Sh an Dal 780

Embed Size (px)

Citation preview

Membuat Kerangka Karangan Filed Under : Arsip02 Pebruari 2009 Membuat Kerangka Karangan Ada 2 macam karangan yaitu karangan yang bersifat fiksi dan karangan yang bersifat nonfiksi. Fiksi lebih kearah khayalan sedangkan nonfiksi lebih ke arah kejadian nyata (benar-benar terjadi). Penulisan karya tulis merupakan salah satu contoh karangan nonfiksi karena kejadiannya yang benar-benar dialami, atau dikerjakan. Sedangkan karangan fiksi contoh nyatanya adalah cerita pendek yang terkadang berupa cerita yang tidak mungkin terjadi. Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan. Langkah-Langkah Menyusun Karangan. 1. Menentukan tema dan judul Sebelum anda mau melangkah, pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis. Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema. Namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya : a. Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas. b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan. c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh. Terkadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat-syarat diatas. Contohnya saat lomba mengarang, tema sudah disediakan

sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya.Ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita. 2. Mengumpulkan bahan Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan. Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai juga dengan tujuan tulisannya. 3. Menyeleksi bahan Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya: a. Catat hal penting semampunya. b. Jadikan membaca sebagai kebutuhan. c. .Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah. 4. Membuat kerangka Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna. Berikut fungsi kerangka karangan : a .Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis b. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan. c. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting Tahapan dalam menyusun kerangka karangan : a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan2 yang timbul) b. Mengatur urutan gagasan. c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab d .Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap

Merangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir) 5. Mengembangkan kerangka karangan Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan. Back to: Kuliah Bahasa Indonesia Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Daftar isi [sembunyikan]

1 Narasio

1.1 Contoh

2 Deskripsi 3 Eksposisio

3.1 Contoh 4.1 Contoh 5.1 Contoh

4 Argumentasio

5 Persuasio

6 Lihat pula Narasi Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang

menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam. Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal tengah akhir.

Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.

Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.

Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik simba.[rujukan?] 1. (What) Apa yang akan diceritakan, 2. (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya, 3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, 4. (Who) Siapa pelaku ceritanya, 5. (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan 6. (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulupada tahun 1948. Soekarno

dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Contoh Contoh narasi berisi fakta: Ir. Soekarno Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama ia adalah seorang nasionalis. Beliau memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpinpemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang. Contoh narasi fiksi: Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya. Deskripsi Karangan jenis ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:

menggambarkan sesuatu penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera, membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.

Pola pengembangan paragraf deskripsi:

Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat. Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis. Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.

Langkah menyusun deskripsi: 1. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan 2. Tentukan tujuan 3. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan 4. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan) 5. Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan Contoh Narasi / karangan deskripsi : Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara - suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang orang yang masi tidur. serta dapat ku lihat burung - burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Eksposisi Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Langkah menyusun eksposisi:

Menentukan topik/tema Menetapkan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih

Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi. Contoh Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:

Manfaat kegiatan ekstrakurikuler Peranan majalah dinding di sekolah Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.

Contoh karangan eksposisi pada umumnya: Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut. Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi: Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut. Argumentasi Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan dengan data/fakta sebagai alasan/bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut. Langkah menyusun argumentasi: 1. Menentukan topik/tema 2. Menetapkan tujuan 3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber 4. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih 5. Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi Contoh Contoh tema/topik yang tepat untuk argumentasi:

Disiplin kunci sukses berwirausaha,

Teknologi komunikasi harus segera dikuasai, Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial.

Contoh karangan argumentasi pada umumnya: Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan, pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang. Persuasi Karangan ini bertujuan memengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu atau karangan yang besifat mengajak. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya. Langkah menyusun persuasi: 1. Menentukan topik/tema 2. Merumuskan tujuan 3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber 4. Menyusun kerangka karangan 5. Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi Contoh Contoh tema/topik yang tepat untuk persuasi:

Katakan tidak pada NARKOBA, Hemat energi demi generasi mendatang, Hutan sahabat kita, Hidup sehat tanpa rokok, Membaca memperluas cakrawala.

Contoh karangan persuasi pada umumnya: Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamindan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup,

tidak merokok, dan rutin berolah raga, karena semua itu perlu proses dan cara yang berlanjut. Lihat pula

Berikut

ini

adalah

contoh

paragraf

narasi

:

Liburan sekolah beberapa tahun yang lalu, saya dan ibu pergi ke Pontianak. Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Di Pontianak, banyak sekali keunikan dan tempat menarik yang merupakan ciri khas KOta Pontianak. Perjalanan kurang lebih 2 jam dengan menggunakan pesawat. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Sintawang. Waktu tempuh menuju Sintawang kurang lebih sembilan jam dari Pontianak jika menggunakan mobil. daerah ini terkenal sebagai penghasil tenun ikat. Motif tenun ikatnya sangat unik dan coraknya sangat khas Kalimantan Barat. Harga tenun ikat ini tergolong mahal, tergantung motif dan bahannya. Harganya bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan Rupiah.

Sebuah paragraf narasi dapat dibangun dengan unsur-unsur berikut: 1. Tema adalah pokok pembicaraan yang menjadi dasar penceritaan penulis 2. alur adalah janilanncerita, bagaimana cerita itu disusun sehingga peristiwa demi peristiwa dapat terjalin dengan baik 3. Watak atau karakter berhubungan dengan perangai si pelaku atau tokoh dalam suatu narasi 4. Suasana berhubungan dengan kesan yang ditimbulkan sehingga pembaca dapat ikut membayangkan dan merasakan suasana yang dihadapi pelaku 5. Sudut pandang berhubungan dengan darimana penulis emmandang suatu peristiwa (indahf/Carapedia)

Pencarian Terbaru (100) Contoh paragraf narasi. Paragraf narasi. Contoh narasi. Contoh paragraf narasi bahasa indonesia. Narasi. Cerita narasi. Contoh teks narasi. Contoh cerita narasi. Contoh paragraf naratif. Paragraf narasi contoh. Contoh karangan narasi. Contoh narasi pendek. Cerita narasi pendek. Narasi pendek.

Paragraf naratif. Narasi sugestif. Contoh narasi bahasa indonesia. Paragraf naratif contoh. Contoh paragraf narasi ekspositoris. Contoh paragraf narasi sugestif. Contoh paragraf narasi sugesti. Contoh narasi sugestif. Contoh paragraf naratif bahasa indonesia. Contoh paragraf. Pengertian narasi. Karangan narasi pendek. Contoh cerita liburan sekolah. Contoh karangan narasi pendek. Contoh narasi ekspositoris. Karangan narasi dan contohnya. Contoh karangan liburan sekolah. Karangan narasi. Contoh narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Contoh contoh paragraf narasi. Contoh cerita narasi pendek. Pengertian paragraf narasi. Contoh teks narasi bahasa indonesia. Pengertian paragraf naratif. Contoh paragraf narasi ekspositoris dan sugestif. Narasi ekspositoris. Paragraf narasi sugesti. Contoh paragraf campuran. Contoh narasi sugesti. Narasi ekspositoris contoh. Contoh kalimat narasi. Contoh narasi ekspositoris umum. Contoh paragraf sugestif. Paragraf naratif bahasa indonesia. Contoh karangan narasi bahasa indonesia. Pengertian narasi dan contohnya. Contoh narasi sugestif dan ekspositoris. Paragraf narasi sugestif. Paragraf sugestif. Pengertian paragraf narasi dan contohnya. Narasi sugesti. Contoh naratif. Contoh cerita liburan. Narasi sekolah. Contoh karangan liburan. Narasi sugestif dan ekspositoris. Paragraf. Contoh paragraf persuasi bahasa indonesia. Contoh karangan naratif. Contoh karangan narasi ekspositoris. Artikel narasi. Arti paragraf narasi. Contoh karangan tentang liburan. Cerita liburan sekolah. Contoh narasi teks. Contoh cerita narasi sugestif. Paragraf campuran. Contoh karangan narasi sugestif. Teks narasi. Narasi adalah. Contoh narasi tentang liburan. Karangan narasi liburan. Karangan tentang liburan sekolah. Contoh karangan tentang liburan sekolah. Cerita karangan narasi. Paragraf naratif sugestif. Kalimat narasi. Contoh teks narasi sugestif. Narasi bahasa indonesia. Contoh kalimat naratif. Contoh contoh narasi. Contoh karangan paragraf narasi. Contoh mengarang liburan sekolah. Paragraf narasi bahasa indonesia. Contoh 1 paragraf narasi. Karangan liburan. Contoh text narasi. Contoh karangan narasi tentang liburan. Pengertian paragraf narasi ekspositoris. Contoh paragraf sugesti. Contoh karangan narasi 3 paragraf. Contoh kalimat naratif bahasa indonesia. Contoh cerita narasi bahasa indonesia. Narasi umum. Karangan eksposisi. Contoh teks paragraf naratif.

Artikel Terkait (6)

Contoh Paragraf Argumentasi Contoh Paragraf Eksposisi Contoh - Contoh Paragraf Induktif Contoh - Contoh Paragraf Persuasi Contoh - Contoh Paragraf Analogi Contoh - Contoh Paragraf Deduktif - Induktif