135

Click here to load reader

Sejarah Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

8

Page 2: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

7

Page 3: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

6

Page 4: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

5

Page 5: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

4

Page 6: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

3

Page 7: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

2

Page 8: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

1

Page 9: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Sejarah Masa Praaksara

dan Aksara 1. Ruth Friskilla2. Enda Prestia3. Dewi Astutik4. Arum Widhy Asmara5. Leni Purwaningsih 6. Indita Noviana7. Rosa Oktaviani

SMA Negeri 1 Lahat

Kelompok 5:

Page 10: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Masa Praaksara

Masa Aksara

Sejarah

Apa bedanya “Masa Praaksara dan Masa Aksara?

Page 11: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

MASA PRAAKSARA DAN AKSARA

Page 12: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Page 13: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Page 14: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Bingung?????

Page 15: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Apa arti masa Praaksara ?

Masa Praaksara adalah masa dimana masyarakat belum mengenal tulisan.

Tak perlu

bingung,anak -anak

untuk

MEMBEDAKANNYA!

!

Page 16: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Apa arti masa Aksara ?

Masa Aksara adalah masa dimana masyarakat sudahmengenal tulisan.

Page 17: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Cara Masyarakat Masa Praaksara Mewariskan Masa Lampaunya

1. Tradisi dalam Kehidupan Masyarakat, yaitu: menggunakan

“Tradisi Lisan.”

Tradisi Lisan antara lain: Mitos Legenda Dongeng

Page 18: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Cara Masyarakat Masa

Praaksara Mewariskan Masa Lampaunya

• Tradisi lisan ini diwariskan dan disebar luaskan.

• Dan tradisi lisan juga merupakan simbol identitas bersama.

• Salah satu contoh “Tradisi Lisan” yang tergolong mitos adalah mitos Kanjeng Ratu Kidul.

Page 19: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Cara Mewariskan Masa Lampau

1.Pelatihan dan peniruan.

Contohnya: Kepandaian membuat alat-alat dari batu maupun besi kita wariskan kepada generasi selanjutnya.

Page 20: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Cara Mewariskan Masa Lampau

2. Penuturan,yakni Dengan cara menuturkan secara lisan.

Artinya:Kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat diwariskan dengan cara dituturkan kepada generasi selanjutnya.

Page 21: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Cara Mewariskan Masa Lampau3. Hasil Karya,Masyarakat tak mengenal TULISAN ,

Tapi mempunyai AKAL.Akal menciptakan BUDAYABudaya untuk DIWARISKAN Diwariskan kepada

GENERASI SELANJUTNYA.

Page 22: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Jejak Sejarah terbagiDalam Folklore, Mitologi,Legenda,Upacara,dan Lagu di Berbagai Daerah.

Page 23: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

1.Folklore

Folklore adalah kebudayaan manusia

(kolektif) yang diwariskan

secara turun-temurun.

Page 24: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Ciri-ciri Folklore :

1) Folklore milik bersama karena folklore bersifat anonim, pencipta pertama sudah tidak diketahui lagi.

2) Penyebaran & pewarisannya dilakukan secara lisan.

3) Folklore hadir dalam versi yang bervariasi disebabkan penyebarannya secara lisan.

4) Folklore bersifat tradisional,yakni disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau standar.

Page 25: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

FolkloreLisan

FolkloreSebagian

Lisan

Bentuk-bentuk Folklore

FolkloreBukanLisan

Page 26: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

1. Folklore Lisan a. Puisi rakyat,misalnya pantun. Contoh: wajik klethik gula Jawa (isih cilik

sing prasaja)

b. Pertanyaan tradisional ,seperti teka-teki.

Contoh: Binatang apa yang perut,kaki,

dan ekornya semua di kepala?

Jawabnya: Kutu Kepala.

Page 27: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

1. Folklore Lisan c. Bahasa Rakyat,

seperti LOGAT : (Jawa, Banyumasan, Sunda,

Bugis,dll)

dan JULUKAN : (si pesek, si botak,si gendut)

serta,GELAR KEBANGSAWANAN

(raden mas, teuku, dll).

Page 28: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

1. Folklore Lisan d. Ungkapan tradisional,seperti PERIBAHASA/PEPATAH: Contoh: Seperti telur di ujung tanduk

(keadaan yang gawat)

Koyo monyet kena tulup atau seperti kera kena sumpit (untuk menggambarkan

orang yang bingung)

e. Cerita prosa rakyat, misalnya: mite,legenda,dan

dongeng.

Page 29: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

2. Folklore sebagian Lisan adalah folklore yang bentuknya

merupakan campuran unsur lisan & bukan unsur lisan,seperti:

Kepercayaan rakyat/takhayul

Permainan Rakyat Tarian Rakyat Adat Istiadat Pesta Rakyat Dll.

Page 30: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

2. Folklore Bukan Lisan

(non verbal folklore)

Adalah folklore yang bentuknya

bukan lisan,walaupun

cara pembuatannya diajarkan lisan.

Page 31: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

2. Folklore Bukan Lisan

(non verbal folklore)

Contohnya: Arsitektur Rakyat

(Bentuk Rumah) Kerajinan Tangan Pakaian dan

Perhiasan Dll.

Page 32: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

2. MiteMite/Mitosadalah cerita prosa

rakyat yangdianggap benar-benar

terjadi danDianggap SUCI oleh

yang empunya cerita.

Page 33: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan

Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggapbenar-benar terjadi

& bertalian dengan terjadinya tempat, alam

semesta, para dewa, adat istiadat,

kisah,percintaan dan konsep dongeng suci.

Page 34: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Contoh Mitologi:Dewi Sri (dewi padi)Nyai Roro Kidul (Ratu laut selatan)

Joko Tarub

Dewi Nawangwulan

Dan sebagainya

Page 35: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Mitologi Nyi Roro

Kidul

Page 36: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Legenda adalah

cerita prosa rakyatyang mirip dengan

mite ,yaitu

dianggap benar – benar

TERJADI Tetapi tidak dianggap

SUCI

3.Legenda...

Page 37: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Legenda...

Legenda dapat dibagi menjadi empat kelompok ,yaitu:

1. Legenda keagamaan,contohnya legenda Wali Songo.

2. Legenda tentang ALAM GAIB ,contohnya legenda tentang makhluk halus ,misalnya:

Peri Sundel Bolong

Page 38: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

3.Legenda

perorangan,contohnya: Cerita Panji Jayaparana Calon Arong ,dsb.

4.Legenda Setempat,contohnya:

Legenda Sangkuriang Legenda asal mula nama

Rawa Pening Jawa Tengah Rara Jonggrang,dsb.

Legenda...

Page 39: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

4. Lagu...Lagu adalah ragam irama suara

yang berirama atau

nyanyian.Contoh: Soleram (Riau) Potong Bebek (Nusa

Tenggara Timur) Sue Ora Jamu Rujak Ulek Bengawan Solo (Jawa) O Ina Ni Keke (Sulawesi

Utara)

Page 40: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

5. Upacara Adat

Upacara adat adalah

suatu upacara yang dilakukan

secara turun temurun

yang berlaku di suatu daerah.

Page 41: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Tradisi Sejarah Masyarakat di Berbagai Daerah Di Indonesia

a. Wayangb. Upacara Labuhanc. Upacara Gerebeg dan Sekaten Keraton Yogyakartad. Tradisi Hari Rayae. Adat & Tata Cara Penguburan f. Adat Perkawinan

Page 42: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

a.Pertunjukan Wayang

Pertunjukan wayang awalnya

merupakan upacara

pemujaan arwah nenek moyang .

Dan sekarang wayang menjadi salah satu pertunjukan

tradisional

warisan budaya leluhur.

Page 43: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Page 44: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Jenis – Jenis Wayang:a. Wayang Kulit

Page 45: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Jenis – Jenis Wayang:b. Wayang Gedhog

Page 46: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Jenis – Jenis Wayang:c. Wayang Klitik

Page 47: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Jenis – Jenis Wayang:d. Wayang Golek

Page 48: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Jenis – Jenis Wayang:e. Wayang Topeng

Page 49: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Jenis – Jenis Wayang:f. Wayang Wong (orang)

Page 50: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Jenis – Jenis Wayang:g. Wayang Beber

Page 51: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Persiapan untuk menggelar

pertunjukan wayang1.Dalang: Orang yang memainkan lakon

wayang.

Page 52: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

2. Keprak atau kecrek Logam yang digerakkan oleh

dalang pada waktu ada keributan peprangan

Persiapan untuk menggelar

pertunjukan wayang

Page 53: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

3. Blencong ; Lampu yang digunakan

untuk memainkan dan digantungkan di muka kelir.

Persiapan untuk menggelar

pertunjukan wayang

Page 54: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Hasil dari pengaruh Blencong

Page 55: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Persiapan untuk menggelar

pertunjukan wayang4. Kelir yang dibuat dari mori

Tempat dalang menancapkan dan memainkan wayang.

Page 56: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

5. Gamelan; terbagi menjadi 3

bagian yaitu:

a. Rebab b. Suling c. Gamelan

6. Kotak Penyimpanan

Persiapan untuk menggelar

pertunjukan wayang

Page 57: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Bangga ,Gakkk??? Lihat

Orang Bule mau

memainkan

Gamelan.......

Page 58: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

B. Upacara Labuhan

Upacara labuhan yaitu upacara mengirimkan

Barang dan

Sesajike tempat – tempat

yang dianggap keramat dengan maksud

sebagai penolak bala keselamatan masyarakat.

Page 59: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

B. Upacara Labuhan

Upacara Labuhan diadakan di 4 tempat :a. Parang Kusumo

Page 60: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

B. Upacara Labuhan

Upacara Labuhan diadakan di 4 tempat :b. Gunung Lawu

Page 61: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

B. Upacara LabuhanUpacara Labuhan diadakan di 4 tempat :c. Gunung Merapi

Page 62: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

B. Upacara Labuhan

Upacara Labuhan diadakan di 4 tempat :d. Dlepih

Page 63: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

B. Upacara Labuhan

Upacara Labuhan

merupakan adat turun – temurun

sejak Panembahan Senopati memegang kekuasaan di

Mataram.

Upacara ini sebagai persembahan sesaji kepada makhluk halus yang telah memberikan perlindungan bagi rakyat dari Panembahan Senopati.

Page 64: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Panembahan SENOPATI

Page 65: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Upacara Gerebeg dan

Sekaten Yogyakarta

Upacara Gerebeg dilakukan 3 kali setiap tahun baik di Keraton Yogyakarta maupun Keraton Surakarta.

Page 66: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Emangnya Pak, 3 kali setiap tahunnya , pada hari apa aja,Pak???

Page 67: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Yaitu pada hari :1. Kelahiran Nabi Muhammad

SAW(Gerebeg Maulud tanggal 12 Mulud),

2. Hari Raya Idul Fitri(Gerebeg Pasa)Pada tanggal 1 Syawal setelah umat Islam menjalankan puasa selama 1 bulan

3. Hari Idul Adha/Kurban (Gerebeg Besar)Pada tanggal 10 besar.

Page 68: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Foto-Foto Upacara Gerebegdan Sekaten Keraton Yogyakarta

Page 69: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Foto-Foto Upacara Gerebegdan Sekaten Keraton Yogyakarta

Page 70: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

d.Tradisi Hari Raya

1.Tradisi Perayaan Lebaran (Idul Fitri)

Page 71: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

d.Tradisi Hari Raya

2. Tradisi Perayaan Natal

Merry Christmas !!!!!

Page 72: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

d.Tradisi Hari Raya

3. Tradisi Perayaan Nyepi (Bagi umat Hindu)

Page 73: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

d.Tradisi Hari Raya

4. Tradisi Perayaan Waisak

Page 74: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

d.Tradisi Hari Raya5. Tradisi Perayaan Imlek

Page 75: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Bangsa Indonesia

terdiri atas bermacam-macam suku bangsa dengan adat istiadat yang berbeda

pula,

Hal inilah yang menyebabkan adat dan tata cara penguburan

yang berbeda – beda.

Ada dan Tata Cara

Penguburan

Page 76: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Pernikahan Adat Jawa

Budaya Indonesia sangat kaya akan tradisi

yang menarik dan unik ,yang harus kita PERTAHANKAN

kelangsungannya .Tradisi Jawa khususnya

yang sangat indahpenuh dengan makna.

Page 78: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

1.Pasang TarubSehari sebelum

pernikahan, biasanya gerbang rumah pengantin

perempuan akan dihiasi

Tarub atau

janur kuningyang terdiri dari berbagai macam

tumbuhan dan

daun-daunan.

Page 79: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Tumbuhan dan Daun-Daunan: Dua Pohon pisang dengan

setandan pisang masak pada masing-masing pohon, melambangkan

suami yang akan menjadi kepala rumah tangga yang baik

dan pasangan yang akan hidup baik dan bahagia dimanapun mereka

berada

(seperti pohon pisang yang mudah tumbuh

dimanapun).

Page 80: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Tumbuhan dan Daun-Daunan:Tebu Wulung

atautebu merah,

yang berarti keluarga yang mengutamakan

pikiran sehat.

Page 81: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Tumbuhan dan Daun-Daunan:Cengkir Gading

atau buah kelapa muda, yang berarti

pasangan suami istri akan saling

mencintai dan

saling menjagai dan merawat satu sama

lain.

Page 82: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Tumbuhan dan Daun-Daunan:Berbagai macam daun seperti

1. daun beringin, 2. daun mojo-koro, 3. daun alang-alang, 4. dadap serep,

Sebagai simbol kedua pengantin akan hidup aman

dan keluarga mereka terlindung dari mara

bahaya.

Page 83: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

2.Upacara Siraman

Upacara siraman ini dilangsungkan sehari sebelum akad nikah

(ijab kabul).

Pengantin putri pada upacara

siraman sebaiknya mengenakan

kain dengan motif Grompol

yang dirangkapi dengan

kain mori putih bersih

sepanjang dua meter

dan pengantin putri rambutnya terurai.

Page 84: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

2.Upacara Siraman

Page 85: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

3.Ngerik Setelah upacara Siraman,

pengantin perempuan duduk di dalam kamarnya.

Pemaes lalu mengeringkan dan memberi pewangi di

rambutnya, kemudian rambutnya dibentuk

konde. Setelah itu Pemaes mulai mendandani wajah sang

pengantin. Lalu sang pengantin akan

dipakaikan baju kebaya dan kain batik.

Page 86: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

3. NgerikFoto-fotonya:

Page 87: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Kedua orangtua pengantin perempuan menggendong anak

mereka yang melambangkan

ngentaske artinya mengentaskan

seorang anak

4.Gendhongan

Page 88: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Kendi yang digunakan untuk siraman diambil.

Ibu pengantin perempuan

Atau Pameas(untuk siraman

pengantin pria)

Atau orang yang terakhir akan memecahkan kendi dan

mengatakan: "Wis Pecah Pamore"

- artinya sekarang sang pengantin siap untuk menikah.

Page 89: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

5. Pangkas Rikmo lan Tanam Rikmo

Acara memotong sedikit rambut pengantin perempuan

dan potongan rambut tersebutditanam di rumah belakang.

Page 90: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

6.Upacara MidodareniMidodaren merupakan

upacara menjadikan sang pengantin perempuan

secantik

dewi Widodari.Dari jam 6 samapai tengah

malam,pengantin perempuan bersama kerabat keluarganya akan bercakap-

cakap dan memberikan nasihat kepada

pengantin perempuan.

Page 91: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Selama upacara midodaren berlangsung,

calon mempelai pria tidak boleh masuk

menemui keluarga calon mempelai perempuan.

Selama keluarganya berada di dalam rumah,

ia hanya boleh duduk di depan rumah ditemani oleh

beberapa teman atau anggota keluarga.

Nyantri

Page 92: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Kedua orangtua pengantin wanita

berjualan minuman dawet yaitu minuman

manis khas Solo,

para tamu membayarnya dengan uang kreweng.

Tujuan dodol dawet ini agar banyak tamu yang datang.

7.Dodol Dhawet

Page 93: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Setelah dicapai kata sepakat oleh

kedua belah pihak orang tua tentang perjodohan putra-

putrinya, maka dilakukanlah

'serah-serahan' atau disebut juga

'pasoj tukon'.

8.Serah -Serahan

Page 94: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

9.Upacara Ijab KabulYang perlu mendapatkan perhatian ialah selama upacara akad nikah pengantin putra boleh mengenakan keris (keris harus dicabut terlebih dahulu) dan kain yang dipakai oleh kedua pengantin tidak boleh bermotif

hewan begitu pula blangkon yang dipakai pengantin putra.

Page 95: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

10.Temu

Adalah hal yang

dinantikan

Page 96: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Pengantin Pria

Page 97: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Pengantin Perempuan

Page 98: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Pengantin Perempuan dan pengantin pria pun bertemu

Page 100: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

12.Wiji Padi

Page 101: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

13.PupukIBU PENGANTIN

PEREMPUANYANG

mengusap pengantin laki-laki

SEBAGAI TANDA IKHLAS

MENERIMANYA SEBAGAI BAGIAN DARI KELUARGA.

Page 102: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

14.Sindur BinayangAYAH PENGANTIN

PEREMPUAN MENUNTUN PASANGAN

PENGANTINKE KURSI PELAMINAN,

ibu pengantin perempuan

menyampirkan kain sindur

sebagai tanda bahwa sang ayah menunjukkan

jalan menuju kebahagiaan dan sang

ibu memberikan dukungan

Moral.

Page 103: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

15.PangkonPasangan pengantin duduk di pangkuan ayah pengantin

perempuan, dan sang ayah akan berkata bahwa berat mereka sama,

berarti bahwa cinta mereka sama-sama kuat dan juga sebagai tanda kasih

sayang orang tua terhadap anak dan menantu sama besarnya.

Page 104: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

16.TanemAyah pengantin

perempuan mendudukkan pasangan

pengantin di kursi pengantin

sebagai tanda merestui pernikahan

mereka dan memberikan

berkat.

Page 105: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

17.Tukar KalpikaMula-mula, pengantin priameninggalkan kamarnya dengan diapit oleh anggota laki-laki keluarga (saudara laki-laki dan paman-paman). Seorang anggota keluarga yang dihormati terpilih

untuk berperan sebagai kepala rombongan.

Page 106: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

17.Tukar KalpikaPada waktu yang sama, pengantin perempuanjuga meninggalkan kamar sambil diapit oleh bibi-bibinyaUNTUK MENEMUI PENGANTIN PRIA. Sekarang kedua pengantin duduk di meja dengan wakil-wakil dari masing-masing keluarga, dan kemudian saling menukarkan cincin sebagai tanda

Cinta

Page 107: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

18. Kacar KucurPasangan pengantin berjalan

dengan memegang jari kelingking pasangannya,

ke tempat ritual kacar-kucur .Pengantin pria akan menuangkan

kacang kedelai, kacang tanah, beras, jagung, beras ketan,

bunga dan uang logam (jumlahnya harus genap)

ke pangkuan perempuan sebagai simbol pemberian nafkah.

Page 108: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

18. Kacar KucurSedangkan,Pengantin perempuan

menerima hadiah ini

dengan dibungkus kain

putih yang ada di pangkuannya

sebagai simbol istri

yang baik dan peduli.

Page 109: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

19. Dahar KlimahKedua pengantinsaling menyuapi nasi satusama lain yang melambangkankedua mempelai akan hidup bersama dalam susah dan senang dan saling menikmatimilik mereka bersama.

Page 110: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

20. Rujak Degan Acara pembuka

untuk anak pertama,

memohon supaya segera memiliki anak.

Rujak degan artinya agar

dalam pernikahan selalu sehat sejahtera.

Page 111: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

21.Bubak KawahAcara perebutan alat-alat dapur

untuk anak pertama. Artinya agar pernikahan

keduanya sehat dan sejahtera.

Page 112: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

22. MertuiOrang tua pengantin perempuan menjemput

orang tua pengantin laki-laki di depan rumah untuk berjalan bersama

menuju tempat “Upacara. “

Kedua ibu berjalan di depan, kedua ayah di belakang. Orangtua

pengantin pria duduk di sebelah kiri pasangan

pengantin, dan sebaliknya.

Page 114: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

23. Sungkeman

Sungkeman untuk memohon restu pada orang tua.

Page 115: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

24. Resepsi PernikahanSetelah semua upacara

selesai dilakukan, saatnya untuk resepsi

pernikahan dan para tamu mulai makan

makanan dan minum minuman

tradisional Jawa dengan disertai tari

tradisional Jawa dan musik gamelan.

Acara foto-foto dan salam-salaman dengan kedua

pengantin juga dilangsungkan.

Page 116: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Foto-Fotonya:

24. Resepsi Pernikahan

Page 117: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

ADAT PERKAWINAN ACEH

(BANDA ACEH)

Page 118: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

1. PERSIAPAN DAN PEMBUKAAN

A. Jak Keumalen / Cah Roet adalah sebagai tahap awal dalam menjajaki /merintis

B. Jak Lake Jok Theulangke / Jak Ba RanubMeminang/Lamaran

Ortu pihak linto memberi theulangke (utusan) dengan membawa sirih, kue-kue dan lain-lain. Pada theulangke, pihak linto sudah mulai mengemukakan hasratnya kepada putri yang dimaksud.

C. Jak ba tanda / Bawa tandaHal ini dimaksudkan untuk memperkuat (tanda jadi)

Page 119: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

2. PERNIKAHAN

Pernikahan ada 2 macam :

1. Nikah gantung

2. Nikah langsung

Page 120: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

PENGANTIN GAYO (Ach Tengah)

Tanah Gayo berada di Aceh tengah, yaitu Takengon, yang dikenal juga dengan Aceh Lut. Bukan hanya Danau Laut Tawar-nya yang indah dan dingin bersuasana “puitis”, prosesi adat pengantinya pun unik. Busana, tata rias dan aksesoris dan sanggul nan spesifik serta khas, mencirikan budaya yang melambangkan kejayaan masyarakat Gayo.

RISIK KONO,)

MUNGINTE,

Page 121: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

STATUS PERKAWINA

N

Di Gayo zaman silam, ada 2 macam Yakni :1. perkawinan juelen/ango 2. perkawinan angkap

Page 122: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

MEULABOH terletak di pesisir barat Aceh, dengan masuknya

pengaruh kebudayaan Eropa, China dan Hindia

akan menampakkan dominasi budaya luar

tersebut, termasuk prosesi acara

perkawinannya.

BOMERIASIKH (Aceh Barat)

Page 123: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

MERISIK, sebelum lamaran, pihak CMW (Linto Baro) mengirim utusan seorang utusan (teulangke) biasanya tante CMP, untuk memantau sikon tentang CMW (Dara Baro) apakah sang gadis sudah ada yang melamar atau belum. Bila informasi serta lamaran diterima , maka ditentukan hari untuk Jak Ba Ranub(membawa sirih) dan memberi Jak Ba Tanda berupa perhiasan emas sebagai tanda pengikat. Dalam kesempatan itu juga dibicarakan tentang jadwal prosesi pernikahan. Jika dalam kesepakatan tersebut pihak CMW membatalkan ikatan tersebut maka pihak CMW berkawajiban membayar 3 kali lipat (kalau adat Gayo hanya 2 kali lipat) dan jika pihak CMP yang membatlkan maka tanda pengikat tersebut dianggap gangus.

Merisik

Page 124: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

BO’H GACA (Pemberian inai = Midodareni/adat jawa), 7 hari sebelum hari “H”, dirumah CMW diadakan acara peu ek sampangan, yaitu mendekor langit-langit rumah dengan kain yang ditata rapi lalu diletakkan bulan bintang dari sulaman benang emas. Dibawah sampangan kemudian dibuat pelaminan untuk bersanding dan diletakkan kasur meusujo(tempat duduk untuk CMW saat acara BO’H GACA, dalam kesempatan ini CMW diukir telapak tangan dan tumit kakinya dengan inai, setelah itu dia boleh berhandai-handai dengan keluarga dan teman-temannya sampai larut malam, malam ber’inai ini bisa berlangsung sampai tengah malam.

BO’HGACA

Page 125: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

SEUMANO

DARA BARO

(Sira

man)

sebelum siraman dimulai, terlebih dahulu dilakukan acara peusijuek

(upacara tepung tawar)  CMW dipangku oleh keluarga terdekatnya. Air siraman diletakkan dalam 7 buah bokor yang telah dibungkus dengan

kain warna-warni, salah satunya diletakkan bo’h jeruju(sebentuk

burung terbuat dari janur).

Page 126: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Di bagi menjadi 3 :a. Historiografi TradisionalCiri-ciri dari historiografi tradisional =

1. Religio Sentris, artinya segala sesuatu dipusatkan pada raja/keluarga raja (keluarga istana).2. Bersifat Feodalistis-aristokratis3. Religio matis4. Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan hal-hal yang nyata

D. Perkembangan Penulisan Sejarah di

Indonesia

Page 127: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

5. Tujuan penulisan sejarah tradisional untuk menghormati dan meninggikan kedudukan “RAJA”6. Bersifat regio-sentris (kedaerahan)7. Raja dianggap mempunyai kekuatan gaib

D. Perkembangan Penulisan Sejarah di Indonesia

Page 128: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

b. Historiografi Kolonial

Membahas penjajahan Belanda atas bangsa Indonesia oleh Belanda.Contoh historiografi Kolonial, antara lain sebagai berikut :

1) Indonesian Trade and Society karangan Y.C.Van Leur.

2) Indonesian Sociological Studies karangan Schrieke.

3) Indonesian Society in Transition karangan Wertheim.

Page 129: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

c. Historiografi NasionalCiri-cirinya :

1. Mengingat adanya character and nation building.

2. Indonesian Sentris.

3. Sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia.

4. Ditulis oleh asli orang Indonesia, mereka menjiwai dan tak lupa membuatnya dalam nemtuk ILMIAH.

Page 130: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Contoh Historiografi Nasional, antara lain :1. Sejarah Perlawanan-perlawanan Terhadap

Kolonialisme dan Imperialisme editor Sartono Kartodirjo.

2. Sejarah Nasional Indonesia, Jilid I sampai dengan VI, editor Sartono Kartodirjo.

3. Peranan Bangsa Indonesia dalam Sejarah Asia Tenggara, karya R.Moh.Ali.

4. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Jilid I sampai dengan XI karya A.H.Nasution, dsb.

Page 131: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

WWW.YOUR-COMPANY-URL.COM

2. Perkembangan Penulisan Sejarah di

Indonesia• Sejarah Lama1. Disebut sejarah konvensional, sejarah

tradisional.2. Mono dimensional3. Pemaparan deskripstif-naratif4. Ruang cakup terbatas5. Tama terbatas (sejarah politik

lama/sejarah ekonomi lama)6. Tanpa pendekatan ilmu-ilmu sosial7. Para pelaku condong terhadap RAJA-

RAJA

Page 132: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

B. Sejarah Baru

1. Disebut sejarah baru, sejarah ilmiah/sejarah TOTAL

2. Multi Dimensional3. Para pelaku segala lapisan masyarakat4. Tema luas dan BERAGAM5. Ruang cakup luas, termasuk PENGALAMAN6. Pemaparan analitis-kritis7. Menggunakan pendekatan interdisiplin

ilmu-ilmu sosial. (politokologi, ekonomi, sosiologi, antropologi, geografi, demografi, spikologi).

Page 133: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

3. Sejarah di Tengah Konsep-konsep Ilmu-Ilmu

Sosiologi Para sejarawan mulai mengenal dan

menggunakan sejumlah konsep-konsep.

Contohnya :

Konsep Pendekatan Disipliner.

Revolusi Amerika atau Perang Kemerdekaan Amerika, misalnya tidak cukup dipahami permukaan saja sebagai suatu konflik/ perang antara Inggris dan Koloni-kolomi Amerika.

Page 134: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Konflik itu dapat dilihat dari dimensi-dimensi lain perspektif polotik melihat sebagai suatu PEREBUTAN KEKUASAAN ;

Perspektif sosiologis melihat sebagai interaksi yang tidak semetris antara orang-orang Inggris induk dengan para koloninya.

Page 135: Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara

Thank You

For Your

Attentio

n