6
Sejarah Danau Toba Di Sumatera Utara terdapat danau yang sangat besar dan ditengah-tengah danau ter terdapat sebuah pulau. Danau itu bernama Danau Toba sedangkan pulau ditengahnya dinamakan Pulau Samosir . Konon danau tersebut berasal dari kutukan dewa. Di sebuah di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjany kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memil sendirian. Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. “ - mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar,” gumam petani tersebut dalam hati Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cuk Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning em merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. “Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia Menemanimu jika kau tidak jadi memakanku.” Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keter ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu b wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. “Bermimpikah aku?,” gumam petani “Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang budi pa karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewat a,” kata gadis itu. “Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu,” kata gadis itu seolah mendesak. Petani i mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari se Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat. Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita b petani tersebut. “Dia mungkin bidadari yang turun dari langit,” gumam mereka. Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja un nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekun keuletannya, petani itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri, mereka menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha peta “Aku tahu Petani itu pasti memelihara makhluk halus! ” kata seseorang kepada tem Hal itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka tidak merasa tersinggu semakin rajin bekerja.

Sejarah Danau Toba

Embed Size (px)

Citation preview

Sejarah Danau Toba

Di Sumatera Utara terdapat danau yang sangat besar dan ditengah-tengah danau tersebut terdapat sebuah pulau. Danau itu bernama Danau Toba sedangkan pulau ditengahnya dinamakan Pulau Samosir. Konon danau tersebut berasal dari kutukan dewa. Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendirian. Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. Mudahmudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar, gumam petani tersebut dalam hati. Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar. Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerahmerahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia Menemanimu jika kau tidak jadi memakanku. Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. Bermimpikah aku?, gumam petani. Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata, kata gadis itu. Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu, kata gadis itu seolah mendesak. Petani itupun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat. Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. Dia mungkin bidadari yang turun dari langit, gumam mereka. Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, petani itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri, dan mereka menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani. Aku tahu Petani itu pasti memelihara makhluk halus! kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka tidak merasa tersinggung, bahkan semakin rajin bekerja.

Setahun kemudian, kebahagiaan Petani dan istri bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri. Putera tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu kebiasaan yang membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar. Makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri. Lama kelamaan, Putera selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. Istri Petani selalu mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah anak mereka. Ya, aku akan bersabar, walau bagaimanapun dia itu anak kita! kata Petani kepada istrinya. Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah yang baik, puji Puteri kepada suaminya. Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani itu. Pada suatu hari, Putera mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Putera tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di lihatnya Putera sedang bermain bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri ! Dasar anak ikan!, umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan itu. Setelah petani mengucapkan kata-katanya, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras dan semakin deras. Desa Petani dan desa sekitarnya terendam semua. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di tengahnya dikenal dengan nama Pulau Samosir. Proses Kejadian Alamiah Nya . Diperkirakan Danau Toba Terjadi Saat Ledakan Sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan Supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km, dengan 800 km batuan ignimbrit dan 2.000 km abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.

Danau Toba dengan Pulau Samosir di bagian tengahnya.

Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya. Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir. Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya. Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba. Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.

History of Lake Toba

In North Sumatra, there is a very large lake and in the middle of the lake there is an island. The lake was named Lake Toba, while in the middle of the island called the island. It is said that the lake is derived from the curse of the gods. In a village in Sumatra, there lived a farmer. He was a farmer who diligently worked the farm, although not widespread. He can meet the needs of their work was tireless. Actually he was already enough to get married, but he still chose to live alone. On a sunny morning, the farmer was fishing in the river. "Hopefully today I got a big fish," muttered the farmer in the liver. Some time after the hook is thrown, fishhook seen rocking. He immediately pulled hook. The farmer was cheered with joy after receiving a fish big enough. He was amazed at the beautiful colors of fish scales. Fish scales were colored reddish yellow gold. Both round and protruding eyes flashing amazing. "Wait, I do not eat! I would be willing to accompany you if you do not eat me. "The farmer was surprised to hear the voice of the fish. Since the shock, the fish they catch fell to the ground. Then not long, the fish was transformed into a beautiful girl. "Bermimpikah me?," Muttered the farmer. "Do not worry sir, I am also human like you. I am deeply indebted to you for having saved me from the curse of the Gods, "she said. "My name is Princess, I do not mind to be your wife," she said as urgent. Farmers and even then nodded. They then become husband and wife. However, there is one promise that has been agreed, that they should not be told that the origin of the daughter of a fish. If the promise is broken there will be a tremendous disaster. Having reached the village, the villagers became excited to see beautiful girls with farmers. "He may be an angel coming down from heaven," they murmured. Farmers feel very happy and peaceful. As a good husband, he continued to work to earn a living by cultivating rice paddies and fields with a diligent and tenacious. Due diligence and tenacity, the farmer's life without the shortcomings in his life. Many people envy, and they spread the suspicion that poor farmers can drop the success of the business. "I know the farmer must keep spirits! "Someone said to his friend. It's up to the Farmers and the Princess's ear. But they do not feel offended, and even more diligent work. A year later, the farmer and the wife's happiness increases, because the farmer's wife gave birth to a baby boy. He was given the name of the Son. Their happiness does not make them forget themselves. Son grow into a child's healthy and strong. He became a sweet but slightly naughty child. He has a habit of making surprise her parents, always to feel hungry. Meals should be eaten three of them can be eaten alone.

Eventually, the Son always upset her father. If asked to help parents work, he always refused. The farmer's wife always reminds farmers to be patient with their child behavior. "Yes, I'll be patient, however he was our son!" Said Farmer to his wife. "Thankfully, Kanda thought that way. Kanda was a good husband and father, "said daughter to her husband. Indeed, people, patience has limits. This is experienced by the farmer. One day, Son got a job delivering food and drinks into the fields where his father was working. But the son did not fulfill his duty. Farmers wait for the arrival of his son, while holding down thirst and hunger. He went straight home. In saw her son was playing ball. Farmers became angry as she pinched her ear. "Children do not know diuntung! Do not know myself! Basic fry! ", Spat the

Farmer had unwittingly uttered that taboo. After the farmers say the words, instantly lost his wife and children gone. Without a trace and trail. Of the former stamping his feet, suddenly menyemburlah water very heavy and the torrential. Village Farmer and surrounding villages submerged. Water overflow is very high and wide so as to form a lake. And eventually form a lake. The lake was eventually known as the Lake Toba. While the small island in the middle known as the island. The process of his Natural Genesis. It is estimated that Lake Toba explosion occurred at about 73000-75000 years ago and is a supervolcano eruption (super volcano) the most recent. Bill Rose and Craig Chesner of Michigan Technological University estimate that volcanic materials spewed out of the mountain as much as 2800 km , with 800 km of rock and 2,000 km overlies the volcanic ash which is expected in the wind to the west for 2 weeks. Volcanic dust in the wind has spread to half the earth, from China to South Africa. The explosion occurred during a week and throw the dust up to 10 km above sea level.

Lake Toba with Samosir Island in the middle. This incident caused mass death and in some species also followed extinction. According to some DNA evidence, this eruption also reduced the number of people to about 60% of the total human population of the earth at that time, which is about 60 million people. The eruption also caused the ice age, although experts are still debating. After the eruption, the caldera formed which is then filled with water and became what is now known as Lake Toba. Upward pressure by magma that has not come out cause the appearance of the island. International multidisciplinary research team, led by Dr. Michael Petraglia, revealed in a

press conference in Oxford, the United States that has found a new archaeological site that is quite spectacular by the geologist in the south and north India. On the site it is revealed how people survive, before and after volcanic eruptions (Supervolcano) in Toba 74,000 years ago, and evidence of life under a heap of ashes of Mount Toba. Though the source of the eruption within 3,000 miles, from the distribution of ashes. For seven years, experts from Oxford University is researching ecosystem project in India, to look for evidence of life and the lives they left behind equipment in a barren desert. Area with an area of thousands of hectares of this was only the savanna (grassland). While the scattered bones of animals. The team concluded, quite large area was covered with dust from this ancient volcanic eruption. The spread of volcanic dust is very broad, found almost worldwide. Supervolcano eruption comes from an ancient, namely Mount Toba. Allegations leading to Mount Toba, because it found evidence of volcanic dust molecules form the same point in 2100. Since the caldera crater, now a lake Toba in Indonesia, up to 3000 miles, from the source of the eruption. In fact, surprisingly enough, it turns out that the spread of dust caught up to the North Pole. This is reminiscent of the experts, how powerful the super volcano Toba eruption at the time.