14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang melibatkan guru, siswa, dan komponen lainnya dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik. Pada masa ini ada istilah pembelajaran tematik atau bisa juga disebut dengan pembelajaran terpadu, yaitu pembelajaran yang menggunakan tema tertentu untuk mengaitkan antara beberapa isi matapelajaran dengan pengalaman kehidupan sehari-hari peserta didik sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi mereka. Di mana biasanya pembelajaran tematik itu sendiri digunakan pada kelas bawah yakni kelas 1, 2, dan 3 SD/MI. Sejauh ini masih banyak kalangan yang kurang bahkan belum tahu bagaimana sebenarnya latar belakang munculnya pendidikan tematik di jenjang sekolah dasar. Oleh karena itu, makalah ini ditulis untuk menjelaskan bagaimana latar belakang pendidikan tematik. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana latar belakang pembelajaran tematik? 2. Apa saja ruang lingkup dan landasan pembelajaran tematik? 3. Bagaimana asas-asas dalam pembelajaran tematik? 4. Apa tujuan dan manfaat pembelajaran tematik? 5. Bagaimana karakteristik pembelajaran tematik? 6. Apa kelemahan dan kelebihan pembelajaran tematik? C. Tujuan 1. Mengetahui latar belakang pembelajaran tematik. 2. Mengetahui ruang lingkup dan landasan pembelajaran tematik. 3. Mengetahui asas-asas dalam pembelajaran tematik. 4. Mengetahui tujuan dan manfaat pembelajaran tematik. 5. Mengetahui karakteristik pembelajaran tematik. 6. Mengetahui kelemahan dan kelebihan pembelajaran tematik.

Tematik makalah Sekolah Dasar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tematik makalah Sekolah Dasar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang melibatkan guru, siswa, dan komponen lainnya

dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, pembelajaran adalah suatu

proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal

balik. Pada masa ini ada istilah pembelajaran tematik atau bisa juga disebut dengan

pembelajaran terpadu, yaitu pembelajaran yang menggunakan tema tertentu untuk

mengaitkan antara beberapa isi matapelajaran dengan pengalaman kehidupan sehari-hari

peserta didik sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi mereka. Di mana

biasanya pembelajaran tematik itu sendiri digunakan pada kelas bawah yakni kelas 1, 2, dan 3

SD/MI. Sejauh ini masih banyak kalangan yang kurang bahkan belum tahu bagaimana

sebenarnya latar belakang munculnya pendidikan tematik di jenjang sekolah dasar. Oleh

karena itu, makalah ini ditulis untuk menjelaskan bagaimana latar belakang pendidikan

tematik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana latar belakang pembelajaran tematik?

2. Apa saja ruang lingkup dan landasan pembelajaran tematik?

3. Bagaimana asas-asas dalam pembelajaran tematik?

4. Apa tujuan dan manfaat pembelajaran tematik?

5. Bagaimana karakteristik pembelajaran tematik?

6. Apa kelemahan dan kelebihan pembelajaran tematik?

C. Tujuan

1. Mengetahui latar belakang pembelajaran tematik.

2. Mengetahui ruang lingkup dan landasan pembelajaran tematik.

3. Mengetahui asas-asas dalam pembelajaran tematik.

4. Mengetahui tujuan dan manfaat pembelajaran tematik.

5. Mengetahui karakteristik pembelajaran tematik.

6. Mengetahui kelemahan dan kelebihan pembelajaran tematik.

Page 2: Tematik makalah Sekolah Dasar

BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Pembelajaran Tematik

Peserta didik yang masih berada pada sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah yakni

khususnya pada kelas bawah, kelas 1, 2 dan 3 adalah berada pada rentangan usia dini. Di

mana pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasannya seperti IQ, EQ, dan SQ

tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Umumnya tingkat perkembangan masih

memendang bahwa segala sesuatu itu sebagai keutuhan ( holistik ) serta mampu memahami

hubungan antara konsep secara sederhana. Proses pembelajarannya masih bergantung pada

objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialami peserta didik secara langsung.

Sampai saat ini, pelaksanaan kegiatan pembelajaran di MI untuk setiap mata pelajaran

dilakukan secara terpisah. Misalnya, Agama Islam 2 jam pelajaran, BHS Indonesia 2 jam

pelajaran, IPS 2 jam pelajaran begitu pula dengan pelajaran yang lainnya. Dalam

penyampaian materinya pun masih monoton tanpa dikaitkan dengan materi pelajaran yang

lain. Padahal pada usia tersebut pemikiran peserta didik masih bersifat holistik, sehingga

pembelajaran terpisah malah menyulitkan mereka. Hal tersebut banyak menyebabkan

tingginya angka peserta didik mengulang kelas bahkan putus sekolah.data tahun 1999/2000

menyebutkan bahwa angka mengulang kelas 1 (11,6%), kelas 2 (7,5%), kelas 3 (6,13%),

kelas 4 (4,64%), kelas 5 (3,1%), dan kelas 6 (0,37%). Pada tahun yang sama angka putus

sekolah kelas 1 (4,22%), masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas 2 yakni

(0,83%), kelas 3 (2,27%), kelas 4 (2,71%), kelas 5 (3,79%), dan kelas 6 (1,78%).

Berbagai hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga internasional maupun data statistik

nasional menunjukkan bahwa pendidikan dasar di Indonesia belum menunjukkan hasil yang

memuaskan. Direktorat Pendidikan TK dan SD tahun 2000/2001 juga menunjukkan bahwa

rata-rata daya serap kurikulum secara nasional juga masih rendah yaitu 5,1 untuk lima mata

pelajaran.

Kondisi yang memprihatinkan tersebut juga disebabkan oleh kurangnya pendidikan

prasekolah atau Taman Kanak-kanak di daerah terpencil. Padahal pendidikan prasekolah

sangat membantu kesiapan peserta didik untuk melanjutkan proses pendidikan ke jenjang

berikutnya yakni SD/MI. Atas dasar pertimbangan tersebut dan dalam rangka implementasi

standar isi atau (SI) yang termuat dalam Standar Nasional Pendidikan, pelaksanaan

Page 3: Tematik makalah Sekolah Dasar

pembelajaran pada kelas bawah yakni kelas 1, 2, dan 3 MI akan lebih tepat jika dikelola

dengan pembelajaran terpadu melalui pendekatan pembelajaran tematik untuk semua mata

pelajaran. Pembelajaran model tematik diharapkan mampu memperbaiki dan meningkatkan

proses pembelajaran di kelas serta meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi

pembelajaran.

B. Ruang Lingkup dan Landasan Pembelajaran Tematik

1. Ruang Lingkup Pembelajaran Tematik

Ruang lingkup pembelajaran tematik meliputi seluruh mata pelajaran inti pada kelas 1, 2,

dan 3 MI/SD. Mata pelajaran tersebut meliputi Pendidikan Agama Islam, Bahasa

Indonesia, IPA, IPS, Pendidikan Kewarganegaraan, Seni Budaya dan Keterampilan, dan

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

2. Landasan Pembelajaran Tematik

a. Landasan filosofis, dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran

filsafat yaitu: (1) progresivisme, (2) konstruktivisme, (3) humanisme. Aliran

/progresivisme/ memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan

kreatifitas, pembelajaran sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan

memperhatikan kemampuan siswa.

Aliran /konstruktivisme/ melihat pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai

kunci dalam pembelajaran.Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi

bentukan manusia.Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan

obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya.Sedangkan aliran /humanisme/ melihat

siswa dari segi keunikan atau kekhasannya, potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.

b. Landasan Psikologis, dalam pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi

perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan

terutama dalam menentukan isi atau materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada

siswa agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan

peserta didik.Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi atau

materi pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula

siswa harus mempelajarinya.

c. Landasan Yuridis, dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai kebijakan atau

peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar. Landasan

yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang

Page 4: Tematik makalah Sekolah Dasar

menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam

rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan

bakatnya (Pasal 9).

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa setiap

peserta didik pada setiap satuan pendidikan barhak mendapatkan pelayanan pendidikan

sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya (Bab V Pasal 1-b).

Pembelajaran tematik memiliki satu tema yang aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada

dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari

beberapa materi pelajaran. Pembelajaran tematik perlu memilih materi beberapa mata

pelajaran yang mungkin dan saling terkait. Materi-materi dalam pembelajaran tematik yang

dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna. Misalnya ada materi pengayaan

horizontal dalam bentuk contoh aplikasi yang tidak termuat dalam GBPP. Namun penyajian

materi pengayaan seperti ini perlu dibatasi dengan mengacu pada tujuan pembelajaran.

Pembelajaran tematik tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku,

tetapi sebaliknya pembelajaran tematik harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan

pembelajaran yang termuat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan

dalam satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan,

kebutuhan, dan pengetahuan awal. Materi pelajaran yang dipadukan tidak perlu terlalu

dipaksakan, artinya materi yang tidak mungkin dipadukan, tidak usah dipadukan.

C. Asas-asas Pembelajaran Tematik

Sebagai bagian dari model pembelajaran terpadu, model pembelajaran tematik memiliki

sejumlah asas. Asas yang dimaksudkan adalah prinsip-prinsip yang dijadikan acuan dalam

pengembangan model pembelajaran tematik. Prinsip dasar model pembelajaran tematik sama

dengan prinsip dasar pembelajaran terpadu.

Trianto mengklasifikasikan prinsip-prinsip model pembelajaran tematik dalam empat

kelompok, yaitu prinsip penggalian tema, pengolahan pembelajaran, evaluasi dan reaksi.

a. Prinsip Penggalian Tema

Prinsip penggalian tema merupakan prinsip utama dalam pembelajaran tematik. Tema-tema

yang saling tumpang tindih dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran ini.

Oleh karena itu, dalam penggalian tema, hendaklah memperhatikan beberapa persyaratan

berikut:

Page 5: Tematik makalah Sekolah Dasar

1. Tema hendaknya tidak terlalu luas, akan tetapi dengan mudah, dapat digunakan untuk

memadukan banyak mata pelajaran.

2. Tema harus bermakna, sehingga dapat memberikan bekal bagi siswa untuk belajar

selanjutnya.

3. Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis siswa

4. Tema yang dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat siswa.

5. Tema yang dipilihh hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa autentik yang

terjadi di dalam rentang waktu belajar.

6. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku seerta harapan

masyarakat (asas relevansi)

7. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar

b. Prinsip pengelolaan pembelajaran

Jika guru dapat menempatkan diri dalam keseluruhan proses pembelajaran maka pengelolaan

dapat optimal. Maksudnya, guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitatto dan

mediator dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, menurut Prabowo dalam Trianto,

dalam pengelolaan pembelajaran hendaklah guru dapat berlaku sebagai berikut:

1. Guru hendaknya jangan menjadi single actor yang mendominasi pembicaraan dalam

proses belajar mengajar

2. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang

menuntut adanya kerja sama kelompok

3. Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sam sekali tidak terfikirkan

dalam perencanaan

c. Prinsip evaluasi

Pada dasarnya, evaluasi menjadi focus dalalm setiap kegiatan. Bagaimana suatu kerja dapat

diketahui hasilnya apabila tidak dilaksanakan evaluasi? Oleh karena itu, dalam melaksanakan

evaluasi dalam pembelajaran tematik, dibutuhkan beberapa langkah positif, yaitu:

1. Member kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri (self evaluation dan self

assessment) di samping bentuk evaluasi lainnya.

2. Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaaluasi perolehan belajar yang telah

dicapai berdasarkan criteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai.

Page 6: Tematik makalah Sekolah Dasar

d. Prinsip reaksi

Maksudnya, dampak pengiring (nurturant effect) yang penting bagi perilaku secara sadar

belum tersentuh oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, guru dituntut

untuk mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, sehingga tercapai tuntas

tujuan-tujuan pembelajaran. Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa,

serta tidak mengarahkan aspek yang sempit, tetapi ke sebuah kesatuan yang utuh dan

bermakna. Pembelajaran tematik memungkinkan hal tersebut dan guru hendaknya

menemukan kiat-kiat untuk memunculkan ke permukaan hal-hal yang dicapai melalui

dampak pengiring tersebut.

Selain keempat prinsip yang sudah dijelaskan sebelumnya, pembelajaran tematik juga

mengadopsi prinsip belajar pakem yaitu pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan.

a. Aktif

Maksudnya, dalam pembelajaran siswa aktif secara fisik dan mental dalam hal mengemukaka

penalaran (alas an), menemukan kaitan yang satu dengan yang lain, mengomunikasikan idea

tau gagasan, mengemukakan bentuk representasi yang tepat, dan menggunakan semua itu

untuk memecahkan masalah. Untuk itu, menurut Mamat S.B.dkk,. membuat siswa dapat

“suka” dan “bergairah” dalam proses pembelajaran adalah tugas mulia guru. Rasa suka

terhadap suatu kegiatan merupakan prasyarat untuk keberhasilan di bidang apa pun. Demian

pula halnya dengan kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan cinta serta prinsip murah,

mudah, berkualitas dan ilimiah. Hal tersebut juga relevan dengan metode dakwah yang

diajarkan dalam islam.

b. Kreatif

Kreatif di sini berarti, dalam pembelajaran siswa melakukan serangkaian proses pembelajaran

secara runtut dan berkesinambungan yang meliputi:

1. Memahami masalah melalui tiga kegiatan, yaitu:

a. Menemukan ide yang terkait

b. Mempresentasikan dalam bentuk lain yang mudah diterima

c. Menemukan gap yang harus diisi untuk memecahkan masalah

2. Merencanakan pemecahan masalah melalui tiga kegiatan yaitu:

a. Memikirkan macam-macam strategi yang mungkin dapat digunakan untuk

memecahkan masalah

b. Memilih strategi atau gabungan strategi yang paling efektif dan efisien

Page 7: Tematik makalah Sekolah Dasar

c. Merancang tahap-tahap eksekusi

3. Melaksanakan rencana pemecahan masalah melalui dua kegiatan, yaitu:

a. Menentukan titik awal kegiatan pemecahan masalah

b. Menggunakan penalaran untuk memperoleh solusi yang dapat

dipertanggungjawabkan.

4. Memeriksa ulang pelaksanaan pemecahan masalah

Dalam langkah terakhir ini, kegiatan yang dilakukan adalah memeriksa ketepatan

jawaban dan langkah- langkahnya

a. Efektif

Maksud dari efektif adalah siswa berhasil mencapai tujuan sebagaimana yang

diharapkan. Dengan kata lain, dalam pembelajaran, telah terpenuhi apa yang menjadi

tujuan dan harapan yang hendak dicapai.

b. Menyenangkan

Sifat terpesona dengan keindahan, kenyamanan, dan kemanfaatannya mampu

membuat siswa terlibat dengan asyik dalam belajar sampai lupa waktu, penuh percaya

diri dan tertantang untuk melakukan hal serupa atau hal yang lebih berat lagi.

D. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Tematik

1. Tujuan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik dikembangkan selain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan juga memiliki sejumlah tujuan lain.

Menurut Sukayati (2004), tujuan pembelajaran tematik adalah:

a. meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna

b. mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah dan memanfaatkan informasi

c. menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik dan nilai-nilai luhur yang

diperlukan dalam kehidupan

d. menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi serta

menghargai pendapat orang lain

e. meningkatkan gairah dalam belajar

f. memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa

Menurut Departemen Agama, tujuan pembelajaran tematik berdasarkan buku Panduan

Pembelajaran Tematik Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Dasar (SD) yang

diterbitkan tahun 2009 adalah:

Page 8: Tematik makalah Sekolah Dasar

a. agar siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema tertentu karena materi

disajikan dalam konteks tema yang jelas

b. agar siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai

kompetensi dasar antara aspek dalam tema sama.

c. Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih mendalam

d. Agar kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik, karena mengaitkan berbagai

aspek atau topik dengan pengalaman pribadi dalam situasi nyata, yang diikat dalam

tema tertentu

e. Agar guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara

sistematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemua,

waktu selebihnya dapat digunakan untuk pendalaman.

2. Manfaat Pembelajaran Tematik

Manfaat pembelajaran tematik secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu

keuntungan bagi guru dan siswa.

a. Keuntungan model pembelajaran tematik bagi guru

1) Tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran. Materi pelajaran tidak dibatasi oleh

jam pelajaran melainkan dapat dilalnjutkan sepanjang hari sehingga mencakup

berbagai mata pelajaran. Dengan kata lain, guru dapat menghemat waktu karena mata

pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan

dalalm 2 atau 3 kali pertemuan. Waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan

remedial, pemantapan atau pengayaan.

2) Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat disajikan secara logis dan alami

3) Dapat ditunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak terbatas

pada buku paket bahkan jam pelajaran. Sehingga guru bisa membantu siswa

memperluas kesempatan belajar ke berbagai aspek kehidupan

4) Guru bebas membantu siswa dalam melihat masalah dan situasi topik dari berbagai

sudut pandang

5) Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Penekanan pada kompetisi bisa

dikurangi dan diganti dengan kerja sama dan kolaborasi

b) Keuntungan model pembelajaran tematik bagi siswa

1) Dapat lebih memfokuskan diri pada proses belajar daripada hasil belajar

Page 9: Tematik makalah Sekolah Dasar

2) Menghilangkan batas semu antar bagian kurikulum dan menyediakan pendekatan

proses belajar yang integratif

3) Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa (yang dikaitkan dengan minat,

kebutuhan dan kecerdasan) mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri dan

bertanggung jawb pada keberasilan belajar

4) Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan luar kelas

5) Membantu siswa membangun hubungan antar konsep dan ide, sehingga

meningkatkan apresiasi dan pemahaman

6) Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu

7) Siswa dapat mempelajari dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran

dalam tema yang sama

8) Pemahaman terhadap materi lebih mendalam dan berkesan

9) Kompetensi yang dibahas disa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata

pelajaran lain dan pengalaman pribadi siswa

10) Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar, karena materi disajikan dalam

konteks tema yang jelas

11) Siswa lebih bergairah belajar karena bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata.

E. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki

karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

1. Berpusat pada siswa. Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (/student centered/), hal

ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa

sebagai subyek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu

memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

2. Memberikan pengalaman langsung. Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman

langsung kepada siswa (/direct experiences/). Dengan pengalaman ini, siswa dihadapkan

pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih

abstrak.

3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. Dalam pembelajaran tematik pemisahan

antar mata pelajaran menjadi tak begitu jelas.Fokus pembelajaran diarahkan kepada

pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran. Proses pembelajaran tematik

menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses

Page 10: Tematik makalah Sekolah Dasar

pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat memahami konsep-konsep tersebut secara

utuh.Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah

yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

5. Bersifat fleksibel. Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat

mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya,

bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah

dan siswa berada.

6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Siswa diberi kesempatan

untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

F. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik

Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Pembelajaran Tematik Diterapkan di

SekolahDasar Resmini (2006:19) berpendapat bahwa pembelajaran tematik memiliki

kelebihan dan kelemahan. Kelebihan pembelajaran tematik diantaranya :

1. Mendorong guru berkreatifitas, sehingga guru dituntu tuntuk memiliki wawasan,

pemahaman, dan kreatifitas dalam pembelajaran.

2. Memberikan guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran yang utuh, dinamis,

menyeluruh, dan bermakna sesuai kemampuan, kebutuhan, dan kesiapan siswa.

3. Mempermudah dan memotivasi siswa untuk mengenal, menerima, menyerap, dan

memahami hubungan antara konsep, pengetahuan, dan nilai yang terdapat dalam

setiap mata pelajaran.

4. Menghemat waktu, tenaga, biaya dan sarana, juga menyederhanakan langkah-langkah

pembelajaran.

Adapun kelemahan pembelajaran tematik diantaranya adalah :

a. Menuntut peran guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan luas, kreatifitas tinggi,

keterampilan, kepercayaan diri dan etos akademik yang tinggi, danberaniuntuk

mengemas dan mengembangkan materi.

b. Dalam pengembangan kreatifitas akademik, menuntut kemampuan belajar siswa yang

baik dalam aspek intelegensi.

c. Pembelajaran tematik memerlukan sarana dan sumber informasi yang cukup banyak

dan berguna untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang diperlukan.

d. Memerlukan jenis kurikulum yang terbuka untuk pengembangannya.

Page 11: Tematik makalah Sekolah Dasar

e. Pembelajaran tematik memerlukan system penilaian dan pengukuran (obyek,

indikator, dan prosedur ) yang terpadu.

f. Pembelajaran tematik tidak mengutamakan salah satu atau lebih mata pelajaran dalam

proses pembelajarannya.

Page 12: Tematik makalah Sekolah Dasar

BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:

Latar belakang pembelajaran tematik adalah melihat dari tingginya angka mengulang kelas

dan putus sekolah pada peserta didik di MI/SD terutama pada kelas bawah yakni kelas 1, 2,

dan 3. Serta kurangnya sarana prasekolah ( TK ) di daerah terpencil yang juga dapat

mempengaruhi kesiapan peserta didik di kelas 1 MI/SD. Ruang lingkup pembelajaran tematik

adalah seluruh mata pelajaran inti di sekolah pada kelas bawah MI/SD kelas 1, 2, dan 3.

Landasan pembelajaran tematik meliputi landasan filosofis, landasan psikologis dan landasan

yuridis. Prinsip-prinsip model pembelajaran tematik dalam empat kelompok, yaitu prinsip

penggalian tema, pengolahan pembelajaran, evaluasi dan reaksi serta mengadopsi prinsip

belajar pakem yaitu pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Tujuan pembelajaran tematik berdasarkan buku Panduan Pembelajaran Tematik Pendidikan

Agama Islam (PAI) Sekolah Dasar (SD) yang diterbitkan tahun 2009 adalah:

a. agar siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema tertentu karena materi disajikan

dalam konteks tema yang jelas

b. agar siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi

dasar antara aspek dalam tema sama.

c. Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih mendalam

d. Agar kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik, karena mengaitkan berbagai

aspek atau topik dengan pengalaman pribadi dalam situasi nyata, yang diikat dalam tema

tertentu

e. Agar guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara

sistematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemua,

waktu selebihnya dapat digunakan untuk pendalaman.

Pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

Berpusat pada siswa

Memberikan pengalaman langsung

Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Page 13: Tematik makalah Sekolah Dasar

Bersifat fleksibel

Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa

Kelebihan pembelajaran tematik diantaranya :

Mendorong guru berkreatifitas, sehingga guru dituntu tuntuk memiliki wawasan,

pemahaman, dan kreatifitas dalam pembelajaran.

Adapun kelemahan pembelajaran tematik diantaranya adalah :

Menuntut peran guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan luas, kreatifitas tinggi,

keterampilan, kepercayaan diri dan etos akademik yang tinggi, dan berani untuk

mengemas dan mengembangkan materi.

Dalam pengembangan kreatifitas akademik, menuntut kemampuan belajar siswa yang

baik dalam aspek intelegensi.

Pembelajaran tematik memerlukan sarana dan sumber informasi yang cukup banyak dan

berguna untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang diperlukan.

Memerlukan jenis kurikulum yang terbuka untuk pengembangannya.

Page 14: Tematik makalah Sekolah Dasar

DAFTAR PUSTAKA

Paket konsep Dasar Pembelajaran Tematik Dr.S Nasution. 2001. Asas-asas Kurikulum.

Jakarta: PT.Bumi Aksara

http://www.contoh- info/makalah-pembelajaran-tematik-pada-kurikulum-ktsp/

Suryo subroto. 2005. Tata laksana kurikulum. Jakarta : PT Rineka Cipta

Diposkan oleh nina veronika ayudi

http://bdksurabaya.kemenag.go.id/file/dokumen/PEMBELAJARANTEMATIK.pdf