Upload
laurenzia-sinaga
View
180
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Rumah Sakit Pemilihan Ketua Tim Keperawatan
Budi Luhur 01/KEP/SOP No Revisi
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit: 10 april 2012 Ditetapkan
SOP PENYUSUNAN JADWAL DINAS
PENGERTIAN
Tata cara pembuatan jadwal dinas tenaga paramedik,pembantu paramedik dan
tenaga non medik lainnya
TUJUAN
Tercapai jadwal dinas yang teratur, efektif, dan merata sedemikian rupa sehingga
Pelayanan Keperawatan terjaga kualitasnya 24 jam setiap harinya
KABIJAKAN
1. Jadwal Dinas dibuat oleh Kepala Unit Keperawatan / Kepala Ruang
Rawat Inap
2. Jadwal mulai dibuat / harus selesai 7 hari sebelum pergantian bulan.
PROSEDUR
1. Kepala keperawatan menampung semua masukkan tentang jadwal dinas.
2. Berdasarkan jumlah ketenagaan kebutuhan ruangan dan pertimbangan lain
dibuatlah jadwal dinas.
3. Jadwal dinas kemudian ditutupkan dan ditandatangan Direktur.
Rumah Sakit Pemilihan Ketua Tim Keperawatan
Budi Luhur 01/KEP/SOP No Revisi
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit: 10 april 2012 Ditetapkan
SOP TIMBANG TERIMA (OPERAN)
PENGERTIAN
Adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan kedaan klien.
TUJUAN
1. Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien
2. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya
3. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya.
LANGKAH-LANGKAH
1. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap
2. Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-
hal apa yang disampaikan
3. Perawat yang bertanggung jawab menyampaikan kepada penanggung
jawab shift yang selanjutnya meliputi :
a. Kondisi atau keadaan klien secara umum
b. Tindak lanjut untuk dinas yang menerima operan
c. Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan
4. Penyampaian operan di atas (point c) harus dilakukan secara jelas dan
tidak terburu-buru.
5. Perawat penanggung jawab dan anggotanya dari kedua shift bersama-sama
secara langsung melihat keadaan kien.
PROSEDUR TIMBANG TERIMA
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :
1. Persiapan
a. kedua kelompok dalam keadaan siap
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
2. Pelaksanaan
a. Timbang terima dilaksanakan setiap penggantian shift
b. Dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang
terima dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang
masalah keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah dan belum
dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.
c. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap
sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan
kepada perawat yang berikutnya
d. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
1) Identitas klien dan diagnosa medic
2) Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul
3) Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
4) Intervensi kolaborasi dan dependensi
5) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan
selanjutnya, misalnya operasi, pemeriksaan laboratorium/
pemeriksaan penunjang lainnya, persiapan untuk konsultasi atau
prosedur lainnya yang tidak dilaksanakan secara rutin.
3. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi,
tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang kurang jelas
4. Penyampaan pada saat timbang terima secara singkat dan jelas
5. Lama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari 5 menit kecuali
pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
6. Pelaporan untuk timang terima dituliskan secara langsung pada buku
laporan ruangan oleh perawat.
7. Penyampaian operan di atas (point c) harus dilakukan secara jelas dan
tidak terburu-buru
8. Perawat penanggung jawab dan anggotanya dari kedua shift bersama-sama
secara langsung melihat keadaan kien.
Rumah Sakit Pemilihan Ketua Tim Keperawatan
Budi Luhur 01/KEP/SOP No Revisi
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit: 10 april 2012 Ditetapkan
SOP PERMINTAAN CUTI TENAGA PERAWATAN
PENGERTIAN
Suatu tata cara mengajukan cuti bagi tenaga keperawatan.
TUJUAN
Tercipta kesinambungan pelayanan keperawatan yang bermutu.
KEBIJAKAN
Permohonan cuti paling lambat diajukan 7 hari sebelum jadwal dinas dibuat.
PROSEDUR
1. Tenaga Perawatan mengajukan cuti kepada direktur dengan mengisi
formulir permohonan cuti.
2. Bila Direktur menyetujui, surat permohonan diberikan kepada Kepala
Keperawatan.
3. Kepala Keperawatan membuat jadwal dengan tercantum jadwal cuti
karyawan yang bersangkutan.
Rumah Sakit Pemilihan Ketua Tim Keperawatan
Budi Luhur 01/KEP/SOP No Revisi
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit: 10 april 2012 Ditetapkan
SOP RONDE KEPERAWATAN
PENGERTIAN
Ronde keperawatan adalah kegiatan untuk mengatasi keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk membahas &
melaksanakan asuhan keperawatan, yang dilakukan oleh Perawat Primer dan atau
konsuler, kepala ruang, dan Perawat pelaksana, serta melibatkan seluruh anggota
tim.
KARAKTERISTIK
1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat pelaksana, Perawat primer & konsuler diskusi bersama
4. Konsuler memfasilitasi kreativitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan Perawat pelaksana &
Perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi
masalah
TUJUAN RONDE KEPERAWATAN
1. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien
3. Meningkatkan validitas data klien
4. Menilai kemampuan justifikasi
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan
PERAN PERAWAT DALAM RONDE KEPERAWATAN
1. Peran Perawat Primer dan Perawat Pelaksana
a. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien
b. Menjelaskan masalah keperawatan utama
c. Menjelaskan intervensi yang belum & yang akan dilakukan
d. Menjelaskan tindakan selanjutnya
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
2. Peran Perawat Primer Lain dan atau Konsuler
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan penguatan (reinforcement)
c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional
d. Mengarahkan dan koreksi
e. Mengintegrasikan teori & konsep yang telah dipelajari
TAHAP RONDE KEPERAWATAN
1. Tahap Pra Ronde Keperawatan (persiapan)
a. Penetapan kasus minimal 1 (satu) hari sebelum waktu pelaksanaan
ronde.
b. Pemberian informed consent kepada klien / keluarga.
3. Tahap Pelaksanaan Ronde
a. Penjelasan tentang klien oleh Perawat primer/Ketua tim yang
difokuskan pada masalah keperawatan & rencana tindakan yang akan
atau telah dilaksanakan & memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh Perawat primer / perawat konselor/ Kepala
ruang tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan.
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah & yang akan
ditetapkan.
4. Tahap Pasca ronde
Mendiskusikan hasil temuan & tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan
Rumah Sakit Pemilihan Ketua Tim Keperawatan
Budi Luhur 01/KEP/SOP No Revisi
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit: 10 april 2012 Ditetapkan
SOP TINDAKAN PENYUNTIKAN (INJEKSI)
PENGERTIAN
Tata cara melakukan beberapa macam tindakan penyuntikan obat obatan kepada
pasien.
TUJUAN
Melakukan tindakan penyuntikan obat kepada pasien secara aman, nyaman dan
benar.
KEBIJAKAN
1. Pelaksana penyuntikan bisa : dokter konsulen, dokter ruangan, paramedik
yang terlatih secara internal RS yang diberi kewenangan untuk melakukan
penyuntikan.
2. Semua Obat yang potensial menimbulkan alergi harus dilakukan skin test
telebih dahulu
3. Semua penyuntikan menggunakan disposable syrybge yang baru.
PROSEDUR
1. Intruksi penyuntikan oleh Dokter,yang tertulis lengkap dan jelas dalam
rekam medik, bila kurang jelas / kurang mengerti segera tanyakan kepada
Dokter yang memberi instruksi.
2. Persiapkan meja suntik dengan tersedia diatasnya :
a. Kapas alkohol 70% dalam wadah tertutup.
b. Obat obatan anti histamin atau setingkatnya, seperti Adrenalin,
Dexamethasone, Dypenhydramin.
c. Persiapkan resusitasi cairan seperti, IV catheter,Blood set,
Larutan infuse RL/Asering.
3. Persiapkan pasien :
a. Cek ulang kesesuaian identitas pasien dengan intruksi penyuntikan
b. Beritahukan kepada pasien dan keluarga bahwa akan disuntik,dan
tenangkan pasien.
c. Cek ulang riwayat alergi .
4. Persiapkan obat .
a. Cek ulang kesesuaian jenis obat, dosis obat, cara pemberian dengan
intruksi penyuntikan.
b. Cek ulang tanggal kadaluwarsa obat.
c. Cek ulang jumlah obat.
5. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
6. Lakukan penyuntikan.
7. Cara penyuntikan secara intravena langsung,
a. Tentukan vena mana yang akan disuntik.
b. Lakukan tindakan aseptik/antiseptik.
c. Ligasi bagian vena yang akan disuntik/ditusuk.
d. Tegangkan kulit pasien dengan tangan kiri.
e. Pastikan tidak ada udara dalam syringe.
f. Tusukkan jarum dengan arah jarum sejajar vena, lubang jarum
mengarah keatas dan garis ukur syringe terlihat.
g. Isap sedikit untuk melihat apakah jarum benar masuk vena, bila
berhasil masuk, darah dari vena akan masuk ke dalam syringe.
h. Masukkan obat secara perlahan dan perhatikan area penyuntikan.
i. Tindihkan kapas alkohol pada tempat penyuntikan lalu cabut jarum,
pertahankan kapas alkohol dengan plester.
j. Syringe dibuang pada tempat sampah medis.
8. Cara penyuntikan secara intravena melalui selang infuse.
a. Lakukan tindakan secara aseptik dan antiseptik.
b. Pastikan tidak ada gelombang udara pada syringe.
c. Tusukkan jarum pada bagian karet pada selang infuse.
d. Isap sedikit untuk memastikan jarum benar masuk ke dalam selang
infuse.
e. Tutup aliran cairan infuse.
f. Suntikkan obat secara perlahan.
g. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan jarum dan cabut jarum.
h. Buka aliran cairan infuse.
i. Syringe di buang pada tempat sampah medis.
9. Cara penyuntikan secara drip intravena.
a. Lakukan tindakan aseptik.
b. Pada sediaan larutan infuse tertutup karet obat bisa langsung
disuntikan dengan menusukan jarum pada karet untuk selanjutnya
larutan infuse dikocok sekali dua kali untuk memastikan meratanya
obat larut.
c. Pada sediaan larutan infuse tanpa tutup karet,maka selang infuse harus
dipisahkan dulu dari botol cairan infuse. Jarum ditusukkan pada mulut
botol infuse sama dengan lokasi tusukan selang infuse.
d. Tetesan cairan infuse sesuai intruksi Dokter.
10. Cara penyuntikan secara intra muskuler
a. Tentukan lokasi penyuntikan ,pada 1/3 lateral garis sias coccygis pada
bokong,pada paha atau pangkal lengan /deltoid.
b. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
c. Untuk pasien kurus maka tangan kiri mengangkat otot pada lokasi
suntikan dengan cubitan ringan.Untuk pasien gemuk dengan lapisan
lemak subkutis tebal tidak perlu dilakukan.
d. Tusukkan jarum pada lokasi suntikan hingga pada kira kira 3/4
panjang jarum, arah tegak lurus .
e. Isap sedikit, bila masuk darah ,maka jarum ditarik sedikit .Isap ulang
untuk mamastikan tidak ada darah terisap ,menandakan jarum tidak
masuk pembuluh darah.
f. Suntikkan obat secara perlahan.
g. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi suntikan ,cabut jarum,massage
lokasi suntikan dengan kapas tadi.
h. Syringe dibuang pada tempat sampah medis.
11. Cara penyuntikan secara subkutan.
a. Tentukan lokasi penyuntikan,1/3 atas lengan atas, 1/3 atas paha atas
sekitar pusat.
b. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
c. Angkat sedikit kulit dengan cubitan.ringan oleh tanggan kiri.
d. Tusukan jarum pada lokasi jarum mengarah keatassudut suntikan 45
derajat.
e. Isap sedikit ,pastikan tak ada darah terhisap.
f. Suntikkan obat perlahan lahan.
g. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi suntikan, cabut jarum massage
lokasi suntikan dengan kapas alkohol.
h. Syringe dibuang pada tempat medis.
12. Cara penyuntikan secara intrakutan.
a. Tentukan lokasi penyuntikan,1/3 tengah volar lengan kanan deltoiv
b. Lakukan tindakan aseptik antiseptik,gunakan jarum no. 27.
c. Tegangkan kulit dengan tanggan kiri, tusukkan jarum dengan perlahan,
lubang jarum mengarah keatas. Dengan sudut jarum 15 – 20 derajat.
d. Suntikkan obat secara perlahan sampai tampak kulit pada lokasi
suntikan menggelembung putih.
e. Cabut jarum dengan tidak dilakukan apusan dengan kapas alkohol.
13. Pasca Penyuntikan.
a. Perhatikan adakah keluhan/gejala gatal gatal bercak merah, bulat bulat
kulit, pusing , jantung berdebar,berkeringat banyak.
b. Periksa nadi, apakah ujung tangan dan kaki dingin /hangat.
c. Ukur tekanan darah.
14. Laporkan pada Dokter bila dicurigai ada komplikasi penyuntikan.
15. Catat tindakan dalam lembar observasi, catat alat, obat dan pelaksana
dalam perincian harian.
Rumah Sakit Pemilihan Ketua Tim Keperawatan
Budi Luhur 01/KEP/SOP No Revisi
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit: 10 april 2012 Ditetapkan
SOP PEMASANGAN INFUS
PENGERTIAN
Tata cara pemasangan jalur pemberian cairan infuse melalui pembuluh vena
perifer.
TUJUAN
Didapatkan jalur pemberian cairan infuse yang aman, aseptik dan benar.
KEBIJAKAN
Pelaksana pemasangan bisa dokter konsulen, dokter ruangan, para medik terlatih
secara internal RS yang diberi kewenangan melakukan tindakan yang dibantu satu
atau lebih tenaga medik/Paramedik/pembantu paramedik.
PROSEDUR
1. Intruksi pemasangan infuse dari Dokter tercatat lengkap dan jelas pada
rekam medik atau secara lisan pada keadaan darurat bila ada kurang
dimenggerti segera tanyakan pada Dokter yangmemberi intruksi.
2. Persiapan :
a. Meja/trolly serupa meja suntik tersedia diatasnya: IV catheter yang
akan digunakan.IV catheter cadangan atau wing needle.Transfusion
set/infusion set terbungkus steril, kapas alkohol 70%,Bethadine, kasa
steril, plester/hypafik, spalk, larutan infuse yang akan diberikan.
b. Standar infuse.
c. Pencahayaan yang baik.
d. Tutup ruang pasien agar pelaksana dapat lebih konsentrasi
e. Beritahukan kepada pasien tentang pemasangan infuse dan tenangkan
pasien.
f. Persiapkan cairan yang akan diberikan dengan menusukan bagian
tajam infusion set kedalam botol larutan infuse. Buka saluran hingga
cairan infuse memenuhi seluruh selang tanpa menyisakan udara dalam
selang infuse.
3. Lakukan pemasangan infuse.
a. Tentukan lokasi pemasangan ,sesuaikan dengan keperluan rencana
pengobatan, punggung tangan kanan/kiri,kaki kanan/kiri,1 hari/2 hari.
Contoh pasien struma IV line dikaki kiri/kanan, Tomor mamae IV
Line ditangan sisi berlawanan pasien shock :2 line atau vena sectie,
pasien stroke pada sisi yang tidak lumpuh
b. Ligasi bagian proximal dari lokasi vena yang akan ditusuk
menggunakan ligator khusus.
c. Lakukan tindakanaseptik dan antiseptik.
d. Lencangkan kulit dengan memegang tangan/kaki dengan tangan
kiri,siapkan IV catheter ditangan kanan.
e. Tusukkan jarum sedistal mungkin dari pembulu vena dengan lubang
jarum menghadap keatas, sudut tusukan 30-40 derajat arah jarum
sejajar arah vena, lalu dorong.
f. Bila jarum masuk kedalam pembuluh vena,darah akan tampak masuk
kedalam bagian reservoor jarum . hentikan dorongan.
g. Pisahkan bagian jarum dari bagian kanul dengan memutar bagian
jarum sedikit .Lanjutkan mendorong kanul kedalam vena secara
perlahan sambil diputar sampai seluruh kanul masuk.
h. Cabut bagian jarum seluruhnya perhatikan apakah darah keluar dari
kanul . tahan bagian kanul dengan ibu jari kiri.
i. Hubungkan kanul dengan infusan / tranfusion set .buka saluran
infuse perhatikan apakah tetesan lancar.perhatikan apakah lokasi
penusukan membengkak,menandakan elestravasasi cairan sehingga
penusukan harus diulang dari awal.
j. Bila tetesan lancar, tak ada ekstravasasi lakukan fiksasi dengan
plester /hypafix dan pada bayi/balita diperkuat dengan spalk
k. kompres dengan kasa betadhin pada lokasi penusukan.
l. Atur tetesan infuse sesuai intruksi.
m. Laksanakan proses administrasi ,lengkapi berita acara pemberian
infuse ,catat jumlah cairan masuk dan keluar,catat balance cairan
selama 24 jam setiap harinya,catat dalam perincian harian ruangan.
4. Bila sudah tidak diperlukan lagi,pemasangan infuse di stop, IV Catheter
dapat dilepas dengan cara:
a. Tutup saluran infuse.
b. Lepaskan plester dengan bantuan bensin.
c. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan, cabut kanul IV catheter .
d. Kapas difiksasi dengan plester.
5. Seluruh alat infuse dibuang pada tempat sampah medis.
Rumah Sakit Pemilihan Ketua Tim Keperawatan
Budi Luhur 01/KEP/SOP No Revisi
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit: 10 april 2012 Ditetapkan
SOP MENGUKUR TEKANAN DARAH
PENGERTIAN
Tata cara mengukur tekanan darah pasien.
TUJUAN
Didapat hasil pengukuran tekanan darah yang akurat.
KEBIJAKAN
Pelaksana pengukuran tekanan darah adalah para medis, pembantu paramedis,
dokter ruangan.
PROSEDUR
1. Persiapkan alat sphygmomanometer air raksa dan stetoskop.
2. Posisikan pasien sesuai kebutuhan, bila pasien di infuse pengukuran pada
ekstremitas yang bebas infuse.
3. Bebaskan area pengukuran dari pakaian.
4. Pasang manset dengan pipa karetnya berada pada sisi luar/atas.
5. Lakukan perabaan denyut pada arteri yang akan diperiksa branchalis,
adorsalis pedis.
6. Letakan stetoskop pada arteri yang akan diperiksa.
7. Skup balon pompa ditutup, pengunci air raksa dibuka,balon kemudian
dipompa sampai denyut arteri terdengar,kemudian menghilang. Buka skup
balon sedikit tekanan darah turun, hingga denyut arteri yang tadi hilang
terdengar lagi.
8. Perhatikan tinggi air raksa pada manometer,catat angka mulai
terdengarnya denyut nadi tersebutsebagai tekanan sistolik.
9. Tekanan darah terus diturunkan sedikit sedikit hingga denyut nadi yang
tadi terdengar, hilang kembali, catat angka yang ditunjukan tinggi air raksa
sebagai tekanan diastolik.
10. Ulangi pemeriksaan untuk memastikan kembali.
11. Bila tekanan sudah nol,tutup pengunci air raksa,lepaskan manset, dan
rapikan spygmanometer.
Rumah Sakit Pemilihan Ketua Tim Keperawatan
Budi Luhur 01/KEP/SOP No Revisi
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit: 10 april 2012 Ditetapkan
SOP MENGHITUNG NADI DAN PERNAPASAN
PENGERTIAN
Suatu tata cara menghitung frekwensi nadi dan respirasi.
TUJUAN
Didapatkan data frekwensi nadi dan respirasi yang dapat dipertang
Gung jawabkan.
KEBIJAKAN
Pelaksana pengukuran adalah Dokter,paramedik,pembantu paramedik
PROSEDUR
1. Tentukan nadi yag akan kita periksa, umumnya a. radialis kanan/kiri.
2. Tangan kanan meraba nadi,sambil memperhatikan detik jarum jam
hitunglah nadi yang teraba dalam 15 detik.Ulangi pemeriksaan untuk
memastikan.
3. Jumblah nadi yang teraba dalam 15 detik dikali 4 adalah frekwensi nadi.
4. Perhatikan gerak napas dada, hitunglah gerak napas dada dalam 60 detik.
5. Jumlah gerak napas dada dalam 60 detik adalah frekwensi respirasi.
6. Catat frekwensi nadi dan pernapasan.
Rumah Sakit Pemilihan Ketua Tim Keperawatan
Budi Luhur 01/KEP/SOP No Revisi
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit: 10 april 2012 Ditetapkan
SOP MENGUKUR SUHU BADAN
PENGERTIAN
Tata cara mengukur suhu tubuh pasien mengunakan termometer badan.
TUJUAN
Diketahui data suhu tubuh pasien.
KEBIJAKAN
Pelaksana pengukuran adalah paramedik atau pembantu paramedik.
PROSEDUR
1. Bila perlu baju pasien dibuka, keringkan ketiak pasien dengan kasa
2. Periksa termometer , pastikan air raksa pada angka nol. Bersihkan dengan
kapas alkohol.
3. Letakkan termometer pada ketiak pasien lalu jepitkan lengan hingga
menjepit termometer tersebut.
4. Setelah 5 menit termometer diangkat dan dibaca , hasilnya dicatat sebagai
suhu tubuh pasien.
5. Termometer dibersihkan dengan kapas alkohol, dikeringkan dengan kasa
steril lalu diletakkan pada tempatnya.
Rumah Sakit Pemilihan Ketua Tim Keperawatan
Budi Luhur 01/KEP/SOP No Revisi
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit: 10 april 2012 Ditetapkan
SOP MENGAMBIL SAMPLE DARAH
PENGERTIAN
Tata cara mengambil contoh untuk keperluan pemeriksaan laboratorium.
TUJUAN
Didapat sample darah tanpa menimbulkan komplikasi tindakan.
KEBIJAKAN
Pelaksana pengambilan adalah paramedik atau tenaga laboratorium
PROSEDUR :
1. Persiapkan alat alat seperti, syringe dengan ukuran disesuaikan dengan
permintaan pemeriksaan, kapas alkohol, botol sample dan serbuk EDTA.
2. Tentukan vena yang akan ditusuk
3. Ligasi bagian proximal vena yang ligator.
4. Lakukan tindakan aseptik antiseptik
5. Siapkan syringe,keluarkan udara pada syringe,tarik sedikit untuk
menciptakan tekanan negatif dalan syringe.
6. Tusukkan jarum pada vena yang dipilih dengan lubang dan garis ukur
menghadap keatas sudut tusukan 30 derajat.
7. Bila darah masuk kedalam syringe,berarti jarum masuk pembuluh vena,
isap darah dengan menarik bagian belakang syringe secara perlahan untuk
mencegah pembuluh kolaps.
8. Ambil darah sesuai kebutuhan, bila selesai tindihkan kapas alkohol pada
luka tusukan, cabut syringe, kapas difitasi dengan plester.
9. Tutup jarum dengan kop jarum, lepaskan jarum dan syringe.
10. Masukkan sebagian darah kebotol berisi EDTA dan goyangkan untuk
melarutkannya.
11. Tutup botol dengan karet, tutup syringe dengan jarum dan kop jarum.
12. Beri label pada keduanya , tuliskan identitas pasien pada label tersebut,.
Rumah Sakit Pemilihan Ketua Tim Keperawatan
Budi Luhur 01/KEP/SOP No Revisi
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit: 10 april 2012 Ditetapkan
SOP PEMASANGAN NASAGASTRIC TUBE (NGT)
PENGERTIAN
Tata cara pemasangan nasagastric atau feeding tube pada pasien untuk keperluan
dekompresi atau nutrisi.
TUJUAN
Terpasang NGT / Feeding tube secara aman tanpa komlikasi.
KEBIJAKAN
Pelaksana adalah Dokter Konsulen,Dokter ruangan,Paramedik terlatih yang diberi
wewenang untuk melakukan tindakan.
PROSEDUR
1. Persiapkan peralatan : NGT/Feeding Tube dengan ukuran yang di
butuhkan ,O2 lembab,kanul,section pump,stetoskop,spuit 20 cc, duk
steril,jelly.
2. Persiapkan pasien : beritahukan /jelaskan kepada pasien tentang tujuan
tindakan, tentang resiko tindakan, tenangkan pasien, tanda tangan
persetujuan tindakan medik,posisi ½ duduk.
3. Pasang O2 pada salah satu lobang hidung pasien, gelar duk pada dada
pasien.
4. Buka NGT , buka urine bag, letakkan pada duk,ukur jarak Epigastrium –
bregma – telinga dengan NGT sesuaikan dengan pertanda pada NGT.
5. Bila pasien sadar memulailah memasukkan NGT yang sudah diberi jelly
melalui lubang hidung perlahan lahan . Bila pasien ingin muntah hentikan
dulu dorongan .Pasien diminta tenang dan mencoba menelan sedikit dikit
sambil NGT didorong. Pada pasien anak bisa dibantu dengan meminum
air sedikit sambil NGT didorong.
6. Bila pasien tidak sadar ,dorongan NGT harus hati hati dan perlahan karna
pasien tidak bisa diminta menelan dan ada resiko masuk ke trackea atau
timbul reflex vagal yang fatal.
7. Ujung bebas NGT direndam air ,sebagai petunjuk bila keluar gelembung
udara dan pasien batuk batuk berarti NGT masuk trachea sehingga NGT
harus ditarik sedikit dan dimulai lagi.
8. NGT terus didorong sampai mencapai pertanda NGT terletak pada lubang
hidung.
9. Lakukan test dengan cara menyuntikkan sejumblah udara dengan spuit
20cc ,sambil stetoskop diletakkan pada epigastrum, bila terdengar bunyi
semprotan udara berati NGT masuk lambung lakukan pengisapan dengan
spuit yang sama,bila keluar cairan lambung yang merubah kertas jadi
merah berati NGT masuk kedalam lambung . hubungkan NGT dengan
urine bag.
10. Perhatikan keadaan pasien ,tenangkan pasien ,bersihkan seluruh kotoran
akibat batuk/muntah.
11. Lakukan fixsasi luar dengan plester pada hidung.
12. Catat semua tindakan dalam lembaran rekam medik.
Rumah Sakit Pemilihan Ketua Tim Keperawatan
Budi Luhur 01/KEP/SOP No Revisi
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit: 10 april 2012 Ditetapkan
SOP PENGAMBILAN SAMPLE FAECES
PEGERTIAN
Tata cara pegambilan contoh faeces untuk keperluan pemeriksaan.
TUJUAN
Didapat sample faeces yang cukup.
KEBIJAKAN
Pelaksana pengambilan faeces adalah pasien,keluarga pasien dengan dengan
pengawasan paramedik.
PROSEDUR
1. Persiapkan botol penampung tutup karet dan lidi wather.
2. Paramedik menjelaskan bagai mana mengambil contoh faeces dengan lidi
watter.
3. Bila pasien mengerti botol diberikan pada pasien
4. Bila sample didapat botol ditutup dengan tutup karet
5. Beri label pada botol , tuliskan identitas pasien pada label tersebut.
6. Bila pasien kurang kooperatif atau faeces diperlukan cepat paramedik
dapat mengambil sendiri sample dengan cara rectal touche, menggunakan
handschooen
Rumah Sakit Pemilihan Ketua Tim Keperawatan
Budi Luhur 01/KEP/SOP No Revisi
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit: 10 april 2012 Ditetapkan
Rumah Sakit Pemilihan Ketua Tim Keperawatan
Budi Luhur 01/KEP/SOP No Revisi
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit: 10 april 2012 Ditetapkan