15
Page 1 Paradigma Teori Dependensia dalam Sistem Perekonomian by Katriani Puspita Ayu, SE, MA

SISTEM EKONOMI INDONESIA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SISTEM EKONOMI INDONESIA PERTEMUAN KE 3

Citation preview

Light BallPage *
Teori Dependensia (Ketergantungan) merupakan respon dari Teori Moderenisasi
Teori ini muncul di Amerika latin, yang menjadi kekuatan reaktif dari suatu kegagalan teori moderenisasi dalam pembangunan yang sedang dijalankan
Dalam konsep berpikir teori ketergantungan, pembagian kerja secara internasional adalah yang menyebabkan keteberlakangan negara-nagera pertanian
Page *
Mengapa pembagian kerja internasional bila tiap-tiap negara mempunyai sepesialisasi produksi sesuai keuntungan komparatif yang dimilikinya, ternyata tidak menguntungkan semua negara ?
Page *
kemiskinan yang terdapat dinegara dunia ketiga yang mengkhususkan pada produksi pertanian adalah akibat struktur perekonomian dunia yang bersifat eksploitatif, dimana yang kuat melakukan eksploitasi terhadap yang lemah.
Page *
tertentu ini hanya berperan
sebagai penerima akibat saja
1. Ketergantungan Kolonial
Terjadi penjajahan dari negara pusat ke negara pinggiran. Kegiatan ekonominya adalah ekspor barang-barang yang dibutuhkan negara pusat. Hubungan penjajah – penduduk sekitar bersifat eksploitatif.
2. Ketergantungan Finansial-Industrial:
Negara pinggiran merdeka tetapi kekuatan finansialnya masih dikuasai oleh negara-negara pusat. Ekspor masih berupa barang – barang yang dibutuhkan negara pusat. Negara pusat menanamkan modalnya baik langsung maupun melalui kerjasama dengan pengusaha lokal.
3. Ketergantungan Teknologis-Industrial:
Bentuk ketergantungan baru. Kegiatan ekonomi di negara pinggiran tidak lagi berupa ekspor bahan mentah untuk negara pusat. Perusahaan multinasional mulai menanamkan modalnya di negara pinggiran dengan tujuan untuk kepentingan negara pinggiran.
Page *
Bentuk Ketergantungan menurut Dos Santos
Meskipun demikian teknologi dan patennya masih dikuasai oleh negara pusat. Dos Santos membahas juga struktur produksi dari sebuah proses industrialis, bahwa:
1. Upah yang dibayarkan kepada buruh rendah sehingga daya beli buruh rendah.
2. Teknologi padat modal memunculkan industri modern, sehingga: Menghilangkan lapangan kerja yang sudah ada. Menciptakan lapangan kerja baru yang jumlahnya lebih sedikit. Larinya keuntungan ke luar negeri membuat ketiadaan modal untuk membentuk industri nasional sendiri. Oleh sebab itu, kapitalisme bukan kunci pemecahan masalah melainkan penyebab munculnya masalah ini.
Page *
‘ produksi dapat dilakukan di negara – negara pinggiran karena adanya perlindungan sistem paten’
Selain itu kebijakan proteksi dan bea masuk mendorong perusahaan multinasional untuk membangun perusahaan di negara pinggiran.
Meskipun demikian, industrialisasi di negara pusat dan pinggiran tetap berbeda
Page *
• Ketimpangan pendapatan yang makin
• Mengakibatkan utang yang semakin
tinggi jumlahnya dan menghasilkan
menyatakan bahwa produksi sudah diserahkan ke negara pinggiran karena adanya kemajuan teknologi dan menguatnya rasa nasionalisme negara pinggiran.
Dalam dependent development terjadi pembangunan industrialisasi di negara pinggiran dengan kerjasama borjuis lokal, muncul perusahaan multinasional raksasa, otak perusahaan tersebut berada di negara pusat dan cabang – cabang yg ada di negara pinggiran hanya boleh mengambil keputusan operasional di cabang tersebut.
Page *
Page *
oleh Negara – negara berkembang
dengan Negara – negara maju.
(1) Keadaan ketergantungan dilihat sebagai suatu gejala yang sangat umum, berlaku bagi seluruh negara dunia Ketiga
(2) Ketergantungan dilihat sebagai kondisi yang diakibatkan oleh ‘faktor luar
(3) Permasalah ketergantungan lebih dilihat sebagai masalah ekonomi, yang terjadi akibat mengalirnya surplus ekonomi dari negara dunia Ketiga ke negara maju
(4) Situasi ketergantungan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses polarisasi regional ekonomi global
(5) Keadaan ketergantungan dilihatnya sebagai suatu hal yang mutlak bertolak belakang dengan pembangunan.
Page *
Page *
Arief & Sasono
Lima tolak ukur bahwa Indonesia telah atau sedang mengalami ketergantungan dan keterbelakangan, yaitu:
1. pertumbuhan ekonomi, ditandai dengan semakin lebarnya perbedaan antara kelompok yang mampu dan kelompok yang tidak mampu.
2. tenaga kerja ditandai dengan berkurangnya kesempatan kerja di sektor pertanian dengan tidak diimbangi oleh timbulnya peluang kerja di sektor industri di perkotaan
3. proses industrialisasi, proses industrialisasi yang dikembangkan memiliki sifat ketergantungan modal dan teknologi asing yang tinggi
4. pembiayaan pembangunan, dikarenakan proses industrialiasasi yang membutuhkan teknologi tinggi, maka akan selalu muncuk kebutuhan untuk memperoleh modal asing
5. kebijakan swasembada pangan masih perlu selalu di realisasikan
Page *
TUGAS!!!
Kumpulkan minggu depan!