Upload
muhammad-nur
View
490
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Efektivitas Pengelolaan
Persampahan
Di Kota Makassar
Latar Belakang
Penumpukan sampah yang
terjadi di mana-mana Volume
sampah yang diangkut tidak
seimbang dengan volume sampah yang
dikelolaKebiasaan
masyarakat yang membuang
sampah tidak pada tempatnya
Permasalahan pengelolaan sampah di kota makassar
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Makassar
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah yang
dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah “Mengapa
Pengelolaan Persampahan Di Kota Makassar Belum Efektif?”
Efektivitas
Efektivitas Organisasi
Karakteristik Organisasi
Kartakteristik Lingkungan
Karakteristik Pekerja
Kebijakan dan Praktek Manajemen
Menurut Richard M Steers
mengemukakan ada empat faktor
yang mempengaruhi efektivitas
organisasi
Pengelolaan Sampah
Pengumpulan
•sebagai pengelolaan sampah dari tempat asalnya sampai ke tempat pembuangan sementara sebelum menuju tahapan berikutnya.
Pengangkutan
•dilakukan dengan menggunakan sarana bantuan berupa alat transportasi tertentu menuju ke tempat pembuangan akhir/pengolahan.
Tahap Pembuangan Akhir/Pengolahan
•sampah akan mengalami pemrosesan baik secara fisik, kimia maupun biologis sedemikian hingga tuntas penyelesaian seluruh proses.
Pengeloaan sampah menurut Aboejoewono (1985)
Pendekatan dan Tipe Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
pendekatan kualitatif
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tipe penelitian deskriptif.
Fokus dan Lokasi Penelitian
Fokus
Mengingat pentingnya fokus penelitian tersebut, maka yang dijadikan fokus dalam
penelitian ini adalah organisasi pemerintah Kota Makassar yaitu Dinas Pertamanan
dan Kebersihan Kota Makassar terkait masalah pengelolaan persampahan di Kota
Makassar yang belum efektif dengan menggunakan empat faktor utama
efektivitas yaitu :
Karakteristik Organisasi
Karakteristik Lingkungan
Karakteristik Pekerja
Kebijakan dan Praktek Manajemen
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini yaitu di Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Makassar.
Sumber Data
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara
yang diperoleh dari narasumber atau informan yang dianggap berpotensi
dalam memberikan informasi yang relevan dan sebenarnya di lapangan.
Data Sekunder
Data sekunder adalah sebagai data pendukung data primer dari literatur
dan dokumen serta data yang diambil dari suatu organisasi yaitu Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Makassar dengan permasalahan
dilapangan yang terdapat pada lokasi penelitian berupa bahan bacaan,
bahan pustaka, dan laporan-laporan penelitian.
Informan
Penelitian mengenai pengelolaan sampah di Kota Makassar. Ini memerlukan
informan yang mempunyai pemahaman yang berkaitan langsung dengan
masalah penelitian guna memperoleh data dan informasi yang lebih akurat.
Oleh sebab itu, informan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Makassar
Pegawai / staff Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Makassar
Masyarakat Antang
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data yng digunakan adalah:
1. Observasi
2. Dokumentasi
3. Wawancara
Teknik analisis data
Analisis data dalam Penelitian ini adalah secara kualitatif
Gambaran Umum Dinas Kebersihan dan
Pertamanan
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Makassar sebagai Institusi Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kota Makassar
fungsinya agar dapat memberikan inspirasi dan imajinasi dalam
mengakomodasi dan memfasilitasi kepentingan pelayanan terhadap
masyarakat dalam bidang pengelolaan kebersihan dan ruang terbuka hijau
(RTH) serta pemakaman
Tugas Pokok :
Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Makassar mempunyai tugas pokok
merumuskan, membina, mengendalikan kebijakan di bidang pertamanan,
penghijauan, tata keindahan (dekorasi) kot, penyelenggaraan kebersihan /
persampahan, pengelolaan pemakaman dan Tempat Pengelolaan Akhir
Sampah (TPA)
Karakteristik Organisasi
•Dinas Pertamanan dan Kebersihan KotaMakassar yang merupakan sebuah organisasisudah memiliki struktur organisasi denganpembagian tugas dan unit-unit kerja yangsudah jelas khususnya yang menanganimasalah pengelolaan persampahan.
Struktur Organisai
•sampah di tempat pembuangan akhir itutidak hanya ditumpuk begitu saja tapi DinasPertamanan dan Kebersihan Kota Makassartelah berusaha mengolah sampah menjadilebih berguna dengan menggunakanteknologi yang disebut sistem landfill sertabekerja sama dengan investor asing untukpengelolaan sampah menjadi lebih efektif.
Teknologi Organisasi
Karakteristik Lingkungan
Karakteristik Lingkunagan
Lingkungan Internal
Dalam penelitian ini pengaruh lingkungan internal yang perludiketahui adalah jumlah pegawai / pekerja di Dinas Pertamanandan Kebersihan Kota Makassar khususnya pekerja di bidangpengelolaan sampah (kebersihan).
Dimana berdasarkan hasil wawancara. Dinas Kebersihan danPertamananan Kota Makassar masih membutuhkan pegawai /pekerja dalam hal ini pengelolaan sampah yang ada di KotaMakassar
Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal yang difokuskan pada hasil penelitian iniadalah seperti apa peran serta masyarakat terhadap pengelolaansampah.
Berdasarkan hasil wawancara masih banyak masyarakat yangmengabaikan pembayaran retribusi sampah serta perilakumasyarakat yang masih membuang sampah seenaknya.
Karakteristik Pekerja
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan Faktor
penghambat para pekerja yaitu faktor profesionalisme
dimana banyak pekerja yang memiliki tingkat pendidikan
dan pengetahuan yang masih rendah disertai dengan
tingkat kesejahteraan pekerja juga masih rendah yaitu gaji
pekerja/petugas pengangkutan sampah masih minim
Kebijakan dan Prkatek Manajemen
Kebijakan
Kebijakan yang dikeluarkan oleh DinasKebersihan dan Pertamanan KotaMakassar sudah jelas tertuang dalamrencana strategis dan perda nomor 4tahun 2011
Praktek Manajemen
1. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana pengelolaan sampah masih kurang baik dari segi angkutan sampah maupun dari segi teknologi pengelolan sampah di TPA
2. Mekanisme pengawasan
Salah satu cara yang dilakukan olehDinas Kebersihan dan Pertamanan KotaMakassar yaitu penempatan satu orangpegawai untuk mengawasi sertamembuat laporan setiap bulannya
Kesimpulan
Pengelolaan persampahan di Kota Makassar yang ditangani oleh Dinas
Pertamanan dan Kebersihan belum efektif karena pertama jumlah
pekerja yang sedikit dibidang kebersihan khususnya yang bertugas
mengangkut dan mengumpulkan sampah tidak seimbang dengan
pekerjaan yang harus diselesaikan serta tingkat pendidikan rata-rata
pekerja masih rendah dan kesejahteraan (gaji) pekerja juga masih
rendah. Kedua, peran serta dan kesadaran masyarakat dalam hal
pengelolaan sampah masih kurang. Dan ketiga, sarana dan prasarana
pengelolaan sampah belum memadai serta biaya operasional untuk
menunjang pengelolaan sampah cukup tinggi sehingga selalu
mengalami defisit anggaran setiap tahunnya.
Saran
menambah jumlah pekerja di bidang kebersihan dengan kesejahteraan
para pekerja di bidang kebersihan khususnya yang bertugas
mengumpulkan dan mengangkut sampah perlu lebih ditingkatkan.
mengadakan sosialisasi tentang persampahan dan program kebersihan
guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengelola sampah
dengan mengubah perilaku masyarakat
Dinas Pertamanan dan Kebersihan juga diharapkan dapat mengatur pola
pembiayaan operasional pengelolaan sampah yang lebih efisien disertai
dengan penyiapan sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang
lebih memadai.
Dokumentasi
Sekian
dan
Terima Kasih
Komentar Pak Bahar Yamin: KLP 4 apa hubungan konteks geng motor dengan
Rewijayanti: KPL 6 apakah pantas busswey di makassar, apakah ikut-ikutan terkait perkembangan transportasi
Yuli: KLP 4 apa yang membedakan antara geng motor, club motor
Ummi: KLP 4 sangsi hukum terhadap geng motor!Hubungan antara volume pertambahan penduduk dengan kejahatan geng motor
Rena: KLP 5 dinas yang terkait dengan pembuangan akhir TPA??
TPA yaitu tamnagapa antang...
Kerjasama dengan dinas tata ruang, dinas pekerjaan umum baik terkait dengan jarak antara tpa dengan tempat tinggal masyarakat
Dalam struktur organisasi Dinas Pertamanan dan Kebersihan ada dua bidang yang khusus menangani pengelolaan persampahan yaitu: Bidang Pengembangan Kapasitas Kebersihan Kota dan Bidang Penataan Kebersihan Kota .
Pertanyaan