32
TUGAS LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa” Disusun Oleh : Dedik Winarno 13010110130041 Muhammad faizal Majid 13010110130051 Maulana Aji Nugroho 13010110130067 Pramoda Anindya Dipta 13010110130069 Gigih Panggayuh Utomo 13010110130072 SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013

LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

TUGASLINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF

“Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa”

Disusun Oleh :

Dedik Winarno 13010110130041Muhammad faizal Majid 13010110130051Maulana Aji Nugroho 13010110130067Pramoda Anindya Dipta 13010110130069Gigih Panggayuh Utomo 13010110130072

SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2013

Page 2: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan data dari beberapa sumber yang dihimpun, Indonesia adalah salah

satu negara yang memiliki banyak beraneka ragam bahasa daerah yang tersebar di seluruh

Indonesia. Komposisinya pun sangat beraneka ragam. Ada jenis bahasa daerah yang

penuturnya seiring dengan berkembangnya waktu kian berkurang dikarenakan lemahnya

tradisi untuk mewarisi bahasa leluhur masing-masing. Melemahnya bahasa daerah sendiri

dikarenakan faktor anak muda jaman sekarang yang kurang berminat dalam

menggunakan bahasa daerah untuk digunakan percakapan sehari – hari itu semua yang

menjadi salah satu faktor semakin berkurangnya bahasa daerah. Ada juga jenis bahasa

daerah yang penuturnya banyak akan tetapi kaidah-kaidah kebahasaan yang semestinya

dipakai telah banyak yang diabaikan.

Jika dianalisis lebih lanjut, keberagaman warna bahasa daerah yang ada di negeri

ini pasti berasal dari sumber yang sama. Tidak heran jika ada beberapa kosakata dalam

bahasa daerah yang letak geografisnya berjauhan tapi memiliki kesamaan. Salah satu

samplenya adalah bahasa Melayu Deli dan bahasa Jawa.

Didasari dari Ilmu Linguistik Historis Komparatif, yakni satu jenis disiplin ilmu

yang mempelajari bahasa dalam bidang waktu serta perubahan- perubahan unsur bahasa

yang terjadi dalam bidang waktu tersebut, dibuatlah makalah yang berisi perbandingan

200 kosakata dalam bahasa Melayu Deli dan bahasa Jawa yang dilanjutkan dengan

mencari waktu pisah antara bahasa Melayu Deli dengan bahasa Jawa.

Dalam makalah ini metode yang kami gunakan adalah metode leksikostatistik,

yakni sebuah metode dalam pengelompokan bahasa yang lebih cenderung mengutamakan

pengamatan kata-kata atau leksikon secara statistik, untuk kemudian berusaha

menetapkan pengelompokan itu berdasarkan prosentase kesamaan dan perbedaan suatu

bahasa dengan bahasa lain. Sedangkan metode glotokronologi adalah suatu teknik dalam

linguistik historis yang berusaha mengadakan pengelompokan dengan lebih

mengutamakan perhitungan waktu (time depth) atau perhitungan usia bahasa- bahasa

kerabat. Dalam hal ini, usia bahasa dihitung secara umum, misalnya menggunakan

satuan ribuan tahun (millenium). Kedua istilah tersebut saling tumpang tindih. Istilah-

Page 3: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

istilah tersebut berusaha untuk menemukan data- data untuk suatu tingkat waktu yang

agak tua dalam bahasa guna menentukan usia bahasa dan pengelompokan bahasa (Keraf,

1996:121-122)

Dalam makalah ini, penulis mencari sumber data berasal dari kamus Bahasa

Melayu Deli dan Bahasa Jawa. Namun, selain dari kamus tersebut, data juga bersumber

dari wawancara dengan beberapa responden.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Seberapa besar tingkat kesamaan kosakata Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa?

b. Kapan kira-kira waktu pisah Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui prosentase kekerabatan kata antara Bahasa Melayu Deli dan Bahasa

Jawa.

b. Mengetahui waktu pisah Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi para peneliti lanjutan.

b. Sebagai bahan motivasi untuk meningkatkan kegiatan penelitian bahasa daerah di

Indonesia.

c. Untuk melengkapi khasanah pustaka bahasa dan sastra daerah, khususnya di

Perpustakaan Kementrian Pendidikan.

d. Dapat dijadikan sumber informasi tentang linguistik daerah di nusantara.

e. Bagi peneliti sendiri, menambah wawasan tantang kajian leksikostatistik Bahasa

Melayu Deli dan Bahasa Jawa.

1.5 Teori yang Digunakan

Teori merupakan prinsip dasar yang berlaku secara umum yang mempermudah seorang

penulis dalam memecahkan suatu masalah. Teori yang menjadi acuan penulis adalah

Page 4: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

teori leksikostatistik dan teori migrasi yang dikemukaakan Gorys Keraf dalam bukunya,

Linguistik Bandingan Historis (1984).

1.6 Asumsi Dasar Leksikostatistik

Ada empat macam asumsi dasar yang digunakan sebagai titik tolak untuk mencari

jawaban mengenai usia bahasa, atau secara tepatnya dan bilamana terjadi diferensiasi

antara dua bahasa atau lebih (Keraf, 1984: 123). Asumsi dasar tersebut adalah:

a. sebagian dari kosa kata suatu bahasa sukar sekali berubah bila dibandingkan dengan

bagian lainnya.

b. retensi (ketahanan) kosakata dasar adalah konstan sepanjang masa.

c. perubahan kosakata dasar pada semua bahasa adalah sama.

d. bila prosentase dari dua bahasa kerabat (cognate) diketahui, maka dapat dihitung

waktu pisah kedua bahasa tersebut.

1.7. Teknik Leksikostatistik

Untuk menerapkan keempat asumsi dasar di atas, maka perlu mengambil langkah yang

merupakan teknik metode leksikostatistik seperti:

a. mengumpulkan kosakata bahasa kerabat.

b. menetapkan pasangan-pasangan yang merupakan kata kerabat (cognate) dari kedua

bahasa tersebut, penetapan kata kerabat adalah jika:

a. pasangan itu identik

b. pasangan itu memiliki korespondensi fonemis

c. kemiripan secara fonetis

d. satu fonem berbeda;

c. menghitung usia atau waktu pisah kedua bahasa;

W=

keterangan:

W= waktu peroisahan dalam ribuan tahun (millennium) yang lalu.

r= retensi (prosentase konstan dalam seribu tahun atau indeks)

C= prosentase kerabat

log.= logaritma dari.

Page 5: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

1.8. Metode Pengumpulan Data

Penulis memakai 2 jenis metode dalam pengumpulan data untuk pengerjaan

makalah ini. Metode pertama yakni metode kepustakaan, yakni dengan mencari buku-

buku yang berhubungan dengan penulisan makalah ini, khususnya kamus bahasa

Melayu Deli-Indonesia serta kamus bahasa Jawa-Indonesia.

Jenis metode kedua yakni metode wawancara, yakni dengan mewawancarai

langsung para penutur bahasanya. Adapun responden yang kami wawancarai yakni:

Dedik (21 tahun), penutur Bahasa Jawa.

Faisal (21 tahun), penutur Bahasa Jawa.

Tika (20 tahun), penutur Bahasa Melayu Deli.

1.9. Metode Analisis Data

Tahap untuk menyelesaikan data yang terkumpul adalah menganalisisnya.

Sehubungan dengan teknik yang penulis gunakan, yakni teknik leksikostatistik maka

prosedurnya adalah sebagai berikut:

a. mengumpulkan kosakata dasar bahasa kerabat, yaitu melalui metode kepustakaan

serta metode Interviewer.

b. Menghitung kata kerabat, yakni dengan mengikuti prosedur yang sudah

ditentukan seperti:

1. Gloss yang tidak diperhitungkan.

2. Pengisolasian morfem terikat.

3. Penetapan kata kerabat.

Rumus: C= x 100%

Keterangan:

C= cognates (kata kerabat)

K= jumlah kosakata kerabat

G= jumlah gloss

c. Menghitung Waktu Pisah

Waktu pisah antara dua bahsa kerabat yang telah diketahui prosentase kata

kerabatnya, dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Page 6: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

W=

Keterangan:

W = waktu peroisahan dalam ribuan tahun(millennium) yang lalu.

r = retensi ( prosentase konstan dalam seribu tahun atau indeks )

C = prosentase kerabat

Log. = logaritma dari.

Page 7: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

BAB II

ISI

2.1 Bahasa Melayu Deli

Bahasa Melayu termasuk dalam bahasa-bahasa Melayu Polinesia di bawah rumpun

bahasa Austronesia. Menurut statistik penggunaan bahasa di dunia, penutur bahasa

Melayu diperkirakan mencapai lebih kurang 250 juta jiwa yang merupakan bahasa

keempat dalam urutan jumlah penutur terpenting bagi bahasa-bahasa di dunia. 

Bahasa Melayu mencakup sejumlah bahasa yang saling bermiripan yang dituturkan

di wilayah Nusantara dan di Semenanjung Melayu. Sebagai bahasa yang luas

pemakaiannya, bahasa ini menjadi bahasa resmi di Brunei, Indonesia(sebagai bahasa

Indonesia), dan Malaysia (juga dikenal sebagai bahasa Malaysia); bahasa

nasional Singapura; dan menjadi bahasa kerja di Timor Leste (sebagai bahasa Indonesia).

Bahasa Melayu merupakan lingua franca bagi perdagangan dan hubungan politik di

Nusantara sejak sekitar A.D 1500-an. Migrasi kemudian juga turut memperluas

pemakaiannya. Selain di negara yang disebut sebelumnya, bahasa Melayu dituturkan pula

di Afrika Selatan, Sri Lanka, Thailand selatan, Filipina selatan, Myanmar selatan, sebagian

kecil Kamboja, hingga Papua Nugini. Bahasa ini juga dituturkan oleh penduduk Pulau

Christmas dan Kepulauan Cocos, yang menjadi bagian Australia.

Suku Melayu Deli, adalah salah satu suku melayu yang mendiami kabupaten Deli Serdang. Penyebaran meliputi kota Medan, Deli Tua, daerah pesisir, pinggiran sungai Deli dan Labuhan. Di kota Medan suku Melayu Deli banyak menempati daerah pinggiran kota. Populasi suku Melayu diperkirakan lebih dari 2 juta orang.

Suku Melayu Deli berbicara dalam bahasa Melayu Deli. Sekilas bahasa Melayu Deli mirip dengan bahasa Indonesia dengan logat melayu yang kental dan pengucapan yang lebih singkat dan cepat. Pada beberapa tempat, bahasa Melayu Deli menggunakan dialek 'e', mirip dengan bahasa Maye-Maye dan bahasa Malaysia.

Contoh bahasa Melayu Deli:

Indonesia - Melayu Deli

kau = ko, kow

ini = ni

Page 8: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

itu = tu

Bahasa Melayu Deli, memiliki sub-bahasa di kota Medan yang berkembang menjadi salah satu dialek bahasa Melayu, yaitu bahasa Medan. Bahasa Medan pada dasarnya sama dengan bahasa Melayu Deli, namun banyak menyerap bahasa-bahasa lain, seperti dari bahasa Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing, China, India, Arab, Minangkabau, Inggris, Belanda dan lain-lain. Sedangkan logat bahasa Medan banyak dipengaruhi logat batak, sehingga logatnya terdengar semi melayu dan semi batak.

Bahasa Indonesia

Bahasa Melayu Deli(normal)

Bahasa Bahasa Melayu Deli(sopan)

di atas .. di luhur .. palih luhur ..

di belakang .. di tukang .. palih pengker ..

di bawah .. di handap .. palih handap ..

di dalam .. di jero .. palih lebet ..

di luar .. di luar .. palih luar ..

di samping .. di sisi .. palih gigir ..

di antara ..dan ..

di antara ..jeung ..

antawis ..sareng ..

Bahasa IndonesiaBahasa Melayu Deli

(normal)Bahasa Melayu Deli

(sopan)

Sebelum saacan, saencan, Sateuacan

Page 9: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

saméméh

Sesudah Sanggeus Saparantos

Ketika Basa Nalika

Besok Isukan Enjing

Bahasa Indonesia

Bahasa Melayu Deli(normal)

Bahasa Melayu Deli(sopan)

Lapar Tina Tina

Ada Aya Nyondong

Tidak Embung Alim

Saya Urang Abdi/sim kuring/pribados

2.1.2 Letak Geografis Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang berada pada ordinat 2°57’-3°16’ LU

98°33’-99°27’ BT, Provinsi Sumatera Utara. Luas daerahnya 2.808,91 km2. Berada 5

meter di atas permukaan laut. Total populasi 1,790,431 jiwa (sensus pada tahun 2010)

yang terdiri atas: Penduduk 35.378.483 jiwa yang terdiri dari: Suku Melayu 55%, Suku

Jawa 18%, Suku Karo 10%, selebihnya terdiri dari: Suku Batak, Minang, Tionghoa.

Secara administratif, daerah dibagi menjadi 22 kecamatan dan 389 / 14 kelurahan.

Ibukotanya adalah Lubuk Pakam. Batas-batas: Utara berbatasan dengan Selat Malaka

dan Kabupaten Langkat, Selatan berbatasan dengan Kotamadya Medan dan Kecamatan

Page 10: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

Sunggal, Barat berbatasan dengan Kecamatan Hamparan Perak, Timur berbatasan

dengan Kecamatan Persut Sei Tuan dan Kotamadya Medan.

2.1.3 Sejarah dan penyebaran

Nama Melayu mulai dikenal pada masa berdirinya kerajaan Melayu di wilayah

Sungai Batanghari yang kini membelah Propinsi Jambi. Dari sini kemudian kemungkinan

tersebar hingga ke semenanjung Melayu. Suku Melayu merupakan salah satu suku

terbesar di Indonesia setelah Suku Jawa dan Sunda. Pulau Sumatera merupakan dasar dari

asal bahasa Melayu. Kerajaan-kerajaan Melayu pernah ada dan tersebar hingga ke Pulau

Kalimantan (Borneo). Daerah Siak merupakan pusat Melayu di daratan, Melayu dialek 'o'

banyak dipakai di pedalaman Riau. Kepulauan Riau: Sudah sangat diketahui bahwa

Kepulauan Riau adalah pusat kebudayaan Melayu di Indonesia. dari sinilah katanya

Bahasa Indonesia berakar, serupa dengan Johor.

2.1.4 Variasi dalam Bahasa Melayu

Ada kesulitan dalam mengelompokkan bahasa-bahasa Melayu. Sebagaimana

beberapa bahasa di Nusantara, tidak ada batas tegas antara satu varian dengan varian lain

yang penuturnya bersebelahan secara geografis. Perubahan dialek seringkali bersifat

bertahap. Untuk kemudahan, biasanya dilakukan pengelompokan varian sebagai berikut:

1. Bahasa-bahasa Melayu Tempatan (Lokal)

2. Bahasa-bahasa Melayu Kerabat (Paramelayu, Paramalay = Melayu "tidak

penuh")

3. Bahasa-bahasa kreol (bukan suku/penduduk melayu) berdasarkan bahasa

Melayu

Jumlah penutur bahasa Melayu di Indonesia sangat banyak, bahkan dari segi jumlah

melampaui jumlah penutur bahasa Melayu di Malaysia maupun di Brunei Darussalam.

Bahasa Melayu dituturkan mulai sepanjang pantai timur Sumatera, Kepulauan Riau,

Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu hingga pesisir

Pulau Borneo dan kota Negara, Bali.

2.1.5 Peta Kabupaten Deli Serang (pemakaian dialek Melayu Deli)

Page 11: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

2.1.6 Letak geografis jawa tengah

Jawa tengah adalah salah satu profinsi Indonesia yang bertempat pada bagian tengah

Pulau Jawa. Profinsi ini bersebelahan dengan Profinsi Jawa Barat di bagian sebelah barat, di

bagian timur berbatasan dengan Profinsi Jawa Timur, di bagian sebelah selatan berbatasan

dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Samudra Hindia, dan di bagian utara berbatasan

dengan Laut Jawa. Profinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulai Nusakambangan di bagian

selatan dan Kepulauan Karimun Jawa di bagian Laut Jawa, sehingga Profinsi Jawa Tengah

memiliki luas wilayah sekitar 32.548 km², atau sekitar 25,04% dari luas keseluruhan Pulau

Jawa. lokasi geografis Profinsi Jawa Tengah 5o40' karo 8o30' Lintang Selatan juga antara

108o30' dengan 111o30' Bujur Timur (hal tersebut termasuk Pulau Karimunjawa). Jarak

paling jauh dari barat sampai timur adalah ± 263 Km, dari sisi utara sampai arah selatan 226

Km (tidak termasuk pulau Karimunjawa). Profinsi Jawa Tengah dibagi menjadi 29 kabupaten

dan 6 kota, yaitu:

No Nama Kabupaten

Kilometer Persegi

1 Banjarnegara 1.096,74 km²2 Banyumas 1.329,02 km²3 Batang 788,00 km2

4 Blora 1.820,59 km²5 Boyolali 1.015,10 km²6 Brebes 1.281,115 km²7 Cilacap 1.657,73 km²8 Demak (tidak tercantum)9 Grobogan (tidak tercantum)10 Jeporo (tidak tercantum)11 Karanganyar (tidak tercantum)12 Kebumen 1.281,115 km²13 Kendal (tidak tercantum)

Page 12: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

14 Klaten 655,56 km²15 Kudus 425,17 km2

16 Magelang 1.085,73 km2

17 Pati 1.419,07 km²18 Pekalongan (tidak tercantum)19 Pemalang 1.115.31 km²20 Purbalingga 777.76 km²

21 Purworejo (tidak tercantum)22 Rembang (tidak tercantum)23 Semarang 981,95 km2

24 Sragen 946,49 km2

25 Sukoharjo 466,66 km2

26 Tegal 878,79 km2

27 Temanggung 870,25 km2

28 Wonogiri 1.822,37 km2

29 Wonosobo 984,68 km2

No Nama Kota1 Magelang2 Surakarta3 Salatiga4 Semarang5 Pekalongan6 Tegal

Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa yang ada di Indonesia. Bahasa Jawa

dituturkan oleh lebih dari 80 juta orang, baik yang berada di Indonesia sendiri maupaun di

Luar negeri. Bahasa Jawa merupakan rumpun dari bahasa Austronesia setelah Malayo-

Polenisia, Malayo-Polenisia inti, dan Sunda-Sulawesi. Bahasa ini dituliskan dengan tiga

sistem penulisan, yaitu dengan aksara Jawa, aksara Arab, dan aksara latin. Bahasa Jawa

adalah bahasa yang dipakai dan berkembang di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah,

Yogyakarta dan Jawa Timur. Selain ketiga daerah tersebut, Bahasa Jawa juga digunakan di

wilayah lain seperti kota Serang, Cilegon, dan kabupaten Tanggerang, khususnya pantai utara

atau pesisir utara dari Cirebon sampai Karawang. Dalam penggunaan bahasa jawa, setiap

daerah yang menggunakan bahasa jawa tentunya memiliki ciri khas tersendiri. Seperti dalah

logat serta dialek. Contohnya adalah dialek daerah Semarangan tentunya sangat berbeda

dengan dialek Banyumasan. Dialek Banyumasan tentunya juga sangat berbeda dengan dialek

Page 13: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

daerah Pati. Selain dari daerah-daerah yang disebutkan, bahasa Jawa juga dipergunakan di

luar daerah jawa namun tetap di dalam wilayah Indonesia, yaitu digunakan di Lampung

(61,9%), Sumatra Utara (32,6%), jambi (27,6%), Sumatra Selatan (27%), dan Aceh yang

dikenal sebagai Aneuk Jawoe sebesar (15,87%).

2.1.7 Persebaran Bahasa Jawa

Dalam penyebarannya, penyebaran bahasa Jawa dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Salah satu faktor tersebut adalah perpindahan penutur bahasa menuju ke tempat yang berbeda

bahasa. Misalnya adalah transmigrasi, urbanisasi atau bahkan bisa melalui proses merantau

yang berartikan mencari mata pencaharian di tempat yang mempunhyai perbedaan dalam hal

kebahasaan. Dalam proses tersebut, orang jawa yang melakukan kegitan tersebut membawa

bahasa jawa beserta kebudayaan-kebudayaan jawa. Sehingga, di tempat tersebut mampu

tercipta suatu perkampungan baru yang menggunakan bahasa serta kebudayaan jawa yang

dibawa oleh orang jawa tersebut. Hal tersebut terjadi di perkampungan Jawa di Suriname,

Amerika Selatan. Perkampungan tersebut terjadi akibat bangsa atau suku jawa yang dibawa

oleh Belanda pada abad ke-19 sebagai pekerja bebas oleh para tentara Belanda. Sama halnya

dengan perkembangan TKI (Tenaga Kerja Indonesia), semakin banyaknya TKI Jawa yang

lama tinggal dan beranak pinak, maka kehidupannya tak akan lepas dengan bahasa dan

kebudayaan Jawa.

2.1.8 Variasi Bahasa Jawa

Bahasa Jawa mempunyai berbagai macam keragaman variasi, dan sampai sekarang

variasi tersebut masih terpelihara kelestariannya. Variasi bahasa tersebut adalah dialek.

Dialek bahasa jawa dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Yaitu kelompok barat meliputi

Banten, Cirebon, Tegal, Banyumasan, dan Bumiayu. Kelompok tengah meliputi Pekalongan,

Kedu, Bagelan, Semarang, Pantai Utara (Jepara, Demak, Kudus, Pati), Blora, Surakarta,

Yogyakarta, dan Madiun. Kelompok tengah ini biasa dikenal sebagai bahasa Jawa Tengahan

atau Matraman. Dialek Surakarta dan Yogyakarta menjadi acuan baku pemakaian resmi

bahasa jawa. Sedangkan kelompok timur meliputi Pantura Jawa Timur (Tuban, Bojonegoro),

Surabaya, Malang, Jombang, Tengger, dan Banyuwangi.

2.1.9 Peta Persebaran Bahasa Jawa

Page 14: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Daftar 200 Kata Leksikostatistik Morris Swadesh

No. Bahasa Indonesia Bahasa Melayu Bahasa Jawa Kekerabatan(Gloss)  Deli

1 abu abam awu -2 air aer banyu -3 akar - oyot -

Page 15: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

4 aku awak aku -5 alir - mili -6 anak anak anak +7 anjing - asu -8 angin angin angin +9 apa - apa -10 api bara geni -11 apung apong kambang -12 asap - asep -13 awan - mega -14 bagaimana - piye -15 baik baek apik -16 balik - walik -17 banyak banak akeh -18 bapak abi bapak -19 baring bam glethak -20 baru - anyar -21 basah - teles -22 batu batu watu +23 beberapa - sepira -24 belah - sigar -25 benar - bener -26 benih - wiji -27 bengkak - abuh -28 berenang - renang -29 berjalan - mlaku -30 berat - abot -31 beri upeti weneh -32 besar tegap gedhe -33 bilamana - kapan -34 binatang - kewan -35 bintang - lintang +36 buah buah woh -37 bulu - wulu -38 bunga - kembang -39 bunuh bunoh pati -40 buru (ber-) - oyak -41 buruk burok elek -42 burung burung manuk -43 busuk busok bosok +44 daging - daging -45 dan - lan -46 danau - tlaga -47 darah - getih -48 datang - teka -49 daun daon godhong -

Page 16: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

50 debu abu awu +51 dekat ambang cedhak -52 dengan - karo -53 dengar - krungu -54 di dalam - jero -55 pada - ing -56 dingin - adhem -57 di mana - endi -58 diri (berdiri) - ngadhek -59 di sini - kene -60 di situ - kono -61 jahit jait dondom -62 jalan pasar dalan -63 jantung jantung jantung +64 jatuh cicir tiba -65 jauh jaoh adoh -66 jeram - grojogan -67 dorong - surung -68 dua - loro +69 duduk - jagong +70 ekor ikor buntut -71 empat - papat +72 engkau - kowe -73 gali korek kedhuk -74 garam - uyah -75 ganuk (meng-) - - -76 gelembung - - -77 gemuk tambun lemu -78 gigi gigi untu -79 gigit kikil cokot -80 gosok puyu gosok -81 gunung jabal gunung -82 hantam tumbuk antem -83 hati hati ati +84 hijau - ijo -85 hidung hidong irung +86 hidup - urip -87 hisap jujub sedot -88 hitam bajak ireng -89 hitung kera itung -90 hujan hujan udan +91 hutan utan alas -92 ia - deweke -93 ibu ende ibu -94 ikan - iwak -95 ikat tambat iket -

Page 17: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

96 istri istri bojo -97 itu - kuwi -98 kabut sagup pedhut -99 kaki kaki Sikil -100 kalau kalau menawa -101 kami, kita - aku kabeh -102 kamu - kowe kabeh -103 kanan - tengen -104 karena, sebab kerne amarga -105 kata (ber-) - ngomong -106 (ber-)kelahi - gelut -107 kepala - sirah -108 kering kering garing +109 kecil kecit cilik -110 kiri kidal kiwa -111 kotor kumal reget -112 kulit - kulit -113 kuku - kulite uwit -114 kuning - kuning -115 kutu tungau tuma -116 lain - liya -117 langit - langit -118 laut - segara -119 lebar - amba -120 leher - gulu -121 lelaki jantan lanang -122 lempar tepelohong balang -123 lidah - ilat -124 lihat keleh ndelok -125 lima lima lima +126 licin elir lunyu -127 (ber-) ludah beludah idu -128 lurus - lenceng -129 main - dolan -130 makan baham mangan -131 malam - bengi -132 mata mata mripat -133 matahari - srengenge -134 mati, meninggal - mati -135 merah - abang -136 mereka - dheweke -137 minum turap umbe -138 mulut - cangkem -139 muntah ngeledak muntah -140 nama nama jeneng -141 napas nafas ambekan -

Page 18: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

142 nyala nyala urup -143 nyanyi nyanyi nembang -144 orang orang uwong -145 panas angat panas -146 panjang - dawa -147 pasir - wedhi -148 pegang - cekel -149 pendek pandak cendhek -150 peras - peres -151 perempuan betina wadon -152 perut perot weteng -153 pikir - mikir -154 pohon pokok uwit -155 potong iris kethok -156 punggung - geger -157 putih puteh putih +158 rambut - rambut -159 rumput - suket -160 sayap kepak suwiwi +161 satu - siji -162 sedikit - sethithik -163 siang - awan -164 siapa - sapa -165 sempit - sesek -166 semua semue kabeh -167 suami - bojo -168 sungai - kali -169 tajam - - -170 tahu - ngerti -171 tahun taun taun +172 takut - wedi -173 tali tali tali +174 tanah - lemah -175 tangan - tangan -176 terik - ngentang -177 telingga - kuping -178 telur telor endhog -179 terbang mabur mabur +180 tertawa baha guyu -181 tidak tida ora -182 tidur beradu turu -183 tiga - telu -184 tikam - - -185 tipis nipis tipis +186 tiup(me-) - sebul -187 cacing - cacing -

Page 19: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

188 cium(bau) memahi ngambu -189 tua tua tuwa +190 cuci basoh kumbah -191 tulang - balung -192 tebal - kandel -193 tumpul - kethul -194 tongkat - teken -195 ular ular ula +196 usap usab usap +197 usus - usus -198 air bah - banjir -199 musim kemarau kemarau ketiga -200 minum - ngumbe -

Page 20: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

Tabel 1. Pengisolasian Morfem Terikat

No Gloss Melayu Jawa

23 Bohong Dupak (ng-) apusi125 Kulum Kemut (ng-)emut141 (me-)nari Ngebeng ngibing143 (me-)ngantuk Ngantak ngantuk145 (me-)ngerti Reti mudheng146 (me-)ngigau Igau nglindur149 (me-)nunjuk Acung Tudhing150 mimpi Impi Ngimpi

Tabel 1. Pengisolasian Morfem Terikat

No Gloss Melayu Jawa

23 Bohong Dupak (ng-) apusi125 Kulum Kemut (ng-)emut141 (me-)nari Ngebeng ngibing143 (me-)ngantuk Ngantak ngantuk145 (me-)ngerti Reti mudheng146 (me-)ngigau Igau nglindur149 (me-)nunjuk Acung Tudhing150 mimpi Impi Ngimpi

Tabel 2. Penetapan Kata Kerabat (cognate

a. Pasangan itu identik (total ada 11 kata)

No Glos Melayu Jawa

1 acar Acar acar3 alim Alim alim41 dadar dadar dadar72 haram haram haram81 imam imam imam82 imsak imsak imsak94 janji janji janji102 Jinjit jinjit jinjit114 kempot kempot kempot120 keset keset keset

Page 21: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

161 nangka nangka nangka

b. Pasangan itu memiliki korespondensi fonemis (total ada 9 kata)

Dari analisis terbentuk korespondensi fonemis /e-i/, /a-e/,/i-hi/

No Gloss Sunda Melayu

83 hati Hate Hati

97 itu Eta Itu

35 bintang Bentang Bintang

124 lihat Tingali Tengok

140 nama Name Nama131 malam Malem Malam

104 karena, sebab Sabab Sebab

89 hitung Itung Hitung

84 hijau Ijo Hijau

c. Kemiripan secara fonetis

Kemiripan secara fonetis yakni bahwa ciri-ciri fonetisnya harus serupa sehingga

dapat dianggap alofon.

d. Satu fonem berbeda (total ada 21 kata)

No Glos Melayu Jawa

6 Baca Baca maca18 Biawak Menyawak mencawak35 Cara care cara36 Catat catet cathet38 Celaka bala mala44 Debu abu awu58 Gatal gatal gatel88 Jagung jagong jagung101 Jilat jilat dilat104 Kain kaen kain107 Kapas kapok kapuk108 Karam karam kerem124 Kualat kualat kuwalat134 Lutut dengkul dhengkul140 Menara benara menara

Page 22: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

143 mengantuk ngantak ngantuk154 mobil, bus umum motor montor183 Rasa rase rasa185 Ringan enteng entheng196 Tua tua tuwa200 Waktu waketu wektu

Dua fonem berbeda

No Glos Melayu Jawa

2 Adat Ade adat8 Bagi Bagika Bagi9 bahasa Bahasa Basa40 Dada Dada dhadha69 Hafal Hafal apal125 Kulum Kemut Ngemut141 menari Ngebeng ngibing142 mendung Mendong mendhung147 mentah Matah mentah150 mimpi Impi ngimpi160 Nanas Enas nanas

Tahun Pisah

Dari 200 buah kata maka dapat dilihat bawa kata yang memiliki:

a. Bunyi yang sama total = 60 kata

b. Kemiripan bunyi makna sama = 21 kata

Jumlah kekerabatan = 81 kata atau 40,5%

Menghitung Waktu Pisah Bahasa Jawa dengan Bahasa Melayu deli

Kemiripan bunyi makna sama = 21 kata

Jumlah kekerabatan = 81 kata atau 40,5%

Menghitung Waktu Pisah Bahasa Jawa dengan Bahasa Melayu deli

W= log. C

2 log. R

W= log. 40,5%

2 log. 81%

W= 1,61

3,81

W= 0,42

Page 23: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

Jadi, waktu pisah Bahasa Jawa dan Bahasa Melayu Deli adalah 0,42 tahun yang lalu. Hasil

terakhir ini dapat diubah menjadi tahun biasa setelah dikalikan dengan seribu. Tahun pisah

Bahasa Jawa dan Bahasa Melayu Deli adalah 2013 – 420 = 1593 M. Jadi, Bahasa Jawa

berpisah dengan Bahasa Melayu Deli dari sebuah bahasa induk pada tahun 1593 M.

BAB IV

4.1 Simpulan

Berdasarkan uraian teoritis yang dikemukakan pada leksikostatistik memberi

perbandingan antara Bahasa Sunda dan Bahasa Melayu maka penulis menyimpulkan

sebagai berikut:

1. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting sebagai sarana komunikasi.

2. Bahasa selalu berubah sesuai perkembangan dan pengaruh lingkungan.

3. Leksikostatistik adalah suatu teknik dalam pengelompokkan bahasa yang lebih

cenderung mengutamakan peneropongan kata-kata (leksikon) secara statistik, untuk

kemudian berusaha menetapkan pengelompokkan itu berdasarkan prosentase

kesamaan dan perbedaan suatu bahasa dengan bahasa lain.

4.2 Saran

Setelah memperhatikan dan menganalisa mengenai leksikostatistik, Bahasa Sunda

degan Bahasa Melayu, penulis dapat memberi saran:

1. Melihat pentingnya fungsi bahasa di Indonesia agar dapat diperhatikan bagi

pendidikan terutama peneliti dan pembaca yang bertujuan sebagai pengembangan

bahasa khususnya bahasa daerah.

Page 24: LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF  “Leksikostatistik Bahasa Melayu Deli dengan Bahasa Jawa"

2. Di era globalisasi ini bahasa daerah sudah semakin terkikis oleh sebab itu kita

sebagai Bangsa Indonesia yang beragam suku harus melestarikan budaya dan bahasa

ibu (basic vocabulary) agar terpelihara dan tidak punah.

Daftar Pustaka

Hayati Chairil, dkk. 1985. Kamus Melayu Deli – Indonesia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta.

Sugiarto, dkk. Kamus Indonesia – Daerah. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.