Upload
firmanidaferakurnia
View
1.947
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
MASALAH SOSIAL
Dosen Pembimbing:
Drs. Suwito Hadi
Nama Anggota:
Devi Nilam Sari ( 1004103 )
Dia Ayu Perwita Sari ( 1004104 )
Eka Rochmawati ( 1004105 )
Ery Makrosatul Azizah ( 1004106 )
Feni Puspa Aprilia ( 1004107 )
Firmanida Kurnia ( 1004108 )
Semester I / Kelas C
AKADEMI KEBIDANAN DELIMA PERSADA GRESIK
TAHUN AJARAN 2010-2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena limpahan kasih dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Masalah Sosial” dengan sebaik-baiknya.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosial
Budaya sebagai bahan diskusi yang dibimbing oleh Bapak Drs. Suwito Hadi.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mengalami banyak kesulitan karena
keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Namun, berkat bantuan dari semua
pihak yang bersangkutan, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih
banyak sekali kekurangan. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ayah dan Ibu tercinta yang telah mendukung dan mendo’akan penulis.
2. Ibu Sri Utami, SST, M.MKes selaku kepala direktur Akademi
Kebidanan Delima Persada Gresik yang telah memberikan kesempatan
dan dukungan kepada penulis.
3. Bapak Drs. Suwito Hadi yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.
4. Teman-teman semester I kelas C yang telah membantu dalam
mengumpulkan data, serta semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya, penulis mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar
dalam pembuatan makalah pada kesempatan yang akan datang menjadi lebih baik.
Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.
Gresik, 6 Oktober 2010
Penulis
MASALAH SOSIAL
A. Pengertian Masalah Sosial
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dari kata masalah
adalah persoalan, sesuatu yang harus diselesaikan. Sedangkan kata sosial adalah
berkenaan dengan khalayak, dengan masyarakat, dengan umum.
Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada, dapat
menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan
kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara
nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah
sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam
masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh
masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain
sebagainya.
Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan bahwa yang dimaksud
dengan masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh
suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat
sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat dan kondisi itu
diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama. Entitas tersebut dapat merupakan
pembicaraan umum atau menjadi topik ulasan di media massa, seperti televisi,
internet, radio dan surat kabar.
Senada dengan hal pendapat tersebut, Rubington dan Winberg
mendefinisikan masalah sosial sebagai berikut: “Social problems as an alleged
situation that is incompaible with the values of significant number of people who
agree that action is needed to alter the situation”. Definisi tersebut menyebutkan
bahwa masalah sosial yang diduga dan dianggap oleh banyak orang bertentangan
dengan nilai, sehingga mereka setuju adanya tindakan untuk mengatasi atau
menghilangkan situasi tersebut.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka terdapat berbagai unsur dari
pengertian masalah sosial, yaitu:
1. Situasi
Masalah sosial merupakan suatu situasi yang diduga atau dianggap
mengganggu atau tidak menyenangkan orang lain. Situasi bermasalah juga
dapat menggambarkan adanya ketimpangan atau kesenjangan antara
situasi yang diharapkan dengan situasi nyata.
2. Orang
Dalam masalah sosial paling tidak terdapat tiga pihak yang terlibat. Pihak
pertama adalah orang yang memahami masalah sosial atau melakukan
pelanggaran (client). Pihak kedua adalah orang yang menjadi korban
masalah tersebut (victim). Pihak ketiga adalah orang yang berkaitan
dengan permasalahan dan menilai situasi tersebut sebagai situasi yang
bermasalah.
3. Norma dan nilai
Dalam masalah sosial terdapat norma dan nilai yang dilanggar, padahal
norma dan nilai seharusnya dijunjung tinggi dan dijadikan landasan dalam
berperilaku. Jadi, kalau ada individu yang melanggar norma dan nilai,
maka individu lain akan beraksi terhadap pelanggaran tersebut.
4. Tindakan
Jika ada masalah sosial, maka orang mengharapkan ada tindakan untuk
menghadapi dan memecahkan masalah sosial tersebut. Tindakan tersebut
dapat dilakukan oleh mereka sendiri atau pihak lain.
Jadi yang memutuskan bahwa sesuatu itu merupakan masalah sosial atau
bukan, adalah masyarakat yang kemudian disosialisasikan melalui suatu entitas. Dan
tingkat keparahan masalah sosial yang terjadi dapat diukur dengan membandingkan
antara sesuatu yang ideal dengan realitas yang terjadi (Coleman dan Cresey, 1987).
Contohnya adalah masalah kemiskinan yang dapat didefinisikan sebagai
suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan
materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan
yang umum berlaku di masyarakat yang bersangkutan (Suparlan, 1984).
Dan untuk memudahkan mengamati masalah-masalah sosial, Stark (1975)
membagi masalah sosial menjadi 3 macam, yaitu:
1. Konflik dan kesenjangan
Seperti kemiskinan, kesenjangan, konflik antar kelompok, pelecehan
seksual dan masalah lingkungan.
2. Perilaku menyimpang
Seperti kecanduan obat terlarang, gangguan mental, kejahatan, kenakalan
remaja dan kekerasan pergaulan.
3. Perkembangan manusia
Seperti masalah keluarga, usia lanjut, kependudukan (seperti urbanisasi)
dan kesehatan.
B. Perbedaan Masalah Sosial dengan Masalah Masyarakat
Masalah sosial (problem sosial) tidak sama dengan masalah masyarakat
(problem masyarakat). Perbedaanya adalah sebagai berikut :
1. Masalah sosial (problem sosial)
Masalah sosial menyangkut analisis tentang berbagai macam gejala
didalam kehidupan masyarakat, yaitu nilai sosial dan moral.
Masalah sosial dapat dibedakan menjadi empat faktor, yaitu :
a. Masalah ekonomi, seperti kemiskinan, galandangan,
pengangguran dan pengemis;
b. Masalah biologi, seperti busung lapar, muntaber, tipus, kolera, dan
disentri;
c. Masalah psikologi, seperti penyakit saraf (neurosis), penyakit
jiwa, bunuh diri;
d. Masalah kebudayaan, seperti perceraian, kenakalan remaja,
kejahatan, konflik sosial, dan konflik keagamaan.
2. Masalah masyarakat (problem masyarakat)
Masalah masyarakat menyangkut keabnormalan dalam masyarakat.
Contohnya, harga alat tulis menjadi mahal menjelang tahun ajaran baru
atau harga bahan pokok menjadi mahal menjelang hari besar agama.
C. Sebab-Sebab Masalah Sosial
Masalah-masalah sosial dapat disebabkan oleh :
1) Adanya pengurangan atau pembatasan sumber-sumber alam dan
polusi;
2) Adanya persoalan-persoalan penduduk, seperti bertambah atau
berkurangnya penduduk, pembatasan kelahiran, dan migrasi;
3) Persoalan seperti urbanisasi dan pengangguran;
4) Persoalan hubungan minoritas dengan mayoritas, pendidikan, politik,
pelaksanaan hukum, agama, pengisian waktu luang, dan kesehatan
masyarakat.
D. Beberapa Masalah Sosial
Dewasa ini, banyak sekali masalah sosial yang kita jumpai dalam
masyarakat. Beberapa masalah sosial tersebut adalah :
1) Kemiskinan
Kemiskinan sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak
mampu memanfaatkan tenaga mental dan fisiknya dalam kelompok
tersebut.
Kemiskinan dianggap sebagai masalah sosial apabila perbedaan
kedudukan ekonomi para warga masyarakat ditentukan secara tegas.
Sebab-sebab timbulnya kemiskinan adalah salah satu lembaga
kemasyarakatan tidak berfungsi dengan baik, yaitu lembaga
kemasyarakatan dibidang ekonomi. Kepincangan tersebut menjalar ke
bidang lainnya, misalnya pada kehidupan keluarga.adalah suatu kondisi
ketika seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya.
2) Kejahatan
Menurut E.H.Sutherland, seseorang berprilaku jahat dengan cara yang
sama dengan perilaku yang tidak jahat. Artinya, perilaku jahat dipelajari
dalam interaksi dengan orang lain. Kejahatan ada dua macam, yaitu
sebagai berikut :
a) White collar crime, yaitu kejahatan yang dilakukan oleh penguasa
atau para pejabat didalam menjalankan peran dan fungsinya.
b) Blue collar crime, yaitu kejahatan yang cenderung dilakukan oleh
golongan strata rendah.
3) Disorganisasi Keluarga
Adalah perpecahan dalam keluarga sebagai suatu unit, karena anggota-
anggotanya gagal memenuhi kewajibannya sesuai dengan peranan
sosialnya.
4) Masalah generasi muda dalam masyarakat modern
Masalah yang sering muncul dalam generasi muda, antara lain:
a) Perbedaan kedewasaan sosial dengan kematangan biologis;
b) Transisis norma lama dan norma baru;
c) Kurang kasih sayang karena kurang perhatian dari orang tua karena
kesibukan mencari nafkah di luar rumah.
5) Perang
Perang merupakan suatu bentuk pertentangan karena setiap kali diakhiri
dengan suatu akomodasi berupa perang dingin. Dengan demikian
akomodasi mungkin bisa menghasilkan kerjasama seperti dalam bentuk
organisasi-organisasi internasional, dan organisasi pertahanan.
6) Pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat
Contoh macam-macam pelanggaran norma-norma masyarakat, antara lain:
a) Pelacuran
Merupakan pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum
untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan harapan
mendapatkan upah.
b) Delikuensi anak
Meliputi pencurian, perampokan, pencopetan, penganiayaan,
pelanggaran susila, dan penggunaan obat-obat terlarang, atau kebut-
kebutan.
c) Penyimpangan seksual
Seperti homoseksual, yaitu laki-laki yang secara seksual tertarik
kepada sesama laki-laki dan lesbian, yaitu wanita yang secara
seksual tertarik sesama wanita.
7) Masalah kependudukan
a) Penyebaran penduduk yang tidak merata;
b) Kenaikan angka kelahiran tinggi.
8) Masalah lingkungan hidup
Pencemaran linkungan, baik pencemaran air, udara, suara, dan sosial.
9) Birokrasi
Adalah organisasi yang bersifat hierarkis yang ditetapkan secara rasional
untuk mengkoordinasikan pekerjaan orang-orang untuk kepentingan
pelaksanaan tugas-tugas administratif.