmu yang membawa kebahagiaan di

akhirat. Atas dasar itulah Islam mewajibkan menuntui Ilmu. Rasulullah SAW

pernah bersabda:

�م�ة� ل ط�ل�ب و�مس� �ع�ل�م� ال �ض�ة� ف�ر�ي ع�ل�ى ل� ك � ل�م مس�

“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimat”. (HR. Ibnu

Abdul Barr)

Bahkan dalam Islam menuntut ilmu itu dilakukan tanpa batasan atau jangka

waktu tertentu, ilmu mesti dilakukan sejak dalam buaian hingga ke liang lahad. Ini

diberitahu oleh Rasulullah dengan sabdanya :

د� �لح� ال �ل�ى إ �م�ه�د� ال م�ن� �م� �ع�ل ال ط�لب� أ“Tuntutlah ilmu dari dalam buaian hingga ke liang lahad”

Pesatnya perkembangan Sains dan Teknologi semakin terasa dari hari ke hari.

Banyak hasil dari perkembangan Sains dan Teknologi yang tadinya diluar angan-

angan manusia sudah menjadi keperluan harian manusia. Contohnya :

penyampaian informasi yang dahulu memerlukan waktu hingga berbulan-bulan,

kini dengan adanya telepon, handphone, internet dapat sampai ke tujuan hanya

dalam beberapa detik saja, bahkan pada masa yang (hampir) bersamaan. Melalui

TV, satelit dan alat komunikasi canggih lainnya, kejadian di satu tempat di

permukaan bumi atau di angkasa dekat permukaan bumi dapat diketahui oleh

umat manusia di seluruh dunia dalam masa yang bersamaan. Selain dalam bidang

4

Page 8: Islam dan Ilmu Pengetahuan

komunikasi, perkembangan dalam bidang lain pun seperti material, alat-alat

transportasi, alat-alat rumah tangga, bioteknologi, kedokteran dan lain-lain begitu

maju dengan pesat. Kita mengakui bahwa sains dan teknologi memang telah

mengambil peranan penting dalam pembangunan peradaban material atau lahiriah

manusia. Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Al Imron 190-191 :

�ات� ي آل� �ه�ار� و�الن �ل� �ي الل ف� �ال� ت و�اخ� ر�ض�� و�األ� م�او�ات� �الس خ�ل�ق� ف�ي ��ن إ

�اب� �ب �ل األ� ول�ي أل�

ون� �ر �ف�ك �ت و�ي �ه�م� وب ن ج و�ع�ل�ى و�قعود9ا �ام9ا ق�ي �ه� الل ون� ر �ذ�ك ي �ذ�ين� ال

�اط�ال9 ب ه�ذ�ا �ق�ت� خ�ل م�ا �ا �ن ب ر� ر�ض�� و�األ� م�او�ات� �الس خ�ل�ق� ف�ي

�ار� الن ع�ذ�اب� �ا ف�ق�ن �ك� �ح�ان ب سArtinya: ”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih

bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam

keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi

(seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-

sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka”.

 Dari ayat ini dapat kita lihat, bahwa melalui pengamatan, kajian dan

pengembangan sains dan teknologi, Allah menghendaki manusia dapat lebih

merasakan kebesaran, kehebatan dan keagungan Nya. Betapa hebatnya alam

ciptaan Allah, yang kebesaran dan keluasannya-pun manusia belum sepenuhnya

mengetahui, maka sudah tentu Maha hebat lagi Allah yang menciptakannya.

C. Integrasi Iman, Ilmu dan Amal

Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, dan teknologi

terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi kedalam suatu

sistem yang disebut dinul islam. Di dalamnya terkandung tiga unsur pokok, yaitu

akidah, syari’ah dan akhlak, dengan kata lain Iman, Ilmu dan Amal shaleh.

Sebagaimana digambarkan dalam Al-Quran yang artinya :

5

(190)

(191)

Page 9: Islam dan Ilmu Pengetahuan

ها �صل أ �ة� �ب ط�ي ة� ج�ر� �ش� ك �ة9 �ب ط�ي �م�ة9 �ل ك �ال9 م�ث �ه الل ب� ض�ر� �يف� ك �ر� ت �م ل� أ

ماء� �الس ف�ى و�ف�رعها �ت� ثاب

Oاس� (25) �لن ل �مثال� األ �ه الل �ضر�ب و�ي �ها ب ر� �ذن� �إ ب حين� �ل ك �ها ل ك أ ؤتى �ت

�رون� �ذ�ك �ت ي �هم �ع�ل ل

“Tidakkah kamu perhatikan Allah telah /membuat perumpamaan kalimat yg

baik (Dinul Islam) seperti sebatang pohon yg baik, akarnya kokoh (menghujam ke

bumi) dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu mengeluarkan buahnya

setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan –

perumpamaan itu agar manusia selalu ingat“ ( QS Ibrahim : 24-25)

Ayat diatas mengindentikkan bahwa Iman adalah akar, Ilmu adalah pohon yg

mengeluarkan dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan Amal

ibarat buah dari pohon itu identik dengan teknologi dan seni. IPTEK

dikembangkan diatas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal saleh

bukan kerusakan alam.

Hubungan Iman, Ilmu , dan Amal amal yang ikhlas itu merupakan amal

perbuatan yang berangkat dari keyakinan semata-mata karena Allah, bukan karena

niat-niat lain yang ada di balik itu. Ciri dari sebuah perbuatan atau amal yang

ikhlas adalah apabila ia dilakukan dengan cara yang terbaik (the best). Manusia

yang berangkat dari niat yang benar, ikhlas kepada Allah kemudian dia

mengetahui ilmu yang berhubungan dengan perbuatannya itu, pasti dia akan

melakukan yang terbaik di dalam hidupnya. Orang yang beramal atau bekerja

seenaknya, berbuat ala kadarnya, melakukan sesuatu karena ingin dipuji orang

bukan karena Allah, biasanya selalu melakukan perbuatannya itu tanpa dilandasi

keyakinan dan kepercayaan yang utuh.

Demikian juga, ketika seseorang beramal atau berbuat sesuatu tanpa atas

dasar ilmu yang benar, tidak didasarkan kepada teori-teori atau syariat-syariat

yang telah ditetapkan, tanpa memenuhi syarat dan rukun dari pekerjaan itu. Pasti

pekerjaannya itu tidak menghasilkan sesuatu yang terbaik. Mana mungkin

seseorang bisa berbuat atau beramal baik, kalau dia tidak tahu ilmunya, pasti

perbuatannya itu akan penuh dengan kesalahan – kesalahan

6

(24)

Page 10: Islam dan Ilmu Pengetahuan

Karena itu dalam melakukan apa saja, terutama yang berhubungan dengan

agama Islam, baik dalam hubungan kita dengan Allah atau dengan sesama

manusia serta alam ini. Maka kita harus berangkat dari sebuah keyakinan terlebih

dahulu, keikhlasan dan ketulusan semata-mata karena Allah, tetapi pada saat yang

sama kita melakukannya atas dasar ilmu yang telah kita miliki itu. Inilah makna

dari amal yang ikhlas, maka ketika Allah menegaskan bahwa kita ini diberi hidup

dan mati untuk menguji kita siapa di antara kita yang paling baik amal

perbuatannya, maupun amal ibadahnya.

Ada tiga unsur utama yang harus ada di dalam sikap kita terhadap agama,

yaitu iman, ilmu, dan amal. Maka, akan tidak ada artinya keyakinan kalau tidak

ada amal perbuatan, tidak ada artinya ilmu yang kita punya kalau tidak melahirkan

amal-amal sholeh dalam kehidupan kita, bahkan naudzubillah ilmu yang tidak

bermanfaat. Justru akan menjadi bumerang yang menghancurkan diri kita dan

orang-orang lain di sekitar kita.

Ancaman Keras Bagi Orang Yang Tidak Beramal Dengan Ilmunya Al-Qur’an

dan Sunnah telah memberikan ancaman keras bagi orang tidak beramal padahal

dia punya ilmu, atau dia mengajak kebaikan dan beramal tapi dirinya sendiri tidak

mengerjakannya. Diantara dalil-dalil yang menunjukkan ancaman keras tersebut

adalah:

�اب� �ت �ك ال ون� �ل �ت ت م� نت� و�أ م� ك �نفس� أ و�ن� �نس� و�ت �ر� �ب �ال ب �اس� الن ون� مر

� �أ �ت أ

ون� �ع�ق�ل ت � �ف�ال أ

“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu

melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al kitab (Taurat)?

Maka tidaklah kamu berpikir?” (QS. al-Baqoroh: 44).

D. Keutamaan Orang Berilmu

Menuntut ilmu termasuk bagian penting dalam kehidupan. Jika ilmu

ditinggalkan, maka manusia akan kesulitan dalam menjalani kesehariannya di

dunia ini bahkan di akhirat nantinya. Allah Swt. pun telah mengharuskan setiap

7

Page 11: Islam dan Ilmu Pengetahuan

hambanya untuk menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun pengetahuan lainnya.

Tujuannya tentu saja berkaitan dengan kehidupan manusia dalam mempersiapkan

diri menuju kehidupan yang abadi, yaitu akhirat. Islam telah mengajarkan kepada

seluruh umatnya untuk senantiasa memiliki semangat yang tinggi dalam mencari

ilmu. Karena mencari ilmu atau sering dikenal sebagai belajar, termasuk amalan

yang memiliki tempat mulia di mata Allah Swt.

Dalam agama Islam, orang berilmu memiliki keutamaan. Keutamaan tersebut

hendaknya dapat mendorong semangat setiap muslim. Adapun beberapa

keutamaan orang berilmu menurut Islam di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Orang yang berilmu berada pada kedudukan paling tinggi daripada orang

dengan amalan lainnya, sekalipun dia termasuk ahli ibadah di dunia ini.

Alasannya yaitu orang ahli ibadah melakukan amalan yang berkaitan dengan

diri mereka masing-masing. Meskipun dia sering salat, puasa, atau ibadah

lainnya yang hanya untuk dirinya sendiri, kedudukan mereka di sisi Allah

Swt. tetap berada di posisi selanjutnya setelah orang yang mengamalkan

ilmunya. Lain halnya orang yang berilmu, mereka belajar mulai dari

membaca, menulis bahkan menghafal ilmunya bukan hanya digunakan untuk

diri mereka sendiri, akan tetapi ilmu yang mereka pelajari akan diamalkan

juga kepada orang lain. Inilah yang menjadikan orang berilmu memiliki

keutamaan lebih daripada orang beramal lainnya. Ilmu yang disampaikan

kepada orang lain, tentu ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan. Ingat, bukan

ilmu sembarangan seperti sihir, cara menyontek atau ilmu lainnya.

2. Adapun keutamaan lainnya, bahwa orang berilmu dikatakan sebagai pewaris

para nabi. Hal ini dapat diketahui dari sosok ulama besar seperti ulama dalam

4 madzhab.

3. Orang berilmu juga akan mendapatkan pahala yang jumlahnya tidak dapat

dihitung oleh manusia. Pahala itulah yang akan membantu setiap orang

berilmu untuk masuk ke surga-Nya.

8

Page 12: Islam dan Ilmu Pengetahuan

Bagaimana dengan guru kita yang telah mengajari kita selama ini? Tentu saja

jawabnya, yaitu guru kita termasuk orang berilmu. Guru kita akan memiliki

keutamaan di sisi Allah Swt. sesuai kehendak-Nya. Lalu, bagaimana dengan kita

yang saat ini masih menuntut ilmu? Tentunya kita juga termasuk orang berilmu

yang tidak boleh melupakan amalan untuk menyampaikan ilmu yang dipelajari

kepada orang lain.

Orang yang berilmu senantiasa diharapkan untuk membagi ilmunya kepada

orang lain. Cara berbaginya pun bervariasi sesuai kemampuan masing. Cara

tersebut tentunya harus sesuai perintah Allah Swt., mulai dari ahsan, hikmah,

sampai nasihat. Ketiga cara tersebut maknanya sebagai berikut.

1. Ahsan artinya baik. Cara ini menjadi dasar utama setiap orang berilmu yang

mengajarkan atau mengamalkannya kepada orang lain. Baik dalam artian

sesuai perintah Allah Swt. ketika memandang dan menilai amalan tersebut,

misalnya ramah atau bahkan sopan kepada orang yang diajarinya.

2. Hikmah artinya ilmu tersebut dapat memberikan manfaat kepada orang yang

sedang mempelajarinya. Oleh karena itu, orang berilmu tidak boleh

melupakan dasar cara ini.

3. Nasihat artinya orang berilmu tersebut mengajarkan ilmu yang benar. Ia

menyampaikannya sebagai bentuk nasihat bahwa ilmu tersebut sangat

dibutuhkan dalam kehidupan. Akan tetapi, hati-hati dengan sikap yang tidak

menggurui meski Anda misalnya, telah mempelajarinya lebih dulu.

Ilmu agama serta ilmu pengetahuan lainnya tidak hanya sebatas dimiliki oleh

diri sendiri tapi juga dianjurkan untuk diamalkan. Ketika ilmu tersebut diamalkan,

secara langsung kegiatan itu dijadikan sebagai tabungan amal seorang muslim.

Allah Swt. menempatkan orang yang memiliki banyak amal juga pada posisi yang

tinggi di sisi-Nya. Mengamalkan ilmu tidak sebatas yang dianggap butuh saja

untuk disampaikan, tapi segala yang dimiliki yang bermanfaat bagi kehidupan.

Dalam berbagi ilmu, janganlah melihat orang yang mau belajar berdasarkan

statusnya, kaya atau miskin. Karena, hal-hal duniawi seperti biaya, jenis pakaian,

9

Page 13: Islam dan Ilmu Pengetahuan

atau tempat belajar tidak akan diperhitungkan oleh Pencipta alam semesta ini.

Wajar saja, jika hal-hal tersebut tidak dijadikan pemberat timbangan amal atau

keutamaan orang berilmu.

Islam senantiasa mengajarkan pemeluknya untuk tidak membedakan status

saudaranya yang lain. Alasannya tentu berkaitan dengan perintah Allah Swt.

tentang kedudukan seorang muslim sama dihadapan Tuhan Pencipta alam semesta

ini. Hal yang membedakannya, yaitu ketakwaan. Oleh itulah, hanya Allah Swt.

yang berhak menilai hambanya dan bukan kita sebagai manusia.

E. Karakteristik dan Klasifikasi Ilmu dalam Islam

Menurut Al-Farabi :

1. Menurut Al-Farabi, perincian klasifikasinya yakni sebagai berikut :

a. Ilmu Bahasa

b. Ilmu Logika

c. Ilmu Matematis

d. Metafisika

e. Ilmu Politik, Ilmu Fiqih dan Ilmu Kalam

2. Karakteristik klasifikasi Ilmu Al-Farabi adalah sebagai berikut:

a. Para pengkaji dapat memilih subjek-subjek yang benar-benar membawa

manfaat bagi dirinya.

b. Memungkinkan seseorang belajar tentang hierarki

c. Memberikan sarana yang bermanfaat dalam menentukan sejauh mana

spesialisasi dapat ditentukan secara benar.

d. Memberikan informasi kepada para pengkaji tentang apa yang

seharusnya dipelajari sebelum seseorang dapat mengklaim diri ahli dalam

suatu ilmu tertentu.

Menurut Al-Gazali :

1. Menurut Al-Gazali, perincian klasifikasinya yakni sebagai berikut :

a. Ilmu teoritis dan ilmu praktis

10

Page 14: Islam dan Ilmu Pengetahuan

Ilmu teoritis adalah ilmu yang menjadikan keadaan-keadaan yang wujud

diketahui sebagaimana adanya.

Ilmu praktis berkenaan dengan tindakan-tindakan manusia untuk

memperoleh kesejahteraan di dunia dan di akhirat.

b.  Ilmu yang dihadirkan dan ilmu yang dicapai

Ilmu yang dihadirkan adalah bersifat langsung, serta merta, suprarasional

(diatas atau diluar jangkauan akal), intuitif (berdasar bisikan hati), dan

kontemplatif (bersifat renungan). Dia biasa menyebut dengan ilmu

ladunni.

Ilmu yang dicapai adalah ilmu yang dicapai oleh akal pikiran manusia

(ilmu insani).

c. Ilmu keagamaan dan ilmu intelektual

Ilmu keagamaan adalah ilmu-ilmu yang diperoleh dari para nabi, tidak

hadir dari akal pikiran manusia biasa.

Ilmu intelektual adalah berbagai ilmu yang dicapai atau diperolek melalui

kemampuan intelek (daya atau kecerdasan berpikir).

d. Ilmu fardu ‘ain dan ilmu fardu kifayah

Ilmu fardu ‘ain merujuk pada kewajiban agama yang mengikat setiap

muslim dan muslimah.

Ilmu fardu kifayah  lebih kepada hal-hal yang merupakan perintah ilahi

yang bersifat mengikat komunitas ( kelompok orang ) muslim dan

muslimat menjadi satu kesatuan.

Menurut Qutubuddin Al-Syirazi :

Menurut Qutubuddin Al-Syirazi, perincian klasifikasinya yakni sebagai

berikut :

a. Ilmu – ilmu filosofis ( kefilsafatan ).

b. Ilmu-ilmu nonfilosofi adalah ilmu-ilmu religius atau termasuk dalam

ajaran wahyu.    

Klasifikasi dari ke-3 tokoh tersebut terhadap ilmu pengetahuan, berpengaruh

sampai kini. Di tanah air kita sering mendengar klasifikasi ilmu dengan : ilmu

agama dan ilmu umum.

11

Page 15: Islam dan Ilmu Pengetahuan

Menurut Al-Qur’an ilmu dibagi menjadi 2, yaitu :

a. Ilmu ladunni, yakni ilmu yang diperoleh tanpa upaya manusia.

b. Ilmu insani, yakni ilmu yang diperoleh karena usaha manusia.

Pembagian ilmu kedalam 2 golongan ini dilakukan karena menurut Al-

Qur’an ada hal-hal yang ada tetapi tidak diketahui manusia, ada pula yang wujud

yang tidak tampak. Ditegaskan dalam Al-Quran antara lain dalam firmanNya pada

surat Al-Haqqah ayat 38-39 yang artinya:

“ Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat dan dengan yang tidak

kamu lihat.”

Dari kalimat terakhir jelas bahwa obyek Ilmu ada 2 yakni : materi dan

nonmateri, fenomena dan nonfenomena, bahkan ada yang wujud yang jangankan

dilihat diketahui manusia saja tidak.  Dari kutipan-kutipan ayat-ayat diatas jelas

bahwa pengetahuan manusia hanyalah sedikit, dan telah diregaskan oleh Allah

dalam firmanNya:“ kamu tidak diberi ilmu ( pengetahuan ) kecuali sedikit.”( Q.S

17 : 85 ). Walaupun sedikit namun manusia harus memanfaatkannya untuk

kemaslahatan manusia.

Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk terus berupaya meningkatkan

kemampuan ilmiahnya. Disamping itu perlu dikemukakan bahwa manusia

memiliki naluri haus pengetahuan, sebagaimana telah dikemukan Rasulullah

dalam sebuah hadistnya : 

“ Ada 2 keinginan yang tidak pernah terpuaskan yaitu keinginan menuntut

ilmu dan keinginan mencari harta”

Yang perlu diusahakan adalah mengarahkan perkembangan ilmu pengetahuan

dan tekhnologi untuk kemaslahatan hidup, bukan untuk merusak dan

membahayakan umat manusia. Pengarahnya adalah agama dan moral yang selaras

dengan ajaran agama. Disinilah letak hubungan antara agama Islam yang

bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadist dengan ilmu pengetahuan dan teknologi

( iptek ) yang bersumber dari akal dan penalaran manusia.

12

Page 16: Islam dan Ilmu Pengetahuan

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan :

1. Islam, agama yang sesuai dengan fitrah semula jadi manusia, maka

syariatnya bukan saja mendorong manusia untuk mempelajari sains dan

teknologi, kemudian membangun dan membina peradaban, bahkan

mengatur umatnya ke arah itu agar selamat dan menyelamatkan baik di

dunia terlebih lagi di akhirat kelak. Ilmu sangat penting dalam kehidupan.

Rasulullah pernah bersabda bahwa untuk hidup bahagia di dunia ini

manusia memerlukan ilmu dan untuk hidup bahagia di akhirat pun

manusia memerlukan ilmu. Untuk bahagia di dunia dan di akhirat,

manusia juga memerlukan ilmu. Jadi kita harus menuntut ilmu, baik ilmu

untuk keselamatan dunia, terlebih lagi ilmu yang membawa kebahagiaan

di akhirat.

2. Iman adalah akar, Ilmu adalah pohon yg mengeluarkan dahan dan cabang-

cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan Amal ibarat buah dari pohon itu

identik dengan teknologi dan seni. IPTEK dikembangkan diatas nilai-nilai

iman dan ilmu akan menghasilkan amal saleh bukan kerusakan alam.

Hubungan Iman, Ilmu , dan Amal amal yang ikhlas itu merupakan amal

perbuatan yang berangkat dari keyakinan semata-mata karena Allah,

bukan karena niat-niat lain yang ada di balik itu.

3. Bagi orang-orang yang berilmu, Allah menjanjikan akan mengangkat

derajat orang-orang yang beriman dan berilmu. Derajat yang diberikan

Allah berupa kemuliaan pangkat, kedudukan, jabatan, harta dan

kelapangan hidup. Jika manusia ingin mendapatkan derajat yang tinggi

13

Page 17: Islam dan Ilmu Pengetahuan

dari Allah, manusia harus berupaya semaksimal mungkin meningkatkan

kualitas keimanan dan keilmuannya dengan keikhlasan dan hanya untuk

mencari ridha Allah semata.

4. Menurut Al-Farabi, klasifikasi ilmu ada ilmu bahasa, logika dan lain lain,

sedangkan karakteristiknya dapat memilih subjek, belajar hierarki dan

memberikan sarana, manfaat dan intformasi.

Menurut Al-Ghazali, ada 4 klasifikasi yaitu, Ilmu teoritis dan ilmu

praktis, Ilmu yang dihadirkan dan ilmu yang dicapai, Ilmu keagamaan

dan ilmu intelektual, Ilmu fardu ‘ain dan ilmu fardu kifayah.

Menurut Al-Syirazi, ada 2 klasifikasi yaitu, Ilmu – ilmu filosofis, dan

Ilmu-ilmu nonfilosofi.

Menurut Al-Qur’an ilmu dibagi menjadi 2 yaitu, Ilmu ladunni, dan Ilmu

insani.

B. SARAN

Dalam penggunaan teknologi dalam bentuk apapun, lebih baik untuk

mampu memilah nilai positif dan negatif yang diberikan dari teknologi

tersebut.

Dalam penggunaan teknologi, mampu mengendalikan diri sehingga tidak

menimbulkan kerusakan bagi lingkungan sekitar, atau dengan kata lain,

lingkungan di mana populasi-populasi berada.

Sebagai manusia yang memiliki dasar keimanan terhadap Allah SWT,

diharapkan mampu memanfaatkan teknologi sesuai dengan koridor-koridor

Islam, sehingga tidak menjadi suatu yang mudharat.

Dalam suatu penciptaan sebuah teknologi, lebih baik tidak ada sesuatu

yang disembunyikan dalam segala sesuatu tentang teknologi tersebut. Baik

dari segi proses penciptaannya, tujuan penciptaannya, dan lain sebagainya.

14

Page 18: Islam dan Ilmu Pengetahuan

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Ilmu

http://zaldym.wordpress.com/2010/02/28/fungsi-manusia-sebagai-khalifah-di-

muka-bumi/

http://www.ilmusipil.com/pengertian-ilmu-pengetahuan-adalah

http://okghiqowiy.blogspot.com/2013/01/ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-

iptek.html

http://plissworld.blogspot.com/2013/01/iptek-dan-seni-dalam-islam-bab-i.html

http://www.slideshare.net/irmayafatwayukha/iptek-dan-seni-dalam-islam

http://www.bimbie.com/orang-berilmu.htm

http://anaukhtiisnaeni.blogspot.com/2014/05/klasifikasi-dan-karakteristik-

ilmu.html

http://iffah-althafunnisa.blogspot.com/2013/02/kedudukan-ilmu-dalam-

islam_9765.html

http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/10/18/karakteristik-dan-klasifikasi-

ilmu-pengetahuan/

http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/10/18/karakteristik-dan-klasifikasi-

ilmu-pengetahuan/

15