37
SKETSA DISUSUN Oleh : DEVI LISTARI NIM : 2131151006 Prodi Pendidikan Seni Rupa Kelas B Fakultas Bahasa Dan Seni Semester 1 UNIMED T.A 2013

Sketsa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sketsa

SKETSA

DISUSUN

Oleh :

DEVI LISTARI

NIM : 2131151006

Prodi Pendidikan Seni Rupa Kelas B

Fakultas Bahasa Dan Seni

Semester 1

UNIMED

T.A 2013

Page 2: Sketsa

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas bimbingan dan tuntunan-

Nyalah makalah ini dapat terselesaikan.

Kedinamisan dunia pendidikan sangat dirasakan, baik bagi penulisan, dosen,

mahasiwa/mahasiswi, maupun pengguna makalah lain yang terkait. Kedinamisan itu, salah satunya

adalah daya penyesuaian isi materi dan pola penyajian sesuai standar nasional. Tujuannya adalah

untuk mengetahui tentang SKETSA.

Makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu pegangan untuk mempelajari pelajaran sketsa

di universitas.

Makalah tentang SKETSA ini akan membahas tentang hal-hal sebagai berikut :

1. Pengertian sketsa berdasarkan kamus umum atau KBBI, kamus seni rupa, dan berdasarkan

ensiklopedia.

2. Manfaat dari membuat sketsa.

3. Aturan-aturan dalam membuat sketsa.

4. Tema dan gaya sketsa.

5. Pelukis di bidang sketsa.

Kami berharap melalui makalah ini, mahasiswa/i dapat mengetahui tentang pelajaran sketsa.

Makalah ini juga dapat memberikan contoh-contoh dari karya-karya sketsa .

Masukan dan konstrutif selalu kami nantikan.

Medan, Desember 2013

DEVI LISTARI

Page 3: Sketsa

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR :..................................................................................... i

DAFTAR ISI :................................................................................................... ii

BAB I

A. Arti kata dan pengertian sketsa :................................................................... 1

B. Sketsa :.......................................................................................................... 1

C. Manfaat sketsa :............................................................................................ 5

D. Aturan-aturan dalam membuat sketsa :........................................................ 5

E. Tema dan gaya sketsa :................................................................................. 5

BAB II

A. Karya-karya sketsa :..................................................................................... 8

B. Pelukis atau tokoh sketsa :............................................................................ 14

BAB III

A. Kesimpulan :.................................................................................................25

B. Saran :...........................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA :...................................................................................... 27

Page 4: Sketsa

BAB I

A. ARTI KATA DAN PENGERTIAN SEKETSA

1. KAMUS UMUM

Dalam kamus sketsa memiliki banyak arti. Berikut adalah pengertian sketsa :

sket·sa atau skétsa merupakan lukisan cepat (hanyagaris-garisbesarnya).

Dapat juga dikatakan gambar rancangan, rengrengan, denah, bagan.

sketsa dapat berarti pelukisan dengan kata-kata mengenai suatu hal secara garis besar,

tulisan singkat,maupun inti sari ringkas.

 Sketsa adalah adegan pendek pada suatu pertunjukan drama.

2. KAMUS SENI RUPA

Sketsa adalah kegiatan menggambar/membuat sampai gambar jadi.

3. ENSIKLOPEDIA

Sebuah sketsa (Yunani - schedios , " dilakukan tanpa persiapan ") adalah gambar

yang dibuat dengan cepat yang biasanya tidak dimaksudkan sebagai pekerjaan selesai.

Sebuah sketsa memiliki banyak tujuan seperti : merekam sesuatu yang seniman melihat ,

merekam atau mengembangkan ide untuk digunakan atau dapat digunakan sebagai cara cepat

grafis menunjukkan gambar , ide atau prinsip .

B. SKETSA

Sketa merupakan gambar atau lukisan pendahuluan yang kasar , ringan, semata-mata garis

besar atau belum selesai. Kadangkala hanya digunakan sebagai pengingat-ingat saja. Sketsa

atau sket (sketch) secara umum dikenal sebagai bagan atau rencana bagi sebuah lukisan.

Dalam pengertian itu, sketsa lebih merupakan gambar kasar, bersifat sementara, baik diatas

kertas atau di atas kanvas dengan tujuan untuk dikerjakan lebih lanjut sebagai lukisan. Selain

pengertian di atas masih banyak pengertian lainnya, seperti :

Page 5: Sketsa

Sketsa adalah sekumpulan garis yang dituangkan cepat tak banyak mengandung

detil,utamanya menyatakan rasa atau hakekat sesuatu.

Sketsa adalah tulang-belulang gagasan pra-cipta, jaring grafis penangkap angan-

angan, peninta pijaran karsa.

Sketsa adalah piranti penyimpan sekaligus pembangkit memori, yang memudahkan

lahirnya pengandaian, benang-benang pintalan rencana, bagai bidan penyata yang

tadinya maya.

Sketsa adalah sarana meraba-raba lorong-lorong tak terucapkan, diam dalam

meziarahi wilayah-wilayah tak bertuan nan belum terpetakan. Tak ada yang keliru

dalam sketsa, kurang pas ditumpangi, terlalu lembut ditimpali, kurang tegas diulangi,

dan tidak menjadi apa-apa pun tak apa-apa.

Sketsa adalah jejak-jejak pikiran, catatan perjalanan hormon dan kelenjar manusia,

darah-daging suasana hati, grafis kekuatiran, catatan kebosanan dalam penantian,

kawan di kala tak ada siapa-siapa.

Sketsa bisa tuna makna, bisa jua tak mirip apa-apa. Pun bisa sebagai penyingkap

pengindra yang tadinya tersembunyi, terlihat.

Sketsa adalah pembuka jalan bagi potensi apa saja yang tersebar disini, disana, dan di

mana-mana.

Sketsa adalah jalan, bejana, dan jendela melalui mana cahaya dengan sabarnya

menetes satu persatu antri dijadikan bayangan.

Putu Wijaya (dalam http://aryofineart.blogspot.com.) menjelaskan bahwa sketsa atau

sket (sketch) secara umum dikenal sebagai bagan atau rencana bagi sebuah lukisan. Dalam

pengertian itu, sketsa lebih merupakan gambar kasar, bersifat sementara, baik di atas kertas

maupun di atas kanvas, dengan tujuan untuk dikerjakan lebih lanjut sebagai lukisan.

Mengingat sederhana penampilannya, sketsa lebih merupakan “persiapan” dari lukisan yang

akan datang.

Muharrar dan Mujiyono (2007:67) mengatakan bahwa sketsa atau sket (sketch) adalah

gambar yang dibuat secara tepat dan spontan dengan menggunakan garis-garis sederhana.

Menurut Myers (1962:69) sketsa merupakan gambar catatan. Ia membedakannya

dengan gambar karya lengkap dan gambar karya studi. Dalam karya studi, gambar

merupakan eksplorasi teknis atau bentuk untuk penyelesaian lukisan, patung, dan lain-lain.

Biasanya penggambarannya menyoroti rincian dari bagian-bagian tertentu, misalnya anatomi

Page 6: Sketsa

kepala, tangan atau bahu, draperi, dan sebagainya dalam mempelajari bentuk orang. Gambar

semacam ini misalnya, dikerjakan oleh Leonardo da Vinci (1452-1519) dan Michaelangelo

(1475-1564).

Susanto (2002:105) menyatakan bahwa sketsa yaitu memindahkan objek dengan

goresan, arsiran, ataupun warna dengan tujuan baik sebagai rancangan maupun karya yang

dapat berdiri sendiri (selesai).

Garha (1979:106) menyatakan bahwa bahwa menggambar sketsa termasuk jenis dari

kegiatan menggambar ekspresif. Tujuan utama menggambar ekspresif ialah ekspresinya.

Karena itu dapatlah dikatakan bahwa menggambar ekspresif ialah kegiatan menggambar

yang berfungsi sebagai penyalur ungkapan perasaan penciptanya.

Seni sketsa sudah banyak dibicarakan orang lewat Koran-koran atau pameran tertentu.

Dalam hal ini bukan merupakan barang baru. Akan tetapi sudah merupakan tradisi sejak

senilukis ada.

Seni sketsa adalah seni yang pertama lahir, lihatlah lukisan-lukisan kuno yang

terdapat di gua-gua Altamira di Perancis Selatan, Demikian juga pada gua-gua Leang-leang

Sulawesi Selatan dangua Abba di Irian Barat merupakan garis sketsa yang magis.

Pendapat ini diperkuat lagi dengan pendapat seorang kritikus terkenal Herbert Read

berkata “Sesungguhnya dari libatan historis, jenis seni rupa yang pertama adalah jenis seni

rupa dari gua-gua, bermula dar igaris-garis kontur. Seni rupa bertolak dari keinginan untuk

menggaris-garis. Demikianjuga yang terdapat pada anak-anak.”

Sketsa umumnya merupakan bagian yang ditentukan dari studi mahasiswa seni. Hal

ini umumnya termasuk membuat sketsa ( Croquis ) dari model hidup yang berpose berubah

setiap beberapa menit . " Sketsa " biasanya menyiratkan pekerjaan cepat dan ekspresif

dengan garis yang tidak diulang-ulang.

Kebanyakan seniman menggunakan visual, untuk kesulitan tingkat yang lebih besar atau

Page 7: Sketsa

lebih kecil , sketsa sebagai metode pencatatan atau penuangan ide. Sketsa dari beberapa

seniman individu telah menjadi sangat terkenal , contohny Leonardo da Vinci dan Edgar

Degas dan masih banyak lainnya.

Sketsa dapat dibuat dalam media gambar . Istilah ini paling sering diterapkan untuk

pekerjaan grafis yang dibuat dalam media kering seperti SilverPoint , grafit , pensil , arang

atau pastel . Tapi mungkin juga berlaku untuk gambar yang di buat dengan pena dan tinta ,

pena ballpoint , warna air dan cat minyak . Umumnya disebut sebagai " sketsa warna air " dan

" sketsa minyak " . Seorang pematung mungkin memodelkan sketsa tiga dimensi di tanah

liat , plastisin atau lilin.

Dalam perjalanannya, dilihat dari segi teknik, seketsa belum seaneka ragaman

lukisan. Barabgkali karena pada sketsa, penggambarannya melalui garis sebagai medium

pembuatannya. Soal garis, Read pernah bilang bahwa garis merupakan sarana yang paling

singkat dan abstrak untuk melukiskan mutu objek.

Melalui garis, dapat dibangun raun untuk bentuk, bidang, teksture, ruang, atau gelap

terang dengan arsitran dan garis-garis silang, misalnya unsure warna, dapat saja dihadirkan

dalam karya sketsa. Tetapi pada dasarnya warna garislah yang lebih berbicara. Justri

penyajian hitam-putih merupakan kekuatan sketsa.

Garis merupakan unsure rupa yang fundamental dan potensial dalam karya sketsa,

garis tidak semata membentuk kontur. Potensial lain dari garis ialah kemampuannya

mengekspresikan gerakan-gerakan, ruang atau kedalaman, dan mengesankan masa bentuk.

Potensi-potensi inilah yang harus dikuasai oleh pembuat sketsa beserta pemilihan dan

pemanfaata media dalam mencapai nilai-nilai artistic suatu sketsa.

Terdapat dua pendekatandalam menggunakan garis sebagai medium ungkapan sketsa.

Pertama adalah pendekatan kontur dan yang kedua pendekatan gesture.

1. Pendekatan kontur

Pada pendekatan kontur, sketsa dihadirkan dengan garis-garis tunggal seakan tak

terputus, sebagai batas yang mengelilingi bentuk subjek-subjeknya, tanpa harus kehilangan

spontanitasnya. Garis-garis yang di kerjakan secara free-hand tersebut harus tampak

ekspresif, tajam dan presisi. Tak ada garis yang salah. Tak ada garis yang diulang dan

Page 8: Sketsa

berlebihan, apalagi arsiran dalam sketsa tersebut. Picasso (1881-1973), Henri Mtisse

menciptakan sketsa dengan cara pndekatan kontur.

2. Pendekatan gesture

Pada pendekatan gesture, sketsa dibentuk oleh garis-garis yang dihadirkan dengan

gesekan-gesekan tangan secara kontinyu sepanjang proses penciptaanya. Dengan cara ini

bentuk sketsa lebih merupakan impresi tetapi mencitrakan gerak bentuk menjadi mengabur,

karena dibangun oleh garis riuh bertintihan dan liar, sejalan dengan reaksi emosi yang

bergelora ketika penggambarannya menghadapi objek. Jika dengan pendekatan kontur bentuk

dirumuskan dengan garis tunggal, pada pendekatan gesture disugestikan dengan garis-garis

jamak. Pelukis-pelukis seperti Vincent van gogh, Daumier (1808-1879), dan Affandi

membuat sketsa dengan cara pendekatan gertur.

C. MANFAAT SKETSA

Sketsa mempunyai beberapa fungsi, antara lain :

1. Untuk lebih memberi gambaran tema.

2. Meminimalisir kesalahan.

3. Mempertajam pengamatan.

4. Meningkatkan kemampuan mengkoordinasikan hasil pengamatan dan keterampilan

tangan.

D. ATURAN-ATURAN DALAM MEMBUAT SKETSA

Adapun beberapa aturan dalam membuat sketsa, antara lain :

1. Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis vertical, horizontal,

maupun lengkung secara tipis.

2. Menggambargarissekundernya, misalnya melukis kerangka kubus atau kotak

dalam keadaan tipis.

3. Menebalkan geris sketsa yang suda benar. Ketebalan sesuai dengan karakter jenis

garis yang diinginkan.

Page 9: Sketsa

E. TEMA DAN GAYA SKETSA

1. Figurative

Tema dan gaya figurative terbagi menjadi tiga, yaitu :

1. Realistis

2. Ekspresionis

3. Dekoratif

2. Surealis-Imajinatif

Page 11: Sketsa

BAB II

A. KARYA KARYA SKETSA

1. Le Bouchon, a brush and ink sketch by Manet, 1878 .

2. An oil sketch of clouds by John Constable, 1821-22 

Page 13: Sketsa

5. Three draft sketches in sepia for an equestrian monument, Leonardo da Vinci 1508-10 

6. Sketch in pen and ink of an idea for a flying machine with a spiral rotor, Leonardo da

Vinci. 

Page 14: Sketsa

7. Sketch of a head in a parade helmet, Michelangelo, c. 1500 

8. Figure sketch in ink of two women teaching a baby to walk, Carel Fabritius, c. 1640 

Page 15: Sketsa

9. Sketch in pencil and ink of the Piazetta, Venice, Canaletto, c. 1730 

10. Two ink sketches of Krishna playing the Flute, van Doesburg, early 20th century 

Page 16: Sketsa

11. Sketch of a male nude in black crayon, Egon Schiele, 1918 

12. Watercolour sketch by John Weeks, circa 1950

Page 17: Sketsa

12. Oil Pastels sketch of Catherine G. Roraback and Ericka Huggins, as well as African

American male Juror and African American female juror 1971

B. PELUKIS ATAU TOKOH SKETSA

1. LEONARDO DA VINCI

Leonardo da Vinci (lahir di Vinci, propinsi Firenze, Italia, 15 April 1452 – meninggal

di Clos Lucé, Perancis, 2 Mei 1519 pada umur 67 tahun) adalah arsitek, musisi, penulis,

pematung, dan pelukis Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe "manusia renaisans"

dan sebagai genius universal.

Leonardo terkenal karena lukisannya yang piawai, seperti Jamuan Terakhir dan Mona

Lisa. Ia juga dikenal karena mendesain banyak ciptaan yang mengantisipasi teknologi

modern tetapi jarang dibuat semasa hidupnya, sebagai contoh ide-idenya tentang tank dan

mobil yang dituangkannya lewat gambar-gambar dwiwarna. Selain itu, ia juga turut

memajukan ilmu anatomi, astronomi, dan teknik sipil bahkan kuliner.

Page 18: Sketsa

Potret dirinya dalam sebuah kapur merah, sekitar tahun 1512-1515.

2. AFFANDI KOESOEMO

Affandi Koesoema (Cirebon, Jawa Barat, 1907 - 23 Mei 1990) adalah seorang pelukis

yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia, mungkin pelukis Indonesia yang paling

terkenal di dunia internasional, berkat gaya ekspresionisnya dan romantisme yang khas. Pada

tahun 1950-an ia banyak mengadakan pameran tunggal di India, Inggris, Eropa, dan Amerika

Serikat. Pelukis yang produktif, Affandi telah melukis lebih dari dua ribu lukisan.

Affandi dilahirkan di Cirebon pada tahun 1907, putra dari R. Koesoema, seorang

mantri ukur di pabrik gula di Ciledug, Cirebon. Dari segi pendidikan, ia termasuk seorang

yang memiliki pendidikan formal yang cukup tinggi. Bagi orang-orang segenerasinya,

memperoleh pendidikan HIS, MULO, dan selanjutnya tamat dari AMS, termasuk pendidikan

yang hanya diperoleh oleh segelintir anak negeri.

Page 19: Sketsa

Affandi Koesoema

3. EDOUARD MENET

Édouard Manet ( AS / mæneɪ / atau Inggris / mæneɪ / ; Perancis : [ edwaʁ manɛ ] ,

lahir 23 Januari 1832 ( 1832/01/23 ). Wafat 30 April 1883 ( 1883/04/30 ) (umur 51 ).

Édouard Manet adalah seorang pelukis Perancis . Dia adalah salah satu seniman abad ke-19

pertama yang melukis kehidupan modern , dan seorang tokoh penting dalam transisi dari

Realisme ke Impresionisme.

Édouard Manet lahir di Paris pada tanggal 23 Januari 1832, di hôtel particulier leluhur

( mansion ) di rue Bonaparte. Rujukan untuk keluarga kaya dan terhubung dengan baik .

Ibunya , Eugenie - Desirée Fournier , adalah putri seorang diplomat dan putri baptis dari

Swedia putra mahkota Charles Bernadotte , dari siapa raja Swedia adalah keturunan .

Ayahnya , Auguste Manet , seorang hakim Prancis yang diharapkan Édouard untuk mengejar

karir di bidang hukum . Pamannya , Edmond Fournier , mendorong dia untuk mengejar

lukisan dan mengambil Manet muda untuk Louvre. Pada tahun 1841 ia terdaftar di sekolah

menengah , College Rollin . Pada tahun 1845 , pada saran dari pamannya , Manet terdaftar

dalam kursus khusus menggambar di mana ia bertemu Antonin Proust , masa depan Menteri

Seni Rupa dan teman seumur hidup berikutnya .

Page 20: Sketsa

Affandi Koesoema

4. CAREL FEBRITIUS

Carel Fabritius adalah seorang pelukis Belanda dan salah satu murid paling berbakat

Rembrandt. Lahir Dibaptis 27 Februari 1622 Middenbeemster, Republik Belanda.

Meninggal 12 Oktober 1654 (umur 32)

Fabritius lahir di Beemster , sebagai anak dari Pieter Carelsz, pelukis dan guru .

Awalnya ia bekerja sebagai tukang kayu ( Latin Fabritius ) . Pada 1640-an awal ia belajar di

studio Rembrandt di Amsterdam, bersama dengan saudaranya Barent Fabritius . Pada 1650-

an awal ia pindah ke Delft, dan bergabung dengan serikat pelukis Delft ' pada tahun 1652 . Ia

meninggal muda, terjebak dalam ledakan majalah mesiu Delft pada tanggal 12 Oktober 1654,

yang menghancurkan seperempat dari kot , bersama dengan studio dan banyak lukisannya .

Hanya sekitar selusin lukisan selamat. Menurut Houbraken, muridnya Mattias Spoors dan

diaken gereja Simon Decker mati bersamanya, karena mereka bekerja pada sebuah lukisan

Page 21: Sketsa

bersama-sama pada saat itu . Dalam sebuah puisi yang ditulis oleh Arnold Bon ke memori, ia

disebut Karel Faber .

Carel Fabritius

5. EGON SCHIELE

Egon Schiele adalah seorang pelukis Austria. Sebuah anak didik Gustav Klimt,

Schiele adalah seorang pelukis figuratif utama dari awal abad 20. Karyanya yang terkenal

karena intensitasnya, dan banyak potret diri seniman yang dihasilkan. Bentuk tubuh bengkok

dan garis ekspresif yang mencirikan lukisan dan gambar Schiele menandai artis sebagai

eksponen awal Ekspresionisme. Lahir ( 1890/06/12 ) 12 Juni 1890. Tulln an der Donau,

Kekaisaran Austro-Hungaria. Meninggal 31 Oktober 1918 ( 1918/10/31 ) (umur 28 ).

Schiele lahir pada tahun 1890 di Tulln , Lower Austria . Ayahnya , Adolf Schiele ,

adalah kepala stasiun dari stasiun Tulln di Austria Negara Kereta Api ; ibunya Marie , née

Soukupová , adalah Ceko dari Český Krumlov ( Krumau ) , di Bohemia selatan. Sebagai

seorang anak , Schiele terpesona oleh kereta api , dan akan menghabiskan berjam-jam

menggambar mereka , ke titik di mana ayahnya merasa wajib untuk menghancurkan sketsa

Page 22: Sketsa

nya . Ketika ia berusia 11 tahun , Schiele pindah ke kota terdekat dari Krems ( dan kemudian

untuk Klosterneuburg ) untuk menghadiri sekolah menengah . Untuk orang di sekelilingnya ,

Schiele dianggap sebagai anak yang aneh . Pemalu dan pendiam , dia buruk di sekolah

kecuali dalam atletik dan menggambar, dan biasanya di kelas terdiri dari siswa yang lebih

muda.

Egon Schiele

6. VINCENT VAN GOGH (Vincent Willem van Gogh)

Nama lahir Vincent Willem van Gogh. Lahir 30 Maret 1853. Zundert , Belanda.

Meninggal 29 Juli 1890 ( 1890/07/29 ) (umur 37 ). Auvers - sur - Oise , Prancis. Gerakan

Post- Impresionisme. Vincent Willem van Gogh adalah seorang pelukis pasca - impresionis

asal Belanda yang karyanya , terkenal karena keindahan yang kasar , kejujuran emosional dan

warna berani , memiliki pengaruh luas pada seni abad ke-20 . Setelah bertahun-tahun

kecemasan menyakitkan dan serangan sering penyakit mental , dia meninggal pada usia 37

akibat luka tembak , berlaku umum untuk menjadi diri sendiri secara sengaja ( meskipun

tidak ada senjata yang pernah ditemukan ) . Karyanya kemudian dikenal hanya segelintir

orang dan dihargai oleh masih sedikit .

Page 23: Sketsa

Vincent Willem van Gogh

7. JEAN BAPTISTE CAMILLE COROT

Jean-Baptiste-Camille Corot 16 Juli 1796 - 22 Februari 1875) adalah seorang pelukis

lanskap Perancis dan zaman Renaisans di etsa. Corot adalah pelukis terkemuka dari sekolah

Barbizon Perancis di pertengahan abad kesembilan belas. Dia adalah seorang tokoh penting

dalam lukisan pemandangan dan output-nya besar secara bersamaan referensi tradisi Neo-

Klasik dan mengantisipasi inovasi plein udara impresionisme.

Lahir di Paris pada tanggal 17 Juli 1796, Corot adalah anak dari seorang pedagang

kain dan pembuat topi a. Setelah pendidikan di College de Rouen dan dua magang yang gagal

dengan drapers, ia diberi kebebasan finansial pada usia 26 untuk mengabdikan dirinya untuk

lukisan.

Page 24: Sketsa

Jean-Baptiste-Camille Corot

8. JOHN CONSTABLE

John Constable Lahir ( 1776/06/11 ) 11 Juni 1776 diEast Bergholt , Suffolk , East Anglia ,

Inggris. Meninggal 31 Maret 1837 ( 1837/03/31 ) (umur 60 ) diHampstead , London , Inggris.

Bidang Landscape painting. gerakan Romantisisme. Pekerjaan Dedham Vale ( 1802). The

Hay Wain ( 1821). John Constable adalah seorang pelukis Romantis Inggris . Lahir di Suffolk

, ia dikenal terutama untuk lukisan landscape nya Dedham Vale , daerah sekitarnya

rumahnya- yang sekarang dikenal sebagai " polisi negara " - yang ia diinvestasikan dengan

intensitas kasih sayang . " Aku harus melukis tempat saya sendiri terbaik " , ia menulis

kepada temannya John Fisher pada tahun 1821 , " lukisan tetapi kata lain untuk perasaan " .

Lukisannya yang paling terkenal termasuk Dedham Vale of 1802 dan The Hay Wain 1821 .

Meskipun lukisannya sekarang berada di antara yang paling populer dan berharga dalam seni

Inggris , Constable tidak pernah sukses secara finansial . Dia tidak menjadi anggota dari

pembentukan sampai ia terpilih untuk Royal Academy pada usia 52 . Karyanya dipeluk di

Page 25: Sketsa

Perancis , di mana dia menjual lebih bekerja daripada di tanah kelahirannya di Inggris dan

terinspirasi sekolah Barbizon .

Potret diri John Constable 1806 , pensil di atas kertas , Tate Gallery London . Nya yang tak

terbantahkan potret diri , ditarik oleh suatu susunan cermin .

9. MICHELANGELO

Nama lahir Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni. Lahir ( 1475/03/06 ) 6 Maret 1475

Caprese dekat Arezzo , Republik Florence (sekarang Tuscany , Italia ). Meninggal 18

Februari 1564 (1564/02/18 ) (umur 88 ) diRoma , Kepausan Serikat (sekarang Italia ).

Gerakan High Renaissance

Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni ( 6 Maret 1475 - 18 Februari 1564 ) , umumnya

dikenal sebagai Michelangelo adalah seorang pematung Italia , pelukis , arsitek , penyair ,

dan insinyur dari High Renaissance yang diberikan pengaruh yang tak tertandingi pada

perkembangan seni rupa Barat. Meskipun membuat beberapa forays luar seni , fleksibilitas

dalam disiplin ia mengambil adalah seperti sebuah orde yang tinggi bahwa ia sering dianggap

Page 26: Sketsa

sebagai pesaing untuk judul manusia archetypal Renaissance , bersama dengan sesama Italia

Leonardo da Vinci .

Michelangelo dianggap sebagai seniman terbesar yang hidup pada masa hidupnya , dan sejak

saat itu ia telah dianggap salah satu seniman terbesar sepanjang masa . Sejumlah karya-

karyanya dalam lukisan, patung , dan arsitektur peringkat di antara yang paling terkenal .

yang ada Output -Nya dalam setiap bidang selama hidupnya yang panjang adalah luar biasa ,

ketika volume tipis korespondensi , sketsa , dan kenangan yang bertahan juga

diperhitungkan , dia adalah artis terbaik - didokumentasikan dari abad ke-16 .

Dua karyanya yang paling terkenal , yang Pietà dan David , yang terpahat sebelum ia berbalik

tiga puluh . Meskipun pendapat rendah lukisannya , Michelangelo juga menciptakan dua

karya yang paling berpengaruh dalam fresco dalam sejarah seni Barat : adegan dari Kejadian

di langit-langit dan The Last Judgment di dinding altar Kapel Sistina di Roma . Sebagai

seorang arsitek , Michelangelo memelopori gaya Mannerist di Perpustakaan Laurentian .

Pada usia 74 ia berhasil Antonio da Sangallo yang Muda sebagai arsitek Basilika Santo

Petrus . Michelangelo mengubah rencana , ujung barat yang selesai untuk desain

Michelangelo , kubah yang selesai setelah kematiannya dengan beberapa modifikasi.

Portrait of Michelangelo oleh Daniele da Volterra

10. JOHN WEEKS

Page 27: Sketsa

John Weeks ( 8 Juni 1886-1965 ) adalah seorang seniman Devonshire lahir yang

merupakan salah satu anggota staf yang paling berpengaruh di Elam Art School dari

University of Auckland di mana ia mengajar 1930-1954 .

Minggu datang ke Selandia Baru sebagai seorang anak dengan orang tuanya pada

tahun 1892 . Dia memulai studi di Elam paruh waktu pada tahun 1908 , dengan pelatihan

lebih lanjut di Sydney Technical College sesaat sebelum Perang Dunia I. Selama perang ia

menjabat di Perancis dengan Selandia Baru Medical Corps dan beberapa cat air kecil dari

waktu ini diadakan oleh Auckland Museum . Dia mematahkan tangannya dan satu kaki . Ia

melanjutkan studinya setelah perang di Canterbury College School of Art .

Setelah kematiannya pada September 1965 sekitar 150 karyanya dipilih oleh teman-

teman dan kolega untuk pembelian oleh Ratu Elizabeth II National Trust dan dikirim ke

beberapa galeri utama Selandia Baru .

Page 28: Sketsa

BAB IV

A. KESIMPULAN

Dari keseluruhan uraian yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan umum

sebagai berikut :

1. Sketa merupakan gambar atau lukisan pendahuluan yang kasar , ringan, semata-mata

garis besar atau belum selesai.

2. Terdapat dua pendekatandalam menggunakan garis sebagai medium ungkapan sketsa.

Pertama adalah pendekatan kontur dan yang kedua pendekatan gesture.

3. Sketsa mempunyai beberapa fungsi, antara lain : Untuk lebih memberi gambaran

tema. Meminimalisir kesalahan. Mempertajam pengamatan. Meningkatkan

kemampuan mengkoordinasikan hasil pengamatan dan keterampilan tangan.

4. Aturan dalam membuat sketsa, antara lain : Membuat kerangka gambar yang terdiri

dari garis-garis vertical, horizontal, maupun lengkung secara tipis.

Menggambargarissekundernya, misalnya melukis kerangka kubus atau kotak dalam

keadaan tipis. Menebalkan geris sketsa yang suda benar. Ketebalan sesuai dengan

karakter jenis garis yang diinginkan.

4. Tema dan gaya sketsa terbagi menjadi tiga yaitu Figurative, Surealis-Imajinatif, dan

abstrak.

Page 29: Sketsa

B. SARAN

Terima kasih atas perhatian dan waktu pembaca, karena telah meluangkan sedikit

waktunya untuk membaca makalah tentang sketsa ini. Apa bila ada kata-kata yang kurang

berkenan dihati pembaca kami selaku pembuat meminta maaf, karena tidak ada manusia yang

tidak pernah melakukan kekhilafan dan kesalahan, untuk itu kami meminta pembaca untuk

aktif memberikan kritik dan saran mengenai kekurangan-kekurangan dalam makalah ini

sebagai pertimbangan disaat pembuatan makalah yang baru agar mudah disesuaikan dengan

minat, bakat, serta komentar dari pembaca. Maka dari itu kritikan dan saran anda kami

tunggu sebagaimana yang tertera dalam kata-kata singkat ini.

Page 30: Sketsa

DAFTAR PUSTAKA

Simmonds, Jackie. 2006. Sketsa, Erlangga.

http: //www.google.com

wikimedia