Download pdf - Salak

Transcript

1

A. JUDUL

PELATIHAN PENGOLAHAN BUAH SALAK MENJADI MAKANAN DAN KERAJINAN BAGI MASYARAKAT DUSUN JUWUKLEGI, DESA DUDA TIMUR, KECAMATAN SELAT, KABUPATEN KARANGASEM

B. LATAR BELAKANG

Bali merupakan salah satu provinsi yang memiliki tingkat kesuburan tinggi di Indonesia. Hal ini menyebabkan Bali memiliki berbagai jenis hasil pertanian dan perkebunan yang mampu memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Beragam hasil pertanian dan perkebunan yang ada di Bali bersifat musiman dan juga dapat dijumpai sepanjang tahun. Salah satunya yang bersifat musiman adalah buah salak.

Dusun Juwuklegi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem merupakan salah satu daerah di Bali yang masyarakatnya sekitar 80% bermatapencaharian sebagai petani salak dengan taraf ekonomi menengah ke bawah. Awalnya pertanian salak Karangasem terkenal bahkan sampai ke mancanegara, harga salak sempat menggiurkan. Tidak hanya petani di Sibetan, petani di bagian barat Karangasem, yaitu di desa Duda, Selat sampai ke Sidemen beramai-ramai mengembangkan atau menanam salak. Sampai kini berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Pemkab Karangasem, populasi tanaman salak mencapai lebih dari 8 juta pohon ( Bali Post, Kamis 14 juli 2011).

Saat musim salak produksi buah salak semakin meningkat. Pada saat salak dilirik dan menguntungkan, harganya mulai dipermainkan tengkulak dan pengepul. Kini harga salak kualitas terbaik di luar musim harganya hanya Rp 3.000/kg padahal kenyataannya harga buah salak jika dijual di pasar tradisional dan modern di Denpasar harganya minimal Rp 6.000/kg. Melihat kenyataan itu, petani hanya bisa gigit jari. Karena pada saat musim salak berlimpah harga salak jeblok bisa mencapai Rp 500/kg, ongkos buruh petik dan angkut pun tak cukup dari menjual salak. Akibatnya, petani kerap membuang atau membiarkan buah salak masak itu membusuk di pohonnya (Bali Post, 17 Februari 2011).

Melihat hal tersebut, maka diharapkan petani salak di Karangasem, khususnya Dusun Juwuklegi memanfaatkan buah salak menjadi makanan seperti: keripik, selai, dan manisan sedangkan kulit serta biji salak sebagai kerajinan tangan seperti: dompet, figura, tempat tisu, kap lampu, gantungan kunci dan tempat alat tulis.

C. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dalam proposal ini sebagai berikut.

1. Diperlukan suatu upaya untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan pengolahan buah salak dan kulit serta biji salak terhadap pengetahuan dan keterampilan masyarakat Dusun Juwuklegi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem dalam mengoptimalkan potensi buah salak.2. Diperlukan suatu upaya untuk mengetahui antusiasme masyarakat di Dusun Juwuklegi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem terhadap teknik pengolahan buah salak dan kulit serta biji salak.D. TUJUAN Tujuan umum dari program pengabdian masyarakat (P2M) ini adalah untuk membantu memberikan pelatihan tentang teknik pengolahan buah salak menjadi makanan sedangkan kulit serta biji salak sebagi kerajinan tangan yang unik dan memiliki nilai jual kepada masyarakat Dusun Juwuklegi, Desa duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.

Tujuan khusus dari Program kreativitas mahasiswa (PKM) pengabdian masyarakat ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui pengaruh penyuluhan dan pengolahan buah salak dan kulit serta biji salak terhadap pengetahuan dan keterampilan masyarakat Dusun Juwuklegi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.

2. Untuk Mengetahui antusiasme masyarakat di Dusun Juwuklegi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

3. Luaran yang diharapkan dari PKM yang dilaksanakan dalam bentuk pengabdian masyarakat ini adalah mampu memberikan wawasan dan menambah pengetahuan serta keterampilan masyarakat Dusun Juwuklegi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem tentang teknik pengolahan buah salak menjadi makanan sedangkan kulit serta biji salak sebagai kerajinan tangan yang unik dan memiliki nilai jual. Selain itu juga diharapkan terbentuknya kelompok-kelompok pengelola buah salak secara mandiri dan berkesinambungan, sehingga nantinya diharapkan :

1. Dapat meningkatkan nilai jual buah salak

2. Dapat meningkatkan kualitas petani salak

3. Dapat menciptakan lapangan kerja yang menyerap banyak tenaga kerja sehingga taraf kesejahteraan masyarakat menjadi meningkat

4. Dapat menciptakan kelompok-kelompok pengelola salak yang mampu menghasilkan produk baru yang berkualitas serta mampu bersaing di dunia pasar

F. KEGUNAAN

Adapun kegunaan-kegunaan yang diharapkan dalam pelatihan tentang teknik pengolahan buah salak menjadi makanan sedangkan kulit serta biji salak sebagai kerajinan tangan yang unik dan memiliki nilai jual kepada masyarakat Dusun Juwuklegi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem adalah sebagai berikut.

1. Pengoptimalan potensi kulit salak

Hasil dari perkebunan salak selain buah juga terdapat kulitnya yang belum dimanfaatkan oleh masyarakat dan tidak memiliki nilai jual. Biasanya masyarakat menjual salak dengan harga murah bahkan membuang begitu saja kulit dari salak yang usai mereka konsumsi, baik itu dalam jumlah sedikit maupun banyak.

Belum ada suatu teknologi yang diusahakan oleh masyarakat dusun tersebut untuk melakukan pengolahan buah salak. Hal ini mencerminkan bahwa belum ada pemanfaatan buah salak tersebut. Dengan adanya pelatihan ini, tentu akan memberi pengetahuan, informasi dan memperkenalkan kepada masyarakat berbagai macam produk baru yang dapat dihasilkan oleh buah salak bagi masyarakat setempat. Berupa produk makanan dan kerajinan tangan yang dapat diproduksi secara langsung oleh masyarakat dusun tersebut. Sehingga hasil yang diperoleh akan bernilai positif berupa semakin beragamnya komoditas pasar yang berbahan buah salak.

2. Pemberdayaan Masyarakat

Pelatihan pengolahan buah salak sebagai makanan sedangkan kulit serta biji salak sebagai kerajinan tangan akan memberikan manfaat berupa pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam mengolah buah salak. Dengan demikian pelatihan ini berimbas pada peningkatan pemberdayaan masyarakat yang berakibat pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pengelola dan pengrajin.

3. Dampak Sosial Secara Nasional

Saat ini pengolahan buah salak masih sangat minim bahkan kulit dan biji salak sama sekali belum dimanfaatkan karena kurang perhatian dari masyarakat setempat dan pemerintah. Dengan adanya pengolahan buah salak menjadi makanan, sedangkan kulit serta biji salak sebagai kerajinan tangan yang unik dan memiliki nilai jual, diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan produk ini dapat menembus pasar global. Potensi menembus pasar global sangat besar, sebab tempat produksi dekat dengan Kecamatan Sidemen, yang merupakan daerah pariwisata dan banyak dikunjungi oleh wisatawan asing. Dengan terserapnya produksi hasil pengolahan buah salak ke kecamatan lain, maka daerah lain juga akan berminat untuk memproduksinya, yang nantinya dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan dengan bahan baku berbeda. Hal ini dapat menjadi tonggak pembangunan Indonesia di sektor ekonomi mikro.G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARANDusun Juwuklegi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem merupakan salah satu daerah di Bali yang banyak menghasilkan buah salak. Daerah ini terletak seputaran daerah Gunung Agung. Dusun tersebut dibatasi oleh banjar Ketket di sebelah timur, Bajar Dalem di sebelah Barat, Banjar Pesangkan Anyar di sebelah Utara dan Banjar Janglap di sebelah selatan. Dusun tersebut yang merupakan daerah dataran tinggi dan tanah yang subur menyebabkan sebagian besar masyarakat dusun tersebut bermatapencaharian sebagai petani salak. Dengan taraf ekonomi menengah ke bawah. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh TIM PKMM pada bulan Juli 2011 di dusun tersebut yang dilakukan pada masyarakat dan Kelian Dusun Juwuklegi diperoleh data bahwa masyarakat dusun tersebut rata-rata 80% memiliki perkebunan salak. Namun salak belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat, pemanfaatannya baru hanya sekedar di jual kepada tengkulak, bahkan kulit dan biji salak belum di manfaatkan sama sekali atau dibuang begitu saja. Namun jika dilihat dari segi fisik buah salak dapat diolah menjadi makanan yang memiliki nilai jual lebih tinggi, bahkan kulit dan biji yang terbuang dapat dibuat menjadi kerajinan tangan yang unik dan memiliki nilai jual.

Potensi buah salak yang dimiliki dusun tersebut sesungguhnya berpeluang untuk berkembang maju. Namun dalam perjalanannya potensi ini tidak tersentuh dengan baik, sehingga hasil panen dari pertanian ini tidak memiliki nilai jual yang bagus. Kondisi seperti ini jelas sangat memprihatinkan bagi masyarakat dusun tersebut, mengingat jika potensi ini dikelola dengan baik tentu penghasilan yang didapat petani bisa berlipat ganda dan bisa membuka lapangan pekerjaan baru yang layak, sehingga menjadikan dusun tersebut menjadi sentral perkebunaan dan pertanian yang berpengaruh di Bali.

H. METODE PELAKSANAAN

PKM ini merupakan kerja kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat Dusun Juwuklegi, dan pihak yang mendukung pelaksanaan program. Selain itu dalam melaksanakan PKM ini, penulis juga menggunakan metode sebagai berikut.

1. Metode Observasi dan Wawancara

Penulis mengadakan observasi pada masyarakat Dusun Juwuklegi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani salak. Observasi dilakukan setelah memperoleh izin dari pihak-pihak terkait. Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data awal sebelum melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan. Selain melakukan observasi penulis juga melakukan kegiatan wawancara. Wawancara dilakukan dengan mengambil sampel beberapa petani salak sebagai narasumber. Selain dengan beberapa masyarakat petani salak, wawancara juga dilakukan dengan kepala Dusun Juwuklegi untuk memberikan gambaran mengenai keadaan desa dan masyarakat secara umum.

2. Metode Penyuluhan dan Pelatihan

Penulis mengadakan penyuluhan dan pelatihan tentang teknik pembuatan makanan dari buah salak selain itu juga penulis akan memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang teknik membuat kerajinan tangan dari kulit dan biji salak yang unik dan memiliki jual. Pelaksanaan program dimulai dengan mengenalkan produk kerajinan dari kulit serta biji salak kepada masyarakat, yang umumnya belum diketahui oleh masyarakat (Cara pembuatan makanan dan kerajinan terlampir). Pelatih merupakan Tim Pelaksana PKMM, setelah melaksanakan penyuluhan dan pelatihan pengolahan buah salak, dilakukan koordinasi lanjutan dengan masyarakat Dusun Juwuklegi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem untuk dilakukan evaluasi terhadap program yang telah dilaksanakan.I. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini secara terperinci dijadwalkan dalam tabel di bawah ini.

Jenis KegiatanBulan

123456

1Persiapan

a. Koordinasi dengan masyarakat Dusun Juwuklegi , Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem dan observasi tempat

2Pelaksanaan

a. Persiapan alat dan bahan untuk melakukan penyuluhan pelatihan pengolahan buah salak

b. Persiapan alat dan bahan untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan pengolahan buah salak

c. Pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan pengolahan buah salak

d. Evaluasi pelatihan pengolahan buah salak

e. Penarikan Kesimpulan

3Penyusunan laporan kegiatan

a. Pengumpulan data

b. Penyusunan hasil laporan akhir

4Bimbingan dosen

J. RANCANGAN BIAYA

Besarnya dana yang rencananya digunakan untuk biaya PKMM ini sebesar Rp 10.000.000,00, dengan rincian sebagai berikut:

1) Biaya Pembelian Alat TetapNo.Nama BarangJumlah BarangBiaya Satuan (Rp)Total Biaya (Rp)

1Pisau Belati50 buah10.000500.000

2Gunting40 buah10.000400.000

3Penggaris50 buah1.00050.000

5alat solder5 buah40.000200.000

6Baskom5 buah5.00025.000

7Sendok pengaduk10 buah5.00050.000

8Blender5 buah50.000250.000

9Oven3 buah113.000339.000

10Paku payung0,5 kg5.0005.000

11Alat pengukir2 buah100.000200.000

13Pensil80 buah1.00080.000

Total biaya2.099.000

2) Biaya Bahan Habis Pakai

No.Nama BarangJumlah BarangBiaya Satuan (Rp)Total Biaya (Rp)

1Buah Salak50 kg 3.000150.000

2Karton20 lembar5.000100.000

3Tinta Timbul72 buah12.000864.000

4Plastik transparan10 bungkus10.000100.000

5Kawat5 Gulung40.000200.000

6Bumbu dapur10 kg10.000100.000

7Agar-agar10 bungkus2.00020.000

8Kardus30 buah1.00030.000

9Tali gantungan5 gulung10.00050.000

10kertas bekas2 kg15.00015.000

11Botol plastik100 buah50050.000

12Karet 6 gulung35.000105.000

13Rangkaian lampu--560.000

14Bahan tambahan--1.286.000

Total biaya3.630.000

3) Biaya Perjalanan

No.Jenis KegiatanFrekuensiBiaya Satuan (Rp)Total Biaya (Rp)

1Persiapan dan survei 5 kali 150.000750.000

2 Pelaksanaan 2 kali150.000300.000

3 Sewa kendaraan 2 kali300.000600.000

4 Evaluasi 2 kali150.000300.000

Total Biaya1.950.000

4) Biaya Dokumentasi

No.Nama BarangJumlahBiaya Satuan Biaya Total (Rp)

1Sewa Handycam 3 hariRp. 230.000 690.000

2Transfer ke VCD4 kasetRp.75.000300.000

3Cuci cetak foto60 lembarRp. 3.000180.000

Jumlah Biaya1.170.000

5) Lain-lain

No.Jenis KegiatanTotal Biaya (Rp)

1Kerohanian 300.000

2Print laporan 100.000

3Penjilidan laporan70.000

4Rental komputer 10 jam/minggu x 20 minggu130.000

5Penggandaan laporan50.000

6Print gambar20.000

7 Foto copy laporan akhir dan gambar30.000

8Keperluan tak terduga451.000

Total biaya 1.151.000

Biaya Pembelian Alat Tetap

: Rp. 2.099.000

Biaya Bahan Habis pakai Selama Kegiatan

: Rp. 3.630.000

Biaya Perjalanan

: Rp. 1.950.000Biaya Dokumentasi

: Rp. 1.170.000

Biaya Lain-lain

: Rp. 1.151.000Total Biaya Keseluruhan Sejumlah

: Rp.10.000.000

K. LAMPIRAN

BIODATA KETUA PELAKSANA1. Nama

: Ni Luh Anis Novitawati2. Tempat dan tanggal lahir

: Pakudansih, 3 November 19923. Jenis kelamin

: Perempuan

4. NIM

: 11130110745. Fakultas / Jurusan

: MIPA / Pendidikan Matematika

6. Alamat

: Gria Panji Indah Blok E no. 5 7. Perguruan Tinggi

: Universitas Pendidikan Ganesha

8. Waktu untuk kegiatan PKM : 10 jam/minggu

BIODATA ANGGOTA I

1. Nama

: Ni Made Renasih

2. Tempat Tanggal lahir

: Juwuklegi, 22 Maret 1990

3. Jenis Kelamin

: Perempuan

4. NIM

: 0913011027

5. Fakultas/Jurusan

: MIPA / Pendidikan Matematika

6. Alamat

: Jln Sahadewa No. 9A, Singaraja

7. Perguruan Tinggi

: Universitas Pendidikan Ganesha

8. Waktu Untuk Kegiatan PKM: 10 jam/minggu

BIODATA ANGGOTA II

1. Nama

: Luh Putu Ika Agustina

2. Tempat Tanggal lahir

: Denpasar, 22 Agustus 1990

3. Jenis Kelamin

: Perempuan

4. NIM

: 0913011002

5. Fakultas / Jurusan

: MIPA / Pendidikan Matematika

6. Alamat : Jalan Gunung Agung II/8, Singaraja

7. Perguruan Tinggi

: Universitas Pendidikan Ganesha

8. Waktu Untuk Kegiatan PKM: 10 jam/minggu

BIODATA ANGGOTA III

1. Nama

: Nyoman Trisna Rachmadewi2. Tempat Tanggal lahir

: Klungkung, 29 Januari 19913. Jenis Kelamin

: Perempuan

4. NIM

: 09130210175. Fakultas / Jurusan

: MIPA / Pendidikan Matematika

6. Alamat

: Jln. Abimanyu, Singaraja

7. Perguruan Tinggi

: Universitas Pendidikan Ganesha

8. Waktu Untuk Kegiatan PKM: 10 jam/minggu

BIODATA DOSEN PENDAMPING

1. Nama

: Dra. Gst Ayu Mahayukyti, M.Si.

2. NIP. : 19600823 198601 2 001

3. Pangkat/Golongan

: Pembina/IVb

4. Jabatan Fungsional

: Ketua Jurusan Matematika

5. Tempat/Tanggal lahir

: Tabanan, 23 Agustus 1960

6. Alamat

: Jl. Laksamana Gang Arjuna Singaraja BaliGambar

CARA PEMBUATAN KERAJINAN1. Tempat alat tulisAlat dan bahan : botol plastik bekas, lem kayu, biji salak, gunting, kulit salak, kertas berwarna-warni.

Cara membuat: Potong botol plastik menggunakan gunting sesuai bentuk yang diinginkan. Olesi seluruh permukaannya dengan lem Tempelkan biji salak di sekitar permukaan. Beri hiasan seperti guntingan kertas, kulit salak.

2. Kap lampuAlat dan Bahan : cutter, lem, botol plastik, kulit salak, kabel, fiting, lampu.

Cara Membuat: Bersihkan botol plastik, sekalian buang bungkus mereknya. Potong bagian atas dan bagian bawah botol tersebut, kedua-duanya. Setelah terpotong, ambil bagian tengah dari kedua buah botol tersebut dan rapikan potongannya. Rekatkan keduanya dengan lem sampai benar-benar kuat. Kemudian, olesi permukaan luar botol dengan lem, tempelkan kulit salak ke seluruh permukaan luar botol, Tunggu sampai kering. Tutup bagian atasnya dengan potongan kulit salak. Setelah kap selesai,sekarang tinggal memasang lampu beserta dudukannya.

3. Dompet Saku

Alat dan Bahan : lembar halaman majalah, double tape, lem, kulit salak, gunting, karet elastis, jarum, benang, alat solder.

Cara pembuatan: Ambil dua lembar majalah untuk bagian badan dompet. Jika terpisah maka sambungkan dengan menggunakan lem/double tape, lipat jadi tiga bagian. Pertemukan ujung dengan ujung dan masukan salah satu ujung ke ujung yang lain, Letakan bagian sambungan 1-2 cm dari tengah-tengah. Panjang lipatan, disesuaikan dengan kebutuhan. Ambil satu lembar halaman majalah lainnya untuk tutup badan dompet, lipat bagi tiga, tingginya sama dengan bagian dompet. Masukan bagian tutup, ke sambungan badan dompet. Masukan kira-kira 1-2 cm melebihi bagian tengah. Untuk membuat tempat pengunci dompet, biar kertas jadi lebih tebal. Masukan bagian pengunci ke sisi-sisi badan dompet, gunting karet elastik sepanjang lingkar dompet. Selipkan karet elastik ke bagian belakang dompet, sambungkan karet elastik dengan cara menjahitnya.

4. Figura/bingkai foto

Alat dan Bahan: kardus, lem serbaguna, kertas alas kue, penggaris, plastik lembaran, pensil , gunting, paku payung, kulit salak, kertas koran.

Cara Membuat: Untuk lapisan kardus pertama, potonglah kardus dengan ukuran 3 cm lebih besar dari pada masing-masing sisi foto yang ingin dibingkai. Setelah kardus dipotong lemlah kertas alas kue pada kardus. Lapisi bagian bawah kertas alas kue dengan kertas koran, buatlah lubang di tengah kardus dengan ukuran 3,5 cm dari masing-masing sisi. Lalu potonglah sesuai ukuran tadi. Untuk lapisan kardus kedua, lakukan langkah seperti membuat lapisan kardus pertama. Namun, untuk bagian tengahnya potonglah dengan ukuran 3 cm dari masing-masing sisi. Lemlah dengan tepat pada lapisan kardus pertama. Lemlah plastik seukuran foto pada bagian dalam lapisan kardus pertama. setelah itu masukan foto di belakang plastik, kemudian tutup dengan karton ukuran serupa. Buatlah penahan foto dan penahan bingkai. Tempelkan potongan-potongan kulit salak pada permukaan bingkai5. Gantungan Kunci

Alat dan Bahan: Biji salak, alat pengukir, tali, gunting, manik-manik

Cara membuat: Pisahkan biji salak dari dagingnya. beri lubang pada bagian tengah, masukkan tali sebagai gantungan. Beri ukiran atau langsung beri lem dan tempelkan manik-manik lalu keringkan

6. Kotak tisu

Alat dan Bahan: Gunting, cutter, kardus, kulit salakCara membuat: Bolongi bagian atas dus bulat untuk tempat keluar tisu. Belah dua bagian bawah dus untuk tempat masuknya tisu.Hias dus dengan kulit salak dan biji slak agar kotak tisu menjadi menarik.

RESEP

1. Keripik Salak

Bahan : Salak segar 4 kg, gula pasir kg, kapur sirih 400 gram ( 4 sendok makan), garam

Alat : Oven, baskom plastik, pisau, sendok makan, kuali/ wajan, sutil, nyiru bambu, plastik

Cara Membuat: Kupas salak sampai bersih sampai kulit arinya, keringkan salak dalam oven atau jemur jika matahari terik, campur salak yang sudah kering dengan gula (bila perlu ditambah bumbu), goreng salak sampai matang lalu dinginkan, bungkus rapat salak yang sudah didinginkan2. Manisan Asam Manis Salak

Bahan : Salak segar 4 kg, gula pasir kg, gula merah kg, kapur sirih 400 gram ( 4 sendok makan), air secukupnya

Alat : Baskom plastik, pisau, sendok makan, kuali/ wajan, sutil, nyiru bambu, plastik

Cara Membuat : Pilih salak dengan warna dan ukuran yang seragam, lalu cuci bersih, Belah salak menjadi 4 bagian, buang bijinya lalu rendam dalam air secukupnya yang telah ditambahkan kapur sirih (hingga terendam). Diamkan selama semalam, tiriskan dan cuci bersih. Pastikan daging salak teksturnya agak keras, Masak gula di dalam wajan dengan api kecil sampai meleleh, Masukkan salak sambil diaduk-aduk perlahan (jangan sampai salak hancur) hingga gula larut dan agak mengering, angkat dan tiriskan. (Dibutuhkan waktu kurang lebih selama 1 jam), Manisan salak siap dikemas dan dikonsumsi.

3. Selai SalakBahan: Buah salak 10 kg, gula pasir 17.3 kg, air bersih 100 liter, agar- agar 60 gram, perasan jeruk nipis 200 mlAlat: Pisau, Talenan, Blender, Panci, Kompor, Botol kaca, Kantong Plastik, Oven, Baskom, Sendok pengadukCara membuat: Salak dicuci bersih, bagian kulit yang halus juga di kupas, Rendam dengan air kapur 10 menit, Blender atau giling salak sampai halus lalu campurkan gula pasir halus dan tepung agar-agar, kemudian aduk hingga semua gula larut (pengadukan dapat dilakukan dengan penggunaan mixer agar lebih halus), Bubur dipanaskan sampai mendidih, mula-mula digunakan api besar kemudian tambahkan perasan jeruk nipis sewaktu bubur mendidih setelah mendidih selama 10 menit api dikecilkan untuk sekedar menjaga agar bubur tetap panas.Denah LokasiDusun Juwuklegi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem

SURAT KESEDIAAN BEKERJASAMAYang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: Ni Luh Anis Novitawati

NIM : 1113011074Jurusan

: Pendidikan Matematika

Universitas

: Universitas Pendidikan Ganesha

Alamat

: Griya Panji Indah Blok E No.5

(HP. 085738688492)

selanjutnya di sebut pihak I

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama

: I Komang Yasa

Jabatan

: Kepala Dusun Juwuklegi

Alamat: Dusun Juwuklegi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem

selanjutnya di sebut pihak II

Melalui kerja sama ini, sesuai dengan kemampuan dan kewenangan masing- masing. Pihak II akan menyediakan kesempatan bagi Pihak I untuk melaksanakan, Pelatihan Pengolahan Salak dalam rangka program kreativitas mahasiswa tahun 2011. Bersama ini pula dinyatakan sebenarnya bahwa diantara kedua belah pihak tidak mempunyai ikatan keluarga dalam bentuk apapun.

Surat pernyataan ini dibuat tanpa ada unsur pemaksaan, dan dengan penuh kesadaran serta tanggung jawab sekaligus saling membantu dalam upaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran para petani untuk berperan aktif dalam pengolahan salak menjadi makanan dan kerajinan tangan yang bermutu, menarik dan berdaya jual.

Selat, September 2011

Menyetujui,

Yang membuat pernyataan

Pihak II,

Pihak I,

I Komang Yasa

Ni Luh Anis Novitawati

NIM.1113011074

Pertigaan Abang

Juwuklegi

(Lokasi pelatihan)

Dari selat

Pertigaan pesangkan

Ke Singaraja

Ke Budakeling

Banjar Janglap

S

T

B

U

Gambar 3. Desain gantungan kunci

Gambar 1. Buah salak

Gambar 2. figura/bingkai