78

Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Buku Panduan DIGROW berisi tentang komposisi kandungan pupuk, pengertian pemupukan, aplikasi dan dosis serta testimoni pemakai pupuk organik DIGROW yang sudah mendapatkan mamfaat guna dari pemakaian pupuk organik cair DIGROW pada pertanian, perikan serta peternakan di berbagai daerah.

Citation preview

Page 1: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 2: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 3: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 4: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 5: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 6: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 7: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 8: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 9: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 10: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 11: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 12: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 13: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 14: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

PERANAN PUPUK D.I. GROW TERHADAP TANAH DAN TANAMAN Di bawah ini kita bisa lihat gambar “Rantai Makanan” yang menggambarkan proses terbentuknya TANAH yang SEHAT, dimana matahari adalah sumber energi utama. Energi tersebut tidak bisa langsung diserap oleh manusia, disinilah peran tanaman untuk menyerap energi tersebut di dalam proses fotosintesa. Selanjutnya setelah tanaman itu mati akan menjadi bahan-bahan anorganik yang menjadi bahan makanan mikroba tanah, demikian seterusnya rantai ini berlanjut. Dan jika salah satu mata rantai ini tidak ada, maka sudah bisa dipastikan bahwa tanah tidak akan sehat.

Jadi dimana peranan D.I. GROW dalam rantai ini...?? Dari rantai makanan diatas, D.I. GROW berperanan sebagai Bahan organik (Humik Acid dan Seaweed) yang memberikan suplai nutrisi bagi aktivitas mikroorganisme dalam tanah.

Page 15: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

TANAMAN adalah “Mahluk hidup” yang berfungsi sebagai “Pabrik Biologis” yang memerlukan “Makanan” atau “Nutrisi” atau “Bahan Baku” atau sering disebut “Unsur Hara Esensial”. Unsur hara esensial terbagi dua yaitu unsur hara makro (dibutuhkan dalam jumlah yang besar) dan unsur hara mikro (dibutuhkan dalam jumlah yang kecil), dimana unsur hara esensial ini mutlak dibutuhkan oleh tanaman untuk hasil yang optimal.

PUPUK adalah sumber makanan tanaman, nutrisi, hara atau bahan baku. Yang dimaksud dengan MEMUPUK adalah memberi makan tanaman atau menyediakan bahan baku yang diperlukan tanaman dalam jumlah dan komposisi yang proporsional sesuai dengan kebutuhan tanaman pada waktu yang tepat.

Berdasarkan defenisi memupuk tersebut diatas, bisa kita simpulkan bahwa dalam meberikan bahan baku ke tanaman kita harus memperhatikan jumlah dan komposisi bahan baku yang proporsional. Dan saat pemberiannya juga harus diperhatikan WAKTU yang tepat sesuai kebutuhan tanaman pada fase yang benar (vegetatif atau generatif). Apabila proses memupuk ini tidak sesuai dengan defenisi tersebut, maka hasil yang diperoleh juga tidak OPTIMAL. Sebenarnya bagaimana mekanisme kerja pupuk D.I. GROW dalam tanaman??

Page 16: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

Pada awal interaksi D.I. GROW terhadap sel tanaman, hormon Auksin dan unsur hara N yang terkandung dalam larutan D.I. GROW, terserap dan bereaksi lebih awal. Auksin dan N bereaksi terhadap peningkatan permeabilitas dinding sel. Kondisi ini memungkinkan bagi larutan D.I. GROW yang diaplikasikan terserap sebanyak mungkin. Unsur hara Mg, Fe dan Cu pada D.I. GROW yang terserap oleh daun tanaman, mempercepat dan memperbanyak terbentuknya klorofil. Peningkatan jumlah klorofil yang relative cepat sebagai unit-unit produksi tanaman, meningkatkan kemampuan pembentukan fotosintesan dengan cepat.

Fotosintesan yang berbentuk karbohidrat bersama hormon Auksin,

ditranslokasikan kesebagian akar dengan cepat. Kehadiran hormone Sitokinin yang ditambahkan secara eksogen, akan melancarkan proses translokasi bahan-bahan tersebut sampai ke akar. Fotosintesan dan Auksin merangsang akar tanaman membentuk Sitokinin dan Giberelin yang sebagian digunakan dalam mekanisme pembentukan akar baru dan bulu akar.

Auksin selain meningkatkan permeabilitas dinding sel juga meningkatkan turgor sel, sehingga translokasi larutan dari akar ke tanaman dipercepat. Bersamaan dengan translokasi larutan air tanah dari akar, giberelin dan sitokinin yang terbentuk pada akar, diangkut kebagian tajuk.

Sitokinin dan Giberelin secara simultan bekerja memacu pertumbuhan tunas-tunas baik yang akan membentuk tunas daun maupun kuncup bunga. Tambahan sitokinin dan giberelin, meningkatkan kualitas sitokinin dan giberellin endogen yang mampu memacu mata tunas normal maupun dorman (tidur) untuk tumbuh dengan cepat.

Peningkatan kecepatan proses pertumbuhan ini membutuhkan ketersediaan unsur hara yang relative cepat, terutama saat periode kritis pada tanaman. D.I. GROW dengan komposisi yang sangat pas bagi tanaman, dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Page 17: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

MANFAAT

PENGGUNAAN D.I. GROW

Perlu dipahami bahwa fungsi D.I.Grow adalah sebagai pupuk pelengkap, bukan sebagai pembasmi hama. Pemberian D.I.Grow membuat tanaman lebih kuat terhadap serangan hama/penyakit. Dan tetap dianjurkan penggunaan pupuk dasar, hanya dikurangi dosisnya 50% dari anjuran.

Kandungan unsur hara yang lengkap, hormone, dan humic acid dalam D.I. GROW dengan kemampuan mekanisme kerja secara bersama dan simultan, menghadirkan potensi manfaat yang dapat dikembangkan dalam meningkatkan produktivitas tanaman budidaya. Manfaat tersebut antara lain:

Merangsang Pembentukan Akar dan Meningkatkan Efisiensi Pupuk Dasar Proses lanjutan dari aplikasi D.I. GROW dalam tubuh tanaman antara lain meningkatkan pertumbuhan akar. Peningkatan proses ini diikuti dengan proses pembentukan Giberellin dan Sitokinin pada akar. Konsentrasi Giberellin dan Sitokinin di akar meningkat, sebagian keluar kepermukaan akar bersamaan dengan proses eksudat akar. Hormon tersebut ditambah dengan fotosintesan yang terkumpul pada akar sebagai bahan pembentuk akar juga dimanfaatkan oleh mikroba tanah yang ada disekitar akar-akar muda. Kegiatan metabolisme mikroba tanah memungkinkan peningkatan ketersediaan hara yang diserap akar, terutama untuk hara N dan P. Gabungan mekanisme pengembangan akar dan kegiatan metabolisme mikroba tanah meningkatkan jumlah hara yang diserap tanaman persatuan waktu. Dengan demikian efisiensi penggunaan pupuk dasar dapat ditingkatkan.

Memperbesar Ukuran Daun dan Memperpanjang Umur Produktif Daun Auksin dan Sitokinin yang ditambahkan melalui aplikasi D.I. Grow, mampu meningkatkan daya kerja sitokinin endogen terutama pada proses pembelahan sel. Sel-sel daun tanaman membelah lebih cepat, sehingga pada satuan waktu sel yang terbentuk lebih banyak. Demikian pula dengan Giberellin, jumlah Giberellin endogen dengan adanya rangsangan pertumbuhan akar, jumlahnya akan meningkat. Peningkatan konsentrasi Giberellin ini dipercepat dengan tambahan Giberellin dari aplikasi D.I. Grow, sehingga memungkinkan mendorong proses pembesaran sel-sel daun yang terbentuk tadi. Proses ini sangat nyata pada daun tanaman yang menggunakan D.I. Grow, lebar dan luas daun meningkat hamper 3 (tiga) kali lipat.

Page 18: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

Peningkatan konsentrasi Sitokinin pada daun diatas konsentrasi normal, akan menekan pembentukan hormone obsitat. Pembentukan hormone obsitat menjadi lambat sehingga daun tidak cepat menua. Kondisi ini memungkinkan bagi daun untuk memperpanjang umur produktifnya. Efek ini sangat jelas terlihat pada tanaman kedelai dan kentang yang dilakukan aplikasi D.I. Grow. Kedua tanaman ini pada kondisi normal, mendekati masa kematangan (menjelang saat panen), daunnya akan terlihat cepat menguning dan rontok. Pada tanaman yang menggunakan D.I. Grow sampai melewati umur panen daun masih tampak hijau segar.

Meningkatkan Penimbunan Hasil Fotosintesa dalam Bentuk Buah/Umbi Proses lanjutan dari aksi simultan D.I. Grow tidak terhenti pada penyediaan titik-titik produksi pada daun, proses ini berlanjut sampai pada pembentukan jaringan penyimpanan cadangan makanan. Peningkatan produksi fotosintesan yang pesat akan merubah C/N rasio menjadi relative besar. Kondisi ini mendorong tanaman beralih fase, dari fase vegetatif ke fase generatif. Pada fase generatif tanaman memacu pembentukan jaringan penyimpanan. Ada yang berbentuk buah, umbi, akar, umbi batang, daun yang termodifikasi, dan lain-lain. Penambahan konsentrasi hormone sitokinin dan giberellin akan meningkatkan kapasitas pembentukan jaringan penyimpanan. Sel-sel jaringan penyimpanan akan terbentuk lebih banyak dan lebih besar. Kondisi ini sangat memungkinkan untuk menampung hasil-hasil fotosintesa yang meningkat pesat. Aksi ini akan terlihat jelas pada ukuran umbi kentang yang meningkat sampai 30%. Pada tanaman padi peningkatan penyimpanan tidak diperlihatkan pada ukuran bulir padi, tetapi terlihat pada kepadatan isi, berat bulir rata-rata meningkat 20%.

Merangsang Pembentukan Bunga Naiknya C/N rasio yang mengantar tanaman memasuki masa primordial bunga,, mempercepat masa pendewasaan tanaman. Pada fase ini, penambahan Giberellin secara eksogen akan memacu tanaman membentuk bunga. Efek Giberellin eksogen ini seringkali dapat mematahkan dormansi penggunaan karena suhu maupun lama penyinaran. Tanaman serealia dan sebagian besar tanaman buah tahunan bereaksi nyata terhadap aplikasi D.I. Grow. Pada tanaman padi rata-rata masa keluar malai menjadi maju ± 10 hari. Pohon mangga dan jeruk dapat lebih cepat berbunga antara 20-30 harian.

Page 19: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

Menurunkan Tingkat Kerontokan Bunga/Buah Aksi Giberellin dan Auksin yang ditambahkan secara eksogen, menekan produksi hormone obsitat. Dengan demikian proses absisi (pelepasan bagian-bagian tanaman) dihambat. Pada bunga dan buah hamper-hampir tidak terjadi produksi auksin. Kondisi ini akan memacu pembentukan lapisan gabus yang tumbuh membatasi antara tangkai bunga/buah dengan batang/ranting tetap hidup tidak mati menjadi jaringan gabus.

Memperpanjang Umur Produktif Tanaman Mekanisme D.I. Grow secara keseluruhan dapat meningkatkan kualitas tanaman secara sistematis. Aksi dimulai dari pengembangan akar yang ekstensif sehingga mampu menunjang kebutuhan suplai air dan hara bagi proses pertumbuhan tanaman secara menyeluruh. Dibagian tajuk, dengan pemberian stater melalui aplikasi D.I. Grow yang menjamin ketersediaan tambahan hormone tumbuh dan unsure hara mikro mampu memperbanyak jaringan-jaringan pusat produksi, yang pada akhirnya dapat mensuplai kebutuhan karbohidrat dasar untuk seluruh bagian tanaman. Kondisi ini sangat memungkinkan bagi tanaman untuk mempertahankan stamina setiap saat . Efek yang nyata proses ini terlihat pada tanaman kacang panjang dan cabai merah yang menggunakan D.I. Grow. Kacang Panjang dapat meningkatkan frekuensi petik/panen sampai 70%, sedangkan pada tanaman cabai merah, usia produksinya dapat diperpanjang sampai 30 hari.

Meningkatkan Daya Tahan terhadap Serangan Hama/Penyakit Pemberian nutrisi yang lengkap (makro dan mikro) pada tanaman, akan memberikan stamina yang prima pada tanaman, sehingga tanaman lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Sehingga pengunaan pestisida dapat ditekan.

Page 20: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW Pada prinsipnya masuknya unsur hara ke dalam tubuh tanaman bisa melalui akar, batang, dan daun. Teknologi pupuk D.I. GROW diprioritaskan pada aplikasi melalui semprot ke daun, karena lebih efektif dan efisien. Kecuali pada tanaman bermasalah yang tidak mungkin diaplikasikan melalui penyemprtotan ke daun, karena tanaman terlalu tinggi. Untuk kasus seperti ini, aplikasi dapat melalui system injeksi (suntik ke batang melalui pengeboran), melalui semprot ke batang atau melalui siram ke tanah (daerah perakaran). Aplikasi untuk masing-masing jenis tanaman dapat dilihat pada lampiran. Frekuensi aplikasi D.I. GROW secara optimal dilakukan sesuai kondisi kritis tanaman secara umum, kondisi kritis tanaman rata-rata pada tiga fase yaitu:

Fase tanaman muda (fase vegetatif)

Fase Primordia bunga (fase generatif)

Fase pembesaran buah/umbi Dengan demikian frekuensi aplikasi disesuaikan jenis tanamannya dan panjang pendek dari fase-fase tersebut.

a) Aplikasi D.I. Grow pada Fase Vegetatif Aplikasi D.I. Grow pada kondisi ini ditujukan untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan akar, batang dan daun. Penyemprotan pertama pada tanaman muda dilakukan pada saat daun-daun muda yang terbentuk diperkirakan sudah mampu berfotosintesa optimal. Pada fase ini lakukan aplikasi D.I. Grow green (Hijau) pada umur tanaman sekitar 10-20 hari setelah tanam, dengan dosis 3 cc/liter air.

b) Aplikasi D.I. Grow pada Fase Generatif

Fase ini adalah fase pertumbuhan maksimal, menjelang peralihan ke fase pertumbuhan generatif. Aplikasi D.I. Grow pada fase ini akan membuat tanaman tumbuh fantastis, ukuran tanaman akan menjadi lebih besar dari ukuran normal. Pertumbuhan relative cepat dan ukuran buah diatas normal setelah aplikasi D.I. Grow sangat dimungkinkan. Karena di dalam D.I. Grow diimbangi dengan Zat Pengatur Tumbuh (Auksin, Sitokinin, dan Giberelin) yang bekerja secara

Page 21: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

simultan. Auksin menyebabkan sel-sel meristem tanaman, dindingnya menjadi elastis, dimungkinkan sitokinin memacu pertumbuhan sel baru, melalui pembelahan dipercepat. Sedangkan hormone Giberelin memacu pembesaran dari diferensiasi tanaman sehingga tanaman terlihat tumbuh menjadi besar dengan cepat. Secara visual tanaman ini akan terlihat masa berbunga dipercepat. Pada fase ini gunakan D.I. Grow Merah. Pada umumnya saat tanaman berumur diatas 30 hari setelah tanam (untuk tanaman semusim) dengan dosis 4-5 cc/liter air. Sedangkan tanaman tahunan tergantung jenis tanaman (lihat aplikasi tanaman tahunan).

c) Aplikasi D.I. Grow pada Fase Pembesaran Buah/Umbi Pada fase ini, tanaman mulai membentuk tempat-tempat penyimpanan karbohidrat, dapat berupa buah, umbi akar atau batang. Aplikasi pada fase primordial bunga telah membantu membentuk jaringan tempat penyimpanan tersebut. Ukuran besarnya buah maupun umbi telah dipersiapkan melalui aktivitas perbanyakan diferensiasi dan pembesaran sel-sel tanaman yang akan berfungsi sebagai wadah penyimpanan karbohidrat. Pada fase produksi ini juga akan mengikuti pola pertumbuhan tanaman. Awal fase produksi memperlihatkan pertumbuhan lebih besar. Pada sepertiga umur buah/umbi, pertumbuhan berat buah/umbi relative cepat, hal ini berarti kecepatan karbohidrat bertahap meninggi dan kecepatan penyimpanan karbohidrat ini rata-rata mencapai maksimal pada duapertiga umur buah. Setelah ini kecepatan penyimpanan menjadi menurun dan sampai terhenti pada saat pematangan buah/umbi. Pada fase ini gunakan D.I. Grow Merah, dengan dosis 4-5 cc/liter air. Aplikasi pada fase ini akan memberikan hasil relative baik, dan pematangan buah dapat dipercepat.

Page 22: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

PERHATIAN..! Agar diperoleh hasil yang optimal, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan pupuk D.I. GROW : Harus dicampur dengan air Disemprotkan ke seluruh bagian tanaman atau disiramkan di tanah sekitar

akar Gunakan pada saat pagi (jam 06.00 – 09.00) atau sore (jam 16.00-18.00) Jangan digunakan pada saat terik matahari/siang hari Jangan digunakan pada saat menjelang hujan Bila ada serangan hama/penyakit, bisa dicampur dengan pestisida. Untuk tanaman yang tinggi (daun tidak terjangkau) harap disiramkan ke

tanah sekitar radius akar atau dengan teknik bor (bor ke batang), tetapi harus konsultasi dengan ahli (PPL).

Page 23: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 24: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 25: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 26: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

PERANAN UNSUR HARA DAN AKIBAT KEKURANGANNYA PADA TANAMAN

Page 27: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 28: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 29: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 30: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 31: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW

PADA JAGUNG

Keterangan : Dosis normal dikurangi 50% atau sesuai ketentuan masing-masing daerah. HST : Hari Setelah Tanam 1 tutup derigen D.I. GROW (4 liter) ± 25 cc. 1 tangki semprot (15 ltr) = 2 s/d 3

tutup derigen. Bila ada serangan hama/penyakit, D.I. Grow dapat dicampur dengan pestisida.

Page 32: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW

PADA KEDELAI

Keterangan : Dosis normal dikurangi 50% dari dosis

anjuran HST : Hari Setelah Tanam 1 tutup derigen D.I. GROW (4 liter) ± 25 cc. 1

tangki semprot (15 liter) = 2 s/d 3 tutup derigen.

Bila ada serangan hama/penyakit, D.I. Grow dapat dicampur dengan pestisida.

Page 33: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW

PADA TANAMAN SAYURAN DAUN

Gunakan Pupuk D.I. Grow Hijau saja, pada tanaman sayuran daun.

Keterangan : HST : Hari Setelah Tanam

Gunakan pupuk yang diberikan ke tanah sebagai berikut :

PUPUK KANDANG Dosis 10 ton/Ha, ditabur merata dipermukaan tanah yang telah diolah, 7 hari sebelum tanam.

DOSIS PUPUK ANORGANIK/KIMIA: - Urea = 150 – 175 kg/Ha - SP-36 = 100 – 120 kg/Ha - KCl = 50 – 75 kg/Ha

Dosis pupuk anorganik direkomendasikan 50% atau sesuai ketentuan masing-masing daerah, & waktu pemberiannya ke tanaman sebagai berikut:

Pupuk Dasar Diberikan pada umur 0 – 7 hari setelah tanam. Pupuk yang diberikan: Urea : ½ dari dosis SP-36 : semuanya (100%) KCl : semuanya (100%)

Pupuk Susulan Diberikan pada umur 15 – 25 hari setelah tanam. Pupuk yang diberikan: Urea : ½ dari dosis.

Catatan: Bila ada serangan hama/penyakit, pupuk D.I. Grow bisa dicampur dengan pestisida.

Page 34: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW PADA TANAMAN

BUAH/UMBI YANG DIPANEN DI AKHIR PERTUMBUHAN

Keterangan : HST : Hari Setelah Tanam

Gunakan pupuk yang diberikan ke tanah sebagai berikut :

PUPUK KANDANG Dosis 10 ton/Ha, ditaburkan secara merata dipermukaan tanah yang telah diolah, 7 hari sebelum tanam.

DOSIS PUPUK ANORGANIK/KIMIA : - Urea : 200 – 300 kg/Ha - SP-36 : 150 – 200 kg/Ha - KCl : 75 – 100 kg/Ha

Dosis pupuk anorganik direkomendasikan 50% atau sesuai ketentuan masing-masing daerah, dan waktu pemberiannya ke tanaman sebagai berikut :

Pupuk Dasar Diberikan pada umur 0-7 hari setelah tanam. Pupuk yang diberikan sebagai berikut: Urea : ½ dari dosis. SP-36 : semuanya (100%) KCl : ½ dari dosis

Pupuk Susulan Diberikan pada umur 25-30 hari setelah tanam. Pupuk yang diberikan : Urea : ½ dari dosis, KCl : ½ dari dosis

Catatan : Bila ada serangan hama/penyakit, pupuk D.I.Grow dapat dicampur dengan pestisida.

Page 35: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW PADA SAYURAN BUAH

YANG DIPANEN SELAMA MASA PERTUMBUHAN

Keterangan : HST : Hari Setelah Tanam

Gunakan pupuk yang diberikan ke tanah sebagai berikut :

PUPUK KANDANG Dosis 10-12 ton/Ha, ditaburkan secara merata dipermukaan tanah yang telah diolah, 7 hari sebelum tanam.

DOSIS PUPUK ANORGANIK/KIMIA : - Urea : 200 – 300 kg/Ha - SP-36 : 150 – 200 kg/Ha - KCl : 75 – 100 kg/Ha Dosis pupuk anorganik diatas disesuaikan dengan rekomendasi daerah masing-masing, dan waktu pemberiannya ke tanaman sebagai berikut :

Pupuk Dasar Diberikan pada umur 0-7 hari setelah tanam. Pupuk yang diberikan : Urea : 1/3 dari dosis, SP-36 : semua (100%), KCl : ½ dari dosis

Pupuk Susulan I Diberikan pada umur 25 – 30 hari setelah tanam. Pupuk yang diberikan : Urea : 1/3 dari dosis, KCl : ½ dari dosis

Pupuk Susulan II Diberikan pada umur 45 – 50 hari setelah tanam. Pupuk yang diberikan : Urea : 1/3 dari dosis

Catatan:

Bila ada serangan hama/penyakit, pupuk D.I. Grow dapat dicampur dengan pestisida.

Khusus untuk Cabai dan labu siam, bila masa buah pertama telah dipetik, tanaman dapat ditambah pupuk anorganiknya (urea, SP-36 dan KCl) sebanyak 1/3 dari dosis pemupukan, dan gunakan D.I. Grow Hijau sebanyak 1 s/d 2 kali semprot, kemudian lanjutkan dengan D.I. Grow Merah, dengan interval 10 hari sekali.

Page 36: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 37: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW

PADA TANAMAN KELAPA SAWIT

Aplikasi pupuk D.I. Grow pada tanaman Kelapa Sawit dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu: SEMPROT di daun, siram di perakaran dengan sistem TUGAL, dan INFUS akar. SEMPROT : Pembibitan, TBM dan TM

(umur tanaman sampai dengan 5 tahun). TUGAL : Tanaman > 5 tahun INFUS : Tanaman > 5 tahun

A. PEMBIBITAN. PRE NURSERY (POLYBAG KECIL)

*) Setara dengan 10 gr pupuk NPK 15:15:6:4 dalam 5 ltr air (untuk 100 tanaman,

karena dosis pertanaman 50 cc larutan).

MAIN NURSERY (POLYBAG BESAR)

*) Umur bibit 0 (nol) minggu di Main Nursery dihitung pada saat pindah tanam dari polybag kecil ke polybag besar.

Page 38: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

B. TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM), UMUR <3 TAHUN

Pupuk dasar (NPK) dikurangi 50% dari dosis anjuran. Penyemprotan D.I. Grow (Green) dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan

dosis 10-12 cc/liter air (150-180 cc/tangki 15 liter air). Semprotkan secara merata pada daun dan batang.

Kebutuhan D.I Grow (Green) untuk sekali penyemprotan per Ha (130-143 pohon) ±2-3 liter.

C. TANAMAN MENGHASILKAN (TM), UMUR 3 – 5 TAHUN Pupuk dasar (NPK) dikurangi 50% dari dosis anjuran. Penyemprotan D.I. Grow (Red) dilakukan setiap 4 bulan sekali dengan dosis 15cc –

16cc /liter air (225cc – 250cc/tangki 15 liter air). Semprotkan secara merata pada daun dan buah sawit.

Kebutuhan D.I. Grow (Red) untuk sekali penyemprotan per Ha (130 – 143 pohon) ± 4 liter.

Page 39: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 40: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

ANALISA USAHA SAWIT TEKNIK TUGAL

DENGAN PUPUK D.I. GROW

Bisa juga dengan System INFUS AKAR, dengan cara sebagai berikut :

a. Cari akar yang masih produktif, potong akar tersebut. b. Buat larutan pupuk sebagai berikut : 50 cc D.I.GROW (Red) + 1 liter air,

tuangkan larutan tersebut ke dalam plastik es mambo. c. Masukkan akar yang dipotong tadi ke dalam larutan diplastik tersebut, hingga

posisi akar terendam dalam larutan, selanjutnya ikat dengan karet agar tidak tumpah.

d. 1 pohon boleh lebih dari 1 infusan pada akar yang lain, interval aplikasi 1-2 bulan sekali pada akar produktif yang lainnya.

Page 41: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

MENGATASI TANAMAN SAWIT BERMASALAH &

MENINGKATKAN KUALITAS BUAH

(SAWIT JANTAN, BUAH LANDAK/CENGKEH DAN POHON MANDUL)

1. Mengatasi Sawit Jantan, Buah Landak, dan Sawit Mandul

Langkah-Langkah:

Pilih tanaman sawit yang bunga jantannya lebih banyak dari bunga betina, atau sebagian besar berbunga jantan.

Larutkan Urea 500 gram + D.I. GROW (Red) 200cc + Air 10 liter per pohon.

Siramkan larutan tersebut disekeliling piringan tanaman sawit, jarak dari pangkal batang sawit 0.5 meter.

Kemudian buat larutan D.I. GROW (Red) lagi dengan konsentrasi 250cc + 15 liter air (1 tangki semprot). Semprotkan larutan tersebut pada bunga jantan, batang dan daun secara merata dan basah.

Dalam waktu 15 hari, bunga jantan tersebut akan rontok dan mudah dicabut, selanjutnya akan muncul bunga betina pada pelepah yang baru. Bila pohonnya sudah tinggi, pemberian pupuk D.I. GROW nya dengan cara Sistim TUGAL.

2. Meningkatkan Kualitas Buah Sawit Semprotkan D.I. GROW (red) pada buah sawit secara merata dengan dosis 250 cc + 15 liter air (1 tangki semprot). Dalam waktu 30 hari biji sawit menjadi lebih besar, lebih mengkilap, dan terdapat kenaikan berat 30% - 50%. Untuk itu dianjurkan menyemprot buah sawit dengan dosis ini 30 hari sebelum dipanen.

Page 42: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW

PADA TANAMAN KAKAO (COKLAT)

PEMBIBITAN Pupuk dasar (NPK) tetap dipakai, hanya dikurangi 50%

dari dosis anjuran. Gunakan pupuk D.I. Grow Hijau sebagai pupuk daun

setiap 2-3 minggu sekali dengan dosis 3 cc/liter air (2 tutup derigen/1 tangki semprot 15 liter). Semprotkan secara merata pada daun dan batang bibit kakao.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, penyemprotan D.I. Grow dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

Kebutuhan D.I. Grow Hijau untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1 liter.

TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM)

Pupuk dasar (NPK) tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran. Gunakan pupuk D.I. Grow Hijau sebagai pupuk daun setiap 2 bulan sekali dengan dosis

3cc/liter air. Semprotkan secara merata pada daun dan batang kakao. Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00. Bila ada serangan hama/penyakit, D.I. Grow dapat dicampur dengan

insektisida/fungisida. Kebutuhan D.I. Grow Hijau untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1,5 - 2 liter.

TANAMAN MENGHASILKAN (TM) Pupuk dasar (NPK) tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran. Gunakan pupuk D.I. Grow Merah sebagai pupuk daun setiap 2-3 minggu sekali dengan

dosis 4 cc/liter air. Semprotkan secara merata pada daun, buah dan batang kakao. Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00. Bila ada serangan hama/penyakit, D.I. Grow dapat dicampur dengan

insektisida/fungisida. Kebutuhan D.I. Grow Hijau untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1,5 - 2 liter. Bila 80% buah kakao sudah dipanen dalam satu periode musim buah, lakukan satu kali

penyemprotan dengan D.I. Grow Hijau, dengan dosis 4 cc/liter air, 2 minggu kemudian baru lakukan penyemprotan dengan D.I. Grow Merah lagi dengan dosis 4 cc/liter air.

Page 43: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

PENGUJIAN PUPUK D.I. GROW

PADA BUAH KAKAO

TujuanPengujian Menormalkan buah kakao yang terserang PBK (Penggerek Buah Kakao) yang dicirikan buah berwarna hitam dan keras membatu.

Langkah-Langkah Pengujian Pilih tanaman kakao yang buahnya berumur 130 hari.

Larutkan 75 cc D.I. GROW Merah dalam 15 liter air (1 tangki semprot).

Semprotkan pada batang, tangkai, daun dan buah yang dianggap terserang PBK, secara merata dan basah.

Pada hari ke-15 setelah penyemprotan, belah buah kakao tersebut maka buah tidak membatu lagi dan buah yang hitam isinya kembali sempurna. Untuk itu dianjurkan untuk menyemprotkan D.I. GROW pada buah kakao yang terserang PBK, 15 hari sebelum dipanen.

Page 44: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW

PADA TANAMAN BUAH TANPA MUSIM

(SALAK, JERUK, JAMBU BIJI, NANAS, BELIMBING, DLL)

PEMBIBITAN Pupuk dasar (NPK) tetap dipakai, dikurangi 50% atau sesuai ketentuan

masing-masing daerah. Gunakan pupuk D.I. Grow Hijau sebagai pupuk daun. Penyemprotan D.I. Grow Hijau dilakukan setiap 2-3 minggu sekali dengan dosis 3 cc/liter air (2 tutup derigen/1 tangki semprot 15 liter). Semprotkan secara merata pada daun dan batang.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, penyemprotan D.I. Grow dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

Kebutuhan D.I. Grow Hijau untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1 liter.

TANAMAN BELUM MENGHASILKAN Pupuk dasar (NPK) tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran.

Gunakan pupuk D.I. Grow Hijau sebagai pupuk daun. Penyemprotan D.I. Grow Hijau dilakukan setiap 2 bulan sekali dengan dosis 4-5 cc/liter air. Semprotkan secara merata pada daun dan batang.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, penyemprotan D.I. Grow dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

Kebutuhan D.I. Grow Hijau untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1,5 - 2 liter

TANAMAN MENGHASILKAN Pada saat tanaman mulai keluar bunga, gunakan D.I. Grow Merah.

Pupuk dasar (NPK) tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran.

Gunakan pupuk D.I. Grow Merah sebagai pupuk daun. Penyemprotan D.I. Grow Merah dilakukan setiap 2-3 minggu sekali dengan dosis 4-5 cc/liter air. Semprotkan secara merata pada daun, buah dan batang.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, penyemprotan D.I. Grow dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

Kebutuhan D.I. Grow Hijau untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1,5 - 2 liter.

Page 45: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW PADA TANAMAN BUAH MUSIMAN

(MANGGA, RAMBUTAN, JAMBU AIR, KEDONDONG, DURIAN, DLL)

PEMBIBITAN Pupuk dasar (NPK) tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran.

Gunakan pupuk D.I. Grow Hijau sebagai pupuk daun. Penyemprotan D.I. Grow dilakukan setiap 2-3 minggu sekali dengan dosis 3 cc/liter air (2 tutup derigen/1 tangki semprot 15 liter). Semprotkan secara merata pada daun dan batang.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, penyemprotan D.I. Grow Hijau dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

Kebutuhan D.I. Grow Hijau untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1 liter.

TANAMAN BELUM MENGHASILKAN Pupuk dasar (NPK) tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran.

Gunakan pupuk D.I. Grow Hijau sebagai pupuk daun. Penyemprotan D.I. Grow dilakukan setiap 2-3 bulan sekali dengan dosis 4-5 cc/liter air. Semprotkan secara merata pada daun dan batang.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, penyemprotan D.I. Grow Hijau dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

Kebutuhan D.I. Grow Hijau untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1,5 - 2 liter

Bila tanaman terlalu tinggi, tidak bisa disemprot ke daun, aplikasi D.I. Grow dapat melalui penyiraman di tanah sekitar radius akar tanaman dengan konsentrasi 25cc/liter air, dosis pertanmaman 1-2 liter, interval aplikasi 2-3 bulan.

Bila diameter batang pohon minimal 30 cm, aplikasi D.I. Grow dapat melalui teknik injeksi, kedalaman pengeboran 1/3 dari radius batang. Konsentrasi D.I. Grow Hijau 50 cc/liter air (bisa untuk 10 pohon). Interval aplikasi 40-45 hari sekali.

TANAMAN MENGHASILKAN Pupuk dasar (NPK) tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran.

Gunakan pupuk D.I. Grow merah sebagai pupuk daun. Penyemprotan D.I. Grow merah dilakukan setiap 2-3 minggu sekali dengan dosis 4-5 cc/liter air. Semprotkan secara merata pada daun buah dan batang.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, penyemprotan D.I. Grow dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

Kebutuhan D.I. Grow Merah untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1,5 - 2 liter

Page 46: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

Bila tanaman terlalu tinggi, tidak bisa disemprot ke daun, aplikasi D.I. Grow dapat melalui penyiraman di tanah sekitar radius akar tanaman dengan konsentrasi 8-10cc/liter air, dosis pertanaman 0,5 - 5 liter, interval aplikasi 3 minggu sekali.

Bila diameter batang pohon minimal 30 cm, aplikasi D.I. Grow dapat melalui teknik injeksi (lihat cara injeksi pada sawit), kedalaman pengeboran 1/3 dari radius batang. Konsentrasi D.I. Grow Merah 50 cc/liter air (bisa untuk 10 pohon). Interval aplikasi 20-30 hari sekali.

Page 47: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

TEKNIK BOR PADA TANAMAN BUAH-BUAHAN Langkah-langkah Aplikasi :

Persyartan Diameter batang tanaman minimal 30 cm

Peralatan Siapkan peralatan sebagai berikut : Alat bor dengan diameter mata bor 22-25 mm, pipa paralon pvc diameter ½ inc (mata bor 22 mm) atau ¾ inc (mata bor 25 mm), alat semprot (sprayer).

Aplikasi

Buat lubang dengan bor pada batang tanaman dengan kedalaman ± 10 cm, ketinggian pengeboran antara 60 – 80 cm dari permukaan tanah, dengan posisi pengobaran miring 45˚.

Potong pipa paralon dengan panjang 20 cm, dengan salah satu sisinya miring, dan masukan pipa paralon tersebut pada lubang bor dengan kedalaman 10 cm ( 10 cm ke dalam, dan 10 cm ke luar).

Buat campuran D.I. GROW dengan dosis; 1 sendok teh kedalam pipa paralon yang telah dipasang dan isi dengan air bersih hingga penuh, tutup mulut paralon. Gunakan D.I. GROW (Green) bila kondisi tanaman kurang sehat, atau sehabis dipanen, dan gunakan D.I. GROW (Red) bila sedang berbunga/berbuah atau untuk merangsang bunga/buah.

Interval aplikasi setiap 40 – 45 hari sekali. Pemupukan NPK granul harus tetap diberikan setiap 3 – 4 bulan sekali, untuk memperoleh hasil dan stabilitas produksi yang tinggi.

TEKNIK BOR PADA TANAMAN BUAH-BUAHAN

Page 48: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW

PADA TANAMAN ANGGUR DAN APEL

TANAMAN BELUM MENGHASILKAN Pupuk dasar (NPK) tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran.

Gunakan pupuk D.I. Grow Hijau sebagai pupuk daun setiap 2-3 bulan sekali dengan dosis 4-5 cc/liter air. Semprotkan secara merata pada daun.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, D.I. Grow dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

Kebutuhan D.I. Grow Hijau untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1-1.5 liter

TANAMAN MENGHASILKAN Pada tanaman dewasa, untuk merangsang keluarnya bunga anggur/apel,

lakukan perempesan (perontokan daun) terlebih dahulu.

Setelah dirempes, keesokan harinya lakukan penyemprotan D.I. Grow Hijau dengan dosis 4-5 cc/liter air. Semprot secara merata pada seluruh batang dan ranting tanaman. Penyemprotan dengan D.I.Grow Hijau diulangi 2-3 minggu kemudian, dengan dosis yang sama. Jadi penyemprotan dengan D.I. Grow Hijau dilakukan dua kali.

Setelah itu, penyemprotan lanjutan dengan menggunakan D.I. Grow Merah, dosis 4-5 cc/liter air, interval aplikasi 2-3 minggu sekali.

Semprotkan secara merata pada daun, buah dan batang

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, D.I. Grow dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

Kebutuhan D.I. Grow Merah untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1,5-2 liter

Pupuk dasar NPK tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran.

Page 49: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW PADA TANAMAN PERKEBUNAN

(KOPI, CENGKEH, LADA, KAPAS, VANILI)

TANAMAN BELUM MENGHASILKAN Pupuk dasar (NPK) tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran.

Gunakan pupuk D.I. Grow Hijau sebagai pupuk daun setiap 2-3 bulan sekali dengan dosis 4-5 cc/liter air. Semprotkan merata pada daun dan batang.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, D.I. Grow dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

Kebutuhan D.I. Grow Hijau untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1.5-2 liter

Bila tanaman tinggi, sulit disemprot ke daun, aplikasi D.I.Grow melalui penyiraman di tanah sekitar radius akar tanaman dengan konsentrasi 8-10cc/liter air, dosis pertanaman 0.5-5 liter, interval aplikasi 2-3 bulan.

TANAMAN MENGHASILKAN Pupuk dasar (NPK) tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran.

Gunakan pupuk D.I. Grow Merah ketika tanaman mulai keluar bunga. Penyemprotan D.I. Grow Merah dilakukan setiap 2-3 minggu sekali dengan dosis 4-5 cc/liter air. Semprot dengan merata pada daun, buah & batang.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, penyemprotan D.I. Grow dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

Kebutuhan D.I. Grow Hijau untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1.5-2 liter

Bila tanaman terlalu tinggi, tidak bisa disemprot ke daun, aplikasi D.I. Grow dapat melalui penyiraman di tanah sekitar radius akar tanaman dengan konsentrasi 8-10cc/liter air, dosis pertanmaman 0.5-5 liter, interval aplikasi 3-4 minggu sekali.

Setelah buah habis dipanen keseluruhan, lakukan penyemprotan dengan D.I. Grow Hijau, dosis 4-5 cc/liter air, interval aplikasi 2-3 bulan sekali, sampai menjelang berbunga lagi, baru diganti dengan D.I. Grow Merah.

Page 50: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW

PADA TANAMAN TEMBAKAU

A. PEMBIBITAN Pupuk dasar NPK tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran.

Gunakan pupuk D.I. Grow Hijau sebagai pupuk daun. Penyemprotan D.I. Grow dilakukan setiap 10 hari sekali dengan dosis 3 cc/liter air (2 tutup derigen/1 tangki semprot 15 liter). Semprotkan secara merata pada daun tembakau.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

B. TANAMAN DILAPANGAN Pupuk dasar (NPK) tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran.

Gunakan pupuk D.I. Grow Hijau sebagai pupuk daun. Penyemprotan D.I. GROW Hijau pertama pada umur tanaman 14 hari setelah tanam. Penyemprotan lanjutan dilakukan setiap 2-3 minggu sekali dengan dosis 4-5 cc/liter air. Semprotkan secara merata pada daun tembakau. Cukup 3 kali palikasi.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, penyemprotan D.I. Grow dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

Kebutuhan D.I. Grow Hijau untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1-1.5 liter

Page 51: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW

PADA TANAMAN TEBU

A. MANFAAT APLIKASI PUPUK D.I. GROW PADA TEBU Untuk mempercepat pertumbuhan akar dan tunas.

Mempercepat pertumbuhan batang dan daun.

Dapat membantu penyerapan pupuk dasar lebih optimal.

Meningkatkan rendemen gula.

B. PERLAKUAN PADA BAHAN STEK Bahan stek siap tanam, sebelumnya dapat dilakukan pencelupan larutan

D.I. GROW Hijau dengan dosis 3 cc/liter air, selama 10-15 menit, lalu dilakukan penanaman, dengan maksud mempercepat pertumbuhan akar dan pertumbuhan mata tunas.

Cara tersebut dapat ditinggalkan apabila persediaan bibit berasal dari keprasan.

C. PERLAKUAN PADA BIBIT KEPRASAN Lakukan penyemprotan D.I. GROW Hijau dengan dosis 3 cc/liter air pada

minggu ke-3 setelah pelaksanaan keprasan.

Diulangi aplikasinya dengan dosis 3 cc/liter air setiap 20 hari sekali (2 kali aplikasi).

Setelah aplikasi D.I. GROW Hijau yang terakhir, aplikasi berikutnya 20 hari kemudian dengan D.I. GROW Merah. Penyemprotan dengan D.I. GROW Merah dilakukan setiap interval 20 hari sekali.

Jika tinggi tanaman sudah mencapai lebih dari 1 meter, dan dapat mengganggu pelaksanaan aplikasi, maka penyemprotan lanjutan dapat dihentikan.

Aplikasi pada tebu dapat dilakukan 5 – 6 kali.

Page 52: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW

PADA TANAMAN STRAWBERY

TANAMAN BELUM MENGHASILKAN Pupuk dasar NPK tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran.

Gunakan pupuk D.I. Grow Hijau sebagai pupuk daun. Penyemprotan D.I. Grow dilakukan setiap 10 hari sekali dengan dosis 3 cc/liter air (2 tutup derigen/1 tangki semprot 15 liter). Semprotkan secara merata pada daun strawbery.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, penyemprotan D.I. Grow dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

TANAMAN MENGHASILKAN Bila Strawbery sudah mulai berbunga, baru gunakan D.I. GROW Merah.

Pupuk dasar NPK tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran.

Gunakan pupuk D.I. Grow Merah sebagai pupuk daun. Penyemprotan D.I. Grow dilakukan setiap 10-14 hari sekali dengan dosis 3 cc/liter air (2 tutup derigen/1 tangki semprot 15 liter). Semprotkan secara merata pada daun strawbery.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, penyemprotan D.I. Grow dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

Page 53: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW

PADA TANAMAN TEH

PEMBIBITAN Pupuk dasar NPK tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran.

Gunakan pupuk D.I. Grow Hijau sebagai pupuk daun. Penyemprotan D.I.Grow dilakukan setiap 10 hari sekali dengan dosis 3 cc/liter air (2 tutup derigen/1 tangki semprot 15 liter). Semprotkan secara merata pada daun teh.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, penyemprotan D.I. Grow dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

TANAMAN DILAPANGAN Pupuk dasar (NPK) tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran.

Gunakan pupuk D.I. Grow Hijau sebagai pupuk daun. Penyemprotan D.I. GROW Hijau pertama pada umur tanaman 14 hari setelah tanam atau 14 hari setelah keprasan. Penyemprotan lanjutan dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan dosis 3 cc/liter air. Semprotkan secara merata pada daun teh.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, penyemprotan D.I. Grow dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

Kebutuhan D.I. Grow Hijau untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1-1,5 liter

Page 54: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW PADA TANAMAN KARET MANFAAT PENYEMPROTAN D.I. GROW PADA TANAMAN KARET Mempercepat pertumbuhan tanaman. Mempercepat pembentukan kulit baru pada panel penyadapan. Memperpanjang umur produktif tanaman. Meningkatkan jumlah lateks. PEMBIBITAN Pupuk dasar (N,P,K) tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran. Gunakan pupuk D.I. GROW Hijau sebagai pupuk daun setiap 2-3 minggu sekali

dengan dosis 3 cc/liter air (2 tutup derigen/ tangki semprot 15 liter). Semprotkan secara merata pada daun dan batang.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00. Bila ada serangan hama/penyakit, penyemprotan D.I. GROW dapat dicampur

dengan insektisida/fungisida. Kebutuhan D.I. GROW Hijau untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1 liter. TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM) Pupuk dasar (N, P, K) tetap dipakai, hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran. Gunakan pupuk D.I. GROW Hijau sebagai pupuk daun setiap 1-2 bulan sekali

dengan dosis 3-4 cc/liter air. Semprotkan secara merata pada batang karet, sejauh stik semprot menjangkau. Satu tangki semprot (15 liter) bisa untuk sekitar 50 pohon.

Lakukan penyemprotan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00. Bila ada serangan hama/penyakit, D.I. GROW dapat dicampur dengan

insektisida/fungisida. Kebutuhan D.I. GROW Hijau untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1 liter. TANAMAN MENGHASILKAN (TM) Pupuk dasar (N, P, K) tetap dipakai hanya dikurangi 50% dari dosis anjuran. Gunakan pupuk D.I. GROW Hijau sebagai pupuk daun setiap 2-3 minggu sekali

dengan dosis 6 cc/liter air. Semprotkan secara merata pada batang karet, sejauh stik semprot menjangkau.

Lakukan penyemprotan pada saat pohon karet tidak disadap (dideres) dan penyemprotan dilakukan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Bila ada serangan hama/penyakit, D.I. GROW dapat dicampur dengan insektisida/fungisida.

Kebutuhan D.I. GROW Hijau untuk sekali penyemprotan per Ha ± 1,5 liter

Page 55: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

SISTEM INJEKSI DENGAN JARUM SPET PADA TANAMAN PISANG

MANFAAT : Mempercepat masa panen. Rasa lebih manis dan ukuran buah lebih montok. Buah tidak cepat busuk.

PERALATAN : Jarum spet 5 ml

PERSYARATAN : Tanaman pisang yang boleh disuntik adalah setelah anakan berumur minimal 4 bln.

CARA APLIKASI : Ambil 5 ml D.I. Grow dengan jarum spet, jangan dicampur dengan air. Suntikan pada batang pisang, keluarkan cairan pupuknya dengan cara ditekan. Jarum jangan langsung dicabut, biarkan sekitar 1 menit. Ulangi aplikasi 1 bulan sekali. Gunakan D.I. GROW (Green) selama tanaman pisang belum keluar jantung

pisang, gunakan D.I. GROW (Red) setelah pisang keluar jantung pisang dan selama berbuah.

Page 56: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI PUPUK D.I. GROW

PADA TANAMAN SINGKONG

MANFAAT Mempercepat pertumbuhan akar, batang dan tunas. Meningkatkan kadar pati dalam umbi, sehingga lebih berat.

APLIKASI D.I. GROW Pupuk dasar (N,P, K) tetap dipakai, hanya dkurangi 50% dari dosis anjuran. Penyemprotan D.I. GROW Hijau pada saat tanaman singkong berumur 30 HST,

60 HST, dan 90 HST dengan dosis 45-50 cc/tangki 15 liter. Semprotkan secara merata pada batang dan daun, penyemprotan dilakukan dibawah jam 09.00 atau setelah jam 16.00.

Penyemprotan D.I. GROW Merah pada saat tanaman berumur 120 HST, 150 HST, dan 180 HST, dengan dosis 50-60 cc/tangki semprot 15 liter, waktu dan bagian yang disemprot sama seperti diatas.

Kebutuhan D.I. GROW untuk satu kali penyemprotan per Ha ± 1-1.5 liter.

Page 57: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

NUTRISI D.I. GROW

UNTUK PERIKANAN

MANFAAT : Meningkatkan perkembangan Phytoplankton dan Zooplankton. Meningkatkan daya tahan terhadap perubahan kualitas air tambak/kolam. Meningkatkan nafsu makan. Memacu pertumbuhan. Meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Meningkatkan nilai biologis pakan.

APLIKASI : PEMBIBITAN.

Diberikan melalui media air yang bertujuan menumbuhkan Phytoplankton berupa Chlorella, Infusiria, Rorifera, sebagai sumber makanan larva. Caranya yaitu larutkan 1 sendok makan D.I. GROW (Green)/m3 + Urea 5 gr/m3, tebarkan merata dipermukaan air tempat pemeliharaan atau bisa juga bak yang subur dialirkan ke bak yang ada larvanya.

PENDEDERAN DAN PEMBESARAN.

1. Kolam Tanah.

Persiapan Kolam/Tambak. Sebaiknya tambak dikeringkan beberapa hari, kemudian diberi

pengapuran dan dicangkul bolak-balik, biarkan selama 5-7 hari. Kemudian taburkan pupuk Urea 20 gr/m2, SP-36 10 gr/m2 dan D.I. GROW (Green) 3 ltr/Ha. Masukkan air setinggi ± 20 cm, biarkan selama 5-7 haru, tujuannya untuk menumbuhkan pakan alami/plankton. Setelah 5-7 hari, masukkan air secara berangsur-angsur sampai ketinggian yang diharapkan. Bibit ikan/udang dapat segera ditebarkan pada hari itu.

Perawatan. Pemupukan dengan D.I.GROW (Green) susulan dapat diberikan setelah 4

minggu tebar benur/bibit ikan, dengan dosis 3 ltr D.I.GROW (Green)/Ha, dengan cara D.I.GROW diencerkan kemudian ditebarkan merata dipermukaan air tambak/kolam. Sebaiknya pemberian D.I. GROW susulan dilakukan setelah penggantian air (bila air tambak/kolam diganti). Apabila dilakukan pemberian pakan tambahan, maka D.I. GROW dapat diberikan melalui pakan dengan dosis 1 sendok makan + ½ ltr air + pakan 3 kg. Aduk hingga rata, kemudian kering-anginkan, setelah itu pakan tersebut dapat diberikan ke ikan/udang.

Page 58: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

2. Kolam Air Deras/Jaring Terapung/Keramba. Aplikasi D.I. GROW sebaiknya dicampur di pakan/pelet dengan dosis 1 sendok makan D.I. Grow (Green) + ½ ltr air + 3 kg pakan/pelet, aduk hingga rata, selanjutnya kering-anginkan, setelah itu dapat diberikan ke ikan.

Page 59: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

NUTRISI D.I. GROW

UNTUK TERNAK Produktivitas ternak tergantung pada 3 aspek utama; BREEDING (pemuliabiakan ternak), FEEDING (pakan), dan MANAGEMENT (tatalaksana pemeliharaan ternak). Dari ketiga aspek tersebut diatas, aspek Feeding (pakan) berperan sekitar 60% - 80% dari total biaya produksi peternakan. Mengapa D.I. GROW (Green) bisa untuk ternak? Hal ini dapat dipahami karena D.I. GROW terbuat dari zat organik yaitu; rumput laut (seaweed), mengandung mineral & asam amino, maka secara fisiologis sangatb baik untuk perkembangan ternak.

MANFAAT : Meningkatkan nafsu makan. Memacu pertumbuhan. Efisiensi waktu. Daya tahan terhadap penyakit. Meningkatkan nilai biologis pakan. Meningkatkan keuntungan.

APLIKASI : 1. Golongan Ruminansia (Sapi – Kambing – Domba)

Dicampur dalam air minum/disiramkan pada rumput. Ternak Kecil : 1 sendok makan D.I. GROW (Green) + 10 ltr air + ½

genggam garam dapur, diberikan 1x sehari. Ternak Besar : 1 sendok makan D.I. GROW (Green) + 5 ltr air + 1

genggam garam dapur, diberikan 1x sehari.

Dicampur dalam pakan/Comboran. Campurkan 1 sendok makan D.I. GROW (Green) + 3 kg pakan + air secukupnya, diberikan 1x sehari.

Page 60: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

2. Golongan Unggas (Ayam – Bebek – Burung Puyuh)

Dicampur dalam air minum. Diberikan mulai dari umur 4-7 hari setelah menetas, dosis; 1 sendok makan D.I. GROW (Green) + 10 ltr air, 1x sehari. Bila dalam 24 jam masih tersisa, harus dibuang. Pada saat diberi vaksin, hentikan pemberian D.I. GROW (Green), pada hari itu saja, besoknya dapat diberikan kembali.

Dicampur dalam pakan. Campurkan 1 sendok makan D.I. GROW (Green) + 3 kg pakan + air secukupnya, diberikan 1x sehari.

Golongan Omnivora (Babi) Campurkan dipakan dengan dosis; 1 sendok makan D.I. GROW (Green) + 3 kg pakan + air secukupnya, diberikan 1x sehari.

Page 61: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

APLIKASI D.I.GROW

PADA BUAH NAGA (DRAGON FRUIT)

anaman satu ini belakangan makin digemari. Konon, buahnya punya khasiat menyembuhkan banyak penyakit. Selain itu, penampilannya tak kalah menawan dibanding tanaman hias. Namanya belakangan jadi buah bibir.

Kenapa? Penampilannya, jelas memang menarik. Bulat mengerucut dengan batang segitiga yang tak lazim. Biasanya, segi empat atau malah banyak segi. Tubuhnya dihiasi duri, meski pendek dan tidak mencolok. Sepintas, mirip kaktus. Bobot tubuhnya lumayan, per buah mencapai setengah kilo. Di mal atau supermarket, ia biasa dijual sekitar Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per kilo. Rasanya manis segar, sedikit asam. Ada pula yang mengaitkannya dengan mitos, katanya ia mampu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol. Akhir-akhir ini, ia juga mulai dimanfaatkan sebagai tanaman hias berbuah yang ditanam di pot.

Namanya buah Naga. Mungkin ada yang masih asing. Maklum, di samping relatif baru di Indonesia, yakni sekitar awal 2000-an, belum banyak orang mengusahakannya. Buah Naga telah lama dikenal oleh rakyat Tionghoa kuno sebagai buah yang membawa berkah. karena biasanya buah naga diletakkan diantara patung naga di altar. Oleh karena itu orang Vietnam menyebut buah naga atau dalam bahasa Vietnam disebut dengan nama Thang Loy di Thailand diberi nama Keaw Mang Kheon, dalam istiiah Inggris diberi nama DRAGON FRUIT clan di Indonesia dikenal dengan nama BUM NAGA Sebenarnya tanaman ini bukan tanaman asil daratan Asia, tetapi merupakan tanaman ask Meksiko clan Amerika Selatan bagian utara (Colombia). Pada awalnya buah naga ini dibawa kekawasan Indocina (Vietnam) oleh seorang Perancis sekitar tahun 1870. dari Guyama Amerika Selatan sebagai hiasan sebab sosoknya yang unik dan bunganya yang cantik dan berwarna putih. Baru sekitar tahun 1980 setelah dibawa ke Okinawa Jepang tanaman ini mendunia karena sangat menguntungkan. Pada tahun 1977 buah ini dibawa ke Indonesia clan berhasil disemaikan kemudian dibudidayakan. Buah naga kaya akan vitamin dan mineral dengan kandungan serat cukup banyak sehingga cocok untuk diet.

Tanaman ini juga disebut night blooming cereus. Ia berbunga hanya semalam (one night only). Saat panjang sekitar 30 cm, kuncup bunga biasanya akan membuka. Sekitar pukul 9 malam, mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem tampak mekar. Di tengah malam, pukul 00.00, mahkota bagian dalam yang putih dan benangsari kuning akan bermekaran dan memancarkan aroma harum. Bau ini biasanya mengundang datangnya kelelawar, yang ternyata punya “tugas” menyerbuki bunganya. Dari bunga lalu jadilah buah. Bulat mengerucut, berkulit tebal 2-3 cm, dan, ini yang khas, di permukaan kulit buah terdapat “jambul-jambul” 1-2 cm.

Beberapa khasiat DRAGON FRUIT : 1. Penyeimbang kadar gula 2. Pencegah Kolesterol tinggi 3. Pencegah kanker usus

T

Page 62: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

Ada 4 jenis dragon fruit yang popular di Indonesia :

A. Buah naga daging putih (Hylocereus undatus) Bobot rata-rata per buah 400-500g, bahkan 650g. Pada panen raya ke-2 setiap patok erisi 4 pohon

menghasilkan 30 buah. Kadar kemanisan rendah yakni 10-13 briks. Ideal ditanam di ketinggian kurang 400 m DPL.

Lebih dari itu produktivitas berkurang hingga 25%. Banyak ditemui di Vietnam, Thailand, Israel dan

Amerika tengah.

B. Buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus)

Sosok tanaman naga merah lebih kekar. Dibagian batang dan cabang, jarak antar duri lebih rapat. Tergolong rajin berbunga.

Sayang, tingkat keberhasilan bunga menjadi buah 50%. Ukuran buah lebih kecil dibandingkan buah naga daging putih. Bobot buah rata-rata 400-500 g. Ia menyukai daerah ketinggian rendah sampai sedang. Tingkat kemanisan mencapai 13-15 briks. Dikembangkan Cina dan Australia.

C. Buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis) Disebut juga superred Hylocereus polyrhizus sosok batang lebih besar dan warna loreng ketika tua. Ukuran rata-rata 400-500 g. Rasa manis, 13-15briks. Suka daerah panas berketinggian rendah hingga sedang.

D. Buah naga kulit kuning daging putih (Selenicereus megalanthus) Penampilan khas, kulit kuning tanpa sisik atau

berjumbai. Tekstur kulit cenderung halus, seperti apel sehingga dijuluki kaktus apel. Di bagian kulit itu tampak pula tonjolan-tonjolan. Lebih mungil.

Jauh lebih manis, mencapai 15-18 briks. Baru Israel dan Kolumbia yang kembangkan. Mungkin lantaran ukuran mungil 80-100 g.

Suka daerah dingin. Dengan ketinggian diatas 800m pertumbuhan makin baik. Di Israel,

pekebun menanbah net sebagai naungan.

Page 63: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

PEMBIBITAN Pengadaan bibit merupakan faktor penting dalam proses budidaya. Dengan

bibit yang baik atau memenuhi syarat akan menghasilkan tanaman yang berkualitas dengan hasil yang maksimal. Berikut ini akan diulas cara atau kiat memperoleh bibit yang bagus , baik dari membuat sendiri atau dari membeli dari penyedia bibit yang mulai banyak tersedia dipasaran.

Perbanyakan Vegetatif Perbanyakan vegetatif merupakan perbanyakan menggunakan setek cabang

atau batang. Batang atau cabang yang digunakan harus dalam kondisi sehat, tua, dan sudah berbuah, berwarna hijau gelap kelabu, dengan ukuran ideal 20-30 cm. Dengan ukuran tersebut tunas yang tumbuh akan mudah membesar dan sesuai untuk batang paling bawah bila ditanam untuk produksi. Karena setek diambil dari batang yang tua dan sudah berbuah maka pertumbuhan yang pesat, kokoh dan cepat bertunas. Apabila setek diambil dari batang muda dan belum pernah berbuah atau setek susulan akan mengakibatkan bibit bersifat lunak seolah memiliki kadar air yang tinggi dan akan mempengaruhi umur produksi dan tentunya akan mengakibatkan pembengkakan biaya karena waktu pemeliharaan yang lebih lama.

Bibit yang baik dipengaruhi oleh diameter batang, akan lebih baik bila diameter batang semakin besar dan bibit cenderung lebih tahan terhadap serangan penyakit busuk pangkal batang. Bahan setek dipilih dari yang pernah berbuah 3-4 kali dan sehat dipotong-potong dengan ukuran 20-30 cm menggunakan gunting steril dan untuk membedakan bagian bawah dan atas, untuk bagian bawah dipotong meruncing dan bagian atas dipotong mendatar. Setelah dipotong, setek dikeringanginkan sampai getah mongering supaya batang tidak mudah busuk. Setelah kering, bagian pangkal batang dicelupkan dalam larutan Rootone F (campuran 3 sendok Rootone F dan 2 sendok teh air). Pemberian Rootone F berguna untuk mempercepat perakaran.

Bedengan sebagai penanaman bibit dibuat dengan ukuran tinggi 15 cm dan lebar 100cm, untuk panjang bisa disesuaikan dengan keadaan lahan. Pada bedengan ini diberikan pasir sebanyak 10 kg/meter persegi, pupuk kandang kering sebanyak 3 kg/meter persegi, dan dolomite sebanyak 250g/meter persegi. Diatas permukaan diberikan pupuk NPK sebanyak 50g/meter persegi kemudian permukaan bedengan diaduk merata sedalam 10-15 cm lalu diratakan dan biarkan selama semalam. Setelah itu pada bedengan dibuatkan lubang-lubang tanam berukuran 20 cm x 20 cm dengan menggunakan tugal berdiameter 4 cm. Kedalaman lubang tanam 5 cm dan terdapat 16 lubang tanam setiap 1 meter persegi.

Selanjutnya setek ditanam pada lubang tanam yang sudah dibuat dengan posisi tegak. Setelah ditanam seluruhnya bedengan diberikan naungan dari plastik bening/tembus cahaya untuk mencegah terkena air hujan. Tindakan perawatan dilakukan penyiraman 2-3 kali sehari pada pagi atau sore hari.

Setelah tiga minggu, setek akan mulai berakar, dan naungan dari plastik bisa dibuka agar terkena sinar matahari langsung. Setelah dua minggu naungan dibuka, bibit sudah tumbuh tunas cabang dapat diberikan pupuk ZA, TSP, dan KCI dengan perbandingan 1:1:1. Pupuk tersebut ditaburkan dalam larikan sedalam 3 cm dengan dosis 100g/mtr persegi/bulan. Sering terjadi tumbuh tunas lebih dari satu

Page 64: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

secara bersamaan, dipilih satu tunas cabang yang berbentuk kokoh dan lebih besar, sedangkan tunas satunya dipotong dan jika mucul tunas lagi juga segera dipotong. Pemangkasan selalu dilakukan selama bibit belum ditanam pada lahan, sebaiknya bekas luka pangkas disemprot larutan fungisida. Dengan demikian keseragaman bibit akan terjamin.

Selain menggunakan bedengan, bibit setek juga bisa dibesarkan pada polibag ukuran 15 cm x 20 cm dengan komposisi media tanam sama dengan yang digunakan pada bedengan. Perawatan juga hampir sama dengan bibit yang ditanam pada bedengan.

PENANAMAN Bisa di tanam di lahan terbuka maupun di dalam pot plastik/drum/bak semen yang

berukuran cukup besar (>40 cm). Bibit di tanam dalam rumpun yang terdiri dari 3-4 setek dan di beri tiang penyangga

karena tanaman ini termasuk jenis tanaman merambat. Tiang penyangga: beton bertulang dengan ukuran sekitar 10 x 10 cm atau bulat

berdiameter 10 cm. Atau rangkaian besi beton berbentuk segitiga, atau pipa pcv/besi berdiameter 5- 10 cm.

Syarat utama tiang dalah tahan lama dan cukup kuat menahan beban erat sampat 50 Kg lebih, ditambah beban buah yang bisa berjumlah 25 butir dalan 1 rumpun.

Untuk penanaman di lahan jarak tanam umumnya 3 x 3 m atau 2 x 3 m. Buat lubang dalam bedeng sedalam 20—30 cm dan lebar 30—40 cm. Campurkan

tanah bagian atas dengan pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1, diamkan selama 1 minggu. Alasi lubang tanam dengan pasir sekitar 15 cm dan tutup lubang dengan tanah campuran pupuk kandang dan pasir, diamkan selama 3 hari. Tanam bibit sedalam 5 cm. Beri media bercampur pupuk kandang pada minggu ke 3 sehingga membentuk bumbunan setinggi 5—10 cm.

Jenis tanah yang baik adalah mengandung humus, biasanya berwarna kehitaman, bila tidak ada, maka perbandingan tanah bisa dikurangi.

Pupuk kandang: kotoran kambing/domba, ayam, babi atau sapi/kerbau, yang sudah matang atau dikomposkan.

Pasir/sekam/sekam bakar atau sejenisnya berguna untuk membantu membentuk media yang poros sehingga air tidak menggenang, mencegah busuk batang/akar.

Pemupukan dosis 10 Kg per rumpun, pemupukan lanjutan diberikan 6 bulan kemudian atau awal dan akhir musim berbunga (Oktober-April) dengan dosis sama atau selang 3 bulan dengan dosis setengahnya.

Penyemprotan D.I.Grow pada seluruh bagian tanaman setiap 2-3 minggu sekali. Gunakan D.I.Grow Green dgn dosis 50 cc/15 liter air pada saat tanaman sedang tidak

berbuah/pertumbuhan.

Page 65: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

PENYIRAMAN Sejak 0 hari pertama tanam. Kocorkan air ke lubang tanam. Banyaknya 5 liter

per 2 lubang tanam. Kalau sumber air melimpah gunakan sistem rembesan. Air dialirkan kedalam parit-parit yang dibendung diujung-ujungnya. Kemudian biarkan direndam selama 2 jam.

Penyiraman selanjutnya disesuaikan dengan kondisi tanah

PENGIKATAN Gunakan tali rafia atau tali lunak lainnya dan lakukan dengan hati-hati karena tunas/sulur muda masih lunak sehingga mudah koyak dan patah

PEMUPUKAN Setelah memasuki musim penghujan (Oktober-April),

pemupukan lanjutan di lakukan dengan dosis 10 kg per rumpun, pemupukan dilakukan dengan menggali sedalam 10 cm tanah sekeliling tanaman dan menaburkan pupuk kedalam galian, lalu tutup kembali dengan tanah bekas galian.

Lakukan penyemprotan pada bulan Oktober – April dengan D.I.Grow Red setiap 2-3 minggu sekali dengan dosis 60 cc/15 liter air.

Menjelang pembungaan, sekitar Agustus hingga September bunga “besar” diperkirakan pada November. Tambahkan unsur fosfor dan kalium. Pupuk itu berguna untuk merangsang pembungaan bagi tanaman yang menghasilkan sulur produksi. Frekuensi pemberian 2 kali perbulan. Pada saat berbuah, pupuk kandang tetap diberikan 2 minggu sekali. Bisa juga gunakan D.I.Grow Red dosis 60 cc/15 liter air.

PEMANGKASAN Pemangkasan tunas yang tumbuh berlebihan dengan menyisakan 1-2 tunas

yang sehat agar menjadi sulur dewasa, sehat dan kokoh. Tunas dengan bentuk yang tidak sempurna sebaiknya di pangkas sejak dini. Pada saat memasuki musim berbunga/berbuah, maka tunas tunas baru terbentuk sebaiknya dipangkas agar proses generatif tanaman tidak terganggu dan pembuahan berlangsung sempurna.

Ketika tanaman berumur 7 bulan, pangkas tunas-tunas baru dengan panjang tertentu. Yang tak dipangkas hanya bagian ujung atas. Tujuan untuk merangsang tumbuhnya bunga. Pangkas pula tunas-tunas yang muncul dipangkal atau bagian bawah.tanaman setiap 2 minggu. Semua dibuang kecuali sulur calon buah.

Page 66: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

HAMA DAN PENYAKIT Cegah dengan membersihkan kebun secara rutin. Hama dan penyakit ganas jarang ditemukan. Paling hanya yang menggigit

bakal buah sehingga kulit cacat. Pada saat pertumbuhan awal, biasanya semut memakan tunas muda dan menghisap cairan yang keluar. Akibatnya stagnan pertumbuhan selama 1 bulan sebelum tumbuh lagi.

Pengendalian semut dengan menyemprot insektisida sesuai dosis anjuran. Sedangkan tindakan preventif dengan menabur kapur di tanah.

Hama lain berupa kutu sisik yang biasanya berkumpul diantara cabang dengan pangkal batang. Warna putih, lembut, dan berukuran kecil. Akibatnya akan menimbulkan warna kusam di cabang tanaman. Keberadaan kutu lama-kelamaan mempengaruhi reproduksi tanaman karena pertumbuhan cabang stagnan dan menjadi kecil. Atasi dengan menyemprotkan air belerang pada batang yang terkena kutu.

PEMBUAHAN Genjah, umur muda ( 8-12 bulan) sudah buah. Dimulai Oktober, sulur-sulur dewasa akan mulai memperlihatkan calon calon

bunga, terutama pada ujung sulur. Pentil bunga sebesar kelereng berwarna hijau semburat merah,akan terus membesar dan memanjang hingga sebesar tongkol jagung dalam waktu 2-3 minggu.

Penyerbukan berlangsung alami dibantu angin dan serangga seperti semut dan lebah. Menanam buah naga dalam beberapa rumpun secara berkelompok akan meningkatkan efektivitas pembuahan karena penyerbukan silang sangat mungkin terjadi.

Beberapa hari berselang bunga akan layu dan semakin mengering seiring dengan pangkal bunga yang tetap segar berwarna hijau, menandakan bahwa bakal buah sudah terbentuk. Bila pangkal bunga ikut layu berarti pembuahan tidak terjadi dan dalam beberapa hari akan rontok. Setelah buah tidak ada lagi seleksi. Buah berwarna hijau akan semakin membesar dan mencapai maksimal dalam waktu sekitar 25 hari, setelah itu warna hijau akan berubah gelap kemerahan dan semakin cerah hanya dalam waktu beberapa hari setelah buah berumur 30-35 hari dan berwarna merah semakin cerah serta mengkilat, maka tibalah saat memanen buah naga.

PANEN Ciri buah siap panen: ialah berwarna kulit merah mengkilap dan

berjumbai/sisik berubah dari hijau menjadi kemearhan. Setelah petik, sortir berdasarkan ukuran buah. Rasa manis muncul setelah

disimpan 1-2 malam. Buah yang telah matang tidak perlu di peram lagi dan bisa langsung di konsumsi. Buah tahan simpan selama dua minggu dalam suhu ruang.Daya simpan dengan suhu kamar mencapai 10 hari dan di dalam lemari pendingin bisa mencapai 1 bulan bahkan lebih.

Page 67: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 68: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 69: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 70: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 71: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 72: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 73: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 74: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 75: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 76: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Page 77: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)

Ir. Suhendro Atmaja

ahir di Simalungun (Sumatera Utara) pada tanggal 29 Juni 1970. Menamatkan SMA tahun 1990 di SMA

Negeri Serbalawan, Simalungun. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI/PMDK dengan jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian. Penulis menamatkan pendidikan S-1 di IPB tahun 1995.

ahun 1995 – 2002 penulis aktif sebagai konsultan pertanian dan LSM di beberapa perusahaan

dalam menangani proyek survey & Pemetaan Tanah untuk Permukiman Transmigrasi dan Perkebunan serta Pemberdayaan Kelompok Tani.

ampai saat ini, penulis aktif sebagai Agro Business Development Manager di PT.

Diamond Interest, dalam mengembangkan Pupuk D.I. GROW.

L

T

S

Page 78: Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)