Syarifudin, the power of minal alam

Syarifudin: The Power Hablum ninal ‘Alam 25/07/2013 1

Dikhutbahkan pada tanggal 25 Juli 2013 di Masjid Kampus IAIN Ambon

The Power Hablum

Ninal ‘alam

Oleh:

Syarifudin: Khutbah Jumat

25/07/2013



THE POWER HABLUM NINAL ‘ALAM

Khutbah I

١ل ي ي لن اي لن ا لن ي ي ي ي ل ني ن ن ي ي ل ي .ي ل

ي ليإيإ لي ي ل ،ي ش ي ل ي ي ل ل يي ي يرس ي سلال الةيي سلن ةي ي١ ل ةي أل ل ي ي ح ل ي ل ل ي ل ش ي ح ي يش ٠هيي ي

ي ل١ ي ل ي ي ي ي ١ سال اي ي ٢آل ة،ي ١ني ي .ي

ني ل ،يي ل

ي يإ لي ل ت يت ي يتمنت ي يحكل ي ،ي تلم ي م إ٠ن ي ١ني ن ي ي ١ى

ي س . Maasyiral Muslimin rahimakumullah!

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat Iman, Islam, dan Ihsan. Melalui kekuatan nikmat ini kita tingkatkan istiqamah, komitmen pada jalannya yang benar, yakni jalan keselamatan di dunia dan di akhirat. Hari jumat yang mulia ini bertepatan dengan 17 Ramadhan kita bersaksi di Hadapan Allah Rabbul’alamin dan kekasihnya Rasulullah saw yang suci sesuci-sucinya. Tiada yang lebih indah, lebih besar, dan lebih hikmah kecuali selalu bertaqwa padanya. Taqwa adalah terpautnya sukma kita yang paling dalam dengan cahaya Allah dan Rasulnya yang suci agar kita semua di Masjid ini diberi keimanan diberkahi secara lahir dan di berkahi secara batin dan bisa naik haji sebelum dimatikan oleh Allah swt. Tema khutbah kita kali ini adalah membicarakan pesan Al-Quran surah Al-Zalzalah Kekuatan membaca tanda-tanda Alam



bagi kelangsungan hidup kita di dunia. Bagimana caranya inilah yang akan diketengahkan dalam khutbah jumat kali ini. Allah berfirman dalam QS al-Zalzalah ayat 1-4

ي ي ي يييي يي يييي

ي ي ي يييي ي ي ييييي

1. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),

2. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,

3. Dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?", 4. Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, Maasyiral Muslimin rahimakumullah!

Mencermati tanda-tanda kehancuran sebuah negeri ketika fenomena alam mulai tidak bersahabat dengan kita. Dewasa ini menurut para ilmuan geografi dari berbagai Negara menunjukkan bahwa semua bencana alam, penyebaran penyakit yang mematikan, kelangkaan air bersih, dan kekurangan pangan akibat kerusakan ekosistem alam. Ya Allah Apa jadinya jika alam tidak mengeluarkan makanan akibat perubahan iklim, siklus hidup hewan yang bertasbih diganti dengan gedung pencakar langit, wujud teknologi modern yang diproduksi manusia modern mulai kurang harmonis dengan alam semesta sebagai tempat hidup.

Apa penyebab kerusakan semua ini? Para agamawan berbicara bahwa itu akibat keserakahan masyarakat modern



melalui teknologinya yang canggih tapi tidak ditopan oleh kecerdasan spiritual yang canggih pula. Keadaan ini melahirkan dampak kerusakan pada gas metana, gas beracun sulfida melemah, hydrogen yang sifatnya mempercepat pembusukan mulai rusak, dan ledakan petir yang sangat keras, cahaya muncrat seakan-akan meingiris iris langit. Lapisan ozom mulai retak akibat tarikan-tarikan alam rusaknya ekosistem alam, manusia. Allah berfirman dalam QS Al-Gasyiah

ي يي يييي يي ي يييي

ييي ييييي

1. 19. dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? 2. 20. dan bumi bagaimana ia dihamparkan? 3. 21. Maka berilah peringatan, karena Sesungguhnya kamu

hanyalah orang yang memberi peringatan. Maasyiral Muslimin rahimakumullah!

Sebagai khatib kita saling memperingatkan membaca tanda-tanda alam diseluruh kehidupan kita. Tanda-tanda alam sekarang ini tak menentu, sistem demokrasi, demoralisasi, hedonism, materialism, kapitalisme, liberalism, dan semua isme-isme itu telah menjajah alam pikiran kita, sehingga cara memesrai alam dirasuki oleh napsu materialisme yang berlebihan. Hal ini berakibat bergungcang dan bergetarnya, seluruh partikel alam, ia mengalami demam yang sangat tinggi, gelombang laut menguap-luap, tarikan-tarikan bumi bergoyang-goyang akibat tanah lonsor, angin kecang, hujan, kedinginan,



manusia semua kebingungan saling bertabrakan, saling berbenturan, oleh tidak menentunya tarikan dan tenakan poros bumi. Gemuruh air setiap hari mengaung mengepung kehidupan kita, banjir meluluhlantakkan negeri lima sebagai tanda-tanda kebesarannya.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah!

Kenapa Alam mulai mengerihkan bagi kehidupan

manusia, air yang sifat menyegarkan bagi kehidupan manusia

berubah menjadi raksasa yang mematikan. Angin yang sifatnya

sebagai oksigen sebagai kebutuhan hidup manusia berubah

menjadi pembunuh yang sangat ganas lewat angin topan,

Tanah yang sifat tapat hidup dan tempat mengeluarkan

makanan bagi manusia yang mulia menjadi raksasa yang

mematikan manusia.


Pada tanggal 24 hari minggu jam 12 di Negeri lima ditimpa musibah bendungan Waiela jebol dan tumpah di negeri tempat pemukiman warga Negeri Lima. Negeri dibangun ratusan tahun dalam jangka waktu 15 menit rata dengan tanah. Bahkah tiang-tiang listrik yang dipancangkan tercabut oleh kekuatan raksasa bendungan waiela. Kota Jaziratulmuluk khususnya di Negeri Lima suatu negeri yang dulunya negeri lima keberkahan dan keindahan serta kenyamanan sekarang ini berubah menjadi negeri 99 masalah. Air berubah menjadi raksana yang mematikan, memiskinkan, dan melahirkan dampak sosial yang besar. Penduduk Negeri lima 50% habis



rata dengan tanah. Dan diperkirakan semua ini akan berdampak pada semua manusia jika manusia tidak mau merawat alam seperti ia merawat dirinya sendiri. Alam tidak boleh di zhalimi karena itu akan berubah menjadi pembunuh yang paling berbahaya.


Satu putaran lima millennium se-antero negeri orang-orang sakit, buta di tengah cahaya, segala keindahan tidak menerbitkan rasa cinta mereka, segala kebaikan tidak menggetarkan hati, sukma mereka, beribu keajaiban tidak memberikan mereka menggigil, pancaran kemulian tidak menyentuh perasaan mereka, cara berpikir mereka, dan bahkan kehadiran Tuhan dalam jiwa mereka tidak melahirkan ketakjuban apa-apa. Ya Allah Ampunilah mereka berikan mereka cahaya untuk menapaki jalanmu yang benar.


Ketika napsu (fujuraha) telah menguasai diri kita maka ia laksana hewan raksasa yang merekam semua lembaran sejarah kehidupan kita, ia merasuki aliran darah kita, dan bahkan ia berdampingan dengan malaikat kita. Ia adalah gelombang napsu yang merekam jejak dan prekwensi sejarah kehidupan kita sehingga napsu tahu benar kelemahan kita, ia selalu meniupkan zat kejahatan dalam hati dan pikiran kita.


Sesekali kadang ia berkata bahwa di dalam hawa pranamu yang suci aku mengurai diri dan mengendalikan



dirimu untuk cinta pada gelombang materi, hedonism, dan kapitalisme, sifat bakhil, serta prestise yang berlebihan untuk menurunkan citramu sebagai makhluk yang mulia.


Napsu pusat galaksi kejahatan yang perlu dibersihkan lewat puasa. Ketika napsu ammarah mengurai dirinya dan mencristal di pusat jantung, ia bertopeng dengan scenario kebaikan yang sebenarnya ia adalah gelombang napsu yang memecah pikiran kita sampai berkeping-keping, menciptakan budaya teknologi tanpa kecerdasan spiritual, sebagai alat untuk mempercepat kematianmu. Ajaran napsu ammarah tidak mencita alam tetapi ia mengekploitasi alam, ia tidak pernah puas dengan segala apa telah didapatkan serta menyeret hatimu keruang-ruang hampa, membanting jiwamu sampai terputus syaraf-syaraf kebajikanmu.


Napsu serakah selalu mengutip perjalan kita kemanapun langkah kita, ketika kita lalai dalam shalat, ketika lalai menjadi pemimin yang amanah, ketika lalai dalam sedekah, ketika lalai, dalam puasa, dan ketika lalai dalam bergantung sama Rabbul Alamin Tuhan semesta Alam. Bisakah kita menumbuhkan kerendahakan hati di balik kebanggaan-kebangaan, Masih tersediakah ruang di dada kita dan akal kepala kita, untuk sesekali berkata pada diri sendiri bahwa yang bersalah bukan hanya mereka, bahwa yang melakukan dosa bukan ia tetapi juga kita. Masih tersediakah peluang untuk mereformasi pikiran kita, jiwa kita bisa sembuh total dari segala macam prasangka,



tipu daya, dan kecurangan. Mari kita tengok perasaan kita dengan santai pada diri sendiri, pikiran kita perlu diobati dengan pertobatan untuk menghasilkan akal pikiran yang sehat, masuk dalam alam semesta surga kebahagiaan.

Semua kehidupan di dunia ini pasti akan ada akhirnya.

Karena dunia itu bersifat fana dan sementara. Semua pasti

akan musnah, semuanya pasti akan berakhir. Hanya kehidupan

akhiratlah yang akan kekal dan abadi. Begitu pula negara.

Sekuat apapun negara itu, sepandai-pandainya seorang

pemimpin dalam sebuah negara; pasti suatu saat negara itu

akan berkahir, kemudian diganti dengan kaum-kaum berikutnya

dan negara-negara yang baru.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah! 1. Marilah di bulan suci Ramadan kita yang sangat berberkah

ini kita berikrar untuk memperbaiki cara kita menjaga dan memesrai alam, agar alam ini dapat menjalankan tugasnya dari Allah swt dengan mengeluarkan dan menumbuhkan buah-buahan, sayuran, dan tanaman yang segar dan bergizi. Marilah kita berjajnji moga ramadhan kali ini kita dapat menjaga tanah dengan tidak berselisih, karena ia bisa mendatangkan bencana ketika disalah gunakan.

2. Marilah kita bersepakat di bulan suci ramadhan ini untuk tidak menebang pohon sembarangan, agar debit air yang sifatnya menyegarkan tidak berubah menjadi hewan raksasa yang dapat meluluhlantakkan negeri yang kita cintai ini.



3. Marilah kita bersama-sama bersepakat, bersaksi dihadapan Allah Rabull’alami dan Rasulnya yang suci mengepung masalah bersama dengan mengisolasi negeri kita dari kemaksiatan, menjamur penyimpangan seksual, orang kayanya berbuat durhaka.

4. Marilah kita berikrar, bersepakat, dan bersaksi kepada Allah swt dan Rasulnya di masjid yang mubarakah ini menjaga ala mini untuk kemakmuran hidup manusia dengan prinsip-prinsip Al-Quran dan Sunnah.

5. Moga berkahnya Ramadan kali ini keluarga kita di Negeri lima yang sekarang mengungsi diberi kekuatan oleh Allah swt. Moga setiap cobaan yang Allah berikan apat dijadikan pelajaran untuk memperbaiki prilaku kita di masa yang akan datang.

6. Moga peringatan negeri menjadi renungan untuk kita semua agar pandai memelihara alam sebagai tempat hidup kita semua.

7. Moga berkahnya bulan suci ramadhan kita semua di masjid ini diberi kepekaan untuk membaca tanda-tanda alam agar terhindari dari malapetaka. Moga kita semua diberkahi, dipanjangkan umurnya, ditingkatkan rejekinya, diijabah doanya, dan diberkahi keluarga kita menjadi keluarga sakina.

ي ٠٢ناي ي ني ١ ي إ٠لنو ي فل ،ي ي لظ١ ي م ي ى نرني يي

ي ١ ي ل١ ي سل ي إل تي يتال ى ي ذ ي ل تم ي و ي لى١ .ي ذ

ي ذ يو ناي ؤ ي ١ ؤ سنئ ي ي ى ي س غف ي ي ي ي ييل ل

ي ح١ ري ل ي غف ي يإل ي نس غف .ي



Khutbah Kedua فسني ري يش ي ن ي ل ٠ي س س ل١ي س غف ي ي ي يل ل

ش ي يي ي الين ي٠ض يي ل ض ي ي الي ي٠ نن،ي يس١ذئناي اي ي رس ي ي ل ل ي ل ش ي ح ي يش ٠هيي ي ليإيإ لي ي

يي رسي يرس ذ يو ي ي ١ سال .ي ي

ي ي ى ٠ ي ي ١ذ سال ي ن الةي و ي،ي ي ظ١ ي أ و ي ي ل ي ي ي ى ٠ :ي منيي يتلني يو ن

ي ن يي ش١طني ١ي

سي ي حي ح١ي

ي} ي ي ١ يء ني ٠ ي٠ني ٠ ذ ي ي ي يالئى ي٠ ل إ

ن ي{س يتس١

ني ١تي يس١ ني يو ل ي يء ييس١ نيل ل ي يس١ نيل ي ل ـ

ي يء ييس١ ني ل ي يء ييس١ نيإ ١ي نرني يس١ نيل إ ١

يإهيح١ ي ي يء ييس١ نيإ ١ ني نروتي يس١ نيإ ١ يو ل ل

.ل١ ي

ي ألح١نءي ناي ؤ ي ١ ؤ ناي س ي ١ س ي غف ي ل

ي لن نا،ي اي٠نلض ل١ ي ١ يل ٠ ي ايإلهيس أل



Khutbah Kedua

ري يش ي ن ي ل ٠ي س س ل١ي س غف ي ي يل ل

ي الي ي٠ض يي ل ض ي ي الي ي٠ نن،ي يس١ذئناي فسني

ي ل ل ي ل ش ي ح ي يش ٠هيي ي ليإيإ لي ي ش ي يي ن

يي رسي يرس ذ يو ي ي ١ سال اي ي ي رس . ي

ي ي ي ١ذ سال ي ن الةي و ي،ي ي ظ١ ي أ و ي ي ل ي ي ي ى ٠ ي منيي يتلني يو ن :ي ى ٠

ي ن يي ش١طني ١ي

سي ي حي ح١ي

إن هللا ومالئكته يصلىن على النبي يا أيها الذيه ءامنىا صلىا عليه }

{وسلمىا تسليما

ني ١تي ي يو ل ي يء ييس١ نيل ل ي يس١ نيل ي ل ـ

ي ي ل ي يء ييس١ نيإ ١ي نرني يس١ نيل س١ نيإ ١

ي يء ييس١ ني ني نروتي يس١ نيإ ١ يو ل ء ييس١ نيل

يإهيح١ يل١ ي .إ ١

ي ألح١نءي ناي ؤ ي ١ ؤ ناي س ي ١ س ي غف ي ل

ي ل ي لن نا،ي اي٠نلض ل١ ي ١ يل ٠ ي ايإلهيس أليح ذ يإ١ني ل ،ي ش و١ هي ىف ةي ي ١ س ي ي اسال زل

ني ل ي لس١ن قي فس يإ١ني ىف ي و ذ ني ي يل ز٠ذ ي ن ا٠

،ي ي ش ٠



يي ي ي ي ي يي ي ي ي

يييي يي ييي يي

ي ييي ي يي ي يي

ي ي ي يييي ييي ي ي

يي ي ي ييييي ي

لني اي لنري ي ٢آل ةيحس ي ١نيحس ي ني تني ي .ر ل

ي

ي يإ٠ نءي ي م ي٠ي ي ي٠أ ي نل يي احسن ل ن ي ،يإ

يت ول يللى . فلشنءي ى ي غي،ي٠لظى

ي.ي ي. الة ل

http://www.sunna.info/islamic/salat-1.html

http://www.sunna.info/islamic/salat-1.html

Presentations & Public Speaking

Syarifudin, the power of minal alam