26
MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM A. Latar Belakang Pada dasarnya uang diciptakan orang karena kebutuhan untuk mempertukarkan barang. Pada awalnya ketika kehidupan masih sederhana dan jumlah barang yang dapat diproduksi masih kecil pula kebutuhan orang akan kebutuhan uang sebagai alat tukar menukar. Kegiatan jual beli mata uang ataupun penukaran mata uang ini sebenarnya sudah sejak dahulu telah terjadi, sebelum adanya bank-bank seperti sekarang ini. Namun karena kemajuan internal atau karena semakin pentingnya perhubungan dengan dunia luar maka seharusnyalah jual beli mata uang dilakukan dan ditangani oleh bank-bank konvensional atau bank-bank Islam lainnya. Suatu contoh misalnya dalam Bank Islam yang dipegang oleh perusahaan al-Rajhi yang didirikan pada

Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bursa valuta asing (Inggris: foreign exchange market, forex) atau disingkat bursa valas merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Pergerakan pasar valuta asing berputar mulai dari pasar Selandia Baru dan Australia yang berlangsung pukul 05.00–14.00 WIB, terus ke pasar Asia yaitu Jepang, Singapura, dan Hongkong yang berlangsung pukul 07.00–16.00 WIB, ke pasar Eropa yaitu Jerman dan Inggris yang berlangsung pukul 13.00–22.00 WIB, sampai ke pasar Amerika Serikat yang berlangsung pukul 20.30–10.30 WIB. Dalam perkembangan sejarahnya, bank sentral milik negara-negara dengan cadangan mata uang asing yang terbesar sekalipun dapat dikalahkan oleh kekuatan pasar valuta asing yang bebas.

Citation preview

Page 1: Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

A. Latar Belakang

Pada dasarnya uang diciptakan orang karena kebutuhan untuk

mempertukarkan barang. Pada awalnya ketika kehidupan masih sederhana dan

jumlah barang yang dapat diproduksi masih kecil pula kebutuhan orang akan

kebutuhan uang sebagai  alat tukar menukar.

Kegiatan jual beli mata uang ataupun penukaran mata uang ini sebenarnya 

sudah sejak dahulu telah terjadi, sebelum adanya bank-bank seperti sekarang ini.

Namun karena kemajuan internal atau karena semakin pentingnya perhubungan

dengan dunia luar maka seharusnyalah jual beli mata uang dilakukan dan

ditangani oleh bank-bank konvensional atau bank-bank Islam lainnya.

Suatu contoh misalnya dalam Bank Islam yang dipegang oleh perusahaan

al-Rajhi yang didirikan pada tahun 1983. Bank ini telah mempraktekkan jual beli

mata uang dengan cara tradisional. Namun dalam perkembangannya jual beli

mata uang dengan cara tradisional tersebut dianggap sudah tidak memadai

mengingat perkembangan jaman seperti dewasa ini.

Maka perusahaan al-Rajhi meminta izin agar perusahaannya untuk

dijadikan Bank Islam. Perusahaan itu memberi nama  Bank Islam karena sifat

Page 2: Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

usahanya berbeda dengan Bank Konvensional pada umumnya dan para

nasabahnya kaum Muslimin yang taat beribadah.

Dalam perkembangan selanjutnya walaupun jual beli mata uang sudah

dipegang oleh bank-bank konvensional dengan bank-bank Islam lainnya, namun

praktek jual beli mata uang secara tradisional masih tetap dilakukan oleh

masyarakat atau segelintir orang yang sampai sekarang ini masih ada, bahkan

jual beli mata uang ini dilakukan  pula secara ilegal, sehingga jual beli mata uang

tersebut akan mengakibatkan ketidak tentuan perekonomian suatu negara, yang

pada gilirannya akan mengakibatkan krisis moneter pada atau dialami oleh

negara-negara berkembang seperti halnya yang terjadi sekarang ini, banyak dan

hampir sebagian besar negara-negara Asia mengalami krisis moneter yang

berkepanjangan, di mana hal tersebut banyak diakibatkan oleh ulah para oknum-

oknum tertentu yang salah satu diantaranya adalah praktek jual beli mata uang

yang dilakukan secara ilegal.

Oleh karena jual beli mata uang banyak menimbulkan dampak-dampak

yang negatif, maka dalam Islam ketentuan jual beli mata uang harus jelas dan

haruslah memenuhi syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh orang-orang yang

melakukan transaksi.

Sebab kalau kita telah lebih jauh jual beli mata uang banyak macamnya dan

beraneka ragam, namun transaksi tersebut sebenarnya terjadi hanya meliputi jual

Page 3: Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

beli  mata  uang dengan mata uang lainnya yang sejenis ataupun jual beli mata

uang suatu negara dengan mata uang negara lain (Valuta Asing). Transaksi

tersebut adakalanya antara barang yang sama-sama ada, atau sama-sama berupa

tanggungan, dan secara mutlak terjadi antara yang ada dengan tanggungan.

B. Fokus Masalah

Bagaimana status hukumnya jual beli mata uang dalam konteks hukum Islam?

Bagaimana batasan/ketentuan jual beli mata uang menurut hukum Islam ?

C. Pembahasan

1. Pengertian Valas dan Saham

1.1. Pengertian Valas

Bursa valuta asing (Inggris: foreign exchange market, forex) atau

disingkat bursa valas merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang

memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara

lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama

di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Pergerakan pasar valuta

asing berputar mulai dari pasar Selandia Baru dan Australia yang

berlangsung pukul 05.00–14.00 WIB, terus ke pasar Asia yaitu Jepang,

Singapura, dan Hongkong yang berlangsung pukul 07.00–16.00 WIB, ke

pasar Eropa yaitu Jerman dan Inggris yang berlangsung pukul 13.00–22.00

WIB, sampai ke pasar Amerika Serikat yang berlangsung pukul 20.30–10.30

WIB. Dalam perkembangan sejarahnya, bank sentral milik negara-negara

Page 4: Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

dengan cadangan mata uang asing yang terbesar sekalipun dapat dikalahkan

oleh kekuatan pasar valuta asing yang bebas.1

Menurut survei BIS (Bank International for Settlement, bank sentral

dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar valuta

asing mencapai lebih dari USD$1,4 triliun per harinya. Mengingat tingkat

likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi tersebut, valuta asing

juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (return on

investment atau tingkat pengembalian investasi) serta laba yang akan didapat

bisa melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya. Akibat pergerakan yang

cepat tersebut, maka pasar valuta asing juga memiliki risiko yang tinggi. 2

Valas adalah singkatan dari Valuta Asing (Forex), artinya adalah

sebuah investasi yang memperdagangkan mata uang satu dengan mata uang

lainnya. Merupakan singkatan dari Foreign Exhange atau pertukaran mata

uang asing. Jika pada transaksi di money changer atau bank untuk jual beli

antara US Dollar dengan Rupiah, maka disebut transaksi Forex 'Spot' (jual

beli terjadi ditempat - serah terima terjadi di tempat). Transaksi Forex yang

non-Spot adalah transaksi jual beli kontrak mata uang, jadi tidak langsung

serah terima barang, hanya kontraknya saja.

1 Hulwati. 2001. Transaksi Saham di Pasar Modal Indonesia Perspektif Hukum Ekonomi Islam. Yogyakarta: UII Press.hlm.53

2 Mushlih, Abdullah dan Shalah Shawi. 2004. Fikih Ekonomi Keuangan Islam. Jakarta: Darul Haq.hlm.19

Page 5: Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

Sebenarnya keberadaan forex trading telah lama ada sejak

ditemukannya teknik mengkonversi mata uang sebuah negara ke mata uang

negara lainnya. Namun, secara kelembagaan baru ada setelah didirikannya

badan arbitrase kontrak berjangka (futures). Contohnya adalah IMM

(Internasional Money Market-didirikan tahun 1972) yang merupakan divisi

bagian dari CME (Chicago Mercantile Exchange-khusus menangani produk

perishable commodities). Contoh lainnya adalah LIFFE (London

International Financial Futures Exchange), TIFFE (Tokyo International

Financial Futures Exchange) dsb. Lalu dari mana saya memperoleh

keuntungan dari investasi ini? Secara sederhananya, keuntungan dari

investasi ini diperoleh dari nilai selisih ketika kita membeli dan menjual

kembali mata uang negara yang bersangkutan. Misalnya, pada bulan April

Amir membeli mata uang Dollar dengan nilai tukar Rp. 8500,- per Dollar

sebanyak US $1000 . Maka pada saat pembelian mata uang ini Amir

mengeluarkan uang sebanyak Rp. 8500,- x 1000 = Rp 8.500.000,- Lalu pada

bulan Mei, nilai tukar Dollar menguat terhadap Rupiah menjadi Rp. 9500,-

per Dollarnya maka keuntungan bersih yang Amir peroleh ketika dia

menjual kembali Dollarnya adalah sebesar: (9500-8500) x 1000 = Rp.

1.000.000,- Mudah dan sederhana bukan? Dan karena memang rata-rata

waktu yang diperlukan untuk membeli dan menjual kembali mata uang yang

Page 6: Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

bersangkutan biasanya tidak lebih dari satu bulan, maka forex trading

digolongkan sebagai investasi dengan jangka waktu singkat.3

Transaksi keuangan yang dilakukan oleh sebagian bank lslam yang

berkaitan dengan masalah jual beli valuta asing sangat sering dijumpai.

Namun hal-hal seperti ini masih diragukan hukumnya. Masih banyak di

antara kaum Muslimin yang ragu, apakah hal ini diperbolehkan dalam

Islam? Bentuk transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Bank Islam mengumumkan nilai valuta yang hendak dijual/dibelinya

melalui layar televisi dalam acara yang berkaitan dengan pasar valuta di

berbagai negara, seperti di New York, London, dan Tokyo. (Kita

samakan saja, nilai mata uang yang dipakai bank tersebut adalah dolar).

b. Kita umpamakan bahwa bank Islam tersebut hendak membeli dolar

Amerika dari Bank Lowedz di Britania. Dalam hal ini, sudah barang

tentu bank lslam itu harus menjual mata uang lain kepada Bank Britania

tersebut, katakan saja mark Jerman (DM). Dan kita tetapkan saja harga

satu dolar Amerika sama dengan 3 mark Jerman. Dalam hal ini, misalnya

bank Islam tersebut membeli satu juta dolar, dengan membayar 3 juta

mark Jerman kepada Bank Britania.

3 Mushlih, Abdullah dan Shalah Shawi. 2004. Fikih Ekonomi Keuangan Islam. Jakarta: Darul Haq.hlm. .22

Page 7: Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

c. Setelah itu, bank Islam dan Bank Britania mengadakan persetujuan

mengenai mata uang yang diperjualbelikan. Untuk memudahkan urusan,

bank Islam menugasi perwakilannya di Amerika (misalnya Bank of

America) untuk melaksanakan transaksi tersebut dengan perwakilan

Bank Britania disana. Misalnya Frankfurt Bank. Dalam hal ini pihak

Bank Britania membayar satu juta dolar kepada bank lslam, dan bank

lslam membayar 3 juta Mark Jerman kepada Bank Britania.

d. Setelah ditentukan harga mata uang yang diperjualbelikan .Begitupun

kedua bank perantara mereka, maka sempurnalah serah terima terhadap

nilai yang mereka sepakati dengan dimasukkannya ke dalam rekening

masing-masing kedua bank itu. Akan tetapi, sebenarnya penyerahan dan

penerimaan tersebut tidak terjadi pada waktu itu, melainkan setelah 48

jam kerja (dua hari kerja). Kenyataan seperti ini sudah biasa dikenal

dalam dunia internasional dan jual beli semacam itu tetap disebut "tunai"

atau "kontan". Bahkan jika kebetulan bertepatan dengan libur akhir

pekan, serah terima itu baru dapat terlaksana setelah 96 jam kerja.

Artinya, jika transaksi antara bank lslam dan Bank Britania itu terjadi

misalnya pada hari Senin, 1 Desember, pukul 10.00, maka penyerahan

dan penerimaan itu baru terjadi dua hari sesudahnya, yaitu hari Rabu, 3

Desember, pada pukul 10.00. Apabila bertepatan dengan libur akhir

pekan yaitu hari Sabtu dan Ahad menurut kebiasaan mereka, maka serah

terima itu baru terjadi setelah emn hari kerja atau setelah 96 jam. Serah

Page 8: Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

terima itu kadang-kadang terjadi pada waktu itu (setelah terjadi

kesepakatan) kadang-kadang setelah satu atau dua jam, bahkan kadang-

kadang setelah 40 jam, hanya saja tidak sampai melebihi 48 jam, sebab

sesudah 48 jam jual beli tersebut berarti tidak tunai menurut kebiasaan

negara bersangkutan. Bagaimanakah Islam menjawab hal ini? Syekh

Yusuf Qardhawi menfatwakan terkait masalah ini, yaitu yang

berhubungan dengan investasi sebagian bank Islam dalam jual beli valuta

asing. Menurut prinsip syara’, jual beli mata uang haruslah dilakukan

dengan tunai, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW

dalam jual beli enam macam benda yang sudah terkenal. Karena itu,

tidak sah akad jual beli mata uang dengan sistem penangguhan, bahkan

harus dilakukan secara tunai ketika di tempat transaksi itu. Hanya saja,

yang menjadi kriteria "tunai” adalah menurut kebiasaan masing-masing,

dan tunainya sesuatu itu menurut ukurannya sendiri-sendiri. Dalam hal

ini, syara’ telah menyerahkan ukuran banyak hal kepada adat kebiasaan

manusia, sebagaimana yang dikemukakan Ibnu Qudamah dan lain-

lainnya, yang di antaranya adat yaitu emas, perak, beras gandum, padi

gandum, kurma, dan garam. Maka selama yang dimaksud dengan "tunai"

menurut adat kebiasaan itu tidak sempurna kecuali menurut cara yang

Anda sebutkan itu yang dalam hal ini berbeda dengan jual beli

bertangguh, maka makna "tunai" menurut syara’ pun sudah terealisasi.

Dengan demikian, berlakulah padanya hukum-hukum yang berkaitan

Page 9: Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

dengan ketunaian menurut syara’. Namun, meskipun realitas tunai itu

juga mengikuti kedaruratan waktu, darurat tetap harus diukur dengan

ukurannya. Maka, tidak diperkenankan bagi bank lslam menjual apa

yang telah dibelinya kecuali setelah diterimanya terlebih dahulu barang

itu menurut kriteria adat kebiasaan yang berlaku. 4

1.2. Pengertian Saham

Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan

seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik

kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga

tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang

ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 5).

Saham hanya diperjualbelikan di pasar saham. Setiap orang yang telah

memenuhi syarat-syarat, berhak untuk melaksanakan jual beli saham di

pasar modal. Setiap saham berisi informasi-informasi, baik positif maupun

negatif yang perlu diketahui oleh para investor agar tidak salah dalam

memilih saham. 5

4 Mushlih, Abdullah dan Shalah Shawi. 2004. Fikih Ekonomi Keuangan Islam. Jakarta: Darul Haq.hlm 31

5 Dwiyanti, Vonny. 1999. Wawasan Saham 1. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.hlm 68

Page 10: Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

Adapun secara riil, saham berukuran atau berbentuk seperti sertifikat

pada umumnya yang kertasnya terbuat dari bahan tertentu. Di dalam saham

tertera antara lain: No.SKS atau Nomor Surat Kolektif Saham, nilai modal

saham perusahaan, nilai nominal saham, nama pemilik saham, dan lain

sebagainya.

Proses perdagangan saham berangsung pada hari bursa, yaitu hari

Senin sampai hari Jum’at, dan dimulai pada pukul 09.30. Pada pukul 09.30

yang menjadi saat dimulainya proses perdagangan, terdapat harga

pembukaan. Harga pembukaan adalah harga yang diminta oleh pembeli atau

penjual ketika itu. Jam trading berakhir pada pukul 16.00 dan pada waktu ini

terdapat harga penutupan yang merupakan harga yang diminta oleh pembeli

dan penjual.6

Aktivitas jual beli saham di pasar modal dilaksanakan pada pasar

perdana dan pasar sekunder. Pada pasar perdana, seseorang yang melakukan

transaksi bertujuan menginvestasikan dananya dalam jangka waktu yang

lama untuk mendapatkan deviden. Sedangkan, pada pasar sekunder

seseorang melakukan transaksi jual beli saham dalam rangka mendapatkan

capital gain. Seseorang yang bertransaksi di pasar sekunder melakukan

spekulasi untuk mendapatkan keuntungan.7

6 Dwiyanti, Vonny. 1999. Wawasan Saham 1. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.hlm 72

Page 11: Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

Pasar modal terbentuk melalui mekanisme bertemunya permintaan

dengan penawaran saham oleh pihak-pihak yang akan melakukan jual beli.

Aktivitas tersebut akan menggiring kepada keuntungan yang akan

didapatkan oleh pihak-pihak yang melakukan aktivitas jual beli tersebut.8

Namun, jual beli saham di pasar modal mengandung berbagai macam

bentuk kedzhaliman dan kriminalitas, seperti perjudian, perekrutan uang

dengan cara haram, monopoli, memakan uang orang lain dengan cara bathil,

serta berspekulasi dengan orang dan masyarakat.

Sebenarnya, transaksi saham di pasar memiliki dampak positif—

disamping dampak negatifnya yang lebih banyak. Beberap dampak positif

dari jual beli saham adalah sebagai berikut:

Membuka pasar tetap yang memudahkan penjual dan pembeli dalam

melakukan transaksi.

Mempermudah pendanaan pabrik-pabrik, perdagangan dan proyek

pemerintah melalui penjualan saham.

7 Hulwati. 2001. Transaksi Saham di Pasar Modal Indonesia Perspektif Hukum Ekonomi Islam. Yogyakarta: UII Press.hlm.19

8 Hulwati. 2001. Transaksi Saham di Pasar Modal Indonesia Perspektif Hukum Ekonomi Islam. Yogyakarta: UII Press.hlm.20

Page 12: Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

Mempermudah penjualan saham dan menggunakan nilainya.

Mempermudah mengetahui timbangan harga-harga saham dan barang-

barang komoditi, melalui aktivitas permintaan dan penawaran. Akan

tetapi, dampak negatif yang ditimbulkan dari transaksi saham—terutama

pada pasar sekunder—jauh lebih besar seperti:

Transaksi berjangka dalam bursa saham ini sebagian besar bukan jual beli

sebenarnya, yakni tidak adanya unsur serah terima sebagai syarat sah jual

beli menurut hukum Islam.

Kebanyakan dari transaksi saham adalah penjualan sesuatu yang tidak

dimiliki, baik berupa uang, saham, giro piutang dengan harapan akan

dibeli di pasar sesungguhnya dan diserahkan pada saatnya nanti, tanpa

mengambil uang pembayaran terlebih dahulu.

Pembeli dalam pasar ini kebanyakan membeli kembali barang yang

dibelinya sebelum dia terima. Hal ini juga terjadi pada orang kedua,

ketiga atau berikutnya secara berulang. Peran penjual dan pembeli selain

yang pertama dan terakhir, hanya untuk mendapatkan keuntungan semata

secara spekulasi (membeli dengan harga murah dan mengharapkan harga

naik kemudian menjualnya kembali).

Page 13: Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

Penodal besar mudah memonopoli saham di pasaran agar bisa menekan

penjual yang menjual barang-barang yang tidak mereka miliki dengan harga

murah, sehingga penjualan lain kesulitan.

Pasar saham memilki pengaruh merugikan yang sangat luas. Harga-harga

pada pasar ini tidak bersandar pada mekanisme pasar yan benar, tetapi oleh

banyak hal yang lekat dengan kecurangan, seperti dilakukan oleh pemerhati

pasar, monopoli barang dagangan dan kertas saham, atau dengan

menyebarkan berita bohong dan sejenisnya.9

Pada tahun 1404 H, lembaga pengkajian fiqih Rabithah al-Alam al-Islamy telah

memberikan keputusan berkaitan dengan jual beli saham. Untuk kepentingan

praktis, penulis meringkasnya sebagai berikut:

1. Bursa saham merupakan suatu mekanisme pasar yang berguna dalam

kehidupan manusia. Akan tetapi, pasar ini dipenuhi dengan berbagai macam

transaksi berbahaya menurut syariat seperti perjudian, memanfaatkan

ketidaktahuan orang, serta memakan harta orang lain dengan cara bathil.

Hukum bursa saham tidak dapat ditentukan secara umum, melainkan dengan

memisahkan dan menganalisa bagian-bagian tersebut secara rinci.

9 Halal Guide. “Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia no: 40/DSN-MUI/X/2003, tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal.” http://www.halalguide.info/content/view/172/398/. 19 Juni 2008.

Page 14: Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

2. Transaksi barang yang berada dalam kepemilikan penjual, bebas untuk

ditransaksikan dengan syarat barang tersebut harus sesuai dengan syariat.

Jika tidak dalam kepemilikan penjual, harus dipenuhi syarat-syarat jual beli

as-Salam.

3. Transaksi instan atas saham yang berada dalam kepemilikan penjual, boleh

dilakukan selama usaha suatu emiten tidak haram. Jika usaha suatu emiten

haram menurut syariat, seperti bank riba, minuman keras dan sejenisnya,

transaksi jual beli saham menjadi haram.

4. Transaksi instan maupun berjangka yang berbasis bunga, tidak diperbolehkan

menurut syariat, karena mengandung unsur riba.

5. Transaksi berjangka dengan segala bentuknya terhadap barang gelap (tidak

berada dalam kepemilikan penjual) diharamkan menurut syariat. Rasulullah

SAW bersabda, “Janganlah engkau menjual sesuatu yang tidak engkau

miliki.”

6. Jual beli saham dalam pasar modal tidak dapat dikategorikan sebagai as-

Salam dengan alasan: Harga barang tidak dibayar langsung sebagaimana as-

Salam dan barang (saham) dijual hingga beberapa kali pada saat berada

Page 15: Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

dalam kepemilikan penjual pertama dalam rangka menjual dengan harga

maksimal, persis seperti perjudian.10

D. Kesimpulan

Saham pada dasarnya merupakan bukti kepemilikan seseorang atas suatu

perusahaan (emiten) dan berfungsi sarana penyertaan modal (investasi). Baik

saham maupun investasi pada dasarnya bersifat mubah dalam Islam. Dengan

demikian, saham merupakan barang yang sah diperjualbelikan dengan ketentuan

usaha yang dilakukan oleh emiten adalah usaha yang halal bukan yang haram.

Jual beli saham diperbolehkan menurut syariat jika saham tersebut berada dalam

kepemilikan penjual. Jika tidak, jual beli ini dilarang karena termasuk jual beli

yang dilarang menurut syariat, yaitu menjual barang yang tidak dimiliki.

Jual beli saham berbasis bunga dilarang menurut syariat Islam karena termasuk

praktik riba.

Jual beli saham tidak dapat dikategorikan ke dalam jual beli salam karena dua

alasan, yaitu harga barang yang tidak dibayar secara langsung—melainkan

10 Halal Guide. “Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia no: 05/DSN-MUI/IV/2000, tentang Jual Beli Salam.” http://www.halalguide.info/content/view/137/398/. 19 Juni 2008.

Page 16: Makalah MAIN VALAS DAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF PEMAHAMAN ISLAM

menunggu hari penyerahan—dan mengalami beberapa kali transaksi penjualan

padahal masih berada dalam kepemilikan penjual pertama.

DAFTAR PUSTAKA

Dwiyanti, Vonny. 1999. Wawasan Saham 1. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Halal Guide. “Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia no: 05/DSN-MUI/IV/2000, tentang Jual Beli Salam.” http://www.halalguide.info/content/view/137/398/. 19 Juni 2008.

Halal Guide. “Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia no: 40/DSN-MUI/X/2003, tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal.” http://www.halalguide.info/content/view/172/398/. 19 Juni 2008.

Hulwati. 2001. Transaksi Saham di Pasar Modal Indonesia Perspektif Hukum Ekonomi Islam. Yogyakarta: UII Press.

Keraf, Gorys. 1989. Komposisi; Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Jakarta: Nusa Indah.Muchtasib, Ach. Bakhrul. Sekuritas Syariah.

Mushlih, Abdullah dan Shalah Shawi. 2004. Fikih Ekonomi Keuangan Islam. Jakarta: Darul Haq.

Republika. 2008. “The 4th World Islamic Economic Forum 2008; Timur Tengah, Peluang Masa Depan Indonesia.” 21 Mei.