Upload
yeni-purwati
View
276
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
Analisis Materi Ajar Kimia Pendidikan Tinggi
ANALISIS MATERI AJAR KIMIA
PENDIDIKAN TINGGI
(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS UNIMED)
O
L
E
H
NAMA : YENI PURWATI
NIM : 8136142024
PRODI : MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA
DOSEN : Prof. Dr. RAMLAN SILABAN, M.Si
PROGRAM PASCA SARJANA PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
ANALISIS MATERI AJAR KIMIA PENDIDIKAN TINGGI
(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS UNIMED)
Oleh : Yeni Purwati
PENDAHULUAN
Dunia pendidikan merupakan kebutuhan esensial yang menentukan masa depan
suatu bangsa. Salah satu upaya untuk peningkatan kualitas dunia pendidikan adalah dengan
pembenahan kurikulum, kualitas tenaga pengajar, serta sarana dan prasana yang menunjang
proses pembelajaran. Oleh karena itu Perguruan Tinggi dan Universitas selaku pencetak
generasi penerus yang unggul memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan
anak bangsa Indonesia.
Pada dasarnya setiap satuan pendidikan memiliki sistem untuk menghasilkan
lulusan yang berkualitas. Sistem pendidikan tinggi dilihat sebagai sebuah proses akan
memiliki empat tahapan pokok yaitu (1) Masukan; (2) Proses; (3) Luaran; dan (4) hasil ikutan
(outcome). Yang termasuk dalam katagori masukan antara lain adalah dosen, mahasiswa,
buku, staf administrasi dan teknisi, sarana dan prasarana, dana, dokumen kurikulum, dan
lingkungan. Yang masuk dalam katagori proses adalah proses pembelajaran, proses
penelitian, proses manajemen. Yang dikatagorikan luaran adalah lulusan, hasil penelitian dan
karya IPTEK lainnya, sedang yang termasuk dalam katagori hasil ikutan (outcome) antara
lain adalah penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap luaran perguruan tinggi,
kesinambungan, peningkatan mutu hidup masyarakat dan lingkungan.
Sistem pendidikan yang baik didukung oleh beberapa unsur yang baik pula, antara
lain : (1) Organisasi yang sehat; (2) Pengelolaan yang transparan dan akuntabel; (3)
Ketersediaan Rencana Pembelajaran dalam bentuk dokumen kurikulum yang jelas dan sesuai
kebutuhan pasar kerja; (4) Kemampuan dan Ketrampilan sumberdaya manusia di bidang
akademik dan non akademik yang handal dan profesional; (5) Ketersediaan sarana-prasarana
dan fasilitas belajar yang memadai, serta lingkungan akademik yang kondusif. (Kunaefi:
2008)
Dengan didukung kelima unsur tersebut, perguruan tinggi akan dapat
mengembangkan iklim akademik yang sehat, serta mengarah pada ketercapaian masyarakat
akademik yang professional. Namun sebagai sebuah sistem yang terbuka, perguruan tinggi
juga dituntut bersinergi dengan lembaga pendidikan tinggi lain baik didalam maupun diluar
Indonesia, sehingga dapat berperan serta dalam pengembangan IPTEK dan perkembangan
masyarakat dunia. Oleh karena itu kurikulum di perguruan tinggi bisa saja mengalami
perubahan kearah yang lebih sempurna.
Perubahan kurikulum didorong dengan adanya perubahan otonomi perguruan
tinggi yang dijamin dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, yang memberi
kelonggaran terhadap perguruan tinggi untuk menentukan dan mengembangkan
kurikulumnya sendiri. Peran DIKTI juga berubah yaitu hanya memfasilitasi,
memberdayakan, dan mendorong perguruan tinggi untuk mencapai tujuannya, jadi tidak lagi
berperan sebagai penentu atau regulator seperti masa-masa sebelumnya. Disini secara
konseptual dipisahkan antara pengembangan kelembagaan dan pengembangan kurikulum/isi
pendidikannya. Sehingga perguruan tinggi lebih bisa mengembangkan dirinya sesuai dengan
kemampuan dan tujuan yang ingin dicapai. Jadi sangat dimungkinkan perubahan kurikulum
disebabkan juga oleh adanya perubahan rencana strategis perguruan tinggi yang termuat
dalam visi dan misinya. (Kunaefi: 2008)
Pembaharuan konsep kurikulum pendidikan tinggi yang dituangkan dalam
Kepmendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002 , yang mengacu kepada konsep
pendidikan tinggi abad XXI UNESCO (1998) , terdapat perubahan yang mendasar yaitu:
1) Luaran hasil pendidikan tinggi yang semula berupa kemampuan minimal penguasaan
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum suatu Program
studi, diganti dengan kompetensi seseorang untuk dapat melakukan seperangkat tindakan
cerdas, penuh tanggungjawab sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Luaran hasil pendidikan
tinggi ini yang semula penilaiannya dilakukan oleh penyelenggara pendidikan tinggi
sendiri, dalam konsep yang baru penilaian selain oleh perguruan tinggi juga dilakukan
oleh masyarakat pemangku kepentingan.
2) Kurikulum program studi yang semula disusun dan ditetapkan oleh Pemerintah lewat
sebuah Konsorsium (Kurikulum Nasional), diubah, yakni kurikulum inti disusun oleh
perguruan tinggi bersama-sama dengan pemangku kepentingan dan kalangan profesi,
dan ditetapkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan.
3) Berdasarkan Kepmendikbud No. 056/U/1994 komponen kurikulum tersusun atas
Kurikulum Nasional (Kurnas) dan Kurikulum Lokal (Kurlok) yang disusun dengan tujuan
untuk menguasai isi ilmu pengetahuan dan penerapannya (content based), sedangkan
dalam Kepmendiknas No. 232/U/2000 disebutkan bahwa kurikulum terdiri atas
Kurikulum Inti dan kurikulum Institusional. Kurikulum Inti merupakan penciri
dari kompetensi utama, ditetapkan oleh kalangan perguruan tinggi bersama masyarakat
profesi dan pengguna lulusan. Sedangkan Kompetensi pendukung, dan kompetensi lain
yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama suatu program studi ditetapkan
oleh institusi penyelenggara program studi (Kepmendiknas No.045/U/2002).
4) Dalam Kurikulum Nasional terdapat pengelompokan mata kuliah yang terdiri atas: Mata
Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK), dan Mata Kuliah Keahlian
(MKK). Sedangkan dalam Kepmendiknas no 232/U/2009 Kurikulum terdiri atas
kelompok-kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata Kuliah
Keilmuan dan Ketrampilan (MKK), Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), Mata
Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), serta Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (MBB).
Namun, pada Kepmendiknas No.045/U/2002, pengelompokkan mata kuliah tersebut
diluruskan maknanya agar lebih luas dan tepat melalui pengelompokkan berdasarkan
elemen kompetensinya, yaitu (a) landasan kepribadian; (b) penguasaan ilmu dan
keterampilan; (c) kemampuan berkarya; (d) sikap dan perilaku dalam berkarya menurut
tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; (e) pemahaman
kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.
Tarigan (2010) mengemukakan bahwa pertanyaan yang selalu muncul kepada
para perencana pendidikan dan pengembang kurikulum adalah, bahan apa yang diajarkan dan
apa yang menjadi tujuan?. Pertanyaan ini menyangkut isi kurikulum atau isi pengajaran. Isi
kurikulum atau pengajaran bukan sekedar terdiri atas sekumpulan pengetahuan ataupun
kumpulan informasi tetapi harus merupakan kesatuan pengetahuan terpilih yang bermakna,
baik makna dalam pengetahuan itu sendiri maupun bagi mahasiswa dan lingkungan. Oleh
karena itu komponen kurikulum harus disesuaikan dengan lingkungan terhadap kompetensi
apa yang relevan dengan kondisi lingkungan setempat.
Setelah menganalisis elemen kompetensi maka langkah selanjutnya adalah
menentukan bahan kajian yang akan dipelajari dalam rangka mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Bahan kajian adalah suatu bangunan ilmu, teknologi atau seni ,
obyek yang dipelajari, yang menunjukkan ciri cabang ilmu tertentu, atau dengan kata lain
menunjukkan bidang kajian atau inti keilmuan suatu program studi. Bahan kajian dapat pula
merupakan pengetahuan/bidang kajian yang akan dikembangkan, keilmuan yang sangat
potensial atau dibutuhkan masyarakat untuk masa datang. Pilihan bahan kajian ini sangat
dipengaruhi oleh visi keilmuan program studi yang bersangkutan, yang biasanya dapat
diambil dari program pengembangan program studi (misalnya diambil dari pohon penelitian
program studi). Tingkat keluasan, kerincian, dan kedalaman bahan kajian ini merupakan
pilihan otonom masyarakat ilmiah di program studi tersebut. (Kunaefi:2008)
Course design atau rancangan mata kuliah disusun sebagai penjabaran dari
kurikulum mayor-minor berbasis kompetensi. Mata kuliah yang ada di Fakultas Teknik
Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Rias disusun sedemikian rupa untuk mencapai
kompetensi lulusan yang diinginkan, yaitu Mengembangkan budaya wirausaha bidang rias
melalui penggalangan kemitraan dengan dunia usaha dan industri serta menghasilkan sarjana
kependidikan bidang pendidikan tat arias yang unggul dan kompetitif serta relevan dengan
kebutuhan pasar kerja . Perancangan mata kuliah dilakukan dengan mempertimbangkan
keterkaitan antar mata kuliah dan isi dari masing-masing mata kuliah.
Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data tentang
lingkupan materi kimia yang ada pada program studi Pendidikan Tata Rias Universitas
Negeri Medan. Setelah diperoleh data yang lengkap, maka dilakukan analisis terhadap data
tersebut sehingga diperoleh gambaran tentang relevansi mata kuliah yang terkait dengan
kimia terhadap kompetensi serta visi dan misi Program Studi yang diharapkan.
METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang dilaksanakan di Fakultas Teknik
Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan Provinsi
Sumatera Utara. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 17 februari 2014. Data yang
diperoleh berupa profil dan identitas program studi pendidikan tata rias, visi dan misi,
kurikulum KBK Sistem Blok Program Studi Tata Rias-PKK FT Unimed, Kontrak kuliah
Kimia Dasar Kosmetika dan Kosmetika Tradisional, dan daftar tenaga kependidikan. Teknik
pengumpulan data adalah wawancara. Wawancara dilakukan terhadap ketua Program Studi
Pendidikan Tata Rias yaitu Ibu Dra.Siti Wahidah, M.Si., kemudian dianalisis secara
deskriptif dengan menyajikan lingkupan materi ajar kimia dan relevansinya terhadap
kompetensi lulusan yang diharapkan serta kesesuainnya terhadap visi dan misi dari Program
Studi Tata Rias Universitas Negeri Medan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Profil Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri
Medan
Universitas Negeri Medan adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang berada
di Kota Medan, Sumatra Utara dan beralamat di Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan
Estate. Program Studi Tata Rias merupakan salah satu program studi yang ada di jurusan
PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga), Fakultas Teknik. Program studi tata rias resmi
dibuka mulai bulan agustus 2007 dengan nomor SK izin operasional 2662/D/T/K-N/2009.
Sebagai program studi yang dianggap masih baru, program studi ini belum terakreditasi dan
saat ini sedang proses pengurusan akreditasi. Sejak dibukanya program studi ini, sampai saat
ini baru menamatkan sekitar 10 orang alumni
Jurusan PKK Program Studi Tata Rias mendidik mahasiswanya untuk jenjang
pendidikan strata1 (S1) dengan lama studi yang dapat ditempuh dalam waktu 4 tahun.
Program Studi Tata Rias belum memiliki fasilitas sarana laboratorium dan tempat praktek
yang layak. Selama ini mahasiswa melakukan praktek di ruangan yang sangat terbatas dan
ruangan itu adalah salah satu ruangan yang tidak digunakan lagi oleh jurusan tata boga dan
sengaja di disain oleh ketua Program Studi Tata Rias sebagai ruang praktek mahasiswa tata
rias. Walaupun dengan keterbatasan sarana dan prasarana seperti rungan praktek dan
laboratorium, mahasiswa tetap berantusias untuk belajar dan praktek kerja. Untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa di lapangan, mahasiswa juga diwajibkan mengikuti
praktek kerja lapangan yang dapat dilaksanakan di industri dan salon terkait pada semester7
di bawah bimbingan seorang dosen. Sampai saat ini Program Studi Tata Rias sudah menjalan
kerjasama yang baik dengan beberapa industri salon kecantikan seperti Artika Salon, DMS
salon, The Sash Salon, Fairqueen salon dan lain-lain. Selain itu Program Studi Tata Rias juga
sudah menjalin kerja sama dengan stasiun TV Deli TV, beberapa sekolah menengah kejuruan
seperti SMKN 8 medan, SMK N 18 Medan dan SMK Pembangunan.
Visi Program Studi Tata Rias Jurusan PKK adalah pada tahun 2015 menjadi
program studi unggulan (center of excellent) di bidang Program Studi Tata Rias di Sumatera
Utara. Sedangkan misi yang diemban oleh Program Studi Tata Rias Jurusan PKK Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, serta
pembelajaran dan pelatihan untuk menghasilkan sarjana kependidikan bidang
pendidikan tata rias yang unggul dan kompetitif serta relevan dengan kebutuhan
pasar kerja.
2. Mengembangkan keteranpilan mahasiswa dalam melakukan pengkajian
pengembangan khasanah pengetahuan dalam memberikan rekomendasi peningkatan
mutu tata kelola kelembagaan dan satuan pendidikan dengan menjunjung tinggi
integritas, berkarakter serta mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan global.
3. Memberikan layanan terbaik dalam pemenuhan kualitas dan percepatan kelulusan
mahasiswa tepat waktu.
4. Mengembangkan budaya wirausaha bidang rias melalui penggalangan kemitraan
denga dunia usaha dan industri, dan menjalin kerjasama dengan DUDI.
Setiap mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Rias di Universitas Negeri
Medan harus mengikuti 8 semester dan menyelesaikan sebanyak 150 SKS termasuk skripsi.
Alumni jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Rias diharapkan menjadi lulusan yang
berpotensi dan mampu menerapkan ilmunya di bidang industri dan salon kecantikan.
2. Kurikulum Program Studi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi, bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya dan
penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
diperguruan tinggi. kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang
terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya
tujuan, terlaksananya misi, dan terwwujudnya visi program studi.
Program studi Pendidikan Tata Rias memiliki dua kompetensi utama yang akan
dicapai oleh Program Studi Pendidikan Tata Rias, yaitu:
1. Kompetensi penataan rambut dan perawatan
Kompetensi utama program studi pendidikan tat arias adalah sebagai guru professional
bidang rambut , baik di sekolah SMK maupun dibidang industri atau pendidikan dan
pelatihan di department lain.
2. Kompetensi perawatan kulit dan tata rias
Kompetensi utama program studi pendidikan tat arias adalah sebagai guru professional
bidang kulit , baik di sekolah SMK maupun dibidang industri atau pendidikan dan
pelatihan di department lain.
Untuk menjabarkan visi dan misi yang ingin dicapai Program Studi Pendidikan
Tata Rias disusun kurikulum Universitas Negeri Medan sebagai suatu institusi pendidikan
bertujuan untuk membentuk sumber daya manusia yang professional , terdidik dan mampu
menerapkan ilmu pengetahuan serta teknologi dimanapun kelak mereka bekerja. Dengan
demikian kurikulum disusun sesuai dengan misi, visi ,tujuan dan sasaran program studi
dengan mengacu pada kompetensi:
1. landasan kepribadian
2. penguasaan ilmu dan keterampilan
3. kemampuan berkarya
4. sikap dan prilaku dalam berkarya
5. pemahaman kaidah berkehidupan berkarya
Kompetensi Program Studi Pendidikan Tata Rias adalah sebagai berikut:
1. Kompetensi pedagogis, kepribadian, professional dan sosial dalam pendidikan dan
pengajaran pendidikan tat arias . untuk mencapai kompetensi tersebut diatas, maka
dikembangkan kurikulum sebagai berikut:
Kompetensi perawatan kulit dan tata rias
No Mata kuliah SKS Semester Kompetensi Kelompok
1. Perawatan kulit dengan alat listrik kecantikan
4 3 Utama MBS
2. Tata rias pengantin Indonesia 4 4 Utama MBS
3. Tata rias pengantin internasional 4 5 Utama MBS
4. SBM 2 2 Utama MBS
5. Perencanaan pengajaran 2 4 Utama MBS
6. Evaluasi hasil belajar 3 4 Utama MBS
7. Telaah kurikulum 2 5 Utama MBS
8. Microteaching 6 1 Utama MBS
Kompetensi penataan rambut dan penataan
No Mata kuliah SKS Semester Kompetensi Kelompok
1. Pangkas rambuut lanjutan 4 3 Utama MBS
2. Cat rambut lanjutan 4 4 Utama MBS
3. Keriting rambut lanjutan 4 5 Utama MBS
4. SBM 2 2 Utama MBS
5. Perencanaan pengajaran 2 4 Utama MBS
6. Evaluasi hasil belajar 3 4 Utama MBS
7. Telaah kurikulm 2 5 Utama MBS
8. Microteaching 6 2 Utama MBS
2. Kompetensi Profesional : Objektif, independent dan berkualitas untuk memenuhi permintaan dunia usaha yang tumbuh dengan cepat, Kompetensi ini diberikan kepada seluruh mahasiswa baik yang mengambil konsentrasi bidang keahlian kulit dan konsentrasi bidang keahlian rambut.
No Mata kuliah SKS Semester Kompetensi Kelompok
1 Dasar Rias 2 1 Utama MBS
2 Teknik komputer 2 1 Utama MBS
3 Pelayanan prima 2 1 Utama MBS
4 Kosmetika 3 1 Utama MBS
5 Ilmu kesehatan kulit 3 1 Utama MBS
6 Ilmu kesehatan kulit dan rambut 3 1 Utama MBS
7 Perawatan tata rias rambut 2 2 Utama MBS
8 Kesehatan dan keselamatan kerja 3 2 Utama MBS
9 Perawatan badan, manicure, pedicure 3 3 Utama MBS
10 Tata rias wajah khusus 4 4 Utama MBS
11 Sanggul dan penataan rambut 4 4 Utama MBS
12 Kaya inovatif 4 8 Utama MBS
13 PKU 4 7 Utama MBS
14 Event organizer 2 6 Utama MBS
15 Pengelolaan usaha 4 6 Utama MBS
Berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh tentang kurikulum KBK Sistem
Blok Program Studi Tata Rias-PKK FT UNIMED diperoleh informasi bahwa total SKS yang
harus diselesaikan oleh mahasiswa adalah 150 SKS. Berdasarkan hasil analisis dari 150 SKS
tersebut, hanya terdapat 2mata kuliah yang berkaitan dengan kimia diantaranya kimia dasar
kosmetika dan kosmetika tradisional. Mata kuliah kimia dasar kosmetika (2 SKS)
diberikan pada semester 1 sedangkan mata kuliah kosmetika tradisional (2 SKS) diberikan
pada semester 2.
Mata kuliah Kimia Dasar Kosmetika
Kimia dasar kosmetika mencakup:
a. Konsep kimia dasar yang berkaitan dengan kosmetika
b. Kimia organik dan biokimia; bahan dasar dan bahan aktif untuk industri kosmetik
c. Kimia analisis
d. Kimia fisika: sifat dan perilaku emulsi serta surfaktan.
1. Deskripsi Mata Kuliah
Perkuliahan ini berisi tentang pengetahuan kosnep kimia dasar kosmetika yang
meliputi:
a. materi dan perubahannya
b. atom, molekul dan ion
c. sifat asam, basa, garam dan pH (ukuran keasaman)
d. pengenalan kimia organik (alifatis, aromatis, gugus fungsi)
e. senyawa biokimia (lemak, protein, enzim)
f. gaya antar molekul cairan dan padatan ( sifat dan perilaku emulsi serta surfaktan)
serta satuan konsentrasi
g. senyawa kimia pada kulit dan rambut dan dampak pemakaian bahan kosmetika
h. bahan dasar dan bahan aktif industri kosmetik.
2. Tujuan Mutu Perkuliahan Umum (kompetensi dasar)
dapat mendeskripsikan tentang materi dan perubahannya
dapat mendeskripsikan atom, molekul dan ion
dapat mendeskripsikan sifat asam, basa, garam dan pH (ukuran keasaman)
dapat mengukur pH larutan bahan kosmetik
dapat mendeskripsikan senyawa kimia organik (alifatis, aromatis, gugus fungsi)
dapat mendeskripsikan senyawa biokimia ( lemak, protein, enzim, karbohidrat, dan
vitamin)
dapat mendeskripsikan gaya antar molekul cairan dan padatan ( sifat dan perilaku
emulsi serta surfaktan ) serta satuan konsentrasi.
dapat mendeskripsikan senyawa kimia pada kulit dan rambut
dapat mendeskripsikan bahan dasar dan bahan aktif industri kosmetik
dapat mendeskripsikan pengembangan bahan dasar maupun bahan aktif produk
kosmetika.
3. Tujuan Mutu Perkuliahan Khusus (indicator)
dapat menggolongkan materi atas unsure, senyawa dan campuran
dapat membedakan perubahan fisika dan perubahan kimia
dapat membedakan sifat asam, basa dan garam
dapat mengukur pH larutan bahan kosmetik
dapat membedakan senyawa organic alifatis ddan aromatis
dapat menggolongkan senyawa organic berdasarkan gugus fungsiny
dapat membedakan senyawa biokimia protein, lemak, karbohidrat, enzim dan vitamin.
dapat menjelaskan gaya antar molekul cairan dan padatan
dapat menjelaskan sifat dan perilaku emulsi serta surfaktan
dapat memperagakan pengaruh surfaktan terhadap tegangan permukaan larutan zat
dapat mneghitung konsentrasi larutan
dapat membuat larutan zat dengan konsentrasi tertentu
dapat menjelaskan dampak pemakaian bahan kosmetika terhadap kulit dan rambut
ditinjau dari reaksi kimia.
dapat membedakan bahan dasar dan bahan aktif industri kosmetik.
dapat memberi contoh bahan dasar dan bahan aktif produk kosmetik.
4. Sistem penilaian
Sistem penilaian menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patoka). Nilai diperoleh
dari hasil penugasan F1 dan F3 serta ujian blok F2 dan F4. Bobot nilai adalah rata-rata
dari nilai 60% kognitif, 20% afektif dan 20% psikomotor.
5. Sumber Belajar
a. Buku Text dan Literatur pendukung
1) Chang, Raymond, 2003, Kimia Dasar , Jilid 1, Jakarta, Erlangga
2) Chang, Raymond, 2003, Kimia Dasar, jilid 2, Jakarta, Erlangga
3) Tranggono, R.I dan Latifah, F., 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik, Jakarta, Gramedia Pustaka Umum
4) Ajar Permono, 2002, Membuat Sampo, Jakarta; Penebar Swadaya
5) Ajar Permono, 2002, Membuat Sabun Tangan Cair, Jakarta; Penebar Swadaya
6) Ajar Permono, 2002, Membuat Sabun Mandi, Jakarta; Penebar Swadaya
7) Tilaar,A. R., 1997, Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Era Globalisasi,
Visi Misi program Aksi Pendidikan dan pelatihan Menuju 2020, Jakarta:
Garasindo
b. Media Belajar
1) OHP, papan tulis, bagan alir pembuatan produk
2) bahan produk kosmetik komersil, bahan penentuan pH (indikator universal),
bahan peragaan fungsi surfaktan, akuades
3) peralatan lab sederhana (pipet tetes,gelas ukur, pinset, tabung reaksi, pengaduk,
kaca)
c. Pendekatan
1) belajar kooperatif
2) konstruktivisme
3) student center learning
d. Soft skill
Kerjasama, berpikir kritis, kemampuan aplikasi, kreatif, kemampuan analisis,
memperoleh pengalaman , responsive, anggung jawab, mengemukakan
pendapat/persentasi, saling menghargai, kepemimpinan dan adaptif trehadap dunia
nyata.
Mata kuliah Kosmetika Tradisional
1. Kompetensi Dasar
Mahasiswa memiliki kompetensi berupa kemampuan:
Menjelaskan konsep dasar kosmetika tradisional
Mampu menjelaskan kembali kegunaan bahan kosmetika tradisional
Mempu mengklarifikasi alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kosmetika
tradisional
Mampu membuat kosmetika tradisional untuk perawatan dini.
2. Tujuan/Manfaat Mata kuliah
Mengetahui konsep dasar tentnag kosmetika tradisional
Mengetahui jenis-jenis kosmetika yang berasal dari tumbuh-tumbuhan , hewani dan
bahan galian
Mengetahui bagaimana cara membudidayakan tanaman untuk kosmetika tradisional
Mengetahui bagaimana cara merawat diri dengan kosmetika tradisional
Mengetahui bagaimana cara membuat kosmetika tradisional
3. Deskripsi Perkuliahan
Mata kuliah ini menekankan pada teori dan praktek yang memberikan pengetahuan dan
keterampilan kepada mahasiswa mengenai kosmetika tradisional , pembuatan, bahan dan
alat dalam membuat kosmetika tradisional, perawatan diri dengan menggunakan bahan
kosmetika tradisional.
4. Strategi Perkuliahan
Pendekatan/strategi perkuliahan yang digunakan adalah dengan cara melibatkan
mahasiswa secara aktif dalam perkuliahan. salah satu cara yang dilakukan agar
mahasiswa aktif dengan menugaskan mahasiswa mencari kebudayaan tanaman dan cara
membudayakan tanaman, kandungan bahan kimia dalam tumbuhan, bahan yang sesuai
dengan perawatan kulit, rambu dan tubuh, selain dari buku sumber untuk dapat
didiskusikan setelah penyajian materi oleh dosen. Selain itu penyajian materi juga
dilakukan praaktek di kelas.
5. Materi/Bacaan Perkuliahan
a. Surtiningsih, 2005, Cantik Dengan Bahan Alami, Jakarta: PT.Elex Media
Kumpotindo.
b. Arisandi, Yohana, 2008, Khasiat Tanaman Obat, Pustaka Buku Murah.
c. Fauzi, Dodi ahmad, 2008, Manfaat Tanaman Obat, Jakarta: EDSA Mahkota
d. Hariana, Arief, 2005, Tumbuhan Obat Dan Khasiatnya, Jakarta: Penebar Swadaya
e. Ronald, 2006, Obat-Obatan Ramuan Tradisional, Bandung: Yrama Widy
f. Dalimartha, Setiawan. 2005, Tanaman Obat Di Lingkungan Sekitar, Jakarta: Puspa
Swara
g. Agromedia , Redaksi, 2003, Ramuan Tradisional ,Jakarta:: Agromedia Pustaka
h. Mahendra, B, 2006, Panduan Meracik Herbal , Jakarta: Penebar Swadaya
6. Tugas-tugas perkuliahan
Pada perkuliahan ini mahasiswa diwajibkan membuat tugas untuk setiap
pertemuan didasarkan pada pokok bahasan.
7. Kriteria perkuliahan
Penilaian yang dilakukan pada mata kuliah ini mengacu pada sistem penilaian
yang diatur dalam peraturan akademik UNIMED.
Penilaian terhadap keempat (4) item tugas dibagi menjadi 2 kelompok kriteria penilaian.
1. nilai yang diperoleh dari ujian F! dan F2
2. nilai yang diperoleh dari tugas dan praktek.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Program Studi Pendidikan Tata Rias, Ibu
Dra. Siti Wahidah ,M.Si diperoleh informasi bahwa Program Studi Pendidikan Tata Rias
belum menerapakan Kurikulum KKNI, masih menggunakan kurikulum KBK Sistem
Blok. Penerapan kurikulum KKNI direncanakan akan mulai berlaku untuk tahun ajaran
2014/2015. Adapun alasan mengapa Program Studi Pendidikan Tata Rias belum menerapkan
kurikulum KKNI karena masalah waktu. KKNI mulai diberlakukan di Universitas Negeri
Medan pada pertengahan semester tahun ajaran 2013/2014, sehingga sangat tidak efisien jika
kurikulum untuk tahun ajaran 2013/2014 yang telah disetujui dirubah begitu saja.
Sistem perkuliahan di Program Studi Pendidikan Tata Rias memiliki penjurusan lebih
lanjut terhadap keahlian yang hendak dimiliki oleh setiap mahasiswa, meliputi keahlian
rambut dan kulit. Pada semester 1 dan 2, mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Rias
secara keseluruhan mengikuti perkuliahan dengan mata kuliah yang sama. Namun, ketika
mereka berada di semester 4,5 dan 6, mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Rias akan
berpisah dan lebih menjurus kepadapilihan keahlian mereka masing-masing. ketika sudah
masuk ke semester 6,7 dan 8, mahasiswa kembali mengikuti perkuliahan dengan mata kuliah
yang sama.
Adapun sebaran mata kuliah yang diperoleh mahasiswa Program Studi Pendidikan
Tata Rias secara umum diikuti oleh seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Rias
pada semester 1 dan 2 adalah
Semester I
Kode MK Mata Kuliah SKS
IAS 46001 Dasar rias 2
IAS 46002 IKK 2
IAS 46003 Tehnik Komputer 2
IAS 46004 Pelayanan prima 2
IAS 46005 Ilmu gizi 2
IAS 46006 Kosmetika 2
IAS 46007 Sejarah tata rias 2
IAS 46008 Ilmu kesehatan kulit dan rambut 3
IAS 46009 Dasar seni dan disain 2
IAS 46010 Kimia dasar kosmetiika 2
IAS 46011 Dasar busana 2
Total SKS semester I 24
Semester II
Kode MK Mata Kuliah SKS
IAS 46012 Seni dekorasi ruang khusus tata rias 2
IAS 46013 Perawatan tat arias rambut 3
IAS 46014 Menggambar mode tat arias 2
IAS 46015 Pangkas rambut 3
IAS 46016 Kosmetika Tradisional 2
IAS 46017 IBM 2
IAS 46018 Dasar boga 2
IAS 46019 Kesehatana dan keselamatan kerja 2
IAS 46020 Bahasa inggris 2
Total SKS Semester II 20
Dari semua daftar mata kuliah yang dikeluarkan pada semester 1 dan 2, kesemua mata
kuliah ini wajib diambil oleh mahasiswa.
Adapun sebaran mata kuliah yang diperoleh mahasiswa Program Studi Pendidikan
Tata Rias yang lebih menjurus kepada kemampuan keahlian yang akan dimiliki oleh
mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Rias (spesialis kulit dan spesialis rambut)
pada semester 3,4 dan 5 adalah
Semester III
Kode MK Mata Kuliah SKS
IAS 46021 Penelitian pengajaran 2
IAS 46022 Perawatan badan , manicure, pedicure 3
IAS 46023 Keriting dan cat rambut 3
IAS 46024 Anatomi fisiologi 2
IAS 46025 Pendidikan konsumen 2
IAS 46026 Perawatan kulit dengan alat listrik* 4
IAS 46027 Pangkas rambut lanjutan**
IAS 46028 Kerajinan 3
Total SKS Semester III 19
Semester IV
Kode MK Mata Kuliah SKS
IAS 46029 Tata rias pengantin Indonesia* 4
IAS 46030 Cat rambut lanjutan**
IAS 46031 Senam dan olahraga 3
IAS 46032 Tata rias wajah khusus 3
IAS 46033 Evaluasi hasil belajar 3
IAS 46034 kewirausahaan 2
IAS 46035 Sanggul dan penataan rambut 4
IAS 46036 Perencanaan pengajaran 2
Total SKS Semester IV 21
Semester V
Kode MK Mata Kuliah SKS
MDK 46001 Filsafat pendidikan 2
MKU 46012 Pendidikan bahasa Indonesia 3
MDK 46002 Perkembangan peserta didik 2
IAS 46037 Statistik 2
IAS 46038 Seminar 2
IAS 46240 Tata rias pengantin internasional* 4
IAS 46239 Keriting rambut lanjutan**
IAS 46041 Telaah kurikulum 2
IAS 46042 Aplikasi komputer 3
Total SKS Semester V 20
Pada semester 4, 5 dan 6, ada sedikit perbedaan mata kuliah yang diperoleh oleh
mahasiswa di Program Studi Pendidikan Tata Rias. Pada akhir semester 2, mahasiswa sudah
di bagi menjadi 2 spesialis, yaitu spesialis rambut dan spesialis kulit. Pada semester 3,
mahasiswa spesialis kulit akan mempelajari mata kuliah perawatan kulit dengan alat listrik
(4 SKS), sedangkan mahasiswa spesialis rambut akan mempelajari mata kuliah pangkas
rambut lanjutan (4 SKS). Pada semester 4, mahasiswa spesialis kulit akan mempelajari mata
kuliah tata rias pengantin Indonesia (4 SKS), sedangkan mahasiswa spesial rambut akan
mempelajari mata kuliah cat rambut lanjutan (4 SKS). Pada semester 5, mahasiswa spesialis
kulit akan mempelajari mata kuliah Tata rias pengantin internasional (4 SKS), sedangkan
mahasiswa spesialis rambut akan mempelajari mata kuliah keriting rambut lanjutan (4 SKS).
Jadi, jumlah mata kuliah pada Program Studi Pendidikan Tata Rias yang membedakan
antara mahasiswa dengan spesialis kulit dan rambut ada 6 mata kuliah yaitu untuk spesialis
kulit ( perawatan kulit dengan alat listrik, tata rias pengantin Indonesia, dan tat arias
pengantin internasiona) dan untuk spesialis rambut( pangkas rambut lanjutan, cat rambut
lanjutan, dan keriting rambut lanjutan).
Adapun sebaran mata kuliah yang diperoleh mahasiswa Program Studi Pendidikan
Tata Rias secara umum diikuti oleh seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Rias
pada semester 6,7 dan 8 adalah
Semester VI
Kode MK Mata Kuliah SKS
MKU 46014 Pendidikan kewarganegaraan 3
MKU 46001 Pendidikan agama 3
MDK 46003 Psikologi pendidikan 3
MDK 46004 Profesi pendidikan 3
IAS 46043 Microteaching 2
IAS 46044 Penataan rambut dan rias fantasi 4
IAS 46045 Pengelolaan usaha tata rias 4
IAS 46046 Even organizer (EO) 2
Total SKS Semester VI 24
Semester VII
Kode MK Mata Kuliah SKS
IAS 46047 PPL/KKN 8
IAS 46048 PKLI 2
Total SKS Semester VII 10
Semester VIII
Kode MK Mata Kuliah SKS
IAS Skripsi 6
IAS 46049 Karya inovatif 4
IAS Kapita selekta (pilihan) 2
Unit produksi (pilihan)
Kepribadian (pilihan)
Total SKS Semester VIII 12
Dari semua daftar mata kuliah yang dikeluarkan pada semester 6,7,dan 8 kesemua
mata kuliah ini wajib diambil oleh mahasiswa.
PEMBAHASAN
Dari data hasil wawancara dengan narasumber yakni Ketua Program Studi Pendidikan
Tata Rias , Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si., diperoleh bahwa mata kuliah yang terkait ilmu
kimia hanya dua yaitu Kimia dasar kosmetika (2 SKS) dan Kosmetika Tradisional (2 SKS).
Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum KBK Sistem Blok. Dalam proses perkuliahan
proses pembelajaran kimia dilakukan dalam bentuk teori tanpa melaksanakan praktikum
(hanya demonstrasi percobaan sederhana) karena Jurusan PKK, Program Studi Pendidikan
Tata Rias tidak dilengkapi dengan sarana laboratorium kimia. Mengenai sumber belajar/
bahan ajar dosen memberikan referensi/ literatur dengan menggunakan diktat, akan tetapi
mahasiswa juga harus memiliki dan mencari referensi buku pendukung yang digunakan
dalam proses pembelajaran. Mengenai prasyarat dosen yang mengajar di Jurusan PKK,
Program Studi Pendidikan Tata Rias, pihak jurusan mengatakan bahwa pengajar kimia tidak
hanya berasal dari alumni magister teknik mesin, tetapi juga berasal dari pengajar/dosen di
jurusan kimia.
Masalah Pembelajaran dan Solusi
Setelah melakukan penelitian di Fakultas Teknik Jurusan PKK, Program Studi
Pendidikan Tata Rias peneliti mengamati adanya beberapa masalah pembelajaran yang dapat
mempengaruhi kualitas hasil belajar kimia ataupun mata kuliah yang berkaitan dengan kimia.
Masalah ataupun kendala yang terdapat di Jurusan PKK, Program Studi Pendidikan Tata
Rias dapat diuraikan sebagai berikut:
Latar belakang pendidikan mahasiswa
Mahasiswa Program Studi Tata Rias tidak cukup mengetahui apa itu kimia dan
tuntutan/ manfaat mereka mempelajari kimia. Ini boleh terjadi karena kebanyakan mahasiswa
Jurusan PKK, Program Studi Pendidikan Tata Rias berlatarbelakang belakang pendidikan
SMA namun program jurusan IPS dan SMK Komputer, hanya sebagian mahasiswa yang
berasal dari SMA jurusan IPA sehingga pengetahuan awal mereka tentang kimia masih
sangat kurang.
Solusi untuk hal ini adalah: hendaknya dosen menumbuhkan motivasi dan minat
mahasiswa untuk mempelajari kimia dengan cara memotivasi mahasiswa dan melakukan
pembelajaran yang menarik di dalam kelas.
Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Materi Ajar
Pada saat penelitian ini dilakukan, silabus dan RPP dari dosen belum ada dibuat yang
ada hanya kontrak kuliah antara dosen dengan mahasiswa. Alasan yang diberikan dosen
adalah bahwa dosen tersebut baru semester ini mengajar di Jurusan PKK, Program Studi
Pendidikan Tata Rias. Padahal pada waktu penelitian dilakukaan, proses perkuliahan sudah
berjalan sekitar minggu. Selanjutnya mengenai materi ajar yang diajarkan, dosen
menjelaskan bahwa karena jumlah SKS nya yang sedikit menjadikan beliau agak kewalahan
harus memilah-milah materi yang mana yang harus diajarkan. Berdasarkan hasil wawancara
dengan dosen yang bersangkutan, beliau menyatakan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya
dosen yang mengajar di Jurusan PKK, Program Studi Pendidikan Tata Rias tersebut hanya
mengajarkan kimia dasar tanpa ada kimia terapan walaupun nama mata kuliah tersebut adalah
kimia tata rias.
Jumlah Mata Kuliah
Berdasarkan mata kuliah acuan dari Universitas Negeri Jakarta, dapat dilihat bahwa
jumlah mata kuliah yang berhubungan dengan kimia ada 4 SKS, yaitu 2 SKS untuk Kimia
Dasar, dan 2 SKS mata kuliah untuk Kimia Kosmetika. Sedangkan pada Jurusan PKK,
Program Studi Pendidikan Tata Rias di Unimed jumlah mata kuliah yang berhubungan
dengan kimia juga ada 4 SKS, yaitu 2 SKS untuk Kimia Dasar Kosmetika dan 2 SKS untuk
Kosmetika Tradisional. Jika hal ini dihubungkan dengan latar belakang pendidikan
mahasiswa pada saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, maka hal ini tentu tidak
sangat mendukung, karena untuk mempelajari kimia terapan (kimia tata rias) seharusnya
mahasiswa tersebut sudah banyak memahami tentang kimia dasar. Padahal jika pada masa
SMA, mereka adalah dari jurusan IPS atau dari SMK maka jelas hal ini sudah sangat tidak
mendukung proses pembelajaran di prodi tersebut.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen penting dalam menunjang
keberhasil proses pembelajaran. Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Rias adalah
salah satu program studi di fakultas teknik yang sarat dengan kegiatan praktek. Mayoritas
mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa program studi pendidikan tat arias
berhubungan dengan praktek. Akan tetapi, fakta dilapangan menunjukkan bahwa Program
Studi Pendidikan Tata Rias belum memiliki ruang praktek yang layak dan memadai. Ruang
praktek yang digunakan selama ini sangat terbatas dan tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa
program studi tata rias. Menurut penuturan Ketua Program Studi Tata Rias, ruangan yang
selama ini digunakan sebagai tempat praktek bagi mahasiswa tata rias baik spesialis kulit
maupun rambut, dulunya hanya satu ruangan perkuliahan yang sudah lama tidak digunakan
lagi. Selain itu, ruang praktek yang digunakan masih menyatu antara ruang praktek
mahasiswa spesialis rambut dengan mahasiswa spesialis kulit. Akibatnya terkadang
mahasiswa harus berebut tempat untuk bisa melakukan praktek.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam mata kuliah Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Rias diketahui terdapat
2 mata kuliah yang berhubungan dengan kimia, yaitu mata kuliah Kimia Dasar
Kosmetika dan Kosmetika Tradisional.
2. Di Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Rias, matakuliah kimia menjadi sulit
untuk dikembangkan karena keterbatasan sarana dan waktu. Padahal ilmu kimia
memiliki kontribusi yang sangat besar untuk mengetahui tentang seluk beluk kosmetika
yang aman digunakan.
3. Sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran kimia di Jurusan PKK
Program Studi Pendidikan Tata Rias masih sangat kurang dengan ruang praktek yang
kurang layak dan tidak memiliki ruang laboratorium.
Saran
1. Kepada Ketua Jurusan PKK dan Ketua Program Studi Pendidikan Tata Rias Universitas
Negeri Medan seharusnya mengadakan review kembali tentang materi-materi yang
berhubungan dengan Kimia, karena sangat memberikan kontribusi yang besar terhadap
pemahaman mahasiswa tentang tata rias (kosmetika).
2. Sebaiknya jumlah jam tatap muka mata kuliah yang berkaitan dengan kimia perlu
ditambahkan mengingat banyaknya indikator yang harus dicapai sesuai dengan satuan
acara perkuliahan yang disusun.
3. Seharusnya Mata kuliah yang menyangkut kimia perlu ditambahkan kuantitasnya karena
kontribusi ilmu Kimia terhadap pengetahuan tata rias terutama tentang kosmetika
memiliki kontribusi yang sangat besar.
4. Perlu adanya pengadaan ruang laboratorium dan perbaikan, penyempurnaan serta
pengembangan kondisi ruang praktek di jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata
Rias sehingga praktek dan proses praktikum mahasiswa dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina Sariwahyuni, 2011, Analisis Materi Ajar Dan Pembelajaran Mata Kuliah Kimia
Umum Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Hkbp Nommensen Pematangsiantar Dengan Permasalahannya
Pada Tahun Ajaran 2010/2011
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta
Arikunto, Suharsimi, (2006), Prosedur Penelitian, Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
Atwi Suparman. (1984). Pokok-pokok Panduan Penuliasan Bahan ajar di perguruan
Tinggi. Jakarta: Pusat antar Universitas
Djojonegoro, W. 1996. Pengembangan Perguruan Tinggi Dalam Rangka Pembangunan
Nasional. Jakarta: Depdikbud.
Husna Sari Agustina, 2013, Analisis Materi Ajar Kimia Pendidikan Tinggi (Program Studi
Ilmu Keolahragaan)
Joni, T.R. 1980. Pengembangan Kurikulum FIP, IKIP, FKG, Suatu Pendekatan Kasus
Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi. Jakarta: P3G Depdikbud
Kunaefi, T.D. (2008), Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pendidikan Tinggi, Jakarta : Direktorat Akademik Dirjen Pendidikan Tinggi.
Nova Irawati Simatupang, 2012, Implementasi Pembelajaran Kimia Pendidikan Tinggi
Di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri ITM
Retno, Sri Rahayu, (2011), Analisis dan Pengembangan Materi Ajar Kimia pada Program
Studi Argoteknologi Universitas Muslim Bireuen provinsi Aceh, Fakultas
Pertanian Universitas Almuslim, Aceh
Sagala, Syaiful, (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung : Penerbit Alfabeta.
Satmoko, Retno S, (1995), Pengantar Pendidikan, Direktirat Jenderal Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam dan Universitas terbuka.
Subagia, Wayan I., (2003), Restrukturisasi Materi Pelajaran Kimia Berdasarkan
Kurikulum Berbasis Kompetensi, FMIPA IKIP Negeri Singaraja
Suyanti, R. D., (2008), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Jakarta
Tarigan, S. (2010), Pengantar Teori Kurikulum, Medan : Materi Ajar Pascasarjana
Universitas Negeri Medan