9
AMLOPIDINE • Amlodipine 5 mg tablet (1 box berisi 3 strip @ 10 tablet), No. Reg : GKL0708513910A1. • Amlodipine 10 mg tablet (1 box berisi 3 strip @ 10 tablet), No. Reg : GKL0708513910B1. FARMAKOLOGI Amlodipine merupakan antagonis kalsium golongan dihidropiridin (antagonis ion kalsium) yang menghambat influks (masuknya) ion kalsium melalui membran ke dalam otot polos vaskular dan otot jantung sehingga mempengaruhi kontraksi otot polos vaskular dan otot jantung. Amlodipine menghambat influks ion kalsium secara selektif, di mana sebagian besar mempunyai efek pada sel otot polos vaskular dibandingkan sel otot jantung. Efek antihipertensi amlodipine adalah dengan bekerja langsung sebagai vasodilator arteri perifer yang dapat menyebabkan penurunan resistensi vaskular serta penurunan tekanan darah. Dosis satu kali sehari akan menghasilkan penurunan tekanan darah yang berlangsung selama 24 jam. Onset kerja amlodipine adalah perlahan-lahan, sehingga tidak menyebabkan terjadinya hipotensi akut. Efek antiangina amlodipine adalah melalui dilatasi arteriol perifer sehingga dapat menurunkan resistensi perifer total (afterload). Karena amlodipine tidak mempengaruhi frekuensi denyut jantung, pengurangan beban jantung akan menyebabkan penurunan kebutuhan oksigen miokardial serta kebutuhan energi. Amlodipine menyebabkan dilatasi arteri dan arteriol koroner baik pada keadaan oksigenisasi normal maupun keadaan iskemia. Pada pasien angina, dosis amlodipine satu kali sehari dapat meningkatkan waktu latihan, waktu timbulnya angina, waktu timbulnya depresi segmen ST dan menurunkan frekuensi serangan angina serta penggunaan tablet nitrogliserin. Amlodipine tidak menimbulkan perubahan kadar lemak plasma dan dapat digunakan pada pasien asma, diabetes serta gout.

SK 1 BLOK 11.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SK 1 BLOK 11.docx

AMLOPIDINE• Amlodipine 5 mg tablet (1 box berisi 3 strip @ 10 tablet), No. Reg : GKL0708513910A1.• Amlodipine 10 mg tablet (1 box berisi 3 strip @ 10 tablet), No. Reg : GKL0708513910B1.

FARMAKOLOGI Amlodipine merupakan antagonis kalsium golongan dihidropiridin (antagonis ion kalsium) yang menghambat influks (masuknya) ion kalsium melalui membran ke dalam otot polos vaskular dan otot jantung sehingga mempengaruhi kontraksi otot polos vaskular dan otot jantung. Amlodipine menghambat influks ion kalsium secara selektif, di mana sebagian besar mempunyai efek pada sel otot polos vaskular dibandingkan sel otot jantung. Efek antihipertensi amlodipine adalah dengan bekerja langsung sebagai vasodilator arteri perifer yang dapat menyebabkan penurunan resistensi vaskular serta penurunan tekanan darah. Dosis satu kali sehari akan menghasilkan penurunan tekanan darah yang berlangsung selama 24 jam. Onset kerja amlodipine adalah perlahan-lahan, sehingga tidak menyebabkan terjadinya hipotensi akut.Efek antiangina amlodipine adalah melalui dilatasi arteriol perifer sehingga dapat menurunkan resistensi perifer total (afterload). Karena amlodipine tidak mempengaruhi frekuensi denyut jantung, pengurangan beban jantung akan menyebabkan penurunan kebutuhan oksigen miokardial serta kebutuhan energi.Amlodipine menyebabkan dilatasi arteri dan arteriol koroner baik pada keadaan oksigenisasi normal maupun keadaan iskemia. Pada pasien angina, dosis amlodipine satu kali sehari dapat meningkatkan waktu latihan, waktu timbulnya angina, waktu timbulnya depresi segmen ST dan menurunkan frekuensi serangan angina serta penggunaan tablet nitrogliserin.Amlodipine tidak menimbulkan perubahan kadar lemak plasma dan dapat digunakan pada pasien asma, diabetes serta gout.

INDIKASI Amlodipine digunakan untuk pengobatan hipertensi, angina stabil kronik, angina vasospastik (angina prinzmetal atau variant angina). Amlodipine dapat diberikan sebagai terapi tunggal ataupun dikombinasikan dengan obat antihipertensi dan antiangina lain.

KONTRAINDIKASI Amlodipine tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap amlodipine dan golongan dihidropiridin lainnya.

DOSIS Penggunaan dosis diberikan secara individual, bergantung pada toleransi dan respon pasien.Dosis awal yang dianjurkan adalah 5 mg satu kali sehari, dengan dosis maksimum 10 mg satu kali sehari. Untuk melakukan titrasi dosis, diperlukan waktu 7-14 hari.Pada pasien usia lanjut atau dengan kelainan fungsi hati, dosis yang dianjurkan padaawal terapi 2,5 mg satu kali sehari. Bila amlodipine diberikan dalam kombinasi dengan

Page 2: SK 1 BLOK 11.docx

antihipertensi lain, dosis awal yang digunakan adalah 2,5 mg.Dosis yang direkomendasikan untuk angina stabil kronik ataupun angina vasospastik adalah 5-10 mg, dengan penyesuaian dosis pada pasien usia lanjut dan kelainan fungsi hati.Amlodipine dapat diberikan dalam pemberian bersama obat-obat golongan tiazida, ACE inhibitor,  β-bloker, nitrat dan nitrogliserin sublingual.

EFEK SAMPING : Secara umum amlodipine dapat ditoleransi dengan baik, dengan derajat efek samping yang timbul bervariasi dari ringan sampai sedang. Efek samping yang sering timbul dalam uji klinik antara lain : edema, sakit kepala. Secara umum    : fatigue, nyeri, peningkatan atau penurunan berat badan.Pada keadaan hamil dan menyusui : belum ada penelitian pemakaian amlodipine pada wanita hamil, sehingga penggunaannya selama kehamilan hanya bila keuntungannya lebih besar dibandingkan risikonya pada ibu dan janin. Belum diketahui apakah amlodipine diekskresikan ke dalam air susu ibu. Karena keamanan amlodipine pada bayi baru lahir belum jelas benar, maka sebaiknya amlodipine tidak diberikan pada ibu menyusui.Efektivitas dan keamanan amlodipine pada pasien anak belum jelas benar.

PERINGATAN PERHATIAN : Pasien dengan gangguan fungsi hati  :Waktu paruh amlodipine menjadi lebih panjang, sehingga perlu pengawasan.

INTERAKSI OBAT : Amlodipine dapat diberikan bersama dengan penggunaan diuretik golongan tiazida, α-bloker, β-bloker, ACE inhibitor, nitrat, nitrogliserin sublingual, antiinflamasi non-steroid, antibiotika, serta obat hipoglikemik oral.Pemberian bersama digoxin tidak mengubah kadar digoxin serum ataupun bersihan ginjal digoxin pada pasien normal.Amlodipine tidak  mempunyai efek terhadap ikatan protein dari obat-obat : digoxin, phenytoin, warfarin dan indomethacin. Pemberian bersama simetidin atau antasida tidak mengubah farmakokinetik amlodipine. Penyimpanan:Simpan pada suhu kamar (di bawah 30°C).

Fluimucil Brand::

-Zambon

Product Code:: G

Komposisi: N-acetylcysteine

Indikasi: Infeksi saluran nafas dengan sekresi mukus berlebih termasuk bronkitis, emfisema dan bronkiektasis, profilaksis dan terapi komplikasi bronkopulmonal dengan mukostasis, bronkial catarrh. Juga anti radikal bebas dan antioksidan

Dosis: Dewasa : 1 sendok takar 3 kali/hari

Pemberian Obat: Berikan sesudah makan

Page 3: SK 1 BLOK 11.docx

Perhatian: Asma

Efek Samping: Bronkospasme; gangguan GI, stomatitis; rinore; sakit kepala, tinitus; urtikaria, menggigil, demam; hemoptisis. Jarang, reaksi anafilaksis

Kemasan: Dry syrup 150 mg/50 mL x 75 mL x 1

KOMPOSISI Fluimucil :Tiap sendok takar ( 5 ml ) mengandung N-acetylcysteine ...............…. 100 mgCARA KERJA OBAT :N-acetylcysteine adalah derivat asam amino alamiah cysteine. NACmempunyai aktivitas fluidifikasi melalui gugus sulfhidril bebas pada sekretmukoid atau mukopurulen dengan cara memutus jembatan disulfida intramolekul dan intermolekul dalam agregat glikoprotein.NAC mempunyai toleransi intestinal yang baik, cepat diabsorpsi sesudahpemberian oral dan didistribusikan ke seluruh tubuh termasuk paru.INDIKASI :Fluimucil dry syrup diindikasikan sebagai terapi penyakit saluran pernapasanyang ditandai dengan adanya sekret mukoid dan mukopurulen, seperti padabronkhitis akut, bronkhitis kronis dan akut berulang, pulmonari emfisema,mukovisidosis, bronkiektasis.KONTRA INDIKASI :Hipersensitif terhadap N-acetylcysteinePERINGATAN DAN PERHATIAN :lSelama pengobatan, penderita asma harus dimonitor, pengobatandihentikan bila ada tanda-tanda bronkhospasme.l Bau sulfur yang ada, bukan tanda dari kerusakan obat, hanyamerupakan sifat zat berkhasiatnya.l Pada penderita dengan riwayat gastritis, sebaiknya diberikan setelahmakan.l Tidak dianjurkan untuk penderita diabetes melitus atau dapatdiberikan bila kadar glukosanya terkontrol dalam batas normal.l Pada beberapa penelitian baik pada hewan maupun manusiamenunjukkan pemberian N-acetylcysteine tidak menimbulkanefek teratogenik maupun efek samping berbahaya, akan tetapi selamkehamilan dan menyusui pemberian Fluimucil harus dibawahpengawasan dokter, dokter mengevaluasi rasio resiko dan benefituntuk beberapa kasus. Beritahukan kepada dokter jika anda didugahamil atau berencana untuk hamil.l Pemberian Fluimucil, khususnya pada awal treatment, dapatmengencerkan sekresi bronchial, dengan demikian secara bersamaandapat meningkatkan volumenya.

Page 4: SK 1 BLOK 11.docx

EFEK SAMPING :Kadang-kadang gangguan gastro intestinal ringan.Reaksi hipersensitivitas seperti urticaria dan bronchopasme.DOSIS :Cara melarutkan :lTambahkan air sampai tanda (garis merah)lTutuplah botol rapat-rapat, kemudian kocok botol dalam keadaan terbalik.Setelah dikocok permukaan syrup akan terlihat dibawah tanda.lTambahkan air lagi sampai batas tandalKocok sampai homogenlSetelah dicampur, sirup digunakan maksimal 12 hariDewasa :10 ml syrup, setara dengan 200 mg N-acetylcysteine, 2-3 kalisehari.Anak-anak :5 ml syrup setara dengan 100 mg N-acetylcysteine, 2-4 kalisehari sesuai dengan usia.< 2 tahun : 100 mg / hari.2- 4 tahun : 200 mg / hari.> 4 tahun : 300 mg /hari.Perhatian : jangan menggunakan lebih dari dosis yang dianjurkan tanpasaran dari dokter.Lama pengobatan : 5 - 10 hari

BORRAGINOL-S SUPPOSITORIA

Hemorrhoid internal & eksternal (wasir dalam & luar), luka pada anus, fistula prolaps, periproktitis.

KOMPOSISI

Lithospermi radix extr, prednisolone, lidocaine, benzocaine, cetrimide

INDIKASI

Hemorrhoid internal & eksternal (wasir dalam & luar), luka pada anus, fistula prolaps, periproktitis.

KEMASAN

Suppositoria 10 biji.

DOSIS

Masukkan 1 suppositoria ke dalam anus 2 kali sehari.

PENYAJIAN

Tak ada pilihan

Page 5: SK 1 BLOK 11.docx

PABRIK

Takeda.

Cefadroxil 500 mg

Indikasi:Cefadroxil diindikasikan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang sensitif seperti: - Infeksi saluran pernafasan : tonsillitis, faringitis, pneumonia, otitis media. - Infeksi kulit dan jaringan lunak. - Infeksi saluran kemih dan kelamin. - Infeksi lain: osteomielitis dan septisemia.

Kontra Indikasi:Penderita yang hipersensitif terhadap sefalosporin.

Komposisi: Cefadroxil 500, tiap kapsul mengandung cefadroxil monohydrate setara dengan cefadroxil 500 mg. 

Cara Kerja: Cefadroxil adalah antibiotika semisintetik golongan sefalosforin untuk pemakaian oral. Cefadroxil bersifat bakterisid dengan jalan menghambat sintesa dinding sel bakteri. Cefadroxil aktif terhadap Streptococcus beta-hemolytic, Staphylococcus aureus (termasuk penghasil enzim penisilinase), Streptococcus pneumoniae, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella sp, Moraxella catarrhalis. 

Dosis: Dewasa: Infeksi saluran kemih: Infeksi saluran kemih bagian bawah, seperti sistitis : 1 – 2 g sehari dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi, infeksi saluran kemih lainnya 2 g sehari dalam dosis terbagi. 

Infeksi kulit dan jaringan lunak: 1 g sehari dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi.

Infeksi saluran pernafasan: Infeksi ringan, dosis lazim 1 gram sehari dalam dua dosis terbagi. 

Infeksi sedang sampai berat, 1 – 2 gram sehari dalam dua dosis terbagi. Untuk faringitis dan tonsilitis yang disebabkan oleh Streptococcus beta-hemolytic : 1 g sehari dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi, pengobatan diberikan minimal selama 10 hari. 

Page 6: SK 1 BLOK 11.docx

Anak-anak: Infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan lunak : 25 – 50 mg/kg BB sehari dalam dua dosis terbagi. Faringitis, tonsilitis, impetigo : 25 – 50 mg/kg BB dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi. Untuk infeksi yang disebabkan Streptococcus beta-hemolytic, pengobatan diberikan minimal selama 10 hari. 

Efek Samping: Gangguan saluran pencernaan, seperti mual, muntah, diare, dan gejala kolitis pseudomembran. Reaksi hipersensitif, seperti ruam kulit, gatal-gatal dan reaksi anafilaksis. Efek samping lain seperti vaginitis, neutropenia dan peningkatan transaminase. 

Interaksi Obat: Obat-obat yang bersifat nefrotoksik dapat meningkatkan toksisitas sefalosporin terhadap ginjal. Probenesid menghambat sekresi sefalosporin sehingga memperpanjang dan meningkatkan konsentrasi obat dalam tubuh. Alkohol dapat mengakibatkan Disulfiram-like reactions, jika diberikan 48 – 72 jam setelah pemberian sefalosporin. 

Cara Rekonstitusi Suspensi: Tambahkan 45 ml air minum, kocok sampai suspensi homogen. Setelah 7 hari suspensi yang sudah direkonstitusi tidak boleh digunakan lagi. 

Cara Penyimpanan: Simpan dalam wadah tertutup rapat pada suhu kamar (15 - 30ºC). 

Kemasan: Kotak 5 strip @ 10 kapsul

Jenis: Kapsul

Produsen: PT Indofarma