18
REAKSI FUSI Kelompok 6 Bambang Tri Laksono Ghezy Sabila Arsyad Henty Tri Agustina

Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

REAKSI FUSIKelompok 6

Bambang Tri Laksono

Ghezy Sabila Arsyad

Henty Tri Agustina

Page 2: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

Reaksi Fusi Reaksi Fusi adalah reaksi

penggabungan dua inti yang massa inti barunya lebih kecil daripada jumlah massa kedua inti ringan pembentuknya, sehingga menyisakan defek massa yang muncul sebagai energi fusi.

Reaksi Fusi hanya dapat berlangsung pada suhu yang sangat tinggi (milyaran kelvin), sehingga reaksi fusi sering disebut Reaksi Termonuklir

Page 3: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

SIKLOTRON

Siklotron dikembangkan pada tahun 1930 oleh E.O. Lawrence (1901-1958). Dia menggunakan sebuah medan magnetik untuk menjaga agar ion-ion bermuatan (proton) bergerak dalam lintasan melingkar.

Syarat siklotron dapat bekerja :

Tegangan pada bidang setengah lingkaran harus tengangan bolak balik

Frekuensi dari tegangan bolak-balik yang diberikan harus sama dengan frekuensi proton yang bergerak melingkar

Polaritas kedua bidang setengah lingkaran harus dibuat berbeda (salah satunya dibuat positif dan yang lain dibuat negatif)

Page 4: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

SIKLOTRON

Setiap kali proton-proton melintasi celah di antara kedua bidang setengah lingkaran, suatu tegangan diberikan pada proton-proton tersebut untuk meningkatkan kelajuan dan jari-jari kelengkungan lintasannya. Setelah beberapa putaran, proton-proton memperoleh energi kinetik tinggi (20 MeV per satuan muatan listrik) dan tiba pada sisi terluar siklotron. Proton-proton kemudian dapat menumbuk suatu sasaran yang ditempatkan di dalam siklotron atau meninggalkan siklotron dengan bantuan “magnet pembelok” dan diarahkan ke suatu sasaran eksternal

Page 5: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

Reaktor Fusi Nuklir

Reaksi fisi nuklir dapat dikendalikan dalam reaktor nuklir. Sementara itu, ada dua syarat untuk mengendalikan reaksi fusi:

1) Suhu harus tinggi (dalam orde 108°c). Pada suhu tertentu disebut suhu pembakaran (ignition temperature), proses fusi akan berlangsung sendiri.

2) Pada suhu sangat tinggi, semua atom terionisasi habis membentuk suatu plasma (sejenis gas yang disusun oleh partikel-partikel bermuatan seperti H+ dan e-).

Page 6: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

Sejauh ini reaktor fusi nuklir masih belum dioperasikan secara komersial. Prototipe reaktor-reaktor fusi saat ini masih dalam tahap eksperimentasi pada beberapa laboratorium di USA dan di beberapa negara maju lainnya. Suatu konsorsium dari USA, Rusia, Eropa dan Jepang telah mengajukan pembangunan suatu reaktor fusi yang disebut International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER) atau Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional di Cadarache (Perancis) untuk menguji kelayakan dan keberlanjutan penggunaan reaksi fusi untuk menghasilkan energi listrik. 

Teknologi reaksi fusi paling populer saat ini adalah tokamak, yang merupakan singkatan dari akta-kata Rusia: toroidalnaya, kamera, dan magnitmaya, yang berarti toroidal chamber magnetic. Tokamak ditemukan oleh Igor Yevgenyevich Tamm dan Andrey Sakharov sekitar tahun 1950.

Page 7: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

Tokamak adalah reaktor berongga toroidal (bentuk donat) yang diselimuti gulungan-gulungan kawat bermedan magnetik (magnetic field confinement).

Page 8: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

• Diagram ITER

Page 9: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

Keunggulan dan Keamanan

Laju reaksi fusi lebih mudah dikontrol.

Fusi nuklir lebih bersih (ramah lingkungan) karena sampah radioaktif sampingan nyaris nol.

Tidak seperti reaksi fisi nuklir, reaksi fusi nuklir mengikuti jalur reaksi tunggal yang berarti mengurangi kemungkinan ledakan teras reaktor akibat adanya reaksi samping.

Bahan bakar fusi nuklir (deuterium atau 2H) tersedia hampir tanpa batas dan murah karena banyak terdapat di lautan, dan mudah dipisahkan dari isotop hidrogen biasa.

Page 10: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

PEMANFAATAN RADIOISOTOP

Radioisotop adalah isotop-isotop yang tidak stabil.

Suatu unsur disebut radioisotop atau isotop radioaktif jika unsur itu dapat memancarkan radiasi. Dikenal dengan istilah radionuklida.

Tujuan utama pembuatan radioisotop adalah untuk menyediakan unsur atau senyawa radioaktif tertentu yang memenuhi persyaratan sesuai dengan maksud pemanfaatannya.

Pemanfaatan radioisotop meliputi tiga hal utama:

1) perunut (pencari jejak),

2) pemanfaatan radioisotop berdasarkan sifat radiasinya,

3) tenaga listrik.

Page 11: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

Penggunaan Radioisotop sebagai Perunut Radioisotop adalah isotop yang bersifat radioaktif sehingga jejaknya

dapat dikenal; misal jejaknya dalam tubuh manusia.

Pengobatan Dalam teknik perunut radioaktif, sejumlah unsur yang mengandung

radioisotop yang akan dirunut fimasukkan ke dalam tubuh, biasanya dengan menyuntik. Radioisotop yang digunakan memiliki waktu paro pendek dan meluruh sebelum menyebabkan kerusakan pada tubuh.

Radioisotop Organ yang dipindai

Radioisotop Organ yang dipindai

Iodium-131 Tiroid, paru-paru

Xenon-133 Paru-paru

Kromium-51 Limpa Natrium-24 Peredaran darah

Selenium-75 Pankreas Strontium-85 Tulang

Teknetium-99 Tulang, paru-paru

Fosforus-32 Mata, hati

Galium-67 Getah-bening Thallium-201 Jantung

Page 12: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

Industri Radioisotop digunakan untuk memastikan apakah pengeboran

tepat berlangsung pada tanah yang berpotensi menghasilkan minyak.

Kebocoran suatu pipa penyalur minyak atau gas dapat dirunut dengan menyuntikkan sejumlah radioisotop ke dalam pipa.

Isotop yang disuntikkan haruslah yang memiliki waktu paro hanya beberapa jam atau beberapa hari sehingga cukup lama untuk dideteksi, tetapi tidak terlalu lama untuk menimbulkan masalah radiasi, dalam hal ini adalah partikel beta.

Partikel alfa akan diserap oleh tanah, sedangkan sinar gamma akan menembus logam di mana saja sehinggap tidak dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran.

Page 13: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

Pemanfaatan Radioisotop berdasarkan Sifat Radiasinya

Pengobatan Sifat radioisotop dimanfaatkan dalam

dunia pengobatan untuk membunuh sel kanker (radioterapi/terapi radionuklida).

Proses penyinaran dibagi menjadi dua jenis, penyinaran secara eksternal dan penyinaran internal.

Penyinaran eksternal dilakukan dengan menembakkan radiasi sinar gamma yang dihasilkan oleh Co-60 atau sinar-x dari linear generator. Proses tersebut juga dikenal sebagai gamma knife radiosurgery. Sinar tersebut difokuskan ke sel yang ingin dimatikan.

Metode penyinaran secara internal, dikenal juga sebagai terapi jarak pendek. Terapi tersebut dilakukan dengan cara menanamkan radioaktif ke bagian tubuh yang ingin disembuhkan.

Pengobatan

Sterilisasi

Industri

Pertanian

Seni

Penentuan umur dengan radioaktif

Page 14: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

Sterilisasi Sinar Gamma

Pancaran sinar gamma digunakan untuk mensterilisasikan peralatan medis dan produk lainnya sperti wool atau makanan.

Cobalt-60 adalah isotop yang sering digunakan karena merupakan pemancar sinar gamma yang aktif, dihasilkan oleh reaktor nuklir dan terkadang merupakan hasil tambahan dari pembangkit listrik.

1. Pemancaran skala besarDigunakan untuk membersihkan peralatan medis yang rusak apabila dipanaskan. Membersihkan bahan wool, kayu, atau dokumen yang diimpor agar terhindar dari parasit.

2. Pemancaran skala kecilMembersihkan darah yang akan ditransfusi dan aplikasi medis lainnya.

Page 15: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

Industri

Dalam bidang industri, radioisotop digunakan untuk mensterilisasi dan mengawetkan produk makanan. Radiasi sinar gamma dapat digunakan pada pengawetan makanan melalui dua cara:

1) Membasmi mikroorganisme, misalnya, pada pengawetan rempah – rempah, seperti merica, ketumbar, dan kemiri.

2) Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang berkembangbiak dengan pembentukan tunas, seperti kentang, bawang merah, jahe dan kungi

Page 16: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

Pertanian dan Hidrologi

Radioisotop memiliki peran yang sangat penting dalam bidang pertanian, di antaranya:

1. Efisiensi pemupukan

2. Penelitian tanaman varietas baru

3. Pengendalian hama serangga

Contoh:

Radiasi sinar gamma: untuk memandulkan hama serangga dan dalam bidang hidrologi adalah untuk mengukur ketersediaan air dari suatu sumber air di bawah tanah.

Page 17: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

Penentuan Umur dengan Radioaktif

Radioactive dating, penentuan umur dengan radioaktif menggunakan karbon-14. Tumbuhan, binatang, dan manusia menyerap dan mengeluarkan karbon-14 selama mereka masih hidup sehingga persentase karbon-14 dalam tubuh mereka selalu tetap. Saat mereka mati, persentase karbon-14 berkurang karena inti C-14 meluruh dengan memancarkan sinar beta.

Dengan mengukur persentase keaktifan radiasi C-14, kita dapat menaksir umur kematian mereka.

Para teknisi museum juga memanfaatkan radioisotop untuk menentukan waktu pembuatan suatu karya seni, mengetes keaslian dan perawatan suatu karya seni menggunakan karbon-14 untuk mengetahui kapan pertama kali lukisan dibuat.

Page 18: Kel. 6 - Reaksi Fusi dan Pemanfaatan Radioisotop

Sumber

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika SMA Jilid 3B. Jakarta: Erlangga.

http://wakiju.blogspot.com/2012/09/terapi-radionuklida.html

http://www.geschool.net/395673/blog/post/manfaat-dan-bahaya-zat-radioaktif

http://prezi.com/iyhj8nivvfsi/radioisotop-dan-kegunaannya

http://rieztye.blogspot.com/2009/06/kegunaan-radioisotop.html

http://ardyanpradanaoo7.blogspot.com/2011/01/manfaat-dan-bahaya-isotop-radioaktif.html

http://fisikastudycenter.com/skl-un-fisika/79-manfaat-dan-bahaya-radioisotop