Upload
novi-hendra
View
370
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Oleh Novi Hendra, S. IP
Citation preview
1
SISTEM PEMERINTAHAN
1. Pengertian Sistem Pemerintahan
Makna sistem dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah susunan kesatuan –
kesatuan yang masing-masing tidak berdiri sendiri-sendiri, tetapi berfungsi membentuk
kesatuan secara keseluruhan. Sistem adalah kesatuan yang utuh dari suatu rangkaian ,yang
kait mengkait satu sama lain.
b. Unsur – unsur sistem
1) Seperangkat komponen , elemen, bagian.
2) Saling berkaitan/ tergantung
3) Kesatuan yang terintegrasi ( terkait dan menyatu )
4) Memiliki peranan dan tujuan tertentu.
Pemerintah dalam arti luas adalah keseluruhan lembaga negara yang ada (MPR,
Presiden, DPR, BPK, MA ) dan dalam arti sempit adalah Eksekutif saja/ pelaksana
pemerintahan (bisa Presiden, bisa Perdana Menteri ). Sistem pemerintahan merupakan
mekanisme dan cara kerja yang membicarakan bagaimana pembagian kekuasaan serta
hubungan antar lembaga-lembaga yang menjalankan kekuasaan-kekuasaan negara dalam
rangka menyelenggarakan kepentingan rakyat. Keseluruhan dari susunan/ tatanan yang
teratur dari lembaga-lembaga negara yang berkaitan satu sama lainnya, baik langsung
maupun tidak langsung menurut suatu rencana / pola untuk mencapai tujuan negara.
2. Bentuk Negara dan Bentuk Pemerintahan
A. Bentuk Negara
a) Kesatuan/ Unitaris : Sistem Sentralisasi & Sistem Desentralisasi
b) Federasi/Serikat : Negara Serikat & Serikat Negara/ Konfederasi
Keterangan :
a. Negara Kesatuan : Negara yang bersusunan tunggal, kedaulatan kedalam
dan keluar ditangan pemerintah pusat . (hanya ada satu UUD, Kepala negara,dewan
menteri, dan Parlemen)
NOVI HENDRA, 2014
2
b. Sistem Sentralisasi : Kekuasaan untuk mengatur seluruh wilayah Negara
ditangan pemerintah pusat (daerah tidak diberi hak otonom)
c. Sistem Desentralisasi : Daerah diberi hak otonom (hak untuk mengurus rumah
tangganya sendiri )
d. Serikat / Federasi : Negara yang bersusunan jamak/didalam negara
terdapat negara bagian.
e. Negara Serikat : Gabungan dari beberapa negara bagian yang tidak
merdeka dan tidak berdaulat sedang yang berdaulat adalah gabungan dari negara
bagian itu.
f. Serikat Negara : Gabungan dari beberapa negara yang merdeka dan
berdaulat penuh baik kedalam maupun keluar.
A. Bentuk Pemerintahan
Bentuk Pemerintahan Ajaran Modern : Republik & Monarki
Tokoh :
1. G Jellineck
Dasar Pembeda : Cara pembentukan kehendak Negara
1. Leon Duguit
Dasar Pembeda : Cara penunjukkan/pengangkatan Kepala Negara
NOVI HENDRA, 2014
Republik-Di Pilih Monarki-HakWaris/ Keturunan
Republik-Di tentukan rakyat banyak Monarki-Di tentukan satu orang
3
2. Otto Kuellreutter
Dasar Pembeda : Teori Persamaan dan ketidaksamaan
M
Macam – macam Bentuk Pemerintahan Republik :
a) Absolut : Kekuasaan Presiden tak terbatas / sewenang – wenang
b) Konstitusional : Kekuasaan Presiden dibatasi Undang- Undang/ Konstitusi
c) Parlementer : Kekuasaan Pemerintahan berada di tangan PM dan PM
bertanggungjawab pada Parlemen.
Macam – macam Bentuk Pemerintahan Monarki :
a) Absolut : Kekuasaan Raja tak terbatas/ sewenang – wengang.
b) Konstitusional : Kekuasaan Raja dibatasi UU/ konstitusi
c) Parlementer : Kekuasaan pemerintahan terletak ditangan PM yang bertanggungjawab
kepada Parlemen, sedang Raja berkedudukan sebagai kepala negara.
A. Sistem Pemerintahan
TIPE - TIPE KABINET :
a) Ministeriil : -Parlementer >> Kab. Partai, Kab. Koalisi, Kab. Nasional
- Extra Parlementer
b) Presidensiil
Dasar Pembeda :
1. Dilihat dari siapa yang bertanggungjawab terhadap jalannya pemerintahan
2. Dilihat dari ada tidaknya campur tangan parlemen/ DPR dalam pembentukkan
kabinet.
3. Dilihat dari susunan personalia kabinet yang dihubungkan dengan kekuatan politik
yang ada di parlemen.
NOVI HENDRA, 2014
Republik- Rakyat punya hak yang sama Monarki-Rakyat tidak punya hak yang sama
4
Keterangan :
a. Kabinet Ministeriil adalah suatu kabinet dimana tanggung jawab jalannya
pemerintahan terletak di tangan perdana menteri / para menteri yang
bertanggungjawab pada parlemen/ DPR , sedang kedudukan presiden hanya selaku
kepala negara .
b. Kabinet Presidensiil adalah suatu kabinet dimana tanggung jawab jalannya
pemerintahan terletak ditangan presiden , sehingga kedudukan presiden selaku kepala
pemerintahan sekaligus kepala negara. Para menteri diangkat dan diperhentikan
presiden oleh karenanya menteri bertanggung jawab kepada presiden.
c. Kabinet Parlementer adalah suatu kabinet yang dalam pembentukannya da campur
tangan parlemen/DPR
d. Kabinet Exstra Parlementer adalah suatu kabinet yang pembentukannya tidak ada
campur tangan parlemen/DPR
e. Kabinet Partai adalah kabinet yang menteri-menterinya berasal dari satu partai
f. Kabinet Koalisi adalah kabinet yang menteri-menterinya berasal dari beberapa partai
yang menguasai kursi DPR
g. Kabinet Nasional adalah suatu kabinet yang menteri-menterinya berasal dari seluruh
partai yang mempunyai kursi di Parlemen/ DPR
CIRI – CIRI SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL
a. Presiden berkedudukan sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.
b. Menteri – menteri pembantu presiden diangkat dan bertanggungjawab pada presiden.
c. Menteri-menteri tidak bertanggungjawab pada DPR/ Parlemen.
d. Presiden tidak dapat dijatuhkan Parlemen sebaliknya Parlemen tidak dapat di
bubarkan Presiden.
e. Masa jabatan pemerintahan dapat ditentukan jangka waktunya.
Ciri – ciri Sistem Pemerintahan Parlementer
a. Kekuasaan pemerintahan terletak ditangan PM
b. Kedudukan Presiden sebagai kepala negara yang tidak dapat diganggu gugat
c. Para menteri/ PM bertanggungjawab pada Parlemen
d. Kabinet/ para menteri dapat dijatuhkan parlemen sebaliknya paelemen dapat
dibubarkan oleh Presiden/kepala negara
NOVI HENDRA, 2014
5
e. Jangka waktu pemerintahan tidak dapat ditentukan
f. Pembentukan kabinet didasarkan pada kekuatan yang menguasai kersi Parlemen
g. Para anggota kabinet baik seluruhnya maupun sebagian merupakan anggota parlemen.
Kelebihan dan kekurangan sistem pemerintahan presidensial
Kelebihan
a) Selama masa jabatannya presiden tdk dpt dijthkan oleh DPR
b) Pemerintah punya waktu untuk melaksanakan progamnya tanpa terganggu krisis
kabinet
c) Penyusunan program kerja mudah disesuakan dengan lama masa jabatannya yang
dipegang esekutif
Kekurangan
a) karena presiden selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan oleh DPR maka
pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh
b) Pengaruh rakyat kepada politik negara kurang mendapat tempat yang seluas luasnya
c) Pada umumnya keputusan yang diambil hasil tawar menawar antara eksekutif dan
legislatif shg berdampak pada hasil keputusan yang kurang tegas
Kelebihan dan kekurangan sistem pemerintahan parlementer
Kelebihan
a) mudah mencapai kesesuaian pendapat antara eksekutif dengan legislatif selama
pemerintahan bukan kabinet koalisi
b) Menteri2 akan berhati2 dalam menjalankan tugasnya karena setiap saat dapat
dijatuhkan oleh parlemen
Kekurangan
a) Kedudukan esekutif tidak stabil karena kabinet dapat diberhentikan setiap saat oleh
parlemen
b) sering terjadi pergantian kabinet bila kabinet dalam bentuk koalisi sehingga
kebijakan politik negara menjadi labil
NOVI HENDRA, 2014
6
C. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
1. Dinamika Perkembangan ketatanegaraan Republik Indonesia
NONO JENIS JENIS
KONSTITUSKONSTITUS
II
PERIODEPERIODE BENTUKBENTUK
NEGARANEGARA
BENTUKBENTUK
PEMERINTAHANPEMERINTAHAN
SIST..PEMERINTAHANSIST..PEMERINTAHAN
1.1.
2.2.
3.3.
4.4.
UUD 1945UUD 1945
K.RIS 1949K.RIS 1949
UUDS 50UUDS 50
UUD 1945UUD 1945
a.Orde Lamaa.Orde Lama
b.Orde Baru b.Orde Baru
c. Reformasi c. Reformasi
18 agustus 194518 agustus 1945
s/ds/d
27 Desember27 Desember
19491949
27 Desember27 Desember
1949 s/d1949 s/d
17 Agustus 195017 Agustus 1950
17 Agustus 195017 Agustus 1950
s/ds/d
5 juli 19595 juli 1959
5 Juli 1959 s/d5 Juli 1959 s/d
SekarangSekarang
5 Juli 1959 s/d 115 Juli 1959 s/d 11
Maret 1966Maret 1966
11 Maret 196611 Maret 1966
s/d s/d
21 Mei 199821 Mei 1998
21 Mei 1998 s/d21 Mei 1998 s/d
SekarangSekarang
KesatuanKesatuan
SerikatSerikat
KesatuanKesatuan
KesatuanKesatuan
RepublikRepublik
RepublikRepublik
RepublikRepublik
RepublikRepublik
Presidensiil Presidensiil
Parlementer Parlementer
Parlementer Parlementer
Presidensiil Presidensiil
NOVI HENDRA, 2014
7
Penyimpangan – Penyimpngan yang terjadi kurun waktu berlakunya UUD 1945
Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
1. Dikeluarkannya Maklumat Wakil Presiden No. X Tanggal 16 Oktober 1945
Isinya : mengubah kedudukan KNIP yang semula pembantu Presiden menjadi Badan
legislatif dan ikut menetapkan GBHN.
2. Dikeluarkannya Maklumat Pemerintah Tanggal 14 Nopember 1945
Isinya Berubahnya sistem Pemerintahan dari Presidensiil menjadi Parlementer
ALAT-ALAT KELENGKAPAN NEGARA
NONO UUD 1945UUD 1945 K. RIS 49K. RIS 49 UUDS 50UUDS 50
11
22
33
44
55
66
MPRMPR
PRESIDENPRESIDEN
DPR DPR
BPKBPK
DPA DPA
MAMA
PRESIDENPRESIDEN
MENTERIMENTERI
DPRDPR
SENATSENAT
DPKDPK
MAMA
PRESIDEN +PRESIDEN +
WAPRESWAPRES
MENTERIMENTERI
DPRDPR
DPKDPK
MAMA
Kedaulatan Rakyat
NONO DASAR PEMBEDADASAR PEMBEDA DASAR HUKUMDASAR HUKUM BUNYIBUNYI PELAKSANAPELAKSANA
1.
2.
3.
UUD 1945UUD 1945
K. RIS 49K. RIS 49
UUDS 50UUDS 50
PASAL 1 AYAT 2PASAL 1 AYAT 2
PASAL 1 AYAT 2PASAL 1 AYAT 2
PASAL 1 AYAT 2PASAL 1 AYAT 2
DITANGAN RAKYATDITANGAN RAKYAT
DITANGAN RAKYATDITANGAN RAKYAT
DITANGAN RAKYATDITANGAN RAKYAT
MPRMPR
PEMERINTAH,PEMERINTAH,
DPR, SENATDPR, SENAT
PEMERINTAHPEMERINTAH
NOVI HENDRA, 2014
8
+DPR+DPR
DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959
A. Latar Belakang/ alasan dikeluarkannya Dekrit Presisen 5 juli 1959
a) Gagalnya badan konstituante dalam menjalankan tugasnya
b) Pernyataan sebagian besar anggota konstituante yang tidak mau menghadiri sidang.
c) Keadaan ini membahayakan persatuan dan keselamatan bangsa
d) Didukung sebagian besar rakyat dan keyakinan Presiden sendiri maka ditempuh satu-
satunya jalan untuk menyelamatkan negara proklamasi
e) Piagam Jakarta menjiwai UUD 1945.
A. Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959
a. Pembubaran badan konstituante
b. Berlakunya kembali UUD 1945
c. Tidak berlakunya UUDS 50
d. Dibentuk MPRS dan DPAS
B. Dasar Hukum Dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Hukum Darurat Negara ( Staats Nood Recht)
a. Dalam arti Obyektif
Suatu keadaan dimana hukum memberikan wewenang kepada Kepala negara bila
dipandang perlu diperbolehkan mengambil tindakan – tindakan hukum meskipun melanggar
HAM,UU tetapi tidak boleh melanggar UUD.
b. Dalam arti Subyektif
NOVI HENDRA, 2014
9
Suatu keadaan dimana hukum memberikan wewenang kepada Kepala negara bila
dipandang perlu diperbolehkan mengambil tindakan – tindakan hukum meskipun melanggar
HAM,UU bahkan kalau perlu boleh melanggar UUD.
Penyimpangan – penyimpangan Orde Lama :
a. Pengangkatan Presiden seumur hidup ( Tap MPR No. III/ MPR/ 1963)
bertentangan dengan pasal 7 UUD 1945
b. DPR hasil pemilu dibubarkan diganti DPRGR ( Penpres No. 4/ 1960)
c. Dilaksanakannya demokrasi terpimpin yang bergeser menjadi pemusatan kekuasaan
ditangan presiden
d. Ketua MPRS dan DPRS diangkat menjadi pembantu presiden
e. Pidato presiden yang berjudul “Penemuan Kembali Revolusi Kita” /Manivesto Politik
) dijadikan GBHN ( Tap. No. I/MPRS/ 1960 )
f. Penyelenggaraan pemerintahan tidak bertumpu lagi pada UUD 1945
g. Politik luar negeri bebas aktif diselewengkan menjadi politik poros Jakarta – Peking
yang berarti condong ke blok komunis
h. Indonesia konfrontasi dengan Malaysia
i. Indonesia keluar dari keanggotaan PBB
j. Munculnya bentuk peraturan per- UU-an yang baru yang berbentuk Penpres.
k. Terjadi Pemberontakan G 30 S / PKI
Supersemar dan Pemerintahan Orde Baru
a. Surat Perintah Sebelas Maret
Sejak peristiwa G 30 S / PKI banyak rakyat menuntut agar pemerintah membubarkan
PKI, namun tuntutan rakyat tersebut tidak dihiraukan . Dengan dipelopori oleh Mahasiswa
maka rakyat mengadakan demonstrasi dan menyampaikan tuntutan yang dikenal “
TRITURA”
1. Bubarkan PKI
2. Bersihkan kabinet dari unsur-unsur PKI
3. Turunkan Harga
Untuk mengatasi keadaan tersebut maka Presiden mengeluarka surat perintah 11
Maret 1966 yang dikenal “ SUPERSEMAR “
NOVI HENDRA, 2014
10
Tindakan Soeharto setelah memegang Supersemar ( 12 Maret 1966 )
1. Membubarkan PKI dan Ormas-ormasnya ( BTI, GERWANI )
2. Mengamankan 15 orang menteri yang terlibat PKI
b. Pemerintahan Orde Baru ( 11 Maret 1966 – 21 Mei 1998
Orba adalah suatu tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang didasarkan pada
pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Tekat Orba :
a. Mempertahankan Pancasila dan UUD 1945
b. Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen
TAP – TAP MPR Yang dikeluarkan tahun 1966
a. Tap MPRS No. IX / MPRS/1966 Tentang Supersemar
b. Tap MPRS No. XII/MPRS/1966 Tentang Penegasan kembali Politik Luar Negeri
Bebas Aktif.
c. Tap MPRS No. XX/MPRS/1966 Tentang Sumber Tertib Hukum RI dan Urutan
peraturan Perundang-undangan RI
d. Tap MPRS No. XXV/MPRS/1966 Tentang Pembubaran PKI dan Ormas-ormasnya.
e. Tap MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 Tentang Pencabutan Kekuasaan Presiden
Soekarno dan Pengangkatan Presiden Sementara Letjen Soeharto.
f. Tap MPRS No.XLIV/MPRS/1968 Tentang Pengangkatan Letjen Soeharto sebagai
Presiden RI.
PENYIMPANGAN – PENYIMPANGAN ORBA :
1. Banyak terjadi KKN.
2. Terjadinya pemusatan kekuasaan di tangan Presiden
3. Terjadinya pelanggaran HAM
NOVI HENDRA, 2014
Supersemar kemudian ditetapkan dalam Tap MPRS No. IX/ MPRS/ 1966
11
4. Hak politik rakyat dibatasi
5. Adanya diskriminasi hukum
6. Pancasila tidak dilaksanakan secara murni dan konsekuen
NOVI HENDRA, 2014