12
BAHASA INDONESIA Abdil Akbar N Aditya Luthfi Leni Lukitasari M. Iqbal Rekha Kurnia Wiajeng Raras X-C

Wawancara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

wawancara bahasa indonesia

Citation preview

Page 1: Wawancara

BAHASA INDONESIA

Abdil Akbar NAditya LuthfiLeni LukitasariM. IqbalRekha KurniaWiajeng Raras

X-C

Page 2: Wawancara

Wawancara

Narasumber :

Bpk. SaifulPetugas Pemadam

Kebakaran

Page 3: Wawancara

Pertanyaan : Sudah berapa lama Bapak bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran ?

Bpk. Saiful : Saya bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran sudah 21 tahun.

Pertanyaan : Mengapa Bapak tertarik pada profesi petugas pemadam kebakaran ?

Bpk. Saiful : Karena profesi pertugas pemadam kebakaran adalah mulia dan dapat membantu menyelamatkan orang lain serta merupakan pekerjaan sosial.

Page 4: Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana perasaan Bapak pada saat memadamkan api ? Apakah ada rasa takut ?

Bpk. Saiful : Tugas seorang pemadam kebakaran diawali dengan adanya laporan. Otomatis petugas pemadam kebakaran harus bertindak secara cepat, tepat, dan akurat. Ditempat kejadian harus berhadapan dengan api dan memiliki banyak risiko.

Pertanyaan : Adakah pengalaman atau kejadian yang tidak bisa Bapak lupakan ?

Bpk. Saiful : Yang tidak bisa dilupakan pada waktu kasus jatuhnya pesawat Hercules. Tahun

1991 di Condet, tepat pada tanggal 5 Oktober pada saat Ulang Tahun TNI. Korbannya kalau tidak salah 135 orang dan ada satu orang selamat.

Page 5: Wawancara

Pertanyaan : Adakah suka duka Bapak menjadi petugas pemadam kebakaran ?

Bpk. Saiful : Tentu ada, sukanya pada saat berhasil untuk memadamkan kebakaran

atau menyelamatkan masyarakat. Bahwa tenaga kita dapat bermanfaat bagi orang lain. Dukanya banyak, selain risiko.

Pekerjaan yang memiliki risiko tinggi adalah pemadam kebakaran.

Pertanyaan : Apakah menjadi pemadam kebakaran harus sedia 24 jam ?

Bpk. Saiful : Ya, karena di Jakarta ini untuk mengantisipasi aman dari kebakaran dibuat sistem pembagian

jam kerja. Jadi selama 24 jam penuh ini ada yang berjaga, dibagi menjadi 3 sistem.

Page 6: Wawancara

Perta nyaan : Berapa lama pelatihan untuk menjadi petugas pemadam kebakaran ?

Bpk. Saiful : Petugas pemadam kebakaran ada petugas pemadam kebakaran kota dan

petugas kebakaran hutan. Adapun jenjang pendidikannya itu, yang pertama basic fire training (latihan dasar kebakaran) minimal 1 bulan. Kemudian berlanjut dengan diklat fire rescue, khusus petugas penyelamat. Inspecture kebakaran adalah kaitannya dengan pencegahan.

Page 7: Wawancara

Pertanyaan : Pada waktu itu terjadi kebakaran didepan bengkel dan terdapat bacaan “ini akibat pemadam kebakaran”. Bagaimana perasaan bapak ?

Bpk. Saiful : Tentunya dalam proses pemadaman kebakaran itu perlu metode dan strategi. Pada saat itu yang terbakar adalah bahan yang mudah terbakar yaitu bensin. Perambatannya itu berlangsung cepat, kemudian saat itu belum tersedia

bahan kimia untuk memadamkan bensin tersebut. Apabila bensin disemprot dengan air maka tidak akan padam. Kaitannya dengan tulisan yang mencaci maki pemadam kebakaran itu sudah biasa. Itu ungkapan dari perasaan masyarakat karena mereka sedang emosi.

Page 8: Wawancara

Pertanyaan : Apakah hambatan pada saat memadamkan api ?

Bpk. Saiful : Yang pertama adalah lalu lintas, yang kedua adalah masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap tugas pemadam kebakaran, berikutnya adalah sumber air.

Pertanyaan : Adakah rasa bangga menjadi pemadam kebakaran ?

Bpk. Saiful : Ya, yang pertama bisa membantu orang lain dan memiliki pengetahuan yang tidak diketahui oleh orang lain.

Page 9: Wawancara

Pertanyaan : Apakah pesan Bapak untuk generasi sekarang ?

Bpk. Saiful : Yang pertama agar selalu ingat pesan bang napi, waspadalah waspadalah! Jadi kita harus waspada. Yang kedua tentunya, hal yang perlu diketahui juga oleh anak-anak masa kini apabila petugas pemadam kebakaran perlu dibantu dengan jalan yang memadai serta memberi tahu sumber air.

Page 10: Wawancara

Kesimpulan

Petugas pemadam kebakaran merupakan pekerjaan sosial, selain itu merupakan sarana ibadah. Menjadi petugas pemadam kebakaran mempunyai banyak risiko, diantaranya risiko saat diperjalanan menuju lokasi kejadian dan pada saat berhadapan langsung dengan api. Hambatan yang dihadapi, antara lain lalu lintas, kurangnya pemahaman masyarakat tentang tugas pemadam kebakaran, serta sumber air.

Page 11: Wawancara

PANTANG PULANG SEBELUM PADAM

Page 12: Wawancara

Dokumentasi