Transcript

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty

u dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx

i

KONSTRUKSIBANGUNANJilid-1

Untuk SMK

Penulis : Robert SiagianUkuran Buku : …… x …… cmDesain Sampul : ...

Diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDepartemen Pendidikan NasionalTahun 2014

Buku berjudul Konstruksi Bangunan ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan teori dan praktik tentang bangunan, baik itu bangunan sipil kering maupun bangunan sipil basah, dan buku ini disusun dalam dua bentuk, yaitu konstruksi bangunan_1 dan konstruksi bangunan_2, yang berkesinambungan. Pada dasarnya konstruksi bangunan merupakan teori dan pengetahuan yang sifatnya pengantar bagi siswa untuk memahami tentang pengetahuan bahan, spesifikasi, karakteristik guna mereka mampu mengaplikasikannya dalam praktek di lapangan. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan yang pada prkateknya di dunia kerja sebagai pelaksana dan juga sebagai pengawas, dapat meningkat menjadi perencana bangunan, tentu buku ini adalah pengantar mereka menuju pelajaran konstruksi atau struktur pada pelajaran keahliannya. Sehingga setiap siswa yang mempelajari buku ini

ii

Siagian RobertKonstruksi Bangunan Jilid 2untuk SMK Kelas XI /oleh Robert Siagian. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2014........., hlm

Daftar Pustaka : Glosarium : ISBN :

diharapkan memiliki rasa ingin tau untuk lebih mendalam belajar konstruksi seperti konstruksi batu, konstruksi kayu, konstruksi baja, konstruksi jalan dan jembatan,konstruksi bangunan hidrolis dan lain-lain yang akan menjadikannya menjadi mausia yang terampil dan bisa melakukan analisis, perencanaan dan pelaksana bangunan

Penyusunan buku ini merupakan bagian dari program penulisan bahan ajar SMK, yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan (PSMK). Program pembuatan bahan ajar ini, adalah bagian dari peningkatkan mutu pendidikan kejuruan, melalui sarana buku bahan ajar. Penyusunan materi bahan ajar ini, tentu diambil dari berbagai sumber, baik itu materi diklat, bahan ajaryang ada, modul dan sumber lain yang berkenaan dengan topik dan gambar yang dimuat. Dengan demikian adanya buku ini diharapkan akan semakin memperkaya referensi pada Sekolah Menengah Kejuruan.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang membantu penyelesaian buku ini, teman widyaiswara, dosen, pelaksana bangunan, dan seluruh rekan guru SMK di Indonesia.

Akhirnya buku ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan yang perlu untuk dilengkapi. Kritik dan saran untuk kesempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat dimanfaatkan bagi pengembangan bahan ajr pendidikan menengah kejuruan.

Bandung, Awal Januari 2014

Robert Siagian, Dr, MP

Judul Buku dan Katalog iiKata Pengantar iiiDaftar Isi iv

Bab 1 Kayu 1A. Pendahuluan 2B. Karakteristik Kayu 3

1. Sifatdan Karakteristik Kayu 62. Pemeriksaan Kayu 83. Keawetan kayu 11

iii

4. Sifat Mekanik Kayu 15C. Kayu Hasil Olahan 20

1. Pemeriksaan Kayu Olahan 25

Bab 2 Beton 29A. Pendahuluan 30B. Campuran Beton 31

1. Batu Beton 312. Pasir 343. Semen (PC) 36

C. Adukan Beton 431. Pekerjaan Pengecoran Beton 452. Pekerjaan Beksiting Beton 49

Bab 3 Lantai 53A. Pendahuluan 54B. Material Lantai Bangunan 58

1. Lantai Plesteran 592. Lantai Keramik 593. Lantai Marmer 644. Lantai Granit 655. Lantai Mozaik 666. Lantai Kayu 687. Lantai Kayu Olahan 718. Lantai Batu Alam 729. Lantai Karpet 74

Bab 4 Atap 78A. Pendahuluan 79B. Jenis Penutup Atap 80

1. Atap Dari Bahan Tumbuhan 811.1 Atap Ilalang 811.2 Atap Rumbia 811.3 Atap Ijuk 831.4 Atap Sirap 85

2. Atap Bahan Logam 882.1 Atap Seng 882.2 Atap Spandek 89

3. Atap Genteng 943.1 Genteng Tanah Tradisonal 943.2 Genteng Keramik 953.3 Genteng Beton 963.4 Genteng Aspal (Bitumen) 993.5 Genteng Metal 101

4. Atap beton 1045. Atap kaca 1066. Atap Polycarbonate 1077. Atap Asbes 109

C. Model (Bentuk) Penutup Atap 116

Bab 5 Konstruksi Rangka Atap 123

iv

A. Pendahuluan 124B. Konstruksi Rangka Atap 125

1. Struktur Rangka Atap 1342. Bentuk Kuda-kuda 139

C. Model Pembebanan Pada Konstruksi Kuda-kuda 142D. Bahan Rangka Atap 148

1. Konstruksi Rangka Atap Kayu 1482. Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan 155

Bab 6 Baja 160A. Baja Sebagai Bahan Konstruksi Bangunan 162

1. Keunggulan Baja Sebagai Bahan Konstruksi 1622. Sifat Mekanis Baja 1643. Ketentuan Baja Bahan Konstruksi 165

B. Baja Profil 166C. Sambungan Baja 172

1. Sambungan Menggunakan Baut 1732. Sambungan Menggunakan Paku Keling 1753. Sambungan Menggunakan Las 179

Bab 7 Almunium 182A. Almunium Sebagai Bahan Konstruksi 183B. Kusen Almunium 187

1. Sambungan Konstruksi Almunium 198C. Almunium Foil 199

Bab 8 Cat 205A. Cat SebagaiBahanBangunan 206B. Cat Air (water based) 208

1.TeknikPengecatanMenggunakan Cat Tembok 209C. Cat Minyak(solvent based) 214

1. TeknikPengecatanMenggunakan Cat Minyak 217

Bab 9 Adukan 222A. Pendahuluan 223B. Bahan Adukan 224

1. Air Untuk Adukan 2252. Pasir 2273. Semen 230

3.1 Bahan Utama Semen 2324. Kapur 233

C. Adukan Beton 2351. Teknik Campuran Adukan Beton 2372. Mutu Beton 2423. Uji Kuat Beton 245

D. Adukan Plesteran dan Pasangan 2461. Adukan Pasangan Bata dan Batu Kali 249

Bab 10 Pekerjaan Bangunan Sipil (28 Jp) 252A. Pendahuluan 253

v

B. Ruang Lingkup Pekerjaan Konstruksi Bangunan Sipil 2561. Bidang Ilmu dalam Teknik Bangunan 258

1.1 Teknik Sipil 2591.2 Arsitektur 2601.3 Mekanikal, Elektrikal, dan Plambing (MEP) 2611.4 Fisika Bangunan 2611.5 Studi kelayakan dan analisis proyek 261

C. Pekerjaan Bangunan Sipil Kering 2621. Bangunan Rumah tinggal 265

D. Pekerjaan Bangunan Sipil Basah 2701. Bangunan Pondasi 272

1.1 Pondasi Dangkal 2731.2 Pondasi Dalam 276

2. Bangunan Jalan dan Jembatan 2772.1 Bangunan Jalan 2782.2 Bangunan Jembatan 281

3. Bangunan Hidrolis 2843.1 Perencanaan Bendung 285

Judul Buku dan Katalog iiKata Pengantar iiiDaftar Isi iv

Bab 11 Pekerjaan Batu dan Beton (28 JP) 1A. Pekerjaan Pengukuran Lapangan 2

1. Pengukuran Membuat Garis Siku 32. Pengukurna Membuat Bidang Datar 5

vi

B. Pekerjaan Memasang Papan Duga 7C. Pekerjaan Dinding Bangunan 11

1. Dinding Batu Bata 142. Dinding Hebel 263. Dinding Batako 294. Dinding Batu Alam 375. Dinding Penahan Tanah 386. Dinding Beton 417. Dinding Partisi 44

7.1 Papan Gypsum 457.2 Papan Kalsium 477.2 Papan Triplek/ Multiplek 49

Bab 12 Pekerjaan konstruksi Baja (28 JP) 51A. Pendahuluan 52B. Konstruksi Baja Profil Pada BangunanGambar dan Notasi Baja

561. Sambungan Baja 59

2.1 Tipe Sambungan Baja 602.2 Gambar Sambungan Baja Profil 672.2.1 Sambungan Las 72

2. Pekerjaan Kuda-kuda Baja Profil 793. Konstruksi Baja Ringan 89

Bab 13 Pekerjaan Konstruksi kayu (28 JP) 95A. Sambungan Kayu 96

1. Alat-Alat Penyambung Kayu 981.1 Sambungan dengan paku 981.2 Sambungan dengan baut 1011.3 Sambungan Dengan Perekat 105

2. Sambungan Kayu Memanjang 1123. Sambungan Kayu Melebar 1174. Sambungan Kayu Menyudut 126

B. Pekerjaan Kusen Kayu 1361. Teknik Pemasangan Kusen Pintu 1412. Teknik Pemasangan Daun Pintu dan Jendela 141

C. Konstruksi Kuda-kuda Kayu 145D. Konstruksi Loteng Kayu 155E. Konstruksi Plafon Kayu 161

Bab 14 Pondasi (10 JP) 162A. Pendahuluan 163B. Jenis-jenis Pondasi 166

1. Pondasi Langsung 1662. Pondasi Tidak Langsung 181

a. Pondasi tiang Pancang 182b. Pondasi Bored Pile 185

C. Perencanaan Pondasi 189

Bab 15 Utilitas Bangunan (10 JP) 195A. Pendahuluan 196B. Sistem Plambing Air Bersih 197

vii

1. Peralata Plambing 2002. Sistem Pemipaan Plambing 2033. Sistem Plambing Air Bersih 2054. Sistem Penyediaan Air Bersih 2085. Air Panas 214

C. Sistem Plambing Air Kotor 218a. Pipa Plambing Air Kotor 218b. Sistem Pembuangan Air Kotor 221c. Sistem Pembuangan Air Hujan 222

D. Utilitas Bangunan Modern 224

Bab 16 K3LH (10 JP) 234A. Pendahuluan 235B. Pelaksanaan K3LH Konstruksi 238

1. Pengertian K3 2412. Peran dan Fungsi K3 2423. Budaya K3 Kontruksi 2454. Manajemen K3 2495. Alat Pengaman Diri 251

C. Alat Pemadam api Ringan 257D. Lingkungan Hidup 262

DAFTAR GAMBAR

viii

ix

1

GLOSSARY

Bangunan structural: Ialah bangunan yang bahan dan penggunaannya memerlukan perhitungan pembebanan.

Estetika: adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana keindahan bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya

Kayu Bangunan: Adalah kayu yang telah dikonversi menjadi balok, papan atau bentuk lain sesuai penggunaannya.

Konstruksi: Kegiatan keseluruhan bangun (an) yang merupakan bagian-bagian pekerjaan teknik sipil

Kekuatan tekan atau keteguhan tekan (Compression stregth) adalah kekuatan untuk menahan muatan atau beban

Kekuatan tarik (Tension strength) adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menariknya

Keteguhan lengkung (lentur), adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan atau untuk menahan beban mati maupun hidup selain beban pukulan

Kekerasan kayu, merupakan suatu ukuran tentang ketahanan kayu.

Kayu solid, adalah kayu yang terbuat dari pohon dan murni hanya terdiri dari bahan dasar kayu tanpa dicampur atau di kombinasi dengan bentuk bahan lain

Kayu lapis, adalah kayu yang terdiri dan terbuat dari beberapa lapisan lembaran kayu yang direkatkan, yang diolah dari berbagai jenis kayu.

MoE: Modulus of Elastisitas, yaitu kekuatan mekanis yang berhubungan dengan sifat bahan menahan beban

MDF adalah singkatan dari Medium Density Fiberboard, yaitu material kayu olahan sebagai bahan interior, furnitur dan bahan lain pada bangunan.

A. Pendahuluan

Pengertian

Pada SNI 03-3527-1994, dijelaskan Tentang Mutu dan Ukuran kayu

bangunan, dijelaskan defenisi kayu seperti berikut ini.

Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pohon-

pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah

diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk

sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri

maupun kayu bakar. Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan alam,

merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang

sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak

dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.

Pada SNI 03-3527-1994, Pasal (4) Penggolongan Kayu bangunan dibagi

dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu:

4.1 Kayu bangunan structural Ialah kayu bangunan yang digunakan untuk

bagian struktural bangunan danpenggunaannya memerlukan perhitungan

beban

4.2 Kayu bangunan non-strukturalIalah kayu bangunan yang digunakan

dalam begian bangunan, yangpenggunaannya tidak memerlukan

perhitungan beban.

4.3 Kayu bangunan untuk keperluan lain Ialah kayu bangunan yang tidak

termasuk kedua penggolongan butir 4.1;dan 4.2; tersebut diatas, tetapi

dapat dipergunakan sebagai bahanbangunan penolong ataupun bangunan

sementara.

2

Gambar 1-1 : Rumah Dari Kayu

Diskusikan dengan temanmu !

Selain sebagai bahan bangunan, kayu dapt dijadikan apa saja, perhatikan di

sekeliling sekolah kemudan pikirkan apa yang ada di sekitar rumahmu.

Masing-masing dari kamu, membuat dua contoh.

1. ………………………………………………………………………………

2. ………………………………………………………………………………

Kemudian diskusikan bersama, selain untuk kebutuhan pembangunan rumah

atau gedung, untuk apa saja kayu digunakan, dan dapatkah kamu memahami

maksud apa itu kayu bangunan struktural dan non struktural ?

B. Karakteristik Kayu

Kayu adalah salah satu bahan bangunan yang sudah lama dikenal oleh

masyarakat dan merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan,

termasuk sebagai bahan konstruksi bangunan, yang berfungsi sebagai

struktur dan non struktur bangunan.Di Indonesia terdapat banyak sekali

jeniskayu dari banyaknya jenis pohon yang dihasilkan sebagai hasil

yangmempunyai sifat-sifat yang berbeda. Setiap jenis tumbuhan akan

memiliki hasil kayu yang berbeda sifat-sifat nya (kayu), sehingga dalam

3

Perhatikan gambar di sebelah, bangunan rumah tersebut terbuat dari bahan kayu., sekarang buat kesimpulanmu tentang kayu sebagai bahan bangunan dari pertanyaan beriktu ini.

1. Bentuk kayu seperti apa saja yang dipakai untuk bangunan tersebut ?

2. Bagaimana proses membentuk kayu untuk bahan bangunan, dapatkah kamu menjelaskannya dari mulai pohon ?

pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan sesuai dengan yang

diinginkan, apakah untuk konstruksi (struktur), apakah itu digunakan sebagai

perabot, atau sebagai bahan untuk kebutuhan seni non struktur.

Bahan konstruksi kayu yang berasal dari pohon, dikenal antara lain sebagai

papan, balok persegi, balok bulat, multiplek, bahkan bentuk lain hasil

rekayasa industri banyak dijual di pasaran. Kayu adalah bahan alam yang

tidak homogen, yang dipengaruhi oleh pola pertumbuhan batang dan kondisi

lingkungan pertumbuhan, karakteristik, sifat fisis dan sifat mekanis kayu

berbeda pada arah longitudinal, radial, dan tangensial. Perbedaan ketiga arah

kayu dapat dilihat potongan tampang kayu pada arah longitudinal, radial, dan

tangensial, mempengaruhi kekuatan kayu, kekuatan pada arah longitudinal

lebih besar dibandingkan dengan arah radial maupun tangensial. Berikut

adalah gambar susunan potongan kayu, yang diambil dari potongan sebuah

pohon, sebelum diolah menjadi bahan konstruksi.

Gambar 1-2: Potongan Arah Serat Kayu

Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan, memerlukan

pengetahuan tentang sifat-sifat kayu, pemilihan jenis kayu yang tepat serta

tersedia berdasarkan sifat-sifat yang dibutuhkan, bila jenis kayu yang

dibutuhkan pada suatu konstrukksi tidak diperoleh jenis kayu, dapat dipilih

jenis kayu lainnya yang sesuai sifat serta karakteristiknya. Penggantian jenis

kayu lain berdasarkan penggantian jenis kayu lain apabila jenis yang

bersangkutan sulit didapat pada lokasi pekerjaan konstruksi bangunan yang

akan atau sedang dilaksaakan. Pada masa lalu perancangan konstruksi kayu

dilakukan secara dan coba-coba tanpa menggunakan perhitungan mekanika,

sehingga pemanfaatan kayu menjadi kurang optimal dan cenderung boros.

4

Pada zaman sekarang ini melalui analisis konstruksi, analisis dan

perencanaan dengan perhitungan mekanika yang detail, perencanaan

konstruksi kayu dapat dilakukan secara tepat dan rasional, dengan demikian,

pemakaian kayu menjadi lebih efektif dan ekonomis.

Amati nama pohon di sekitarmu, setiap daerah memiliki berbagai jenis pohon,

dapatkah kamu kenali nama dan jenis pohon, seperti pohon durian, pohon

pinus atau pohon kayu keras seperti jati ?.Dari jenis pohon tersebut, tentu

sebagian dapat dijadikan papan atau balok kayu atau bahan lain, yang

kemudian dijadikan bahan bangunan yang bersifat struktural dan non

structural. Pohon pinus, akan sangat baik dijadikan kusen dan daun

pintu/jendela, ini adalah bangunan non struktural, kemudian kayu jati dapat

dijadikan tiang atau balok pada bangunan rumah sebagai bangunan

struktural.

Diskusikan dengan teman kelompokmu, apa yang menyebakan sehingga

kayu itu dikelompokkan pada bangunan structural dan non structural, apa

pemahaman mu, jelaskan.

5

Amati di sekitarmu, nama pohon yang bisa dijadikan papan, balok atau bentuk lain jadi bahan bangunan, kemudian menjadi apa saja bahan tersebut ?, sebutkan minimal olehmu masing-masing tiga.

PapanBalok……………….……………….……………….……………….……………….

……………….

Amati di sekitarmu, nama pohon yang bisa dijadikan papan, balok atau bentuk lain jadi bahan bangunan, kemudian menjadi apa saja bahan tersebut ?, sebutkan minimal olehmu masing-masing tiga.

PapanBalok……………….……………….……………….……………….……………….

……………….

1. Sifat dan karakteristik kayu

Sifat kayu tidak terlepas dari sifat “pohon”, yang mempunyai arah serat

vertikal dan sifat arah radial, dimana kayu tersusun dari dinding sel-sel

senyawa kimia, berupa selulosa dan hemiselulosa. Bahan kayu bersifat

anisotrofik yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut

tiga arah utamanya (longitudinal, tangensial, dan radial), dan Kayu merupakan

satu bahan yang bersifat higroskopik yaitu dapat kehilangan atau bertambah

kelembabannya akibat perubahan kelembaman dan suhu udara di sekitarnya.

Sifat kayu yang tidak terlepas dari sifat pohon, dapat dilihat dari karakteristik

pohon yang dijadikan kayu sebagai bahan konstruksi, dimana bagian bagian

dari pohon terdiri dari kulit, kambium, gubal kayu, hati,lingkaran tumbuh dan

jari jari kayu. Berikut ini adalah dapat dilihat potongan bagian bagian dari

sebuah pohon.

Gambar 1-3 : Bagian Bagian Pohon

Kayu sebagai bahan konstruksi, dalam prakteknya memiliki kelebihan dan

kekurangan bila dibandingkan dengan bahan konstruksi lain, seperti baja,

beton plastic dan lain lain. Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki beberapa

kelebihan seperti; Berat Jenis (BJ), Keawetan Alami, Warna, Higroskopik,

Berat, Kekerasan dan lain-lain.

1) Kayu memiliki Berat Jenis (BJ) ringan, sehingga berat sendiri struktur

menjadi ringan

6

2) Kayu mudah didapat

3) Kayu mudah dikerjakan, menggunakan alat sederhana

4) Kayu memiliki nilai estetika yang tinggi

5) Kayu dapat dibudidayakan, sebagai bahan dari alam,

6) Kayu dikenal lebih aman terhadap bahaya gempa

Berat Jenis atau BJ kayu, merupakan bagian penting dari sifat kayu, BJ Kayu

berkisar 0,20 sampai 1,28. Makin berat kayu itu, umumnya makin kuat pula

kayunya, semakin ringan BJ jenis kayu, akan berkurang pula kekuatannya.

Berat jenis kayu diperoleh dari perbandingan antara berat suatu volume kayu

tertentu dengan volume air yang sama pada suhu standar.

Kayu sebagai bahan yang bersumber dari kekayaan alam, mudah diperoleh di

mana mana, sepanjang alam masih tumbuh pohon tentu bahan kayu akan

selalu ada, dan pohon dapat dibudidayakan. Kayu disebut juga sebagai

sumber kekayaan alam yang dapat diperbaharui, atau diadakan lagi

(renewable resoucces).Keberadaan kayu di alam berbeda dengan bahan

material lain ,seperti bahan tambang misalnya, dalam sejarah keberadaban

manusia telah menggunkan kayu sebgai bahan bakar dan bahan konstruksi,

tetapi sampai seka\rang masih tetap eksis. Demikian juga dengan sifat bahwa

Kayu mudah dikerjakan; kayu dikenal mudah dikerjakan, dapat dibentuk dan

diproses dengan alat sederhana, menjadi berbagai bentuk yang di inginkan.

Salah satu sifat khusus kayu adalahmemiliki nilai estetika yang tinggi;

terutama dari teksturnya, demikian juga perpaduan antara tekstur serta warna

kayu menghasilkan corak yang indah dan tidak ditemui pada bahan lain. Jenis

dan bentuk tekstur kayu dapat didapat dari jenis pohonnya, seperti kayu jati,

sonokeling, pinus yang memiliki tekstur halus dan banyak diminati

orang.Demikian juga dengan warna kayu, beraneka macam warna seperti

kuning, keputih-putihan, coklat muda, coklat tua, kehitam-hitaman, kemerah-

merahan dan lain sebaginya.Hal ini disebabkan oleh zat-zat pengisi warna

dalam kayu yang berbeda-beda.Warna suatu jenis kayu dapat dipengaruhi

oleh faktor tempat di dalam batang, umur pohon dan kelembaban udara.

7

Kekurangan Kayu antara lain adalah; a)  Sifatnya kurang homogen; b)  Mudah

dipengaruhi oleh iklim/cuaca.; c)  Lendutan dapat terjadi pada keadaan

kelembaban tinggi; d)  Mudah terserang serangga, jamur dan cacing laut;

e)  Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti : mata kayu dan

pecah-pecah; dan f)  Mudah terbakar.

2. Pemeriksaan kayu

Kayu merupakan bahan alam, dan kayu merupakan bahan bangunan yang

banyak digunakan orang, baik dari sudut kemudahan mendapatkan,

kemudahan mengolah menjadi produk industri maupun rumah tangga, dan

atas pertimbangan lain. Dari aspek kekuatan, kayu cukup kuat dan dari aspek

kemudahan, bahan kayu mudah dikerjakan, disambung dengan alat relatif

sederhana, kemudian kayu merupakan bahan yang dapat didaur ulang dan

ramah lingkungan.

Pemeriksaan kayu secara kasat mata (visual) dapat dilakukan, untuk

mendapatkan kualitas bahan kayu yang baik.Kualitas bahan kayu dapat kita

kenali dari mulai cacat pohon, maupun cacat dari hasil gergajian.Sering kita

jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang disebabkan kesalahan akibat

olah dari produk kayu, cacat karena kayu busuk, karena jamur dan

kandungan air yang berlebihan, lapuk karena serangan hama. Untuk

mengetahui kualitas kayu dapat dilakukan dengan berbagai cara,yaitu

pengujian visual (tanpa alat),pengujian dengan memakai alat di laboratorium

maupun di luarlaboratorium.Sebagai bahan konstruksi, maupun untuk

digunakan sebagai bahan perabot, pemeriksaan kayu dapat di lihat dari

kondisi fisik, bagaimana kondisinya lurus, bengkok, cacat, dan bagaimana

warna maupun penampilan fisik, dari ukuran yaitu panjang, lebar, tebal dan

kelurusan. Pemeriksaan ukuranpanjang, lebar dan tebal dapat diukur dengan

alat meteran, dalam hal ukuran dikenal adanya toleransi yaitu besarnya

penyimpangan dari ukuran nominal yang masih diperkenankan.

8

SPESIFIKASI

UKURAN KAYU UNTUK BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG

SNI 03-2445-1991

RUANG LINGKUP :

Spesifikasi ini mencakup ketentuan ukuran kayu gergajian yang ada di

pasaran untuk dipakai dalam pembuatan bangunan rumah dan gedung.

RINGKASAN:

Kayu bangunan adalah kayu olahan yang diperoleh dengan jalan

mengkonversikan kayu bulat menjadi kayu berbentuk balok, papan atau

bentuk-bentuk yang sesuai dengan tujuan penggunaannya.

Ukuran nominal kayu untuk bangunan, tebal dan lebar minimal (10x10) m,

(10x30) mm, (20x30) nm, sampai (120x120) mm, (25x30) mm, (30x30)

nm, (30x50) mm, (60x80) mm, (60x100) mm, 60x120)mm, (80x80) mm,

(80x100) mm, 120x120) mm.

Ukuran kayu berdasarkan penggunaan (Tabel): Ukuran panjang nominal

(m): 1; 1.5; 2; 2.5; 3; 3.5; dst 5.5.; Ukuran untuk bangunan rumah dan

gedung.

Kusen pintu dan jendela (mm): 60 (100, 120, 130, 150) ; 80 (100, 120,

150).

Kuda-kuda (mm): 80 (80, 100, 120, 150, 180), 100 (100, 120, 150, 180).

Kaso (mm) : 40x60; 40x80; 50x70.

Tiang balok (mm) :80 (80, 100, 120); 100 (100, 120; 120 (120, 150).

Balok antar tiang (mm): 40 (60, 80); 60 (80, 120, 150); 80 (120, 150, 180),

100 (120, 150).

Balok langit (mm): 80 (120, 150, 180, 200); 100 (150, 180, 200).

Toleransi ukuran panjang kayu ditetapkan berdasarkan ukuran nominal 100

mm dan toleransi ukuran tebal dan lebar kayu ditetapkan 0-15 mm dari ukuran

nominal. Ketentuan kadar air kayu adalah ukuran kayu gergajian dalam

keadaan kering udara, maksimum 23%, kecuali untuk kusen daun pintu, daun

jendela, jelusi dan elemen lainnya mempunyai kadar air maksimum 20%.

9

Tabel 1-1. Ukuran kayu berdasar penggunaan

JenisPenggunaan

Tebal(mm)

Lebar (mm)

Lis dan Jalusi 10 10,30,40,50, 60, 80

15 30,40,50,60,80,100,120,150,

180,200,220

20 40, 50,60,80, 100, 120

Papan 20 150, 180,200,220,250

30 180,200,220,250,300

40 180,200,220,250

Reng dan kaso 20 30

30 ,40,60,80, 100, 120.

35 30,40,60,80,100,120,150

50 70,80,100,120,130,

150 180,200,220,250

Balok 80 100,120,130,150,180,200,20,250

100 100, 120, 130, 150, 180,

200,220,250

Pemeriksaan

Dari bahan bacaan di atas, coba sebutkan ukuran panjang masing

masing kayu, yang ada di jual di dekat tempat tinggal mu,. Karena

masing-masing daerah dan penghasil kayu berbeda panjang yang di

sediakan.

1. Periksa ukuran panjang kayu yang tersedia

2. Periksa cacat kayu bawaan atau ketika pembuatan

10

Buatlah catatan, dan hal apa yang belum kamu pahami tentang bahan

bacaan di atas, diskusikan dengan kawan-kawanmu, dan buatlah

catatannya, sebagai bahan referensi bila suatu saat kamu ke toko

material (panglong) atau toko kayu, dapat menanyakan dan memeriksa

ukuran kayu yang di jual.

3. Keawetan kayu

Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki kelemahan, yaitu tentang keawetan,

untuk mencegah kerusakan kayu, perlu adanya pengawetan. Kerusakan kayu

umumnya dikarenakan adanya serangan serangga, serangan jamur dan

perusak lain. Tujuan usaha pengawetan kayu, adalah untuk menambah umur

pakai kayu lebih lama terutama kayu yang dipakai sebagai bahan bangunan

(konstruksi), maupun sebagai perabot atau aksesoris.Metode

pengawetankayu yang sudah dikenal luas oleh penduduk kita merupakan

seperti perendaman, laburan, rendaman panas serta dingin, dan saat ini

dikenal dengan juga sistem vacuum.

Dalam dunia konstruksi dikenal istilah keawetan dan kekuatan, hal ini

berhubungan dengan kelas kayu. Oleh para ahli sesuai dengan hasil

penelitian, berbagai macam kekuatan dan keawetan biasanya berhubungan,

dimana biasanya kayu keras dan kuat terhadap konstruksi lebih awet dari

kayu yang kurang kuat. Sebagi contoh kita ambil jenis kayu kelas awet satu,

biasanya tahan terhadap basah, dan biasanya serangga seperti rayap jarang

mau memakannya, kayu ini dikenal seperti kayu jati, kayu sonokeling, kayu

besi, dan lain sebagainya. Berikut beberapa klasifikasi keawetan kayu.

Kelas Awet Kayu, dikategorikan ke dalam beberapa kelas;

1. Kelas awet I (sangat awet), misal: kayu Jati, Sonokeling

2. Kelas awet II (awet), misal: kayu Merbau, Mahoni

3. Kelas awet III (kurang awet), misal: kayu Karet, Pinus

4. Kelas awet IV (tidak awet), misal: kayu Albasia

5. Kelas awet V (sangat tidak awet)

11

Tabel 1-2 : Kelas Awet Kayu Berdasarkan Umurnya

KELAS AWET I II III IV VSelalu berhungandengan tanah lembab.

8tahun

5tahun

3tahun

Sangatpendek

Sangatpendek

Kayu tidak terlindungterhadap angin daniklim, tetapi dilindungiterhadap air.

20tahun

15tahun

10tahun

beberapatahun

sangatpendek

Kayu ditempatkan ditempat terlindung.

tidakterbatas

tidakterbatas

sangatlama

beberapatahun pendek

Kayu ditempatkan ditempat terlindung tapidirawat, di cat, dsb.

tidakterbatas

tidakterbatas

tidakterbatas

20tahun tahun

Kayu termakan /terserang rayap

tidak jarangagakcepat

sangatcepat

sangatcepat

Kayu termakan olehbubuk kayu, rayap danserangga lain

Berdasarkan SNI 03-3527-1994

Pasal 5.5 Ukuran toleransi kayu bangunan

5.5.1 Ukuran lebar dan tebal nominal kayu bangunan untuk semua

jenispemakaian harus sesuai table

5.5.2 Ukuran lebar tebal nominal kayu bangunan untuk penggunaan

padabangunan rumah dan gedung harus sesuai tabel 7.

5.5.3 Ukuran panjang nominal kayu bangunan adalah:

- 100 cm

- 150cm

- 400 cm

- 450 cm

- 500 cm

12

- 200 cm

- 250 cm

- 300 cm

- 350 cm

- 550 cm

- 600 cm

5.6 Keawetan kayu, Secara alami kayu mempunyai keawetan

tersendiri yang berbeda menurut jenisnya. Pedoman untuk

menentukan kelas keawetan kayu dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 6:Ukuran lebar dan tebal nominal kayu bangunan

Untuk semua jenis pemakaian

13

Tabel 7Ukuran lebar dan tebal nominal kayu bangunan

Untuk penggunaan pada bangunan rumah dan gedung

14

Tabel 8Kelas keawetan kayu

Baca dan pahami isi dari pasal-pasal yang tercantum dalam pasal-pasal

03-3527-1994 di atas, bila ada hal-hal yang belum kamu mengerti

diskusikan dengan temanmu, dan tanyakan pada gurumu hal yang belum

kamu membuat bingung.

Coba analisa pohon apa saja disekitarmu, yang termasuk kayu awet, apa

nama pohon tersebut.

Komunikasikan pada temanmu, hasil pengamatanmu tentang kayu awet

yang kamu ketahui, yang ada di sekitarmu.

4. Sifat Mekanik Kayu

Dalam menggunakan kayu sebagai bahan bangunan, seperti tiang, balok

induk, kuda-kuda, gording dan bahan konstruksi lain perlu adanya perhitungan

matematis yang berhubungan dengan kekuatan konstruksi. Perhitungan

15

matematis tersebut, berkaitan dengan sifat mekanik kayu, dimana dalam

mekanika tersebut dikenal istilah tegangan dan regangan, tegangan adalah

perhitungan distribusi gaya per unit luas, sedangkan renggangan perhitungan

perubahan panjang per unit panjang bahan. Kemudian kekuatan lentur atau

Modulus of Elasticity (MoE) adalah suatu nilai yang konstan dan merupakan

perbandingan antara tegangan dan regangan dibawah batas proporsi, dan

menurut kollman dan Cote (1968) kekuatan lentur patah atau Modulus of

Rupture (MoE) merupakan sifat mekanis kayu yang berhubungan dengan

kekuatan kayu yaitu ukuran kemampuan kayu untuk menahan beban atau

gaya luar yang bekerja padanya dan cenderung merubah bentuk dan ukuran

kayu.

Gambar 1-4 : Konstruksi Kuda Kuda Kayu

16

Kekuatan tekan atau keteguhan tekan (Compression stregth) suatu jenis kayu

adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan jika kayu itu dipergunakan

untuk tujuan tertentu. Dalam hal ini dibadakan dua macam tekan, yaitu tekan

tegak lurus arah serat dan yekan sejajar arah serat.Keteguhan tekan tegak

lurus serat menentukan ketahanan kayu terhadap beban.Keteguhan ini

mempunyai hubungan juga dengan kekerasan kayu dan keteguhan

geser.Keteguhan tekan tegak lurus arah serat pada semua kayu lebih kecil

dibandingkan keteguhan sejajar arah serat.

Kekuatan tarik (Tension Strength) kayu, adalah kekuatan kayu untuk

menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu, dikenal   dua macam

kekuatan tarik yaitu, kekuatan tarik sejajar arah serat dan kekuatan tarik tegak

lurus arah serat. Dalam perhitungan mekanika kekuatan tarik terbesar pada

kayu ialah kekuatan tarik sejajar arah serat.  Kekuatan tarik tegak lurus arah

serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.

17

Gambar 1-5 : Gaya-gaya Tekan, Tarik dan Lengkung pada Serat Kayu

Kemudian dalam ilmu konstruksi kayu, dikenal juga istilah keteguhan geser,

yaitu ukuran kekuatan kayu dalam hal kemampuannya menahan gaya-gaya

yang membuat suatu bagian kayu tersebut bergeser kebagian lain di

dekatnya. Dalam hubungan ini dibedakan tiga macam keteguhan yaitu,

keteguhan geser sejajar arah serat, keteguhan geser tegak lurus serat, dan

keteguhan geser miring. Keteguhan geser tegak lurus arah serat jauh lebih

besar dari pada keteguhan geser sejajar arah serat.

Keteguhan lengkung (lentur), adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya

yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati

maupun hidup selain beban pukulan.  Terdapat dua macam keteguhan yaitu;

Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang

mengenainya secara perlahan-lahan, dan keteguhan lengkung pukul, yaitu

kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara

mendadak.Kekakuan tahan, adalah kemampuan kayu untuk menahan

perubahan bentuk atau lengkungan.Keuletan adalah kemampuan kayu untuk

18

menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-

kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas

proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan

kerusakan sebagian. Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan

gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikisan (abrasi), bersama-sama

dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan

kayu.

Kayu adalah salah satu bahan bangunan yang sudah lama dikenal oleh

masyarakat dan merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan,

termasuk sebagai bahan konstruksi bangunan, yang berfungsi sebagai

struktur dan non struktur bangunan. Pengertian Kayu,menurutSNI 03-3527-

1994, dijelaskan Definisi;Kayu bangunan adalah kayu yang diperoleh dengan

jalan mengkonversikan kayu bulat menjadi kayu berbentuk balok, papan

ataupun bentuk-bentuk lain sesuai dengan tujuan penggunaannya.Kayu

merupakan satu bahan yang bersifat higroskopik yaitu dapat kehilangan atau

bertambah kelembabannya akibat perubahan kelembaman dan suhu udara di

sekitarnya, Sifat kayu yang tidak terlepas dari sifat pohon, dapat dilihat dari

karakteristik pohon yang dijadikan kayu sebagai bahan konstruksi (struktural

dan non struktural).

Kayu sebagai bahan yang bersumber dari kekayaan alam, mudah diperoleh di

mana mana, dan disebut juga sebagai sumber kekayaan alam yang dapat

diperbaharui, atau diadakan lagi (renewable resoucces). Sifat kayu mudah

dikerjakan dapat dibentuk dan diproses dengan alat sederhana, menjadi

berbagai bentuk yang di inginkan.Salah satu sifat khusus kayu adalahmemiliki

nilai estetika yang tinggi; terutama dari teksturnya, demikian juga perpaduan

antara tekstur serta warna kayu menghasilkan corak yang indah dan tidak

ditemui pada bahan lain.

19

Pemeriksaan kayu secara kasat mata dapat dilakukan, untuk mendapatkan

kualitas bahan kayu yang baik.Kualitas bahan kayu dapat kita kenali dari

mulai cacat pohon, maupun cacat dari hasil gergajian.Sering kita jumpai cacat

produk kayu gergajian baik yang disebabkan kesalahan akibat olah dari

produk kayu, cacat karena kayu busuk, karena jamur dan kandungan air yang

berlebihan, lapuk karena serangan hama. pemeriksaan kayu dapat di lihat dari

kondisi fisik, bagaimana kondisinya lurus, bengkok, cacat, dan bagaimana

warna maupun penampilan fisik, dari ukuran yaitu panjang, lebar, tebal dan

kelurusan.

Pada penggunaan kayu sebagai bahan struktur, dikenal beberapa istilah,

seperti kekuatan, kekuatan dan keawetankayu. Kekerasan adalah

kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan

atau kikisan (abrasi), bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan

suatu ukuran tentang ketahanan kayu.Kekuatan tekan atau keteguhan tekan

(Compression stregth) suatu jenis kayu adalah kekuatan kayu untuk menahan

muatan jika kayu itu dipergunakan untuk tujuan tertentu. Kekuatan

tarik (Tension Strength) kayu, adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-

gaya yang berusaha menarik kayu, dikenal   dua macam kekuatan tarik yaitu,

kekuatan tarik sejajar arah serat dan kekuatan tarik tegak lurus arah

serat.Kemudian dalam ilmu konstruksi kayu, dikenal jugaistilah keteguhan

geser, yaitu ukuran kekuatan kayu dalam hal kemampuannya menahan gaya-

gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut bergeser kebagian lain di

dekatnya.

20

C. Kayu Hasil Olahan

Pohon merupakan penghasil kayu, dari bahan kayu tersebut dapat diolah lagi

menjadi produk lain.Di Indonesia kayu dikenal dalam berbagai bentuk, ada

kayu balok utuh, papan, balok maupun dalam bentuk kayu olahan, dengan

ukuran tebal, lebar dan panjang yang bervariasi. Perkembangan teknologi

yang semakin canggih sekarang ini memberikan peluang untuk memproduksi

berbahan dasar kayu yang lebih variatif, baik itu ombinasi dengan bahan lain

maupun teknologi finishing yang ebih kreaif lagi. Dengan teknologi maju

sekarang, kayu olahan sudah dibuat dengan finishing yang sesuai dengan

permintaan pasar, selain produk kayu olaha di atas, produkolahan yang

berasal dari kayu, seperti mainan anak-anak, benda-benda furniture,

peralatan sekolah, dan lain-lain. Sekarang ini banyak perusahaan industri

produk kayu yang yang memproduksi bahan bangunan dengan kombinasi

bahan kayu dengan bahan lain, sehingga menghasilkan karya yang inovatif

yang memeiliki corak dan warna yang menarik. Berikut adalah produk kayu

olahan yang terbuat dari kayu, antara lain:

1) Kayu Lapis / Plywood

2) Kayu Gergajian/Sawntimber

3) Kayu Serpih/Chip

4) Kayu Bentukan/Moulding

5) Veneer

6) Blockboard

7) Furniture

8) Kertas

9) Pulp

10) Komponen bangunan / kayu bangunan

11) Papan Partikel/Particle Board

12) Papan Serat

13) Papan Semen

Kayu hasil olahan dari limbah bangunan, yaitu kayu sisa bangunan dengan

keuletan dan kemauan sekarang ini jug dapat diolah menjadi berbagai bahan

yang bermanfaat. Kayu bekas bangunan yang sudah tidak terpakai dapat

21

berubah menjadi suatu hasil karya yang unik dan menarik serta memiliki nilai

jual tinggi.Limbah bangunan dari kayu, dapat diciptakan menjadi sebuah

kerajinan tangan yang menarik dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Perabot dan beberapa furniture di dalam rumah menggunakan bahan kayu

hasil olahan, perabot seperti meja, almari, bed, backdrop, tv cabinet, dan lain-

lain saat ini banyak dibuat dari produk kayu lapis. Kayu lapis, seperti

namanya, terbuat dari beberapa lapisan lembaran kayu yang direkatkan, yang

diolah dari berbagai jenis kayu. Hasil kayu olahan tersebut dapat berupa

partikel atau serbuk kayu maupun serat kayu seperti partikelboard, dapat pula

berbentuk lapisan-lapisan kayu seperti plywood/multipleks, dan pengolahan

dengan proses kimiawi seperti MDF (Medium Density Fiberboard). Proses

pembuatan dari pohon menjadi kayu olahan terbilang sangat efisien dengan

memanfaatkan hampir seluruh bagian dari pohon menjadi kayu

olahan .Segala bagian dari pohon seperti kulit kayu, sisa potongan serbuk

kayu, batang, ranting dsb dapat di proses menjadi kayu.

Penggunaan bahan kayu lapis memang lebih murah dibandingkan dengan

kayu solid, dimana semakin hari stok kayu solid semakin sedikit yang

mengakibatkan harga yang melambung tinggi. Pembuatan kayu dalam ukuran

lebar yang besar, tentu membutuhkan batang pohon yang besar, ini membuat

harga kayu akan menjadi tinggi. Berbeda dengan material kayu olahan, yang

lebih murah dan ekonomis sebagai bahan alternatif pembuatan furniture untuk

interior rumah seperti wardrobe, kitchen set dan sebaginya.Namu demikian

kayu olahan memiliki kekuatan lebih rendah dibandingkan kayu solid, karena

dibuat menggunakan teknik perekatan mekanik dan kimiawi. Sekarang ini

kayu olahan semakin banyak dipakai sebagai alternatif pembuatan bahan

bangunan, furniture, dan bahan seni, kayu olahan jenis multipleks yang baik

dapat bertahan lebih dari 10 tahun, tergantung dari kondisi ruangan dan cuaca

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan kayu lapis jika

dibandingkan dengan penggunaan kayu lain adalah: a) Susut pada arah

memanjang dan melebar jauh lebih kecil, sehingga merupakan bahan yang

memiliki stabilitas dimensi yang lebih baik, b) Memungkinkan penggunaaan

lembaran-lembaran papan yang lebih besar, c) Memungkinkan penggunaan

22

lembaran-lembaran papan berbentuk kurva, d) Ringannya kayu lapis hingga

memudahkan perlakuan kayu lapis pada pembuatan-pembuatan bentuk

tertentu, dan e) Memungkinkan mendapat efek nilai dekoratif yang lebih luas

1) Multipleks

Ketebalan kayu lapis bervariasi, mulai dari 3mm, 4mm, 9mm, dan 18mm

dengan ukuran penampang standart yaitu 120cm x 240cm. Kayu lapis bisa

23

Multipleks, adalah produk kayu hasil olahan yang terbentuk dari beberapa lapisan lembaran kayu, lembaran-lembaran tersebut direkatkan dengan tekanan tinggi dan menggunakan perekat khusus.Kayu lapis yang terdiri dari lebih dari tiga lembar lapisan dipasaran disebut dengan sebutan multipleks, sedangkan kayu lapis yang terdiri dari tiga lembar kayu disebut namanya tripleks.

Amati meja, kursi, lemari, papan tulis, dan lain lain, yang ada di sekitar mu.

Dari bahan apakah peralatan/perabot tersebut di buat ?Perhatikan juga plafon di ruang kelas, atau barangkali di sekitar sekolahmu, dari bahan apakah palfon itu dibuat ?

Sekarang !

Jelaskan apa saja kayu olahan yang kamu ketahui, dan dibuat untuk apa kayu olah itu dipergunakan, berikan contoh !dengan temanmu ap

Amati meja, kursi, lemari, papan tulis, dan lain lain, yang ada di sekitar mu.

Dari bahan apakah peralatan/perabot tersebut di buat ?Perhatikan juga plafon di ruang kelas, atau barangkali di sekitar sekolahmu, dari bahan apakah palfon itu dibuat ?

Sekarang !

Jelaskan apa saja kayu olahan yang kamu ketahui, dan dibuat untuk apa kayu olah itu dipergunakan, berikan contoh !dengan temanmu ap

digunakan sebagai material untuk perabot, furniture, seperti kitchen set,

tempat tidur, lemari, atau meja.

2) MDF (Medium Density Fiberboard)

Finishing kayu MDF bisa dilakukan dengan lapisan irisan kayu tipis ( veneer ),

pelapis kertas (tacon, supercon,dll ), melamik ataupun duco. Keunggulan dari

MDF adalah permukaannya yang halus dan tidak berpori membuat proses

finishing jauh lebih praktis dibandingkan proses finishing pada jenis kayu

lainnya, kelebihan lainnya adalah, MDF dapat dilengkungkan, karena serbuk

kayunya lebih lembut daripada partikel.namun ada juga kelemahannya yaitu

harga yang relatif lebih mahal.

3) Blockboard

24

Kayu MDF merupakan material kayu olahan

yang tidak tahan terhadap air dan

kelembapan, bahan ini terbuat dari

campuran bubur kayu dengan bahan kimia

tertentu, cara pembuatannya mirip dengan

kayu partikel. Untuk daerah-daerah yang

memiliki kelembapan tinggi, sebaiknya tidak

menggunakan kayu MDF.

Blockboard, adalah istilah yang dipakai

untuk bahan berupa lembaran seperti

papan kayu.Yang dibuat dari balok-balok

kayu berukuran 4cm-5cm dipadatkan

menggunakan mesin, setelah itu diberi

pelapis, sehingga hasil akhirnya berupa

lembaran seperti papan kayu.

Blockboard memiliki dua pilihan ketebalan, 15mm dan 18mm, harganya pun

cenderung lebih murah dibandingkan kayu solid.Board yang sering digunakan

di industri mebel di indonesia yaitu teak-block, yang sesungguhnya adalah

multipleks di mana lapisan terluarnya adalah kayu jati, namun di bagian dalam

adalah kayu luna, ini akan menambah nilai kayu tersebut, karena pola kayu

yang di-jual. adalah kayu jati.Teknologi yang ada saat ini, telah

memungkinkan lapisan kayu untuk direkatkan pada bahan yang ringan,

seperti aluminium dan juga PVC sehingga penampilannya tetap kayu, tetapi

ringan. Demikian juga untuk menambah kekuatan aggregate, antara lain

memasukkan bahan kimia tambahan ke dalam campuran aggregate, dengan

demikian bahan tsb akan mampu tahan air sehingga bisa dipakai di luar

ruangan.

Ukuran blockboard bermacam macam, dipasaran dapat dijumpai seperti

ukuran tebal 0,9 – 1,8 cm, dan panjang-lebar; 122 x 244 cm. Terdiri dari satu

lapis lembaran kayu yang dilapis 2 lembar kayu yang lebih tipis. Umumnya

lapisan luar blockboard mempunyai tebal antara 0,5-2mm. Lapisan blockboard

mempunyai serat yang bermacam-macam, mulai dari serat kayu biasa (umum

dikenal dengan tripleks), serat jati (bermacam bentuk serat juga), berlapis

melaminto (lapisan putih licin yang biasa digunakan untuk papan tulis yang

memakai alat spidol), dan serat-serat lain dengan berbagai corak/motif.

Bagian tengah blockboard yang mempunyai dimensi paling besar biasanya

menggunakan kayu akasia dan meranti, karena bentuknya yang solid, bahan

blockboard tidak bisa dilengkungkan.

4) Partikel Board

25

Partikel board, merupakan serbuk-serbuk

kayu kasar yang dicampur dengan bahan

kimia khusus, campuran tersebut

kemudian disatukan dengan lem dan

dikeringkan dengan suhu tinggi kemudia

di press sehingga berbentuk lembaran.

Furniture berbahan partikel biasanya menggunakan lapisan tempel; seperti HPL,

Decosit, Takonsit, dsb.Saat ini penggunaan bahan partikel sangat banyak,

biasanya digunakan untuk furnitur-furniture siap rangkai yang tersebar pada

toko-toko meubel.Beda dengan blockboard dan multipleks, bahan partikel

tidak bisa menggunakan finishing semprot (melamin dan duco), secara

kualitas/kekuatan pun jauh dibawah blockboard dan multipleks, kepadatan

partikel berkisar 160-450 kg/m3.

5) Teakwood

Fungsi dari teakwood adalah memberikan corak pada blockboard atau multipleks, dan

corak teakwood bermacam-macam, dan biasanya teakwood dilapiskan pada

blockboard yang akan menggunakan finishing melamin, sehingga serat kayu jatinya

kelihatan.

6) Melaminto

Jika anda pernah melihat papan tulis berwarna putih, dengan alat tulis spidol,

maka itulah melaminto. Melaminto, dengan permukaan yang halus dan licin

biasanya juga digunakan untuk lapisan blockboard atau multipleks yang

akandifinishing duco. Permukaan melaminto yang sudah halus memudahkan

dalam proses finishing. Jika tidak menggunakan melaminto (misal tanpa

lapisan atau menggunakan teakwood) maka proses menjadi lama, karena

harus mendempul dan mengamplas beberapa kali yang memakan waktu.

Dengan menggunakan melaminto, tahap pendempulan dan pengamplasan

bisa sangat tereduksi waktunya.

26

Teakwood, adalah lembaran berupa corak kayu

jati, dimensi panjang, lebar dan tebal seperti

multiplek dan blockboard, teakwood biasanya

untuk melapisi kedua bahan tersebut.

1. Pemeriksaan Kayu Olahan

Untuk mendapatkan kualitas kayu hasil olahan yang baik, berbagai cara

pemeriksaan dapat dilakukan; mulai dari pengiriman, pemeriksaan dokumen,

pemeriksaan fisik, dan sampai pada penyimpanan, agar kayu tetap dalam

kondisi baik. Kayu olah umumnya menggunakan perekat lem, sebaiknya

perhatikan lembar demi lembar kayu olahan, terjamin tidak terkelupas lemnya.

Pemeriksaan secara visual (tanpa alat) kayu hasil olahan secara kasat mata

dapat dilihat, dari mulai cacat dari pabrik, Cacat karena pengerjaan mesin

(machine defect) cacat dalam proses transportasi, cacat karena jamur atau

terendam air, kesemua itu akan menjadikan mutu kayu olahan menjadi

berkurang. Proses transportasi dan penyimpanan yang kurang baik, akan

menjadikan kayu hasil olahan melengkung, hal tersebut perlu diperhatikan

juga dalam pemeriksaan. Oleh karena itu, proses penyimpanan atau

mobilisasi kayu tidak menutup kemungkinan kayu akan melengkung.

Demikian juga karena arah serat kayu, penyusutan bisa membuat kayu

berubah bentuk.Pemeriksaan kayu hasil olahan, selain melihat faktor fisik,

baik itu warna, kehalusan pabrikan, kelurusan, dan tidak cacat, selain itu

untuk pemeriksaan panjang, lebar, dan tebal dapat menggunakan meteran

untuk pemeriksaan ukuran.

Kualitas kayu hasil olahan dapat dilihat pada permukaan luarnya, hal ini

dikarenakan lapisan luar berhubungan dengan keadaan lapisan muka dan

lapisan belakang dalam hal cacat alami dan cacat teknis. Cacat alami

terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang disebabkan oleh faktor alami, cacat

teknis, terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang disebabkan oleh faktor

teknis atau proses pengolahan. pemeriksaan mutu lapisan luar dilakukan

secara visual dan untuk mengetahui ukuran cacat digunakan meteran untuk

setiap mutu ada kriteria mengenai cacat alami dan kerusakan/cacat teknis,

baik kualitatif maupun kuantitatif. Pemeriksaan cacat kayu olahan yang

bersifat kualitatif adalah cacat yang tidak bisa dinyatakan dengan angka, dan

cacat yang bersifat kuantitatif adalah cacat yang kriterianya dapat dinyatakan

dengan angka. Pemeriksaan berbagai macam cacat alami dan

kerusakan/cacat teknis pada setiap standar tidak selalu sama, namun ada

27

persamaan dalam hal cacat yang penting seperti mata kayu, lubang gerek,

perubahan warna, sisipan, tambalan dan permukaan kasar.

28

Tugas !

Buatlah rangkuman tentang kayu olahan,Komunikasikan kepada temanmu hasil rangkumanmu

tersebut, dan bandingkan kepada temanmu intisari dari rangkuman tersebut ?

Tulis dan Kerjakan tugas berikut tentang kayu:Sebutkan masing-masing 4 kayu yang termasuk dalam kategori kayu structural dan kayu non structural, yang ada di daerah muSebutkan masing-masing 4 kayu yang termasuk dalam kategori kayu kelas awet-1 dan kelas awet -4 yang ada di daerah mu.

Jelaskan apa itu kayu olahan, beri 4-contoh yang kamu kenal, dan bagaimana cara membuatnya, buatkan penjelasanmu dalam bentuk laporan hasil penyelidikanmu ?

Tugas !

Buatlah rangkuman tentang kayu olahan,Komunikasikan kepada temanmu hasil rangkumanmu

tersebut, dan bandingkan kepada temanmu intisari dari rangkuman tersebut ?

Tulis dan Kerjakan tugas berikut tentang kayu:Sebutkan masing-masing 4 kayu yang termasuk dalam kategori kayu structural dan kayu non structural, yang ada di daerah muSebutkan masing-masing 4 kayu yang termasuk dalam kategori kayu kelas awet-1 dan kelas awet -4 yang ada di daerah mu.

Jelaskan apa itu kayu olahan, beri 4-contoh yang kamu kenal, dan bagaimana cara membuatnya, buatkan penjelasanmu dalam bentuk laporan hasil penyelidikanmu ?

A. Pendahuluan

29

GLOSSARY

Adukan adalah suatu campuran dari bahan pengikat dan bahan pengisi serta air sampai konsisten tertentu. Bahan pengikat yang biasa dipakai adalah semen dan kapur, sedangkan bahan pengisi adalah pasir atau tras.

Agregat, adalah sekumpulan butir- butir batu pecah, kerikil, pasir, ataumineral lainnya baik berupa hasil alam maupun buatan (SNI No: 1737-1989-F)

Bekisting; Berasal dari bahasa Belanda, yaitu bekistingen, memiliki arti cetakan. Sementara itu, secara umum bekisting memiliki definisi sebagai cetakan sementara yang dibuat untuk menahan beton selama beton dituang atau di bentuk

Beton adalah campuran bahan bangunan yang terdiri dari agregat mineral kerikil, pasir, semen dan air.

fc’: adalah kuat tekan beton yang disyaratkan (dalam Mpa), didapat berdasarkan pada hasil pengujian benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm

“K”, Adalah simbol yang digunakan untuk mutu beton, atau menyatakan karakteristik kuat tekan beton beton kg/cm2 dengan benda uji kubus sisi 15 cm, seperti K175, K225, dll.

PC: Adalah singkatan Portland Cement, yaitu semen semen hidrolisis yang dihasilkan dengan cara menggiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa kristal senyawa kalsium sulfat dan ditambah dengan bahan tambahan mineral lain. (SNI nomor 15-2049-2004).

Vibrator, Alat penggetar dalam pekerjaan pengecoran beton

Scaffolding adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga manusia dan material dalam konstruksi dalam melaksanaan pembangunan dan perbaikan bangunan, scafolding disebut juga perancah.

Beton adalah campuran bahan bangunan yang terdiri dari agregat mineral

kerikil, pasir, semen dan air. Bahan bangunan beton akan mengering setelah

pencampuran, dan menjadi padat karena air menguap, semen berhidrasi,

mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material

seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat struktur bangunan, fondasi,

jalan dan jembatan. Di dalam beton, agregat merupakan bahan pengisi yang

netral. Dilihat dari asal bahan, agregat terdiri dari dua macam, yaitu agregat

batuan alam dan agregat buatan, untuk agregat batuan alam, berdasarkan

ukurannya terbagi 2 macam,yaitu agregat halus (pasir) dan agregat kasar

(kerikil atau kricak/batu pecah).

Pekerjaan adukan beton dapat dikerjakan dengan mengatur gradasi dari

agregat, gradasi agregat yang baik akan menghasilkan beton dengan

kualiatas baik. Susunan beton yang baik akan menghasilkan kualitas beton

yang baik. Oleh karenanya mutunya akan banyak tergantung kondisi material

pembentuk ataupun pada proses pembuatannya, untuk itu kualitas bahan dan

proses pelaksanaannya harus dikendalikan agar dicapai hasil yang optimal.

30

Dalam konstruksi beton dikenal istilah mutu dengan symbol “K”, dimana K -

XXX menyatakan karakteristik dari kuat tekan beton yang digunakan.

Karakteristik beton beda-beda, tergantung perbandingan campurannya,

seperti ; K - 150 artinya kuat tekan betonnya 150 kg / cm2  dan K- 300 artinya

kuat tekan betonnya 300 kg / cm2 , dan seterusnya. Beton mutu K - 150 juga

kira-kira setara dengan mutu beton fc' 15 MPa atau kuat tekan 15 MPa / m2,

untuk mendapat kuat tekan beton ini, tergantung campurannnya terutama

semen dan air, misalnya untuk membuat beton dengan mutu K - 225, kira-kira

butuh perbandingan campuran antara semen : pasir : agregat kasar : dan air

sebesar 1 : 2 : 3 : 0.5 

B. Campuran Beton

1. Batu Beton

Bahan beton berupa agregat kasar, yaitu batu beton atau kerikil atau batu

pecah, sebagai bahan agregat kasar, terdiri dari batuan alam utuh, dan

batuan alam yang dipecah. Kerikil  (gravel) adalah bebatuan kecil dan

biasanya diambil dari sungai, dan ada pula batu granit yang dipecahkan.

Ukuran kerikil yang selalu digunakan ialah antara 2 mm dan 75 mm. Selan

31

Pemahaman !

Dapatkah kamu mengenal pasir dan kerikil (spilt) yang biasa digunakan tukang bangunan ?, coba jelaskan pemahamanmu tentang jenis pasir itu !Paham kah kamu bentuk dan warna pasir berbeda-beda, dan taukah kamu bahan pasir diambil dari mana ?

Pemahaman !

Dapatkah kamu mengenal pasir dan kerikil (spilt) yang biasa digunakan tukang bangunan ?, coba jelaskan pemahamanmu tentang jenis pasir itu !Paham kah kamu bentuk dan warna pasir berbeda-beda, dan taukah kamu bahan pasir diambil dari mana ?

utnuk bahan beton, kerikil sering digunakan dalam pembangunan badan jalan,

dan sebagai batu campuran untuk sirtu. Batu kerikil, dapat dibedakan atas;

kerikil galian, kerikil sungai dan kerikil pantai.Kerikil galian biasanya

mengandung zat-zat seperti tanah liat, debu, pasir danzat-zat organik.Kerikil

sungai dan kerikil pantai biasanya bebas dari zatzatyang tercampur,

permukaannya licin dan bentuknya lebih bulat, kerikil alam yang kasar

akanmenjamin pengikatan adukan lebih baik. Terdapat beberapa jenis batu

kerikil yang sudah dikenali, yakni:

Kerikil tepi

Kerikil pantai

Cadas teluk

Cadas tumbukan

Kerikil tumbukan

Kerikil murni

Kerikil sisa

Kerikil Piemonte

Kerikil gunung

Kerikil sungai

Batu pecah atau disebut juga kricak(Split Stone / Batu Split/ Batu Pecah),

adalah agregat kasar yang diperoleh dari batu alamyang dipecah, berukuran

5-70 mm. Proses panggilingan biasanyadilakukan dengan mesin pemecah

batu (crusher).Batu beton atau split untuk betonmempunyai bentuk bervariasi

sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dalam membuat sebuah konstruksi

bangunan. Istilah bentuk atau tipe batu split untukb Beton disebutkan sesuai

ukurannya di pasaran ada 1-2, 2-3, dan 3-4 dalam ukuran centi meter.

Sebagai contoh jika kita akan mengerjakan konstruksi bangunan sebuah tiang

atau kolom cor beton dengan ukuran 20 cm x 30 cm atau 30 cm x 30 cm kita

bisa menggunakan batu split ukuran terbesar yaitu tipe  3-4, tetapi jika kita

akan mengerjakan pengecoran kolom praktis yang hanya berukuran 10 cm x

10 cm maka sebaiknya kita menggunakan ukuran yang paling kecil yaitu tipe

1-2.

32

Menurut ukurannya, batu beton jenis spilt/kricak dapat dibedakan atas;

a. Ukuran butir : 5 - 1 0 mm disebut spilt/kricak halus,

b. Ukuran butir : 10-20 mm disebut spilt/kricak sedang,

c. Ukuran butir : 20-40 mm disebut spilt/kricak kasar,

d. Ukuran butir : 40-70 mm disebut spilt/kricak kasar sekali.

Gambar 2-1 : Batu Beton (Kerikil/Spilt)

Pada umumnya yang dimaksud dengan agregat kasar adalah agregat dengan

besar butir lebih dari 5 mm, sebagai bahan adukan beton, maka agregat kasar

harus diperiksa baik secar visual dan bila perlu menggunakan laboratorium

pengujian, untuk mutu beton khusus. Bahan betin agregat kasar harus terdiri

dari butir-butir keras dan tidak berpori, agregat kasar yang mengandung butir-

butir pipih hanya dapatdipakai, apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak

melebihi 20%dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar harus

bersifatkekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-

pengaruhcuaca.Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%,

ditentukan terhadap berat kering, dan juga tidak boleh mengandung zat-zat

yang dapatmerusak beton.

33

2. Pasir

Pasir adalah agregat halus bahan beton, agregat halus adalah butiran halus

yang memiliki kehalusan 2mm – 5mm, dan menurut SNI 02-6820-2002 ,

agregat halus adalah agregat dengan besar butir maksimum 4,75 mm,

agregat halus merupakan agregat yang besarnya tidak lebih dari 5 mm,

sehingga pasir dapat berupa pasir alam atau berupa pasir dari pemecahan

batu yang dihasilkan oleh pemecah batu. Sementara itu, menurut SNI 1737-

1989-F , agregat adalah sekumpulan butir-butir batu pecah, kerikil, pasir,atau

mineral lainnya baik berupa hasil alam maupun hasil buatan. Pasir adalah

bahan batuan halus, terdiri dari butiran dengan ukuran 0,14-5 mm, didapat

dari basil desintegrasi batuan alam (natural sand)atau dengan memecah

(artificial sand). Sebagai bahan adukan, baik untuk spesi maupun beton, maka

agregat halus harus diperiksa secara lapangan.

Persyaratan agregat halus secara umum menurut SNI 03-6821-2002 adalah

sebagai berikut:

a) Agregat halus terdiri dari butir-butir tajam dan keras.

b) Butir-butir  halus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh

pengaruh cuaca. Sifat kekal agregat halus dapat di uji dengan larutan

jenuh garam. Jika dipakai natrium sulfat maksimum bagian yang

hancur adalah 10% berat. Sedangkan jika dipakai magnesium sulfat

c) Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (terhadap

berat kering), jika kadar lumpur melampaui 5% maka pasir harus di

cuci

Gradasi agregat adalah distribusi ukuran butiran dari agregat. Bila butir-butir

agregat mempunyai ukuran yang sama (seragam) volume pori akan besar.

Sebaliknya bila ukuran butir-butirnya bervariasi akan terjadi volume pori yang

kecil. Hal ini karena butiran yang kecil mengisi pori diantara butiran yang

besar, sehingga pori-porinya sedikit, dengan kata lain kemampatannya tinggi.

Pada agregat untuk pembuatan beton diinginkan suatu butiran yang

berkemampatan tinggi, karena volume pornya sedikit maka bahan pengiat

yang dibutuhkan juga sedikit. Menurut SK SNI T-15-1990-03 , kekasaran pasir

dapat dibedakan menjadi empat kelompok menurut gradasinya, yaitu :

34

1) Pasir Kasar

2) Pasir Agak Kasar

3) Pasir Agak Halus

4) Pasir Halus

Pemeriksaan pasir, sebagai bahan bangunan, yaitu dengan

cara penggenggaman, dilakukan denngan mengambil pasir dengan

kelembaban agak tinggi atau dalam kondisi agak basah (tapi jangan terlalu

basah), lalu digenggam kuat-kuat dan dilepas. Jika tetap menggumpal maka

kadar lumpur cukup tinggi, kandungan lumpur juga dapat terlihat di telapak

tangan. Kemudian dengan cara penenggelaman pasir dilakukan dengan

menggenggam pasir lalu memasukkan tangan ke dalam air jernih, lalu dibuka

dan digerak-gerakkan perlahan, dan akan terlihat partikel lumpur yang

terpisah dari pasir. Jika terdapat partikel yang mengambang atau mengapung,

maka perlu dicurigai kandungan organik yang cukup tinggi pada pasir. Berikut

ini dapat dilakukan pemeriksaan lapangan dengan cara sederhana.

Pemeriksaan kandungan bahan organik agregat halus (pasir) di lapangan;

a) Masukkan pasir dalam gelas atau botol bening 

b) Campurkan larutan soda api 3% 

c) Aduk atau kocok, lalu diamkan 24 jam

jika larutan menjadi berwarna coklat tua, mengindikasikan kandungan organik

dalam agregat cukup tinggi, Indikasi kandungan organik juga dapat terlihat jika

pasir ditenggelamkan dalam air jernih, yaitu apabila terlihat partikel

mengambang

Pemeriksaan kandungan lumpur agregat halus (pasir) di lapangan ada

beberapa cara, yaitu;

a) Peremasan atau penggosokan  (tidak terukur)

b) Penggenggaman (tidak terukur)

c) Penenggelaman pasir di air jernih (tidak terukur)

d) Pengocokan (terukur)

Tiga pemeriksaan sederhana pertama merupakan pemeriksaan tidak terukur,

yang hanya dilakukan untuk pemeriksaan cepat ketika menerima material

atau melakukan inspeksi cepat. Cara peremasan atau penggosokan dilakukan

35

dengan mengambil pasir kering udara atau sedikit lembab lalu diremas-remas

dengan satu tangan atau digosok di antara dua telapak tangan, lalu dilihat

partikel yang menempel di telapak tangan, menunjukkan perkiraan kadar

lumpur yang terkandung dalam pasir.

3. Semen (Portland Cement/PC)

Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako,

maupun bahan bangunan lainnya. Sedangkan kata semen sendiri berasal

dari bahasa latin caementum , yang artinya "memotong menjadi bagian-

bagian kecil tak beraturan". Sejarah menceritakan bahwa fungsi semen sejak

zaman dahulu, pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan Romawi, tepatnya

di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana.

Semen, sebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat

bangunan ini awalnya merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu

vulkanis.Sejarah menjelaskan dalam perkembangan peradaban manusia

khususnya dalam hal bangunan, tentu kerap mendengar cerita tentang

kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan

mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya.

Semen Portland (sering disebut sebagai OPC, dari Ordinary Portland Cement)

adalah jenis yang paling umum dari semen dalam penggunaan umum di

seluruhdunia karena merupakan bahan dasar beton, plesteran semen, dan

sebagian besarnon-nat khusus. Ini adalah bubuk halus yang diproduksi

dengan menggiling klinker semen Portland (lebih dari 90%), jumlah terbatas

kalsium sulfat (yang mengontrol waktu yang ditetapkan) dan sampai 5%

bagian kecil sebagaimana diizinkan oleh berbagai standar. Sejarah Semen

Portland dikembangkan dari semen alami yangterbuat di Inggris pada awal

abad kesembilan belas, dan namanya berasal darikemiripannya dengan batu

Portland, jenis bangunan batu yang digali di Isle of Portland di Dorset, Inggris.

Penggunaan yang paling umum untuk semen Portland adalah dalam produksi

beton, adalah material komposit yang terdiri dari agregat kerikil, pasir, semen,

dan air. Sebagai bahan konstruksi, beton dapat dicetak dalam hampir semua

36

bentuk yang diinginkan, dan sekali mengeras, dapat menjadi elemen struktur.

Penggunaan Semen Portland (PC) juga digunakan dalam mortar, yaitu

campuran pasir denga air saja. Adonan campuran semen dengan air

dicampur dalam beberapa jam dapat mengeras, dan semakin lama akan

semakin sempurna kekerasannya. Pada prinsipnya, kekuatan beton akan

terus meningkat perlahan-lahan selama air tersedia untuk hidrasi lanjutan,

beton biasanya kering setelah normalnya 21 hari, dan lama kelamaan akan

mencapai titik kekerasan maksimal.

Semen portland diklasifikasikan dalam lima tipe yaitu :

1) Tipe I (Ordinary Portland Cement); Semen Portland untuk penggunaan

umum yang tidak memerlukan persyaratn khusus seperti yang

dipersyaratkan pada tipe-tipe lain.Tipe semen ini paling banyak diproduksi

dan banyak dipasaran

2) Tipe II (Moderate sulfat resistance); Semen Portland yang dalam

penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat atau panas

hidrasi sedang. Tipe II ini mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah

dibanding semen Portland Tipe I. Pada daerah–daerah tertentu dimana

suhu agak tinggi, maka untuk mengurangi penggunaan air selama

pengeringan agar tidak terjadiSrinkege (penyusutan) yang besar perlu

ditambahkan sifat moderat “Heat of hydration”. Semen Portland tipe II ini

disarankan untuk dipakai pada bangunan seperti bendungan, dermaga

dan landasan berat yang ditandai adanya kolom-kolom dan dimana proses

hidrasi rendah juga merupakan pertimbangan utama

3) Tipe III (High Early Strength); Semen Portland yang dalam

penggunaannya memerlukan kekuatan yang tinggi pada tahap permulaan

setelah pengikatan terjadi.Semen tipe III ini dibuat dengan kehalusan yang

tinggi blaine biasa mencapai 5000 cm2/gr dengan nilai C3S nya juga

tinggi. Beton yang dibuat dengan menggunakan semen Portland tipe III ini

dalam waktu 24 jam dapat mencapai kekuatan yang sama dengan

kekuatan yang dicapai semen Portland tipe I pada umur 3 hari, dan dalam

umur 7 hari semen Portland tipe III ini kekuatannya menyamai beton

dengan menggunakan semen portlan tipe I pada umur 28 hari

4) Tipe IV (Low Heat Of Hydration); Semen Portland yang dalam

penggunaannya memerlukan panas hidrasi rendah. Penggunaan semen

37

ini banyak ditujukan untuk struktur Concrette (beton) yang massive dan

dengan volume yang besar, seprti bendungan, dam, lapangan udara.

Dimana kenaikan temperatur dari panas yang dihasilkan selama periode

pengerasan diusahakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi

pengembangan volume beton yang bisa menimbulkan cracking (retak).

Pengembangan kuat tekan (strength) dari semen jenis ini juga sangat

lambat jika dibanding semen portland tipe I

5) Tipe V (Sulfat Resistance Cement); Semen Portland yang dalam

penggunaannya memerlukan ketahanan tinggi terhadap sulfat. Semen

jenis ini cocok digunakan untuk pembuatan beton pada daerah yang tanah

dan airnya mempunyai kandungan garam sulfat tinggi seperti: air laut,

daerah tambang, air payau dsb.

Tabel 2-1 : Karakter Semen dan Penggunaannya

NO JENISSEMEN

KARAKTER APLIKASI PENGGUNAAN

1 I Waktu ikat awal ± 120 menit.

Waktu ikat akhir ± 300 menit

Normal, tidak memerlukanpersyaratan khusus

2 II Waktu ikat = PC tipe I Panas hidrasi sedang

Moderate sulfateresistance, misal untukkonstruksi bawah tanah

3 III Komposisi kimia setara dgntipe I

Butiran partikel jauh lebih halus

High early strength, untukstruktur yg memerlukankekuatan awal yang tinggi

4 IV Panas hidrasi rendah Low heat of hydration,digunakan untuk strukturdengan massa beton yangbesar misalnya graving dam

5 V Perkembangan kuat tekan lebih lambat dibanding tipe I

Waktu ikat awal ± 240 menit

Waktu ikat akhir ± 480 menit

High sulfate resistance,digunakan untuk konstruksiyg memerlukan ketahananyg tinggi terhadap serangansulfat

Pemeriksaan mutu semen, mungkin tidak perlu kita bicarakan disini, karena

secara standar setiap produksi semen telah mengalami pengawasan uji mutu

dari pabrik.setidaknya, bila tidak ada enyimpangan dalam transportasi, setiap

38

semen yag dikirim dalam bentuk kemasan tertutup dari toko, dijamin pasti

sudah melewati uji mutu yang standar. Jadi perlu diawasi dan diperiksa

adalah campuran beton, dari material semen, pasir dan spilt. Untuk konstruksi

bangunan sederhana, seperti bangunan rumah tinggal, ruko, gedung

pertemuan, jalan beton, pemeriksaan semen dilapangan sangat jarang

dilakukan, karena semen portland yang beredardi pasaran sudah melalui

pengawasan yang ketat dari mulai instansi perindustrian, perdagangan dan

pengawasan mutu produk di Indonesia.

Beriktu ini adalah bahan bacaan untuk pemahaman tentang bahan, syarat

adukan campuran dan adukan beton.

Ketentuan menurut SNI 03-4810-1998, tentang bahan berbunyi:

Pasal 2.2.2 Bahan; Bahan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1) Semen sesuai dengan SNI 15-2049-1990, Semen Portland, Mutu dan

Cara Uji;

2) Air sesuai SNI 03-6861.1-2002, Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A

(Bahan Bangunan Non Logam);

3) Bahan tambahan sesuai dengan SNI 03-2495-1991, Spesifikasi Bahan

Tambahan untuk Beton;

4) Agregat sesuai dengan SNI 03-1750-1990 Agregat Beton, Mutu dan

Cara Uji.

Ketentuan menurut SNI 03-4810-1998, tentang campuran beton segar,

berbunyi:

Pasal 2.2.4 Campuran Beton Segar

Campuran beton segar harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

39

Diambil sesuai dengan SNI 03-1972-1990, Metode Pengambilan

Contoh Campuran Beton Segar;

Uji slump sesuai dengan SNI 03-1972-1990, Metode Pengujian Slump

Beton;

Uji kandungan udara sesuai dengan SNI 03-3418-1994, Metode

Pengujian Kandungan Udara pada Beton Segar dan ASTM Standard

C-231, Tets Method for Air Content of Freshly Mixed Concrete by the

Pressure Method;

Pengukuran suhu sesuai dengan ASTM Standard C 1064, Test

Method for Temperature of Freshly Mixed Portland Cement Concrete.

SNI Untuk Konstruksi Beton, Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Batu Cetak

Beton Pasangan Dinding, [ SNI 03-6821-2002 ].

Spesifikasi ini mencakup ketentuan mengenai agregat ringan yang

digunakan dalam pembuatan batu cetak beton ringan untuk untuk

pasangan dinding dan persyaratan yang meliputi komposisi kimia dan

sifat-sifat fisis agregat ringan

 

SNI Untuk Konstruksi Beton, Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton Ringan

Struktur, [ SNI 03-2461-2002 ].

Standar ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai pegangan bagi

produsen/ perencana dan pelaksanaan pekerjaan beton dalam menilai

mutu agregat ringan yang memenuhi persyaratan. Spesifikasi ini

mencakup ketentuan mengenai agregat ringan yang digunakan dalam

pembuatan beton struktural dengan pertimbangan utamanya adalah

ringannya bobot dan tingginya kekuatan, yang meliputi persyaratan

mengenai komposisi kimia, sifat fisis serta penggantian pasir alam. Nilai

dinyatakan dalam satuan metrik yang digunakan sebagai standar

SNI Untuk Konstruksi Beton, Tata cara pembuatan rencana campuran

beton normal, SNI 03-2834-2000

Ketentuan (pasal) 2. Acuan

SNI-03-1750-1990, Mutu dan Cara Uji Agregat Beton

SNI-15-2049-1994, Semen Portland

40

SK SNI S-04-1989-F, Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan

Bangunan Bukan Logam),

SNI-03-2914-1992, Spesifikasi Beton Tahan Sulfat.

SNI-03-2915-1992, Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Air

American Concrete Institute (ACI) – 1995, Design of Normal Concrete

Mixes, Building Code Requirements for Reinforced Concrete

British Standard Institution (BSI) – 1973, Spesification for Aggregates

from Natural Sources for Concrete, (Including Granolithic), Part 2

Metric Units.

Development of the Environment (DOE) 1975, Design of Normal

Concrete Mixes, Building Research Establisment.

Ketentuan (pasal) 3. Pengertian

Dalam standar ini yang dimaksud dengan:

1) Beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik

yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tampa

bahan tambah membentuk massa padat;

2) Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi (2200 – 2500)

kg/m3 menggunakan agregat alam yang dipecah;

3) Agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi secara alami

dari batu atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan

mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm

4) Agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batu

atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan

mempunyai ukuran butir antara 5 mm – 40 mm

5) Kuat tekan beton yang disyaratkan f ,c adalah kuat tekan yang

ditetapkan oleh perencana struktur (berdasarkan benda uji berbentuk

silinder diameter 150 mm, tinggi 300 mm);

6) Kuat tekan beton yang ditargetkan fcr adalah kuat tekan rata rata yang

diharapkan dapat dicapai yang lebih besar dari f,c;

7) Kadar air bebas adalah jumlah air yang dicampur ke dalam beton untuk

mencapai konsistensi tertentu, tidak termasuk air yang diserap oleh

agregat;

8) Faktor air semen adalah angka perbandingan antara berat air bebas dan

berat semen dalam beton;

41

9) Slump adalah salah satu ukuran kekentalan adukan beton dinyatakan

dalam mm ditentukan dengan alat kerucut abram (SNI 03-1972-1990

tentang Metode Pengujian Slump Beton Semen Portland);

10) Pozolan adalah bahan yang mengandung silica amorf, apabila dicampur

dengan kapur dan air akan membentuk benda padat yang keras dan

bahan yang tergolongkan pozolan adalah tras, semen merah, abu

terbang, dan bubukan terak tanur tinggi

11) Semen Portland-pozolan adalah campuran semen Porland dengan

pozolan antara 15%-40% berat total camnpuran dan kandungan SiO2 +

Al2O3+Fe2O3 dalam pozolan minimum 70%;

12) Semen Portland tipe I adalah semen Portland untuk penggunaan

umum tanpa persyaratan khusus;

13) Semen Portland tipe II adalah semen Portland yang dalam

penggunaannya memerlukan ketahan terhadap sulfat dan kalor hidrasi

sedang;

14) Semen Portland tipe III adalah semen Portland yang dalam

penggunaannya memerlukan kekuatan tinggi pada tahap permulaan

setelah pengikatan terjadi;

15) Semen Portland tipe V adalah semen Portland yang dalam

penggunaannya memerlukan ketahan yang tinggi terhadap sulfat;

16) bahan tambah adalah bahan yang ditambahkan pada campuran bahan

pembuatan beton untuk tujuan tertentu.

42

Setelah membaca seluruh bahan bacaan di atas, pahamilah seluruh isinya, bila ada yang belum kamu pahami betul, Tanya dan diskusikan dengan temanmu.

Bila temanmu juga tidak paham, tanyakan kepada gurumu

Selanjutnya, cari dan temukan bahan bangunan yang belum pernah kamu lihat baca dan komunikasikan kepada seluruh temanmu.

Setelah membaca seluruh bahan bacaan di atas, pahamilah seluruh isinya, bila ada yang belum kamu pahami betul, Tanya dan diskusikan dengan temanmu.

Bila temanmu juga tidak paham, tanyakan kepada gurumu

Selanjutnya, cari dan temukan bahan bangunan yang belum pernah kamu lihat baca dan komunikasikan kepada seluruh temanmu.

C. Adukan Beton

Perlu  diketahui kekuatan beton sangat bervariasi sesuai dengan komposisi

yang digunakan. Menurut SNI 7394 -2008 tentang Tata Cara Perhitungan

Harga Satuan Pekerjaan Beton Untuk Konstruksi Bangunan Gedung.Selain

komposisi teknikadukan adonan beton juga mempengaruhi kualitas beton itu

sendiri. Adukan beton dapat dilakukan dengan beberapa 2 cara,yaitu;

pengadukan manual dan pengadukan dengan molen. Cara pengadukan beton

secara manual adalah sebagai berikut;

1. Lakukan pencampuran bahan beton di atas bak dengan dasar lantai dari

papan kayu atau dari pasangan yangdiplester, ini dilakukan agar kotoran

atau tanah tidakmudah tercampur;

2. Lakukan pencampuran dan pengadukan di tempat terlindung atap,

terlindung dari panas matahari dan hujan;

3. Lakukan pencampuran adonan dengan perbandinganvolume. Yang lazim

digunakan di lapangan adalah denganmembuat kotak takaran untuk

perbandingan volume pasir, semen,dan kerikil/spilt;

4. Lakukan urutan pencampuran adukannya yaitu pasir dengan semen

dahulu, yangsudah ditakar dicampur kering di dalam bak pengaduk, lalu

kerikil/spilt dituangkan dalam bak pengaduk kemudian diaduk sampai

merata. Setelah adukan merata, tuangkan air sesuai kebutuhan,

aduksampai campuran merata dan sesuai dengan persyaratan.

43

Gambar 2-2 : Adukan Beton

Untuk pengadukan menggunakan molen, prinsip dasarnya sama dengan

pengadukan secara manual, hanya proses pencampuran bahan adukan beton

dilakukan di dalam molen yang terus menerus berputar.Hasil adukan beton

dengan menggunakan molen lebih baik dan lebihmerata dibandingkan dengan

proses pengadukan secara manual atau tangan. Pengadukan beton secara

manual, agar mencapai mutu yang baik, disyaratkan sebagai berikut;

a) Lakukan pengadukan beton dengan mesin pengaduk(molen), mesin

pengaduk sebaiknya dilengkapi dengan alat-alat yangdapat mengukur

dengan tepat jumlah agregat, semen, dan airpencampur;

b) Kontrol kekentalan adukan beton terus menerus dengan jalan memeriksa

slumppada setiap campuran beton yang baru, besarnya slumpdijadikan

petunjuk untuk menentukan jumlah air pencampur yangtepat sesuai

dengan faktor air semen yang diinginkan;

c) Lakukan waktu pengadukan bergantung pada kapasitas molen, volume

adukan, jenis dan susunan butir agregat, dan nilai slump, secara umum,

waktu pengadukan minimal dua-tiga menit setelah semua bahan-bahan

dimasukkan ke dalam molen, dan setelah selesai, adukan beton harus

memperlihatkan susunan warna yang merata.

Untuk memperoleh hasil maksimal mutu beton, tidak kalah penting dari hal

hal yangtelah dibicarakan di atas adalah tentang pelaksanaan pengecoran

beton. Saran dalam pelaksanaan pengecoran dijelaskan sebagai berikut

ini;

44

a) Pastikan pengecoran beton harus dapat mengisi semua ruangan

cetakandengan padat dan dapat membungkus tulangan;

b) Lakukan adukan beton ditusuk-tusuk dengan sepotong kayu, bambu

atau besi, untuk menghasilkan beton yang padat dan tidak keropos,

selama proses pengecoran berlangsung, dan juga bagian

cetakandipukul-pukul dengan palu dari kayu, untuk keperluan

pemadatan, pada pengecoran beton dapat juga di pakai alat penggetar

(vibrator). Pemakaian alat penggetar tersebut harus dilakukan dengan

hati-hati agar tidak mengenai bajatulangan yang dapat mengubah

kedudukan tulangan;

c) Lakukan pembuatan pembatas atau mistar pengukur ketebalan untuk

pengecoran lantai yang luas, tebal lantai dapat ditentukandengan

membuat mistar pengukur ketebalan yang terbuat darikayu dan diberi

kaki, bagian bawah mistar pengukur dibuat rata dantingginya sama

dengan tebal lantai yang dicor, pada waktupengecoran telah mencapai

tebalnya, mistar pengukur dapatdi pindah tempatnya;

d) Lakukan pengecoran terus menerus sampai selesai, bila hal tersebut

tidak memungkinkan, pengecoran dapat dihentikan padatempat-

tempat tertentu yang tidak membahayakan, dengan membuat

sambungan cor yang sesuai dengan persyaratan teknis.

1. Pekerjaan Pengecoran Beton

Pekerjaan pengecoran beton, adalah kegiatan melaksanakan penuangan

adukan beton menjadi wujud bangunan. Pembentukan wujud bangunan

sesuai gambar rencana, dikerjakan dengan mengerjakan bagian bagian

bangunan, untuk pekerjaan beton seperti pembuatan pondasi, pembuatan

sloof, pembuatan ring balok, lantai dan lain sebagainya. Pembuatan beton

dengan bentuk yang diinginkan, dibantu dengan cetakan beton, atau istilah

tukang disebut dengan bekisting.

Berikut ini diberikan pedoman pelaksanaan pengecoran beton, yaitu:

1) Persiapan;

45

a) Lakukan pemeriksaan posisi beton decking dan atau kaki tulangan

apakah telah dapat memberikan kepastian posisi tulangan tidak akan

berubah selama dan setelah proses pengecoran dilakukan

b) Lakukan pemeriksaan sudut-sudut dan sambungan dari acuan beton,

apakah terdapat celah yang dapat mengakibatkan keluarnya air

semen. Bila ditemukan, celah agar segera ditutup

c) Lakukan pemeriksaan kekokohan dari acuan beton apakah mampu

menahan beban dari adukan beton yang belum mengeras (untuk

menghindarkan lendutan akibat beban adukan)

d) Sambungan, permukaan beton lama yang nantinya berhubungan

dengan hasil pengecoran harus mempunyai permukaan kasar dan

telah disapu dengan spesi adukan semen yang sesuai dengan

campuran beton baru

e) Periksa mix design campuran beton yang akan dipergunakan, batasan

proporsi takaran campuran sesuai kebutuhan.

f) Periksa kelayakan alat penggetar (internal atau external vibrator)

g) Periksa peralatan tremie atau drop bucket untuk pengecoran di bawah

air

h) Periksa kebersihan area yang akan di cor dari kotoran – kotoran yang

ada

i) Permukaan sebelah dalam acuan yang nantinya menempel dengan

beton harus dibasahi dengan air atau diolesi minyak yang tidak

meninggalkan bekas

2) Pelaksanaan Pengecoran Beton

a) Lakukan pengecoran hanya diperbolehkan pada siang hari, kecuali

diizinkan dilaksanakan pada malam hari

b) Pengecoran tidak boleh dilakukan pada kondisi cuaca seperti

berikut

Hujan, air hujan langsung mengenai area pengecoran

Temperature melebihi 30° C

Lengas nisbi dari udara kurang dari 40%

Tingkat penguapan melampaui 1,0 kg/m2/jam (pengecoran

masih dapat dilakukan dengan penambahan admixture yang

sesuai dengan kondisi tempat pekerjaan)

46

c) Pengecoran dilakukan segera setelah selesai pengadukan dan

sebelum beton mulai mengeras

d) Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan

sambungan konstruksi (construction joint) yang telah disetujui

sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Hal ini dimaksudkan

agar tercapainya homogenitas beton secara keseluruhan untuk

menjamin sifat kedap air

e) Jarak jatuh bebas ke dalam cetakan harus pada ketinggian kurang

dari 150 cm, apabila melebihi dapat menyebabkan segregasi spesi

beton. Serta tidak diperkenankan menimbun beton dalam jumlah

banyak di suatu tempat dengan maksud untuk kemudian

meratakannya sepanjang acuan

f) Lakukan slump test (test kekentalan adukan beton) selama

pelaksanaan pengecoran untuk menjamin agar nilai air semen tetap

sesuai dengan mix design

g) Lakukan pemadatan dengan menggunakan alat penggetar (internal

atau external vibrator). Hal ini dilakukan agar semua sudut-sudut

terisi , sela-sela di antara dan di sekeliling tulangan terpenuhi tanpa

menggeser kedudukan tulangan tersebut membuat agar permukaan

menjadi rata dan halus, mengeluarkan gelembung-gelembung

udara dan mengisi semua rongga. Cacat beton yang bisa

ditimbulkan dari hal ini adalah terbentuknya sangkar kerikil.

3) Perawatan Beton

Perawatan beton adalah pekerjaan menjaga agar mutu beton yang dihasilkan

baik, dengan menjaga permukaan beton segar selalu lembab, sejak adukan

beton dipadatkan sampai beton dianggap cukup keras. Kelembaban

permukaan beton itu harus dijaga untuk menjamin proses hidrasi semen

berlangsung dengan sempurna. Kelembaban permukaan beton menambah

beton lebih tahan cuaca, dan lebih kedap air. Setelah dilakukan pengecoran,

langkah yang baik agar mutu beton terjamin, seperti membasahai permukaan

beton sebelum pembongkaran bekisting, menutup permukaan beton bila

hujan daang. Selanjutnya beberapa cara perawatan beton yang biasa

dilakukan dan untuk dapat dipedomani,antara lain yaitu;

47

a) Lakukan perawatan setelah beton mulai mengeras dengan

menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran

bahan harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari. Perawatan

beton juga dapat dilakukan dengan uap ataupun secara chemical.

b) Apabila digunakan acuan kayu, acuan tersebut harus dipertahankan

basah pada setiap saat sampai dibongkar.

c) Lalu lintas ataupun penambahan beban selain beban sendiri tidak

diperkenankan sampai beton berumur 7 hari setelah pelaksanaan

pengecoran.

d) Pada lantai beton yang difungsikan sebagai lantai aus harus dirawat

setelah permukaannya mulai mengeras dengan cara ditutup oleh

lapisan lembab setebal 5 cm paling sedikit 21 hari.

Waktu pembongkaran biasanya 28 hari setelah selesai pengecoran, setelah

masa waktu itu barulah dikatakan beton itu kering atau masak. Pada bagian-

bagian konstruksi di mana akibat pembongkaran cetakan dan bekisting akan

bekerja beban-beban yang lebih tinggi daripada beban rencana, maka

cetakan dan bekisting dari bagianbagian konstruksi itu tidak boleh dibongkar

selama keadaan tersebut tetap berlangsung. Kemudian bagian-bagian

konstruksi yang keropos harus segera diperbaiki dengan melakukan

penambalan. Selama 24 jam sesudah selesai dicor, beton harus dilindungi

terhadap pengaruh hujan lebat, air mengalir, getaran. Selama duabelas hari

setelah dicor harus dilindungi terhadap panas matahari. Cara perlindungannya

adalah dengan menutup permukaan beton, menggunakan pasir basah,

menutup dengan karung-karung basah, atau menyirami dengan air secara

periodik.

Langkah selanjutnya adalah, melakukan evaluasi terhadap pengecoran beton,

dimana kegiatan ini adalah pasca pengecoan, yang fungsinya memeriksa

hasil pengecoran yang dilakukan. Beberap pedoman daan langkah yang

dapat dilakukan sebagai evaluasi pengeoran, yaitu;

a) Periksa permukaan beton hasil pengecoran, hasil pengamatan dan

penyebabnya, perhatikan kondisi beton, seperti;

Perhatikan adanya retak

Pori besar,akibat bahan (batu,kayu, dll)

48

Permukaan berpasir

b) Tes uji sampel beton dilakukan untuk setiap mutu beton dan untuk

setiap jenis komponen struktur yang dicor terpisah pada tiap hari

pengecoran. Setiap pengujian minimum harus mencakup empat

benda uji, dengan maksud sebagai berikut :

a) Benda uji pertama di uji/test pembebanan kuat tekan sesudah 3

hari

b) Benda uji kedua di uji/test pembebanan kuat tekan sesudah 7

hari

c) Benda uji ketiga di uji/test pembebanan kuat tekan sesudah 14

hari

d) Benda uji keempat di uji/test pembebanan kuat tekan sesudah

28 hari

2. Pekerjaan Bekisting Beton

Pekerjaaan beton yang membutuhkan bentuk, dikerjakan membutuhkan

bekisting (cetakan) dan tiang acuan (perancah) merupakan pekerjaan yang

membutuhkan ketelitian, walaupun sifatnya konstruksinya sementara.

Bekisting ialah suatu konstruksi sementara yang di dalamnya atau di

atasnya dapat di stel baja tulangan dan sebagai wadah dari adukan beton

yang dicorkan sesuai dengan bentuk yang kita dikehendaki. Cetakan

beton harus dapat menahan berat baja tulangan, adukan beton yang

dicorkan, pekerja-pekerja pengecor beton dan lain sebagainya, sampai

beton mengeras, sehingga dapat menahan berat sendiri dan sebagian dari

beban kerja. Pada cetakan/bekisting biasanya terdiri dari bidang-bidang

bagian bawah dan samping, papan-papan bagian bawah dari cetakan yang

tidak terletak langsung di atas tanah harus dipikul oleh gelagar-gelagar

acuan, sedangkan gelagar acuan itu harus di dukung oleh tiang-tiang

acuan. Gelagar acuan dan tiang acuan adalah suatu konstruksi sementara,

yang gunanya untuk mendukung cetakan beton.

49

Gambar 2-3 : Bekisting Dari Kayu

Ada beberapa persyaratan dalam mendesain suatu struktur, yang harus

dipenuhi dari konstuksi bekisting untuk pekerjaan beton, yaitu:

1) Kuat, yaitu bagaimana kekuatan/kokoh material bekisting seperti balok

kayu tidak patah ketika menerima beban yang bekerja.

2) Kaku, syarat kekakuan yaitu bagaimana meterial bekisting tidak

mengalami perubahan bentuk atau deformasi, sehingga tidak ada

perubahan bentuk desain beton.

3) Stabil; Syarat tabilitas konstruksi bekisting harus terpenuhi, dimana balok

bekisting dan tiang/perancah goyang, dan tidak runtuh tiba-tiba akibat

gaya yang bekerja.

Pekerjaan adonan beton yang dicorkan sesuai dengan bentuk yang

dikehendaki, kekokohan bekisting maupun perancah harus dapat menahan

berat seluruh beban yang diakibatkan oleh konstruksi tersebut, baik itu beban

sementara dan tetap. DI Jakarta, sering terdengar runtuhnya bangunan

konstruksi beton, banyak ahli memperkirakan hal itu terjadi kurang telitinya

terhadap pernacah yang dipasang. Bisa dibayangkan bahan bahan yang

dipikul perancah, sperti besi tulangan, adukan beton yang terdiri dari spilt,

pasir semen dan air ditambah lagi pekerja, tentu beban yang ditimbulkan

‘berat’.

50

Gambar 2-4 : Bekisting Dengan Gelagar

Untuk pekerjaan beton yang akan difinishing dengan plesteran, papan acuan

tidak perlu dihaluskan, tetapi bila pekerjaan beton tidak memerlukan finishing,

maka permukaan acuan harus licin. Untuk pekerjaan tersebut biasnya

digunakan acuan dari multipleks, plywood, atau pelat baja. Papan acuan dan

tiang perancah yang digunakan biasanya dari kayu yang harganya murah dan

mudah dikerjakan.Juga dapatdipergunakan pelat-pelat baja, pelat seng

bergelombang, plywood danlain sebagainya. Meskipun acuan dan perancah

dibuat dari kayu yangmurah, tetapi kayunya harus cukup baik dan tidak boleh

terlalu basah,sebab kayu yang terlalu basah akan mudah melengkung dan

pecah.Ukuran papan acuan biasanya adalah tebal 2-3 cm dan lebarnya 15-

20cm. Untuk perancah biasanya digunakan kasau 4/6 atau 5/7 cm,

namunbanyak juga yang menggunakan perancah dari bambu.Perkembangan

yang terjadi dewasa ini, banyak digunakan acuan yang telah siap rakit, papan

acuan dari pelat baja, sedang perancahnya menggunakan scaffolding frame.

Pembongkaran bekisting dan perancah dapat dilakukan dengan syarat bahwa

beton telah matang, telah melewati masa kekerasan.Cara pembongkaran

cetakan dan bekisting dilakukan sebagai berikut, bekisting dan perancah

hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut telah mencapai

kekuatan yang cukup untuk memikul berat sendiri dan beban-beban

pelaksanaan yang bekerja padanya.

51

Gambar 2-5 : Scafolding Frame

52

Tugas :

Buatlah rangkuman tentang materi Beton, dari mulai pemilihan dan syarat-sayarat bahan campuran, perbandingan campuran, adukan, dan pengecoran beton di lapangan.

Komunikasin kepada teman mu,apa yang telah kamu tulis dalam rangkuman tersebu.

53

GLOSSARY

Acian, adalah campuran semen dengan air, yang digunakan untuk menjadikan permukaan plesteran menjadi rata dan licin

Carport; adalah pelataran halaman rumah yang didesain dari berbagai bahan bangunan dan taman dan berfungsi ganda, yaitu sebagai taman, tempat pejalan kaki, dan ada juga yang digunakan sebagai garasi.

Eksterior, maksudnya adalah pekerjaan dan penggunaan pada bagian luar bangunan.

Interior, maksudnya adalah pekerjaan dan penggunaan pada bagian dalam bangunan.

KW, adalah singkatan kwalitas, menyatakan material bangunan sesuai dengan kwalitasnya.

Lantai adalah bagian dasar sebuah bangunan dari bagian bangunan, yang berfungsi sebagai tempat berpijak sehingga memberikan kenyamanan dan memberi nilai estetika suatu ruang.

Mobilisasi, adalah pergerkan atau pengangkutan peralatan dan material bangunan ke lokasi pekerjaan, dan untuk mengembalikannya lagi disebut demobilisasi.

Material, bahan dasar

Nat, adalah jarak keramik dengan pasangan keramik lain, atau jarak antara pasangan yang berisi adukan penghubung.

Plestera, adalah pasangan dinding yang terdiri dari semen, pasir pasang dan air.

PVC, adalah polyvinyl chloride, yaitu jenis bahan plastic.

Parkit (Parquet); Bahan lanrai yang terbuat dari bahan kayu solid dan

A. Pendahulaun

Lantai pada bangunan memiliki berbagai berfungsi, sebagai fungsi utama

yaitu dasar berpijak dalam dan memberikan kenyamanan ketika berjalan di

atasnya, juga sebagai arsitektur ruangan bangunan. Ragam pendapat tentang

pengertian lantai, kita sepakati untuk tulisan ini, bahwa lantai adalah bagian

dasar sebuah bangunan, yang memiliki befungsi sebagai dasar pijakan, dan

memiliki nilai estetika pada bangunan. Ketika orang berjalan di atas lantai,

maka karakter yang muncul adalah orang tersebut senang, lantai kuat, dan

memunculkan suasana menyenangkan. Lantai rumah digunakan untuk

meletakkan barang-barang seperti kursi, meja, almari, dan sebagainya serta

mendukung berbagai aktivitas seperti berjalan, duduk di lantai, dan lain-lain.

Sisi lain di bangunan biasa, beban yang diterima oleh lantai kadang cukup

besar, misalnya ketika kita memindahkan benda berat seperti almari dengan

cara menyeretnya.

Lantai memiliki berbagai berfungsi mulai sebagai fungsi utamanya yaitu

sebagai alas pijakan kaki sehingga memberikan kenyamanan ketika berjalan

di atasnya, sampai dengan memberi nilai estetika suatu ruang dalam

bangunan sehingga dapat menambah nilai jual bangunan tersebut. Karena

fungsi setiap ruang dalam hunian beragam, maka beragam pula desain

lantainya. Syarat bahan lantai di antaranya adalah: aman, awet, kuat, tahan

lembab, mudah dibersihkan dan menyerap panas. Material penutup lantai

yang bersifat hangat adalah: karpet, parket, gabus, karet, sedangkan material

bersifat dingin adalah: marmer, keramik, granit .

Kadangkala fungsi lantai dilain tempat, diperlukan untuk kekuatan, lantai

seperti sebuah pabrik atau bengkel yang memikul serta terjadinya mobilisasi

dan demobilisasi peralatan berat, maka fungsi lantai disini adalah untuk

ketahanan atau kekuatan aktivitas yang berlangsung di ruangan tersebut.

Lantai pabrik kimia, atau pabrik logam akan membutuhkan spesifikasi lantai

yang sesuai dengan aktivitas yang dilakukan di ats lantai tersebut. Beda lagi

dengan pembuatan lantai kamar mandi, disini dibutuhkan lanytai yang kedap

air, sehingga air tidak merembes dari lantai kamar mandi, demikian juga

degan pembuatan lantai untuk saran olahraga, diperlukan lantai yang kasar,

54

dan membuat ornag tenang melakukan aktivitas olahraga, tdiak licin dan

harus benar-benar rata.

Selain lantai yang kita kenal di dalam ruanagn, sekolah, gedung, pabrik

maupun bangunan ruangan lain, pada bangunan dikenal juga istilah “lantai

kerja”, pembuatan lantai ini adalah merupakan pekerjaan yang biasa

dilakukan dalam konstruksi bangunan. Seperti contoh pembuatan pondasi,

kemungkinan turunnya elevasi lantai kerja dapat terjadi, bila elevasi lantai

kerja turun, maka saat pengecoran pondasi, elevasi pondasi juga akan turun

mengikuti lantai kerja. Guna menghindari penurunan elevasi, , maka perlu

dilakukan perkuatan dengan membangun lantai kerja yang kuat kokoh dan

stabil. Biasanya lantai kerja dibuat adalah sebagai tahap pekerjaan awal

melaksanakan pekerjaan pondasi, pekerjaan beton dan pekerjaan lain yang

membutuhkan pemerataaan atau penguatan dasar konstruksi diatasnya.

Lantai kerja biasanya dibuat dari adukan semen dengan pasir, tetapi ada juga

yang menggunakan adukan beton, ketebaan lantai kerja biasanya setebal 10 -

15 cm.

Beberapa pertimbangan pembuatan lantai kerja bangunan, berkaitan dengan

fungsi lantai itu sendiri, antara lain, yaitu;

1) Sebagai dasar pekerjaan awal pada pekerjaan pondasi dan beton

guna memudahkan pekerjaan selanjutnya.

2) Sebagai dasar dan dudukan penyetelan tulangan besi, dan

menghindari lumpur serta tidak ratanya tanah permukaan

3) Menahan gaya angkat (up-lift force) tanah di bawahnya.

4) Leveling tanah permukaan tempat kerja, untuk memastikan

miring/datarnya lokasi

Demikian juga bila kita lihat pembuatan lantai beton, baik itu untuk keperluan

rumah, gedung, pabrik, landasan kapal terbang atau yang lain sesuai dengan

kebutuhan spesifikasinya. Pembuatan pelat lantai beton, biasanya dibuat

pada lantai tingkat, yaitu dengan pengecoran pelat lantai beton, kemudian

diatasnya dapat di finishing menggunakan material penutup seperti keramik,

papan parkit, karpet dan lain sebagainya.

55

Atau alasan lain, yang menjadi pertimbangan menurut pemahaman mu.

Lantai kamar hotel, dibuat dari kain karpet, karena beberapa alasan (alasan

atau pertimbangan estetika/keindahan) antara lain;

1) Lembut (dari bahan kain/beludru)

2) Memiliki motif yang indah

3) Warna bermacam-macam

4) Motif dan warna dapat disesuaikan dengan motif dinding atau plafon

5) Kesan mewah

6) Dapat dibersihkan dengan cepat menggunakan vacum cleaner

7) Dapat diganti dalam waktu cepat sesuai musim/momen ( sesuai

keinginan).

Demikian beberapa pertimbangan orang menngunakan karpet pada lantai

kamar hotel, selanjutnya lakukan pengamatanmu terhadap lantai di sekitar

mu, dan apa alasan atau pertimbangannya, buatkan beberapa alasan, baik itu

fungsi, estetika dan lain sebagainya..

Lantai carport mobil, dibuat orang dari beton sebagai lapisan dasar kemudian di finishing menggunakan plester+acian semen, karena pertimbangan alasan, antara lain;

56

Pengamatan Lantai : ..........................................................................

Alasan dipilih dari bahan tersebut, menurut saya karena pertimbangan/alasan;

........................................................................................................................................................................................................................ ............................................................................................................

Perhatikan dan amati lantai yang ada di sekitar mu, kemudian pahami mengapa lantai tersebut dibuat demikian beri alasan (estetika) ?

1) Bahan Beton sebagai lapisan dasar, agar lantai tersebut kuat dan kokoh memikul beban mobil yang parkir di carport tersebut

2) Finishing dari bahan plester+acian; karena posisi carport di luar, kena hujan/panas, fungsinya hanya sebagai keindahan sisi luar dan parkir, cukup hanya finishing plesteran + aci dengan tekstur kasar, sehingga perawatan tidak begitu dibuthkan.

3)Tidak membutuhkan bahan/material keramik atau marmer, ini disesuaikan dengan fungsi lantai carport.

Dengan alasan dan pertimbangan di atas, beri penjelasan pertimbangan

apa saja untuk lantai bagian kiri dan alasan isian pada bagian kanan,

diagram di bawah ini, beri alasan olehmu.

Lantai ruangan Kantor ......:

Dibuat dari keramik, agar terlihat bersih , dan Keramik disusun

siku pada sudut-sudutnya, untuk penempatan perabot indah dan

tidak miring.

Beri alasan yang lain sesuai pemahamn mu, mengapa ornag membuat

lantai kamar mandi dari keramik ?

.............

.............

.............

.............

.............

57

B. Material Lantai Bangunan

Pada saat kita memasuki sebuah bangunan, entah itu berupa rumah, toko,

kantor restaurant, gedung pertemuan maupun sebuah hall, atau apapun itu,

kita akan selalu menginjak lantai bangunan itu. Untuk mendapatkan lantai

yang sesuai dengan kebutuhan bangunan kita tanpa meninggalkan unsur

estetika, perlu sekali kita mengetahui macam-macam lantai. Berikut ini adalah

beberapa jenis material lantai dengan beragam karakteristiknya sebagai

pertimbangan aplikasi pada ruang, yaitu:

1. Plesteran (concrete)

2. Keramik

3. Marmer

4. Granit

5. Mozaik

6. Kayu

7. Batu

8. Karpet

1. Lantai Plesteran

58

Plesteran (concrete) adalah termasuk bahan beton, jenis material ini tergolong

paling sederhana dan paling murah, karena diperlakukan seperti saat

memplester dinding dan diaci hingga halus. Namun perbedaan dengan

perlakuan pada dinding adalah dilakukan langkah penggosokan lantai hingga

halus dan mengkilap. Warna yang ditimbulkan sama dengan warna semen-

pasir dan cenderung lebih gelap. Pada beberapa penerapan yang dilakukan

dengan merata (covering) pada luas ruang, memiliki kelemahan ketika terjadi

retak tidak dapat diganti dengan material dan harus ditambal.Tambalan yang

muncul secara estetika terlihat tidak bagus. Namun penerapan dengan modul,

akan mengurangi resiko tambalan yang berdampak pada tidak sedapnya

pandangan estetika.

2. Lantai Keramik

Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani, keramikos yang artinya

suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Lantai

keramik atau ubin keramik adalah bahan penutup (finishing) lantai dari bahan

keramik.Tujuan pemasangan ubin keramik selain sebagi penutup lantai

adalah menambah kekuatan lantai, mempermudah pemeliharaan dan

kebersihan lantai, serta mendekorasi ruangan.Selain fungsi-fungsi tersebut,

efek pemasangan keramik lantai juga bisa menghadirkan atmosfer tertentu

pada ruangan, tergantung jenis dan corak keramik yang dipilih.

Jenis material keramik sangat lazim digunakan.Keramik punya fleksibilitas

pakai tinggi dan dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah.Selain

kuat, lantai rumah dari bahan keramik juga tidak membutuhkan pemolesan

dan mudah dalam perawatannya. Kesan material keramik adalah hangat.

Saat ini beragam tekstur keramik yang dijual di pasaran, yang secara visual

mirip dengan jenis material lain. Misalnya: keramik bertekstur marmer, granit,

kayu, batu, bata dan sebagainya.

Hasil produksi pabrik tentang mutu keramik dipasaran dikenal istilah “KW”,

banyak toko menyebutnya sebagai singkatan dari “Kwalitas”, artinya dalam (1)

59

satu kotak keramik KW1 berisi keramik kualitas paling baik dan dari pabrik

tidak ada kerusakan atau tidak ada yang cacat (reject), dikenal istilah dari

mulai KW1, KW2, KW3 dan seterusnya. Kadang kw juga menunjukkan presisi

ukuran dan juga kehalusan, misalnya dalam satu kardus/dus kw3 , didapat

kualitasnya lebih rendah, seperti warna tidak sama persis sama, ukuran

berselisih antara satu dengan lainnya.

Jenis keramik yang ada di pasaran berbagai merek, corak serta ukuran,

keramik bila dilihat dari penggunaan bahan dan proses pembuatan dikenal

dalam dalam dua jenis keramik, yaitu; keramaik tradisional dan keramik

modern.

1) Keramik Tradisional; Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat

dengan manual, dan menggunakan bahan alam, seperti kuarsa, kaolin,

yang termasuk keramik ini adalah barang pecah belah (dinnerware),

keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory).

2) Keramik modern; Keramik modern (Fine ceramics advanced ceramic,

engineering ceramic, techical dikenal juga denga istilah keramik halus

ceramic) adalah, keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-

oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO,dll).

Penggunaannya elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan

pada bidang medis.

Berdasarkan perletakkannya, jenis keramik dikenal dalam dua jenis, yaitu:

Keramik Interior dan keramik eksterior. Bila anda belanja ke toko, dan

mencoba konsultasi dengan pemilik took, biasanya akan membedakan

keramik berdasarkan penggunaannya, keramik tersebut mau digunakan di

luar atau di dalam. Hal tersebut lazim ditanyakan, sama halnya kita akan

membeli cat tembok, pemilik toko selalu menanyakan penggunaannya.

Keramik interior senantiasa terlindung dari hujan, dan sinar matahari

langsung, oleh karena itu biasanya digunakan jenis ubin keramik polos atau

dekoratif sesuai dengan fungsi ruang serta kesan yang diharapkan. Khusus

ruang-ruang interior dengan kegiatan menggunakan peralatan yang

menghasilkan panas serta adanya bahan-bahan kimia, seperti laboratorium ,

dapur dan sebagainya maka gunakan ubin keramik yang resisten terhadap

bahan-bahan pewarna, asam-basa, dan lemak, sehingga cairan yang tumpah

60

dilantai dapat dengan mudah dibersihkan dan tidak merusak ubin keramik,

serta resisten tinggi terhadap suhu tinggi. Jenis kermaik yang memenuhi

kualitas tersebutanata lain keramik yang berglazur dan glossy. Sedang untuk

ruang untuk kegiatan basah, seperti kamar mandi, tempat cuci gunakan

keramik berglasur dengan tekstur pada permukaannya, sehingga tidak licin

pada waktu basah dan mudah dibersihkan Keramik dinding juga lazim dipakai

untuk kamar mandi, jenis yang cocok adalah keramik dinding berglasur, kilap

yang resisten terhadap bahan-bahan kimia serta mudah dibersihkan.

Gambar 3-1 : Keramik Lantai

Keramik Eksterior; Untuk lantai eksterior dan sering kena hujan dan sinar

matahari secara langsung disarankan pilih jenis keramik tahan perubaha

cuaca, ditandai dengan daya serap air rendah, permukaan berglazur, tidak

mengkilap (berkesan suram), karena jenis warna kusam tidak sensitive

terhadap abrasi/goresan. Jenis keramik untuuk eksterior dipasaran dikenal

dengan embossed (tidak rata). Khusus untuk tangga baik tangga interior

maupun eksterior digunakan ubin khusus yaitu ubin keramik yang tidak licin,

seperti keramik yang bertekstur atau dapat dipilih juga aksesoris keramik

lantai yang memang khusus untuk dipasang pada anak tangga, yang bernama

bullnose dan stepnose.Tipe ini pada permukaan terdapat granulagranula yang

menimbulkan efek anti slip.

Sifat Keramik, adapun sifat sifat keramik sebagai bahan bangunan, antara lain

yaitu; a) Mudah pecah, Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada

kebanyakan jenis keramik adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada

keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah

dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik bandingkan

dengan piring dari logam atau melamin, pasti keramik mudah pecah,

61

walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis

keramik hasil sintering; dan campuran sintering antara keramik dengan

logam; b) Tahan suhu tinggi Sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri

dari clay, flint dan feldfar tahan sampai dengan suhu 1200 C, keramik

engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000

C.; c) Kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor yang

membuat penelitian tentang keramik terus berkembang; dan d) Keunggulan

keramik antara lain yaitu, kaya akan ragam jenis, corak, tekstur, harga dan

bahan pembentuk (batu alam, granit, marmer), kekuatan fisik tinggi (lebih

tinggi dari parket), warna tahan sangat lama, serta mudah dalam

membersihkannya, permukaannya anti air (daya serap airnya kecil) sehingga

mudah dalam pemeliharaan dan cara membersihkan) dan tahan terhadap

goresan pisau dan juga tahan panas (api).

2.1Pemasangan Lantai Keramik

Sebelum memasang lantai keramik diatas dasar adukan beton, ada beberapa

hal yang harus diperhatiakn dan dilakukan, yaitu menghitung secara akurat

lantai keramik yang dibutuhkan.Kemudian pastikan dasar lantai atau tanah

sudah padat dan rata. Pertama tama buatlah gambar desain pola lantai dan

lajur pemasangan arah horizontal, vertikal atau diagonal luas ruang untuk

membantu menghitung secara detail kebutuhan keramik lebihkan sekitar 5 %

untuk persediaan, bila waktu pemasangan pasang ada yang rusak, dan

62

cadangan apabila ada kerusakan dikemudian hari, disebabkan stok terbatas

dan selang bebrapa waktu kemungkinan tidak diproduksi lagi. Dan pastikan

lantai keramik yang datang dan akan dipasang sesuai kode, ukuran warna

yang dipesan. Perlu diperhatikan juga, sebelum memasang keramik ada

baiknya di rendam dalam air dulu. Hal ini akan membuat keramik menjadi

lebih elastis dan pada saat pemasangan dapat dengan mudah menempel.

Perhatikan kualitas keramik. Jika ia keramik kw 1 maka tak ada masalah,

namun jika ia merupakan kw 2 atau 3 akan susah memasang untuk presisi.

Untuk itu nat keramik harus longgar karena masing-masing keramik memiliki

selisih 0,2-0,5 mm, hingga keramik tidak saling bertubrukan.

Pemasangan keramik sebagai lantai, dapat dilakukan langkah langkah

sebagai berikut;

1) Tumpuk keramik yang akan dipasang dekat dengan pemasangan;

2) Bilaskan semen yang sudah dicampuri air sedikit ke bawah keramik, hal ini

akan membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar lengket.

3) Adukan dan permukaan dasar lantai beton harus benar-benar bersih.

Adukan harus benar-benar homogen atau semen, pasir dan air sudah

sudah diaduk sehingg benar-benar bercampur dengan baiik dan dasar

lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu atau ganjalan-

ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah keramik.

4) Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong

atau bagian dasar yang berongga. Karena keadaan demikian akan

membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa apakah ketinggiannya

sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan

ketinggian lantai.

5) Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat

pada sisi keramiksaat itu juga. Biarkan lantai keramik yang telah terpasang

selama 2 atau 3 hari. Hal ini akan membuat sisa udara yang mengendap

akan keluar melalui bagian nat yang belum ditutup. Setelah itu baru diberi

semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari

kotoran yang mengendap.

6) Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama

2-3 hari. Jangan biarkan lantai keramik akan ambles karena adukan

dibawahnya masih belum kuat untuk dibebani.

63

7) Periksa hasil pemasangan. Periksa kembali semua lantai keramik yang

telah terpasang dengan memukul atau ketukan-ketukan dengan batang

kayu pada permukaan satu lantai keramik, kemudian lakukan pada lantai

keramik berikutnya dan seterusnya. Pastikan dibawah lantai keramik yang

terpasang semuanya padat terisi adukan dan tidak ada yang kopong.

Dalam sebuah areal pemasangan seukuran 3 x 3 m biasanya terdapat 3-5

keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar keramik tersebut dan

ulangi pemasangannya.

8) Membuat Jarak Nat; Menggunakan plastik spacer Cara yang lazim

digunakan untuk menetukan/mengatur jarak nat adalah dengan plastic

spacer yang banyak dijual di toko-toko keramik. Ukurannya bermacam-

macam, memberikan banyak pilihan penentuan lebar nat. Plastic spacer

tersebut ditempatkan disamping (atas), dan dapat dengan muda

dilepaskan dan dipasang kembali. Pemakaiannya sangat fleksibel.

Menggunakan papan kayu Cara lain untuk menentukan lebar nat adalah

dengan menggunakan penanda dari kayu. Lebar nat ditandai dengan

pensil atau yang lainnya. Pemakaian dengan cara ini fleksibel sekali tetapi

dalam aplikasinya mungkin lebih sulit. Pemasangan keramik dinding

biasanya dipergunakan paku yang dipasang benang yang direntangkan

dari satu sisi kesisi berikutnya untuk ketepatan pemasnagan dan

menyeragamkan lebar nat

3. Lantai Marmer

Marmer adalah batuan kristalin kasar yang berasal dari batu gamping atau

dolomit. Marmer yang murni berwarna putih dan terutama disusun oleh

mineral kalsit. Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses

metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan

yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada

batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.

Marmer banyak disukai karena lebih memiliki karakter dan berkelas mewah,

tekstur dan pola yang tidak teratur serta persediaan alam yang terbatas

menjadikan material ini. Material marmer memiliki kesan dingin dan

64

kuat.Kelemahan marmer adalah memiliki pori-pori relatif besar. Marmer yang

berpori-pori relatif besar membutuhkan perawatan ekstra. Hal ini karena

marmer mudah menyerap cairan dan layaknya karpet, meninggalkan noda

jika tidak cepat dibersihkan. Selain mahal harganya, marmer juga mahal

dalam perawatannya dan diperlukan cara khusus untuk membersihkannya.

Pantaslah jika marmer merupakan material lantai yang berkelas dan mewah,

sehingga hanya pengguna yang memiliki dana berlebih yang sanggup

mengaplikasikannya dalam hunian.

4. Lantai Granit

Batu granit, terbentuk  dari hasil pembekuan magma berkomposisi asam

yang membeku di dalam dapur magma, sehingga batu ini merupakan jenis

batu beku dalam, massa jenis  sekitar 2,2 – 2,3 gram/cm3 , warnaputih, abu-

abu, atau campuran keduanya.Batuan ini banyak di temukan di daerah

pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai.Batu

Granit dapat digunakan sebgai ; Batu bahan bangunan, monument, bahan

dekorasi dan bahan tegel.

Material lantai Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum

dan banyak ditemukan, granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh

karena itu banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi. Lantai dengan

material granit merupakan jenis lantai paling keras dibandingkan dengan

lantai marmer maupun lantai teraso. Granit memiliki pori-pori yang lebih rapat,

sehingga memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk dimasuki air dan

kotoran.Granit memiliki kesan dingin dan berkesan kokoh. Batuan granit

diperoleh dari bukit atau gunung granit. Namun sejalan dengan

perkembangan teknologi, saat ini juga telah disediakan granit buatan dengan

motif yang lebih beraneka dan harga yang lebih murah.

5. Lantai Mozaik

Mozaik (mosaic) memiliki bentuk, desain, dan warna yang beragam.Ada yang

berbentuk kotak siku, bulat, kotak lengkung, dan segi enam.Model lainnya

65

berupa kembangan, dekoratif, serta acak.Variasi warnanya sampai ratusan,

mirip dengan color card dari cat.Inilah yang membuat mozaik menjadi bahan

pencitraan elemen rumah. Mozaik bisa menjadi lantai kamar mandi, back

panel dapur, pelapis saniter, hingga dinding dan lantai kolam renang.Selain

pada elemen bangunan, mozaik juga dapat diaplikasikan sebagai aksen pada

sekat ruangan atau sebagai pengikat antar kepingan adalah jejaring berbahan

nilon, mirip benang Jaring berperan sebagai pengikat sekaligus perekat

kepingan mozaik.

Gambar 3-2 : Lantai Mozaik

Selain fungsinya beragam, inovasi mosaic kini terus berkembang dan makin

menawan dari bentuk, warna, bentuk serta motif dan dapat dikombinasikan

dengan bahan lantai lain. Dari pembentukannya, mosaic adalah jenis keramik

tile yang dibentuk dari potongan-potongan keramik berukuran kecil (mosaic),

dalam aplikasinya dirangkai membentuk pola tertentu sesuai dengan desain

yang diinginkan. Mosaic sangat fleksibel untuk diolah menjadi aneka desain,

sesuai dengan berbagai gaya interior, baik minimalis, klasik maupun modern.

Material Mozaik semakin populer untuk mempercantik elemen bangunan.

Mozaik terbuat dari porselen, kaolin, dan bahan khusus. Bahan-bahan khusus

tersebut dioven pada suhu 2.200ºC selama 24 jam.Daya tekannya mencapai

500kg/cm2. Berbentuk kepingan, mozaik dirangkai di atas jaring benang.

Ukuran keping bervariasi, ada yang 18 mm x 18 mm, 25 mm x 25 mm, 28

mm  x 28 mm, 35 mm x 35 mm , juga 50 mm x 50 mm. Masing-masing keping

memiliki tebal 3 mm - 4 mm.Mozaik memiliki bentuk, desain, dan warna

66

beragam. Ada yang berbentuk kotak siku, bulat, kotak lengkung, dan

segienam. Model lainnya berupa kembangan, dekoratif, dan acak.Variasi

warnanya sampai ratusan, mirip dengan color card dari cat.Inilah yang

membuat mozaik menjadi bahan pencitraan elemen rumah.Ia berupa

kepingan yang dapat mengubah tampilan lantai atau dinding menjadi indah.

Memasang mozaik perlu ketelitian, selain butuh nat tipis, berkisar 2mm-3mm,

mozaik juga perlu perlakuan khusus. Berikut ini beberapa pedoman cara

memasang mozaik, yaitu;

a. Siapkan alat dan bahan; Keramik mozaik dengan jumlah yang sesuai

luas bidang (biasanya keramik dijual dalam satu jaring berukuran 40cm

x40cm), 2. Semen instan atau semen berwarna putih, 3. Pengisi nat, 4.

Kape, 5. Trowel, 6. Ember semen, 7. Sikat berbahan nilon

b. Kondisi lantai dan dinding telah diaci rata, kemudian berikan lapisan

semen diatasnya dan ratakan, jangan terlalu tebal Letakkan lembaran

keramik mozaik diatasnya, diamkan selama 1/2 hari Isi antar keping

mozaik dengan nat, buatlah permukaan nat agak melengkung ke

bawah dan tidak terlalu rata agar terlihat lebih indah 30 menit setelah

pengisian nat, bersihkan mozaik dengan lap setengah basah Setelah

nat kering, (sekitar 2 jam) sikat permukaan mozaik, bersihkan dengan

kape jika ada sisa nat yang menempel di keramik

3) Mozaik tidak boleh direndam dalam air. Air dapat merusak dan

menghilangkan lem perekat pada jejaring di balik keping mozaik.

4) Tidak semua tukang keramik dapat memasang mozaik.

5) Nat mozaik cukup kecil berkisar 2mm-3mm. Oleh sebab itu, gunakan

pengisi nat khusus

6. Lantai Kayu

67

Perhatikan Gambar di bawah ini.Rumah-rumah zaman dulu, umumnya lantai terbuat dari kayu, baik itu bentuk kayu bulat atau papan yang di susun di atas balok atau gelagar kayu. Banyak pertimbangan saat itu, salah satunya tentu bahan kayu yang masih melimpah dan murah, contoh rumah model panggung, tentu masih banyak hal yang melatar belakangi keadaan tersebut itu ?

Perhatikan Gambar di bawah ini.Rumah-rumah zaman dulu, umumnya lantai terbuat dari kayu, baik itu bentuk kayu bulat atau papan yang di susun di atas balok atau gelagar kayu. Banyak pertimbangan saat itu, salah satunya tentu bahan kayu yang masih melimpah dan murah, contoh rumah model panggung, tentu masih banyak hal yang melatar belakangi keadaan tersebut itu ?

Pengertian lantai kayu, adalah lantai yang terbuat dari bahan kayu baik itu

kayu solid maupun kayu olahan yang dijadikan sebagai lantai bangunan pada

lantai dasar maupun lantai ingkat. Lantai kayu solid, yaitu dibuat dari bahan

kayu murni yang dibentuk menjadi kepingan papan, balok selanjutnya di

rangkai menjadi lantai. Lantai kayu olahan (engineered wood flooring) adalah

jenis produk lantai berbahan dasar kayu, baik itu berupa kepingan atau

lembaran yang selanjutnya dijadikan lantai. Lantai jenis kayu olahan berasal

dari proses produksi tertentu yang menggabungkan berbagai bahan mentah

seperti partikel kayu, perekat khusus, serta bahan tambahan melalui sistem

manufaktur yang dirancang secara khusus, dan tampilannya juga natural dan

menarik apalgi dipadu dengan jenis bahan lain. Akan tetapi, terdapat

perbedaan yang signifikan antara lantai kayu keras (hardwood) dan kayu

68

Perhatikan Gambar di bawah ini dan pahami.Rumah modern, sekarang ini banyak juga yang menggunakan kayu sebagai lantai, dikenal di pasaran sebagai lantai parkit (parquet), orang menggunakannya tentu bukan karena alasan murah atau bahan kayu masih melimpah. Apa pertimbangan orang zaman sekarang menggunakan kayu sebagai lantai ?, dapatkah kamu memberi pertimbangan atau alasannya?.

Perhatikan Gambar di bawah ini dan pahami.Rumah modern, sekarang ini banyak juga yang menggunakan kayu sebagai lantai, dikenal di pasaran sebagai lantai parkit (parquet), orang menggunakannya tentu bukan karena alasan murah atau bahan kayu masih melimpah. Apa pertimbangan orang zaman sekarang menggunakan kayu sebagai lantai ?, dapatkah kamu memberi pertimbangan atau alasannya?.

lunak (softwood), lantai kayu olahan digunakan secara luas karena harganya

yang lebih terjangkau. Lantai kayu keras terbuat dari kayu pohon non-konifer

seperti kayu, kenari, jati, dan lainnya, sedangkan lantai kayu lunak pada

umumnya terbuat dari kayu pohon konifer seperti kayu pinus. Lantai kayu

sering digunakan karena karakteristik fisik dan mekanisnya yang berbeda

dengan jenis lantai lain seperti dari bahan besi, keramik, marbel, PVC, dan

lain-lain. 

Lantai kayu memiliki dimensi, ketebalan serta ragam yang berbeda, yang tiap

elemennya terbuat dari kayu solid dan diproses dari satu balok kayu. Ukuran

atau dimensi lantai kayu berbeda sesuai dengan kebutuhan dan hasil pabrik

produksinya. Secara umum terdapat tiga macam jenis lantai kayu, yaitu;

1. Papan Strip; Terbuat dari kayu solid dan dimensinya sama

2. Papan Plank; Terbuat dari kayu solid dan dimensinya berbeda, pada

ukuran lebar berbeda-beda

3. Papan Parkit (Parquet); Terbuat dari kayu solid dan olahan yang tipis

yang disatukan menggunakan alat perekat khusus, memiliki pola

tertentu yang artistic dan estetik.

Gambar 3-3: Macam Motif Lantai Kayu

Material lantai kayu, yang paling umum adalah lantai parket (parquette),kata

tersebut berasal dari kata parquetry. Material kayu memiliki kesan hangat dan

alami. Selain berasal dari kayu solid, bahan parket saat ini juga berasal dari

bahan non kayu seperti bamboo. Bila kita memiliki lantai parquet, berarti harus

siap dengan pemeliharaan yang kontinyu dan tidak dapat mengabaikan

adanya rayap yang akan menghabisi kayu-kayu tersebut secara diam-diam.

69

Untuk itu, persiapannyapun harus cukup matang, dan jangan pernah

menumpahkan cairan ke atas lantai Parquet untuk menjaga keawetannya.

Untuk itu lantai Parquet tidak boleh dipel dengan menggunakan air.

Untuk pemasangan kayu sebagai lantai, bila dilakukan di lantai dasar,

biasanya dipasang langsung pada beton dengan menggunakan bahan,

dipersyartkan kandungan kelembapan beton tidak mempengaruhi papan

menjadi melengkung dan memiliki celah (mencegah gapping). Untuk

pemasangan pada lantai bertingkat atau loteng, biasanya menggunakan balok

balok sebagai tempat tumpuan, dan dikenal dalam konstruksi sebagai balok

induk dan balok anak.

Gambar 3-4: Lantai Kayu

7. Lantai dari bahan kayu olahan

Bahan lantai jenis kayu olahan, terdiri dari dua atau lebih lapisan kayu dalam

bentuk papan dan biasanya tidak membutuhkan  finishing (sanding), yaitu

pengampelasan dan penyelesaian setelah pemasangan.  Inti lantai kayu

biasanya terbuat dari konstruksi lapisan kayu yang terdiri dari beberapa kayu

tipis yang direkatkan satu sama lain.  Lantai seperti ini biasanya terdiri dari 2

70

atau 3 lapis, tergantung pada tujuan penggunaannya. Lapisan atas

merupakan kayu yang terlihat ketika lantai sudah terpasang, lapisan

ini direkatkan pada intinya sehingga lantai menjadi stabil, lapisan yang berada

di tengah berfungsi untuk mencegah gapping atau cupping. Bahan lantai kayu

olahan merupakan jenis lantai kayu yang paling umum digunakan karena

biaya pemasangannya yang rendah. Stabilitas lantai dicapai dengan

memastikan bahwa serat kayu pada tiap lapisan berada pada posisi tegak

lurus terhadap lapisan yang berada di bawah dan atasnya.  Kayu tersebut

kemudian distabilkan lagi dengan tekanan diberikan pada intinya secara pada

panjang dan lebarnya.

 

Untuk finishing lantai kayu olahan, biasanya dilakukan pengampelasan untuk

mengkompensasi ketidakseimbangan pada kayu. Sering kali, lantai kayu

diselesaikan dengan menggunakan polyurethane dan minyak atau kombinasi

keduanya. Lantai yang diselesaikan dengan minyak (oil finished floors)

menggunakan minyak murni, untuk Lantai kayu resapan (impregnated wood

flooring) mengunakan resapan akrilik khusus untuk meningkatkan daya tahan

lantai kayu terhadap goresan dan kelembapan.

Beberapa keunggulan Lantai kayu olahan dibandingkan dengan kayu solid, yaitu;

Ukuran dimensi yang presisi

Memiliki pola yang artistik

Pemasangan lebih mudah, dan perbaikan juga lebih mudah.

Selain jenis kayu olahan untuk lantai kayu, dikenal juga jenis lantai laminasi,

lantai vinil dan lantai veneer tetapi tidak diperlakukan sebagai lantai kayu

olahan (engineered wood flooring). Kayu laminasi menggunakan motif kayu

pada permukaannya, namun tidak terbuat dari kayu asli, lantai vinil terbuat

dari plastik yang dibentuk menyerupai kayu, sedangkan lantai veneer

menggunkan lapisan kayu tipis dengan inti yang tediri dari berbagai produk

kayu komposit yang berbeda, dan yang paling umum adalah papan berbahan

dasar kayu seperti MDF, sehingga lantai jenis ini memiliki ukuran lebih besar

dari papan kayu.

8. Lantai Batu Alam

71

Material batu alam juga sering dipakai sebagai bahan lantai, biasanya selain

di lantai, banyak juga dipakai di taman atau ditempel di tembok pagar, dan

dinding pada interior rumah. Pada bangunan, dapat dikatakan lantai

merupakan bagian paling dasar yang menjadi alas bangunan, posisi lantai

yang jarang menjadi perhatian sebetulnya dapat lebih mempercantik dan

membuat ruangan nyaman. Untuk pemilihan lantai tersebut dapat terlihat

artistik maka kenali dulu jenis bahan dan fungsi lantai tersebut, demikian pula

untuk pemilihan serta penggunaan batu alam untuk lantai dimaksud.

Beberapa Jenis lantai dari batu alam  yang dikenal secara umum di pasaran,

yaitu berdasarkan letak, fungsi ruang, dan bahan. Berdasarkan letak ruang,

batu alam untuk lantai dibagi menjadi lantai batu untuk eksterior dan lantai

batu untuk interior.

1) Fungsi Interior; Untuk bagian interior lantai harus menggunakan batu

alam dengan karakter yang membuat ruangan hidup. Penggunaan

batu alam untuk lantai biasanya menggunakan finishing poles

(polished) dimana batu tampak seperti cermin. Jenis batu alam yang

dapat anda gunakan untuk interior adalah Andesit, Marmer, dan granit.

2) Fungsi Eksterior; Untuk bagian eksterior lantai harus menggunakan

batu alam yang berkarakter kuat dan tahan cuaca. Jenis batu alam

yang dapat anda gunakan untuk eksterior adalah Batu Andesit,  Batu

Candi, dan Batu Templek .

72

Gambar 3-5 : Aplikasi Batu Alam Sebagai Lantai Bangunan

Material batu alam juga sering dipakai sebagai bahan lantai antara lain batu

kali lempeng dan batu salagedang. Biasanya selain di lantai, banyak juga

dipakai di taman atau ditempel di tembok pagar, dan dinding pada interior

rumah. Kedua jenis batu ini cukup tahan terhadap cuaca, meskipun mencari

tekstur batu yang kurang lebih seragam tidak mudah, ditambah lagi lebar nat

antar batunya tidak seragam, tapi hal itu justru menambah ruang menjadi

semakin natural.Material batu ini memiliki kesan segar.

Batu alam untuk perlengkapan lantai kamar mandi, selain berfungsi sebagai

fungsi estetika, juga sebagai fungsi kelayakan serta ketahanan akan air.

Kamar mandi dalam satu bangunan, merupakan salah satu bagian penting

dan bagian yang tidak terpiahkan dari komponen lain dari seluruh ruangan

dalam bangunan, terutama rumah tinggal. Desain amar mandi dengan lantai

dari batu alam memberikan kesan sensasi tersendiri, seakan membawa kea

lam segar, alam sejuk bila dipadu dengan orname serta warna yang segar,

terlebih dengan desain batu alam untuk kamar mandi yang dilengkapi dengan

73

berbagai ornament tumbuhan dan kesan kesegaran alam yang rileks

membawa suasana sempurna. 

Penggunaan batu alam untuk kamar mandi yang dipadu dengan kesan alami,

akan membawa kesegaran tersendiri, apalagi dipadu dengan elemen

pelengkap kamar mandi yang lebih unik, antik dan dikombinasi dengan

dinding batu alam, tentu akan lebih fresing. Kamar mandi akan terlihat lebih

luas jika dipasangi batu alam baik dinding maupun lantainya, desain dinding

kamar mandi dengan jenis batu alam, baik itu berupa batu andesit, batu

paras, atau jenis batu lain yang ada di suatu daerah, seperti perpaduan batu

koral dari berbagai bentuk, ukuran serta warna yang diapadu dengann system

peralatan kran air yang manis, yang membawa seaakn berada di wilayah air

pegunungan, tentu akan lebih menarik.

Penggunaan batu alam untuk lantai teras rumah dan carport (Carport adalah

pelataran halaman depan rumah yang menghubungkan pintu pagar depan

rumah dengan teras ataupun garasi) atau taman, juga dapat didesain manis

dan alami, perpaduan batu alam jenis koral, andesit dengan warna serta corak

yang kental tentu menghadirkan suasana yang sempurna. Rumah-rumah

modern di kota-kota besar umumnya memiliki carport sehingga carport

sebagian yang tidak terpisahkan dari rumah. Batu alam dapat di gunakan

untuk berbagai macam desain lantai carport material itu seperti batu andesit,

batu koral, batu templek dan lain sebagainya. Posisi carport/teras umumnya

tidak terlindung dari panas atau hujan sehingga jenis batu yang di pilih harus

tidah mudah berlumut sehingga batu alam dengan karakter keras seperti

dapat menjadi pilihan untuk lantai carport, dan lantai taman atau teras luar.

9. Lantai Karpet

Lantai Karpet yang terbuat dari bahan kain, akan hangat bila digunakan,

umumnya dipakai dan digunakan di rumah untuk bagian kamar tidur dan

ruang keluarga, karpet juga diletakan di area ruang tamu. Lantai karpet bisa

melambangkan kemewahan dari penghuninya, tergantung dari karpet yang

digunakan, semakin mahal akan semakin mewah. Ada banyak alasan

74

mengapa dimasa kini orang memilih lantai yang ditutup oleh karpet. Diantara

alasan itu adalah: sebagai peredam suara, terutama untuk kantor dengan

pegawai-pegawai yang penuh kesibukan. Sementara untuk rumah, sebuah

keluarga yang mempunyai anak kecil akan lebih terasa aman bila memakai

karpet dibanding permukaan lantai yang keras seperti lantai marmer.

Disamping pemasangan yang mudah, banyak model corak, dan warna

perawatannya juga mudah, lantai dengan karpet dipilih karena keindahannya.

Saat ini sudah banyak sekali macam-macam karpet dengan macam-macam

harga sesuai jangkauan kita, yang mampu menambah keindahan ruangan.

Gambar 3-6: Lantai Karpet

Untuk pemakaian diruangan kantor yang banyak orang lalu lalang, disarankan

memakai jenis karpet Tile, sekaligus berfungsi sebagai peredam suara. Karpet

Tile adalah karpet yang sudah dibentuk potongan-potongan seperti lantai

keramik, sehingga pemasangan lebih mudah dan motif bisa disesuaikan

dengan keinginan kita karena bisa disusun dengan arah yang

berbeda.Keuntungan memakai karpet jenis Tile dibanding kapet gulungan

adalah, dengan mudahnya dapat kita bongkar pasang bila kita

menginginkannya. Beda dengan karpet jenis gulungan yang sekali

ditempatkan, akan sulit untuk di pindahkan ketempat lainnya.Material karpet

sering diapaki untuk lantai kantor, dan hotel hotel, lantai dengan berbahan

karpet kelihatan mewah dalam lantai yang luas, apalagi dikombinasi dengan

motif dan warna tertentu.

75

Saat ini penggunaan lantai karpet, banyak digunakan untuk sarana olah raga

seperti untuk lapangan sepak bola, lapangan futsal dan lain sebagainya.

Untuk lapangan futsal ada beberapa jenis karpet yang dikenal, dan biasa

digunakan yaitu :

1) Lantai Karpet Rumput Sintetis

2) Lantai Karpet Vinyl

3) Lantai Karpet Interlocking

Lantai rumput sintetis, jenis rumput sintetis paling banyak digunakan untuk

lapangan futsal karena dengan adanya rumput sintetis, mengurangi

kecelakaaan yang diakibatkan terjatuh, dan juga lebih mudah

perawatannya.Lantai karpet model rumput sintetis dilihat dari jenisnya lebih

dikenal dua macam, yaitu jenis sebagai rumput gajah, dan tipe rumput

jepang. Model rumput gajahsepintas hampir mirip dengan tali raffia, daun

rumput tipe ini lebarlebar, setelah pemakaian selama kurang lebih 1 - 2 bulan

akan pecah menjadi kecil kecil. Kemudian dikenal dengan tipe sebagai rumput

jepang, daun rumput tipe ini kecil-kecil, hampir menyerupai rumput asli dan

lebih natural. Tipe rumput rumput jepang belakangan lebih disukai oleh

masyarakat karena daya tahan nya lebih kuat dan permukaan rumput datar

sehingga lebih enak digunakan.

Lakukan pengamatan pada lapangan badminton di sekitarmu, kemudian buat

satu karangan tentang apa bahan lantai yang digunakan, dan coba buat

analisanya berdasarkan pemahanmu, mengapa demikian.

Panduan:

o Terbuat dari bahan apa lantai lapangan badminton ?

o Apa alasannya ?, beri penjelasan !

76

RANGKUMAN

77

Lantai pada bangunan memiliki berbagai berfungsi, sebagai fungsi

utama yaitu dasar berpijak dalam dan memberikan kenyamanan ketika

berjalan di atasnya, juga sebagai arsitektur ruangan bangunan. Salah

satu fugsi lantai rumah digunakan untuk meletakkan barang-barang

seperti kursi, meja, almari, dan sebagainya serta mendukung berbagai

aktivitas seperti berjalan, duduk di lantai, sampai dengan memberi nilai

estetika suatu ruang dalam bangunan sehingga dapat menambah nilai

jual bangunan tersebut. Kadangkala fungsi lantai, diperlukan untuk

kekuatan, lantai seperti sebuah pabrik atau bengkel yang memikul

serta terjadinya mobilisasi dan demobilisasi peralatan berat, maka

fungsi lantai disini adalah untuk ketahanan atau kekuatan aktivitas

yang berlangsung di ruangan tersebut.

Selain untuk fungsi kenyamanan dan keindahan, lantai dibutuhkan juga

untuk fungsi yang kedap air, sehingga air tidak merembes dari lantai

kamar mandi, demikian juga degan pembuatan lantai untuk saran

olahraga, diperlukan lantai yang kasar, dan membuat orang tenang

melakukan aktivitas olahraga, tdiak licin dan harus benar-benar rata.

Beberapa jenis material lantai dengan beragam karakteristiknya

sebagai pertimbangan aplikasi pada ruang, dikenal di bangunan,

seperti; lantai dari Plesteran (concrete), Keramik, Marmer, Granit,

Mozaik, Kayu, Batu, Karpet dan lain sebagainya. Mungkin banyak lagi

bahan yang bisa digunakan untuk lantai, tergantung kebutuhan dan

bahan apa yang dipakai, karena ada juga orang menjadikan lantai

sebagai bahan seni, sehingga mungkin akan memadukan berbagai

bahan untuk dijadikan lantai yang berniali seni yang tinggi.

Dalam pemilihan bahan lantai sebaiknya disesuaikan pada kebutuhan

fungsi bangunan, dan untuk rumah tinggal dipilih lantai yang memnuhi

persyaratan kesehatan, tidak kotor, tidak licin, lebih bagus bila

lantai kedap air. Jadi Pemilihan material lantai sangat penting, untuk

kenyamnana dan kesehatan.

78

GLOSSARY

Asbes, atau asbestosadalah campuran mineral silikat yang memiliki serat kristal diantaranya asbestiform, fibrosa tipis kristal, theinhalasi dari serat asbes

Atap adalah penutup bagian atas bangunan, yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya.

Atap beton, adalah plat yang terbuat dari bahan beton atau beton bertulang, yang difungsikan sebagi atap dan biasanya merupakan atap datar

Bitumen, material asapal turunan lain

BWG, Berasal dari “Birmingham Wire Gauge” Adalah standar seng galvanis yang digunakan di Indonesia, setelah ada ketetapan dari Departemen Perindustrian, istilah BWG tidak lagi digunakan. Untuk pelat galvanize digunakan istilah Bjls yang artinya baja lapis seng. Apabila pada pelat tersebut terdapat tulisan Bjls 30, itu menandakan bahwa ketebalan pelat tersebut 0,30 mm; Bjls 40 ketebalan pelat tersebut 0,40 mm.

Polycarbonate; Polycarbonate adalah bentuk atap berongga transparan dikenal orang di lapangan sebagi canopy, atap ini berbentuk lembaran yang besar sehingga dimungkinkan untuk luasan yang besar tanpa sambungan.

SNI, adalah Standar Nasional Indonesia

Spandek, jenis atap baja yang dibuat sedemikian rupa seperti halnya seng gelombang namun bedanya spandek ini bentuknya menyudut, dan spandek ini memakai lapisan zinkalume (merupakan perpaduan coating antara, dengan aluminium dan silicon jauh lebih bags dari galvanis).

A. Pendahuluan

Atap adalah penutup bagian atas bangunan, yang berfungsi sebagai penutup

seluruh ruangan yang ada di bawahnya. Secara arsitektur bentuk atap

berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan pemilihan tipe atap

sebaiknya disesuaikan dengan lingkungan setempat dan proporsional

terhadap bangunan pada lingkungan tersebut. Atap harus ditopang konstruksi

yang kuat, jenis konstruksi atap tergantung jenis bahan penutup atap dan

bentuk atap yang akan digunakan.Jenis penutup atap saat ini banyak ragam

baik bahan maupun bentuk, desain serta warna, seperti dikenal secara umum

atap terbuat dari beton, atap seng, atap sirap, atap ilalang, atap genteng dan

lain sebagainya.

Jenis bahan penutup atap merupakan faktor yang sangat mempengaruhi

keserasian atap, dalam pemilihan jenis penutup atap ini ada beberapa kriteria

yang perlu diperhatikan antara lain seperti kondisi iklim setempat, seperti

misalnya untuk daerah panas sebaiknya menggunakan penutpu atap yang

menimbulkan efek sejuk seperti memakai atap genteng, bagaimana dengan

bentuk keserasian atau fungsi dari bangunan tersebut, kemudian bagaimana

dengan ketersediaan bahan penutup atap yang digunakan. Berikut ini adalah

pemilihan atap, yang didasarkan atas pilihan karakteristik lokasi dan jenis atap

yang digunakan;

1) Atap dari bahan bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi

2) Atap yang berfungsi kedap (rapat) terhadap air hujan dan tidak tembus

air

3) Atap yang tahan terhadap perubahan bentuk akibat pergantian cuaca

4) Atap yang memerlukan sedikit perawatan, seperti tidak perlu cat

5) Atap yang tidak mudah terbakar

6) Atap yang memiliki bobot ringan.

7) Atap yang awet dan usian tahan lama.

Kemudian mengenai konstruksi rangka atap yang digunakan untuk jenis atap

genteng, biasanya digunakan rangka atap kuda-kuda. Rangka atap kuda–

kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung

79

beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk dan

jenis penutup pada atap. Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari

rangkaian batang yang membentuk segitiga, dengan mempertimbangkan

berat atap serta bahan penutup atap, maka desain konstruksi kuda–kuda

akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka batang haruslah

merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul

beban yang bekerja pada konstruksi tanpa mengalami perubahan.

Beberapa syarat-syarat konstruksi atap yang harus dipedomani antara lain,

yaitu;

1) Konstruksi atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan terhadap

beban-beban yang bekerja padanya.

2) Pemilihan bentuk atap yang sesuai sehingga menambah keindahan

serta kenyamanan bagi penghuninya.

3) Bahan penutup atap harus sesuai dengan fungsi bangunan tersebut,

dan tahan terhadap pengaruh cuaca.

4) Sesuai dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar.

5) Kemiringan atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan

penutupnya. Makin rapat jenis bahan penutupnya, maka

kemiringannya dapat dibuat lebih landai, seperti bahan dari seng,

kaca, asbes dan lain – lainnya.

B. Jenis Bahan Penutup Atap

Jenis bahan penutup atap sekarang ini banyak ragamnya, kita dengan mudah

menemukan berbagai macam jenis, merek atau tipe yang ada dipasaran. Saat

ini penutup atap merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam

sebuah bangunan, karena selain dari fungsinya, dari segi keindahan pun

terkadang juga perlu diperhitungkan. Penutup atap memiliki bermacam-

macam jenis materialnya, terbuat dari bahan apa dan bagiaman konstruksi

penopangnya, tergantung jenis dan benuknya. Berikut ini kita akan mengulas

berbagai macam material atap yang dapat digunakan untuk penutup

bangunan sesuai dengan desain dan kebutuhannya.

80

1. Atap Dari Bahan Tumbuhan

1.1 Atap Ilalang (Alang-alang)

Pemakaian atap ilalang atau alang-alang

untuk penutup atap suatu bangunan

banyak digunakan dipedesaan. Proses

pembuatannya, setelah dikeringkan,

ilalang dijalin sedemikian rupa

membentuk sisir,atap ilalang ini

dipasang pada atap suatu bangunan dengan cara diikat dengan tali bambu

atau dijepit dengan paku. Ilalang adalah atap yang terbuat dari bahan

tanaman, dalam lapisan yang tumpang tindih. Alang-alang yang dalam

bahasa Melayu sering disebut ilalang di Sumatera banyak terdapat di lahan

kosong, lahan perkebunan, di kebun, di lahan pertanian atau tegalan,

perkembangannya sangat cepat sebab daya produksinya secara generatif

maupun vegetatif amat efisien. Atap alang-alang sangat ramah lingkungan

karena menghasilkan limbah yang sangat kecil, dan sampah pasca

pemakaiannya dapat dikembalikan ke alam menjadi sampah organik. Atap

alang-alang juga menyerap panas matahari dengan sangat ideal sehingga

suhu ruangan dibawahnya menjadi sangat nyaman,sehingga tidak diperlukan

lagi Air Conditioner di dalam ruangan.

Jenis atap Ilalang adalah atap yang dipasang pada bangunan yang berbahan

alang-alang, atap ilalang disebut juga dengan atap alang-alang di daerah

tertentu, atap ini seringkali dipasang untuk membuat suasana yang natural

atau memberikan kesan alami pada bangunan dan selain untuk atap

bangunan rumah tradional atau rumah yang berada di desa, biasanya sering

digunakan pada tempat-tempat yang berhubungan dengan suasana alami,

seperti estetika pada restauran, villa, gazeboo, hotel atau penginapan untuk

memberikan kesan natural dan alami.

Adapun keunggulan jenis penutup atap Ilalang, antara lain adalah;

1) Mudah ditemukan, terutama di daerah pedesaan, dan bahanIni adalah

bahan atap yang paling umum , karena bahan yang tersedia.

2) Ramah lingkungan

81

Kekurangan jenis penutup atap Ilalang, yaitu;

1) Resiko mencegah kebakaran sangat kecil

2) Tidak tahan lama

3) Tidak kedap air

4) Sangat ringan sehingga tidak kuat menahan angin

1.2 Atap Rumbia

Rumbia atau disebut juga (pohon) sagu adalah nama sejenis palma penghasil

tepung sagu , di berbagai daerah di Sumatra dan Sulawesi adalah rumbieu,

rembie, rembi, rembiau, rambia, hambia, humbia, lumbia, rombia, rumpia, dan

diMaluku dikenal sebagai ripia, lipia, lepia, lapia, lapaia, hula atau huda, di

Jawa, ambulung, bulung, (am) bulu, tembulu (Jw.), bhulung (Md.), dan ki ray.

Jadi atap rumbia, adalah atap yang dibuat dari daun rumbia, yang diraju

menyerupai sisir menjadi satu kesatuan yang dapat berfungsi sebagai atap.

Atap Rumbia merupakan karya seni tradisional yang di kerjakan oleh

kalangan penduduk di pedesaaan, dan di tepi pantai, karna bahan bakunya

semua dari bahan alami dan rumbia biasanya tumbuh di rawa-rawa dan di

tepi pantai yang airnya payau. Atap rumbia sangat di butuhkan oleh

masyrakat pedesaan, karna masih bisa terjangkau dengan ekonomi mereka,

tetapi sekarang ini ternyata peminat atap rumbia bukan hanya di pedesaan,

melainkan sudah sampai pusat kota, yang banyak di gunakan untuk atap

gasebo dan rumah makan mewah yang membawa nuansa desa. Proses

pembuatan atap rumbia tidaklah mudah, butuh ekstra keras, bahan dikumpul

lalu di jahit dengan tangan, kemudian di jemur, dan siap untuk di pasarkan,

dan proses ini hanya mengikuti apa yang sudah mereka terapkan, dan itu

sudah standarisasi yang diterapkan turun temurun.

82

Gambar 4-2: Penutup Atap Rumbia

1.3 Atap Ijuk

Gambar 4-3: Atap Ijuk

Penggunaan atap ijuk saat ini

melambangkan bangunan rumah

tradisional, dan karakteristik spesial

yang membedakan arsitektur tradisional

dengan arsitektur modern, selain itu atap

ijuk juga mengandung suatu makna

suasana desa yang alami, penuh

kedamaian.

Enau atau aren adalah jenis pepohonan palma, seperti kelapa (nyiur) dan

merupakan tanaman serba guna. Tumbuhan ini dikenal dengan pelbagai

nama seperti nau, hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk atau ijuk (aneka nama

lokal di Sumatra dan semenanjung Malaya); kawung, akol, akel, akere, inru,

indu (bahasa-bahasa di Sulawesi); moka, moke, tuwa, tuwak (di Nusa

Tenggara), dan lain-lain. Asal muasal kata atap ijuk, karena dibuat dari ijuk

pohon aren, yang dihasilkan sebagai Serat berwarna hitam yang dihasilkan

dari pohon aren ini memang istimewa, karena bisa bertahan hingga ratusan

tahun.

Keistimewaan serat ijuk tidak hanya terletak pada sisi keawetannya saja,

masih ada lagi, serat ini tahan terhadap asam dan garam air laut, artinya ijuk

83

tidak mudah lapuk oleh asam dan garam air laut.Kita dapat melihat orang-

orang Sasak (dan wilayah pesisir di negeri ini) sampai sekarang masih

memanfaatkan ijuk, tidak hanya untuk atap, tapi juga untuk tali. Diketahui juga

ijuk adalah serat alami yang mampu mencegah kerusakan yang diakibatkan

oleh rayap tanah. Sifat ijuk yang elastis, keras, dan tahan air, menyebabkan

bahan alami ini sulit dicerna oleh organisme perusak serngga, seperti

rayap.Aplikasi penggunaan ijuk seklain untuk atap rumah tempo dulu,

sekarang ini banyak digunakan untuk keperluan lain, seperti pembuatan

rumah adat, pembuatan atap untuk villa, pembuatan atap gazebo, dan

penggunaan untuk budidaya ikan.

Dahulu kala, sebelum munculnya berbagai jenis atap modern, orang banyak

menggunakan atap ijuk, bahkan dari jenis atap ilalang, dan rumbia, ijuk adalah

bahan atap yang paling diminati dan tahan lama saat itu, dan merupakan

bahan atap mewah di zamannya. Penggunaan jenis atap ijuk saat ini sudah

tidak seperti sebanyak zaman tempo dulu, sekarang ini penggunaan atap ijuk

sudah pada tahap asesorie, sudah pada penggunaaan atap yang

mengandung estetika, yang banyak digunakan untuk rumah rumah gazebo,

rumah makan dan rumah rumah yang didesain bernuansa desa atau

bernuansa alam.

Pemeriksaan bahan ijuk yang bagus (berkualitas) untuk atap, dapat dilakukan

dengan visual yaitu;

1) Panjang; Bahan ijuk memiliki ukuran ijuk yang panjang, tebal dan

tekstur yang lebih kuat.

2) Lidi; Lidi telah terkelupas dari Ijuk

Biasanya bahan ijuk yang berkualitas, kebayakan di ekspor ke luar negeri.

Bahan ijuk dari pohon nira/enau, selain untuk bahan atap, lidinya juga dapat

dipakai untuk pembuatan sapu lidi atau bahan lain.

Beberapa keunggulan menggunakan ijuk sebagai bahan penutpu atap,

antara lain yaitu;

1) Sejuk; Bisa memberikan efek sejuk di sekitar bangunan

2) Kesan Alami; Bisa memberi kesan alami dan tradisional pada

bangunan

84

3) Kuat: Tahan lama

4) Ramah Lingkungan

1.4 Atap Sirap

Gambar 4-4: Atap Sirap

Atap sirap berasal dari kayu keras, dan

kayu awet, seperti kayu jati, belian, onglen

dan biasanya dari bahan kayu ulin, dan

dikenal juga dengan nama kayu besi atau

kayu bulian.

Di daerah Kalimantan sejak dahulu sudah menggunakan bahan atapsirap,

karena kayu ulin berasal dari daerah Kalimantan dan memiliki ketahanan yang

sangat baik terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan pengaruh air laut.

Selain untuk bahan atap, kayu ulin juga sering diapakai sebagai bahan

bangunan, seperti konstruksi rumah, jembatan, tiang listrik, bantalan kereta

api, dan perkapalan. Bahan atap sirap dibuat dengan cara membelah kayu

yang keras seperti menjadi lembaran lembaran yang mempunyai ukuran

tertentu. Ukuran-ukuran sirap ada beberapa macam seperti :

Ukuran besar : panjang 60 cm, lebar 8 @9 cm dan tebalnya 4 - 5 mm,

atau 1 lembar atap sirap biasanya (p x l x t) = 58 x 6 x 0,3 dan 58 x 6 x 0,5

(cm)

Ukuran kecil : panjang 40 cm, lebar 5 cm dan tebalnya 3 @ 4 mm

Atap sirap dari kayu ulin ini berwarna coklat kehitaman.lembaran tipis tersebut

dikemas dalam ikatan, namun lama kelamaan akan berubah menjadi cokelat

tua kehitam-hitaman. Kelebihan pengunaan bahan sirap adalah bahannya

cukup ringan dan bersifat isolisasi terhadap panas. Kelemahan penggunaan

bahan ini pemasangannya cukup sulit sehingga biaya yang akan digunakan

akan bertambah dan bila lembaran sirap belum cukup kering sudah di pasang

akan berubah bentuk menjadi cekung.

85

Berikut beberapa keunggulan menggunakan Atap Sirap kayu pada bangunan,

yaitu;

1) Bentuknya unik

2) Mudah didapatkan di pasaran

3) Harganya relative murah

4) Kekuatannya 20-50 tahun (sesuai dengan lingkungannya)

Berikut beberapa kekurangan menggunakan Atap Sirap kayu pada

bangunan, yaitu;

1) Jika tidak di proteksi maka air akan cepat menyerap

2) Rentan terhadap rayap

3) Serat-serat kayunya terkadang dimakan oleh burung

4) Kurang kuat terhadap terpaan angin

5) Tidak diproduksi perlembar sehingga dalam pemasangannya

dibutuhkan waktu yang  lama

Telah dijelaskan beberap jenis atap yang dipakai pada bangunan, dimana

fakta sejarah nenek moyang kita menggunakan bahan-bahan dari sumber

alam pohon atau dedaunan untuk dijadikan atap. Seperti dijelaskan di atas

bahan tersebut yaitu; pohon ilalang (alang-alang), daun pohon rumbia, bahan

ijuk dari pohon enau dan pohon kayu. Kesemua bahan jenis penutup di atas,

dengan teknik sederhana, sulam dapat merangkai bahan tersebut menjadi

berfungsi sebagai atap.

Sekarang tugas mu, menemukan fakta di sekitarmu atau menemukan dari

sumber bacaan lain, bahan apa saja sumber daya alam yang dapat dijadikan

bahan atap tanpa melalui proses pabrik atau proses teknologi yang sehingga

berfungsi menjadi atap.

86

Mengeksplorasi, maksudnya adalah mengadakan penyelidikan terutama mengenai sumber alam yang terdapat di suatu tempat.

Mengeksplorasi, maksudnya adalah mengadakan penyelidikan terutama mengenai sumber alam yang terdapat di suatu tempat.

Apa yang telah kamu peroleh dari hasil pengamatan dan pemahamanmu

tentang jenis atap dari sumber pohon atau dedaunan, sekarang kamu

komunikasikan kepada teman, apa yang kamu dapat dan perbincangkan agar

kamu lebih memahaminya.

Atap pada bangunan tradisional pada umumnya merupakan salah satu

karakteristik spesifikasi yang membedakan arsitektur tradisional satu dengan

lainnya, disamping itu, atap juga mengandung suatu makna, dan norma dalam

arsitektur suku (etnis). Proses pemilihan bahan, mulai menebang bahan dan

mengerjakan menjadi bahan atap memiliki pola yang menarik, demikian pula

pada proses pemasangan atap, memiki kaitan-kaitan yang khusus dengan

masalah-masalah kekerabatan dan lingkungan sosial. Jenis bahan penutup

atap yang banyak digunakan pada bangunan tradisional, seperti dijelaskan di

atas, dapat kamu jadikan sebagai bahan ekplorasi ilmiah mu, untuk menggali

dan memahami bahan atap dari sumber alam yang langsung dapat dijadikan

penutup atap.

2. Atap Bahan Logam

2.1 Seng

87

Gambar 4-5 : Atap Seng

memiliki lima isotop stabil. Biji seng yang paling banyak ditambang

adalah sfalerit (sengsulfida), terdapat berbagai jenis senyawa seng yang

dapat ditemukan, seperti seng karbonat dan seng glukonat terdapat pada

suplemen makanan, seng klorida terdapat pada deodorant, seng

pirition terdapat padasampo anti ketombe, seng sulfida terdapat padacat

berpendar, dan seng metil ataupun seng dietil. .

Atap jenis seng sebenarnya dibuat dari lembaran baja tipis yang diberi

lapisan zinc (zincalume) secara elektrolisa. Tujuannya untuk membuatnya

menjadi tahan karat. Jadi, kata seng sebenarnya berasal dari bahan

pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc (zincalume) ini belum

hilang, yang terjadi sekitar tahun ke-30-an. Setelah itu, atap akan mulai bocor

apabila ada bagian yang terserang karat. Seng adalah salah satu sekian

banyak bangunan yang sering digunakan sebagai penutup atap. Ukuran seng

datar yang digalvanisir ukuran tebal yang kurang dari 1 mm dinyatakan

dengan BWG.Ukuran seng gelombang biasa yang digalvanisir berkisar 760

mm x 1830 mm dengan beberapa macam tebal.

Mengenal Sifat fisik seng, Seng merupakan logam yang berwarna putih

kebiruan, berkilau, dan bersifat diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan

seng mutu komersial tidak berkilau, seng sedikit kurang padat

daripada besi dan berstruktur kristal. Seng terdiri dari logam keras dan rapuh,

seng juga mampu menghantarkan listrik dibandingkan dengan logam-logam

lainnya, seng memiliki titik lebur (420 °C) dan tidik didih (900 °C) yang relatif

88

Seng (Belanda: zink), atau timah adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan magnesium, hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah di bumi, dan

rendah. Jika seng terkena air hujan yang banyak mengandung garam akan

mudah berkarat, lagipula oleh jatuhnya air hujan akan menimbulkan suara

yang gaduh, serta tidak bersifat isolasi panas maupun dingin artinya bila

udara di luar panas atau dingin maka dalam ruangan akan terasa lebih panas

atau dingin. Kelebihannya bobotnya ringan, harganya murah, untuk

memasangannya mudah sekaligus dapat menghemat biaya.

Gambar 4-6 : Penutup Atap Seng

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan atap seng, antara lain yaitu;

1) Kelebihan; Pemasangan cepat dan mudah, ringan, penggunaan rangka

atap sediki.

2) Kekurangan; Sifatnya yang menahan panas kurang, mudah berkarat,

kurang menarik secara penampilan dan mudah terhempas angin, mudah

penyok.

2.2 Atap spandek (Spandex)

Atap spandek, jenis atap baja yang dibuat sedemikian rupa seperti halnya

seng gelombang namun bedanya spandek ini bentuknya menyudut.secara

prinsip hampir mirip dengan atap seng gelombang biasa, namun karena

bentuknya menyudut terkesan lebih manis. hal yang membedakan lain adalah

jenis pelapis yang dipakai. Atap seng gelombang memakai lapisan seng

sedangkan spandek ini memakai lapisan zinkalume.

89

Gambar 4-7 : Atap Spandek Pada Bangunan Rumah

Atap spandek terdiri dari jenis atap gelombang besar dan gelombang kecil

yang banyak diaplikasikan pada bangunan pabrik, perkantoran, gudang, dan

jenis atap spandek panjangnya dapat dipesan sesuai dengan permintaan.

Bahan dasar yang dipergunakan untuk material Atap Spandek  antara lain,

baja lapis zinc (zincalume) yang merupakan baja lembaran lapis logam

paduan dengan komposisi Aluminium dan Seng. Komposisi ini memberikan

perlindungan yang prima sehingga Atap Spandek cocok untuk berbagai

aplikasi bangungan dan manufaktur. Baja lapis zinc (zincalume) memiliki

lapisan resin jernih yang membuat permukaannya mudah di cat, mencegah

goresan dan bercak tangan, dan lapisan pasivasinya menjamin

permukaannya yang keperak-perakan tetap terjaga, tampilannya yang

mengkilap memberikan daya pantul cahaya dan panas yang tinggi. Daya

tahan panasnya mencapai 315 derajat celcius tanpa mengalami perubahan

warna pada permukaannya, sehingga sangat cocok dipergunakan untuk atap

bangunan gudang, pabrik maupun bangunan yang besar/luas, lapis zinc

(zincalume) memberikan usia pakai 2 hingga 6 kali lebih lama dibandingkan

dengan baja lapis Galvanis pada aplikasi yang sama. 

Untuk lebih memahami, jenis, model dan ukuran ata spandek berikut ini

disampakan data teknis, bentuk, ukuran daari atap spandek yang ada di

90

pasaran. Perlu di ingat, bahwa atap jenis ini tidak semua toko menjual, oleh

karena itu untuk penggunaan perlu pemesanan terlebih dhulu di toko atau

agen yang menjualnya.

Spesifikasi data atap spandek bermacam macam tergantung pabrik yang

memproduksi jenis atap tersebut. DI bawah ini dapat dilihat spesifikasi salah

satu atap spandek yang ada di jual di pasaran (sampel produk), yang memiliki

panjang 6-7 meter:

Bahan : Baja zincalume

Tebal : 0,30 – 0,35 – 0,45 mm, dan 0,50 mm

Panjang : Standar 6-7 meter

Lebar : 600mm, 672 mm, 720mm, 730mm, 750mm, 760mm, 780mm,

800mm, 30mm, 890mm, 925mm, 935mm, 960mm, 1000mm,

1040mm dan 1060mm

91

Gambar 4-8 : Beberapa Model Atap Spandek (Sampel Produk)

92

Berikut ini dapat dilihat data teknis, spesifikasi tentang ketebalan beserta data

berat masing-masing jenis atap spandek per kilogram panjang dan luas, yang

diambil dari salah satu produk yang beredar di pasaran.

Spesifikasi Atap Spandek “XX”

Nama Produk   : “XX”

Bahan Dasar    : Baja Hi-Ten G550, & Baja Soft G300

Sumber Bahan : Zincalume AZ 150, Abadi AZ 100

Lapis Lindung   : Zinc-Aluminium; Prepainted Zinc-Aluminium 150

gr/m2, Prepainted Zinc-Aluminium 100 gr/m2

Warna             : Colorbond, Pelangi, Gemilang

Gelombang     : 5 Gelombang

Lebar Effektif   : 750 mm

Tebal standar  : 0.20 mm BMT atau 0.25 mm TCT

0.25 mm BMT atau 0.30 mm TCT

0.30 mm BMT atau 0.35 mm TCT

0.35 mm BMT atau 0.40 mm TCT

0.40 mm BMT atau 0.45 mm TCT

0.45 mm BMT atau 0.50 mm TCT

Panjang         : Ukuran sesuai kebutuhan, Maksimal 12 m

Tabel : Data teknis spandek tebal dan berat

(Thickness after Coated)

93

3. Atap Genteng

3.1 Genteng tanah tradisional

Jenis bahan penutup atap genteng tradisional terbuat dari bahan dasar tanah

liat melalui proses percetakan dan pembakaran sampai sempurn, ini

disebabkan karena bahan ini mempunyai daya tolak panas, dingin , tahan

lama, tidak memerlukan banyka perawatan serta harganya relative murah.

Genteng tanah liat tradisional banyak digunakan pada bangunan-bangunan

yang ada di daerah tropis maupun daerah yang berhawa lembab, di dsa desa

di sekitar pulau Jawa jenis penutup atap genteng sudah popular sajk dahulu.

Genteng jenis ini biasa sering disebut genteng S karena mempunyai

penampang pelintang seperti huruf S. genteng S mempunyai ukuran :

1) Panjang : 28 – 36 cm

2) Lebar : 20 – 25 cm

3) Tebal : 0,8 – 1 cm

4) Dalam lengkungan : 4 – 5 cm

Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya, dalam ilmu

konstruksi disebut dengan struktur rangka atap atau konstruksi rangka atap,

pemasangan genteng ini dipasang pada atap miring.Genteng menerapkan

sistem pemasangan saling mengunci dan mengikat (inter-locking), dan

biasanya pemasangan dimulai dari paling bawah. Warna dan penampilan

genteng ini akan berubah seiring waktu yang berjalan. Biasanya akan tumbuh

jamur di bagian badan genteng.

Adapun keunggulan jenis penutup genteng tanah liat tradisional, antara lain

adalah;

a) Mudah didapat

b) Kuat menahan air hujan

c) Murah harganya

d) Kedapa air dan anti rayap

Kekurangan jenis penutup atap genteng tanah liat tradisional, yaitu;

a) Mudah ditumbuhi jamur dan lumut

b) Mudah retak

94

c) Dalam pemasangannya membutuhkan waktu yang lebih banyak

karena bentuknya yang dicetak satu persatu.

d) Tidak cocok untuk bangunan didaerah yang bersalju

3.2 Genteng Keramik

Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah lia, namun genteng ini

telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya.

Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari

lumut. Umurnya bisa 20 – 50 tahun. Aplikasinya sangat cocok untuk hunian

modern di perkotaan, dengan permainan atap genteng berbagai macam

model/bentuk atap.

Gambar 4-9 :AplikasiAtap Genteng Keramik Pada Bangunan

Adapun keunggulan jenis penutup Genteng Keramik, antara lain adalah;

a) Bentuknya sudah lebih modern

b) Kedap air dibandingkan atap tanah liat tradisional

c) Kuat dibandingkan genteng tanah liat tradisional karena telah melalui

proses finshing, dan tahan lama 20-50 tahun

d) Mengkilat, karena bagian luarnya dicat. Sehingga rumah terlihat apik

e) Mudah didapatkan di pasaran

f) Sesuaidi daerah panas maupun basah (hujan)

g) ukurannya lebih besar dari genteng biasa sehingga bisa menghemat

Kekurangan jenis penutup atap Genteng Keramik, yaitu;

95

a) Dalam pemasangannya membutuhkan waktu yang lebih banyak

karena bentuknya yang dicetak satu persatu.

b) Tidak cocok untuk bangunan didaerah bersalju

c) Terkadang cat yang digunakan untuk melapisi genteng terkelupas,

sehingga pada bagian gentengnya ditumbuhi lumut.

3.3 Genteng Beton

Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya

bahan dasarnya adalah campuran utama beton, yaitu campuran semen PC

dan pasir, kemudian diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan

kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama,

tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga

40tahun.

Gambar 4-10 :Berbagai Tipe Atap Genteng Beton

Bentuk atap beton, hampir sama dengan bentuk genteng pada umumnya,

hanya saja berbagai produsen memproduksi genteng beton dengan

model/tipe dengan karakteristik masing-masing, baik itu bentuk, warna dan

spesifikasinya. Untuk aspek komersil, produsen genteng beton membuat cirri

dan keunggulan khusus, seperti dirancang khusus dengan bobot yang relatif

ringan, warna yang menarik, model atau tipe genteng, seperti tipe S, M, atau

96

tipe plat vertical, plat batu, dan lain lain tergantung produsen yang member

nama sesuai dengan karakteristik masing-masing produksi.. Berbagai cara

guna menarik dan merangsang konsumen agar membeli genteng beton yang

di variasi dengan model cekungan, warna, atau kemudahan pemasangan.

Perlu dipahami, bahwa setiap genteng memiliki kelebihan dan kekurangan,

begitupun dengan genteng beton, beberapa karakteristik genteng beton yang

dapat menjadi panduan pemeriksaan visual, yaitu:

1) Bobot; Genteng beton lebih berat dibandingkan genteng keramik;

2) Presisi; Genteng Beton memiliki tingkat presisi yang lebih baik,

dikarenakan proses pembuatan genteng beton tidak mengalami

pembakaran sehingga kemungkinan deformasi pada genteng sangat

kecil, selain itu desain genteng ini memungkinan proses pemasangan

lebih cepat.

3) Harga; Harga genteng beton relatif lebih murah dibandingkan dengan

genteng keramik, karena isi/m2 genteng beton lebih sedikit

dibandingkan genteng keramik

4) Warna; Warna genteng beton mungkin tidak sekuat warna genteng

keramik berglazur, karena genteng beton umumnya mengalami

pewarnaan dengan menggunakan cat minyak atau coating, tetapi

beberapa produsen ada yang mengklaim dapat menghasilkan coating

yang tahan lama. Perbedaan harga karena perbedaan warna genteng

hampir tidak ada, hanya kualitas coating/cat yang mebedakan harga

dari genteng beton, jadi kita dapat lebih fleksibel menyesuaikan warna

dengan selera kita tanpa mengganggu budget awal.

5) Daya serap air; Genteng beton juga lebih mudah/rentan terhadap

rembesan untuk pemakaian jangka panjang, apalagi jika coating/cat

nya sudah terkelupas, hal ini akan berpengaruh pada beban atap pada

saat hujan karena pada kondisi ini daya serap genteng terhadap air

sangat tinggi.

6) Model; Model banyak tipe, khususnya model flat lebih cocok dengan

desain minimalis, hal in dikarenakan bentuk dan desain genteng ini

murni flat dan lebih presisi.

97

Gambar 4-11 : Spesifikasi Genteng Beton Model M (Sampel)

Selain dari karakteristik diatas kita dapat melihat dari sisi proses pembuatan

genteng itu sendiri, pada genteng beton yang memiliki bahan dasar campuran

beton. yang proses pengeringannya bergantung pada persenyawaan antara

semen sebagai perekat dengan campuran beton. ditambah dengan press

mesin pada saat pencetakan yang menjadi faktor utama kepadatan beton dari

pada genteng itu sendiri.

Gambar4-12 :Spesifikasi Genteng Beton Model Flat (Sampel)

Beberapa kelemahan, jenis penutup Genteng beton, antara lain adalah;

1) Tidak memiliki proteksi jadi jika terkena hujan dan panas lebih cepat

berjamur dan lumut

2) Harganya lumayan mahal

3) Untuk menyusun genteng beton lebih lama

4) Tidak cocok di daerah yang bersalju

5) Bobot, berat sehingga memerlukan rangka atap yang kuat

98

3.4 Genteng Aspal (Bitumen)

Bahan aspal dikenal sebagai bahan atau material yang bersifat viskos atau

padat, berwarna hitam atau coklat, yang mempunyai daya lekat (adhesif), dan

mengandung hidokarbon yang dihasilkan dari minyak bumi (aspal alam) dan

terlarut dalam karbondisulfida. Aspal telah digunakan selama ribuan tahun

sebagai bahan waterproofing karena sifatnya yang mampu menyesuaikan

terhadap fluktuasi suhu, dan dapat bersifat sebagai perekat, sebagai filter

karna sifat yang cair pada suhu tertentu dapat mengisi rongga yang kosong

dan bersifat kedap air (waterproof).

Gambar 4-14 :BerbagaiBentuk Atap Genteng Aspal (Bitumen)

Berbeda dengan genteng yang dikenal umum, seperti genteng beton atau

tanah liat, genteng aspal masih belum banyak dikenal orang, dan di pasaran

juga masih jarang, dan pengguna juga masih sedikit. Genteng ini terbuat dari

campuran bubuk kertas, serat organik, resin, dan aspal, genteng ini memiliki

bobot lebih ringan dibandingkan dengan genteng tanah liat, beton, atau

keramik, bobotnya sekitar 4 kg/m2, tentu lebih ringan dibandingkan dengan

99

Bahan meterial yang satu ini terbuat dari campuran lembaran bitumen yaitu turunan aspal dan bahan kimia lain, di pasaran sering juga genting jenis ini disebut dengan genteng bitumen atau atap bitumen.

atap genteng yang berat satuannya bisa mencapai 4 kg-8 kg. Bobot yang

ringan ini dapat menjadi salah satu keunggulan genteng aspal, dengan bobot

yang ringan, konstruksi atap pun dihemat. Selain itu genting ini sangat lentur

dan tahan air, karena kita ketahui bahwa spal berfungsi sebagai waterproofing

hingga membuat atap tahan bocor.

Teknik pemasangan genting ini sama seperti memasang sirap pada

umumnya, genteng aspal ini adalah sirap versi modern, pemasangannya

sama dari bawah ke atas. Bentuk genteng aspal atau atap bitumen

bermacam-macam, tergantung pabrik yang produksi, di pasaran ditemui

berbagi bentuk atap bitumen, yaitu;

1) Atap Bergelombang, bentuknya seperti seng gelombang;

2) Atap Datar, bentuknya seperti atap sirap, atau berbentuk lembaran;

3) Atap Genteng, bentuknya seperti atap genteng.

Gambar 4-15 :BentukAtap Genteng Aspal (Bitumen) Model Singel

Berbagai pabrik di Indonesia telah memproduksi genteng jenis ini, dengan

model, ukuran serta warna yang beragam. Genteng aspal bitumen ada yang

dikombinasi dengan bahan berbagai macam yang tujuannya memperkuat

serta memperindah tampilan, seperti kombinasi material fiber dan aspal, dan

kombinasi dengan batuan berwarna yang menghasilkan paduan warna serasi.

Prodk genteng seperti ini, menghasilkan genteng yang flexible, dapat

dipasang dalam berbagai bentuk dan ragam motif. Pemasangan atap dapat

dipasang dalam kondisi kemiringan yang ekstrim.Kemudian ada berbagai

model juga yang diproduksi oleh pabrikan, seperti model datar bertumpu pada

multipleks yang menempel pada rangka, multipelks dan rangka dikaitkan

100

dengan bantuan sekrup. Ada juga model genteng aspal yang dilem ke papan,

untuk jenis kedua, model bergelombang, ia cukup disekrup pada balok

gording.

Adapun keunggulan jenis penutup Genteng Aspal (bitumen), antara lain

adalah;

1) Kekuatan; Tahan terhadap api, air, suhu dan rayap;

2) Pemasangan; Kemiringan pemasangan dapat dipasang pada

kemiringan yang landai 22,5° sampai 90°, mudah dan praktis

pemsngannya;

3) Warna; Memiliki warna yang beragam, serta terlindungai anti pudar

dan anti jamur;

4) Bobot; Bobot ringan dibanding genteng keramik dan beton.

Beberapa kelemahan, jenis penutup Genteng Aspal (bitumen), antara lain

adalah;

1) Harga mahal;

2) Sulit didapat di setiap toko;

3) Tidak cocok digunakan didaerah panas

3.5 Genteng Metal

Genteng metal terbuat dari lembaran metal

yang diproses degan bahan pelapis, pada

permukaan bagian atas dilapisi dengan butiran

pasir dan aspal yang direkatkan, kemudian

difinishing dengan cat, dan dibentuk seperti

genteng, dengan ukuran tertentu.

Ukuran genteng metal, bervariasi, ada yang dibuat lebih besar dari genteng

tradisonalt, yakni sekitar 60–120 cm, dengan ketebalan 0,3 mm. Pemasangan

genteng ini tidak jauh beda dengan genteng dari tanah liat, karena memiliki

ukuran yang lebih lebar maka dapat mempercepat waktu pemasangan pada

sebuah bangunan. Genteng jenis ini biasanya memerlukan sekrup untuk

pemasangannya agar tidak mudah terbawa angin karena bobotnya yang

ringan. Pilihan warna genteng metal yang tersedia sangat variatif dan

101

menarik, kombinasi warna atap dan dinding bangunan dapat menciptakan

estetika dan arsitektur yang indah.

Gambar 4-17 : Komposisi Bahan Genteng Metal (Sampel Pabrikan)

Teknik pemasangan genteng metal pada prinsipnya sam dengan

pemasangan genteng tradisonal atau genteng keramik, bedanya terdapat

pada perekatan/pemakuan, dimana biasanya dilekatkan menggunakan

sekrup, paku, atau pengunci khusus. Bentuknya lembaran, mirip seng,

genteng ini ditanam pada balok gording rangka atap, menggunakan sekrup.

Bentuk lain berupa genteng lembaran. Pemasangannya tidak jauh berbeda

dengan genteng tanah liat hanya ukurannya saja yang lebih besar. Ukuran

yang tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan

panjang antara 1.2-12m.Karena ukurannya lebih lebar dan ber variasi, tentu

letak dan kedudukan konstruksi pendukung, seperti reng akan berbeda

jaraknya, misalnya untuk ukuran lebar 80 cm dan panjang 77cm akan

menyesuaikan. Pemasangan akan lebih cepat, karena lembaran yang lebih

luas, teknik penempelan dilakukan dengan cara menempatkan genteng di

atas reng yang telah disiapkan, kemudian tempelkan menggunakan paku. Ada

pemasangan genteng jenis ini yang lebih praktis, karena pabrik sudah

melengkapi dengan pengunci khusus atau paku, di samping ukurannya yang

lebar dan panjang sesuai produk/pesanan, akan mempercepat proses

pengerjaan. Pada pemasangan genteng metal yang harus diperhatikan

adalah bagian atas dan bawah genteng tidak sama, sehingga perlu

102

diperhatikan posisinya. Sehingga perlu diperhatikan pemasangan lembaran

pada sayap kanan dengan pemasangan lembaran pada sayap kiri. Cara

pemotongan genteng metal hanya dapat dilakukan dengan memakai gunting

besi, dan lihat posisi yang dipotong untuk bagian atas genteng dimana

gording terpasang.

Berikut beberapa keunggulan menggunakan genteng metal pada bangunan,

yaitu;

1) Kekuatan; Dilapisi bahan anti karat, pasir dan tahan terhadap api, air,

suhu dan rayap;

2) Pemasangan; mudah dan praktis pemasangannya karena berbentuk

lembaran perpaduan seng dengan genteng;

3) Warna; Memiliki warna yang beragam dan tahan lama;

4) Bobot; Bobot ringan dibanding genteng tradisonal, keramik dan beton;

5) Teknologi baru yang membuat genteng tidak menimbulkan panas dan

tidak mudah terbakar.

6) Dilapisi bahan anti lumut sehingga tidak perlu khawatir untuk

mengecet ulang yang tentunya memerlukan biaya tambahan

Gambar 4-18 : Aksesoris Bahan Genteng Metal (Sampel Pabrikan)

103

Berikut beberapa kekurangan menggunakan genteng metal pada bangunan,

yaitu;

1) Mahal bila dibandingkan dengan bahan genteng tradisonal dan seng;

2) Pemasangan tidak rapi akan menimbulkan efek tambal dan tidak indah

dilihat;

3) Kemampuan insulasi panas dan kebisingan yang ditimbulkan pada

waktu hujan, masih belum sebaik genteng keramik dan genteng beton;

4) Menyerap panas.

4. Atap Beton

Atap beton, adalah plat yang terbuat dari bahan beton atau beton bertulang,

yang difungsikan sebagi atap dan biasanya merupakan atap datar. Banyak

digunakan pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer.Atap beton

memiliki bobot yang berat, oleh karena itu untuk pembuatan perlu

perencanaan oleh ahli untuk perhitungan konstruksi akibat beban beban yang

dipikul serta pengaruh gaya-gaya yang bekerja. Banyaknya kasus runtuhnya

konstruksi pembuatan plat beton pada bentangan yang panjang dan luas,

dikarenakan perencanaan yang kurang teliti. Konstruksinya yang kuat

memungkinkan untuk mempergunakan atap ini sebagai tempat beraktifitas

seperti menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot atau aktivitas lain

yang dapat dipikul oleh konstruksi.

Pemsangan plat beton yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah

12 cm, dengan menggunakan tulang besi beton 2 lapis, menggunakan besi

beton diameter 10 mm berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, dan

diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Untuk plat

beton yang difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7 cm dengan

tulangan besi beton 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat

atau 20 cm, diambil nilai yang terkecil, sebagai bahan referensi tebal plat 7 cm

maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm.

Akan tetapi penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok

diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm

berjarak 10 cm. Kemudian untuk plat konsol (cantilever) lebar bentang yang

direkomendasikan maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur

104

dihitung oleh ahli dibidangnya, hal ini untuk mencegah runtuh dan tidak

kokohnya plat beton.

Kebocoran pada atap beton sering sekali terjadi, untuk itu perlu perencanaan

yang teliti dan perlu pengawasan pada pengecoran dan pemakaian

waterproofing pada lapisan atasnya. Untuk mencegah kebocoran, keruntuhan,

dan berfungsi melindungi ruangan dari panas matahari dan hujan pembuatan

atap beton harus memenuhi syarat-syarat yaitu yang ditentukan. Dalam hal

ini dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan atap merupakan penentu berhasil

atau tidaknya pekerjaan atap seperti bocor atau tidaknya bangunan atap.

Pelaksanaan pekerjaan atap beton, secara teknis terbuat dari beton bertulang,

dimana pekerjaan terdiri dari dua bagian, yaitu pekerjaan adukan beton dan

pekerjaan pembesian (tulangan) beton.

Susunan campuran adukan untuk atap beton harus kedap air, artinya

perbandingan campuran yang digunakan biasanya diambil 1 PC : 1 1/2 PS : 2

1/2 KR oleh tukang di lapangan disebut campuran beton kental. Pemakaian

air dalam adukan beton untuk bangunan atap hendaknya diambil secukupnya

saja artinya paling banyak terbatas pada sifat adukan beton dapat dikerjakan

dan tidak boleh memakai air yang berlebih-lebihan yang dapat mengakibatkan

adukan beton menjadi sangat cair. Pada adukan beton yang sangat cair

dapat mengakibatkan beton setelah menjadi keras akan dapat dengan mudah

ditembus oleh air. Air yang digunakan untuk adukan beton harus air tawar dan

bersih atau memenuhi syarat penggunaan air sebagai campuran beton,

demikian pula bahan tambahan pasir dan krikil harus juga bersih dari segala

kotoran. Hal ini dimaksudkan agar mutu beton dapat terjamin baik terhadap

kekuatan maupun terhadap sifat tahan tembus air (kedap air).

Berikut beberapa keunggulan menggunakan Atap Plat Beton, pada bangunan,

yaitu;

1) Kekuatan;kekuatannya sangat besar, karena merupakan campuran

pasir,krikil,semen dan air

2) Bobot; Bobot berat

3) bahan-bahan penyusunnya mudah di dapatkan di pasaran

105

4) Model atap datar sehingga pada bagian atap bisa dilakukan aktivitas

lain (menjemur,menaruh pot,dll)

5) Tahan terhadap hempasan angin

6) Bisa digunakan di daerah panas dan hujan

Berikut beberapa kekurangan menggunakan Atap Plat Beton, pada bangunan,

yaitu;

1) Harga bahan-bahan lebih mahal

2) Waktu pembuatan dan pengeringannya relative lama

3) Sering terjadi kebocoran pada plat beton, jadi harus di proteksi dengan

waterproofing pada bagian atas plat.

4) Jika kurang perawatan maka akan tumbuh jamur dan lumut

5.  Atap Kaca

Pemakaian atap kaca semakin popular untuk mendapatkan penerangan alami

dalam rumah pada siang hari. Biasa dipakai pada bagian rumah yang tidak

mendapatkan cahaya langsung dari jendela atau sebagai aksen yang

melengkapi design sebuah rumah. Penggunaan atap kaca pada area depan

bangunan, atau teras bangunan menjadi area yang modern, sebagai tempat

bersantai dan menikmati pemandangan di sekitar  tanpa harus berpikir

tentang cuaca yang ada baik hujan ataupun sinar matahari. Bentuknya pun

bermacam macam, ada yang berbentuk lembaran kaca atau genteng kaca

sesuai kebutuhan, dan tersedia dalam berbagai warna, walaupun tampaknya

kaca bening masih merupakan pilihan terpopuler saat ini. Sebuah atap kaca

dengan warna yang terang dapat menambahkan sentuhan individualitas dan

gaya untuk, rumah kantor atau toko. Sedangkan untuk model dam macam

atap, dapat dipilih jenis serta model atap datar, atap pelana, melengkung, flat

memanjang dan kombinasi dengan bahan penutup atap lain yang banyak di

jual di pasaran, dan tersedia dalam berbagai ukuran dan gaya permukaan.

Penggunaan atap kaca biasanya diaplikasikan pada atap carport atau

ruangan yang membutuhkan sinar alami dan cahaya segar, namun jika kita

menginginkan sesuatu yang berbeda, kita bisa menggunakannya pada ruang

lain, seperti kamar mandi. Mengaplikasikan atap kaca pada kamar mandi

dapat memberikan sensasi yang unik, hal lain pastikan bukaan pada kamar

106

mandi dapat mengakomodasi sirkulasi udara yang optimal, juga panas yang

masuk melalui atap kaca. Dalam pemasangannya, kita harus memperhatikan

beberapa pedoman agar tahan cuaca, gunakan kaca berketebalan minimal

10mm. Konstruksi atap sebaiknya landai, dengan kemiringan sekitar 2-3

derajat, rangka bisa terbuat dari besi pelat siku dengan jarak antar batang

penahan kaca sekitar 50cm. Perawatan kaca jenis ini sangat mudah, cukup

dengan membersihkannya secara rutin dengan air dan gosok kaca

menggunakan lap yang direndam cairan sabun.

Berikut beberapa keunggulan menggunakan Atap Kaca, pada bangunan,

yaitu;

1) kedap air

2) bisa digunakan di daerah panas dan hujan

3) bagian rumah dapat tersinari matahari secara alami

4) tidak perlu menyalakan lampu di siang hari

5) hemat listrik

6) bebas rayap

7) tahan terhadap hempasan angin

8) mudah didapatkan di pasaran

Berikut beberapa keunggulan menggunakan Atap Kaca, pada bangunan,

yaitu;

1) jika malam hari tidak bisa di tutup dan tidak akan berguna

2) harganya mahal

3) tidak bisa di daur ulang

6. Atap Polycarbonate

Atap Polycarbonate dikenal orang di lapangan sebagi canopy, atap ini

berbentuk lembaran yang besar sehingga dimungkinkan untuk luasan yang

besar tanpa sambungan. Polycarbonate adalah bentuk atap berongga

transparan yang biasa digunakan untuk atap garasi, tempat jemuran, penutup

atap kanopi, gazebo, carport, skylight, bahkan atap jembatan penyeberangan.

Perencanaan atap polycarbonate sudah sangat bervariasi dan bisa

digabungkan dengan berbagai material lain seperti kayu, besi, beton dan

107

sebagainya. Atap polycarbonate ini menjadi pilihan untuk membuat atap

carport karena cepat pemasangannya, murah, dan tidak sulit seperti

pembuatan konstruksi atap lainnya. Pada dasarnya konstruksi atap

polycarbonate adalah konstruksi atap ringan karena bobot polycarbonate

sangat ringan. Pemasangan polycarbonate mudah dan cepat, namun

harganya memang lebih mahal dari atap-atap lainnya.

Pemeriksaan visual untuk memilih kualitas polikarbonat (polycarbonate)

adalah dengan menekan kuat dengan jari penampang berongga pada

lembaran polikarbonat, jika berkualitas jelek maka konstruksi berongga

polikarbonat yang ditekan tadi tidak akan kuat menahan tekanan jari

('penyok'). Pemeriksaan dengan cara pada beberapa merk polikarbonat yang

berbeda lebih disarankan lagi anda lakukan test ini pada polikarbonat dengan

harga yang termahal dan pada harga yang termurah untuk lebih jelas melihat

perbedaannya. Dipasaran ada beberapa macam merk polycarbonate,

diantaranya ; Lexan, Twinlite, Starlite, Solarlite, Carbolux, Lexan Carboron,

GE, Molydex, X-Lite, Cladian Plast, dan masih banyak lagi merk lainnya.

Gambar 4-19 : Bentuk Atap Polycarbonate

Berikut beberapa keunggulan menggunakan Atap polycarbonate, pada

bangunan, yaitu;

1) Bahan material yang kuat dan kokoh serta ringan

2) Dapat meredam radiasi matahari, dan dapat digunakan di daerah

panas dan hujan

108

3) Flexible, Dicetak dalam bentuk lembaran sehingga dapat dengan

mudah dipakai jika luasan yang diperlukannya besar

4) Lebih cepat dalam pemasangannya

5) Mudah didapatkan dipasaran

6) kedap air

7) Modelnya simple dan elegan untuk penutup atap maupun pagar

8) Tersedia berbagai warna, bahkan ada yang transparan

Berikut beberapa kekurangan menggunakan Atap polycarbonate, pada

bangunan, yaitu;

1) Mahal

2) Digunakan pada bangunan tambahan seperti flapon

3) Terdapat unsur plastic sehingga sulut di daur ulang

7. Atap Asbes

Asbes atau asbestosadalah campuran mineral silikat yang memiliki serat

kristal diantaranya asbestiform, fibrosa tipis kristal, theinhalasi dari serat

asbes. Asbes menjadi semakin populer di kalangan produsen dan

pembangun pada saat ini karena penyerapan suara, kekuatan tarik rata-rata,

dan ketahanan terhadap panas, listrik dan kerusakan kimia.  Asbes yang

digunakan dalam beberapa produk untuk tahan panas, dan di masa lalu

digunakan pada oven listrik dan kabel kompor listrik untuk

perusahaan insulasi listrik pada suhu tinggi, dan di dalam bangunan untuk

yang tahan api dan isolasi sifat, kekuatan tarik fleksibilitas, dan ketahanan

bahan kimia.Aplikasi yang lebih modern dari asbes memanfaatkan ketahanan

kimia dan sifat penguat serat untuk menghasilkan produk asbes semen yang

diperkuat termasuk pipa, lembaran, dan herpes zoster yang digunakan dalam

konstruksi bangunan.

Beberapa jenis asbes seperti aktinolit, amosite, anthophyllite, crocidolite,

tremolite, dan cempaka, dan jenis yang dikenal sebagai amfibol memiliki

serat yang sangat kuat dan kaku, dan dapat ber efek pada bahaya kesehatan.

Serat asbes Amphibolic dapat menembus jaringan tubuh, terutama di paru-

paru, dan akhirnya menyebabkan tumor untuk berkembang.Jenis asbes,

109

chrysotile, dikenal sebagai serpentin. Serat nya jauh lebih lembut dan lebih

fleksibel daripada asbes amphibolic, dan efeknya lebih kecil pada jaringan

tubuh. Sepertinya saat ini banyak orang sudah mengetahui bahwa atap rumah

yang terbuat dari bahan asbes merupakan bahan bangunan yang dapat

menimbulkan penyakit, sisi risiko ini menjadi pertimbangan kelemahan atap

asbes. Tetapi pertimbangan lain, karena bahan atap asbes mempunyai

banyak keuntungan, diantaranya, seperti bahannya ringan, tidak mudah rusak

atau jebol, rumah menjadi lebih terasa sejuk karena sifat asbes yang tidak

menyerap panas dari matahari dan tentunya juga harganya yang cenderung

lebih murah dibandingkan bahan bangunan, kemudian mudah di dapat karena

hampir semua toko bahan bangunan menjualnya.

Gambar 4-20 : Konstruksi Rangka Atap Asbes Gelombang

Atap asbes yang baik adalah yang diproduksi sesuai dengan Standar

Nasional Indonesia, dan ketetapan perdagangan di Indonesia, setiap produksi

yang standar harus memiliki ciri logo SNI pada setiap lembarnya.

Pemeriksaan visual atap asbes, seperti permukaan yang licin, warna, bentuk

dan tinggi gelombang yang seragam, mempunyai keseragaman warna,

bentuk dan tinggi gelombang yang seragam, tidak cacat atau bocor.Atap

asbes saat ini banyak digunakan untuk bangunan-bangunan yang luas,

maupun bangunan rumah sederhana, seperti gudang, pabrik, sekolah dan

rumah rumah di pedesaaan.

110

Gambar 4-21 : Urutan Pemasangan Atap Asbes Gelombang

Sepesifikasi asbes yang dapat dijelaskan, adalah seperti berikut ini;

ukuran panjang standard, 300, 2.700, 2.400, 2.100, 1.800 mm, dan

Panjang yang dibuat atas pesanan 1.500, 1.200, 1.000 mm

Lebar efektif 1.000 mm

Lebar keseluruhan1080 mm

Tebal 6 mm

Jarak gelombang 145 mm

Tumpangan samping 80 mm

Tinggi gelombang 50 mm

Berat rata-rata :Lembaran pada kelembaban normal 13 kg/m, Lembaran

yang dijenuhkan 15,5 kg/m

Teknik pemasangan atap asbes, bahwa pada gelombang-gelombang

lembaran atap pada kedua belahan harus tepat pada satu jalur. Baris atas

harus di cut dalam hubungannya dengan nok paten gelombang.

Berikut ini adalah contoh spesifikasi atau data teknis, asbes gelombang yang

diperoleh dari sample produk sebuah pabrikan.

Tabel Data Teknis Atap Asbes Gelombang

111

Adapun keunggulan jenis penutup atapAsbes, antara lain adalah;

a. Tahan panas

b. Mampu meredam suara

c. Anti rayap

d. Kedap air

e. Mudah didapatkan di pasaran

f. Harganya murah

Kekurangan jenis penutup atap Asbes, yaitu;

a. Terdapat bahan mineral Amosite dan crocidolite yang dapat

menyebabkan penyakit paru-paru

b. Dapat menyebabkan penyakit kulit akibat serat-serat yang ada pada

asbes

Gambar 4-22 : Tumpangan Lebar da Penempatan Paku

112

Gambar 4-23 : Tumpangan Panjang

Gambar 4-24 : Posisi Pemasangan Atap Asbes Gelombang

Pada pemasangan seng asbes, semua tumpangan akhir harus terletak diatas

gording atau kayu dan paku pancing/sekrup terletak pada as tumpangan.

Sedangkan tumpangan samping 80 mm satu gelombang, jarak maksimum

antara gording dengan gording 1250 mm, tetapi jarak yang sebenarnya

tergantung panjang lembaran dan tumpangan akhir yang dikehendaki.

Pemasangan pada gording kayu untuk lembaran yang tidak rangkap

digunakan sekrup galvanisir 90 x 6 mm dengan ring metal yang digalvanisir

berbentuk segi empat juga ring karet. Bila lembaran rangkap digunakan

sekrup 100 x 6 mm dengan ring metal dan ring karet sebaiknya ring karet di

sekat dengan asbes seal. Pada waktu pengeboran lubang untuk pemasangan

113

sekrup lebih besar 2 mm dari pada diameter sekrup, pemasangan pada

gording besi menggunakan paku pancing diameter 6 mm. Panjang paku

pancing 90 mm lebih panjang dari pada tingginya profil gording dan panjang

ulir minimum 40 mm untuk menerima ring dan mur. Disamping itu juga harus

menggunakan ring metal segiempat yang di galvanisir dengan ring karet dan

asbesseal.

Pada pemasangan aksesoris, seperti nok, untuk nok stel gelombang,pasang

semua rol dalam dahulu dengan susunan dari kanan kekiri baru kemudian di

susun rol luar dengan sayap menghadapkebelahan atap lain. Pada

tumpangan nok tak perlu dipotong (mitre cut), kemudian rol dalam harus

terpasang baik, sebelum rol luar, kencangkan sekrup melalui puncak

gelombang ke 2 dan 6. Pada Nok stel rata, dapat distel sudutnya dengan

sayap yang rata cocok untuk semua atap dengan kemiringan sampai

30º.Sangat cocok untuk jurai pada atap piramida, panjang efektif1000 mm,

lebar sayap 225 mm, tebal 6 mm. Pemasangan model nok ini harus disekat

dengan adukan semen dan pasir, pada jarak 50 mm dari tepi sayap rata nok.

Pasang dahulu rol dalam baik-baik baru rol luar kencangkan sekrup melalui

puncak gelombang ke 2 dan ke lembaran atap.

Pada nok paten gelombang, cara pemasangannya, bahwa pada gelombang-

gelombang lembaran atap pada kedua belahan harus tepat pada satu jalur.

Baris atas harus di mitre cut dalam hubungannya dengan nok patent

gelombang. Selanjutnya seperti pada nok yang lain pemasangannya. Pada

nok gigi gergaji, ini dapat distel dengan sayap gelombang, sayap vertikal rata

dan penutup ujung, nok Ini dapat dipakai untuk atap gigi gergaji kemiringan

terbesar 30º. Kemudian panjang efektif sayap bergelombang 1000 mm,

panjang efektif sayap rata 1700 mm, lebar sayap bergelombang 300 mm,

lebar sayap rata 300 – 450 mm dan tebal 6 mm.. Memasangnya harus dari

sayap yang bergelombang dan harus diskrup ke gording paling sedikit 3 buah

perlembar, penutup ujung gergaji ini dibuat disesuaikan terhadap panjangnya

sayap rata dari nok gigi gerigi.

Pada pemasangan konstruksi penutup asbes, dilakukan pedoman sepert

beriktu ini;

114

1. Penutup saluran bergelombang; Pemasangan Letaknya penutup saluran

dibawah deretan atap sehingga lidah menyentuh bagian dalam dinding

talang

2. Penutup ujung atas bergelombang; Sekrup dipasang melalui puncak

gelombang ke 2 dan ke 6 -Sambungan pada penutup ujung mundur 1

gelombang untuk menghindari penumpukan ketebalan lembaran.

3. Penutup sisi; Digunakan sebagai penghubung dinding vertikal dengan

lembaran atap yang arah puncak gelombangnya sejajar dengan dinding

vertikal.

Panjang efektif 2400 mm

Ukuran luas 75 x 250 x 50 mm

Tebal 6 mm

Bila sisi yang 50 mm tak dapat menyentuh gelombang (lekuk) atap

misalnya mengganggu lebih baik dipotong/dikurangi.

Pada lisplang, dipersyaratkan seperti berikut ini;

1) Lisplang siku-siku; Lisplang untuk penghubung sudut atap dan

dinding. Panjang efektif2400 mm, Sayap rata 200 x 200 mm Tebal

250 x 250 mm Tebal 6 mm

2) Lisplang lengkung; Panjang efektif 2400 mm, Ukuran bagian225 x

100 x 25 mm, Tebal 4 mm

JURAI

Pada atap perisai, pertemuan antara bidang atap yang merupakan garis

miring menyudut disebut jurai bubungan miring.Pertemuan dari kedua bidang

yang menjorok kedalam disebut dengan jurai dalam atau jurai talang. Apabila

kita melihat suatu gambar tampak atas dari suatu rencana atap, maka

panjang jurai luar ataupun dalam belum merupakan suatu garis atau panjang

yang sebenarnya disini sangat penting sekali, untuk memesan kayu yang

diperlukan untuk jurai tersebut. Untuk mencari panjang sebenarnya dari balok

jurai pada prinsipnya digunakan dengan cara rebahan ataupun putaran seperti

dalam pelajaran ilmu proyeksi .

JURAI DALAM

115

Gambar 4-25: Jurai Dalam

Jurai dalam keadaannya berlawanan dengan jurai luar. Pada jurai luar air

mengalir dari jurainya tetapi pada jurai dalam air justru mengalir ke jurainya

untuk itulah pada jurai dalam harus dipasangi talang. Konstruksi jurai dalam

prinsipnya sama dengan jurai luar. Pemasangan balok diagonal agak sulit

sebab untuk mendapat tumpuan kedua ujung balok pincang tidak mudah,

jalan satu-satunya disunatkan/dihubungkan dengan balok atap yang terdekat.

Sedang untuk menghindari kesulitan pertemuan antara kuda-kuda dan bagian

bawah balok jurai dalam, maka letak kudakuda digeser 20 – 25 cm dari sudut

tembok. Pada jurai dalam bobot penutup atap menekan gording-gording serta

berusaha untuk memisahkan, maka disini perlu tumpuan untuk mencegah hal

tersebut. Pada ujung gording dibuatkan pern pendek 1 – 1,5 cm setebal

gording dan lebarnya ½ lebar gording, kedua sisi samping jurai dibuat takikan

berbentuk jajaran genjang, pen menyesuaikan bentuk ini. Diatas balok jurai

dalam dipasang papan tebal 2 cm untuk alas seng yang pada kedua sisinya

dibatasi reng.Seng biasa digunakan ialah jenis BWG 32.Papan talang dapat

dipasang pada titik usuk atau rata ataupun diatas usuk ataupun diatas usuk

tanpa takik.

C. Model Atap

116

Moodel atau bentuk atap akan menambah nilai keindahan dan artistik dari

bangunan itu..Desain model atap merupakan bagian yang berperan penting

dalam keindahan bentuk bangunan bahkan kadang kala atap menjadi suatu

ciri khas dari sebuah bangunan atau ciri khas daerah tertentu . Oleh karena itu

arsitek sering kali membuat bentuk atap yang aneh atau lain dari pada yang

lain. Bentuk bangunan arsetekturnya sangat dipengaruhi desain atap yang

dibuat, berbagai bentuk atau model atap saat ini banyak digunakan dalam

desain rumah, pada saat ini dikenal orang yang lagi trendi adalah model atap

minimalis.Untuk lebih mengenal bentuk atau model atap, berikut ini

ditampilkan model-model atap bangunan.

1 Atap Pelana

Gambar 4-26: Atap Pelana

Model atap pelana sangat sederhana, bidang atap initerdiri dari dua sisi yang

bertemu pada satu garis pertemuan yang disebut bubungan. Pada desain

rumah dengan gaya tradisional ataupun modern, atap pelana ini juga cocok.

Desain dari atap pelana tersebut memiliki kemiringan sekitar 35 derajat,

kemiringan tersebut dapat menciptakan daya serap radiasi dan panas dari

matahari amat bagus, juga guyuran dari hujan akan segera dengan mudah

mengalir. Bidang atap teridiri dari duasisi yang bertemu pada satu garis

pertemuan yang disebut bubungan, selain itu dalam pengerjaannya atap

pelana membutuhkan bahan yang sedikit karena konstruksinya lebih

sederhana, membuat proses pengerjaan atap pelana jadi lebih cepat.

117

2 Atap Perisai (Limas)

Gambar 4-27 : Atap Limas

Model atap perisai (limas) merupakan pengembang dari atap pelana, berupa

bidang yang miring pada semua sisinya, dan terbentuk dari dua bidang

segitiga dan dua bidang trapesium.Sudut yang digunakan pada atap perisai

sekitar 30 derajat - 40 derajat.Bidang atap teridiri dari dua sisi yang bertemu

pada satu garis pertemuan yang disebut dengan bubungan. Model atap ini

cukup sederhana, karena itu banyak dipakai untuk bangun bangunan atau

rumah sederhana di desa maupun di kota, karena bentuknya yang sederhana,

gampang membuatnya dan biayanya ekonomis. Bahan yang sering dipakai

pada atap model ini, adalah bahan yang berbentuk lembaran seperti asbes,

seng dan sebagainya.Model seperti ini dipilih dimaksudkan agar tidak banyak

diperlukan pemotongan atap untuk membuat sudut jurai luar.

Keunggulan dalam pemakaian atap perisai itu hampir semua dinding luar

terlindung dari panas terik matahari dan air hujan karena bentuknya yang

miring pada semua sisinya, dan arah angin yang menerpa rumah dibelokkan

ke atas sehingga mengurangi resiko kerusakan struktur dan kebocoran

berupa rembesam air, tetapi struktur dan konstruksinya lebih kompleks,

dibutuhkan perencanaa dan perhitungan yang lebih rumit dan lebih teliti.

Jumlah penutup atap yang cukup banyak mengakibatkan banyaknya

sambungan atap yang menimbulkan resiko kebocoran lebih besar.

3 Atap Datar

118

Gambar 4-28 : Atap Datar

Model Atap datar, dari segi pembuatannya paling sederhana, demikian juga

penampakannya, atap ini biasanya terbuat dari bahan beton yang di bentuk

atau di cor langsung di tempat. Kerugian pemakaian atap jenis ini bagi rumah

tinggal adalah kurang mampu mengalirkan air sehingga peluang bocor, akibat

genangan air yang tertahan.Risiko seringnya atap model datar ini bocor atau

rembes, maka pengerjaan adukan dan ketika pengecoran memrlukan ke hati-

hatian dan pengawasan oleh ahli di bidangnya.Atap datarbisaanya digunakan

untuk bangunan bertingkat, balkon yang bahannyabisa dibuat dari beton

bertulang, untuk teras bahannya dari asbes maupun sengyang tebal.Agar air

hujan yang tertampung bisa mengalir, maka atap dibuatmiring ke salah satu

sisi dengan kemiringan yang cukup.

4 Atap Sandar

Gambar 4-29: Atap Sandar

Model atap sandar biasa digunakan untuk bangunan bangunan tambahan

misalnya; selasar atau emperan, namun sekarang atap model ini juga dipakai

untuk rumah rumah modern. Atap sandar biasa disebut dengan atap tempel,

119

umumnya terdiri atas dua bidang atap miring, bagian tepi atasnya bersandar

atau menempel pada tembok bangunan. Konstruksi bentuk atap sandar

menggunakan konstruksi setengah kuda kuda untuk mendukung balok

gording, dan kemiringan atapnya dapat diambil 30 derajat atau 40 derajat bila

memakai bahan penutup dari genteng. Untuk bahan penutup dari semen

asbes gelombang dan seng gelombang kemiringan atapnya dapat diambil 20

derajat atau 25 derajat, yang pada pemasangannya tidak memerlukan reng

5. Atap Mansard

Model atap ini terdiri dari

dua atap yang terlihat

bersusunatau bertingkat.

Atap mansard jarang

digunakan untuk bangunan

rumah zaman sekarang ini,

dahulu juga hanya di bangun oleh pemrerintah Belanda, karena model atap

ini, adalah model atap dahulu ketika zaman penjajahan, yang dipengarhi

model dari eropah.

6. Atap Menara

Gambar 4-31 : Atap Menara

7. Atap Setengah Bola ( Kubah )

120

Model atap menara hamper sama dengan atap tenda, bedanya atap menara puncaknya lebih tinggi sehingga kelihatan lebih lancip. Model atap ini banyak kita jumpai pada bangunan gedung khusus,seperti bangunan atap gereja, atap menara masjid dan lain – lain.

Bentuk atap melengkung setengah bola. Model atap ini banyak kita jumpai pada bangunan gedung khusus, seperti bangunan atap gereja, atap menara masjid dan lain – lain.

Gambar 4-32 : Atap Kubah

8 Atap Piramida

Gambar 4-34 : Atap Piramida

9. Atap Gergaji

Gambar 4-35: Atap Gergaji

121

Bentuk atap ini terdiri lebih

dari empatbidang yang

sama bentuknya. Bentuk

denahpada bangunan

dapat segi 5, segi 6, segi 8

dan seterusnya

Model atap ini terdiri dari dua bidang atau lebih atap yang tidak sama

lerengnya. Atap ini biasanya digunakan untuk bangunan besar/luas, seperti

bangunan pabrik, gudang atau bengkel

10 Atap Tradisional (Daerah)

Gambar 4-36 : Atap Tradisional

122

123

GLOSSARY

Anisotrop, adalah sifat yang berbeda setiap arah, sementara isotrop adalah sifat yang sama ke segala arah

Elastis atau elastisitas adalah kemampuan sifat suatu benda kembali ke bentuk awalnya

Gording, adalah balok melintang yang berada di atas kaki kuda-kuda menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia

Gaya tarik, adalah aksi menarik suatu batang, dan akibatnya batang ini cenderung menjadi meregang atau bertambah panjang.

Gaya Tekan, adalah aksi mendorong suatu batang, akibatnya batang ini cenderung untuk memperpendek atau menekan batang tersebut.

Homogen, adalah terdiri atas berbagai unsur yang sama, dan homogen (homogeneous), yaitu keadaan suatu kumpulan, misalnya jaringan atau larutan yang keadaan unsur-unsur penyusunnya serba sama

Jurai, adalah pertemuan sudut atap, jurai dibedakan menjadi jurai dalam dan jurai luar

Kaso/Usuk, adalah balok/bilah kayu yang melintang diatas gording, berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannya ke gording

Konstruksi atau struktur atap, adalah konstruksi bagian bangunan yang menahan atau mengalirkan beban-beban dari atap, konstruksi atau struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka atap.

Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap, penutup atap harus mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama kejadian hujan

Reng, adalah bilah/batang (kayu) yang melintang di atas kasau/kaso dan berfungsi sebagai tempat menempatkan posisi genteng

A. Pendahuluan

Pengertian konstruksi atau struktur atap adalah konstruksi bagian bangunan

yang menahan atau mengalirkan beban-beban dari atap, konstruksi atau

struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka

atap berfungsi menahan beban dari bahan penutup atap sehingga umumnya

berupa susunan balok dari kayu/bambu/baja secara vertikal dan horizontal,

kecuali pada konstruksi atau struktur atap dak beton. Berdasarkan posisi

konstruksi inilah maka muncul istilah gording, kasau dan reng.Susunan

rangka atap dapat menghasilkan lekukan pada atap (jurai dalam/luar) dan

menciptakan bentuk atap pada bangunan. Kemudian penopang rangka atap

adalah balok kayu yang disusun membentuk segitiga dan disebut dengan

istilah kuda-kuda, dna konstruksi yang berada dibawah rangka atap fungsinya

untuk menyangga rangka atap. Pengaku bagian atas kuda-kuda disangkutkan

pada balok bubungan,sementara kedua kakinya dihubungkan dengan kolom

konstruksi atau struktur untuk mengalirakan beban ke tanah, melalui balok

dan kolom

Konstruksi atap dengan penutup atap genteng dan seng untuk konstruksi atau

struktur, pada umumnya, atap terdiri dari tiga bagian utama yaitu struktur

penutup atap, gording dan rangka kuda-kuda. Rangka atap, yang terdiri dari

kuda-kuda, gording, usuk dan reng, beban-beban atap akan diteruskan ke

dalam fondasi melalui kolom dan atau balok.Komponen atap yang memiliki

profil paling kecil dalam bentuk dan ukurannya, posisinya melintang diatas

kasau. Kemudian reng berfungsi sebagai penahan penutup atap (genteng dan

lain-lain), fungsi lainnya adalah sebagai pengatur jarak tiap genteng agar rapi

dan lebih terikat, ,dan jarak antar reng tergantung pada ukuran genteng yang

akan dipakai.

Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari rangkaian batang yang

membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan

penutup atap, maka konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama lain.

Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk

yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya

124

tanpa mengalami perubahan. Oleh karena itu dalam pembuatan konstruksi

atap harus memperhatikan syarat-syarat yang diberlakukan untuk konstruksi

atap sesuai SNI.

Berikut adalah pedoman atau syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam

penentuan konstruksi rangka atap, yaitu;

1) Konstruksi atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan

terhadap beban-beban yang bekerja padanya.

2) Bentuk atap dapat menambah keindahan bangunan.

3) Bahan penutup atap harus sesuai dengan fungsinya, tahan terhadap

pengaruh cuaca., bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi,

Rapat terhadap air hujan dan tidak tembus air, bersifat isolasi terhadap

panas, dingin dan bunyi, dan tidak mudah terbakar.

4) Kemiringan atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan

penutupnya. Makin rapat jenis bahan penutupnya, maka

kemiringannya dapat dibuat lebih landai, seperti bahan dari seng,

kaca, asbes dan lain lainnya.

5) Bobot ringan dan mempunyai kedudukan yang kokoh setelah

dipasang.

6) Awet.

B. Konstruksi Rangka Atap

Konstruksi rangka atap adalah suatu bentuk konstruksi yang berfungsi untuk

menyangga penutup atap yang terletak di atas kuda-kuda. Penutup atap

adalah bagian paling atas bangunan yang memberikan perlindungan bagian

bawahnya terhadap cuaca, panas, hujan dan terik matahari. Fungsi rangka

atap yang lebih spesifik adalah menerima beban oleh bobot sendiri, yaitu

beban kuda-kuda dan bahan pelapis berarah vertikal kemudian

meneruskannya pada kolom dan pondasi, sertadapat berfungsi untuk

menahan tekanan angin muatan yang berarah horizontal. Jenis rangka atap

yang biasa ditemui di rumah-rumah adalah jenis rangka atap dari bahan kayu,

namun belakangan ini marak penyedia konstruksi atap berbahan baja ringan.

125

Kayu yang biasa digunakan untuk konstruksi rangka atap berbeda-beda

tergantung daerahnya. Jenis-jenis kayu tersebut antara lain: Kayu meranti,

Kayu merawan (sumatera) atau, damar putih (Kalimantan), Kayu mersawa

atau tenam (Palembang) atau keruing, sesawa (Riau), Kayu sintok/kapur

(Kalimantan Tenggara), Kayu berangan/tunggeureuk/saninten/ kihiur (Sunda),

dan lain sebagainya. Penggunaan bahan baja ringan sekarang ini sudah

masuk ke desa-desa, diyakini Struktur baja ringan mempunyai kelebihan

dalam hal umur pakai dan kekuatan, memang mempunyai perilaku yang

berbeda dibandingkan dengan struktur kuda-kuda kayu. Struktur kuda-kuda

baja ringan memiliki dimensi yang lebih tipis dibandingkan kuda-kuda kayu,

mulai dari ketebalan 0,75 mm hingga ketebalan 1 mm.

Perhitungan kuda-kuda rangka baja ringan amat berbeda dengan kayu, yakni

cenderung lebih rapat, semakin besar beban yang harus dipikul, jarak kuda-

kuda akan semakin pendek. Baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik yang

tinggi yaitu sekitar 550 MPa, kekuatan tarik dan tegangan untuk rangka atap

ini untuk mengkompensasi bentuk atap baja yang tipis. Ketebalan baja ringan

untuk atap ringan berkisar dari 0,4mm – 1mm. Untuk struk rangka atap, profil

baja ringan yang biasa digunakan adalah profil C sebagai komponen struktur

utama, profil U biasanya untuk reng, dan profil-profil tambahan lain seperti

talang, dan sebagainya.

Berikut ini gambar beberapa rencana atap (denah), rencana rangka atap, jenis

konstruksi rangka atap untuk bahan genteng, dan seng, serta gambar detail

susunan rangka penutup atap.

126

Gambar 5-1: Sketsa Denah Atap Limas

127

Gambar 5-2 : Denah Atap dan Potongan Kuda-kuda

128

Gambar 5-3: Susunan Struktur Konstruksi Atap

Perhatikan susunan konstruksi atap pada gambar di atas, susunan dari

bagian atas bertuturt-turut adalah; 1) Penutup atap, 2) Balok reng, 3) Balok

Kaso, 4) Gording, dan terakhir 5) Kuda-kuda. Dari susunan konstruksi atap

tersebut, jelas diketahui bahwa penutup atap menggunakan jenis penutup

atap yang ukurannya relatif kecil dapat menggunakan jenis genteng.

Selanjutnya perhatikan detail gambar di bawah ini

Gambar 5-4: Susunan Genteng dan Kaso Gording

129

Gambar 5-5: Detai Susunan Rangka Atap Genteng

Perhatikan susunan konstruksi atap pada gambar di bawah ini, bahan

konstruksi adalah kayu, susunan dari bagian atas bertuturt-turut adalah; 1)

Balok gording, dan 2) Kaki kuda-kuda. Dari susunan konstruksi atap tersebut,

jelas diketahui bahwa penutup atap menggunakan jenis penutup atap yang

ukurannya relatif besar atau luas, dapat menggunakan jenis seng, asbes,

polycarbonate, dan spandek.

Gambar 5-6: Susunan Kaki Kuda-kuda dengan Gording

130

Gambar 5-7: Rencana Rangka Atap dan Penempatan Gording

131

Gambar 5-8 : Denah Atap

132

Gambar : Isometri Rencana Aangka Atap

Gambar 5-9: Rencana Aangka Atap Baja RIngan

133

1. Struktur Rangka Atap

Pengertian struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan atau

mengalirkan beban-beban dari atap. Struktur atap terbagi menjadi rangka atap

dan penopang rangka atap, rangka atap berfungsi menahan beban dari bahan

penutup atap sehingga umumnya berupa susunan balok-balok (material kayu,

baja, beton,dll) secara vertikal dan horizontal –kecuali pada struktur atap dak

beton, angka atap ini maka muncul istilah konstruksi atau struktur lain, seperti;

gording, kasau/kaso dan reng. Susunan rangka atap dapat menghasilkan

lekukan pada atap (jurai dalam/luar) dan menciptakan bentuk atap tertentu.

Penopang rangka atap adalah balok kayu yang disusun membentuk segitiga,

disebut dengan istilah kuda-kuda. Kuda-kuda berada dibawah rangka atap,

fungsinya untuk menyangga rangka atap. Sebagai pengaku, bagian atas

kuda-kuda disangkutkan pada balok bubungan,sementara kedua kakinya

dihubungkan dengan kolom struktur untuk mengalirakan beban ke tanah.

Secara umum dikenal 4 jenis struktur atap yaitu: struktur dinding (sopi-sopi)

rangka kayu, kuda-kuda dan rangka kayu, struktur baja konvensional, struktur

baja ringan, selain itu itu ada pula struktur dari bahan beton yang biasa

digunakan untuk atap datar, dan kombinasi dari berbagai material, seperti

kombinasi baja dengan beton.

1.1 Penutup Atap

Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap, penutup atap harus

mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama

kejadian hujan. Sifat tidak rembes ini diuji denganpengujian serapan air dan

rembesan. Struktur penutup atap merupakan struktur yang langsung

berhubungan dengan beban-beban kerja (cuaca) sehingga harus dipilihdari

bahan-bahan yang kedap air, tahan terhadap perubahan cuaca. Struktur

penutup yang sering digunakan antara lain; genteng, asbes, kayu (sirap),

seng, polycarbonat, plat beton, dan lain-lain. Pada bab terahulu telah

dijelaskan bahan atap, serta fungsi atap itu sendiri.

Penutup merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan sehingga

terciptalah ambang atas yang membatasi kita dari alam luar. Ada berbagai

134

pilihan penutup atap dengan pilihan bentuk dan sifat yang berbeda. Dua faktor

utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya adalah faktor

keringanan material agar tidak terlalu membebani struktur bangunan dan

faktor keawetan terhadap cuaca (angin,panas,hujan). Faktor lain adalah

kecocokan/keindahan terhadap desain rumah. Ukuran dan desain dari

penutup atap juga memberi pengaruh pada struktur, misalnya konstruksi

kuda-kuda, ukuran reng, dan sudut kemiringa serta desain bentuk atap yang

sekarang ini dikenal dengan atap minimalis.

1.2 Reng

Reng merupakan bilah/batang (kayu) yang melintang di atas kasau dan

berfungsi sebagai tempat menempatkan posisi genteng, sedangkan ring balok

diletakkan di bagian puncak dinding dan berfungsi sebagai pendukung balok

kuda-kuda. Reng yang berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm

dengan panjang sekitar 3 m. Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap

danmeneruskannya ke usuk/kaso. Pada atap dengan penutup dari

asbes,seng atau sirap reng tidak digunakan. Reng akan digunakan pada

atapdengan penutup dari genteng. Reng akan dipasang pada arah tegaklurus

usuk dengan jarak menyesuaikan dengan panjang dari penutupatapnya

(genteng).

1.3 Kaso (Usuk)

Kaso berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan

meneruskannya ke gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7cm dan

panjang maksimal 4 m. Usuk dipasang dengan jarak 40 s.d. 50cm antara satu

dengan lainnya pada arah tegak lurus gording. Usuk akanterhubung dengan

gording dengan menggunakan paku. Pada kondisitertentu usuk harus dibor

dahulu sebelum dipaku untuk menghindaripecah pada ujung-ujung usuk.

1.4 Gording

Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebihkecil pada

proyeksi horisontal.Gording meneruskan beban dari penutupatap, reng, usuk,

orang, beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhulkuda-kuda. Gording

berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-

135

kuda.Gording menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus

disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Gording harus berada di

atas titik buhul kuda-kuda, sehingga bentukkuda-kuda sebaiknya disesuaikan

dengan panjang usuk yang tersedia. Bahan- bahan untuk Gording, terbuat

dari kayu, baja profil canalatau profil WF. Pada gording dari baja, gording satu

dengan lainnya akandihubungkan dengan sagrod untuk memperkuat dan

mencegah dar terjadinya pergerakan. Posisi sagrod diletakkan sedemikian

rupasehingga mengurangi momen maksimal yang terjadi pada

gordingGording kayu biasanya memiliki dimensi; panjang maksimal 4 m,tinggi

12 cm dan lebar 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 s.d.2,5 m.

Gording dari baja profil canal (Iight lip channel) umumnya akanmempunyi

dimensi; panjang satu batang sekitar 6 atau 12 meter, tinggiantara 10 s.d. 12

cm dan tebal sekitar 2,5 mm. Profil WF akan memilikipanjang 6 s.d. 12 meter,

dengan tinggi sekitar 10 s.d. 12 cm dan tebalsekitar 0,5 cm.

1.5 Listplank

Listplank tirisan terbuat dari papan tegak yang dipasang pada ujung bawah

kasau sebagai pengikat ujung kasau. Listplank harus dilindungi terhadap

cucuran air ujan dan terhadap panas matahari agar tidak cepat lapuk.

Konstruksi rangka batang adalah konstruksi rangka yang terletak pada

sebuah bidang dan saling dihubungkan degan sendi pada ujungnya, sehingga

membentuk suatu bagian bangunan yang terdiri dan segitiga-segitiga. Pelapis

atap merupakan lapisan kedap air bisaanya terbuat dari seng, plastik, plat

semen berserat yang bisaanya diletakkan di atas kasau, Sedangkan penutup

atap nerupakan lapisan kedap terhadap resapan air hujan yang sering

digunakan dari bahan ijuk, rumbia, genteng, plat semen berserat, atau seng

bergelombang. Pada konstruksi kuda-kuda, terutama yang berkonstruksi

kayu, kemiringan dan bentuk atap sangat dipengaruhi prinsip konstruktif dan

bentuk konstruksi atap kayu.

1.6 Kuda-kuda Atap

Kaki kuda-kuda yaitu batang miring yang membentuk sudut kemiringan atap,

berfungsi sebagai tumpuan balok grading dan menopang beban gaya-gaya

yang timbul. Seperti pada kaki kuda-kuda bagian bawah akan timbul gaya

136

horizontal dan gaya vertikal yang harus ditahan oleh tembok pendukungnya.

Apabila akan membuat bangunan, pasti akan memerlukan penutup atap dari

berbagai bahan atau jenis atap, seperti misalnya genteng yang diletakkan di

atas reng dan usuk, kemudian di bawahnya dibuat struktur penyangga yang

biasa disebut kuda-kuda. Kuda-kuda merupakan penopang (iga-iga) yang

menyalurkan gaya tekan, sedangkan balok dasar pada kuda - kuda yang

berfungsi sebagai penahan dasar gaya tarik, serta tiang tengah (ander) yang

mendukung balok bubungan (molo)dan menerima gaya tekan. Semua

bangunan bila memiliki atap terutama yang miring, pasti memerlukan struktur

atau rangka atap sebagai struktur penahan beban beban yang timbul dari

berat sendiri, dan beban lain.

Mari kita lihat contoh kuda-kuda yang di buat dari bahan kayu, kuda-kuda

kayu tersusun dari rangkaian rangka batang kayu, yang   terdiri dari: kaki

kuda-kuda, balok tarik, balok gantung, sokong, dan pengaku. Bentuk rangka

batang kuda-kuda kayu pada umumnya sederhana, dan kayu hanya efeftif

untuk sambungan tekan sehingga bentang kuda-kuda kayu dibuat tidak lebih

terlalu panjang, biasanya bentang kurang dari dari 9 m. Bentuk sambungan

simpul kuda-kuda kayu harus sesuai dengan gaya yang bekerja pada rangka

batang, yaitu apakah batang tarik atau batang tekan.   Untuk batang tekan,

sambungannya berupa gigi dan pen alur, dan untuk sambungan batang tarik

dipergunakan takik dan baut. Penyambungan balok kuda-kuda kayu

menggunakan balok kunci atau klos gapit, yang diperkuat dengan baut

minimal 4 buah. Jarak antara baut minimum 7 diameter baut, sedangkan jarak

baut dengan muka kayu 7 kali diameter dan atau ≥10 cm. Bentuk dan ukuran

gigi menentukan kekuatan sambungan kaki kuda-kuda.

1.7 Jurai dan Sagord

Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau framework

yang disebut jurai. Jurai dibedakan menjadi jurai dalam dan jurai luar. Sagrod

Sagrod adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan polos dengan kedua

jungnya memiliki ulir dan baut sehingga posisi bisa digeser.

137

Gambar 5-10: Kaki Kuda-kuda Kayu

Mari kita lihat contoh kuda-kuda yang di buat dari bahan baja, konstruksi

kuda-kuda baja.Kuda-kuda baja cocok untuk atap yang bentangnya lebar,

diperbolehkan jarak bentang di atas 9 m. Karakter serta sifat baja yang kuat

menahan  gaya  tarik  dan  desak  memungkinkan dikonstruksi lebih bervariasi

dan hemat bahan dari segia kauntitas, karena tidak membutuhkan profil-profil

yang besar dan banyak. Profil baja yang banyak dipergunakan untuk kuda-

kuda baja yaitu profil siku (L), untuk gording profil C atau U, dan untuk kolom

profil H atau I.   Pada bentang ruang yang lebarnya lebih dari 10 m digunakan 

kuda-kuda  bentuk trapesium atau bentuk/model lain sesuai konstruksi,

bergantung pada lebar ruangnya Sambungan kuda-kuda baja cukup stabil

terhadap beban gaya batang, karena menggunakan baja simpul dan alat

sambung baut atau las.  

Gambar 5-11: Kaki Kuda-kuda Baja

138

2. Bentuk Kuda-kuda

Gambar berikut ini, beberapa model atau tipe konstruksi kuda-kuda yang

lazim di gunakan, baik untuk konstruksi sederhana maupun konstruksi pada

bentang lebar/panjang, seperti gedung pertemuan, gudang, pabrik, hall, dan

lain sebagainya.

139

140

Ga

mbar 5-12 : Model Rangka Atap

141

C. Model Pembebanan Pada Konstruksi Kuda-kuda

Gambar 5-13 : Konstruksi Kuda-kuda

Perhatikan gambar di atas dan di bawah ini detail 1, 2 dan 3, bagian bagian

dari konstruksi kuda kuda adalah sebagai berikut;

a. Balok tarik

b. Balok kunci

c. Kaki kuda-kuda

d. Tiang gantung

e. Batang Sokong

f. Balok Gapit

g. Balok Bubungan

h. Balok Gording

i. Balok Tembok

j. Balok bubungan miring

k. Balok tunjang

l. Tiang Pincang

m. Balok Pincang

142

Gambar 5-14 : Pembebanan pada Konstruksi Kuda-kuda

Perhatikan gambar sebuah rumah, yang bangunan tersebut memiliki atap

misalkan saja atap seng, menggunakan konstruksi kuda-kuda dari

kayu.Sebagi ilustrasi dapat dilihat gambar di di atas.Perhatikan dari mulai

gambar 1-2-3, dan bayangkan bentuk kuda kuda kayu yang ada.Akibat

adanya beban maka titik pertemuan kedua kaki kuda-kuda, bagian atas (P)

mengalami perubahan letak yaitu turun ke P’, sehingga kaki kuda-kuda

menekan kedua tembok kearah samping. Bila tembok tidak kokoh maka

tembok akan roboh.

Gambar 5-15 : Proses Terjadinya Balok Melentur

143

Untuk mencegah agar kaki kuda-kuda tidak bergerak ke sampingperlu

dipasang balok horisontal untuk menahan kedua ujung bawahbalok kaki kuda-

kuda tersebut. Batang horisontal tersebut dinamakan balok tarik (AB).Karena

bentangan menahan beban yang bekerja dan beban beratsendiri kuda-kuda,

maka batang tarik AB akan melentur. Titik P bergerak turun ke titik P’, dengan

adanya pelenturan, tembok seolah olah ke dalam.

Untuk mengatasi adanya penurunan pada batang tarik diujung ataskaki kuda-

kuda dipasangi tiang dan ujung bawah tiang menggantung tengah-tengah

batang tarik AB yang disebut tiang gantung. Semakin besar beban yang

bekerja dan bentangan yang panjang,sehingga kaki kuda-kuda yang miring

mengalami pelenturan. Dengan adanya pelenturan pada kaki kuda-kuda

maka bidang atap akan keliatan cekung kedalam, ini tidak boleh terjadi.

Gambar 5-16 : Tiang Gantung

Untuk mencegah pelenturan pada kaki kuda-kuda perlu dipasangi batang

sokong/skoor dimana ujung bawah skoor memancang padabagian bawah

tiang gantung ujung atas skoor menopang bagiantengah kuda-kuda.Dengan

demikian pelenturan dapat dicegah.Pada bangunan-bangunan yang

berukuran besar, kemungkinankonstruksi kuda-kuda melentur pada

bidangnya karena kurang begitukaku.Untuk itu perlu diperkuat dengan dua

batang kayu horizontal yang diletakkan kira-kira ditengah-tengah tinggi tiang

gantung.

144

Gambar 5-17 : Batang Sokong

Dalam perencanaan untuk bangunan gedung, ada beberapa komponen yang

harus mendapatkan perhatian, dan susunan atau konstruksi tersebut

mencangkup sebagai berikut; Bagian atas; 1) Penutup atap + Rangka (kuda-

kuda); 2) Plafon +Rangka, dan bagian bawah antara lain bangunan, seperti

balok, kolom dinding, dan pondasi. Pada konstruksi bangunan gedung harus

ada kegiatan pembuatan pondasi sebagai bagian dari konstruksi bangunan

gedung yang berfungsi sebagai pemikul atau menahan beban bangunan dan

beban-beban lainnya, pada kondisi disini jenis pondasi dan kedalaman

pondasi tergantung perhitungan beban konstruksi yang harus dipikul.

Untuk mengetahui gaya-gaya yang bekerja apada konstruksi kuda-kuda, dan

bagaimana balok-balok pada kaki kuda-kuda dibuat kuat, berikut ini dapat

dipelajari proses terjadinya gay-gaya dan apa yang ditimbulkannya.

Perhatikan gambar konstruksi kuda-kuda seperti dibawah dan proses-proses

yang tadi telah dijelaskan di atas, dan telah dijkeaskan akibat gaya vertical

dari bubungan akan timbul reaksi pada tumpuan berupa reaksi vertical dan

reaksi horizontal.

P =Gaya horizontal

RH =Reaksi horizontal

RV =reaksi vertical

145

Gambar 5-18 : Reaksi Pembebanan Pada Kuda-kuda

Pada konstruksi kuda – kuda disini terbentuk dari tiga sisi yang saling

berhubungan satu sama lain berupa titik –titik simpul, yang kestabilan

konstruksi disini terlihat lebih kaku dan kuat.

Batang AB =sebagai balok tarik (+)

Batang AC dan Batang BC =balok tekan (-)

Penyaluran beban/ gaya tersebut ditampung oleh balok-balok portal dan

kemudian penyaluran beban dari atas lewat kolom-kolom konstruksi yang

sudah direncanakan dan kolom konstruksi harus dihitung dengan teliti dengan

menempatkan dengan jarak-jarak tertentu. Rangka Atap, bagian konsrtuksi

suatu bangunan sebagai pelindung kepada penghuninya dari; terik matahari,

hujan, atau suara yang frekuensinya besar.Konstruksi kuda-kuda

direncanakan agar kestabilan kuda-kuda betul-betul kuat dan dapat menahan

penutup atap, beban hidup ataupun beban angin sampai ke beban akibat

gempa yang mungkin dapat terjadi setiap saat.Konstruksi kuda-kuda yang

perletakannya duduk pada ringbalk dan yang terpenting posisi kuda-kuda

duduk pada posisi kolom konstruksi yang sudah diatur jaraknya.

Konstruksi dari penutup atap, rangka kuda-kuda sampai kepada rangka

bangunan dapat disebut sebagai upper struktur.

1) Penutup atap adalah bagian atas dari atap dapat berupa genting atau

bahan penutup lain contoh asbes gelombang, seng gelombang atau

kemungkinan jika beton disebut dak beton. Tentunya perlu diperhatikan

146

kemiringannya dan diberi water proofing agar tidak terjadi rembesan air

dari atas.

2) Plafon hanger merupakan rangka plafon yang diatur jaraknya dan

disesuaikan dengan bahan plafon yang akan digunakan, apakah bahan

eternity, bahan tripleks atau bahan gypsum.

3) Plafon yang merupakan bagian dari interior dibuat agar ada kenyamanan

bagi si penghuninya, hal lain perlu memperhatikan penempatan titik – titik

lampu atau armature sehingga nyaman, indah dan artistic ruangan yang

akan dibangun.

Gambar 5-19; Struktur Bagian Atas

147

D. Bahan Rangka Atap

Telah dijelaskan, bahwa fungsi utama rangka atap adalah menahan beban-

beban yang bekerja pada konstuksi atap, oleh karena itu kekuatan sebuah

atap sangat tergantung pada jenis material rangka atap yg digunakan, dan

perhitungan konstruksi rangka atap berdasarkan itungan matemtaika dan

mekanika tekik. Bentuk atau model atap tergantung pada susunan rangka yg

dibentuk, jadi peranan rangka atap adalah faktor yg paling menentukan pada

suatu bangunan, karena rangka atap itu adalah tempat melekatnya atau

bertumpunya material penutup atap.

Berikut beberapa bahan yang sering digunakan sebagai material struktur atau

konstruksi rangka atap, antara lain;

1) Bahan alam langsung; seperti a) Rotan, b) Bambu, dan c) Kayu, Material

yg paling banyak digunakan saat ini adalah kayu, selain kekuatannya,

kayu juga tahan lama & tahan terhadap angin. Kayu juga mudah dibentuk

sesuai selera

2) Bahan industri dan rekayasa;

a) Baja ringan (Truss); Hasil rekayas industri, berupa baja ringan

adalah jenis material saaat ini yang sangat diminati oleh orang

banyak termasuk pada perumahan, selain ringan jenis ini juga anti

rayap & tahan korosi, dan saat in mudah didapat.

b) Baja; Banyak digunakan pada bangunan dgn bentang yg cukup

besar seperti pada bangunan industri & aula

c) Beton; Digunakan pada konstruksi dgn memikul beban berat

diatasnya & juga pada bentangan panjang

1. Konstruksi Rangka Atap Kayu

Konstruksi kuda-kuda adalah susunan rangka batang yang berfungsi

mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri, sekaligus dapat

memberikan bentuk pada atap. Kuda-kuda merupakan penyangga utama

pada struktur atap. Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangkaian

batang yang selalu membentuk segitiga, dengan mempertimbangkan berat

dan gaya-gaya yang diterima rangka atap. setiap susunan rangka batang

148

harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu

memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan

Saat ini bahan kayu sudah semakin sulit didapat, adakalanya harga kayu

menjadi lebih mahal dari konstruksi lain, atau kualitas kayu yang baik sebagai

bahan konstruksi sudah sulit ditemukan. Penggunaan kayu untuk dibuat

konstruksi kuda-kuda kayu dengan bentang lebar, kuat, efektif dan efisien,

perlu memahami penggunaan kayu diantaranya sebagai berikut; a)

Diketahuinya sifat dan jenis kayu serta faktor-faktor yang mempengaruhinya,

b) Teknik penyambungan dan jenis alat sambung, dan c) Teknik pengawetan

kayu yang semakin baik.

Pemilihan atas suatu bahan bangunan kayu tergantung dari sifat-sifat teknis,

ekonomis dan keindahan. Jikalau dipilih kayu sebagai bahan bangunan maka

perlulah diketahui sifat-sifat kayu sepenuhnya. Kayu mempunyai sifat-sifat

spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan-bahan lain. Kayu sebagai satu bahan

mempunyai beberapa sifat sekaligus yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan

lain yang dibuat manusia. Misalnya kayu mempunyai sifat elastis, ulet,

mempunyai ketahanan terhadap pembebanan yang tegak lurus dengan

seratnya atau sejajar seratnya. Kayu adalah material anisotrop dan

mempunyai sifat-sifat mekanik kayu ke berbagai arah tidak sama. Kayu

mempunyai kemampuan mudah dikerjakan dan relatif murah. kekurangan

kayu mempunyai sifat yang kurang homogen dengan adanya cacat alam

seperti arah serat yang berbentuk spiral dan diagonal serta adanya mata

kayu. Mengatasi adanya cacat alam, kayu kurang kuat menerima gaya tarik,

untuk itu dapat digunakan bahan baja sebagai pengganti batang tarik untuk

menerima gaya tarik.

Beberapa pedoman atau ketentuan, alam perencanaan kuda-kuda kayu,

antara lain, yaitu;

1) Persyaratan bahan; Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur

tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok dan mempunyai derajad

kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi persyaratan yang

tercantum dalam PKKI 1970-NI.5.

149

2) Beban-beban yang dihitung adalah beban mati yaitu; berat penutup

atap, reng, usuk,gording, kuda-kuda dan beban hidup; angin, air hujan,

orang pada saat mengerjakan atau memperbaiki atap.

3) Pekerjaan Konstruksi rangka Atap; Kuda-kuda, gording, konsul, ikatan

angin, klos, usuk, reng dan seluruh rangka atap dibuat dari kayu

kualitas baik tua, kering atau tidak pecah-pecah.

4) Papan lisplang bisa digunakan kayu atau woodplank

5) Baut, mur, besi strip dari bahan besi / baja.

6) Ukuran kayu : Dipakai ukurna kayu yang sesuai dengan

persediaan,dan diperhitungkan kekuatannya

7) Pelaksanaan Pekerjaan.

Sebaiknya, semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata dan licin

hingga memberikan penyelesaian yang baik dan sedikit

penghalusan.

Sebaiknya, Kaso-kaso dipasang setiap jarak 50 cm, harus

waterpass menurut kemiringan atap, sedangkan reng dipasang

setiap jarak sesuai dengan ukuran genteng.

Permukaan kayu yang tampak (papan lisplank, skoor) harus

diserut rata dan licin, setiap sambungan konstruksi atas agar

diperhatikan adanya pen/joint yang berfungsi pengunci.

Pekerjaan kayu harus rata, tidak melentur, atau bengkok

150

Gambar 5-20 : Konstruksi Kuda-kuda Kayu

151

152

Gambar 5-21 : Detail Gording dan Usuk Kayu

153

Gambar 5-22: Perspektif Struktur Rangka Atap Kayu

Gambar 5-23: Model Hubungan Balok Tarik Dan Tekan

154

2. Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan

Konstruksi rangka atap baja ringan, adalah konstruksi yang terbuat dari bahan

baja ringan (truss), saat ini sudah menjadi solusi bagi rangka atap rumah

biasa yang masih menggunakan bahan kayu sebagai bahan dasar. Konstruksi

rangka atap dengan menggunakan baja ringan yang disusun untuk dapat

menopang beban di atasnya. Rangka atap baja ringan ini telah banyak

digunakan karena lebih effisien, sehingga biaya perawatan lebih murah, serta

memiliki keunggulan lain dengan menggunakan baja ringan untuk atap rumah

yaitu tahan lama dengan bahan baja ringan tersebut. Rangka atap baja ringan

dipasang dengan sistem konstruksi baja ringan yang stabil dan kokoh dengan

keunggulan baja ringan yang tahan terhadap segala cuaca, tidak berkarat,

anti rayap, kuat untuk puluhan tahun, atap rumah akan semakin kokoh

dengan menggunakan rangka atap baja ringan dan memiliki kelebihan-

kelebihan.

Rangka atap baja ringan (Truss) tersedia dalam berbagai alternative dalam

spesifikasi, bentuk, dan ukuran, rangka atap dapat dibentuk dari profil-profil

batangan dengan ketebalan tertentu, dan panjang yang dapat dipesan sesuai

dengan kebutuhan. Penggunaan rangka baja ringan untuk keperluan penutup

atap, salah satu keunggulannya dapat melindungi rangka atap baja ringan

dari rayap, lapuk (berjamur), karat dan tahan terhadap segala cuaca, serta

ikut melestarikan lingkungan kita. Dengan menggunakan rangka atap jenis ini,

dapat bertahan hingga puluhan tahun, hal ini akan menjadikan bahan ini

unggul dari bahan kayu pada keawetan atau ketahan umur pakai. Pekerjaan

rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan

struktur atap berupa rangka batang berbentuk segitiga, trapesium dan persegi

panjang yang terdiri dari :

1) Rangka utama atas (top chord)

2) Rangka utama bawah (bottom chord)

3) Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung

menggunakan baut menakik sendiri (self drilling screw) dengan jumlah

yang cukup.

4) Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap

utama dengan jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng

155

Berikut ini adalah bentuk, dan fungsi dari baja ringan yang akan dijadikan

rangka atap pada bangunan. Spesifikasi teknis baja ringan, masing-masing

produk akan berbeda sesuai dengan tipe dan jenis yang diproduksi oleh

pabrik, namun spesifikasi itu tidak jauh dari bentuk dan ukuran.

Tabel :Material Utama Bahan Rangka Atap baja Ringan

GAMBAR NAMA dan FUNGSIRangka kuda-kuda (truss)

Reng (roof batten)

Talang Jurai Dalam (Valley Gutter); Pertemuan dua bidang atap yang membentuk sudut, pada pertemuan sisi dalam manggunakan talang dalam (Valley Gutter) untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan material jurai dalam minimal 0,45 mm.Alat Sambung (Screw);Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi

Multigrip;Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi untuk menahan gaya lateral tiga arah

156

Gambar 5-25: Profil Baja Ringan

Gambar 5-26 : Rangka Atap Baja Ringan

Gambar 5-27: Rangka Atap Baja Ringan

157

Beberapa bentuk sambungan profil baja ringan

Gambar 5-28: Bentuk sambungan Profil Baja Ringan

Beberapa kelebihan rangka atap baja ringan, antara lain yaitu;

1) Lebih awet, tidak dimakan rayap

2) Tahan terhadap api

3) materialnya ringan dan mudah dirakit,bila dibandingkan rangka kayu

4) Dapat dirancnag dan dibuat dalam bentangan yang panjang dan lebar

158

5) Struktur dengan sistem plat Buhul di setiap tumpuan sendi (seperti

jembatan) lebih kokoh dari kuda-kuda baja lainnya.

6) Struktur menggunakan sistem tumpuan sendi dan roll

Beberapa kekurangan rangka atap baja ringan, antara lain yaitu;

1) Membutuhan tukang yang ahli

2) Strukturnya seperti jaring, maka bila ada salah satu bagian struktur

yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya.

3) Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong

dan dibentuk berbagai bentuk.

159

160

GLOSSARY

Baja, adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon sebagai unsur penguat. Unsur karbon inilah yang banyak berperan dalam peningkatan sifat dan karakteristik baja.

K Kekuatan ( Strenght), adalah kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan bahan menjadi patah, kekuatan ini terdiri dari : kekuatan tarik, kekuatan tekan, kekuatan geser, dan lain sebagainya.

Ø  Kekerasan (Hardness), adalah kemampuan bahan untuk tahan terhadap goresan, pengikisan (abrasi ).Sifat ini berkaitan terhadap sifat tahan aus ( wear resistance ).

Kekenyalan (Elastisity), adalah kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanent setelah tegangan dihilangkan.

Kekakuan (Stifness), adalah kemampuan bahan untuk menerima tegangan atau beban tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk atau defleksi

Las Karbid (Las OTOGEN); Yaitu pengelasan yang menggunakan bahan pembakar dari gas oksigen (zat asam) dan gas acetylene (gas karbid)

Las Listrik (Las LUMER); Yaitu pengelasan yang menggunakan energi listrik, untuk pengelasannya diperlukan pesawat las yang dilengkapi dengan dua buah kabel, satu kabel dihubungkan dengan penjepit benda kerja dan satu kabel yang lain dihubungkan dengan tang penjepit batang las / elektrode las.

Profil WF (Wide Flange), adalah salah satu jenis profil baja struktural yang paling banyak digunakan untuk konstruksi baja

Paku keling, adalah suatu alat sambung konstruksi baja yang terbuat dari batang baja berpenampang bulat

St, adalah singkatan dari Steel (baja) sedangkan angka 37 berarti menunjukkan batas minimum untuk kekuatan tarik 37 km/mm2

A. Baja Sebagai Bahan Bangunan

Dalam pekerjaan struktur bangunan dewasa ini, dikenal ada dua bahan yang

sering dipakai yaitu Baja dan Beton, kedua bahan ini pastinya sangat beda

terutama dari segi kekuatan dan satu sama lainnya mempunyai suatu

kelebihan dan kekurangan. Baja merupakan sauatu bahan konstruksi yang

lazim digunakan dalam struktur bangunan, karena kekuatan yang tinggi dan

ketahanan terhadap gaya luar yang besar maka baja ini juga telah menjadi

bahan pilihan untuk konstruksi bangunan gedung bertingkat.Pengetahuan

mengenai karakteristik baja merupakan keharusan apabila kita menggunakan

baja sebagai pilihan untuk merencanakan suatu bagian struktur.

Gambar 6-1 : Baja Sebagai Konstruksi

Menurut sifatnya baja merupakan bahan yang keseragamannya dari

komposisinya sangat baik dan homogenitasnya sangat tinggi terutama Fe

(Ferum) dalam bentuk Kristal dan zat arang (C). Berbagai bentuk dan jenis

profil baja struktural yang tersedia di pasaran.Semua bentuk profil tersebut

mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri. Beberapa jenis profil baja

yang dipakai antara lain profil profil siku (L), C dan IWF. Profil siku atau profil L

adalah profil yang sangat cocok untuk digunakan sebagai bracing dan batang

tarik. Profil ini biasa digunakan secara gabungan, yang lebih dikenal sebagai

profil siku ganda.Profil ini sangat baik untuk digunakan pada struktur truss.

Profil C atau kanal mempunyai karakteristik flens pendek, yang mempunyai

kemiringan permukaan dalam sekitar 1 : 6, profil IWF terutama digunakan

sebagai elemen struktur balok dan kolom.

161

Komponen struktur baja dapat juga dihasilkan dengan pencetakan, yang

dalam kasus yang sangat kompleks memungkinkan pembuatan

bentuk penampang yang sesuai dengan kebutuhan. Sebagian besar baja

dibentuk oleh proses penggilingan dengan pemanasan, dan pembentukan

dengan pendinginan. Penggilingan dengan pemanasan (hot-rolling) adalah

proses pembentukan utama di mana bongkahan baja yang merah menyala

secara besar-besaran digelindingkan di antara beberapa kelompok penggiling.

Penampang melintang dari bongkahan biasanya dicetak dari baja yang baru

dibuat dan biasanya berukuran sekitar 0,5 m x 0,5 m persegi, yang akibat

proses penggilingan ukuran penampang melintang dikurangi menjadi lebih

kecil dan menjadi bentuk yang tepat dan khusus. Bentuk penampang

melintang I dan H biasanya digunakan untuk elemen-elemen besar yang

membentuk balok dan kolom pada rangka struktur. Bentuk kanal dan siku

cocok untuk elemen-elemen kecil seperti lapisan tumpuan sekunder dan sub-

elemen pada rangka segitiga. Bentuk penampang persegi, bulat, dan persegi

empat yang berlubang dihasilkan dalam batasan ukuran yang luas dan

digunakan seperti halnya pelat datar dan batang solid dengan berbagai

ketebalan. 

Semua bahan bangunan yang telah dikenal dan dipakai dalam konstruksi

pada umumnya mempunyai beberapa kekurangan bila dibandingkan dengan

bahan baja, seperti misalnya kayu dan beton, kurang mempunyai daya tahan

terhadap kekuatan tarik dan terlalu getas terhadap benturan. Baja disamping

kekuatannya yang besar untuk menahan kekuatan tarik dan tekan tanpa

membutuhkan banyak volume baja, juga mempunyai sifat-sifat lain yang

menguntungkan sehingga menjadikannya sebagai salah satu bahan

bangunan yang sangat umum dipakai sekarang ini.

1. Keuntungan Baja sebagai Bahan Bangunan

Di samping kekuatannya yang besar untuk menahan kekuatan tarik dan tekan

tanpa membutuhkan banyak volume, baja juga mempunyai sifat-sifat lain yang

menguntungkan sehingga menjadikannya sebagai salah satu bahan

162

bangunan yang sangat umum dipakai dewasa ini. Beberapa keuntungan baja

sebagai material struktur antara lain, yaitu;

1) Kekuatan; Kekuatan Tinggi, baja bisa diproduksi dengan berbagai

kekuatan yang bisa dinyatakan dengan kekuatan tegangan tekan lelehnya

(Fy) atau oleh tegangan tarik batas (Fu). Bahan baja walaupun dari jenis

yang paling rendah kekuatannya, tetap mempunyai perbandingan

kekuatan per-volume lebih tinggi bila dibandingkan dengan bahan-bahan

bangunan lainnya yang umum dipakai. Hal ini memungkinkan

perencanaan sebuah konstruksi baja bisa mempunyai beban mati yang

lebih kecil untuk bentang yang lebih panjang, sehingga. memberikan

kelebihan ruang dan volume yang dapat dimanfaatkan akibat langsingnya

profil-profil yang dipakai. 

2) Pemasangan mudah; Kemudahan konstruksi baja bisa dipersiapkan

di bengkel, sehingga satu-satunya kegiatan yang dilakukan di lapangan

ialah kegiatan pemasangan bagian-bagian konstruksi yang telah

dipersiapkan. Sebagian besar dari komponen-komponen konstruksi

mempunyai bentuk standar yang siap digunakan bisa diperoleh di toko-

toko besi, sehingga waktu yang diperlukan untuk membuat bagian-bagian

konstruksi baja yang telah ada, juga bisa dilakukan dengan mudah karena

komponen-komponen baja biasanya mempunyai bentuk standar dan sifat-

sifat yang tertentu, serta mudah diperoleh di mana-mana. 

3) Keseragaman; Sifat-sifat baja baik sebagai bahan bangunan maupun

dalam bentuk struktur dapat terkendali dengan baik sekali, sehingga para

ahli dapat mengharapkan elemen-elemen dari konstruksi baja ini akan

berperilaku sesuai dengan yang diperkirakan dalam perencanaan. Dengan

demikian bisa dihindari terdapatnya proses pemborosan yang biasanya

terjadi dalam perencanaan akibat adanya berbagai ketidakpastian.

4) Daktilitas; Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar

di bawah pengaruh tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus

disebut sifat daktilitas. Adanya sifat ini membuat struktur baja mampu

mencegah terjadinya proses robohnya bangunan secara tiba-tiba. Sifat ini

sangat menguntungkan ditinjau dari aspek keamanan penghuni bangunan

bila terjadi suatu goncangan yang tiba-tiba seperti misalnya pada

peristiwa gempa bumi. Di samping itu keuntungan-keuntungan lain dari

struktur baja, antara lain adalah:

163

− Proses pemasangan di lapangan berlangsung dengan cepat.

− Dapat di las.

− Komponen-komponen struktumya bisa digunakan lagi untuk keperluan

lainnya.

− Komponen-komponen yang sudah tidak dapat digunakan lagi

masih mempunyai nilai sebagai besi tua.

− Struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan cara pemeliharaan

yang tidak terlalu sukar. 

− Selain keuntungan-keuntungan tersebut bahan baja juga

mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut :

− Komponen-komponen struktur yang dibuat dari bahan baja

perlu diusahakan supaya tahan api sesuai dengan peraturan yang

berlaku untuk bahaya kebakaran.

− Diperlukannya suatu biaya pemeliharaan untuk mencegah baja

dari bahaya karat.

− Akibat kemampuannya menahan tekukan pada batang-batang

yang langsing, walaupun dapat menahan gaya-gaya aksial, tetapi

tidak bisa mencegah terjadinya pergeseran horisontal.

2. Sifat Mekanis Baja

Menurut SNI 03–1729–2002 tentang tata cara Perencanaan Struktur Baja

untuk bangunan Gedung, sifat mekanis baja struktural yang digunakan dalam

perencanaan harus memenuhi persyaratan minimum yang diberikan pada

Tabel di bawah ini. Tegangan leleh Tegangan leleh untuk perencanaan (f y)

tidak boleh diambil melebihi nilai yang diberikan pada Tabel Tegangan putus

Tegangan putus untuk perencanaan (fu) tidak boleh diambil melebihi nilai

yang diberikan

Tabel : Sifat mekanis baja struktural

164

Sifat-sifat mekanis lainnya baja struktural untuk maksud perencanaan

ditetapkan sebagai berikut:

Modulus elastisitas : E = 200.000 MPa

Modulus geser        : G = 80.000 MPa

Nisbah poisson       : μ = 0,3

Koefisien pemuaian : á = 12 x 10 -6 / o C.

3. Ketentuan Persyaratan Perencanaan Baja dalam Konstruksi

Pada SNI diatur berbagai standar teknis, perencanaan, pekerjaan ,

pelaksanaan konstruksi yang menggunakan bahan baja. Menurut SNI 03 –

1729 – 2002 tentang TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

UNTUK BANGUNAN GEDUNG, semua baja struktural sebelum difabrikasi,

harus memenuhi ketentuan Berikut ini adalah ketentuan yang diisyaratkan,

menurut SNI di atas, yaitu:

SK SNI S-05-1989-F: Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan

Bangunan dari Besi/baja);

SNI 07-0052-1987: Baja Kanal Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan

Cara Uji;

SNI 07-0068-1987: Pipa Baja Karbon untuk Konstruksi Umum, Mutu

dan Cara Uji;

SNI 07-0138-1987: Baja Kanal C Ringan;

SNI 07-0329-1989: Baja Bentuk I Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan

Cara Uji;

SNI 07-0358-1989-A: Baja, Peraturan Umum Pemeriksaan;

165

SNI 07-0722-1989: Baja Canai Panas untuk Konstruksi Umum;

SNI 07-0950-1989: Pipa dan Pelat Baja Bergelombang Lapis Seng;

SNI 07-2054-1990: Baja Siku Sama Kaki Bertepi Bulat Canai Panas,

Mutu dan Cara Uji;

SNI 07-2610-1992: Baja Profil H Hasil Pengelasan dengan Filter untuk

Konstruksi Umum;

SNI 07-3014-1992: Baja untuk Keperluan Rekayasa Umum;

SNI 07-3015-1992: Baja Canai Panas untuk Konstruksi dengan

Pengelasan;

SNI 03-1726-1989: Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk

Rumah dan Gedung.

B. Baja Profil

Baja profil banyak digunakan dalam konstruksi bangunan di Indonesia. Baja

adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan

karbon sebagai unsur penguat. Unsur karbon inilah yang banyak berperan

dalam peningkatan sifat dan karakteristik baja. Saat ini baja profil banyak

dipakai sebagai material konstruksi karena sifat mekaniannya yang sangat

baik, yaitu kekuatan dan keuletannya, selain itu juga baja sangat mudah untuk

di bentuk menjadi bermacam-macam bentuk. Baja mempunyai kekerasan dan

kekuatan yang sangat baik dibandingkan dengan bahan lain, seperti; material

polimer, alumunium, bahkan titanium. Biasanya kekuatan baja ditingkatkan

dengan menambah jumlah karbon sebagai campuran logam, akan tetapi

penambahan ini dapat menurunkan sifat plastisnya terutama keuletan setelah

dilas.

Proses pembuatan baja, dilakukan dengan campuran peleburan dari biji besi

menjadi besi kemudian peleburan ulang dari besi di campur logam yang lain

menjadi baja. Pembuatan mendasar yang harus di lakukan pada setiap

proses pembentukan baja adalah dengan cara menurunkan kadar karbon

dari 3-4% dalam besi menjadi 0-1,5%, yaitu dengan mengoksidasikannya

dengan oksigen, kemudian membuang simn dan p serta pengotor lare melalui

pembentukan terak, dan menambahkan logam aliase seperti

166

cr,ni,mn,v,mo,dan w sesuai dengan jenis baja yang di inginkan. Sekarang

pembuatan baja lebih banyak menggunakan tungku oksigen (basic oxygen

process), diamana tungku oksigen adalah tungku yang berupa selinder baja

oksigen pelapis yang bersifat basa, seperti Mgo atau Cao.

Beberapa sifat baja, yang didasarkan pada hasil baja yang dibuat dan

dibentuk. Baja dibuat dalam perbandingan (prosentase) zat arang yang

berlainan, semakin tinggi prosentase zat arangnya,maka baja menjadi

kekuatan tanknya bertambah, kekerasannya bertambah, juga dapat

dikeraskan (disepuh) maksimum 1,7% karbon. Baja mudah berkarat oleh

panas maupun lembab, maka penggunaan baja untuk transmisi harus dilapisi

untuk menahan karat.

Berikut adalah jenis baja utama yang biasa dipakai di Indonesia sesuai

kebutuhan konstruksi.

Tabel : Profil Baja yang ada di Pasaran

BENTUK NAMA DAN PROFIL BAJA

Wide Flange (WF)WF biasa digunakan untuk : balok, kolom, tiang pancang, top & bottom chord member pada truss, composite beam atau column, kantilever kanopi, dll.

Istilah lain: IWF, WF, H-Beam, UB, UC, balok H, balok I, balok W.

UNPPenggunaan UNP hampir sama dengan WF, kecuali untuk kolom jarang digunakan karena relatif lebih mudah mengalami tekuk.

Istilah lain: Kanal U, U-channel, Profil U

167

UNP

Equal Angle (Hot Rolled)Biasa digunakan untuk : member pada truss, bracing, balok, dan struktur ringan lainnya.

Istilah lain : profil siku, profil L, L-shape.

Unequal Angle (Hot Rolled)Penggunaan dan istilah lain hampir sama dengan Equal Angle.

Lipped ChannelBiasa digunakan untuk : purlin (balok dudukan penutup atap), girts (elemen yang memegang penutup dinding misalnya metal sheet, dll), member pada truss, rangka komponen arsitektural.Istilah lain : balok purlin, kanal C, C-channel, profil C

Equal Angle (Cold Formed)Biasa digunakan untuk : bracing struktur ringan (kecil), rangka komponen arsitektural, support komponen-komponen ME.Istilah lain : hampir sama dengan EA hot rolled.

Unequal Angle (Cold Formed)Pengunaan dan istilah lain hampir sama dengan Equal Angle.

168

RHS (Rectangular Hollow Section) – cold formedPengunaan komponen rangka arsitektural (ceiling, partisi gipsum, dll), rangka dan support ornamen-ornamen non struktural.Istilah lain : besi hollow (istilah pasar), profil persegi, profil []

RHS (Rectangular Hollow Section) – cold formedPengunaan : komponen rangka arsitektural (ceiling, partisi gipsum, dll), rangka dan support ornamen-ornamen non struktural.Istilah lain : besi hollow (istilah pasar), profil persegi, profil []

SHS (Square Hollow Section) – cold formed

Pengunaan dan istilah lain hampir sama dengan RHS.

Steel Pipe

Penggunaan : bracing (horizontal dan vertikal), secondary beam (biasanya pada rangka atap), kolom arsitektural, support komponen arsitektural (biasanya eksposed, karena bentuknya yang silinder mempunyai nilai artistik)Istilah lain : steel tube, pipa

T-Beam (Hot Rolled)Pengunaan : balok lantai, balok kantilever (kanopi)Istilah lain : balok T

Profil WF (Wide Flange) adalah salah satu jenis profil baja struktural yang

paling banyak digunakan untuk konstruksi baja. Namun, profil ini punya

banyak nama dan istilah penyebutan, ada yang menyebutnya dengan profil H,

HWF, H-BEAM, IWF, dan I. bahkan ada juga beberapa tempat yang

169

menggunakan istilah WH, SH, dan MH. Berdasarkan SNI, berikut ini dapat kita

pahami beberapa standar produksi material profil berbentuk I.

1) Baja I Beam Canai Panas SNI 07-0329-2005,

2) Baja Profil H Hasil Pengelasan Dengan Filter SNI 07-2610-1992

170

3) Baja Profil WF Beam Proses Canai Panas SNI 07-7178-2006

Berikut ini dapat dilihat beberapa proses pembentukan baja profil I, Profil WF

dan Profil H, sehingga penamaan dapat dilihat dari pembentukannya.

Profil I Profil WF Profil H

Proses pembuatan: hot-rolled

Ada 2 lengkungan (r1, r2)

Proses pembuatan: hot-rolled

Ada 1 lengkungan (r1)

Proses pembuatan: pelat + las.

Persamaan atau perbedaan penamaan baja profil seperti yang dijelaskan di

atas, tidak menjadi masalah, penamaan material bangunan juga berlaku bagi

material lain, beda daerah beda juga sebutannya. Perbedaan akan signifikan

bila ditinjau dari data teknis, seperti ukuran, dan volume. Berikut ini data teknis

yang dapat ditampilkan antara beberapa jenis baja.

Tabel : Perbandingan Lebar Profil Baja WF

Profil SH (short-H) Profil WH (wide-H) Profil MH (middle-H)

Profil WF yang lebarnya kira-kira sama dengan setengah kali

tingginya. Seperti: 100×50, 200×100,

250×125

Profil WF yang lebarnya kira-kira

sama dengan satu kali tingginya. Seperti:

150×150, 175×175, 300×300

Profil WF yang berada di antara SH dan WH. Seperti: 150×100,

250×150

(Jarang ada di pasaran)

C. Sambungan Baja

171

Pada konstruksi baja, sambungan pelat ataupun sambungan profil baja lazim

dilakukan, karena ada kemungkinan suatu profil baja kurang panjangnya,

tetapi selain itu ada juga kemungkinan diadakan sambungan karena

pertemuan suatu batang dengan batang yang lain pada satu titik buhul,

dengan menggunakan pelat buhul. Adapun sambungan baja dilakukan untuk

tujuan;

1) Untuk menggabungkan beberapa batang baja membentuk kesatuan

konstruksi sesuai kebutuhan.

2) Untuk mendapatkan ukuran baja sesuai kebutuhan (panjang, lebar,

tebal, dan sebagainya).

3) Untuk memudahkan dalam penyetelan konstruksi baja di lapangan.

4) Untuk memudahkan penggantian bila suatu bagian / batang konstruksi

mengalami rusak.

5) Untuk memberikan kemungkinan adanya bagian / batang konstruksi

yang dapat bergerak missal peristiwa muai-susut baja akibat

perubahan suhu.

Alat penyambung yang lazim digunakan untuk profil baja ialah baut, paku

keling dan Las. Kalau dibandingkan ketiga alat penyambung ini, alat

penyambung las merupakan alat penyambung yang menghasilkan

sambungan yang lebih kaku. Kemudian untuk alat penyambung baut dan

paku keling, alat penyambung paku keling menghasilkan sambungan yang

lebih kaku jika dibandingkan dengan alat penyambung baut.

Jadi dalam konstruksi (struktur) baja dikenal tiga jenis sambungan, yaitu;

1) Sambungan dengan menggunakan Baut

2) Sambungan dengan menggunakan Paku Keling

3) Sambungan dengan menggunakan Las

172

1. Sambungan Menggunakan Baut

Baut adalah salah satu alat penyambung profil baja, selain paku keling dan

las. Baut yang lazim digunakan sebagai alat penyambung profil baja adalah

baut hitam dan baut berkekuatan tinggi. Baut hitam terdiri dari 2 jenis, yaitu :

Baut yang diulir penuh dan baut yang tidak diulir penuh, sedangkan baut

berkekuatan tinggi umumnya terdiri dari 3 type yaitu, baut baja karbon

sedang, baut baja karbon rendah, dan baut baja tahan karat. Baut adalah alat

sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya dibentuk

kepala baut (umumnya bentuk kepala segi enam) dan ujung lainnya dipasang

mur/pengunci. Dalam pemakaian di lapangan, baut dapat digunakan untuk

membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun

sambungan sementara yang dapat dibongkar/dilepas kembali. Bentuk uliran

batang baut untuk baja bangunan pada umumnya ulir segi tiga (ulir tajam)

sesuai fungsinya yaitu sebagai baut pengikat. Sedangkan bentuk ulir segi

empat (ulir tumpul) umumnya untuk baut-baut penggerak atau

pemindah tenaga misalnya dongkrak atau alat-alat permesinan yang lain.

Elemen yang disambung

Pelat Penyambung

Elemen yang disambung

Profil IWF Profil IWF

Gambar 6-2 : Sambungan Profil IWF dengan Baut

Baut untuk konstruksi baja bangunan dibedakan 2 jenis :

1) Baut Hitam; Yaitu baut dari baja lunak ( St-34 ) banyak dipakai untuk

konstruksi ringan / sedang misalnya bangunan gedung, diameter lubang

dan diameter batang baut memiliki kelonggaran 1 mm.

2) Baut Pass; Yaitu baut dari baja mutu tinggi ( ³ St-42 ) dipakai untuk

konstruksi berat atau beban bertukar seperti jembatan jalan raya, diameter

lubang dan diameter batang baut relatif pass yaitu kelonggaran d 0,1 mm.

173

Macam-macam ukuran diameter baut untuk konstruksi baja antara lain

D7/16” ( d = 11,11 mm ) D7/8” ( d = 22,22 mm )

D1/2” ( d = 12,70 mm ) D 1” ( d = 25,40 mm )

D5/8” ( d = 15,87 mm ) D11/8” ( d = 28,57 mm )

D3/4” ( d = 19,05 mm ) D11/4” ( d = 31,75 mm )

Gambar 6-3 : Bentuk Baut

Beberapa keuntungan sambungan menggunakan baut antara lain :

Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di lapangan.

Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.

Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja > 4d

(Tidak seperti paku keling dibatasi maksimum 4d).

Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan untuk

konstruksi berat /jembatan.

174

2. Sambungan menggunakan Paku Keling

Paku keling adalah suatu alat sambung konstruksi baja yang terbuat dari

batang baja berpenampang bulat dengan bentuk seperti gambar berikut.

Spesifikasi Paku Keling

Dari gambar di atas, dapat diperoleh gambaran bentuk umum dari paku

keling, kemudian perhatikan gambar di bawah ini yang menjelaskan bagian-

bagian paku keling.

Gambar 6-5: Bentuk Profil Paku Keling

175

Sambungan dengan paku keling ini umumnya bersifat permanent dan sulit untuk melepaskannya karena pada bagian ujung pangkalnya lebih besar daripada batang paku kelingnya. Oleh karena itu pengelingan banyak dipakai pada bangunan-bangunan bergerak atau bergetar.

Keuntungan: tidak ada perubahan struktur dari logam disambung. Oleh karena itu banyak dipakai pada pembebanan-pembebanan dinamis.

Kelemahan: ada pekerjaan mula berupa pengeboran lubang paku kelingnya, dan kemungkinan terjadi karat di sekeliling lubang tadi selama paku keling dipasang.

Dari gambar di atas dapat dilihat data tentang bagian-bagian dari

paku keling, yaitu;

Kepala

Badan

Ekor

Kepala penutup

Bahan atau material paku keling, adalah:

1) baja, brass, aluminium, dan tembaga tergantung jenis sambungan/

beban yang diterima oleh sambungan.

2) Penggunaan umum bidang mesin : ductile (low carbor), steel, wrought

iron.

3) Penggunaan khusus : weight, corrosion, or material constraints apply :

copper (+alloys) aluminium (+alloys), monel, dll.

Ukuran paku keling di pasaran bermacam-macam, utnuk lebih lengkap dapat

dilihat pada daftar di bahwa ini. Beberapa Ukuran- ukuran paku keling yang

dapat diperoleh di pasaran, yaitu :

11 mm, 14 mm, 17 mm, 20 mm, 23 mm, 26 mm, 29 mm, dan 32 mm.

Gambar 6-6 : Diamater dan Simbol Paku Keling

176

Berikut ini gambar beberapa bentuk paku keling yang ada di pasaran dan

jenis sesuai dengan entuk kepala.

Gambar 6-7 : Bentuk Paku Keling

177

Pada umumnya paku keling yang dipakai pada struktur baja adalah paku

keling yang dipasang di bengkel dan paku keling yang dipasang di lapangan.

Sebagaimana telah dijelaskan pada pendahuluan, paku keling terdiri secara

sederhana dari sebuah baja yang pendek, mudah ditempa dan berbentuk

mangkuk setengah bulatan. Tetapi bisa juga kepala paku keling tersebut

berbentuk bonggolan. Pada saat paku keling berada dalam keadaan plastis,

paku keling dipukul dengan palu sehingga akan terbentuk sebuah kepala lagi

pada sisi yang lainnya, dan paku keling tersebut mengembang serta mengisi

seluruh lubang.

Proses penempaan menggunakan paku keling, sebuah alat bucking di

tempatkan dibawah kepala paku keling di sisi belakang sambungan, untuk

memegang paku keling supaya tidak bergerak dan berfungsi sebagai

landasan. Setelah ditempa, paku keling kemudian menjadi angin dingin dan

pendek, proses pemendekkan ini akan memberikan tekanan pada pelat-pelat

yang disambung. Didalam perhitungan, prinsip sambungan dengan

menggunakan paku keling sama saja dengan prinsip sambungan dengan

menggunakan baut. Yang membedakannya hanyalah tegangan izin.

Berikut ini adalah beberapa langkah atau pedoman Pemasangan Paku Keling,

yaitu;

1) Plat yang akan disambung dibuat lubang, sesuai diameter paku keling

yang akan digunakan. Biasanya diameter lubang dibuat 1.5 mm lebih

besar dari diameter paku keling.

2) Paku keling dimasukkan ke dalam lubang plat yang akan disambung.

178

3) Bagian kepala lepas dimasukkan ke dalam lubang plat yang akan

disambung.

4) Dengan menggunakan alat atau mesin penekan (palu), tekan bagian

kepala lepas masuk ke bagian ekor paku keling dengan suaian paksa.

5) Setelah rapat/kuat, bagian ekor sisa kemudian dipotong dan

dirapikan/ratakan.

6) Mesin/alat pemasang paku keling dapat digerakkan dengan udara, hidrolik

atau tekanan uap tergantung jenis dan besar paku keling yang akan

dipasang.

Gambar 6-8 : Sambungan dengan paku Keling

Kegagalan Sambungan paku Keling antara lain, yaitu; Robek pada salah satu

sisi plat (tear off at the edge), robek pada plat melintas baris rivet (tear off

across a row), bergesernya rivet (shear off), dan hancur atau rusaknya rivet

(crushing off)

3. Sambungan Menggunakan Las

Pengelasan adalah salah satu cara menyambung pelat atau profil baja, selain

menggunakan baut dan paku keling. Kalau diperhatikan sekarang ini,

sebagian besar sambungan yang dikerjakan di bengkel-bengkel kecil di

pinggir jalan banyak menggunakan las, misalnya pembuatan pagar besi,

pembuatan tangga besi, bodi mobil ataupun ataupun peralatan rumah tangga.

Proses pengelasan biasanya dikerjakan secara manual dengan menggunakan

batang las (batang elektroda). Batang elektroda berbeda-beda tipenya

tergantung kepada jenis baja yang akan dilas, di pasaran biasanya disebut las

179

listrik. Selain itu ada juga proses pengelasan dengan menggunakan gas

acetylin yang disebut las antogen, bahasa pasarannya disebut las karbit,

berikut ini akan kita jelaskan jenis las yang digunakan dalam sistem

penyambuga pada baja konstruksi.

Gambar 6-9: Sambungan Menggunakan Las

Menyambung baja dengan las adalah menyambung dengan cara

memanaskan baja hingga mencapai suhu lumer (meleleh) dengan ataupun

tanpa bahan pengisi, yang kemudian setelah dingin akan menyatu dengan

baik. Untuk menyambung baja bangunan kita mengenal 2 jenis las yaitu :

1) Las Karbid (Las OTOGEN); Yaitu pengelasan yang menggunakan bahan

pembakar dari gas oksigen (zat asam) dan gas acetylene (gas karbid).

Dalam konstruksi baja las ini hanya untuk pekerjaan-pekerjaan ringan atau

konstruksi sekunder, seperti ; pagar besi, teralis dan sebagainya.

2) Las Listrik (Las LUMER); Yaitu pengelasan yang menggunakan energi

listrik. Untuk pengelasannya diperlukan pesawat las yang dilengkapi

dengan dua buah kabel, satu kabel dihubungkan dengan penjepit benda

kerja dan satu kabel yang lain dihubungkan dengan tang penjepit batang

las / elektrode las. Jika elektrode las tersebut didekatkan pada benda kerja

maka terjadi kontak yang menimbulkan panas yang dapat melelehkan

baja, dan elektrode (batang las) tersebut juga ikut melebur ujungnya yang

sekaligus menjadi pengisi pada celah sambungan las. Karena elektrode /

batang las ikut melebur maka lama-lama habis dan harus diganti dengan

elektrode yang lain. Dalam perdagangan elektrode / batang las terdapat

berbagai ukuran diameter yaitu 21/2 mm, 31/4 mm, 4 mm, 5 mm, 6 mm,

dan 7 mm.

180

Untuk konstruksi baja yang bersifat strukturil (memikul beban konstruksi)

maka sambungan las tidak diijinkan menggunakan las Otogen, tetapi harus

dikerjakan dengan las listrik dan harus dikerjakan oleh tenaga kerja ahli yang

profesional.

Keuntungan Sambungan Las Listrik dibanding dengan Paku keling / Baut :

Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama elektrode las

dan menyatu dengan lebih kokoh (lebih sempurna).

Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi.

Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan.

Dengan las berat sambungan hanya berkisar 1 – 1,5% dari berat

konstruksi, sedang dengan paku keling / baut berkisar 2,5 – 4% dari berat

konstruksi.

Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat (tak perlu membuat lubanglubang

pk/baut, tak perlu memasang potongan baja siku / pelat penyambung, dan

sebagainya ).

Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi, sehingga

kekuatannya utuh.

Kerugian / kelemahan sambungan las :

Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas pengelasan.

Jika pengelasannya baik maka keuatan sambungan akan baik, tetapi jika

pengelasannya jelek/tidak sempurna maka kekuatan konstruksi juga tidak

baik bahkan membahayakan dan dapat berakibat fatal. Salah satu

sambungan las cacat lambat laun akan merembet rusaknya sambungan

yang lain dan akhirnya bangunan dapat runtuh yang menyebabkan

kerugian materi yang tidak sedikit bahkan juga korban jiwa. Oleh karena

itu untuk konstruksi bangunan berat seperti jembatan jalan raya / kereta

api di Indonesia tidak diijinkan menggunakan sambungan las.

Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-pasang.

181

182

GLOSSARY

Aluminium, adalah logam yang berwaarna putih perak dan tergolong ringan yang mempunyai massa jenis 2,7 gr/ cm3.

Aluminium foil, merupakan paduan aluminium yang dibuat dalam bentuk lembaran tipis, ketebalan aluminium foil berkisar 0,2 mm dan mengandung sekitar 92% sampai 99% aluminium, aluminium foil tersedia dalam berbagai ukuran dan karakteristik dan terutama digunakan untuk mengemas berbagai barang.

Double side, adalah lapisan pada dua sisi atas dan bawah sehingga tampak mengkilat pada kedua sisi

Fischer, adalah teknik mengandalkan kekuatan sekrup fischer yang diborkan dan ditanam

Folding Gate, adalah pintu lipat, yang memiliki dua sisi yaitu rangka silang (harmonika) dan slat daun.

Roolling Door, adalah pintu yang bisa digulung ke atas, jadi untuk membuka pintu ini adalah dengan cara di gulung, biasanya Rolling Door digunakan untuk toko atau ruko dan juga  garasi rumah, Ada beberapa jenis Rolling Door, seperti Rolling Door Aluminium dan Rolling Door Besi

Single side, adalah lapisan hanya satu sisi bagian atas sehingga akan tampak mengkilat dibagian atas dan buram dibagian bawah.

A. Almunium Sebagai Bahan Konstruksi Bangunan

Aluminium dalam bentuk bauksit adalah suatu mineral yang berasal dari

magma asam yang mengalami proses pelapukan dan pengendapan secara

residual. Proses pengendapan residual sendiri merupakan suatu proses

pengkonsentrasian mineral bahan galian di tempat. Aluminium merupakan

logam paling berlimpah yang mudah ditemukan, merupakan unsur kimia

dengan lambang kimia aluminium atau Al, aluminium tidak termasuk dalam

jenis logam berat. Aluminium digunakan dalam banyak hal.Kebanyakan

darinya digunakan dalam kabel bertegangan tinggi.Juga secara luas

digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat terbang. Ditemukan di

rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium

juga digunakan untuk melapisi lampu mobil. Selain itu aluminium terdapat

dalam penggunaan aditif makanan, antasida, air minum, knalpot mobil,

penggunaan aluminium foil, dan peralatan masak. Aluminium juga merupakan

konduktor listrik yang baik, dan kuat, juga buat panas, dapat ditempa menjadi

lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan

bermacam-macam penampang dan tahan korosi.

Ciri-ciri aluminium, adalah merupakan logam yang berwarna perak-putih,

dapat dibentuk sesuai dengan keinginan karena memiliki sifat plastisitas yang

cukup tinggi, dan merupakan unsur metalik yang paling berlimpah dalam

kerak bumi setelah setelah silisium dan oksigen.Aluminium juga memiliki sifat

yang lebih unggul dibandingkan dengan sifat logam lain. Sifat-sifat Aluminium

yang lebih unggul bila dibandingkan dengan logam lain adalah sebagai

berikut:

1) Ringan; Massa jenis Aluminium pada suhu kamar (29oC) sekitar 2,7

gr/cm3.

2) Kuat; Aluminium memiliki daya renggang 8 kg/mm3, tetapi daya ini

dapat berubah menjadi lebih kuat dua kali lipat apabila Aluminium

tersebut dikenakan proses pencairan atau roling. Aluminium juga

menjadi lebih kuat dengan ditambahkan unsur-unsur lain seperti Mg,

Zn, Mn, Si.

1. Ketahanan Terhadap Korosi; Aluminium mengalami korosi dengan

membentuk lapisan oksida yang tipis dimana sangat keras dan pada

183

lapisan ini dapat mencegah karat pada Aluminium yang berada di

bawahnya. Dengan demikian logam Aluminium adalah logam yang

mempunyai daya tahan korosi yang lebih baik dibandingkan dengan

besi dan baja lainnya.

2. Daya Hantar Listrik Yang Baik; Aluminium adalah logam yang paling

ekonomis sebagai penghantar listrik karena massa jenisnya  dari

massa jenis tembaga, dimana kapasitas arus dari Aluminium kira-kira

dua kali lipat dari kapasitas arus pada tembaga.

3. Anti Magnetis; Aluminium adalah logam yang anti magnetis.

4. Toksifitas; Aluminium adalah logam yang tidak beracun dan tidak

berbau.

5. Kemudahan dalam proses; Aluminium mempunyai sifat yang baik

untuk proses mekanik dari kemampuan perpanjangannya, hal ini dapat

dilihat dari proses penuangan, pemotongan, pembengkokan, ekstrusi

dan penempaan Aluminium

6. Sifat dapat dipakai kembali; Aluminium mempunyai titik lebur yang

rendah, oleh karena itu kita dapat memperoleh kembali logam

Aluminium dari scrap.

Aluminium juga mempunyai sifat kimia dan fisika yang khas, sifat ini

membedakan aluminium dari logam-logam lain. Pemakaian almunium

sebagai bahan bangunan, antara lain sebagai pengganti kayu atau bahan

lainnya, aluminium lebih awet dan sekali pasang untuk selamanya dan tidak

perlu diganti dan hanya perlu perawatan untuk membersihkan secara periode.

Penggunaan aluminium untuk bahan bangunan diantaranya untuk kusen

aluminium , pintu aluminium , rangka jendela aluminium , campuran atap baja

ringan) dan lain-lain. Dengan semakin mahal nya harga kayu, maka peran

aluminium sebagai bahan bangunan menjadi sangat penting.

Adanya perubahan dalam penggunaan dan konsep design rumah tinggal,

salah satunya adalah mulai berkurangnya penggunaan bahan dari kayu dan

digantikan dengan bahan jadi seperti aluminium, beton, plastik. Penggunaan

kusen aluminium pada era dewasa ini sudah cukup banyak yang

menggunakan untuk rumah tinggal, terutama pada perkotaan. Perubahan

184

trendi itu, disebakan bebrapa kelebihan material almunium sebagai bahan

kusen, yatu;

1) Tahan keropos, tidak dimungkinkan untuk dimakan rayap.

2) Bahan aluminium yang lebih tahan lama, anti rayap,dan tidak

menyusut seperti kayu, tidak akan mengalami penyusutan dan

perubahan bentuk atau melengkung akibat perubahan cuaca

3) Tampilan kusen aluminium dapat dicat atau dilapis dengan warna kayu

bahkan motif kayu sehingga menyerupai kayu.

4) Desain dapat dibuat sesuai pesanan. Keunggulan kusen aluminium

adalah bobotnya yang ringan dan kuat sehingga mudah dipindahkan.

Perawatannya yang simpel menjadi daya tarik bagi pembelinya

disamping kualitas bahan aluminium.

5) Ekonomis, dalam pengertian biaya proses pembuatan, pemasangan

dan perawatan untuk kusen aluminium lebih murah karena lebih tahan

lama.

Gambar 7-1 : Kusen Almunium

Selain sebagai bahan konsruksi atau aksesoris bangunan, dikenal juga

namanya Aluminium Foil, fungsi alumunium foil tersebut sebagai isolasi atap

bangunan, terbuat dari bahan yang kuat, elastis dan tahan air sehingga aman

dan ramah lingkungan. Dan juga membantu menahan dan memantulkan

panas sinar matahari masuk ke rumah. Selain itu Alumunium Foil pada rangka

atap juga berfungsi melindungi kebocoran akibat tampias air hujan dan

embun, melindungi plafond dari kerusakan / melengkung karena cuaca panas,

membuat plafon bersih dan bebas debu, dan praktis karena mudah

pemasangannya.

185

Di Pasaran terdapat dua jenis umum alumunium foil yang sering digunakan

pada konstruksi atap, khususnya rangka atap baja ringan, yaitu satu

sisi(single side) dan dua sisi(double side). Untuk alumunium foil single side

ditandai dengan hanya permukaan atasnya yang mengkilap berlapis

alumunium. Sementara yang double side berarti kedua sisinya berlapis

alumunium sehingga terlihat mengkilap pada kedua sisi.Keduanya memiliki

fungsi yang sama.Alumunium double side dapat dijadikan sebagai material

pendukung tampilan artistik di sejumlah bangunan, misalnya untuk

mendapatkan tampilan ruangan dengan atap ekspose. Selain karena

kekuatan juga karena kerapihan yang akan terlihat dari bawah. Alumunium foil

yang single side juga bisa digunakan tetapi harus berbahan dasar plastik

karena lebih kuat dan terlihat rapi. Alumunium Foil pada rangka atap baja

ringan, sepertinya hampir menjadi penunjang pokok dalam setiap pekerjaan

rangka atap khususnya yang berbahan baja ringan untuk mendapatkan fungsi

optimum atap rumah yang tidak hanya kuat tetapi menjadikan rumah nyaman

bagi penghuninya.

186

Tentu kamu mengenal dan menjumpai penggunaan almunium di sekitarmu. Berikan contoh penggunaan aluminium yang kamu temui di sekitr mu atau di rumah ?

Pada Bangunan/Konstruksi:................................................................................................................................................................................................................................Pada Perabotan rumah:................................................................................................................................................................................................................................Pada Keperluan makanan, sebagai apa ?................................................................................................................................................................................................................................Pada Keperluan Furnitur, apa ?

B. Kusen Aluminium

Penggunaan kusen dari almunium kini lebih sering digunakan pada semua

jenis bangunan, hal ini selain karena lebih ramah lingkungan, kusen yang

terbuat dari aluminium juga memiliki beberapa kelebihan lain, baik itu dari

karaktersitik bahan, bentuk, kemudahan desain, konstruksi dan kemudaha

pembuatan. Kusen alumunium saat ini bisa disesuaikan warnanya , bahkan dapat terlihat

sangat mirip dengan kayu , Alumunium bisa bertahan lama dan low maintenance ( kalau

ada noda , mudah dibersihkan) Sesuai dengan kemajuan jaman , dan kusen alumunium

bisa lebih prestise daripada kusen kayu . Ukuran kusen almunium, yaitu:

1) Kusen Aluminium 3 inchi

2) Kusen Aluminium 4 inchi

Bentuk almunium untuk kusen bangunan, berbentuk batangan dengan

berbagai macam profil penampang. Setiap batangnya tersedia dengan

panjang 6 meter, bentuk dan ukuran profil sangat bervariasi secuai dengan

kegunaannya dalam konstruksi antara lain; profil-profil batang untuk kusen,

profil-profil batang untuk rangka daun pintu, untuk konstruksi kusen dan daun

jendela, untuk tiang atau rangka dinding partisi (penyekat ruang), untuk

Rolling door, untuk Folding gate, dan sebagainya. Kemudian berbentuk pita

atau pelat tipis dengan lebar tertentu ( missal ± 30 mm ) tersedia dalam

bentuk gulungan ( rol ), biasanya untuk bahan awning dan krei.Selain itu, juga

bentuk-bentuk profil khusus seperti Handle daun pintu dan profil profil khusus

lainnya.

Kemudian warna kusen aluminium berbagai macam warna dan corak, seperti;

Warna aluminium standar, Hitam (Black), Coklat (Dark Brown), Silver (CA -

Netral), Aluminium powder coating ,white, cream, merah, kuning dan warna

serat urat kayu. Untuk kusen dari bahan Aluminium powder coating white

harganya lebih mahal dari jenis almunium standar. Kemudian jenis powder

coating motif urat kayu juga akan lebih mahal, kemahalan harga disesuaikan

dengan bahan, tipe dan cark.

Berikut ini dapat dilihat gambar beberpa profil kusen almunium.

187

188

189

190

191

192

193

194

Beberapa keunggulan menggunakan almunium sebagai kusen, antara lain

yaitu;

1) Tahan Keropos; Kelebihan dari kusen yang terbuat dari aluminium

adalah tahan keropos, menggunakan kusen yang terbuat dari

aluminium, tidak perlu kuatir akan keropos karena rayap tidak suka

dan tidak bisa tinggal di kusen bahan aluminium.

2) Penyusutan; Kelebihan almunium adalah tahan lama, kusen yang

terbuat dari aluminium tidak mudah berubah, menyusut ataupun

melengkung karena perubahan cuaca.

3) Mobilisasi mudah; Kusen berbahan aluminium sangat mudah untuk

dipindahkan, berat kusen yang ringan tidak akan kesulitan untuk

mengangkat dan memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain.

Selain itu, desain kusen yang terbuat dari bahan aluminium juga bisa

dipesan sesuai dengan keinginan.

Beberapa kelemahan menggunnakan almunium sebagai kusen, antara lain

yaitu;

1) Pemasangan dengan menggunakan sistem fischer, teknik ini

mengandalkan kekuatan sekrup fischer yang diborkan dan ditanam

bersama kusen merapat ke tembok sekeliling kusen pintu yang sudah

diplester rapi dan sangat akurat ukuran dan sudut siku-sikunya. Untuk

teknik pemasangan ini, apabila terjadi kesalahan dalam

pemasangannya maka dapat berakibat fatal, dan membuthkan

keahlian khusu bagi tukang.

2) Variasi bentuk yang terbatas, karena merupakan standart pabrik,

hanya terbatas pada bentuk tertentu saja.

3) Sambungan yang kurang baik pada siku atau kaca dapat

menyebabkan air hujan dapat masuk, karena itu faktor penyambungan

dan “sealant” atau karet penyekat antara kaca dan alumunium harus

dari bahan berkualitas dan tahan lama agar air tidak mudah masuk ke

dalam kusen atau ke ruangan. Pada dasarnya masalah sealant ini

tidak menimbulkan masalah pada kusen alumuniumnya karena bahan

alumunium tidak terpengaruh air.

195

Gambar 7-2: Gambar Rencana Kusen Pintu dan Jendela Almunium

Gambar 7-3 : Detai Potongan-1

196

Gambar 7-4: Detai Potogan-2

Gambar 7-5 : Detail Potongan-3

197

1. Konstruksi Sambungan Aluminium

Untuk mengerjakan suatu konstruksi aluminium diperlukan pengetahuan

tentang alat sambung dan cara menyambung. Dalam pekerjaan konstruksi

aluminium untuk bangunan gedung seperti ; kusen, daun pintu / jendela, dan

sebagainya pada umumnya menggunakan alat sambung berupa paku keling

rivet atau baut sekerup. Untuk hubungan konstruksi aluminium dengan

dinding tembok atau beton maka diperlukan fiser dari bahan plastik yang

ditanam dalam tembok atau beton. Fiser ditanam setelah bidang tembok atau

beton dilubangi dengan bor beton. Setelah fiser ditanam maka konstruksi

aluminium dapat ditempelkan dengan cara disekerupkan pada fiser tersebut

Gambar : Paku Keling dan Sekrup

Paku keling rivet terdapat dalam beberapa macam ukuran diameter ( d ),

pajang paku ( L ) juga terdapat beberapa macam. Namun yang banyak

digunakan adalah paku keling rivet dengan Ø 3 mm panjang 10 mm. Untuk

198

pemasangan engsel-engsel pintu maka digunakan diameter yang lebih besar.

Sedangkan diameter tangkai rivet juga terdapat dalam beberapa ukuran

tergantung diameter paku kelingnya, contoh ; untuk paku keling Ø 3 mm

tangkai rivetnya berdiameter 1½ mm, sedang untuk paku keling Ø 5 mm

tangkai rivetnya berdiameter 2 mm. Pada ujung tangkai rivet terdapat kepala

yang berfungsi sebagai penekan paku keling pada saat pengelingan rivet

berlangsung, sedangkan ujung tangkai lainnya sepanjang ± 30 mm

dimasukkan ke dalam alat rivet untuk dijepit dan ditarik sehingga kepala

tangkai menekan paku keling dilakukan berulang-ulang hingga tangkai putus

di bagian leher dan ujung paku membengkak dan mengancing sambungan

dengan kuat.

Gambar : Alat Rivet

Baut sekerup ada 2 ( dua ) macam :

1) Baut sekerup dengan ulir penuh sepanjang batang ( sepanjang L ). Baut

ini jenis inilah yang sering digunakan untuk penyambungan batang

aluminium. Terdapat berbagai macam ukuran diameter dengan panjang

199

yang bervariasi, namun yang umum digunakan adalah baut dengan

panjang ½” dan ¾” dengan diameter ± 3 mm.

2) Baut sekerup dengan ulir sepanjang 2/3 dari panjang baut ( sepanjang 2/3

L ). Baut ini biasanya dipakai untuk pemasangan konstruksi aluminium

( misalnya kusen ) menempel pada dinding tembok atau beton, juga untuk

memasang engsel daun pintu. Untuk pemasangan baut sekerup pada

tembok atau beton maka diperlukan alat tambahan yang disebut Fiser.

Fiser terbuat dari bahan plastik. Tembok atau beton yang akan disekerup

dilubangi terlebih dahulu dengan mesin bor beton, setelah itu fiser

dimasukkan kedalam lubang tersebut. Pemasangan baut sekerup

dikenakan pada fiser tersebut hingga mengancing dengan kuat.

1.1 Cara Memasang Paku Keling Rivet Pada Sambungan Aluminium

Untuk menyambung aluminium dengan paku keling rivet dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1) Lukis ( tandai ) as lubang paku keling pada aluminium dengan tanda

center mark ( + ).

2) Buat lubang pada center mark tersebut sebagai tempat memasukkan

paku keling, menggunakan bor listrik untuk logam / besi.

3) Masukkan paku keling lengkap dengan tangkai rivetnya ke dalam

lubang tersebut

4) Pasang alat rivet ( tang rivet ) dengan posisi stang pengokang dalam

keadaan membuka dan tangkai paku keling masuk seluruhnya ke

dalam mur rivet , seperti gambar.

5) Lakukan gerakan mengokang dengan dua tangan beberapa kali

hingga kepala tangkai rivet mendesak ujung paku keling menjadi

membengkak dan mengancing sambungan, lakukan gerakan

mengokang tersebut sampai tangkai rivet putus terlepas dari paku

keling. ( Bila tang rivet masih baik maka dengan 2 @ 3 kali kokang

tangkai rivet sudah putus ).

6) Keluarkan potongan tangkai rivet yang masih berada di dalam alat

rivet dengan cara dijungkir seperti gambar berikut ini sambil stang

kokang digerak-gerakkan hingga potongan tangkai rivet terlepas

keluar.

200

Gambar : Sistem Rivet

1.2 Cara Memasang Baut Sekerup

Untuk menyambung aluminium dengan baut sekerup dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut;

1) Lukis ( tandai ) as lubang baut sekerup pada aluminium dengan tanda

center mark ( + ).

2) Buat lubang pada center mark tersebut sebagai tempat memasukkan baut

sekerup, menggunakan bor listrik untuk logam / besi. Diameter lubang

harus lebih kecil dari diameter baut sekerup yang akan dipasang, ini

dimaksudkan agar baut sekerup ketika disekrupkan dapat menggigit

aluminium dengan kuat.

201

3) Pasang baut sekerup pada lubang tersebut dengan cara diputar pakai

obeng sambil ditekan secukupnya hingga kepala baut sekerup menekan

pada aluminium yang disambung.

Untuk batang-batang aluminium yang dipasang menempel pada tembok atau

pada beton (misalnya kusen, rel rolling door, dan sebagainya) maka

pemasangannya menggunakan baut sekerup jenis ulir tidak penuh atau

panjang batang yang berulir 2/3 dari panjang baut, dan menggunakan fiser

yang ditanam pada tembok atau pada beton yang akan disekerup. Cara

memasangnya sebagai berikut :

1) Tentukan letak baut sekerup pada tembok / beton dan lukis ( tandai

) as lubang baut sekerup pada bidang tembok atau beton dengan

tanda center mark ( + ) menggunakan pensil.

2) Buat lubang pada center mark tersebut menggunakan bor beton

dengan diameter lubang disesuikan dengan diameter luar fiser

yang akan ditanam. Kedalaman lubang juga disesuikan dengan

panjang fiser.

3) Masukkan fiser kedalam lubang tersebut dengan cara ditekan /

dipukul hingga terbenam rata dengan permukaan tembok/beton.

4) Pasang batang aluminium yang telah dilubangi untuk tempat baut,

dan masukkan baut sekerup pada lubang tersebut ( ujung batang

baut sekerup harus tepat mengenai lubang pada fiser yang telah

ditanam pada tembok / beton. Lakukan penyekrupan baut dengan

cara diputar menggunakan obeng hingga menancap kuat dan

kepala baut sekerup sampai menekan batang aluminium.

C. Almunium Foil

Aluminium foil merupakan paduan aluminium yang dibuat dalam bentuk

lembaran tipis, dengan ketebalan aluminium foil berkisar 0,2 mm dan

mengandung sekitar 92% sampai 99% aluminium. Di pasaran aluminium foil

tersedia dalam berbagai ukuran dan karakteristik dan digunakan untuk

berbagai keperluan, seperti mengemas berbagai barang, dan untuk

kebutuhan konstruksi bangunan. Untuk keperluan bahan bangunan, jenis

alumunium foil, glasswool dan kawat ram saat ini merupakan material yang

202

digunakan sebagai pelengkap rangka atap, namun yang paling banyak

digunakan sebagai pelengkap rangka atap baja ringan adalah alumunium foil.

Penggunaan alumunium foil pada bangunan, yaitu pada pelapis bagian atas

atap, dapat berfungsi untuk menolak panas dan radiasi matahari. Pada siang

hari suhu ruangan dalam rumah lebih panas hal ini disebabkan karena

perpindahan panas dari radiasi panas atap ke bagian bawah atap. Salah satu

cara mengatasi hal tersebut adalah deengan menggunakan bahan almunium

foil, yaitu dipasang di bagaian bawah penutup atap (genteng), sehingga

radiasi panas matahari akan dipantulan kembali, sehingga suhu ruangan akan

terasa lebih sejuk hal ini tentu akan meringankan kerja dari alat pendingin

ruangan. Selain fungsi untuk mengurangi panas, almunium foil juga dapat

berfungsi sebagai mengurnagi terjadinya kebocoran, jika terjadi kebocoran

atap pada saat hujan air tidak langsung masuk kedalam ruang karena

dihalangi oleh alumunium foil.

Pertanyaan selanjutnya, dapatkah kamu mengidentifikasi fungsi lain almunium

foil pada bangunan ?

Beikan jawabanmu!:

Bahan alumunium foil ada yang menggunakan bahan lapisan kertas, ada juga

yang plastik, dilihat dari bahan dasarnya tentu lebih kuat yang berbahan dasar

plastic tidak mudah sobek dibandingkan yang berbahan dasar kertas dan

sudah barang tentu alumunium berbahan dasar plastik lebih mahal harganya.

Bentuk Alumunium foil yang ada saat ini yaitu tipe satu sisi (single side) dan

dua sisi (double side). Single side lapisan hanya satu sisi bagian atas

sehingga akan tampak mengkilat dibagian atas dan buram dibagian bawah.

Double side lapisan pada dua sisi atas dan bawah sehingga tampak mengkilat

pada kedua sisi. Aluminium foil double side mempunyai kelebihan menolak

radiasi lebih efektif dan lebih kuat jika di banding dengan alumunium single

side.

203

............................................................................................................................

..

............................................................................................................................

..

Teknis pemasangan alumunium foil yaitu dengan cara di jepit antara reng dan

kaso pada konstruksi rangka atap, hal ini bisa dilakukan jika pemasangan

sebelum atau bersamaan dengan pemasangan reng. Pemasangan almunium

foil, sebaiknya dilakukan sebelum konstruksi rangka atap belum jadi, kondisi

akan sangat efektif. Pemasangan alumunium foil yang bagus adalah

pemasangan yang rata atau tidak menggelembung karena permukaan

alumunium foil yang rata akan lebih efektif menolak radiasi matahari dan lebih

efektif mencegah terjadinya kebocoran karena jika ada tetesan air maka air

akan langsung meluncur ke bawah sesuai dengan kemiringan atap tersebut.

204

205

GLOSSARY

Cat, adalah suatu massa yang pada suhu kamar berupa berupa zat cair dan bila diulaskan pada permukaan suatu benda akan membentuk lapisan padat kenyal.

Cat Air; Cat jenis ini berbasis air (water based), karena dibutuhkan hanya air untuk melarutkannya.

Cat Minyak; Cat jenis ini berbasis minyak (solvent-based). Cat dengan bahan dasar minyak, dapat dilarutkan dengan sejenis minyak atau thinner

Element penyusun cat, adalah Pigment, Pigment extender / fille, Liquid

binder dan additive.

Pigment, adalah suatu bubuk pemberi warna yang yang diperoleh dari batu-batuan mineral atau buatan (syntetic), ini menentukan ketahanan cat.

Plamir, adalah bahan pelapis dinding sebelum cat agar permukaannya rata dan halus, wujudnya seperti adonan, tidak encer juga tidak keras.

PH adalah tingkat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14

Wall Sealler, adalah cat emulsi yang diformulasi sebagai lapisan dasar pada permukaan semen, plester dan asbes, dapat digunakan untuk melapisi permukaan yang telah diberi lapisan plamir, bangunan atau permukaan kayu atau besi

Resin adalah unsur utama cat yang berbentuk cairan kental dan transparan yang membentuk film atau lapisan setelah diaplikasi pada suatu obyek dan mengering.

A. Cat Sebagai Bahan Bangunan

Pengertian Cat, adalah suatu massa yang pada suhu kamar berupa berupa

zat cair dan bila diulaskan pada permukaan suatu benda akan membentuk

lapisan padat kenyal. Cat dibuat dari bermacam-macam bahan dasar.Pada

dasarnya bahan dasar tersebut diaduk atau dicampur dengan perbandingan-

perbandingan tertentu dan untuk bermacam-macam tujuan. Ada banyak dan

beragam jenis dan tipe cat yang tersedia di pasaran, untuk lebih mudah

mengenal berbagai jenis cat tersebut, maka lebih mudah kita

mengklasifikasikannya dalam dua jenis, yaitu;

1. Cat Air; Cat jenis ini berbasis air (water based), karena dibutuhkan

hanya air untuk melarutkannya. Cat dengan bahan dasar air tidak

menghasilkan efek kimia yang tinggi dalam larutan sehingga cat ini

ramah lingkungan. Di pasaran cat dalam kelompok ini seperti cat

tembok, cat genteng, cat lukis, dan lain sebagainya.

2. Cat Minyak; Cat jenis ini berbasis minyak (solvent-based). Cat dengan

bahan dasar minyak, dapat dilarutkan dengan sejenis minyak atau

thinner. Cat ini dikategorikan sebagai cat yang tidak ramah lingkungan

karena dapat mengganggu kesehatan pernafasan manusia, karena

itulah pemakaian minyak dalam cat diminimalkan. Karena berbahaya,

produsen cat bangunan untuk hunian tidak lagi memproduksi cat jenis

ini, dan cat ini hanya diaplikasikan sebagai cat untuk keperluan

industri, otomotif, dan furniture.

Cat yang berkualitas minimal mempunyai empat fungsi yangharus dimiliki

diantaranya daya sebar, daya tutup, mudah dalampengaplikasiannya, dan

aman bagi kesehatan lingkungan. Memang semakin tinggi kualitas cat, maka

harganya pun akan semakin mahal,karena disamping keempat hal pokok

diatas, cat yang berkualitas akanmemiliki nilai tambah seperti daya tahan

terhadap cuaca, anti jamur, tidakmemudar mudah dibersihkan, dapat

menutupretak rambut serta tambahan pengharum.

Keberhasilan pengecatan,yang paling berpengaruh adalah kualitas atau mutu

bahan yang akandicat itu sendiri (terlepas dari kualitas cat yang dipakai).

206

Masalah yang sering timbul akibat dari kualitas mutu bahan yang akan dicat

jelekbiasanya adalah belang-belang seperti basah (bila kadar air dalam

bahanyang dicat terlalu tinggi), lapisan cat yang menggelembung.

Sedangkanbila yang dipakai adalah cat dengan kualitas rendah maka

masalah yang sering terjadi adalah pengapuran, atau warnanya luntur.Cat

juga harus aman dan ramah lingkungan. Saat ini di pasarmasih banyak dijual

produk yang tidak memperhatikan aspek-aspekkesehatan dan lingkungan,

karena bahan baku yang dipergunakan masihmengandung tambahan logam

merkuri (Hg) dan timah hitam tau timbal (Pb).Padahal kedua bahan tersebut

sangat berpotensi membahayakanmanusia jika secara terus menerus masuk

kedalam tubuh.

Dengan penjelasan di atas, secara umum klasifikasi cat, dibedakan menjadi

yaitu;

1) Water Based; Meliputi Cat tembok dan cat air

2) Solvent Based;Meliputi Cat mobil, cat besi, dan cat minyak

Kemudian, element penyusun cat, yaitu;

1) Pigment; Berfungsi menyediakan warnaContoh : Pigment Putih

(Titanium Dioxide) dan Pigment Kuning (Zinc Oxide)

2) Pigment extender / filler; Digunakan untuk membantu pigment utama

dan meningkatkan daya rekat, Contoh : Calcium Carbonat, Kaolin

Clay, dan Talc Powder

3) Liquid; sebagai pembawa elemen-elemen solid dimana dalam cat

tembok yang digunakan adalah air.

4) Binder; Digunakan untuk mengikat Pigment, merekatkan Cat Pada

Bidang dan membentuk Lapisan Film, Contoh : Acrylic, Vinyl Acrylic,

dan Styrene Acrylic

5) Additive; Digunakan sebagai :Thickener ; Menghasilkan kekentalan

tertentu, Menjaga kestabilan emulsi agar filler dan liquid tidak memisah

antifoam; mencegah timbulnya busa ada saat cat diaduk di

pabrik, pada saat cat diaduk dalam kemasannya dan pada saat

cat diaplikasikan di permukaan

Biocide ; mencegah timbulnya jamur di dalam kaleng/kemasan dan di

permukaan (tembok)

207

Cat digunakan mulai dari cat rumah, perabot rumah, dan berbagai peralatan

sampai kepada mobil. Gunanya, selain untuk menambah keindahan barang

yang dicat juga untuk melindungi bahan yang dicat dari karat, khususnya

logam. Mulai dari pagar besi, teralis dan sampai kepada perut kapal laut

ataupun tanker.

B. Cat Air (water based)

Penggunaan cat tembok saat ini mengarah pada sistim basis air, karena lebih

ramah lingkungan, proses membuatnya yang mudah dan tidak mudah

terbakar, selain itu tidak ber bau menyengat. Banayknya kebutuhan akan cat

tembok, sehingga banyak orang yang melirik untuk membuka usaha

pembuatan cat tembok, bisa dibuat home industri dirumah tanpa perlu lahan

yang luas, hal ini karena konsumsi pemakaian cat tembok ini sangat besar,

apalagi menjelang hari hari besar, seperti Hari Ulang tahun kemerdekaan,

persiapan acar pesta, idul fitri, natal dan Tahun Baru banyak orang

mempercantik rumahnya dengan mencat ulang tembok-temboknya. Saat ini

banyak juga proyek rumah – rumah baru saat ini memakai cat tembok buatan

home industri karena harga cat tembok buatan home industri bisa ditekan

lebih murah di banding dengan yang bermerk, Karena hasil dari cat tembok

yang bagus maka cat tembok home industri  bisa bersaing dengan cat tembok

yang bermerk,sehingga bisa memperkecil biaya pengeluaran dan bisa

membuat harga rumah lebih murah.

Keunggulan Cat tembok, yaitu;

Bisa di buat sebagai industri rumahan.

Bahan-bahan mudah didapat di toko kimia

Pangsa pasar yang luas

Hasil produk murah

Hasil lebih tahan lama dan halus

Pembuatan cat tembok, yaitu berbahan dasar Calcium, pigmen, binder

(perekat), ditambah pemberat, Pengawet dan pewangi, air. Kemudian

persiapan alat alat yaitu: Mixer, Ember (wadah), pengaduk, timbangan, dan

208

gelas ukur. Cara membuatnya adalah ; Calcium diaduk dengan air sampai

rata, masukkan binder dan terus, kemudian aduk sampai menyatu, masukkan

pigmen aduk lagi, zat pemberat dimasukkan aduk terus terakhir, kemuudian

masukkan pengawet, pewangi aduk rata simpan dalam wadah tertutup.

Jenis cat tembok yang bagus untuk tembok seperti acrylic 100 persen yang

dibuat untuk kelas cat interior premium, lalu ada acrylic emulsion yang

merupakan gabungan dari acrylic 100 persen dan vynil versatic, dan yang

terakhir vinyl acrylic. Beberapa persiapan penting yang harus dilakukan

sebelum mengecat seperti membersihkan dahulu seluruh permukaan dinding

dari kotoran dan pastikan juga kondisi dinding tidak lembab, kerik seluruh

bekas cat lama hingga merata, bila perlu bersihkan dengan menggunakan

ampelas. Biasanya sebelum memulai pengecatan, tembok yang akan

dibubuhi cat dibersihkan hingga permukaannya seperti tampak baru.

1. Teknik Pengecatan Menggunakan Cat Tembok

Teknik dan melaksanakan pengecatan bangunan rumah dengan cat tembok,

dalam pengecatan, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, salah

satunya adalah mengetahui bahan dasar cat yang ingin digunakan, seperti

bahan perekatnya, bahan pewarna atau pigmen, bahan pelarut, eksten den

atau bahan pengisi. Semua bahan diatas bisa dibilang masih sangat ramah

lingkungan dan aman bagi kesehatan.Jika ingin mewarnai bagian luar,

sebaiknya gunakan cat tembok dengan dasar 100 persen acrylic emulsion.

Kandungan cat yang bagus selalu mengandung bahan dasar acrylic dengan

daya lekat yang kuat dan mampu mengikat partikel zat warna dengan

sempurna, sehingga warna lebih awet dan tidak cepat pudar. Keuntungan lain

dari pemakaian cat dengan kualitas yang baik adalah ketahanan lapisan cat

terhadap cuaca, lumut, jamur serta sengatan matahari atau perubahan cuaca.

Cat bermutu tinggi pasti lebih irit dibanding dengan cat yang bermutu rendah,

karena dua atau tiga lapisan saja tembok sudah bisa tertutup sempurna,

namun, jika anda menggunakan kualitas yang kurang baik, dibutuhkan

sedikitnya empat sampai lima lapisan.

209

Beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan pengecatan dinding tembok,

yang paling berpengaruh adalah kualitas atau mutu dinding itu sendiri terlepas

dari kualitas cat yang dipakai. Masalah yang sering timbul akibat dari kualitas

dinding yang jelek biasanya adalah belang-belang seperti basah, bila kadar air

dalam dinding terlalu tinggi. Sedangkan bila yang dipakai cat dinding dengan

kualitas rendah maka masalah yang sering terjadi adalah pengapuran,

warnanya luntur, dan kelihatan tidak cerah. Cat yang berkualitas minimal

mempunyai empat fungsi yang harus dimiliki diantaranya daya sebar, daya

tutup, mudah dalam pengaplikasiannya, dan aman bagi kesehatan

lingkungan. Memang semakin tinggi kualitas cat, maka harganya pun akan

semakin mahal, karena disamping keempat hal pokok diatas, cat yang

berkualitas akan memiliki nilai tambah seperti daya tahan terhadap cuaca, anti

jamur, tidak memudar, mudah dibersihkan, dapat menutup retak rambut serta

tambahan pengharum.

Secara umum teknik yang baik antara lain adalah mengikuti prosedur atau

langkah langkah sebagai berikut;

1) Pengecatan di lakukan pada siang hari, pada saat mathari terik/panas;

2) Pengecatan dimulai dari arah luar, mulai dari dekat jendela. menuju ke

ruang dalam;

3) Pengecatan total, lakukan mulai dari langit-langit yang diteruskan ke

dinding dekat kusen jendela, pintu-pintu, dan kemudian ke bagian

bawah;

4) Pengecatan gunakan tiga lapis sesuai dengan anjuran pencampuran;

5) Jangan mengecat pada suatu bidang yang lebar sekaligus, tetapi

batasi bidang pengecafan antara satu sampai dua meter persegi sekali

mengecat.

Langkah langkah pelaksanaaan pengecatan, sebelum proses pengecetan

adalah menyiapkan permukaan yang akan dicat. Pastikan permukaan dinding

bersih dan kering untuk mencegah terjadinya pengelupasan.Biasanya

memakan waktu 28 hari agar reaksi pengerasan semen pada plesteran beton

mengering dengan sempurna.Setelah permukaan tembok sudah benar-benar

kering, dan sebelum tembok di plamir, lapisi dulu tembok dengan Wall Sealer,

210

guna menetralisir PH semen agar sesuai dengan PH cat. Dengan wall sealer

Cat tidak mudah mengelupas dan warna cat tidak akan berubah dari warna

aslinya. Cat akan menjadi seperti kapur jika daya serap tembok masih

bekerja, untuk itu tembok harus dilapisi dengan Wall Sealer, namun jika untuk

alasan ekonomis anda dapat melarutkan satu sampai dua bungkus lem putih

dalam satu galon air kemudian kuaskan pada tembok sebelum tembok di cat.

Sebelum pengecatan dilakukan ada pekerjaan pendahuluan yaitu plamir

dinding.Plamir dinding terdiri dari 3 bagian bahan, yang pertama adalah

semen putih, lem putih, dan kalsium. Semua bahan tersebut mempunyai

fungsi masing- masing. Penggunaan kalium pada bahan plamir berfungsi

sebagai penambah volum dari plamir dan memudahkan penghalusan, namun

apabila terlalu banyak justru akan menyebabkan cat yang nanti kita kerjakan

menjadi kurang kuat. Sebagian kontraktor bangunan sudah tidak

menggunakan kalium sebagai campuran plamir, kecuali pada pekerjaan yang

memerlukan harga sangat hemat dan waktu penyelesaian yang relatif cepat.

Gambar 8-1: Pengecatan Tembok

Teknik melamir yang efektif adalah dengan menggunakan kapi (skrap) besar

atau bahan bekas dari pipa pvc yang dibuat kapi (skrap). Dengan

mengoleskan pada arah vertikal di dinding kemudian untuk lapis selanjutnya

211

pada arah horisontal, demikian seterusnya sampai dinding menjadi rata.

Lapisan yang kedua haruslah menunggu lapisan yang pertama kering

dahulu. Penghalusan menggunakan amplas dengan arah memutar.Alat

penghalus otomatis sebaik digunakan agar lebih cepat dalam pengerjaannya.

Setelah diplamir, dilakukan Pelapisan cat dasar atau alkali sealer.Sebelum

dilakukan pengecatan dengan cat tembok aplikasikan terlebih dahulu cat

dasar alkali sealer, yang berfungsi memberikan lapisan dibawah cat tembok

sehingga memperkecil kontak langsung dengan alkali tembok.Selain itu alkali

sealer berfungsi memberikan lapisan warna putih sehingga dapat

mempercepat penutupan warna cat tembok pada dinding.Alkali sealer

berbeda dengan cat putih. Penggunaan cat putih sebagai dasaran

pengecatan tidak akan menghindari kontak langsung alkali tembok dengan

cat, tetapi hanya berfungsi membantu daya tutup cat tembok saja.

Beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan pengecatan, yang paling

berpengaruh adalah kualitas atau mutu bahan yang akan dicat itu sendiri

(terlepas dari kualitas cat yang dipakai). Masalah yang sering timbul akibat

dari kualitas mutu bahan yang akan dicat jelek biasanya adalah belang-belang

seperti basah (bila kadar air dalam bahan yang dicat terlalu tinggi), lapisan cat

yang menggelembung. Sedangkan bila yang dipakai adalah cat dengan

kualitas rendah maka masalah yang sering terjadi adalah pengapuran, atau

warnanya luntur. Agar pengecatan dapat berhasil dengan baik, maka

beberapa langkah berikut perlu untuk diperhatikan, yaitu;

1) Pilih jenis cat yang tepat guna. Faktor nomor satu yang harus kita

tentukan adalah untuk bidang manakah cat itu akan digunakan, untuk

bidang interior atau untuk eksterior; untuk mendapatkan hasil

maksimal usahakan menggunakan produk cat yang tepat guna.

2) Gunakan produk yang transparan. Bandingkan beberapa produk cat,

baca keterangan/ aturan pemakaian dan yang tidak kalah pentingnya

data teknis yang ada pada kemasan masing-masing.

3) Tentukan pilihan warna. Satu hal yang juga perlu menjadi bahan

pertimbangan dalam memilih cat adalah tersedianya warna-warna

yang bisa memenuhi selera kita.

212

4) Hitung jumlah kebutuhan.Bila sudah bisa menentukan jenis cat, merek

serta warna cat yang akan gunakan, selanjutnya adalah menentukan

berapa banyak cat yang diperlukan untuk sebuah ruangan atau tempat

yang akan dicat.

Pemberian Cat Dasar, untuk tembok dibagi dua, yaitu cat dasar yang berupa

varnish dasar air yaitu cat tanpa pigmen dengan dasar emulsi acrylic 100%.

Cat dasar ini biasanya disebut Wall Sealer Water Base. Wall Sealer sangat

baik untuk tembok baru yang banyak retak rambut untuk mengisi celah-

celahnya dan untuk menguatkan lapisan cat lama yang mulai mengapur.

Kedua adalah cat dasar yang berupa cat tembok warna putih dengan dasar

emulsi acrylic 100% dan mempunyai daya tahan alkali yang tinggi, daya rekat

serta daya isi yang baik serta kadar bahan anti jamur cukup tinggi. Cat dasar

ini disebut Alkali Resisting Primer atau Undercoat Tembok. Cara

pemakaiannya adalah; encerkan cat sesuai dengan petunjuk pabrik, jangan

berlebihan, karenadapat menghilangkan fungsi cat dasar. Beri 1 atau 2 lapis

cat dasar.

Kemudian pelaksanaan pemberian cat akhir, dengan langkah sebagai berikut

ini;

1) Persiapan permukaan harus telah sempurna.

2) Bagian-bagian tembok yang tidak akan dicat, alat-alat rumah tangga

seperti kursi, meja, lantai sudah ditutup plastik atau kertas koran.

3) Siapkan alat alat pengecatan yang dibutuhkan, seperti kuas, roller, ember,

pengaduk, tangga, dan lain-lain.

4) Periksa kaleng cat, apakah sesuai dengan ketentuan pabrik. Catat nomor

batch (lot)nya.

5) Aduk cat sampai rata dan pengenceran sesuai dengan kebutuhan pabrik.

6) Selang waktu antara setiap lapis harus cukup lama. Secara teoritis adalah

2-4 jam, tetap sebaiknya minimal 8 jam atau semalam.

7) Ventilasi ruangan harus sebaik mungkin dan kalau dapat Pengecatan

dilakukan waktu cuaca terang dan kering.engenceran cat jangan langsung

didalam kalengnya, kecuali kalau dapat habis pada hari itu juga.

213

8) Tutup rapat-rapat kaleng yang yang masih ada sisa catnya untuk

menghindari pembusukan.

C. Cat Minyak (solvent based)

Cat minyak yaitu terbuat dari partikel-partikel pigmen warna yang disuspensi

dengan media minyak, Cat ini berbasis minyak, atau menggunakan

pengencer minyak, cat ini adalah banyak digunakan karena alasan warna

yang tajam dan tahan lama, mudah dalam penggunaan dan tehniknya, bisa

dengan mudah di explore dalam berbagai tehnik gaya lukis, bisa tehnik

transparant, opaque, maupun bertekstur, dan bisa pula di combine dengan

material lain, guna menghasilkan tehnik unik. Cat Minyak ini memberi efek

cerahyang sangat bagus pada suatu gambar ataupun lukisan serta

memberikan tesktur yang sangat bagus, terlebih kita tau bagaimana cara

pemakaiannya benar.  Cat minyak ini sangat tahan lama ataupun awet namun

sangat mengengat bau dari cat ini.membutuhkan waktu lama untuk

menghilangkan bau cat ini.Cat minyak juga memiliki beberapa kekurangan,

diantaranya perlu proses pengeringan yang lama, sehingga terkadang

membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses melukis, kekurangan

lainya adalah kurang ramah lingkungan, dan berbau tajam.

Cat minyak berupa cairan yang kental, cat terdiri dari komponen resin,

pigment, solvent, dan additves yang apabila dicampurkan bersama akan

membentuk suatu konsistensi yang merata. Cat biasanya dilarutkan dengan

thinner, agar mudah penggunannya. Dalam hal ini cat tipe dua komponen,

ditambahkan dengan hardener. Komponen cat minyak adalah sebagai

berikut:

1. Resin (Zat perekat)

2. Pigment (Zat pewarna)

3. Solvent (Pengencer

4. Additif

Resin (Zat perekat); Resin adalah unsur utama cat yang berbentuk cairan

kental dan transparan yang membentuk film atau lapisan setelah diaplikasi

214

pada suatu obyek dan mengering. Kandungan resin mempunyai pengaruh

langsung pada kemampuan cat seperti misalnya: kekerasan, ketahanan

solvent serta ketahanan cuaca. Demikian pula berpengaruh atas kualitas akhir

misalnya tekstur, kilap (gloss), adhesi suatu cat, serta kemudahan

penggunaan diantaranya waktu pengeringan. Menurut tipe lapisan resin

dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1) Thermoplastik Resin, pengeringan resin terjadi karena penguapan

solvent. Apabila dipanaskan thermoplastic resin akan melunak dan

akhirnya mencair. Jenis-jenis thermoplastic resin antara

lain :nitrocelluloce, cellulose acetat butylate, thermoplastic acrylic, dan

nylon. Resin tipe ini sering digunakan pada sistem pengecatan udara

2) Thermosetting Resin, jenis-jenisnya antara lain: amino alkyd,

ollyurethane dua komponen, thermosetting acrylic, dan epoxy resin.

Thermosetting resin hanya akan mengering dan mengeras jika

dipanaskan dan tidak akan melunak lagi oleh adanya pemanasan

kembali. Biasanya digunakan pada cat bakar, dimana cat ini

mempunyai daya tahan yang kuat terhadap cuaca dan mempunyai

kekerasan yang tinggi. Proses pengeringannya dilakukan diruang

oven.

Pigment (Zat pewarna); Pigment adalah suatu bubuk yang telah digiling

halus yang diperoleh dari batu-batuan mineral atau buatan (syntetic). Pigment

ini memberi warna dan daya tutup pada cat dan ikut menentukan ketahanan

cat. Pemberian zat warna pada cat tergantung pada fungsi catnya.Pada cat

dasar primer zat pewarna berfungsi membantu menahan karat.Zat warna

pada dempul membantu membentuk lapisan tebal dan mudah

diamplas.Sedangkan pada cat akhir zat warna memberikan efek pewarnaan

yang tahan lama. Pigment atau zat warna terbagi menjadi :

Pigment warna, berfungsi menambah warna pada cat dan menghasilkan daya

tutup pada permukaan yang dicat, berikut adalah fungsi pigmen, antara lain;

1) Pigment terang berfungai menambah wrana-warni metalik pada cat.

2) Pigment extender, berfungsi menambah kekuatan cat pada bodi,

menghasilkan viscositas dan mencegah pengendapan.

3) Pigment pencegah karat, dipergunakan terutama pada cat dasar untuk

membantu mencegah karat pada plat dasar.

215

4) Pigment flatting, digunakan untuk mengurangi kilap pada cat, terutama

pada cat jenis doof

Solvent (Pengencer) pada cat minyak.Solvent adalah suatu cairan yang

dapat melarutkan resin dan mempermudah pencampuran pigment dan resin

dalam proses pembuatan cat. Solvent sangat cepat menguap apabila cat

diaplikasi. Kegunaan solvent (thinner) ini untuk mengencerkan campuran

pigment (zat pewarna) dan resin (zat perekat) sehingga menjadi agak encer

dan dapat disemprotkan selama proses pengecatan. Thinner juga

menurunkan kekentalan cat sampai tingkat pengenceran tertentu yang tepat

untuk pengecatan dengan kuas, semprot atau roll.Thinner menguap sesaat

setelah cat disemprotkan, thinner akan menguap dan meninggalkan resin dan

pigment yang kemudian kedua zat tersebut akan membentuk lapisan yang

keras. Solvent berdasarkan kegunaannya dibedakan menjadi dua macam.

Solvent untuk cat lacquer (thermoplastic resin) disebut thinner dan solvent

untuk cat namel (thermosetting resin) disebut reducer.

Komponen pembentuk solvent (pengencer) meliputi :

1) Diluent, merupakan larutan yang membantu melarutkan resin lacquer.

2) Laten solvent, juga digunakan untuk mencampur pelarut yang baik,

hasilnya sama dengan pelarut yang berkualitas baik.

3) Solvent murni, adalah larutan yang mampu melarutkan sesuatu yang

mengakibatkan cairan tersebut masuk kedalam larutan. Solvent murni

melarutkan bahan residu dan binder

Additif; Additif adalah suatu bahan yang ditambahkan pada cat dalam jumlah

yang kecil untuk meningkatkan kemampuan cat sesuai tujuan atau aplikasi

cat.Berbagai tipe bahan yang ditambahkan pada cat dalam jumlah yang kecil

untuk meningkatkan kemampuan cat sesuai dengan tujuan atau aplikasi

cat.Zat additif berfungsi untuk :

1) mencegah terjadinya buih pada saat penyemprotan (anti foaming),

2) mencegah terjadinya pengendapan cat pada saat dipergunakan

(antisetting ),

3) meratakan permukaan cat sesaat setelah disemprotkan (flow additif),

4) menambah kelenturan cat, dll.

216

Material Thinner; Thinner dikenal juga dengan nama solvent yaitu suatu

pelarut yang membuat viscositas cat menjadi lebih mudah diaplikasi. Berbagai

tipe solvent dicampurkan bersamanya, untuk menyesuaikan kemampuan larut

thinner dan penguapannya.Material Hardener; Suatu bahan yang membantu

mengikat molekul di dalam resin, sehingga membentuk lapisan yang kuat dan

padat.

1. Teknik Pengecatan Menggunakan Cat Minyak

Pengecatan menggunakan cat minyak pada bangunan, antara lain untuk yang

berbahan besi, berbahan kayu dan juga bahan lain seperti almunium.

Pengecatan bisa langsung dari material mentah atau pengecatan ulang.

Pengecatan pada besi (pagar) tentunya memiliki kesulitan tersendiri karena

langsung bersentuhan dengan cuaca dan iklim sekitar dan juga rata-rata

pagar memiliki bidang yang cukup sulit saat pengecatan seperti pagar besi,

agar tahan lama dan terhindar dari karat.Cat agar tahan lama sebenarnya

tidak terlalu sulit, hanya dituntuk sabar karena beberapa prosesnya

membutuhkan waktu antara proses yang satu dengan lainya.

Berikut beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika akan memberi

lapisan cat pada besi, Bahan cat yang diperlukan yaitu;

1) Cat dasar (primer) dan cat antara (under coat) tidak boleh mengulit,

mengandung endapan, menggumpal, mengeras, adanya pemisahan

warna dan bahan asing lain dalam waktu 10 menit, dan mudah diaduk

menjadi campuran yang serba sama.

2) Cat tutup (top coat) menggunakan pengencer organik (alkyd, vinyl, epoxy,

minyak, phenolic, rubber base, polyurethan,dan acrilic) tidak boleh ada

gel, endapan keras kering, dan waktu pengeringan maksimum 6 jam

Cat primer adalah lapisan cat yang digunakan sebagai cat dasar permukaan

plat yang berfungsi untuk memberikan ketahanan terhadap karat, meratakan

adesi /daya lekat diantara metal dasar (sheet metal) dan lapisan (coat)

berikutnya.Primer digunakan dalam lapisan yang sangat tipis dan tidak

217

memerlukan pengamplasan. Dalam teknik pengecatan cat primer ada 4 jenis,

yaitu :

a) Wash primer, sering disebut etching primer, jenis ini terdiri dari bahan

utama vynil butyral resin dan zinchromate pigment anti karat, dengan

demikian primer ini mampu mencegah karat pada metal dasar.

b) Lacquer primer, terbuat dari bahan nitrocellulose dan alkyd resin.Cat

primer ini mudah dalam penggunaan dan cepat kering.

c) Urethane primer, terbuat dari bahan utama alkyd resin.Merupakan

resin yang mengandung polyisociate sebagai hardener. Cat primer

jenis ini memberikan ketahanan karat dan mempunyai daya lekat

(adhesi) yang kuat.

d) Epoxy primer, cat primer jenis ini mengandung amine sebagai

hardener. Komponen utama pembentuknya adalah epoxy resin. Epoxy

primer memberikan ketahanan terhadap karat dan mempunyai daya

lekat yang sangat baik.

Kemudian dikenal nama Cat warna/ Top coat, peranan dari pada cat warna

atau top coat adalah cat akhir yang memberi warna, kilap, halus bersamaan

dengan meningkatkan kualitas serta menjamin keawetan kualitas

tersebut.Pengecatan logam adalah pelapisan permukaan dengan bahan cat

untuk menahan karat, meniadakan warna dasar serta memberikan pandangan

yang indah dan merupakan pertahanan terhadap pengaruh pengaruh

destruktif terhadap cuaca.

Beberapa jenis cat minyak, yang baik untuk material pada bangunan, yaitu;

1. Cat besi alkyd sintetik; Cat ini mudah didapat ditoko bangunan dekat

rumah kita, harganya terjangkau dan mudah diaplikasikan karena cat

ini kering diudara dan mengandung pigmen titanium dioksida.

2.  Cat Alumunium; Bukan berarti cat ini hanya digunakan untuk bahan

aluminium saja tapi juga bsia digunakan untuk logam jenis lainya

seperti besi. Warna yang tersedia hanya satu yaiut warna silver

aluminium.

3. Cat Epoxy; Cat ini cukup ampuh dan bisa dikitalkan untuk cat eksterior

karena tidak menguap kena panas dan kualitasnya lebih baik dari cat

sintetik.

218

4. Cat Duco; Cat duci lebih populer untuk pengecatan mobil atau motor

karena teksturnya ayng lebih halus sehinga pengecatannya

menggunakan spray bertekanan tinggi. Harganya juga mahal oleh

sebaba itu bisa dikatakan tidak banyak yang memakai cat ini untuk

pagar rumah, namun cat ini juga tahan terhadap panas.

5. Cat Efek; Cat efek adalah cat yang bisa menimbuklan  bentuk warna

dan gradasi berbeda sehingga bisa berbentuk tekstur sepert igranit,

kesan antik, retak-retak atau lainya. Ini juga mulai populer

Dari beberapa jenis cat diatas sebaiknya kita menggunakan cat epoxy karena

lebih tahan terhadap cuaca meski sedikit mahal namun ketahananya memang

tidak diragukan lagi. Sedangakan bagi kita yang memiliki budget yang minim

cat jenis sintetik juga bisa dijadikan pilihan meski tidak tahan lama namun

cukup untuk mempercantik material bangunan.Setelah kita mengetahui jenis

cat yang akan kita pilih nantinya untuk mengecat pagar/besi rumah

kitaDengan memberi lapisan cat pada logam seperti besi, maka bisa

melindungi dan membuat besi menjadi lebih tahan lama, bebas karat, dan

tahan terhadap pengaruh cuaca ekstrim. Selain itu, lapisan cat juga bisa

memberikan kesan keindahan yang membuat ornamen besi terlihat menarik.

Gambar 8-2 : Pengecatan Bagian Bangunan

Pengecatan besi baru (belum pernah dicat); Adapun langkah yang harus

dilakukan dalam pengecatannya adalah;

219

1) Bersihkan karat dari permukaan besi dengan cara diamplas

permukaannya, dan bersihkan dari debu, minyak dan kotoran lainnya

yang ada dengan white spirit atau solvent kemudian di lap dengan kain

yang dibasahi dengan thinner terlebih dahulu.

2) Untuk besi baru: pergunakan cat dasar, dan biarkan kering

3) Besi yang sudah di beri cat dasar r, di amplas halus untuk sedikit

membuka permukaannya, dan bersihkan permukaannya dari debu dan

kotoran yang ada.

4) Pergunakan cat minyak, sebagai medium coat dan membuat lapisan

cat menjadi lebih tebal, dan biarkan kering.

5) Dan selanjutnya pergunakan cat (bisa Synthetic)   sebagai cat akhir.

Pengecatan besi yang sudah pernah di cat ( Ulang ); Adapun langkah

yang harus dilakukan dalam pengecatannya adalah;

1) Apabila cat lama masih dalam keadaan baik, Amplas ringan untuk

sedikit membuka pori permukaannya agar cat yang akan diaplikasi

diatasnya dapat penetrasi dengan baik, bersihkan permukaan dari

kotoran, di kerok dengan sikat kawat atau sand blasting bagian cat

yang telah rusak, kemudian lapisi cat dasar.

2) Apabila cat lama sudah dalam keadaan rusak, terkelupas atau bahkan

sudah timbul karat, maka lakukan pengerokan terhadap cat lama

tersebut serta bersihkan dari debu, minyak atau kotoran lain yang ada

3) Kemudian besi yang sudah dibersihkan tersebut di aplikasi terlebih

dahulu denganb cat, sebagai cat dasar, biarkan kering, Cat kembali,

sebagai medium coat dan membuat lapisan cat menjadi lebih tebal.

Biarkan kering.

4) Dan selanjutnya lakukan pengecatan, sebagi cat akhir, lakukan proses

pengecatan yang benar agar hasil yang diperoleh sempurna.

Pengecata besi berkarat; Kita sekarang tentunya butuh cara mengecat

pagar apalagi pagar rumah kita sudah mengalami masalah karat. Berikut

adalah langkah kerja atau pedoman untuk melaksanakan pengecatan,

menggunakan cat minyak, untuk pagar besi yang telah “berkarat”pada

bangunan, yaitu;

220

1) Pertama, sediakan sarung tangan, kacamata dan masker kemudian cari

sumber karat yang ada pada pagar besi kita, kemudian bersihkan dengan

sikat kawat kemudian, lembabkan lap dengan mineral spirits sejenis

thinner tak berbau. Ganti lap kita jika sudah cukup kotor aar pekerjaan kita

tidak sia-sia.

2) Kedua, Cuci pagar dengan menggunakan air hangat yang diberi sabun

karena beberapa cat tidak bisa mentolerir minerat spirits. Gosok dengan

lap yang duberi abun kemudian bersihkan sisa sabun dengan penyemprot

air. Keringkan selama semalaman.

3) Ketiga, Sebelum menggunakan cat utama sebaiknya menggunakan cat

dasar primer sebagai pelapis anti karat, lakukan dengan cepat proses

pengecatannya. keringkan cat primer selama minimal satu hari sampai cat

tersebut benar-benar kering. Kemudian catlah dengan cat epoxy atau

sintetik tergantung cat yang kita beli. Keringkan dan lakukan pengecatan

kedua untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.

221

GLOSSARY

ACI, American Concrete Institute, yaitu organisasi dunia bidang bangunan konstruksi beton, bidang kegiatan al: mengumpulkan dari seluruh dunia tulisan-tulisan ilmiah hasil penelitian uji lapangan, laboratorium; penemuan-penemuan baru dibidang teknologi rekayasa struktur maupun pelaksanaan pembangunan yang telah diterbitkan dalam majalah dan jurnal ilmiah ACI.

ASTM, American Society of Testing and Materials, merupakan organisasi internasional sukarela yang mengembangkan standardisasi teknik untuk material, produk, sistem dan jasa.

Beton adalah salah satu bahan bangunan yang komponen penyusunnya campuran dari beberapa bagian material, yaitu agregat kasar, agregat halus, semen dan air dengan komposisi tertentu untuk mencapai kekuatan pada durasi waktu tertentu

FAS, adalah Faktor Air Semen yaitu perbandingan air dengan semen

Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH−) melalui suatu proses kimia

PBI, adalah Peraturan Beton Indonesia

PC, adalah Portland Cement atau semen

Psr, adalah singakatan agregat pasir

Kr, adalah singkatan agregat kerikil

Ready mix concrete, merupakan beton siap pakai, salah satu bahan bangunan yang paling banyak digunakan, campuran beton memiliki proporsional secara tepat dan disesuaikan untuk berbagai macam kondisi dan aplikasi.

Sistem Hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran

SK SNI, adalah singkatan dari Standar Konsep Standar Nasional Indonesia

A. Pendahuluan

Adukan adalah suatu campuran dari bahan pengikat dan bahan pengisi serta

air sampai konsisten tertentu. Bahan pengikat yang biasa dipakai adalah

semen (PC) dan kapur, sedangkan bahan pengisi adalah pasir atau tras.

Bahan-bahan tersebut harus memenuhi syarat yang telah ditentukan. Adukan

yang memakai semen (PC) mempunyai kekuatan adhesi yang besar akan

tetapi pengerjaannya agak sukar, sedangkan adukan yang menggunakan

bahan pengikat kapur kekuatan serta adhesinya rendah jika dibandingkan

menggunakan semen (PC), oleh karena itu sering dilakukan pencampuran

antara semen (PC). Jadi pengertian adukan di sini dapat diartikan suatu

campuran yang terdiri dari bahan pengikat dan bahan pengisi dengan

ditambah dengan air, sehingga menjadi suatu masa dengan konsistensi

tertentu.

222

Beberapa penyebab rusaknya suatu bangunan, salah satu di antaranya

adalah akibat dari penggunaan bahan-bahan pembentuk adukan yang tidak

lagi memenuhi syarat. Kemudian sifat adukan yang kuat ditentukan oleh sifat

kekuatan adhesi yang cukup, sedangkan untuk plesteran untuk luar harus

mempunyai sifat kedap terhadap air, untuk itu diperlukan campuran yang

berbeda-beda sesuai dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan. Fungsi adukan

dalam pasangan tembok diantaranya adalah untuk; 1) Pengikat antar bata

yang satu dengan yang lainya, 2) Menghilangkan deviasi dari permukaan

bata, 3) Menyalurkan beban dari bata yang berada diatasnya, 4) Meratakan

permukaan tembok.

Pemberian sebutan atau jenis pada adukan sesuai dengan bahan dasar yang

dipakai dan penggunaannya dilapangan didasarkan atas volume

perbandingan bahan campuran yang digunakan. Bahan dasar dan

perbandingan campuran dari adukan yang akan digunakan untuk

suatubangunan, akan mempengaruhi kekuatannya maupun letak

penggunaannya. Sebagai contoh digunakan adukan dan campuran

perbandingan semen, pasir dan kerikil dengan perbandingan: 1 pc: 2 ps: 3kr

orang sering menyebutkan campuran ini adalah campuran adukan beton,

yang penggunaannya baik untuk konstruksi beton bertulang yang tahan

terhadap air. Bahan dasar tras, kapur dan pasir dinamakan spesi tras- kapur-

pasir dengan campuran perbandingan 1 : 2 : 4 biasanya digunakan untuk

pekerjaan plesteran dalam dan pekerjaan meratakan. Perbandingan untuk

campuran bahan-bahan dasar dari adukan berbeda-beda dan untuk itu

dipakai bagian takaran, karena sampaisaat ini masih sering digunakan.

B. Bahan Adukan

Karakteristik sifat bahan bangunan setiap daerah tidak selalu sama, hal ini

perlu dipahami utnuk perancangan adukan. Sebagai perbandingan bahwa

berat jenis dan berat satuan pasir dan batu pecah masing-masing daerah

diperoleh hasil yang berbeda. Sebagai contoh, pasir batu apung dari Pulau

Kalimantan mempunyai sifat, berat jenis dan berat satuan yang berbeda dari

pasir beton dari Jawa Barat dan pasir besi dari Cilacap Jawa Tengah. Pasir

beton di daerah Jawa Barat, diperoleh dari hasil tambang, bila di bandingkan

223

dnegan dari Sumatera Utara misalnya, diambil dari sungai. Secara teknis

bahan tersebut adalah bagian terpentinga campuran adukan, baik itu

campuran untuk adukan plesteran, dan adukan beton.

Untuk menjamin mutu adukan atau campuran, dapat digunakan pedoman

sesuai dengan SNI 03-6861.1-2002 (Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A,

bahan bangunan Bukan Logam). Kemudian untuk aturan mengenai tata cara

perancangan beton normal sudah diatur dalam Standart Nasional Indonesia

yaitu SNI 03-2834-2000  tentang Tata Cara Pembuatan Rancangan

Campuran Beton Normal yang merupakan pembaruan kode dari SNI 03-2834-

1993. Adukan berupa campuran beberapa material, yaitu agregat kasar,

agregat halus, semen dan air, untuk mencapai kekuatan tertentu maka

dilakukan dengan cara mengatur komposisi campuran material. Kekuatan

beton sangat bervariasi sesuai dengan komposisi yang digunakan. Menurut

SNI 7394 -2008 tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

Beton Untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan berikut contoh

komposisi adukan beton untuk beberapa jenis kekuatan beton.

Beberapa ketentuan atau persyaratan bahan bangunan untuk campuran

beton, antara lain yaitu:

1) SNI 03-2834-2000, Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal

2) SNI 03-6861.2-2002, Spesifikasi bahan bangunan - Bagian B: Bahan

bangunan dari besi/baja

3) SNI 03-3976-1995, Tata cara pengadukan pengecoran beton

4) SNI 03-2847-1992, Tata cara penghitungan struktur beton untuk bangunan

gedung

5) SNI 03-2445-1991, Spesifikasi ukuran kayu untuk bangunan rumah dan

gedung

6) SNI 03-2495-1991, Spesifikasi bahan tambahan untuk beton

7) SNI 03-6861.1-2002, Spesifikasi bahan bangunan - bagian A: Bahan

bangunan bukan logam

8) SNI 03-6861.3-2002, Spesifikasi bahan bangunan - Bagian C: Bahan

bangunan dari logam bukan besi

1. Air Untuk Adukan

224

Air yang akan digunakan untuk membuat suatu adukan harus memenuhi

syarat-syaratyang telah ditentukan dan banyaknya air yang akan digunakan

tergantungpada jenis pekerjaannya. Air untuk membuat adukan plesteran-

plesteran yangberwarna putih, tidak boleh mengandung bagian campuran (zat

pewarna) yangdapat merobah warna adukan. Air asin yang banyak

mengandung garam tidak baik.untuk adukan, karena dapat merusak ikatan

adukan sekaligus merusak tembok.Begitu pula air yang banyak mengandung

bahan-bahan busuk atau kotor sebaiknya jangan digunakan. Air· adukan

boleh mengandung bahan-bahan lain asal kadarnya sangat kecil. Apabila

terdapat keragu~raguan mengenai keadaan air yang akan dipakai,

disarankan untuk mengirimkan contoh air kelaboratorium bahan~bahan yang

telah diakui, untuk diperiksa air itu dapat dipakai atau tidak.

Dalam adukan untuk beton, fungsi air adalah untuk memicu proses kimiawi

semen sebagai bahan perekat dan melumasi agregat agar mudah dikerjakan.

Kualitas air yang digunakan untuk mencampur beton sangat berpengaruh

terhadap kualitas beton itu sendiri. Air yang mengandung zat-zat kimia

berbahaya, mengandung garam, minyak, dan bahan lain akan menyebabkan

kekuatan beton. Pada umumnya air yang dapat diminum dapat digunakan

sebagai campuran beton.Semen dapat berfungsi sebagai perekat apabila ada

reaksi dengan air. Oleh karena itu jumlah air yang dibutuhkan untuk proses

hidrasi semen harus cukup.

Pada adukan pembuatan beton air diperlukan dalam proses pengadukan

untuk melarutkan semen sehingga membentuk pasta yang bereaksi dengan

semen, kemudian mengikat semua agregat dari yang paling besar sampai

paling halus dan menjadi bahan pelumas antara butir-butir agregat agar dapat

mudah dikerjakan dalam proses pengadukan, penuangan, maupun

pemadatan. Pasta semen merupakan hasil reaksi kimia antara air dan semen

maka bukan perbandingan jumlah air terhadap total berat campuran yang

penting, tetapi justru perbandingan air dengan semen atau yang biasa disebut

Faktor Air Semen (FAS). Air yang berlebihan akan menyebabkan banyaknya

gelembung air setelah proses hidrasi selesai, sedangkan air yang terlalu

225

sedikit akan menyebabkan proses hidrasi tidak tercapai seluruhnya, sehingga

akan mempengaruhi penguatan beton.

Pada beton mutu tinggi atau sangat tinggi, faktor air semen dapat diartikan

sebagai rasio total berat air (water to cementious ratio), termasuk air yang

terkandung dalam agregat dan pasir terhadap berat total semen dan additive

cementious yang umumnya ditam-bahkan pada campuran beton mutu tinggi.

Untuk menghasilkan sebuah beton beton mutu tinggi FAS dalam beton harus

rendah. Untuk membuat beton bermutu tinggi faktor air semen yang

dipergunakan antara 0,28 sampai dengan 0,38. Sedangkan menurut (SNI 03-

6468-2000) beton mutu tinggi nilai faktor air semennya ada dalam rentang

0,2-0,5. Tujuan pengurangan FAS adalah untuk mengurangi seminimal

mungkin porositas beton yang dibuat sehingga dihasilkan beton berkekuatan

tinggi tinggi.

Karena air mempunyai peranan penting dalam pencampuran beton, maka air

tidak dapat ditambahkan sembarangan dalam pengadukan mortal, jadi harus

diingat faktor air semennya disesuaikan dengan kebutuhan dalam workability

serta mutu beton yang diinginkan. Dan yang perlu dicatat bahwa jumlah air

yang terlalu banyak dapat menyebabkan kekuatan beton menjadi

rendah.Untuk penggunaan air dalam adukan beton, secara umum air yang

dapat diminum dapat digunakan sebagai air pengaduk pada beton. Adapun

jenis-jenis air yang dapat digunakan untuk air pengaduk beton antara lain

adalah;

1) Air hujan, air hujan menyerap gas dan udara pada saat jatuh ke bumi.

Biasanya air hujan mengandung untur oksigen, nitrogen dan

karbondioksida.

2) Air Tanah. Biasanya mengandung unsur kation dan anion. Selain itu juga

kadang-kadang terdapat unsur CO2, H2S dan NH3.

3) Air permukaan, terdiri dari air sungai, air danau, air genangan dan air

reservoir. Air sungai atau danau dapat digunakan sebagai air pencampur

beton asal tidak tercemar limbah industri. Sedangkan air rawa atau air

genangan yang mengandung zat-zat alkali tidak dapat digunakan.

226

4) Air laut, air laut yang mengandung garam di atas 3 % tidak boleh

digunakan untuk campuran beton. Untuk beton pra tekan, air laut tidak

diperbolehkan karena akan mempercepat korosi pada tulangannya.

Sementara itu, penggunaan air untuk adukan beton, dipersyaratkan menurut

ACI 318-83, adalah sebagai berikut;

1) Air untuk beton harus bebas dari minyak, alkali, garam dan bahn-bahan

organik.

2) Air untuk beton pratekan atau yang dilekati alumunium, termasuk agregat

tidak boleh mengandung ion clorida. Untuk mencegah korosi, kadar klorida

setelah beton berumur 28 hari dibatasi sebagai berikut

3) Air harus bebas dari minyak, alkali, garam dan bahn-bahan organik, tidak

boleh mengandung ion clorida

2. Pasir

Pasir adalah agregat halus bahan beton, agregat halus adalah butiran halus

yang memiliki kehalusan 2mm – 5mm, dan menurut SNI 02-6820-2002 ,

agregat halus adalah agregat dengan besar butir maksimum 4,75 mm,

agregat halus merupakan agregat yang besarnya tidak lebih dari 5 mm,

sehingga pasir dapat berupa pasir alam atau berupa pasir dari pemecahan

batu yang dihasilkan oleh pemecah batu. Sementara itu, menurut SNI 1737-

1989-F , agregat adalah sekumpulan butir-butir batu pecah, kerikil, pasir,atau

mineral lainnya baik berupa hasil alam maupun hasil buatan. Pasir adalah

bahan batuan halus, terdiri dari butiran dengan ukuran 0,14-5 mm, didapat

dari basil desintegrasi batuan alam (natural sand) atau dengan memecah

(artificial sand).

Sebagai bahan adukan, baik untuk spesi maupun beton, maka agregat halus

harus diperiksa secara lapangan. Persyaratan agregat halus secara umum

menurut SNI 03-6821-2002 adalah sebagai berikut:

d) Agregat halus terdiri dari butir-butir tajam dan keras.

e) Butir-butir  halus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh

pengaruh cuaca. Sifat kekal agregat halus dapat di uji dengan larutan

227

jenuh garam. Jika dipakai natrium sulfat maksimum bagian yang

hancur adalah 10% berat. Sedangkan jika dipakai magnesium sulfat

f) Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (terhadap

berat kering), jika kadar lumpur melampaui 5% maka pasir harus di

cuci

Gradasi agregat adalah distribusi ukuran butiran dari agregat. Bila butir-butir

agregat mempunyai ukuran yang sama(seragam) volume pori akan besar.

Sebaliknya bila ukuran butir-butirnya bervariasi akan terjadi volume pori yang

kecil. Hal ini karena butiran yang kecil mengisi pori diantara butiran yang

besar, sehingga pori-porinya sedikit, dengan kata lain kemampatannya tinggi.

Pada agregat untuk pembuatan beton diinginkan suatu butiran yang

berkemampatan tinggi, karena volume pornya sedikit maka bahan pengiat

yang dibutuhkan juga sedikit. Menurut SK SNI T-15-1990-03 , kekasaran pasir

dapat dibedakan menjadi empat kelompok menurut gradasinya, yaitu :

5) Pasir Kasar

6) Pasir Agak Kasar

7) Pasir Agak Halus

8) Pasir Halus

Pemeriksaan pasir, sebagai bahan bangunan, yaitu dengan

cara penggenggaman, dilakukan denngan mengambil pasir dengan

kelembaban agak tinggi atau dalam kondisi agak basah (tapi jangan terlalu

basah), lalu digenggam kuat-kuat dan dilepas. Jika tetap menggumpal maka

kadar lumpur cukup tinggi, kandungan lumpur juga dapat terlihat di telapak

tangan. Kemudian dengan cara penenggelaman pasir dilakukan dengan

menggenggam pasir lalu memasukkan tangan ke dalam air jernih, lalu dibuka

dan digerak-gerakkan perlahan, dan akan terlihat partikel lumpur yang

terpisah dari pasir. Jika terdapat partikel yang mengambang atau mengapung,

maka perlu dicurigai kandungan organik yang cukup tinggi pada pasir. Berikut

ini dapat dilakukan pemeriksaan lapangan dengan cara sederhana.

Pemeriksaan kandungan bahan organik agregat halus (pasir) di lapangan;

d) Masukkan pasir dalam gelas atau botol bening 

e) Campurkan larutan soda api 3% 

228

f) Aduk atau kocok, lalu diamkan 24 jam

jika larutan menjadi berwarna coklat tua, mengindikasikan kandungan organik

dalam agregat cukup tinggi, Indikasi kandungan organik juga dapat terlihat jika

pasir ditenggelamkan dalam air jernih, yaitu apabila terlihat partikel

mengambang

Pemeriksaan kandungan lumpur agregat halus (pasir) di lapangan ada

beberapa cara, yaitu;

e) Peremasan atau penggosokan  (tidak terukur)

f) Penggenggaman (tidak terukur)

g) Penenggelaman pasir di air jernih (tidak terukur)

h) Pengocokan (terukur)

Tiga pemeriksaan sederhana pertama merupakan pemeriksaan tidak terukur,

yang hanya dilakukan untuk pemeriksaan cepat ketika menerima material

atau melakukan inspeksi cepat. Cara peremasan atau penggosokan dilakukan

dengan mengambil pasir kering udara atau sedikit lembab lalu diremas-remas

dengan satu tangan atau digosok di antara dua telapak tangan, lalu dilihat

partikel yang menempel di telapak tangan, menunjukkan perkiraan kadar

lumpur yang terkandung dalam pasir.

3. Semen (Portland Cement/PC)

Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako,

maupun bahan bangunan lainnya. Semen Portland (sering disebut sebagai

OPC (Ordinary Portland Cement) adalah jenis yang paling umum dari semen

dalam penggunaan umum di seluruh dunia karena merupakan bahan dasar

beton, plesteran semen, dan sebagian besarnon-nat khusus. Sejarah Semen

Portland dikembangkan dari semen alami yang terbuat di Inggris pada awal

abad kesembilan belas, dan namanya berasal dari kemiripannya dengan batu

Portland, jenis bangunan batu yang digali di Isle of Portland di Dorset, Inggris.

Penggunaan yang paling umum untuk semen Portland adalah dalam produksi

beton, yang terdiri dari agregat kerikil, pasir, semen, dan air. Sebagai bahan

konstruksi, beton dapat dicetak dalam hampir semua bentuk yang diinginkan,

dan sekali mengeras, dapat menjadi elemen struktur. Penggunaan Semen

229

Portland (PC) juga digunakan dalam mortar, yaitu campuran pasir denga air

saja. Adonan campuran semen dengan air dicampur dalam beberapa jam

dapat mengeras, dan semakin lama akan semakin sempurna kekerasannya.

Pada prinsipnya, kekuatan beton akan terus meningkat perlahan-lahan

selama air tersedia untuk hidrasi lanjutan, beton biasanya kering setelah

normalnya 21 hari, dan lama kelamaan akan mencapai titik kekerasan

maksimal.

Semen portland diklasifikasikan dalam lima tipe yaitu :

6) Tipe I (Ordinary Portland Cement); Semen Portland untuk penggunaan

umum yang tidak memerlukan persyaratn khusus seperti yang

dipersyaratkan pada tipe-tipe lain.Tipe semen ini paling banyak diproduksi

dan banyak dipasaran

7) Tipe II (Moderate sulfat resistance); Semen Portland yang dalam

penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat atau panas

hidrasi sedang. Tipe II ini mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah

dibanding semen Portland Tipe I. Pada daerah–daerah tertentu dimana

suhu agak tinggi, maka untuk mengurangi penggunaan air selama

pengeringan agar tidak terjadiSrinkege (penyusutan) yang besar perlu

ditambahkan sifat moderat “Heat of hydration”. Semen Portland tipe II ini

disarankan untuk dipakai pada bangunan seperti bendungan, dermaga

dan landasan berat yang ditandai adanya kolom-kolom dan dimana proses

hidrasi rendah juga merupakan pertimbangan utama

8) Tipe III (High Early Strength); Semen Portland yang dalam

penggunaannya memerlukan kekuatan yang tinggi pada tahap permulaan

setelah pengikatan terjadi.Semen tipe III ini dibuat dengan kehalusan yang

tinggi blaine biasa mencapai 5000 cm2/gr dengan nilai C3S nya juga

tinggi. Beton yang dibuat dengan menggunakan semen Portland tipe III ini

dalam waktu 24 jam dapat mencapai kekuatan yang sama dengan

kekuatan yang dicapai semen Portland tipe I pada umur 3 hari, dan dalam

umur 7 hari semen Portland tipe III ini kekuatannya menyamai beton

dengan menggunakan semen portlan tipe I pada umur 28 hari

9) Tipe IV (Low Heat Of Hydration); Semen Portland yang dalam

penggunaannya memerlukan panas hidrasi rendah. Penggunaan semen

ini banyak ditujukan untuk struktur Concrette (beton) yang massive dan

dengan volume yang besar, seprti bendungan, dam, lapangan udara.

230

Dimana kenaikan temperatur dari panas yang dihasilkan selama periode

pengerasan diusahakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi

pengembangan volume beton yang bisa menimbulkan cracking (retak).

Pengembangan kuat tekan (strength) dari semen jenis ini juga sangat

lambat jika dibanding semen portland tipe I

10) Tipe V (Sulfat Resistance Cement); Semen Portland yang dalam

penggunaannya memerlukan ketahanan tinggi terhadap sulfat. Semen

jenis ini cocok digunakan untuk pembuatan beton pada daerah yang tanah

dan airnya mempunyai kandungan garam sulfat tinggi seperti: air laut,

daerah tambang, air payau dsb

Pemeriksaan mutu semen, mungkin idak perlu kita bicarakan disini, karena

secara standar setiap produksi semen telah mengalami pengawasan uji mutu

dari pabrik.setidaknya, bila tidak ada penyimpangan dalam transportasi, setiap

semen yag dikirim dalam bentuk kemasan tertutup dari toko, dijamin pasti

sudah melewati uji mutu yang standar. Jadi perlu diawasi dan diperiksa

adalah campuran beton, dari material semen, pasir dan spilt.Untuk konstruksi

bangunan sederhana, seperti bangunan rumah tinggal, ruko, gedung

pertemuan, jalan beton, pemeriksaan semen dilapangan sangat jarang

dilakukan, karena semen portland yang beredardi pasaran sudah melalui

pengawasan yang ketat dari mulai instansi perindustrian, perdagangan dan

pengawasan mutu produk di Indonesia.

3.1 Bahan Utama Semen

Dalam konstruksi bangunan, sebutan untuk semen yang ada di pasaran di

sebut dengan sebutan portland cement (pc). Semen adalah suatu bahan

pengikat Hydrolis yang dapat mengeras dan membantu jika dicampur air,

yang berupa serbuk 'yang sangat halus berwama abu-abu. Adapun bahan

dasar semen (pc), adalah batu kapur (CaO), Silika (Si02 ), Alumina (Al2 0 3 ),

oxid besi (F.e~ 0 3) dan bahan-bahan lain dalam jumlah yang kecil seperti

trioxid belirang (S03 ), belerang (S) dan sebagainya,. Qxid besi bersama

alumina dan silika selalu terdapat dalam tanah liat, maka 'itu ia selalu terdapat

di dalam semen. Semen yang baik akan terdapat bahan-bahan utama seperti;

1) Kapur (CaO), 58-65%

231

2) Silika (Si02}, 20- 26%

3) Alumina (Al20 3), 5- 9%

4) Oxid-besi (Fe2 0 3), 1 - 5%

5) Magnesia (MgO), l- 4%

6) Trioxid-belirang (S0 3), 0,5- 2%

7) Belerang (S), 0- 2%

Kemampuan dari suatu bahan ikat untuk mengeras di dalam air ditentukan

oleh modulus-hidroliknya, yaitu perbandingan bahan-bahan utama seperti

antara CaO, Si02, Al2 03 dan Fe2 03. Pembuatan dan Pengikatan Semen

secara garis besarnya seperti berikut:

1) Pertama-tama bahan dasar tanah liat dan kapur dalam

keadaan .kering dengan perbandingan tertentu dicampur dan digiiing

bersama-sama sampai menjadi tepung halus.

2) Selanjutnya tepung halus ini dicampur dengan sedikit air sehingga

menjadi suatu massa yang basah yang disebut bubur (slurry) dengan

kadar airnya 35 - 40%. Slurry ini disimpan dalam tangki-tangki koreksi,

di mana komposisinya diatur dengan penambahan bahan-bahan

tambahan yang dianggap masih kurang.

3) Kemudian slurry yang ada dalam tangki dimasukkan ke dalam dapur

pembakaran dengan suhu berkisar i400°C dan gas panas yang keluar

dari ujung atas dapur akan memanasi dan mengeringkan slurry tadi,

sehingga menghasilkan batu keras dengan permukaan seperti kaca

yang disebut Klinker.

4) Klinker ini kemudian digiling hingga halus dan hila perlu ditambahkan

dengan bahan penghambat pengerasan berupa gips sebesar kurang

dari 3%, serta dihaluskan kembali bersama-sama dan terjadilah semen

Dalam perdagangan semen dimasukkan dalam kantong-kantong kertas

dengan kemasan tertentu dan berat tertentu juga, seperti satu sak berisi 40

kg, atau 50 kg. Semen sebagai hasil produksi pabrik yang banyak diperjual

belikan di took-toko, dapat digunakan sebagai; 1) Bahan pengikat dalam

pembliatan beton dengan campuran sesuai dengan kebutuhan, misalnya

dengan campuran: 1 semen : 2 pasir ; 3 kerikil dan bila untuk adukan plester

kedap air: 1 semen : 2 pasir; 2) Untuk pembuatan elemen-elemen bangunan,

seperti bahan .penutup atap genteng beton, atap semen asbes gelombang,

232

tegel, bataco/batu cetak; 3) Sebagai bahan pembuat bata atau bahan

bangunan lain.

4. Kapur

Di Indonesia, kapur dikenal juga sebagai bahan bangunan, yang digunakan

sebagai bahan ikat, dalam pembuatan tembok, pilar dan sebagainya. Sebagai

bahan ikat pada beton. Bila dipakai bersama-sama Semen Portland, sifatnya

menjadi lebih baik dan dapat mengurangi kebutuhan semen Portland. Sebagai

bahan ikat pada beton. Bila dipakai bersama-sama Semen Portland, sifatnya

menjadi lebih baik dan dapat mengurangi kebutuhan semen Portland. Kapur

dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu:

· Kapur tohor (CaO)

· Kapur padam (Ca(OH)2)

· Kapur udara

· Kapur hidrolis

Kapur tohor atau kapur putih, atau dikenal pula dengan nama kimia kalsium

oksida (CaO), adalah hasil pembakaran kapur mentah (kalsium karbonat atau

CaCO3) pada suhu kurang lebih 90 derajat Celcius, jika disiram dengan air,

maka kapur tohor akan menghasilkan panas dan berubah menjadi kapur

padam. Kapur putih disebut juga kapur dengan kadar Kalsium tinggi, kapur

gemuk,kapur murni dan sebagainya. Kapur putih adalah kapur non-hidrolik

dengan kadar Kalsiumoxida yang tinggi jika berupa kapur tohor (belum

berhubungan dengan air) atau mengandung banyak Kalsium-hydroxida jika

telah disiram (direndam) dengan air.

Sifat-sifat kapur sebagai bahan bangunan (bahan ikat) antara lain yaitu:

1) Dapat mengeras dengan cepat dan mudah

2) Mempunyai ikatan yang bagus dengan batu atau bata.

3) Mempunyai sifat plastis yang baik (tidak getas)

4) Sebagai mortel, member kekuatan pada tembok.

5) Mudah dikerjakan.

233

6) Kapur dapat dipakai untuk keperluan bahan ikat pada mortel, bahan ikat

pada beton, sebagai batuan jika berbentuk batu kapur, dan sebagai bahan

pemutih.

Aplikasi penggunaan kapur sebagai campuran, adalah dalam pembuatan

adukan mortar dimana biasanya perbandingan komposisinya adalah 1 kapur :

1 pasir, dan biasanya campuran tersebut dignuakan untuk plesteran, namun

jarang dipergunakan, umumnya dipergunakan didaerah tertentu yang banyak

terdapat bahan kapur. Secara fisik kapur yang dipergunakan harus bersih dari

kandungan lainnya, berbutir tajam dan tidak tercampur oleh zat kimiawi

lainnya, dan dalam pencampuran dengan semen harus menggunaka air yang

bersih. 

C. Adukan Beton

Beton adalah salah satu bahan bangunan yang komponen penyusunnya

campuran dari beberapa bagian material, yaitu agregat kasar, agregat halus,

semen dan air dengan komposisi tertentu untuk mencapai kekuatan pada

durasi waktu tertentu.  Pada beton, bahan penyusun tersebut dicampur

dengan perbandingan tertentu sesuai dengan mutu beton, nilai slump, kondisi

lingkungan yang diinginkan pada suatu konstruksi bangunan. Bila sudah

dicampur bahan-bahan tadi akan menjadi suatu massa seperti seperti batuan,

karena terjadi reaksi kimia dari semen dan air.Membuat beton tidak

sesederhana yang kita sering lihat pada pembuatan bangunan sederhana,

hanya sekedar mencampurkan batu, pasir, semen dan air saja.

Campuran bahan/material untuk beton yang diinginkan adalah beton yang

baik, dalam arti memenuhi persyaratan yang berlaku pada SNI (Standart

Nasional Indonesia), ASTM (American Society of Testing and Materials) ACI

234

(American Concrete Institute) atau standart lainnya, karena tuntutan pekerjaan

pembetonan yang lebih tinggi, maka cara-cara memperoleh adukan beton

harus diperhitungkan dengan seksama.Beton ada berbagai macam jenisnya,

misal beton normal, beton ringan, beton berat, beton non pasir, beton kedap

air, beton massa, beton serat, Beton mutu tinggi HSC (High Streght

Concrete), Beton memadat sendiri SCC  (Self Compacting Concrete)

Sifat adukan beton normal segar yang baik adalah mudah diaduk (workabilty),

mudah diangkut, mudah dituang, dapat dipadatkan, tidak ada kecenderungan

untuk terjadi pemisahan kerikil dari adukan beton(segregasi) maupun bleeding

(air bersama-sama semen akan bergerak ke atas permukaan adukan beton

segar yang baru saja dituang) sehingga mengakibatkan beton yang diperoleh

jelek. Beton yang baik adalah beton yang kuat, tahan lama/ awet kedap air,

tahan aus, sedikit mengalami perubahan volume (kembang /susutnya)

Untuk mencapai kekuatan tertentu maka dilakukan dengan cara mengatur

komposisi campuran material. Perlu  ketahui kekuatan beton sangat bervariasi

sesuai dengan komposisi yang digunakan. Dalam konstruksi beton dikenal

perbandingan campuran juga menyatakan kuat mutu beton, istilah mutu

dengan symbol “K”, dimana K - XXX menyatakan karakteristik dari kuat tekan

beton yang digunakan. Karakteristik adukan beton beda-beda, tergantung

perbandingan campurannya, seperti ; K - 150 artinya kuat tekan betonnya 150

kg / cm2  dan K- 300 artinya kuat tekan betonnya 300 kg / cm2 , dan

seterusnya. Beton mutu K - 150 juga kira-kira setara dengan mutu beton fc' 15

MPa atau kuat tekan 15 MPa / m2, untuk mendapat kuat tekan beton ini,

tergantung campurannnya terutama semen dan air.

Sebagi contoh kita ambil beton dengan mutu K-XXX, adukan yang sesuai

dengan mutuu tersebut kira-kira perbandingan campuran antara semen : pasir

: agregat kasar : dan air sebesar 1 : 2 : 3 dan air. Kemudian untuk Beton K-

175 komposisi bahan yang benar dalam tiap meter kubiknya adalah 1 PC : 2

Ps : 3 KR :0,82 Air, pebandingan campuran ini di lapangan selalu disebut

orang dengan istilah adukan 1:2:3. Selain komposisi bahan Semen :Pasir :

Kerikil (Pc:Ps:Kr),  hal yang tidak kalah pentingnya adalah faktor air,

penambahan kadar air di lapangan yang sangat berlebihan akan menurunkan

235

kualitas beton itu sendiri. Adapun perbandingan campuran beton seperti yang

dijelaskan di atas, yaitu;

1) Perbandingan Volume :

PC = (326/1250)/(326/1250) = 1

Ps = (760/1400)/(326/1250) = 2,08 dibulatkan menjadi  2

KR = (1029/1350)/(326/1250) = 2,92 dibulatkan menjadi  3

Air = (215/1000)/(326/1250) = 0,82

2) Perbandingan berat yang tercantun dalam SNI 7394 -2008 :

PC = 326 Kg

Ps = 760 kg

KR = 1029 Kg

Air = 215 Liter

Faktor air semen = 0,66

Gambar 9-1: Adukan Beton menggunakan Molen

Perhitungan volme bahan untuk adukan perbandingan beton 1 : 2 : 3, yaitu

Perbandingan Semen, Pasir dan Batu Split/Kerikil 1 : 2 : 3.

Pertanyaannya berpa volume bahan ..?

Pertama-tama kita harus mengetahui berapa bagian masing-masing item.

Semen             : 1/6

Pasir                : 2/6

Batu Split        : 3/6

236

Jadi Semen mempunyai bagian 1/6 dari 1 m3 beton = 0,167 m3, Pasir

mempunyai bagian 2/6 dari 1 m3 beton = 0,333 m3, Batu Split/Kerikil

mempunyai bagian 3/6 dari 1 m3 beton= 0,5 m3.

1.Teknik Campuran Adukan Beton

Sekarang untuk pelaksanaannya bagaimana cara yang mudah untuk

membuat adukan beton sesuai dengan takaran tadi. Pemisalan dalam

membuat takaran. Takaran ini mengacu pada jumlah semen.Takaran

biasanya dibuat dari kayu yang biasa disebut Dolak. Dolak ini dibuat sesuai

dengan ukuran 1 (satu) sak semen (persegi). Jadi Takarannya menjadi :

Semen = 1 dolak, Pasir = 2 dolak dan Batu Split/Kerikil = 3 dolak.

Perencanaan duct beton mempunyai ukuran 3 x 5 m2 . Maka harus

mengetahui volume duct beton yang akan di buat. Misalkan perencanaan

dengan ketebalan 10 cm, maka volume beton yang dibutuhkan adalah 3 x 5 x

0,1 m3 = 1,5 m3.

Dari perbandingan beton tadi volume kebutuhan masing-masing material

adalah :

Semen = 1/6 x 1,5 m3 = 0,25 m3 atau jika dikonversi dalam satuan sak semen

= Volume Semen : Volume 1 sak semen (mis ukuran 1 sak semen 50 kg = 0,1

x 0,4 x 0,6 = 0,024 m3) = 0,25 : 0,024 = 10,416 sak semen @ 50 kg.

Pasir = 2/6 x 1,5 m3 = 0,5 m3.

Batu Split/ Kerikil = 3/6 x 1,5 m3 = 0,75 m3.

Untuk kekuatannya bagaimana ? Apakah adukan beton 1 : 2 : 3 memenuhi

syarat untuk kebutuhan pelaksanaan konstruksi duct beton ?

Untuk adukan beton 1 : 2 : 3 kurang lebih setara dengan Beton Mutu K-175

atau dengan kata lain mempunyai kuat tekan 175 kg / cm2, dimana cukup

untuk memenuhi syarat kondisi kekuatan duct beton. Jika ingin menentukan

kekuatan beton sesuai dengan SNI (Standard Nasional Indonesia) 237ias237l

dengan adukan beton (site mix) dengan K-200 atau K-225 maka dapat

mengacu pada Buku SNI tentang Komposisi Adukan Beton.

237

Pengadukan beton dapat dilakukan dengan beberapa 2 cara,yaitu;

pengadukan manual dan pengadukan dengan molen.Cara pengadukan beton

secara manual adalah sebagai berikut;

1) Pengadukan beton dengan tangan harus dilakukan di atas bakdengan

dasar lantai dari papan kayu atau dari pasangan yangdiplester. Hal

tersebut dilakukan agar kotoran atau tanah tidakmudah tercampur dan

air pencampur tidak meluap keluar daricampuran.

2) Pengadukan beton dengan jumlah besar, sebaiknya dilakukandibawah

atap agar terlindung dari panas matahari dan hujan.

3) Pengadukan beton manual biasanya menggunakan

perbandinganvolume. Yang lazim digunakan di lapangan adalah

denganmembuat kotak takaran untuk perbandingan volume pasir,

semen,dan krikil.

4) Urutan pencampuran adukannya adalah; pasir dan semen yangsudah

ditakar dicampur kering di dalam bak pengaduk, lalu krikildituangkan

dalam bak pengaduk kemudian diaduk sampai merata.Setelah adukan

merata, tuangkan air sesuai kebutuhan, aduksampai campuran merata

dan sesuai dengan persyaratan.Untuk pengadukan menggunakan

molen, prinsip dasarnya samadengan pengadukan secara manual,

hanya proses pencampuran bahanadukan beton dilakukan di dalam

molen yang terus menerus berputar.

Hasil adukan beton dengan menggunakan molen lebih baik dan lebihmerata

dibandingkan dengan proses pengadukan secara manual. Pelaksanaan

pengecoran dimana proses pencampuran dan pengadukan beton dilakukan di

lapangan yaitu di lokasi kerja, disebut dengan istilah site mix., umumnya

pelaksanaan ini dilaksanakan dengan pertimbangan sebagai berikut;

1) Tidak ada nya  beton ready mix di dekat lokasi

2) Akses jalan masuk yang tidak memungkinkan masuk kelokasi.

3) Biaya yang terlampau mahal bila mendatangkan dari luar  kota.

4) Pertimbangan biaya yang lebih murah jika dibuat di lokasi.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk beton yang menggunakan site

mix  adalah saat pencampuran dan pengadukan sering tidak merata baik dari

238

volume campuran maupun proses pengadukan yang tidak bagus, apalagi

dilakukan secara manual. Jika menggunakan mesin molen beton, mungkin

pencampuran akan didapatkan adukan yang lebih baik, tapi kadang 

kesalahan penuangan material kedalam molen baik air ataupun material

lainnya 239ias   menjadikan campuran kurang bermutu. Untuk mendapatkan

hasil maksimal di lapangan, perlu ahli dalam pelaksanaan dan pengawasan,

dan perlu memperhatikan standar pelaksanaan adukan dan campuran beton   

mulai pemilihan material, pencampuran, pengadukan dan penuangan berjalan

dengan baik.

Ketentuan-ketentuan serta persyaratan pelaksanaan adukan beton dapat

dipedomani sebagai berikut ini;

(2) Bahan

a) Air; Air harus memenuhi SK SNI S-04-1989-F tentang Spesifikasi Air

sebagai Bahan Bangunan.

b) Semen; Semen harus memenuhi SK SNI S-04-1989-F tentang

pesifikasi Bahan Perekat Hidrolissebagai Bahan Bangunan.

c) Agregat; Agregat harus memenuhi SK SNI S-04-1989-F tentang

Spesifikasi Agregat sebagai BahanBangunan.

d) Bahan Tambahan untuk Beton; Bahan tambahan untuk beton harus

memenuhi SK SNI S-18-1990-03 tentang SpesifikasiBahan

Tambahan untuk Beton.

2. Peralatan; Peralatan yang digunakan harus memenuhi ketentuan berikut :

a) Semua peralatan untuk penakaran, pengadukan dan pengangkutan

beton harus dalam keadaan baik dan bersih;

b) Mesin pengaduk harus pada kecepatan yang direkomendasikan oleh

pabrik pembuat mesin tersebut;

c) Alat angkut yang digunakan dari tempat pengadukan ke tempat

pengecoran harus mampu menyediakan beton (di tempat

penyimpanan akhir) dengan lancar tanpa mengakibatkan terjadinya

segregasi dan tanpa hambatan yang dapat mengakibatkan hilangnya

plastisitas beton antara pengangkutan yang berurutan;

d) Alat pemadat yang digunakan harus disesuaikan dengan bentuk dan

jenis pekerjaan.

(3) Pelaksanaan

239

a) Persiapan; Sebelum pengecoran beton dilaksanakan, harus

dilakukan pekerjaan persiapan yangmencakup hal berikut :

Semua ruang yang akan diisi adukan beton harus bebas dari

kotoran;

Semua kotoran, serpihan beton dan material lain yang menempel

pada permukaan beton yang telah mengeras harus dibuang

sebelum beton yang baru dituangkan pada permukaan beton yang

telah mengeras tersebut;

Bidang-bidang beton lama yang akan berhubungan dengan beton

baru, harus dikasarkan dan dibasahi terlebih dahulu sebelum

beton baru dicorkan;

Pasangan dinding bata yang akan berhubungan dengan beton

baru, harus dibasahi dengan air sampai jenuh;

Untuk memudahkan pembukaan acuan, permukaan dalam dari

acuan boleh dilapisidengan bahan khusus, misalnya lapisan tipis

minyak mineral, lapisan bahan kimia,lembaran plastik, atau bahan

lain yang disetujui oleh pengawas bangunan;

Tulangan harus dalam keadaan bersih dan bebas dari segala

lapisan penutup yangdapat merusak beton atau mengurangi

lekatan antara beton dan tulangan;

Air yang terdapat pada semua ruang yang akan diisi adukan beton

harus dibuang,kecuali apabila pengecoran tremie atau bila

diijinkan oleh pengawas bangunan.

b) Penakaran; Penakaran bahan yang akan digunakan harus

berdasarkan perbandingan campuran yangdirencanakan, dan

memenuhi ketentuan sebagai berikut :

Untuk beton dengan f’c lebih besar atau sama dengan 20 Mpa,

proporsi campuran harusdidasarkan pada teknik penakaran berat;

Untuk beton dengan nilai fc lebih kecil dari 20 Mpa,

pelaksanaannya bolehmenggunakan teknik penakaran volume.

Teknik penakaran volume ini harusberdasarkan pada perhitungan

proporsi campuran dalam berat yang dikonversikan kedalam

volume melalui perhitungan berat satuan volume dari masing-

masing bahan.

240

3. Pengadukan; Pengadukan beton di lapangan harus memenuhi ketentuan

berikut :

a) Beton harus diaduk sedemikian hingga tercapai penyebaran bahan

yang merata dan semua hasil adukannya harus dikeluarkan sebelum

mesin pengaduk diisi kembali;

b) Pengadukan harus dilakukan tidak kurang dari 11/2 menit untuk setiap

lebih kecil atausama dengan 1 m3 adukan. Waktu pengadukan harus

ditambah ½ menit untuk setiappenambahan kapasitas 1 m3 adukan;

c) Pengadukan harus dilanjutkan minimal 11/2 menit setelah semua

bahan dimasukkan kedalam mesin pengaduk (atau sesuai dengan

spesifikasi alat pengaduk);

d) Selama pengadukan berlangsung, kekentalan adukan beton harus

diawasi terusmenerus dengan jalan memeriksa slump pada setiap

campuran beton yang baru;

e) Kekentalan beton harus disesuaikan dengan jarak pengangkutan;

f) Bila produksi beton dilakukan oleh perusahaan beton siap pakai, maka

keseragamanpengadukan harus mengikuti ketentuan yang berlaku;

Perekaman data yang rinci harus dilakukan terhadap :

(1) Waktu dan tanggal pengadukan dan pengecoran;

(2) Proporsi bahan yang digunakan;

(3) Jumlah adukan yang dihasilkan;

(4) Lokasi pengecoran akhir pada struktur.

2. Mutu Beton

Mutu Beton menyatakan kekuatan tekan luas bidang permukaan, beton

dengan mutu fc' 25 menyatakan kekuatan tekan minimum adalah 25 MPa

pada umur beton 28 hari, dengan menggunakan silinder beton diameter 15

cm, tinggi 30 cm. Mengacu pada standar SNI 03-2847-2002 yang merujuk

pada ACI (American Concrete Institute). 1 MPa = 10

kg/cm2.Karakteristikbeton dengan mutu K-250 menyatakan kekuatan tekan

karakteristik minimum adalah 250 kg/cm2 pada umur beton 28 hari, dengan

menggunakan kubus beton ukuran 15x15x15 cm. Mengacu pada PBI 71 yang

merujuk pada standar eropa lama.

241

kekuatan tekan karakteristik ialah kekuatan tekan, dimana dari sejumlah besar

hasil-hasil pemeriksaan benda uji, kemungkinan adanya kekuatan tekan yang

kurang dari itu terbatas sampai 5% saja. Yang diartikan dengan kekuatan

tekan beton senantiasa ialah kekuatan tekan yang diperoleh dari pemeriksaan

benda uji kubus yang bersisi 15 (+0,06) cm pada umur 28 hari.Sedangkan fc’

adalah kuat tekan beton yang disyaratkan (dalam Mpa), didapat berdasarkan

pada hasil pengujian benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm.

Penentuan nilai fc’ boleh juga didasarkan pada hasil pengujian pada nilai fck

yang didapat dari hasil uji tekan benda uji kubus bersisi 150 mm. Dalam hal ini

fc’ didapat dari perhitungan konversi berikut ini. Fc’=(0,76+0,2 log fck/15) fck,

dimana fck adalah kuat tekan beton (dalam MPa), didapat dari benda uji

kubus bersisi 150 mm. Atau perbandingan kedua benda uji ini, untuk

kebutuhan praktis bisa diambil  berkisar 0,83.

Apakah Perbedaan Mutu Beton K dengan fc’ Mpa?

Dalam sebuah perencanaan beton biasanya output yang dihasilkan adalah fc’

dalam satuan Mpa.Namun dalam spesifikasi teknis tercantumkan adalah mutu

beton dengan menggunakan beton K seperti K225. Ketika mendesain beton

digunakan mutu beton K. Kemudian ada pertanyaan “Samakah Mutu Beton K

dengan fc’ Mpa ?”.

Jawabannya tidak sama, karena K adalah kuat tekan karakteristik beton

kg/cm2 dengan benda uji kubus bersisi 15 cm. Sedangkan fc’ dalam Mpa

adalah kuat tekan beton yang disyaratkan Mpa atau kg/cm2 dengan benda uji

silinder. Jadi, karena terjadi perbedaan benda uji maka mutu betonnya

menjadi tidak sama. Sebagai hasil contoh, fc’22,5 Mpa itu setara dengan mutu

beton berkisar K-271.

Apakah kuat tekan Karakteristik itu?kekuatan tekan karakteristik ialah

kekuatan tekan, dimana dari sejumlah besar hasil-hasil pemeriksaan benda

uji, kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas sampai

5% saja. Yang diartikan dengan kekuatan tekan beton senantiasa ialah

kekuatan tekan yang diperoleh dari pemeriksaan benda uji kubus yang bersisi

15 (+0,06) cm pada umur 28 hari.

242

Sedangkan fc’ adalah kuat tekan beton yang disyaratkan (dalam Mpa),

didapat berdasarkan pada hasil pengujian benda uji silinder berdiameter 15

cm dan tinggi 30 cm. Penentuan nilai fc’ boleh juga didasarkan pada hasil

pengujian pada nilai fck yang didapat dari hasil uji tekan benda uji kubus

bersisi 150 mm. Dalam hal ini fc’ didapat dari perhitungan konversi berikut ini.

Fc’=(0,76+0,2 log fck/15) fck, dimana fck adalah kuat tekan beton (dalam

MPa), didapat dari benda uji kubus bersisi 150 mm. Atau perbandingan kedua

benda uji ini, untuk kebutuhan praktis bisa diambil  berkisar 0,83

Sebagai bahan Perbandingan fc' dan K, dapat dilihat dari hasil uji kuat tekan

sebagai berikut ini;

Dengan perbandingan kuat tekan benda uji :

Contoh :

Mutu beton fc' 25 MPa (benda uji silinder), mutu beton K berapa?

Apabila benda uji kubus 15x15x15 cm

Kuat tekan = 250 kg/cm2 : 0,83 = 301,20 kg/cm2 ~ K-300

Adukan Beton dan Mortar berdasarkan analisa BOW

1m³ adukan mortar 1 : 7 dibutuhkan bahan:

Semen       = 1 * 0.760 = 0.760 m³ * 1250 = 950 Kg = 19 Sak

Pasir          = 7 * 0.675 = 4.725 m³

Dalil:

243

Mutu beton K adalah kuat tekan karakteristik beton kg/cm2 dengan benda uji kubus sisi 15 cm.

Mutu beton fc adalah kuat tekan beton dalam Mpa yang disyaratkan dengan benda uji silinder 15 cm dengan tinggi 30 cm.

Seperti :  K – 400, kekuatan tekan beton = 400 kg/cm2, dengan benda uji kubus

15 x 15 x 15 F’c = 40 MPa = kekuatan tekan beton = 40 Mpa, dengan benda uji

silinder diameter 15 cm tinggi 30 cm3. Uji Kuat Tekan Beton

Kuat tekan beton adalah besarnyabeban persatuan luas yang menyebabkan

benda uji beton hancur bila dibebanidengan gaya tekan tertentu,

yangdihasilkan oleh mesin tekan (SNI 03-1974-1990).Pengujian kekuatan

tekan betondilakukan dengan menggunakan mesintekan.Hasil massa beban

maksimumakan terbaca dalam satuan ton. Benda ujidiletakkan pada bidang

tekan mesinsecara sentris.Pembebanan dilakukansecara perlahan sampai

beton mengalamikehancuran.

Kuat tekan suatu mutu beton dapatdikategorikan memenuhi syarat jika dua

halberikut terpenuhi (SNI 03-2847-2002):

1) Setiap nilai rata-rata dari tiga uji kuattekan yang berurutan mempunyai

nilaiyang sama atau lebih besar dari fc’.

2) Tidak ada nilai uji kuat tekan yangdihitung sebagai nilai rata-rata dari

duahasil uji contoh silinder mempunyai nilaidi bawah fc’ melebihi dari

3,5 MPa

Beton adalah suatu bahan konstruksiyang mempunyai sifat kekuatan tekan

yangkhas, yaitu kecenderungan untuk bervariasi atau tidak seragam dan

nilainya akan menyebarpada suatu nilai rata-rata tertentu.Penyebaran dari

hasil pemeriksaan akan kecil atau besar tergantung pada tingkat

kesempurnaan dari proses pelaksanaannya. Tingkat kesempurnaan dari

pelaksanaannya dipengaruhi oleh beberapa faktor sepertivariasi mutu bahan,

pengadukan, pemadatan, stabilitas pekerja dan factor lainnya.Atas adanya

variasi ekuatan tekanbeton tersebut maka diperlukan adanyapengendalian

terhadap mutu (qualitycontrol) untuk memperoleh kekuatan tekanyang hampir

seragamMutu beton dan mutu pelaksanaandianggap memenuhi syarat,

apabila terpenuhi syarat-syarat berikut (PBI NI-2,1971) ;

244

1) Tidak boleh lebih dari 1 nilai diantara 20nilai hasil pemeriksaan benda

ujiberturut-turut terjadi kurang dari σ’bk,

2) 2. Tidak boleh satupun nilai rata-rata dari 4hasil pemeriksaan benda uji

berturutturutterjadi kurang dari (σ’bk + 0.82 sr).

D. Adukan Plesteran dan Pasangan Batu

Plesteran adalah proses yang dilakukan dalam pekerjaan konstruksi yang

meliputi pekerjaan penempatan bahan adukan perekat terhadap suatu bidang

kasar yang ditujukan supaya permukaan menjadi rata. Plesteran dinding

merupakan lapisan pada dinding yang merupakan penguat ikatan dinding,

memperhalus pasangan dinding dan menghambat rembesan langsung dari air

yang mengenai dinding. Penerapan umumnya ditujukan untuk meningkatkan

penampilan permukaan dan secara konstruktif juga ditujukan untuk

melindungi bidang dari cuaca seperti hujan, panas , dan lainnya. Bahan

plesteran yang umum digunakan adalah menggunakan mortar yang juga

sering disebut dengan plesteran. Plesteran ini terdiri dari semen dan pasir

yang diaduk dengan air. Pada dinding yang berhubungan langsung dengan air

seperti dinding kamar mandi biasanya dipakai pasangan trasram yaitu kalau

pada bata, dipasang bata dengan perbandingan spesi dan adukan antara

semen dengan pasir 1:2 sehingga kedap air.  

Dari penjelasan dan pengertian di atas, adapun tujuan dari pekerjaan

plesteran adalah;

1) Untuk membuat permukaan sebuah dinding lebih rapi, lebih bersih dan

juga untuk membuat kesan penampilan lebih indah.

2) Melindungi permukaan dari pengaruh cuaca dan iklim

3) Untuk menutupi cacat atau kerusakan pada dinding atau bidang yang

ditutupi.

4) Menutupi kualitas bahan yang kurang baik pada  pasangan bata,

sehingga dimungkinkan penambahan kekutan oleh penutupan dengan

plesteran.

5) Menjadikan dasar yang baik untuk proses pengecatan pada dinding

245

6) Dengan plesteran maka penempelan debu akan lebih kecil pada

dinding dibandingakan debu langsung menempel pada pasangan batu

bata.

7) Mempermudah pencucian atau pembersihan pada dinding

Gambar 9-2: Plesteran Dinding Bata

Panduan atau pedoman dalam pekerjaan plesteran dinding, adalah sebagai

berikut ini :

1) Terlebih dahulu selesaikan pekerjaan instalasi yang terdapat pada

dinding, seperti instalasi listrik, plumbing, saluran AC, kabel-kabel dan

utilitas lain, sehingga tidak ada pekerjaan bongkar pasang lagi setelah

diplester dan plesteran terlihat rapi.

2) Basahi dinding dengan air bersih sampai jenuh, untuk menghindari

semen diserap pasangan dinding.

3) Pakai plesteran kedap air, dengan adukan 1 PC : 2 Pasir untuk dinding

yang berhubungan langsung dengan air.

4) Ketebalan plesteran maksimal adalah 2,5 cm, atau sesuai dengan

kebutuhan.

5) Plesteran harus lurus, tidak bengkok atau menggelembung dari

dindingnya.

Kemudian untuk mendapatkan plesteran yang bagus, dan nantinya tidak

terjadi retak retak, atau pecah pada permukaannya, perlu diperhatikan bahan

pasirnya, dan disyaratkan seperti:

246

1) Pasir jangan terlalu halus, karena akan terjadi retak susut yang

banyak.

2) Pasir dan air tidak mengandung kadar garam yang akan merapuhkan.

3) Pasir dan air tidak tercampur minyak, karena semen tidak akan

mengikat bila terkena minyak.

4) Pasir tidak mengandung lumpur lebih dari 5%

5) Gradasi pasir tidak boleh seragam, ada bagian halus sedang dan

kasarnya.

Tabel : Jenis Penggunaan Campuran Adukan dan Plesteran

NO JENIS PENGGUNAAN PERBANDINGAN CAMPURAN

SEMEN : PASIR

1 Pasangan & plesteran – pasangan

batu kali

PC (1) – Pasir (7 – 8)

2 Pasangan & plesteran –  pasangan

bata beton berlubang (batako) : 

PC (1) – Pasir (7 – 8)

3 Pasangan & plesteran – pasangan

bata merah :

PC (1) – Pasir (7 – 8)

4 Pasangan & plesteran – plesteran

dinding

PC (1) – Pasir (7 – 8)

5 Pasangan & plesteran – plesteran

dinding kamar mandi :

PC(1) – Pasir (3 – 5)

6 Pasangan bata beton berlubang

(batako) :

PC (1) – Pasir (5 – 7)

7 Komponen bangunan – Paving

block :

PC (1) – Pasir (3 – 6)

8 Komponen bangunan – Genteng

beton

PC (1) – Pasir (2 – 5)

*PC = Portland Cement (Semen)

Salah satu cara agar konstruksi didnding kuat dan kokoh, adalah melakukan

plesteran pada dinding, dan cara lain adalah memberikan acian pada dinding

yang telah diplester dengan baik. Pekerjaan mengaci pada plesteran dinding

merupakan pekerjaan menutup pori-pori yang terdapat pada plesteran dengan

pasta adukan. Fungsinya acian adalah untuk menghaluskan permukaan

plesteran agar kelihatan lebih rapi, serta menutup lubang pori-pori plesteran

247

sehingga permukaan plesteran mudah dicat dan memperindah penampilan

dinding.

Guna mendapatkan hasil terbaik, gunakan acian plesteran dari bahan semen

yang baik, yang memiliki daya rekat yang tinggi dan plastis saat diaplikasikan

pada permukaan yang halus dan licin. Adukannya tidak cepat mengering saat

diaplikasikan, dan hasil aciannya lebih halus. Berikut adalah salah satu prinsip

dan pedoman pelaksanaan acian pada pleseeran dinding, yaitu:

1). Persiapan.

a) Siapkan tempat kerja dan permukaan yang hendak diaci.

b) Bersihkan dasar permukaan yang akan diaci dari serpihan, kotoran

dan minyak yang dapat mengurangi daya rekat adukan.

c) Basahi dasar permukaan yang akan diaci dengan air.

2). Pengadukan.

a) Siapkan tempat adukan acian dari ember atau bak yang tidak bocor,

sesuai pada pon (1) di atas

b) Tuangkan air ke dalam bak adukan sebanyak 12,5 – 13,0 liter untuk

tiap kantong semen (PC) ukuran 40 kg.

c) Masukan semen kering  ke dalam bak adukan.

d) Aduk campuran di atas hingga rata.

3). Aplikasi.

a) Pengacian dilakukan secara manual sebagaimana umumnya

menggunakan sendok semen, atau roskam. yang terbuat dari steel

(baja) atau PVC untuk penghalusan permukaan acian.

b) Tebal acian yang di anjurkan adalah 1,5 – 3,0 mm, tergantung

kerataan dasar permukaannya.

1. Adukan Pasangan Bata atau Batu Kali

Telah dijelaskan di atas, jenis dan penggunaan adukan baik perbandingan

campuran yang dipersyaratkan, untuk melekatkan pasangan baik batu

kali,bata,batu cetak atau bahan lain yang digunakan adukan dengan

248

prbandingan campuran yang sesuai. Adukan,terdiri dari bahan seperti: portlan

cement (pc),tras (tr) dan pasir (ps) menurut perbandingan tertentu ditambah

air secukupnya, sehingga adukan menjadi keras. Cara membuat adukan

untuk pasangan batu bata atau batu kali ada dua acara, yaitu;

1) Manual, yaitu pengadukan dengan menggunakan  tenaga pekerja

bangunan, dan pencampuran biasanya dilakukan dengan

menggunakan ember atau pacul sebagi takaran dugaan.

2) Mesin ,yaitu  pengadukan  yang menggunakan  mesin  pengaduk

campuran atau molen, dan biasanya digunakan ukuran campuran

digunakan volume emnggunakan ember atau alat lain yang dianggap

memenuhi.

Gambar 9-3: Campuran Adukan Cara Manual

Cara manual, mengaduk campuran dengan cara manual adalah dengan

tangan atau alat sederhana, tempat untuk mencampur  dibuat sedemikian

rupa sehingga air semen tidak tumpah kedalam tanah. Tempat adukan ini

dapat dibuat dari kayu atau pasangan batu yang dibentuk seperti kotakan.

Adapun urutan pengadukan manual, urutannya sebagai berikut: Pasir dan

semen dicampur terlebih dahulu sampai merata, kemudian pemberian air

kemudian ketiganya diaduk hingga merata. Pengadukan  sistem mesin,

Sedapat mungkin tempat pengadukan dekat dengan lokasi pekerjaan agar

memudahkan pengangkutan/transportasinya. untuk memperoleh adukan yang

baik sebaiknya dipersiapkan timbangan/ takaran Volume material

(pasir ,semen dan split/agregat). Cara menuang material Ke molen urutan

penuangannya sebagai berikut; 1) Air, 2) Semen, dan 3) pasir. urutan

penuangan ini harus benar, jika terjadi kesalahan dapat menjadikan campuran

249

tidak bisa tercampur dengan rata, campuran menggumpal dan dapat

menyebabkan debu semen beterbangan. lama Pemutaran mesin pengaduk

tergantung pada kapasitas drum pengaduk dan banyaknya adukan yang

diaduk. lama pengadukan minimal 1,5 menit dari saat setelah semua material

dimasukkan kedalam drum pengaduk atau setelah susunan dan warna dalam

adukan merata.

Pada umumnya bahan adukan ditakar menurut perbandingan campuran sebagai berikut:

NO JENIS PENGGUNAAN PERBANDINGANCAMPURAN

1 Untuk pasangan batu

kali/bata:

a) 1 kp :1pc : 2 - 3 ps.

b) 1 pc : 1/4 kp : 5 - 7 ps.

c) 1/2  pc : 1 kp : 7 ps (untuk batu

cetak).

2 Untuk pekerjaan kedap air: a) 1 kp : 1 pc : 1 ps.

b) 1 pc : 2 ps.

3 Untuk pasangan yang

berhubungan air yang

mengandung garam:

a) 1 pc : 1 tr : 2 1/2 ps.

b) 1 pc : 2 ps.

4 Untuk pasangan ubin dan

krepus/wuwung:

a) 1 kp : 2 ps.

b) 2 kp : 3 - 4 ps(untuk ubin dinding).

5 Untuk plesteran: a) 1 kp : 1 sm : 2 - 3 ps

b) 2 kp : 1/4 pc : 7 - 8 ps.

6 Untuk pasangan angker

dan klos kayu:

1 pc : 3 - 4 ps.

Ket: Kp= Kapur; pc=Semen; ps=pasir

Pasangan Batu/bata adalah susunan beberapa buah batu yang diikatkan

menjadi satu kesatuan dengan menggunakan bahan perekat yang di sebut

mortar/spesie. Suatu  konstruksi pasangan batu, kekuatannya sangat

dipengaruhi oleh kualitas dan jenis bahan perekatnya. Ketebalan perekat

(spesi) pada umumnya tipis berkisar 1 sd 2,5 cm, jadi memerlukan adukan

perekat yang lembut. untuk memperoleh adukan yagn lembut, maka semua

250

butiran bahan harus disaring atau diayak terlebih dahulu dalam keadaan

kering untuk membuang butiran butiran yang besar.

251

PEKERJAAN BANGUNAN SIPILPEKERJAAN BANGUNAN SIPIL

GLOSSARY

Bangunan adalah sebuah benda hasil karya yang dibuat dengan tujuan dan fungsi tertentu, dibuat dari berbagai bahan sehingga membentuk bagian-bagian yang bermanfaat

Bangunan sipil kering, seperti pada bagian bangunan yang letaknya di atas tanah

Bangunan sipil basah, yaitu pekerjaan pada bagian bawah permukaan tanah, yang berhubungan langsung dengan tanah dan air, sehingga memperhitungkan daya dukung tanah dan hidrolika.

Bidang Ilmu dalam Teknik Bangunan, adalah Teknik Sipil, Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal, Fisika bangunan, Studi kelayakan dan analisis proyek dan Manajemen untuk pengelolaan.

Ilmu Struktural adalah cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan

Pekerjaan jalan dan jembatan, merupakan pekerjaan bangunan sipil basah, dari mulai perencanaan, pelaksanaan, dan perbaikan. Pekerjaaan jalan (transportasi), khusunya bagian perkerasan, dan drainase yang berhubungan langsung dengan daya dukung tanah, dan juga berhubungan langsung dengan air, tentu strukturnya membutuhkan perhitungan hidrolika yang membuat bagunan jalan ini masuk pada bangunan sipil basah

Pondasi dalam, adalah jenis pondasi yang kedalaman tanah keras jauh ke dalam tanah, dan ahli geoteknik merekomendasikan pondasi dalam apabila beban rancangan berat misalnya bangunan yang lebih dari dua lantai dan tanah yang keras jauh kedalam bumi.

Teknik bangunan, disebut juga dengan istilah teknik sipil, yaitu suatu disiplin ilmu teknik yang berkaitan dengan perencanaan, disain, konstruksi, operasional, renovasi dan pemeliharaan bangunan, termasuk juga kaitannya dengan dampaknya terhadap lingkungan sekitar

A. Pendahuluan

Bangunan adalah sebuah benda hasil karya yang dibuat dengan tujuan dan

fungsi tertentu, dibuat dari berbagai bahan sehingga membentuk bagian-

bagian yang bermanfaat. Ilmu yang berhubungan dengan bangunan, seperti

Ilmu Bangunan Gedung, yaitu ilmu pengetahuan yang digunakan untuk

perencanaan, pelaksanaan dan perbaikan bangunan-bangunan gedung, dan

ilmu lain yang langsung maupun tidak langsung mendukung untuk

perencanaan, pelaksanaan dan perbaikan bangunan. Fungsi suatu bangunan

gedung dapat dikelompokkan menjadi fungsi perumahan, fungsi usaha/pasar,

fungsi komersil, pabrik, fungsisosial budaya dan fungsi khusus.  Fungsi

bangunan gedung merupakan acuan untuk persyaratan teknis bangunan

gedung, baik ditinjau dari segi tata bangunan dan lingkungan maupun

keandalannya. 

Pekerjaan bangunan sipil, adalah pekerjaan yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, dan perbaikan bangunan sipil. Pada ilmu bangunan sipil (teknik

sipil), dikenal dua jenis pekerjaan, yaitu;

1) Pekerjaan bangunan sipil kering, yang termasuk ke dalam pekerjaan

jenis ini adalah; Pekerjaan bangunan gedung, rumah tinggal, ruko,

bangunan transportasi jalan raya, bandara dan lain sebagainya. Jenis

pekerjaan yang termasuk pada sipil kering, yaitu pekerjaan pada

bagian atas permukaan tanah, yang tidak berhubungan dengan tanah,

dan air secara langsung.

2) Pekerjaan bangunan sipil basah (Hidro), yang termasuk ke dalam

pekerjaan jenis ini adalah; Pekerjaan bendungan, Saluran irigasi,

pelabuhan, Jembatan, dan lain sebagainya. Jenis pekerjaan yang

termasuk pada sipil basah, yaitu pekerjaan pada bagian bawah

permukaan tanah, yang berhubungan langsung dengan tanah dan air.

252

Gambar 10-1: Bagian Pekerjaan Bagunan Sipil Kering dan Basah

Pekerjaan bangunan sipil kering, seperti pada bagian bangunan yang letaknya

di atas tanah (lantai) kita ambil contoh bangunan rumah tinggal, seperti

pekerjaan tembok, kolom, pintu, jendela, ring balk, atap. Pekerjaan bangunan

sipil basah, seperti pada bagian bangunan yang letaknya di bagian bawah,

kita ambil contoh pekerjaan pembangunan rumah tinnggal, yaitu yang

letaknya di bawah lantai, seperti pondasi. Bangunan bawah pada rumah

tinggal, berfungsi untuk menahan seluruh berat bangunan yang ada di

atasnya, kemudian meneruskannya ke tanah.

253

Pemahaman tentang istilah bangunan sipil dengan ilmu teknik sipil, dapat

disamakan atau dibedaan dngan penjelasan beriku ini. Teknik sipil adalah

salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana

merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur,

tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.Teknik

sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan

matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer

mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan

dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan

ilmu ini bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota besar. Kemudian cabang

dari ilmu tekik sipil ini, adalah ilmu tentang mekanika, yang membahas dan

mengkaji tentang struktur bangunan. Ilmu Struktural adalah cabang yang

mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk

pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa

pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya.Setiap

bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang

struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat

dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam

bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan

struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi

hingga bangunan siap digunakan.

Ditinjau dari susunannya, bangunan gedung dapat dibedakan menjadi dua

bagian , yaitu:

A. Bangunan bagian bawah: yaitu bagian bangunan yang terletak di

bawah permukaan tanah, seperti sloof dan pondasi.  Bangunan bawah

merupakan konstruksi yang dibuat untuk menahan seluruh bangunan.

B. Bangunan bagian atas: yatu bagian bangunan yang terletak di atas

permukaan tanah, seperti tembok, kolom, pintu & jendela, ringbalk,

rangka atap, atap, eternity dll.

Yang termasuk bangunan bawah ialah konstruksi yang dibuat untuk menahan

berat bangunan di atasnya termasuk berat pondasi itu sendiri.Untuk itu

bangunan harus kuat, tidak mudah bergerak kedudukannya dan stabil.Sedang

yang termasuk bangunan atas adalah bagian-bagian yang terletak di atas

254

bangunan bawah, sehingga seluruh beratnya diteruskan kepada bangunan

bawah sampai ke tanah dasar

B. Ruang Lingkup Pekerjaan Konstruksi Bangunan Sipil

Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan

tempat kedudukan baik yang ada di atas, di bawah tanah dan/atau di air.

Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala

sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan

manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan

konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi, dan lain-

lain. Teknik bangunan adalah suatu disiplin ilmu teknik yang berkaitan dengan

perencanaan, disain, konstruksi, operasional, renovasi dan pemeliharaan

bangunan, termasuk juga kaitannya dengan dampaknya terhadap lingkungan

sekitar.

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun

prasarana.Dalam bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga

dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada suatu atau pada

beberapa area. Suatu pekerjaan konstruksi merupakan gabungan atau

rangkaian dari banyak pekerjaan. Pekerjaan konstruksi umumnya diatur oleh

seorang manajer konstruksi (construction manager), serta dilaksanakan dan

diawasi oleh manajer proyek, tenaga teknik perancangan (design

engineer) atau arsitek lapangan (project architect).

Proyek konstruksi adalah rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya

pembangunan sesuatu bangunan, umumnya mencakup pekerjaan pokok

dalam bidang teknik sipil dan arsitektur, meskipun tidak jarang juga

melibatkan disiplin lain seperti teknik industri, mesin, elektro, geoteknik,

maupun lansekap

Secara umum, proyek konstruksi ada beberapa jenis, diantaranya yaitu;

255

1) Proyek Konstruksi Teknik Sipil (heavy engineering construction);

Merupakan suatu proses penambahan infrastruktur pada suatu lingkungan

terbangun (built environment). Pemilik proyek (owner) biasanya

pemerintah baik pada tingkat nasional atau daerah. Pada proyek ini

elemen desain, finansial dan pertimbangan hukum tetap menjadi

pertimbangan penting, walaupun proyek ini lebih bersifat non-profit dan

mengutamakan pelayanan masyarakat (public services). Beberapa proyek

konstruksi yang termasuk pada jenis proyek ini antara lain proyek

pembangkit listrik, jalan raya), jalan kereta api, bendungan, pertambangan,

dan lainnya.

2) Konstruksi bangunan gedung (building construction); Merupakan tipe

proyek konstruksi yang paling banyak dilakukan. Tipe konstruksi ini

menekankan pada pertimbangan konstruksi dan teknologi praktis, dan

pertimbangan pada peraturan bangunan setempat.

3) Proyek bangunan perumahan/pemukiman (residential Construction);

Merupakan proyek pembangunan perumahan pemukiman didasarkan

pada tahapan pembangunan yang secara serempak dengan penyediaan

prasarana penunjang. Jenis proyek ini sangat memerlukan perencanaan

yang matang untuk infra struktur yang ada dalam lingkungan pemukiman

tersebut seperti jaringan jalan, air bersih, listrik dan fasilitas lainnya

4) Konstruksi Bangunan Industri (industrial construction); Merupakan

bagian yang relatif kecil dari industri konstruksi, namun merupakan suatu

komponen yang penting. Pemilik proyek (owner) biasanya merupakan

suatu perusahaan atau industri besar, seperti perusahaan minyak,

farmasi, kimia dan industri lain. Proses yang dilakukan dalam industri ini

membutuhkan keahlian khusus di bidang perencanaan, desain dan

konstruksi.

Di Indonesia, jenis pekerjaan konstruksi disebutkan dalam undang-undang

jasa konstruksi (UU no 18 tahun 1999), meliputi:

1) Pekerjaan arsitektural yang mencakup antara lain pengolahan bentuk

dan massa bangunan gedung berdasarkan fungsi serta persyaratan yang

diperlukan setiap pekerjaan konstruksi.

2) Pekerjaan sipil yang mencakup antara lain pembangunan pelabuhan,

bandar udara, jalan kereta api, pengamanan pantai, saluran irigasi atau

256

kanal, bendungan, terowongan, struktural gedung, jalan, jembatan,

reklamasi rawa, pekerjaan pemasangan perpipaan, pekerjaan pemboran,

dan pembukaan lahan.

3) Pekerjaan mekanikal dan elektrikal merupakan pekerjaan pemasangan

produk-produk rekayasa industri. − Pekerjaan mekanikal mencakup

antara lain pemasangan turbin,pendirian dan pemasangan instalasi pabrik,

kelengkapan instalasi bangunan, pekerjaan pemasangan perpipaan

air, .minyak dan gas.

4) Pekerjaan elektrikal mencakup antara lain pembangunan jaringan

transmisi dan distribusi kelistrikan, pemasangan instalasi kelistrikan,

telekomunikasi beserta kelengkapannya.

5) Pekerjaan tata lingkungan mencakup antara lain: pekerjaan pengolahan

dan penataan akhir bangunan maupun lingkungannya.

 

1. Bidang Ilmu dalam Teknik Bangunan

 

Disiplin ilmu yang relevan dengan teknik bangunan dan konstruksi antara lain:

1) Teknik Sipil untuk struktur bangunan dan pondasi

2) Arsitektur, untuk desain bangunan meliputi bentuk bangunan, fungsi,

peraturan bangunan dan spesifikasinya

3) Mekanikal, untuk penghawaan, pengkondisian udara dan sistem

pelayanan mekanikal bangunan, Elektrikal, untuk distribusi daya serta

sistem kontrol dan elektrik bangunan

4) Fisika bangunan untuk pencahayaan dan akustika bangunan

5) Studi kelayakan dan analisis proyek secara ekonomi

6) Manajemen untuk pengelolaan atau manajemen proyek

1.1 Teknik Sipil

Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang

bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan

infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup

manusia. Cabang-cabang ilmu teknik sipil dengan aplikasi antara lain:

1) STRUKTUR, cabang yang mempelajari masalah struktural dari material

yang digunakan untuk pembangunan. Beberapa pilihan jenis material

bangunan diantaranya: baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Dalam

257

bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan

perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, erowongan dari

pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan

2) GEOTEKNIK, cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai

macam tanah dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di

atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan

penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan

penye-lidikan laboratorium.

3) MANAJEMEN KONSTRUKSI, cabang yang mempelajari masalah dalam

proyek konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan peker-

jaan, pengembalian modal, biaya proyek, serta semua hal yang berkaitan

dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian

pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai

tepat waktu.

4) HIDROLOGI dan LINGKUNGAN, cabang yang mempelajari air dan

lingkungan alam, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang

ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah

hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan

air, gaya dorong air, dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, dam,

irigasi, waduk/bendungan, kanal hingga teknik penyehatan.

5) TRANSPORTASI, cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi

dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain

konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal,

stasiun dan manajemennya.

6) INFORMATIKA TEKNIK SIPIL, cabang baru yang mempelajari penerapan

teknologi komputer untuk perhitungan dan pemodelan sebuah sistem

dalam proyek pembangunan atau penelitian bangunan. Mencakup bidang

ini antara lain berupa pemodelan struktur bangunan (struktural dan

material atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah,

pemodelan lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic Information

System).

1.2 Arsitektur

Arsitektur adalah pengetahuan dan seni untuk merancang bangunan dan

struktur, dalam pengertian yang lebih luas mencakup perancangan

keseluruhan lingkungan terbangun, mulai dari tingkat makro untuk

258

perencanaan kota, kawasan atau lingkungan, lansekap atau bentang alam,

hingga tingkat mikro untuk perancangan detail konstruksi bangunan dan

desain perabot atau furnitur. Arsitektur sebagai proses awal perencanan dan

perancangan ruang dan fisik bangunan harus mempertimbangkan segala

aspek kehidupan dalam prosesnya. Tujuan arsitektur yang harus dipenuhi

dengan baik adalah pemenuhan akan kegunaan (fungsi), kekuatan (struktur),

dan keindahan (estetika).

Bidang-bidang perancangan arsitektur meliputi:

1) Lingkungan Ruang Dalam Bangunan (Building Indoor

Environment) meliputi aspek-aspek lingkungan dalam disain, analisis dan

efisiensi energi, kesehatan dan kenyamanan bangunan. Kekhususan

bidangnya antara lain kenyamanan termal, kualitas udara, penerangan

buatan, akustik, HVAC dan sistem kontrol.

2) Building Envelope adalah suatu aplikasi yang menggambarkan semua

area dari teknik bangunan, khususnya ilmu bangunan dan lingkungan

ruang dalam. Bidang ini memfokuskan pada analisa dan disain selubung

bangunana, meliputi ketahanan bangunan, perpindahan panas dan

kelembaban serta interaksi dengan lingkungan ruang dalam.

3) Building Science menekankan pada analisis dan kontrol dari fenomena

fisika yang mempengaruhi tampilan material bangunan dan sistem

penutup bangunan.

4) Building Structure mempertimbangkan prinsip-prinsip mekanika struktur,

perilaku material dan analisanya dan disain baja, beton bertulang, struktur

bangunan kayu.

5) Manajemen Konstruksi (Construction Management) meliputi teknik

konstruksi, proses konstruksi, perencanaan, penjadwalan, pengendalian

proyek, pekerja dan pengaturan bangunan.

6) Computer Aided Engineering

7) Efisiensi Energi (Energy Efficiency) meliputi analisa, disain, dan kontrol

efisiensi energi atau low-energy, sistem HVAC, serta intelegent building

1.3 Mekanikal, Elektrikal, dan Plambing (MEP)

Mekanikal, elektrikal dan plambing atau MEP merupakan pekerjaan instalasi

sistem dan peralatan dalam bangunan sebagai bagian dari fungsi pelayanan

bangunan atau utilitas bangunan (building utility).Di Indonesia pengetahuan

MEP termasuk dalam bidang-bidang ilmu teknik mesin dan teknik elektro.

259

Keahlian MEP yang termasuk dalam bidang ilmu teknik mesin, yaitu;

1) Instalasi dan mesin-mesin generator listrik dan pompa-pompa air,

mesin pengkondisian udara, lift dan eskalator, dll

2) Teknik pengelasan

3) Mesin dan alat berat konstruksi Keahlian MEP yang termasuk dalam

bidang ilmu teknik elektro: − Instalasi dan peralatan daya listrik −

Instalasi dan peralatan listrik penerangan − Instalasi penangkal petir −

Instalasi dan peralatan telepon, jaringan komputer dan multimedia,

sistem deteksi dan kontrol bangunan

1.4 Fisika Bangunan

Fisika bangunan merupakan cabang ilmu Fisika yang mempelajarifenomena

fisika yang terjadi pada suatu bangunan yangmempengaruhi faktor

kenyamanan manusia.Dalam pembahasan fisika bangunan yang menjadi

topik utama adalahkenikmatan fisik atau Comfort. Maka permasalahan

kenikmatan fisik dalamsuatu bangunan erat kaitannya dengan kenikmatan

fisik bangunan, yangdiantaranya adalah :

Pencahayaan

Temperatur udara

Kelembaban udara

Kejernihan dan oksigen

Pergerakan udara (Angin) : berpengaruh pada

temperatur, bau, sweating (keringat), debu

Akustik

1.5 Studi kelayakan dan analisis proyek secara ekonomi

Studi kelayakan bangunan dibuat dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

kelayakan pembangunan, hasil studi bermanfaat bagi para stakeholder untuk

menetapkan kebijaksanaan, perencanaan, pengambilan keputusan dalam

pelaksanaan proyek bangunan tersebut di kemudian hari, sehingga

diharapkan target pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai rencana.Studi

kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek

(proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Keberhasilan proyek

penegertian terbatas atau artian yang lebih luas, yaitu; artian yang lebih

terbatas oleh pihak swasta tentang manfaat ekonomis suatu investasi. Bagi

260

pemerintah (lembaga nonprofit) pengertian menguntungkan bisa dalam arti

yang lebih relatif yaitu manfaat bagi masyarakat luas contohnya: penyerapan

tenaga kerja, pemanfaatan sumber daya yang melimpah di tempat tersebut,

dan sebagainya. Bisa juga dikaitkan dengan penghematan devisa ataupun

penambahan devisa yang diperlukan oleh pemerintah. Kalau seseorang atau

suatu pihak melihat suatu kesempatan usaha pertanyaannya apakah

kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan secara ekonomis?.

Sebagai contoh dilakukannya studi kelayakan suatu bangunan bendungan.

Tahap pelaksanaan Studi Kelayakan Pendahuluan, meliputi Pencarian

informasi data perencanaan diperlukan kegiatan penyelidikan pada data-data

yang akan dijadikan bahan analisis selanjutnya. Pada dasarnya kegiatan studikelayakan

pendahuluan terdiri dari : pengumpulan data, dan pengujian data yang sudahterkumpul,

selanjutnya diadakan perencanaan pemetaan topografi yang lebih lengkap

danpenelitian geologi di beberapa tempat. Kemudian diadakan perhitungan-

perhitungan teknis dan ekonomis yang masih bersifat sederhana, penentuan lokasi

proyek dan desain yangsederhana pula. Kemudian selanjutnya dilakukan

analisis ekonomik merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model

teknik fundamental. analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui

keadaan-keadaan yang bersifat makro dari suatu keadaan bangunan secara

ekonomi. Unsur-unsur makro ekonomi yang biasa dianalisis melalui analisis

ekonomik ini adalah faktor tingkat bunga, pendapatan yang diterapkan.

analisis ini digunakan untuk mengetahui potensi dari faktor makro yang

pastinya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat pengembalian

dari investasi

C. Pekerjaan Bangunan Sipil Kering

Pekerjaan Struktur sebuah bangunan rumah dapat dibagi menjadi dua bagian

yaitu:Struktur bangunan bagian Atas, yaitu struktur bangunan yang berada

diataspermukaan tanah, yang terdiri atas dua bagian, yaitu bagian atap dan

rangka bangunan (dinding dan kolom) dan Struktur Bagian Bawah, yaitu

strukturbangunan yang berada dibawah permukaan tanah yang dimaksud

261

disini adalah pondasi, kedua struktur tersebut dalam pelaksanaannya harus

memenuhipersyaratan sbb:

a. Kualitas bangunan yang baik

b. Keberadaan dan dimensi struktur yang sesuai

c. Seluruh elemen struktur utama tersambung dengan baik

d. Mutu pengerjaan yang baik

Pekerjaan bangunan sipil kering pada gedung atau rumah tinggal, baik

perencanaan, maupun pelaksanaanya dapat kita identifikasi dari mulai bagian

atas bangunan.Konsep Perencanaan merupakan suatu rangkaian proses

kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi yang

merupakan persiapan yang harus memiliki data yang bernilai sehingga dapat

diwujudkan. Dalam bangunan sipil kering, yang menyangkut dengan

perencanaan, yaitu;

1) Perencanaan teknis; menyangkuta kekutan

2) Perencanaan ekonomis; menyangkut biaya

3) Perencanaan fungsional; menyangkut penggunaan

4) Perencanaan estetika; menyangkut seni dan keindahan

5) Perencanaan standar; menyangkut standar seperti SNI dan standar

perhitungan yang diakui secara internasional.

Jadi dalam pekerjaan sipil kering ini, dari mulai perencanan sampai

pelaksanan sehingga terwujudnya bangunan, dapat kita identifikasi pada

bagian atas sampai lantai bangunan. Sebagai panduan untuk pemahaman

kita tentang pekerjaan bangunan sipil kering, perhatikan gambar bagian

bangunan di bawah ini, sebagai contoh kita ambil bagian bangunan rumah

tinggal.

262

Gambar 10-2: Bagian Pekerjaan Sipil Kering

Pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan bangunan sipil kering pada

bangunan rumah, antara lain yaitu;

1) Atap dan rangka atap

2) Ring balok dan kolom

3) Dinding

4) Sloof

5) Pintu, jendela dan kunci-kunci

6) Plafon

7) Lantai

8) Finishing bagian atas

Pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan bangunan sipil kering pada

bangunan berdasarkan fungsi, antara lain yaitu;

1) Seluruh pekerjaan bangunan yang bersifat kering, yang perencnaan dan

pelaksanaan bangunan, tidak berhubungan langsung dengan tanah atau

263

air. Perencanaan dan pelaksanaan bangunan sipil kering tidak

memperhitungkan gaya dukung tanah, dan sifat mekanik air (hidrolika)

2) Bangunan yang termasuk pad poin satu di atas, seperti; bangunan rumah

tinggal, ruko, pabrik, kantor, lapangan olah raga, pasar, sekolah

perkantoran, bandara, dan lain lain.

3) Bangunan transportasi jalan; jalan aspal, jalan beton dan lain sebagainya.

1. Bangunan Rumah Tinggal

Bangunani rumah tinggal merupakan bagunan yang saat ini banyak

dikerjakan oleh ahli dan pekerja teknik sipil. Bangunan rumah tinggal secara

umum termasuk pada jenis bangunan sipil kering, walaupun disana ada

pekerjaan bagian pondasi, tetapi porsinya sangat sedikit, sehingga kalaupun

pekerjaan pondasi bangunan rumah tinggal sederhana dapat dikelompokkan

pada bangunan sipil kering.

Gambar 10-3: Potongan Bangunan Rumah Tiggal Sederhana

1) Ruang lingkup pekerjaan bangunan rumah tinggal sederhana

Melihat bagian gambar bangunan rumah tinggal sederhana di atas, dapat

langsung kita kelompokkan mana bagian bangunan sipil kering, dan mana

bagian bangunan sipil basaha. Seperti pembahasan di atas, karena porsi

bangunan pondasi rumah tinggal sederhana sedikit, sebenranya

264

pembangunan rumah tinggal sedrhana keseluruhannya dapat kita

kelompokkkan pada banguna sipil kering.

Beberapa bagian pekerjaan bangunan sipil kering rumah tinggal sederhana,

yaitu;

1) Pekerjaan Arsitektur dan Pekerjaan Struktur;

Kolom, Balok & Plat, Kuda-kuda

Dinding

Plesteran & Acian

Pelapis Lantai & Dinding

Pekerjaan Plafond dan Langit-langit

Pekerjaan Pengecatan

Pekerjaan Kusen dan Penggantung

Pekerjaan Pemasangan Penutup Atap

Pekerjaan Pondasi (dapat masuk pada kelompok bangunan sipil

basah).

2) Penyusuna Daftar Pekerjaan Untuk RAB (Bill of Quantities)

Beberapa tahapan dalam pekerjaan bangunan sipil kering, sebagai contoh

kita ambil pembangunan rumah tinggal sederhan, yang keseluruhan

pekerjaannya dimasukkan dalam kelompom pekerjaan bangunan sippil kering,

adapun tahapan yang dilaksanakan antara lain yaitu;

1) Tahap Perencanaan; Perumusan ide, akan seperti apa bangunan nanti,

fungsinya, besar/luasnya, biayanya, gaya arsitekturnya dll. Perumusan

untuk mengelola data awal yang ada seperti luas lahan, kondisi sekitar,

peraturan-peraturan di lokasi, anggaran yang dimiliki dan sebagainya

2) Perancangan; berdasarkan rumusan ide, dimulai melakukan perancangan

bangunan, mengatur tata letak, mendisain model bangunan, hingga detail

ornamentnya dan rencana instalasi.

3) Pengurusan Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ); IMB adalah izin yang

diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk mengatur, mengawasi serta

mengendalikan terhadap setiap kegiatan membangun, memperbaiki,

merombak/ merobohkan bangunan agar desain pelaksanaan

pembangunan sesuai dengan tata ruang yang berlaku

265

4) Rencana Pelaksanaan Bangunan; Berdasarkan gambar rencana yang

telah kita miliki kita mulai membuat rencana kerja, merumuskan besaran

material yang kata kita beli, tahapan pembelian material, menseleksi

pelaksana bangunan, subkontraktor dan mempersiapakan kontrak kerja

dengan pihak lain ( supplier bahan bangunan, pelaksana bangunan,

pengawas proyek).

5) Persiapan; Pekerjaan ini termasuk, antara lain yaitu;

Pembersihan lahan dari timbunan sampah, tumbuhan liar &

binatang liar;

Pembuatan bedeng;

Pembuatan sumur bor bila belum tersedia air PAM;

Pemasangan Bouwplank. Bouwplank (papan bangunan) berfungsi

untuk mendapatkan titik-titik bangunan yang diperlukan sesuai

dengan hasil pengukuran

6) Pekerjaan Pondasi; Pekerjaan ini termasuk, antara lain yaitu;

Pekerjaan Galian Tanah, berupa pekerjaan Galian tanah, Urugan

tanah, meratakan tanah dan memadat tanah.

Pembuatan pondasi, berupa: penggalian tanah pondasi mengikuti

gambar perencanaan sipil & memasang pondasi.

7) Pekerjaan Struktur; Pekerjaan ini termasuk, antara lain yaitu;

Pekerjaan Beton dan Pembesian Berupa pembuatan frame, balok-

balok struktur dengan beton bertulang yaitu: Sloof yang merupakan

balok beton bertulang mendatar yang dibuat diatas pondasi. Colum

(kolom) yang merupakan tiang tegak lurus terhadap sloof dan Ring

Balk yang serupa sloof tetapi dibangun di atas kolom-kolom. 

Steger adalah perancah atau alat bantu mendirikan bangunan.

esteger bisa berupa konstruksi tangga kayu atau besi.

8) Pekerjaan Pasangan Bata/Dinding, Plesteran dan Acian; Berupa:

penyusunan bata (umumnya; batu bata / batako / bata ringan Hebel)

dengan adukan semen atau semen khusus.

9) Pekerjaan Pasangan Bata/Dinding, Plesteran dan Acian; Berupa:

penyusunan bata (umumnya; batu bata / batako / bata ringan Hebel)

dengan adukan semen atau semen khusus, Serta pelapisan acian pada

profile kasar dinding bata, struktur beton bertulang, dan pemlesteran lantai

untuk mendapatkan bidang datar sehingga tertutup rapi.

266

10) Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela; Berupa: pemasangan kusen-

kusen pada sisi-sisi dinding tertentu untuk akses keluar masuk penghuni /

barang dan penghawaan udara. Pelapisan kusen, daun  jendela dan pintu

yang terbuat dari kayu dengan politur / melamik / cat duco, agar awet dan

sedap dipandang mata. Serta pemasangan kunci-kunci pada pintu dan

jendela, termasuk disini pemasangan penggantung dan handle pintu /

jendela.

11) Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap; Berupa: pemasangan rangka

atap (kuda-kuda, gording, nok, kaso & reng), pemasangan alumninum foil

(jika perlu) dan pemasangan genteng beserta aksesories-nya. 

12) Pekerjaan Plumbing, Mekanikal dan Elektrikal (M&E); Pekerjaan ini

termasuk, antara lain yaitu;

Pemasangan sanitary, Berupa: pemasangan kakus / WC, westafel,

bath up, pemanas air kamar mandi, kaca rias, dll. Sudah termasuk

pemasangan kran-kran, pancuran dan semprotan air.

Instalasi pipa air bersih, Berupa: pemasangan pipa-pipa saluran air

bersih untuk keperluan memasak, mencuci dan mandi. Pada masa

kini sudah populer digunakan pipa plastik PVC.

Instalasi pipa air kotorBerupa: pemasangan pipa-pipa saluran air

kotor / sanitasi dari  hasil aktifitas memasak, mencuci, mandi dan

WC serta limpahan air hujan. Pada saat ini populer digunakan pipa

plastik PVC.

Instalasi listrik Berupa: pemasangan jaringan kabel listrik dari

meteran listrik, kotak sekring / kotak MCB sampai ke titik-titik lampu

penerangan, stop kontak dan saklar. Kadang disertakan pula

pemasangan jaringan kabel TV dan telepon (bila ada permintaan)

yang berakhir di terminal pada titik-titik tertentu. Serta berupa:

pemasangan tempat lampu, saklar dan stop kontak di titik-titik

tertentu.

13) Pekerjaan Finishing; Pekerjaan ini termasuk, antara lain yaitu;

Pemasangan material lantai & dinding Berupa: pemasangan

material lantai sesuai material yang diinginkan. Demikian pula

untuk dinding di bagian-bagian tertentu, seperti kamar mandi,

dapur sampai dengan fasade (tampak muka) rumah.

267

Pekerjaan Finishing Kusen, Pintu dan Jendela Berupa: pelapisan

kusen, daun  jendela dan pintu yang terbuat dari kayu dengan

politur / melamik / cat duco, agar awet dan sedap dipandang mata.

Serta pemasangan kunci-kunci pada pintu dan jendela, termasuk

disini pemasangan penggantung dan handle pintu / jendela.

Pekerjaan Plafon; Berupa: pemasangan rangka-rangka besi hollow

atau kayu kaso dan lembaran-lembaran penutup langit-langit agar

terlihat rapi.

Pekerjaan Pengecatan Berupa: pengecatan dengan cat tembok di

bagian interior dan eksterior rumah, termasuk plafond.

14) Pekerjaan Opsional / Outdoor; Pekerjaan yang bisa ditambah sewaktu-

waktu, tergantung klien, misalnya : Pekerjaan Kolam Renang,

Pemasangan Pagar Halaman dan Pintu Pagar, Pekerjaan Kanopi

(Canopy) / Pergola, Pekerjaan Taman (Landscape), Pekerjaan

Garasi /Carpor, Pembersihan Lahan, membuang material sisa, dan

persiapan serah terima

15) Serah terima, Pekerjaan ini termasuk, antara lain yaitu; berupa:

penyerahan semua kunci ke pada pemilik rumah, sehingga si pemilik

rumah segera menghuninya.

Berikut adalah Acuan normatif Undang-undang No. 4 Tahun 1992, tentang

Perumahan.

SNI 03-1733-1989, Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota

SNI 03-3434-1994, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu

untuk bangunan dan gedung

SNI 03-2837-1992, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tembok

dan plesteran untuk bangunan sederhana

SNI 03-2435-1994, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan

penutup langit-langit untuk bangunan dan gedung

SNI 03-2836-1992, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi

batu belah untuk bangunan sederhana

SNI 03-2835-1992, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan

persiapan dan pekerjaan tanah untuk bangunan sederhana

SNI 03-3436-1994, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan atap

untuk bangunan dan gedung

268

SNI 03-2840-1992, Tata cara pengerjaan lembaran asbes semen untuk

penutup atap pada bangunan rumah dan gedung

SNI 03-3436-1992, Tata cara perhitungan satuan pekerjaan atap untuk

bangunan dan gedung

SNI 05-1994-F, Tata cara perancangan penerangan alami siang hari untuk

rumah dan gedung

PUBI-1982, Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia Keputusan

Menteri PU No. 20/KPTS/1986, Peraturan Teknis pembangunan

perumahan sederhana tidak bersusun Keputusan Menkes No.

829/MENKES/SK/VII/1999, Persyaratan kesehatan perumahan Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum No. 54/PRT/1991

D. Pekerjaan Bangunan Sipil Basah

Seperti telah dijelaskan di atas, mengenai pekerjaan bangunan sipil basah,

yang termasuk ke dalam pekerjaan jenis ini adalah; Pekerjaan bendungan,

saluran irigasi, pelabuhan, Jembatan, dan lain sebagainya. Jenis pekerjaan

yang termasuk pada sipil basah, yaitu pekerjaan pada bagian bawah

permukaan tanah, yang berhubungan langsung dengan tanah dan air.

Sebagai contoh untuk bangunan rumah tinggal yang tentu ada bangunan

(konstruksi) pondasi, baik itu jenis pondasi dangkal dan pondasi dalam,

termasuk dalam pekerjaan bangunan sipil basah. Namun dalam prakteknya

269

bisa saja bangunan pondasi dangkal menjadi bagian sipil kering, disamping

perhitungan gaya-gayanya sederhana, pekerjaannya juga sederhana. Lain

halnya dengan pondasi dalam, seperti pondasi tiang pancang, pondasi

sumuran, pondasi tiang straus, dan sebagainya yang termasuk pondasi

dalam, menjadi bagian pekerjaan bangunan sipil basah.

Gambar 10-4:

Pekerjaan Pondasi Bagain Pekerjaan Bangunan Sipil Basah

Bila kita lihat gambar potongan bangunan rumah tinggal di atas, bagian

pekerjaan bangunan sipil basah, dapat terlihat sesuai dengan keterangan

yang diberi tanda, yaitu; bagian galian dan urugan pondasi, pembuatan

pondasi, lapisan batu kosong atau aanstamping, dan lantai kerja pondasi.

Beberapa bagian perencanaan, pelaksanaan dan perbaikan yang termasuk

pekerjaan bangunan sipil basah, antara lain adalah;

1) Pekerjaan pondasi; Terutama jenis pondasi dalam

2) Pekerjaan Jalan dan jembatan

3) Pekerjaan Hidrologi; Bendungan, Waduk dan Irigasi

4) Pelabuhan

5) dan lain sebagainya (berhubungan dengan tanah dan air)

1. Pekerjaan Bangunan Pondasi

270

Pekerjaan pondasi merupakan bangunan bawah yaitu bagian-bagian yang

terletak di bawah muka lantai yang ada dalam tanah. Bangunan lain yang

berhubungan dengan pondasi, seperti balok beton (sloof) dan pondasi

(pondamen) dapat juga digolongkan pada bangunan basah, tetapi pada

prakteknya pekerjaan tersebut masuk dalam pekerjaan bangunan sipil kering.

Pondasi sebagai bangunan bawah ini dimaksudkan untuk menahan seluruh

berat bangunan yang berada diatasnya termasuk berat pondasi itu sendiri dan

berat tanah yang langsung diatas pondasi. Dengan demikian pondasi

mempunyai hubungan langsung dengan dasar tanah keras dibawahnya.

Karena pondasi harus memikul beratnya sendiri dan berat bangunan bagian

atas, maka konstruksi pondasi harus memenuhi syarat- syarat sebagai

berikut;

1) Konstruksi pondasi harus terletak diatas lapisan tanah keras yang tidak

mengandung humus.

2) Konstruksi pondasi harus mempunyai ukuran yang sesuai, sehingga tanah

cukup kuat menahan beban. Untuk bangunan sederhana dasar pondasi

harus terletak pada kedalaman 60- 80 cm dibawah muka tanah.

3) Konstruksi pondasi harus cukup kuat, sehingga tidak akan pecah karena

muatan yang bekerja pada pondasi. Dan untuk bangunan-bangunan yang

berat harus dihitung secara cermat dengan ilmu pondasi.

Penjelasan tentang pekerjaan pondasi untuk jenis pondasi setempat dan

dangkal, seperti pondasi rumah tinggal sederhana, dapat digolongkan pada

bangunan sipil kering. Tetapi seperti penjelsan pendahuluan, bahwa yang

termasuk pada kelompok bangunan sipil basaha, salah satu cirinya yaitu,

konstruksi itu berada di bawah permukaan lantai atau berhubungan langsung

dengan tanah atau air. Secara bijak kita sebagai orang yang memahami

pekerjaan teknik sipil untuk perencanaan, pelaksanaan pada bangunan

sederhana tidak menjadi masalah. Tetapi apabila volume pekerjaan pondasi

sudah besar, perhitungan gaya-gaya beban sudah besar, maka kita harus

memasukkanny pada kelompok bangunan sipil basah.

271

Pengertian:Pondasi merupakan suatu komponen struktur yang sangat penting, karena semua beban yang timbul di atasnya akan dibebankan padanya, dan selanjutnya akan disalurkan ke lapisan tanah di bawahnya, sehingga kemantapan berdirinya suatu bangunan ditentukan atau tergantung pada kemantapan konstruksi pondasinya

1.1 Pondasi dangkal (shallow footing) dapat berupa antara lain, yaitu ;

1) Pondasi telapak (square footing). Dimana beban yang disalurkan

disebarkan melalui lebar telapak pondasi. Dimana intensitas beban yang

diteruskan ketanah haruslah lebih kecil dari daya dukung tanah yang

diijinkan.

2) Pondasi Setempat. Dibuat pada bagian yang terpisah (dibawah kolom

pendukung/kolom struktur) dan juga biasa dipakai pada kontruksi

bangunan kayu didaerah yang ber-rawa. Pada bangunan sementara

sering juga digunakan penumpu batu alam masif dan diletakkan diatas

permukaan tanah yang diratakan

3) Pondasi menerus (continous footing); Ciri-ciri Pondasi menerus adalah;

Ukuran sama besar dan terletak pada kedalaman yang sama, Dipasang

dibawah seluruh dinding penyekat dan kolom, Biasanya digunakan

sebagai pondasi bangunan tidak bertingkat, Untuk kondisi tanah lembek,

dibuat dari sloof memanjang dan bagian bawah diperlebar menjadi pelat.

272

Mengingat: Pondasi dangkal, jika kedalaman tanah keras tidak

terlalu jauh dari permukaan tanah Pondasi dalam, jika permukaan tanah keras jauh

dari permukaan tanah

Secara umum pekerjaan bangunan sipil basah, dalam pembuatan

pondasi antara lain, yaitu;

Mendesain dan menentukan pondasi, seperti pembuatan gambar

rencana, penyusunan rencana kerja dan syarat-syarat

(RKS/bestek), dan lain sebagainya yang menyangkut seluruh

perencanaan

Melaksanakan pembuatan pondasi di lapangan atau

perbaikannya, baik sebagai pelaksana maupun pengawas.

Bagian pekerjaan bangunan sipil basah pada rencana dan pelaksanaan

bangunan pondasi dangkal.

Gambar 10-5 : Pondasi Dangkal

273

Bentuk Pondasi Dangkal Untuk RUMAH TINGGAL

Bentuk Pondasi Dangkal Untuk RUMAH TINGGAL

Gambar 10-6: Pondasi Dangkal Setempat

Berbagai bentuk pondasi di atas, merupakan pekerjaan bangunan sipil basah,

aplikasi pondasi dangkal banyak digunakan pada bangunan rumah tinggal, ruko

dan kondisi kedalaman tanah keras kurang dari 2-meter.

1.2 Pondasi Dalam (Deep Footing)

Pengertian pondasi dalam adalah jenis pondasi yang kedalaman tanah keras

jauh ke dalam tanah, dan ahli geoteknik merekomendasikan pondasi dalam

apabila beban rancangan sangatlah berat misalnya bangunan yang lebih dari

dua lantai dan tanah yang keras jauh kedalam bumi. Pondasi dalam memiliki

berbagai istilah seperti; Tiang pancang (pile), turap (sheet pile), dan kaison

(caisson). Pemberian namanya bisa jadi beragam tergantung disiplin

keteknikan dan pembuatannya. Pondasi dalam dapat dibuat dari kayu, baja,

beton bertulang dan beton prategang, dan dapat dipasang dengan cara

menancapkannya atau memancangnya ke bumi (tanah), atau membor

dengan besaran tertentu lalu mengisinya dengan beton masif atau beton

bertulang.

274

Bentuk Pondasi Setempat

Untuk untuk tanah dangkal(1-2 mtr).

Bentuk Pondasi Setempat

Untuk untuk tanah dangkal(1-2 mtr).

1.2 Pondasi Dalam (Deep Footing) yang antara lain adalah :

1) Pondasi Tiang Pancang. Dengan pondasi ini beban dan bobot akan

disalurkan dengan mekanisme pergeseran antara tanah dan pondasi. Dan

dukungan dari lapisan tanah keras pada kedalaman tertentu. Pile adalah

komponen penerus bebas yang berbentuk panjang dan vertikal yang bisa

dibuat dari bahan kayu, besi/baja, beton atau kombinasi diantaranya

tergantung dari berat beban yang dipikul.

2) Pondasi Caisson. Merupakan jenis pondasi dalam yang mempunyai

diameter tiang yang besar

Gambar 10-7: Pondasi Dalam

2. Bangunan Jalan dan Jembatan

275

Pekerjaan jalan dan jembatan, merupakan pekerjaan bangunan sipil basah,

dari mulai perencanaan, pelaksanaan, dan perbaikan. Pekerjaaan jalan

(transportasi), khusunya bagian perkerasan, dan drainase yang berhubungan

langsung dengan daya dukung tanah, dan juga berhubungan langsung

dengan air, tentu strukturnya membutuhkan perhitungan hidrolika yang

membuat bagunan jalan ini masuk pada bangunan sipil basah. Pekerjaan

jembatan yang dibangun dengan perhitungan perencanaan yang

memperhitungan daya dukung tanah, dan langsung berhubungan dengan

tanah dan air, sehingga pekerjaan bangunan jembatan masuk dalam kategori

bangunan sipil basah

2.1 Bangunan Jalan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

termasuk bangunan pelengkap jalan, dan perlengkapannya yang

diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas

permukaan tanah, dibawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas

permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Tahapan

kegiatan perencanaan jalan, meliputi kegiatan;

1) Pekerjaan lapangan, meliputi semua survei yang diperlukan

2) Kriteria perencanaan, meliputi klasifikasi jalan, karakteristik lalu lintas,

kondisi lapangan, pertimbangan ekonomi, dll.

3) Penyiapan peta planimetri, merupakan peta hasil survei topografi yang

diperlukan sebagai peta dasar perencanaan geometrik.

4) Perencanaan geometrik, meliputi jarak pandang dan perencanaan

alinemen horizontal dan vertical; Perencanaan geometrik jalan

merupakan bagian dari perencanaan jalan yang dititik beratkan pada

perencanaan bentuk fisik jalan raya. Tujuan dari perencanaan

geometrik jalan adalah untuk memenuhi fungsi dasar jalan, yaitu

memberikan pelayanan kepada pergerakan arus lalu lintas

(kendaraan) secara optimum. Sasaran perencanaan geometrik jalan

adalah untuk menghasilkan design infrastruktur jalan raya yang aman,

efisien dalam pelayanan arus lalu lintas dan memaksimumkan ratio

tingkat pengunaan/ biaya pelaksanaan

276

5) Geoteknik dan material jalan, menguraikan pengolahan data geoteknik

dan material untuk keperluan konstruksi perkerasan dan drainase jalan

6) Perencanaan perkerasan jalan, meliputi perkerasan lentur dan kaku

7) Drainase jalan, menguraikan analisis hidrologi dan sistem serta

bangunan drainase, kebutuhan material dan sistem drainase bawah

permukaan (subdrain)

8) Bangunan pelengkap jalan, meliputi tembok penahan, rambu-rambu

lalulintas, dan sebagainya.

9) Perkiraan biaya, meliputi perhitungan kwantitas, analisis harga

satuan dan dokumen pelelangan

10)Lampiran, tabel-tabel dan ketentuan lain yang dapat digunakan

untuk perhitungan.

Gambar 10-8 : Penampang Jalan Raya

Pada perencanaan alinemen (aligment) vertikal ini dipertimbangkan

bagaimana meletakkan sumbu jalan sesuai kondisi medan dengan

277

memperhatikan sifat operasi kendaraan, keamanan jarak pandang, dan fungsi

jalan. Pemilihan alinyemen vertikal berkaitan pula dengan pekerjaan tanah

yang mungkin timbul akibat adanya galian dan timbunan yang harus

dilakukan. Pada perencanaan Penampang melintang jalan, diperhitungkan

dan direncanakan bagian-bagian dari jalan seperti lebar dan jumlah lajur, ada

atau tidaknya median, drainase permukaan, kelandaian lereng tebing galian

dan timbunan, serta bangunan pelengkap lainnya. Penampang melintang

dapat dimodifikasi untuk kondisi khusus sesuai dengan lokasi, kemiringan sisi

tepi yang dituliskan harus ditentukan berdasarkan pada kondisi tanah yang

umum dilokasi.

Kemudian tentang system drainase bangunan jalan raya, telah diatur dalam

TATA CARA PERENCANAAN DRAINASE PERMUKAAN JALAN SNI 03-3424-1994, yang

memebri pedoman dalam perencanaan dan pelaksanaan bangunan jalan raya.

Penjelasan tentang Drainase Permukaan; Adalah sistem drainase yang

berkaitan dengan pengendalian aliran air permukaan, yang berfungsi

mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah sekitarnya

agar tidak merusak konstruksi jalan. Fungsi tersebut Antara lain yaitu;

1) Mengalirkan air hujan/air secepat mungkin keluar dari permukaan jalan

dan selanjutnya dialirkan lewat saluran samping; menuju saluran

pembuang akhir

2) Mencegah aliran air yang berasal dari daerah pengaliran disekitar jalan

masuk ke daerah perkerasan jalan

3) Mencegah kerusakan lingkungan di sekitar jalan akibat aliran air.

Sedangkan Drainase Bawah Permukaan; Adalah sistem drainase yang

berkaitan dengan pengendalian aliran air dibawah permukaan tanah, yang

berfungsi menurunkan muka air tanah dan Klasifikasi (berdasarkan fungsi)

mencegat serta membuang air infiltrasi dari daerah sekitar jalan dan

permukaan jalan atau air yang naik dari subgrade jalan. Fungsi tersebut

Antara lain yaitu;

1) Menurunkan m.a.t sampai kedalaman min 1.00 m di bawah permukaan

tanah (di dalam base, urugan tanah atau tanah)

278

2) Mencegat air dari daerah sekitar agar tidak merembes ke dalam urugan

tanah

Gambar 10-9: Sistem Drainase Jalan

2.2 Bangunan Jembatan

279

Jembatan adalah bangunan pelengkap jalan yang menghubunkan suatu

lintasan yang terputus akibat suatu rintangan atau sebab lainnya, dengan cara

melompati rintangan tersebut tanpa menimbulkan atau menutup rintangan itu.

Lintasan tersebut bisa merupakan jalan kendaraan, jalan kereta api atau jalan

pejalan kaki, sedangkan rintangan tersebut dapat berupa sungai, jalan, jalan

kereta api, atau jurang (bisa juga berupa jurang pemisah antar gedung

bertingkat). Jembatan mempunyai ciri-ciri khusus yaitu; 1) Bangunan atas, 2)

Bangunan bawah (abutment), 3) Pondasi, 4) Tumpuan, 5) Oprit, dan 6)

Sandaran (railing), perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 10-11: Bagian-bagian Jembatan

Beberapa tahapan dalam perencanaan jembatan, yang semuanya merupakan

bagian pekerjaan bangunan sipil basaha, antara lain yaitu;

1) Pekerjaan lapangan, meliputi semua survei yang diperlukan

2) Perencanaan teknis; meliputi klasifikasi jembatan, karakteristik lalu-lintas,

kondisi lapangan, pertimbangan ekonomi, dll.

3) Penyiapan Peta Planimetris, yang merupakan peta hasil survei topografi

yang diperlukan sebagai peta dasar perencanaan geometrik.

4) Perencanaan Geometrik, meliputi perencanaan glagar, pondasi dan pilar

5) Geoteknik dan Material jembatan, menguraikan pengolahan data

geoteknik dan material untuk keperluan konstruksi perkerasan

jalan/glagar, podasi dan tiang/pilar.

280

6) Hidrologi sungai, menguraikan analisis material yang terbawa

7) Perkiraan Biaya, meliputi perhitungan kwantitas, analisis harga satuan.

Beberapa gambar rencana jembatan di bawah ini yang menjadi bagian

pekerjaan sipil basah, disajikann dalam bentuk gambar dari beebrpap

model jembatan yang ada di Indonesia.

Gambar 10-12: Jembatan Pelat Beton

281

Gambar 10-13: Jembatan Rangka Baja

282

3. Bangunan Hidrolik

Bangunan hidrolik adalah bangunan yang dapat digunakan untuk

mengalihkan, membatasi, menghentikan, atau mengelola aliran air. Bangunan

tersebut dibuat untuk mengatur satu atau lebih parameter yang akan diatur,

seperti debit air, tinggi muka air, volume air, kecepatan air, dan arah air.

Dalam pekerjaan bangunan jenis bangunan hidrolik, diantaranya adalah

tanggul, pintu air, bendung, dan bendungan. Tanggul adalah istilah umum

untuk menjelaskan sebuah bangunan yang berfungsi untuk mengendalikan

aliran air, baik air sungai, empang, kolam, situ, danau ataupun air laut.

Tanggul dapat berfungsi untuk menahan air sehingga tinggi muka air

meningkat, dan pada teknik irigasi, beda tinggi air ini menjad tumpuan dalam

pembagian volume air dan kecepatan yang berhubungan dengan debit air.

Bangunan hidrolik dapat dibuat dari bahan dari batu besar/bronjong, beton

dan bahan lain yang sifatnya sementara mapun permanen.

Bendung adalah bangunan untuk mengempang air agar tinggi muka air dan

aliran air dapat dikendalikan, sebagai penaik tinggi muka air dan pembagi

aliran air. Sedangkan bendungan lebih mirip dengan bendung namun dengan

fungsi yang lebih luas mulai dari untuk memenuhi tujuan irigasi, sumber air

baku, pengendali banjir, sumber tenaga untuk pembangkit tenaga listrik

sampai pada pemenuhan fungsi turisme. Bendungan biasanya dilengkapi

dengan drop structure yang dapat digunakan untuk mengalirkan kelebihan air,

bangunan-bangunan tersebut dapat menjadi pengendali semua parameter

sesuai dengan kebutuhan

Bangunan bendung, biasanya dilengkapi dengan bangunan pengendali debit

atau alirann air, seperti pintu air, bangunan ini lebih spesifik .yang

diperuntukkan untuk mengendalikan aliran air, khususnya air yang mengalir di

sungai atau keluaran air dari waduk, kolam, situ, empang atau danau. Pintu

air banyak kita temukan dibangun untuk tujuan irigasi dan pengendali banjir,

dan berfungsi untuk mengatur air yang masuk ke saluran ataupun bendungan,

sehingga debit, volume, dan tinggi muka air dapat dikendalikan.

283

3.1 Perencanaan Bendung

Beberapa pekerjaan bangunan sipil basah, tentang perencanaan bendung,

adapun kegiatan perencanaan bendung adalah; a) Studi kelayakan

pendahuluan, b) Pre Feasibility Study), c) Studi kelayakan (Feasibility Study),

d) Perencanaan teknis (Detailed Design), dan e) Pelaksanaan pembangunan

(Construction)

Kegiatan Studi Kelayakan Pendahuluan, yatiu Pencarian informasi data

perencanaan diperlukan kegiatan penyelidikan pada data-data yang akan

dijadikan bahan analisis selanjutnya. Pada dasarnya kegiatan studi kelayakan

pendahuluan terdiri dari : pengumpulan data, dan pengujian data yang sudah

terkumpul, selanjutnya diadakan perencanaan pemetaan topografi yang lebih lengkap

dan penelitian geologi di beberapa tempat. Kemudian diadakan perhitungan-perhitungan

teknis dan ekonomis yang masih bersifat sederhana, penentuan lokasi proyek

dan desain yang sederhana pula. Berikut beberapa kegiatan yang

berhubungan dengan pengumpulan data, antara lain, yaitu;

a) Peta-peta topografi

b) Peta-peta geologi

c) Foto udara

d) Data klimatologi

e) Data hidrologi

f) Data jaringan irigasi (pengairan)

g) Lain-lain (Land use, kehutanan, perkebunan, data tenaga listrik,

bangunan-bangunan lama).

Kegiatan Studi Kelayakan, di dalam tahap studi kelayakan ini diteliti kembali

semua perhitungan dan desain yang telah dibuat terdahulu. Lalu melakukan

pemetaan topografi dengan skala yang lebih kecil, memasang alat-alat pengukur

parameter hidrologi dan klimatologi, serta penyelidikan geologi. Dari data yang

diperoleh dapat dibuat perhitungan teknis beberapa bangunan terutama yang

diperlukan dan dalam perhitungan ekonomis proyek. Kegiatan utama dalam

studi kelayakan, antara lain yaitu;

1) Penelitian Topografi; Kegiatan penelitian topografi dilaksanakan dalam

areal rencana genangan waduk, axis bendungan, tanggul dan lokasi

284

fasilitas bangunan serta rencana saluran pensuplai air ke areal daerah

irigasi. Lingkup kegiatan penelitian topografi akan dilakukan meliputi :

Pemasangan Bench Mark (BM) baru

Pengukuran poligon dan waterpass pada areal rencana waduk dan

daerah genanganny

Pengukuran situasi detail areal rencana waduk dan daerah

genangannya.

Pengukuran profil memanjang dan melintang sungai di sekitar axis

Dam hingga batas daerah genangan

Pengolahan dan analisa data hasil pengukuran di lapangan

Penggambaran hasil pengukuran situasi detail, dalam daerah

genangan, yang disajikan dalam bentuk peta situasi bendungan

dan daerah genangan dengan beda kontur 1 m.

2) Penelitian meteorologi dan klimatologi; Data yang diperoleh adalah

temperatur, kelembaban, curah hujan, angin, tekanan udara, radiasi

matahari dan penguapan di suatu daerah selama periode tertentu.

3) Penelitian hidrologi; Tujuan penelitian adalah untuk mencari parameter

hidrologi yaitu besaran hujan dan debit air sebagai data masukan

dalam perhitungan saluran pengelak, bendungan utama, bangunan

pelimpah, sedimentasi dan volume waduk

4) Penelitian Geoteknik; Penelitian Geoteknik dan Mekanika Tanah

adalah untuk meneliti, mempelajari, menyelidiki keseimbangan dan

perubahan dari tanah, jenis dan sifat tanah, pelapukan, zone gempa baik di

lapangan maupun di laboratorium. Data-data yang didapat dari hasil

penelitian geoteknik dan mekanika tanah tersebut akan dapat

menentukan axis bendungan, tipe dan bahan bendungan serta

parameter-parameter lain yang akan digunakan dalam perhitungan

pondasi dan stabiltas.

5) Penelitian Sosial Ekonomi Kegiatan penelitian sosial ekonomi meliputi

pengumpulan data sekunder social ekonomi, untuk memberi

gambaran kondisi yang ada dalam wilayah studi. Pengumpulan data

dilakukan dengan pola pendekatan langsung pada instansi yang terkait

sesuai kebutuhan data yang diperlukan.

Berikut ini beberapa kegiatan yang berhubungan dengan Perencanaan

Teknis, antara lain yaitu;

285

1) Analisis Hidrologi; Perencanaan bangunan-bangunan air sama halnya

dengan bendungan, hasil analisis hidrologi merupakan informasi yang

sangat penting untuk pekerjaan perhitungan pendimensian dan

karakteristik bangunannya. Analisis hidrologi yang dihasilkan dan sebagai

informasi (data) perencanaan hidraulik dari bangunan yang akan dibuat

adalah :

a) Evapotranspirasi

b) Infiltrasi

c) Curah hujan

d) Ketersediaan air

e) Kebutuhan air

f) Debit banjir

g) Patokan rancangan

h) Volume genanga

i) Sedimentasi

2) Analisis Hidroulik; Analisis disini dimaksudkan sebagai kegiatan untuk

mendapatkan dimensi bangunan secara hidrolis dengan mendapatkan

parameter-parameter bangunan baik ukuran maupun parameter hidraulik

lainnya

3) Perhitungan Stabilitas; Kegiatan ini untuk mendapatkan tingkat stabilitas

dari bendungan perlu dilakukan analisis gaya-gaya yang akan bekerja

pada bendungan. Gaya-gaya yang bekerja pada bendungan adalah akibat

berat sendiri tubuh bendungan, beban hidrostatis, tekanan air pori, dan

beban seismis. Analisis stabilitas bendungan biasanya dilakukan

terhadap lereng bendungan (tipe urugan) dan akibat filtrasi.

4) Bangunan Pelengkap; Operasional bendungan perlu ditunjang oleh

bangunan pelengkap agar fungsi dari bendungan dapat dicapai dengan

baik. Tanpa adanya bangunan pelengkap memungkinkan akan

membahayakan konstruksi atau bendungan tidak dapat berfungsi dengan baik.

dipakai untuk memenuhi salah satu atau lebih keperluan yang

direncanakan.

5) Penggambaran; Hasil perhitungan dari perencanaan bendungan di atas

ditranformasikan kedalam bentuk gambar dengan skala tertentu.

286

Penggambaran dilakukan mulai dari topografi genangan, lokasi, denah,

potongan memanjang dan melintang bendungan, dan detail-detail. Hasil

penggambaran tersebut merupakan informasi mengenai jenis bangunan,

ukuran dan bahan yang akan digunakan pada pembangunannya.

Sehingga akan dijadikan dasar untuk perhitungan anggaran biaya dan

bestek dalam pelaksanaan proyek.

6) Analisa Ekonomi; Hasil perhitungan anggaran biaya dari informasi gambar

bestek didapatkan besaran tertentu. hitungan ini juga dapat dijadikan

informasi pembuatan jadwal kerja (time schedule), kebutuhan bahan dan

material (material schedule) dan kebutuhan tenaga kerja (man power

schedule).

Kegiatan Pelaksanaan Pembangunan; Kegiatan pelaksanaan konstruksi

dibuat urutan-urutan pelaksanaannya yang efektif dan efisien dan tidak

tumpang tindih. Secara umum urutan pekerjaan dilakukan mulai dari

pembuatan jalan akses (acces road), pembuatan base camp dan mobilisasi,

pembuatan saluran pengelak, pembuatan cofferdam, penggalian pondasi,

penimbunan, penutupan alur sungai dan bendungan. Program dan skedul

pelaksanaan serta jenis dan kapasitas pekerjaan disusun secara teliti yang

didasarkan pada karakteristik masing-masing pekerjaan dari setiap komponen

bendungan.

Adapun ruang lingkup desain bangunan pada bendung adalah sebagai

berikut;

1) Lokasi tubuh bendung

2) Tubuh bendung (tetap dan gerak)

3) Intake

4) Bangunan peredam energi

5) Bangunan pembilas

6) Tembok sayap, tembok pangkal dan pengarah arus

7) Bangunan penahan batu

8) Lantai hulu dan hilir

9) Kantong lumpur

287

10) Peilschale

11) Jembatan inspeksi

288

Gambar 10-14: Waduk dan Bendung

Waduk dan bendung, bagian perencanaan, pelaksanaan dan perbaikan

bangunan yang berhubungan dengan konstruksi waduk, bendung, dan

banguan-bangunan pendukung lainnya, seperti pintu, pengaturan aliran air

(debit), keseluruhan itu termasuk dalam kategori bangunan sipil basah.

Gambar 10-15 : Pintu Air

289