15

Click here to load reader

Survival

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Survival

MATERI

S U R V I V A L

Survival, merupakan sutu kata yang tidak asing lagi kedengarannya baik ditelinga para penggiat alam bebas maupun orang-orang yang senang beraktifitas. Menurut kamus bahasa Inggris oleh Prof. Drs. S. Wojowasito dan Drs. Titiwasito S, survival berarti tetap hidup sedangkan menurut pengertian yang lain adalah berhasil atau mampu mempertahankan diri dari suatu keadaan yang darurat dan kritis sehingga dapat kembali ke tempat yang aman dengan selamat.

Adapun maksud dan tujuan mempelajari survival itu bermacam-macam tergantung untuk apa mempelajari survival itu, yakni diantaranya :

1. Agar dapat terhindar dari situasi dan kondisi survival2. Agar dapat diketahui faktor-faktor penyebab seseorang/kelompok mengalami

survival3. Agar dapat diketahui pengetahuan-pengetahuan penunjang setiap beraktifitas di

alam bebas agar terhindar dari situasi survival

Berangkat dari pengertian dan maksud serta tujuan dari survival maka faktor-faktor penyebab seseorang/kelompok mengalami survival antara lain :

1. KelaparanPengaruh pada tubuh manusia karena kekurangan gizi dan kelaparan (kalori yang dibutuhkan oleh tubuh berkurang) adalah nyeri perut karena lapar, kehilangan berat badan, lemah dimana otot-otot tubuh tidak bekerja sempurna, pusing dan denyut nadi menurun. Gejala ini disusul dengan tidak stabilnya emosi seperti nervous, cepat tersinggung dan daya konsentrasi berkurang.

Warning : Berhati-hatilah bagi yang sering terkena maag, apalagi maag syahwat

Maka dari itu usahakan untuk tetap mencari makanan tambahan yang berasal dari alam itu sendiri (jangko malas cilaka).

2. KehausanAir dan dehidrasi (tubuh kehilangan konsentrasi air) adalah problema utama dalam menjalankan survival. Pengaruh dehidrasi pada tubuh manusia adalah rasa mengantuk, kehilangan gairah kerja dan kontrol diri.

Cara menetralkannya : satu-satunya jalan adalah mendapatkan air dalam jumlah yang cukup. Pada setiap keputusan untuk tinggal di tempat atau bergerak untuk mencari jalan, air merupakan faktor yang menentukan disamping makanan.

3. Mengalami sakit (kesakitan, luka-luka dan penyakit)Cara menetralkannya : ketiga hal tersebut dapat dikurangi penderitaannya dengan jalan mencampakn kata “kalau ingin hidup tetaplah bergerak, berjalan menuju usaha kahidupan”, jangan menyerah terhadap rasa sakit. Rasa sakit dapat dikurangi dengan mengalihkan konsentrasi pada kesibukan lain, dan pelajari penyebab rasa sakit tersebut. Timbulkan rasa kepercayaan pada diri sendiri bahwa rasa sakit tersebut dapat diatasi.

4. Tersesat

Page 2: Survival

5. Terdampar di daerah asing6. Kehabisan bekal7. Kedinginan

Kedinginan pada umumnya menyebabkan kehilangan kepekaan syaraf, mengantuk, kehilangan daya dan gairah kerja.

Cara menetralkannya : dapat menggunakan pakaian yang tebal, tempat berteduh, api untuk mengurangi rasa dingin.

8. KepanasanLemah adalah gejala-gejala yang jelas dari kepanasan. Biasanya tubuh manusia bisa menyesuaikan diri terhadap cuaca panas antara 2 sampai 7 hari (penyesuaian dari pernapasan, kelenjar keringat dan kerja jantung).

Cara menetralkannya : usahakan berteduh, membuat perlindungan dan mengurangi pengaruh panas matahari.

Agar dapat bertahan di alam bebas, apalagi kalau sampai mengalami situasi survival maka ada beberapa hal yang perlu diketahui, misalnya saja materi-materi yang pernah didapatkan juga jangan lupakan pengalaman, karena menurut banyak orang bahwa pengalaman merupakan guru yang paling baik. Yang menjadi persoalan apabila benar-benar belum ada pengalaman sama sekali. Tapi tidak usah khawatir, karena saya yakin apabila anda memang ingin menjalani dunia alam bebas maka akan ada keinginan untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya.

Adapun materi penunjang atau pendukung apabila berkeinginan berkegiatan di alam bebas yakni :

1. Navigasi (navigasi darat, navigasi laut, navigasi udara).2. Mountaineering. 3. Persiapan apa saja yang dilakukan (manajemen perjalanan dan manajemen food). 4. Pertolongan pertama gawat darurat.5. Peralatan dan perlengkapan. 6. Botani dan Zoologi (sumber-sumber makanan apa saja yang dapat dikomsumsi).7. Survival itu sendiri (cara membuat bivak, membuat api, mencari air, membaca

jejak).Dalam mempelajari survival, terkesan tidak berguna apabila tidak ada

materi-materi yang lain seperti pada materi yang sudah dikemukakan sebelumnya, karena inti dari materi survival merupakan rangkuman dari keseluruhan materi-materi.Apabila ada keinginan untuk berkegitan di alam bebas, maka dalam perjalanan itu bisa kamu mendapatkan hal-hal yang baru bagimu, dan bisa juga kamu akan megalami situasi survival, dan jika ini tidak dapat dihindari maka kita hanya bisa berusaha melewatinya (tentunya juga berharap dari pertolongan yang maha kuasa, sang penguasa kehidupan, raja di raja). Pertama-tama maka ingatlah akan ketenanganmu (dari beberapa kasus, apabila seseorang memasuki situasi survival, pikiran akan menjadi kacau, temperamen emosi menjadi tinggi yang dapat melampaui batas maksimal), ingatlah diri, kendalikan diri.

Ada suatu rumus yang biasanya diajarkan pada pendidikan survival, yakni :

Page 3: Survival

“ S T O P “S : Sit Down, berhenti sejenak, tenang dan kuasai diri

T : Thinking, berfikir untuk membuat keputusan yang tepat

O : Observe, perhatikan keadaan sekitar dan juga diri sendiri/kelompok

P : Planning, membuat perencanaan yang akan diambil secara efektif

► Faktor-faktor Penting Untuk Tetap Hidup

a. The will to survive atau kemauan yang besar untuk tetap hidup.

Secara psikis dapat timbul dari adanya tanggungjawab moral terhadap keluarga ataupun tugas, disamping dorongan dan semangat pribadi. Bahkan mungkin ingatan akan pacar sendiri bisa membangkitkan semangat. Jadi hal diatas ini merupakan masalah mental.

b. Alat-alat yang membantu bagaimana caranya untuk tetap hidup disamping kondisi fisik kita sendiri. Alat-alat tersebut dapat berbentuk survival kit ataupun situasi dan kondisi sekeliling yang memungkinkan untuk tetap hidup. Kita harus tahu memanfaatkan setiap kondisi, situasi dan peralatan yang ada walau sekecil apapun.

c. Cara untuk menggunakan alat-alat survival, ini dapat berbentuk buku teori survival, instruction manual untuk survival kit, latihan praktek survival atau pengalaman pribadi yang pernah dialami.

d. Pertolongan tim SAR secara tepat, cepat dan efektif.

Pada situasi survival, dapat saja seseorang (survivor) mengalami kelaparan, kekurangan tenaga, emosi yang meledak-ledak, fisik ancur tak beraturan. Pada situasi ini jangan lupa bahwa kamu masih mempunyai modal (bukan uang, bukan harta, pokoknya bukan dalam bentuk materi). Akan tetapi berasal dari dalam dirimu sendiri yakni semangat, roh, spirit, yang dapat difungsikan untuk memicu keinginan untuk tetap bertahan. Dari beberapa kejadian, seperti yang terjadi dipegunungan Andes, walaupun makanan terbatas, suatu hari malah habis, bahkan yang masih hidup memakan temannya yang sudah mati (jangan berpikiran bahwa jata memakan = menelan bulat-bulat), tapi dengan adanya semangat, spirit, roh, ada juga beberapa orang (11 orang) yang selamat, malah sampai sekarang masih hidup walaupun hidupnya sekarang ini terus dibayang-bayangi dengan kejadian Andes.

Pada situasi survival, dapat saja rasa lapar mengambil peranan menguasai diri, pada situasi ini, gunakan, pertaruhkan segala pengetahuan, pengalaman, serta kemampuan untuk mencari sumber-sumber makanan. Tempat yang paling bagus untuk dijadikan target tentunya adalah warung, warung makanan, warteg, pokoknya tempat-tempat sumber makanan. Tapi coba kamu cari di dalam hutan, mudah-mudahan kamu dapatkan, dan kalau kamu sudah dapatkan tolong hubungi yang lain terutama orang yang memberikan materi ini.

Page 4: Survival

Ada salah satu cara paling jitu untuk mencari makanan dan air di dalam hutan yaitu dengan mempelajari jenis-jenis tumbuhan (daun dan buah) dan jenis-jenis hewan yang dapat dimakan dan juga jenis tumbuhan yang menyimpan air.

Mencari AirDalam keadaan survival maka air adalah faktor yang sangat penting dan

lebih penting dibanding faktor lainnya. Dengan air saja seseorang dapat bertahan hidup sampai kurang lebih 3 minggu, tetapi tanpa air rata-rata orang hanya dapat bertahan sampai 5 hari itupun bila dalam keadaan tidak terluka.a. Air yang tidak perlu dimurnikan (dapat diminum langsung) :

1. Air hujan; tampunglah dengan daun-daun yang lebar atau tampung dengan ponco dan alirkan ke tempat minum (veldvles) untuk persediaan.

2. Air dari tanaman rambat di hutan (rotan); potonglah setinggi mungkin dan kemudian potong bagian bawah yang dekat dengan tanah, air yang menetes dapat ditampung atau diteteskan langsung ke mulut.

3. Air sungai; sungai yang beraliran deras cukup bersih untuk dapat langsung diminum karena mempunyai dasar pasir dan batu-batuan.

4. Air dari tumbuhan; selama musim hujan air dapat dikumpulkan dari penadah-penadah alam pada berbagai macam tumbuh-tumbuhan seperti pada daun-daun yang lebar, pada lumut, pada bunga katung semar, dll.

5. Bambu; dipokok-pokok bambu yang berlubang terdapat air untuk diminum ataupun bambu-bambu yang apabila diguncang terasa ada air di dalamnya.

6. Mata air; pada tanah yang berbatu kapur banyak mengandung mata air karena jenis batuan kapur mudah larut dan terbentuk pori.

7. Kumpulan embun8. Pohon pisang; potonglah bagian bawah dari pohon pisang (bonggol) ±

10 cm dari tanah, kemudian lubangi tengah-tengahnya, air akan segera mengalir dari lubang tersebut. Air akan terasa pahit atau sepat pada pengambilan pertama, setelah ketiga atau keempat baru terasa agak normal. Cara ini bisa dipakai sampai 4 hari untuk setiap pohon pisang yang sehat. Tutuplah lubang apabila tidak dipakai untuk mencegah serangga masuk.

9. Air di daerah bekas sungai; biasanya terdapat air di bawah tanah.10. Air pada daerah yang berdekatan dengan granit, cari pinggir bukit yang

berumpu hijau, galilah lubang dan tampung rembesan airnya.

b. Air yang perlu dimurnikan (dimasak) :1. Lubang-lubang air di hutan; air yang terdapat disini mungkin berlumpur

dan bercampur tumbuh-tumbuhan busuk.2. Air yang tergenang; biasanya berwarna hijau sampai kehitam-hitaman.3. Air sungai besar4. Air yang didapat dari menggali pasir di daerah pantai, biasanya air ini

sedikit payau.5. perasan air dari lumutUntuk memurnikannya, dengan cara sebagai berikut :-- Saringlah terlebih dahulu, kemudian diendapkan beberapa jam.-- Rebus air sampai mendidih ditambah 3 menit.Yang harus kita ingat benar-benar, jangan terlalu cepat minum air yang ditentukan sebelum yakin akan kebersihannya, dan jangan sekali-kali

Page 5: Survival

minum air tergenang di rawa (rawa laut maupun rawa gunung), terutama bila air itu berwarna hitam dan kehijau-hijauan. Tapi jika kau pakai sistim tentara, maka air apapun (asal bukan yang mengandung racun) dapat dikomsumsi selama aktifitas berjalan.

Mencari Makanan

Untuk jenis hewan, saya pikir tidak ada kesulitan untuk mengenali jenis hewan apa saja yang dapat dikonsumsi dan mana yang tidak. Akan tetapi yang menjadi persoalan adalah bagaimana mendapatkannya, bagaimana menangkapnya, iya bukan ?. dan bagaimana dengan tumbuhan itu sendiri, caranya gampang sekali dan juga susah sekaliYang gampang diiantaranya :

1. Hindari tumbuhan (daun dan buah) yang menimbulkan gatal2. Waspadai tumbuhan (daun dan buah) yang warnanya mencolok3. Hindari tumbuhan yang benar-benar sumber racun4. Pada dasarnya semua daun dan buah yang dikomsumsi oleh hewan (terutama

hewan menyusui) dapat pula dikomsumsi oleh manusia5. Jangan sekali-kali mencoba komsumsi jamur kalau memang tidak ada

pengetahuan sama sekali tentang hal itu.Untuk lebih jelasnya hubungi saja instrukturnya botani dan zoologi.

Sedangkan yang susah :

1. Apabila di daerah itu tidak ada tumbuhannya sama sekali2. Apabila kamu buta warna3. Apabila kamu tidak dapat mengenali jenis tumbuhan yang dapat dimakan alias

“buta huruf”Agar dapat makanan itu terasa nikmat di lidah dan dapat diterima oleh si perut,

maka kamu mesti pandai memasak, dan untuk memasak sendiri itu memerlukan api. Nah bagaimana memperolehnya. Jangan berpikiran yang susah-susah, bawa saja kompor, apalagi jaman sekarang ini teknologi yang berkembang begitu pesatnya jenis-jenis kompor yang dapat bekerjasama, tidak merepotkan sudah bermunculan, jadi untuk selanjutnya terserah anda. Tapi kalau kasusnya seperti kondisi seperti kondisi survival di mana kompor sudah tidak ada, minyak tanah tidak ada, korekpun tak punya, maka kamu dituntut untuk berimprovisasi.

1. Sangat berguna apabila kamu berkegiatan di alam bebas, kamu senantiasa membawa peralatan survival kit, dimana di dalamnya terdapat batu korek/batu api, lensa yang dapat dipergunakan untuk menimbulkan api.

2. Carilah dua buah dahan yang sudah kering, gesek-gesekkan kedua bahan tersebut terus menerus sampai menimbulkan panas yang cukup terus menerus sampai timbul api (tapi hal ini dituntut kesabaran dan daya tahan, maksudnya apakah kamu tahan menghadapinya)

3. Tapi tentunya masih ada cara lain, hubungi nah yang bawakan materi ini kalau kamu dapatkan ?

Api selain dapat dipergunakan untuk memasak, kegunaan lainnya dapat menghangatkan badan pada waktu malam, akan tetapi penggunaan api ini janganlah berlebihan, yang kecil-kecil saja. Karena api itu selain dapat menghangatkan tubuhnya juga dapat membakar tubuhmu, inginkah kamu demikian, tentunya kan tidak.

Page 6: Survival

Bintang Tujuh

Membuat ApiBila kita mempunyai bahan pembuat api, yang perlu diperhatikan adalah

jangan membuat api terlalu besar, tapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan memberi panas yang baik daripada sebuah api yang besar.Sebaiknya korek api harus dihemat pemakaiannya, sebuah api unggun kecil yang terus menyala dapat dipakai sebagai induk untuk membuat api (jangan lupa perhitungkan kemunmgkinan terjadinya kebakaran hutan.Bila kita tidak membawa korek api maka kita dapat membuat api dengan berbagai cara. Sebelumnya sediakanlah bahan-bahan yang kering dan mudah terbakar seperti rumput kering, pucuk pohon palmae, bubuk kayu yang baisanya dibuat oleh serangga (biasanya ditemukan di bawah batang pohon yang mati).1. Dengan Lensa

Lensa dapat dari kamera, teropong, teleskop, lensa cembung atau lensa senter. Dengan cahaya matahari jatuhkan fokus lensa pada bahan-bahan pembakar sehingga terjadi nyala api.

2. Gesekan Kayu dengan KayuCara ini adalah yang paling susah, caranya ialah dengan menggesek-gesekkan dua bilah kayu sampai panasdan kemuadian dekatkan bahan penyala hingga terbakar. Karena cara ini sangat sulit maka gunakan cara ini sebagai alternatif yang terakhir.

3. Busur dan GurdiBuat busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu, tali parasut atau tali yang lain. Kemudian digurdikan kayu keras pada kayu lain, sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah terbakar. Untuk memudahkan dapat digunakan bubuk mesiu.

4. Gesekan Bambu dengan BambuBambu satu dengan yang lainnya digesekkan sampai panas sekali dan mulai timbul api, kemudian didekatkan dengan bahan penyala hingga terbakar.

Penyebab lain kamu mengalami survival karena tersesat, karena kehilangan arah, karena kalau tidak dalam keadaan tersesat tentunya kamu tidak mau repot-repot. Dalam hal ini kamu mesti jeli menentukan arah, mesti cakap dalam membaca jejak. Misalnya saja, kamu tersesat, tapi masih peta perjalanan (minus kompas), maka alam ini dapat membantu kamu untuk menentukan arah, pada siang hari mungkin mudah mengetahui mana utara , apabila kamu di dalam hutan yang lebat, cahaya matahari susah tembus, maka liat saja di mana lumut lebih dominan timbuhnya, maka itulah arah baratmu. Kalau malam hari bulan dan bintang dapat juga menolong. Bintang yang mudah dikenali yakni Bintang Orion, Bintang Crux/Salib, dan Bintang Tujuh

Page 7: Survival

Bintang Salib/ Crux

Jangan lupa untuk mengenakan jam tangan pada saat bepergian. Karena jam tangan (tapi bukan yang digital) dapat juga membantu untuk menentukan arah. Selain itu tanda-tanda yang lain seperti kuburan Islam (kalau ada) dapat juga dipakai.Tapi kalau kamu memang sudah tidak punya apa-apa lagi (peta hancur, kompas rusak), kemampuan untuk membaca jejak sudah hilang, sirna, masih ada jurus yang paling ampuh yang dapat kamu pergunakan agar kamu dapat tiba dengan selamat, minimal kamu selamat tiba di perkampungan terdekat, yakni perhatikanlah, carilah jalur yang sudah ada, ikutilah itu, minimal jalur tersebut dapat menuntun kamu ke arah yang benar, jalur tersebut dapat menuntun kamu ke perkampungan terdekat. Dan apabila kamu sudah tiba di perkampungan, janganlah kamu menyombongkan apa yang kamu punyai, buang segala tetek bengek yang berbau perkotaan, jika kamu menonjolkan perkotaan yang kamu miliki, masyarakat justru akan melihatmu seperti “alien”, suatu makhluk yang aneh. Kamu mesti memahami karakteristik, psikologi masyarakat setempat, yang lebih senang tampil apa adanya, tanpa polesan,tidak ada kepalsuan , disinilah dituntut bagi para penggiat alam bebas untuk mengetahuinya, jadi bertindaklah yang wajar-wajar saja, kalau perlu bersikaplah layaknya penduduk setempat, kalau perlu kuasai bahasanya walaupun litle-litle. Selain itu hormatilah adat istiadat setempat. Dengan melakukan ini saya yakin dan percaya kamu tidak akan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan mereka (baca = masyarakat pedalaman).

Dalam membaca jejak ikutilah petunjuk praktis ini :

1. Perhatikan rerumputan, kalau ia rebah, atau ada perubahan warna di daerah tetentu, maka kemungkinan besar daerah tersebut sudah dilalui atau pernah dilalui

2. Pada daerah berbatu perhatikan apakah ada yang tercabik atau mungkin ada bekas pijakan kaki atau atau lumpur/tanah yang melengket maka daerah tersebut sudah dilalui.

Bintang Orion

Page 8: Survival

3. Perhatikan bekas ranting-ranting yang patah4. kalau kamu ketemu sdama penduduk asli, lebih baik lagi kalau kamu bertanya

padanya.Untuk lebih mengetahui atau ingin mendalami pengetahuan tentang bagaimana

cara membaca jejak ada bagusnya kalau kamu belajar sama Suku Dayak di Kalimantan, Suku Asmat di Papua, atau Suku Indian di Amerika, Suku Wana di Sulawesi Tengah, dan masih banyak lagi suku-suku yang lain, karena mereka inilah ahli-ahli dalam membaca jejak

Pengetahuan yang tak kalah pentingnya bagi penggiat alam bebas yakni bivak/shelter/tempat perlindungan, bagaimana mencari, bagaimana membuat dan apa saja bahannya.

Adapun syarat-syarat sebelum mendirikan bivak :

1. Carilah tempat yang agak datar2. Hindari tempat-tempat yang dapat dikenai banjir3. Hindari berada di bawah pohon yang dahan/batangnya rapuh/lapuk/mati4. Perhitungkan arah angin, untuk memperkirakan titik jatuhnya hujan5. Terlindung dari gangguan makhluk hidup lainBahan-bahannyapun dapat kamu variasikan. Bila seseorang yang sudah berpengalaman, tidak akan melupakan untuk senantiasa membawa ponco/jas hujan/lembaran plastik, ini banyak manfaatnya juga sangat praktis apabila hendak dipergunakan untuk membuat bivak. Bahan-bahan yang lainnya yakni tumbuh-tukbuhan yang ada disekitarmu. Akan tetapi cerukan di tebing atau goa-goa dapat juga dipergunakan tapi periksa terlebih dahulu karena tempat yang beginian juga disukai oleh makhluk sebangsa semut, kalajengking, ular dan lain-lainnya.

Terakhir yang dapat saya katakan, bahwa tidak ada seorangpun yang benar-benar siap menghadapi situasi survival. Apa-apa yang telah kamu pelajari hanyalah pendukung untuk terhindar dari situasi survival. Film tentang perlombaan survivor saja yang pernah ditayangkan di Indosiar, bukanlah keadaan survival yang sebenarnya, karena di dalam film tersebut peserta survival masih dalam pantauan, situasinyapun sudah diskenariokan. Tapi bila keadaan survival yang sesungguhnya, bukan manusia yang menyusun scenario, yang menentukan kamu selamat atau tidak itu tergantung dari dirimu sendiri dan jangan lupa ajal. Maka dari itu yang dapat kita lakukan hanyalah bagaimana agar kita terhindar dari situasi survival yang sebenarnya. Jadi pergunakanlah pengetahuan yang kamu punyai, buatlah perencanaan yang matang, lihatlah kemampuan diri sendiri, agar kamu dapat pergi dan kembali dengan selamat, semoga.

SEKEDAR TAMBAHAN

► Mengambil Keputusan Dalam Kondisi SurvivalSebelum memutuskan untuk tinggal di tempat atau bergerak, maka hal-

hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :1. Pengetahuan Tentang Lokasi

Lokasi dimana kita mengahadapi survival haruslah kita kuasai. Hal ini penting untuk memutuskan dengan tepat apakah menunggu pertolongan atau menetukan tujuan yang pasti dan jalan yang akan ditempuh, bila kita berusaha untuk berjalan

Page 9: Survival

keluar. Cobalah untuk menentukan posisi dengan mempelajari peta, tanda-tanda alam atau pengamatan-pengamatan yang sempurna.

2. Memilih Tempat Tujuan

Cobalah menentukan titik pertolongan terdekat, berapa jauhnya kemungkinan-kemungkinan kesukaran dan bahaya-bahaya dari perjalanan dan kemungkinan fasilitas dan persediaan-persediaan di tempat tujuan.

3. Keadaan Diri Sendiri dan Anggota Lain

Perhatikan keadaan fisik anda dan keadaan orang-orang yang lain dari kelompok anda dan perkirakan kemampuan anda untuk bertahan dalam melakukan perjalanan. Apabila diantara anda ada yang sakit, cobalah untuk mendapatkan pertolongan. Kirimkan anggota yang tersehat, kalau mungkin dua orang karena mengadakan perjalanan sendiri adalah berbahaya.

Apabila sudah diputuskan untuk tetap tinggal di tempat, maka hal-hal yang harus dipikurkan adalah :

- Kesehatan diri pribadi dan perawatan yang luka.

- Pengaturan tempat berlindung yang cukup sehat dan aman.

- Sumber-sumber air yang dapat diminum atau apa saja yang dapat diproses untuk diminum.

- Sumber-sumber makanan atau apa saja yang bisa diproses untuk dimakan.

► Bahaya-bahaya di Pegunungan

1. AnginTiupan angin akan lebih kencang pada puncak gunung yang lebih terbuka, jurang dan lembah dimana biasanya angin berputar.

2. Hujan

Hujan akan menyebabkan turunnya suhu badan secara konduksi, selain itu juga membuat batuan dan rumput menjadi licin serta kabut yang mengakibatkan penglihatan menjadi terkurung sehingga menambah problem navigasi.

3. Suhu

Suhu di lembah sedikit lebih tinggi dibanding gunung karena pengaruh angin yang berputar di lembah.

4. Gerakan Tanah yang disebabkan Pelapukan Batuan

5. Letusan Gunung Api

6. Petir

Pemberhentian harus dipilih di daerah yang aman dari gangguan petir.

Petir biasanya menyerang pada objek yang paling tinggi pada daerah sekitarnya.

Page 10: Survival

7. Kemalaman

Hindari perjalanan malam hari karena kemungkinan tersesat pada malam hari lebih besar.

8. Sungai

Sungai di daerah pegunungan akan cepat banjir tetapi surutnya juga cepat.

9. Lereng Cembung

Lereng cembung yang terbuka dalam keadaan basah atau rumputan basah bisa terjadi bahaya tergelincir.

Kematian dapat terjadi bila :- 3 suhu tubuh turun- 3 menit tanpa oksigen- 3 jam tanpa bivak- 3 hari tanpa air dan terjadi dehidrasi- 3 minggu tanpa makanan yang berarti bagi tubuh

Istilah Survival ala KOPASUS :S = Sadari sungguh-sungguh situasimu

U = Untung dan malang tergantung ketenanganmu

R = Rasa panik kuasailah segera

V = Vakum/kosong isilah segera

I = Ingatlah di mana kamu berada

V = Viva/hidup hargailah itu

A = Adat istiadat daerah setempat hormatilah

L = Latihlah dirimu dan belajarlah selalu

Survival Kit :

1. Matches2. Candle3. Flint4. Magnifying glass5. Needles and thread6. Fish hooks and line7. Mini Compass8. Beta light9. Snare wire10. Flexible saw11. Medical Kit

- Anti nyeri- Potassium- Anti malaria- Anti alergi- Kain kasa- Kapas

Page 11: Survival

- Perban- Betadine- Anti diare- Handiplass

12. Kondom