8
Catatan Perjalanan Touring Bikers Unpad Pada Perayaan HUT Ke II RCC Pangandaran, 23 - 25 Desember 2007 Tak bisa dipungkiri, keberhasilan Touring yang dikomandani Bro Eko, Bro Dennie, Bro Yadie , Bro Ofik, Bro Dadie and Bro Rudie Chamal, mendatangkan rasa haru sekaligus bangga pada diri para bikers. Mengapa tidak!? Ditengah musim curah hujan & angin, serta adanya isu glombang tsunami yang akan kembali melanda pantai Pangandaran, kami tetap optimis melakukan persiapan, apalagi touring ke pantai Pangandaran sudah merupakan nadar kami jauh sebelumnya dihadapan para anggota, sehingga hal tersebut menjadi tantangan tersendiri. Allhamdullilah, pada hari yang telah ditentukan lebih dari separuh anggota klub dapat terkumpul. Pengecekan kelengkapan dan kesiapan kendaraan para bikers pun dilakukan divisi touring. Setelah Upacara seremonial penyerahan bendera klub & surat jalan kepolisian dilakukan, peserta touring pun mendapat pengarahan seputar rute yang akan ditempuh, selanjutnya upacara diakhiri dengan do’a bersama, agar seluruh bikers selamat selama menempuh perjalanan. Amien! Tepat jam 09.00 serine tanda keberangkatan peserta touring Unpad dikumandangkan. Dipimpin TC Bro Ofik para bikers berangkat per-klotur, masing-masing klotur dipimpin seorang kepala regu (RC). Dalam kawalan tim divisi touring seluruh bikers bergerak menuju tujuan. Selepas dari hiruk-pikuk kendaraan dalam kota, tepatnya di kelokan samping jalan Tol Cileunyi menuju arah Cicalengka, TC (Coordinator Touring) Bro Ofik merasa perlu untuk merapikan barisan sebelum menuju PitStop 1. Selanjutnya para bikers kembali bergerak dalam formasi satu, rapi dan tertib dalam barisan diikuti tim divisi touring, yang berperan membuka jalan bagi TC, dan menjaga tertib berkendaraan para bikers. Tiba di PitStop 1 Masjid Nagreg, sebagian bikers melakukan foto bersama. Tiga puluh menit kemudian, TC kembali memberi isyarat agar rombongan melanjutkan perjalanan menuju PitStop 2. Hallo brothers, salam bikers dan peace to all bikers Unpad!!!!. Setelah melalui pemeriksaan tim divisi touring, peserta yang lolos mendapat tanda sebagai anggota rombongan. Bravo! Halaman 1

Pangandaran 2007

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pangandaran 2007

Catatan Perjalanan

Touring Bikers Unpad Pada Perayaan HUT Ke II RCC

Pangandaran, 23 - 25 Desember 2007

Tak bisa dipungkiri, keberhasilan Touring yang dikomandani Bro Eko, Bro Dennie, Bro Yadie ,

Bro Ofik, Bro Dadie and Bro Rudie Chamal, mendatangkan rasa haru sekaligus bangga pada diri

para bikers. Mengapa tidak!? Ditengah musim curah hujan & angin, serta adanya isu glombang

tsunami yang akan kembali melanda pantai Pangandaran, kami tetap optimis melakukan

persiapan, apalagi touring ke pantai Pangandaran sudah merupakan nadar kami jauh

sebelumnya dihadapan para anggota, sehingga hal tersebut menjadi tantangan tersendiri.

Allhamdullilah, pada hari yang telah ditentukan lebih dari separuh anggota klub dapat

terkumpul. Pengecekan kelengkapan

dan kesiapan kendaraan para bikers

pun dilakukan divisi touring.

Setelah Upacara seremonial

penyerahan bendera klub &

surat jalan kepolisian

dilakukan, peserta touring

pun mendapat pengarahan

seputar rute yang akan

d i tempuh, se l an ju tnya

upacara diakhiri dengan do’a

bersama, agar seluruh bikers

selamat selama menempuh perjalanan. Amien!

Tepat jam 09.00 serine tanda keberangkatan peserta touring Unpad dikumandangkan.

Dipimpin TC Bro Ofik para bikers berangkat per-klotur, masing-masing klotur dipimpin seorang

kepala regu (RC). Dalam kawalan tim divisi touring seluruh bikers bergerak menuju tujuan.

Selepas dari hiruk-pikuk kendaraan dalam kota, tepatnya di kelokan samping jalan Tol Cileunyi

menuju arah Cicalengka, TC (Coordinator Touring) Bro Ofik merasa perlu untuk merapikan

barisan sebelum menuju PitStop 1. Selanjutnya para bikers kembali bergerak dalam formasi

satu, rapi dan tertib dalam barisan diikuti tim divisi touring, yang berperan membuka jalan

bagi TC, dan menjaga tertib berkendaraan para bikers.

Tiba di PitStop 1 Masjid Nagreg, sebagian bikers melakukan foto bersama. Tiga puluh menit

kemudian, TC kembali memberi isyarat agar rombongan melanjutkan perjalanan menuju

PitStop 2.

Hallo brothers, salam bikers dan peace to all bikers Unpad!!!!.

Catatan Perjalanan

Touring Bikers Unpad Pada Perayaan HUT Ke II RCC

Pangandaran, 23 - 25 Desember 2007

Tak bisa dipungkiri, keberhasilan Touring yang dikomandani Bro Eko, Bro Dennie, Bro Yadie ,

Bro Ofik, Bro Dadie and Bro Rudie Chamal, mendatangkan rasa haru sekaligus bangga pada diri

para bikers. Mengapa tidak!? Ditengah musim curah hujan & angin, serta adanya isu glombang

tsunami yang akan kembali melanda pantai Pangandaran, kami tetap optimis melakukan

persiapan, apalagi touring ke pantai Pangandaran sudah merupakan nadar kami jauh

sebelumnya dihadapan para anggota, sehingga hal tersebut menjadi tantangan tersendiri.

Allhamdullilah, pada hari yang telah ditentukan lebih dari separuh anggota klub dapat

terkumpul. Pengecekan kelengkapan

dan kesiapan kendaraan para bikers

pun dilakukan divisi touring.

Setelah Upacara seremonial

penyerahan bendera klub &

surat jalan kepolisian

dilakukan, peserta touring

pun mendapat pengarahan

seputar rute yang akan

d i tempuh, se l an ju tnya

upacara diakhiri dengan do’a

bersama, agar seluruh bikers

selamat selama menempuh perjalanan. Amien!

Tepat jam 09.00 serine tanda keberangkatan peserta touring Unpad dikumandangkan.

Dipimpin TC Bro Ofik para bikers berangkat per-klotur, masing-masing klotur dipimpin seorang

kepala regu (RC). Dalam kawalan tim divisi touring seluruh bikers bergerak menuju tujuan.

Selepas dari hiruk-pikuk kendaraan dalam kota, tepatnya di kelokan samping jalan Tol Cileunyi

menuju arah Cicalengka, TC (Coordinator Touring) Bro Ofik merasa perlu untuk merapikan

barisan sebelum menuju PitStop 1. Selanjutnya para bikers kembali bergerak dalam formasi

satu, rapi dan tertib dalam barisan diikuti tim divisi touring, yang berperan membuka jalan

bagi TC, dan menjaga tertib berkendaraan para bikers.

Tiba di PitStop 1 Masjid Nagreg, sebagian bikers melakukan foto bersama. Tiga puluh menit

kemudian, TC kembali memberi isyarat agar rombongan melanjutkan perjalanan menuju

PitStop 2.

Hallo brothers, salam bikers dan peace to all bikers Unpad!!!!.

Setelah melalui pemeriksaan tim divisi touring, peserta yang lolosmendapat tanda sebagai anggota rombongan. Bravo!

Halaman 1

Page 2: Pangandaran 2007

Sebelum jam 12.00 teng,

seluruh group riding tiba di

PitStop 2 Rumah Makan

Pananjung seberang pom

bensin. Tak lama terdengar

teriakan Bro Eko melalui

megaphone. lantang Bak

Guide wisata dalam iklan TV,

“Bpk2-Ibu2, disebelah kanan

ada pom bensin, disebelah kiri

ada tempat makan, silahkan makan sekenyang2nya, habis itu BM!”. “Wuuu!!!” Yang ditimpali

para bikers dengan teriakan dan timpukan makanan kecil. Namun teriakan Bro Eko Arowana

walau suaranya terdengar jauh dari merdu, membuat para bikers yang memang sudah merasa

penat & was-was (dengan isi kocek apa isi bensin motornya yak!?) merasa senang.

Setelah panitia membayar seluruh hajatan para bikers, (kecuali penulis BS, sehubungan makan

di RM sebelahnya) tepat jam 01.00, para bikers di bawah kawalan tim divisi touring, kembali

memacu kuda besinya di atas 60km/jam, mengikuti larinya kuda besi warna merah, pacuan TC

yang tampak elok dipandang mata. (CBR gitu lho!).

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam demi jam pun dilalui para bikers ditengah curah

hujan dan tiufan angin yang kerap menampar. Jalan yang penuh kelokan, licin, berlubang dan

berpasir, bus-bus besar dan cepat, serta lambaian gadis2 manis dan sexy penunggu warung di

pinggir jalan, (Dosa Bro ... klo lambaiannya gak dibalas tatapan!) hingga ancaman keletihan

sepanjang rute yang ditempuh, adalah tantangan yang harus dilalui para bikers Unpad.

Satu jam sebelum memasuki daerah Pekalongan, di kelokan yang tak jauh dari Pom Bensin,

TC kembali memberi waktu istirahat kepada para bikers. Waktu yang ada pun digunakan untuk

isi bensin, duduk2, merokok & rebahan, sekedar mengusir rasa penat selama duduk di atas

kendaraan. Selepas waktu Ashar, kembali kuda besi para bikers meraung-raung melahap

jalanan menuju rute Perbatasan Pekalongan- Cijulang.

Memasuki daerah perbatasan, hujan yang turun membuat para bikers harus ekstra hati-hati.

Licinnya jalanan serta banyaknya kelokan memaksa para Road Captain group riding harus

menurunkan kecepatan kuda besinya menjadi 30km/jam. Namun tak urung, seorang Biker &

Boncenger, yang tampak tidak kuat menahan rindu pada sang istri di rumah, diperjalanan hanya

bisa pasrah mencium kerasnya Aspal. Motoris lain pun beberapa, tampak nyelonong tak

terkendali namun para bikers tetap utuh.

Penulis sendiri sempat merasakan licinnya jalanan setelah diguyur hujan sepanjang sore,

beruntung kondisi jalan yang sepi, tiga kali nyelonong pun tidak harus membuat penulis

mencium kendaraan di depannya. Namun hal tersebut cukup memaksa Penulis yang saat itu... -

Sebelum jam 12.00 teng,

seluruh group riding tiba di

PitStop 2 Rumah Makan

Pananjung seberang pom

bensin. Tak lama terdengar

teriakan Bro Eko melalui

megaphone. lantang Bak

Guide wisata dalam iklan TV,

“Bpk2-Ibu2, disebelah kanan

ada pom bensin, disebelah kiri

ada tempat makan, silahkan makan sekenyang2nya, habis itu BM!”. “Wuuu!!!” Yang ditimpali

para bikers dengan teriakan dan timpukan makanan kecil. Namun teriakan Bro Eko Arowana

walau suaranya terdengar jauh dari merdu, membuat para bikers yang memang sudah merasa

penat & was-was (dengan isi kocek apa isi bensin motornya yak!?) merasa senang.

Setelah panitia membayar seluruh hajatan para bikers, (kecuali penulis BS, sehubungan makan

di RM sebelahnya) tepat jam 01.00, para bikers di bawah kawalan tim divisi touring, kembali

memacu kuda besinya di atas 60km/jam, mengikuti larinya kuda besi warna merah, pacuan TC

yang tampak elok dipandang mata. (CBR gitu lho!).

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam demi jam pun dilalui para bikers ditengah curah

hujan dan tiufan angin yang kerap menampar. Jalan yang penuh kelokan, licin, berlubang dan

berpasir, bus-bus besar dan cepat, serta lambaian gadis2 manis dan sexy penunggu warung di

pinggir jalan, (Dosa Bro ... klo lambaiannya gak dibalas tatapan!) hingga ancaman keletihan

sepanjang rute yang ditempuh, adalah tantangan yang harus dilalui para bikers Unpad.

Satu jam sebelum memasuki daerah Pekalongan, di kelokan yang tak jauh dari Pom Bensin,

TC kembali memberi waktu istirahat kepada para bikers. Waktu yang ada pun digunakan untuk

isi bensin, duduk2, merokok & rebahan, sekedar mengusir rasa penat selama duduk di atas

kendaraan. Selepas waktu Ashar, kembali kuda besi para bikers meraung-raung melahap

jalanan menuju rute Perbatasan Pekalongan- Cijulang.

Memasuki daerah perbatasan, hujan yang turun membuat para bikers harus ekstra hati-hati.

Licinnya jalanan serta banyaknya kelokan memaksa para Road Captain group riding harus

menurunkan kecepatan kuda besinya menjadi 30km/jam. Namun tak urung, seorang Biker &

Boncenger, yang tampak tidak kuat menahan rindu pada sang istri di rumah, diperjalanan hanya

bisa pasrah mencium kerasnya Aspal. Motoris lain pun beberapa, tampak nyelonong tak

terkendali namun para bikers tetap utuh.

Penulis sendiri sempat merasakan licinnya jalanan setelah diguyur hujan sepanjang sore,

beruntung kondisi jalan yang sepi, tiga kali nyelonong pun tidak harus membuat penulis

mencium kendaraan di depannya. Namun hal tersebut cukup memaksa Penulis yang saat itu... -

Para bikers Unpad nampak ceria, melakukan foto bersama di PitStop 1, Masjid Nagreg.

Halaman 2

Page 3: Pangandaran 2007

membonceng putrinya menjadi bikers

yang paling bontot (red: belakang).

Kesal dengan posisinya, penulis pun

sepanjang perjalanan menuju

perbatasan terus-menerus memaki si

F U 1 5 0 b a r u y a n g m e n j a d i

tunggangannya. “Sompret! Ma mio aja

kalah ...*+<*#@!!!!”. Cape maki2

siFU150 yang udah bikin penulis BT,

ujungnya penulis bersumpah,

sepulangnya dari perjalanan mau

ganti Ban, pake Battlax (He he ... jadi kaya si Rossi ni, pake nyalahin ban).

Selepas adzan isha dikumandangkan para muazan

dari surau desa-desa sekitar, para bikers kembali

bergerak diikuti rintik hujan yang kembali turun

seakan belum puas menguji nyali para bikers.

“Sebenarnya penulis sempat curiga, bukan nuduh.

Sumpah! Turunnya hujan, gara2 dipimpin TC Bro Ofik

Jomblo yang gak sempet mandi dulu sebelum berangkat. Wallahualam”.

Tidak nampak rasa takut dimata para bikers enembus pekatnya malam

tanpa bulan bintang licin ,

gigih & bertahan,

rute

Memasuki waktu maghrib, para bikers tiba di garis

pantai perbatasan Pekalongan-Cijulang, RC pun

menyuruh para bikers untuk beristirahat sambil

menginformasikan jarak tempuh yang tinggal

50km lagi. “Cihui..!”.

& kelelahan saat m

& , dibawah rintik hujan lalui jalanan & berlubang diikuti gemuruh

ombak bersahutan, para bikers tetap meraung-merobek gelapnya malam

sepanjang garis Pantai Cijulang.

Ditengah perjalanan, di antara sorot lampu kendaraan para bikers, tampak sekumpulan

pekerja di antara kendaraan berat mereka. Pembangunan jalan hotmix sepanjang beberapa

kilometer. Saat seorang pekerja memberi isyarat untuk lewat melalui penyempitan jalan

selebar satu meter, di bawah bayang-bayang sorot lampu kendaraan para bikers, sepanjang

alur jalan sempit yang dilapisi tanah merah licin, menanti besi beton di samping kiri dan kanan,

mencuat, telanjang dan tajam menunggu para bikers yang tidak hati-hati. (Sontak, ingatan

penulis melayang pada cicilan motor FU150 yang belum lunas!)

Halaman 3

membonceng putrinya menjadi bikers

yang paling bontot (red: belakang).

Kesal dengan posisinya, penulis pun

sepanjang perjalanan menuju

perbatasan terus-menerus memaki si

F U 1 5 0 b a r u y a n g m e n j a d i

tunggangannya. “Sompret! Ma mio aja

kalah ...*+<*#@!!!!”. Cape maki2

siFU150 yang udah bikin penulis BT,

ujungnya penulis bersumpah,

sepulangnya dari perjalanan mau

ganti Ban, pake Battlax (He he ... jadi kaya si Rossi ni, pake nyalahin ban).

Selepas adzan isha dikumandangkan para muazan

dari surau desa-desa sekitar, para bikers kembali

bergerak diikuti rintik hujan yang kembali turun

seakan belum puas menguji nyali para bikers.

“Sebenarnya penulis sempat curiga, bukan nuduh.

Sumpah! Turunnya hujan, gara2 dipimpin TC Bro Ofik

Jomblo yang gak sempet mandi dulu sebelum berangkat. Wallahualam”.

Tidak nampak rasa takut dimata para bikers enembus pekatnya malam

tanpa bulan bintang licin ,

gigih & bertahan,

rute

Memasuki waktu maghrib, para bikers tiba di garis

pantai perbatasan Pekalongan-Cijulang, RC pun

menyuruh para bikers untuk beristirahat sambil

menginformasikan jarak tempuh yang tinggal

50km lagi. “Cihui..!”.

& kelelahan saat m

& , dibawah rintik hujan lalui jalanan & berlubang diikuti gemuruh

ombak bersahutan, para bikers tetap meraung-merobek gelapnya malam

sepanjang garis Pantai Cijulang.

Ditengah perjalanan, di antara sorot lampu kendaraan para bikers, tampak sekumpulan

pekerja di antara kendaraan berat mereka. Pembangunan jalan hotmix sepanjang beberapa

kilometer. Saat seorang pekerja memberi isyarat untuk lewat melalui penyempitan jalan

selebar satu meter, di bawah bayang-bayang sorot lampu kendaraan para bikers, sepanjang

alur jalan sempit yang dilapisi tanah merah licin, menanti besi beton di samping kiri dan kanan,

mencuat, telanjang dan tajam menunggu para bikers yang tidak hati-hati. (Sontak, ingatan

penulis melayang pada cicilan motor FU150 yang belum lunas!)

Setelah diguyur hujan, diterpa angin di jalanan yanglicin, memasuki garis pantai Cijulang para bikers tetap ceria.

Page 4: Pangandaran 2007

Alhamdullilah, sekitar jam 08.00 para bikers yang dipimpin TC Bro Ofic Jomblo tiba ditujuan

dengan selamat. Tibanya seluruh bikers dengan selamat, tidak terlepas dari peran tim divisi

touring: Bro Andri Saputra, Oke Purwacaraka, Rahmat, Sutiana, Yosef, Gustiana, Asep T, &

Deden. Tim yang penuh nyali & disiplin menjalankan perannya sebagai Sweeper. Mengawal

para bikers sepanjang rute, menjaga etika & tatib berkendaraan, sehingga selama perjalanan

tidak hanya aman, tapi juga nyaman bagi lingkungan sekitar yg dilaluinya. Bravo Euy!

Bro Eko yang ditemanin Bro Komarudin cari rokok,

sekembalinya hanya bisa nelongso melihat kambing

yang dibelinya sendiri, dan telah dipesan jauh hari

sebelumnya, telah berubah jadi sebatang kayu gosong.

“Beu..!!! Tapi teu na2on-lah, keur solidaritas sasama

bikers” Katanya diplomatis.

Penulis yang merasa tidak tega, melihat wajah Bro Eko

yang tampak sendu & memelas, berusaha

menghiburnya. “Salut Ko, untung sempet Gue sisain

kuah & ikan asin Jambal rotinya-nya buat jatah lo

berdua!”. Bro Eko & Bro Komar pun kembali

menunjukan minatnya untuk makan dengan mengambil

setumpuk kupat & nasi putih, sambil celingukan mencari ikan jambal, memandang ke arah

penulis, tepatnya kearah telunjuk penulis, yang mengarah ke ikan Jambal roti di laut lepas.

“Beu...!!!”.

Selepas mandi dan sikat habis kambing miliknya Bro Eko, malam itu juga panitia dengan hormat

mengundang para anggota untuk berkumpul. Dipimpin Bro Deni Ballax, Forum untuk

menyambut kedatangan para bikers Unpad & diskusi seputar tatib & safety riding selama

diperjalanan pun digelar.

Selepas mandi, para bikers dipersilahkan Bro Hendra untuk santap malam. Dalam hitungan

menit, lauk-pauk yang terhidang di meja pun ludes...des, yang masih nampak di wadahnya,

hanya nasi putih & kupat. Kambing guling pun tak lagi menyisakan dagingnya, selain tulang

betis & tulang rusuk yang terikat kayu gosong yang sebelumnya digunakan sebagai penusuk.

Halaman 4

Page 5: Pangandaran 2007

Diawali dengan ucapan salam, ucapan terima

kasih atas kehadiran para anggota, rasa haru yang

dirasakan seluruh panitia pun disampaikan

Bro Dennie “…kehadiran anggota menjadi obat

penawar yang dapat menghilangkan rasa letih

kerja panitia selama masa persiapan, yang lebih

menggembirakan lagi & penting! Kehadiran

anggota di sini membuktikan, saudara2 masih

masih memiliki kepedulian terhadap usaha kita

bersama, dalam menjalin persaudaraan dan

solidaritas antar pegawai, khususnya antar

anggota yang saat ini sedang kita coba bangun bersama-sama. Loyalitas seluruh anggota

diperlukan apabila ingin klub motor milik para pegawai Unpad ini, kedepannya dapat tetap

eksis, di tengah-tengah persaingan makin banyaknya klub

motor”. Yang diucapkan Bro Dennie, disela pembukaannya.

Setelah membacakan susunan acara yang harus diikuti

seluruh bikers selama di Pangandaran, selanjutnya Bro

Denie Ballax mempersilahkan Ketua Panhut Bro Rudie

Chamal untuk memberikan sambutan.

Diiringi ucapan salam & ucapan selamat datang dalam

sambutannya, Bro Rudie pun mengingatkan para anggota

bikers mengenai pentingnya usaha penguatan klub dengan

cara senantiasa menjaga kekompakan dan solidaritas. Atas

pertanyaan sebagian anggota yang menanyakan ketidak

hadiran Ketua & Sekum RCC pada perayaan HUT Ke-II tsb. Bro Rudie meminta maaf, dan

beralasan ketidak hadiran mereka mungkin karena adanya suatu halangan, tanpa berusaha

menjelaskan lebih lanjut halangan apa Bro Rudie serta-merta mengajak para anggota untuk

ber do’a bersama-sama, mendoakan para anggota lainnya yang tidak bisa hadir malam itu.

Acara sambutan pun ditutup Bro Rudie, setelah

sebelumnya membacakan laporan Bro Yadie

Kalem bendahara Klub, seputar perolehan &

pengeluaran keuangan kegiatan HUT.

Selanjutnya Bro Dennie Ballax yang bertindak

sebagai fasilitator, mempersilahkan Bro Ofik

Jomblo sebagai Deputi Ketua Bidang Touring Klub

untuk mau berbagi pengetahuan seputar

‘tatib group riding & safety riding’ yang

Halaman 5

Page 6: Pangandaran 2007

yang diketahuinya Kepada para anggota bikers yang tampak makin antusias.

Memasuki sesi diskusi, ada banyak perdebatan dan masukan dari beberapa anggota, yang kemudian dijanjikan panitia sebagai PR buat TC, saat Group Riding tiba pulang nanti .

Selanjut acara pun di tutup Bro Dennie Ballax, setelah sebelumnya memberi kesempatan Bro Dadie membagi anggota dalam beberapa group, dimana tiap group akan dipertandingkan dalam berbagai acara lomba esok hari.

Dengan membagi anggota dalam beberapa group dan mempertandingkannya, panitia berharap para anggota akan lebih mengenal satu sama lain dan mau bekerjasama sebagai sebuah tim, yang memang merupakan tujuan panitia dalam menumbuhkan rasa solidaritas dimasing-masing pribadi anggota.

Keesokan harinya selepas peserta sarapan, berbagai lomba pun digelar di pinggir pantai. Dalam setiap lomba, ada keceriaan, ada tawa, ada sportivitas, ada kerjasama, ada solidaritas, dan tentunya ada rasa letih dan haus. Untungnya ada tukang es kelapa, yang segera saja si-Emangnya diserbu anak2, sambil pesan beberapa butir kelapa, anak2pun menunjuk Bro Ofik yang saat itu nun dikejauhan, di pasir pantai masih keliatan bernafsu, (Full nafsu malah!) masih mengejar-ngejar bola, sementara lawannya sudah pada kelelahan. Bro Yadie Kalem & Bro Eko yang tim-nya dikalahkan tim Bro Ofik Jomblo dengan scor telak, mengomentari sinis ...“Bro Ofik beraninya cuman ngejar bola sepak, coba bola yang laen...!” “Maksod lo !? Cewek ya Bro!” Celetuk Eko yang saat itu ngos-ngosan terbaring tewas kelelahan di pasir.

Selepas waktu makan siang, para bikers pun diberi keleluasaan untuk menikmat lokasi seputar Pantai pasca Tsunami, namun panitia memberi batas waktu hingga maghrib tiba.

Para bikers pun berhamburan, memanfaatkan waktu yang tersedia untuk jalan-jalan, beli oleh-oleh, ngecengin bule, dan ngintip orang pacaran. Sementara itu tim kepanitiaan kembali sibuk menyiapkan perlehatan Musyawarah Anggota yang sedianya akan menampung aspirasi para anggota bikers untuk dijadikan agenda kerja 2008. Cape deeee...ech!!!

Bandung, 6 Januari 2008

Wassalam, Denie Ballax

Halaman 6Catatan: Bro Deni Ballax pada saat mengikuti kegiatan Touring Pegawai Unpad.

Page 7: Pangandaran 2007

Halaman 7Halaman 7

GAMBAR DALAM BERITABERITA DALAM GAMBAR

Page 8: Pangandaran 2007

Halaman 8Halaman 8

Anggota Sweeper Bikers Unpad: Bro Wa2n Gombloh, Bro Andri Saputra ma Bro Oke Purwacaraka

A

BERTAI

DALAM GAMBR

GAMBAR DALAM BERITA