24
TUGAS PRESENTASI BAHASA JAWA MADE BY : 1. ALAM TONGGAK P 2. ALI N 3. ALIF R 4. ANDREAN N L 5. DHIDIK S 6. M INDRA S 7. PRIYO HADI A W 8. RIAN A S 9. RIZKI OKTAVIANTO 10. WAHYU I

Bahasa jawa

  • Upload
    ras06

  • View
    278

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bahasa jawa

TUGAS PRESENTASI BAHASA JAWA

MADE BY :1. ALAM TONGGAK P2. ALI N3. ALIF R4. ANDREAN N L5. DHIDIK S6. M INDRA S7. PRIYO HADI A W8. RIAN A S9. RIZKI OKTAVIANTO10. WAHYU I

Page 2: Bahasa jawa
Page 3: Bahasa jawa

BATARA GURU

Page 4: Bahasa jawa

Nama lain :1. Hyang jagad Pratingkah2. Sang Hyang catur buia3. Sang Hyang ManikmayaTempat : Kayangan JonggirikaelasaIstri : Dewi UmaAnak :1.Batara Indra2.Batara Bayu3.Batara Wisnu4.Batara Brama5.Batara Kala6.Batara Sakra7.Batara Mahadewa8.Batara AsmaraAyah Batara Guru : Hyang TunggalKeterangan :Batara Guru adalah dewa yang merajai kayangan serta mengusai alam. Batara Guru pada saat dilahirkan berwajah tampan serta tanpa cacat. Karena kecongkakannya dan merasa bangga karena mempunyai wajah tampan dia akhirnya menerima hukuman dari Hyang tunggal serta dewa yang Agung dengan bertangan empat, bercaling, leher berwarna biru. Hal ini adalah buah dari perbuatannya. Batara Guru didalam ceritera pedalangan sering mengganggu dunia dengan menyamar menjadi manusia ingin menghancurkan Kyai Semar, Pandawa tetapi hal ini selalu kalah dengan kebajikan dan kejujuran yang akhirnya Hyang Guru minta maaf dan kembali kekhayangan

Page 5: Bahasa jawa

BATARA WISNU

Page 6: Bahasa jawa

Tempat : Kayangan UtarasagaraAyah : Batara GuruIbu : Batari UmaIsteri : Dewi PertiwiKeterangan :Batara Wisnu mempunyai tunggangan seekor burung garuda bernama

Brihawan, beliau adalah seorang dewa yang suka memelihara ketentraman mayapada dari ancaman para angkara murka, semua ini terbukti beberapa kali ia menitis kepada para raja dan kesatria atau berwujud apa saja, guna menumpas angkara murka. Seperti terlukis dalam ceritera Ramayana, disini Batara Wisnu berujud prabu Rama yang menumpas prabu Rawana beserta bala tentaranya, dan Batara Wisnu selalu menjadi musuhnya Batara Kala, ini sebagai lambang Budi Wening dan Angkara Murka.

Page 7: Bahasa jawa

BATARA BAYU

Page 8: Bahasa jawa

Tempat tinggal : Kayangan PanglawungAyah : Batara GuruIbu : Dewi UmaIstri : Dewi SumiKesaktian :Batara Bayu mempunyai kesaktian angin dan ia menjadi dewanya hewan, raksasa, dan manusia.Yang tersebut golongan putera dewa Bayu adalah :Batara BayuHanumanWrekodara Wil JajalpawekaLiman setubandaSarpa NagakuawaraGarudha MahambiraBegawan MaenakaKeterangan :Batara Bayu pernah menjadi raja di Mayapada di negara Medanggora, bergelar prabu Bhima. Pada

ceritera Pedalangan dalam lakon Bhima Bungkus di situ terlukis putera Pandu yang masih berada dalam keadaan terbungkus, sebelum sang bayi berwujud sebagai layaknya bayi biasa, Batara Bayu masuk kedalam bungkus sang bayi dan memberinya busana seorang kesatria.

Page 9: Bahasa jawa

BATARI DURGA

Page 10: Bahasa jawa

Batari Durga pada mulanya bernama Dewi Pramoni. Ia sangat cantik jelita sehingga mabuk asmara dengan Batara Guru, karena dengan bermodal paras rupawan itu, Batara Guru akan jatuh cintan kepadanya. Suatu hari ia pergi bertapa mengingin kan mejnadi istri Batara Guru. Keinginan terkabul, tetapi hanya dalam lahirnya saja yaang terlaksana, sebab pada kakekatnya, jiwa Dewi Pramoni tidak dapat terwujud dalam kenyataan. Segala sesuatu telaha da kodrat kepastiannya yang gaib. Jasmaninya yang cantik menjadi permaisuri Batara Guru, sedangkan jiwanya harus menjelma kepada jasmani Dewi Umayi yang telah berubah menjadi raseksi. Sehingga antara Dewi Umayi dan Dewi pramoni saling bertukar raga. Jiwa Pramoni masuk ke dalam raga Umayi yang berujud raseksi,s ebaliknya jiwa Umayi menempati raga Dewi Pramoni yang cantik jelita.

Dewi Umayi sebenarnya adalah putri hartawan dari negeri Merut yang dipersembahkan kpada batara Guru. Setelah berputera lima orang, suatu senja Batara Guru dan Dewi Umayi berpesiar dengan menaiki lembu Andini. Dalam tamasya terbang di angkasa, Sanghyang Guru timbul hasrat asmaranya ingin bersengama di atas punggu lembu Andini, tetapi Dewi Umayi menolak demi menjaga kehormatannya selaku ratu dari sekian bidadari di kahyangan. Penolakan Dewi Umayi semata-mata ingin menjaga kewibaan Batara Guru agar tidak melakukan hasrat asmaranya di sembarang tempat. Karena Batara Guru mekasa, maka Dewi Umayi menyabda bahwa hasrat suaminya itu melebihi hasratnya raksasa, seketika itu juga Batara Guru memiliki taring dan bergelar Sanghyang Randuwanda.

Karena besarnya hawa nafsu rahsa Sanghyang Randuwanda, Dewi Umayi menghindar sehingga kama (sperma) meloncat jatuh ke dalam samodera, yang akhirnya beruah menjadi bola api raksasa, semakin lama bola api kejadiaan dari kama salah sasaran itu menjadi raksasa. Kelak bayir aksasa tersebut menimbulkan kegoncangan dan para dewa tak mampu menghadapinya. Oleh Sanghyang Guru, raksasa sakti tadi diberi nama Batara Kala.

Page 11: Bahasa jawa

BATARA KALA

Page 12: Bahasa jawa

Kayangan : kayangan SelamangumpengAyah : Batara GuruIstri : Batari DurgaKeterangan :Batara Kala lahir dari Kama salah yang jatuh dilaut pada saat Batara Guru rekrasi dengan Batari Uma

(lihat hal Batari Uma). Batara Kala dilahirkan dalam wujud api yang berkobar-kobar yang makin lama makin besar. Hal ini membuat gara-gara di Suralaya, sehingga para dewa diperintahkan oleh Batara Guru untuk mematikan api yang berkobar-kobar tetapi tidak mati, malah makin lama makin besar dan naik ke Suralaya menanyakan bapaknya.

Karena Hyang Guru kwatir kalau kayangan rusak maka Batara Guru mengakui kalau Kala adalah anaknya. Maka diberi nama Batara Kala dan Batara Kala minta makanan, maka Batara Guru memberi makanan tetapi ditentukan yaitu :1. Orang yang mempunyai anak satu yang disebut ontang-anting2. Pandawa lima anak lima laki-laki semua atau anak lima putri semua.3. Kedono kedini, anak dua laki-laki perempuan jadi makanan Betara Kala.

Untuk menghindari jadi mangsa Batara Kala harus diadakan upacara ruwatan. Maka untuk lakon-lakon seperti itu di dalam pedalangan disebut lakon Murwakala atau lakon ruwatan. Di dalam lakon pedalangan Batara Kala selalu memakan para pandawa karena dianggapnya Pandawa adalah orang ontang anting. Tetapi karena Pandawa selalu didekati titisan Wisnu yaitu Batara Kresna. Maka Batara Kala selalu tidak berhasil memakan Pandawa.

Page 13: Bahasa jawa

BATARA ANTABOGA

Page 14: Bahasa jawa

tokoh wayang cerita Mahabarata, Sanghyang Antaboga atau Sang Hyang Nagasesa atau Sang Hyang Anantaboga atau Sang Hyang Basuki adalah dewa penguasa dasar bumi. Dewa itu beristana di Kahyangan Saptapratala, atau lapisan ke tujuh dasar bumi. Dari istrinya yang bernama Dewi Supreti, ia mempunyai dua anak yaitu Dewi Nagagini dan Naga Tatmala. Dalam pewayangan disebutkan, walaupun terletak di dasar bumi, keadaan di Saptapratala tidak jauh berbeda dengan di kahyangan lainnya.

Sang Hyang Antaboga adalah putra Anantanaga. Ibunya bernama Dewi Wasu, putri Anantaswara. Walaupun dalam keadaan biasa Sang Hyang Antaboga serupa dengan ujud manusia, tetapi dalam keadaan triwikrama, tubuhnya berubah menjadi ular naga besar. Selain itu, setiap 1000 tahun sekali Sang Hyang Antaboga berganti kulit (mrungsungi).

Dalam pewayangan, dalang menceritakan bahwa Sang Hyang Antaboga memiliki Aji Kawastrawam, yang membuatnya dapat menjelma menjadi apa saja sesuai dengan yang dikehendakinya. Antara lain ia pernah menjelma menjadi garangan putih (semacam musang hutan atau cerpelai) yang menyelamatkan Pandawa dan Kunti dari amukan api pada peristiwa Bale Sigala-gala.

Page 15: Bahasa jawa

BATARA SURYA

Page 16: Bahasa jawa

• Putra dari : Semar (Batara Ismaya)

• Kekuasaan : Dewa Matahari

• Keterangan :

• Batara Surya adalah seorang dewa yang menguasai gerak Matahari. Serta dalam lakon lahirnya Karna Betara Surya adalah salah satu dewa yang menurunkan raden Suryaputra dengan ibunya dewi Kunti.

Page 17: Bahasa jawa

BATARA BRAMA

Page 18: Bahasa jawa

Tempat : Kayangan Deksina di dalam pedalangan sering disebut kayangan Argadahana.Ayah : Batara GuruIstri : Dewi SaraswatiIbu : Batari UmaKesaktian : Dewa yang menguasai api.Keterangan:

Batara Brama pernah memberikan pusaka Alugara dan Nanggala kepada raden Kakrasana pada saat ia bertapa di pertapaan Arsonya. Maka seolah-olah Hyang Brama adalah guru dari raden Kakrasana. maka kalau kita lihat bentuk wayang Prabu Baladewa, raden Kakrasana mirip dengan bentuk wayang Batara Brama. Batara Brama selalu atau sering mengikuti perjalanan Batara Guru ke Ngarcapada / Bumi menjelma menjadi raja seberang dengan nama misal prabu Dewa Pawaka atau yang lain.

Hal ini dapat digagalkan oleh Semar. Sehingga kehendaknya ingin memusnahkan Pandawa atau membuat onar dunia tidak berhasil. Juga dapat dilihat dalam lakon lahirnya Wisanggeni. Tujuan Batara Drama akan mengawinkan putrinya Dewi Dresanala dengan Dewa Srani serta menceraikan radaen Arjuna. Hal ini dapat digagalkan oleh Semar dan para Pandawa. Jadi kesimpulannya bahwa semua ulah dewa jika salah akan kalah oleh tindakan manusia yang benar.

Page 19: Bahasa jawa

BATARA KAMAJAYA

Page 20: Bahasa jawa

Tempat : Kayangan CokrokembangPutra dari : Batara Ismaya (Semar)Istri : Batari RatihKeterangan:Dewa ini berparas elok serta selalu rukun bersama istrinya.

Maka dari itu oleh orang jawa dijadikan kegemarannya (idam-idaman) sampai pada cita-citanya. Kalau orang mempunyai putra atau putri diharapkan berwajah elok dan cantik. Hal ini terbukti di dalam acara tujuh bulan bayi di kandungan diadakan upacara mitoni yang dilambangkan pada cengkir (kelapa muda) berlukiskan Batara Kamajaya dan Batari Ratih

Page 21: Bahasa jawa

BATARA INDRA

Page 22: Bahasa jawa

Tempat : Kayangan JonggirisalokaKesaktian :Batara Indra mempunyai kekuasaan memerintah para Dewa atas perintah Hyang Guru.

Batara Indra mempunyai keahlian berperang dan banyak mempunyai panah sakti.Anak :

Dewi TaraDewi TariDewi Gagar MayangBatari Suprada dan masih banyak lagi yang berwujud bidadari.

Ayah : Batara GuruIbu : Batari UmaKeterangan :Batara Indra mempunyai kekuasaan atas para dewa dan para bidadari di sorga. Selain

itu sering memberikan anugrah atau hadiah pada siapa saja yang gemar bertapa dan membantu ketentraman dunia serta permintaan titah yang sedang bertapa.

Sebagai contoh: Raden Arjuna mendapatkan panah Pasopati sebagai panah sakti akibat dari dia bertapa dan membantu atas ketentraman di kayangan, sehingga panah tersebut berguna di dalam perang besar Baratayuda.

Page 23: Bahasa jawa

BATARA NARADA

Page 24: Bahasa jawa

Nama lain : KanekaputraTempat : adalah kayangan SudukpangudaludalKeterangan :Batara Narada adalah ketua dari para dewa ia bertugas memimpin

para dewa serta dewa yang dimintai pertimbangan oleh batara Guru dalam segala hal. Tugas lain adalah menyampaikan anugerah pada manusia serta mengamati kejadian di dunia. Asal mula batara Narada berparas elokvdan sakti yaitu dia ingin mengalahkan para dewa maka bertapa terus sehingga bertemu dengan dewa guru/Batara Guru.

Setelah terjadi bantah Batara Guru kalah. Akibat hal itu batara Guru selalu memanggil kakang. Batara Narada akhirnya berwajah buruk serta berbadan cebol karena pada suatu ketika mendapat umpat batara Gutu sehingga seperti bentuk gambar diatas. Batara Narada selalu melaksanakan tindakan kebenaran maka pada saat batara Guru bertindak salah selalu dilawannya.