36

Pencemaran lingkungan

  • Upload
    adraufaa

  • View
    28.973

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pencemaran lingkungan

Citation preview

Page 1: Pencemaran lingkungan
Page 2: Pencemaran lingkungan

Keseimbangan Lingkungan

Macam-macam Pencemaran LIngkungan

Perubahan lingkungan

Limbah dan permasalahannya

pendahuluan

Artikel

Muhammad Fuad Fahrudin1110016100045

Video

Page 3: Pencemaran lingkungan

Pendahuluan Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar organisme.

Lingkungan terdiri atas semua benda mati dan makhluk hidup lain yang terdapat di sekitar organisme tersebut.

Lingkungan yang sesuai akan mampu menunjang kehidupan organisme yang ada pada ekosistem. Proses ekosistem akan terus berjalan dengan teratur. Daur materi, aliran energi, dan produktivitas lingkungan terjamin. Kondisi ini akan terus bertahan manakala komponen-komponen ekosistem berada dalam keadaan seimbang.

Lingkungan tidak dapat mendukung jumlah kehidupan yang tanpa batas, Kehidupan senantiasa berubah, begitu juga dengan lingkungan. Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia atau kejadian alam seperti letusan gunung berapi, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Perubahan lingkungan yang terjadi, baik yang dilakukan oleh manusia atau kejadian alam dapat bersifat positif, artinya bermanfaat bagi kesejahteraan manusia dan bersifat negatif yang merugikan bagi kehidupan manusia. Perubahan lingkungan terjadi apabila ada perubahan dalam daur biologi atau daur biogeokimia.

Page 4: Pencemaran lingkungan

Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena beberapa hal yaitu jika komponen-komponen yang ada terlibat dalam aksi interaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan, serta proses pemindahan energi dan siklus biogeokimia dapat berlangsung.

Keseimbangan lingkungan dapat terganggu apabila terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem.

dalam suatu ekosistem akan senantiasa terjadi fluktuasi atau grafik naik turun secara teratur. Proses itu akan terus berjalan secara berkesinambungan dan tanpa menimbulkan guncangan ekosistem. Hal ini akan terjadi selama lingkungan tersebut berada dalam keadaan seimbang. Pada lingkungan yang berada dalam keseimbangan tidak akan terjadi peningkatan populasi komponen biotik tertentu secara mencolok.

Keseimbangan Lingkungan

Manusia dan lingkungan

Teknologi dan lingkungan

Page 5: Pencemaran lingkungan

Manusia dan lingkungan Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia seperti

penebangan hutan, penggunaa pestisida pada tanaman dll. Penebangan hutan berarti menghilangkan sebagian besar produsen

dalam suatu ekosistem. Karena itu akan menyebabkan kepunahan sebagian flora dan fauna yang ada di hutan tersebut. Pengaruh yang lainnya, dengan pembukaan hutan akan menyebabkan perubahan dalam daur hidrologi.

penggunaan pestisida maupun pupuk yang berlebihan juga akan menyebabkan perubahan lingkungan. Pemasukan limbah, seperti pupuk anorganik pada perairan akan menyebabkan bertambahnya zat hara yang lebih besar dibandingkan dengan yang dapat diserap pada daur biologi dalam proses penguraian dan fotosintesis.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan. seperti, Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain, menebang hutan secara selektif, melakukan reboisasi, mencegah terjadinya kebakaran hutan, pangadaan taman nasional, dan lain-lain. Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain. Tidak membuang sampah sembarangan. Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan.

Page 6: Pencemaran lingkungan

Pada tahun 1979, James Lovelock, seorang ilmuwan inggris yang bukan ahli ekologi, mengajukan sebuah teori mengenai

kehidupan yang dinamakannya Teori Gaia, menurut nama dewi bumi dalam mitologi Yunani. Dasar dari teori ini adalah bahwa

bumi merupakan organism yang memiliki kemampuan mengatur dirinya sendiri, yang menyesuaikan diri dengan berbagai

perubahan untuk mempertahankan kondisi yang memungkinkan adanya kehidupan. Teori Lovelock mengandalkan bahwa kehidupan di bumi akan terus berlangsung, apapun yang

dilakukan manusia terhadap bumi. Masalahnya adalah bahwa mungkin saja manusia tidak termasuk dalam bentuk kehidupan

yang mampu bertahan hidup.

Sumber: Pollock,2000

Tokoh

Page 7: Pencemaran lingkungan

Teknologi dan kseimbangan lingkungan

Sejak ilmu dan teknologi dikembangkan, kemampuan manusia untuk mengeksploitasi lingkungan semakin mudah. Dengan ilmu dan teknologi, manusia dapat menciptakan alat dan bahan yang dapat mempermudah kerjanya. Pembabatan hutan, pengolahan lahan pertanian, pemberantasan hama, pengguanaan pupuk buatan, dll.

• kemudahan dan kesejahteraan tersebut dapat mengubah pola hidup manusia yang cenderung konsumtif.

• peningkatan populasi manusia, peningkatan kebutuhan hidup, kemudahan mengeksploitasi lingkungan, serta perubahan pola tingkah laku manusia akan meningkatkan tekanan terhadap komponen ekosistem lainnya. Hal inilah yang selanjutnya akan menyebabkan terjadinya krisis lingkungan.

• Pendirian pabrik akan meningkatkan pengunaan bahan bakar, seperti batu bara, minyak bumi, gas alam, dan lain-lain serta akan menghasilkan berbagai zat sisa yang akan mengganggu keseimbangan lingkungan.

Page 8: Pencemaran lingkungan

Pada tahun 1962, sebuah buku yang ditulis Rachel Carson berjudul Silent Spring (Musim Semi yang Senyap) menarik

perhatian umum terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh bahan-bahan kimia. Dalam bukunya, Carson menyajikan bukti bahwa insektisida tidak sekedar membunuh hama. Konsumen sekunder memangsa serangga yang terkena semprotan bahan kimia tersebut dan dengan demikian membangun tumpukan pestisida di dalam tubuhnya. Bahan-bahan kimia ini semakin banyak menumpuk pada setiap peningkatan jenjang piramida

trofik sehingga ada bahaya yang serius yang mengancam makhluk di puncak rantai makanan, termasuk manusia.

Sumber: Pollock,2000

Tokoh

Page 9: Pencemaran lingkungan

Macam-macam pencemaran lingkungan

Pencemaran air

Pencemaran udara

Pencemaran tanah

Page 10: Pencemaran lingkungan

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.

Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambah jumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan.

Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi.

pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya.

Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah/limbah industri secara

sembarangan tidak membuang sampah ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan

bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.

Page 11: Pencemaran lingkungan

Eutrofikasi merupakan problem lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah fosfat (PO 4

3-), khususnya dalam ekosistem air tawar.

Eutrofikasi adalah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrient yang berlebihan ke dalam ekosistem air. Air dikatakan eutrofik jika konsentrasi total phosphorus (TP) dalam air berada dalam rentang 35-100 µg/L.Eutrofikasi merupakan sebuah proses alamiah di mana danau mengalami penuaan secara bertahap dan menjadi lebih produktif lagi tumbuhnya biomassa. Proses alamiah ini, oleh manusia dengan segala aktuvitas modernnya, secara tidak disadari dipercepat menjadi dalam hitungan beberapa decade atau bahkan beberapa tahun saja. Maka tidaklah mengherankan jika eutrofikasi menjadi masalah di hampir ribuan danau di muka bumi, sebagaimana di kenal lewat fenomena algal bloom.

Page 12: Pencemaran lingkungan

Macam-macam pencemaran lingkungan

Page 13: Pencemaran lingkungan

Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.

Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas kendaraan bermotor dan tranportasi laut.

Gas-gas asap merupakan oksdidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar. Di antaranya adalah oksida karbon (CO2 dan CO), oksida belerang (SO2 dan SO), serta oksida zat lemas (NO dan NO2). Di samping itu, polutan udara jug adapt berupa persenyawaan hidrokarbon, seperti CH4 dan CFCs, debu tanah, karbon asbes, timbale, asm sulfat, asm nitrat, pestisida, serta berbagai jenis zat lainnya

Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran udara antara lain adalah efek rumah kaca.

Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph fourier pada 1842, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.

Page 14: Pencemaran lingkungan

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.

Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.

Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

Page 15: Pencemaran lingkungan

Macam-macam pencemaran lingkungan

Page 16: Pencemaran lingkungan

• Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.

• Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

• Lingkungan adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup. Manusia sebagai makhluk yang memiliki akal, tentu bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan. Dengan menjaga keseimbangan dari lingkungan itu sendiri, tingkat pencemaran bisa diminimalkan.

• Terdapat beberapa cara untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar, antara lain yaitu dengan cara remediasi dan bioremediasi.

Page 17: Pencemaran lingkungan

• Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.

• Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanahdengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri), bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun. Salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapatberp[eran langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung karena kemampuannya menyerap unsurl logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya

Page 18: Pencemaran lingkungan

Macam-macam pencemaran lingkungan

Page 19: Pencemaran lingkungan

Pembabatan hutan

Penggunaan pestisida

Penyederhanaan ekosistem

Perubahan lingkungan Terputusnya sebagian rantai makanan pada suatu

ekosistem menyebabkan terganggunya daur materi dan aliran energi. Selanjutnya, akan diikuti keguncangan terhadap keseimbanhan lingkungan. Berubahnya keseimbangan akan mengakibatkan berbagai dampak.

Page 20: Pencemaran lingkungan

Pembabatan hutan Hutan merupakan salah satu ekosistem klimaks

yang mantap. Sejalan dengan meningkatnya populasi manusia, kawasan hutan diubah menjadi berbagai kepentingan seperti untuk lahan pertanian, perumahan, industri, perdagangan, perkantoran, dan lain-lain.

Pembukaan hutan untuk berbagai kepentingan lain dilakukan dengan melakukan pembakaran. Pembakaran hutan akan berdampak besar terhadap tata air tanah dan kelangsungan daur hidrologi tersebut.

Dengan melakukan pembakaran hutan, berarti membunuh semua komponen biotik yang ada. Berarti hilanglah sebagian plasma nutfah. Produsen, konsumen, maupun mikroba akan punah.

Page 21: Pencemaran lingkungan

Perubahan lingkungan

Page 22: Pencemaran lingkungan
Page 23: Pencemaran lingkungan

Penggunaan pestisida Pestisida adalah bahan kimia yang biasa

dipergunakan untuk memberantas hama. Salah satu sifat pestisida adalah sulit terurai, tetapi mudah larut dalam lemak dan jaringan lemak. Contoh pestisida yang memiliki sifat-sifat di atas adalah DDT (dichloro diphenil triclorethane).

Dalam intensifikasi pertanian, diperlukan penambahan pemakaian pupuk dan pestisida pemberantas hama. Pupuk yang dipergunakan untuk meningkatkan produksi pertanian dalam intensifikasi adalah jenis pupuk buatan, seperti urea, ZA, KCl, NPK, TSP, dan lain-lain.

Kelebihan pupuk organik tersebut dapat menyebabkan berubahnya derajat keasaman (pH) tanah. Keadaan ini dapat mempengaruhi kehidupan mikroba dan fauna tanah. Di samping itu, akan berpengaruh terhadap kemampuan tumbuhan dalam penyerapan zat hara.

Tahukah anda ??

Page 24: Pencemaran lingkungan

Perubahan lingkungan

Page 25: Pencemaran lingkungan

Dalam pertanian modern yang intensif, sistem monokultur atau budi daya tanaman pangan yang terdiri atas satu spesies tanaman seringkali ditanam di lahan yang luas. Praktik semacam ini menimbulkan masalah tersendiri. Hal itu memungkinkan beberapa spesies hama untuk berkembangbiak dalam jumlah amat besar, karena makanan yang tersedis tidak terbatas. Cara pengendaliannya biasanya menyemprot tanaman itu dengan pestisida. Akibatnya, spesies hama mengembangkan resistensi terhadap pestisida dan tanaman pangan tersebut mengandung bahan-bahan kimia yang membahayakan bagi kesehatan manusia. Di samping itu, bahan-bahan kimia yang tidak dapat diuraikan secara alamiah sedikit demi sedikit masuk dan mencemari lingkungan.

Sumber: Pollock, 2000

Dampak pestisida

Page 26: Pencemaran lingkungan

Penyederhanaan ekosistem Untuk meningkatkan produksi pertanian, manusia melakukan intensifikasi

pertanian. Salah satu usaha yang dikembangkan adalah penggunaan bibit unggul. Untuk dapat menghasilkan produksi tinggi, pengembangan bibit unggul harus dibudidayakan dengan sistem monokultur. Monokultur adalah membudidayakan tanaman spesies pada suatu lahan tertentu.

Pemuliaan tanaman yang diikuti budi daya tanaman sistem monokultur akan mengakibatkan terjadinya penyederhanaan keanekaragaman hayati.

Dampak selanjutnya akan diikuti terjadinya penyederhanaan ekosistem. Dan selanjutnya terjadilah perubahan pola daur materi dan energi. Hal ini terjadi karena intensifikasi cenderung membentuk ekosistem yang monokultur.

Page 27: Pencemaran lingkungan

Limbah dan permasalahannya

Limbah

Pengolahan limbah

Page 28: Pencemaran lingkungan

limbah• Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik

industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis dan dapat mengganggu ekosistem lingkungan tersebut.

• Toksikologi lingkungan yaitu pengetahuan yang mempelajari efek substansi toksik (beracun) yang terdapat di lingkungan alam maupun binaan dan mempelajari dampak atau resiko keberadaan substansi tersebut terhadap makhluk hidup.

• Berdasrkan PP RI No. 18 tahun 1999 yang dimaksud limbah B3 yaitu semua abahan senyawa baik padat, cair, ataupun gas yang mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa tersebut.

• Limbah B3 diidentifikasikan sebagai bahan kimia dengan satu atau lebih karakteristik, yaitu mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif.

Page 29: Pencemaran lingkungan

Beberapa bahan kimia yang tergolong limbah B3 anatara lain

Air raksa/merkuri (Hg) Kromium (Cr) Tenbaga (Cu) Timah hitam (Pb) Pestisida Karbon monoksida (CO) Sulfur oksida (SO2)

Limbah dan permasalahannya

Page 30: Pencemaran lingkungan

Pengolahan limbah• Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas

menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca

• Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah satu pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis. Prinsip-prinsip Produksi Bersih adalah Prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan Prinsip 4R yaitu Reduce, Rauce, Recycle dan Replace.

Page 31: Pencemaran lingkungan

Reduce

Rauce

Recycle

Replace

Limbah dan permasalahannya

Page 32: Pencemaran lingkungan

Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.Untuk menerapkan prinsip ini beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain: Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah

kantong plastic pembungkus barang belanja Membeli kemasan isi ulang untuk sampo dan sabun

daripada membeli botol baru setiap kali habis. Membeli susu, makanan kering, detergen dan laian-lain

dalam paket yang besar daripada membeli paket kecil untuk volume yang sama

Page 33: Pencemaran lingkungan

Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah. Untuk menerapkan prinsip ini beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:

Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah. Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja

untuk pembungkus. Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk

kerajinan tangan, perangkat pembersih, maupun berbagai keperluan lainnya.

Page 34: Pencemaran lingkungan

Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Daur ulang sendiri memang tidak mudah karena terkadang dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus, tetapi ada bebrapa hal yang minimal dapat kita lakukan Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas

untuk didaur ulang. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk

didaur ulang. Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang

lainnya hasil daur ulang.

Page 35: Pencemaran lingkungan

Replace (Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dnegan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidka bisa didegradasi secara alami.

Page 36: Pencemaran lingkungan

Bakteri pendegradasi limbah minyak bumi

Pujawati sryatmana berhasil menemukan mikroorganisme pendegradasi limbah minyak bumi. Penemuannya tersebut dituangkan dalam disertasi yang berjudul “Biodegradasi Hidrokarbon Minyak Bumi dengan Penambahan Azotobacter chroococcum AC04 sebagai Bakteri Penghasil Biosurfaktan”.

Disertasi ini mengangkat permasalahan limbah minyak bumi yang toksisitasnya tinggi dan lambat terdegradasi secara alami. Senyawa hidrokarbon minyak bumi memiliki karakteristik toksik,

karsinogenik, mutagenik dan berpotensi untuk terakumulasi dalam rantai makanan sehingga dapat menyebabkan keracunan saraf neurotoxicity. Salah satu cara yang dianggap paling efektif dan ramah

lingkungan adalah teknik bioproses. Bioproses merupakan teknik penyisihan limbah berbahaya dengan memanfaatkan dan mengeksploitasi kemampuan mikroorganisme sebagai agen utama dalam proses

penyisihan.Untuk itulah dilakukan penelitian dengan tujuan mengembangkan strategi baru dalam proses degradasi

hidrokarbon melalui aplikasi dua kelompok bakteri dengan fungsi yang berbeda dan kajian fenomena dan mekanisme interaksi keduanya serta rekonstruksi jalur degradasinya. Mekanisme interaksi dua kelompok bakteri dapat mempercepat proses sehingga dapat meningkatkan efektifitas biodegradasi, jelas Pujawati.

Dua kelompok bakteri yang digunakan dalam penelitian yaitu kelompok Petrofilik dan Petrosfir yang merupakan kelompok bakteri pendegradasi hidrokarbon seperti Enterobacter sp (Rhizopetrofilik) dan

Bacillus cereus (Petrosfir). Kelompok bakteri kedua ialah kelompok penghasil biosurfaktan, yaitu Azotobacter chrooccum AC04.

Mekanisme interaksi dua kelompok bakteri di atas ternyata berhasil meningkatkan efisiensi biodegradasi sebesar 54,98 %. Ko-kultur AC04 mengekskresikan biosurfaktan untuk membantu degradasi yang

dilakukan Petrofilik. Hasil degradasi bakteri Petrofilik berupa energi dan senyawa antara, senyawa yang digunakan ko-kultur AC04 untuk tumbuh.Kehadiran kelompok bakteri penghasil biosurfaktan terbukti dapat membantu kerja bakteri pendegradasi hidrokarbon dan dapat meningkatkan efektifitas bioproses

limbah minyak bumi. Hasil penelitian yang terangkum dalam disertasi ini membawa Pujawari Suryatmana pada gelar Doktor dalam bidang ilmu Teknik Lingkungan. Alumni Biologi ITB tahun 1986

dan dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran ini terlihat bahagia menerima gelar doktor dari Sekolah Pascasarjana ITB.