27
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Buah pisang merupakan salah satu buah tropis, buah pisang membutuhkan banyak sinar matahari untuk dapat tumbuh subur dan berbuah. Pohon pisang banyak tumbuh di Indonesia, karena letak geografis Indonesia yang terletak di sepanjang khatulistiwa, oleh karenanya pohon pisang dapat tumbuh di hampir seluruh tempat di Indonesia dan dapat berbuah sepanjang tahun Selain dimanfaatkan buahnya pohon pisang juga dimanfaatkan daunnya, bahkan di beberapa wilayah di Indonesia bonggol pisang dimanfaatkan untuk diolah menjadi sayuran. Buah pisang biasanya digunakan sebagai buah pencuci mulut yang dimakan setelah makan besar, selain itu buah pisang diolah dalam bentuk lain, seperti; keripik pisang, pisang goreng, sale pisang, kolak pisang, roti pisang dan masih banyak lagi produk-produk olahan dari pisang yang telah umum kami temui di pasaran. Dari sekian banyak produk-produk olahan itu. Pisang merupakan salah satu produk unggulan Propinsi Sulawesi Tengah. Berdasarkan cara konsumsi, pisang dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu banana dan plantain. Banana adalah pisang yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, contohnya pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Plantain adalah pisang yang di konsumsi setelah digoreng, 1

Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Buah pisang merupakan salah satu buah tropis, buah pisang membutuhkan banyak

sinar matahari untuk dapat tumbuh subur dan berbuah. Pohon pisang banyak

tumbuh di Indonesia, karena letak geografis Indonesia yang terletak di sepanjang

khatulistiwa, oleh karenanya pohon pisang dapat tumbuh di hampir seluruh tempat

di Indonesia dan dapat berbuah sepanjang tahun Selain dimanfaatkan buahnya

pohon pisang juga dimanfaatkan daunnya, bahkan di beberapa wilayah di

Indonesia bonggol pisang dimanfaatkan untuk diolah menjadi sayuran. Buah

pisang biasanya digunakan sebagai buah pencuci mulut yang dimakan setelah

makan besar, selain itu buah pisang diolah dalam bentuk lain, seperti; keripik

pisang, pisang goreng, sale pisang, kolak pisang, roti pisang dan masih banyak lagi

produk-produk olahan dari pisang yang telah umum kami temui di pasaran. Dari

sekian banyak produk-produk olahan itu. Pisang merupakan salah satu produk

unggulan Propinsi Sulawesi Tengah. Berdasarkan cara konsumsi, pisang

dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu banana dan plantain. Banana adalah pisang

yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, contohnya

pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Plantain adalah pisang yang di

konsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam,

kapas, tanduk, dan uli. Kelompok pisang inilah yang banyak dimanfaatkan sebagai

bahan baku keripik pisang. Pembuatan keripik dari buah-buahan merupakan salah

satu cara untuk memperpanjang daya tahan produk buah tersebut. Makanan ringan

dari pisang sangat populer bagi masyarakat di perkotaan maupun pedesaan. Di Kota

Palu industri pengolahan makanan ringan saat ini banyak dikembangkan dalam

bentuk usaha kecil, salah satunya yaitu usaha kecil yang berkembang di Keluruhan

Tondo adalah usaha kecil keripik pisang “SYUKUR” yang merupakan usaha hasil

binaan Perkumpulan Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Tadulako Provinsi

Sulawesi Tengah. Meningkatnya jumlah penduduk dan tingkat kesadaran masyarakat

untuk mengkonsumsi buah-buahan diharapkan dapat meningkatkan konsumsi buah

pisang secara nasional. Volume produksi dan luas panen yang relatif besar di

Indonesia dibandingkan dengan komoditas buah lainnya, menjadikan buah pisang

1

Page 2: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

merupakan tanaman unggulan di Indonesia. Namun demikian pengelolaan pisang

masih sebatas tanaman pekarangan atau perkebunan rakyat yang kurang dikelola

secara intensif. Penanaman pisang berskala besar telah dilakukan di beberapa tempat

antara lain di pulau Halmahera (Maluku Utara), Lampung, Mojokerto (Jawa Timur),

dan beberapa tempat lainnya, sehingga Indonesia pernah pengekspor pisang dengan

volume mencapai lebih dari 100.000 ton pada tahun 1996, tetapi pada tahun-tahun

berikutnya volume ekspor tersebut terus menurun dan mencapai titik terendah pada

tahun 2004 yaitu hanya 27 ton (Departemen Pertanian, 2007) Hal ini menunjukkan

bahwa Indonesia mempunyai peluang yang cukup besar untuk meningkatkan ekspor

buah pisang. Hal ini ditunjang dengan ketersediaan lahan yang cukup luas di

Kalimantan, Papua, kepulauan Maluku, Sulawesi dan Sumatera; iklim yang

mendukung; keragaman varietas yang cukup tinggi; sumber daya manusia serta

inovasi teknologi untuk pengelolaan tanaman pisang. Pengembangan pisang di

Indonesia membutuhkan adanya investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Selain itu juga diperlukan adanya didukung pemerintah berupa kebijakan-kebijakan

pemerintah yang berhubungan dengan kemudahan dan jaminan keamanan

berinvestasi serta perbaikan sarana pendukung seperti sistem pengairan, transportasi,

komunikasi dan sarana pasar komoditas agribisnis pisang.

B. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Merumuskan Kelayakan Usaha Kripik

Pisang “SYUKUR” di kelurahan Tondo dilihat dari Aspek Teknisnya.

C. METODOLOGI PENELITIAN

I. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian merupakan studi kasus yang dilakukan pada suatu usaha kecil

keripik pisang “SYUKUR” binaan Perkumpulan Mahasiswa Wirausaha

(PMW) Universitas Tadulako Provinsi Sulawesi Tengah yang terletak di

Perumahan Dosen Blok D5/2 Keluruhan Tondo, sedangkan PMW sendiri

merupakan Organisasi Mahasiswa (UKM) dalam lingkup kampus Universitas

Tadulako Provinsi Sulawesi Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara

sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa usaha kecil keripik

pisang “SYUKUR” merupakan salah satu unit usaha yang menghasilkan

makanan ringan berupa keripik pisang di wilayah Kelurahan Tondo dan

2

Page 3: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

berencana untuk mengembangkan usahanya. Penelitian dilakukan mulai bulan

Desember 2011.

II. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu data primer

dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan

melakukan pengamatan langsung di lapangan baik pada proses produksi,

pemasaran maupun kegiatan-kegiatan lain yang mendukung penelitian, selain

itu juga dengan digunakan proses wawancara. Responden yang dipilih dalam

proses wawancara ditentukan secara sengaja (purposive). Menurut David

(2004), dalam analisis untuk menentukan responden, tidak ada jumlah

minimal yang diperlukan sepanjang responden yang dipilih merupakan ahli

(expert) dibidangnya. Pihak yang menjadi responden dalam penelitian ini

adalah pihak pengelola (Pemilik) usaha kecil keripik pisang ini. Data sekunder

diperoleh melalui studi literatur dan dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan data yang dibutuhkan sesuai dengan fokus penelitian. Data sekunder

dikumpulkan melalui penelusuran berbagai referensi.

3

Page 4: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH USAHA

Usaha keripik pisang “SYUKUR” yang menjadi fokus penelitian merupakan usaha

kecil hasil binaan PMW Universitas Tadulako. Usaha kecil keripik pisang ini dalam

proses produksinya masih menggunakan mesin peralatan yang relatif sederhana dan

dikemas dengan sangat sederhana. Bermula pada pemberian dana dari Universitas

Tadulako untuk membuka usaha mikro sehingga dana tersebut dipercayakan kepada

Mahasiswa UNTAD yang beranggotakan 4 orang yaitu Sdri. Nurmiati (FISIP) dan 3

orang rekannya (FKIP), dana tersebut senilai Rp 28.000.000,00-. Usaha kripik pisang

ini berjalan selama 6 (enam) bulan, dan usaha ini berjalan dengan lancar dan

mendapatkan keuntungan yang lumayan. Karena keempat anggota ini merupakan

mahasiswa dan sibuk dengan aktivitas di kampus maka usaha kripik pisang ini sempat

terhenti. Kesibukan tersebut dengan adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN), namun

setelah selesainya KKN tersebut dan selesainya pula Studi dan mendapatkan gelar

sebagai sarjana Strata 1, usaha kripik pisang ini mulai di buka kembali dan berjalan

lancar. Dalam pemasarannya, usaha keripik pisang “SYUKUR” hanya menjangkau

sekitar lingkungan kampus dan perumahan dosen. Produk dijual dalam bungkus kecil

dengan harga hanya Rp. 1000/bungkus.

B. GAMBARAN UMUM USAHA

I. PROFILE USAHA

Nama Usaha : Aneka Kripik “SYUKUR”

Alamat : Perumahan Dosen Blok D5/2 Tondo

Tgl berdiri : 19 Desember 2011

4

Page 5: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

C. KELAYAKAN USAHA KRIPIK PISANG “SYUKUR” DI KELURAHAN TONDO

DILIHAT DARI ASPEK TEKNISNYA (PRODUKSI DAN OPERASIONAL).

Aspek produksi ini akan menjelaskan mengenai lokasi usaha, fasilitas produksi dan

peralatan, bahan baku, tenaga kerja, teknologi, proses produksi, jenis dan mutu

produksi, produksi optimum, serta kendala produksi.

I. LOKASI USAHA

Usaha keripik pisang “SYUKUR” binaan PMW Universitas Tadulako terletak

di Perumahan Dosen Perumahan Dosen Blok D5/2 Kelurahan Tondo pada

bagian Utara tidak jauh dari daripada itu terletak Kampus Universitas

Tadulako. Lokasi ini juga merupakan tempat tinggal pemilik usaha dan

sekaligus dijadikan sebagai tempat produksi keripik pisang. Usaha keripik

pisang “SYUKUR” memiliki letak yang cukup strategis, karena terletak dekat

dengan perumahan dosen dan lingkungan sekitar kampus Universitas

Tadulako sehingga memudahkan dari sisi pemasaran. Secara singkat Lokasi

usaha kecil keripik pisang “SYUKUR” dapat digambarkan sebagai berikut.

Denah Lokasi Usaha Kecil Keripik Pisang “SYUKUR” Kelurahan Tondo

5

U

Tanaman

JALAN TRANS SOEKARNO-HATTA

JALAN TRANS SOEKARNO-HATTA

Lokasi Usaha Kecil Keripik Pisang “SYUKUR” Keluruhan Tondo

PE

RD

OS

D

5/2

JLN

. D

rs.

H.

Moh

. R

asy

id,

MS

KAMPUS BUMI KAKTUS

“UNIVERSITAS TADULAKO”

Page 6: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

II. FASILITAS PRODUKSI DAN PERALATAN

II. 1. FASILITAS PRODUKSI

Proses produksi Keripik Pisang “SYUKUR” mempunyai tempat usaha

tersendiri dibagian samping rumah dan proses produksi keripik pisang

“SYUKUR” dilakukan dalam skala rumah tangga serta memiliki sejumlah

peralatan produksi yang diperlukan. Unit usaha yang dijadikan sampel selama

survei lapangan hanya memiliki luas bangunan seluruhnya 45 m². Bangunan

seluas itu, mempunyai fasilitas produksi antara lain ruang produksi, ruang

pencucian, dan peralatan produksi.

II. 2. PERALATAN PRODUKSI

Peralatan yang dibutuhkan dalam pengolahan pisang menjadi kripik pisang

antara lain:

1) Baskom, yaitu untuk menampung buah pisang saat prendaman,

2) Alas perajang (talenan)

3) Pisau, untuk pengupasan atau pemisahan buah pisang dari kulitnya.

6

Page 7: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

4) Ember plastik, untuk menampung sampah kulit dan bagian pisang yang

tidak terpakai.

5) Penggorengan (Wajan)

6) Lilin (untuk kantong plastik)

7

Page 8: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

7) Tungku atau kompor

8) Tampah (nyiru),tempat meletakkan keripik pisang yang sudah matang,

9) Kantong plastik (sebagai pembungkus),

10) Saringan, untuk meniriskan keripik pisang yang sudah matang

8

Page 9: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

III. BAHAN BAKU PRODUKSI

Akses bahan baku sangat diperlukan bagi kelangsungan produksi setiap usaha.

Bahan baku utama yang sangat dibutuhkan dalam usaha ini adalah buah

pisang. Jenis pisang yang digunakan usaha ini yaitu jenis pisang Sepatu

(pisang Kepok) yang dibeli dari Kecamatan Palolo atau pasar langganan di

Inpres Manonda Kecamatan Palu Barat. Pisang Sepatu (pisang Kepok)

memiliki ciri-ciri buahnya berukuran sedang, warnanya hijau kuning, dan

rasanya manis. Pemilihan jenis pisang ini dikarenakan sifat dari pisang

tersebut cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan keripik pisang.

III. 1. Bahan Penolong/Pembantu

Minyak goreng, Gula Pasir, Masako, Kuning Telur, dan Pewarna Makanan

merupakan bahan penolong utama yang diperlukan. Penggunaan pewarna

makanan dan kuning telur memberikan warna kuningan dan rasa yang gurih

pada produk keripik pisang serta gula pasir dan masako merupakan bahan

penyedap bagi produk keripik pisang ini. Terkait dengan bahan-bahan yang

dipergunakan dalam proses pembuatan keripik pisang “SYUKUR”, bahan

penolong dapat dilihat pada Gambar berikut ini.

9

Page 10: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

III. 2. Bahan Bakar

usaha kecil keripik pisang “SYUKUR” menggunakan bahan bakar berupa

kompor gas elpiji 1 tungku.

IV. TENAGA KERJA

Jenis teknologi yang digunakan dalam Usaha Kecil Keripik Pisang

“SYUKUR” umumnya sederhana dan sangat mudah penguasaannya. Oleh

karena itu, industri ini tidak menuntut prasyarat tenaga kerja berpendidikan

formal. Pada skala usaha kecil keripik pisang “SYUKUR” yang disurvei,

tenaga kerja yang direkrut merupakan keempat anggota itu sendiri yaitu sdri.

Nurmiati dan tiga orang rekannya sehingga tidak ada sistem pengupahan

hanya ada sistem bagi hasil (laba/keuntungan) yang didapat dari hasil

penjualan usaha keripik pisang ini.

V. TEKNOLOGI

Penentuan pilihan teknologi yang akan diterapkan sangat tergantung kepada

skala unit usaha yang akan didirikan. Beberapa patokan umum yang dapat

dipakai dalam pemilihan teknologi adalah: seberapa jauh derajat mekanisasi

yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan, keberhasilan

pemakaian teknologi di tempat lain, serta kemampuan tenaga kerja dalam

pengoperasian teknologi. Produsen Keripik Pisang pada umumnya termasuk

kategori usaha berskala mikro – kecil dan bersifat padat tenaga kerja. Oleh

karena itu, tenaga kerja merupakan faktor produksi utama dalam proses

produksi keripik pisang. Ini mengingat beberapa tahap produksi Keripik

Pisang sangat mengandalkan tenaga manusia. Dalam usaha kecil keripik

pisang “SYUKUR” ini teknologi yang digunakan adalah masih sangat

sederhana. Dengan demikian, alternatif jenis teknologi yang disarankan untuk

10

Page 11: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

digunakan adalah teknologi kombinasi antara peralatan tradisional dan semi-

mekanik.

VI. PROSES PRODUKSI

Proses produksi Keripik Pisang relatif sederhana dan mudah dilakukan. Proses

produksi keripik pisang pada usaha kecil ini menghabiskan waktu yang cukup

lama dalam satu kali produksinya yaitu sekitar 8-9 jam. Hal ini dikarena dalam

proses pembuatan keripik pisang ini dibutuhkan perendaman buah. Secara

umum, proses produksi Keripik Pisang, mulai dari tahap Pengupasan,

Perendaman, Pengirisan, Penirisan, serta Pengemasan dan penimbangan berat

isi adalah sebagai berikut:

1. Pengupasan

Buah pisang dipilih sesuai kriteria, yaitu (1) Pisang mentah yang sudah

tua Buah pisang yang sudah tua akan memberikan rasa manis dan

warna kuning yang menarik pada produk keripik pisang yang

dihasilkan, selain itu buah pisang mentah yang sudah tua akan

memudah memberikan hasil irisan yang lebih banyak sehingga produk

keripik pisang yang dihasilkan lebih banyak. (2) Berukuran cukup

besar dan seragam, hal ini diperlukan agar ukuran dari keripik pisang

yang dihasilkan relatif seragam, sehingga penampilan produk yang

dihasilkan menjadi menarik. Selanjutnya pisang tersebut dikupas

kulitnya sebagai tanda tahap awal dari proses produksi dilakukan.

2. Perendaman

Buah pisang direndam dalam air kurang lebih sekitar 1 jam. Tujuannya

untuk menghilangkan getah pada buah pisang yang baru dipetik. Jika

tidak dilakukan perendaman maka hasil produk keripik pisang yang

11

Page 12: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

dihasilkan akan berwarna hitam sehingga menjadi tidak menarik untuk

dijual.

3. Pengirisan

Proses pengirisan dilakukan dengan menggunakan alat iris yang masih

cukup sederhana. Iris pisang tipis-tipis ± 1-2 mm secara memanjang.

4. Penggorengan

Buah pisang yang telah selesai diiris harus segera digoreng, paling

lambat 10 menit setelah diiris untuk mencegah pembusukan. Proses

penggorengan dilakukan dalam minyak yang sangat panas, yaitu

bersuhu 170oC. Minyak harus banyak, sehingga semua bahan tercelup,

dengan komposisi setiap satu kilogram pisang membutuhkan

sedikitnya tiga liter minyak goreng. Selama proses penggorengan,

dilakukan pengadukan secara perlahan. Proses penggorengan

dilakukan hingga keripik cukup kering dan garing. Proses

penggorengan tersebut dilakukan sedikit demi sedikit agar tidak

melengket satu dengan yang lainnya. Dalam satu kali proses

12

Page 13: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

penggorengan dilakukan selama ± 3 menit, tergantung pada banyak

sedikitnya pisang yang digoreng.

5. Penirisan

Setelah keripik berubah warna dari kuning menjadi kuning kecoklatan,

keripik diangkat dengan saringan agar minyaknya dapat turun.

6. Pengemasan

Keripik pisang yang telah ditiriskan dan sudah tidak panas dimasukkan

ke dalam kantong plastik. Kemasan produk keripik pisang

menggunakan plastik. Plastik tersebut didapat dari toko langganan

dipasar. Dalam kemasan terdapat label yang masih sederhana

bentuknya. Pada kemasan hanya tercantum merek dagang usaha kecil

keripik pisang “SYUKUR”, alamat dan nama PMW UNTAD sebagai

pembina. Pada kemasan tersebut sudah tercantum logo halal. Usaha

kecil keripik pisang “SYUKUR” sangat mengutamakan kebersihan

dalam kegiatan produksi karena hal ini sangat erat kaitannya dengan

kualitas keripik pisang. Kebersihan dalam proses produksi yang terjaga

dengan baik membuat kualitas rasa dan gizi yang terkandung dalam

13

Page 14: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

keripik pisang tetap terjaga. Keripik pisang memiliki daya tahan

produk yang lama yaitu satu bulan. Kualitas produk yang cukup baik,

rasa yang enak, kandungan gizi yang tinggi, tidak menggunakan bahan

kimia dan daya tahan produk yang lama merupakan kekuatan bagi

usaha untuk mempertahankan pelanggannya.

7. Pemasaran

Dalam pemasarannya, usaha kecil keripik pisang “SYUKUR” hanya

menjangkau sekitar lingkungan kampus dan perumahan dosen. Produk

dijual dalam bungkus kecil dengan harga hanya Rp. 1000/bungkus.

14

Page 15: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

Adapun Diagram alur pengolahan keripik pisang pada usaha kecil ini dapat disajikan

pada Gambar berikut ini.

D. KENDALA USAHA

Kendala usaha merupakan Hambatan yang akan mempengaruhi pengembangan usaha

kecil keripik pisang “SYUKUR”. Kendala-kendala yang akan mempengaruhi usaha

ini harus diminimalisasi dalam upaya untuk mencapai tujuan pengembangan usaha

kecil keripik pisang ini, kendala-kendala tersebut adalah sebagai berikut:

a) Penggunaan alat produksi yang masih sederhana

Usaha keripik pisang “SYUKUR” merupakan usaha kecil yang berproduksi

dengan menggunakan peralatan yang relatif sederhana. Alat yang digunakan

dalam usaha ini berupa lilin untuk mengepress pembungkus keripik pisang,

sedangkan untuk memotong pisang dilakukan dengan alat tradisional yang

biasanya dipakai oleh rumah tangga, sehingga proses produksi keripik pisang

berjalan cukup lambat.

b) Kemasan produk keripik pisang

Usaha kecil keripik pisang “SYUKUR” memproduksi keripik pisang

menggunakan plastik. Dalam kemasan produk keripik pisang “SYUKUR”

15

Pengupasan Perendaman Pengirisan

PenggorenganPenirisanPengemasan

Produk Keripik Pisang

Pemasaran

Page 16: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

bentuk kemasan masih sederhana bentuknya. Pada kemasan hanya tercantum

merek dagang usaha kecil keripik pisang “SYUKUR”, alamat dan nama PMW

UNTAD sebagai pembina. Penampilan kemasan masih sangat sederhana dan

secara keseluruhan kemasan keripik pisang tersebut tampak kurang menarik

bagi konsumen untuk membelinya.

c) Daerah pemasaran produk keripik pisang

Sebagai binaan dari PMW Universitas Tadulako Provinsi Sulawesi Tengah,

usaha kecil keripik pisang selain mendapat bantuan modal bagi usahanya juga

mendapat bantuan berupa bantuan dalam memasarkan produknya. Daerah

yang menjadi sasaran pemasaran relatif masih kecil yaitu baru mencapai

sekitar Perumahan Dosen dan Lingkungan Kampus Universitas Tadulako.

d) Kegiatan Promosi produk

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa daerah pemasaran usaha kecil

keripik pisang “SYUKUR” ini masih relatif masih kecil yaitu baru mencapai

sekitar Perumahan Dosen dan Lingkungan Kampus Universitas Tadulako

maka kegiatan promosi produk keripik pisang ini belum cukup luas. Dalam

rangka pengembangan usahanya, usaha kecil keripik pisang ini harus mulai

memikirkan strategi promosi terhadap produknya, sehingga dapat lebih

dikenal oleh masyarakat.

e) Kurangnya inovasi produk

Usaha kecil keripik pisang “SYUKUR” memproduksi keripik pisang dengan

rasa yang ditawarkan dengan rasa pisang yang enak, gurih, dan manis. Rasa

yang dihasilkan dari rasa alami keripik pisang dan tambahan garam. Hingga

saat ini belum terdapat inovasi produk baik dai sisi rasa maupun bentuk. Rasa

yang dihasilkan hanya rasa manis. Usaha ini belum mampu menghasilkan

keripik pisang dengan rasa yang beragam seperti rasa pedas, keju atupun rasa

lain yang digemari konsumennya.

16

Page 17: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Tujuan studi aspek ini adalah untuk menyakini apakah secara teknis dan pilihan

teknologi, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik pada saat

pembangunan proyek atau operasional secara rutin.

Beberapa hal utama dalam analisis teknis:

Lokasi proyek; diteliti lokasi proyek seharusnya, serta di tempat mana dalam

lingkungan lokasi itu seyogyanya pabrik atau unit produksi akan dibangun.

Skala operasi/luas produksi, jumlah produk yang seharusnya diproduksi untuk

mencapai keuntungan optimal; Selama evaluasi teknis ditentukan kapasitas produksi

ekonomis yang paling ideal.

Jenis teknologi yang diusulkan; mengenai jenis teknologi yang tepat.

Kriteria pemilihan mesin dan equipment utama serta pembantunya; Berdasarkan

pilihan kapasitas produksi dan jenis teknologi lalu diajukan pilihan mesin dan

peralatan yang diperlukan.

Proses produksi dan tata letak pabrik yang dipilih; ditelaah jenis dan jumlah bahan

baku serta pembantunya pada tiap tingkat kegiatan produksi yang direncanakan. Serta

bagaimana cara mendapatkan dan sumbernya.

Serta beberapa hal pokok lain:

Standar kualitas

Dimensi

Warna

Paten

Trade mark

Lisensi

Syarat penyimpanan

Packing

Syarat pengiriman

Kemungkinan pembuatan komponen diluar

Berdasarkan pembahasan diatas dan penelitian yang kami lakukan maka kami dapat

menarik kesimpulan bahwa usaha tersebut yang berdiri pada Tahun 2010 sangat berpotensi

untuk dikembangkan terutama di kota Palu, karena memberikan manfaat bagi masyarakat di

17

Page 18: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

sekitar, terutama di lingkungan Kampus UNTAD dan Perumahan Dosen, dan Kripik Syukur

dapat dengan mudah diterima dengan harga yang relatif murah, dan proses pembuatan Kripik

Pisang relatif mudah dan peralatan yang dibutuhkan pun relatif sederhana sehingga untuk

memulai usaha ini tidak memerlukan biaya investasi yang besar.

B. SARAN

Pada Aspek Teknik ini mengenai usaha Kripik “SYUKUR” dapat diberikan beberapa

saran, diantaranya:

1. Usaha ini perlu peningkatan kesadaran pengusahan dan tenaga kerja terhadap aspek

sanitasi (kebersihan) proses produksi dan produk kripik pisang yang dihasilkan.

2. Usaha ini perlu melakukan peningkatan dalam penggunaan alat produksinya seperti

dalam mengepres pembungkus kripik pisang dilakukan dengan alat pengepres modern

dan alat pemotong modern.

3. Usaha ini juga perlu melakukan peningkatan dalam penampilan kemasan agar tampak

menarik agar konsumen tertarik untuk membelinya.

4. Usaha ini juga perlu melakukan pengembangan daerah pemasaran produksinya, bukan

hanya di lingkungan kampus ataupun di lingkungan Perumahan dosen tetapi di luar

dari itu seperti memasarkannya melalui penitipan barang (komisioner) misalnya di

toko-toko kecil, BNS, dan kios-kios yang terdapat di kota Palu.

5. Usaha ini juga perlu melakukan pengembangan kegiatan promosi produknya, melalui

media internet atau radio.

6. Usaha ini perlu melakukan variasi rasa kripik pisang yang dihasilkan (dari rasa manis

yang selama ini diproduksi), misalnya pengembangan kripik pisang dengan rasa

pedas, keju ataupun rasa lainnya.

7. Usaha ini juga perlu melakukan optimilisasi pemanfaatan produk sampingan dari

proses pengolahan kripik pisang dalam rangka diversifikasi produk olahan kripik

pisang dan lebih meningkatkan keuntungan usaha seperti kulit pisang yang dapat

diolah menjadi kripik kulit pisang.

18

Page 19: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

DAFTAR PUSTAKA

DATA PRIMER:

- Pengamatan langsung di lapangan melalui proses wawancara dengan Pemilik atau

Pengelola usaha tersebut yaitu Saudari Nurmiati.

DATA SEKUNDER:

- Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan data fokus penelitian (Foto Kegiatan

PMW)

- Penelusuran Referensi melalui Media Internet yaitu http://www.google.com//

19

Page 20: Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pisang syukur) kel. 2

20