49
ABSTRAKSI Diera modern ini, masyarakat banyak sekali yang tidak dapat merawat mebel dengan baik. Padahal untuk di zaman sekarang ini banyak mebel yang berbentuk unik dan menarik. Sekarang inipun tidak banyak ditemukan pengrajin mebel dan orang yang memproduksi mebel. Karena bahan utamanya yang harus diimpor dari luar kota dan harganya pun tidak murah. Masyarakat seharusnya bisa menjaga dan merawat mebel dengan baik supaya mebel tetap bersih dan enak dipandang. Di sekeliling kita, sudah banyak peralatan rumah yang berbahan kayu, salah satu yang sering kita pakai adalah meja dan kursi. Kayu jati memang harganya tidak murah tetapi manfaat yang dapat kita rasakan, jika dapat merawat dengan baik adalah keawatan dan keunikannya. Didalam karya tulis ini kami akan membahas masalah mebel dan bagaimana cara merawatnya. Mebel akan hanya bermanfaat untuk kenyamanan dan kerapian rumah saja tetapi juga mengusung makna sosial yang menegaskan status sosial memang ada kursi yang berfungsi sebagai tempat duduk semata, tetapi ada kursi yang menegaskan kekuasaan. Karena kursi juga mempunyai arti kekuasaan, maka kursi kekuasaan berlainan dengan kursi yang sebagai tempat duduk. Pada zaman sekarang, sudah jarang ada status raja. Kursi bisa dijadikan sarana menyampaikan status ekonomi seseorang. Biasanya mebel mewah itu adalah mebel klasik. mebel minimalis juga bisa mewah jika bahannya mahal, misal dari kayu jati berdiameter besar dan berukuran besar. Tanpa bicara secara verbal, kursi sudah berbicara bahwa pemilik mebel ini adalah orang kaya.

KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

i

ABSTRAKSI

Diera modern ini, masyarakat banyak sekali yang tidak dapat merawat mebel dengan baik. Padahal untuk di zaman sekarang ini banyak mebel yang berbentuk unik dan menarik.

Sekarang inipun tidak banyak ditemukan pengrajin mebel dan orang yang memproduksi mebel. Karena bahan utamanya yang harus diimpor dari luar kota dan harganya pun tidak murah. Masyarakat seharusnya bisa menjaga dan merawat mebel dengan baik supaya mebel tetap bersih dan enak dipandang.

Di sekeliling kita, sudah banyak peralatan rumah yang berbahan kayu, salah satu yang sering kita pakai adalah meja dan kursi. Kayu jati memang harganya tidak murah tetapi manfaat yang dapat kita rasakan, jika dapat merawat dengan baik adalah keawatan dan keunikannya.

Didalam karya tulis ini kami akan membahas masalah mebel dan bagaimana cara merawatnya. Mebel akan hanya bermanfaat untuk kenyamanan dan kerapian rumah saja tetapi juga mengusung makna sosial yang menegaskan status sosial memang ada kursi yang berfungsi sebagai tempat duduk semata, tetapi ada kursi yang menegaskan kekuasaan. Karena kursi juga mempunyai arti kekuasaan, maka kursi kekuasaan berlainan dengan kursi yang sebagai tempat duduk.

Pada zaman sekarang, sudah jarang ada status raja. Kursi bisa dijadikan sarana menyampaikan status ekonomi seseorang. Biasanya mebel mewah itu adalah mebel klasik. mebel minimalis juga bisa mewah jika bahannya mahal, misal dari kayu jati berdiameter besar dan berukuran besar. Tanpa bicara secara verbal, kursi sudah berbicara bahwa pemilik mebel ini adalah orang kaya.

saran dari penulis, jaga kebersihan peralatan mebel di rumah kita supaya kemewahannya tetap terjaga dan juga kebersihannya.

i

Page 2: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

ii

PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “Produksi Mebel di Desa Bulung Kulon” ini

telah disetujui oleh pembimbing pada :

Hari :

Tanggal :

dan telah diterima sebagai syarat menempuh ulangan kenaikan kelas XI IPS 2

tahun pelajarn 2012 / 2013.

Kudus, Februari 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Sri Fatonah S.Pd Ika Dian Nilasari

Mengetahui

Kepala Madrasah

Dra. Hj. Zulaikah MT, M.PdI

NIP. 195812119 198303 2 003

ii

Page 3: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

iii

MOTTO

1. Do’a, ikhtiar dan tawakal adalah kunci dari kesuksesan

2. Jangan bilang tidak, jika belum mencoba

3. Hidup berawal dari mimpi

4. Kekompakkan, kedisiplinan dan tanggung jawab adalah bekal meraih

prestasi.

PERSEMBAHAN

Karya tulis yang berjudul “Produksi Mebel di Desa Bulung Kulon” ini

kami persembahkan untuk wali kelas kami Bapak H. Pandoyo.

iii

Page 4: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan karuniayanya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan karya tulis yang berjudul “Produksi Mebel di Desa Bulung

Kulon” merupakan tugas siswa kelas XI MAN 1 Kudus tahun ajaran

2012 / 2013 .

Dalam penyusunan karya tulis ini membutuhkan waktu yang relatif

cukup karena banyak media pengetahuan yang kita butuhkan terselesainya

karya tulis ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang terlibat

dalam membantu dalam penyusunan karya tulis ini, oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Dra. Hj. Zulaikah MT, MPdI selaku Kepala Sekolah atas segala

motifasi yang telah diberikan.

2. Ibu Ika Dian Nilasari dan Ibu Sri Fatonah guru pembimbing atas

segala arahan dan bimbingan yang telah diberikan.

3. Bapak H. Pandoyo selaku wali kelas kami atas segala dukungannya

4. Ayah, Ibu dan sahabat yang telah memberikan masukan, informasi

dan dorongannya yang sangat berguna dalam penyusunan karya

tulis ini

Harapan penulis, semoga dengan sedikit ilmu pengetahuan yang

penulis sampaikan melalui karya tulis ini bisa memberikan wawasan dan

iv

Page 5: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

v

pengetahuan yang berguna dan menyadari begitu pentingnya merawat

mebel di sekitar kita.

Kami menyadari bahwa karya tulis ini belumlah sempurna, maka

itu kami sangat menantikan kritik dan saran dari pembaca demi baiknya

karya tulis ini.

Kudus, 15 Januari 2013

Penulis

v

Page 6: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

vi

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan beberapa nama,

yakni :

1. Lutfatun nikmah

2. Wiwik Ratnasari S.

Benar –benar telah melakukan observasi “Produksi Mebel di Desa

Bulung Kulon” di rumah Bapak Sutomo di alamat Desa Bulung kulon

pada tanggal 03 februari 2013 dalam rangka memenuhi tugas sekolah.

Kudus, 03 Februari 2013

Pemilik Usaha

Sutomo

vi

Page 7: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

vii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………. i

Abstraksi ………………………………………………………………… i

Lembar Pengesahan ……………………………………………………… ii

Motto dan Persembahan ………………………………………………….. iii

Kata Pengantar ……………………………………………………………. iv

Lembar Pernyataan ...……………………………………………………… vi

Daftar Isi …..……………………………………………………………... vii

BAB I PENDAHULUAN .………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah .……………………………………………….. 2

1.3 Tujuan …………………………………………………………….. 2

1.4 Manfaat …………………………………………………………… 2

1.5 Metode Penilitian ..……………………………………………….. 3

1.6 Sistematika Penulisan …………………………………………….. 3

BAB II LANDASAN TEORI ….………………………………………... 4

2.1 Pengertian Desain mebel …………………………………………... 4

BAB III PEMBAHASAN …………………………………………………. 7

3.1 Konsep Desain mebel …..………………………………………… 7

3.2 Proses Pembuatan Mebel ..……………………………………….. 11

3.2.1 Bahan Pembuatan Mebel .......................................................11

3.2.2 Alat Pembuatan Mebel...........................................................11

3.2.3 Proses PembuatanMebel.........................................................12

Page 8: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

viii

3.2.4 Modal Awal Pembuatan Mebel ...........................................13

3.2.5 Laba Pembuatan Mebel..........................................................14

3.2.6 Kendala Dalam Pembuatan Mebel.........................................14

3.3 Tips Merawat Mebel ..……………………………………………. 17

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………… 20

4.1 Simpulan ..……………………………………………………........ 20

4.2 Saran …………..………………………………………………….. 20

Daftar Pustaka ……………………………………………………………. 21

Wawancara ……………………………………………………………….. 22

Lampiran ………………………………………………………………….. 24

viii

Page 9: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

ix

Page 10: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mebel digunakan banyak orang karena kegunaan mabel banyak

sekali, antara lain untuk pintu, kursi, jendela dan lain-lain. Pada umumnya,

sebuah rancangan mebel lahir karena adanya kebutuhan terhadap fungsi

mebel tersebut.

Dalam upaya merancang mebel selain beranjak dari berbagai

pertimbangan praktis, ada pula pertimbangan rasa, yang mempertimbangkan

bagaimana olahan estetik atau bentuk rancangan dari suatu mebel.

Perancangan dapat berawal pula dari dorongan kebutuhan akan sesuatu

tampilan yang indah.

Mebel harganya standart tidak murah dan bisa juga dikatakan tidak

mahal. Biasanya pemakai mebel kebanyakan adalah industri rumah tangga.

Berapa besar biaya pembuatannya dan juga harga jualnya, serta pada

akhirnya memikirkan bagaimana tampilan mebel tersebut akan dibuat.

Berkaitan dengan ihwal tampilan, ternyata terdapat banyak sekali

sumber yang dapat memberikan inspirasi bagi perancangan sebuah mebel.

Namun pada dasarnya, kreativitas si perancanglah yang akan berperan untuk

mewujudkan tampilan mebel yang unik.

Mebel yang paling mahal dan terbuat dari kayu jati asli adalah

almari, almari harga jualnya lebih 500 ribu. Pembuatan mebel tidak mudah,

butuh waktu beberapa hari untuk membuatnya. Apalagi kalau musim

1

Page 11: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

2

penghujan, para pembuat mebel kesulitan mengeringkan kayu yang akan

dirangkai menjadi salah satu mebel dengan harga jual tinggi.

Sering kali sebuah status sosial turut menentukan bentuk sebuah

mebel. Sebagai contoh adalah bentuk kursi yang akan dipakai raja diruang

balairung atau hakim-hakim di ruang sidang pengadilan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaiman konsep desain mebel ?

2. Bagaimana prosses pembuatan mebel ?

3. Bagaimana Tips merawat mebel ?

1.3 Tujuan

1. Untuk memenuhi syarat kenaikan kelas

2. Untuk mengetahui kelebihan mebel dalam kehidupan sehari-hari

3. Untuk menambah wawasan tentang mebel.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang bisa diambil dari penulisan karya tulis yang

berjudul”Produksi Mebel” antara lain :

a. Bagi penulis

Bisa mengetahui dan melakukan penelitian secara langsung

Menambah wawasan

b. Bagi pembaca

Memberikan wawasan kepada pembaca mengenai mebel

Page 12: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

3

Pembaca dapat mengetahui bagaimana cara memilih mebel

yang baik

Bisa menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari

1.5 Metode Penelitian

Penyusunan karya tulis yang berjudul “Produksi Mebel”

menggunakan metode observasi yaitu :

1. Metode wawancara

Metode dimana penulis mewancarai kelokasi untuk

mengadakan wawancara dan penelitian secara langsung.

2. Metode literatur

Metode dengan mengumpulkan data dengan mencari bahan

dari buku atau internet.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam karya tulis yang berjudul “Produksi Mebel” terdiri dari 4 bab

yaitu :

Bab 1 pendahuluan, terdiri latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika

penulisan.

Bab II landasan teori, berisi teori-teori yang melandasi pokok

permasalahan penulisan karya tulis.

Bab III Pembahasan, Dalam bab pembahasan ini terdapat semua

masalah yang akan dijabarkan secara sitematis.

Bab IV penutup, pada bagian ini terdiri dari simpulan dan saran.

Page 13: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Desain Mebel

Istilah desain akan muncul apabila terjadi pertemuan antara seni

dengan industri, dan apabila orang mulai membuat keputusan untuk

memproduksi benda atau produk yang dibutuhkan. Kata desain berasal dari

kata disegno dalam bahasa italia dan diterjemahkan sebagai desain atau

menggambar. Istilah designo yang dikenal di eropa, mempunyai arti gambar

rancangan pematung atau pelukis sebelum membuat patung atau karya

lukisannya. Sedangkan kata design (bahasa inggris) memiliki banyak

pengertian, sehingga pemahamannya harus dibatasi sesuai dengan

konteksnya. Pengertian desain secara harfiah diterjemahkan menjadi bentuk,

model, pola, konstruksi, mode tujuan atau maksud yang berhubungan

dengan perencanaan bentuk.

Dalam konteks budaya industri, desain adalah suatu upaya penciptaan

model, kerangka bentuk, pola atau corak yang direncanakan dan dirancang

sesuai dengan tuntutan kebutuhan manusia pemakai, dalam hal ini

konsumen akhir. Dengan ungkapan lain, kegiatan desain merupakan suatu

kegiatan yang dimulai dari gagsan-gagasan movatif, atau kemampuan untuk

menghasilkan karya cipta yang dapat memahami permintaan pasar. Desain

yang baik memiliki kecenderungan untuk memenagkan persaingan dan

menguasai pasar.

4

Page 14: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

5

Pada awalnya desain dibuat untuk menghasilkan produk-produk

kerajinan yang menggunakan berbagai hiasan tumbuhan, hewan, manusia

atau bentuk tersebut diperoleh dari percobaan yang lama, bahkan memakan

waktu bertahun-tahun sehingga kemudian muncul sebagai suatu tradisi saat

itu, desain dibuat tanpa bantuan desainer yang terdidik. Meskipun demikian,

produk yang dihasilkan sangat indah, terkadang teramat rumit dengan

beragam hiasan. Sedangkan proses pembuatannya sangat sederhana. Setelah

melalui proses pencairan yang lama tersebut, kemudian timbul suatu ide

untuk mempercepat proses pembuatan produk dengan menggunakan gambar

skala. Desain digambar dengan teliti terlebih dahulu sebelum proses

produksi berlangsung.

Jika kita amati secara cermat, dalam kasus desain mebel, realitifitas

dalam mendesain mebel memang bukan hanya kerja seni semata namun

juga bukan kerja tukang. Terdapat perbedaan diantara keduanya seniman

bekerja karena dorongan dari dalam nalurinya. kepekaan naluri artistiknya

hadir karena dorongan dari dalam jiwanya sendiri. Sedangkan seorang

tukang bekerja karena pesanan orang lain, artinya ia bekerja karena

dorongan dari luar dirinya. Berdasarkan perintah dari pihak lain yaitu

konsumen. Kerja tukang mengikuti kehendak pemesan. Uniknya, kerja

desain meliputi kedua aspek tersebut, walaupun tidak selalu terjadi

hubungan kerja yang ideal antara desainer dan konsumennya.

Desain mebel termasuk dalam katagori desain fungsional, yaitu desain

yang banyak memberikan pelayanan atau fasilitas pada kegiatan hidup

Page 15: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

6

manusia. Untuk membuat desain mebel diperlukan persyaratan dan prinsip

yang berorientasi pada seluruh anatomi dan ukuran manusia, keadaan

jasmani, cara bergerak, cara bersikap dan tuntutan selera manusia. Ttiik

tolak perencanaan mebel adalah manusia secara keseluruhan yang memiliki

beragam kegiatan dengan berbagai tuntutannya. keinginan tidur secara

nyaman. Keinginan duduk santai. Keindahan , keinginan keselamatan

didalam pekerjaan, lainnya semua itu merupakan tuntutan yang harus

dipenuhi secara sistematik.

Pada masa sekarang, profesi desainer ditantang untuk memenuhi

semua tuntutan manusi, baik secara fisik maupun psikologis. Oleh sebab itu,

ketika seseorang desainer akan membuat desain diperlukan pemikiran yang

konseptual agar desain yang diciptakan dapat memenuhi pemakainya.

Page 16: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

7

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Konsep desain Mebel

Desain lahir ditengah masyarakat modrn. yaitu masyarakat industri

yang berawal dari revolusi industri. Desain hadir sebagai upaya

kreativitasnya. Prosed kreatif dan inovativ manusia untuk memenuhi

tuntutan kebutuhan aktifitasnya. Proses kreatif dan inovatif ini dihembuskan

oleh kekuatan otak kiri dan otak kanan manusia yang diolah oleh alam

pikiran manusia itu sendiri. Jadi desain itu ada, karena ada pemikiran kreatif

dan inovatif dari dalam diri manusia. Pemikiran kreatif dan inovatif

manusia. Pemikiran kreatif dan konsep yang terperogram. Didalamprofesi

desain, pemrogaman desain itu dikenal dengan istilah konsep desain.

Konsep berasal dari kata concept dalam bahasa inggris yang artinya

adalah pengertian, bagan, gambaran atau konsepsi. Konsep nerupakan dasar

atau awal dari perencanaan. Konsep merupakan jalan pemecahan masalah

secara rasional, yakni untuk mengetahui nilai positif dan negatif dari sebuah

pemikiran. Selain itu konsep juga digunakan untuk menghindari kegagalan

dalam perencanaan. Konsep berfungsi sebagai alat kontrol untuk melatih

disiplin dan tanggung jawab desainer. konsep juga berguna untuk

menghindari penyelewengan dan membangun sikap konsekuen erhadap

bagan pemikiran yang telah dipilih.

jadi konsep adalah gagasan sistematik dan rasional yang dapat

disajikan dalam bentuk bagan, sketsa atau kerangka berfikir untuk kemudian 7

Page 17: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

8

direalisasikan menjadi bentuk-bentuk serta pola-pola yang optimal. Bentuk-

bentuk tersebut merupakan hasil konsep rasional-rasional yang juga

mempertimbangkan unsur emosional berupa nilai-nilai estetika rupa.

Konsep desain yang mempertimbangkan unsur rasional dan emosional harus

disukung dengan alasan-alasan konkret tentang penciptaan desain. Konsep

desain harus disertai gambar kerja lengkap dengan skala ukuran, konstruksi,

warna dan bahan-bahan yang digunakan.

Konsep sebuah desain adalah suatu jalan yang harus dilalui didalam

urutan perencanaan. konsep juga berfungsi untuk mmenghasilkan ekspresi

dalam wujud perencanaan. Perencanaan tersebut dioptimalkan semaksimal

mungkin sesuai dengan tuntutan selera estetika manusia. Untuk mendukung

pemikiran tersebut, dalam konteks ini dipiliah konsep desain yang mengacu

pada metode glass box. Prinsip metode glass box adalah cara

menganalisisdesain secara sistematik. deseiner berfikir seperti komputertapi

bukan sebagai mesin komputer. Sisi rasional – fungsional menggunakan

glass box dan sisi kreatif-imajinatif dengan lompatan emosional

menggunakan black box. Desainer hendaknya mengambilposisi seimbang

antara glass box dan black box.

Jones mengungkapkan bahwa desainer yang rasional atau sistematika

amat mirip dengan gambaran sebuah komputer manusiawi. Desainer adalah

individu yang bekerja atas informasi yang diumpan kepadanya dalam satu

siklus analisis, sintesis dan evaluatifsampai memperoleh pemecahan desain

yang optimum. Bla box cenderug seperti pesulap yang kreatif, tetapi

Page 18: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

9

irasional. Desain diciptakan manusia dari dua sisi yang berbeda yaitu :

rasional – irasional jiwa – raga, atau ying-yang, untuk mencapai

keselarasan dan keseimbangan hidup manusia. Oleh sebab itu, desain dibuat

sesuai dengan tuntutan kebutuhan aktivitas manusia.

Tuntutan kebutuhan manusia bukan hanya tuntutan terhadap selera

yang berkaitan secara emosional saja. Yang hanya berpijak pada aspek

estetika, akan tetapi juga berupaya untuk memenuhi tuntutan fungsional

yang rasional. Dalam hal ini, faktor manusia menjadi tolak ukur sebuah

desain. Desain tidak hanya indah, tetapi juga berguna bagi kegiatan

manusia, sehingga manusia servive dalam kehidupan yang dijalaninya.

Sebelum divisualisasikan, desain direkayasa dibenak disainer dalam bentuk

konsep. Konsep dapat pula dipahami sebagai pedoman untuk

memvisualisasikan berbagai gagasan desain, agar hasil akhirnya sesuai

dengan tuntutan kebutuhan aktivitas manusia pemskainnya.

Proses berfikir desain mengacu pada metode glass box dengan

sistematika proses sebagai berikut : 1. data diklasifikasikan dan dianalisis,2.

dibuat sintesis 3. dievaluasi 4. hasil proses berfikir tersebut dijadikan

landasan atau pedoman dalam menciptakan desain. Pedoman atau landasan

tersebut bisa disebut sebagai konsep desain.

Page 19: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

10

Sepuluh masalah yang diolah dalam proses desain meliputi :

1. Studi aktivitas manusia pemakai

2. Studi gerak manusia dan antropometrika / ukuran / dimensi

3. Studi fungsi dan ergonomi

4. Studi bentuk dasar dan estetika

5. Studi bahan utama dan tekstur

6. Studi warna

7. Studi struktur dan konstruksi

8. Studi ragam hias

9. Studi bahan penunjang

10. Studi gaya (style) dalamdesain

Bila sudah dipresentasikan atau di konsultasikan pada pemesan,

pelanggan atau pengguna, maka produk mebel yang sudah dievaluasi itu

dibuatkan gambar kerja dengan menggunakan skala. Proses terakhir bagi

desainer adalah mewujudkan produk tiga dimensional kedalam proses

produksi yang sesuai pesanan pelanggan.

Perlu kita ingat bahwa selama proses evaluasi, tidak menutup

kemungkinan konsep akan bergeser atau direvisi sesuai tuntutan

pemesanannya. Usahakan agar tetap konsisten dengan pemikiran yang

sudah direncanakan dalam konsep desain sebelumnya.

Page 20: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

11

3.2 Proses Pembuatan Mebel

3.2.1 Bahan Pembuatan Mebel

Dalam membuat mebel diperlukan bahan kayu

jatiglondongan berukuran besar. Setiap bahan (material) memiliki

karakter dan juga tekstur (kesan raba) yang berbada - beda pada

permukaannya. Bahan juga menampilkan warna asli bawaan dari

bahan itu sendiri.

Secara garis besar, bahan terbagi menjadi 2 jenis. Pertama,

bahan dari alam seperti kayu , rotan , bambu , besi , kulit , pandan ,

dan sejenisnya . kedua , bahan buatan atau sintetis seperti plastik ,

fibeglass , upholstery , kulit imitasi , dan sejenisnya .

Setiap aktivitas desain membutuhkan pengetahuan tentang

karakteristik bahan . bahan harus sesuai dengan fungsi mebel yang

dirancang . jenis bahan yang dapat digunakan untuk membuat mebel

adalah kayu jati , kayu ramin , kayu nyatoh , meranti , kayu karet ,

pinus , sono keling , dan masih banyak lagi.

Selain itu , bahan kayu juga dapat diolah menjadi kayu lapis

(plywood) , blockboard , particleboard , dan MDF. Bahan – bahan

olahan dari kayu ini juga dapat digunakan dalam pembuatan mebel ,

terutama memel – mebel yang dikenal dengan sebutan panelwood .

3.2.2 Alat Pembuatan Mebel

Alat yang diperlukan dalam membuat mebel adalah sebagai

berikut :

Page 21: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

12

1. Pasah listrik

2. Gergaji

3. Palu

4. Meteran lipat , meteran panjang

5. Meteran teleskop.

3.2.3 Proses Pembuatan Mebel

Dan proses pmbuatan mebel sangat singkat antara lain :

1. Proses penggergajian dengan mesin gergaji menjadi lembaran

papan

2. Dilanjutkan dengan proses pengeringan berdiri dan diangin –

anginkan selama kurang lebih 3 hari .

3. Selanjutnya kayu jati dimasukkan kedalam oven untuk

pengeringan lanjutan dengan suhu yang menengah sehinngga

kayu tidak pecah dan akan kering sempurna .

4. Tahap yang selanjutnya adalah penyemprotan zat penguat dan

pemendaman dalam cairan ramah lingkungan untuk memperkuat

kayu.

5. Proses pengerjaan menjadi furniture dan dilanjutkan dengan

finishing untuk meningkatkan daya ikat , ketahanan goresan dan

menajamkan warna dengan pliture , cat duco , maupun cat warna

natural .

6. Penyortiran produk yang terbaik dilempar kepasar luar negeri

dan kualitas 2 digunakan untuk pasar domestik.

Page 22: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

13

3.2.4

Page 23: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

14

No Tahun Nama Pemilik Keterangan

1 2000 s/d 2003 Sumaji Pemilik utama

2 2003 s/d 2005 Sulikin Adik Sumaji

3 2005 s/d 2007 Wakerso Keponakan

Sumaji

4 2007 s/d 2010 Yono Keponakan

Sulikin

5 2010 s/d sekarang Sutomo Adik Ipar Bp.

Wakerso

3.2.5 Laba Pembuatan Mebel

Laba dalam membuat mebel setiap tahunnya tidak tentu. bisa

naik bisa turun. berikut laba setiap tahun

No Tahun Pemilik Bulan Laba Ket

1 2000 s/d 2003 Sumaji Jan-Des Rp 24.000.000 12 bulan

2 2003 s/d 2005 Sulikin Jan-Nov Rp. 20.000.000 11 bulan

3 2005 s/d 2007 Wakerso Des-Okt Rp. 26.000.000 10 bulan

4 2007 s/d 2010 Yono Nov-Des Rp 10.000.000 2 bulan

5 2010 s/d sekarang Sutomo Jan-Feb Rp. 5.000.000 2 bulan

3.2.6 Kendala Dalam Pembuatan Mebel

Tidak begitu banyak kendala yang di hadapi dalam membuat

mebel. Hanya saja kalau masa finishing para pekerja tidak hati-hati

Page 24: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

15

bisa jadi mengerikan mebel yang sudah di plitur dan akan mengulur

waktu pembuatan.

Pemasaran juga salah satu kendala dalam membuat mebel, di

masyarakat sudah dikasih harga terjangkau tapi, menurut mereka

sangat mahal dan pemasaran di masyarakat sangat sulit.

Pemasaran yang cepat laku habis melalui media online

( internet ). di sana banyak kolngmerat memesan mebel yang antik

dengan harga jual tinggi.

Setiap aktivitas desain membutuhkan pengetahuan tentang

karakteristik bahan dan tekstur. Keduanya harus sesuai dengan

fungsi mebel yang dirancang. Jenis bahan yang dipergunakan untuk

membuat mebel selain kayu jati adalah kayu ramin, nyatoh, meranti,

kayu karet, pinus, sono keling dan nasih banyak lagi.

Selain itu, bahan kayu juga dapat diolah kayu lapis

(Plywood), (blockboard), (particleboard), dan MDF. Bahan-bahan

olahan darikayu ini juga dapat digunakan dalam pembuatan mebel,

terutama mebel yang dikenal dengan sebutan panelwood furniture.

Modal yang pertama kali dalam memulai usaha mebel sekitar

10 juta. Itu saja bisa dikatakan tidak cukup. Memang memulai

sebuah usaha biaya modalnya tidak sedikit apalagi usaha mebel yang

kayu jatinya sangat mahal. Selain modal yang cukup dalam

membuat usaha mebel yang akan juga kreativitas yang tinggi dalam

Page 25: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

16

membentuk mebel yang akan dijadikan prabot rumah tangga yang

perlu dirawat dengan baik.

Sesungguhnya merupakan kesadaran pemilik akan

pentingnya prabot dalam satu ruangan, dengan cara

mempertahankan bangunan lama, prabot lama menjadi daya tarik

sendiri.

Beberapa mebel lama yang antik, seperti peninggalan atau

bangunan lama yang hingga kini masih bisa dinikmati keindahannya,

misalnya gedung sekaligus interiornya, merupakan hasil karya yang

abadi, makin lama menjadi makin disukai dan makin dicari.

Penting untuk diperhatikan dalam melahirkan sebuah mebel

adalah bentuk secara keseluruhan, serat kayu dan tampak dari depan

serta konstruksiyang sesuai dengan keadaan yang diharapkan,

artinya konstruksi dapat knok down (bongkar pasang) atau mati,

dapat didorong atau berdiri tetap itu semua harus dipikirkannya

sebelum mebel diproduksi .

Proses penyedian bahan mebel mulai dari bahan gelondongan

kayu/kayu bulat menjadi bahan mebel adalah kayu gelondongan

digergaji dengan ukuran sesuai dengan perencanaan menghasilkan

bahan mentah kayu masip, sedang sisanya / limbahnya dapat

diproses menjadi bahan block.

Satu bagian benda kerja serta bahan yang terkait diselesaikan

secara bersama-sama dan satu kali jalan, misalnya bahan dasar, lis-

Page 26: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

17

lis sisi, kelengkapan. Keuntungannya adalah penyelesaian yang lebih

fleksibel pada suatu proses kerja. Penyelesaian secara blok

memberikan informasi tentang volume dan keterangan suatu benda

kerja yang nyata. Terutama pada pekerjaan seri dapat dilaksanakan

pengerjaan tanpa gambar kerugiannya adalah tercampurnya

kelompok bahan.

Modal sangat penting dalam pembelian bahan mebel adalah

kayu jati yang bagus, tetapi keuntungan yang diperoleh dari usaha

mebel tidak tentu, kalau sedang banyak pembeli juga banyak, tetapi

kalau sedang tidak ada sangat sedikit.

3.3 Tips Merawat Mebel

Mebel furniture antik yang kita miliki tidak harus berusia puluhan

tahun atau ratusan tahun, tetapi bisa juga hasil reproduksi dengan gaya dan

bentuk furniture pada suatu era atau memang produksi baru yang tetap

mempertahankan keaslian desain. Tetapi untuk perawatan sama saja. Mebel

jati antik tetap dapat kinclong setelah bertahun-tahun kita miliki apabila

dirawat dengan baik. Mebel Furniture harus mendapatkan penanganan tepat,

berikut beberapa tips untuk menjaga mebel jati kita agar tetap baik dan awet

:

1. Jagalah permukaan furniture dengan baik, menghindari adanya goresan,

noda maupun warna yang semakin kusam, misalnya dengan selalu

menggunakan taplak diatas permukaan meja atau kursi dan sofa diberi

busa sebagai alasnya. Taplak tersebut dapat meminimalkan

Page 27: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

18

kemungkinan-kemungkinan yang dapat merusak mebel antik secara

perlahan.

2. Tempatkanlah furniture antik ditempat yang memiliki suhu normal dan

tidak lembab. Usahakan pula agar furniture tersebut tidak terkena

matahari atau sumber panas lainnya secara langsung, karena dapat

membuat mebel terlihat kusam, lapisan retak atau melengkung.

3. bersihkan sela-sela ukiran atau sudut mebel jati atau teak furniture

dengan menggunakan kuas halus berukuran kecil. Di titik-titik inilah

debu dan jamur sering bersarang. Kuas kecil akan menyapu sudut-sudut

yang susah dijangkau dengan kain lap. Sapukan kuas dengan halus

sampai bersih.

4. Gunakan pledge untuk membersihkan permukaan furniture Indonesia.

Semprotkan pledge kepermukaan mebel dan sela-sela mebel kayu.

Semprotkan seperlunya, jangan sampai berlebihan. Pledge bisa anda

dapatkan ditoko furniture atau pasaran.

5. Permukaan mebel jati yang sudah dibersihkan dengan pledge harus

dibersihkan dengan kain ball. Kemudian dibiarkan kering. Kain ball

bisa dibeli ditoko material.

6. Bersihkan mebel jati antik dengan cara diatas paling tidak satu bulan

sekali. untuk membersihkan Wood Furniture harian, sukup sapu

permukaan mebel atau meja kayu dengan kemoceng secara rata.

7. Setiap penanganannya juga harus dilakukan dengan hati-hati misalnya,

cara memindahkan sebuah kursi antik harus diangkat dari bagian

Page 28: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

19

dudukannya, bukan digeser atau hanya dipegang dari bagian lengan

atau sandarannya saja. karena anda tidak akan pernah tahu, apabila

sambungan kursi tersebut tidak sekuat sebelumnya.

8. Memoles ulang furniture antik, setidaknya 2 – 3 tahun sekali untuk

membuatnya tetap menawan. Dengan perawatan rutin tersebut dijamin

furniture jati anda baik yang minimalis maupun ukiran akan awet

sepanjang masa sehingga menjadi perabot warisan keluarga.

Page 29: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

20

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Mebel bukan hanya bermanfaat untuk kenyamanan dan kerapian

rumah saja tetapi juga mengusung makna-makna sosial yang menegaskan

status sosial yang menegaskan status sosial. Memang ada kursi yang

berfungsi sebagai tempat duduk semata, tetapi ada kursi yang menegaskan

kekuasaan.

dan di istana, kursi raja paling bagus dan paling besar. Merawat mebel

juga sangat penting dalam kehidupan kita, supaya mebel yang kita miliki

tetap awet.

4.2 Saran

Mari kita tingkatkan pemakaian mebel jati dalam negeri untuk

membantu melestarikan seni ukir dan mebel serta mengembangkannya

sebagai salah satu kekayaan produk asli Indonesia.

20

Page 30: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

21

Daftar Pustaka

Agus Sachri, ed . Paradigma Desain Indonesia . Jakarta : CV. Rajawali , 1986

Bagas Prasetyo Wibowo . Desain Produk Industri . Bandung : Yayasan Delapan

sepuluh , 1999

Umar Kayam . Seni, Tradisi, Masyarakat .jakarta : Sinar Harapan , 1981

Holztechnik-Fachkundle, Dipl , Ing Wolfgang Nutsch, 2005

21

Page 31: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

22

Wawancara

Lutfatun : Assalamu’alaikum Pak, Maaf mengganggu waktu Bapak,

saya akan tanya-tanya tntang mebel Pak, khususnya kursi.

Sutomo : Oh iya silahkan.

Lutfatun : Sejak kapan Bapak mulai usaha mebel ini ?

Sutomo : Sejak tahun 2000

Lutfatun : Berapa modal pertama Bapak memulai usaha mebel ini ?

Sutomo : Masalah pemasaran terutamanya, dipasaran harga mebel

sudah terjangkau tapi banyak masyarakat yang kurang

memahami keadaan tersebut.

Lutfatun : Oh, gitu Pak, lalu apa saja alat dan bahan yang Bapak

butuhkan dalam membuat mebel ?

Sutomo : Pasah, gergaji, palu, meteran.

Lutfatun : Keuntungan yang Bapak peroleh dalam membuat mebel

setiap bulanya berapa ?

Sutomo : Tidak tentu

Lutfatun : Kerugian yang Bapak alami ?

Sutomo : Barang rusak, jatuh, kadang dalam proses finishing jatuh

dan patah dan sangat rugi.

22

Page 32: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

23

Lutfatun : Apakah Bapak mengalami kesulitan dalam membuat

mebel kursi ?

Sutomo : Kalau hujan sulit untuk mengeringkan, dan para pekerja

tidak bisa bekerja.

Lutfatun : Terima kasih Bapak sudah meluangkan waktu untuk saya

wawancarai. Pemirsi Pak, assalamu’alaikum.

Sutomo : Oh iya sama-sama, wa’alaikumsalam.

Page 33: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

24

LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT KURSI

25

Page 34: KARYA ILMIAH PRODUKSI MEBEL

2526