14
RISDIANA DAMAYANTI MAN 1 BOGOR

MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL

RISDIANA DAMAYANTI

MAN 1 BOGOR

Page 2: MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL

Pengertian Dan Ciri Teater Tradisional

• Teater Tradisional adalah bentuk pertunjukan yang pesertanya dari daerah setempat karena terkondisi dengan adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur geografis masing-masing daerah. 

• Ciri-ciri Teater Tradisional• Teater Tradisional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :• 1. Pementasan panggung terbuka (lapangan, halaman

rumah),• 2. Pementasan sederhana,• 3. Ceritanya turun temurun.

Page 3: MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL

Macam – Macam Teater Tradisional

• 1. Wayang• 2. Makyong• 3. Drama Gong• 4. Randai• 5. Mamanda• 6. Longser• 7. Ketoprak• 8. Ludruk• 9. Lenong• 10.Ubrug

Page 4: MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL

1. Wayang • Wayang dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500

tahun sebelum Masehi. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar.Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga.

• G.A.J. Hazeu mengatakan bahwa wayang dalam bahasa/kata Jawa berarti: bayangan

Page 5: MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL

2. Makyong • Makyong adalah seni teater tradisional masyarakat Melayu

yang sampai sekarang masih digemari dan sering dipertunjukkan sebagai dramatari dalam forum internasional. Makyong dipengaruhi oleh budaya Hindu-Buddha Thai dan Hindu-Jawa. Nama makyong berasal dari mak hyang, nama lain untuk dewi sri, dewi padi.Makyong adalah teater tradisional yang berasal dari Pulau Bintan, Riau. Makyong berasal dari kesenian istana sekitar abad ke-19 sampai tahun 1930-an. Makyong dilakukan pada siang hari atau malam hari. Lama pementasan ± tiga jam

Page 6: MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL

3. Drama Gong• Drama Gong adalah sebuah bentuk seni pertunjukan Bali yang

masih relatif muda usianya yang diciptakan dengan jalan memadukan unsur-unsur drama modern (non tradisional Bali) dengan unsur-unsur kesenian tradisional Bali. Dalam banyak hal Drama Gong merupakan pencampuran dari unsur-unsur teater modern (Barat) dengan teater tradisional (Bali). Karena dominasi dan pengaruh kesenian klasik atau tradisional Bali masih begitu kuat, maka semula Drama Gong disebut "drama klasik". Nama Drama Gong diberikan kepada kesenian ini oleh karena dalam pementasannya setiap gerak pemain serta peralihan suasana dramatik diiringi oleh gamelan Gong (Gong Kebyar). Drama Gong diciptakan sekitar tahun 1966 oleh Anak Agung Gede Raka Payadnya dari desa Abianbase (Gianyar).Drama Gong mulai berkembang di Bali sekitar tahun 1967 dan puncak kejayaannya adalah tahun1970. Namun semenjak pertengahan tahun 1980 kesenian ini mulai menurun popularitasnya, sekarang ini ada sekitar 6 buah sekaaDrama Gong yang masih aktif.

Page 7: MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL

4. Randai• Randai adalah kesenian (teater) khas masyarakat

Minangkabau, Sumatra Barat yang dimainkan oleh beberapa orang (berkelompok atau beregu). Randai dapat diartikan sebagai “bersenang-senang sambil membentuk lingkaran” karena memang pemainnya berdiri dalam sebuah lingkaran besar bergaris tengah yang panjangnya lima sampai delapan meter. Cerita dalam randai, selalu mengangkat cerita rakyat Minangkabau, seperti cerita Cindua Mato, Malin Deman, Anggun Nan Tongga, dan cerita rakyat lainnya. Konon kabarnya, randai pertama kali dimainkan oleh masyarakat Pariangan, Padang Panjang, ketika mereka berhasil menangkaprusa yang keluar dari laut.Kesenian randai sudah dipentaskan di beberapa tempat di Indonesia dan bahkan dunia. Bahkan randai dalam versi bahasa Inggris sudah pernah dipentaskan oleh sekelompok mahasiswa di University of Hawaii, Amerika Serikat.Kesenian randai yang kaya dengan nilai etika dan estetika adat Minangkabau ini, merupakan hasil penggabungan dari beberapa macam seni, seperti: drama (teater), seni musik, tari dan pencak silat.

Page 8: MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL

5. Mamanda• Mamanda adalah seni teater atau pementasan tradisional

yang berasal dari Kalimantan Selatan. Dibanding dengan seni pementasan yang lain, Mamanda lebih mirip dengan Lenong dari segi hubungan yang terjalin antara pemain dengan penonton. Interaksi ini membuat penonton menjadi aktif menyampaikan komentar-komentar lucu yang disinyalir dapat membuat suasana jadi lebih hidup.

• Asal muasal Mamanda adalah kesenian Badamuluk yang dibawa rombongan Abdoel Moeloek dari Malaka tahun 1897. Dulunya di Kalimantan Selatan bernama Komedi Indra Bangsawan. Persinggungan kesenian lokal di Banjar dengan Komedi Indra Bangsawan melahirkan bentuk kesenian baru yang disebut sebagai Ba Abdoel Moeloek atau lebih tenar dengan Badamuluk.

Page 9: MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL

6. Longser• Longser merupakan salah satu bentuk teater tradisional

masyarakat sunda, Jawa barat. Longser berasal dari akronim kata melong (melihat dengan kekaguman) dan saredet (tergugah) yang artinya barang siapa yang melihat pertunjukan longser, maka hatinya akan tergugah. Longser yang penekanannya pada tarian disebut ogel atau doger. Sebelum longser lahir dan berkembang, terdapat bentuk teater tradisional yang disebut lengger.Busana yang dipakai untuk kesenian ini sederhana tapi mencolok dari segi warnanya terutama busana yang dipakai oleh ronggeng. Biasanya seorang ronggeng memakai kebaya dan kain samping batik. Sementara, untuk lelaki memakai baju kampret dengan celana sontog dan ikat kepala.

Page 10: MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL

7. Ketoprak• Ketoprak merupakan teater rakyat yang paling populer, terutama

di daerah Yogyakarta dan daerah Jawa Tengah.• Kata ‘kethoprak’ berasal dari nama alat yaitu Tiprak. Kata

Tiprak ini bermula dari prak. Karena bunyi tiprak adalah prak, prak, prak.

• Dalam bahasa Jawa terdapat tingkat-tingkat bahasa yang digunakan, yaitu:- Bahasa Jawa biasa (sehari-hari)- Bahasa Jawa kromo (untuk yang lebih tinggi)- Bahasa Jawa kromo inggil (yaitu untuk tingkat yang tertinggi)Menggunakan bahasa dalam ketoprak, yang diperhatikan bukan saja penggunaan tingkat-tingkat bahasa, tetapi juga kehalusan bahasa. Karena itu muncul yang disebut bahasa ketoprak, bahasa Jawa dengan bahasa yang halus dan spesifik

Page 11: MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL

8. Ludruk• Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang

cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelarkan disebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari (cerita wong cilik), cerita perjuangan dan lain sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik.Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, meski kadang-kadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan non intelek (tukang becak, peronda, sopir angkutan umum, dll).

Page 12: MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL

9. Lenong• "Lenong" adalah seni pertunjukan teater tradisional masyarakat

Betawi, Jakarta. Lenong berasal dari nama salah seorang Saudagar China yang bernama Lien Ong.

• Pada zaman dahulu (zaman penjajahan), lenong biasa dimainkan oleh masyarakat sebagai bentuk apresiasi penentangan terhadap tirani penjajah.

• Pada mulanya kesenian ini dipertunjukkan dengan mengamen dari kampung ke kampung. Pertunjukan diadakan di udara terbuka tanpa panggung. Ketika pertunjukan berlangsung, salah seorang aktor atau aktris mengitari penonton sambil meminta sumbangan secara sukarela

• Terdapat dua jenis lenong yaitu lenong denes dan lenong preman. kedua jenis lenong ini juga dibedakan dari bahasa yang digunakan; lenong denes umumnya menggunakan bahasa yang halus (bahasa Melayu tinggi), sedangkan lenong preman menggunakan bahasa percakapan sehari-hari.

Page 13: MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL

10. Ubrug• "Ubrug" di Pandeglang dikenal sebagai kesenian tradisional

rakyat yang semakin hari semakin dilupakan oleh penggemarnya. Istilah ‘ubrug’ berasal dari bahasa Sunda ‘sagebrugan’ yang berarti campur aduk dalam satu lokasi.

• Kesenian ubrug termasuk teater rakyat yang memadukan unsur lakon, musik, tari, dan pencak silat. Semua unsur itu dipentaskan secara komedi. 

• Bahasa yang digunakan dalam pementasan, terkadang penggabungan dari bahasa Sunda, Jawa, dan Melayu (Betawi).

• Alat musik yang biasa dimainkan dalam pemenetasan adalah gendang, kulanter, kempul, gong angkeb, rebab, kenong, kecrek, dan ketuk.

Page 14: MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL