43
USULAN PENELITIAN SERANGGA YANG BERASOSIASI DENGAN TANAMAN JAMBU AIR ( Eugenia aqua Burm) DI SENTRA PENGEMBANGAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU Oleh: MUSA ROMADHON NIM. 0506120710 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

USULAN PENELITIAN

SERANGGA YANG BERASOSIASI DENGAN TANAMAN JAMBU AIR (Eugenia aqua Burm) DI SENTRA PENGEMBANGAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU

Oleh:

MUSA ROMADHON NIM. 0506120710

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIJURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU2011

Page 2: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

USULAN PENELITIAN

SERANGGA YANG BERASOSIASI DENGAN TANAMAN JAMBU AIR (Eugenia aqua Burm) DI SENTRA PENGEMBANGAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU

Oleh:

MUSA ROMADHON NIM. 0506120710

Diajukan sebagai salah satu syarat untukmelaksanakan penelitian

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIJURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU2011

Page 3: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

USULAN PENELITIAN

SERANGGA YANG BERASOSIASI DENGAN TANAMAN JAMBU AIR (Eugenia aqua Burm) DI SENTRA PENGEMBANGAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU

Oleh:

MUSA ROMADHON NIM. 0506120710

Menyetujui:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Ir. Desita Salbiah, MSi Ir. J. Hennie Laoh, MSNIP. 19611220 1988030 2003 NIP. 19500204196012001

Mengetahui:

Ketua Program Studi Agroteknologi

Ir. Ardian, MS NIP. 19600809 198703 1 002

Page 4: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian ini dengan judul “Serangga Yang

Berasosiasi dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra

Pengembangan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau).

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir. Desita Salbiah, MSi.

Sebagai pembimbing I dan Ir. J. Hennie Laoh, MS Sebagai pembimbing II yang

telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk dan motivasi sampai selesainya

usulan penelitian ini.Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih untuk semua

rekan-rekan yang telah membantu penulis dalam penyelesaian usulan penelitian

ini, yang tidak bisa penulis tuliskan satu persatu.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk

kesempurnaan usulan penelitian ini.

Pekanbaru, Juni 2011

Musa Romadhon

iii

Page 5: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................................... iii

DAFTAR ISI................................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... v

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang................................................................................. 1

1.2. Tujuan .............................................................................................. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman jambu air (Eugenia Aqua Burm)...................................... 5

2.2. Serangga .......................................................................................... 7

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Tempat dan Waktu........................................................................... 13

3.2. Bahan dan Alat................................................................................. 13

3.3. Metode Penelitian............................................................................. 13

3.4. Pelaksanaan Penelitian..................................................................... 13

3.5. Pengamatan...................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iv

Page 6: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 20

2. Kuesioner .................................................................................................. 21

3. Gambar alat tangkap serangga................................................................... 22

4. Gambar perangkap cahaya......................................................................... 23

5. Gambar perangkap kuning......................................................................... 24

6. Gambar sugar trap .................................................................................... 25

7. Gambar Peta peletakan perangkap............................................................. 26

v

Page 7: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini

menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun

ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora,

dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme) (Anonim, 2011 b).

Ekosistem tanaman jambu air merupakan salah satu ekosistem yang memiliki

hubungan timbal balik yang beragam terhadap faktor-faktor fisik dari lingkungan

yang ada di dalamnya.

Tanaman jambu air (Eugenia aqua Burm) termasuk dalam famili

Myrtaceae merupakan tanaman asli Indonesia dan sejak masa penjajahan Belanda

dikenal sebagai buah segar dimusim kemarau. Wajar bila buah jambu air banyak

disebut sebagai primadonanya buah-buahan musim kemarau. Sesuai dengan

sebutannya memang jambu air banyak mengandung air sekitar 90%-nya dari 100

gram bagian buah yang dapat dimakan dan berfungsi sebagai penghilang rasa

haus. Kulit buahnya banyak mengandung gula 11,8 gr dan vitamin C 5 mgr

(Hardiantono, 1992).

Tanaman jambu air merupakan tanaman yang mudah di budidayakan

dibandingkan dengan tanaman buah-buahan yang ada, dan mampu tumbuh di

hampir semua tempat di Indonesia selain itu mudah menyesuaikan diri dengan

segala jenis tanah asalkan tanah itu subur, gembur dan berair banyak.

Keistimewaan lain dari tanaman jambu air, tidak memerlukan perawatan yang

1

Page 8: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

terlalu mahal, buahnya sering bermunculan sepanjang tahun dan sosok

tanamannya sangat teduh (Hariyanto, 1992).

Menurut Kemal (2000) terdapat dua jenis jambu air yang banyak ditanam,

tetapi keduanya tidak begitu menyolok perbedaannya. Kedua jenis tersebut adalah

Syzygium quaeum (jambu air kecil) dan Syzygium samarangense (jambu air

besar). Varietas jambu air besar yakni: jambu Semarang, Madura, Lilin (super

manis), Apel dan Cincalo (merah dan hijau/putih, Camplong (Bangkalan),

Kancing, Mawar (jambu Keraton), Sukaluyu, Baron, Kaget, Rujak, Neem,

Lonceng (super lebat), dan Manalagi (tanpa biji). Sedangkan varietas yang paling

komersil adalah Cincalo dan Semarang, yang masing-masing terdiri dari 2 macam

(merah dan putih).

Budidaya tanaman jambu air tidak lepas dari adanya serangga- serangga

yang berasosiasi baik sebagai hama maupun sebagai serangga berguna ataupun hanya

sebagai tempat berlindung atau itirahat. Kemal (2000) menyatakan bahwa hama yang

menyerang tanaman jambu air terdiri dari golongan Lepidoptera, Homoptera, dan

Diptera. Sebenarnya jenis serangga perusak tidak banyak, diperkirakan kurang dari

1% dari semua jenis serangga yang terdapat dipermukaan bumi ini.

Serangga ditemukan hampir di semua ekosistem. Semakin banyak tempat

dengan berbagai ekosistem maka terdapat jenis serangga yang beragam. Serangga

yang berperan sebagai pemakan tanaman disebut hama, tetapi tidak semua serangga

berbahaya bagi tanaman. Ada juga serangga berguna seperti serangga penyerbuk,

pemakan bangkai, predator dan parasitoid. Untung (1996) berpendapat bahwa setiap

serangga mempunyai sebaran khas yang dipengaruhi oleh biologi serangga, habitat

dan kepadatan populasi.

2

Page 9: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

Selanjutnya Jumar (2000) menyatakan bahwa serangga adalah spesies yang

paling banyak menjadi hama dibandingkan dengan spesies hewan dari kelas lainnya,

karena hampir 50% dari serangga adalah fitofagus (pemakan tumbuhan), selebihnya

adalah pemakan serangga lain (entomofagus), binatang lain atau sisa-sisa tanaman

dan binatang. Serangga mudah sekali menyesuaikan diri dengan keadaan sekitarnya.

Walaupun tanaman inangnya tidak ada maka serangga masih dapat hidup dengan

memakan jenis tanaman lain.

Serangga pada umumnya mempunyai peranan yang sangat penting bagi

ekosistem, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tanpa kehadiran suatu

serangga, maka kehidupan suatu ekosistem akan terganggu dan tidak akan

mencapai suatu keseimbangan. Peranan serangga dalam ekosistem diantaranya

adalah sebagai polinator, dekomposer, predator (pengendali hayati), parasitoid

(pengendali hayati), hingga sebagai bioindikator bagi suatu ekosisitem.

Untuk dapat melakukan perlindungan hama secara tepat, efektif, dan

efesien, maka perlu diketahui informasi tentang serangga-serangga yang

berasosiasi pada areal tanaman jambu air serta jenis-jenis serangga yang ada di

ekosistem termasuk peranan dari masing-masing serangga berdasarkan fungsinya.

Dengan demikian dampak negatif terhadap lingkungan dan serangga-serangga

berguna lainnya dapat di minimalisir. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu

dilakukan penelitian dengan judul “Serangga-Serangga Yang Berasosiasi Pada

Tanaman Jambu air (Eugenia aqua Burm) di Sentra Pengembangan Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Riau”.

3

Page 10: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

I.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui serangga yang berasosiasi

dengan tanaman jambu air (Eugenia aqua Burm) di Sentra Pengembangan

Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau.

4

Page 11: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Tanaman Jambu air (Eugenia aquea Burm)

Ekosistem tanaman jambu air merupakan satu unit tunggal dari komuniti

tumbuhan jambu air dan serangga bersama-sama dengan semua interaksi faktor-

faktor fisik dari lingkungan yang ada di dalamnya (Anonim, 2011 b). Ekosistem

tanaman jambu air juga tidak lepas dari peran serangga yang berasosiasi

didalamnya.

Jambu air (Eugenia aquea Burm) berasal dari daerah Indo Cina dan

Indonesia, tersebar ke Malaysia dan pulau-pulau di Pasifik. Selama ini masih

terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan untuk konsumsi keluarga. Buah

Jambu air tidak hanya sekedar manis menyegarkan, tetapi memiliki keragaman

dalam penampilan. Jambu air dikategorikan salah satu jenis buah-buahan

potensial yang belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial.

Sifatnya yang mudah busuk menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan.

Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada

buah akan mempercepat busuk buah (Kemal, 2000).

Sistematika tanaman jambu air adalah sebagai berikut: Kingdom:

Plantarum, Divisio: Spermatophyta, Sub Divisio: Angiospermae, Class:

Dycotyledoneae, Ordo: Myrtales, Familia: Myrtaceae, Genus: Syzygium, Species:

Eugenia aquea (Kemal, 2000).

Jambu air umumnya berupa perdu, dengan tinggi 3-10 m. Sering dengan

batang bengkak-bengkok dan bercabang mulai dari pangkal pohon, kadang-

kadang gemangnya mencapai 50 cm. Daun tunggal terletak berhadapan,

Page 12: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

bertangkai 0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk jantung jorong sampai bundar

telur terbalik lonjong, 7-25 x 2,5-16 cm, tidak atau sedikit berbau aromatis apabila

diremas. Karangan bunga dalam malai di ujung ranting (terminal) atau muncul di

ketiak daun yang telah gugur (aksial), berisi 3-7 kuntum. Bunga kuning

keputihan, dengan tabung kelopak lk. 1 cm panjangnya; daun mahkota bundar

sampai menyegitiga, 5-7 mm; benang sari antara 0,75-2 cm dan tangkai putik

yang mencapai 17 mm. Buah bertipe buah buni, berbentuk gasing dengan pangkal

kecil dan ujung yang sangat melebar (sering dengan lekukan sisi yang

memisahkan antara bagian pangkal dengan ujung); 1,5-2 x 2,5-3,5 cm;

bermahkota kelopak yang berdaging dan melengkung; sisi luar berwarna putih

sampai merah. Daging buah putih, banyak berair, hampir tidak beraroma; berasa

asam atau asam manis, kadang-kadang agak sepat. Biji berukuran kecil, 1-2(-6)

butir. (Anonim, 2011)

Tanaman jambu air tidak mengenal musim berbuah. Pohon ini tetap dapat

berbuah sepanjang tahun, tetapi ada waktu-waktu tertentu di mana jambu air

berbuah sangat lebat. Biasanya di bulan Maret sampai dengan Juni jambu air

mulai berbunga banyak. Hasilnya yang melimpah dapat dipetik sampai dengan

bulan Agustus (Patkurinanik, 2000).

Kandungan gizi buah jambu air untuk 100 gram bagian

buah yang dapat dimakan (bdd) mengandung kalori 46 kal, 0,6

gram protein, 0,2 gram lemak, 11,8 gram karbohidrat, 2 mgram

kalsium, 7,5 mgram kapur, 9 gram fosfor, 1,1 gram zat besi, 5

mgram vitamin C, dan 90% bagian tanaman jambu air dapat di

makan (Hariyanto,1992).

6

Page 13: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

Beberapa jenis jambu air yang ada di Sentra Pengembangan Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Riau diantaranya Jenis Jambu Semarang, King

Rose, Citra, Cincalo Merah dan Jambu Air Cincalo Hijau. Jenis jambu air

semarang dicirikan dengan Buah yang bertipe buah buni, berbentuk gasing

dengan pangkal kecil dan ujung yang sangat melebar (sering dengan lekukan sisi

yang memisahkan antara bagian pangkal dengan ujung); 1,5-2 x 2,5-3,5 cm;

bermahkota kelopak yang berdaging dan melengkung; sisi luar berwarna putih

sampai merah. Daging buah putih, banyak berair, hampir tidak beraroma; berasa

asam atau asam manis, kadang-kadang agak sepat. Biji berukuran kecil, 1-2(-6)

butir (Anonim, 2011)

Jambu Air Citra ditemukan oleh seorang pakar ahli tanaman buah di

daerah Anyer, Banten. Jambu ini begitu fenomenal besar, sedikit air namun segar,

berbiji kecil (bahkan tak menutup kemungkinan tak berbiji) dan manis. Dan yang

lebih mencengangkan lagi, dipasaran harganya cukup tinggi di atas lima puluh

ribu per kilogram. Pohon jambu citra mampu memperlihatkan hasil yang

memuaskan. Berat jambu Citra biasanya lebih ketimbang jambu air biasa yakni

antara 200 hingga 300 gram. (Maulana, 2010)

Jambu Air Cincalo Merah dalam penamaannya tidak berbeda dengan

cincalo lainnya, yaitu karena rasanya yang enak dan manis. Hanya saja karena

warnanya yang merah bila matang menyebabkan orang menyebutnya cincalo

gondrong merah. Bentuk buah jambu ini memanjang seperti lonceng dan di

bagian tengahnya agak gemuk membulat. Dibandingkan dengan jenis cincalo

lainnya, ukuran buahnya memang lebih kecil, yaitu panjangnya hanya sekitar 7

7

Page 14: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

cm dan diameternya 6 cm. jambu ini merupakan jenis jambu yang tidak berbiji.

(Anonim, 2011 a)

Jambu air King Rose ini ditemukan oleh peneliti ahli tanaman buah buah

di Taman Buah Mekarsari. Jambu ini sedikit air namun segar, berbiji kecil

(bahkan tak menutup kemungkinan tak berbiji) dan manis. Pohon jambu King

Rose mampu memperlihatkan hasil yang memuaskan. Berat jambu King Rose

biasanya lebih ketimbang jambu air biasa yakni antara 200 hingga 300 gram.

(Maulana, 2010)

II.2. Serangga

Serangga merupakan kelompok hewan yang dominan di muka bumi

dengan jumlah spesies hampir 80 persen dari jumlah total hewan di bumi. Dari

751.000 spesies golongan serangga, sekitar 250.000 spesies terdapat di Indonesia.

(Kalshoven, 1981). Selanjutnya Nosa (2010) menyatakan bahwa sebagai negara

tropis, di dunia Indonesia mempunyai kedudukan tertinggi setelah negara Brazil

dalam kekayaan keanekaragaman jenis tumbuhan, hewan, dan mikroba. Salah satu

yang terpenting dan terbanyak adalah serangga. Selain ada yang membahayakan

dan merugikan, sebagian besar serangga justru memberi keuntungan pada

manusia dan ekosistem.

Kekayaan alam tersebut menyimpan kurang lebih 17 persen keragaman

hayati yang sudah dikenal di dunia, sehingga Indonesia menduduki peringkat

ketiga dunia sebagai negara megabiodiversiti setelah Brazil dan Kolombia. Dalam

hal serangga yang telah dikenal di seluruh dunia, 250.000 diantaranya

terdapat di Indonesia. Menurut perkiraan para ahli, jumlah spesies serangga

tersebut diperkirakan masih akan mencapai 5-10 juta. Di samping potensinya,

8

Page 15: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

Indonesia diklasifikasikan sebagai kawasan yang keragaman hayatinya

terancam punah (Mitra. 2003).

Dibandingkan dengan kelompok organisme lainnya dalam Phylum

Arthropoda, serangga merupakan kelompok yang terbesar. Hingga saat ini telah

diketahui sebanyak lebih kurang 950.000 spesies serangga didunia, atau sekitar

59,5% dari total organisme yang telah dideskripsi (Sosromartono, 2000). Tingkat

keragaman serangga yang sangat tinggi dapat beradaptasi pada berbagai kondisi

habitat, baik yang alamiah seperti hutan-hutan primer maupun habitat buatan

manusia seperti lahan pertanian dan perkebunan (Siswanto dkk, 2001).

Tingginya keanekaragaman serangga berpengaruh terhadap kualitas dan

kuantitas produk pertanian yang dihasilkan. Kestabilan populasi hama dan musuh

alaminya umumnya terjadi pada ekosistem alami sehingga keberadaan serangga

hama pada pertanaman tidak lagi merugikan. Kenyataan tersebut perlu

dikembangkan sehingga mampu menekan penggunaan pestisida untuk menekan

serangga hama di lapangan, terutama pada tanaman-tanaman yang beroriaentasi

ekspor dan mempunyai nilai ekonomi tinggi (Siswanto dan Wiratno, 2001).

Penelitian mengenai serangga-serangga yang berasosiasi telah banyak

dilakukan terutama pada serangga. Hal ini disebabkan karena serangga merupakan

komponen keanekaragaman hayati yang paling besar jumlahnya, mempunyai

fungsi ekologi yang penting dan dapat menjadi indikator rusaknya lingkungan

(Zahrial, 2010 dalam Scowalter, 2000).

Selanjutnya borror et al (1998) menerangkan bahwa Serangga herbivora

yang menyerang tanaman atau makan pada bagian tanaman tertentu merupakan

serangga fitofagus. Cara hidup serangga fitofagus beragam ada yang hidup di

9

Page 16: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

permukaan tanaman, tinggal dalam jaringan tanaman dengan cara mengebor, ada

juga yang hidup dari dalam tanah di sekitar perakaran. Oleh karena itu pada setiap

tanaman dapat hidup bermacam-macam serangga. Serangga tersebut akan

mendiami tempat yang paling sesuai bagi pemenuhan persyaratan hidupnya.

Tempat yang paling sesuai tersebut dinamakan mikrohabitat. Di mikrohabitat

tersebut serangga akan terkonsentrasi dan beradaptasi baik secara fisiologi,

struktural dan perilaku yang sering disebut relung ekologi (Budiharsono, 2006)

Menurut Saranga dkk (2008) secara garis besar serangga mempunyai arti

pada manusia dalam 2 hal ciri khas yaitu, serangga yang berguna (bukan hama)

dan serangga sebagai hama. Ada beberapa jenis di antaranya yang tidak berguna

tetapi tidak merusak tetapi jumlahnya sedikit sekali.

Serangga berguna bagi manusia dalam beberapa hal: (1) Membantu

penyerbukan, dan (2) Serangga sebagai penghasil bahan-bahan yang mempunyai

nilai ekonomis yang tinggi seperti: a) Penghasil madu dan lilin madu, bahan-

bahan politur, untuk pembuatan berbagai jenis tinta dan bahan-bahan kosmetik,

b) Sebagai parasitoid dan predator yang banyak membantu dalam pengendalian

hama berbagai jenis tanaman. c) Serangga sebagai pembersih dan penggembur

tanah, d) Serangga sebagai pembasmi tumbuh-tumbuhan yang tidak berguna, e)

Sebagai makan bagi manusia dan binatang-binatang lainnya, f) Sebagai bahan

yang digunakan di dalam bidang penelitian sitologi, genetika, dinamika populasi

dan evolusi, g) Sebagai bahan yang mempunyai nilai estetika contoh kupu-kupu

dan berbagai jenis kumbang yang berwarna indah-indah (Saranga dkk 2008).

Serangga tidak berguna atau hama merupakan jazad yang merusak

tanaman atau hasilnya sehingga menimbulkan kerugian ekonomis (Oka, 1998).

10

Page 17: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

Selain merusak pada bahan-bahan tanaman atau hasilnya, serangga juga merusak

pada bahan-bahan simpanan, pakaian, kayu-kayuan yang mempunyai nilai penting

bagi manusia. Serangga umumnya bertindak sebagai hama karena lebih dari 50%

serangga termasuk kelompok fitofag serangga pemakan tumbuhan atau tanaman

Ordo serangga yang berperan sebagai hama: Lepidoptera, Diptera, Coleoptera,

Homoptera, Hemiptera, Orthoptera, Hymenoptera, Thysanoptera, Isoptera (Borror

et al, 1993).

Serangga pemakan hewan bisa berarti menjadi: predator (memakan hewan

lain), parasit (makan pada hewan lain, tetapi tidak membunuh inangnya), atau

parasitoid (makan pada inang dan membunuh inangnya). Serangga predator

umumnya memakan jenis serangga yang lebih kecil atau lebih lemah, untuk sekali

makan, dan memangsa satu atau lebih serangga, biasanya serangganya aktif dan

kuat, hidup terpisah dari mangsa mereka dan seringkali mencari serangga ke

tempat berbeda untuk waktu makan yang berbeda (Hidayat, 2007).

Selanjutnya Hidayat (2007) menyatakan bahwa Serangga parasit biasanya

hidup pada tubuh inangnya dan hidup terus-menerus selama paling tidak sebagian

dari siklus hidupnya, ukurannya biasanya lebih kecil daripada inangnya, dan

dalam satu inang bisa hidup lebih dari satu parasit. Ordo serangga yang banyak

menjadi parasit adalah Hymenoptera, Diptera dan Strepsiptera. Serangga parasit

yang memarasit dan mematikan serangga inangnya dikenal sebagai parasitoid.

11

Page 18: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

III. BAHAN DAN METODE

III.1. Tempat dan waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Sentra Pengembangan Pertanian Fakultas

Pertanian Universitas Riau. Lama penelitian berlangsung tiga bulan yaitu bulan

Juli sampai dengan September 2011.

III.2. Bahan dan alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman

jambu air produktif, aquades, alkohol 70%.

Alat yang digunakan adalah berwarna kuning, dengan ukuran

panjang 10 cm dan lebar 10 cm, lampu badai, ember, kayu persegi

panjang, loupe, kikroskop, pinset, kuas, plastik, toples, lem, wadah plastik,

kantong plastik, kertas label, kawat, dan bambu.

III.3. Metode penelitian

Metode penelitian menggunakan metode survei. Adapun tehnik

pengambilan sampel serangga dilakukan secara purposive sampling

(sampel yang dipilih secara sengaja). Data hasil penelitian dianalisis secara

deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar.

III.4. Pelaksanaan penelitian

III.4.1.Dilapangan

III.4.1.1. Survei/Data Sekunder

Daerah penelitian yang digunakan adalah Sentra Pengembangan Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Riau. Survei dilakukan untuk mendapatkan data

sekunder dengan cara melakukan wawancara langsung kepada petugas lapangan

dengan menggunakan daftar kuesioner (Lampiran 2).

Page 19: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

III.4.1.2. Penentuann Peletakan Perangkap

Luas areal penelitian adalah 10% dari luas areal tanaman yaitu 324

m2 luas keseluruhan areal penelitian tanaman jambu air 3240 m2 dengan

populasi tanaman jambu air 90 tanaman. Semua jenis perangkap di

letakkan 3 m dari pinggir tanaman dan di letakkan 2 perangkap per

varietas tanaman. Total alat tangkap yaitu 2 alat tangkap berupa jaring

serangga dan 30 perangkap terdiri dari 10 perangkap cahaya, 10 perangkap

kuning, dan 10 sugar trap. Jarak antara perangkap 3 m. Jarak tanaman

ketanaman lain 6 m. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan

alat tangkap dan perangkap sebagai berikut:

III.4.1.2.1.Alat Tangkap Jaring Serangga

Metode ini menggunakan jaring serangga yang terbuat dari kain

tile dengan rangka kawat yang melingkar dengan diameter 35 cm dan

diberi tangkai sepanjang 1 (satu) meter (lampiran 3). Jaring serangga

digunakan pada setiap titik sampel yang telah ditentukan dengan lima kali

ayunan ganda. Serangga yang tertangkap langsung dimasukkan ke dalam

botol film yang telah berisi alkohol 70% lalu dibawa ke Laboratorium

Hama Tumbuhan.

III.4.1.2.2.Perangkap cahaya

Perangkap cahaya dipasang pada pukul 18.30 WIB sampai pada

pukul 06.30 WIB, dengan cara meletakkan perangkap lampu minyak tanah

diatas baskom pelastik dengan diameter 60 cm yang dibawahnya telah

diberi air setinggi 20 cm (lampiran 4) kemudian diletakkan pada setiap

14

Page 20: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

titik sampel yang telah di tentukan. Serangga yang terperangkap akan

dipindahkkan kedalam botol film yang berisi alkohol 70% lalu dibawa ke

Laboratorium Hama Tumbuhan.

III.4.1.2.3.Perangkap kuning

Penggunaan perangkap kuning dilakukan dengan cara meletekkan

kertas perangkap berwarna kuning, sebelumnya telah diberi lem perekat

yang tidak mudah kering. Warna kuning tersebut menarik untuk di

hinggapi serangga, sehingg serangga akan terperangkap dan mati.

Pengambilan sampel dilakukan pada setiap titik sampel yang telah di

tentukan dengan memasang perangkap kuning yang berupa lembaran

plastik kuning berbentu segi empat dengan ukuran 30 x 40 cm dan di beri

lem serangga pada permukaan luar kemudian diberi tiang tinggi 2 m dapat

dilihat pada lampiran 5. Perangkap kuning dipasang 1 (satu) kali

seminggu yaitu 1 x 24 jam, dimulai dari minggu pertama sampai minggu

keempat, tinggi riang perangkap kuning 1 (satu) meter. Serangga yang

terperangkap di pisahkan dengan menggunakan minyak tanah kemudian

dimasukan ke dalam botol plastik yang berisi alkohol 70% di beri label

kemudian di bawa ke Laboratorium Hama Tumbuhan.

III.4.1.2.4.Perangkap Gula (Sugar Trap)

Perangkap gula dilakukan dengan penambahan gula pada

perangkap jebak dan ditelakkan pada titik sampel yang telah di tentukan.

Gula yang digunakan sebagai bahan perangkap dibuat dengan cara; Jambu

air yang segar atau yang telah jatuh dari pohonnya dipotong-potong lalu

bijinya dibuang sedangkan kulitnya dibiarkan tetap utuh, lalu dihancurkan

15

Page 21: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

sampai menjadi bubur kemudian campurkan dengan 4 liter air dan segelas

kecil air gula merah. Diletakkan ditempat hangat dan kedap udara untuk

difermentasi. Setelah beberapa minggu diperiksa sampai berubah menjadi

alkohol. Setelah bahan terfermentasi sempurna, campurkan dengan sedikit

molase atau air tebu kira-kira 0.4 liter bahan secara merata.

Pemasangan perangkap dipasang 1 (satu) kali seminggu yaitu 1 x

24 jam, dimulai dari minggu pertama sampai minggu keempat. Serangga

yang terperangkap dimasukan ke dalam botol plastik yang berisi alkohol

70% di beri label kemudian di bawa ke Laboratorium Hama Tumbuhan.

III.4.2.Di laboratorium

Serangga yang telah di dapatkan dari alat tangkap dan perangkap

dibawa Laboratorium Hama Tumbuhan untuk di identifikasi dan

diklasifikasi sesuai kelompok fungsinya yaitu jenis hama, predator,

parasitoid, dan serangga yang berasosiasi lainnya.

III.5. Pengamatan

III.5.1.Identifikasi serangga

Identifikasi dilakukan pada fase imago secara visual berdasarkan

morfologi meliputi jumlah, bentuk, susunan tekstur sayap, warna

serangga, untuk menentukan tipe antena digunakan mikroskop, semua

hasil pengamatan disesuaikan dengan buku kunci determinasi yang

tersedia yaitu Borror et al (1993) dan Kalshoven

(1981) serta konsultasi dengan pembimbing. Identifikasi dilakukan sampai

tingkat famili.

16

Page 22: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

III.5.2.Jumlah populasi serangga hama (ekor)

Menghitung jumlah populasi serangga yang berperan serbagai

hama yang ada pada tanaman jambu air di Sentra Pengembangan Pertanian

Universitas Riau.

17

Page 23: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

III.5.3.Jumlah populasi serangga predator (ekor)

Menghitung jumlah populasi serangga yang berperan serbagai

predator yang ada pada tanaman jambu air di Sentra Pengembangan

Pertanian Universitas Riau.

III.5.4.Jumlah populasi serangga parasitoid (ekor)

Menghitung jumlah populasi serangga yang berperan serbagai

parasitoid yang ada pada tanaman jambu air di Sentra Pengembangan

Pertanian Universitas Riau.

III.5.5.Jumlah populasi serangga berguna lainnya (ekor)

Menghitung jumlah populasi serangga yang berguna lainnya yang

ada pada tanaman jambu air di Sentra Pengembangan Pertanian

Universitas Riau.

18

Page 24: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

DAFTAR PUSTAKA

Anomin, 2011. Jambu air. http://id.wikipedia.org/wiki/Jambu_air di akses tanggal 16 Maret 2011.

Anonim, 2011.a. Jambu air cincalo merah, clearing house. http://clearinghouse. bplhdjabar.go.id/ index.php?option=com_contentdanview=articledanid= 168%3Ajambu-air-cincalo-identitas-flora-kabupaten-karawangdancatid =82%3Aidentitas-floradanItemid=199 dan lang= id. Balai Kliring Keanekaragaman Hayati - Jawa Barat diakses tanggal 14 april 2011.

Anonim, 2011 b. Ekosistem tanaman. http://maretbio01cs.weebly.com/ uploads/4/6/2/8/4628764/modul_bahan_ajar_biologi_kelas_x.pdf.(diakses tanggal 16 Juni 2011)

Borror, DJ., Triplehorn CA., and Johnson NF. 1989. An Introduction to the study of insects. Sixth Edition. Horcout Brace College Publishers for Worth. USA.

Budiharsanto A.S, 2006 Mikrohabitat dan Relung Ekologi Hama Walang Sangit dan Belalang pada Tanaman Sawah”. Skripsi Fakultas Matermatika dan Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang (tidak di publikasikan). digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/import/1626.pdf diakses tanggal 11 Mei 2011

Direktorat Bina Perlindungan Tanaman, 1994. Hasil Identifikasi dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Buah.

Jakarta. http://www.deptan.qo.id/dM^ Diakses tanggal 21 Februari 2011.

Jumar, 2000. Entomology Pertanian. Rineka Cipta. Jakarta.

Hardiantono, Bambang. 1992. Pedoman Praktis Budidaya Tanaman Jambu (jambu mete, jambu aw, dan jambu biji). PD Mahkota, Jakarta.

Hariyanto, Bambang, P. 1992. Jambu Air Jems, Perbanyakan, dan Perawatan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Hidayat Purnama. 2007. Entomologi Umum. Departemen Proteksi Tanaman, FAPERTA IPB http://web.ipb.ac.id/~phidayat/ entomologi/outline.htm. Bogor diakses tanggal 05 Mei 2010

Kalshoven L.G.E. 1981. The Pests of Crops in Indonesia . Revised by P.A. Van der Laan. P.T.Ichtiar Baru-VAN HOEVE, Jakarta. 701 pp.

Kemal Prihatman, 2000. Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS, Jakarta.

Maulana Asep, 2010. Jambu air citra. Mekarsitrun: Jawabarat, http://mekarsitrun.com/jambu-air-citra/. Dikases tanggal 14 april 2011.

Page 25: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

Mitra. 2003. Mengenal Pertanian Organik. http://mitrafm.com/blog/2008/02/02/ mengenal-pertanian-organik/. Diakses tanggal (25 April 2011).

Nosa Triana, 2010. Keanekaragaman Serangga Pada Pertanaman Padi Metode Sri Dan Konvensional Di Sumatera Barat. Skripsi universitas andalas: Padang

Oka IN. 1998. Pengendalian Hama Terpadu dan Implementasinya di Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Patkurinanik Lilis. 2000. Studi Perbandingan Kwalitas Buah Jmabu Air Antara Yang Dibungkus Tapis Kelapa Dengan Kertas Koran. Skripsi tidak diterbitkan, Biologi,UMM.

Sarwono B. 1990. Jenis-jenis Jambu Air Top. Jakarta, Trubus

Saranga Annie P dan Thamrin Sulaeha, 2008. Ilmu Serangga “Laporan Modul Pembelajaran Berbasis SCL”. Lembaga Kajian Dan Pengembangan Pendidikan ( L K P P ) UNHAS: Makassar.

Sosromartono, S. dan K. Untung. 2000. Keanekaragaman Hayati Arthropoda Predator dan Parasitoid din Indonesia serta Pemanfaatannya. Proseding Simposium Keanekaragaman Hayati Arthropoda pada Sistem Produksi Pertanian. Cipayung. 16-18 Oktober 2000. Hal.33-46.

Siswanto dan Wiratno. 2000. Biodervisitas serangga pada tanaman panili (Vlanillaplanipolia) dengan tanaman penutup tanah Arachis pintoi K. (Proseding Seminar Nasional III). Perhimpunan Entomologi Indonesia. Bogor.

Untung, K., 1996. Pengantar Penglolaan Hama Terpadu. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta

Zahrial Fajri, 2010. Komparasi Keanekaragaman Serangga Herbivora Antara Lahan Kelapa Sawit Dan Areal Konservasi Di Alue Bilie Kabupaten Nagan Raya. Unsyah. http://zahrialfajrijonleo.blogspot.com/2011/02/ komparasi-keanekaragaman -serangga.html diakses tanggal 25 April 2011

19

Page 26: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan Juni Juli Agustus

1 Survei lokasi

2 Wawancara

3 Observasi

4 Penentuan peletakkan perangkap

5 Peletakkan perangkap kuning

6 Peletakkan perangkap cahaya

7 Peletakkan sugar trap

8Menangkap serangga dengan alat tangkap (jaring serangga)

9 Pengamatan

20

Page 27: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

Lampiran 2. Kuesioner

1. Nama petugas lapangan :

2. Luas areal penanaman :

3. Jenis varietas yang ditanam :

4. Jumlah tanaman :

5. Umur tanaman :

6. Pemupukan

a. Jenis pupuk :

b. Frekwensi :

7. Pengendalian hama :

8. Keadaan sekeliling areal penanaman

a. Sebelah utara :

b. Sebelah selatan :

c. Sebelah barat :

d. Sebelah timur :

21

Page 28: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

Lampiran 3. Gambar alat tangkap (Jaring Serangga)

Keterangan:1 : Tangkai jarring setinggi 1 meter2 : Kain Tile3 : Kawat diameter 35 cm

22

Page 29: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

Lampiran 4. Gambar perangkap cahaya.

Keterangan:1 : Semprong2 : Penghalang berwarna putih3 : Badan lampu4 : Air setinggi 20 cm5 : Dudukan kayu 6 : Baskom

23

Page 30: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

Lampiran 5. Gambar perangkap kuning

Keterangan:1 : Kertas berwarna kuning ukuran 30 x 40 cm2 : Perekat 3 : Penyangga (kayu) setinggi 1 meter

24

Page 31: Serangga Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu Air (Eugenia Aqua Burm) Di Sentra an Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau

Lampiran 6. Gambar sugar trap

Keterangan:1 : Perangkap 2 : Kayu penyangga3 : Botol penambahan gula4 : Papan

25