Upload
triaji-ramadhan
View
4.798
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Indonesia dan Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan oleh Triaji RIzqi Ramadhan X-IS4 SMAN1 Pare
Citation preview
Triaji Rizqi Ramadhan
X – IIS4
Peran masyarakat sangat penting dalam penegakan Hak Asasi Manusia.
Tanpa partisipasi masyarakat dan dukungannya maka penegakan Hak Asasi
Manusia akan menjadi sia-sia. Peran dan partisipasi itu juga diatur di dalam UU
No. 39 tahun 1999 itu. Peran itu dapat dilakukan oleh perorangan, kelompok,
organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat atau
lembaga kemasyarakatan lainnya. Semua elemen tersebut mempunyai hak untuk
berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan dan pemajuan hak asasi manusia
(Pasal 100).
Penegakan HAM di negara kita tidak akan berhasil jika hanya
mengandalkan tindakan dari pemerintah. Peran serta lembaga independen
dan masyarakat sangat diperlukan. Upaya penegakan hak asasi manusia
ini akan memberikan hasil yang maksimal manakala didukung oleh semua
pihak. Usaha yang dilakukan Komnas HAM tidak akan efektif apabila
tidak ada dukungan dari masyarakat. Sebagai contoh, Komnas HAM telah
bertekad untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat dengan
membuka kotak pengaduan dari masyarakat. Tekad dan usaha ini tidak
akan berhasil apabila masyarakat enggan atau memilih diam terhadap
berbagai praktik pelanggaran HAM. Oleh karena itu, partisipasi
masyarakat untuk bersama-sama mengupayakan penegakan HAM sangat
dibutuhkan. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dapat diwujudkan
melalui hal-hal berikut :
1. Menyampaikan laporan atau pengaduan atas terjadinya pelanggaran hak
asasi manusia kepada Komnas HAM atau lembaga berwenang lainnya.
2. Masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam bentuk usulan mengenai
perumusan kebijakan yang berkaitan dengan hak asasi manusia kepada
Komnas HAM atau lembagaterkaitlainnya.
3. Masyarakat juga dapat bekerja sama dengan Komnas HAM untuk meneliti,
memberi pendidikan, dan meyebarluaskan informasi mengenai HAM pada
segenap lapisan masyarakat.
Peran masyarakat terhadap upaya penegakan HAM, misalnya muncul
berbagai aktivis dan advokasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Para
aktivis dapat mengontrol atau mengkritisi kebijakan pemerintah yang
rawan terhadap pelanggaran HAM. Mereka juga dapat mendata kasus-
kasus pelanggaran HAM dan melakukan pembelaan atau pendampingan.
LSM tersebut bisa menangani berbagai masalah, misalnya masalah
kesehatan masyarakat, korupsi, demokrasi, pendidikan, kemiskinan,
lingkungan, penegakan hukum. Kehadiran LSM-LSM ini dapat menjadi
kekuatan penyeimbang sekaligus pengontrol langkah-langkah pemerintah
dalam pelaksanaan HAM di Indonesia.
Namun kiranya penegakan HAM juga harus mencermati kepentingan
nasional, artinya tidak sekedar menjadi alat kepentingan asing, sementara
disisi lain terdapat negara asing yang mensponsori berbagai Lembaga Non
Pemerintah (LSM) untuk menegakan HAM terhadap beberapa isu, tetapi
negara sponsor tersebut juga melakukan pelanggaran HAM terhadap negara
lainnya atau terhadap warga negaranya sendiri dengan menerapkan standar
ganda, untuk itu mari kita semua membangun iklim negara Indonesia yang
demokratis, yang menghormati HAM yang didasari oleh kepentingan
nasional kita dalam rangka mencapai Indonesia yang kita cita - citakan. Hak
asasi merupakan hak yang bersifat dasar dan pokok. Pemenuhan hak asasi
manusia merupakan suatu keharusan agar warga negara dapat hidup
sesuai dengan kemanusiaannya.
Hak asasi manusia melingkupi antara lain hak atas kebebasan berpendapat,
hak atas kecukupan pangan, hak atas rasa aman, hak atas penghidupan dan
pekerjaan, hak atas hidup yang sehat serta hak-hak lainnya sebagaimana
tercantum dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia Tahun 1948. Penghormatan
terhadap hukum dan hak asasi manusia merupakan
suatu keharusan dan tidak perlu ada tekanan dari pihak manapun untuk
melaksanakannya. Pembangunan bangsa dan negara pada dasarnya juga
ditujukan untuk memenuhi hak-hak asasi warga negara. Hak asasi tidak
sebatas pada kebebasan berpendapat ataupun berorganisasi, tetapi juga
menyangkut pemenuhan hak atas keyakinan, hak atas pangan, pekerjaan,
pendidikan, kesehatan, hak memperoleh air dan udara yang bersih, rasa aman,
penghidupan yang layak, dan lain-lain.
Kesemuanya tersebut tidak hanya merupakan tugas pemerintah tetapi juga
seluruh warga masyarakat untuk memastikan bahwa hak tersebut
dapat dipenuhi secara konsisten dan berkesinambungan. Penegakan
hukum dan ketertiban merupakan syarat mutlak bagi upaya-upaya
penciptaan Indonesia yang damai dan sejahtera. Apabila hukum
ditegakkan dan ketertiban diwujudkan, maka kepastian, rasa aman,
tenteram, ataupun kehidupan yang rukun akan dapat terwujud. Namun
ketiadaan penegakan hukum dan ketertiban akan menghambat pencapaian
masyarakat yang berusaha dan bekerja dengan baik untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Hal tersebutmenunjukkan adanya keterkaitan yang
erat antara damai, adil dan sejahtera. Untuk itu perbaikan pada aspek
keadilan akan memudahkan pencapaian kesejahteraan dan kedamaian.
Setiap orang bertanggung jawab untuk terlibat dalam penegakan HAM.
Walaupun secara formaltanggung jawab negara lebih besar, tetapi peran
masyarakat luas sebenarnya dampak yang sangat besar bagi terbangunnya
kesadarang untuk menghormati HAM. Tentu saja tanggung jawab itu
harus di awali dengan pemahaman akan pentingnya hak asasi manusia.
Tetapi orangharus memahami bahwa HAM seorang perlu mendapat
perlindungan demi martabatnyasebagai manusia. Jika seorang memahami
konsep sedasar ini , maka akan semakin mudahmenyebarluaskan
tanggungjawab masing-masingindividu untuk turut aktif dalam
penegakanupaya HAM. sikap positif dalam penegakan HAM dapat di
mulaikan dari lingkungan keluarga, warga sekitar tempat tinggal, sekolah
dan masyarakat luas.
Di lingkungan masyarakat luas,sikap positif terhadap penegakan HAM
dapat di lakukan antara ain sebagai berikut :
1. Tidak mengganggu ketertiban umum
2. Saling menjaga dan melingungi harkat dan martabat manusia
3. Menghormati keberadaan sendiri
4. Berkomunikas dengan baik dan sopan
5. Turut membantu terselenggaranya masyarakat madani, yakni hidup
berdampingan secara damai, sayang menyayangi tanpa membedakan ras,
keturunan dan pandangan politiknya, serta kelompok besar tidak
memaksakan kehendaknya kepada kelompok kecil dan sebaliknya
kelompok kecil menghormati kelompok besar.Setiap kita adalah pejuang
hak asasi manusia.
Penegakan hak asasi manusia dapat kita mulai dilingkungan yang paling
kecil, yaitu keluarga. Misalnya, jika kita berusaha untuk memahami bahwa
saudara kita yang perempuan mempunyai hak yang setara dengan saudara
laki-lakiuntuk mendapat pendidikan, maka kita sebenarnya telah memulai
suatu langkah kecil untuk menghormati hak asasi manusia. Tetapi langkah
kecil tersebut, jika dilakukan oleh semua orangakanmenjadi langkah besar.
Yang penting dalam hal ini adalah bahwa setiap orang menaati hak asasi
sesamanya. Maka, apa pun bentuk langkah yang di ambil oleh seorang untuk
menunjukan penghormatan kepada HAM.
Kita sebagai warga indonesia wajib mendukung adanya upaya penegakan
HAM yang di lakukan oleh lembaga-lembaga perlindungan HAM.
Adapun dukungan tersebut dapat di tunjukan antara lain dengan sikap
berikut :
1. Menghormati menghargai lembaga perlindungan HAM
2. Mendengar dan melaksanakan materi penyuluhan hukum dan HAM
3. Aktif mensosialikan hukum dan HAM
4. Menghargai kaum hak-hak perempuan
5. Membantu terwujudnya perlindungan hak anak-anak.
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 sebagai Pernyataan Kemerdekaan terperinci mengandung cita-cita luhur
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memuat Pancasila sebagai
Dasar Negara. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 merupakan satu rangkaian dengan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak dapat diubah
oleh siapa pun termasuk oleh lembaga MPR/DPR hasil pemilihan umum.
Jika Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 diubah maka berarti sama dengan melakukan pembubaran Negara.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 merupakan
sumber hukum bagi pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan telah mewujudkan negara Republik Indonesia dari
Sabang sampai Merauke. Namun, negara yang diproklamirkan tersebut bukan
merupakan tujuan semata, melainkan hanyalah alat untuk mencapai cita-cita
bangsa dan tujuan nasional, yaitu mencapai masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila. Proklamasi kemerdekaan Indonesia mengandung arti
sebagai berikut :
1. Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Puncak perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia.
3. Titik tolak pelaksanaan Amanat Penderitaan Rakyat.
4. Lahirnya tata hukum Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai warga negara, dalam rangka mewujudkan rasa syukur
atas proklamasi kemerdekaan dapat dilakukan melalui beberapa hal sebagai
berikut.
1. Mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan jalan mengisi kemerdekaan
sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan keterampilan masing-masing.
2. Menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan pejuang bangsa
dengan cara meneruskan amanat cita-cita perjuangan bangsa.
3. Memelihara dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan jalan
meningkatkan sikap toleran dan kerja sama antarwarga masyarakat.
4. Menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa dengan cara rela berkorban
demi kepentingan bangsa dan negara serta kesiapan dalam rangka bela
negara.
5. Meningkatkan kemandirian bangsa, dengan jalan memperkuat sendi-sendi
peri kehidupan bangsa di segala bidang “ipoleksosbudhankam”.