35
ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BERDAMPAK PADA LOYALITAS PELANGGAN PADA PT.SINAR SOSRO Muhammad Suharsono, SE,MM Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Jawa Timur Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini mengangkat judul “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian yang Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan PT. Sinar Sosro. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bauran pemasaran dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen yang berdampak pada loyalitas konsumen PT. Sinar Sosro di Sidoarjo dan Surabaya Jawa Timur, (2) untuk mengetahui dari kedua variabel dan satu variabel moderator yang dianalisa tersebut mana yang secara parsial mempunyai pengaruh terhadap loyalitas konsumen. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini meliputi : (1) Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian yang berdampak pada loyalitas konsumen.(2) Gaya hidup yang terdiri dari sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, keluarga, kelas sosial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian yang berdampak pada loyalitas konsumen.(3) Keputusan Pembelian yang terdiri terdiri dari faktor budaya,faktor sosial, pribadi, psikologis berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen. Variabel bebas yaitu bauran pemasaran dan gaya hidup, variabel moderator yaitu keputusan pembelian dan variabel terikatnya yaitu loyalitas konsumen. Sampel penelitian ini adalah 100 responden yang membeli produk Teh Sosro, dengan tehnik purposive sampling. Tehnik analisa yang digunakan menggunakan SEM-PLS (structural equation modeling-Partial Least Square). Kata kunci : Bauran Pemasaran, Gaya Hidup, Keputusan Pembelian dan Loyalitas Konsumen, Tehnik Pengambilan Data ABSTRACT This study raised the title "Analysis Effect of Marketing Mix and life style of Consumer buying Decision Against that Impact Customer Loyalty PT. Sinar Sosro ". The objectives this reseach are (1) to determine effect the marketing mix and lifestyle on consumer buying decisions againt that impact on customer loyalty PT. Sinar Sosro in Sidoarjo and Surabaya in East Java, (2) to find out which know of these two variables

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN BERDAMPAK PADA LOYALITAS PELANGGAN

PADA PT.SINAR SOSRO

Muhammad Suharsono, SE,MM

Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945

Surabaya Jawa Timur

Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini mengangkat judul “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya

Hidup Terhadap Keputusan Pembelian yang Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan PT.

Sinar Sosro. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

bauran pemasaran dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen yang

berdampak pada loyalitas konsumen PT. Sinar Sosro di Sidoarjo dan Surabaya Jawa

Timur, (2) untuk mengetahui dari kedua variabel dan satu variabel moderator yang

dianalisa tersebut mana yang secara parsial mempunyai pengaruh terhadap loyalitas

konsumen.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini meliputi : (1) Bauran pemasaran

yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian yang berdampak pada loyalitas konsumen.(2) Gaya hidup yang

terdiri dari sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, keluarga, kelas sosial

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian yang berdampak pada loyalitas

konsumen.(3) Keputusan Pembelian yang terdiri terdiri dari faktor budaya,faktor sosial,

pribadi, psikologis berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen.

Variabel bebas yaitu bauran pemasaran dan gaya hidup, variabel moderator yaitu

keputusan pembelian dan variabel terikatnya yaitu loyalitas konsumen. Sampel

penelitian ini adalah 100 responden yang membeli produk Teh Sosro, dengan tehnik

purposive sampling. Tehnik analisa yang digunakan menggunakan SEM-PLS

(structural equation modeling-Partial Least Square).

Kata kunci : Bauran Pemasaran, Gaya Hidup, Keputusan Pembelian dan Loyalitas

Konsumen, Tehnik Pengambilan Data

ABSTRACT

This study raised the title "Analysis Effect of Marketing Mix and life style of

Consumer buying Decision Against that Impact Customer Loyalty PT. Sinar Sosro ".

The objectives this reseach are (1) to determine effect the marketing mix and lifestyle

on consumer buying decisions againt that impact on customer loyalty PT. Sinar Sosro in

Sidoarjo and Surabaya in East Java, (2) to find out which know of these two variables

Page 2: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

and one of the moderator variables analyzed which partially dominant influence in

determining the consumer loyalty.

The hypothesis of this study include: (1) The marketing mix consists of product,

price, place and promotion significantly influence purchasing decisions that have an

impact on customer loyalty. (2) Lifestyle consisting of attitude, experience and

observation, personality, family, social class effect significantly buying decisions have

an impact on customer loyalty. (3) buying decisions consisting consisting of cultural,

social, personal, psychological effect on consumer loyalty.

Independent variable is the marketing mix and lifestyle, moderator variables and

the dependent variable buying decision is consumer loyalty. The sample was 100

respondents who buy products Sosro Tea, with purposive sampling technique. Analysis

techniques were used using SEM-PLS (structural equation modeling Partial Least

Square).

Keywords: Marketing Mix, Lifestyle, Purchasing Decisions and Consumer Loyalty,

Data Collection Techniques

PENDAHULUAN

PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan

ciri khas teh asli. PT. Sinar Sosro mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu

Teh Botol Sosro. Karena produk teh ini merupakan salah satu produk yang menawarkan

kualitas produknya dalam menarik minat beli konsumen, karena sebagai minuman tanpa

bahan pengawet. Hal ini menjadi hal yang penting menjadi perhatian manajemen PT.

Sinar Sosro yang menjadi objek penelitian penulis. Hal ini tentunya akan meningkatkan

hasil penjualan yang pada akhirnya akan terus berkembang sejalan dengan

meningkatnya kepercayaan konsumen. Jadi dapat disimpulkan berhasil atau tidaknya

suatu merek dalam menarik konsumen sangat tergantung pada persepsi konsumen

terhadap merek tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus dapat dapat memaksimalkan

pemasaran produk di pasar agar dapat dikonsumsi oleh konsumen yaitu dengan

memaksimalkan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) sebagai indikatornya yaitu

product, price, place and promotion dalam penetrasi produk ke pasar dan Gaya Hidup

sebagai indikatornya yaitu sikap, pengalaman, kepribadian, konsep diri, motif, persepsi,

kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan. Menjadikan produk Teh

Sosro ada nilai pembeda dengan produk yang lain ( unique selling point) yaitu sesuai

dengan filsofi pendiri teh botol Sosro yaitu Peduli terhadap kualitas, keamanan,

kesehatan, ramah lingkungan dan praktis. Sehingga menciptakan dan meningkatkan

loyalitas konsumen produk teh botol sosro tersebut.

Perumusan Masalah

a. Apakah Bauran Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian ?

b. Apakah Gaya Hidup berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ?

c. Apakah Bauran Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

pelanggan ?

d. Apakah Gaya Hidup berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan?

Page 3: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

e. Apakah Keputusan Pembelian berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

pelanggan ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas maka tujuan penelitian

yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh bauran pemasaran dan gaya hidup terhadap

keputusan pembelian konsumen PT. Sinar Sosro.

2. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh bauran pemasaran dan gaya hidup terhadap

loyalitas konsumen PT. Sinar Sosro.

3. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas

konsumen PT. Sinar Sosro.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat TeoritisManfaat bagi perusahaan adalah untuk mengetahui tanggapan

konsumen mengenai signifikansi pengaruh bauran pemasaran dan gaya hidup

baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan pembelian konsumen.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi semua

pihak yang berminat terhadap bidang manajemen pemasaran terutama yang

berkaitan dengan bauran pemasaran dan gaya hidup serta dapat menambah

wawasan dan pengetahuan menyusun dalam bidang pemasaran.

b. Bagi Penulis, menambah wawasan pengetahuan penulis mengenai

manajemen pemasaran khususnya dibidang bauran pemasaran dan gaya

hidup

TINJAUAN PUSTAKA

Bauran Pemasaran

Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong bahwa Marketing Mix adalah “The set

of tactical marketing tools that be firm blends to produce the response it wants in the

target market” (Kotler,2012:75).

Dari pernyataan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Marketing Mix/

Bauran Pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan

untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya.

Mengacu pada Elliot Rundle-Thiele Waller dalam buku Marketing

(Elliot&Rundle&Waller,2012:23), Marketing Mix/ Bauran pemasaran meliputi 7P yaitu:

1. Product (Produk)

“A good, service or idea offered to the market for exchange”. Barang, jasa, atau ide

yang ditawarkan ke pasar untuk terjadi sebuah pertukaran.

2. Price (harga)

Page 4: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

“The amount of money a business demands in exchange for its offerings”. Jumlah

uang yang di minta dalam bisnis untuk terjadi pertukarang sesuai dengan yang

ditawarkan.

3. Place (tempat)

“The means of making the offering available to the customer at the right time and

place”.Membuat peluang untuk para konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

4. Promotion (Promosi)

“The marketing activities that make potential customers, partners, and society

aware of and attracted to the business’s offerings”. Kegiatan pemasaran yang

membuat pelanggan potensial , mitra , dan masyarakat sadar dan tertarik dengan

penawaran bisnis ini

5. People (Orang)

“People refers to any person coming into contact with customers who can affect

value for customers”. Orang-orang yang merujuk kepada setiap orang yang datang

dan berinteraksi dengan pelanggan yang dapat mempengaruhi nilai bagi pelanggan.

6. Process (Proses)

“The systems used to create,communicate,deliver and exchange an offering”.

Sistem yang digunakan untuk menciptakan, berkomunikasi, memberikan dan

pertukaran.

7. Physical Evidence ( Bukti Fisik)

“Tangible cues that can be used as a means to evaluate service quality prior to

purchase”. Isyarat nyata yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mengevaluasi

kualitas pelayanan sebelum membeli.

Gaya Hidup

Gaya hidup menurut Kotler (2002, p. 192) adalah pola hidup seseorang di dunia

yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan

“keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep

diri, motif, dan persepsi (Nugraheni, 2003) dengan penjelasannya sebagai berikut:

1. Sikap

Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk

memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman

dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat

dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya.

2. Pengalaman dan pengamatan.

Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku,

pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari,

Page 5: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman

sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.

3. Kepribadian.

Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang

menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.

4. Konsep diri.

Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk

menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek.

Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu

objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku

individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan

frame of reference yang menjadi awal perilaku.

5. Motif

Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman

dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika

motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk

gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.

1. Persepsi

Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan

menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti

mengenai dunia.

Adapun faktor eksternal dijelaskan oleh Nugraheni (2003) sebagai berikut:

1. Kelompok referensi.

Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau

tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan

pengaruh langsung adalah kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya

dan saling berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung

adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut.

Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya

hidup tertentu

2. Keluarga.

Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap

dan perilaku individu.Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan

anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.

3. Kelas sosial.

Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama

dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para

anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama.

Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu

kedudukan (status) dan peranan.

Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan,

prestise hak-haknya serta kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh

seseorang dengan usaha yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan

merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak

dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan.

4. Kebudayaan.

Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,

adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota

Page 6: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola

perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen

1. Faktor Kebudayaan

Faktor kebudayaan memiliki pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku

konsumen. Peran budaya, sub budaya dan kelas sosial, sangatlah penting sebagai

berikut :

a. Budaya, seringkali dikatakan suatu simbol dan fakta yang kompleks yang

diciptakan oleh manusia dan diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu

dan pengatur dalam tingkat laku manusia dalam mayarakat.

b. Sub Budaya, terdiri dari bangsa, agama, kelompok, ras, dan daerah geografi.

Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering

merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan

konsumen.

c. Kelas Sosial, pada dasarnya kelas sosial memiliki strata sosial. Strata sosial

tersebut kadang-kadang berbentuk sistem kasta dimana organisasi kasta yang

berbeda dibasarkan dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan

kasta mereka. Kelas sosial memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut :

Orang-orang dalam kelas sosial yang sama cenderung bertingkah laku lebih

seragam dari pada orang-orang dari kelas sosial yang berbeda.

Orang-orang merasa menempati posisi yang inferior atau superior sehubungan

dengan kelas sosial mereka.

Kelas sosial seseorang ditandai oleh sekumpulan variabel seperti, penghasilan,

kesejahteraan, pendidikan, dan pandangan terhadap nilai.

Individu dapat berpindah dari dari satu kelas ke kelas sosial lainnya sepanjang

hidup merek.

2. Faktor Sosial

a. Kelompok acuan, seseorang terdiri dari kelompok yang memiliki pengaruh

langsung ( tatap muka ) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku

seseorang. Perusahaan yang memiliki produk dan merek dengan pengaruh

kelompok yang kuat harus menentukan bagaimana menjangkau dan

mempengaruhi para pimpinan opini kelompok acuan ini. Pemimpin acuan

(opinion leader) adalah orang dalam komunikasi informasi yang sehubungan

dengan produk, yang memberikan sarana atau informasi tentang produk atau jenis

produk tertentu seperti, merek apa yang terbaik atau bagaimana produk tertentu

mungkin bermanfaat.

b. Keluarga, merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam

masyarakat, dan mereka telah menjadi objek penelitian yang ekstensif. Anggota

keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat

membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembelian. Keluarga orientasi

terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang, dari orang tua seseorang

mendapat orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga

diri dan cinta. Bahkan jika pembeli tidak lagi berinteraksi secara insetif dengan

kelurga, pengaruh keluarga terhadap perilaku pembelian dapat tetap signifikan.

Keluarga prokreasi yaitu keluarga yang terdiri dari pasangan dan anak-anak

seseorang.

Page 7: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

c. Peran dan Status, seseorang berpartisipasi kedalam banyak kelompok sepanjang

hidupnya dalam keluarga, club, organisasi. Posisi seseorang dalam tiap-tiap

kelompok dapat didefinisikan dalam peran dan status. Peran meliputi kegiatan

yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Dan setiap peran memiliki

statusnya masing-masing sesuai dengan jabatan yang dipegangnya di dalam suatu

organisasi atau perusahaan.

3. Faktor Pribadi

a. Usia dan tahap siklus hidup, orang membeli barang dan jasa yang berbeda

sepanjang hidupnya. Merek makanan bayi dalam tahun-tahun awal hidupnya,

banyak ragam makanan dalam tahun-tahun pertumbuhan dan dewasa, diet khusus

dan tahun-tahun berikutnya. Misalnya selera orang dalam pakaian, perabotan, dan

rekreasi juga berhubungan dengan usia.

b. Pekerjaan, pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar

mencoba mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerjaan atau jabatan yang

memiliki kecenderungan minat diatas rata-rata dalam produk atau jasa mereka.

c. Keadaan ekonomi, pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonominya.

Keadaan ekonomi terdiri dari pengahasilan yang dapat dibelanjakan (tingkat,

kestabilan, pola waktu), tabungan dan aktiva (presentase yang lancar / likuid),

hutang kemampuan untuk meminjam dan sikap atas belanja atau menambung.

d. Gaya hidup, orang berasal dari sub budaya, kelas sosial bahkan dari pekerjaan

yang sama, mungkin memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola

hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam

kegiatan, minat dan opini yang bersangkutan. Gaya hidup melukiskan “

keseluruhan pribadi” yang berinteraksi dengan lingkungan.

4. Faktor Psikologis

a. Motivasi, kebutuhan muncul dari tekanan psikologi, seperti kebutuhan akan

pengakuan, penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok, motif adalah

kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.

b. Persepsi, merupakan proses bagaimana seorang individu memilih

mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi

untuk menciptakan suatu gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak

hanya bergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga pada rangsangan yang

berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu.

c. Pembelajaran, meliputi Perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari

pengalaman. Sebagian basar perilaku manusia adalah hasil belajar. Ahli teori

pembelajaran yakni bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja

dorongan, rangsangan, petunjuk, tanggapan

d. Keyakinan dan sikap, Keyakinan dan sikap diperoleh dari tindakan dan belajar

yang dilakukan oleh seorang individu. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif

yang dianut seseorang untuk menyakinkan tentang sesuatu hal. Sedangkan

sikap adalah evaluasi, perasaan, emosional dan kecenderungan tindakan yang

menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap beberapa obyek

dan gagasan.

Loyalitas Pelanggan/Konsumen

Boulding (dalam Ali Hasan, 2008:83) mengemukakan bahwa terjadinya loyalitas

merek pada konsumen disebabkan oleh adanya pengaruh kepuasan dan ketidakpuasan

Page 8: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

terhadap merek tersebut yang terakumulasi secara terus – menerus disamping adanya

persepsi tentang kualitas produk.

Loyalitas konsumen terhadap merek merupakan salah satu dari aset merek, yang

menunjukkan mahalnya nilai sebuah loyalitas, karena untuk membangunnya banyak

tantangan yang harus dihadapi serta membutuhkan waktu yang sangat lama. Lebih

lanjut dijelaskan bahwa loyalitas konsumen bagi perusahaan antara lain :

1. Mengurangi biaya pemasaran

Konsumen setia dapat mengurangi biaya pemasaran. Beberapa penelitian

menunjukkan bahwa biaya untuk mendapatkan konsumen baru enam kali lebih besar

dibandingkan dengan biaya untuk mempertahankan konsumen yang ada. Biaya iklan

dan bentuk-bentuk promosi lain dikeluarkan dalam jumlah besar, belum tentu dapat

menarik konsumen baru, karena tidak gampang membentuk sikap positif terhadap

merek.

2. Trade leverage (pengaruh perdagangan)

Loyalitas terhadap merek menyediakan trade leverage bagi perusahaan. Sebuah

produk dengan merek yang memiliki konsumen serta akan menarik para distributor

untuk memberikan ruang yang lebih besar dibandingkan dengan merek lain di toko

yang sama. Merek yang memiliki citra kualitas tinggi, akan memaksa konsumen

membeli secara berulang-ulang merek yang sama bahkan mengajak konsumen lain

untuk membeli merek tersebut.

3. Menarik konsumen baru

Konsumen yang puas dengan merek yang dibelinya dapat memengaruhi konsumen

lain. Konsumen yang tidak puas akan menyampaikan ketidakpuasannya kepada 8

hingga 10 orang. Sebaliknya, bila puas akan menceritakan bahkan

merekomendasikan kepada orang lain untuk memilih produk yang telah memberikan

kepuasan.

4. Merespon ancaman pesaing

Loyalitas terhadap merek memungkinkan perusahaan memiliki waktu untuk

merespon tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pesaing. Jika pesaing

mengembangkan produk yang lebih superior, perusahaan memiliki kesempatan untuk

membuat produk yang lebih baik dalam jangka waktu tertentu, karena bagi pesaing

relatif sulit untuk memengaruhi konsumen-konsumen yang setia. Mereka butuh

waktu yang relatif lama. Karena pentingnya loyalitas konsumen, maka loyalitas

konsumen terhadap merek dianggap sebagai aset perusahaan dan berdampak besar

terhadap pangsa pasar serta profitabilitas perusahaan.

5. Nilai kumulatif bisnis berkelanjutan

Upaya mempertahankan (retensi) konsumen dan loyal pada produk perusahaan

sepanjang customer lifetime value, dengan cara menyediakan produk yang konstan

dibutuhkan secara teratur dengan harga per unit yang lebih rendah.

6. Word of mouth communication

Konsumen yang memiliki loyalitas terhadap produk akan bersedia bercerita hal-hal

baik (positive word of mouth) tentang perusahaan dan produknya kepada orang lain,

teman dan keluarga yang jauh persuasif daripada iklan.

Page 9: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat yang digunakan pada

penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian terkatagori sebagai penelitian

eksplanasi (Explanatory Research) yaitu penelitian yang bermaksud menggambarkan

pola hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih.

Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2014 :149).

Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud adalah Populasi dalam penelitian

ini adalah konsumen yang mengkonsumsi produk Teh Sosro di wilayah

Surabaya dan Sidoarjo

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiono, 2014:149). Sampel yang dapat mewakili populasi

memerlukan metode pengambilan sampel (teknik sampling) yang tepat. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan sampel jenuh. Semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel yaitu sebanyak 100 orang.

Definisi Konsep dan Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel independen (variabel bebas) adalah merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

dependen (terikat).

2. Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

3. Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau

memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen

Definisi Operasional Variabel Penelitian Untuk mendefinisikan variabel-variabel yang dianalisa, maka perlu dijelaskan

pengertian mengenai rumusan dari definisi operasional. Adapun definisi operasional

variabel yang dianalisa sebagai berikut:

1. Bauran Pemasaran (X1)

Indikator untuk mengukur bauran pemasaran yaitu produk (X1.1), harga (X1.2),

tempat (X1.3), promosi (X1.4)

2. Gaya Hidup (X2)

Indikator untuk mengukur Gaya hidup yaitu sikap (X2.1), pengalaman dan

pengamatan (X2.2), kepribadian(X2.3), Keluarga (X2.4), Kelas sosial (X2.5)

3. Keputusan Pembelian

Indikator untuk mengukur Keputusan Pembelian yaitu variabel Z, yang terdiri

dari: Faktor Budaya (Z1.1), Faktor Sosial (Z1.2), Pribadi (Z1.3), Psikologis (Z1.4)

4. Loyalitas Pelanggan (Y1)

Page 10: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

enam indikator untuk mengukur gaya hidup yaitu: Kurangi biaya pemasaran

(Y1.1), Trade leverage (Y1.2), Menarik konsumen baru (Y1.3), Merespon ancaman

pesaing (Y1.4), Nilai kumulatif bisnis berkelanjutan (Y1.5), Word of mouth

communication (Y1.6)

Metode Pengumpulan data

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya, Sugiyono (2014:230). Sedangkan studi kepustakaan dilakukan dengan

menghimpun data dari berbagai literatur, baik di perpustakaan maupun di tempat lain.

Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :

1. Data Kualitatif, yaitu data yang tidak dapat dihitung (bukan berupa angka) dan

diperoleh dalam bentuk informasi dari konsumen produk Teh Sosro di Surabaya

dan Sidoarjo maupun pihak-pihak lain yang ada kaitannya dengan masalah yang

akan dibahas.

2. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka yang dapat dihitung.

Sumber Data terdiri atas :

a. Data primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari para responden di lokasi penelitian

melalui pengamatan langsung maupun hasil wawancara dan penyebaran

kuesioner.

b. Data sekunder

Yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh dari literatur, dokumen,

serta laporan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian akan

dilakukan. Adapun tempat penelitian yang akan dilakukan oleh penulis berlokasi di kota

surabaya dan kabupaten sidoarjo Jawa Timur

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama 2 minggu yaitu tanggal 27 Oktober

sampai 27 Nopember 2015.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengujian pertama yang dilakukan adalah evaluasi model pengukuran yakni

mengukur korelasi antara indikator dengan konstruk/variabel laten. Dengan

mengetahui korelasinya akan diketahui validitas dan reliabilitas sebuah model. Untuk

mengukur validitas dan reliabilitas konstruk, dilakukan dengan melihat validitas

konvergen, validitas diskriminan, dan reliabilitas konstruk (Ghozali 2008). Dari hasil

analisis, semua indikator baik model 1 maupun model 2 memiliki validitas

konvergen, validitas diskriminan, dan reliabilitas konstruk yang telah dipersyaratkan.

Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa model memiliki validitas dan reabilitas

yang baik.

2. Pengujian yang kedua adalah menguji model struktural atau disebut juga inner model

menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan pada substantive theory.

Menilai inner model dapat dilakukan dengan cara melihat model struktural yang

terdiri dari hubungan yang dihipotesiskan di antara konstruk-konstruk laten dalam

model penelitian. Dengan menggunakan metode Bootstrapping pada SmartPLS,

Page 11: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

dapat diperoleh kesalahan standar (standard errors), koefisien jalur (path

coefficients/β), dan nilai T-Statistik. Dengan teknik ini, peneliti dapat menilai

signifikansi statistik model penelitian dengan menguji hipotesis untuk tiap jalur

hubungan.

3. Uji Validitas, Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Valid berarti berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono (2008:109). Kriteria uji validitas

yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk (construct validity).

Uji validitas ini dilakukan dengn mengkorelasikan antara skor konstruk dengan skor

totalnya. Teknik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik product

moment correlation.).

4. Uji Reliabilitas, Menurut Husen Umar (2007:60), Reliabilitas adalah derajat

ketepatan, ketelitian atau akurasi yang ditujukan oleh instrument pengukuran. Dalam

beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap sekelompok subjek yang mana diperoleh

dari hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum

berubah.

Analisis reliabilitas menunjukkan pada pengertian apakah instrumen dapat

mengukur suatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Ukuran dikatakan

reliabel jika ukuran tersebut memberikan hasil yang konsisten. Reliabilitas diukur

dengan menggunakan metode cronbach alpha Analisis validitas dan reabilitas akan

dilakukan dengan bantuan paket program PLS (Partial Least Square). Uji reliabilitas

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur yang dapat memberikan hasil yang relatif

sama apabila dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama. Tingkat yang

dapat diterima adalah sebesar 0,70 walaupun angka itu bukanlah suatu ukuran “mati” .

Pemodelan dalam PLS-Path Modeling ada dua model yaitu outer model dan Inner

model. Kriteria uji dilakukan pada kedua model yaitu:

1. Outer model (Model Measurement)

Model ini menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan indikator-

indikatornya. atau dapat dikatakan bahwa outer model mendefinisikan bagaimana setiap

indikator berhubungan dengan variabel latennya. Uji yang dilakukan pada outer model :

Convergent Validity. Nilai convergen validity adalah nilai loading faktor pada

variabel laten dengan indikator-indikatornya. Nilai yang diharapkan >0.7.

Discriminant Validity. Nilai ini merupakan nilai cross loading faktor yang berguna

untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu

dengan cara membandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih

besar dibandingkan dengan nilai loading dengan konstruk yang lain.

Composite Reliability. Data yang memiliki composite reliability >0.8 mempunyi

reliabilitas yang tinggi.

Average Variance Extracted (AVE). Nilai AVE yang diharapkan >0.5.

Cronbach Alpha. Uji reliabilitas diperkuat dengan Cronbach Alpha.Nilai diharapkan

>0.6 untuk semua konstruk.

Page 12: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Uji yang dilakukan diatas merupakan uji pada outer model untuk indikator

reflektif. Untuk indikator formatif dilakukan pengujian yang berbeda. Uji untuk

indikator formatif yaitu :

Significance of weights. Nilai weight indikator formatif dengan konstruknya harus

signifikan.

Multicolliniearity. Uji multicolliniearity dilakukan untuk mengetahui hubungan

antar indikator. Untuk mengetahui apakah indikator formatif mengalami

multicolliniearity dengan mengetahui nilai VIF. Nilai VIF antara 5- 10 dapat

dikatakan bahwa indikator tersebut terjadi multicolliniearity.

Masih ada dua uji untuk indikator formatif yaitu nomological validity dan external

validity.

2. Inner Model (Model Structural).

Uji pada model struktural dilakukan untuk menguji hubungan antara konstruk

laten. Ada beberapa uji untuk model struktural yaitu :

R Square pada konstruk endogen. Nilai R Square adalah koefisien determinasi pada

konstruk endogen. Menurut Chin (1998), nilai R square sebesar 0.67 (kuat), 0.33

(moderat) dan 0.19 (lemah)

Estimate for Path Coefficients, merupakan nilai koefisen jalur atau besarnya

hubungan/pengaruh konstruk laten. Dilakukan dengan prosedur Bootrapping.

Effect Size (f square). Dilakukan untuk mengetahui kebaikan model.

Prediction relevance (Q square) atau dikenal dengan Stone-Geisser's. Uji ini

dilakukan untuk mengetahui kapabilitas prediksi dengan prosedur blinfolding.

Apabila nilai yang didapatkan 0.02 (kecil), 0.15 (sedang) dan 0.35 (besar). Hanya

dapat dilakukan untuk konstruk endogen dengan indikator reflektif.

Hasil Penelitian

Karakteristik Responden

Berdasarkan kuesioner yang terkumpul tersebut didapatkan informasi tentang

karakteristik responden yaitu jenis kelamin, usia, masa kerja dan tingkat pendidikan. 1. Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Responden

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Pria 51 51

2 Wanita 49 49

Jumlah 100 100 %

Karakteristik Responden berdasarkan Usia

No. Rentang umur Jumlah Prosentase (%)

1 < 20 tahun 11 11

2 21 tahun s/d 25 tahun 12 12

Page 13: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

3 26 tahun s/d 30 tahun 34 34

4 31 tahun s/d 35 tahun 21 21

5 36 tahun s/d 40 tahun 10 10

6 41 tahun s/d 45 tahun 8 8

7 > 46 tahun 4 4

Total 100 100

Sumber : Data olahan peneliti (2015)

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1 SD 1 1

2 SMP 2 2

3 SMA 1 1

4 S1 95 95

5 S2 1 1

Jumlah 100 100% Sumber : Data olahan peneliti (2015)

Berdasarkan Tabel 5.3, dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpendidikan

S1 yaitu sebanyak 95 orang (95%)

Deskripsi Variabel Penelitian

Analisis data deskriptif adalah suatu analisis data dengan cara mendeskripsikan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau populasi dimana sampel diambil (generalisasi). Analisis

ini digunakan untuk mendeskripsikan nilai-nilai dari hasil kuesioner masing-masing

variabel. Kemudian dilanjutkan dengan menghitung mean untuk mean variabel bebas

dan terikat serta menganalisis tanggapan dari responden berdasarkan dari kuesioner

yang diolah.

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan melalui tabulasi dan proses

koding jawaban responden, maka diperoleh gambaran obyek dari variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini.

Untuk mencari nilai atau masing-masing responden dilakukan dengan cara

menjumlahkan nilai jawaban kuesioner masing-masing variabel dan dibagi dengan

banyaknya jumlah pernyataan masing-masing variabel. Sehingga di dapatkan nilai

mean. Nilai mean tersebut dimasukkan ke dalam kelas-kelas dimana penentuan

intervalnya mencapai rumus sebagai berikut :

Interval = Nilai tertinggi – Nilai terendah = 5 – 1 = 1,00

Jumlah kelas 4

Nilai tertinggi adalah 5 berasal dari 4 skala penilaian di kuesioner. Nilai terendah

adalah 1 berasal dari 1 skala penilaian di kuesioner. Jumlah kelas adalah 4, mulai dari 1

sampai 4.

Dari hasil perhitungan rata-rata tiap indikator yang disertakan pada kuesioner,

nilai tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori berikut :

Page 14: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

N0. Nilai rata-rata Klasifikasi

1 1,00 s/d 2,00 Sangat Rendah

2 2,01 s/d 3,00 Rendah

3 3,01s/d 4,00 Tinggi

4 4,00 s/d 5,00 Sangat Tinggi

1. Bauran Pemasaran Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas

Variabel Bauran Pemasaran

Item

Pernyataan

Tanggapan Mean Keterangan

STS TS N S SS

X1.1 - - 13 38 49 4,36 Sangat tinggi

X1.2 - - - 56 44 4,44 Sangat tinggi

X1.3 - 3 19 58 20 3,95 Tinggi

X1.4 - 3 20 39 38 4,12 Sangat tinggi

X1.5 9 16 39 30 6 3,08 Tinggi

X1.6 - - 20 39 41 4,21 Sangat tinggi

X1.7 - - 8 52 40 4,32 Sangat tinggi

X1.8 - - 13 57 30 4,17 Sangat tinggi

X1.9 - 1 12 68 19 4,05 Sangat tinggi

X1.10 - - 7 52 41 4,34 Sangat tinggi

X1.11 - 3 20 39 38 4,12 Sangat tinggi

X1.12 9 16 39 30 6 3,08 Tinggi

X1.13 - 7 12 58 23 3,97 Tinggi

Rata-rata Total 4,02 Sangat Tinggi

Sumber : Lampiran, data diolah peneliti

Berdasarkan informasi dari Tabel 5.5 dengan mean variabel sebesar 4,02

menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian yang tinggi terhadap bauran

pemasaran. Bila dilihat dari mean masing-masing indikator pada kisaran nilai

terendah sebesar 3,08 dan tertinggi sebesar 4,44 semuanya berada dalam rentang

antara tinggi dan sangat tinggi menunjukkan adanya respon yang moderat bahwa

keempat indikator bauran pemasaran yaitu pengaruh produk, harga, tempat dan

promosi

2. Gaya Hidup Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas

Variabel Gaya Hidup

Page 15: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Item

Pernyataan

Tanggapan Mean Keterangan

STS TS N S SS

X2.1 - - 3 60 37 4,34 Sangat tinggi

X2.2 - - 6 28 66 4,60 Sangat tinggi

X2.3 - - 6 40 54 4,48 Sangat tinggi

X2.4 - 6 7 53 34 4,15 Sangat tinggi

X2.5 - 1 20 50 29 4,07 Sangat tinggi

X2.6 - - 2 62 36 4,34 Sangat tinggi

X2.7 - - 17 46 37 4,20 Sangat tinggi

X2.8 - - 6 51 43 4,37 Sangat tinggi

X2.9 - - 2 65 33 4,31 Sangat tinggi

X2.10 - - 5 78 17 4,12 Sangat tinggi

X2.11 - - 13 38 49 4,36 Sangat tinggi

X2.12 - - - 56 44 4,44 Sangat tinggi

X2.13 - 3 19 58 20 3,95 Tinggi

X2.14 - 3 20 39 38 4,12 Sangat tinggi

X2.15 9 16 39 30 6 3,08 Tinggi

Rata-rata Total 4,20 Sangat tinggi

Sumber : Lampiran, darta diolah peneliti

Berdasarkan informasi dari Tabel 5.6 dengan mean variabel sebesar 4,20

menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian yang sangat tinggi terhadap

gaya hidup. Bila dilihat dari mean masing-masing indikator pada kisaran nilai

terendah sebesar 3,08 dan tertinggi sebesar 4,60 semuanya berada dalam rentang

sangat tinggi menunjukkan adanya respon yang sangat

moderat bahwa kesepuluh indikator yaitu pengaruh sikap, pengalaman dan

pengamatan, kepribadian, keluarga dan kelas sosial

3. Keputusan Pembelian Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas

Variabel Keputusan Pembelian

Item

Pernyataan

Tanggapan Mean Keterangan

STS TS N S SS

Z1.1 - - 16 60 24 4,08 Sangat Tinggi

Z1.2 1 9 8 63 19 3,90 Tinggi

Z1.3 - 2 38 37 23 3,81 Tinggi

Z1.4 - 9 14 53 24 3,92 Tinggi

Z1.5 - 2 22 45 31 4,05 Sangat Tinggi

Page 16: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Z1.6 - - 1 58 41 4,40 Sangat Tinggi

Z1.7 - - - 37 63 4,63 Sangat Tinggi

Z1.8 - 2 42 51 5 3,59 Tinggi

Z1.9 - - 25 50 25 4,00 Sangat Tinggi

Z1.10 - - 5 55 40 4,35 Sangat Tinggi

Z1.11 - 2 18 54 26 4,04 Sangat Tinggi

Z1.12 - 1 6 76 17 4,09 Sangat Tinggi

Z1.13 - - - 35 65 4,65 Sangat Tinggi

Rata-rata Total 4,12 Sangat Tinggi

Sumber : Lampiran, data diolah peneliti

Berdasarkan informasi dari Tabel 5.8 dengan mean variabel sebesar 4,12

menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian yang tinggi terhadap

keputusan pembelian. Bila dilihat dari mean masing-masing indikator pada kisaran

nilai terendah sebesar 3,59 dan tertinggi sebesar 4,63 semuanya dalam rentang tinggi

dan sangat tinggi menunjukkan adanya respon yang sangat moderat bahwa keempat

indikator yaitu faktor budaya, faktor sosial, pribadi dan psikologis

4. Loyalitas Konsumen Tabel 5.9

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas

Variabel Loyalitas Pelanggan

Item

Pernyataan

Tanggapan Mean Keterangan

STS TS N S SS

Y1.1 - - 11 78 11 4,00 Sangat tinggi

Y1.2 - - 3 53 44 4,41 Sangat tinggi

Y1.3 - - 26 57 17 3,91 Tinggi

Y1.4 - - 4 70 26 4,22 Sangat tinggi

Y1.5 - - 5 34 61 4,56 Sangat tinggi

Y1.6 - - - 25 75 4,75 Sangat tinggi

Y1.7 - - 8 41 51 4,43 Sangat tinggi

Y1.8 - 2 6 59 33 4,23 Sangat tinggi

Y1.9 - - - 42 58 4,58 Sangat tinggi

Y1.10 - - - 33 67 4,67 Sangat tinggi

Y1.11 - - 6 52 42 4,36 Sangat tinggi

Y1.12 - - - 41 59 4,59 Sangat tinggi

Y1.13 - - 8 64 28 4,20 Sangat tinggi

Y1.14 - 1 10 53 36 4,24 Sangat tinggi

Y1.15 - - 13 57 30 4,17 Sangat tinggi

Page 17: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Y1.16 - - - 24 76 4,76 Sangat tinggi

Y1.17 - - 5 34 61 4,56 Sangat tinggi

Y1.18 - - 1 40 59 4,58 Sangat tinggi

Rata-rata Total 4,40 Sangat tinggi

Sumber : Lampiran, data diolah peneliti

Berdasarkan informasi dari Tabel 5.9 dengan mean variabel sebesar 4,40

menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian yang tinggi terhadap loyalitas

pelanggan. Bila dilihat dari mean masing-masing indikator pada kisaran nilai

terendah sebesar 3,91 dan tertinggi sebesar 4,76 semuanya berada dalam rentang

sangat tinggi menunjukkan adanya respon yang sangat moderat bahwa keempat

indikator yaitu kurangi biaya pemasaran, trade leverage, menarik konsumen baru,

merespon ancaman pesaing, nilai kumulatif bisnis berkelanjutan dan word of mouth

communication

Uji Instrumen Data

Uji Validitas

Indikator maupun item yang valid memiliki hasil perhitungan koefisien korelasi

(r hitung) bernilai positif serta didukung dengan signifikansi (p) < 0,05.

1. Variabel Bauran Pemasaran

Tabel 5.10

Hasil Pengujian Validitas

Variabel Bauran Pemasaran

Variabel/Indikator r hitung Signifikansi Keterangan

X1.1 0.717 0.000 Valid

X1.2 0.430 0.000 Valid

X1.3 0.497 0.000 Valid

X1.4 0.620 0.000 Valid

X1.5 0.483 0.003 Valid

X1.6 0.552 0.000 Valid

X1.7 0.730 0.000 Valid

X1.8 0.521 0.000 Valid

X1.9 0.321 0.001 Valid

X1.10 0.632 0.000 Valid

X1.11 0.620 0.000 Valid

X1.12 0.483 0.000 Valid

X1.13 0.550 0.000 Valid

Sumber : Lampiran, data diolah peneliti

Berdasarkan perhitungan validitas yang dilakukan, dari seluruh item yang

mewakili variabel bauran pemasaran memiliki koefisien korelasi antara 0,321 hingga

0,730. Semua item yang telah diuji diketahui seluruhnya dinyatakan valid karena

memiliki nilai koefisien positif dan didukung dengan tingkat signifikansi (p) < 0,05.

Page 18: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

2. Variabel Gaya Hidup

Tabel 5.11

Hasil Pengujian Validitas

Variabel Gaya Hidup

Variabel/Indikator r hitung Signifikansi Keterangan

X2.1 0.437 0.000 Valid

X2.2 0.417 0.000 Valid

X2.3 0.469 0.000 Valid

X2.4 0.610 0.000 Valid

X2.5 0.742 0.003 Valid

X2.6 0.498 0.000 Valid

X2.7 0.592 0.000 Valid

X2.8 0.504 0.000 Valid

X2.9 0.662 0.000 Valid

X2.10 0.605 0.000 Valid

X2.11 0.552 0.000 Valid

X2.12 0.529 0.000 Valid

X2.13 0.572 0.000 Valid

X2.14 0.386 0.000 Valid

X2.15 0.216 0.000 Valid

Sumber : Lampiran, data diolah peneliti

Berdasarkan perhitungan validitas yang dilakukan, dari seluruh item yang

mewakili variabel gaya hidup memiliki koefisien korelasi antara 0,216 hingga 0,742.

Semua item yang telah diuji diketahui seluruhnya dinyatakan valid karena memiliki

nilai koefisien positif dan didukung dengan tingkat signifikansi (p) < 0,05

3. Variabel Keputusan Pembelian

Tabel 5.13

Hasil Pengujian Validitas

Variabel Keputusan Pembelian

Variabel/Indikator r hitung Signifikansi Keterangan

Z1.1 0.432 0.000 Valid

Z1.2 0.272 0.000 Valid

Z1.3 0.632 0.000 Valid

Z1.4 0.546 0.000 Valid

Z1.5 0.547 0.000 Valid

Z1.6 0.424 0.000 Valid

Page 19: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Variabel/Indikator r hitung Signifikansi Keterangan

Z1.7 0.459 0.000 Valid

Z1.8 0.616 0.000 Valid

Z1.9 0.568 0.000 Valid

Z1.10 0.466 0.000 Valid

Z1.11 0.626 0.000 Valid

Z1.12 0.445 0.000 Valid

Z1.13 0.445 0.000 Valid

Sumber : Lampiran, data diolah peneliti

Berdasarkan perhitungan validitas yang dilakukan, dari seluruh item yang

mewakili variabel keputusan pembelian memiliki koefisien korelasi antara 0,272 hingga

0,626. Semua item yang telah diuji diketahui seluruhnya dinyatakan valid karena

memiliki nilai koefisien positif dan didukung dengan tingkat signifikansi (p) < 0,05.

4. Variabel Loyalitas Konsumen

Tabel 5.14

Hasil Pengujian Validitas

Variabel Loyalitas Konsumen

Variabel/Indikator r hitung Signifikansi Keterangan

Y1.1 0.502 0.000 Valid

Y1.2 0.468 0.000 Valid

Y1.3 0.507 0.000 Valid

Y1.4 0.480 0.000 Valid

Y1.5 0.753 0.000 Valid

Y1.6 0.584 0.000 Valid

Y1.7 0.622 0.000 Valid

Y1.8 0.685 0.000 Valid

Y1.9 0.699 0.000 Valid

Y1.10 0.487 0.000 Valid

Y1.11 0.761 0.000 Valid

Y1.12 0.718 0.000 Valid

Y1.13 0.480 0.000 Valid

Y1.14 0.667 0.000 Valid

Y1.15 0.433 0.000 Valid

Y1.16 0.537 0.000 Valid

Y1.17 0.753 0.000 Valid

Y1.18 0.603 0.000 Valid

Sumber : Lampiran, data diolah peneliti

Page 20: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Berdasarkan perhitungan validitas yang dilakukan, dari seluruh item yang

mewakili loyalitas konsumen memiliki koefisien korelasi antara 0,433 hingga 0,761.

Semua item yang telah diuji diketahui seluruhnya dinyatakan valid karena memiliki

nilai koefisien positif dan didukung dengan tingkat signifikansi (p) < 0,05.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ditujukan untuk mengukur seberapa jauh suatu alat ukur bisa dipercaya

bilamana dilakukan pengulangan. Adapun hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 5.15

Hasil Pengujian Reliabilitas

No. Variabel Cronbach

Nilai

Kritis

Keterang

an

1. Bauran Pemasaran 0,785 0,60 Reliabel

2. Gaya Hidup 0,816 0,60 Reliabel

3. Keputusan Pembelian 0,781 0,60 Reliabel

4. Loyalitas Konsumen 0,894 0,60 Reliabel

Sumber: Lampiran 5, data diolah peneliti

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas pada Tabel 5.15, maka semua variabel yang diuji

memiliki nilai Cronbach > 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang

dilibatkan pada penelitian ini reliabel.

Analisa Data Statistik SEM dengan Partial Least Square (PLS) Model Struktural

Penelitian

Evaluasi Outer Model

1. Convergent validity

Evaluasi pertama pada outer model adalah convergent validity. Untuk mengukur

convergent validity yaitu dengan melihat nilai outer loadings. Suatu konstruk dari

penelitian yang dilengkapi dengan beberapa indikator dikatakan memenuhi convergent

validity jika memiliki nilai outer loading> 0,5. Indikator dari konstruk yang tidak

memenuhi syarat convergent validity maka indikator yang bersangkutan dieliminasi dari

model dan tidak disertakan lebih lanjut dalam analisa data

a. Bauran Pemasaran

Hasil pengujian validitas konvergen untuk konstruk ini tampak pada gambar

tampak bahwa indikator yang memiliki loading factor tertinggi adalah indikator

pengaruh ideal pada item ke-6 yaitu X1.8 yaitu sebesar 0,754. Sedangkan nilai loading

factor terkecil dimiliki oleh indikator ke-2 yaitu stimulasi intelektual pada X1.2 sebesar

0,511. Dari item-item yang mewakili indikator pada konstruk kepemimpinan

transformasional, maka item yang memiliki loading factor < 0,5 harus dikeluarkan dari

model.

b. Gaya Hidup

Hasil pengujian validitas konvergen untuk konstruk ini tampak pada gambar

tampak bahwa indikator yang memiliki loading factor tertinggi adalah indikator

Page 21: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

pengaruh ideal pada item ke-4 yaitu X2.5 yaitu sebesar 0,720. Sedangkan nilai loading

factor terkecil dimiliki oleh indikator ke-10 yaitu stimulasi intelektual pada X2.13

sebesar 0,476. Dari item-item yang mewakili indikator pada konstruk kepemimpinan

transformasional, maka item yang memiliki loading factor < 0,5 harus dikeluarkan dari

model

c. Keputusan Pembelian

Hasil pengujian validitas konvergen untuk konstruk ini tampak pada gambar

tampak bahwa indikator yang memiliki loading factor tertinggi adalah indikator

pengaruh ideal pada item ke-5 yaitu Z1.9 yaitu sebesar 0,828. Sedangkan nilai loading

factor terkecil dimiliki oleh indikator ke-1 yaitu stimulasi intelektual pada Z1.1 sebesar

0,535. Dari item-item yang mewakili indikator pada konstruk kepemimpinan

transformasional, maka item yang memiliki loading factor < 0,5 harus dikeluarkan dari

model.

d. Loyalitas Konsumen

Hasil pengujian validitas konvergen untuk konstruk ini tampak pada gambar

tampak bahwa indikator yang memiliki loading factor tertinggi adalah indikator

pengaruh ideal pada item ke-7 yaitu Y1.11 yaitu sebesar 0,748. Sedangkan nilai loading

factor terkecil dimiliki oleh indikator ke-5 yaitu stimulasi intelektual pada Y1.6 sebesar

0,521. Dari item-item yang mewakili indikator pada konstruk kepemimpinan

transformasional, maka item yang memiliki loading factor < 0,5 harus dikeluarkan dari

model.

Dari hasil pengujian convergent validity yang telah dilakukan, khususnya terhadap

konstruk penelitian yang memiliki lebih dari satu buah indikator, maka perhitungan

analisa Partial Least Square diulangi dengan kondisi dimana beberapa indikator dari

konstruk yang tidak memenuhi syarat dieliminasi dari model. Penggambaran model

setelah mengalami uji pengukuran model dapat dilihat sebagai berikut :

Model Akhir Setelah Uji Convergent Validity

2. Discriminant Validity

Evaluasi kedua pada outer model adalah discriminant validity. Untuk mengukur

discriminant validity dapat digunakan nilai cross loading. Suatu indikator dikatakan

memenuhi discriminant validity jika nilai cross loading indicator terhadap variabelnya

Page 22: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

adalah yang terbesar dibandingkan terhadap variable yang lainnya. Nilai cross loading

pada penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini:

Discriminant Validity

Bauran G_Hidup Keputusan Loyalitas

X1.1 0,710929 0,178272 0,294392 0,108189

X1.3 0,529843 0,342184 0,253697 0,149375

X1.4 0,523911 0,078013 0,158185 0,028418

X1.6 0,571330 0,237011 0,522293 0,190297

X1.7 0,735929 0,405333 0,323048 0,261509

X1.8 0,747552 0,396516 0,512440 0,362391

X1.13 0,717960 0,189956 0,429834 0,205218

X2.2 0,206738 0,631146 0,226391 0,476953

X2.3 0,230186 0,694118 0,174068 0,534145

X2.4 0,149146 0,612089 0,026111 0,222558

X2.5 0,253356 0,703400 0,191708 0,416171

X2.6 0,128415 0,616109 0,094910 0,501796

X2.7 0,244086 0,539282 0,091939 0,416358

X2.8 0,226841 0,621178 0,355145 0,522726

X2.9 0,523970 0,610828 0,440851 0,290007

X2.10 0,413359 0,660728 0,330502 0,486330

Z1.3 0,420766 0,296975 0,535073 0,265654

Z1.5 0,219987 0,328178 0,603531 0,329718

Z1.7 0,481469 0,088452 0,644624 0,249463

Z1.8 0,527818 0,132722 0,619144 0,042817

Z1.9 0,567226 0,310728 0,848897 0,476763

Z1.10 0,116215 0,354101 0,542626 0,560236

Z1.11 0,414331 0,190363 0,797389 0,352380

Y1.5 0,230410 0,401435 0,416275 0,760484

Y1.6 0,210020 0,320225 0,242559 0,576375

Y1.7 0,004119 0,385062 0,257065 0,677738

Y1.8 0,177464 0,556794 0,428099 0,657504

Y1.9 0,217532 0,390320 0,376330 0,733013

Y1.10 0,339060 0,428694 0,373383 0,540433

Y1.11 0,283778 0,662246 0,329940 0,775127

Y1.12 0,373777 0,638992 0,387545 0,745208

Y1.14 -0,053360 0,555183 0,091663 0,685640

Y1.16 0,418596 0,217357 0,459632 0,541373

Y1.17 0,230410 0,401435 0,416275 0,760484

Y1.18 0,286379 0,580885 0,406928 0,687845

Sumber : Lampiran, data diolah peneliti

Page 23: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Tabel di atas menunjukkan discriminant validity bahwa korelasi konstruk

likuiditas dengan indikatornya lebih tinggi dibandingkan korelasi indikator kebijakan

operasional dengan konstruk lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa konstruk laten

memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator blok

lainnya, sehingga dapat dikatakan semua variabel telah valid.

3. Nilai Composite Reliability

Untuk mengukur sebuah variable memiliki Composite Reliability, yang baik

dalam kelompok indikator dapat dilihat dari nilai Composite Reliability ≥ 0.7. Nilai

Composite Reliability dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Composite Reliability

Nilai Keterangan

Bauran Pemasaran 0.837 Reliabel

Gaya Hidup 0.857 Reliabel

Keputusan Pembelian 0.843 Reliabel

Loyalitas Konsumen 0.911 Reliabel

Sumber : Lampiran, data diolah peneliti

Tabel di atas menunjukkan Composite Reliability nilai > 0,7 yang berarti semua

variabel telah memenuhi composite reliability yang dipersyaratkan dan memenuhi nilai

yang memuaskan.

4. Nilai Average Variance Extracted

Nilai Average Variance Extracted (AVE) masing-masing variabel dapat dilihat

dari tabel berikut ini.

Nilai Average Variance Extracted (AVE)

AVE Keterangan

Bauran Pemasaran 0.394 < 0,5

Gaya Hidup 0.381 < 0,5

Keputusan Pembelian 0.400 < 0,5

Loyalitas Konsumen 0.467 < 0,5

Sumber : lampiran, data diolah peneliti

Hasil tabel di atas didapatkan, bahwa hampir semua konstruk memiliki nilai

AVE dibawah 0,5 sehingga sedasngkan semua konstruk membentuk model yang baik

maupun mendekati baik. Oleh karena itu, nilai tersebut dikonfrontasikan dengan nilai

akar dari nilai AVE masing-masing indikator agar memastikan bahwa model yang

diteliti sudah memenuhi uji validitas konvergen.

Cara lain untuk mengetahui validitas diskriminan dengan cara uji Fornell-

Larcker criterion. Uji ini membandingkan square root of average variance extracted

(AVE) dengan latent variabel correlations. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

Page 24: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Nilai Rooted-Average Variance Extracted (AVE)

AVE AVE Keterangan

Bauran Pemasaran 0.394 0.528 > 0,5

Gaya Hidup 0.381 0.501 > 0,5

Keputusan Pembelian 0.400 0.542 > 0,5

Loyalitas Konsumen 0.467 0.566 > 0,5

Sumber : lampiran, data diolah peneliti

Tabel di atas memperlihatkan bahwa semua konstruk sudah memiliki nilai AVE

hampir mendekati 0,5 dan didukung juga dengan nilai dari root AVE mendapatkan nilai

lebih dari 0,5 sehingga masing-masing konstruk dapat dikatakan memenuhi standar uji

validitas yang baik.

5.3.1 Evaluasi Inner Model

1. Nilai Goodness of Fit

1. Nilai R-Square

Evaluasi pertama pada inner model dilihat dari nilai R-Square atau koefisien

determinasi. Berdasarkan pengolahan data dengan PLS, dihasilkan nilai R-Square

sebagai berikut: Goodness of Fit (R2)

Sumber: Lampiran, data diolah peneliti

Tabel di atas menunjukkan semua nilai R-Square > 0,00 yang berarti bahwa nilai

observasi yang dihasilkan oleh model dan estimasi parameternya memenuhi syarat, atau

dengan kata lain telah memenuhi Goodness of Fit yang baik.

2. Koefisien Jalur

Seluruh Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat digambarkan secara

eksplisit pada gambar berikut ini :

Kerangka Hipotesis Penelitian

Berdasarkan analisa data menggunakan metode Partial Least Square, maka

penelitian ini mendapatkan hubungan antar konstruk sebagai berikut :

Memberi Pengaruh

Terpengaruh

Keterangan Keputusan

pembelian

Loyalitas

Konsumen

Bauran Pemasaran 0,378863

> 0,00

Gaya Hidup 0,590888

> 0,00

Page 25: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Pengaruh antar Konstruk Penelitian

Bobot

Pengaruh T-Statistic T-kritis Keterangan

Bauran -> Keputusan 0,078321 6,961,215 1,96 Signifikan

Bauran -> Loyalitas 0,087581 0,364391 1,96 Tidak signifikan

G_Hidup -> Keputusan 0,086914 1,562,512 1,96 Tidak signifikan

G_Hidup -> Loyalitas 0,055722 12,471,329 1,96 Signifikan

Keputusan -> Loyalitas 0,093771 4,014,625 1,96 Signifikan

Sumber : Lampiran, data diolah peneliti

3. Pembuktian Hipotesis

H1 : Bauran pemasaran berpengaruh Keputusan Pembelian

Hipotesis pertama penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data

menemukan bahwa bauran pemasaran berpengaruh sebesar 0,078 dan memiliki tstatistik >

tkritis (6,961 > 1,96) yang artinya bauran pemasaran pengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian. Bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian dikarenakan penelitian ini mendapatkan temuan bahwa konsumen merasakan

dampak bauran pemasaran yang dijalankan oleh PT. Sinar Sosro dalam memasaran

produknya (lihat Tabel 5.5). Misalnya saja, konsumen merasakan keunggulan dan

keuntungan jika mengkonsumsi produk PT. Sinar Sosro (lihat Tabel 5.9).

H2 : Gaya Hidup tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.

Hipotesis kedua penelitian ini tidak terbukti dikarenakan hasil analisa data

menemukan bahwa gaya hidup berpengaruh sebesar 0,086 dan memiliki tstatistik < tkritis

(1,562 < 1,96) yang artinya gaya hidup berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan

pembelian. Gaya Hidup berpengaruh tidak signifikan terhadap Keputusan pembelian

dikarenakan penelitian ini mendapatkan temuan bahwa konsumen tidak menjadikan

gaya hidup sebagai pilihan dan pengambilan keputusan untuk konsumsi Teh Sosro

walaupun ada pengaruh internal dan eksternal. Konsumen dalam mengambilan

keputusan untuk konsumsi produk Teh Sosro kebanyakan dikarenakan masih adanya

kebutuhan seketika yaitu haus dahaga dan kebutuhan menyimpan minima Teh Sosro

berjaga-jaga dalam perjalanannya aktifitas konsumen. (lihat Tabel 5.6).

H3 : Bauran Pemasaran tidak berpengaruh terhadap Loyalitas Konsumen.

Hipotesis ketiga penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data

menemukan bahwa bauran pemasaran berpengaruh sebesar 0,087 dan memiliki tstatistik <

Bauran Pemasaran Keputusan

Pembelian

Pengaruh sebesar 0,078

t = 6,961

Gaya Hidup Keputusan

Pembelian

Guru

Pengaruh sebesar 0,086

t = 1,562

Bauran Pemasaran Loyalitas

Konsumen

Pengaruh sebesar 0,087

t = 0,364

Page 26: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

tkritis (0,364 < 1,96) yang artinya bauran pemasaran berpengaruh tidak signifikan

terhadap loyalitas konsumen. Bauran pemasaran pengaruh tidak signifikan terhadap

loyalitas konsumen dikarenakan penelitian ini mendapatkan temuan bahwa keempat

indikator bauran pemasaran tidak serta merta membentuk loyalitas konsumen terhadap

Teh Sosro. Hal ini disebabkan banyaknya produk pesaing yang memberikan hal lain

yang lebih baik dari Teh Sosro yaitu dari hal produk, harga, tempat maupun promosi,

sehingga konsumen Teh Sosro berpaling mencoba produk lain (lihat Tabel 5.7).

H4 : Gaya hidup berpengaruh Loyalitas Konsumen.

Hipotesis keempat penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data

menemukan bahwa gaya hidup berpengaruh sebesar 0.055 dan memiliki tstatistik > tkritis

(12.471 > 1,96) yang artinya gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

konsumen. Gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen

dikarenakan penelitian ini mendapatkan temuan bahwa gaya hidup yang sehat dan

praktis produk Teh Sosro menjadikan konsumen loyal dan mendapatkan manfaat dan

keuntungan dari produk tersebut. (lihat Tabel 5.5 dan Tabel 5.7).

H5 : Keputusan pembelian berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

Hipotesis kelima penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data

menemukan bahwa keputusan pembelian berpengaruh sebesar 0.093 dan memiliki

tstatistik > tkritis (4,014 > 1,96) yang artinya keputusan pembelian berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas konsumen. Keputusan pembelian berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas konsumen dikarenakan penelitian ini mendapatkan

temuan bahwa keputusan pembelian mengakibatkan konsumen menjadi loyal yaitu

adanya pembelian kembali produk untuk dikonsumsi dan konsumen tidak segan-

segan memberikan informasi kepada orang sekitarnya mengenai keunggulan produk

Teh Sosro (lihat tabel 5.6).

1. Bauran Pemasaran

Menurut Kotler (2007:17), alat-alat bauran pemasaran adalah produk, harga,

tempat dan promosi. Keempat variabel tersebut diteliti pengaruhnya terhadap keputusan

konsumen.

a. Bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen

Hipotesis pertama penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data

menemukan bahwa bauran pemasaran berpengaruh sebesar 0,078 dan memiliki tstatistik >

tkritis (6,961 > 1,96) yang artinya bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian. Dalam hasil uji hipotesis didapatkan bahwa bauran pemasaran

yang dijalankan oleh PT. Sinar Sosro mampu mempengaruhi keputusan konsumen

dalam membeli produknya. Hal ini dibuktikan dari hipotesis pertama yang

menunjukkan signifikan dan berhasilnya bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh

PT. Sinar Sosro dalam mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian produk.

Hal ini dikuatkan dengan penelitian yang terdahulu Michael Christian (2014),

Gaya Hidup Loyalitas

Konsumen

Pengaruh sebesar 12,471

t = 0,055

Keputusan Pembelian

Loyalitas

Konsumen

Guru

Pengaruh sebesar 0,093

t = 4,014

Page 27: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Bauran Produk, Harga, Distribusi, Promosi

terhadap keputusan membeli produk perabotan plastik Neoplas Gresik”. Tujuan ini

adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dalam bauran

pemasaran yang terdiri dari produk (X1), harga (X2), promosi(X3), tempat(X4),

terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil analisa digunakan adalah analisa SEM

(Structural Equation Modelling) sebagai berikut:

hasil yang diperoleh menunjukkan produk dan harga menentukan keputusan

konsumen dalam membeli produk, nilai p-value (sig) kurang dari 5%.

Sedangkan promosi dan distribusi (tempat) tidak memberikan kontribusi terhadap

keputusan pembelian untuk membeli produk, hal ini nilai p-value (sig) lebih dari

5%.

Walaupun dari dua variabelnya yaitu distribusi dan promosi tidak menunjukkan

signifikansi terhadap keputusan konsumen. Hal ini disebabkan produk PT Sinar Sosro

tergolong convinence product dan PT. Neoplas Gresik tergolong Shopping product dan

biaya anggaran yang dikeluarkan dalam bauran pemasaran dikeluarkan PT.Sinar Sosro

sebagai perusahaan nasional lebih banyak.

b. Bauran pemasaran terhadap keputusan loyalitas konsumen

Hipotesis ketiga penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data

menemukan bahwa bauran pemasaran berpengaruh sebesar 0,087 dan memiliki tstatistik

< tkritis (0,364 < 1,96) yang artinya bauran pemasaran berpengaruh tidak signifikan

terhadap loyalitas konsumen. Dalam hasil uji hipotesis didapatkan bahwa bauran

pemasaran yang dijalankan oleh PT. Sinar Sosro tidak mempengaruhi konsumen loyal

terhadap produknya. Ini sesuai dengan penelitian terdahulu Muhammad Satrio Budi

Santosa. Dalam penelitian berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap loyalitas

minuman Yakult di Wonosobo Jawa Tengah”. Penelitian ini bertujuan mengetahui

pengaruh terhadap loyalitas konsumen. Variabel yang digunakan bauran pemasaran

yang terdiri dari produk(X1), harga(X2), distribusi(X3),dan promosi(X4) apakah

berpengaruh terhadap variable terkait (Y) Loyalitas konsumen. Hasil dari penelitian

ini adalah:

Pengaruh produk terhadap loyalitas pelanggan berdasarkan hasil analisis regresi

linier berganda menunjukkan nilai thitung 26,423 ≥ttabel1,988 dengan tingkat

signifikansi t sebesar 0,000 < (0,05), maka hipotesis kedua yang menyatakanbahwa

produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Yakult di Wonosobo

didukung

Pengaruh harga terhadap loyalitas pelanggan berdasarkan hasil analisis regresi linier

berganda menunjukkan nilai thitung0,709<ttabel1,988 dengan tingkat signifikansi t

sebesar 0,480> (0,05), maka hipotesis ketiga yang menyatakanbahwa harga

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Yakult di Wonosobo tidak

didukung.

Pengaruh promosi terhadap loyalitas pelanggan berdasarkan hasil analisis regresi

linier berganda menunjukkan nilai thitung 2.348≥ttabel1,988 dengan tingkat

signifikansi t sebesar 0,021< (0,05), maka hipotesis keempat yang menyatakan

bahwa promosi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Yakult di

Wonosobo didukung.

Page 28: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Pengaruh tempat terhadap loyalitas pelanggan berdasarkan hasil analisis regresi linier

berganda menunjukkan nilai thitung 54.996≥ttabel1,988 dengan tingkat signifikansi t

sebesar 0,000< (0,05), maka hipotesis kelima yang menyatakanbahwa tempat

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Yakult di Wonosobo didukung.

Dari penelitian terdahulu yang tidak berpengaruh hanya faktor harga, variabel

yang lain berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dan ini adalah salah satu indikator

variabel bauran pemasaran peneliti di PT. Sinar Sosro. PT. Yakult dan PT. Sinar Sosro

sama bergerak memproduksi di bidang convinence goods. Jadi bauran pemasaran yang

dilakukan oleh PT. Yakult lebih efektif dibanding PT. Sinar Sosro dalam strategi

menjaring konsumen yang loyal kecuali di faktor harga. Sedangkan PT. Sinar Sosro

dalam bauran pemasaran yang dilakukan tidak mempengaruhi loyalitas konsumen. Hal

ini yang harus diperhatikan oleh PT. Sinar Sosro agar dalam bauran pemasaran

berorientasi untuk menjaring konsumen yang loyal.

2. Gaya Hidup

Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi gaya hidup seseorang ada dua faktor yaitu faktor yang berasal dari

dalam diri individu/internal yaitu: Sikap, Pengalaman, Kepribadian, konsep diri, motif,

persepsi. Sedangkan faktor eksternal yaitu: kelompok referensi, keluarga, Kelas sosial,

Kebudayaan. Untuk penelitian ini Penulis mengambil lima indikator untuk mengukur

gaya hidup yaitu: sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, keluarga, kelas

sosial.

a. Gaya Hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen

Hipotesis kedua penelitian ini tidak terbukti dikarenakan hasil analisa data

menemukan bahwa gaya hidup berpengaruh sebesar 0,086 dan memiliki tstatistik < tkritis

(1,562 < 1,96) yang artinya gaya hidup berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan

pembelian. Dalam penelitian yang dimaksud gaya hidup di perusahaan PT. Sinar Sosro

yaitu sesuai filosofi pendiri PT. Sinar Sosro menjadikan produk Teh Sosro, produk yang

sehat, aman dan praktis. Tetapi dalam hipotesis tidak berdampak signifikan atau

berpengaruh pada keputusan pembelian konsumen.hal ini bisa dilihat dari hasil hipotesis

ketiga bahwa gaya hidup tidak berpengaruh pada keputusan pembelian. Jika

dibandingkan dengan penelitian terdahulu berjudul “Pengaruh Gaya Hidup Terhadap

Keputusan Pembelian Rumah (Studi kasus konsumen perumahan Graha Pesona Jatisari

Mijen Semarang di PT. Pesona Graha Hexa Mandiri)”.Dalam penelitian ini variabel

gaya hidup sebagai berikut : Aktivitas (X1) ,Minat (X2), Opini (X3) dan Keputusan

pembelian (Y). Hasil dari penelitian tersebut adalah keputusan pembelian konsumen

dipengaruhi oleh empat faktor diantaranya faktor budaya, faktor sosial, pribadi,

psikologis. Kaitannya dengan penelitian ini terletak pada faktor pribadi yang terdiri dari

usia dan siklus hidup keluarga, lingkungan ekonomi, pekerjaan, kepribadian, dan gaya

hidup. Hasil penelitian sebagai berikut:

a. Uji pengaruh antara aktivitas terhadap keputusan pembelian berdasarkan pengujian statistik dengan menggunakan SPSS telah didapatkan angka t-hitung antara Aktivitas

(X1) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 0,904 dan nilai probabilitasnya

sebesar 0,371 lebih besar dibanding taraf signifikansi 5% atau 0,05 (0,371>0,05);

berarti terletak h0 diterima, sehingga secara parsial (individu) variabel ini tidak

terdapat pengaruh yng signifikan antara variabel Aktivitas (X1) terhadap keputusan

Page 29: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

pembelian (Y). Berdasarkan pengujian statistik dengan menggunakan SPSS telah

didapatkan angka t-hitung antara Minat (X2) terhadap keputusan pembelian (Y)

sebesar 2,313 dan nilai probabilitasnya sebesar 0,026 lebih kecil dibanding taraf

signifikansi 5% atau 0,05 (0,026>0,05); berarti terletak h0 ditolak, sehingga secara

parsial (individu) variabel ini terdapat pengaruh positif yang signifikan antara

variabel Minat (X2) terhadap keputusan pembelian (Y). Berdasarkan pengujian

statistik dengan menggunakan SPSS telah didapatkan angka t-hitung antara Opini

(X3) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 3,401 dan nilai

probabilitasnyasebesar 0,002 lebih kecil dibanding taraf signifikansi 5% atau 0,05

(0,002>0,05); berarti terletak h0 ditolak, sehingga secara parsial (individu)

variabel ini terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Opini (X3) terhadap

keputusan pembelian (Y). b. Jadi kesimpulannya dari hasil penelitian sebagai berikut: Variabel Aktivitas (X1)

tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rumah di perumahan

Graha Pesona Jatisari Semarang. Variabel minat (X2) berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian rumah di perumahan Graha Pesona Jatisari Semarang.

Variabel opini (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rumah di

perumahan Graha Pesona Jatisari Semarang.

Indikator gaya hidup (activity, interest, opinion) tidak semua variabelnya

mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli rumah di PT. Pesona Graha Hexa

Mandiri sebagai perusahaan developer perumahan yaitu variabel aktivitas (X1). Hal ini

selaras di PT. Sinar Sosro, bahwa cita-cita pendiri perusahaan menginginkan produk

minuman Teh Sosro merupakan bagian gaya hidup yang sehat, aman dan praktis tidak

mempengaruhi konsumen untuk memutuskan membeli produk Teh Sosro. Hal ini harus

diperhatikan pihak PT. Sinar Sosro bahwa gaya hidup sehat, aman dan praktis tidak

menjadi pertimbangan konsumen untuk memutuskan pembelian produk. Hal ini

membutuhkan survey lebih lanjut, apakah perusahaan sudah informasikan mengenai

keunggulan produk ini atau jika sudah dilakukan apakah semua konsumen telah

mengetahui bahwa Teh Sosro adalah minuman teh yang bergaya hidup yang sehat untuk

kesehatan, aman dikonsumsi dan praktis dibawa.

b. Gaya Hidup berpengaruh terhadap loyalitas konsumen

Hipotesis keempat penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data

menemukan bahwa gaya hidup berpengaruh sebesar 0.055 dan memiliki tstatistik > tkritis

(12.471 > 1,96) yang artinya gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian yang terdahulu yang dilakukan oleh Valdo

R Warganegara dalam penelitian berjudul “Analisis pengaruh gaya hidup, kelompok

referensi, dan bauran pemasaran terhadap loyolitas pelanggan Smartphone merek

Samsung Galaxy Note 3 dan 4 di Bandar Lampung, penelitian ini adalah berjudul

apakah gaya hidup, kelompok referensi ,bauran pemasaran,memiliki pengaruh baik

secara (bersama-sama) simultan ataupun parsial terhadap loyalitas konsumen Samsung

Galaxy Note III dan IV Di Bandar Lampung.

Hasil penelitian sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini Hipotesis yang dirumuskan: Variabel Gaya Hidup, Kelompok

Referensi, Bauran Pemasaran (X) berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas

Konsumen (Y) Samsung Galaxy Note III dan IV Di Bandar Lampung.

Page 30: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

2. Setelah dilakukan analisis didapat hasil bahwa : variabel gaya hidup, kelompok

referensi, dan bauran pemasaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

loyalitas konsumen Samsung Galaxy Note III dan IV Di Bandar Lampung dapat

diterima dengan pengaruh sebesar 32,7%. Hal ini dikarenakan nilai probalitas hitung

uji F lebih kecil dari nilai 0.05 (0.000 < 0,05). Variabel gaya hidup memiliki

pengaruh terbesar yaitu 58,8%, pengaruh variabel terbesar kedua adalah variabel

bauran pemasaran sebesar 30,2%,variabel kelompok referensi merupakan variabel

dengan pengaruh terkecil yaitu sebesar 28,6%.

Gaya hidup menjadi variabel tertinggi menjadikan loyalitas konsumen. PT. Samsung

sebagai barang shopping goods selaras PT.Sinar Sosro sebagai barang convinience

goods terbukti juga bisa gaya hidup menjadikan konsumen menjadi loyal. Hal ini

menunjukkan bahwa Teh Sosro berhasil menunjukkan keunggulan dan manfaat produk

yang dapat dirasakan oleh konsumen dibanding produk pesaing. Sehingga konsumen

akan loyal tetap konsumsi produk dan tidak akan segan-segan informasikan ke orang

lain mengenai keunggulan produk Teh Sosro.

3. Keputusan Pembelian mempengaruhi loyalitas konsumen

Keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan Keller dialih bahasakan oleh

Bob Sabran (2010:166) dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, yaitu budaya, sosial,

pribadi, dan faktor psikologis. Sebagian besar dari faktor-faktor tersebut tidak dapt

dikendalikan oleh pemasar, namun mereka harus mempertimbangkannya. Hipotesis

kelima penelitian ini terbukti dikarenakan hasil analisa data menemukan bahwa

keputusan pembelian berpengaruh sebesar 0.093 dan memiliki tstatistik > tkritis (4,014 >

1,96) yang artinya keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

konsumen.

Untuk penelitian ini Penulis mengambil empat indikator tersebut untuk mengukur

keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen. Sesuai dengan hipotesis kelima

menunjukkan adanya signifikan bahwa keputusan pembelian mempengaruhi terhadap

loyalitas konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Rudy Aryanto;

Susanto; Liu Santa Stefenny dalam penelitian berjudul ”Dampak Loyalitas dari

keputusan konsumen disebabkan kualitas pelayanan dan promosi pada usaha Gimnastik

di Thamrin City Jakarta” .

1. Dalam penelitian dengan variabel kualitas pelayanan (X1), promosi (X2) terhadap

keputusan pembelian (Y) serta dampaknya terhadap loyalitas pelanggan (Z).

2. Berdasarkan hasil penelitian perhitungan secara keseluruhan, maka pengaruh

variabel kualitas pelayanan (X1), promosi (X2) terhadap keputusan pembelian (Y)

serta dampaknya terhadap loyalitas pelanggan (Z), maka dapat dijelaskan sebagai

berikut. Pertama, loyalitas pelanggan (Z) dipengaruhi oleh kualitaspelayanan ritel

(X1) secara simultan sebesar 49,1% dan sisanya sebesar 50,9% dipengaruhi oleh

variabel lain di luar penelitian ini. Setiap penambahan nilai kualitas pelayanan

sebesar 1, maka nilai loyalitas pelanggan akan meningkat sebesar 0,491. Begitu

pula sebaliknya, setiap penurunan nilai kualitas pelayanan sebesar 1, maka nilai

loyalitas pelanggan akan menurun sebesar 0,491. Kedua, keputusan pembelian (Y)

dipengaruhi oleh promosi (X2) secara simultan sebesar 49,7% dan sisanya sebesar

50,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Setiap penambahan nilai

promosi sebesar 1, maka nilai loyalitas pelanggan akan meningkat sebesar 0,497.

Begitu pula sebaliknya, setiap penurunan nilai kualitas pelayanan sebesar 1, maka

Page 31: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

nilai loyalitas pelanggan akan menurun sebesar 0,497. Hasil dari penelitian kualitas

loyalitas konsumen di Gold’s Gym Thamrin city. Dapat diartikan bahwa

loyalitas konsumen Gold’s Gym Thamrin city sangat dipengaruhi oleh kualitas

pelayanan yang diterima konsumen. Promosi (X2) mampunyai pengaruh yang

signifikan terhadap pengambilan. Kualitas pelayanan (X1) ternyata tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian pada

konsumen Gold’s Gym Thamrin City. pengambilan keputusan pembelian

konsumen Gold’s Gym Thamrin City dipengaruhi oleh kualitas pelayanan, dan

promosi sehingga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen Gold’s

Gym Thamrin City.

Keputusan pembelian di Gold’s Gym Thamrin City yang mengakibatkan loyalitas

konsumen. Hal ini juga terjadi di PT. Sinar Sosro. Maka hal ini harus diperhatikan oleh

PT. Sinar Sosro, bahwa keputusan konsumen dalam mengkonsumsi produk Teh Sosro

menjadikan konsumen tersebut akan menjadi konsumen loyal. Yaitu loyalitas konsumen

terhadap konsumsi kembali Teh Sosro, dan memungkinkan konsumen akan mencoba

konsumsi produk-produk PT.Sinar Sosro lainnya. Karena dengan memperhatikan

konsumen loyal akan memberikan dampak signifikan yang positif terhadap kredibilitas

dan profit perusahaan dalam jangka panjang.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Penelitian ini telah mengobservasi pengaruh bauran pemasaran, gaya hidup

terhadap keputusan pembelian, loyalitas konsumen dan pengaruh keputusan pembelian

yang berdampak pada loyalitas konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, dapat

disimpulkan beberapa hal utama yang didapat, yaitu :

1. Dimunculkannya variabel yang belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya yaitu

variabel gaya hidup yang berpengaruh pada keputusan pembelian dan loyalitas

konsumen untuk produk minuman atau convinience goods

2. Bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini

membawa implikasi bahwa peningkatan maupun penurunan bauran pemasaran yang

dilakukan PT. Sinar Sosro akan mampu berpengaruh banyak terhadap peningkatan

terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap Teh Sosro ataupun produk-

produk PT. Sinar Sosro yang lain.

3. Bauran pemasaran tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hal

ini membawa implikasi bahwa peningkatan bauran pemasaran yang dilakukan PT.

Sinar Sosro belum tentu mampu berpengaruh banyak terhadap peningkatan

keputusan pembelian konsumen terhadap Teh Sosro ataupun produk-produk PT.

Sinar Sosro yang lain

4. Gaya hidup yang berorientasi activity, interest and opinion tidak berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini membawa implikasi

bahwa gaya hidup yang aman, sehat dan praktis yang menjadi keunggulan produk

PT. Sinar Sosro belum tentu mampu berpengaruh banyak terhadap peningkatan

keputusan pembelian konsumen terhadap Teh Sosro ataupun produk-produk PT.

Sinar Sosro yang lain.

5. Gaya hidup yang berorientasi ke activity, interest and opinion berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hal ini membawa implikasi bahwa gaya

hidup yang aman, sehat dan praktis yang menjadi keunggulan produk PT. Sinar

Page 32: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Sosro berpengaruh terhadap peningkatan loyalitas konsumen terhadap Teh Sosro

ataupun produk-produk PT. Sinar Sosro yang lain.

6. Keputusan pembelian konsumen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

konsumen. Hal ini membawa implikasi bahwa keputusan pembelian konsumen

menjadikan konsumen loyal setelah merasakan manfaat dan keunggulan Teh Sosro

dan produk-produk PT. Sinar Sosro.

Saran

Sesuai hasil analisis dan pembahasan serta kesimpulan, maka saran yang dapat

diajukan adalah sebagai berikut :

1. Bagi pihak perusahaan

Temuan penelitian memperlihatkan bahwa bauran pemasaran yang telah dilakukan

perusahaan telah berhasil mempengaruhi konsumen dalam memutuskan untuk

memilih produk Teh Sosro. Akan tetapi bauran pemasaran tidak berhasil

mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap produk Teh Sosro. Maka sebaiknya

perusahaan kembali menganalisa produknya apakah membuat packaging yang lebih

menarik, size yang ekonomis dan variant rasa yang lebih banyak. Harga yang dijual

apakah sudah kompetitif dengan produk pesaing utamanya. Distribusi produk

apakah sudah merata di semua channel outlet dan promosi yang sudah dijalankan

apakah efektif dan mengenai sasaran di konsumen yang dituju yaitu menjadikan

konsumen menjadi konsumen yang loyal terhadap produk Teh Sosro

Gaya hidup yang selaras dengan filosofi gaya hidup minuman Teh Sosro yang

aman,sehat dan praktis menunjukkan tidak mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen akan tetapi mempengaruhi loyalitas konsumen jika sudah merasakan

manfaat dan keunggulan Teh Sosro. Maka sebaiknya perusahaan memperhatikan

perilaku konsumen dari cara konsumen menyikapi produk Teh Sosro , pengalaman

dan pengamatan konsumen selama konsumsi Teh Sosro, kepribadian konsumen

yang selektif terhadap suatu produk, pengaruh keluarga dan pengaruh kelas sosial.

Jika konsumen merasa terlayani, terpenuhi dan terpuaskan dengan produk Teh

Sosro, maka konsumen tidak hanya karena gaya hidup mereka menjadi konsumen

loyal tetapi karena gaya hidup yang sehat, aman dan praktis mempengaruhi

keputusan pembelian mereka.

2. Bagi peneliti yang selanjutnya

Mengingat keterbatasan penelitian ini, diharapkan peneliti yang lain yang

ingin melakukan penelitian yang sejenis untuk :

a. Menambah variabel yang lain yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen

untuk berbelanja, seperti kualitas pelayanan, kenyamanan tempat belanja dan

fasilitas keamanan

b. Menambah variabel yang lain yang berpengaruh terhadap loyalitas konsumen

terhadap produk, seperti member card, pemberian reward dan harga khusus.

c. Menambah sampel hasil penelitian, sehingga hasil penelitian bisa

digeneralisasi.

d. Menambah variabel lain yang berpengaruh bukan hanya keputusan konsumen

membeli, tetapi juga minat konsumen untuk mereferensikan produk tersebut.

e. Peneliti menyarankan untuk variabel gaya hidup bisa dipakai oleh peneliti

selanjutnya di jenis produk non-convinience goods. Khususnya Jika

penelitiannya mengacu pada pengaruh gaya hidup pada keputusan pembelian

konsumen pada produk non-convinience goods. Peneliti menyarankan untuk

variabel gaya hidup dipakai oleh peneliti selanjutnya di jenis produk

Page 33: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Convinience Goods. Jika produk dikemas di tempat ekslusive dan menarik

konsumen walau dengan harga mahal, contoh café starbuck, café haagen dasz

dan café excelso.

TINJAUAN PUSTAKA

Abdillah,Willy dan Hartono,Jogiyanto.2015. Alternatif Structural Equation Modelling.

Penerbit Andi Jogjakarta.

Alma, Buchari, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi,

Penerbit Alfabeta, Bandung.

Amin Widjaja, 2005, Hubungan Bauran Pemasaran dengan Keputusan Pembelian, PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Aripin Setiawardi, M. Ali Ramdhani, Andri ikhwana ,Jurnal Pengaruh Bauran

Pemasaran Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan di Taman Air Panas Darajat Pass

Assauri, S. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. FEUI. Jakarta.

Astuti, Sri Wahjuni dan I Gde Cahyadi. 2007. Keputusan Pembelian. Majalah Ekonomi

Tahun XVII. No. 2.Agustus. hal. 145 – 156.

Basu Swastha dan Irawan, 2005, Manajemen Pemasaran Modern. Li

Basu Swastha dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern Edisi kedua cetakan

kesebelas. Yogyakarta: Liberty Offset.

Budiarto, Teguh. 2013, Dasar Pemasaran, Gunadarma, Jakarta.

Bungin, Burhan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Prenada Media Group. Jakarta.

Daryanto. 2013. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Cetakan II. Januari 2013. PT.

Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Bandung.

Edition. The Dryden Press, p. 449

Engel, et all. 2000. Perilaku Konsumen : Edisi Keenam Jilid I. Jakarta : Binarupa

Aksara.

Engel, J. F., R.D. Blackwell and P.W. Miniard.1995. Consumer Behaviour. Eight

Gerson, Richard. F, 2004, Mengukur Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Penerbit PPM

Jakarta

Ghozali,Imam.2008. Structural Equation Modeling metode alternatif dengan Partial

Least Square, edisi 2. Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Page 34: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Ginting, Nembah F. Hartimbul. 2012. Manajemen Pemasaran. Cetakan 2. Yrama

Widya. Bandung.

Hasan, Iqbal, 2001. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta : PT

Bumi Aksara

Hasan, Iqbal, 2004. Analisa Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : PT Bumi Aksara

Jurnal Kalibrasi Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Kennedy, J. dan Soemanagara,R.D. 2006. Marketing Communication: Taktik dan

Strategi. PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.

Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi Ke-11. Jilid 1. PT Indeks: Jakarta

Kotler, P. 2012, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan

Kontrol. Jilid Satu dan Dua. Edisi Ketiga belas. PT Prenhallindo. Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit

Erlangga, Jakarta.

Mowen, John, C., dan Minor, M., (2002), Perilaku Konsumen Jilid 1, Edisi Kelima

(terjemahan), Erlangga, Jakarta

Muhammad Satrio Budi Santosa, 2013, Jurnal Pengaruh bauran pemasaran terhadap

loyalitas pelanggan Yakult di Wonosobo

Rudy Aryanto; Susanto; Liu Santa Stefenny,2011,Dalam penelitian berjudul ” Dampak

Loyalitas dari keputusan konsumen disebabkan pleyana dan promosi pelayanan

pada usaha Gimnastik

Sarwono.Jonathan dan Narimawati.Umi.2015. Membuat skripsi,tesis dan disertasi

dengan Partial Least Square SEM (PLS-SEM). Penerbit Andi Jogjakarta

Schiffman, Leon G, dan Leslie Lazar Kanuk. 2000. Consumen Behaviour. 7th

ed.

Prentice Hall. New Jersey. Upper Saddle River.

Subagyo, Pangestu, 2003. Statistik Deskriptif. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta

Sugiyono.2008. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif, Penerbit Alfabeta Bandung

Sugiyono.2014. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif. Penerbit Alfabeta Bandung

Sumarwan, U. (2003). Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Page 35: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada Produk PT. Sinar Sosro

Sumarwan, U. (2003). Perilaku konsumen, teori, dan penerapannya dalam pemasaran,

edisi pertama, Ghalia Indonesia.

Supranto, J., dan Limakrisna, N. (2007). Perilaku konsumen dan strategi

pemasaran untuk memenangkan persaingan bisnis, Jakarta: Mitra Wacana

Media.

Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Penerbit Andi Yogyakarta edisi IV.

Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. 1997. Yogyakarta: Andi Press

Valdo, R Warganegara,2011, Analisis Pengaruh Gaya Hidup, kelompok Referensi dan

Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pelanggan Smartphone SAMSUNG

GALAXY NOTE III & IV di Bandar Lampung

Wahdi, Mochamad. 2008. Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian

Rokok

Widiana, Muslichah E. dan Bonar Sinaga. (2010). Dasar dasar Pemasaran. Bandung :

Karya Putra

www.sosro.com

Yuzirman,Badroni & Sumardy. 2012. Kiss Marketing. Jakarta: Upnormals Publishing.