35
Analisis Materi Ajar Kimia Pendidikan Tinggi ANALISIS MATERI AJAR KIMIA PENDIDIKAN TINGGI (PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS UNIMED) O L E H NAMA : YENI PURWATI NIM : 8136142024 PRODI : MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA DOSEN : Prof. Dr. RAMLAN SILABAN, M.Si

Analisis Kurikulum

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Kurikulum

Analisis Materi Ajar Kimia Pendidikan Tinggi

ANALISIS MATERI AJAR KIMIA

PENDIDIKAN TINGGI

(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS UNIMED)

O

L

E

H

NAMA : YENI PURWATI

NIM : 8136142024

PRODI : MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA

DOSEN : Prof. Dr. RAMLAN SILABAN, M.Si

PROGRAM PASCA SARJANA PENDIDIKAN KIMIA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014

Page 2: Analisis Kurikulum

ANALISIS MATERI AJAR KIMIA PENDIDIKAN TINGGI

(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS UNIMED)

Oleh : Yeni Purwati

PENDAHULUAN

Dunia pendidikan merupakan kebutuhan esensial yang menentukan masa depan

suatu bangsa. Salah satu upaya untuk peningkatan kualitas dunia pendidikan adalah dengan

pembenahan kurikulum, kualitas tenaga pengajar, serta sarana dan prasana yang menunjang

proses pembelajaran. Oleh karena itu Perguruan Tinggi dan Universitas selaku pencetak

generasi penerus yang unggul memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan

anak bangsa Indonesia.

Pada dasarnya setiap satuan pendidikan memiliki sistem untuk menghasilkan

lulusan yang berkualitas. Sistem pendidikan tinggi dilihat sebagai sebuah proses akan

memiliki empat tahapan pokok yaitu (1) Masukan; (2) Proses; (3) Luaran; dan (4) hasil ikutan

(outcome). Yang termasuk dalam katagori masukan antara lain adalah dosen, mahasiswa,

buku, staf administrasi dan teknisi, sarana dan prasarana, dana, dokumen kurikulum, dan

lingkungan. Yang masuk dalam katagori proses adalah proses pembelajaran, proses

penelitian, proses manajemen. Yang dikatagorikan luaran adalah lulusan, hasil penelitian dan

karya IPTEK lainnya, sedang yang termasuk dalam katagori hasil ikutan (outcome) antara

lain adalah penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap luaran perguruan tinggi,

kesinambungan, peningkatan mutu hidup masyarakat dan lingkungan.

Sistem pendidikan yang baik didukung oleh beberapa unsur yang baik pula, antara

lain : (1) Organisasi yang sehat; (2) Pengelolaan yang transparan dan akuntabel; (3)

Ketersediaan Rencana Pembelajaran dalam bentuk dokumen kurikulum yang jelas dan sesuai

kebutuhan pasar kerja; (4) Kemampuan dan Ketrampilan sumberdaya manusia di bidang

akademik dan non akademik yang handal dan profesional; (5) Ketersediaan sarana-prasarana

dan fasilitas belajar yang memadai, serta lingkungan akademik yang kondusif. (Kunaefi:

2008)

Dengan didukung kelima unsur tersebut, perguruan tinggi akan dapat

mengembangkan iklim akademik yang sehat, serta mengarah pada ketercapaian masyarakat

akademik yang professional. Namun sebagai sebuah sistem yang terbuka, perguruan tinggi

juga dituntut bersinergi dengan lembaga pendidikan tinggi lain baik didalam maupun diluar

Page 3: Analisis Kurikulum

Indonesia, sehingga dapat berperan serta dalam pengembangan IPTEK dan perkembangan

masyarakat dunia. Oleh karena itu kurikulum di perguruan tinggi bisa saja mengalami

perubahan kearah yang lebih sempurna.

Perubahan kurikulum didorong dengan adanya perubahan otonomi perguruan

tinggi yang dijamin dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, yang memberi

kelonggaran terhadap perguruan tinggi untuk menentukan dan mengembangkan

kurikulumnya sendiri. Peran DIKTI juga berubah yaitu hanya memfasilitasi,

memberdayakan, dan mendorong perguruan tinggi untuk mencapai tujuannya, jadi tidak lagi

berperan sebagai penentu atau regulator seperti masa-masa sebelumnya. Disini secara

konseptual dipisahkan antara pengembangan kelembagaan dan pengembangan kurikulum/isi

pendidikannya. Sehingga perguruan tinggi lebih bisa mengembangkan dirinya sesuai dengan

kemampuan dan tujuan yang ingin dicapai. Jadi sangat dimungkinkan perubahan kurikulum

disebabkan juga oleh adanya perubahan rencana strategis perguruan tinggi yang termuat

dalam visi dan misinya. (Kunaefi: 2008)

Pembaharuan konsep kurikulum pendidikan tinggi yang dituangkan dalam

Kepmendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002 , yang mengacu kepada konsep

pendidikan tinggi abad XXI UNESCO (1998) , terdapat perubahan yang mendasar yaitu:

1) Luaran hasil pendidikan tinggi yang semula berupa kemampuan minimal penguasaan

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum suatu Program

studi, diganti dengan kompetensi seseorang untuk dapat melakukan seperangkat tindakan

cerdas, penuh tanggungjawab sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat

dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Luaran hasil pendidikan

tinggi ini yang semula penilaiannya dilakukan oleh penyelenggara pendidikan tinggi

sendiri, dalam konsep yang baru penilaian selain oleh perguruan tinggi juga dilakukan

oleh masyarakat pemangku kepentingan.

2) Kurikulum program studi yang semula disusun dan ditetapkan oleh Pemerintah lewat

sebuah Konsorsium (Kurikulum Nasional), diubah, yakni kurikulum inti disusun oleh

perguruan tinggi bersama-sama dengan pemangku kepentingan dan kalangan profesi,

dan ditetapkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan.

3) Berdasarkan Kepmendikbud No. 056/U/1994 komponen kurikulum tersusun atas

Kurikulum Nasional (Kurnas) dan Kurikulum Lokal (Kurlok) yang disusun dengan tujuan

untuk menguasai isi ilmu pengetahuan dan penerapannya (content based), sedangkan

dalam Kepmendiknas No. 232/U/2000 disebutkan bahwa kurikulum terdiri atas

Kurikulum Inti dan kurikulum Institusional. Kurikulum Inti merupakan penciri

Page 4: Analisis Kurikulum

dari kompetensi utama, ditetapkan oleh kalangan perguruan tinggi bersama masyarakat

profesi dan pengguna lulusan. Sedangkan Kompetensi pendukung, dan kompetensi lain

yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama suatu program studi ditetapkan

oleh institusi penyelenggara program studi (Kepmendiknas No.045/U/2002).

4) Dalam Kurikulum Nasional terdapat pengelompokan mata kuliah yang terdiri atas: Mata

Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK), dan Mata Kuliah Keahlian

(MKK). Sedangkan dalam Kepmendiknas no 232/U/2009 Kurikulum terdiri atas

kelompok-kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata Kuliah

Keilmuan dan Ketrampilan (MKK), Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), Mata

Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), serta Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (MBB).

Namun, pada Kepmendiknas No.045/U/2002, pengelompokkan mata kuliah tersebut

diluruskan maknanya agar lebih luas dan tepat melalui pengelompokkan berdasarkan

elemen kompetensinya, yaitu (a) landasan kepribadian; (b) penguasaan ilmu dan

keterampilan; (c) kemampuan berkarya; (d) sikap dan perilaku dalam berkarya menurut

tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; (e) pemahaman

kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Tarigan (2010) mengemukakan bahwa pertanyaan yang selalu muncul kepada

para perencana pendidikan dan pengembang kurikulum adalah, bahan apa yang diajarkan dan

apa yang menjadi tujuan?. Pertanyaan ini menyangkut isi kurikulum atau isi pengajaran. Isi

kurikulum atau pengajaran bukan sekedar terdiri atas sekumpulan pengetahuan ataupun

kumpulan informasi tetapi harus merupakan kesatuan pengetahuan terpilih yang bermakna,

baik makna dalam pengetahuan itu sendiri maupun bagi mahasiswa dan lingkungan. Oleh

karena itu komponen kurikulum harus disesuaikan dengan lingkungan terhadap kompetensi

apa yang relevan dengan kondisi lingkungan setempat.

Setelah menganalisis elemen kompetensi maka langkah selanjutnya adalah

menentukan bahan kajian yang akan dipelajari dalam rangka mencapai kompetensi yang telah

ditetapkan sebelumnya. Bahan kajian adalah suatu bangunan ilmu, teknologi atau seni ,

obyek yang dipelajari, yang menunjukkan ciri cabang ilmu tertentu, atau dengan kata lain

menunjukkan bidang kajian atau inti keilmuan suatu program studi. Bahan kajian dapat pula

merupakan pengetahuan/bidang kajian yang akan dikembangkan, keilmuan yang sangat

potensial atau dibutuhkan masyarakat untuk masa datang. Pilihan bahan kajian ini sangat

dipengaruhi oleh visi keilmuan program studi yang bersangkutan, yang biasanya dapat

diambil dari program pengembangan program studi (misalnya diambil dari pohon penelitian

Page 5: Analisis Kurikulum

program studi). Tingkat keluasan, kerincian, dan kedalaman bahan kajian ini merupakan

pilihan otonom masyarakat ilmiah di program studi tersebut. (Kunaefi:2008)

Course design atau rancangan mata kuliah disusun sebagai penjabaran dari

kurikulum mayor-minor berbasis kompetensi. Mata kuliah yang ada di Fakultas Teknik

Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Rias disusun sedemikian rupa untuk mencapai

kompetensi lulusan yang diinginkan, yaitu Mengembangkan budaya wirausaha bidang rias

melalui penggalangan kemitraan dengan dunia usaha dan industri serta menghasilkan sarjana

kependidikan bidang pendidikan tat arias yang unggul dan kompetitif serta relevan dengan

kebutuhan pasar kerja . Perancangan mata kuliah dilakukan dengan mempertimbangkan

keterkaitan antar mata kuliah dan isi dari masing-masing mata kuliah.

Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data tentang

lingkupan materi kimia yang ada pada program studi Pendidikan Tata Rias Universitas

Negeri Medan. Setelah diperoleh data yang lengkap, maka dilakukan analisis terhadap data

tersebut sehingga diperoleh gambaran tentang relevansi mata kuliah yang terkait dengan

kimia terhadap kompetensi serta visi dan misi Program Studi yang diharapkan.

METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang dilaksanakan di Fakultas Teknik

Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan Provinsi

Sumatera Utara. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 17 februari 2014. Data yang

diperoleh berupa profil dan identitas program studi pendidikan tata rias, visi dan misi,

kurikulum KBK Sistem Blok Program Studi Tata Rias-PKK FT Unimed, Kontrak kuliah

Kimia Dasar Kosmetika dan Kosmetika Tradisional, dan daftar tenaga kependidikan. Teknik

pengumpulan data adalah wawancara. Wawancara dilakukan terhadap ketua Program Studi

Pendidikan Tata Rias yaitu Ibu Dra.Siti Wahidah, M.Si., kemudian dianalisis secara

deskriptif dengan menyajikan lingkupan materi ajar kimia dan relevansinya terhadap

kompetensi lulusan yang diharapkan serta kesesuainnya terhadap visi dan misi dari Program

Studi Tata Rias Universitas Negeri Medan.

Page 6: Analisis Kurikulum

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Profil Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri

Medan

Universitas Negeri Medan adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang berada

di Kota Medan, Sumatra Utara dan beralamat di Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan

Estate. Program Studi Tata Rias merupakan salah satu program studi yang ada di jurusan

PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga), Fakultas Teknik. Program studi tata rias resmi

dibuka mulai bulan agustus 2007 dengan nomor SK izin operasional 2662/D/T/K-N/2009.

Sebagai program studi yang dianggap masih baru, program studi ini belum terakreditasi dan

saat ini sedang proses pengurusan akreditasi. Sejak dibukanya program studi ini, sampai saat

ini baru menamatkan sekitar 10 orang alumni

Jurusan PKK Program Studi Tata Rias mendidik mahasiswanya untuk jenjang

pendidikan strata1 (S1) dengan lama studi yang dapat ditempuh dalam waktu 4 tahun.

Program Studi Tata Rias belum memiliki fasilitas sarana laboratorium  dan tempat praktek

yang layak. Selama ini mahasiswa melakukan praktek di ruangan yang sangat terbatas dan

ruangan itu adalah salah satu ruangan yang tidak digunakan lagi oleh jurusan tata boga dan

sengaja di disain oleh ketua Program Studi Tata Rias sebagai ruang praktek mahasiswa tata

rias. Walaupun dengan keterbatasan sarana dan prasarana seperti rungan praktek dan

laboratorium, mahasiswa tetap berantusias untuk belajar dan praktek kerja. Untuk

meningkatkan kemampuan mahasiswa di lapangan, mahasiswa juga diwajibkan mengikuti

praktek kerja lapangan yang dapat dilaksanakan di industri dan salon terkait pada semester7

di bawah bimbingan seorang dosen. Sampai saat ini Program Studi Tata Rias sudah menjalan

kerjasama yang baik dengan beberapa industri salon kecantikan seperti Artika Salon, DMS

salon, The Sash Salon, Fairqueen salon dan lain-lain. Selain itu Program Studi Tata Rias juga

sudah menjalin kerja sama dengan stasiun TV Deli TV, beberapa sekolah menengah kejuruan

seperti SMKN 8 medan, SMK N 18 Medan dan SMK Pembangunan.

Visi Program Studi Tata Rias Jurusan PKK adalah pada tahun 2015 menjadi

program studi unggulan (center of excellent) di bidang Program Studi Tata Rias di Sumatera

Utara. Sedangkan misi yang diemban oleh Program Studi Tata Rias Jurusan PKK Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan adalah sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, serta

pembelajaran dan pelatihan untuk menghasilkan sarjana kependidikan bidang

Page 7: Analisis Kurikulum

pendidikan tata rias yang unggul dan kompetitif serta relevan dengan kebutuhan

pasar kerja.

2. Mengembangkan keteranpilan mahasiswa dalam melakukan pengkajian

pengembangan khasanah pengetahuan dalam memberikan rekomendasi peningkatan

mutu tata kelola kelembagaan dan satuan pendidikan dengan menjunjung tinggi

integritas, berkarakter serta mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan global.

3. Memberikan layanan terbaik dalam pemenuhan kualitas dan percepatan kelulusan

mahasiswa tepat waktu.

4. Mengembangkan budaya wirausaha bidang rias melalui penggalangan kemitraan

denga dunia usaha dan industri, dan menjalin kerjasama dengan DUDI.

Setiap mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Rias di Universitas Negeri

Medan harus mengikuti 8 semester dan menyelesaikan sebanyak 150 SKS termasuk skripsi.

Alumni jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Rias diharapkan menjadi lulusan yang

berpotensi dan mampu menerapkan ilmunya di bidang industri dan salon kecantikan.

2. Kurikulum Program Studi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan

Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai isi, bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya dan

penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

diperguruan tinggi. kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang

terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya

tujuan, terlaksananya misi, dan terwwujudnya visi program studi.

Program studi Pendidikan Tata Rias memiliki dua kompetensi utama yang akan

dicapai oleh Program Studi Pendidikan Tata Rias, yaitu:

1. Kompetensi penataan rambut dan perawatan

Kompetensi utama program studi pendidikan tat arias adalah sebagai guru professional

bidang rambut , baik di sekolah SMK maupun dibidang industri atau pendidikan dan

pelatihan di department lain.

2. Kompetensi perawatan kulit dan tata rias

Kompetensi utama program studi pendidikan tat arias adalah sebagai guru professional

bidang kulit , baik di sekolah SMK maupun dibidang industri atau pendidikan dan

pelatihan di department lain.

Page 8: Analisis Kurikulum

Untuk menjabarkan visi dan misi yang ingin dicapai Program Studi Pendidikan

Tata Rias disusun kurikulum Universitas Negeri Medan sebagai suatu institusi pendidikan

bertujuan untuk membentuk sumber daya manusia yang professional , terdidik dan mampu

menerapkan ilmu pengetahuan serta teknologi dimanapun kelak mereka bekerja. Dengan

demikian kurikulum disusun sesuai dengan misi, visi ,tujuan dan sasaran program studi

dengan mengacu pada kompetensi:

1. landasan kepribadian

2. penguasaan ilmu dan keterampilan

3. kemampuan berkarya

4. sikap dan prilaku dalam berkarya

5. pemahaman kaidah berkehidupan berkarya

Kompetensi Program Studi Pendidikan Tata Rias adalah sebagai berikut:

1. Kompetensi pedagogis, kepribadian, professional dan sosial dalam pendidikan dan

pengajaran pendidikan tat arias . untuk mencapai kompetensi tersebut diatas, maka

dikembangkan kurikulum sebagai berikut:

Kompetensi perawatan kulit dan tata rias

No Mata kuliah SKS Semester Kompetensi Kelompok

1. Perawatan kulit dengan alat listrik kecantikan

4 3 Utama MBS

2. Tata rias pengantin Indonesia 4 4 Utama MBS

3. Tata rias pengantin internasional 4 5 Utama MBS

4. SBM 2 2 Utama MBS

5. Perencanaan pengajaran 2 4 Utama MBS

6. Evaluasi hasil belajar 3 4 Utama MBS

7. Telaah kurikulum 2 5 Utama MBS

8. Microteaching 6 1 Utama MBS

Kompetensi penataan rambut dan penataan

No Mata kuliah SKS Semester Kompetensi Kelompok

1. Pangkas rambuut lanjutan 4 3 Utama MBS

Page 9: Analisis Kurikulum

2. Cat rambut lanjutan 4 4 Utama MBS

3. Keriting rambut lanjutan 4 5 Utama MBS

4. SBM 2 2 Utama MBS

5. Perencanaan pengajaran 2 4 Utama MBS

6. Evaluasi hasil belajar 3 4 Utama MBS

7. Telaah kurikulm 2 5 Utama MBS

8. Microteaching 6 2 Utama MBS

2. Kompetensi Profesional : Objektif, independent dan berkualitas untuk memenuhi permintaan dunia usaha yang tumbuh dengan cepat, Kompetensi ini diberikan kepada seluruh mahasiswa baik yang mengambil konsentrasi bidang keahlian kulit dan konsentrasi bidang keahlian rambut.

No Mata kuliah SKS Semester Kompetensi Kelompok

1 Dasar Rias 2 1 Utama MBS

2 Teknik komputer 2 1 Utama MBS

3 Pelayanan prima 2 1 Utama MBS

4 Kosmetika 3 1 Utama MBS

5 Ilmu kesehatan kulit 3 1 Utama MBS

6 Ilmu kesehatan kulit dan rambut 3 1 Utama MBS

7 Perawatan tata rias rambut 2 2 Utama MBS

8 Kesehatan dan keselamatan kerja 3 2 Utama MBS

9 Perawatan badan, manicure, pedicure 3 3 Utama MBS

10 Tata rias wajah khusus 4 4 Utama MBS

11 Sanggul dan penataan rambut 4 4 Utama MBS

12 Kaya inovatif 4 8 Utama MBS

13 PKU 4 7 Utama MBS

14 Event organizer 2 6 Utama MBS

15 Pengelolaan usaha 4 6 Utama MBS

Page 10: Analisis Kurikulum

Berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh tentang kurikulum KBK Sistem

Blok Program Studi Tata Rias-PKK FT UNIMED diperoleh informasi bahwa total SKS yang

harus diselesaikan oleh mahasiswa adalah 150 SKS. Berdasarkan hasil analisis dari 150 SKS

tersebut, hanya terdapat 2mata kuliah yang berkaitan dengan kimia diantaranya kimia dasar

kosmetika dan kosmetika tradisional. Mata kuliah kimia dasar kosmetika (2 SKS)

diberikan pada semester 1 sedangkan mata kuliah kosmetika tradisional (2 SKS) diberikan

pada semester 2.

Mata kuliah Kimia Dasar Kosmetika

Kimia dasar kosmetika mencakup:

a. Konsep kimia dasar yang berkaitan dengan kosmetika

b. Kimia organik dan biokimia; bahan dasar dan bahan aktif untuk industri kosmetik

c. Kimia analisis

d. Kimia fisika: sifat dan perilaku emulsi serta surfaktan.

1. Deskripsi Mata Kuliah

Perkuliahan ini berisi tentang pengetahuan kosnep kimia dasar kosmetika yang

meliputi:

a. materi dan perubahannya

b. atom, molekul dan ion

c. sifat asam, basa, garam dan pH (ukuran keasaman)

d. pengenalan kimia organik (alifatis, aromatis, gugus fungsi)

e. senyawa biokimia (lemak, protein, enzim)

f. gaya antar molekul cairan dan padatan ( sifat dan perilaku emulsi serta surfaktan)

serta satuan konsentrasi

g. senyawa kimia pada kulit dan rambut dan dampak pemakaian bahan kosmetika

h. bahan dasar dan bahan aktif industri kosmetik.

2. Tujuan Mutu Perkuliahan Umum (kompetensi dasar)

Page 11: Analisis Kurikulum

dapat mendeskripsikan tentang materi dan perubahannya

dapat mendeskripsikan atom, molekul dan ion

dapat mendeskripsikan sifat asam, basa, garam dan pH (ukuran keasaman)

dapat mengukur pH larutan bahan kosmetik

dapat mendeskripsikan senyawa kimia organik (alifatis, aromatis, gugus fungsi)

dapat mendeskripsikan senyawa biokimia ( lemak, protein, enzim, karbohidrat, dan

vitamin)

dapat mendeskripsikan gaya antar molekul cairan dan padatan ( sifat dan perilaku

emulsi serta surfaktan ) serta satuan konsentrasi.

dapat mendeskripsikan senyawa kimia pada kulit dan rambut

dapat mendeskripsikan bahan dasar dan bahan aktif industri kosmetik

dapat mendeskripsikan pengembangan bahan dasar maupun bahan aktif produk

kosmetika.

3. Tujuan Mutu Perkuliahan Khusus (indicator)

dapat menggolongkan materi atas unsure, senyawa dan campuran

dapat membedakan perubahan fisika dan perubahan kimia

dapat membedakan sifat asam, basa dan garam

dapat mengukur pH larutan bahan kosmetik

dapat membedakan senyawa organic alifatis ddan aromatis

dapat menggolongkan senyawa organic berdasarkan gugus fungsiny

dapat membedakan senyawa biokimia protein, lemak, karbohidrat, enzim dan vitamin.

dapat menjelaskan gaya antar molekul cairan dan padatan

dapat menjelaskan sifat dan perilaku emulsi serta surfaktan

dapat memperagakan pengaruh surfaktan terhadap tegangan permukaan larutan zat

dapat mneghitung konsentrasi larutan

dapat membuat larutan zat dengan konsentrasi tertentu

dapat menjelaskan dampak pemakaian bahan kosmetika terhadap kulit dan rambut

ditinjau dari reaksi kimia.

dapat membedakan bahan dasar dan bahan aktif industri kosmetik.

dapat memberi contoh bahan dasar dan bahan aktif produk kosmetik.

4. Sistem penilaian

Page 12: Analisis Kurikulum

Sistem penilaian menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patoka). Nilai diperoleh

dari hasil penugasan F1 dan F3 serta ujian blok F2 dan F4. Bobot nilai adalah rata-rata

dari nilai 60% kognitif, 20% afektif dan 20% psikomotor.

5. Sumber Belajar

a. Buku Text dan Literatur pendukung

1) Chang, Raymond, 2003, Kimia Dasar , Jilid 1, Jakarta, Erlangga

2) Chang, Raymond, 2003, Kimia Dasar, jilid 2, Jakarta, Erlangga

3) Tranggono, R.I dan Latifah, F., 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan

Kosmetik, Jakarta, Gramedia Pustaka Umum

4) Ajar Permono, 2002, Membuat Sampo, Jakarta; Penebar Swadaya

5) Ajar Permono, 2002, Membuat Sabun Tangan Cair, Jakarta; Penebar Swadaya

6) Ajar Permono, 2002, Membuat Sabun Mandi, Jakarta; Penebar Swadaya

7) Tilaar,A. R., 1997, Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Era Globalisasi,

Visi Misi program Aksi Pendidikan dan pelatihan Menuju 2020, Jakarta:

Garasindo

b. Media Belajar

1) OHP, papan tulis, bagan alir pembuatan produk

2) bahan produk kosmetik komersil, bahan penentuan pH (indikator universal),

bahan peragaan fungsi surfaktan, akuades

3) peralatan lab sederhana (pipet tetes,gelas ukur, pinset, tabung reaksi, pengaduk,

kaca)

c. Pendekatan

1) belajar kooperatif

2) konstruktivisme

3) student center learning

d. Soft skill

Kerjasama, berpikir kritis, kemampuan aplikasi, kreatif, kemampuan analisis,

memperoleh pengalaman , responsive, anggung jawab, mengemukakan

pendapat/persentasi, saling menghargai, kepemimpinan dan adaptif trehadap dunia

nyata.

Mata kuliah Kosmetika Tradisional

Page 13: Analisis Kurikulum

1. Kompetensi Dasar

Mahasiswa memiliki kompetensi berupa kemampuan:

Menjelaskan konsep dasar kosmetika tradisional

Mampu menjelaskan kembali kegunaan bahan kosmetika tradisional

Mempu mengklarifikasi alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kosmetika

tradisional

Mampu membuat kosmetika tradisional untuk perawatan dini.

2. Tujuan/Manfaat Mata kuliah

Mengetahui konsep dasar tentnag kosmetika tradisional

Mengetahui jenis-jenis kosmetika yang berasal dari tumbuh-tumbuhan , hewani dan

bahan galian

Mengetahui bagaimana cara membudidayakan tanaman untuk kosmetika tradisional

Mengetahui bagaimana cara merawat diri dengan kosmetika tradisional

Mengetahui bagaimana cara membuat kosmetika tradisional

3. Deskripsi Perkuliahan

Mata kuliah ini menekankan pada teori dan praktek yang memberikan pengetahuan dan

keterampilan kepada mahasiswa mengenai kosmetika tradisional , pembuatan, bahan dan

alat dalam membuat kosmetika tradisional, perawatan diri dengan menggunakan bahan

kosmetika tradisional.

4. Strategi Perkuliahan

Pendekatan/strategi perkuliahan yang digunakan adalah dengan cara melibatkan

mahasiswa secara aktif dalam perkuliahan. salah satu cara yang dilakukan agar

mahasiswa aktif dengan menugaskan mahasiswa mencari kebudayaan tanaman dan cara

membudayakan tanaman, kandungan bahan kimia dalam tumbuhan, bahan yang sesuai

dengan perawatan kulit, rambu dan tubuh, selain dari buku sumber untuk dapat

didiskusikan setelah penyajian materi oleh dosen. Selain itu penyajian materi juga

dilakukan praaktek di kelas.

5. Materi/Bacaan Perkuliahan

Page 14: Analisis Kurikulum

a. Surtiningsih, 2005, Cantik Dengan Bahan Alami, Jakarta: PT.Elex Media

Kumpotindo.

b. Arisandi, Yohana, 2008, Khasiat Tanaman Obat, Pustaka Buku Murah.

c. Fauzi, Dodi ahmad, 2008, Manfaat Tanaman Obat, Jakarta: EDSA Mahkota

d. Hariana, Arief, 2005, Tumbuhan Obat Dan Khasiatnya, Jakarta: Penebar Swadaya

e. Ronald, 2006, Obat-Obatan Ramuan Tradisional, Bandung: Yrama Widy

f. Dalimartha, Setiawan. 2005, Tanaman Obat Di Lingkungan Sekitar, Jakarta: Puspa

Swara

g. Agromedia , Redaksi, 2003, Ramuan Tradisional ,Jakarta:: Agromedia Pustaka

h. Mahendra, B, 2006, Panduan Meracik Herbal , Jakarta: Penebar Swadaya

6. Tugas-tugas perkuliahan

Pada perkuliahan ini mahasiswa diwajibkan membuat tugas untuk setiap

pertemuan didasarkan pada pokok bahasan.

7. Kriteria perkuliahan

Penilaian yang dilakukan pada mata kuliah ini mengacu pada sistem penilaian

yang diatur dalam peraturan akademik UNIMED.

Penilaian terhadap keempat (4) item tugas dibagi menjadi 2 kelompok kriteria penilaian.

1. nilai yang diperoleh dari ujian F! dan F2

2. nilai yang diperoleh dari tugas dan praktek.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Program Studi Pendidikan Tata Rias, Ibu

Dra. Siti Wahidah ,M.Si diperoleh informasi bahwa Program Studi Pendidikan Tata Rias

belum menerapakan Kurikulum KKNI, masih menggunakan kurikulum KBK Sistem

Blok. Penerapan kurikulum KKNI direncanakan akan mulai berlaku untuk tahun ajaran

2014/2015. Adapun alasan mengapa Program Studi Pendidikan Tata Rias belum menerapkan

kurikulum KKNI karena masalah waktu. KKNI mulai diberlakukan di Universitas Negeri

Medan pada pertengahan semester tahun ajaran 2013/2014, sehingga sangat tidak efisien jika

kurikulum untuk tahun ajaran 2013/2014 yang telah disetujui dirubah begitu saja.

Page 15: Analisis Kurikulum

Sistem perkuliahan di Program Studi Pendidikan Tata Rias memiliki penjurusan lebih

lanjut terhadap keahlian yang hendak dimiliki oleh setiap mahasiswa, meliputi keahlian

rambut dan kulit. Pada semester 1 dan 2, mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Rias

secara keseluruhan mengikuti perkuliahan dengan mata kuliah yang sama. Namun, ketika

mereka berada di semester 4,5 dan 6, mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Rias akan

berpisah dan lebih menjurus kepadapilihan keahlian mereka masing-masing. ketika sudah

masuk ke semester 6,7 dan 8, mahasiswa kembali mengikuti perkuliahan dengan mata kuliah

yang sama.

Adapun sebaran mata kuliah yang diperoleh mahasiswa Program Studi Pendidikan

Tata Rias secara umum diikuti oleh seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Rias

pada semester 1 dan 2 adalah

Semester I

Kode MK Mata Kuliah SKS

IAS 46001 Dasar rias 2

IAS 46002 IKK 2

IAS 46003 Tehnik Komputer 2

IAS 46004 Pelayanan prima 2

IAS 46005 Ilmu gizi 2

IAS 46006 Kosmetika 2

IAS 46007 Sejarah tata rias 2

IAS 46008 Ilmu kesehatan kulit dan rambut 3

IAS 46009 Dasar seni dan disain 2

IAS 46010 Kimia dasar kosmetiika 2

IAS 46011 Dasar busana 2

Total SKS semester I 24

Semester II

Kode MK Mata Kuliah SKS

IAS 46012 Seni dekorasi ruang khusus tata rias 2

IAS 46013 Perawatan tat arias rambut 3

IAS 46014 Menggambar mode tat arias 2

IAS 46015 Pangkas rambut 3

IAS 46016 Kosmetika Tradisional 2

Page 16: Analisis Kurikulum

IAS 46017 IBM 2

IAS 46018 Dasar boga 2

IAS 46019 Kesehatana dan keselamatan kerja 2

IAS 46020 Bahasa inggris 2

Total SKS Semester II 20

Dari semua daftar mata kuliah yang dikeluarkan pada semester 1 dan 2, kesemua mata

kuliah ini wajib diambil oleh mahasiswa.

Adapun sebaran mata kuliah yang diperoleh mahasiswa Program Studi Pendidikan

Tata Rias yang lebih menjurus kepada kemampuan keahlian yang akan dimiliki oleh

mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Rias (spesialis kulit dan spesialis rambut)

pada semester 3,4 dan 5 adalah

Semester III

Kode MK Mata Kuliah SKS

IAS 46021 Penelitian pengajaran 2

IAS 46022 Perawatan badan , manicure, pedicure 3

IAS 46023 Keriting dan cat rambut 3

IAS 46024 Anatomi fisiologi 2

IAS 46025 Pendidikan konsumen 2

IAS 46026 Perawatan kulit dengan alat listrik* 4

IAS 46027 Pangkas rambut lanjutan**

IAS 46028 Kerajinan 3

Total SKS Semester III 19

Semester IV

Kode MK Mata Kuliah SKS

IAS 46029 Tata rias pengantin Indonesia* 4

IAS 46030 Cat rambut lanjutan**

IAS 46031 Senam dan olahraga 3

IAS 46032 Tata rias wajah khusus 3

IAS 46033 Evaluasi hasil belajar 3

IAS 46034 kewirausahaan 2

Page 17: Analisis Kurikulum

IAS 46035 Sanggul dan penataan rambut 4

IAS 46036 Perencanaan pengajaran 2

Total SKS Semester IV 21

Semester V

Kode MK Mata Kuliah SKS

MDK 46001 Filsafat pendidikan 2

MKU 46012 Pendidikan bahasa Indonesia 3

MDK 46002 Perkembangan peserta didik 2

IAS 46037 Statistik 2

IAS 46038 Seminar 2

IAS 46240 Tata rias pengantin internasional* 4

IAS 46239 Keriting rambut lanjutan**

IAS 46041 Telaah kurikulum 2

IAS 46042 Aplikasi komputer 3

Total SKS Semester V 20

Pada semester 4, 5 dan 6, ada sedikit perbedaan mata kuliah yang diperoleh oleh

mahasiswa di Program Studi Pendidikan Tata Rias. Pada akhir semester 2, mahasiswa sudah

di bagi menjadi 2 spesialis, yaitu spesialis rambut dan spesialis kulit. Pada semester 3,

mahasiswa spesialis kulit akan mempelajari mata kuliah perawatan kulit dengan alat listrik

(4 SKS), sedangkan mahasiswa spesialis rambut akan mempelajari mata kuliah pangkas

rambut lanjutan (4 SKS). Pada semester 4, mahasiswa spesialis kulit akan mempelajari mata

kuliah tata rias pengantin Indonesia (4 SKS), sedangkan mahasiswa spesial rambut akan

mempelajari mata kuliah cat rambut lanjutan (4 SKS). Pada semester 5, mahasiswa spesialis

kulit akan mempelajari mata kuliah Tata rias pengantin internasional (4 SKS), sedangkan

mahasiswa spesialis rambut akan mempelajari mata kuliah keriting rambut lanjutan (4 SKS).

Jadi, jumlah mata kuliah pada Program Studi Pendidikan Tata Rias yang membedakan

antara mahasiswa dengan spesialis kulit dan rambut ada 6 mata kuliah yaitu untuk spesialis

kulit ( perawatan kulit dengan alat listrik, tata rias pengantin Indonesia, dan tat arias

pengantin internasiona) dan untuk spesialis rambut( pangkas rambut lanjutan, cat rambut

lanjutan, dan keriting rambut lanjutan).

Page 18: Analisis Kurikulum

Adapun sebaran mata kuliah yang diperoleh mahasiswa Program Studi Pendidikan

Tata Rias secara umum diikuti oleh seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Rias

pada semester 6,7 dan 8 adalah

Semester VI

Kode MK Mata Kuliah SKS

MKU 46014 Pendidikan kewarganegaraan 3

MKU 46001 Pendidikan agama 3

MDK 46003 Psikologi pendidikan 3

MDK 46004 Profesi pendidikan 3

IAS 46043 Microteaching 2

IAS 46044 Penataan rambut dan rias fantasi 4

IAS 46045 Pengelolaan usaha tata rias 4

IAS 46046 Even organizer (EO) 2

Total SKS Semester VI 24

Semester VII

Kode MK Mata Kuliah SKS

IAS 46047 PPL/KKN 8

IAS 46048 PKLI 2

Total SKS Semester VII 10

Semester VIII

Kode MK Mata Kuliah SKS

IAS Skripsi 6

IAS 46049 Karya inovatif 4

IAS Kapita selekta (pilihan) 2

Unit produksi (pilihan)

Kepribadian (pilihan)

Total SKS Semester VIII 12

Dari semua daftar mata kuliah yang dikeluarkan pada semester 6,7,dan 8 kesemua

mata kuliah ini wajib diambil oleh mahasiswa.

Page 19: Analisis Kurikulum

PEMBAHASAN

Dari data hasil wawancara dengan narasumber yakni Ketua Program Studi Pendidikan

Tata Rias , Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si., diperoleh bahwa mata kuliah yang terkait ilmu

kimia hanya dua yaitu Kimia dasar kosmetika (2 SKS) dan Kosmetika Tradisional (2 SKS).

Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum KBK Sistem Blok. Dalam proses perkuliahan

proses pembelajaran kimia dilakukan dalam bentuk teori tanpa melaksanakan praktikum

(hanya demonstrasi percobaan sederhana) karena Jurusan PKK, Program Studi Pendidikan

Tata Rias tidak dilengkapi dengan sarana laboratorium kimia. Mengenai sumber belajar/

bahan ajar dosen memberikan referensi/ literatur dengan menggunakan diktat, akan tetapi

mahasiswa juga harus memiliki dan mencari referensi buku pendukung yang digunakan

dalam proses pembelajaran. Mengenai prasyarat dosen yang mengajar di Jurusan PKK,

Program Studi Pendidikan Tata Rias, pihak jurusan mengatakan bahwa pengajar kimia tidak

hanya berasal dari alumni magister teknik mesin, tetapi juga berasal dari pengajar/dosen di

jurusan kimia.

Masalah Pembelajaran dan Solusi

Setelah melakukan penelitian di Fakultas Teknik Jurusan PKK, Program Studi

Pendidikan Tata Rias peneliti mengamati adanya beberapa masalah pembelajaran yang dapat

mempengaruhi kualitas hasil belajar kimia ataupun mata kuliah yang berkaitan dengan kimia.

Masalah ataupun kendala yang terdapat di Jurusan PKK, Program Studi Pendidikan Tata

Rias dapat diuraikan sebagai berikut:

Latar belakang pendidikan mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Tata Rias tidak cukup mengetahui apa itu kimia dan

tuntutan/ manfaat mereka mempelajari kimia. Ini boleh terjadi karena kebanyakan mahasiswa

Jurusan PKK, Program Studi Pendidikan Tata Rias berlatarbelakang belakang pendidikan

SMA namun program jurusan IPS dan SMK Komputer, hanya sebagian mahasiswa yang

berasal dari SMA jurusan IPA sehingga pengetahuan awal mereka tentang kimia masih

sangat kurang.

Solusi untuk hal ini adalah: hendaknya dosen menumbuhkan motivasi dan minat

mahasiswa untuk mempelajari kimia dengan cara memotivasi mahasiswa dan melakukan

pembelajaran yang menarik di dalam kelas.

Page 20: Analisis Kurikulum

Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Materi Ajar

Pada saat penelitian ini dilakukan, silabus dan RPP dari dosen  belum ada dibuat yang

ada  hanya kontrak kuliah antara dosen dengan mahasiswa. Alasan yang diberikan dosen

adalah bahwa dosen tersebut baru semester ini mengajar di Jurusan PKK, Program Studi

Pendidikan Tata Rias. Padahal pada waktu penelitian dilakukaan, proses perkuliahan sudah

berjalan sekitar minggu. Selanjutnya mengenai materi ajar yang diajarkan, dosen

menjelaskan bahwa karena jumlah SKS nya yang sedikit menjadikan beliau agak kewalahan

harus memilah-milah materi yang mana yang harus diajarkan.  Berdasarkan hasil wawancara

dengan dosen yang bersangkutan, beliau menyatakan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya

dosen yang mengajar di Jurusan PKK, Program Studi Pendidikan Tata Rias tersebut hanya

mengajarkan kimia dasar tanpa ada kimia terapan walaupun nama mata kuliah tersebut adalah

kimia tata rias.

Jumlah Mata Kuliah

 Berdasarkan mata kuliah acuan dari Universitas Negeri Jakarta, dapat dilihat bahwa

jumlah mata kuliah yang berhubungan dengan kimia ada 4 SKS, yaitu 2 SKS untuk Kimia

Dasar, dan 2 SKS mata kuliah untuk Kimia Kosmetika. Sedangkan pada Jurusan PKK,

Program Studi Pendidikan Tata Rias di Unimed jumlah mata kuliah yang berhubungan

dengan kimia juga ada 4 SKS, yaitu 2 SKS untuk Kimia Dasar Kosmetika dan 2 SKS untuk

Kosmetika Tradisional. Jika hal ini dihubungkan dengan latar belakang pendidikan

mahasiswa pada saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, maka hal ini tentu tidak

sangat mendukung, karena untuk mempelajari kimia terapan (kimia tata rias) seharusnya

mahasiswa tersebut sudah banyak memahami tentang kimia dasar. Padahal jika pada masa

SMA, mereka adalah dari jurusan IPS atau dari SMK maka jelas hal ini sudah sangat tidak

mendukung proses pembelajaran di prodi tersebut.

Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen penting dalam menunjang

keberhasil proses pembelajaran. Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Rias adalah

Page 21: Analisis Kurikulum

salah satu program studi di fakultas teknik yang sarat dengan kegiatan praktek. Mayoritas

mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa program studi pendidikan tat arias

berhubungan dengan praktek. Akan tetapi, fakta dilapangan menunjukkan bahwa Program

Studi Pendidikan Tata Rias belum memiliki ruang praktek yang layak dan memadai. Ruang

praktek yang digunakan selama ini sangat terbatas dan tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa

program studi tata rias. Menurut penuturan Ketua Program Studi Tata Rias, ruangan yang

selama ini digunakan sebagai tempat praktek bagi mahasiswa tata rias baik spesialis kulit

maupun rambut, dulunya hanya satu ruangan perkuliahan yang sudah lama tidak digunakan

lagi. Selain itu, ruang praktek yang digunakan masih menyatu antara ruang praktek

mahasiswa spesialis rambut dengan mahasiswa spesialis kulit. Akibatnya terkadang

mahasiswa harus berebut tempat untuk bisa melakukan praktek.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam mata kuliah Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Rias diketahui terdapat

2 mata kuliah yang berhubungan dengan kimia, yaitu mata kuliah Kimia Dasar

Kosmetika dan Kosmetika Tradisional.

2. Di Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Rias, matakuliah kimia menjadi sulit

untuk dikembangkan karena keterbatasan sarana dan waktu. Padahal ilmu kimia

memiliki kontribusi yang sangat besar untuk mengetahui tentang seluk beluk kosmetika

yang aman digunakan.

3. Sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran kimia di Jurusan PKK

Program Studi Pendidikan Tata Rias masih sangat kurang dengan ruang praktek yang

kurang layak dan tidak memiliki ruang laboratorium.

Saran

1. Kepada Ketua Jurusan PKK dan Ketua Program Studi Pendidikan Tata Rias Universitas

Negeri Medan seharusnya mengadakan review kembali tentang materi-materi yang

Page 22: Analisis Kurikulum

berhubungan dengan Kimia, karena sangat memberikan kontribusi yang besar terhadap

pemahaman mahasiswa tentang tata rias (kosmetika).

2. Sebaiknya jumlah jam tatap muka mata kuliah yang berkaitan dengan kimia perlu

ditambahkan mengingat banyaknya indikator yang harus dicapai sesuai dengan satuan

acara perkuliahan yang disusun.

3. Seharusnya Mata kuliah yang menyangkut kimia perlu ditambahkan kuantitasnya karena

kontribusi ilmu Kimia terhadap pengetahuan tata rias terutama tentang kosmetika

memiliki kontribusi yang sangat besar.

4. Perlu adanya pengadaan ruang laboratorium dan perbaikan, penyempurnaan serta

pengembangan kondisi ruang praktek di jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata

Rias sehingga praktek dan proses praktikum mahasiswa dapat berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina Sariwahyuni, 2011, Analisis Materi Ajar Dan Pembelajaran Mata Kuliah Kimia

Umum Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Hkbp Nommensen Pematangsiantar Dengan Permasalahannya

Pada Tahun Ajaran 2010/2011

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta,

Jakarta

Arikunto, Suharsimi, (2006), Prosedur Penelitian, Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.

Atwi Suparman. (1984). Pokok-pokok Panduan Penuliasan Bahan ajar di perguruan        

Tinggi. Jakarta: Pusat antar Universitas

Djojonegoro, W. 1996. Pengembangan Perguruan Tinggi Dalam Rangka Pembangunan

Nasional. Jakarta: Depdikbud.

Husna Sari Agustina, 2013, Analisis Materi Ajar Kimia Pendidikan Tinggi (Program Studi

Ilmu Keolahragaan)

Joni, T.R. 1980. Pengembangan Kurikulum FIP, IKIP, FKG, Suatu Pendekatan Kasus

Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi. Jakarta: P3G Depdikbud

Kunaefi, T.D. (2008), Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Pendidikan Tinggi, Jakarta : Direktorat Akademik Dirjen Pendidikan Tinggi. 

Nova Irawati Simatupang, 2012, Implementasi Pembelajaran Kimia Pendidikan Tinggi

Page 23: Analisis Kurikulum

Di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri ITM

Retno, Sri Rahayu, (2011), Analisis dan Pengembangan Materi Ajar Kimia pada Program

Studi Argoteknologi Universitas Muslim Bireuen provinsi Aceh, Fakultas

Pertanian Universitas Almuslim, Aceh

Sagala, Syaiful, (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung : Penerbit Alfabeta. 

Satmoko, Retno S, (1995), Pengantar Pendidikan, Direktirat Jenderal Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam dan Universitas terbuka. 

Subagia, Wayan I., (2003), Restrukturisasi Materi Pelajaran Kimia Berdasarkan

Kurikulum Berbasis Kompetensi, FMIPA IKIP Negeri Singaraja

Suyanti, R. D., (2008), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Jakarta

Tarigan, S. (2010), Pengantar Teori Kurikulum, Medan : Materi Ajar Pascasarjana

Universitas Negeri Medan