2
Kebudayaan Nasional Indonesia TATUNG KALIMANTAN BARAT Disusun Oleh Dany Triono / 201001015 S1 Sistem Informasi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Yos Sudarso Purwokerto 2013 Keberadaan Tatung di di dunia hanya terdapat di beberapa Negara, di Indonesia keberadaan Tatung hanya bisa di saksikan di Kalimantan Barat dan Bangka Belitung, walaupun dalam satu batas negara keberadaan Tatung di Kalimantan Barat berbeda dalam berbagai aspek dengan Tatung yang ada di Bangka Belitung. Tatung di Kalimantan Barat merupakan bagian dari keunikan budaya Tionghoa yang telah lama tumbuh dari hasil alkulturasi dengan budaya lainnya yang terdapat di Kalimantan Barat. Sejauh ini kehadiran Tatung terutama pada saat Cap Goh Meh telah menjadi ikon yang menarik bagi banyak pihak, terutama para wisatawan baik lokal maupun dari manca negara. Keberadaan Tatung menurut penjelasan dari para pelaku Tatung, ternyata keberadaan mereka hanya berupa media atau medium atau istilah lokalnya sarung untuk roh yang merasukinya, roh yang merasuki bisa bermacam - macam, ada yang merupakan Dewa berdasarkan mitologi Tionghoa maupun berbagai tokoh lokal yang ada di Kalimantan Barat. Roh dipanggil melalui altar persembahan dan kemudian merasuki atau masuk kedalam tubuh sang Tatung, dalam keadaan sebagai medium atau sarung, sang pemilik tubuh masuk dalam keadaan tidak sadar, tubuhnya bergerak dan bersuara layaknya roh yang merasukinya, umumnya dalam keadaan tak sadar ini para Tatung kebal dari rasa sakit, sehingga mampu menahan berbagai tusukan yang nembus tubuhnya, kebal di papan dengan parang tajam, menaiki tangga yang terbuat dari parang dan duduk di bangku yang terbuat dari deretan parang. Tatung adalah satu warisan budaya yang memiliki akar panjang dalam budaya Tionghoa dan Kalimantan Barat, sarat dengan suasana mistis dan bernapaskan kasanah kekayaan budaya kuno milik para leluhur tanah Borneo ini. Atraksi Tatung ini biasanya dilakukan pada saat perayaan Cap Go Meh baik itu di daerah Pontianak maupun Singkawang. Aksi aksi yang dilakukan oleh para Tatung ini tergolong langka baik di Indonesia sendiri maupun di kancah dunia, dan atraksi Tatung ini semakin tahun semakin dikenal oleh dunia internasional, sehingga banyak menarik para wisatawan baik itu lokal maupun internasional. Singkawang dan Pontianak kini disebut

Kebudayaan nasional indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kebudayaan nasional indonesia

Kebudayaan Nasional Indonesia

TATUNG KALIMANTAN BARAT

Disusun Oleh

Dany Triono / 201001015

S1 Sistem Informasi

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Yos Sudarso Purwokerto

2013

Keberadaan Tatung di di dunia hanya terdapat di beberapa Negara, di Indonesia

keberadaan Tatung hanya bisa di saksikan di Kalimantan Barat dan Bangka Belitung,

walaupun dalam satu batas negara keberadaan Tatung di Kalimantan Barat berbeda dalam

berbagai aspek dengan Tatung yang ada di Bangka Belitung. Tatung di Kalimantan Barat

merupakan bagian dari keunikan budaya Tionghoa yang telah lama tumbuh dari hasil

alkulturasi dengan budaya lainnya yang terdapat di Kalimantan Barat. Sejauh ini kehadiran

Tatung terutama pada saat Cap Goh Meh telah menjadi ikon yang menarik bagi banyak

pihak, terutama para wisatawan baik lokal maupun dari manca negara. Keberadaan Tatung

menurut penjelasan dari para pelaku Tatung, ternyata keberadaan mereka hanya berupa media

atau medium atau istilah lokalnya sarung untuk roh yang merasukinya, roh yang merasuki

bisa bermacam - macam, ada yang merupakan Dewa berdasarkan mitologi Tionghoa maupun

berbagai tokoh lokal yang ada di Kalimantan Barat. Roh dipanggil melalui altar persembahan

dan kemudian merasuki atau masuk kedalam tubuh sang Tatung, dalam keadaan sebagai

medium atau sarung, sang pemilik tubuh masuk dalam keadaan tidak sadar, tubuhnya

bergerak dan bersuara layaknya roh yang merasukinya, umumnya dalam keadaan tak sadar

ini para Tatung kebal dari rasa sakit, sehingga mampu menahan berbagai tusukan yang

nembus tubuhnya, kebal di papan dengan parang tajam, menaiki tangga yang terbuat dari

parang dan duduk di bangku yang terbuat dari deretan parang.

Tatung adalah satu warisan budaya yang memiliki akar panjang dalam budaya

Tionghoa dan Kalimantan Barat, sarat dengan suasana mistis dan bernapaskan kasanah

kekayaan budaya kuno milik para leluhur tanah Borneo ini.

Atraksi Tatung ini biasanya dilakukan pada saat perayaan Cap Go Meh baik itu di

daerah Pontianak maupun Singkawang. Aksi – aksi yang dilakukan oleh para Tatung ini

tergolong langka baik di Indonesia sendiri maupun di kancah dunia, dan atraksi Tatung ini

semakin tahun semakin dikenal oleh dunia internasional, sehingga banyak menarik para

wisatawan baik itu lokal maupun internasional. Singkawang dan Pontianak kini disebut

Page 2: Kebudayaan nasional indonesia

sebagai satu-satunya kota di dunia yang masih menggelar pawai tatung dalam perayaan cap

go meh. Hal ini disebut sejak terjadi revolusi budaya di Cina pada zaman Mao Tze Dong

yang melarang aksi tatung. Oleh karena itu, kebuadayaan Tatung di Kalimantan Barat ini

dapat menjadi salah satu ikon bagi kebudayaan nasional Indonesia ini.

Nilai – nilai yang terkandung dalam atraksi Tatung ini lebih pada nilai kerohanian

atau kepercayaan para umat Tiong Hua yang khususnya yang menganut agama Kong Hu

Chu, dimana para Tatung akan dimasuki oleh roh – roh yang merupakan Dewa maupun Dewi

yang biasanya disembah di rumah ibadah kelenteng. Itu mengapa acara Tatung ini hanya

dilakukan 1 tahun sekali pada saat perayaan Cap Go Meh.

Dari atraksi – atraksi Tatung yang pernah saya saksikan sendiri, saya cukup terkesan

dengan atraksi tersebut. Sungguh diluar logika, para Tatung ditusuk dengan benda – benda

tajam hingga tembus kedalam dagingnya, namun anehnya setelah dicabut kembali, tidak ada

sama sekali bekas tusukkan pada tubuh sang Tatung. Saya amat percaya dengan roh – roh

yang memasuki para Tatung ini, mengapa? Karena paman saya sendiri adalah seorang yang

bisa dikatakan terpilih dan menjadi seorang Tatung, namun kini beliau tidak lagi Tatung. Dari

pengalaman – pengalaman akan hal tersebut, entah mengapa, saya semakin percaya terhadap

aliran kepercayaan yang kini telah disahkan menjadi agama, yaitu Kong Hu Chu disamping

dengan pengalaman - pengalaman rohani lainnya yang saya dapatkan.