Upload
herman-sjahruddin
View
279
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Seediscussions,stats,andauthorprofilesforthispublicationat:https://www.researchgate.net/publication/293695555
PengaruhStresdanLingkunganKerjaNonFisikterhadapKinerjaKaryawanPadaPT.BumiJasaUtama(Kallatransport)Makassar
DATASET·FEBRUARY2016
3AUTHORS,INCLUDING:
HermanSjahruddin
BrawijayaUniversity
4PUBLICATIONS0CITATIONS
SEEPROFILE
Availablefrom:HermanSjahruddin
Retrievedon:10February2016
Pengaruh Stres dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan PadaPT. Bumi Jasa Utama (Kallatransport) Makassar (Maqfiranti, Sjahruddin danAnto, 2014)
E-Library STIE YPBUP Bongaya 2014 1
Pengaruh Stres dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap KinerjaKaryawan Pada PT. Bumi Jasa Utama (Kallatransport) Makassar
Vivi Maqfiranti1, Herman Sjahruddin2, Ahmad Anto3
1,2,3 (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar, STIE YPBUP Bongaya)
ABSTRAKPenelitian ini dilakukan bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
stres kerja dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja karyawan. Pendekatan yangdigunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang datanya berwujudpada angka-angka. Desain penelitian menggunakan survei, wawancara dan pengedarankuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap yaitu sebanyak40 orang karyawan. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakanmetode sensus (sampling jenuh). Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bukti bahwastres kerja tidak signifikan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan dengan nilai t-hitung sebesar 0,789 lebih kecil dari nilai t-tabel yaitu sebesar 1,688. Sedangkan untukvariabel lingkungan kerja non fisik berpengaruh secara positif dan signifikan terhadapkinerja karyawan, dimana nilai t-hitung sebesar 3,539 lebih besar dari nilai t-tabelyakni sebesar 1,688.
Kata Kunci : Stres, Lingkungan Kerja Non Fisik, Kinerja Karyawan
I. Latar BelakangAktivitas dalam bekerja
mengandung unsur kegiatan sosialyang menghasilkan sesuatu dan padaakhirnya bertujuan untuk memenuhikebutuhannya dan juga bertujuanuntuk mencapai taraf hidup yanglebih baik, (As’ad 2004:46). Dari sisiperusahaan, aktivitas kerja karyawanmerupakan salah satu penentukeberhasilan organisasi dalammenjalankan bisnisnya. Hal inimenunjukkan adanya hubungantimbal balik antara kebutuhankaryawan untuk bekerja dengankebutuhan perusahaan akan sumberdaya manusia untuk menjalankanroda organisasi dan mencapai tujuanorganisasi.
Perbaikan kinerja baik untukindividu maupun kelompok menjadipusat perhatian dalam upayameningkatkan kinerja organisasi.Istilah kinerja berasal dari kata JobPerformance atau Actual Performance
(prestasi kerja atau prestasisesungguhnya yang dicapai olehseseorang). Pengertian kinerjamerupakan hasil kerja secarakualitas dan kuantitas yang dicapaioleh seorang karyawan dalammelaksanakan tugasnya sesuaidengan tanggung jawab yang telahdiberikan kepadanya(Mangkunegara, 2006). Kinerja padadasarnya adalah apa yang dilakukanatau tidak dilakukan karyawansehingga mempengaruhi seberapabanyak mereka memberi kontribusikepada instansi atau organisasitermasuk kualitas pelayanan yangdisajikan. Pada umumnya kinerjadiberi batasan sebagai kesuksesanseseorang dalam melaksanakansuatu pekerjaan. (Bernardin danRussel, 2006).
Penjelasan teori kinerja yangdikemukakan oleh Robbins (2006)menyatakan bahwa kinerja
Pengaruh Stres dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan PadaPT. Bumi Jasa Utama (Kallatransport) Makassar (Maqfiranti, Sjahruddin danAnto, 2014)
E-Library STIE YPBUP Bongaya 2014 2
merupakan fungsi interaksi antarakemampuan atau ability (A), motivasiatau motivation (M) dan kesempatanatau opportunity (O), yaitu kinerja =F (A x M X O), artinya kinerjamerupakan fungsi dari kemampuan,motivasi dan kesempatan.
Pekerjaan selalu membawakonsekuensi yang berbeda, dampakyang ditimbulkan dari pekerjaan adayang positif dan ada yang negatif.Dampak positif dari pekerjaan yangdilakukan antara lain adalahkepuasan kerja, sedangkan dampaknegatif yang ditimbulkan dari suatupekerjaan adalah beban kerja yangmenyebabkan terjadinya stres.Perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi yang sangat pesat,akan membawa perubahan dalamkehidupan manusia. Perubahantersebut membawa akibat berupatuntutan yang lebih tinggi terhadapsetiap individu untuk lebihmeningkatkan kinerja merekasendiri. Setiap individu mengalamistres terutama individu yang kurangdapat menyesuaikan dirinya denganperkembangan tersebut (Mardianadan Muafi, 2004).
Stres adalah kondisiketegangan yang mempengaruhiemosi, proses berpikir sehinggamenjadi gugup, merasakankekhawatiran kronis, mudah marah,agresif dan tidak dapat rileks(Hasibuan, 2003:203). Tinggirendahnya kinerja karyawan sangatdipengaruhi oleh tingkat stres yangdimiliki karyawan tersebut. Stresmempunyai dampak yang positif dannegatif, dampak positif stres padatingkat rendah sampai pada tingkatmoderat bersifat fungsional dalamarti berperan sebagai pendorongpeningkatan kinerja karyawan,untuk dampak negatif menyebabkan
stres pada tingkat yang tinggidiperlihatkan melalui penurunankinerja karyawan yang drastis(Sasono, 2004:5).
Faktor-faktor yangmempengaruhi stres berdasarkanpendapat dari beberapa ahli,diantaranya menyebutkan bahwastres kerja dipengaruhi oleh faktoreksternal (meliputi faktorlingkungan fisik berupapencahayaan ruang yang kurang,ventilasi yang kurang serta jadwaltugas yang berlebihan, dan faktorfisiologis seperti permintaan peranatau aturan pekerjaan) dan faktorinternal (yang berasal dari dalamdiri karyawan itu sendiri),(Davisson, 1990; dalam Analisa,2011:20). Pandangan lain terhadapfaktor yang mempegaruhi tingkatstres individu, bersumber dari: (1)konflik kerja, (2) beban kerja, (3)waktu kerja, (4) karakteristik tugas,dan (5) dukungan kelompok, serta(6) pengaruh kepemimpinan,(Andraeni Novitasari, 2005).
Pengaruh positif terhadapkinerja individu (karyawan)ditunjukkan melalui lingkungankerja. Lingkungan kerja adalahsegala sesuatu yang ada disekitarpara karyawan/pekerja yang dapatmempengaruhi dirinya dalammenjalankan tugas yang dibebankan(Nitisemito, 1996; dalam Hertanto,2011:5)
Bukti empiris yangmenunjukkan adanya inkonsistensitemuan penelitian dalammenganalisis kinerja karyawan yangdipengaruhi stres kerja ditunjukkandalam penelitian yang dilakukanoleh Sutrisno (2009) bahwa streskerja berpengaruh secara signifikanterhadap kinerja karyawan, artinyabahwa semakin tinggi stres kerja
Pengaruh Stres dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan PadaPT. Bumi Jasa Utama (Kallatransport) Makassar (Maqfiranti, Sjahruddin danAnto, 2014)
E-Library STIE YPBUP Bongaya 2014 3
yang dialami, maka semakinmeningkat kinerja karyawan. Buktipenelitian tersebut didukung dengantemuan penelitian Abdullah (2012)bahwa terdapat pengaruh yangsignifikan antara stres kerja dengankinerja karyawan. Hasil penelitianyang dikemukakan kedua penelititersebut (Sutrisno, 2009; danAbdullah, 2012) ditolak atau tidakdidukung oleh Nur, Saina (2013)yang menganalisis PengaruhKonflik, Stres Kerja dan KepuasanKerja terhadap Kinerja PegawaiPada Universitas Khairun Ternate,hasil penelitiannya mengemukakanbukti bahwa stres kerja tidaksignifikan pengaruhnya terhadapkinerja pegawai (karyawan).
Variabel yang mempengaruhikinerja selain stres kerja dalampenelitian ini adalah lingkungankerja, hasil penelitian yangdilakukan oleh (Yusianto, 2008)menunjukkan bahwa lingkunganfisik yang merupakan dimensi(indikator) dari variabel stres kerjaberpengaruh signifikan terhadapprestasi kerja staf (kinerja pegawai).Temuan penelitian tersebut memilikikesamaan dengan penelitian yangdilakukan (Primayanti, 2013) bahwalingkungan kerja karyawanberpengaruh signifikan terhadapkinerja karyawan.
Berdasarkan hubungan antarvariabel tersebut (stres kerja dan
lingkungan kerja, pengaruhnyaterhadap kinerja karyawan)ditemukan masih terdapatnyainkonsistensi temuan dari penelitianterdahulu tersebut, maka penelitianini bertujuan untuk menganalisisdan menguji kembali pengaruh darimasing-masing variabel (stres kerjadan lingkungan kerja terhadapkinerja karyawan).
Penelitian ini dilakukan padaPT. Bumi Jasa Utama(Kallatransport) yang merupakanperusahaan yang bergerak di bidangjasa rental kendaraan, jasa rentalkendaraan ditawarkannya kepadaperusahaan-perusahaan dan orangpribadi. Pencapaian kinerjakaryawannya dicerminkan melaluipendapatan yang diperolehperusahaan menunjukkan bahwapersentase pendapatan perusahaan padatahun 2010-2011 perubahan pendapatanperusahaan sebesar 6,93%, kemudianuntuk tahun 2011-2012 terjadipenurunan perubahan sebesar 4,27%(menurun), dan di tahun 2012-2013sebesar 5,47% (persentase kenaikanrendah), berdasarkan data tersebutmaka dapat dinyatakan bahwapendapatan perusahaan (kinerja)mengalami perubahan yang berarti,kondisi tersebut mendasari penelitianini untuk menganalisis kinerjakaryawan sebagai cerminan dari kinerjaperusahaan.
II. TINJAUAN PUSTAKA2.1. Stres Kerja
Tinggi rendahnya kinerjakaryawan sangat dipengaruhitingkat stres yang dimiliki karyawantersebut. Stres kerja merupakansuatu kondisi ketegangan yangmempengaruhi emosi, prosesberpikir dan kondisi seseorang,
tingkat stres yang tinggi dapatmempengaruhi kemampuanseseorang untuk menghadapilingkungan kerjanya dan padaakhirnya mengganggu pelaksanaantugas-tugasnya sehingga berdampaknegatif terhadap prestasi kerjanyaatau kinerjanya, (Handoko 2008).
Pengaruh Stres dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan PadaPT. Bumi Jasa Utama (Kallatransport) Makassar (Maqfiranti, Sjahruddin danAnto, 2014)
E-Library STIE YPBUP Bongaya 2014 4
Stres adalah kondisi keteganganyang mempengaruhi emosi, prosesberpikir sehingga menjadi gugup,merasakan kekhawatiran kronis,mudah marah, agresif dan tidakdapat rileks (Hasibuan, 2003:203).
Pendapat lain menyatakanbahwa stres kerja terjadi jikaseseorang tidak dapat memenuhituntutan atau kebutuhan daripekerjaannya (Losyik, 2007:4).Individu pada umumnyamenganggap bahwa stresmerupakan suatu kondisi yangmengarah kepada timbulnyapenyakit fisik maupun mental ataumengarah ke perilaku yang tidakwajar (distress). Akibat lain yangditimbulkan stres yang bersifatpositif disebut sebagai eustress yangmerupakan kekuatan yang positifdimana stres kadangkala dapatdiperlukan untuk menghasilkanprestasi yang tinggi. (Selye, 1976;dalam Munandar, 2008:378).Cerminan dalam mengetahui tingkatstres yang dialami individu(karyawan) dalam bekerja dapatdilihat berdasarkan pada beberapaindikator yaitu : (1) Konflik kerja, (2)Beban kerja, (3) Waktu kerja, (4)Karakteristik tugas, (5) Dukungankelompok, dan (6) Pengaruhkepemimpinan (Andraeni Novitasari,2005:64).
Bukti empiris menunjukkanbahwa terdapat pengaruh yangsignifikan antara stres kerjaterhadap kinerja karyawanditunjukkan pada studi yangdilakukan Sutrisno (2009) danbertujuan untuk menganalisispengaruh stres kerja terhadapkinerja karyawan denganmenggunakan 75 orang karyawansebagai populasi sekaligus menjadisampel dalam penelitian tersebut(sensus/jenuh). Pengujian hipotesis
dilakukan dengan menggunakananalisis regresi linear bergandamelalui SPSS program sebagai alatbantu dalam menguji hipotesis yangdiajukan. Hasil penelitiannyamenunjukkan bahwa ada pengaruhyang signifikan antara stres kerjaterhadap kinerja karyawan.
Temuan tersebut didukungdengan temuan Abdullah (2012)yang bertujuan untuk menganalisispengaruh stres kerja terhadapkinerja auditor, denganmenggunakan 42 auditor sebagaipopulasi sekaligus menjadi sampeldalam penelitian tersebut(sensus/jenuh). Pengujian hipotesisdilakukan dengan menggunakananalisis regresi linear bergandamelalui SPSS program dalammenguji hipotesis yang diajukan.Hasil penelitiannya menunjukkanbahwa ada pengaruh yang signifikanantara stres kerja terhadap kinerjaauditor.2.2. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalahsegala sesuatu yang ada disekitarkaryawan dan yang dapatmempengaruhi dirinya dalammenjalankan tugas-tugasnya.(Nitisemito, 1996; dalam Hertanto,2011:5). Secara garis besar,berdasarkan jenisnya lingkungankerja dapat dikelompokkan kedalam2 (dua) jenis pengelompokkan(Sedarmayanti, 2001; dalam Analisa,2011:21) yaitu :
(1) Lingkungan kerja fisikyaitu seluruh keadaanberbentuk fisik yangterdapat di sekitar tempatkerja yang dapatmempengaruhi karyawanbaik secara langsungmaupun secara tidaklangsung. Lingkungankerja fisik sebagai
Pengaruh Stres dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan PadaPT. Bumi Jasa Utama (Kallatransport) Makassar (Maqfiranti, Sjahruddin danAnto, 2014)
E-Library STIE YPBUP Bongaya 2014 5
keseluruhan atau setiapaspek dari gejala fisik dansosial-kultural yangmengelilingi ataumempengaruhi individu(Komarudin, 2002; dalamAnalisa, 2011:21).Lingkungan kerja fisikmempunyai dampakpositif dan negatifterhadap karyawan,dampak positif dan negatifdipengaruhi oleh beberapafaktor (Analisa, 2011:22),yaitu : Pewarnaan,penerangan, udara, suarayang bising, ruang gerak,keamanan dan kebersihan
(2) Lingkungan kerja nonfisik berkaitan denganseluruh keadaan yangterjadi dengan hubungankerja, baik hubungandengan atasan maupunhubungan denganbawahan sesama rekankerja. Lingkungan kerjanon fisik ini tidak kalahpentingnya denganlingkungan kerja fisik.(Sedarmayanti, 2001;dalam Analisa, 2011:25).Semangat dan kegairahankerja karyawan sangatdipengaruhi oleh keadaanlingkungan kerja non fisik,misalnya hubungandengan sesama karyawandan dengan pimpinan. Jikahubungan karyawandengan karyawan lainnyaserta dengan pimpinanberjalan dengan baik makadapat membuat karyawanmerasa lebih nyamanberada di lingkungankerjanya.Terdapat limaaspek lingkungan kerja
non fisik yang bisamempengaruhi perilakukaryawan (Analisa,2011:25) yaitu :Strukturkerja, Tanggung jawabkerja, Perhatian dandukungan pemimpin,Kerjasama antar kelompokdan Kelancarankomunikasi.
Indikator yang digunakandalam menganalisis lingkungankerja non fisik, ditunjukkan melalui,suasana kerja dan hubungan kerjaserta fasilitas kerja (Nitisemito,1982; dalam Septianto, 2010:31) :
Hasil penelitian terdahuluYusianto (2008) yang bertujuanuntuk menganalisis pengaruh streskerja terhadap prestasi kerja stafdengan menggunakan 40 stafsebagai sampel dalam penelitiantersebut. Pengujian hipotesisdilakukan dengan menggunakananalisis regresi linear bergandaHasil penelitiannya menunjukkanbahwa stres lingkungan fisikmemiliki pengaruh terhadap kinerjastaf pengajar. Temuan tersebutdidukung dengan hasil penelitianyang dilakukan Primayanti (2013)yang bertujuan untuk menganalisispengaruh stres kerja dan lingkungankerja terhadap kinerja karyawandengan menggunakan 40 orangkaryawan sebagai populasi sekaligusmenjadi sampel dalam penelitiantersebut (sensus/jenuh). Pengujianhipotesis dilakukan denganmenggunakan analisis regresi linear.Hasil penelitiannya menunjukkanbahwa stres kerja dan lingkungankerja berpengaruh signifikanterhadap kinerja karyawan.2.3. Kinerja Karyawan
Kinerja adalah hasil kerjabaik secara kualitas maupunkuantitas yang dihasilkan oleh
Pengaruh Stres dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan PadaPT. Bumi Jasa Utama (Kallatransport) Makassar (Maqfiranti, Sjahruddin danAnto, 2014)
E-Library STIE YPBUP Bongaya 2014 6
seseorang karyawan dalam periodetertentu sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan (Hasan, 2012).Kinerja pada dasarnya adalah apayang dilakukan atau tidak dilakukankaryawan sehingga merekamempengaruhi seberapa banyakmereka memberi kontribusi kepadainstansi atau organisasi termasukkualitas pelayanan yang disajikan.Pada umumnya kinerja diberibatasan sebagai kesuksesanseseorang di dalam melaksanakansuatu pekerjaan. Kinerja meruapakancatatan out come yang dihasilkan darifungsi karyawan tertentu ataukegiatan yang dilakukan selamaperiode waktu tertentu (Bernardindan Russel; dalam Sutrisno, 2009).Kinerja karyawan dapat diukur melalui ;Kualitas, Kuantitas, Kreativitas dan
Pengetahuan kerja (Gomes, 1993; dalamSeptianto, 2010:26).
Inkonsistensi temuan daripeneliti terdahulu dalammenganalisis pengaruh lingkungankerja dan stres kerja terhadapkinerja karyawan ditunjukkan dalampenelitian Nur, Saina (2013) yangbertujuan untuk menganalisispengaruh stres kerja terhadapkinerja pegawai denganmenggunakan 105 pegawai sebagaisampel dalam penelitian tersebut.Pengujian hipotesis dilakukandengan menggunakan analisis jalur(path analysis) melalui pemanfaatanListrel sebagai alat bantu dalammenguji hipotesis yang diajukan.Hasil penelitiannya menunjukkanbahwa stres kerja berpengaruhnegatif terhadap kinerja pegawai.
III. METODE PENELITIANPenelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif yang datanyaberwujud pada bilangan (angka-angka) dan pembuktian hipotesisyang dilakukan menggunakananalisis statistik (Sugiyono,2011:15). Populasi dalam penelitianini adalah seluruh karyawan yangbekerja pada PT. Bumi Jasa Utama(Kallatransport), berdasarkanpengamatan yang telah dilakukan
terdapat sebanyak 40 orangkaryawan. Mengingat karenapopulasi dalam penelitian skripsi inijumlahnya terbatas maka metodepenentuan sampel menggunakanmetode sensus (sampling jenuh) yaituteknik penentuan sampel bila semuaanggota populasi digunakan sebagaisampel (berjumlah 40 orangkaryawan).
IV. HASIL PENELITIAN4.1. Uji Instrument
Instrument dikatakan validakan mempunyai arti bahwa angketmampu mengukur apa yangseharusnya diukur. Untuk mengukurvaliditas digunakan korelasi productmoment Pearson diatas dari 0,30 padataraf signifikansi 0.05. Uji reliabilitasdigunakan untuk mengukurinstrumen penelitian pada obyekyang sama dan akan menghasilkandata yang sama (konsisten),
(Sugiyono, 2011:147). Pengujianreliabilitas dalam penelitian inidilakukan dengan menghitungbesarnya nilai Cronbach’s Alphainstrumen dari masing-masing limadimensi yang diuji. Apabila nilaiCronbach Coefficient Alpha lebih besardari 0,6 maka jawaban dari pararesponden pada kuesioner sebagaialat pengukur dinilai ataudinyatakan reliabel.
Pengaruh Stres dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan PadaPT. Bumi Jasa Utama (Kallatransport) Makassar (Maqfiranti, Sjahruddin danAnto, 2014)
E-Library STIE YPBUP Bongaya 2014 7
a. Uji Validitas1) Pengujian Validitas Variabel Stres Kerja (X1)
Tabel I. Uji Validitas Variabel Stres Kerja
Indikator PenelitianItem
(Butir)Koefisien
Korelasi (r)Cronbach's
AlphaSig.
Konflik Kerja X111 0,9030,632
0,000X112 0,813 0,000
Beban Kerja X121 0,8350,640
0,000X122 0,882 0,000
Waktu Kerja X131 0,8630,612
0,000
X132 0,835 0,000
Karakteristik Tugas X141 0,8750,654
0,000
X141 0,850 0,000Struktur Kerja X211 0,872
0,6250,000
X212 0,835 0,000Tanggung Jawab Kerja X221 0,869
0,6300,000
X222 0,840 0,000
Pengaruh danDukungan Pemimpin
X231 0,9260,834
0,000
X232 0,926 0,000
Kerjasama AntarKelompok
X241 0,9130,627
0,000
X242 0,803 0,000
Kelancaran Komunikasi X251 0,8310,623
0,000X252 0,875 0,000
Kualitas Kerja Y111 0,8440,625
0,000
Y112 0,861 0,000
Kuantitas Kerja Y121 0,8900,644
0,000Y122 0,831 0,000
Kreativitas Kerja Y131 0,9220,840
0,000Y132 0,936 0,000
Pengetahuan Kerja Y141 0,8220,611
0,000
Y142 0,876 0,000
Sumber : Data diolah (2014)
Tabel I. menunjukkan bahwaseluruh indikator variabel streskerja, lingkungan kerja non fisik dankinerja karyawan menunjukkan nilaikoefisien korelasi diatas dari 0,30atau 30%. menunjukkan nilaiCronbach Alpha (α) lebih besar dari0,60 maka indikator atau instrumenkuesioner adalah reliabel atau dapatdipercaya sebagai alat ukur variabel
dan ayak digunakan untukmengukur stres kerja, lingkungankerja non fisik dan kinerja karyawan.4.2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalahpersyaratan statistik yang harusdipenuhi pada analisis regresiberganda, uji asumsi klasik yangdigunakan dalam penelitian inimeliputi uji normalitas dan ujimultikolinearitas.
Pengaruh Stres dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan PadaPT. Bumi Jasa Utama (Kallatransport) Makassar (Maqfiranti, Sjahruddin danAnto, 2014)
E-Library STIE YPBUP Bongaya 2014 8
b. Uji NormalitasUji normalitas dilakukan
untuk menguji apakah dalam modelregresi variabel pengganggu atauresidual memiliki distribusi normal.Untuk mengujinya dilakukandengan uji statistik non parametricKolmogorov-Smirnov (Sugiyono,2011). Variabel tersebut terdistribusi
normal, apabila nilai Kolmogorov-Smirnov dan Unstandardized ResidualAsymp. Sig (2-tailed) > 0,05, berartilolos uji normalitas sebaliknyaapabila Kolmogorov-Smirnov danUnstandardized Residual Asymp. Sig(2- tailed) ≤ 0,05 berarti tidakmemenuhi uji normalitas.
Tabel II. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Predicted
Value
N 37
Normal Parametersa,bMean 3,9078378
Std. Deviation ,28681563
Most Extreme Differences
Absolute ,133
Positive ,060
Negative -,133
Kolmogorov-Smirnov Z ,808
Asymp. Sig. (2-tailed) ,531
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.Sumber : Output SPSS (diolah, 2014)
Tabel II. menunjukkanbahwa output uji normalitasKolmogorov-Smirnov diperoleh hasilbahwa nilai signifikansi sebesar 0,53lebih besar dari 0,05, sehingga dapatdisimpulkan bahwa pengaruh streskerja dan lingkungan kerja non fisikterhadap kinerja karyawan datanyaberdistribusi secara normal.
c. Uji MultikolinearitasUji Multikolinearitas
mempunyai tujuan ditemukannyaadanya korelasi antar variabelindependen. Jika terjadi korelasi,maka dinamakan terdapat problemmultikolinearitas. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadimultikolinearitas di antara variabelindependen. Multikolinieritas dapatdeteksi dari nilai Tolerance dan nilaiVIF. Jika nilai Tolerance variabelbebas > 0,10 dan nilai VIF < 10,maka tidak terjadi multikolinearitas;sebaliknya apabila jika nilaiTolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10maka terjadi multikolinearitas(Imam Ghozali, 2004: 91) Apabilaterdapat multikolinearitas padaanalisis data, maka data tersebuttidak lolos uji.
Pengaruh Stres dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan PadaPT. Bumi Jasa Utama (Kallatransport) Makassar (Maqfiranti, Sjahruddin danAnto, 2014)
E-Library STIE YPBUP Bongaya 2014 9
Tabel III. Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Stres Kerja ,993 1,007
LKNF ,993 1,007Sumber : Output SPSS (diolah, 2014)
Berdasarkan Tabel III. dapatdisimpulkan bahwa tidak terjadimultikolinearitas karena memilikinilai VIF sebesar 1,007 < 10, dannilai Tolerance sebesar 0,993 > 0,1maka dapat dinyatakan bahwa tidakterdapat masalah multikolinearitaspada variabel yang digunakan.Untuk menjawab hipotesisdilakukan analisis regresi linearberganda, untuk mengetahuipengaruh Stres kerja (X1) danLingkungan kerja non fisik (X2)terhadap Kinerja karyawan (Y).
4.3. Kausalitas antar variabela. Pengaruh Stres Kerja
terhadap KinerjaKaryawanStres kerja menurut
tanggapan responden merupakankondisi yang membuatnya menjaditegang sehingga mempengaruhiemosi, proses berpikir dan kondisiresponden dalam bekerja. Tinggirendahnya stres kerja karyawandipengaruhi oleh; (1) Konflik kerja,(2) Beban kerja, (3) Waktu kerja, dan(4) Karakteristik tugas.
Hasil uji t (uji parsial)pada Tabel IV. menunjukkan bahwat-hitung > t-tabel ; dimana nilai t-hitung untuk variabel stres kerja(X1) sebesar 0,790 sedangkan nilai t-tabel sebesar 1,688, maka dapatdinyatakan bahwa penelitian inimenolak bahwa stres kerjaberpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan dan menerimabahwa secara parsiall variabel streskerja tidak signifikan pengaruhnyaterhadap kinerja karyawan. Faktoryang menyebabkan tidaksignifikannya hasil tersebut, bahwaindikator konflik kerja memiliki nilairata-rata terendah 5,41 dalammenjelaskan variabel stres kerja,kemudian diikuti oleh indikatorbeban kerja dengan nilai rata-ratasebesar 5,73, selanjutnya indikatorwaktu kerja nilai rata-ratanya 6,05,dan indikator terakhir yang memilikinilai rata-rata tertinggidibandingkan dengan tiga indikatorpengukuran lainnya adalah indikatorkarakteristik tugas dengan nilairata-rata sebesar 6,14.
Pada penelitian ini, faktoryang mendasari tidak signifikannyapengaruh Stres kerja terhadapKinerja karyawan menunjukkanbahwa t-hitung > t-tabel; dimananilai t-hitung untuk variabel streskerja (X1) sebesar 0,790 sedangkannilai t-tabel sebesar 1,688, makadapat dinyatakan bahwa Stres kerjatidak signifikan pengaruhnyaterhadap kinerja karyawan PT.Bumi Jasa Utama (Kallatransport)Makassar.
Hasil penelitian tersebutmendukung hasil penelitian yangdilakukan oleh Nur, Saina (2013),Faktor yang mendasari tidaksignifikannya variabel stres kerjaterhadap kinerja pegawai pada
Pengaruh Stres dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan PadaPT. Bumi Jasa Utama (Kallatransport) Makassar (Maqfiranti, Sjahruddin danAnto, 2014)
E-Library STIE YPBUP Bongaya 2014 10
penelitian yang dilakukan Nur, Saina(2013) disebabkan karena secaraparsial pengaruh Stres kerjaterhadap Kinerja Pegawaiditunjukkan melalui koefisien jalurpyx1 yaitu sebesar -0,543, dan hasilperhitungannya diperoleh t-hitungsebesar -6,69. Dari hasil uji empirismenyatakan bahwa H0 ditolak ataudengan kata lain menerima H1. Halini disebabkan karena nilai t-hitung= -6,63 > t-tabel = 1,93, sehinggadapat disimpulkan bahwa terdapatpengaruh negatif Stres kerjaterhadap Kinerja Pegawai.
Hasil penelitian iniberbeda dengan temuan penelitianyang ditunjukkan oleh Sutrisno(2009) bahwa stres kerjaberpengaruh secara signifikanterhadap kinerja karyawan, artinyabahwa semakin tinggi stres kerjayang dialami, maka semakinmeningkat kinerja karyawan.Temuan tersebut dibuktikan darinilai t = 2,731 pada taraf sig. =0,008. Artinya bahwa Stres kerjadapat dijadikan sebagai dasar untukmemprediksi Kinerja karyawan.
b. Pengaruh Lingkungan KerjaNon Fisik terhadap KinerjaKaryawan
Lingkungan kerja nonfisik merupakan tanggapanresponden berkaitan denganhubungan kerja, baik hubungandengan atasan maupun hubungandengan bawahan sesama rekan kerja.Baik buruknya lingkungan kerjadalam suatu perusahaan dipengaruhioleh; (1) Struktur kerja, (2)Tanggung jawab kerja, (3) Perhatiandan dukungan pemimpin, (4)Kerjasama antar kelompok, dan (5)Kelancaran komunikasi.
Hasil uji t (uji parsial)pada Tabel 4. selain menunjukkan
hasil pengujian secara parsialpengaruh stres kerja terhadapkinerja karyawan, pada tabeltersebut, juga ditunjukkan pengaruhsecara parsial lingkungan kerja nonfisik (X2) terhadap kinerja karyawan,t-hitung > t-tabel dimana nilai t-hitung untuk variabel lingkungankerja non fisik sebesar 3,539sedangkan nilai t-tabel yakni sebesar1,688, maka dapat dinyatakan bahwapenelitian ini menerima bahwasecara parsial lingkungan kerja nonfisik berpengaruh secara positif dansignifikan terhadap kinerjakaryawan.
Faktor yangmempengaruhi signifikannya hasiltersebut, bahwa indikator kerjasamaantar kelompok memiliki nilai rata-rata terendah sebesar 6,70, dalammenjelaskan variabel lingkungankerja non fisik, kemudian indikatorstruktur kerja yakni sebesar 6,95,selanjutnya indikator pengaruh dandukungan pemimpin memiliki nilairata-rata 7,43, dan indikatorkelancaran komunikasi dengan nilairata-rata sebesar 8,00, sertaindikator terakhir yang memilikinilai rata-rata tertinggidibandingkan dengan empatindikator pengukuran lainnya adalahindikator tanggung jawab kerjadengan nilai rata-rata sebesar 8,32.
Nilai rata-rata tertinggi3,5) indikator variabel kerjasamaantar kelompok disebabkan karenakebersediaan rekan kerja untukbersedia membantu dalammenyelesaikan pekerjaan, sedangkannilai rata-rata terendah untukindikator kerjasama antar kelompokyaitu sebesar 3,16, hal ini disebabkankarena kesulitan yang dialami olehkaryawan dalam menyelesaikanpekerjaannya terpecahkan denganadanya bantuan dari kelompok lain.
Pengaruh Stres dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan PadaPT. Bumi Jasa Utama (Kallatransport) Makassar (Maqfiranti, Sjahruddin danAnto, 2014)
E-Library STIE YPBUP Bongaya 2014 11
Hasil penelitian inimendukung hasil penelitian yangdilakukan oleh Primayanti, (2013)bahwa lingkungan kerja karyawanberpengaruh signifikan terhadapkinerja karyawan. Temuanpenelitian tersebut mendukung
penelitian yang dilakukan Yusianto(2008) bahwa lingkungan fisik yangmerupakan dimensi (indikator) darivariabel stres kerja berpengaruhsignifikan terhadap prestasi kerjastaf (kinerja pegawai).
Tabel IV. Hasil Analisis Regresi Linier BergandaVariabel Penelitian Koefisien Regresi thitung Sig.
Konstanta 1,604 2,300 0,027Stres Kerja 0,092 0,789 0,435Lingkungan kerja N-Fisik 0,434 3,539 0,001Adjusted R Square = 0,230515 Sig = 0,004b
Fhitung = 6,392Sumber : Output SPSS (diolah, 2014)
V. KESIMPULANStres Kerja tidak signifikan
pengaruhnya terhadap kinerjakaryawan, hal ini disebabkan karenabeberapa faktor yaitu dapat dilihatdari tanggapan responden yangmenunjukkan indikator karakteristiktugas memiliki nilai rata-ratatertinggi dan untuk indikatorkonflik kerja memiliki nilai rata-rataterendah. Dengan demikian, hasilpengujian hipotesis membuktikanbahwa nilai t-hitung untuk variabelstres kerja (X1) sebesar 0,789sedangkan nilai t-tabel sebesar1,688, maka dapat dinyatakan bahwapenelitian ini menolak bahwastres kerja berpengaruh signifikanterhadap kinerja karyawan danmenerima bahwa variabel streskerja tidak signifikan pengaruhnyaterhadap kinerja karyawan.
Lingkungan kerjaberpengaruh secara positif dansignifikan terhadap kinerjakaryawan. Hal ini disebabkan karenabeberapa faktor yaitu dapat dilihatdari tanggapan responden yangmenunjukkan indikator tanggungjawab kerja memiliki nilai rata-rata
tertinggi dan untuk indikatorkerjasama antar kelompok memilikinilai rata-rata terendah. Dengandemikian, hasil pengujian hipotesismenunjukkan nilai t-hitung untukvariabel lingkungan kerja non fisiksebesar 3,539 sedangkan nilai t-tabelyakni sebesar 1,688, maka dapatdinyatakan bahwa penelitian inimenerima bahwa lingkungankerja non fisik berpengaruh secarapositif dan signifikan terhadapkinerja karyawan. Pembentukanvariabel stres kerja didominasi olehindikator karakteristik tugas danuntuk variabel lingkungan kerja nonfisik didominasi oleh indikatortanggung jawab kerja.
Upaya yang dapat dilakukanoleh perusahaan dalam menekantingginya stres kerja, dapatdilakukan dengan caramenyesuaikan pekerjaan karyawandengan karakteristik tugaskaryawan. Dan untuk menghindariterjadinya stres kerja dalam dirikaryawan maka pihak manajemenperusahaan, perlu untukmengidentifikasi dan mengawasi
Pengaruh Stres dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan PadaPT. Bumi Jasa Utama (Kallatransport) Makassar (Maqfiranti, Sjahruddin danAnto, 2014)
E-Library STIE YPBUP Bongaya 2014 12
faktor-faktor yang dapatmenimbulkan terjadinya konflikkerja baik itu antar sesamakaryawan maupun dengan atasan.Perbaikan lingkungan kerja, dapatdilakukan dengan cara memberikankepercayaan kepada karyawan agardapat bertanggung jawab ataspekerjaan yang diberikan kepadanya.Dan untuk menghindari terjadinyakesalahpahaman antar sesamakaryawan, maka pihak manajemenperusahaan perlu untuk
memperbaiki kerjasama antarsesama rekan kerja dan atasan.Pengendalian stres kerja karyawandilakukan dengan caramenyesuaikan pekerjaan karyawandengan karakteristik tugaskaryawan. Dan untuk menjagalingkungan kerja pada perusahaandilakukan dengan cara memberikankepercayaan kepada karyawan agardapat bertanggung jawab ataspekerjaan yang diberikan kepadanya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Zainuddin, (2012).Pengaruh Stres Kerja terhadapKinerja Auditor melaluiMotivasi Kerja SebagaiVariabel Intervening StudiPada Auditor Intern diPemerintah Provinsi Aceh.Jurnal Akuntansi. 2 (1). 142-150.
Analisa Permatasari, (2011).Pengaruh Lingkungan Kerjadan Kepuasan Kerja TerhadapKinerja Karyawan Pada PT.Octa Putrajaya Tekstil Mills.Fakultas KesehatanMasyarakat, UniversitasAirlangga. Surabaya.
Andraeni, Ni Nyoman Novitasari,(2005). Pengaruh Stres KerjaTerhadap Motivasi Kerja DanKinerja Karyawan PT. H.M.Sampoerna Tbk Surabaya,Tesis, Program Pasca SarjanaUniversitas AirlanggaSurabaya
As’ad, M. (2004). Psikologi Industri,Seri Umum. Sumber DayaManusia. Edisi 4.Yogyakarta: Liberty.
Bernardin & Russel. (2006).Manajemen Sumber DayaManusia. Diterjemahkan olehBambang Sukoco. Bandung:Armico
Ghozali, Imam, (2006). AplikaiAnalisis Multivarite denganSPSS. Badan PenerbitUniversitas Diponegoro.Semarang
Hasan, Aziz Adam. (2012). PengaruhFaktor Individu danLIingkungan Kerja TerhadapKinerja Karyawan. MediaPressindo. Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu. (2003).Manajemen Sumber DayaManusia. Jakarta: BumiAksara.
Hertanto, Eko. (2011). PengaruhStressor, Kepuasan Kerja danLingkungan kerja TerhadapKinerja Karyawan pada PT.Putera Dharma Industri PuloGadung, Jakarta Timur.Fakultas Ekonomi UniversitasPembangunan Nasional.Yogyakarta
Pengaruh Stres dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan PadaPT. Bumi Jasa Utama (Kallatransport) Makassar (Maqfiranti, Sjahruddin danAnto, 2014)
E-Library STIE YPBUP Bongaya 2014 13
Mangkunegara, Anwar Prabu(2006). Evaluasi KinerjaSumber Daya Manusia.Jakarta: Refika Aditama
Mardiana, T. & Muafi. (2004). Studiempiris pengaruh stressorterhadap kinerja. JurnalSiasat Bisnis, 1 (6), 26-40.
Munandar, Ashar Sunyoto . (2008).Psikologi Industri danOrganisasi. Jakarta : UI PressSadili. 2009. ManajemenSumber Daya Manusia.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Nur, Saina, (2013). Konflik, StresKerja dan Kepuasan KerjaPengaruhnya Terhadap KinerjaPegawai Pada UniversitasKhairun Ternate. JurnalEkonomi Manajemen Bisnis.1(3). 739-749
Primayanti, Atika, (2013). PengaruhFaktor Individu danLingkungan Kerja terhadapKinerja Karyawan BagianAkuntansi dan Keuangan BankBPR di Tanjungpinang.Program Studi Akuntansi,Fakultas Ekonomi. UniversitasMaritim Raja Ali Haji.
Robbins, S. P. (2006).PerilakuOrganisasi (alih bahasa Drs.Benjamin Molan), EdisiBahasa Indonesia, Klaten: PTIntan Sejati.
Sasono, Eko. (2004). MengelolaStres Kerja. Jurnal FokusEkonomi. III (2).
Septianto, Dwi. (2010). PengaruhLingkungan Kerja dan StresKerja Terhadap KinerjaKaryawan (Studi pada PT.Pataya Raya Semarang).
Fakultas Ekonomi UniversitasDiponegoro. Semarang.
Sugiyono, (2011). Metode PenelitianAdministrasi. Bandung. PT.Alfabeta.
Sutrisno, H. Edy, (2009). PengaruhBudaya Organisasi, Stres Kerjadan Komitmen terhadapKinerja Karyawan CV. BintangKarya Putra di Surabaya.Ekuitas 14 (4).
Yusianto, (2008). Analisis PengaruhStres Kerja Terhadap PrestasiKerja Staf Pengajar. ProgramPasca Sarjana MagisterTeknik Industri UniversitasIslam Indonesia Yogyakarta.