14
TESIS “PENGARUH MOTIVASI KERJA GURU, MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA GURU SMP MUHAMMADIYAH 1, 2, DAN 3 YOGYAKARTA” Wahyu Syamrohani NIM : 08081060 Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Untuk Mememuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Dalam Bidang Manajemen Pendidikan 1

Pengaruh motivasi kerja guru, manajemen tekonologi informasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAB I

Citation preview

Page 1: Pengaruh motivasi kerja guru, manajemen tekonologi informasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru

TESIS

“PENGARUH MOTIVASI KERJA GURU, MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA GURU SMP

MUHAMMADIYAH 1, 2, DAN 3 YOGYAKARTA”

Wahyu SyamrohaniNIM : 08081060

Diajukan KepadaProgram Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Untuk MememuhiPersyaratan Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Dalam Bidang Manajemen Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA2011

1

Page 2: Pengaruh motivasi kerja guru, manajemen tekonologi informasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesatnya kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta

meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah

pola dan cara kegiatan bisnis, industri, perdagangan, dan pemerintahan.

Perkembangan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan informasi telah

menjadi paradigma global yang dominan. Kemampuan untuk terlibat

secara efektif dalam revolusi jaringan informasi akan menentukan masa

depan kesejahteraan bangsa.

Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan pelaksanaan

kurikulum oleh suatu lembaga pendidikan agar dapat mencapai tujuan

pendidikan yang ditetapkan. Sekolah sebagai salah satu lembaga

pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk memberikan

bantuan kepada siswa agar memperoleh pengalaman pendidikan yang

diperlukan. Dan guru merupakan bagian dari setiap kebijakan kurikulum

yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu proses pembelajaran.

Namun demikian guru bukanlah penanggung jawab mutlak terhadap usaha

pencapaian tujuan pendidikan karena lingkungan belajar siswa bukan

hanya di sekolah tetapi juga di lingkungan tempat tinggal mereka. Oleh

sebab itu berhasil atau tidaknya usaha pencapaian tujuan pendidikan

2

Page 3: Pengaruh motivasi kerja guru, manajemen tekonologi informasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru

tersebut sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik

ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal.

Lingkungan sosial sekolah yang terdiri dari para guru, karyawan

administrasi, pegawai kebersihan, dan teman-teman sekelas berpengaruh

pada kegiatan belajar siswa. Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata

tertib dan bekerja dengan baik tentu memberikan pengaruh positif

terhadap proses belajar-mengajar di kelas. Selain kedisiplinan semua staf,

proses belajar-mengajar juga dipengaruhi oleh interaksi yang ada dalam

proses tersebut. Interaksi yang baik antara guru dengan guru, guru dengan

siswa, serta siswa dengan siswa akan menciptakan kondisi belajar yang

menyenangkan.

Penemu ilmu suggestologi Grogi Lozalov (Porter dkk., 1999),

dalam ilmu suggesti diungkapkan metode yang dikenal secara kolektif

sebagai pembelajaran dipercepat, menunjukkan bahwa pengaruh guru

sangat jelas terhadap kesuksesan murid. Pendapat ini diperkuat oleh

Michael Gazzaniga (Porter dkk., 1999) yang berpendapat dorongan

biologis alamiah itu sederhana, kemampuan atau keterampilan baru akan

berkembang jika diberikan lingkungan model yang sesuai. Guru adalah

faktor penting dalam lingkungan belajar dan kehidupan siswa. Karena saat

itu guru juga berperan sebagai rekan belajar, model, pembimbing,

fasilitator dan penggubah kesuksesan siswa.

3

Page 4: Pengaruh motivasi kerja guru, manajemen tekonologi informasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru

Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab XI pasal 39 ayat 2 (Undang-

undang RI No. 20 Tahun 2003, 26: 2003) menyatakan bahwa,

“Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama pendidikan pada

perguruan tinggi”

Pasal tersebut menunjukan kepada guru, bahwa guru adalah

pendidik yang merupakan tenaga profesional yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dari perencanaan,

pelaksanaan pembelajaran sampai dengan evaluasi dan tindak lanjut

pembelajaran. Evaluasi dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses

kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik, yang hasilnya dapat

dijadikan umpan balik bagi guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pelaksanaan pembelajaran yang dilakukannya.

Salah satu tanda bahwa proses pembelajaran yang berhasil adalah

diperolehnya nilai hasil evaluasi yang baik oleh peserta didik, sehingga

dengan nilai yang didapatnya itu terpenuhi persyaratan untuk dapat

melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi,

sebaliknya proses pembelajaran dikatakan tidak berhasil ditandai dengan

diperolehnya nilai oleh peserta didik, tetapi tidak dapat digunakan untuk

4

Page 5: Pengaruh motivasi kerja guru, manajemen tekonologi informasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru

memenuhi persyaratan melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan

selanjutnya yang lebih tinggi.

Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utata. Proses

pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian

perbuatan guru dan siswa atas dasar timbal balik yang berlangsung dalam

situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan

timbal balik itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses

pembelajaran. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti

yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara gutu dengan siswa, tetapi

berupa interaksi edukatif.

Sistem pembelajaran manapun, guru menjadi bagian yang tidak

terpisahkan, dalam proses pembelajaran guru berperan dan bertanggung

jawab dari merencanakan dan melaksanakan pembelajaran di sekolah.

Sebagai pengajar guru seharusnya mampu menciptakan situasi yang

kondusif, mampu mengelola kelas, mampu menguasai materi pelajaran,

mampu menguasai teori belajar dan terampil menerapkan berbagai metode

dalam menyampaikan materi kepada peserta didik sehingga pelaksanaan

proses pembelajaran yang dilakukan guru adalah pekerjaan yang tidak

dapat digantikan oleh orang lain.

Sudjana (2002: 13), pekerjaan yang bersifat professional adalah

pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang secara khusus

disiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang

5

Page 6: Pengaruh motivasi kerja guru, manajemen tekonologi informasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru

karena tidak dapat atau tidak memperoleh pekerjaan lain. Kemampuan

professional yang harus dimiliki seorang guru menurut Glasser (Sudjana,

2002: 13), adalah (1) menguasai bahan pelajaran, (2) kemampuan

mendiagnosa tingkah laku siswa, (3) kemampuan melaksanakan proses

pengajaran, (4) kemampuan mengukur proses belajar siswa.

Dalam suatu organisasi atau instansi, kepemimpinan berkaitan

dengan pengarahan kepada pegawai untuk melakukan pekerjaan. Ini

menjadi bagian penting dalam memahami perilaku kerja. Beberapa

penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk

memimpin bawahan. Ini tergantung pada pemimpinnya, bawahan, dan

situasi yang ada. Pemimpin yang baik pasti akan mendapatkan hasil

pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin

yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka

tidak hanya melihat posisinya sebagai pemimpin yang menghendaki

segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula bekerja dalam struktur

yang ada secara efektif.

Permasalahan-permasalahan tersebut harus dicari solusinya.

Karena permasalahan yang berkaitan dengan kondisi intern dan ekstern

guru sangat berpengaruh terhadap kinerjanya. Salah satu solusinya dengan

melakukan penelitian-penelitian yang relevan.

6

Page 7: Pengaruh motivasi kerja guru, manajemen tekonologi informasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, terlihat

bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi guru dalam kinerja

mengajarnya, yaitu :

1. Faktor dari dalam diri guru, diantaranya motivasi kerja guru dan

kemampuan manajemen TI yang dapat memberikan pengaruh yang

berbeda pada kinerja guru.

2. Faktor dari luar diri guru, salah satunya adalah kepemimpinan yang

berperan penting pada kinerja guru.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini

yang dikaji dan diteliti lebih mendalam mengingat luasnya masalah yang

berhubungan dengan kinerja guru yaitu hanya pengaruh motivasi kerja

guru, manajemen TI dan kepemimpinan terhadap kinerja guru SMP

Muhammadiyah 1, 2, dan 3 Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka dalam penelitian ini

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Sejauh mana pengaruh motivasi kerja guru, manajemen TI, dan

kepemimpinan terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah 1, 2, dan 3

Yogyakarta ?

7

Page 8: Pengaruh motivasi kerja guru, manajemen tekonologi informasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru

2. Sejauh mana pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SMP

Muhammadiyah 1, 2, dan 3 Yogyakarta ?

3. Sejauh mana pengaruh manajeman TI terhadap kinerja guru SMP

Muhammadiyah 1, 2, dan 3 Yogyakarta ?

4. Sejauh mana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja guru SMP

Muhammadiyah 1, 2, dan 3 Yogyakarta ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Mengetahui sejauh mana pengaruh motivasi kerja guru, manajemen TI,

dan kepemimpinan terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah 1, 2

dan 3 Yogyakarta.

2. Mengetahui sejauh mana pengaruh motivasi kerja guru terhadap

kinerja guru SMP Muhammadiyah 1, 2 dan 3 Yogyakarta.

3. Mengetahui sejauh mana pengaruh manajeman TI terhadap kinerja

guru SMP Muhammadiyah 1, 2 dan 3 Yogyakarta.

4. Mengetahui sejauh mana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja

guru SMP Muhammadiyah 1,2 dan 3 Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sabagai

berikut :

8

Page 9: Pengaruh motivasi kerja guru, manajemen tekonologi informasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan motivasi dan arahan bagi peneliti

untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang profesional.

2. Bagi Guru

Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi proses

belajar mengajar yang telah dilaksanakan, sehingga untuk kegiatan

berikutnya dapat berjalan lebih baik dan sukses.

3. Bagi Pengetahuan

Dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan

referensi bagi peneliti yang lain.

G. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan penafsiran maka perlu dikemukakan

beberapa batasan pengertian yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Motivasi kerja guru adalah besarnya skor yang diperoleh guru dari

angket mengenai pengaruh motivasi kerja guru yang berasal dari

motivasi kerja guru.

2. Pengaruh manajemen TI adalah upaya guru untuk mengelola dan

merencanakan pemanfaatan berbagai media TI yang optimal. Dengan

kata lain ialah kegiatan-kegiatan untuk mengelola, merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran yang optimal bagi terjadinya proses

belajar-mengajar. Besarnya skor dinyatakan dari angket pengaruh

manajemen TI yang diperoleh dari guru.

9

Page 10: Pengaruh motivasi kerja guru, manajemen tekonologi informasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru

3. Pengaruh kepemimpinan adalah besarnya skor yang diperoleh guru

dari angket mengenai pengaruh kepemimpinan yang berasal dari

kepemimpinan di sekolah.

4. Kinerja guru adalah tinggi rendahnya skor kinerja guru yang diperoleh

dari angket mengenai kinerja guru.

10