22
KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA KELOMPOK 1 : •ABIM NURHUDA Y. P. (01) •ADDINA MILLATI AZMI (02) •SURYATINING WAHYU P. (27) •ZAMIRA DIVA D. (28)

Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA

KELOMPOK 1 :•ABIM NURHUDA Y. P. (01)•ADDINA MILLATI AZMI (02)•SURYATINING WAHYU P. (27)•ZAMIRA DIVA D. (28)

JALUR PERDAGANGAN KUNO

JALUR PERDAGANGAN DARAT

Hubungan perdagangan antara kawasan asia dan eropa sudah dilakukan sejak 500 SM. Jalur perdagangan darat itu melintasi gurun yang tandus, pegunungan yang terjal, serta perbedaan iklim yang mencolok, sampai di penghujung asia barat yaitu kota dagang Antiokia dan Tyrus. Jalur perdagangan darat pertama yang dilalui oleh para saudagar dari kedua benua tersebut adalah yang terkenal dengan sebutan jalur sutra.

Jalur Sutra adalah yang jalur paling terkenal sebagai rute perdagangan dari peradaban Tiongkok kuno. Perdagangan sutra tumbuh di bawah Dinasti Han (202 SM - AD 220) pada abad pertama dan kedua Masehi. Awalnya, sutra dihasilkan Tiongkok kuno untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, di dalam kekaisaran. Setelah produksi menjadi banyak, mereka mulai menjualnya ke arah Barat. Dalam perjalanan, mereka sering diserang oleh suku-suku kecil di Asia Tengah yang ingin merampas komoditi berharga yang dibawa pedagang. Akibatnya, Dinasti Han memperluas pertahanan militernya lebih jauh ke Asia Tengah 135-90 SM dalam rangka untuk melindungi para pedagang.

JALUR PERDAGANGAN LAUT

Sejak awal abad masehi, hubungan perdagangan melalui jalan laut telah dilakukan oleh bangsa- bangsa di asia timur, asia barat, asia tenggara , serta bangsa eropa. Jalan sutra berangsur- angsur mulai ditinggalkan oleh saudagar- saudagar cina, arab, india, dan eropa.

Faktor- faktor ditinggalkannya jalur darat :

1. Teknologi kapal layar sudah ditemukan, yang bisa menampung

600 – 700 orang.

2. Resiko keamanannya lebih aman dan terjaga.

3. Telah ditemukannya ilmu perbintangan (astronomi).

4. Tersebarnya agama Buddha.

Barang dagangan yang diperjual belikan oleh para pedagang Indonesia di pelabuhan selat malaka, yaitu kapur barus, kemenyan, kayu cendana, rempah- rempah (pala dan cengkih), bulu burung, dan gading. Sebelum abad ke- 16 M, barang- barang tersebut bisa sampai di eropa terutama cengkih dan pala dengan menempuh jalan yang bertahap dan memakan waktu yang lebih lama. Rempah- rempah tersebut diangkut dari selat malaka ke hitu dan banda, yang kemudian diangkut ke pelabuhan- pelabuhan yang ada di bagian barat Indonesia, seperti pelabuhan pesisir jawa, pantai timur Sumatra, dan selat malaka. Dari malaka, rempah- rempah tersebut dibawa pedagang Gujarat, arab, cina, bahkan pedagang Indonesia sendiri ke kota transit perdagangan di india, seperti koya cambay, Gujarat, calicut atau kalkuta.

Dari india, rempah- rempah tersebut di bawa oleh pedagang- pedagang Gujarat, dan arab terus ke barat terus melintasi laut arab. Dari laut arab jalur bercabang dua. Jalur pertama, menujuke teluk muskat, (oman) melalui selat hormuz, dan teluk Persia, basra, baru kemudian sampai di pusat-pusat perdagangan di laut tengan. Jalur kedua, melalui teluk aden, laut merah, dan sampai ke kota suez. Dari suez, perjalanan dilanjutkan melalui darat menuju pusat perdagangan di iskandariah (Alexandria) dan Tunisia. Dari kedua kota dagang inilah rempah-rempah di bawa ke konstantinopel. Kemudian dari konstantinopel, rempah-rempah di angkut oleh pedagang portugis dan spanyol ke eropa. Dari pedagang portugis dan spanyol, rempah-rempah bisa dinikmati. Oleh orang orang eropa. Jauhnya jarak antara asia dan eropa, serta banyaknya pedagang yang terlibat serta panyalurannya yang dilakukan secara berantai telah manyebabkan harga rempah-rempah menjadi sangat mahal di eropa.

Jalur Sutra (merah) yang secara finansial penting dan rute perdagangan rempah-rempah (biru) diblokir oleh Kesultanan Utsmaniyah sekitar 1453 dengan jatuhnya Kekaisaran Bizantium, memacu eksplorasi yang awalnya termotivasi oleh temuan rute laut memutari Afrika dan memicu Zaman Penjelajahan.

TERJADINYA PERANG SALIB

Perang Salib adalah serangkaian peperangan yang terjadi antara umat Kristen Eropa dengan Kaum Muslimin. Perang Salib ini merupakan konflik terbesar antara umat Islam yang tengah berkuasa di sebahagian Eropa, Afrika Utara dan Asia, melawan Kristen yang baru bangkit dan berusaha merebut kota Yerusalem.

Disebut Perang Salib, karena umat Kristen dalam perang tersebut memakai logo salib yang berwarna merah di dada mereka. Penggunaan logo salib ini, sedikit banyaknya diilhami oleh perintah dari Injil yang memerintahkan kepada umat Kristen untuk mengangkat salib. Perintah menggunakan Salib yang terbuat dari kain berwarna merah yang disulam pada jubah seragam pasukan Salib sebagai lambang bahwa Perang Salib semata-mata untuk mempertahankan eksistensi umat Kristen.

FAKTOR PEMICU TERJADINYA PERANG SALIB :

1. Faktor Agama

Pemerintahan Bani Saljuk yang wilayah kekuasaannya meliputi Yerusalem memperketat aturan ziarah bagi orang Kristen ke Bait al-Maqdis. Lalu lintas ziarah mereka terhambat. Kemerdekaan mereka untuk berziarah menjadi hilang. Oleh karena itu, mereka bergerak untuk merebut kembali kebebasan mereka dan menguasai Yerusalem yang dianggap sebagai holy land dari kekuasaan umat Islam.

Di samping itu, Perang Salib merupakan ekspedisi spektakuler sebagai akibat tidak langsung dari proses kebangkitan semangat religius yang melanda Eropa pada abad X-XI M. Dengan demikian, Perang Salib merupakan salah satu upaya membela kepercayaan Kristen.

2. Faktor Politik

Menurut Philip K. Hitti, konflik Timur-Barat merupakan konflik yang panjang dalam sejarah.

Memasuki abad pertengahan, ketika umat Kristen melihat wilayah mereka terancam oleh ekspansi Islam, bahkan Konstantinopel terancam dari serangan Bani Saljuk, sebab wilayah di sekitar Asia kecil telah dikuasi oleh mereka. Dalam keadaan seperti ini imperium Bizantium menggalang dukungan segenap umat Kristen di daratan Eropa untuk mempertahankan imperiumnya.

Di samping itu, peristiwa kekalahan pasukan Armanus, Raja Romawi, dari pasukan Bani Saljuk di bahwa pimpinan Alp Arselan (355-465 H/1063-1072 M) yang mengakibatkan Manzikart jatuh ke tangan kaum muslimin (464 H/1071 M), menjadi suatu trauma politis yang harus segera dibalas. Dalam pada itu, muncul cita-cita di kalangan Kristen Eropa untuk mendirikan kerajaan al-Masih di seluruh wilayah Timur dan menjadikan Timur sebagai zona Kristen. Tradisi mengembara dan bakat kemiliteran suku Teutonia yang telah mengubah arah sejarah Eropa sejak penghancuran gereja Sepulchre (gereja tempat dikuburnya Yesus) yang dilakukan oleh Khalifah al-Hakim dari Fathimiyah (386-411 H/996-1020 M) pada tahun 1009. Jadi, dalam hal ini tampak adanya dendam politik dari pihak Kristen-Eropa terhadap Islam.

3. Ambisi pribadi Paus Gregory VII

Setelah jatuhnya Manzikert dan mengantisipasi ancaman dari Bani Saljuk, pihak kaisar Byzantium mengajukan permohonan kepada Paus Gregory VII dengan kesediaan menyatukan kembali gereja Yunani dengan gereja Latin yang tunduk di bawah kewenangan Paus. Oleh karena itu Paus berupaya mengkonsolidasikan kekuatan agar alam Masehi tunduk semua di bawah satu pemerintahan agama yang dipimpin oleh Paus. Untuk merealisasikan hal tersebut, maka diserukanlah peperangan guna menyapu-bersih umat Islam dari Palestina dan menundukkan gereja-gereja di Timur. Dari sini tampak bahwa Paus berkeinginan mempertahankan supremasinya sebagai pemegang kedaulatan umat Kristiani.

PENGUASAAN YUNANI OLEH TURKI

Kejatuhan Konstantinopel adalah penaklukan ibu kota Kekaisaran Romawi Timur, yang terjadi setelah pengepungan sebelumnya, di bawah komando Sultan Utsmaniyah yang berumur 21 tahun, yaitu Muhammad al-Fatih, melawan tentara bertahan yang dikomandoi oleh Kaisar Bizantium Konstantinus XI. Pengepungan berlangsung dari Jumat, 6 April 1453- Selasa, 29 Mei 1453 (berdasarkan Kalender Julian), ketika kota itu ditaklukkan oleh Utsmaniyah.

Penaklukan Konstantinopel menandai berakhirnya Kekaisaran Romawi yang juga merupakan pukulan besar untuk Kristen. Beberapa intelektual Yunani dan non-Yunani meninggalkan kota sebelum dan sesudah pengepungan, migrasi terutama ke Italia. Itu merupakan beberapa tanda akhir Abad Pertengahan oleh jatuhnya kota dan kekaisaran.

Pergantian kekuasaan dari Kekaisaran Romawi Timur kepada Kesultanan Utsmaniyah ini menyebabkan jalur perdagangan antara Eropa dan Asia Barat di Laut Tengah terputus. Orang-orang Eropa tidak lagi datang ke Konstantinopel dan Venesia yang merupakan pelabuhan transit dalam perdagangan antara Asia dan Eropa. Suplai rempah-rempah untuk dunia Kristen yang dulunya bisa didapatkan di Konstantinopel tidak tersedia lagi karena konflik antar agama Kristen dan Islam. Para pedagang terpaksa mencari jalur lain ke sumber rempah-rempah dan hal tersebut membawa bangsa Eropa ke kepulauan Nusantara yang pada akhirnya membuat bangsa Belanda menjajah Nusantara selama 350 tahun lamanya.

Kemunduran perdagangan di Laut Tengah juga berdampak terhadap perekonomian. Wilayah di sekitar Laut Tengah yang semula ramai dikunjungi para pedagang dari timur yang membawa rempah-rempah jadi sepi. Hal ini menyebabkan keguncangan perekonomian di sekitar Laut Tengah (Mediterania).

Pengepungan Konstantinopel yang Kedua (dilukis 1499)

PERUBAHAN JALUR PERDAGANGAN BANGSA EROPA

Pada tahun 1453, bangsa Turki Utsmani merebut Konstantinopel sehingga Kekaisaran Bizantium berakhir. Dengan posisinya yang mengendalikan rute perdagangan rempah-rempah satu-satunya yang ada pada saat itu, Kesultanan Utsmaniyah berada di posisi yang menguntungkan untuk menarik pajak sangat besar terhadap barang dagangan yang menuju Eropa Barat. Orang-orang Eropa Barat, tidak ingin tergantung pada kekuatan ekspansionis non-Kristen dalam perdagangan yang menguntungkan dengan timur, merencanakan untuk menemukan rute laut alternatif yang memutari Afrika.

Negara pertama yang mencoba untuk mengelilingi Afrika adalah Portugal, yang sejak awal abad ke-15 mulai menjelajahi Afrika utara di bawah Henry sang Navigator. Portugis pertama kali melintasi Tanjung Harapan pada tahun 1488 dalam sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Bartolomeus Dias. Hanya sembilan tahun kemudian pada tahun 1497 atas perintah Manuel I dari Portugal, empat kapal di bawah komando navigator Vasco da Gama mengitari Tanjung Harapan, melanjutkan ke pantai timur Afrika ke Malindi untuk berlayar menyeberangi Samudera Hindia menuju Kalikut di selatan Hindustan - ibukota penguasa lokal Zamorin. Kekayaan Hindia sekarang telah terbuka bagi orang Eropa untuk dieksplorasi.

Christopher Columbus adalah yang pertama pada tahun 1492, dalam upaya untuk mencapai Hindia dengan berlayar ke arah barat, ia membuat pendaratan di sebuah di wilayah pulau yang sekarang dikenal sebagai Bahama. Percaya bahwa dirinya telah mencapai Hindia, ia menyebut para penduduk asli pulau tersebut sebagai " Indian.

Delapan tahun kemudian pada tahun 1500, navigator Portugis, Pedro Álvares Cabral ketika mencoba untuk mereproduksi rute Vasco da Gama ke Hindustan (sekarang India), tertiup ke arah barat ke wilayah yang sekarang disebut Brasil. Setelah mengambil kepemilikan lahan baru tersebut, Cabral melanjutkan perjalanannya ke Hindustan, akhirnya tiba di sana pada bulan September 1500 dan kembali ke Portugal pada tahun 1501.

Saat itu Portugis telah memegang kontrol penuh dari rute laut Afrika. Dengan begitu Spanyol jika ingin memiliki harapan untuk bersaing dengan Portugal untuk perdagangan yang menguntungkan, harus menemukan rute alternatif. Upaya awal pertama mereka adalah dengan Christopher Columbus, tapi ia malah menemukan sebuah benua tak dikenal di antara Eropa dan Asia. Orang Spanyol akhirnya berhasil dengan perjalanan Ferdinand Magellan. Pada 21 Oktober 1520 ekspedisi Magellan melintasi apa yang sekarang dikenal sebagai Selat Magellan, membuka pantai Pasifik Amerika untuk eksplorasi. Pada 16 Maret 1521 kapal-kapalnya sampai di kepulauan yang sekarang disebut Filipina, dan kemudian segera mencapai Kepulauan Rempah-Rempah, secara efektif mendirikan rute perdagangan rempah ke barat yang pertama ke Asia. Magellan tewas di Filipina, namun setelah kapal anggota ekspedisi yang terakhir berhasil kembali ke Spanyol pada tahun 1522, kru ekspedisi yang selamat menjadi orang-orang pertama yang telah berhasil mengelilingi bumi.

Rute perdagangan Armada Hindia Portugis (biru) sejak perjalanan 1498 Vasco da Gama dan perusahaan saingannya Galiung Manila-Acapulco dan armada harta Spanyol (putih) yang didirikan pada tahun 1568.

Peta rute pelayaran yang dilalui ekspedisi Ferdinand Magellan untuk mencapai Hindia Timur, Kepulauan Maluku, dan kembali ke Eropa mengitari bumi.

LATAR BELAKANG BANGSA EROPA DATANG KE INDONESIA

Hindia Timur atau Indonesia telah lama dikenal sebagai daerah penghasil

rempah-rempah seperti vanili, lada, dan cengkeh. Rempah-rempah ini digunakan

untuk mengawet makanan, bumbu masakan, bahkan obat. Karena kegunaannya,

rempah-rempah ini sangat laku di pasaran dan harganya pun mahal. Hal ini

mendorong para pedagang Asia Barat datang dan memonopoli perdagangan

rempah-rempah. Mereka membeli bahan-bahan ini dari para petani di Indonesia

dan menjualnya kepada para pedagang Eropa.

Namun, jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani

mengakibatkan pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus. Hal ini

dikarenakan boikot yang dilakukan oleh Turki Utsmani. Situasi ini mendorong

orang-orang Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak memiliki

bahan rempah-rempah, termasuk kepulauan Nusantara (Indonesia). Dalam

perkembangannya, mereka tidak saja berdagang, tetapi juga menguasai sumber

rempah-rempah di negara penghasil. Dimulailah era kolonialisasi Barat di Asia.

SEBAB DAN TUJUAN KEDATANGAN BANGSA BARAT

Secara umum, kedatangan bangsa Eropa ke Asia termasuk ke Indonesia dilandasi keinginan mereka untuk berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan menyebarkan agama. Adapun sebab dan tujuan bangsa Eropa ke dunia Timur adalah sebagai berikut :

• Mencari kekayaan termasuk berdagang• Menyalurkan jiwa penjelajah• Meyakini Keberadaan Prester John• Menyebarkan agama• Mencari kemuliaan bangsa

Pada awalnya, tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia hanya untuk membeli rempah-rempah dari para petani Indonesia. Namun, dengan semakin meningkatnya kebutuhan industri di Eropa akan rempah-rempah, mereka kemudian mengklaim daerah-daerah yang mereka kunjungi sebagai daerah kekuasaannya. Di tempat-tempat ini, bangsa Eropa memonopoli perdagangan rempah-rempah dan mengeruk kekayaan alam sebanyak mungkin. Untuk memperoleh hak monopoli perdagangan ini, bangsa Eropa tidak jarang melakukan pemaksaan. Penguasaan sering dilakukan terhadap para penguasa setempat melalui suatu perjanjian yang umumnya menguntungkan bangsa Eropa.

Selain itu, mereka selalu turut campur dalam urusan politik suatu daerah, mengadu domba berbagai kelompok masyarakat dan kemudian mendukung salah satunya. Dengan cara seperti ini, mereka dengan mudah dapat mempengaruhi penguasa untuk memberikan hak-hak istimewa dalam berdagang.

FAKTOR PENDORONG DATANGNYA BANGSA EROPA KE INDONESIA

•Sejak abad ke -13, rempah-rempah merupakan bahan dagang yang sangat

menguntungkan, sehingga mendorong orang-orang Eropa berusaha mencari

harta kekayaan ini sekalipun menjelajah semudera.

•Adanya jiwa penjelajah Bangsa Eropa, terutama untuk menemukan

daerah-daerah baru. Mereka yakin bahwa jika berlayar ke satu arah, maka

mereka akan kembali ke tempat semula.

•Keyakinan orang-orang Eropa terutama Protugis dan Spanyol bahwa di

luar Eropa ada Prestor John (kerajaan dan penduduknya beragama Kristen).

Oleh karena itu, mereka berani berlayar jauh. Mereka yakin akan bertemu

dengan orang-orang seagama.

•Orang-orang Eropa yang sebagian besar beragama Kristen terdorong pula

untuk pergi ke mana pun guna mewartakan Injil (Gospel), mencari kekayaan

(Gold), dan kebanggaan serta kejayaan (Glory) bagi negaranya.

PROSES MASUKNYA BANGSA BARAT KE INDONESIA

• Portugis melakukan perjalanan ke India tepatnya di Calcuta dan Goa yang di pimpin oleh Albuquerque untuk mencari rempah-rempah, kemudian melanjutkan perjalanan ke Malaka pada tahun 1511 yang di pimpin oleh Fransisco Serro, tetapi Malaka bukanlah pusat dari rempah-rempah, kemudian melanjutkan perjalanan ke Maluku pada tahun 1512 dan di terima baik oleh kerajaan Ternate karena sedang mangalami konflik dengan Tidore.

• Spanyol melakukan perjalanan ke Philipina yang di pimpin oleh Magelhaens untuk mencari rempah-rempah, kemudian melanjutkan perjalanan ke Maluku pada tahun 1527 yang di pimpin oleh Sabastian Delcanno, dan di terima baik oleh kerajaan Tidore karena sedang mengalami konflik dengan Ternate.

• Portugis dan Spanyol pun bertemu di Maluku, maka timbulah perang berebut daerah rempah-rempah. Sehingga Paus pun turun tangan dan mengeluarkan Perjanjian Saragosa yang berisi :

1. Portugis tetap di Maluku

2.  Sedangkan Spanyol kembali ke Philipina• Belanda melakukan perjalanan ke Banten pada tahun 1596 yang di pimpin oleh Cornelis De

Houtman untuk mencari rempah-rempah, dan di terima baik oleh Banten karena sedang mengalami konflik dengan Palembang.

• Perjalanan Belanda yang ke dua di pimpin oleh Van Neck dan War Vick  ke Palembang dan di terima dengan baik karena sedang mengalami konflik dengan Banten.

• Dengan berjalannya waktu banyak orang-orang Belanda yang datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah.

Pertanyaan

• Fika: Mengapa tersebarnya agama budha menjadi faktor ditinggalkannya jalur darat

• Nadea: Mengapa maluku jadi tujuan bangsa eropa datang ke indonesia

• Candra: Apa hubungannya ditemukan ilmu perbintangan dalam jalur perdaganan laut