12
PEMERIKSAAN KUALITAS AIR DAN MAKANAN I. Tujuan Mengetahui kualitas air dan mengetahui angka kuman. II. Metode Menggunakan metode MPN. III. Prinsip Sampel yang akan diperiksa ditaman pada media LB dan BGLB, dilihat adanya gelembung udara/gas pada tabung durham dan kekeruhan yang terjadi setelah inkubasi selama 24 jam dengan suhu 37. IV. Dasar Teori Hampir di setiap badan air, dalam tanah, pada tumbuhan, kulit manusia dan hewan, serta dalam sistem pencernaan manusia dan hewan berdarah panas terdapat bakteri yang jenisnya bermacam-macam. Sebagian besar dari jenis bakteri tersebut tidak berbahaya bagi manusia bahkan ada yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti bakteri pencernaan. Dan ada pula yang mempunyai peranan penting dalam lingkungan hidup kita. Bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau dapat membahayakan kesehatan umum, misalnya : Salmonella typhosa, Shigella dysentri dan Vibrio cholera. Air di sini berfungsi sebagai pemindah penyakit. Selain dari bakteri pathogen, juga terdapat organisme penyebab penyakit lain, misalnya : kista jenis protozoa seperti Entamoeba histolitica. Analisa mikrobiologi untuk bakteri-bakteri tersebut biasanya berdasarkan organisme indikator, bakteri-bakteri ini menunjukkan adanya

Angka kuman. MPN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

P

Citation preview

Page 1: Angka kuman. MPN

PEMERIKSAAN KUALITAS AIR DAN MAKANAN

I. Tujuan

Mengetahui kualitas air dan mengetahui angka kuman.

II. Metode

Menggunakan metode MPN.

III. Prinsip

Sampel yang akan diperiksa ditaman pada media LB dan BGLB, dilihat adanya

gelembung udara/gas pada tabung durham dan kekeruhan yang terjadi setelah

inkubasi selama 24 jam dengan suhu 37℃.

IV. Dasar Teori

Hampir di setiap badan air, dalam tanah, pada tumbuhan, kulit manusia dan

hewan, serta dalam sistem pencernaan manusia dan hewan berdarah panas terdapat

bakteri yang jenisnya bermacam-macam. Sebagian besar dari jenis bakteri tersebut

tidak berbahaya bagi manusia bahkan ada yang sangat bermanfaat bagi kehidupan

manusia, seperti bakteri pencernaan. Dan ada pula yang mempunyai peranan

penting dalam lingkungan hidup kita.

Bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau dapat

membahayakan kesehatan umum, misalnya : Salmonella typhosa, Shigella dysentri

dan Vibrio cholera.

Air di sini berfungsi sebagai pemindah penyakit. Selain dari bakteri pathogen,

juga terdapat organisme penyebab penyakit lain, misalnya : kista jenis protozoa

seperti Entamoeba histolitica. Analisa mikrobiologi untuk bakteri-bakteri tersebut

biasanya berdasarkan organisme indikator, bakteri-bakteri ini menunjukkan adanya

pencemaran oleh tinja manusia atau hewan berdarah panas. Pada air ada

kemungkinan besar bahwa air tersebut mengandung bakteri pathogen.

MPN (Most Probable Number) atau APN (Angka Paling Mungkin) merupakan

metode yang paling sederhana yang digunakan untuk menguji kualitas air. Uji

kualitas air terdiri dari beberapa uji yakni uji penduga, uji penguat dan uji

pelengkap.

Uji penduga merupakan uji positif untuk menentukan bakteri coliform. Media yang

digunakan ialah media lactose broth. Bakteri dapat menggunakan laktosa sebagai

sumber karbon, namun ada pula sebagian bakteri enteric yang tidak dapat

melakukannya. Kaldu laktosa mengandung surface tension depressant yang

Page 2: Angka kuman. MPN

menekan pertumbuhan bakteri gram positif dan memacu bakteri gram negatif

terutama bakteri coliform.

Hasil uji penguat yang positif atau meragukan menyatakan bahwa sampel air tidak

layak untuk diminum. Uji penguat memerlukan media selektif dan diferensial

seperti eosin-biru metilen atau endo agar yang akan diinokulasi dari tabung laktosa

yang positif.

Uji pelengkap merupakan tahap akhir analisis bakteri dari contoh air. Uji pelengkap

dilakukan dengan pewarnaan gram (Sunatmo 2009).

Media LB (Lactose broth) adalah media yang digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya kehadiran bakteri coliform (bakteri Gram Negatif) berdasarkan

terbentuknya asam dan gas yang disebabkan karena fermentasi laktosa oleh bakteri

golongan coli. Terbentuknya asam dilihat dari kekeruhan pada media laktosa dan

gas yang dihasilkan dapat dilihat dalam tabung durham berupa gelembung udara.

Tabung dinyatakan positif coliform jika terbentuk gas sebanyak 10% atau lebih dari

volume di dalam tabung durham (Bitton, 1994).

Media BGLB (Brilliant Green Bile Broth) adalah media yang digunakan untuk

mendeteksi bakteri coliform (Gram Negatif) di dalam air, makanan, dan produk

lainnya. Media ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram Positif dan

menggiatkan pertumbuhan bakteri coliform. Ada atau tidaknya bakteri coliform

ditandai dengan terbentuknya asam dan gas yang disebabkan karena fermentasi

laktosa oleh bakteri golongan coli (Fardias, 1989).

Sesuai Permenkes Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air

Minum, ditetapkan bahwa air yang akan dipergunakan sebagai air minum dalam

100 ml air, total coliform tinja harus nol, dan apabila untuk air bersih ditetapkan

total coliform 50/100 ml untuk bukan air perpipaan dan 10/100 ml untuk air

perpipaan.

V. Alat dan Bahan

a. Alat

1. Oven

2. Autoclave

3. Incubator

4. Waterbath

5. Timbangan

6. Ose bulat

7. Beaker glass

8. Botol semprot

9. Pipet ukur 5mL,

1mL

10. Tabung reaksi 11

buah

Page 3: Angka kuman. MPN

11. Tabung durham 9

buah

12. Rak tabung

13. Erlenmeyer 250mL

14. Tissue/kapas

15. Propipet

16. Batang pengaduk

b. Bahan

1. Media LB

2. Media BGLB

3. Sampel air sumur

c. Gambar Alat

AutoclaceTimbangan

Gelas Kimia

Ose Bulat

Lampu Spritus Spatula

Page 4: Angka kuman. MPN

Incubator

Tabung Reaksi

Erlenmeyer

Tabung Durham

Pipet Tetes

Pipet Ukur

Botol Semprot Gelas Arloji

Rak Tabung Kapas

Page 5: Angka kuman. MPN

VI. Cara Kerja

a) Tes penduga

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Diambil sampel kemudian dimasukkan ke dalam botol sampel.

3. Disiapkan tabung reaksi 11 buah. Dua tabung reaksi diisi dengan air

aquadest sebanyak masing-masing 4,5mL dan untuk 9 tabung reaksi

diisi dengan media lactose broth.

4. Dilakukan penyeterilan.

5. Dilakukan pengenceran dua kali pada tabung yang telah berisi

aquadest steril.

6. Diisikan sampel dari tabung reaksi pada tabung reaksi yang berisi

aquadest steril, yang satunya yaitu yang telah berisi sampel 0,5mL (10-

1) ke dalam tabung reaksi (10-2) kemudian dikocok hingga homogen

dan ditutup kembali.

7. Dipipet sampel yang belum diencerkan ke dalam 1 seri sebanyak

0,5mL (100).

8. Dipipet sampel yang telah diencerkan (10-1) ke dalam 1 seri tabung

reaksi yang telah berisi tabung durham dan lactose broth masing-

masing sebanyak 0,5mL sampel/tabung (10-1).

9. Dipipet sampel yang telah diencerkan (10-2) ke dalam 1 seri tabung

reaksi yang telah berisi tabung durham dan lactose broth masing-

masing sebanyak 0,5mL sampel/tabung (10-2) dan ditutup kembali.

10. Diinkubasi pada suhu 37℃ selama 24-48 jam.

11. Dilakukan pengamatan, uji positif ditandai dengan adanya gelembung

atau kekeruhan. (terdapat bakteri coliform)

b) Tes penegas

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Diambil masing-masing sebanyak 1-2 ose bulat dari tabung lactose

broth yang positif dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang

mengandung BGLB.

3. Diinkubasi pada suhu 37℃ selama 24-48 jam.

4. Dilakukan pengamatan, uji positif jika terjadi kekeruhan atau terdapat

gelembung gas pada tabung durham.

Page 6: Angka kuman. MPN

VII. Hasil dan Perhitungan

a) Data pengamatan

i. Data penimbangan

Berat arloji kosong = 35,95 gram

Berat gelas arloji + sampel = 36,60 gram

Berat arloji + sisa = 35,95 gram –

Berat LB = 0,65 gram

ii. Kebutuhan aquadest = 50mL

b) Hasil dan perhitungan

Hasil pemeriksaan sampel air sumur dengan sistem 3-3-3 telah

memberikan hasil sebagai berikut :

3 tabung positif untuk volume sampel 0,1 mL

3 tabung positif untuk volume sampel 0,01mL

3 tabung positif unutk volume sampel 0,001mL

Sesuai tabel MPN nilai 3-3-3 = >1100

Maka jumlah sel koloni = >1100 ×100,1

selmL

= >1100 × 102 selmL

= >1,1 × 105 selmL

VIII. Pembahasan

Praktikum pertama kami dalam uji mikrobiologi adalah Pemeriksaan Kualitas

Air dan Makanan. Uji ini menggunakan metode MPN. Metode MPN menggunakan

coliform sebagai indikator. Coliform memfermentasikan laktosa dengan

membentuk asam dan gas CO2 dalam waktu inkubasi selama 48 jam dan diletakkan

pada suhu 37ºC (Hadieotomo 1993).

Uji penduga pada sampel kami (sampel air sumur) adalah positif 3-3-3 karena

menghasilkan gelembung gas dan LB menjadi keruh.

Kemudian saat pelaksanaan uji penegas media BGLB kami juga menunjukkan

bahwa sampel kami positif 3-3-3. Uji penegas dalam praktikum ini hanya dilakukan

1 seri yaitu pada suhu 37℃ karena keterbatasan incubator dan banyaknya tabung

yang akan diuji. Dari uji penegas 1 seri tersebut maka sampel kami positif

mengandung bakteri Enterobactter aerogenes. Angka kuman yang kami peroleh

Page 7: Angka kuman. MPN

dari uji penegas yaitu >1,1 × 105 selmL

. Angka ini melebihi literatur air bersih yang

seharusnya dalam 100 ml air, total coliform tinjanya nol, dan apabila untuk air

bersih ditetapkan total coliform 50/100 ml untuk bukan air perpipaan dan 10/100 ml

untuk air perpipaan. Hal ini menunjukkan bahwa sampel air sumur kami tidak baik

untuk dikonsumsi.

Dalam pelaksanaan uji kualitas air dan makanan ini terdapat langkah-langkah

yang harus diperhatikan, antara lain :

1. Memberi label pada tabung reaksi sebelum tabung diisi media, hal ini

bertujuan untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pengenceran.

2. Membungkus semua tabung reaksi menggunakan koran saat sterilisasi

dengan autoclave, hal ini bertujuan agar setelah bahan disterilkan bahan tiak

kontak dengan udara luar yang dapat mempengaruhi hasil uji.

3. Pada saat mengeringkan pipet ukur, maka pipet harus benar-benar kering,

hal ini dilakukan agar alcohol yang digunakan unutk sterilisasi tidak tersisa

pada pipet, karena sifat alcohol yang mendenaturasi protein bisa merusak

bakteri dan dapat mempengaruhi hasil uji.

4. Pada saat melakukan transfer aseptis posisi lampu spritus harus berada di

antara praktikan dan media, hal ini bertujuan agar bakteri tidak mudah

kontak dengan tubuh praktikan.

IX. Kesimpulan

Dari hasil pemeriksaan air sumur diketahui bahwa sampel positif mengandung

bakteri Enterobacter aerogenes dengan angka kuman sebanyak >1,1 × 105 selmL

,

sehingga dapat diketahui bahwa kualitas air sumur tersebut tidak baik untuk

dikonsumsi.

Page 8: Angka kuman. MPN

X. Daftar Pustaka

Anonim. Indikator Kualitas Biologis Air Bersih. 2013.

http://www.indonesian-publichealth.com/2013/03/indikator-kualitas-biologis-air-

bersih.html

Anonim. Metode Penelitian Mikroba Air. 2012.

http://ofalnaufal.wordpress.com/2012/05/18/metode-penelitian-mikroba-air/

Nugroho, Rista Wahyu. Uji Kualitas Air ( Mikrobiologi). 2011.

http://wahyoe-analisiskimia.blogspot.com/2011/01/uji-kualitas-air-

mikrobiologi.html

(diakses tanggal 11 oktober 2013)

Guru Pembimbing

Lia Tri Utami

Page 9: Angka kuman. MPN

Panjatan, 24 Oktober 2013

Praktikan Karera Meyda