8
Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016) PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI KABUPATEN REMBANG Angga Debby Frayudha, Nurul Dyah Puspita, Prodi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Februari 2016 Disetujui Februari 2016 Dipublikasikan Februari 2016 Keywords: class visits supervision , organizational climate , work motivation, competence pedagogic. Abstrak Penelitian ini bertujuan menentukan koefisien pengaruh supervisi kunjungan kelas dan iklim organisasi melalui motivasi kerja terhadap kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rembang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang diolah dengan metode statistik. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive random sampling. Analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) supervisi kunjungan kelas berpengaruh secara langsung terhadap kompetensi pedagogik dengan nilai signifikan 0,003, (2) iklim organisasi tidak berpengaruh secara langsung terhadap kompetensi pedagogik guru dengan nilai signifikan 0,722 lebih besar dari taraf signifikan 0,05, (3) supervisi kunjungan kelas berpengaruh terhadap motivasi kerja guru dengan nilai signifikan 0,000, (4) iklim organisasi tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja guru dengan nilai signifikan -0,093 lebih besar dari taraf signifikan 0,05, (5) motivasi kerja berpengaruh terhadap kompetensi pedagogik dengan nilai signifikan 0,006, (6) supervisi kunjungan kelas secara tidak langsung berpengaruh terhadap kompetensi pedagogik melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening dengan nilai 0,118 < 0,372, dan (7) iklim organisasi tidak berpengaruh secara tidak langsung terhadap kompetensi pedagogik melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening dengan nilai 0,42 > -0,513. Abstract This Research aimed to Identify Influence of class visits supervision and organizational climate against pedagogic competence through work motivation state primary school teachers in the district of Rembang regency. This study uses a quantitative approach that is processed with statistical methods. Strategy Sample was collected bay a proportional random sampling technique. Data were analysed by path analysis. The result of this study showed (1) there is a significant influence on the supervision of classroom visits to pedagogic competence of 0,003, (2) significant influence on the organizational climate to pedagogic competence of 0,722, (3) supervision of classroom visit to work motivation of 0,000, (4) significant influence on the organizational climate to work motivation of -0,093, (5) significant influence on the work motivation to pedagogic competence of 0,006, (6) significant influence on the supervision of classroom visit to work motivation to pedagogik competence of 0,118 < 0,375, (7) significant influence on the organizational climate to work motivation to pedagogik competence of 0,42 > - 0,513. © 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233 Email : [email protected] ISSN 2252-7001 Educational Management 2 (3) (2016) Educational Management http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduman

PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI KABUPATEN REMBANG

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI KABUPATEN REMBANG

Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016)

PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN

MOTIVASI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI KABUPATEN

REMBANG

Angga Debby Frayudha, Nurul Dyah Puspita, �

Prodi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel

Sejarah Artikel:

Diterima Februari 2016

Disetujui Februari 2016

Dipublikasikan Februari

2016

Keywords: class

visits supervision ,

organizational

climate , work

motivation,

competence

pedagogic.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan menentukan koefisien pengaruh supervisi kunjungan kelas dan iklim organisasi melalui motivasi kerja terhadap kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rembang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang diolah dengan metode statistik. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive random sampling. Analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) supervisi kunjungan kelas berpengaruh secara langsung terhadap kompetensi pedagogik dengan nilai signifikan 0,003, (2) iklim organisasi tidak berpengaruh secara langsung terhadap kompetensi pedagogik guru dengan nilai signifikan 0,722 lebih besar dari taraf signifikan 0,05, (3) supervisi kunjungan kelas berpengaruh terhadap motivasi kerja guru dengan nilai signifikan 0,000, (4) iklim organisasi tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja guru dengan nilai signifikan -0,093 lebih besar dari taraf signifikan 0,05, (5) motivasi kerja berpengaruh terhadap kompetensi pedagogik dengan nilai signifikan 0,006, (6) supervisi kunjungan kelas secara tidak langsung berpengaruh terhadap kompetensi pedagogik melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening dengan nilai 0,118 < 0,372, dan (7) iklim organisasi tidak berpengaruh secara tidak langsung terhadap kompetensi pedagogik melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening dengan nilai 0,42 > -0,513.

Abstract

This Research aimed to Identify Influence of class visits supervision and organizational climate against pedagogic competence through work motivation state primary school teachers in the district of Rembang regency. This study uses a quantitative approach that is processed with

statistical methods. Strategy Sample was collected bay a proportional random sampling technique. Data were analysed by path analysis. The result of this study showed (1) there is a

significant influence on the supervision of classroom visits to pedagogic competence of 0,003, (2) significant influence on the organizational climate to pedagogic competence of 0,722, (3)

supervision of classroom visit to work motivation of 0,000, (4) significant influence on the organizational climate to work motivation of -0,093, (5) significant influence on the work motivation to pedagogic competence of 0,006, (6) significant influence on the supervision of

classroom visit to work motivation to pedagogik competence of 0,118 < 0,375, (7) significant influence on the organizational climate to work motivation to pedagogik competence of 0,42 > -

0,513.

© 2016 Universitas Negeri Semarang

� Alamat korespondensi:

Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233

Email : [email protected]

ISSN 2252-7001

Educational Management 2 (3) (2016)

Educational Management

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduman

Page 2: PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI KABUPATEN REMBANG

Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016)

Pendahuluan

Kompetensi guru merupakan hasil dari

penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang

berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai

oleh guru dalam menjalankan tugas

keprofesionalannya. Senada dengan pendapat Cooper

dalam (Sudjana 2002:17) bahwa ada empat kompetensi

yang harus dimiliki guru yaitu mempunyai

pengetahuan tentang belajar tingkah laku manusia,

mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi

yang dibinanya, mempunyai sikap yang tepat tentang

dirinya, sekolah, teman sejawat dan bidang studi yang

dibinanya, serta mempunyai kemampuan tentang

teknik mengajar.

Salah satu dari keempat kompetensi yang

telah disebutkan adalah kompetensi pedagogik.

Sebagaimana dijelaskan dalam Standar Nasional

Pendidikan bahwa kompetensi pedagogik adalah

kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik,

meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

perencanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya.

Fenomena yang sering terjadi pada tenaga

pendidik khususnya di tingkat SD yakni belum

memenuhi kualifikasi sebagai guru yang berkompeten,

khususnya kompetensi pedagogik yang berkaitan

dengan pengelolaan pembelajaran, seperti guru belum

mampu memanfaatkan teknologi pembelajaran dan

belum mampu menyusun rancangan pembelajaran

dengan baik serta belum optimalnya pengelolaan kelas.

Padahal guru tidak hanya bertindak sebagai penyaji

informasi tetapi juga harus mampu bertindak sebagai

fasilitator, motivator, maupun pembimbing yang

senantiasa berupaya memaksimalkan perkembangan

potensi yang dimiliki peserta didik. Oleh sebab itu,

guru dituntut untuk memiliki kompetensi yang unggul

dibidangnya termasuklah kompetensi pedagogik karena

kompetensi pedagogik ini harus dimiliki oleh setiap

guru dalam jenjang pendidikan apapun. Melalui

pemberian kesempatan studi lanjut, pelatihan serta

lokakarya yang dilakukan untuk meningkatkan

kompetensi guru dalam menjalankan tugasnya,

kenyataan yang terjadi guru yang telah mendapatkan

kesempatan mengikuti pelatihan setelah kembali ke

sekolah tidak menampakkan perubahan yang berarti

karena apa yang telah didapat tidak sepenuhnya

diimplementasikan dan cenderung kembali kebiasaan

lama dengan menggunakan metode ceramah dan tidak

memanfaatkan secara maksimal media yang telah

disediakan.

Salain itu dapat dilihat dari hasil uji

kompetensi, standar nilai uji kompetensi guru adalah 70

sedangkan untuk wilayah Rembang nilai rata-rata pada

tahun 2012 mencapai 39,29, di tahun 2013 mencapai

35,40 dan di tahun 2014 mencapai 34,40

(Sakeena.net/sertifikasi-guru/). Sementara itu, rata-rata

untuk wilayah kecamatan Rembang mencapai 38,40

(UPTD Pendidikan Kecamatan Rembang). Dari rata-

rata tersebut jelas terlihat bahwa nilai uji kompetensi

guru masih jauh dari standar yang telah ditetapkan.

Peningkatan kompetensi guru tidak terlepas

dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Gibson

dalam Ridwan (2009:134-135) menyatakan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi upaya peningkatan

profesionalisme guru dapat dibedakan menjadi dua yaitu

faktor eksternal yang meliputi : (a) latar belakang

pendidikan; (b) pengalaman mengajar; (c) keadaan

kesehatan; (d) kesejahteraan ekonomi. Faktor eksternal

yang meliputi : (a) sarana pendidikan; (b) kedisiplinan

kerja di sekolah; (c) pengawasan kepala sekolah.

Kepala Sekolah merupakan salah satu

komponen pendidikan yang berperan penting dalam

meningkatkan kualitas pendidikan. Peran kepala sekolah

sebagai supervisor bertujuan membimbing guru,

dilakukan dengan cara-cara atau usaha yang

mempengaruhi para guru seperti membimbing dan

mengarahkan guru untuk meningkatkan kemampuan

dalam mengajar. Dengan dijalankannya peran kepala

sekolah sebagai supervisor dengan optimal akan

memotivasi guru untuk terus meningkatkan kompetensi

pedagogik dan memperbaiki kekurangan dalam

mengajar.

Sahertian (2000:12) mengatakan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi kompetensi pedagogik guru

adalah (a) pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

dimiliki guru (b) kepemimpinan kepala sekolah (c)

lingkungan kerja yang mendorong motivasi kerja guru

untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

sikap dalam pelaksanaan tugas secara optimal.

Selain supervisi kunjungan kelas, iklim

organisasi juga mempengaruhi kompetensi pedagogik

guru, iklim organisasi mendorong motivasi kerja guru

untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

Page 3: PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI KABUPATEN REMBANG

Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016)

sikap dalam pelaksanaan tugas secara optimal. Suasana

kerja yang kondusif di lingkungan sekolah dan

hubungan baik antar guru dan Kepala Sekolah sangat

dibutuhkan untuk menciptakan rasa nyaman dalam

bekerja.

Berdasarkan permasalahan di atas,

mendorong peneliti untuk meneliti pengaruh supervisi

kunjungan kelas dan iklim organisasi melalui motivasi

kerja terhadap kompetensi pedagogik guru Sekolah

Dasar Negeri di Kecamatan Rembang Kabupaten

Rembang. Hal ini penting diteliti sebagai bahan

instrospeksi baik bagi para Kepala Sekolah, para guru

dan penentu kebijakan yang lainnya (Kepala Dinas,

Kepala UPTD pendidikan Kecamatan), khususnya

dalam rangka upaya meningkatkan mutu pendidikan

pada jenjang sekolah dasar, sebab kompetensi

pedagogik guru mempunyai pengaruh besar terhadap

mutu peningkatan pendidikan.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif. Teknik analisis data kuantitatif yang

digunakan adalah analisis jalur (path analysis).

Populasi dalam penelitian ini adalah guru

Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rembang yang

berstatus PNS sebanyak 173 orang. Jumlah sampel

adalah 118 guru yang diperoleh dengan teknik

purposive random sampling.

Instrumen pengumpulan data menggunakan tes

dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis

deskriptif, uji asumsi klasik, uji hipotesis, analisis jalur

(path analysis) dan sobel tes.

HASIL PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan,

diperoleh temuan-temuan yang merupakan jawaban

atas masalah-masalah penelitian. Pembahasan

diuraikan sesuai dengan hipotesis penelitian yang

diajukan yaitu ada tujuh yang tiga diantaranya tidak

berpengaruh dan empat diantaranya terbukti

berpengaruh secara signifikan.

1. Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas

terhadap Kompetensi Pedagogik

Berdasarkan hasil analisis dengan regresi

diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

supervisi kunjungan kelas terhadap kompetensi

pedagogik sebesar 1,39%. selanjutnya hasil analisis

signifikansi diperoleh nilai sebesar 0,118 lebih kecil dari

0,05. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang

berbunyi “ada pengaruh langsung yang positif dan

signifikan supervisi kunjungan kelas terhadap

kompetensi pedagogik” dapat diterima dan hipotesis nol

(H0) ditolak.

2. Pengaruh Iklim Organisasi terhadap

Kompetensi Pedagogik

Berdasarkan hasil analisis dengan regresi

diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan

iklim organisasi terhadap kompetensi pedagogik.

Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi

“tidak ada pengaruh langsung yang positif dan signifikan

iklim organisasi terhadap kompetensi pedagogik” ditolak

dan hipotesis nol (H0) diterima.

3. Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas

terhadap Motivasi Kerja

Berdasarkan hasil analisis dengan regresi diketahui

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan supervisi

kunjungan kelas terhadap motivasi kerja sebesar 6,45 %.

Selanjutnya hasil analisis signifikansi diperoleh nilai

sebesar 0,254 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian

hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “ ada pengaruh

langsung yang positif dan signifikan supervisi kunjungan

kelas terhadap motivasi kerja” dapat diterima dan

hipotesis nol (H0) ditolak.

Hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa

semakin tinggi supervisi kunjungan kelas yang dilakukan

oleh kepala sekolah maka makin tinggi pula motivasi

kerja guru dan sebaliknya jika supervisi kunjungan kelas

rendah / jarang diadakan maka akan rendah pula

motivasi keja yang dimiliki oleh guru. Dari sisi kekuatan

hubungan temuan di atas menunjukkan bahwa

hubungan yang rendah, yang mana rendahnya

hubungan ini tidak terlepas dari upaya kepala sekolah

dalam menjalankan tugasnya sebagai motivator.

4. Pengaruh Iklim Organisasi terhadap

Motivasi Kerja

Berdasarkan hasil analisis dengan regresi

diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan

iklim organisasi terhadap motivasi kerja. Selanjutnya

hasil analisis signifikansi diperoleh nilai sebesar -0,093

lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis

alternatif (Ha) yang berbunyi “tidak ada pengaruh

langsung yang positif dan signifikan iklim organisasi

terhadap motivasi kerja” dapat diterima dan hipotesis

nol (H0) ditolak.

Page 4: PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI KABUPATEN REMBANG

Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016)

5. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap

Kompetensi Pedagogik

Berdasarkan hasil analisis dengan regresi

diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

motivasi kerja terhadap kompetensi pedagogik sebesar

14,8 %. Selanjutnya hasil analisis signifikansi diperoleh

nilai sebesar 0,148 lebih kecil dari 0,05. Dengan

demikian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “ ada

pengaruh langsung yang positif dan signifikan motivasi

kerja terhadap kompetensi pedagogik” dapat diterima

dan hipotesis nol (H0) ditolak.

6. Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas

Melalui Motivasi Kerja terhadap Kompetensi

Pedagogik

Berdasarkan hasil analisis dengan regresi

diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

supervisi kunjungan kelas terhadap motivasi kerja

sebesar 14,8 %. Kumulatif analisis regresi supervisi

kunjungan kelas dan motivasi kerja guru terhadap

kompentensi pedagogik adalah 0,372, artinya

kumulatif supervisi kunjungan kelas dan motivasi kerja

guru adalah positif terhadap kompentensi pedagogik.

Selanjutnya koefisien pengaruh supervisi kunjungan

kelas terhadap motivasi kerja adalah signifikan yaitu

sebesar 0,254 lebih kecil dari 0,05, sedangkan koefisien

pengaruh motivasi kerja terhadap kompentensi

pedagogik adalah signifikan yaitu sebesar 0,118 lebih

kecil dari 0,05, sehingga disimpulkan bahwa H06

ditolak yang berarti ada pengaruh yang signifikan dari

supervisi kunjungan kelas melalui motivasi kerja

terhadap kompetensi pedagogik guru SD Negeri di

Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.

7. Pengaruh Iklim Organisasi Melalui

Motivasi Kerja terhadap Kompetensi Pedagogik

Berdasarkan hasil analisis pengaruh iklim

organisasi terhadap motivasi kerja adalah yaitu tidak

ada pengaruh langsung antara iklim organisasi

terhadap motivasi kerja begitu pula jika motivasi kerja

menjadi variabel penghubung antara iklim organisasi

terhadap kompetensi pedagogik, tidak terdapat

pengaruh yang signifikan. Sehingga motivasi kerja

tidak berfungsi sebagai variabel intervening.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

diambil simpulan sebagai berikut.

a. Supervisi kunjungan kelas berpengaruh

secara langsung terhadap kompetensi pedagogik guru

SD Negeri di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang

dengan nilai signifikansi 0,003 lebih kecil dari taraf

signifikan 0,05. Hal ini berarti bahwa supervisi

kunjungan kelas dapat meningkatkan kompetensi

pedagogik guru.

b. Iklim organisasi tidak berpengaruh secara

langsung terhadap kompetensi pedagogik guru SD

Negeri di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.

Hal ini dikarenakan nilai signifikansi 0,722 lebih besar

dari taraf signifikan 0,05. Iklim organisai tidak

mempengaruhi kompetensi pedagogik karena pada tiap

sekolah memiliki dimensi sosial dan psikologikal yang

berbeda-beda.

c. Supervisi kunjungan kelas berpengaruh

terhadap motivasi kerja guru SD Negeri di Kecamatan

Rembang Kabupaten Rembang dengan nilai signifikan

0,000 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Dengan

adanya supervisi kunjungan kelas dapat meningkatkan

motivasi kerja guru dalam proses pembelajaran. Hal ini

disebabkan supervisi kunjungan kelas yang dilakukan

oleh kepala sekolah tidak hanya sebagai pengawasan dan

penilaian dalam proses belajar mengajar saja tetapi

supervisi kunjungan kelas ini dilaksanakan untuk

mencari dan memecahkan masalah yang yang dihadapi

guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

d. Iklim organisasi tidak berpengaruh terhadap

motivasi kerja guru SD Negeri di Kecamatan Rembang

Kabupaten Rembang dengan nilai signifikan -0,093 lebih

besar dari taraf signifikan 0,05. Hal ini disebabkan

karena iklim organisasi khususnya lingkungan sosial

yang berbeda-beda pada tiap sekolah.

e. Motivasi kerja berpengaruh terhadap

kompetensi pedagogik guru SD Negeri di Kecamatan

Rembang Kabupaten Rembang dengan nilai signifikan

0,006 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Motivasi baik

yang berasal dari diri maupun dari lingkungan untuk

mengembangkan proses pembelajaran dan mutu

pendidikan akan mendorong guru dalam meningkatkan

kompetensi pedagogiknya.

f. Supervisi kunjungan kelas berpengaruh secara

langsung terhadap kompetensi pedagogik guru SD

Negeri di Kecamatan Rembang melalui motivasi kerja

sebagai variabel intervening. Hal ini terbukti dengan nilai

pengaruh langsung supervisi kunjungan kelas terhadap

kompetensi pedagogik lebih kecil dari pengaruh tidak

langsung antara supervisi kunjungan kelas terhadap

kompetensi pedagogik melalui motivasi kerja dengan

nilai 0,118 < 0,372 sehingga motivasi kerja memediasi

Page 5: PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI KABUPATEN REMBANG

Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016)

hubungan antara supervisi kunjungan kelas terhadap

kompetensi pedagogik.

g. Iklim organisasi kelas tidak berpengaruh

secara tidak langsung terhadap kompetensi pedagogik

guru SD Negeri di Kecamatan Rembang melalui

motivasi kerja sebagai variabel intervening. Hal ini

terbukti dengan nilai pengaruh langsung iklim

organisasi terhadap kompetensi pedagogik lebih besar

dari pengaruh tidak langsung antara iklim organisasi

terhadap kompetensi pedagogik melalui motivasi kerja

dengan nilai 0,42 > -0,513 sehingga motivasi kerja

tidak memediasi hubungan antara iklim organisasi

terhadap kompetensi pedagogik.

SARAN

Berdasarkan simpulan di atas, dapat disarankan

hal-hal sebagai berikut:

1. Mengingat kepemimpinan kepala dinas tidak

berpengaruh terhadap kinerja pegawai maka

diharapakan cara memimpin kepala dinas

harus lebih tegas terhadap pegawai yang

kinerjanya kurang dan menyesuaikan gaya

kepemimpinan yang cocok dengan kondisi

pegawai yang akan dipimpin.

2. Bagi kepala dinas, diharapkan agar lebih

berusaha lebih keras meningkatkan

pengawasan terhadap pegawai yang

kinerjanya kurang jangan sampai menular

kepada pegawai lain dan lebih memberikan

arahan atau dorongan yang bersifat positif

bagi pegawai guna kemajuan dinas

pendidikan Kabupaten Rembang.

3. Bagi pegawai karena ada beberapa pegawai

yang kurang disiplin dalam kehadiran,

kemampuan bekerja sama dengan ini

diharapkan pegawai lebih meningkatkan lagi

kinerjanya terutama dalam kehadiran serta

kemampuan bekerja sama agar kinerja

individu pegawai semakin baik.

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 2002. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Apriyanto, T. 2007. Pengaruh Kepemimpinan Kepala

Sekolahdan Iklim Organisasi Terhadap Kreativitas Guru PAI SMP Negeri Se-Kota

Pekalongan. Tesis Semarang: UNNES.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azhari, A. 2004. Supervisi Rencana Program Pembelajaran. Jakarta: Rian Putra.

Barkah. 2002. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi terhadap Prestasi Kerja Organisasi

di Surabaya. Tesis Program Pascasarjana. Universitas Airlangga.

Daryanti, T. 2011. Pengaruh Motivasi dan Iklim

Organisasi Terhadap Kepuasan dan Kinerja

guru SMA Negeri Kabupaten Jember. Tesis. Jember: Universitas: Jember.

Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Davis, Keith dan Jhon, W. Newstrom. 2000. Prilaku

Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Depdikbud. 1998. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta: Dikjen Dikdasmen.

Depdiknas. 2000. Manajemen Peningkatan Mutu

Berbasis Sekolah. Jakarta: Direktorat

Pendidikan Dasar dan Menengah. Djemari, Marpadi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen

Tes dan Non Tes. Yogyakarta; Mitracendikia.

Fattah, N. 2003. Landasan Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ghozali, I. 2011. Analisis Multivariat Dengan Program

IBM SPSS 19. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hakim, A. 2015. Contribution of Competence Teacher (Pedagogical, Personality, Professional, and

Social Competence) on the Performance of Learning. International Journal of Engineering and Sciences (IJES). Vol.4. www.theijes.com/papers/v4-i2/Version-

3/A42301012.pdf (diunduh pada: 15 september

2015)

Hamalik, O. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hasibun, M. 2003. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: PT

Bumi Aksara. Henry, S. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia.

STIE YKPN: Yogyakarta.

Iriana, A dan Liliana. 2011. Pedagogical Competence – The Key to Efficient Education. International

Journal of Educational Sciences. Vol.3.

http://www.iojes.net/article/magazinearticle.aspx?ID=43 (diunduh pada: 19 juli 2015)

Kadarisman, M. 2012. Manajement Pengembangan

Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kholis, N. 2009. Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas Oleh Kepala Madrasah dan Peran Komite

Madrasah Terhadap Kinerja Guru PAI Mts Se-Kabupaten Demak. Tesis Semarang: UNNES.

Liakopoulou, M. 2011. The Profesionali Competence of

Theacherswhic Qualities, Attitudes, Skills and

Page 6: PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI KABUPATEN REMBANG

Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016)

Knowledge Contribute to a Teacher

Effectiveness. International Journal of Humanities and Social Science. Vol 1 no. 21.

http://books.google.co.id. (diunduh pada: 19

Juli 2015)

Majid, A. 2005. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mardia, HR. 2014. Professional Competence,

Pedagogical Competence and The Performance of Junior High School of

Science Teachers. International Journal of Education and Practice. Vol.5.

http://book.google.co.id (diunduh pada: 19 Juli 2015)

Mardiyanto. 2001. Hubungan Supervisi Kunjungan Kelas dan Etos Kerja Guru Dengan Kualitas

Pengajaran di SMU Negeri Demak. Tesis. Semarang: UNNES.

Mataheru, F. 1981. Prinsip dan Teknik Supervisi

Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Markamah, S. 2013. Pengaruh Supervisi Pengajaran

dan Kompensasi Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru SD DABIN II Kecamatan

semarang Utara. Tesis. Semarang: UNNES.

Mirzagotova, Alsu Linarovna dan Akhmetov, Linar

Gimazetdinovich. 2015. Self-Development of Pedagogical Competence of Future Teacher. International Journal of Education Studies. Vol. 8. http://www.ccsenet.org/journal/

index.php/ies/article/view/45859 (diunduh

pada: 19 juli 2015).

Muhaimin 2004. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mukaran. 2009. Pelaksanaan Pembinaan Kemampuan

Profesional Guru Sekolah Dasar Swasta di

Propinsi Riau. Tesis. Unnes.

Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2012. Standar Kompetensi dan Sertifikasi

Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nadia. 2011. The Relationship Between work Motivation and Job Satisfaction.

http://www.academia.edu/2599294/The_relationship_between_Work_Motivation_and_J

ob_Satisfaction (diunduh pada: 9 Desember

2014).

Pidarta, M. 1999. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwanto, N. 2002. Administrasi Dan Supervisi

Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

RosdaKarya.

Puspowati, M. 2003. Hubungan Supervisi Kunjungan Kelas Oleh Kepala Sekolah dan Kompensasi

Dengan Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang.

Tesis. Semarang: UNNES.

Ridwan. 2009. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Robbins, S.P. 2001. Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Education International.

Rohali. 2008. Pengaruh Kompensasi dan Kepemimpinan

Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Guru SD di DABIN II Kecamatan Semarang Utara.Semarang: UNNES.

Sahertian, P.A. 2008. Konsep Dasar & Teknik Supervisi

Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta.

Sahertian, P.A. 2000. Konsep Dasar dan Tehnik

Supervisi Pendidikan Dalam Rangka

Mengembangkan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Sarimaya, F. 2008. Sertifikasi Guru: Apa, Mengapa dan

Bagaimana?. Bandung: Irama Widya. Sharkan, K.E. 2009. Experience of Virtual Leadership

Development for Human Resource Managers. http://www.human-resources-health.com/content/7/ 1/1 (diunduh pada: 10 November 2014)

Siswanto, B. 1990. Organisasi Kepemimpinan dan Prilaku Administrasi. Jakarta: Haji Masagung.

Soetopo, H. 2010. Prilaku Organisasi. Jakarta: PT.

Remaja Rosdakarya.

Spencer and Spencer. 1993. Competence at Work.

Canada: John Wiley and Sons Inc

Sudjana, N. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. 2012. Statistik Untuk Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Sutisna, O. 1993. Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktis Profesional. Bandung:

Angkasa.

Suparno, P. 2004. Teori Intelegensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah, Teori Howard Gardner. Yogyakarta : Kanisius.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif

Berorientasi Konstruktivisik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Uno, H.B. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Wahjanta, E. 2007. Pengaruh Supervisi Kunjungan

Kelas oleh Kepala Sekolah dan Kompetensi Guru terhadap Kinerja Guru dan Prestasi

Belajar Siswa SMA Negeri Se-Kota Magelang. Tesis. Unnes.

Wibowo, D. 2009. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap

Kinerja. Tesis. Semarang: UNNES.

Winardi. 2002. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Page 7: PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI KABUPATEN REMBANG

Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016)

Page 8: PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI KABUPATEN REMBANG

Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016)