10
 BAB I SUPERVISI KEPERAWATAN 1.1 LATAR BELAKANG Pengembangan dalam berbagai aspek keperawatan bersifat saling  berhubungan,saling bergantung, saling mempengaruhi dan saling  berkepentingan. Oleh karena itu i novasi dalam pendidikan keperawatan, praktek keperawatan, ilmu keperawatan dan kehidupan keprofesian merupakan fokus utama keperawatan Indonesia dalam proses profesionalitas.Proses  profesionalisasi merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai d an diterima secara spon tan oleh masyarak at, maka dituntut untuk mengembangkan dirinya dalam sistim pelayanan kesehatan. Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses mewujudkan keperawatan sebagai profesi, maka akan terjadi beberapa  perubahaan dalam aspek keperawatan yaitu: penataan pendidikan tinggi keperawatan, pelayanan dan asuhan keperawatan, pembinaan dan kehidupan keprofesian, dan penataan lingkungan untuk perkembangan keperawatan. Perubahaan-perubahaan ini akan membawa dampak yang positif seperti makin meningkatnya mutu pelayanan kesehatan/keperawatan yang diselenggarakan, makin sesuainya jenis dan keahlian tenaga kesehatan/keperawatan yang tersedia dengan tuntutan masyarakat,  bertambahnya kesempatan kerja bagi tenaga kesehatan.Oleh karena alasan- alasan di atas maka Pelayanan keperawatan harus dikelola secara profesional, karena itu perlu adanya Manajemen Keperawatan. Manajemen Keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata di Rumah Sakit, sehingga perawat perlu memahami bagaiman konsep dan Aplikasinya di dalam organisasi keperawatan itu sendiri. Pelayanan kesehatan di rumah sakit berjalan secara sinergis antar disiplin  profesi kesehatan dan non kesehatan. Perawat memberikan pelayanan dan asuhan menggunakan suatu sistem management of nursing care delivery

supervisi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: supervisi

5/12/2018 supervisi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/supervisi-55a4d7a5865a5 1/10

 

BAB I

SUPERVISI KEPERAWATAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengembangan dalam berbagai aspek keperawatan bersifat saling

  berhubungan,saling bergantung, saling mempengaruhi dan saling

 berkepentingan. Oleh karena itu inovasi dalam pendidikan keperawatan, praktek 

keperawatan, ilmu keperawatan dan kehidupan keprofesian merupakan fokus

utama keperawatan Indonesia dalam proses profesionalitas.Proses

 profesionalisasi merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan,

dinilai dan diterima secara spontan oleh masyarakat, maka dituntut untuk 

mengembangkan dirinya dalam sistim pelayanan kesehatan.

Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses

mewujudkan keperawatan sebagai profesi, maka akan terjadi beberapa

  perubahaan dalam aspek keperawatan yaitu: penataan pendidikan tinggi

keperawatan, pelayanan dan asuhan keperawatan, pembinaan dan kehidupan

keprofesian, dan penataan lingkungan untuk perkembangan keperawatan.

Perubahaan-perubahaan ini akan membawa dampak yang positif seperti

makin meningkatnya mutu pelayanan kesehatan/keperawatan yang

diselenggarakan, makin sesuainya jenis dan keahlian tenaga

kesehatan/keperawatan yang tersedia dengan tuntutan masyarakat,

  bertambahnya kesempatan kerja bagi tenaga kesehatan.Oleh karena alasan-

alasan di atas maka Pelayanan keperawatan harus dikelola secara profesional,

karena itu perlu adanya Manajemen Keperawatan. Manajemen Keperawatan

harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata di Rumah Sakit,

sehingga perawat perlu memahami bagaiman konsep dan Aplikasinya di dalam

organisasi keperawatan itu sendiri.

Pelayanan kesehatan di rumah sakit berjalan secara sinergis antar disiplin

  profesi kesehatan dan non kesehatan. Perawat memberikan pelayanan dan

asuhan menggunakan suatu sistem management of nursing care delivery

Page 2: supervisi

5/12/2018 supervisi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/supervisi-55a4d7a5865a5 2/10

 

2

(Woke,1990). Dalam studinya, Woke menyebutkan manajemen pelayanan

keperawatan di rumah sakit terintegrasi dengan pelayanan kesehatan lain, karena

sasaran yang ingin dicapai ialah pasien. Pelayanan keperawatan di berbagai

negara relatif sama, hanya saja di Indonesia memiliki keunikan tersendiri

mengingat faktor kemajemukan pendidikan perawat Nurachmah, 2000).

Kemajemukan ini membawa dampak pada tidak konsistennya sistem

  pelayanan keperawatan. Fungsi manajemen tidak mampu diperankan oleh

  perawat di sebagian besar rumah sakit di Indonesia. Salah satu fungsi

manajemen ialah directing dimana didalamnya terdapat kegiatan supervisor 

adalah 1) Kepala ruang rawat (Karu). Karu bertanggung jawab dalam supervisi

keperawatan kepada pasien. Karu merupakan ujung tombak tercapai tidaknya

tujuan pelayanan keperawatan di rumah sakit. Ia bertanggungjawab mengawasi

  perawat pelaksana dalam melakukan praktik keperawatan. 2) Pengawas

  perawatan. Pengawas bertanggung jawab terhadap supervisi pelayanan

keperawatan pada areanya yaitu beberapa Karu yang ada pada Unit Pelaksana

Fungsional (UPF).

Pengawasan dan Pengendalian merupakan proses akhir dari proses

manajemen, dimana dalam pelaksanaannya proses pengawasan dan

 pengendalian saling keterkaitan dengan proses-proses yang lain terutama dalam

  perencanaan. Dalam proses manajemen ditetapkan suatu standar yang menjadi

acuan, diantaranya yaitu : visi-misi, standar asuhan, penampilan kinerja,

keuangan, dan lain sebagainya. Dengan demikian dalam pelaksanaannya perlu

dilakukan pengawasan apakah setiap tahapan proses manajemen telah sesuai

dengan standar atau tidak dan jika ditemukan adanya penyimpangan maka perlu

dilakukan pengendalian sehingga kembali sesuai standar yang berlaku.

Page 3: supervisi

5/12/2018 supervisi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/supervisi-55a4d7a5865a5 3/10

 

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. DEFINISI SUPERVISI

Supervisi adalah proses dimana pimpinan ingin mengetahui apakah hasil

  pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan bawahannya sesuai dgn rencana,

  perintah, tujuan/kebijakan yang telah ditentukan (Mc Farland, 1988 dalam

Harahap, 2004). Selain itu Swansburg (1999) juga mendefinisikan supervisi

sebagai segala usaha untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya

mengenai pelaksanaan tugas, dimana dalam pelaksanaannya ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan yaitu menghargai potensi tiap individu,

mengembangkan potensi tiap individu, dan menerima tiap perbedaan.

Dalam supervisi keperawatan dapat dilakukan oleh pemangku jabatan

dalam berbagai level seperti ketua tim, kepala ruangan, pengawas, kepala seksi,

kepala bidang perawatan atau pun wakil direktur keperawatan. Namun pada

dasarnya seorang supervisor harus memiliki kemampuan sebagai berikut:

a.  Membuat perencanaan kerja

 b. Kontrol terhadap pekerjaan

c.  Memecahkan Masalah

d. Memberikan umpan balik terhadap kinerja

e.  Melatih (coaching) bawahan

f.  Membuat dan memelihara atmosfir kerja yang inovatif 

g. Mengelola waktu

h. Berkomunikasi secara informal

i.  Mengelola diri sendiri

 j.  Mengetahui sistem manajemen perusahaan

k. Konseling karir 

l.  Komunikasi dalam pertemuan resmi

Page 4: supervisi

5/12/2018 supervisi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/supervisi-55a4d7a5865a5 4/10

 

2.2. TUJUAN SUPERVISI KEPERAWATAN

Kegiatan supervisi mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang

kondusif dan nyaman yang mencakup lingkungan fisik, atmosfir kerja, dan

 jumlah sumber sumber yang dibutuhkan untuk memudahkan pelaksanaan tugas.

Oleh karena itu, tujuan supervisi diarahkan pada kegiatan mengorientasikan staf 

dan pelaksana keperawatan, melatih staf dan pelaksana keperawatan,

memberikan arahan dalam pelaksanaan kegiatan sebagai upaya untuk 

menimbulkan kesadaran dan mengerti peran dan fungsinya sebagai staf, dan

difokuskan kepada pemberian pelayanan kemampuan staf dan pelaksana

keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan (Arwani,-2004).

Tujuan dalam supervisi kinerja perawat dalam pendokumentasian adalah peningkatkan ketrampilan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Hasil

akhir yang dicapai adalah meningkatnya kepuasan kerja perawat dan kualitas

layanan (Muncul-Wiyana,2008).

2.3. KARAKTERISTIK SUPERVISI KEPERAWATAN

Dalam keperawatan, supervisi yang baik apabila memiliki karekteristik :

a.  Mencerminkan kegiatan asuhan keperawatan yang sesungguhnya.

 b. Mencerminkan pola organisasi/struktur organisasi keperawatan yang ada.

c.  Kegiatan yang berkesinambungan yang teratur atau berkala.

d. Dilaksanakan oleh atasan langsung (Kepala unit/Kepala Ruangan atau

 penanggung jawab yang ditunjuk).

e.  Menunjukkan kepada kegiatan perbaikan dan peningkatan kualitas asuhan

keperawatan.

f.  Prinsip Supervisi Keperawatan

Menurut Keliat (1993) prinsip supervisi keperawatan adalah sebagai berikut:

a.  Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi RS.

 b.  Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, ketrampilan

hubungan antar manusia, kemampuan menerapkan prinsip manajemen

dan kepemimpinan.

Page 5: supervisi

5/12/2018 supervisi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/supervisi-55a4d7a5865a5 5/10

 

c.  Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas dan terorganisir dan dinyatakan

melalui petunjuk, peraturan dan kebijakan dan uraian tugas standar.

d.  Supervisi adalah proses kerjasama yang demokratis antara supervisor dan

 perawat pelaksana.

e.  Supervisi menggunakan proses manajemen termasuk menerapkan misi,

falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik untuk mencapai tujuan.

f.  Supervisi menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi efektif,

merangsang kreativitas dan motivasi.

2.4. TEKNIK SUPERVISI

2.4.2. Teknik Langsung

Teknik supervisi dimana supervisor berpartisipasi langsung dalam

melakukan supervisi. Kelebihan dari teknik ini pengarahan dan petunjuk dari

supervisor tidak dirasakan sebagai suatu perintah, selain itu umpan balik dan

 perbaikan dapat dilakukan langsung saat ditemukan adanya penyimpangan.

Supervisi cara langsung dapat dilakukan pada kegiatan yang sedang

  berlangsung. Pada supervisi secara langsung seorang supervisor dapat terlibat

kegiatan secara langsung agar proses pengarahan dan pemberian petunjuk tidak 

dirasakan sebagai sutu perintah. Pada kondisi ini, umpan balik dan perbaikan

dapat sekaligus dilakukan tanpa bawahan merasakan sebagai suatu beban.

Proses supervisi langsung dapat dilakukan dengan cara perawat pelaksana

melakukan secara mandiri tindakan keperawatan didampingi supervisor. Selama

  proses supervise, supervisor dapat memberikan dukungan, reinforcement, dan

  petunjuk, kemudian supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi untuk 

menguatkan yang telah sesuai dengan apa yang direncanakan dan memperbaiki

segala sesuatunya yang dianggap masih kurang. Agar pengarahan, petunjuk dan

reinforcement efektif maka harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti

  pengarahan harus lengkap tidak terputus dan bersifat partial, mudah dipahami

mengggunakan kata-kata yang tepat, menggunakan alur yang logis, dan jangan

terlalu kompleks.

Page 6: supervisi

5/12/2018 supervisi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/supervisi-55a4d7a5865a5 6/10

 

2.4.2. Teknik Tidak Langsung

Teknik supervisi yang dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun

lisan sehingga supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi di lapangan.

Cara ini biasanya dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Cara

tidak langsung ini memungkinkan terjadinya salah pengertian

(misunderstanding) dan salah persepsi (mispersepsi) karena supervisor tidak 

melihat secara langsung tindakan-tindakan yang dilakukan.

2.5. ELEMEN PROSES SUPERVISI

a.  Standar praktek keperawatan yang digunakan sebagai acuan dalam

menilai dan mengarahkan penyimpangan yang terjadi.

 b.  Fakta empirik di lapangan, sebagai pembanding untuk pencapaian tujuan

dan menetapkan kesenjangan

c.  Adanya tindak lanjut sebagai upaya mempertahankan kualitas maupun

upaya memperbaiki

2.6. SUPERVISOR KEPERAWATAN

Yang termasuk supervisor keperawatan adalah :

a.  Kepala ruangan, kepala ruangan bertanggung jawab dalam supervisi

  pelayanan keperawatan diunit kerjanya. Kepala ruangan merupakan ujung

tombak penentu tercapai tidaknya tujuan pelayanan dalam memberikan

asuhan keperawatan dan pendokumentasian di unit kerjanya.

 b.  Pengawas keperawatan, beberapa ruangan atau unit pelayanan berada di

  bawah satu instalasi, pengawas perawatan bertanggung jawab dalam

melakukan supervisi pada areanya yaitu beberapa kepala ruangan yang

 berada dalam satu instalasi tertentu, misalnya instalasi rawat inap, instalasi

rawat jalan dan lain-lain.

c.  Kepala seksi, beberapa instansi digabung dibawah satu pengawasan kepala

seksi. Kepala seksi mengawasi pengawas keperawatan dalam melaksanakan

tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.

Page 7: supervisi

5/12/2018 supervisi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/supervisi-55a4d7a5865a5 7/10

 

d.  Kepala bidang keperawatan, Kabid Keperawatan bertanggung jawab

untuk melakukan supervisi kepada kepala seksi secara langsung dan semua-

 perawat-secara-tidak-langsung.

Dengan demikian supervisi berikatan dengan struktur organisasi yang

menggambarkan garis tanggung jawab, siapa yang menjadi supervisor dan siapa

yang disupervisi.

2.7. LANGKAH-LANGKAH

Di MPKP kegiatan supervisi dilaksanakan secara optimal untuk 

menjamin kegiatan pelayanan di MPKP sesuai dengan standar mutu professionalyang telah ditetapkan. Supervisi dilakukan oleh perawat yang memiliki

kompetensi baik dalam manajemen maupu asuhan keperawatan serta menguasai

  pilar-pilar profesionalisme yang diterapkan di MPKP. Untuk pengawasan

 berjenjang dilakukan-sebagai-berikut:

a.  Kepala Seksi Keperawatan atau konsultan melakukan pengawasan terhadap

kepala ruangan, Ketua Tim, dan Perawat Pelaksana.

 b.  Kepala Ruangan melakukan pengawasan terhadap Ketua Tim dan Perawat

Pelaksana.

c.  Ketua Tim melakukan pengawasan terhadap Perawat Pelaksana

2.8. KEGIATAN RUTIN SUPERVISOR 

Tugas-tugas rutin yang harus dilakukan oleh supervisor setiap harinya

( bittel,a987) adalah sebagai berikut:

1.  Sebelum Pertukaran Shift (15-30 menit)

y  Mengecek kecukupan fasilitas/peralatan/sarana untuk hari itu

y  Mengecek jadwal kerja

2. Pada Waktu Mulai Shift (15-30 menit)

y  Mengecek personil yang ada

Page 8: supervisi

5/12/2018 supervisi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/supervisi-55a4d7a5865a5 8/10

 

y  Menganalisa keseimbangan personil dan pekerjaan

y  Mengatur pekerjaan

y  Mengidentifikasi kendala yang muncul

y  Mencari jalan supaya pekerjaan dapat diselesaikan.

3. Sepanjang Hari Dinas (6-7 jam)

y  Mengecek pekerjaan setiap personil, dapat mengarahkan, instruksi,

mengoreksi atau memberikan latihan sesuai kebutuhannya.

y  Mengecek kemajuan pekerjaan dari personil sehingga dapat segera

membantu apabila diperlukan

y  Mengecek pekerjaan rumah tangga

y  Mengecek kembali pekerjaan personil dan kenyamanan kerja, terutama

untuk personil baru.

y  Berjaga-jaga di tempat apabila ada pertanyaan, permintaan bantuan atau

hal-hal yang terkait.

y  Mengatur jam istirahat personil

y  Mendeteksi dan mencatat problem yang muncul pada saat itu dan

mencari cara memudahkannya.

y  Mengecek kembali kecukupan alat/fasilitas/sarana sesuai kondisi

operasional

y  Mencatat fasilitas/sarana yang rusak kemudian melaporkannya

y  Mengecek adanya kejadian kecelakaan kerja

y  Menyiapkan dan melaporkan secara rutin mengenai pekerjaan.

4. Sekali dalam sehari (15-30 menit)

Mengobservasi satu personil atau area kerja secara kontinu untuk 

15 menit. Melihat dengan seksama hal-hal yang mungkin terjadi seperti :Keterlambatan pekerjaan, lamanya mengambil barang, kesulitan

 pekerjaan dan lain sebagainya.

Page 9: supervisi

5/12/2018 supervisi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/supervisi-55a4d7a5865a5 9/10

 

5. Sebelum Pulang

y  Membuat daftar masalah yang belum terselesaikan dan berusaha untuk 

memecahkan persoalan tersebut keesokan harinya.

y  Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari dengan

mengecek hasilnya, kecukupan material dan peralatannya.

y  Lengkapi laporan harian sebelum pulang

y  Membuat daftar pekerjaan untuk harinya, membawa pulang

memperlajari di rumah sebelum pergi bekerja kembali.

Materi supervisi atau pengawasan disesuaikan dengan uraian tugas

masing-masing staf perawat yang disupervisi. Untuk kepala ruangan materi

supervisi adalah kemampuan manejerial dan kemampuan dalam asuhan

keperawatan. Ketua Tim disupervisi terkait dengan kemampuan pengelolaan di

timnya dan kemampuan asuhan keperawatan. Sedangkan perawat pelaksana

disupervisi terkait dengan kemampuan asuhan kepeawatan yang dilaksanakan.

Agar supervisi dapat menjadi alat pembinaan dan tidak menjadi momok 

 bagi staf maka perlu disusun standar penampilan yang diharapkan dari masing-

masing staf yang sudah dipahami oleh staf dan jadwal pasti dalam supervisi.

Page 10: supervisi

5/12/2018 supervisi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/supervisi-55a4d7a5865a5 10/10

 

10 

BAB III

KESIMPULAN

Supervisi keperawatan diperlukan untuk mencapai tujuan pelayanan

keperawatan di rumah sakit, supervisi bukan berarti menghukum tetapi

memberikan pengarahan dan petunjuk agar perawat dapat menyelesaikan

tugasnya secara efektif-dan-efisien.

Supervisor diharapkan mempunyai hubungan interpersonal yang

memuaskan dengan staf agar tujuan supervisi dapat tercapai untuk 

meningkatkan motivasi, kreativitas dan kemampuan perawat yang pada akhirnya

akan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.