Upload
ditatha-songhye-setiastiqyo
View
1.160
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
SUPPOSITORIA VAGINA (METRONIDAZOL)Kelompok 10: Desy Ratna Sari N 10334027 Dita Setiasti 10334030
Definisi Sediaan SuppositoriaSuppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang diberikan melalui rectal, vaginal/uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarut (FI IV hal 16). Suppositoria vaginal (ovula) umumnya berbentuk bulat telur dan berbobot lebih dari 5 gram. Dibuat dari zat pembawa yang larut dalam air atau yang dapat bercampur dalam air, seperti PEG atau gelatin, ukuran berkisar 1,25-1,5 inchi dan diameter 5 atau 8 inchi.
Komponen SuppositoriaBahan Obat (zat aktif) Basis, adapun macam-macam basis suppositoria:
Suppositoria lemak coklat Suppositoria Gelatin Tergliserinasi Suppositoria dengan bahan dasar Polietilen Glikol Suppositoria dengan bahan dasar surfaktan
Metode Pembuatan Suppositoriamencetak
dengan
tangan,, kompressi, mencetak tuang dan kompressi pada suatu pres tablet regular
Keuntungan dan Kerugian Efek kerja lokal (vaginal), memberikan rasa sejuk pada bagian yang gatal atau sakit akibat vaginitis, dapat menghindari pengaruh pH dan asam lambung, sesuai Keuntungan untuk zat yang rasa dan bau tidak enak
Kerugian
Kurang disenangi penderita karena penggunaanya yang kurang praktis dan sering kali pasien merasa risih (tidak nyaman).
Pra Formulasi Sediaan Suppositoria Vagina (Metronidazol)
Zat AktifBasis
Metronidazol
PEG 1000:PEG 6000 2:8
Metronidazole
Monografi Pemerian: Hablur atau serbuk hablur, putih hingga kuning pucat, tidak berbau, stabil di udara tetapi lebih gelap bial terpapar oleh cahaya
BM 171,2
Sifat Fisika & Kimia Metronidazol sukar larut dalam eter, agak sukar larut dalam air, dalam etanol, dan Kelarutan dalam CH
pH
Larutan Metronidazole jenuh memiliki pH 5-8. Konstanta disosiasi pKa: 2,5. Koefisien partisi : Log P (actanol/ pH 7,4)-0,1
Stabilitas MetronidazolHarus disimpan pada suhu 15-30 C. Gel vaginal tidak boleh beku (untuk 0,75% krim topikal dan 0,75% gel vaginal). Krim Metronidazole 1% disimpan pada suhu 20-25C. Metronidazole stabil di udara tapi menjadi gelap pada penampakan cahaya. Bila disimpan dalam kondisi baik, gel
Farmakologi Metronidazole
Mekanisme Kerja Metronidazole bekerja dengan cara merusak membran sel dan juga menghambat sintesis DNA pada T. vaginalis dan Clostridium bifermentasis (Goodman and Gliman ed 9,1996, hal 996). Berdasarkan perintangan sintesis asam nukleat setelah direduksi oleh enzim yang terdapat pada bakteri anaerob. Efek mutagennya diperkirakan juga berdasarkan mekanisme ini (Katzung hal 744).
Farmakokinetik Metronidazol
Absorpsi Metronidazole berlangsung dengan baik setelah pemberian oral 1 jam setelah pemberian dosisi tunggal 500mg/oral. Diperoleh kadar plasma kira-kira 10 g/ml. Waktu paruhnya berkisar antara 8-10 jam. Obat ini diekskresi melalui urin dalam bentuk asal dan bentuk metabolit hasil oksidasi dengan glukoronidasi. Juga diekskresi melalui urine dalam bentuk cair melalui air liur, air susu, cairan vagina (Farmakologi dan terapi ed IV hal 540)
Efek samping dan kontra indikasi Metronidazol Ringan berupa gangguan saluran cerna mulut kering dan rasa logam, pusing atau sakit kepala, rash kulit dan sewaktu-waktu leukopenia Air kemih dapat menjadi coklat kemerah-merahan disebabkan oleh zat warna yang terbentuk
Efek Samping
Kontra Indikasi
Gangguan ringan seperti vaginitis
Interaksi Obat dan Dosis Metronidazol Kombinasi dengan disulfiram menyebabkan perilaku psikotik (kelangsungan) Dengan antikoagulan dapat meningkatkan efek antikoagulan, akibatnya resiko pendarahan meningkat Dengan alkohol dapat menyebabkan reaksi yang sama seperti yang disebabkan oleh disulfiram yakni dengan gejala pusing, wajah merah, sakit kepala dan sesak nafas.( Harkness, Richard, Interaksi Obat hal 1107)
Interaksi Obat
Dosis
Vaginal 500mg, diberikan pada waktu malam hari selama 10 hari ( Goodman dan Gliman hal 1107)
Rancangan sediaanDibuat 3 tab vagina (ovula) @3g Di dalam tiap ovula mengandung No 1 2 3 Nama Bahan Metronidazol Glyserin Jumlah 500 mg 2% Fungsi Zat Aktif Emolien Basis
PEG1000:PEG60 2:8 00
Keterangan Perhitungan
Metronidazole : 500mg Glycerin = 2% x 3g = 0,06 g ~ 60mg PEG 1000 : PEG 6000 = 2:8
Yang dibuat adalah ovula @ 3g, sehingga basis untuk masing-masing ovula Basis: =3000mg (500mg + 60mg) =3000mg 560mg =2240mg Dengan berat masing-masing PEG sebagai berikut: PEG 1000 = x 2240 = 448 mg ~ 0,5 g PEG 6000 = x 2240 = 1792 mg ~ 1,8 g
Proses Pembuatan Ovula Metronidazol
Masing-masing bahan ditimbang dengan seksama Basis PEG 1000 dipanaskan sampai 60C (karena jumlahnya lebih sedikit), lalu ditambahkan PEG 6000 sampai melelh sempurna, kemudian ditambah gliserin Nistatin digerus sampai homogen Setelah kombinasi basis meleleh dan tidak terlalu panas, lalu zat aktif (metronidazole & nistatin) ditambahkan ke dalamnya Di aduk tetapi tidak terlalu kuat agar tidak terbentuk gelembung Cetakan di isi sampai penuh (sedikit berlebih, untuk menghindari kontraksi volume) Didiamkan sampai suhu kamar Dimasukkan ke lemari pendingin (8-10C) selama 10 menit Dimasukkan dalam freezer
Evaluasi Sediaan Ovula MetronidazolKeseragaman Sediaan
ditetapkan pada produk yang mengandung zat aktif 50mg atau lebih yang merupakan 50% Keseragaman atau lebih dari bobot sediaanBobot
zat aktif suppositoria yang tidak dinyatakan lain dalam masing-masing monografi terletak antara 85,0- 11,5 % dari yang tertera pada etiket dan simpangan baku relatif kurang dan Keseragaman atau sama dengan 6%. (Teknologi Farmasi, Kandungan Voight, hal.305)
Evaluasi Sediaan Ovula MetronidazolUji Kisaran dan Waktu Leleh Kisaran leleh merupakan rentang suhu zat padat mulai meleleh sampai meleleh sampai meleleh sempurna waktu meleleh adalah waktu dari mulai zat padat meleleh sampai meleleh sempurna. Waktu meleleh supostoria diukur pada suhu (37 + 0,5 C)
Uji Titik Patah
Dilakukan pada suhu kamar dengan cara memberikan tekanan pada ovula sesuai dengan air yang diteteskan pada penampung. Pada saat ovula mulai pecah (terpotong), berat air yang ditampung di catat dan inilah yang disebut titik patah (Breaking point)
Uji Kekerasan
ovula yang baik memiliki kekesaran yang besar tetapi tetap meleleh pada suhu tubuh (37 + 0,5C)