Tugas : FILSAFAT ILMU
Dosen : Prof. Dr. Mahmutarom HR, SH., MH
Penulis : Muhammad Kholidin
NIM : A.12.1.0820
FILSAFAT
“PRAWAN/BUJANG DILARANG DUDUK DI DEPAN PINTU
NANTI LAMARANE BALIK MANING”
A. PEMBAHASAN
Prawan adalah gadis (perempuan) desa yang belum menikah atau punya
suami, sedangkan bujang adalah anak laki-laki yang sudah dewasa belum
menikah.
Orang-orang di desa kami sering mengatakan kepada perawan (gadis)
dan bujang “Jangan duduk di depan pintu nanti lamarane balik maning”.
Lamaran yang dimaksud disini adalah bawaan (seperti : emas, baju, aneka kue
dll) seseorang ketika akan tunangan. Balik maning adalah bahasa Tegal yang
memilki arti kembali.
Maksud larangan kenapa seseorang, khususnya perawan dan bujang
tidak boleh duduk di depan pintu, mengandung arti sebagai berikut:
Orang tua mengajarkan kepada anak-anaknya supaya memiliki
kesopanan, yaitu dengan cara tidak duduk di depan pintu karena akan
menghalangi orang yang akan lewat.
Lamarane balik maning maksudnya adalah kalau kita sering duduk-
duduk di depan pintu, maka tamu atau orang yang akan main ke rumah menjadi
enggan untuk masuk, karena merasa rikuh. Artinya info yang akan kita terima
dari orang yang datang akan hilang atau kembali lagi.
B. KESIMPULAN
Filsafat “Perawan/Bujang di Larang Duduk di Depan Pintu Nanti
Lamarane Balik Maning” adalah : mengajarkan kita untuk memiliki tata krama
atau kesopanan, sehingga tidak menghalang-halangi rizki/info yang datang.